PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

Download PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS. TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN. STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL. INTERVENING PADA PERUSAHAAN RE...

0 downloads 539 Views 694KB Size
PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2012-2015 RAYMOND PERMATA ANANDA Program Studi Manajemen-S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL : http://dinus.ac.id/ Email : [email protected] ABSTRACT Thiss researchh aimssto0examinee theeeffecttof profitabilityyand liquidity on firmmvalue with capitallstructure as an interveninggvariable.”:}{+ Theppopulation in thisrresearch is reall estate andpproperty companiesslisted on Indonesia Stock Exchange over the 9period 2012 to 2015 amounted 53 companies. The method that used purposive sampling and selected 40 companies with 160 research data. The analytical technique used multiple liniear regression with the software of SPSS 20. <><> The result7of6the research shows that profitability and capital structure3has a positive4and significant effect on firm value. While profitability have no significant2effect on capital1structure, however liquidity has a negative and significant effect on capital structure. The result also shows that liquidity have no significant effect on firm8value. Capital1structure is an intervening9variable that affect the liquidity on firm8value. Capital1structure is not an intervening9variable that affect 7the profitability on firm value.@#$% Keyword : profitability; liquidity; capital structure and firm value ABSTRAK Penelitian inixbertujuan untukemenguji1pengaruhyprofitabilitas5dannlikuiditasxterhadap nilai perusahaan7dengan strukturrmodal sebagai1variabel1intervening. 2@@## Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan real estate and property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2012 - 2015 dengan jumlah 53 perusahaan. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dan terpilih 40 perusahaan dengan total sampel 160 data penelitian. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan software SPSS 20. Hasilxpenelitian menunjukkanxbahwa profitabilitas dan struktur modalxberpengaruh positif dan signifikanxterhadap nilai perusahaan. Sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap struktur modal, namun likuiditaxberpengaruh negatif danxsignifikanxterhadap struktur modal. Hasil penelitan juga menunjukan bahwa likuiditasxtidak bepengaruhxterhadap nilai perusahaan. Struktur modal merupakan variabel yang memediasi pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan. Struktur modal bukan merupakan variabel yang memediasi pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Kata Kunci : Profitabilitas; Likuiditas; Struktur Modal dan Nilai Perusahaan

PENDAHULUAN Memaksimumkan laba sekarang atau jangka pendek merupakan tujuan dari sebuah perusahaan. Akan tetapi perusahaan7seringkali1mengorbankannlabayjangkan pendeks untuk meningkatkanmlabaadi jangka4panjang. Karena4laba jangka4pendek dan laba jangka4panjang sangat7penting,7teori utama perusahaanmadalah untukymemaksimumkan kekayaaneatauunilai1perusahaan (Salvatore, 2002). Kemunduran beberapa perusahaan dikarenakan struktur modal tidak mengalami penyesuaian antaraxcara pemenuhan danaxdengan jangka waktuxkebutuhannya. Pendanaan dari hutang lebih besar dari modal sendiri menyebabkan perusahaan tersebut harus menanggung modal yang besar, sehingga penggunaan dana yang digunakan untuk operasional perusahaan banyak menggunakan dari hutang. Manajerxkeuangan perusahaanxharus berhati– hatixdalam menetapkan struktur modal yang diharapkanxperusahaan dapatxmeningkatkanxnilai perusahaan lebih unggulxdalam menghadapixpersaingan bisnis, menghitungxprofitabilitasxdanxmelakukan pengelolaanxstruktur biaya dalamxperusahaan (Moniaga, 2013). Penelitian ini mengacu pada penelitian (Wulandari, 2013) yang telah meneliti pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan dengan struktur modal sebagai variabel intervening. Hasil penelitian tersebut menujukan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan struktur modal. Sedangkan (Rofiqoh dan Kurnia, 2014) tidak sependapat karena hasil penelitiannya menunjukan bahwa profitabilitas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Penelitian mengenai pengaruh likuiditas terhadap nilai perusahaan telah banyak dilakukan. Penelitian dari (Wulandari, 2013) dan (Nurhayati, 2013) memberikan hasil bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian dari (Rompas, 2013) tidak sependapat karena hasil dari penelitiannya menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Saat ini kita ketahui bersama bahwa property menjadi investasi yang menjanjikan untuk masa mendatang bagi para investor. Namun hasil PBV untuk sektor real estate and property pada periode 2012-2014, terbilang rendah.. Seharusnya pertumbuhan laba (profitabilitas) ini dapat meningkatkan nilai perusahaan (PBV) real estate and property. Namun berbeda dengan hasil yang di dapat pada perkembangan PBV terlihat bahwa rata-rata price book value (PBV) pada perusahaan real estate and property berada pada urutan dua terendah. TINJAUAN PUSTAKA Teori Sinyal (Signaling Theory) Baik para investor ataupun para manajer memiliki informasi yang sama tentang prospek peusahaan. Informasi yang dimiliki baik para investor ataupun para manajer disebut sebagai informasissimetris. Informasi simetris adalah situasi dimana investor dan manajer mempunyai informasi yang identik tentang prospek perusahaan. Pada kenyataannya manajer mempunyai informasi yang lebih baik yang dimiliki manajer dibandingkan dengan investor luar. Informasi yang lebihxbaik yang dimiliki manajerxdibandingkan dengan investorxluar sering disebut sebagaixinformasixasimetris. Informasi6asimetris adalah situasi dimana manajer memilikiiinformasiiyangxberbedax(lebih9baik)ttentang,prospekxperusahaanxdibandingkanxden gan yang dimilikixoleh investor. Maka terdapat dua situasi yaitu, situasi dimana manajer perusahaan mengetahui bahwa prospek akan sangat menguntungkan dan situasi lain di mana manajer perusahaan mengetahui bahwa masa depan terlihat tidak menguntungkan. (Brigham dan Houston, 2014).

Teori Agen (Agency Theory) Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2006) bagi perusahaan dengan bentuk Perseroan Terbatas, sering kali terjadi pemisahaan antarappengelola4perusahaan denganypemilikkperusahaan. Pada Perseroan Terbatas, pemilik hanya bertanggung jawab terhadap modal1yang9disetorkan. Jadi, apabilaeperusahaan tersebut bangkrut, maka modal1sendiri (ekuitas) yang9disetorkan olehppara pemilikoperusahaanmmungkin4akanthilang, tetapiikekayaannpribadippemilikttidak akanndiikutsertakanuuntukmmenutup kerugian. Sehingga memungkinkan munculnya masalah-masalahkkeagenan. Nilai Perusahaan Menurut Dewi dan Wirajaya (2013) dalam mengambil keputusan keuangan, manajer keuangan perlu menentukan tujuan yang harus dicapai. Keputusan keuangan yang tepat dapat memaksimumkan nilai perusahaan sehingga mampu meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan. Nilai perusahaan sendiri merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan ini seringkali dikaitkan dengan harga4saham. Jika harga4sahammmeningkat,mmaka nilai1perusahaan itu juga4akan meningkat. Profitabilitas Menurut Brigham & Houston (2014) profitabilitas adalah hasil akhir dari serangkaian kebijakan keuangan dan keputusan operasional. Rasio profitabilitas menunjukan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva, dan hutang terhadap hasil operasi.@@##66 Likuiditas Menurut Hery (2016) rasio likuiditas adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya yang akan segera jatuh tempo. Jika perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya pada saat jatuh tempo maka perusahaan tersebut dapat dikatakan sebagai perusahaan yang likuid. Struktur Modal Menurut Rodoni dan Ali (2014:129) strukturrmodal adalahhproporsiddalammmenentukan pemenuhankkebutuhanbbelanjapperusahaan, di mana dana4yang5diperolehmmenggunakan kombinasi1atau panduan sumberryang berasalddari7dana8jangkappanjang9yang berasal dari dalam dan luar perusahaan. @@## Kerangka Pemikiran Profitabilitas

Struktur Modal

Likuiditas

Nilai Perusahaan

Hipotesis Penelitian Meningkatnya keuntungannyang diperolehHakan meningkatkan kemampuanPperusahaan dalam membayarkanMdividennya. DividenYyang meningkat akan meningkatkan nilai perusahaan. Profit9yang tinggi menunjukan prospekBperusahaan yang baik5sehingga menggerakan investorRuntuk meningkatkan permintaanNsaham. Meningkatnya$permintaan sahamMmenyebabkanNnilaipperusahaannmeningkat pula (Nurhayati, 2013). @@@** H1 : Profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai1Perusahaan Kemampuannperusahaan untuk membayarkan kewajibanJjangka pendekaakan ditanggapi positif0olehHpasar, hal ini mendukung konseppsignaling theory. Pasar akan menaruh kepercayaan terhadap perusahaan saat tingkat1likuiditas5yang7tinggi. Ini menunjukanbbahwa perusahaan perusahaan tersebut7memiliki kinerja yang baik (Wulandari, 2013). H2 : Likuiditas berpengaruhppositiffdan signifikannterhadap Nilai1Perusahaan Kecukupan laba yang diperoleh perusahaan dapat dilihat dari tingginya profitabilitas, sehingga perusahaan tersebut mampu mendanai1kegiatan0operasionalnya melalui dana internal1yang9dimiliki, tanpaamenambahddanaadari1luar. Ini menunjukan porsi1hutang yang turun dalam5susunan5strukturrmodalllperusahaan. Keterkaitan ini yang melatarbelakangi hubungan dari profitabilitas terhadap struktur modal sesuai dengan pecking order theory (Wulandari, 2013). ###$$$ H3 : Profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap5StrukturmModal Semakin7tinggi1likuiditasmmenunjukkan5semakin besar aktiva lancar yang dimiliki perusahaanddibandingkankkewajibannlancarnya. Konsepppecking order theory, menyatakan bahwa perusahaann yang memiliki likuiditas5yang7tinggi menunjukan perusahaan mempunyai kelebihan4aset1lancar yang9cukuppuntuk\mendanai operasional1perusahaan tanpa@harus berhutang, sehinggaaakanmmenurunkan hutang dalamssusunan5strukturrmodal perusahaann(Wulandari, 2013). H4 : Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadapnNilai1Perusahaan Trade-off theory menyatakan bbahwa setiap bertambahnya hutang dapat meningkatkan nilai perusahaan jika posisi struktur modal belum mencapai titik optimal. Sebaliknya, nilai perusahaan akan turun, jika penambahaan hutang dilakukan saat posisi struktur modal berada di atas titik optimal. Dengan asumsi struktur modal belum mencapai titik optimal, maka sesuai trade-off theory menyatakan terdapat hubungan yang positif terhadap nilai perusahaan (Dewi & Wirajaya, 2013). H5 : StrukturmModal berpengaruhppositiffdanssignifikantterhadapnNilaipPerusahaan METODE PENELITIAN Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel Independen Profitabilitas Variabeliindependen adalah profitabilitas5( ). Menurut Brigham dan Houston (2010:146) profitabilitas adalah hasil akhir dari serangkaiannkebijakan keuangan dankkeputusan operasional. Rasio0profitabilitas5menunjukannpengaruh9gabunganedari manajemen4aktiva, likuiditas dan hutang9terhadapphasil operasi.

Likuiditas Variabel independen adalah likuiditas ( ). Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2006:71), likuiditas adalah rasio yang menhitung kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek. Likuiditas merupakan rasio yang menunjukan hubungan kas dan aktivaxlancar lainnya denganxkewajiban lancar.

Variabel Interveningx Dalam penelitian ini variabel interveningxyang digunakan yaitu struktur modal ( ). menurut Riyanto (2013:22) struktur modal menunjukan perbandingan hutang jangka panjang dengan modal sendiri.

Varibel Dependen Variabellterikat (dependen))yang9digunakan%adalahhnilai perusahaan ( ). Nilai perusahaan ini seringkali dikaitkan dengan hargaxsaham. Jika hargaxsaham yang tinggi, maka nilai perusahaan itu juga akan tinggi (Dewi & Wirajaya, 2013).

METODE3PENELITIAN Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi pada penelitian ini yaitu perusahaan real estate and property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 – 2015 yang mengeluarkan data keuangan. Jumlah perusahaan real estate and property yang terdaftarrdi1Bursa Efek Indonesia periode 2012 – 2015 sejumlah 53 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling agar mendapatkan sampel yang representatif (mewakili) sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Maka diperoleh sebanyak 160 data penelitian. Proses sampling yang dilakukan beserta kriteria yang ditetapkan sebagai berikut : Tabel 1 Proses`Pengambilan`Sampel` No`` Keterangan````` Perusahaan` Data$ Perusahaannreal estate and property yang 1 terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahunn2012 – 53 212 2015 Tidak menerbitkan Laporan keuangan dan 2 (3) (12) laporan tahunan lengkap tahun 2012 – 2015 Perusahaan yang memiliki nilai Profitabilitas 3 (10) (40) (ROA) minus 4

Sampel yang memenuhi kriteria

40

160

Metode Analisis Data Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif berfungsi untuk menggambarkan profil data sampel yang meliputi antara lain mean, median, maksimum, minimum, dan deviasi standar dari variabel profitabilitas (ROA), likuiditas (CR), struktur modal (DER), dan nilai perusahsaan (PBV). Dalam uji statistik deskriptif dapat dilihat bahwa data dari semua variabel stabil, merata dan tidak terjadi penyimpangan jika nilai mean lebih besar dari standar deviasinya.

Uji Asumsi Klasik Sebelumxdilakukan pengujianxterhadap model penelitian, pertama dilakukanxpengujian model tersebutxapakah sudah memenuhi asumsi klasik regresi, sebagai berikut : Uji Normalitas Ujixnormalitasxdilakukanxuntukxmengetahuixapakahxdalam model regresi, variabel dependen danxvariabel independennmemiliki distribusixnormalxatau tidak. Data harus terdistribusixsecara normal, supayaxmenghindarixterjadinyaxbias. Model regresixyang baik, yaitu memilikixdata normalxatau mendekati normalx(Ghozali, 2011). Ujixstatistik menjadi tidak validxuntuk jumlahxsampel kecil jikaxasumsi inixdilanggar. Onexsample kolmogorov-smirnov test dan analisisxgrafik histogramxdan P-Pxplot merupakan pengujianxnormalitasxdalam penelitian ini. Dalamxuji one sample kolmogorovsmirnov testxvariabel-variabelxyang mempunyaixasymp. Sig (2-tailed) di bawahxtingkat signifikan sebesar 0,05 maka dapat disimpulakan bahwaxvariabel-variabel tersebutxmemiliki distribusixtidak normalxdan sebaliknyax(Ghozali, 2011). Uji Multikolonieritas Tujuanxdari uji multikolonieritasxadalah menguji apakah model regresixditemukanxadanya korelasi antarxvariabel bebasx(independen). Model regresixyang baikxseharusnyaxtidak terjadi korelasixdiantara variabelxbebas. Ada atauxtidaknyaxmultikolonieritasxdi dalam modelxregresi dapat dilihatxdari (1) nilaixtolerance dan lawannyax(2) Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan ukuran setiap variabel independen manakala yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang dipilih yang tidak dijelaskan olehxvariabel independenxlainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilaixVIF yang tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai cutoffxyang umum dipakai untuk menunjukkanxadanyaxmutikolonieritasxadalahxnilai tolerance ≤ 0,10 atau samaxdengan nilai VIF ≥ 10. Modelxregresi yang baik tidakxterdapat masalah multikolonieritasxatau adanya hubunganxkorelasi diantaraxvariabel-variabel independennyax(Ghozali, 2011). Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linear terdapat korelasi pada kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada peroide t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2011). Uji autokorelasi bisaxdilakukanxdenganxcaraxuji DurbinWatson (DW test). Pengambilan keputusan terdapat atau tidaknya autokorelasi sebagai berikut: 1. Bila nilai DW kurang dari pada batas bawah (dl), maka koefisiennautokorelasi1lebih dariinol1berarti1ada4autokorelasi1positif. 2. Bilaanilai1DW1lebihddari`pada (4-dl), maka4makakkoefisien autokorelasi1lebih`kecil dari`nol ;berarti,ada,autokorelasi,negatif.### 3. Bilaanilai1Dwtterletak antarabbatasaatas (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasiisamaadengannnol1berartittidakaadaaautokorelasi.##$$%%% 4. Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. Uji Heterokedastisitas UjixHeteroskedastisitasxbertujuan untuk menguji apakahxmodel regresixterjadi ketidaksamaan variancexdarixresidual satu pengamatan ke pengamatanxlain. Modelxregresi yangxbaik adalah modelxyang tidakxterjadixheteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Untuk mendeteksixada atau tidaknyaxheteroskedastisitasxdengan cara memperhatikanxgrafik plot antara variabel terikat

yaitu ZPREDxdengan residualnyaxyaitu SRESID. Deteksixadaxtidaknyaxheteroskedastisitas dapatxdilakukanxdengan memperhatikan adaxtidaknyaxpola tertentu padaxgrafik scattterplot antaraxSRESID dan ZPREDxdimana sumbuxY adalahxY yangddiprediksi,,,dan sumbuxX adalahhresidualx(Y prediksii–,Y5sesungguhnya) yangxtelahxdi studentized. Dasarxanalisinyaxadalah: 1. Jikaxada polaxtertentu, sepertixtitik yng adaxmembentukxpola tertentuxyang;teratur (bergelombang,mmelebarrkemudian menyempit),,makaxmengindikasikanxtelah terjadi heteroskedastisitas.%%%% 2. Jikaxtidak adaxpolaxyangxjelas, sertaxtitik-titikxmenyebarxdi atasxdan di bawahxangka nol padaxsumbuxY, makaxtidak terjadixheteroskedastisitas. Uji Regresi Linier Berganda Regresi berganda digunakanxuntukxmengukurxkekuatanxhubunganxantaraxduaxvariabel atau lebih, jugaxmenunjukkanxarahxhubungan antaraxvariabel dependen dengan variabel independen. Hipotesisxdalam penelitian ini akanxmelakukan pengujian pengaruhxprofitabilitas (ROA), likuiditas (CR), dan struktur modal (DER) terhadappnilai1perusahaan (PBV). Model yang9digunakanxuntukxmenguji pengaruhhvariabel-variabel1secaraxspesifik terhadappnilai perusahaan,dalamxpenelitian inixdinyatakan;dalam persamaanxregresi di bawahxini: persamaan................(1) persamaan................(2) Keterangan : PBV : Price to Book Value DER : Debt to Equity Ratio ROA : Return on Asset CR : Current Ratio β1-3 : Koefisien regresi standardized ε1-2 : Error of term atau variabel pengganggu Untukxmengetahuixapakahxmodel regresi menunjukanxhubungan yangxsignifikan dan representative, makaxmodelxtersebut harus memenuhixuji asumsi klasik regresi. Besarnya konstantaxtercermin dalam α danxbesarnya koefisien regresiddarimmasing-masingxvariabel independen tecermin;dengan , , dan . Analisisrregresi1dilakukanuuntukkmengetahui seberapabbesarhhubungan pada variabel1independen dengan dependennya.###@@@!!!! Uji Hipotesis Dalamxuji asumsi klasik dapatxdilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis memiliki tujuan untuk membuktikanhhipotesis dalam penelitian ini apakah variabel independennberpengaruh terhadappvariabelddependen. Uji hipotesis yang digunakan meliputi; uji parsial (uji-t), uji pengaruh simultan (uji-F), dan uji1koefisien determinasi ( ). Uji t Uji t digunakanxuntuk mengujixtingkat signifikansixpengaruh variabel independenxterhadap variabelxdependenxsecara parsial. Pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan perbandingan nilaix t hitungxmasing-masing koefisien t regresi dengan t tabel sesuaixdengan tingkat signifikansixyang,digunakan. Jika t hitungxkoefisien regresixlebih kecilxdari t tabel, maka variabel independen secaraxindividu tersebut tidakxberpengaruh terhadapxvariabel dependen, artinya hipotesisxditolak. Sebaliknya jika t hitungxlebih besarxdari;t;tabel,,maka variabel independenxsecara individubberpengaruh terhadapxvariabel dependen, artinya hipotesis diterima. Berikut analisisnya:

1. Jika nilaixsignifikan > 0,05 makaxhipotesis ditolakx(koefisien regresi tidak signifikan). Berartixbahwa variabelxindependen tidakxmemiliki pengaruhxyang signifikanxterhadap variabel dependenxsecara parsial. 2. Jika nilaixsignifikan ≤ 0,05 makaxhipotesis diterimax(koefisien regresi signifikan). Berartixbahwa variabelxindependen memilikixpengaruh yangxsignifikan terhadap variabel dependenxsecara parsial. Uji Simultan (Uji-F) Uji ini digunakan untukkmenguji1apakah;masing-masing``variabel indepnden `berpengaruh secara` simultan terhadappvariabel dependen secara`bersama-sama, dengan α = 0,05 danjjuga penerimaannatauupenolakan hipotesis, maka langkah-langkah yang harus dilakukan2adalah: 1. Perumusan hipotesis a. H0 : , , = 0 (artinya tidakxterdapat pengaruhHsignifikan secaraxbersamasama antarassemua variabel independenyterhadap variabel1dependen). b. H0 : tidak semua α=0 (artinya belumxterdapat pengaruh signifikan secaraxbersamasama antara semua variabel independen terhadap variabel dependen). c. Ha artinya bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2. Mencari F hitung (batasan F hitung) a. H0 : diterima apabila sig > α = 0,05 b. H0 : ditolak apabila sig ≤ α = 0,05 Uji Koefisien Determinasi ( ) Uji ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen dari model regresi. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1, berikut penjelasannya: 1. Nilai semakin mendekati10 maka kemampuan`variabel-variabel1independen dalam menjelaskan variabel-variabel1dependen semakin terbatas.## 2. Nilai semakin mendekati11 maka kemampuan`variabel-variabel1independen dalam menjelaskan variabel-variabel1dependen semakinllengkap. Sobel Test Sobel test merupakan uji untuk mengetahui apakah hubungan yang melalui sebuah variabel mediasi secara signifikan mampu sebagai mediator dalam hubungan tersebut (http://www.statistikolahdata.com). Menurut Ghozali (2011) sobel test menghendakijjumlah sampel besarrdan nilai1koefisien mediasi bedistribusi normal. Berikut adalah cara perhitungan sobel test (http://www.statistikolahdata.com) : Y1 a

b

Y2

X

X1 Keterangan : a : koefisienrregresiivariabeliindependen terhadap mediasi@@ b : koefisienrregresiivariabelmmediasi terhadap dependen@@ : standard error of estimation dari pengaruhhvariabeliindependen terhadappvariabel mediasi@@@

: standard error of estimation dari pengaruhhvariabel1mediasi terhadappvariabel dependen^^^^ (Rumus nilai z Sobel Test)

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Statistik Deskriptif

Berdasarkan tabel 2 menunjukan bahwa nilai rata-rata (mean) pada masing-masing memiliki hasil positif. Variabel Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR), Struktur Modal (DER), dan Nilai Perusahaan (PBV) menunjukan nilai rata-rata (mean) lebih besar dari standar deviasi yang artinya data tersebut stabil, merata dan tidak terjadi penyimpangan. Uji Normalitas Hasil uji normalitas profitabilitas dan likuiditas terhadap struktur modal (persamaan pertama).

Hasil uji normalitas pada One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test menunjukan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,092 dengan nilai signifikansi sebesar 0,131. Nilai signifikansi ini lebih besar (>) dari 0,05 (5%) yang menunjukan bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas profitabilitas, likuiditas dan struktur modal terhadap nilai perusahaan (persamaan kedua)

Hasil uji normalitas pada One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test menunjukan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,063 dengan nilai signifikansi sebesar 0,551. Nilai signifikansi ini lebih besar (>) dari 0,05 (5%) yang menunjukan bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal. Uji Multikolinearitas Hasil uji multikolinearitas profitabilitas dan likuiditas terhadap struktur modal (persamaan pertama)

Hasil uji multikolinearitas pada tabel 5mmenunjukanbbahwannilai tolerance pada variabel ROA dan CR lebih dari (>) 0,1 dan nilai VIF kurang dari (<) 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada variabel profitabilitas (ROA) dan likuiditas (CR) tidak terjadi multikolinearitas atau bebas dari multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas profitabilitas, likuiditas dan struktur modal terhadap nilai perusahaan (persamaan kedua)

Hasil uji multikolinearitas padattabel66 menunjukanbbahwa nilai tolerance pada variabel ROA, CR, dan DER lebihddarii(>) 0,1 dan nilai1VIF`kurang9dari1(<)``10, sehinggaddapat

disimpulkandbahwa4pada variabel profitabilitas (ROA), likuiditas (CR), dan struktur modal (DER) tidak terjadi multikolinearitas atau bebas dari multikolinearitas.&&&& Uji Autokorelasi Hasil1uji autokorelasi profitabilitas dan likuiditas terhadap struktur modal (persamaan pertama)

Darihhasil uji autokorelasi diatas menunujukkanbbahwa angka durbin watsonssebesar`1,874. Dengan jumlah sampel n=160 dan 2 variabeliindependen k=2 makaddidapatkannnilaibbatas atas (du) sebesar 1,7668 dan batas bawah (dL) sebesar 1,7163. Selanjutnya didapatkan nilai 4du sebesar 2,2332. Dari tabel 7 terlihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,874 yang berarti nilai Durbin-Watson lebihhdari`(>) du`(1,7668) dan kurangddari`(<)`4-du (2,2332). Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi autokorelasi. Hasil uji autokorelasi profitabilitas, likuiditas dan struktur modal terhadap nilai perusahaan (persamaan kedua)

Darihhasil uji autokorelasi diatasmmenunujukkanbbahwaaangka Durbin-Watson sebesar 2,282. Dengan jumlah sampel n=160 dan 3 variabellindependen k=3 maka`didapatkannnilai batasaatasa(du)isebesar 1,7798 danbbatasbbawah (dL) sebesar 1,7035. Selanjutnya didapatkan nilai 4-du sebesar 2,2202. Dari tabel 8 terlihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,874 yang berarti nilai Durbin-Watson lebih dari (>) du`(1,7668) dan lebih dari (<) 4-du (2,2332). Sehingga`berada didaerah ragu-ragu atau belum dapat diputuskan. Oleh karena itu dilakukan Run test untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi pada penelitian di persamaan kedua ini.

Tabel 9 Hasil Run Test

Dari hasil run test diatas menunjukkan bahwa nilai tes adalah 0,02236 denganxprobabilitas signifikan 0,341. Nilai signifikan lebihxbesar dari (>) 0,05 menunjukkan bahwa modelrregresi persamaan kedua tidak terdapat autokorelasi. Uji Heterokedastisitas Hasil uji autokorelasi profitabilitas dan likuiditas terhadap struktur modal (persamaan pertama) Heterokedastisitas Persamaan Pertama

Hasil uji heterokedastisitas profitabilitas, likuiditas dan struktur modal terhadap nilai perusahaan (persamaan kedua) Heterokedastisitas Persamaan Kedua

Dari gambar scatterplot diatas menunjukkan bahwa plot yangxterbentuk tidak memiliki pola yangxjelas, sertattitik-titikmmenyebarddiatas`danddibawah5sumbuuY. Sehingga disimpulkan bahwattidaktterjadihheteroskedastisitas dalam modelrregresi.

Analisis Regresi Berganda Hasil regresi profitabilitas dan likuiditas terhadap struktur modal (persamaan pertama)

Berdasarkan hasil regresi maka dapat dibuat persamaan linear antara profitabilitas dan likuiditas terhadap struktur modal sebagai berikut: Hasil regresi profitabilitas, likuiditas dan strukturmmodal terhadap nilaipperusahaan (persamaan kedua

Berdasarkanhhasil regresi maka dapat dibuat persamaan linear antara profitabilitasddan likuiditas`terhadap5struktur`modal sebagai berikut:

Uji Koefisien Determinasi Hasil uji koefisien determinasi profitabilitas5dan likuiditas`terhadap struktur`modal (persamaan pertama)

Hasil1koefisienndeterminasi persamaan pertama dapatddilihat pada Adjusted R Square sebesar 0,065 (6,5%). Hal ini menunjukan bahwa profitabilitas (ROA) dan likuiditas (CR) mampu menjelaskan struktur modal (DER) sebesar 6,5%. Sementara untuk 83,5% dijelaskan olehvvariabel1lainnyang tidakkditeliti atau diluarrmodel. Sehinggaddapat ditarik kesimpulan bahwaakemampuannkeduavvariabel independen`dalammmenjelaskan variabel dependen masih terbatas. Hasil koefisien determinasi profitabilitas, likuiditas dan struktur modal terhadap nilai perusahaan (persamaan kedua)

Hasil koefisien determinasi persamaan kedua dapatddilihat pada Adjusted R Square sebesar 0,219 (21,9%). Hal ini menunjukan bahwa profitabilitas (ROA), likuiditas (CR), dan struktur modal (DER) mampu menjelaskan nilai perusahaan (PBV) sebesar 21,9%. Sementara untuk 78,1% dijelaskanoolehvvariabel lain yangttidakdditelitiaatauddiluarmmodel. Sehinggaadapat ditarik kesimpulan bahwakkemampuan ketiga variabeliindependen dalammmenjelaskan variabelddependen masih terbatas. Uji F Hasil uji F profitabilitas dan likuiditas terhadap struktur modal (persamaan pertama)

Hasil1uji F pada tabel 14 meunjukan nilai1F hitungssebesar 6,498 dan nilai probabilitas signifikansissebesar`0,002. Nilai probabilitas signifikansiiini kurang dari (<) 0,05,`sehingga menunjukan bahwa variabel profitabilitas (ROA) dan likuiditas (CR) secarabbersama-sama berpengaruhtterhadapsstrukturmmodal (DER).%%^^^ Hasil uji F profitabilitas, likuiditas dan struktur modal terhadap nilai perusahaan (persamaan kedua)

Hasiluuji F padattabel 15 meunjukan nilai1Fhhitungssebesar 15,833 dannnilaipprobabilitas signifikansissebesar 0,000. Nilai1probabilitas`signifikansi`ini kurang dari`(<) 0,05,#sehingga menunjukan bahwavvariabel profitabilitas (ROA), likuiditas (CR) dan struktur modal (DER) secarabbersama-sama berpengaruhhterhadapnnilaipperusahaan (PBV). Uji t Hasil uji t pada profitabilitas dan likuiditas terhadap struktur modal (persamaan pertama). Berdasarkan tabel 10 maka dapat dilakukan analisis sebagai berikut : a) Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal Hasil uji t variabel profitabilitas (ROA) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,935 dan memiliki hubungan yang positif terhadap struktur modal (DER). Dapat diketahui bahwa nilai signifikansi lebih besar (>) dari 0,05, sehingga H3 ditolak, atau dapat disimpulkan bahwa profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (DER). Kondisi ini tidak mendukung pecking order theory yang menyatakan bahwa perusahaan lebih menyukai pendanaan internal. Bisa dikarenakan kondisi perusahaan saat ini sedang mengambil peluang investasi, perusahaan sedang melakukan ekspansi usaha, ataupun perusahaan sedang dalam masa pertumbuhan. Dengan adanya kondisi tersebut mengakibatkan perusahaan memerlukan dana yang besarr dari pihak eksternal melalui hutang untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Selain itu investor akan lebih percaya jika ada jaminan saat investor tersebut menanamkan modalnya. Sehingga perusahaan memiliki peluang besar menggunakan hutang dalam pemenuhan kebutuhan modalnya. b) Pengaruh Likuiditas terhadap Struktur Modal Hasil uji t variabel likuiditas (CR) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 dan memiliki hubungan yang negatif terhadap struktur modal (DER). Dapat diketahui bahwa nilai signifikansi kurang dari (<) dari 0,05, sehingga H4 diterima, atau dapat disimpulkan bahwa likuiditas (CR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal (DER). Kondisi ini mencerminkan semakin tinggi tingkat likuiditas akan menurunkan struktur modal yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.`Sesuai dengannkonsepppecking order theory, perusahaanddenganttingkat1likuiditas9yang tinggi, berartiiperusahaanmmemilikikkelebihan aset`lancar yang cukup untuk membiayaiioperasionalpperusahaanttanpahharusmmeminjamddanaddari pihak1luar. Perusahaan yang banyak menggunakan aset lancarnya berarti perusahaan tersebut menghasilkan aliran kas untuk membiayai kegiatan operasionalnya dan investasi perusahaan. Aset lancar yang besar menunjukan perusahaan berhasil melunasi hutang jangka pendeknya, sehingga proporsi hutang dalam struktur modal akan menurun. Nilai koefisien regresi pada likuiditas menunjukan nilai yan negatif karena aset lancar perusahaan dari tahun ke tahun meningkat namun hutangnya mengalami penurunan.

Kelebihan aset lancar ini lah yang dapat digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasionalnya, maupun untuk investasi perusahaan. Hasil uji t pada profitabilitas, likuiditas, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan (persamaan kedua). Berdasarkan tabel 11 maka sapat dilakukan analisis sebagai berikut : a) Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Hasil uji t variabel profitabilitas (ROA) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 dan memiliki hubungan yang positif terhadap nilai perusahaan (PBV). Dapat diketahui bahwa nilai signifikansi kurang dari (<) dari 0,05, sehingga H1 diterima, atau dapat disimpulkan bahwa profitabilitas (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Profitabilitas menunjukan keuntungan bersih yang dapat dihasilkan oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Semakin besar keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan, semakin besar kemampuan perusahaan membagi dividen kepada para pemegang saham. Semakin besar dividen yang dibagi, akan semakin tinggi nilai perusaahaannya. Selain profit yang tinggi memberikan prospek yang baik terhadap perusahaan, profit perusahaan yang tinggi akan memicu investor dalam meningkatkan permintaan saham. Dari permintaan saham yang meningkat ini menyebabkan nilai perusahaan meningkat pula. b) Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan Hasil uji t variabel likuiditas (CR) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,338 dan memiliki hubungan yang negatif terhadap nilai perusahaan (PBV). Dapat diketahui bahwa nilai signifikansi lebih dari (>) dari 0,05, sehingga H2 ditolak, atau dapat disimpulkan bahwa likuiditas (CR) tidakbberpengaruh signifikan terhadapnnilai perusahaann(PBV). Haliiniddikarenakanssemakinttinggi1likuiditaspperusahaanyyang diatas titikkoptimalljustruuakannmenurunkannnilai perusahaan, karenaaadanya aset/kas menganggurryangttidakddimanfaatkan0olehlmanajemenpperusahaan dalam kegiatan operasionalnya. Selain itu seorang investor dalam melakukan investasi tidak memperhatikan faktor likuiditas yang dimiliki perusahaan karena rasio ini hanya menunjukan kemampuan perusahaan untuk menutup hutang jangka pendek perusahaan. c) Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan Hasil uji t variabel struktur modal (DER) memiliki nilai signifikansi sebesar 0,001 dan memiliki hubungan yang positif terhadap nilai perusahaan (PBV). Dapat diketahui bahwa nilai signifikansi kurang dari (<) dari 0,05, sehingga H5 diterima, atau dapat disimpulkan bahwa struktur modal (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Penambahan hutang yang dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha akan meningkatkan nilai perusahaan melalui harga saham dari perusahaan tersebut. Hal ini menujukan bahwa posisi struktur modal berada di bawah titik optimal, maka setiap penambahan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan sesuai dengan Trade-off theory. Perusahaan meningkatkan hutang dalam struktur modalnya dalam rangka melakukan ekspansi usaha untuk meningkatkan keuntungan perusahaan. Manfaat dari peningkatan hutang masih lebih besar dari pada pengorbanan yang dikeluarkan, sehingga pemanfaatan hutang tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan.

Uji Mediasi dengan Sobel Test

Sumber : Olah data pada Sobel Test Calculator (http://www.danielsoper.com) Dari hasil perhitungan diatas nilai z pada pengaruh tidak langsung antara likuiditas (CR) terhadap nilai perusahaan (PBV) melalui struktur modal (DER) sebesar 3,307. Nilai z 3,307 lebih besar (>) dari nilai t tabel 1,654 dengan tingkat signifikansi 0,05 (5%) sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur modal (DER) mampu memediasi pengaruh likuiditas(CR) terhadap nilai perusahaan (PBV). Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan melalui Struktur Modal Dalam penelitian ini strukturrmodal (DER) tidakkdapatdmemediasi1pengaruh `profitabilitas (ROA) terhadapnnilaipperusahaan (PBV) karena secara parsial profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (DER). Secara otomatis nilai dari pengaruh profitabilitas (ROA) terhadap nilai perusahaan (PBV) melalui struktur modal (DER) tidak dapat dihitung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur modal (DER) tidak dapat memediasi pengaruh profitabilitas (ROA) terhadap nilai perusahaan (PBV). Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Wulandari (2013) yang menyatakan bahwa strukturrmodalttidakddapatmmemediasihhubunganpprofitabilitastterhadapnnilai `perusahaan. Keputusaniinvestoruuntukmmembelissahamttidakddipengaruhioolehbbesarkkecilnyasstruktur modal, merekaalebihmmelihatppadakkinerja perusahaankdalammmenghasilkanllaba. Investor lebih memperhatikan semakin besar keuntungan yang diperoleh semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividennya. Semakin besar dividen yang dibagi akan semakin tinggi nilai perusahaan. Disamping profit yang tinggi memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Permintaan saham yang meningkat menyebabkan nilai perusahaan meningkat. Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan melalui Struktur Modal Dari hasil perhitungan pengaruh tidak langsung dengan sobe test antara likuiditas (CR) terhadap nilai perusahaan (PBV) melalui struktur modal (DER) sebesar 3,307. Nilai z ini lebih besar (>) dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur modal (DER) mampu memediasi pengaruh likuiditas(CR) terhadap nilai perusahaan (PBV). Hal tersebut tidak sesuai dengan hasil penelitian Wulandari (2013) yang menyatakan bahwa strukturrmodalttidakddapatmmemediasihhubungan likuiditas terhadap nilai perusahaan. Hal ini disebabkan investor tidak terlalu memperhatikan faktor likuiditas dalam perusahaan.`Dengan munculnya hasil penelitian ini, bahwa faktor likuiditas merupakan faktor yang diperhatikan dalam perusahaan.`Semakin`tinggi1likuiditasmmenunjukkannsemakin besar aktiva`lancar`yang`dimiliki`perusahaanddibandingkankkewajiban`lancarnya. Sesuai dengan`konsepppecking order theory, perusahaanddenganttingkatllikuiditasyyang tinggi,

berartiiperusahaannmemilikiikelebihanaasetllancaryyangccukupuuntukmmembayar dividen, membiayai operasi, dan investasinya tanpa harus meminjam dana dari pihak luar, sehingga akan menurunkanpporsi hutang dalamssusunan strukturrmodal`perusahaan. Selain itu persepsi investor pada kinerja perusahaan akan meningkat sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. KESIMPULAN Dari hasil analisis data diperoleh hasil variabel profitabilitas (ROA) dan struktur modal (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV), sedangkan variabel likuiditas (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Selain itu, dari hasil analisis data diperoleh hasil variabel profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal (DER). Dari hasil analisis data diperoleh hasil variabel likuiditas (CR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal (DER). Struktur modal (DER) mampu memediasi pengaruh likuiditas (CR) terhadap nilai perusahaan (PBV). SARAN Menambahvvariabelllainddiluar variabel penelitian iniyyang berkaitanddengan nilai perusahaanndan struktur modal seperti komponen - komponen dari solvabiitas, rasio aktivitas, rasio pasar, operating leverage dan ukuran perusahaan untukkmengetahuiilebih banyakkdanjjelassmengenaiffaktor – faktoraapassajayyangmmemilikiipengaruhhterhadap nilaiiperusahaan dan juga struktur modal.`Selainiitu perluddilakukanppenelitiankkembali denganoobjekkpenelitiansselainpperusahaan real estate and property sertapperiodeppenelitian yangllebih lama. DAFTAR PUSTAKA Bimo, Suseno. 2015. “Uji Mediasi dengan Sobel Test” http://www.statistikolahdata.com/2017/01/uji-mediasi-dengan-sobel-test.html Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2014). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 2. Edisi 11. Jakarta : Salemba Empat. Dachlan, U. (2014). Panduan Lengkap Structural Equation Modeling Tingkat Dasar. Semarang : Lentera Ilmu Dewi, A. S. M., & Wirajaya, A. (2013). Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 4.2, 358372. Dj, et al. (2012). Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan. Vol. 6 No. 2, 130-138. Dwilestari, A. (2010). Pengaruh Struktur Aktiva, Pertumbuhan, dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Perusahaan. Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Vol. 6 No. 2, 153165. Erawan, Anto. 2015. “5 Alasan Mengapa Investasi Properti Semakin Meningkat” http://www.rumah.com/berita-properti/2015/9/106466/5-alasan-mengapa-investasiproperti-semakin-meningkat Firnanda, T., & Oetomo, H. W. (2016) Analisis Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, dan Perputaran Persediaan terhadap Nilai Perusahaan, Jurnal Ilmu dan Riset ManajemenVol.5 No.2 Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hadinugroho, L., & Delisandri, Agathi. A. (2012) Analisis Faktor-Faktor Internal Prusahaan yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Sektor Barang Konsumsi, Proceeding for Call Paper Pekan Ilmiah Dosen FEB UKSW Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Gramedia. Hery. (2016). Mengenal dan Memahami Dasar-Dasar Laporan Keuangan. Jakarta : Gramedia. Husnan, S., & Pudjiastuti, E. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kelima. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Indriantoro, N., & Supomo, B. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE. Ismail, Anas. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Study Kasus pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Go Public di BEI 2008-2012. Tesis Program Study Magister Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jogiyanto. (2007). Teori Portofolio dan Investasi. Yogyakarta : BPFE. Kasmir. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Edisi 9. Jakarta : Rajawali Pers. Lamudi. 2014. “2014 : Satu Tahun di Batas Real Estate” www.lamudi.co.id/journal/2014satu-tahun-di-batas-real-estate/ Mardiyanto, H. (2009). Inti Sari Manajemen Keuangan. Jakarta : PT. Grasindo. Moniaga, F. (2013). Struktur Modal, Profitabilitas, dan Struktur Biaya Terhadap Nilai Perusahaan Industri Keramik, Porcelen dan Kaca Periode 2007-2011. Jurnal EMBA. Vol. 1 No. 4, 433-442. Noviansyah, Aditia. 2015. “ Kilas Balik 2015 : Industri Properti Terhuyung” http://m.tempo.co/read/news/2015/12/31/090732208/kilas-balik-2015-industriproperti-terhuyung Nurhayati, M. (2013). Profitabilitas, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan Pengaruhnya Terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan Sektor Non Jasa. Jurnal Keuangan dan Bisnis. Vol. 5 No. 2, 144-153. Prasetia, et al. (2014). Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan Risiko Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI. Jurnal EMBA. Vol. 2 No. 2, 879889. Riyanto, B. (2013). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE. Rodoni, A., & Ali, H. (2014). Manajemen Keuangan Modern. Jakarta : Mitra Wacana Media. Rofiqoh, N. (2014). Pengaruh Struktur Aktiva, Likuiditas, dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal Perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol. 3 No.2, 1-15. Rompas, G. P. (2013). Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas Terhadap Nilai Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal EMBA. Vol. 1 No. 3, 252-262. Salvatore, D. (2001). Manajerial Economics dalam Perekonomian Global. Jakarta : Erlangga. Sanusi, A. (2009). Metodologi Penelitian. Malang : Pena Gemilang. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Sunyoto, D., & Susanti, F. E. (2015). Manajemen Keuangan untuk Perusahaan. Yogyakarta : CAPS. Weston, J. F.,& Brigham, E. F. (1990). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga. Wulandari, D. R. (2013). Pengaruh Profitabilitas, Operating Leverage, Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal sebagai Intervening. Accounting Analysis Journal 2 (4), 455-463. www.idx.co.id http://www.danielsoper.com/statcalc/calculator.aspx?id=31