PENGARUH PUBLIK FIGUR, PESAN IKLAN DI TELEVISI

Download Biasanya publik figur yang ditampilkan harus mempunyai daya tarik tertentu baik secara emosional maupun fisik dan image yang baik, sehingga...

0 downloads 599 Views 17MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH PUBLIK FIGUR, PESAN IKLAN DI TELEVISI, DESAIN KEMASAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP BRAND IMAGE DI BENAK KONSUMEN Studi Kasus pada Sabun Mandi Lux

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pogram Studi manakemen

Disusun oleh: Susandi NIM: 032214135

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Halaman Persembahan

1. Jika sudah terjadi masalah, tidak harus dihindari (bingung), tapi harus dihadapi dengan tenang (dipikirkan jalan keluarnya) dan pasti selesai / ada jalan keluarnya. 2. Menghadapi semua hal, tidak boleh berpikir negatif, seperti: saya pasti tidak mampu, saya tidak bisa dan seterusnya. Tapi selalu berpikir positif, seperti:saya bias, pasti ada jalan keluar dan lain-lain. 3. Budi orang tua, tidak dapat dibayar dengan apapun juga. Jadi kita harus selalu ingat, patuh / saying, berbakti pada orang tua dan menjaga nama baik keluarga. 4. Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi janganlah minder dengan kekurangan kita, tapi kembangkanlah potensi kelebihan kita. 5. kunci sukses dalam hidup ini, selalu bersemangat, berusaha, disiplin, sabar, bekerja keras, rajin berdoa / sembahyang, banyak berbuat baik serta tidak berputus- asa. “ Janganlah bersedih apabila anda sedang mengalami kemalangan atau kesusahan. Apa yang telah terjadi pada diri anda, biarlah berlalu. Tidak usah dirisaukan atau dipikirkan. Yang penting adalah bagaimana anda berbuat sekarang. Karena perbuatan yang sekaranglah yang akan menentukan baik buruknya anda di masa yang akan mendatang”

Skripsi ini kupersembahkan untuk Lao Mu dan Mi Lek Fo yang selalu menyertai dan melindungi ku setiap saat. Untuk Mama ku yang tersayang, tanpa anda aku adalah tiada dan tak berguna. Untuk adik ku Merie yang senantiasa meyemangatiku. Untuk Papa (alm) yang selalu menjaga kami. Untuk yang terkasih Henny yang telah memberiku semangat dan mengenal artinya cinta... dan Untuk teman-temanku yang baik yang telah membantuku dengan penuh kasih dalam membuat skripsi ini.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK

PENGARUH PUBLIK FIGUR, PESAN IKLAN DI TELEVISI, DESAIN KEMASAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP BRAND IMAGE DI BENAK KONSUMEN Studi Kasus pada Sabun Mandi Lux

Susandi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk berpengaruh terhadap brand image di benak konsumen baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini dilakukan di Universitas Sanata Dharma pada bulan September sampai Oktober 2007. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang pernah melihat iklan dan yang pernah menggunakan sabun mandi Lux. Sampel penelitian ini berjumlah 100 responden. Teknik pengambilan data menggunakan teknik accidental sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda, uji t (sisi kanan) dengan taraf signifikan α = 0,05, uji F dengan taraf signifikan α = 0,05 dan uji koefisien determinasi. Hasil peneltian dengan uji t menunjukkan, bahwa semua variabel independen (publik figur, desain kemasan dan kualitas produk) secara parsial berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen, kecuali variabel pesan iklan di televisi. Hasil penelitian dengan uji F menunjukkan bahwa semua variabel independen (publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk) secara simultan berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen. Koefisien determinasi menunjukkan brand image di benak konsumen dapat dijelaskan oleh publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk sebesar 43,6%.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PUBLIC FIGURE, MESSAGE ON TELEVESION ADVERTISEMENT, PACKAGING DESIGN AND PRODUCT QUALITY ON BRAND IMAGE IN CONSUMER MARROW A Case Study on Lux bath Soap

Susandi Sanata Dharma University Yogyakarta 2007 The purpose of this research was to know whether the public figure, message on television advertisement, packaging design and product quality influence on brand image in consumer marrow for partially or simultaneously. This research was held at Sanata Dharma University during September - October 2007. This research population was Sanata Dharma University Students which have seen Lux commercial advertisement on television and have ever consumed Lux bath soap. The sample size was 100 respondents. The sampling technique used was accidental sampling. Analysis data technique used were Multiple Regression, t-test (right side) with level of significance (α) of 0,05, F-test with level of significance (α) of 0,05 and determination coefficient test. Result of research with t-test showed that all of the independent variables (public figure, packaging design and product quality) partially had positive effect on brand image consumer marrow except message on television advertisement. Ftest result indicated that all of the independent variables (public figure, message on television advertisement, packaging design and product quality) simultaneously had positive effects on brand image consumer marrow. The determination coefficient test showed that the brand image in consumer marrow can be explained by public figure, message on television advertisement, packaging design and product quality equal to 43,6%

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Publik Figur, Pesan Iklan di Televisi, Desain Kemasan dan Kualitas Produk terhadap Brand Image di Benak Konsumen pada Sabun Mandi Lux. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari telah banyak memperoleh bantuan, bimbingan, dan pengarahan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak atas pengorbanan baik waktu, tenaga maupun pikiran dalam membantu dan membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini, yaitu: 1. Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Drs. Hendra Poerwanto G, M.Si., Selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., Selaku Dosen Pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan, pengarahan, serta saran selama penulisan skripsi ini. 4. V.Mardi Widyadmono, S.E.,M.B.A., Selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan, pengarahan, serta saran selama penulisan skripsi ini.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. Semua dosen di Fakultas Ekonomi, khususnya Program Studi Manajemen yang telah memberikan banyak ilmu, wawasan, dan pandangan hidup yang baik. 6. Semua staff di sekretariat yang siap melayani dan banyak membantu memberikan informasi. 7. Ibu yang selalu memberikan dukungan moral maupun materiil dan adikku Merie terima kasih atas semua semangat, dukungan serta percaya sepenuhnya kepadaku. 8. Henny yang banyak mengorbankan waktu untuk selalu membantu dan memberikan semangat. 9. Teman-teman terbaikku di Prabumulih: Ari (Ancong), Freddy (E’bol), Wendy (Anjing Planet), Antoni (Tupai), Deddy Hermanto (Babi), Acing, Robin (Kakek), Deddy, Mega (Bebek), Meri (Mecik), Ika (Ikan), Nita (n’dut), Dewi Semua teman-teman yang belum kusebutkan satu-persatu, thanks yaaaaaaaa......!!! 10. Teman-teman mainku: Rusy, Elvi, Maya, Evi, Janu, Afandy, Eka, Aryo, Hendry dan Deasy selama di yogya yang selalu memberikan semangat, keceriaan sehingga hari-hari terasa menyenangkan. 11. Teman-teman Kontrakan Klitren Lor Tanno, Chung, Hidayat, Lukas, Sampit..... 12. Semua teman-teman yang belum ku sebutkan satu-persatu, terima kasih banyak......!!!!

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Akhir kata, skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu jika ada saran atau kritik saya akan dengan senang hati menerimanya dan berterima kasih. Semoga skripsi ini bermanfaat buat yang membacanya.

Yogyakarta, 8 November 2007 Penulis

Susandi

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................................

v

ABSTRAK ........................................................................................................ vi ABSTRACT ...................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ . xv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... . xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................................... . 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3 C. Batasan Masalah ..................................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian ................................................................................. . 5

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran ............................................................................ 6 B. Pengertian Manajemen Pemasaran ........................................................ 7 C. Brand Image ........................................................................................... 8 D. Periklanan ............................................................................................... 11 E. Media Televisi........................................................................................ 14 F. Produk ................................................................................................... . 17 G. Kualitas ................................................................................................ .. 18 H. Desain Kemasan ................................................................................... .. 20 I. Publik Figur .......................................................................................... . 21 J. Pesan....................................................................................................... 22 K. Penelitian Sebelumnya.......................................................................... . 24 L. Kerangka Konseptual Penelitian ............................................................ 27 M. Rumusan Hipotesis ............................................................................... . 28

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 29 B. Lokasi Penelitian .................................................................................. . 29 C. Waktu Penelitian .................................................................................. . 29 D. Subyek dan Obyek Penelitian .............................................................. . 29 E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... . 30 F. Variabel Penelitian ............................................................................... .. 30 G. Jenis Data ............................................................................................. . 35 H. Populasi dan Sampel.............................. .............................................. . 36

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI I. Teknik Pengujian Instrumen ................................................................ . 37 J. Analisis Regresi Berganda ..................................................................... 39 K. Koefisien Determinasi-............................................................................ 41 L. Hipotesis Pertama (Uji t) ....................................................................... 42 M. Hipotesis Kedua (Uji F) ....................................................................... . 44

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Latar Belakang Perusahaan Unilever..................................................... . 47 B. Sabun Mandi LUX ................................................................................ . 49 C. Jenis Sabun Mandi LUX ....................................................................... . 50

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kuesioner..................................... . 54 B. Analisis Persentase……... ..................................................................... . 59 C. Analisis Regresi Linier Berganda.......................................................... . 63 D. Koefisien Determinasi... ......................................................................... 65 E. Pengujian Hipotesis Pertama (Uji t) ...................................................... . 66 F. Pengujian Hipotesis Kedua (Uji F) ........................................................ . 68 G. Pembahasan ............................................................................................ 69

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................................... . 73 B. Saran ...................................................................................................... . 74 C. Keterbatasan .......................................................................................... . 75

Daftar Pustaka Daftar Lampiran

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pubik Figur .................55 Tabel V.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pesan Iklan di Televisi.56 Tabel V.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Desain Kemasan .... .... 57 Tabel V.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kualitas Produk......... 58 Tabel V.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Brand Image.............. 58 Tabel V.6 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin ............................. ... 60 Tabel V.7 Distribusi Responden Menurut Bentuk Kemasan ........................... 60 Tabel V.8 Distribusi Responden Menurut Usia ............................................. ... 61 Tabel V.9 Distribusi Responden Menurut Status Tempat Tinggal..................... 62 Tabel V.10 Distribusi Responden Menurut Uang Saku per Bulan...................... 63 Tabel V.11 Hasil Regresi Linier Berganda.......................................................... 63 Tabel V.12 Hasil Koefisien Determinasi............................................................. 65 Tabel V.13 Hasil Uji t (t-Test)............................................................................ 66 Tabel V.14 Hasil Uji F (F-Test).......................................................................... 69

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 Kerangka Konseptual Penelitian ................................................. . 27 Gambar III.1 Uji t Hipotesis Pihak Kanan........................................................

44

Gambar III.2 Uji F................................................................................................ 46

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad ini, menuntut perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok perusahaan yang berperan penting dalam hal tersebut adalah pemasaran produk. Masing-masing perusahaan saling bersaing dan berlomba untuk menarik konsumen dengan menawarkan sesuatu yang sifatnya baru diterima

oleh

konsumen.

Usaha

yang akan

dilakukan

perusahaan

untuk

memperkenalkan produknya adalah dengan cara promosi. Promosi merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi mengenai produk yang dipasarkan pada konsumen, sehingga konsumen dapat mengetahui produk apa yang dihasilkan atau dijual oleh suatu perusahaan, apa kelebihannya, berapa pengorbanan yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan produk tersebut dan dimana produk itu dapat diperoleh konsumen sehingga dapat menunjang terciptanya transaksi. Ada empat jenis promosi utama yang dapat dilakukan antara lain (Peter dan Olson, 2000:181) yaitu: 1. Iklan (advertising) adalah penyajian informasi non-personal tentang suatu produk, merek perusahaan atau toko yang dilakukan dengan bayaran tertentu. 2. Promosi penjualan (sales promotion) adalah rangsangan langsung yang ditujukan kepada konsumen untuk melakukan pembelian.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

3. Penjualan personal (personal selling) adalah interaksi personal langsung antara seorang pembeli potensial dengan seorang salesman. 4. Publisitas (publicity) adalah bentuk-bentuk komunikasi tentang perusahaan, produk, atau merek si pemasar yang tidak membutuhkan pembayaran. Dari keempat cara promosi di atas, promosi yang paling sering digunakan oleh perusahaan yaitu iklan. Karena iklan ditujukan untuk mempengaruh afeksi dan kognisi konsumen, evaluasi, perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra yang berkaitan dengan produk dan merek. Iklan dipercaya sebagai cara untuk mendongkrak penjualan oleh kebanyakan pengusaha yang mempunyai anggaran cukup besar untuk kegiatan promosi. Periklanan yang bersifat membujuk berperan penting bagi perusahaan dengan tingkat persaingan tinggi. Tujuan pemasar yaitu untuk mencoba meyakinkan konsumen bahwa merek yang ditawarkan dengan produk lain sejenis. Iklan juga bertujuan mengingatkan pada konsumen tentang produk yang sudah mapan dan mempunyai kelompok konsumen tertentu terutama untuk produkproduk yang dibeli berulang-ulang seperti misalnya kebutuhan sehari-hari, sangat mudah dipengaruhi oleh pesan-pesan iklan yang disampaikan. Periklanan memerlukan elemen media massa sebagai media penyampaian pesan kepada konsumen. Media yang digunakan untuk iklan ada bermacammacam, diantara adalah koran, majalah, radio dan telivisi. Media iklan yang menonjol adalah telivisi, dimana telivisi merupakan sarana promosi secara audio visual, penggunaan kata dalam isi pesan harus menarik dan mengandung arti yang positif, sehingga mudah dipahami maksud dari penyampaian pesan tersebut. Maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

banyak perusahaan berlomba-lomba untuk mengiklankan produknya lewat media telivisi karena bisa dikatakan bahwa jika suatu produk tidak diiklankan di telivisi maka produk itu tidak akan dikenal oleh masyarakat luas meskipun produk itu sudah ada sejak lama. Dalam

mengiklankan

suatu

produk

perusahaan

selalu

berupaya

menonjolkan keunggulan dari produk seperti kualitas, keistimewaan, desain, gaya, kemasan, pelayanan, merek. Selain menonjolkan keunggulan dari produk itu sendiri, penggunaan publik figur (artis, aktor dan atlit) juga sangat berpengaruh terhadap brand image produk yang diiklankan. Biasanya publik figur yang ditampilkan harus mempunyai daya tarik tertentu baik secara emosional maupun fisik dan image yang baik, sehingga produk yang diiklankan dapat tercipta brand image yang baik dibenak konsumen. Berdasarkan uraian di atas maka penulis mengambil judul “Pengaruh Publik Figur, Pesan Iklan di Televisi, Desain Kemasan dan Kualitas Produk terhadap Brand Image di Benak Konsumen, dengan Studi Kasus pada Sabun Mandi Lux”.

B. Rumusan Masalah 1. Apakah publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk secara parsial berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen? 2. Apakah publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk secara simultan berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

C. Batasan Masalah Agar pembahasan masalah dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan terfokus, maka akan diberikan batasan masalah sebagai berikut: 1. Media yang digunakan adalah televisi. 2. Iklan yang digunakan dalam penelitian ini adalah iklan sabun mandi Lux dengan penggunaan publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas sabun mandi Lux. 3. Desain kemasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kemasan botol dan batangan.

D. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka, tujuan penelitian yang dilakukan adalah: 1. Untuk mengetahui publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk secara parsial berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen. 2. Untuk mengetahui publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk secara simultan berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Biro Periklanan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada biro periklanan

sebagai

bahan

pertimbangan

dalam

menentukan

dan

memperbaiki cara menyampaikan iklan yang baik di media televisi. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada perusahaan untuk meningkatkan keunggulan produk yang lebih baik lagi sehingga dapat menciptakan brand image yang positif di benak konsumen. 3. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi di perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan dapat digunakan untuk pengetahuan pembaca. 4. Bagi Penulis Dengan melakukan penelitian ini, penulis berharap dapat mengembangkan pengetahuan dan wawasan serta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah dalam praktek yang sesungguhnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI

A Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan yang menentukan hidup matinya suatu perusahaan. Pemasaran menciptakan nilai ekonomi yang menentukan harga suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa. Faktor-faktor yang menciptakan nilai ekonomi suatu produk adalah kegiatan produksi, pemasaran, dan konsumsi. Pemasaran bertujuan untuk meningkatkan penjualan, mengetahui dan memahami konsumen sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pasar sehingga produk tersebut dapat diterima pasar dan laku terjual. Menurut Kotler dan Armstrong (2001:7) pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Dari definisi tersebut tampak bahwa dalam pemasaran terkandung poin-poin yang penting yaitu kebutuhan (need), keinginan (wanted) dan pertukaran (exchange). Kebutuhan manusia (human need) adalah suatu keadaan yang ingin diperoleh oleh seseorang. Kebutuhan manusia sangat beragam, orang akan berusaha mendapatkan produk baik itu barang ataupun jasa yang mampu memuasakan mereka. Keinginan manusia adalah pola kebutuhan manusia yang dibentuk oleh kebudayaan dan sisi individualitas seseorang. Keinginan manusia akan terus berkembang seiring dengan berkembangnya suatu masyarakat. Fenomena tersebut diperhatikan oleh perusahaan atau produsen untuk

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengembangkan

produk

yang

dapat

mengakomodasi

perubahan

7

dalam

masyarakat. Produsen juga berperan aktif dalam menciptakan perubahan dalam masyarakat dengan melakukan kegiatan-kegiatan khusus seperti penciptaan mode baru ataupun pengenalan teknologi baru yang mampu membangun selera masyrakat dan kegiatan tersebut mengiring masyarakat untuk menggunakan pruduk mereka dan menanamkan brand image di benak konsumen. Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemasaran tidak hanya sekedar pembelian dan penjualan saja, tetapi pemasaran merupakan serangkaian sistem dan proses menyeluruh dari kegiatan-kegiatan usaha dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, melalui proses penciptaan dan pertukaran gagasan, barang dan jasa antara produsen dan konsumen, yang mampu memuaskan pihak-pihak yang terlibat dalam proses tersebut. Kegiatan pemasaran harus dikoordinasikan dan dikelola dengan baik, usaha tersebut dikenal dengan manajemen pemasaran.

B. Pengertian Manajemen Pemasaran Dalam menjalankan kegiatan pemasaran, perusahaan memerlukan sistem pengelolaan yang baik yang mencakup seluruh kegiatan pemasaran perusahaan baik di masa lalu maupun di masa yang akan datang. Karena itulah manajemen pemasaran sangat diperlukan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan pemasarannya. Manajemen Pemasaran menurut Boyd dkk (2000:18) adalah proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan programprogram yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi dan distribusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

dari produk, jasa dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Kotler dan Armstrong (2001:18) Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan memelihara pertukaran yang dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran berusaha menentukan tingkat waktu dan sifat permintaannya dengan cara yang sedemikian rupa sehingga dapat membantu organisasi dalam mencapai sasarannya.

C. Brand Image Brand image adalah bentuk-bentuk asosiasi yang menghubungkan suatu produk dengan gagasan tertentu yang melekat pada benak orang. Dewi (2005:14) menyebutkan bahwa brand adalah ide, kata, desain grafis, suara atau bunyi yang menyimbolkan produk, jasa dan perusahaan yang memproduksi produk dan jasa tersebut. Semua aspek ini menerbitkan asosiasi khusus dalam benak konsumen, misalnya tentang kualitas produk, makna simbolis yang terkandung dalam pengalaman emosional dan psikologis yang dialami konsumen dalam bersentuhan dengan brand tersebut. Untuk

mendukung

pembentukan

brand

image

diperlukan

juga

positioning. Positioning merupakan suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk dalam pikiran konsumen. Agar suatu produk dapat ditempatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

dalam pikiran konsumen, maka pemosisian produk harus disampaikan melalui iklan. Karena iklan merupakan sarana penyampaian informasi suatu produk. Oleh karena itu pengiklan dan biro iklan sebelum membuat biro iklan harus terlebih dahulu memahami bahwa konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk, sebenarnya untuk memenuhi suatu kebutuhan fungsional, emosional atau keduanya. Misalnya orang membeli kosmetik tidak sekedar untuk kencantikan diri, tetapi sebagai sarana sumber kepercayaan diri. Orang membeli rokok tidak untuk kebutuhan fisik seperti halnya makan, tetapi untuk gaya hidup dan nilai tambah kejantanan seorang pria. Biro iklan dengan pengiklan akan menentukan aspek mana dari motivasi pembeli dan makna simbolis dari produk yang dijadikan dasar utama kampanye iklan tersebut. Iklan inilah yang kemudian mengkomunikasikan hal tersebut dan membangun hubungan yang konsisten antara brand dan berbagai emotional appeal dan symbolic values-nya. Kampanye iklan yang efektif bisa membentuk citra produk misalnya dengan mengasosiasikan suatu brand dengan golongan konsumen tertentu atau dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam masyarakat. Bahkan iklan suatu brand tertentu bisa menjadi pembeda utama yang membuat suatu produk berbeda dari produk lain yan sejenis. Suatu brand image dibangun dengan menciptakan citra dari produk. Konsumen bersedia membayar lebih tinggi dan menganggapnya berbeda karena brand ini memancarkan asosiasi citra tertentu. Para perancang image dari brand berusaha memenuhi hasrat konsumen untuk menjadi bagian dari kelompok sosial tertentu yang lebih besar dan dipandang terhormat oleh orang lain atau untuk mendefinisikan diri menurut citra yang diinginkannya. Brand image menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

pilihan pada saat persaingan sudah menjadi taraf dimana produk-produk yang ditawarkan sudah tidak lagi memiliki perbedaan yang berarti. Brand image yang baik dan buruk dapat di nilai dari tanggapan konsumen terhadap suatu produk. Tanggapan konsumen adalah pendapat atau pandangan atau anggapan terhadap suatu hal. Dengan demikian tanggapan konsumen terhadap produk merupakan pendapat, pandangan konsumen, baik konsumen individu maupun konsumen organisasi terhadap suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Penilaian dapat diberikan oleh konsumen terhadap produk yang dipasang melalui iklan atau dilihat oleh konsumen. Jadi tanggapan dapat diberikan baik oleh konsumen tidak membeli produk maupun setelah membeli produk. Tanggapan

konsumen

terhadap

produk

mempunyai

arah

atau

kecenderungan arah dari tanggapan bisa berupa ungkapan tidak puas dan puas jika hasil dari pembeliannya sesuai dengan harapan pada waktu dia membeli dan tidak puas apabila terjadi sebaliknya. Tingkatan dari puas dan tidak puas dapat diketahui melalui ekspresi tanggapan yang diberikan oleh kosumen. Kuat tidaknya tanggapan, puas atau tidak puas itu sangat relatif. Artinya seberapa besarnya perasaan puas dan tidak puas, tidak dapat diketahui secara pasti. Kita hanya mengetahui kecenderungan yang lebih besar dari perasaan puas atau tidak puas ke arah mana. Bila kecenderungan lebih besar ke arah tidak puas maka konsumen memberikan penilaian yang kurang terhadap citra produk dan sebaliknya jika kecenderungan lebih besar kearah puas maka konsumen memberikan penilaian yang lebih terhadap citra produk. Keuntungan yang dihasilkan dari citra merek yang positif dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

1. Keuntungan yang berhubungan dengan performa dan profitabilitas dimana kemampuan citra produk meningkatkan margin atau volume. 2. Keuntungan yang berhubungan dengan laba jangka panjang seperti loyalitas merek. 3. Keuntungan yang berhubungan dengan pertumbuhan potensial seperti word of mouth yang positif dan kemampuan citra merek untuk memperkenalkan produk baru sebagai bagian dari perluasan merek (brand extension).

D. Periklanan Periklanan merupakan salah satu kiat utama yang digunakan perusahaan untuk mengarahkan komunikasi pada pembeli sasaran dan masyrakat. Periklanan juga merupakan cara yang efektif untuk menyebarkan pesan, membangun preferensi kesan merek maupun memotivasi konsumen. Pengiklan harus menguji dulu semua iklan untuk menentukan daya tarik mana yang memiliki pengaruh perilaku paling kuat, karena saat ini lingkungan periklanan berubah dengan cepat. Konsumen menjadi terbiasa mengabaikan iklan televisi. Dengan menggunakan kendali jarak jauh (remote control), konsumen dapat menghindari iklan dengan mengganti-ganti saluran ketika sedang ada siaran iklan atau menghapus iklan dari program yang direkam. Para eksekutif khawatir kepribadian merek menjadi kabur atau ketinggalan. Oleh karena itu mereka melakukan perbaikan-perbaikan dalam kampanye iklan, penyampaian image, serta pesan produk. Brand image serta pesan produk diputuskan sebagai bagian dari pengembangan konsep produk, yakni manfaat utama yang diberikan merek tersebut. Perusahaan tidak bisa hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

membuat produk bagus, mereka harus menginfomasikan kepada konsumen mengenai kelebihan produknya dan dengan hati-hati memberikan brand image yang baik dalam benak konsumen. Perasaan yang ditimbulkan oleh seseorang setelah melihat suatu iklan dapat berupa (Rangkuti, 2002:133): 1. Perasaan positif, contohnya: kesenagan , kegembiraan, kehangatan, keceriaan, rasa tertarik, kedamaian, pengalaman. Semua perasaan positif ini akan menyebabkan hasil yang positif. 2. Perasaan negatif, contohnya: kemarahan, kejenuhan, kebosanan, tidak suka, tidak tertarik, kebencian, kekecewaan. Semua perasaan negatif ini akan menyebabkan hasil yang negatif. 3. Perasaan takut, contohnya: terancam, ketakutan, kegelisahan, perasaan ngeri. Semua perasaan ini akan menyebabkan hasil yang negatif. 4. Perasaan netral, contohnya: konsumen tidak dipengaruhi oleh perasaan apa-apa (baik positif maupun negatif). Artinya, iklan tersebut tidak memberikan pengaruh perasaan sama sekali. Periklanan adalah segala bentuk penyajian nonpribadi dan promosi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu (Kotler dan Armstrong, 2001:153). Menurut Liliweri (dalam Widyatama, 2005:145) iklan mempunyai fungsi yang sangat luas. Fungsi-fungsi tersebut meliputi: 1. Fungsi Pemasaran Iklan digunakan untuk mempengaruhi khalayak untuk membeli dan mengkonsumsi produk. Mengingat iklan mampu berfungsi membantu pemasaran produk, maka dalam kajian pemasaran menempatkan iklan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

sebagai salah satu untuk pelengkap pemasaran. Pemasaran tidak melakukan kegiatan periklanan, akan menyebabkan pemasaran yang dilakukan tidak berjalan sempurna. 2. Fungsi Komunikasi Iklan sebenarnya merupakan sebentuk pesan dan komunikator kepada khalayaknya. Sama halnya dengan kita berbicara kepada orang lain, maka iklan merupakan pesan yang menghubungkan antara komunikator dengan komunikan. 3. Fungsi Pendidikan Iklan merupakan alat yang dapat membantu mendidik khalayak mengenai sesuatu, agar mengetahui dan mampu melakukan sesuatu. Mendidik dalam hal ini, tentu saja cenderung diartikan dalam perspektif kepentingan komersialisme, industrialisme dan kapitalisme. Artinya, situasi khalayak yang sudah terdidik tersebut dimaksudkan agar khalayak siap menerima produk tersebut dimaksudkan agar khalayak siap menerima produk yang dihasilkan oleh produsen. 4. Fungsi Ekonomi Iklan mampu menjadi penggerak ekonomi agar kegiatan ekonomi tetap dapat berjalan. Bahkan dengan iklan, ekonomi dapat berkembang dan melakukan ekspansi. Sehingga masyarakat menjadi terbujuk untuk membeli barang dan melakukan konsumerisme. Dengan permintaan yang meningkat tersebut, pabrik tentu akan berupaya menyediakan pasokan yang cukup. Pabrikan meningkatkan produksi baik dengan intensifikasi maupun ekstensifikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

5. Fungsi Sosial Iklan ternyata telah mampu menghasilkan dampak sosial psikologis yang cukup besar. Iklan membawa berbagai pengaruh dalam masyarakat, misalnya munculnya budaya konsumerisme, menciptakan status sosial baru, menciptakan budaya pop dan sebagainya. Media periklanan ada berbagai macam yaitu media audio (radio) dan media cetak (majalah, koran, billboard) dan media audio visual (televisi), media audio visual merupakan media iklan yang sangat efektif dalam memberikan informasi produk kepada konsumen atau masyarakat luas.

E. Media Televisi Sejak awal tahun 1990 televisi swasta mulai bermunculan di Indonesia. Dengan kemampuan jangkauan yang merambah ke berbagai bentuk kehidupan masyarakat, televisi menjadi sarana yang efektif untuk menjangkau pasar sasaran karena televisi sudah menjadi teman hidup untuk mendapatkan kesenangan, informasi dan juga tempat malarikan diri dari realitas kehidupan. Luasnya masyarakat yang dapat dijangkau oleh telivisi kadang-kadang dapat menyebabkan penyiaran bersifat umum dan menjemukan. Oleh karena itu segmentasi pasar suatu stasiun terbagi-bagi menurut rubrik yang disiarkan. Pemirsa terbagi-bagi pada berbagai jenis rubrik yang disukai yang dikaitkan dengan jam siarannya. Misalnya, acara film anak-anak pada pagi dan petang hari menjangkau khalayak anak-anak. Acara memasak, keluarga, film drama dan senam menjangkau ibu-ibu rumah tangga dan acara diskusi para modal, siaran berita, serta film-film detektif menjangkau para pria berpendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Format siaran televisi juga telah dibuat sedemikian rupa seperti format siaran radio yang membedakan pemirsa satu stasiun dengan pemirsa stasiun lainnya. Misalnya, ada stasiun yang sepanjang hari hanya menyiarkan berita tanpa diselingi oleh film-film cerita, ada pula yang sepanjang hari hanya menyiarkan musik. Masing-masing format siaran yang spesifik ini sangat membantu pengiklan dalam melakukan kampanye iklan. Bentuk-bentuk iklan di televisi sangat tergantung pada bentuk siarannya, apakah merupakan bagian dari suatu sindikat, jaringan, lokal, kabel atau bentuk lainnya. Ada beberapa bentuk iklan televisi yaitu pertama, pensponsoran dimana acara televisi yang penayangan dan pembuatannya dilakukan atas biaya sponsor. Kedua, partisipasi dimana pengiklan dapat membeli waktu yang tersedia, baik atas acara yang tetap maupun tidak tetap.pendekatan ini lebih fleksibel dalam arti dapat memilih jangkauan pasar khalayak sasaran, jadwal dan anggaran. Ketiga, spot announcements yang mengacu pada pengertian bahwa iklan tersebut ditempatkan pada pergantian acara. Keempat, public service announcement yang bentuknya iklan layanan masyarakat yang ditempatkan ditengah-tengah suatu acara.Beberapa keunggulan dalam menggunakan media televisi sebagai saran periklanan adalah sebagai berikut (Kasali, 1992:121): 1. Efisiensi biaya Banyak pengiklan memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersialnya. Salah satu keunggulan adalah kemampuan menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas. Jutaan orang menonton televisi secara teratur. Televisi menjangkau khalayak sasaran yang dapat dicapai oleh media lainnya tetapi juga khalayak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

tidak terjangkau oleh media cetak. Jangkauan massal ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap kepala. 2. Dampak yang kuat Keunggulan lainnya kemampuannya untuk menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen dengan tekanan pada sekaligus dua indera: penglihatan (visual) dan pendengaran (audio). Televisi juga mampu menciptakan

kelenturan

bagi

pekerja-pekerja

kreatif

dengan

mengkombinasikan gerakan, kecantikan, suara, warna, drama dan humor. 3. Pengaruh yang kuat Akhirnya, telivisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan masyarakat meluangkan waktunya dimuka televisi, sebagai sumber berita, hiburan, dan sarana pendidikan. Kebanyakan calon pembeli lebih “percaya” pada perusahaan yang mengiklankan produknya di televisi daripada yang tidak sama sekali. Ini adalah bonafiditas pengiklan.

F. Produk Produk merupakan bauran pemasaran yang paling mendasar. Produk bukan hanya berupa obyek fisik, melainkan juga seperangkat manfaat atau nilai yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan, baik secara fungsional maupun manfaat, psikologis maupun sosial. Seperti yang diungkapkan Kotler dan Armstrong (2001:346) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapat perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

kebutuhan. Produk sangat penting karena dengan penampilan produk yang khas akan menciptakan image tersendiri bagi konsumen, yang akan membuat konsumen terkesan dan mengingatnya. Ada tiga karekteristik wujud fisik produk (Kotler, 2003:73) yaitu: 1. Mutu Produk Mutu

produk

menunjukkan

kemampuan

sebuah

produk

untuk

menjalankan fungsinya, yang termasuk dalam mutu produk adalah ketahanan, kehandalan, ketelitian, taraf kemudahan operasi dan lainnya yang bernilai. Mutu produk juga dapat ditunjukkan melalui nama merek, kemasan, distribusi dan promosi, semua unsur ini harus sama-sama mengkomunikasikan dan mendukung brand image suatu produk. 2. Ciri Produk Ciri produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan suatu produk perusahaan dengan produk pesaing. 3. Desain Produk Desain

produk

adalah

salah

satu

sarana

perusahaan

untuk

mewujudkankeistimewaan dari produk yang dibuatnya. Desain produk juga merupakan sarana dalam pemasaran perusahaan. Produk yang didesain dengan baik akan menarik perhatian dan akan meningkatkan penjualan serta pendapatan perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

G. Kualitas Kualitas merupakan seberapa baik sebuah produk sesuai dengan kebutuhan spesifik pelanggan, meliputi kualitas kinerja, kualitas kesesuaian, daya tahan dan kehandalan. Kualitas kinerja mengacu pada tingkat mana karekteristik produk itu beroperasi. Kualitas kesesuaian merupakan tingkat dimanan semua unit diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Daya tahan adalah suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal atau berat, sedangkan kehandalan merupakan ukuran suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu. Kualitas (Tjiptono dan Diana, 2001:4) merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan maksud yang diharapkan, maka kesan pelanggan terhadap kualitas sangat berpengaruh terhadap citra merek tersebut. Bila terjadi penurunan harga produk juga dapat menurunkan citranya sebagai produk yang berkualitas, hal ini jangan diabaikan karena faktanya masih banyak orang berpandangan bahwa jika sebuah produk yang telah mempunyai brand image yang baik tiba-tiba saja menurunkan harga maka kemungkinan besar bahwa perusahaan telah mengalami kerugian dan mulai kembali menarik minat konsumen agar konsumen tidak semakin jauh atau berpaling dari produk mereka. Sehingga penurunan harga produk tidak akan membawa dampak yang positif terhadap brand image suatu produk. Jadi brand image yang baik dibenak konsumen sangat ditentukan oleh kualitas produk bukan dari penurunan harga produk tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

Menurut Gravin (dalam Tjiptono dan Diana, 2001:127) ada delapan dimensi kualitas yang dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis yaitu 1. Kinerja (performance) karekteristik operasi pokok dari pokok inti. 2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap. 3. Kehandalan (reliability), kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai. 4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. 5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan beberapa lama produk tersebut dapat digunakan. 6. Serviceability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah di reparasi, penanganan keluhan yang memuaskan. 7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera. 8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

H. Desain Kemasan Produk fisik atau berwujud membutuhkan kemasan agar tercipta manfaatmanfaat tertentu seperti misalnya perlindungan, kemudahan, manfaat ekonomi dan promosi. Para pemasar sebaiknya mengembangkan soatu konsep pengemasan dan kemudian mengujinya dari segi fungsi dan psikologi agar mencapai tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

yang ingin diraih. Kemasan harus menarik perhatian karena menggambarkan brand image. Pembentukan kemasan yang baik harus memiliki empat keistimewaan. Untuk

mengevaluasi empat keistimewaan kemasan-kemasan tersebut, dapat

digunakan dengan model VIEW (Visibility, Information, Emotional appeal, Workability).Visibilitas (Visibility) terkait dengan kemampuan untuk menarik perhatian, misalnya warna cerah, ukuran, grafik dan bentuk yang baru. Informasi (Information) berhubungan dengan instruksi pemanfaatan produk, berbagai keunggulan, slogan-slogan, serta informasi tambahan yang dituliskan pada kemasan. Kemasan juga harus mempunyai daya tarik emosional (Emotional appeal) seperti: elegan, prestise, keceriaan, humor, nostalgia, menarik dan sebagainya. Kemampuan kerja (Workability) juga harus mampu ditampilkan oleh kemasan, kemasan kerja dapat berupa kemampuan melindungi isi produk, kemudahan penggunaan produk, melindungi dari kerusakan dan ramah lingkungan. Kalau Anda meluncurkan suatu produk baru, salah satu tugas yang penting dalam membuat kemasan Anda different. Kalau tidak terkesan ada bedanya dengan produk lain, maka produk Anda akan “tenggelam” sebelum mencoba isinya, seorang pembeli akan menangkap kesan yang dikomunikasikan oleh kemasan. Kemasan harus menarik perhatian konsumen, karena menggambarkan brand image.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

I. Publik Figur Produk atau merek dapat menonjol dalam periklanan, salah satunya menggunakan daya tarik publik figur masyarakat. Figur masyarakat tersebut dapat seorang tokoh, bintang TV, aktor, aktris, atlit, ilmuwan dan sebagainya. Selebritis adalah pribadi (tokoh, aktor, aktris, intertainer, atlit dan ilmuwan) yang dikenal masyarakat untuk mendukung suatu produk. Selebritis merupakan juru bicara produk. Pengiklan atau agensi iklan membayar dalam jumlah besar kepada selebritis yang cocok dengan pasar sasaran serta berharap dapat mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen terhadap produk atau merek yang di iklankannya. Misalnya, sikap dan persepsi konsumen terhadap kualitas, pesan yang disampaikan menjadi lebih sempurna setelah mendapat dukung dari selebritis. Pertimbangan lain menggunakan selebritis terkait dengan popularitas, ketertarikan secara fisik, kredibilitas, profesi, status kepemilikan terhadap perusahaan tersebut, pemakai merek, nilai-nilai dan risiko kontroversinya (Suyanto, 2006:112). Penggunaan selebritis sebagai bintang iklan merupakan salah satu jalan paling cepat untuk mengangkat brand image sebuah produk ini pernah diakui Sudjono (dalam Kartajaya, 2003:272) CEO Sempati yang selalu inovatif itu mengatakan salah satu iklan perusahaannya yang paling berhasil adalah iklan yang menggunakan para tokoh bisnis sebagai model.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

J. Pesan Didalam penyampaian suatu iklan diperlukan suatu iklan yang disampaikan oleh seseorang atau organisasi melalui komunikasi dan ide tersebut dapat disampaikan dalam bentuk verbal maupun visual, yang sering disebut dengan pesan. Pesan dalam suatu iklan harus direncanankan dengan baik, lebih imaginative, dapat menarik perhatian dan lebih bermanfaat bagi konsumen. Orang-orang kreatif harus mendapatkan gaya, nada, kata-kata dan bentuk untuk melaksanakan pesan. Semua unsur ini harus dapat menyampaikan image dan pesan yang terpadu. Karena hanya sedikit orang yang membaca beritanya, gambar dan kepala berita harus mengikhtisarkan usulan penjualan Periklanan harus melalui empat tahap untuk dapat mengembangkan strategi kreatif dalam penyampaian pesan iklan (Kotler, 2003:279) yaitu: 1. Pembentukan Pesan Pada prinsipnya, pesan produk-manfaat utama yang ditawarkan oleh produk harus diputuskan sebagai bagian dari pengembangan konsep produk. Namun bahkan dalam konsep ini, terdapat sejumlah kemungkinan pesan. Dan dengan berjalannya waktu, pemasar mungkin ingin mengganti pesan tersebut tanpa mengganti produk, khususnya jika konsumen sedang mencari “manfaat” baru atau lain dari produk itu. Konsumen merupakan sumber utam ide-ide yang dapat memberikan petunjuk penting untuk strategi kreatif menciptakan pesan. 2. Evaluasi dan Pemilihan Pesan Periklanan perlu mengevaluasi pesan-pesan alternatif. Iklan yang baik biasanya berfokus pada suatu penjualan inti. Pesan tersebut pertama-tama harus mengatakan sesuatu yang diinginkan atau menarik tentang produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

tersebut. Pesan tersebut juga harus mengatakan sesuatu yang eksklusif atau yang membedakan yang tidak terdapat pada semua merek didalam kategori produk tersebut. Akhirnya produk tersebut harus bisa dipercaya atau dibuktikan. 3. Pelaksanaan Pesan Pengaruh pesan tidak hanya tergantung pada apa yang dikatakan tetapi juga pada bagaimana mengatakannya. Beberapa iklan mengarah pada penentuan posisi rasional dan yang lain penentuan posisi emosional. Pemilihan kepala, kata-kata dan sebagainya dapat membuat perbedaan pada dampak iklan. Pelaksanaan pesan dapat menentukan untuk produkproduk yang sangat serupa, seperti motor, mobil. Dalam mempersiapkan kampanye suatu iklan, biasanya disiapkan suatu strategi berita yang menjelaskan tujuan, isi, dukungan dan nada dari iklan yang diinginkan. 4. Kajian Tanggung Jawab Sosial Pesan Pada saat yang sama, pengiklan dan bironya harus memastikan bahwa iklan “kreatif” mereka tidak melanggar norma-norma sosial dan hukum. Pemasaran umumnya bekerja keras untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur dengan konsumennya. Namun, penyalahgunaan terjadi dan penentu kebijakan publik telah menyusun banyak isi peraturan perundangundangan untuk mengatur iklan. Jadi penyampaian pesan dalam iklan harus jujur, sesuai dengan manfaat produk dan konsisten dengan pesan yang disampaikan kepada konsumen agar konsumen tidak merasa tertipu dengan pesan yang disampaikan, dengan begitu brand image yang baik akan tercipta dibenak konsumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

K. Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya tentang Analisis Efektivitas Penggunaan Artis sebagai Media Iklan dan Tujuan Iklan oleh Yohanes Dwi Prasetyo dengan studi kasus pada iklan produk radio/tape merek Polytron dikalangan remaja dan dewasa di Kotamadya Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Tujuan apakah yang dicapai oleh iklan dengan menggunakan artis sebagai media iklan produk radio /tape merek Polytron dan (2) Citra produk apakah yang dibangun oleh perusahaan dengan menggunakan artis sebagai media iklan dalam iklan produk radio/tape merek Polytron. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan observasi dokumen. Data dikelompokkan berdasarkan empat kelompok responden, yaitu responden remaja, dewasa, yang mempunyai radio/tape dan yang tidak mempunyai radio/tape. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Cochran Q test. Hasil penelitian ini yaitu dengan menggunakan artis sebagai media iklan dalam iklan produk radio/tape merek Polytron (1) Tujuan iklan yang tercapai adalah (a) Pemberitahuan tentang adanya radio/tape merek Polytron kepada kelompok responden remaja, dewasa, yang mempunyai radio/tape dan yang tidak mempunyai radio/tape; (b) Tetap ingat akan radio/tape merek Polytron pembeli pada kelompok responden dewasa, yang mempunyai radio/tape dan yang tidak mempunyai radio/tape; (c) Pengubahan persepsi pembeli tantang atribut radio/tape

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

merek Polytron pada kelompok responden remaja dan yang tidak mempunyai radio/tape; (d) Pemberitahuan tentang fasilitas (pelayanan) yang ada pada radio/tape Polytron hanya pada kelompok responden yang tidak mempunyai radio/tape, dan (2) Citra produk radio/tape merek Polytron yang dapat dibangun oleh perusahaan adalah (a) mempunyai fasilitas yang lebih modern dibandingkan dengan produk yang terdahulu dan (b) Mempunyai model atau desain yang lebih modern dibandingkan dengan produk yang terdahulu dapat dibangun pada semua kelompok responden; (c) Mempunyai teknologi yang lebih baru dibandingkan dengan produk yang terdahulu dapat dibangun pada kelompok responden dewasa dan yang tidak mempunyai radio/tape; (d) Mempunyai kualitas yang bagus meskipun harganya tergolong murah (terjangkau) hanya dapat dibangun pada kelompok responden dewasa; (e) Mempunyai kualitas yang bagus meskipun pembeliannya bias dilakukan dengan kredit dan (f) Mempunyai kualitas yang bagus meskipun sering menawarkan program pemberian diskon hanya dapat dibangun pada kelompok responden yang tidak mempunyai radio/tape. Dalam penelitian ini, penulis mengambil manfaat dari penelitian sebelumnya seperti citra produk apa yang dibangun oleh perusahaan dengan menggunakan artis sebagai media iklan sehingga pada penelitian sekarang penulis ingin melanjutkan dari penelitian sebelumnya bahwa tujuan apa yang dapat diperoleh perusahaan dengan menggunakan artis sebagai media iklan. Citra produk tidak hanya tercipta dari penggunaan artis dalam iklan, tetapi masih ada variabel lain yang cukup berperan dalam membangun sebuah brand image produk seperti pesan yang disampaikan dalam iklan kepada konsumen, kualitas produk dan desain kemasan dari produk itu sendiri, dari keempat variabel itu merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

satu kesatuan dan berperan penting dalam terciptanya sebuah citra produk. Maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul pengaruh publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk terhadap brand image dibenak konsumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

L. Kerangka Konseptual Penelitian Dalam penelitian ini pengaruh publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk terhadap brand image dibenak konsumen dapat digambarkan dalam kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:

Publik Figur

Pesan Iklan di Televisi Brand Image di Benak Konsumen Desain Kemasan

Kualitas Produk

Gambar II.1 Kerangka Konseptual Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

M. Rumusan Hipotesis Berdasarkan uraian teori diatas, maka penulis merumuskan dua hipotesis sebagai berikut: 1. Publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk secara parsial berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen. 2. Publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk secara simultan berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian studi kasus, kesimpulan dan hasil penelitian ini hanya pada subyek dan obyek yang akan diteliti.

B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

C. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai Oktober 2007.

D. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa yang pernah menggunakan sabun mandi Lux dan yang pernah melihat iklan Lux di televisi. 2. Obyek penelitian ini meliputi variabel-variabel, yaitu: a. Publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk. b. Brand Image di benak konsumen.

29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data meliputi berbagai cara yaitu interview, kuesioner dan observasi. Dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik pengumpulan data dengan kuesioner skala Likert. Skala Likert berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut (Sugiyono, 2006:86): 1 = Sangat Tidak Setuju 2 = Tidak Setuju 3 = Ragu-ragu atau Netral 4 = Setuju 5 = Sangat Setuju

F. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu variabel dependen dan independen (Sugiyono, 2006: 153) yaitu: 1. Variabel dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah brand image di benak konsumen. Definisi operasional Brand image adalah satuan kepercayaan, gagasan dan kesan yang dilihat konsumen terhadap suatu obyek. Aspek-aspek brand image yang akan diteliti mengenai kemewahan Lux yang meliputi : a. Publik figur, sabun mandi Lux merupakan sabun kecantikan yang selama ini mempunyai image yang mewah. Untuk membangun image yang mewah pada Lux, maka dalam mengiklankan produknya selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

menggunakan ikon, artis yang cantik, populer, berprestasi dan mempunyai kulit yang bagus di mana secara keseluruhan artis tersebut telah memenuhi syarat dan kriteria yang diinginkan, sehingga dapat menciptakan image yang mewah pada sabun mandi Lux. b. Pesan iklan, pesan yang disampaikan oleh iklan Lux yang berbunyi ”di seluruh dunia wanita dan kencantikan tidak terpisahkan sambutlah kecantikanmu”. Kecantikan yang dimaksud mengandung arti yang positif, seperti menampilkan sosok yang cerdas, berwawasan luas, mandiri, dan berkepribadian baik, sehingga pesona kecantikan yang muncul akan lebih berkarakter. c. Desain kemasan, dapat di lihat Lux konsisten dengan image yang mewah,

sehingga

dalam

mendesain

kemasan

produk

tetap

menampilkan kesan mewah dengan bentuk yang menarik (langsing). Desain kemasan suatu produk juga berperan penting terciptanya image produk, karena meskipun image mewah sudah dibangun dengan menampilkan artis cantik dalam iklan, tetapi tampilan kemasan produk tersebut tidak sesuai dengan image mewah yang mau diciptakan di benak konsumen, maka image mewah tersebut tidak akan melekat erat di benak konsumen dan akan dilupakan begitu saja. d. Kualitas, untuk mempertahankan image mewah, perusahaan Lux selalu menghadirkan aroma sabun Lux yang khas dengan aroma bungabungaan yang biasanya identik dengan kemewahan dan kualitasnya yang bagus, yaitu dapat memberikan efek nyata pada kulit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Kemudian konsumen memberikan tanggapan, setelah melihat iklan Lux seperti publik figur yang ditampilkan, pesan yang disampaikan, desain kemasan dan setelah mencoba kualitas sabun mandi Lux. 2. Variabel independen a. Publik figur Publik figur adalah ahli seni, seniman, seniwati (seperti penyanyi, pemain film, pelukis, pemain drama). Pengaruh mengenai publik figur dalam penelitian ini didefinisikan sebagai evaluasi atau tanggapan konsumen terhadap iklan Lux di televisi yang menggunakan publik figur. Indikatorindikator yang digunakan untuk mengukur variabel mengenai publik figur, meliputi: 1. Popularitas, mengenai publik figur yang namanya sudah dikenal masyarakat luas. 2. Ketertarikan secara fisik, mengenai publik figur yang mempunyai tubuh yang ideal, kulit yang bagus. 3. Kredibilitas, memberikan keyakinan pada konsumen dengan menampilkan publik figur. b. Pesan iklan di televisi Pesan iklan di televisi adalah informasi mengenai suatu produk atau merek yang ingin disampaikan kepada konsumen. Pengaruh pesan iklan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai tanggapan konsumen mengenai informasi atau pesan yang disampaikan oleh iklan Lux yang berbunyi ”di seluruh dunia wanita dan kencantikan tidak terpisahkan sambutlah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

kecantikanmu” Adapun indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah: 1. Pesan iklan mudah di ingat. 2. Sopan dan tidak melanggar etika/norma bahwa penggunaan kata dalam pesan yang disampaikan tidak menyinggung pihak manapun dan melanggar etika. 3. Memberikan informasi dengan jelas, bahwa informasi yang disampaikan tidak membingungkan dan dapat dimengerti oleh konsumen. 4. Pesan

tidak membodohi konsumen, bahwa pesan yang

disampaikan jujur dan sesuai dengan manfaat produk yang sebenarnya. c. Desain kemasan Desain kemasan adalah totalitas keistimewaan yang mempengaruhi cara penampilan dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan pelanggan.. Pengaruh desain kemasan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai tanggapan konsumen terhadap kemasan yang dilihat konsumen. Indikatorindikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah: 1. Bentuk kemasan botol dan batangan. 2. Warna, meliputi tampilan kemasan dengan warna-warna yang beraneka ragam seperti ungu, putih, merah, dan biru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

3. Ukuran, meliputi ukuran kemasan yang menyesuaikan keinginan konsumen seperti ukuran besar untuk kebutuhan dirumah dan ukuran kecil efektif dibawa untuk bepergian. 4. Gambar, meliputi tampilan kemasan dengan menggunakan gambar publik figur. d. Kualitas produk Kualitas produk adalah seberapa baik sebuah produk sesuai dengan kebutuhan spesifik pelanggan. Pengaruh kualitas produk dalam penelitian ini didefenisikan sebagai evaluasi yang dilakukan konsumen terhadap kualitas produk setelah menggunakan sabun mandi Lux. Indikator indikator yang digunakan untuk mengukur variabel mengenai kualitas produk adalah: 1. Kualitas sabun mandi Lux yang sesuai dengan kebutuhan kulit (mengandung riverbed mineral dan vitamin E). 2. Keharuman sabun mandi Lux yang khas dengan aroma bungabungaan. 3. Sabun mandi Lux memberikan keharuman yang tahan lama. 4. Sabun mandi Lux menghasilkan banyak busa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

G. Jenis Data Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer dalam penelitian ini adalah data yang secara langsung didapatkan penulis dari obyek.yang diamati atau diteliti, meliputi: a. Wawancara Yaitu dengan cara melakukan wawancara personal antara peneliti dengan narasumber yang bertujuan memperoleh informasi yang relevan. b. Kuesioner Yaitu dengan cara membuat daftar pertanyaan guna memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk penelitian meliputi: karakteristik pelanggan dan faktor-faktor yang mempengaruhi Brand Image di benak konsumen, seperti: publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk. 2. Data Sekunder Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) yang pada umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

H. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:72). Populasi dalam penelitian adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma, yang pernah melihat iklan Lux dan menggunakan sabun mandi Lux. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006:73). Sampel adalah sebagian dari anggota populasi yang merupakan konsumen produk tersebut yaitu yang sudah pernah melihat iklan Lux di televisi dan memakai sabun mandi Lux. Dikarenkan

populasinya

tidak

dapat

ditentukan,

maka

peneliti

menggunakan metode pemilihan sampel non probabilitas dengan Aksidental sampling (Sugiyono, 2006:77) suatu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti, sehingga dapat di gunakan sebagai sampel. Prosedur pelakasanaan sampling ini adalah dengan menawarkan kepada calon responden yang sudah dinilai telah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh peneliti dan bersedia untuk menjadi responden, jika mereka bersedia maka mereka dijadikan sampel dan diberi daftar pertanyaan untuk didisi atau dijawab dengan jelas dan lengkap. Jadi, responden yang dijadikan sampel harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

1. Mahasiswa yang pernah melihat iklan Lux. 2. Mahasiswa yang pernah menggunakan sabun mandi Lux. Dalam penelitian ini ukuran sampel yang diambil sebanyak 100 orang. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan, karena ukuran tersebut telah peniliti anggap cukup ideal dan sah dalam mewakili ukuran populasi dan adanya keterbatasan waktu, dana dan tenaga untuk pengambilan sampel.

I. Teknik Pengujian Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, untuk mengukur validitas dan realibilitas perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu. Adapun alat pengujian tersebut meliputi: 1. Uji Validitas Validitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat megukur data yang dibutuhkan dalam penelitian. Uji validitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor yang diperoleh dari masing-masing item dengan skor total. Dalam analisis ini digunakan korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut (Hadi, 2002:144): rxy =

N (∑ x y ) − (∑ x ∑ y )

[N ∑ x − (∑ x )][N ∑ y − (∑ y )] 2

2

Keterangan : rxy : Koefisien korelasi product moment. x : Skor atau nilai dari setiap item.

2

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

y

38

: Skor atau total nilai dari setiap pertanyaan atau item.

N : Jumlah sampel (responden). Untuk menentukan suatu item pertanyaan, nilai koefisien korelasi product moment (rxy dangan nilai korelasi tabel). Jika rxy > r tabel maka item pertanyaan yang diuji dinyatakan valid, sehingga layak disertakan dalam daftar pertanyaan. Item pertanyaan yang tidak valid harus dibuang dari daftar pertanyaan. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur konsisten atau memiliki kemantapan dalam penggunaannya, baik ditinjau dari waktu ke waktu maupun dari kondisi satu dengan kondisi yang lain (Sumarni dan Wahyuni, 2006:49). Menurut Umar (2003:87) semakin kecil kesalahan pengukuran, maka makin reliabel alat pengukur. Sebaliknya jika makin besar kesalahan pengukuran, maka semakin tidak reliabel alat pengukur tersebut. Besar kecil kesalahan pengukuran dapat diketahui antara lain dari nilai korelasi antara hasil pengukuran pertama dan kedua. Ada cukup banyak teknik untuk mengukur reliabilitas dan salah satunya adalah teknik Alpha Cronbach yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat

reliabilitas. Teknik Alpha Cronbach ini mencari

reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1-0, tetapi merupakan rentangan antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau 0-100 atau bentuk skala 1-3, 1-5 dan 1-7 dan seterusnya dapat menggunakan Alpha Cronbach, adapun rumusnya seperti berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

⎛ k ⎞ = ⎜ ⎟ ⎝ k −1⎠

r11

2 ⎛ Σσ b ⎜1 − ⎜ σ t2 ⎝

39

⎞ ⎟ ⎟ ⎠

Keterangan: r11

= reliabilitas instrumen.

k

= banyak butir pertanyaan

σt2

= varian total

∑σ

2 b

= jumlah varian butir.

Untuk mengetahui daftar pertanyaan atau kuesioner (kumpulan dari item pertanyaan yang valid) reliabel atau tidak maka dilakukan pengujian terhadap koefisien reliabilitas Alpha Cronbach. Suatu daftar pertanyaan atau scale dinyatakan reliabel jika memiliki koefisien reliabilitas Alpha Cronbach > 0,6.

J. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui bagaimana eratnya hubungan antara satu atau beberapa variabel independen (publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk) dengan sebuah variabel dependen (brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux). Untuk mencari pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen digunakan rumus regresi linier berganda, yang akan membentuk persamaan (Sugiyono, 2006:210):

Y = a + b1X1+b2X2+b3X3+b4X4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

Keterangan: Y = Brand Image di benak konsumen a

= Konstanta.

b1 = Koefisien X1 X1 = Publik figur b2 = Koefisien X2 X2 = Pesan Iklan di televisi b3 = Koefisien X3 X3 = Desain Kemasan b4 = Koefisien X4 X4 = Kualitas Nilai a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

a=

b=

(ΣΥi )(ΣΧ i 2 ) − (ΣΧ i )(ΣΧ i Υi ) 2 2 nΣΧ i − (ΣΧ i ) nΣΧ i Υi − (ΣΧ i nΣΧ i

2

)(ΣΥi ) 2 − (ΣΧ i )

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodnes of fit-nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik t dan nilai statistik F.).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

K. Koefisien Determinasi (R2) Nilai koefisien determinasi merupakan suatu ukuran yang menunjukkan besar sumbangan dari variabel penjelas terhadap variabel respon. Koefisien determinasi dapat dihitung dengan rumus (Siagian dan Sugiarto, 2000:259): Jumlah Kuadrat Re gresi R2 = Jumlah Kuadrat Total Terkoreksi

Dalam analisis regresi linier berganda koefisien determinasi mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel penjelas yang masuk ke dalam model terhadap varian naik turunnya variabel Y secara bersamaan. 1

Nilai R2 selalu positif, sebab merupakan rasio dan dua jumlah kuadrat yang nilainya juga selalu positif.

2

Nilai 0 ≤ R2 ≤ 1 a. R2 = 0 berarti tidak ada hubungan antara X dan Y, atau model regresi yang terbentuk tidak dapat diramalkan Y. b. R2 = 1 berarti garis regresi yang terbentuk dapat meramalkan Y secara sempurna. Semakin dekat nilai R2 ke 1, makin tepat garis regresi yang terbentuk untuk

meramalkan Y. Meskipun demikian, perlu diperhatikan bahwa dengan bertambah banyaknya variabel penjelas, maka nilai R2 selalu meningkat. Hal ini dikarenakan variabel yang ditimbulkan kadang kala tidak memberikan konstribusi yang signifikan terhadap Y, sehingga dalam banyak kasus penggunaan R2 yang disesuaikan (R2 adjusted dilambangkan dengan R2) lebih tepat. Dengan adanya koreksi dalam nilai R2 yang disesuaikan, maka nilainya tidak akan selalu naik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

bilamana ditambahkan variabel penjelas. Besarnya R2 yang disesuaikan diperoleh dari rumus: R

2

(

=1− 1− R

2

) ⎡⎢ n ⎣

n −1 ⎤ − k − 1 ⎥⎦

Keterangan: R2 : Koefisien determinasi n : Banyaknya data k : Banyaknya variabel penjelas

L. Hipotesis Pertama (Uji t) Uji t test digunakan untuk mengetahui variabel independen (publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk) secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel dependen (brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux). Uji t dihitung dengan rumus (Sugiyono, 2006:178):

t=

X − μ0 s n

Keterangan: t

= Nilai t yang hitung

X = Rata-rata

μ0 = Nilai yang dihipotesiskan s

= Simpangan baku sampel

n

= Jumlah anggota sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Untuk mengetahui publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk secara parsial berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux. maka dilakukan pengujian hipotesis, langkahlangkah yang harus dilakukan adalah: 1. Menentukan tingkat signifikansi Penelitian ini menggunakan level of significance atau α sebesar 0,05 atau 0,5% dengan derajat kebebasan df = n-1. 2. Merumuskan hipotesis H0 : µ < 0 (Secara parsial tidak ada pengaruh positif publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux). Ha : µ ≥ 0 (Secara parsial ada pengaruh positif publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux). 3. Kriteria penerimaan H0 diterima: Apabila t

hitung


tabel

atau t

hitung

pada p-value > 0,05 , berarti

publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux. H0 ditolak : Apabila t hitung ≥ t tabel atau t hitung pada p-value ≤ 0,05, berarti publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk secara parsial berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

4. Kriteria pengujian satu sisi

α = 0,05

t

Gambar III.1 Uji t Hipotesis Pihak Kanan. . M. Hipotesis Kedua (Uji F) Uji F test pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen (publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk) atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen(brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux),. Rumus untuk menghitung F, sebagai berikut (Sugiyono, 2006:224):

R 2 ( N − m − 1) F = m (1 − R 2 ) Keterangan: F = Nilai F hitung N = Jumlah sampel R2 = Koefisiensi determinasi (R Square) m = Jumlah variabel independen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

Untuk mengetahui publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk secara simultan berpengaruh terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux. maka dilakukan pengujian hipotesis, langkahlangkah yang harus dilakukan adalah: 1. Menentukan tingkat signifikansi Penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% atau 0,05 dan dk = m-1 dimana m menunjukkan jumlah variabel independen. 2. Merumuskan hipotesis H0 : µ < 0 (Secara simultan tidak ada pengaruh positif publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk terhadap brand image di benak konsumen). Ha : µ ≥ 0 (Secara simultan ada pengaruh positif publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk terhadap brand image di benak konsumen). 3. Kriteria penerimaan H0 diterima: Apabila F

hitung


tabel

atau F

hitung

pada p-value > 0,05, berarti

publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk secara simultan tidak berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux. H0 ditolak : Apabila F

hitung

≥F

tabel

atau F

hitung

pada p-value ≤ 0,05, berarti

publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk secara simultan berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4. Kriteria pengujian satu sisi

α = 0,05 Gambar III.2 Uji F test

46

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Latar Belakang Perusahaan Unilever Tumbuh dan berkembangnya perusahaan Unilever di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari perkembangan dan peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di Indonesia sendiri. Kehadiran Unilever di Indonesia dipelopori dari keputusan Anton Jurgens yang memutuskan untuk mendirikan pabrik minyak kelapa pada tahun 1917. Anton Jurgens adalah seorang pengusaha yang memiliki sebuah perusahaan mentega berlokasi di negeri Belanda. Anton Jurgens membeli kopra dari pedagang di Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, Maluku dan Timor-Timur. Setelah dibentuk sebagai sebuah perusahaan internasional pada tahun 1929, Unilever memutuskan untuk mendirikan unit-unit produksi dan pemasaran di Hindia Belanda. Pada tahun 1933, sebuah pabrik sabun didirikan di Batavia yang mulai diproduksi dari bahan baku setempat, tak lama kemudian pabrik margarine mulai didirikan. Blue Band mulai dikenal di daerah koloni itu yang kemudian disusul produk sabun cuci Sunlight dan sabun mandi Lux. Pada tahun 1941, sebuah pabrik kosmetik di Surabaya menjadi milik Unilever yang bernama Colibri. Di kedua pabrik inilah produsen sabun, margarin dan bahan perawatan kecantikan terletak cikal bakal berkembangnya perusahaan yang kini dikenal sebagai Unilever Indonesia.

47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

Pada bulan September 1976, Unilever mendapatkan persetujuan beroperasi dari pemerintah dengan batasan-batasanyang ditentukan oleh UU Penanaman Modal Asing No. 1/1967. Ketentuan-ketentuan inilah yang menjadi basis perkembangan Unilever Indonesia kemudian. Bermula dari perusahaanperusahaan yang semula berkecimpungan di dunia margarine dan sabun, Unilever telah berkembang pesat, tetapi tetap saja sabun dan margarine menjadi inti dari semua kegiatan Unilever di Indonesia. Selain menghasilkan produk kebutuhan konsumen sehari-hari, Unilever Indonesia juga giat di dalam industri pengolahan kimia, perkayuan dan penelitian pemasaran di Indonesia. Kantor pusat Unilever terletak di Jakarta, dari kantor pusat inilah saluruh kegiatan operasional PT. Unilever Indonesia dikelola dan diarahkan kepada pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Adapun pabrik fisik Unilever di Jakarta terdiri dari kompleks pabrik yang meliputi pabrik sabun, margarine, lemak-lemakan dan minyak, sedangkan pabrik di Surabaya memproduksi bahan perawatan kecantikan, kosmetika dan sabun cuci. Bidang bahan perawatan kecantikan dan kosmetika merupakan bidang yang berkembang sangat pesat bagi Unilever Indonesia. Produk yang muncul disini antara lain sabun mandi Lux dengan bentuk padat dan cair, sampo Sunsilk yang mempunyai beberapa pilihan, krim rambut Brisk, Sabun mandi Vinolia, pasta gigi Pepsodent dan deodorant Rexoana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

B. Sabun Mandi LUX Sabun Lux pertama kali diperkenalkan di dunia pada tahun 1925 oleh Lever bersaudara. Walaupun kata Lux adalah nama keluarga yang populer di Jerman dan juga berarti "terang" dalam bahasa Latin, nama Lux yang terpilih berasal dari kata "Luxury". Sabun Lux diluncurkan di India pada tahun 1929. Iklan pertamanya pada tahun 1929 memperkenalkan Leela Chitnis sebagai duta dari Lux. Sejak itu sabun Lux terkenal sebagai "sabunnya para bintang". Duta sabun Lux sekarang adalah Aishwarya Rai. Sejak tahun 30-an, sudah lebih dari 400 aktris ternama Hollywood memperkenalkan sabun ini kepada para wanita sebagai alat untuk mempercantik diri. Iklan-iklannya telah memperkenalkan Aiswarya Rai, Jennifer Lopez, Elizabeth Taylor, Demi Moore, Sarah Jessica Parker, Catherine Zeta-Jones dan Marilyn Monroe adalah antara lainnya. Pada akhir tahun 1980-an muncul segmen premium dalam kategori sabun karena para konsumer dengan kebutuhannya akan kecantikan dan peralatan mandi telah berubah. Tahun 1989, untuk memasuki segmen baru ini, Lux meluncurkan serangkaian sabun premiumnya untuk berbagai jenis kulit yang ada Lux juga terkenal akan sponsornya dalam beberapa serial drama radio pada tahun 30-an dan 40-an termasuk Lux Radio Theatre dan "The Life and Love of Dr. Susan" salah satu opera sabun. Karena sponsornya dalam acara radio, Lux cukup terkenal di Amerika Serikat pada saat kini, walaupun opera sabunnya telah lama menghilang dan Lux tidak lagi dikenal sebagai sebuah mereka seperti dulunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

C. Jenis Sabun Mandi LUX Beberapa jenis pilihan sabun mandi LUX dalam bentuk batangan (padat): 1. LUX Youthful Essence Dengan kandungan: minyak zaitun Italia dan sari biji buah anggur. Manfaat bagi kulit: alami sensasi kulit halus yang harum. Ingredients: Sodium Soap, Water, Perfume, Titanium Dioxide, Tetrasodium EDTA, Ethane Hydroxy Diphosphonic Acid, Olive dan Grape Seed Extract, CI74260, CI 11710. 2. LUX Creamy Delight Dengan kandungan: susu yang merawat kelembutan dan keharuman bunga French Lavender. Ingredients: Sodium Soap, Water, Perfume, Titanium Dioxide, Lavender & Milk Extract, Flourescer, Tetrasodium EDTA, Ethane Hydroxy diphosphonic Acid. 3. LUX Petal Touch Dengan kandungan: minyak jojoba dan sari kelopak bunga hibiscus yang lembut Ingredients: Sodium Soap, Water, Perfume, Titanium Dioxide, Jojoba dan Hibicus Extract, Tetrasodium EDTA, Ethane Hydroxy Diphosphonic Acid, CI 17200, CI 42090

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

4. LUX Dazzling Beauty Dengan kandungan Brazilian Guarana dan Green Tea. Ingredients: Sodium Soap, Water, Glycerin, Perfume, Titanium Dioxide (Mica), Guarana dan Green Tea Extract, Tetrasodium EDTA, Ethane Hydroxy Diphosphonic Acid, CI 15510, CI 14700. 5. LUX Aqua Sparkle Dengan kandunagn riverbed mineral yang membersihkan kulit dan kesejukan spring water. Ingredients: Sodium Soap, Water, Perfume, Titanium Dioxide, Mineral dan Spring Water Extract, Tetrasodium EDTA, Ethane Hydroxy Diphosphonic Acid, CI 74160, CI 11680. 6. LUX Aromatic Radiance Dengan kandungan anggur Aromatic Oil dan Sari Bunga Lotus. Ingredients: Sodium Soap, Water, Glycerin, Perfume, Titanium Dioxide (Mica), Tetrasodium EDTA, Ethane Hydroxy Diphosphonic Acid, Lotus Extract CI 17200, CI 74160. 7. LUX Pearl Glow Dengan kandungan Madu dan Butir Mutiara Alam. Ingredients: Sodium Soap, Water, Glycerin, Perfume, Titanium Dioxide (Mica), Tetrasodium EDTA, Ethane Hydroxy Diphosphonic Acid, Pearl dan Honey Extract.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Beberapa jenis pilihan sabun mandi LUX dengan bentuk botol (cair): 1. Soft Luxury Dengan kandungan: Rose Extracts, Rice Protein dan White Lilac Manfaat: merawat kulit menjadi lembut, keharuman bunga mawar 2. Silk Nourishment Dengan kandungan: Creamy Yogurt, Light Natural Honey, Mediterrnean Olive Extracts. Manfaat: alami kulit tersasa selembut sutra yang menawan setiap hari. 3. Evening Silk Dengan kandungan: Silk Protein, Lavender Extract dari Prancis Selatan. Manfaat: kulit terasa halus, aroma bunga lavender akan membuat pikiran anda terasa tenang 4. Vibrant Citrus Dengan kandungan: Caliifornian Orange, Kiwi, Grape Fruit. Manfaat: alami kulit ceria. 5. White Glamour Dengan Kandungan: White Tea Essence, Rose Extract. Manfaat: menampilkan kecantikan kulit yang elegan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab V ini penulis sajikan data dan pembahasan hasi analisis data baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Analisis data pada penelitian ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu: 1. Pengujian instrumen dengan uji validitas dan reliabilitas, uji ini digunakan untuk mengetahui bahwa kuesioner yang digunakan untuk memperoleh data dari responden telah valid dan reliabel. 2. Analisis persentase, analisis ini digunakan untuk mengetahui persentase reponden berdasarkan karekteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin, bentuk kemasan, usia, status tempat tinggal dan uang saku per bulan. 3. Analisis regresi linier berganda, analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh varibel independen dalam penelitian ini yang meliputi publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk terhadap variabel dependen yaitu brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux 4. Koefisien determinasi, digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yang meliputi publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk terhadap variabel dependen yaitu brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux. 5. Uji t, digunakan untuk mengetahui variabel independen yang meliputi publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk

53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu brand di benak konsumen pada sabun mandi Lux. 6. Uji F, digunakan untuk mengetahui variabel independen yang meliputi publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk secara simultan berpengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux.

A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Dalam penelitian ini daftar pernyataan merupakan satu-satunya alat yang digunakan untuk memperoleh data dari responden, dengan demikian kemampuan daftar pernyataan tersebut untuk digunakan sebagai alat ukur merupakan faktor penting yang sangat menentukan kualitas hasil penelitian ini. Hal ini disebabkan hasil penelitian ini sepenuhnya bertumpu pada kualitas data yang diperoleh. Jumlah responden yang digunakan untuk uji validitas dan reliabilitas adalah sebanyak 30 responden. Jumlah responden yang dipakai untuk menguji validitas dan reliabilitas, digunakan kembali dalam pengumpulan data, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang responden. Daftar pernyataan disebarkan satu per satu kepada responden, jika mereka bersedia maka mereka dijadikan sampel dan diberi daftar pernyataan untuk di isi atau dijawab dengan jelas dan lengkap. Menurut Ghozali (2005:45) untuk jumlah responden dan uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r

hitung

denngan r

tabel

untuk degree of

freedom (df)= n-2, n dalam hal ini adalah jumlah sampel. Pada penelitian ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

jumlah sampel (n) = 30 dan besarnya df dapat dihitung 30-2= 28 dengan df =28 dan alpha = 0,05 di dapat di r tabel = 0, 3061. Jika r hitung lebih besar dari r tabel maka butir pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid, tetapi jika r kecil dari r

tabel

hitung

lebih

maka butir pernyataan atau indikator dinyatakan tidak valid.

Selanjutnya, pengujian terhadap reliabilitas dilakukan menggunakan kriteria dari Nunnally (dalam Ghozali, 2005:42), yaitu suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Independen Publik Figur Besarnya koefisien validitas masing-masing pernyataan dan koefisien reliabilitas Cronbach Alpha untuk daftar pernyataan pengukur variabel publik figur (X1) disajikan dalam tabel V.1 berikut: Tabel V.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Publik Figur (X1) No. r hitung r tabel Keterangan Item 1 0,790 0,3061 Valid 2 0,746 0,3061 Valid 3 0,800 0,3061 Valid Cronbach’s Alpha = 0,689 Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel V.1 di atas menunjukkan bahwa masing-masing item butir memiliki nilai r

hitung

> 0,3061. Dengan demikian pernyataan dalam daftar

pernyataan tersebut dinyatakan valid. Koefisien reliabilitas daftar pernyataan yang diukur dengan metode Cronbach Alpha adalah sebesar = 0,689. Jika nilai ini dibandingkan dengan nilai kritisnya yaitu 0,6 ternyata 0,689 > 0,6 sehingga kuesioner yang diuji dinyatakan reliabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan di atas maka kuesioner pengukur variabel publik figur (X1) layak digunakan sebagai instrumen pengambilan data. 2. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Independen Pesan Iklan di Televisi Besarnya koefisien validitas masing-masing pernyataan dan koefisien reliabilitas Cronbach Alpha untuk daftar pernyataan pengukur variabel pesan iklan di televisi (X2) disajikan dalam tabel V.2 berikut:

Tabel V.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pesan Iklan di Telivisi (X2) No. r hitung r tabel Keterangan Item 1 0,713 0,3061 Valid 2 0,732 0,3061 Valid 3 0,643 0,3061 Valid 4 0,748 0,3061 Valid Cronbach’s Alpha = 0,676 Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel V.2 di atas menunjukkan bahwa masing-masing item butir memiliki nilai r

hitung

> 0,3061. Dengan demikian pernyataan dalam daftar

pernyataan tersebut dinyatakan valid. Koefisien reliabilitas daftar pernyataan yang diukur dengan metode Cronbach Alpha adalah sebesar = 0,676. Jika nilai ini dibandingkan dengan nilai kritisnya yaitu 0,6 ternyata 0,676 > 0,6 sehingga kuesioner yang diuji dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan di atas maka kuesioner pengukur variabel pesan iklan di televisi (X2) layak digunakan sebagai instrumen pengambilan data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

3. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Independen Desain Kemasan Besarnya koefisien validitas masing-masing pernyataan dan koefisien reliabilitas Cronbach Alpha untuk daftar pernyataan pengukur variabel desain kemasan (X3) disajikan dalam tabel V.3 berikut: Tabel V.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Desain Kemasan (X3) No. r hitung r tabel Keterangan Item 1 0,568 0,3061 Valid 2 0,807 0,3061 Valid 3 0,814 0,3061 Valid 4 0,683 0,3061 Valid Cronbach’s Alpha = 0,691 Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel V.3 di atas menunjukkan bahwa masing-masing item butir memiliki nilai r

hitung

> 0,3061. Dengan demikian pernyataan dalam daftar

pernyataan tersebut dinyatakan valid. Koefisien reliabilitas daftar pernyataan yang diukur dengan metode Cronbach Alpha adalah sebesar = 0,691. Jika nilai ini dibandingkan dengan nilai kritisnya yaitu 0,6 ternyata 0,691 > 0,6 sehingga kuesioner yang diuji dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan di atas maka kuesioner pengukur variabel desain kemasan (X3) layak digunakan sebagai instrumen pengambilan data. 4. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Independen Kualitas Produk Besarnya koefisien validitas masing-masing pernyataan dan koefisien reliabilitas Cronbach Alpha untuk daftar pernyataan pengukur variabel kualitas produk (X4) disajikan dalam tabel V.4 berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Tabel V.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kualitas Produk (X4) No. r hitung r tabel Keterangan Item 1 0,632 0,3061 Valid 2 0,841 0,3061 Valid 3 0,720 0,3061 Valid 4 0,708 0,3061 Valid Cronbach’s Alpha = 0,700 Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel V.4 di atas menunjukkan bahwa masing-masing item butir memiliki nilai r

hitung

> 0,3061. Dengan demikian pernyataan dalam daftar

pernyataan tersebut dinyatakan valid. Koefisien reliabilitas daftar pernyataan yang diukur dengan metode Cronbach Alpha adalah sebesar = 0,700. Jika nilai ini dibandingkan dengan nilai kritisnya yaitu 0,6 ternyata 0,700 > 0,6 sehingga kuesioner yang diuji dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan di atas maka kuesioner pengukur variabel kualitas produk (X4) layak digunakan sebagai instrumen pengambilan data. 5. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Dependen Brand Image Besarnya koefisien validitas masing-masing pernyataan dan koefisien reliabilitas Cronbach Alpha untuk daftar pernyataan pengukur variabel brand image (Y) disajikan dalam tabel V.5 berikut: Tabel V.5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Brand Image (Y) No. r hitung r tabel Keterangan Item 1 0,801 0,3061 Valid 2 0,674 0,3061 Valid 3 0,540 0,3061 Valid 4 0,753 0,3061 Valid Cronbach’s Alpha = 0,642

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

Berdasarkan tabel V.5 di atas menunjukkan bahwa masing-masing item butir memiliki nilai r

hitung

> 0,3061. Dengan demikian pernyataan dalam daftar

pernyataan tersebut dinyatakan valid. Koefisien reliabilitas daftar pernyataan yang diukur dengan metode Cronbach Alpha adalah sebesar = 0,642. Jika nilai ini dibandingkan dengan nilai kritisnya yaitu 0,6 ternyata 0,642 > 0,6 sehingga kuesioner yang di uji dinyatakan reliabel. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan di atas maka kuesioner pengukur variabel brand image di benak konsumen (Y) layak digunakan sebagai instrumen pengambilan data.

B. Analisis Persentase Analisis persentase digunakan untuk mengetahui profil responden. Responden penelitian ini adalah yang pernah melihat iklan Lux dan pernah menggunakan sabun mandi Lux. Profil responden yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: jenis kelamin, bentuk kemasan, usia, status tempat tinggal dan uang saku per bulan. 1. Jenis kelamin Dilihat dari data yang diperoleh pengelompokkan berdasarkan jenis kelaminnya dari 100 orang responden yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 39 orang (39%) responden pria dan 61 orang (61%) responden wanita. Distribusi responden menurut jenis kelaminnya disajikan dalam tabel V.6 berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel V.6 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Jumlah (Orang) 39 61 100

Jenis Kelamin Pria Wanita Jumlah

60

Persentase (%) 39 % 61 % 100 %

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan distribusi responden tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden wanita (61 orang atau 61%). 2. Bentuk Kemasan Sabun Mandi Lux Dilihat dari data yang diperoleh pengelompokkan berdasarkan bentuk kemasan yang dipakai dari 100 orang responden yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 51 orang (51%) responden yang menggunakan bentuk kemasan botol dan 49 orang (49%) responden yang menggunakan bentuk kemasan batangan. Distribusi responden menurut bentuk kemasan sabun mandi Lux disajikan dalam tabel V.7 berikut:

Bentuk Kemasan Botol Batangan Jumlah

Tabel V.7 Distribusi Responden Menurut Bentuk Kemasan Jumlah Persentase (Orang) (%) 51 51 % 49 49 % 100 100 %

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan distribusi responden tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

yang menggunakan sabun mandi Lux dalam bentuk kemasan botol (51 orang atau 51%). 3. Usia Dilihat dari data yang dipeoleh pengelompokkan berdasarkan usia 100 orang responden yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 4 orang (4%) responden yang usia kurang dari 19 tahun, 69 orang (69%) responden yang usia antara 19 tahun sampai 22 tahun, 20 orang (20%) responden yang usia antara 23 tahun sampai 25 tahun dan 7 orang (7%) responden yang usia lebih dari 25 tahun. Distribusi responden menurut usia disajikan dalam tabel V.8 berikut: Tabel V.8 Distribusi Responden Menurut Usia Usia Jumlah (Orang) < 19 tahun 4 19 tahun – 22 tahun 69 23 tahun – 25 tahun 20 > 25 tahun 7 Jumlah 100

Persentase (%) 4% 69 % 20 % 7% 100 %

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan distribusi responden tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden yang berusia antara 19 tahun sampai 22 tahun (69 orang atau 69%). 4. Status Tempat Tinggal Dilihat dari data yang diperoleh pengelompokkan berdasarkan status tempat tinggal dari 100 orang responden yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 75 orang (75%) responden yang status tempat tinggal di kost, 23 orang (23%) responden yang status tempat tinggal di rumah orang tua dan 2 orang (2%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

responden yang status tempat tinggal di rumah saudara atau kerabat. Distribusi responden menurut jenis status tempat tinggal disajikan dalam tabel V.9 berikut: Tabel V.9 Distribusi Responden Menurut Status Tempat Tinggal Status Jumlah Persentase Tempat Tinggal (Orang) (%) Kost 75 75 % Rumah orang tua 23 23 % Rumah saudara/kerabat 2 2% Jumlah 100 100 % Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan distribusi responden tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden yang status tempat tinggal di kost (75 orang atau 75%). 5. Uang Saku per Bulan Dilihat dari data yang dipeoleh pengelompokkan berdasarkan uang saku per bulan 100 orang responden yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 13 orang (13%) responden yang mempunyai uang saku per bulan kurang dari Rp300.000, 25 orang (25%) responden yang mempunyai uang saku per bulan antara Rp300.000 sampai Rp500.000, 59 orang (59%) responden yang mempunyai uang saku per bulan antara Rp500.001 sampai Rp1000.000, dan 3 orang (3%) responden yang mempunyai uang saku per bulan lebih dari Rp1.000.000. Distribusi responden menurut uang saku per bulan disajikan dalam tabel V.10 berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel V.10 Distribusi Responden Menurut Uang Saku per Bulan Uang Saku Jumlah (Bulan) (Orang) < Rp300.000 13 Rp300.000 – Rp500.000 25 Rp500.001 – Rp 1.000.000 59 > Rp 1.000.000 3 Jumlah 100

63

Persentase (%) 13 % 25 % 59 % 3% 100 %

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan distribusi responden tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden yang mempunyai uang saku per bulan antara Rp500.001 sampai Rp1.000.000 (59 orang atau 59%).

C. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (brand image di benak konsumen). Adapun hasil pengujiannya yang disajikan dalam tabel V.11 sebagai berikut: Tabel V.11 Hasil Regresi Linier Berganda Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Beta Std. Error

Model

1

(Constant) Publik Figur Pesan Iklan Desain Kemasan Kualitas Produk

5.662 .425 -.396 .270 .423

a Dependent Variable: Brand Image Sumber: Data primer yang diolah

2.046 .101 .078 .083 .102

.337 -.395 .257 .333

t

Sig.

2.768 4.209 -5.073 3.268 4.152

.007 .000 .000 .002 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

Berdasarkan tabel V.11 di atas dari empat variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi variabel publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: Y = 5,662 + 0, 425 X1 – 0,396 X2 + 0,270 X3 + 0,423 X4 Dimana: Y : Brand Image di Benak Konsumen α : Konstanta X1 : Publik Figur X2 : Pesan Iklan di Televisi X3 : Desain Kemasan X4 : Kualitas Produk 1. Konstanta sebesar 5,662 menyatakan bahwa jika variabel independen dianggap nol, maka nilai brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux sebesar 5,662. 2. Koefisien regresi variabel publik figur sebesar 0,425 menyatakan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel publik figur akan mempengaruhi brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux sebesar 0,425. 3. Koefisien regresi variabel desain kemasan sebesar 0,270 menyatakan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel desain kemasan akan mempengaruhi brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux sebesar 0,270.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

4. Koefisien regresi variabel kualitas produk sebesar 0,423 menyatakan bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel kualitas produk akan mempengaruhi brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux sebesar 0,423.

D. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen (publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk) menjelaskan variabel dependen (brand image di benak konsumen). Adapun hasil pengujiannya yang disajikan dalam tabel V.12 sebagai berikut:

Model 1

Tabel V.12 Hasil Koefisien Determinasi R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate .677(a) .459 .436 1.357

a.Predictors: (Constant), Publik Figur, Pesan Iklan, Desain Kemasan dan Kualitas Produk b Dependent Variabel: Brand Image Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil uji determinasi pada tabel V.12, diketahui nilai R2 adalah 0,436 yang berarti variabel dependen (brand image di benak konsumen) dapat dijelaskan oleh variabel independen (publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk).sebesar 43,6% Sedangkan sisanya (100% 43,6%.= 56,4%) dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini

66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

E. Uji t (t-test) Uji t ini, digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen (publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk) secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel dependen (brand image di benak konsumen). Berdasarkan tingkat signifikan uji satu sisi (sisi kanan) = 0,05 dengan df = n-k = 100 - 4 = 96 maka diperoleh nilai t

tabel

sebesar 1,6609. Dasar kriteria penerimaan: a. Jika t hitung < t tabel atau t hitung pada p-value > 0,05 maka H0 diterima. b. Jika t hitung ≥ t tabel atau t hitungpada p-value ≤ 0,05 maka H0 ditolak. Dasar pengambilan keputusan: a. Jika H0 diterima artinya publik figur, pesan iklan di televisi dan kualitas produk secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux. b. Jika H0 ditolak artinya publik figur, pesan iklan di televisi dan kualitas produk secara parsial berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux. Tabel V.13 Hasil Uji t (t-Test) Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Beta Std. Error

Model

1

(Constant) Publik Figur Pesan Iklan Desain Kemasan Kualitas Produk

a Dependent Variabel: Brand Image Sumber: Data primer yang diolah

5.662 .425 -.396 .270 .423

2.046 .101 .078 .083 .102

.337 -.395 .257 .333

t

Sig.

2.768 4.209 -5.073 3.268 4.152

.007 .000 .000 .002 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

Berdasarkan hasil uji t pada tabel V.13 maka analisis hasil pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut: 1. Variabel publik figur dengan t

hitung

4,209 pada p-value 0,000 ≤ 0,05. Hal

ini menunjukkan bahwa H0 ditolak maka variabel publik figur berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux. 2. Variabel pesan iklan di televisi dengan t hitung – 5,073. Hal ini menunjukkan bahwa H0 diterima maka variabel pesan iklan di televisi tidak berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux. Tetapi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap brand image di benak konsumen, karena p-value 0,000 ≤ 0,05. 3. Variabel desain kemasan dengan t

hitung

3,268 pada p-value 0,002 ≤ 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak maka variabel desain kemasan berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux. 4. Variabel kualitas produk dengan t

hitung

4,152 pada p-value 0,000 ≤ 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak maka variabel kualitas produk berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

F. Uji F (F-Test) Uji simultan dengan F-test ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen (publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap varaibel dependen (brand image di benak konsumen). Uji F dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F

tabel.

Jika F

hitung

> F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima atau dapat juga dilihat dari level of significant Alpha 0,05. Nilai F tabel df = n – k = 100 – 5 = 2,37 Dasar Kriteria penerimaan: a. Jika F hitung < F tabel atau F hitung pada p-value > 0,05 maka H0 diterima. b. Jika F hitung ≥ F tabel atau F hitung pada p-value ≤ 0,05 maka H0 ditolak. Dasar pengambilan keputusan: a. Jika H0 diterima artinya publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk secara simultan tidak berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux. b. Jika H0 ditolak artinya publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk secara simultan berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Model 1

Regression Residual Total

Tabel V.14 Hasil Uji F (F-Test) Sum of Df Mean Squares Square 148.111 4 37.028 1.841 174.879 95 322.990 99

F

69

Sig.

20.115 .000(a)

a Predictors: (Constant), Publik Figur, Pesan Iklan, Desain Kemasan dan Kualitas Produk, b Dependent Variable: Brand Image Sumber: Data Primer yang diolah

Berdasarkan hasil uji F pada tabel V.14 diperoleh nilai F hitung 20,115 pada p-value 0,000 ≤ 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk) secara simultan berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux.

G. Pembahasan Suatu brand image dibangun dengan menciptakan citra dari suatu produk. Konsumen bersedia membayar lebih tinggi dan menganggapnya berbeda karena brand ini memancarkan asosiasi citra tertentu. Bentuk-bentuk asosiasi yang menghubungkan suatu produk dengan gagasan tertentu yang melekat pada benak orang disebut dengan brand. Dewi (2005:14) menyebutkan bahwa brand adalah ide, kata, desain grafis dan bunyi atau suara yang menyimbolkan produk, jasa dan perusahaan yang memproduksi produk dan jasa tersebut. Semua aspek ini menerbitkan asosiasi khusus dalam benak konsumen, misalnya tentang kualitas produk, makna simbolis yang terkandung dalam pengalaman emosional dan psikologis yang dialami konsumen dalam bersentuhan dengan brand tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Pengiklan dan biro iklan harus memahami bahwa konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk, sebenarnya untuk memenuhi suatu kebutuhan fungsional, emosional atau keduanya. Berdasarkan hasil pengolahan data dari 100 responden yang paling dominan adalah jenis kelamin wanita sebanyak 61 orang, dikarenakan pasar sasaran utama sabun mandi Lux adalah wanita. Wanita lebih membutuhkan perawatan kulit yang ekstra dibandingkan pria. Berdasarkan desain kemasan yang lebih banyak di pilih konsumen adalah sabun mandi Lux dalam kemasan botol (cair) sebanyak 51 orang, dikarenakan kemasan botol lebih praktis dalam penggunaan dan penyimpanannya dibandingkan dengan kemasan batangan. Berdasarkan usia responden yang paling banyak berusia 19 tahun sampai dengan 22 tahun sebanyak 69 orang dan mempunyai uang saku per bulan Rp 500.001 sampai dengan Rp 1.000.000 sebanyak 59 orang dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi berasal dari luar Yogyakarta yang rata-rata uang sakunya Rp 500.001 sampai dengan Rp 1.000.000 dan dominan berstatus tempat tinggal di kost sebanyak 75 orang. Dalam penelitian ini terlihat bahwa publik figur (t

hitung

= 4,209) secara

parsial berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen. Karena publik figur yang digunakan di iklan sabun mandi Lux adalah publik figur yang cantik, popular, berprestasi dan mempunyai fisik yang bagus di mana secara keseluruhan publik figur tersebut telah memenuhi kriteria dan syarat yang diinginkan, sehingga dapat menciptakan brand image yang mewah di benak konsumen. Sesuai dengan apa yang di kemukakan oleh Suyanto (2006:112) pengiklan atau agensi iklan membayar dalam jumlah besar kepada salebritis yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

cocok dengan pasar sasaran serta berharap dapat mempengaruhi sikap dan persepsi konsumen terhadap suatu produk yang diiklankannya, misalnya sikap dan persepsi konsumen terhadap kualitas menjadi sempurna setelah mendapatkan dukungan dari selebritis. Selain publik figur, variabel lain yang secara parsial berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen adalah variabel desain kemasan (t = 3,268) dan kualitas produk (t

hitung

hitung

= 4,152). Dalam penelitian ini desain

kemasan pada sabun Lux menarik perhatian konsumen dengan menampilkan bentuk-bentuk kemasan yang elegan dan menggunakan gambar publik figur yang terkenal dan cantik. Seperti yang dikemukakan oleh Suyanto (2006:53) desain kemasan merupakan totalitas keistimewaan yang mempengaruhi cara penampilan dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan pelanggan Jadi kemasan harus dapat menarik perhatian pelanggan, karena dapat menggambarkan brand image suatu produk. Kualitas merupakan seberapa baik sebuah produk sesuai dengan kebutuhan spesifik pelanggan (Suyanto, 2006:51). Dalam penelitian ini terbukti bahwa sabun mandi Lux memberikan kualitas atau keunggulan yang sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh produsen kepada konsumen, seperti mengahadirkan aroma yang khas dengan bunga-bungaan dan tahan lama, busa yang banyak dan memberikan efek yang nyata pada kulit. Maka persepsi atau tanggapan pelanggan terhadap kualitas sabun mandi Lux secara parsial berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sementara itu pesan iklan di televisi (t

hitung

72

= -5,073) tidak menunjukkan

hasil yang sama dengan variabel lain. Dimana dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pesan iklan di televisi secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen, dikarenakan pesan iklan Lux yang disampaikan di televisi tidak hanya berupa satu kalimat pendek atau beberapa kata saja, melainkan kata-kata yang digunakan sangat panjang dan mendetail. Jadi tidak mungkin konsumen mengingat semua informasi yang disampaikan tersebut. Sehingga pesan iklan di televisi akan sulit dalam pembentukan brand image di benak konsumen. Selain itu, dalam penelitian ini juga membuktikan bahwa secara simultan, publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux. Karena variabel-variabel tersebut merupakan satu-kesatuan

yang

mempunyai kemampuan yang kuat untuk mempengaruhi tanggapan dan pembentukan brand image di benak konsumen. Seperti yang dikemukakan oleh Suyanto (2006:95) sebuah merek atau produk diproyeksikan pada suatu citra tertentu melalui periklanan, agar konsumen dapat menikmati keuntungan psikologis sebuah produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan tentang pengaruh publik fgur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari karekteristik responden atau profil responden, maka berdasarkan hasil pengolahan data dari 100 responden yang paling dominan adalah jenis kelamin wanita sebanyak 61 orang (61%), bentuk kemasan botol (cair) sebanyak 51 orang (51%), berusia 19 tahun sampai dengan 22 tahun sebanyak 69 orang (69%), berstatus tempat tinggal di kost sebanyak 75 orang (75%) dan mempunyai uang saku per bulan Rp500.001 sampai dengan Rp1.000.000 sebanyak 59 orang (59%). 2. Koefisien determinasi dari model regresi adalah sebesar R2 = adalah 0,436 yang berarti variabel dependen (brand image di benak konsumen) dapat dijelaskan oleh variabel independen (publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk) sebesar 43,6%. Sedangkan sisanya (100% - 43,6%.= 56,4%) dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 3. Dari hasil uji t secara parsial variabel-variabel yang berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux adalah publik figur (t hitung =

4,209), desain kemasan (t hitung = 3,268) dan kualitas

73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

produk (t

hitung

74

= 4,152) dan variabel yang secara parsial tidak berpengaruh

positif adalah pesan iklan di televisi (t hitung = -5,073) 4. Dari hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan publik figur, pesan iklan di televisi, desain kemasan dan kualitas produk berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen pada sabun mandi Lux. Hal ini ditunjukkan dengan F hitung sebesar 20,115 lebih besar dari F tabel sebesar 2,37, dengan nilai signifikan 0,000 (jauh dibawah 0,05).

B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang ada, maka penulis mencoba memberikan beberapa saran yang sekiranya dapat dijadikan bahan pertimbangan: 1. Dari karekteristik responden yang diteliti, diketahui bahwa konsumen yang menggunakan sabun mandi Lux mayoritas adalah wanita. Untuk itu sebaiknya produsen sabun mandi Lux menciptakan produk yang lebih bervariasi lagi, sehingga para konsumen pria juga dapat merasa puas pada saat melihat iklan di televisi dan disesuaikan dengan karakter atau kenginan konsumen, misalnya bentuk kemasan, usia, status tempat tinggal dan uang saku per bulan. 2. Dari hasil analisis dapat diketahui bahwa variabel publik figur merupakan variabel yang secara parsial paling berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen dibandingkan dengan variabel lainnya seperti desain kemasan dan kualitas produk. Untuk itu sebaiknya perusahaan perlu mempertahankan brand image yang selalu menggunakan publik figur yang terkenal, cantik, berwawasan luas dan berprestasi. Dan bagi variabel desain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

kemasan dan kualitas pada sabun mandi Lux perlu dipertahankan dan lebih di tingkatkan lagi, agar dapat memberikan kesan yang lebih baik di benak konsumen. Sementara itu variabel yang secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap brand image di benak konsumen adalah pesan iklan di televisi. Untuk itu

dalam penyampaian pesan iklan di televisi sebaiknya

perusahaan menggunakan kata-kata yang mudah diingat dan tidak membinggungkan, agar konsumen yang mendengar dapat mengerti informasi produk yang disampaikan.

C. Keterbatasan Penulis menyadari penelitian ini masih jah dari sempurna dan memiliki beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan: 1. Kemungkinan terjadi keterbatasan daya ingat konsumen dalam mengisi kuesioner yang diberikan. 2. Terbatasnya waktu, tenaga, biaya, pengetahuan dan ketelitian dalam membuat penelitian ini. 3. Dasar teori yang digunakan sebagai landasan teori dianggap masih belum cukup untuk menjelaskan topik penelitian. Maka sebaiknya untuk penelitian mendatang diharapkan mampu memperluas wawasan dan dasar teori yang digunakan dengan sumber-sumber yang lebih variatif. 4. Karena ini merupakan pengalaman pertama dalam penyusunan skripsi, maka penulis menyadari akan kekurangannya pengalaman dan ilmu dalam penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Boyd, W. Harper. Orville. C. Walker dan Jean. Claude Larreche. (2000). Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua. Jilid Kesatu. (Alih Bahasa: Imam Nurmawan). Jakarta: Erlangga. Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hadi, Sutrisno. (2002). Statistik. Jilid Pertama. Yogyakarta: Andi. Kartajaya, Hermawan. (2003). Marketing Plus 2000 Siasat Memenangkan Persaingan Global. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kasali, Renald. (1992). Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Edisi Kesatu. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti. Kotler, Philip. (2003). Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid Kesatu. (Alih Bahasa: Benyamin Molan). Jakarta: Prenhallindo. ----------------- (2003). Manajemen Pemasaran. Edisi Kesebelas. Jilid Kedua. (Alih Bahasa: Benyamin Molan). Jakarta: Prenhallindo.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan. Jilid Pertama. (Alih Bahasa: Damos Sihombing). Jakarta: Erlangga. ------------------------------------------ (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan. Jilid Kedua. (Alih Bahasa: Damos Sihombing). Jakarta: Erlangga. Kotler, Philip dan Susanto. A.B. (2001). Manajemen Pemasaran di Indonesia. Edisi Pertama. Jilid Kedua. (Alih Bahasa: Ancella Anitawati). Jakarta: Salemba. Peter, J. Paul dan Jerry. C. Olson. (2000). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi Keempat. Jilid Kedua. (Alih Bahasa: Damos Sihombing). Jakarta: Erlangga. Rangkuti, Freddy. (2002). The Power of Brands. Jakarta: PT. Garamedia Pustaka Utama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: ALFABETA. Suyanto, M. (2006). Strategi Perancangan Iklan Outdoor Kelas Dunia. Yogyakarta: Andi. Siagian, Dergibson dan Sugiarto. (2000). Metode Statistik untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. (2003). Total Quality Management. Edisi Revisi. Yogyakarta: Andi Umar, Husein. (2003). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia Indonesia. Widyatama, Rendra. (2005). Pengantar Periklanan. Cetakan Kesatu. Jakarta: Buana Pustaka Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Yogyakarta, 10 September 2007 Lampiran

: Satu Berkas

Hal

: Permohonan Pengisian Kuesioner

Kepada Yth. Saudara / i Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Dengan hormat, Terima kasih atas kesedian Anda menjadi salah seorang responden dalam penelitian ini. Penelitian ini saya lakukan dalam rangka penyusunan skripsi yang merupakan tugas akhir untuk menyelesaikan jenjang studi Strata S1 pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini berjudul Pengaruh Publik Figur, Pesan Iklan di Televisi, Desain Kemasan dan Kualitas Produk terhadap Brand Image di benak Konsumen dengan Studi Kasus pada Sabun Mandi Lux. Kesungguhan Anda dalam mengisi setiap butir pernyataan akan sangat menentukan tingkat keberhasilan penelitian ini. Saya sangat mengharapkan kerja sama Anda dalam menjawab semua pernyataan yang telah disediakan. Petunjuk cara pengisian akan saya jelaskan di awal setiap kelompok kuesioner ini. Atas perhatian dan kerjasama Anda saya mengucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Susandi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KUESIONER BAGIAN I

Profill Respoden Pernyataan-pernyataan berikut hanya untuk tujuan statistik responden. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat: 1. Nama

: ....................................................................(boleh tidak diisi)

2. Fakultas : ................................................................... 3. Jenis Kelamin : a. Pria

b. Wanita

4. Anda menggunakan sabun mandi Lux dalam kemasan : a. Botol b. Batangan 5. Usia Anda : a. < 19 tahun b. 19 tahun – 22 tahun c.

23 tahun – 25 tahun

d. > 25 tahun 6. Status Tempat tinggal : a. Kost b. Rumah orang tua c.

Rumah saudara / kerabat

7. Uang saku Per bulan : a. < Rp 300.000 b. Rp 300.000 – Rp 500.000 c.

Rp 500.001 – Rp 1.000.000

d. > Rp 1.000.000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAGIAN II

Berilah jawaban pada pernyataan berikut sesuai dengan pendapat Anda dengan cara memberi tanda check list (√) pada jawaban yang anda anggap sesuai. Setiap pernyataan mempunyai 5 alternatif jawaban. PUBLIK FIGUR Tanggapan No

Pernyataan

Sangat

Setuju Netral

Setuju

Tidak

Sangat

Setuju

Tidak Setuju

1.

Aktris yang ditampilkan dalam iklan sabun mandi Lux adalah aktris terkenal.

2.

Iklan

sabun

mandi

Lux

selalu

menggunakan Aktris yang mempunyai fisik yang bagus 3.

Akting aktris dalam iklan sabun mandi Lux meyakinkan

PESAN IKLAN DI TELEVISI Tanggapan No

Pernyataan

Sangat Setuju

Setuju Netral

Tidak

Sangat

Setuju

Tidak Setuju

1.

Kata-kata yang digunakan iklan sabun mandi Lux mudah diingat.

2.

Penyampaian isi pesan dalam iklan sabun mandi Lux sopan dan tidak melanggar norma.

3.

Iklan sabun mandi Lux memberikan informasi dengan jelas

4.

Pesan iklan sabun mandi Lux yang disampaikan tidak membodohi saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DESAIN KEMASAN Tanggapan No

Pernyataan

Sangat

Setuju Netral

Setuju

Tidak

Sangat

Setuju

Tidak Setuju

1.

Sabun mandi Lux mempunyai bentuk kemasan yang menarik

2.

Sabun mandi Lux mempunyai warna kemasan yang beraneka ragam.

3.

Sabun

mandi

Lux

menyediakan

berbagai ukuran kemasan. 4.

Setiap kemasan sabun mandi Lux dihiasi para model

KUALITAS Tanggapan No

Pernyataan

Sangat Setuju

Setuju Netral

Tidak

Sangat

Setuju

Tidak Setuju

1.

Kualitas sabun mandi Lux yang sesuai dengan kebutuhan kulit saya.

2.

Keharuman sabun mandi Lux khas dengan aroma bunga.

3.

Sabun

mandi

Lux

memberikan

keharuman yang tahan lama. 4.

Sabun mandi Lux menghasilkan banyak busa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Brand Image Tanggapan No

Pernyataan

Sangat Setuju

Setuju Netral

Tidak

Sangat

Setuju

Tidak Setuju

1.

Sabun mandi Lux mempunyai image yang selalu menggunakan publik figur yang terkenal.

2.

Sabun mandi Lux mempunyai image dengan aroma bunga-bungaan.

3.

Pesan

yang

disampaikan

dapat

mencerminkan image sabun mandi Lux yang baik 4.

Sabun mandi Lux mempunyai image dengan desain kemasan yang mewah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DATA RESPONDEN

No

Jenis

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Kelamin A B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Kemasan

A

B 1 1

1 1

Usia

A

B 1 1 1

1 1

1

1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1

1 1 1

1

1 1

1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1

1 1 1

1 1 1 1 1

1 1 1 1

1 1

1 1 1

C

1 1 1 1

D

Status Tempat Tinggal A B C 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Uang Saku

A

B 1

C

D

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1

1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1 1

1 1 1

1

1

1 1 1

1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1

1

1 1

1 1 1 1

1 1 1

1 1

1 1

1

1 1 1 1 1

1 1 1

1 1 1 1 1 1

1 1 1

1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1

1 1 1

1 1

1 1 1

1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1

1 1 1

1 1 1

1 1 1 1

1 1

1 1

1 1 1

1 1 1

1 1 1 1

1 1

1 1 1 1 1 1

1

1

1 1 1

1

1

1

1 1

1 1 1 1 1

1

1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1

1

1

1 1 1

1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100

1 1 1

1 1 1

1

1

1 1 1 1 1 1

1 1

1

1

61

51

1 1 69

1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1

1

4

1

1

1

49

1

1 1 1 1

1

1

1 1 1

1 1 1

1

1 39

1 1 1 1

1

1 1 1 1

1

1 1 1 1 1

1 1 1

1 1 1 1

1 1 1 1

1 1

1 1 1

1 1 20

7

75

1 1 23

2

13

25

59

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PUBLIK FIGUR R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

1 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5

Publik Figur 2 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5

Total 3 4 5 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 5 5 5 3 5 5 3 5 4 4 5 4 3 3 4 4 5 5 5 3 5 5 3 5 4 4 5

14 15 11 12 14 12 14 13 13 14 12 14 11 11 13 15 15 11 15 15 13 15 13 13 15 13 11 11 12 12 13 15 15 11 15 15 13 15 13 13 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86

4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5

5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5

4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 5 5 5 3 5 5 3 5 4 4 5 4 4 5 3 3 4 3 5 5 3 5 5 5 3 5 5 3 5 4 4 5

13 11 11 12 12 14 13 13 14 12 14 11 11 13 15 15 11 15 15 13 15 13 13 15 13 14 15 11 12 14 12 15 15 11 15 15 15 11 15 15 13 15 13 13 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 Jumlah

4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4

5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5

4 4 4 4 5 3 3 4 3 5 5 3 5 3

13 12 13 14 15 11 12 14 12 15 15 11 15 12 1330

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PESAN IKLAN DI TELEVISI R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

Pesan Iklan di Televisi 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 3 3 4 4 5 3 3 3 4 3 4 5 5 4 5 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4

Total 16 15 13 14 16 15 18 14 16 13 18 18 14 16 17 17 16 15 14 14 17 15 15 15 17 19 17 12 15 14 17 17 16 15 14 14 17 15 15 15 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86

4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4

5 4 3 4 3 5 4 4 3 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5

5 4 3 4 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

5 5 3 3 4 5 3 3 3 4 5 4 4 5 4 4 4 3 3 5 4 4 3 4 5 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 5 4 4 3 4

19 17 12 15 14 18 14 16 13 18 18 14 16 17 17 16 15 14 14 17 15 15 15 17 19 16 15 13 14 16 15 17 16 15 14 17 16 15 14 14 17 15 15 15 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 Jumlah

4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4

5 3 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4

5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4

5 4 5 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3

19 14 19 16 15 13 14 16 15 17 16 15 14 15 1556

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DESAIN KEMASAN R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

1 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4

Desain Kemasan 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 3 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 5 4 4 3 4 4 5 4

Total 4 5 4 3 4 5 4 3 4 5 4 3 4 3 5 4 3 3 4 5 4 4 5 3 3 5 3 3 3 4 4 4 3 3 4 5 4 4 5 3 3 5

17 16 14 17 19 16 18 17 20 15 15 15 14 19 15 14 16 16 15 15 14 18 14 15 18 14 14 13 14 15 15 14 16 16 15 15 14 18 14 15 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86

3 3 3 3 3 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5

4 4 3 3 4 5 4 5 3 4 3 3 5 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4

3 3 3 4 4 3 4 5 4 3 4 3 5 4 3 3 4 5 4 4 5 3 3 5 3 5 4 3 4 5 4 3 3 4 5 3 3 4 5 4 4 5 3 3 5

14 14 13 14 15 18 17 20 15 15 15 14 19 15 14 16 16 15 15 14 18 14 15 18 14 17 16 14 17 19 16 14 16 16 15 14 16 16 15 15 14 18 14 15 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 Jumlah

3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4

4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 3 4

3 4 3 5 4 3 4 5 4 3 3 4 5 4

14 15 14 17 16 14 17 19 16 14 16 16 15 16 1563

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI KUALITAS PRODUK R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5

Kualitas Produk 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 5 4

Total 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

15 15 15 14 15 16 18 14 15 19 17 18 16 16 13 16 17 16 15 16 14 14 14 15 18 15 13 13 15 14 13 16 17 16 15 16 14 14 14 15 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86

3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5

4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5

4 3 3 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4

4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

15 13 13 15 14 18 14 15 19 17 18 16 16 13 16 17 16 15 16 14 14 14 15 18 15 15 15 15 14 15 16 16 17 16 15 16 17 16 15 16 14 14 14 15 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 Jumlah

3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4

4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4

15 14 15 15 15 15 14 15 16 16 17 16 15 16 1538

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI BRAND IMAGE R 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41

1 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 3 5 4 4 5 3 3 3 4 4 4 5 5 5 4 5 3 5 4 4 5

Brand Image 2 3 3 4 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 5 4 3 3 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4

Total 4 3 5 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4

15 19 15 13 19 15 18 18 15 17 17 17 18 15 15 16 17 18 18 17 13 17 14 14 17 13 13 14 15 16 15 16 17 18 18 17 13 17 14 14 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86

3 3 3 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 3 5 4 4 5 3 5 5 4 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 5 4 4 5

3 3 4 4 4 4 5 3 5 5 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 3 4 4 3 3 5 4 4 5 4 3 4 5 5 3 4 5 5 5 4 4 3 4 4

4 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4

3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4 3 3 5 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 3 3 4 4 3 4

13 13 14 15 16 18 18 15 17 17 17 18 15 15 16 17 18 18 17 13 17 14 14 17 13 15 19 15 13 19 15 16 17 18 18 16 17 18 18 17 13 17 14 14 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 Jumlah

3 4 3 5 5 4 3 5 4 5 5 5 4 4

3 4 3 3 5 4 4 5 4 3 4 5 5 4

4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4

3 4 3 3 5 3 3 4 3 4 4 4 5 3

13 16 13 15 19 15 13 19 15 16 17 18 18 15 1597

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

df

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Tabel t dan r Product Moment dengan Signifikan 0.05 Tabel t one tail Tabel t two tail Tabel r one tail Tabel r two tail

6.3138 2.9200 2.3534 2.1318 2.0150 1.9432 1.8946 1.8595 1.8331 1.8125 1.7959 1.7823 1.7709 1.7613 1.7531 1.7459 1.7396 1.7341 1.7291 1.7247 1.7207 1.7171 1.7139 1.7109 1.7081 1.7056 1.7033 1.7011 1.6991 1.6973 1.6955 1.6939 1.6924 1.6909 1.6896 1.6883 1.6871 1.6860

12.7062 4.3027 3.1824 2.7764 2.5706 2.4469 2.3646 2.3060 2.2622 2.2281 2.2010 2.1788 2.1604 2.1448 2.1314 2.1199 2.1098 2.1009 2.0930 2.0860 2.0796 2.0739 2.0687 2.0639 2.0595 2.0555 2.0518 2.0484 2.0452 2.0423 2.0395 2.0369 2.0345 2.0322 2.0301 2.0281 2.0262 2.0244

0.9877 0.9000 0.8054 0.7293 0.6694 0.6215 0.5822 0.5494 0.5214 0.4973 0.4762 0.4575 0.4409 0.4259 0.4124 0.4000 0.3887 0.3783 0.3687 0.3598 0.3515 0.3438 0.3365 0.3297 0.3233 0.3172 0.3115 0.3061 0.3009 0.2960 0.2913 0.2869 0.2826 0.2785 0.2746 0.2709 0.2673 0.2638

0.9969 0.9500 0.8783 0.8114 0.7545 0.7067 0.6664 0.6319 0.6021 0.5760 0.5529 0.5324 0.5140 0.4973 0.4821 0.4683 0.4555 0.4438 0.4329 0.4227 0.4132 0.4044 0.3961 0.3882 0.3809 0.3739 0.3673 0.3601 0.3550 0.3494 0.3440 0.3388 0.3338 0.3291 0.3246 0.3202 0.3160 0.3120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78

1.6849 1.6839 1.6829 1.6820 1.6811 1.6802 1.6794 1.6787 1.6779 1.6772 1.6766 1.6759 1.6753 1.6747 1.6741 1.6736 1.6730 1.6725 1.6720 1.6716 1.6711 1.6706 1.6702 1.6698 1.6694 1.6690 1.6686 1.6683 1.6679 1.6676 1.6672 1.6669 1.6666 1.6663 1.6660 1.6657 1.6654 1.6652 1.6649 1.6646

2.0227 2.0211 2.0195 2.0181 2.0167 2.0154 2.0141 2.0129 2.0117 2.0106 2.0096 2.0086 2.0076 2.0066 2.0057 2.0049 2.0040 2.0032 2.0025 2.0017 2.0010 2.0003 1.9996 1.9990 1.9983 1.9977 1.9971 1.9966 1.9960 1.9955 1.9949 1.9944 1.9939 1.9935 1.9930 1.9925 1.9921 1.9917 1.9913 1.9908

0.2605 0.2573 0.2542 0.2512 0.2483 0.2455 0.2429 0.2403 0.2377 0.2353 0.2329 0.2306 0.2284 0.2262 0.2241 0.2221 0.2201 0.2181 0.2162 0.2144 0.2126 0.2108 0.2091 0.2075 0.2058 0.2042 0.2027 0.2012 0.1997 0.1982 0.1968 0.1954 0.1940 0.1927 0.1914 0.1901 0.1888 0.1876 0.1864 0.1852

0.3081 0.3044 0.3008 0.2973 0.2940 0.2907 0.2876 0.2845 0.2816 0.2787 0.2759 0.2732 0.2706 0.2681 0.2656 0.2632 0.2609 0.2586 0.2564 0.2542 0.2521 0.2500 0.2480 0.2461 0.2441 0.2423 0.2404 0.2387 0.2369 0.2352 0.2335 0.2319 0.2303 0.2287 0.2272 0.2257 0.2242 0.2227 0.2213 0.2199

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118

1.6644 1.6641 1.6639 1.6636 1.6634 1.6632 1.6630 1.6628 1.6626 1.6624 1.6622 1.6620 1.6618 1.6616 1.6614 1.6612 1.6611 1.6609 1.6607 1.6606 1.6604 1.6602 1.6601 1.6599 1.6598 1.6596 1.6595 1.6594 1.6592 1.6591 1.6590 1.6588 1.6587 1.6586 1.6585 1.6583 1.6582 1.6581 1.6580 1.6579

1.9905 1.9901 1.9897 1.9893 1.9890 1.9886 1.9883 1.9879 1.9876 1.9873 1.9870 1.9867 1.9864 1.9861 1.9858 1.9855 1.9853 1.9850 1.9847 1.9845 1.9842 1.9840 1.9837 1.9835 1.9833 1.9830 1.9828 1.9826 1.9824 1.9822 1.9820 1.9818 1.9816 1.9814 1.9812 1.9810 1.9808 1.9806 1.9804 1.9803

0.1841 0.1829 0.1818 0.1807 0.1796 0.1786 0.1775 0.1765 0.1755 0.1745 0.1735 0.1726 0.1716 0.1707 0.1698 0.1689 0.1680 0.1671 0.1663 0.1654 0.1646 0.1638 0.1630 0.1622 0.1614 0.1606 0.1599 0.1591 0.1584 0.1576 0.1569 0.1562 0.1555 0.1548 0.1541 0.1535 0.1528 0.1522 0.1515 0.1509

0.2185 0.2172 0.2159 0.2146 0.2133 0.2120 0.2108 0.2096 0.2084 0.2072 0.2061 0.2050 0.2039 0.2028 0.2017 0.2006 0.1996 0.1986 0.1975 0.1966 0.1956 0.1946 0.1937 0.1927 0.1918 0.1909 0.1900 0.1891 0.1882 0.1874 0.1865 0.1857 0.1848 0.1840 0.1832 0.1824 0.1816 0.1809 0.1801 0.1793

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150

1.6578 1.6577 1.6575 1.6574 1.6573 1.6572 1.6571 1.6570 1.6569 1.6568 1.6568 1.6567 1.6566 1.6565 1.6564 1.6563 1.6562 1.6561 1.6561 1.6560 1.6559 1.6558 1.6557 1.6557 1.6556 1.6555 1.6554 1.6554 1.6553 1.6552 1.6551 1.6551

1.9801 1.9799 1.9798 1.9796 1.9794 1.9793 1.9791 1.9790 1.9788 1.9787 1.9785 1.9784 1.9782 1.9781 1.9780 1.9778 1.9777 1.9776 1.9774 1.9773 1.9772 1.9771 1.9769 1.9768 1.9767 1.9766 1.9765 1.9763 1.9762 1.9761 1.9760 1.9759

0.1502 0.1496 0.1490 0.1484 0.1478 0.1472 0.1466 0.1460 0.1455 0.1449 0.1443 0.1438 0.1432 0.1427 0.1422 0.1416 0.1411 0.1406 0.1401 0.1396 0.1391 0.1386 0.1381 0.1376 0.1371 0.1367 0.1362 0.1357 0.1353 0.1348 0.1344 0.1339

0.1786 0.1779 0.1771 0.1764 0.1757 0.1750 0.1743 0.1736 0.1729 0.1723 0.1716 0.1710 0.1703 0.1697 0.1690 0.1684 0.1678 0.1672 0.1666 0.1660 0.1654 0.1648 0.1642 0.1637 0.1631 0.1625 0.1620 0.1614 0.1609 0.1603 0.1598 0.1593

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI