PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI

Download Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh terapi relaksasi Benson terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werd...

5 downloads 594 Views 580KB Size
PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BANJARBARU TAHUN 2017

MANUSKRIP

OLEH : MUHAMMAD KHOIRUL ZED NPM. 1614201120469

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN BANJARMASIN, 2017

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BANJARBARU TAHUN 2017

Diajukan Untuk Mememnuhi Satu Syarat Kelulusan Pada Program Studi S.1 Keperawatan

Oleh : MUHAMMAD KHOIRUL ZED NPM. 1614201120469

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN FAKULSTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN BANJARMASIN, 2017

i

i

PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TINGKAT DEPRESI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BANJARBARU TAHUN 2017 Muhammad Khoirul Zed*, Linda**, Sri Mulyani*** Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Fakultas Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Program Studi S1 Keperawatan Email: [email protected]

Abstract Background: Aging can be seen from three perspectives, namely biological age, ps age, and social age associated with changes in roles and behavior according to human age. One example of psychological changes that occur in elderly people with feelings of loneliness, loss, rejection, and others. Psychological, biological and social changes that occur in the elderly also become one of the causes of depression. Aim: The purpose of this study was to analyze the effect of benson therapy on depression level in elderly in Tresna Werdha Social Institution of South Kalimantan Province Banjarbaru. Methods: The type of research used was pre experiment using the design of one pretest-posttest group. The population in this study is the whole elderly that is 111 people. The sampling technique used is purposive sampling of 27 people. Instruments in this study used a geriatric depression, depression questionnaire, and Benson relaxation observation sheet. Result: Wilcoxon Signed Rank Test Result p = 0,000 with α = 0,05, there is difference of depression level in elderly before and after Benson relaxation. It is expected that the elderly can perform activities or activities with other elderly to fill the void and loneliness that adds to the spirit of life. Elderly can relax when the symptoms of depression begin to appear and not because of relaxation Benson can improve fitness and health of the elderly so that people can recover physical and mental illness. Keywords: Elderly, Depression Rate, Benson Relaxation Abstrak Penuaan dapat dilihat dari tiga perspektif, yaitu usia biologis, usia psikologis, serta usia sosial yang berhubungan dengan perubahan peran dan perilaku sesuai usia manusia. Salah satu contoh perubahan psikologis yang terjadi pada lansia ditandai dengan perasaan kesepian, kehilangan, ditolak, dan lain-lain. Perubahan-perubahan psikologik, biologik dan sosial yang terjadi pada lansia juga menjadi salah satu penyebab depresi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh terapi relaksasi Benson terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Provinsi Kalimantan Selatan Banjarbaru. Jenis penelitian yang digunakan adalah pre-experiment dengan menggunakan rancangan one group pretestposttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yaitu 111 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling sebanyak 27 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan, kuesioner geriatric depression scale, dan lembar observasi relaksasi Benson. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan hasil p=0,000 dengan α=0,05, artinya ada perbedaan tingkat depresi pada lansia sebelum dan sesudah relaksasi Benson. Diharapkan lansia dapat melakukan aktivitas atau kegiatan dengan lansia lain untuk mengisi kekosongan dan kesepiannya sehingga menambah semangat hidup. Lansia dapat melakukan relaksasi Beson pada saat gejala depresi mulai muncul ataupun tidak karena relaksasi Benson dapat meningkatkan kebugaran dan kesehatan tubuh lansia sehingga bisa mencegah penyakit fisik maupun jiwa khususnya depresi. Kata Kunci : Lansia, Tingkat Depresi, Relaksasi Benson 1

Pendahulan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) terutama dalam bidang kesehatan menyebabkan penurunan angka kematian bayi dan anak, meningkatnya pengawasan terhadap penyakit infeksi, memperlambat kematian, perbaikan gizi dan sanitasi sehingga terjadi peningkatan kualitas hidup dan umur harapan hidup atau UHH (Nugroho, 2008). Peningkatan UHH di dunia, nasional, dan lokal berdampak pada peningkatan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) (Miller, 2012). Penduduk lanjut usia di Kota Banjarmasin pada tahun 2016 sebanyak 57.272 orang, jumlah lansia laki-laki sebanyak 28.655 orang dan perempuan sebanyak 28.617 orang (Dinkes Kalses, Desember 2016). Menurut Dwi dan Fitrah (2010) yang terjadi pada lansia ditandai dengan perasaan kesepian, kehilangan, ditolak dan tidak disenangi, hubungan yang tegang dengan sanak keluarga, apatis, dan lain-lain. Perubahan-perubahan psikologik, biologik dan sosial yang terjadi pada lansia juga menjadi salah satu penyebab depresi. Depresi merupakan satu masa terganggunaya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa, dan tak berdaya serta gagasan bunuh diri (Kaplan & Sadock, 1998 dalam Azizah, 2011). Salah satu tindakan dalam mengatasi depresi adalah relaksasi Benson. Relaksasi Benson adalah salah satu cara Non-Pharmacological Treatment. Latihan relaksasi Benson terbukti memodulasi stres terkait kondisi seperti marah, cemas, disritmia jantung, nyeri kronik, depresi, hipertensi dan insomnia serta menimbulkan perasaan menjadi lebih tenang (Benson, 2000 dalam Dewi, 2014). Berbagai penelitian menunjukkan bahwa relaksasi Benson dapat mengatasi berbagai permasalahan. Penelitian Pratiwi et al tahun 2015 menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada tekanan darah sebelum dan sesudah terapi relaksasi Benson, demikian pula penelitian Riska et al tahun 2015 bahwa relaksasi Benson dapat menurunkan cemas pada pasien kankir servik secara signifikan (Riska et al, 2015). Dari berbagai fakta dan teori yang telah dipaparkan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian apakah ada pengaruh relaksasi Benson terhadap tingkat depresi pada lansia. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah pre-experiment dengan menggunakan rancangan one group pretestposttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yaitu 111 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling sebanyak 27 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan, kuesioner geriatric depression scale, dan lembar observasi relaksasi Benson. Pengolahan data dengan uji Wilcoxon signed Rank Test dengan kemaknaan α = 0,05. Penelitian dilaksanakan tanggal 1 April 2017 sampai dengan 24 April 2017. Hasil Penelitian

Karakteristik responden berdasarkan usia setelah dilakukan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 No

Usia

F

%

1

60-70 Tahun

17

63

2

> 70 Tahun

10

37

27

100

Jumlah

2

Berdasarkan tabel 1 di atas, dari 27 responden yang ada di Panti Sosial Tresna Werda Budi Sejahtera Kalimantan Selatan Banjarbaru, usia 60-70 tahun berjumlah 17 responden atau 63% lebih banyak dibandingkan dengan usia >70 tahun yang berjumlah 10 responden (37%). Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin disajikan dalam tabel berikut: Tabel 2 No

Jenis Kelamin

F

%

1

Laki-laki

15

55.6

2

Perempuan

12

44.4

Jumlah

27

100

Dari tabel 2 menunjukan jumlah terbanyak dari responden adalah laki-laki yaitu 15 responden (55.6%) dan sisanya adalah responden perempuan berjumlah 12 responden (44.4%).

Distribusi frekuensi tingkat depresi sebelum diberikan terapi relaksasi Benson adalah sebagai berikut: Tabel 3 No

Tingkat Depresi

F

%

1

Tidak Depresi

0

0

2

Depresi Ringan

20

74.1

3

Depresi Sedang/berat

7

25.9

27

100

Jumlah

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat depresi lansia adalah depresi ringan berjumlah 20 lansia (74.1%), sebagian kecil depresi sedang berjumlah 7 lansia (25.9%) dan tidak ada lansia yang tidak depresi. Distribusi frekuensi tingkat depresi sebelum diberikan terapi relaksasi Benson: Tabel 4 No

Tingkat Depresi

F

%

1

Tidak Depresi

24

88.9

2

Depresi Ringan

3

11.1

3

Depresi Sedang/berat

0

0

27

100

Jumlah

Tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar lansia tidak mengalami depresi berjumlah 24 lansia (88.9%), sebagian kecilnya depresi ringan berjumlah 3 lansia (11.1%) dan tidak ada lansia yang mengalami depresi sedang/berat.

3

Perbedaan tingkat depresi sebelum dan sesudah terapi relaksasi Benson: Tabel 5 Depresi No

Terapi Relaksasi Benson

Total Tidak

Ringan

Sedang/Berat

F

%

F

%

F

%

F

%

1

Sebelum

0

0

20

74.1

7

25.9

27

100

2

Sesudah

24

88.9

3

11.1

0

0

27

100

Uji Wilcoxon Signed Rank Test p = 0,000

Berdasarkan tabel 5 di atas menunjukkan bahwa ada perubahan bermakna secara statistik sebelum dan sesudah diberikan terapi relaksasi benson terhadap tingkat depresi pada lansia. Sebelum diberikan relaksasi Benson sebagian besar responden mengalami depresi ringan yaitu 74.1%, sisanya mengalami depresi sedang/berat 25.9% dan tidak ada responden yang tidak depresi, kemudian setelah diberikan relaksasi Benson sebagian besar responden menjadi tidak depresi berjumlah 24 responden (88.9%), sebagian kecilnya depresi ringan yaitu 11.1% atau 3 responden dan tidak ada reponden yang depresi sedang/berat. Tabel 5 juga menunjukkan bahwa nilai p = 0,000 < α = 0,05, yang berarti H0 ditolak atau hipotesis alternatif diterima.Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara statistik terdapat pengaruh yang signifikan dari relaksasi Benson terhadap tingkat depresi pada lansia di PSTW Budi Sejahtera Provinsi Kalimantan Selatan. Pembahasan 1) Tingkat depresi sebelum terapi relaksasi Benson Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti dari jawaban kuesioner Geriatric Depressio Scale lansia yang depresi lebih banyak memperlihatkan kurangnya semangat dan minat serta lebih memilih untuk berdiam diri di dalam wisma atau panti daripada melakukan kegiatan dan aktivitas di luar panti. Hal ini bisa dipahami karena pada lansia yang depresi, gejala kehilangan minat merupakan gejala yang umum terjadi. Menurut Dwi dan Fitrah (2010) yang terjadi pada lansia ditandai dengan perasaan kesepian, kehilangan, ditolak, apatis, dan lain-lain. Keadaan tersebut cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia dan menjadi penyebab depresi. Sehingga didapatkan jumlah lansia yang depresi sebagian besar adalah depresi ringan yaitu 74.1%, sisanya mengalami depresi sedang/berat 25.9% dan tidak ada responden yang tidak depresi. 2) Tingkat depresi sesudah terapi relaksasi Benson Setelah diberikan relaksasi Benson sebagian besar lansia yang depresi menjadi tidak depresi yaitu 24 responden (88.9%) dan sisanya depresi ringan yaitu 3 responden (11.1%) dan tidak ada reponden yang depresi sedang/berat. 4

Lansia yang mengalami penurunan tingkat depresi tersebut mengikuti arahan dan langkah dengan benar dari terapis atau peneliti dari relaksasi Benson yang dilakukan 5 kali terapi dengan durasi setiap terapinya 10 menit. Penelitipun menginstruksikan agar reponden yang telah dapat melakukan terapi relaksasi Benson agar melakukannya sendiri ketika gejala depresi muncul atau ketika waktu luang, karena teknik pengobatan ini sangat fleksibel dapat dilakukan dengan bimbingan mentor, bersamasama maupun sendirian (Setyoadi & Kushariyadi, 2011). Menurut Benson, yang menemukan tehnik ini, cara ini bisa diubah misalnya tidak dengan posisi duduk tapi dilakukan sambil melaksanakan gerakan jasmani (Oktavianti, 2015). Pada tabel menunjukkan bahwa masih ada 3 reponden (11.1%) yang masih depresi ringan. Dari hasil penelitian, 3 responden tersebut merupakan responden yang mengalami depresi sedang sebelum pemberian terapi, artinya ada penurunan tingkat depresi pada ketiga lansia sesudah terapi relaksasi Benson dari depresi sedang menjadi depresi ringan. Dari hasil kuesioner juga memperlihatkan jawaban responden pada post test didominasi tentang kurangnya semangat, minat dan kebosanan. 3) Pengaruh relaksasi Benson terhadap tingkat depresi Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan bermakna secara statistik sebelum dan sesudah diberikan terapi relaksasi benson terhadap tingkat depresi pada lansia. Sebelum diberikan relaksasi Benson sebagian besar responden mengalami depresi ringan dan sebagian kecilnya mengalami depresi sedang/berat dan setelah diberikan relaksasi Benson sebagian besar responden menjadi tidak depresi berjumlah 24 responden (88.9%), sebelum diberikan relaksasi Benson sebagian besar responden adalah responden depresi ringan berjumlah 20 responden (74.1%), setelah diberikan relaksasi Benson jumlah responden yang mengalami depresi ringan menjadi 3 responden (11.1%). Data tersebut memperlihatkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari terapi relaksasi Benson yang dilakukan. Relaksasi Benson yang dilakukan dengan tahapan yang benar, frekuensi dan durasi yang benar, maka akan efektif menurunkan tingkat depresi pada lansia. Relaksasi Benson mempunyai manfaat dalam memberikan efek penurunan depresi pada responden dengan cara pemusatan konsentrasi dan pengulangan kalimat zikir membuat tubuh menghasilkan berbagai hormon yang dapat menghilangkan efek fisiologis yang merugikan sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada responden. Hal ini sejalan dengan teori Benson dalam Heshmatifa. N et al (2015) bahwa relaksasi dapat menyeimbangkan hipotalamus bagian posterior dan anterior, mengurangi aktivitas sistem saraf simpatik dan menginduksi sekresi katekolamin menyebabkan berkurang ketegangan otot, mengurangi efek fisiologis yang merugikan, mengurangi tekanan darah dan mengatur pernapasan sehingga mengurangi stress dan depresi. Untuk meningkatkan efektifitas relakasasi peneliti menggunakan kalimat religius berupa kalimat dzikir yang diulang terus menerus. Peneliti mencoba memunculkan dimensi spiritual yang ada pada lansia. Pada lansia, umumnya dimensi spiritual semakin matang dan pada dimensi spiritual akan muncul sifat pasrah kepada Allah, sifat pasrah tersebutlah yang memperdalam relaksasi dan memunculkan efek distraksi terhadap berbagai gejala depresi pada lansia sehingga menurunkan tingkat depresi dan meningkatkan gairah hidup pada lansia. Dan hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan hasil p=0,000 dengan α=0,05 maka p<α artinya Ho ditolak dan Ha diterima, dan kesimpulannya ada pengaruh terapi relaksasi Benson terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Provinsi Kalimantan Selatan Banjarbaru.

5

Kesimpulan 1) Sebelum diberikan perlakuan berupa terapi relaksasi Benson sebagian besar responden mengalami depresi ringan berjumlah 20 reponden atau 74.1%. 2) Setelah diberikan perlakuan, hampir seluruh responden tidak depresi yang berjumlah 24 responden atau 88.9%. 3) Ada pengaruh terapi relaksasi Benson terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti Sosial Tresna Werda Budhi Sejahtera Provinsi Kalimantan Selatan Banjarbaru yang dibuktikan dengan hasil uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan hasil p=0,000<α=0,05. Saran 1) Bagi Lansia Lansia dapat melakukan aktivitas atau kegiatan dengan lansia lain untuk mengisi kekosongan dan kesepian sehingga menambah gairah atau semangat hidup. Lansia dapat melakukan relaksasi Benson pada saat gejala depresi mulai muncul ataupun tidak. 2) Bagi Institusi Pelayanan Lansia Penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam meningkatkan peran mandiri perawat atau petugas panti, sehingga dapat memberikan asuhan secara holistik kepada lansia terutama dalam mengatasi depresi. 3) Bagi Institusi Pendidikan Institusi dapat menjadikan terapi relaksasi Benson sebagai bahan ajar dalam meningkatkan kemampuan intuisi dan skill mahasiswa. 4) Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini dengan mengkombinasikan teknik relaksasi Benson dengan teknik non-farmakologis lain seperti teknik relaksasi napas, teknik terapi zikir, teknik terapi riminscience, teknik terapi life refiew, dan lain-lain untuk meningkatkan efektifitas dalam menurunkan tingkat depresi pada lansia. Daftar Rujukan Azizah, M. L. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu. Dewi. (2014). Efektifitas Relaksasi Benson terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Luka Post Seksio Sesaria. Tersedia dalam: (Diunduh 6 November 2016) Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin. (2016). Estimasi Jumlah Penduduk Sasaran Program Berdasarkan Angka Proyeksi Wilayah Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Tahun 2016 s.d Pertengahan 2017. Dwi & Fitrah. (2010). Memahami Kesehatan pada Lansia. Jakarta: TIM. Heshmatifa. N et al. (2015). The Effect of Benson Relaxation Technique on Depression in Patients Undergoing Hemodialysis. Jurnal. Tersedia dalam (Diunduh 9 Juni 2017) Miller, C.A. (2012). Nursing for Wellness in Older Adults. China: Wolters Klower Health.

6

Nugroho, W. (2008). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Edisi 3. Jakarta: EGC. Oktavianty, E. (2015). Pengaruh Terapi Tehnik Relaksasi Benson terhadap Nyeri pada Lansia Penderita Penyakit Reumatik di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarbaru. Skripsi, Stikes Muhammadiyah Banjarmasin. Pratiwi L et al .(2015). Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Dan Murottal Al-Qur’an Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer. Jurnal. Tersedia dalam: < http://download.portalgaruda.org/article.php?article=385127&val=6447&title=PENGARUH%20TEKNIK%20RELAKSASI%20BEN SON%20DAN%20MUROTTAL%20%20AL-QUR.....> (Diunduh 16 Juni 2017) Riska, et al. (2012). Pengaruh Relaksasi Benson terhadap Penurunan Kecemasan pada Pasien Kanker Serviks. Riau: Universitas Riau. Setyioadi & Kushariyadi. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien Psikogeriatik. Jakarta : Salemba Medika.

*Muhammad Khoirul Zed. Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin **Linda.,Ns.M.Kep. Dosen Universitas Muhammadiyah Banjarmasin ***Hj. Sri Mulyani.,Ns.S.Kep..MM. Perawat Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin

7