PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO TERHADAP

Download ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tabungan dan deposito terhadap rentabilitas (ROA dan ROE) dan variabel mana...

1 downloads 400 Views 842KB Size
PENGARUH TABUNGAN DAN DEPOSITO TERHADAP RENTABILITAS PADA BANK UMUM Dewi Gusti Ayu, SE. Program Studi Manajemen Perbankan, Universitas Gunadarma ([email protected])

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tabungan dan deposito terhadap rentabilitas (ROA dan ROE) dan variabel mana yang paling dominan pada BRI dan BNI dan untuk menganalisis pengaruh tabungan dan deposito terhadap rentabilitas secara parsial dan simultan pada BRI dan BNI. Dalam penelitian ini tabungan dan deposito merupakan variabel bebas (X), sedangkan ROA dan ROE merupakan variabel tidak bebas (Y). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif. Sumber data adalah laporan keuangan publikasi per triwulan selama 5 tahun, yaitu dari tahun 2003 sampai dengan 2007. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah Regresi linear berganda. Metode analisis yang digunakan adalah metode regresi linear berganda, dilanjutkan dengan uji signifikansi secara parsial dan serempak melalui uji t dan uji F. Hasil Penelitian dalam kurun waktu Desember 2005 – Desember 2007 memperoleh kesimpulan sebagai berikut : pertama, Sumber dana pihak ketiga pada bank BRI dan BNI didominasi oleh tabungan atau variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi tingkat rentabilitas adalah tabungan. Kedua, secara parsial tabungan dan deposito mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat rentabilitas pada bank BRI dan BNI. dan dari uji F test dapat disimpulkan bahwa secara simultan tabungan dan deposito mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat rentabilitas ROA, sedangkan pada tingkat rentabilitas ROE tabungan dan deposito mempunyai pengaruh yang tidak signifikan pada bank BRI. dan pada bank BNI secara simultan tabungan dan deposito mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap tingkat rentabilitas (ROA dan ROE). Kata Kunci : Tabungan, Deposito, ROA, ROE, Bank Umum

PENDAHULUAN Pergeseran dana menyebabkan biaya dana menjadi tinggi,selain biaya dana, bank juga harus membayar biaya non bunga dan biaya lainnya. apabila biaya ini tidak dapat diimbangi oleh kenaikan pendapatan yang sebagian besar diperoleh dari bunga kredit serta pendapatan non bunga maka laba yang akan diperoleh bank cenderung akan menurun. menurunnya laba akan mengakibatkan tingkat rentabilitas yang akan dicapai oleh bank menjadi rendah, terlebih lebih apabila perputaran atau turnover dari aktiva yang dimiliki bank sangat lamban akibat dari kualitas aktiva tersebut yang kurang baik atau kurang produktif, karena rentabilitas merupakan kemampuan dari bank untuk memperoleh laba yang dapat dihitung dengan perbandingan relatif antara laba dan jumlah investasi yang digunakan untuk merealisasikan laba tersebut atau dikenal dengan Return on Assets atau

Return on Investment. oleh karena itu semua komponen atau variabel yang membentuk atau mempengaruhi tinggi rendahnya laba dan perputaran aktiva akan berpengaruh pula terhadap tingkat rentabilitas yang akan dicapai oleh bank. Perubahan struktur dana menunjukkan adanya pergeseran dari sumber dana murah yaitu giro kepada sumber dana mahal yaitu deposito dan tabungan. Pergeseran dana ini antara lain disebabkan oleh semakin menariknya produk simpanan deposito dan tabungan yang ditawarkan oleh bank baik melalui pemberian bunga yang relatif tinggi, hadiah yang menarik, dan nilai lebih dari produk serta pelayanan yang memadai. bagi bank sendiri pergeseran dana ini akan mengakibatkan biaya dana menjadi tinggi dan pada gilirannya akan menekan jumlah margin. Dengan semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian atau perkembangan kegiatan usaha bank, maka diperlukan sumber-sumber untuk penyediaan dana atau pemberian kredit guna membiayai kegiatan tersebut. Alat ukur yang digunakan mengetahui prestasi perusahaan berpedoman pada rentabilitas. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memanfaatkan sumber-sumber dana secara optimal. Dengan demikian, perusahaan dihadapkan pada pilihan antara hutang dan modal sendiri untuk pembelanjaan sehingga pimpinan perusahaan harus dapat menentukan sumber dana yang dapat memberikan keuntungan yang maksimal.

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank Prof. G.M. Verryn Stuart dalam bukunya Bank Politik mengatakan, “ Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan mengedarkan alat-alat penukar baru berupa uang giral”. (Thomas suyatno, dkk, 2007 : hal 1) Asas, Fungsi, dan Tujuan Perbankan Dalam pasal 2,3 dan 4 UU No 7 Tahun 1992 sebagaimanan telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan, dinyatakan asas, fungsi, dan tujuan adalah sebagai berikut : Asas Perbankan Indonesia dalam melaksanakan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian Fungsi Fungsi utama perbankan adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat Tujuan Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional kearah peningkatan rakyat banyak.

Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah suatu metode untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laba-rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut (Munawir, 2002:37). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perlambangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio yang akan menjelaskan atau menggambarkan kepada penganalisa baik atau buruknya keadaan posisi keuangan suatu perusahaan. Tujuan dari analisis rasio keuangan adalah membantu perusahaan dalam memahami apa yang perlu dilakukan perusahaan sehubungan dengan informasi yang berasal keuangan yang sifatnya terbatas. Menurut (Munawir, 2002:69) Berdasarkan tujuan penganalisa angka rasio dapat digolongkan antara lain (1). Rasio likuiditas, (2). Rasio solvabilitas, (3). Rasio rentabilitas, (4). Rasio-rasio lain yang sesuai dengan kebutuhan penganalisa misalnya rasio-rasio aktivitas Menurut (Robert Anggoro,1997:18) rasio keuangan dapat dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan ruang lingkup atau tujuan yang ingin dicapai, yaitu: a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) Rasio ini menyatakan kemampuan peruasahaan dalam jangka pendek untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo b. Rasio Aktivitas ( Activity Ratio) Rasio ini menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan didalam memanfaatkan harta yang dimilikinya c. Rasio Rentabilitas atau Profitabilitas (Profitability Ratio) Rasio ini menunjukkan keberhasilan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan. d. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio) Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini disebut juga leverage ratio e. Rasio Pasar (Market Ratio) Rasio ini menunjukkan informasi penting perusahaan yang diungkapkan dalam basis perusahaan. Rasio Rentabilitas Pengertian rentabilitas, menurut (Bambang riyanto,1995 : 35) mengemukakan : “Rentabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu”. Rentabilitas umumnya dirumuskan sebagai berikut : Rentabilitas

=

L --M

X 100%

dimana : L adalah jumlah laba yang diperoleh selama periode tertentu dan M adalah modal atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Return On Assets (ROA) Return On Assets (ROA) adalah rasio rentabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum pajak) dengan total aset bank, rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan. Rumus : Laba Sebelum Pajak ROA =

X 100% Total Aset (Rata-rata)

Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) adalah rasio rentabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba (setelah pajak) dengan modal (modal inti) bank, rasio ini menunjukkan tingkat presentase (%) yang dapat dihasilkan Rumus :

Laba Setelah Pajak ROE

=

X

100%

Modal Inti (Rata-rata)

METODE PENELITIAN Objek penelitian adalah Bank Umum yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Negara Indonesia (BNI). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat kuantitatif. Sumber data adalah laporan keuangan publikasi per triwulan selama 5 tahun yaitu dari tahun 2003 sampai dengan 2007, yaitu berupa neraca, laporan laba/rugi dan laporan perhitungan rasio keuangan pada masing - masing bank. Laporan keuangan diperoleh dari BI. Regresi Linear Berganda Penelitian ini menggunakan teknik analisis data regresi linear berganda yaitu regresi yang membahas hubungan antara satu variabel dependen dengan beberapa variabel independent. Teori regresi berganda digunakan untuk menguji adanya pengaruh variabel tabungan dan deposito terhadap rasio rentabilitas (ROA dan ROE) pada bank umum pemerintah (BRI dan BNI) dengan menggunakan model persamaan yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = a + bXTabungan+ bXDeposito + ε Keterangan: Y

= Rasio Rentabilitas (ROA dan ROE)

a b XTabungan

= Konstanta regresi = Intersep atau kemiringan garis regresi = Tabungan

Uji Kesalahan dalam Regresi Linear 1. Uji Autokorelasi Autokorelasi sering disebut juga korelasi serial, misalnya data pertama berkorelasi dengan data kedua, data kedua berkorelasi dengan data ketiga dan selanjutnya. Uji autokorelasi dapat melakukan pengujian Durbin Watson (DW) dengan ketentuan pengambilan keputusan sebagai berikut : - Jika DW>batas atas (dU) maka tidak ada autokorelasi - Jika DW 0,05 maka variabel yang diuji bersifat normal. - Jika probabilitas < 0,05 maka variabel yang diuji bersifat tidak normal. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dengan pendekatan uji signifikan dapat dilakukan dengan uji t (t test ) atau uji F ( F test ). uji t digunakan untuk pengujian hipotesis koefisien secara individu atau terpisah, sedangkan uji F digunakan untuk pengujian hipotesis koefisien regresi secara menyeluruh ( J. Supranto, 2005 ). 1. Uji Koefesien Regresi Parsial (t Test) Hipotesis : : Variabel tabungan dan deposito berpengaruh secara parsial terhadap rasio H0 rentabilitas (ROA dan ROE).

H1

: Variabel tabungan dan deposito berpengaruh secara parsial terhadap rasio rentabilitas (ROA dan ROE). Prinsip pengujian hipotesis adalah membandingkan nilai statistik uji t: - Bila t hitung < t tabel, maka terima H0, dan - Bila t hitung > t tabel, maka tolak H0 dan terima H1. Sedangkan jika menggunakan uji probabilitas, maka pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut: - Bila probabilitas > 0.05 (α = 0.05), maka terima H0, dan - Bila probabilitas < 0.05, maka tolak H0 dan terima H1.

2. Uji Koefesien Regresi Serempak ( F Test ) Prinsip pengujian hipotesis adalah membandingkan nilai statistik uji F: - Bila F hitung < F tabel, maka terima H0, dan - Bila F hitung > F tabel, maka tolak H0 dan terima H1. Sedangkan jika menggunakan uji probabilitas, maka pengujian hipotesisnya adalah sebagai berikut: - Bila probabilitas > 0.05 (α = 0.05), maka terima H0, dan - Bila probabilitas < 0.05, maka tolak H0 dan terima H1.

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Kesalahan dalam Regresi Linear 1. Uji Autokorelasi a. Pada Bank BRI Pada pengujian tabungan dan deposito terhadap ROA dapat diketahui bahwa DW hitung adalah sebesar 2.386 dan batas atas sebesar 1.60, hal ini menunjukkan bahwa DW hitung > batas atas (dU), berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gangguan autokorelasi pada variabel bebas dalam penelitian ini. Sedangkan Pada pengujian tabungan dan deposito terhadap ROE dapat diketahui bahwa DW hitung adalah sebesar 2.356 dan batas atas sebesar 1.60, hal ini menunjukkan bahwa DW hitung > batas atas (dU), berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gangguan autokorelasi pada variabel bebas dalam penelitian ini. b. Pada Bank BNI Pada pengujian tabungan dan deposito terhadap ROA dapat diketahui 2.302 dan batas atas sebesar 1,60, hal ini menunjukkan bahwa DW hitung > batas atas (dU), berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gangguan autokorelasi pada variabel bebas dalam penelitian ini. Sedangkan Pada pengujian tabungan dan deposito terhadap ROE dapat diketahui bahwa DW hitung adalah sebesar 2.467 dan batas atas sebesar 1.60, hal ini menunjukkan bahwa DW hitung > batas atas (dU), berarti dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gangguan autokorelasi pada variabel bebas dalam penelitian ini.

2. Uji Multikolinearitas a. Pada Bank BRI Pada pengujian tabungan dan deposito terhadap ROA dapat dilihat nilai VIF untuk kedua variabel independen yaitu Tabungan dan Deposito bernilai > 1, yaitu Tabungan sebesar 2.123 dan deposito sebesar 2.123. Demikian juga dengan nilai tolerance, juga kurang memdekati pada nilai 1, yaitu Tabungan sebesar 0,471 dan Deposito sebesar 0.471. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini mengalami gangguan multikolinearitas. Sedangkan pada pengujian tabungan dan deposito terhadap ROE dapat dilihat nilai VIF untuk kedua variabel independen yaitu Tabungan dan Deposito bernilai > 1, yaitu Tabungan sebesar 2.123 dan Tabungan sebesar 2.123. Demikian juga dengan nilai tolerance, juga kurang mendekati pada nilai 1, yaitu Tabungan sebesar 0,471 dan Deposito sebesar 2.123. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini mengalami gangguan multikolinearitas. b. Pada Bank BNI Pada pengujian tabungan dan deposito terhadap ROA dapat dilihat nilai VIF untuk kedua variabel independen yaitu Tabungan dan Deposito bernilai sekitar 1, yaitu Tabungan sebesar 1.145 dan Tabungan sebesar 1.145. Demikian juga dengan nilai tolerance, juga berkisar pada nilai 1, yaitu Tabungan sebesar 0,873 dan Deposito sebesar 0.873. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak mengalami gangguan multikolinearitas. Sedangkan pada pengujian tabungan dan deposito terhadap ROE dapat dilihat nilai VIF untuk kedua variabel independen yaitu Tabungan dan Deposito bernilai sekitar 1, yaitu Tabungan sebesar 1.145 dan Tabungan sebesar 1.145. Demikian juga dengan nilai tolerance, juga berkisar pada nilai 1, yaitu Tabungan sebesar 0,873 dan Deposito sebesar 0.873. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak mengalami gangguan multikolinearitas. 3. Uji Normalitas a. Pada Bank BRI Pada pengujian ini dapat dilihat nilai probabilitas Tabungan adalah sebesar 0,999 atau lebih besar dari taraf signifikansi yaitu sebesar 0,05, berarti dapat disimpulkan bahwa variabel Tabungan bersifat normal terhadap ROA dan ROE. Sedangkan Nilai probabilitas Deposito adalah sebesar 0,756 atau lebih besar dari taraf signifikan yaitu sebesar 0,05 berarti dapat disimpulkan bahwa variabel Deposito bersifat normal terhadap ROA dan ROE. b. Pada Bank BNI Pada pengujian ini dapat dilihat nilai probabilitas Tabungan adalah sebesar 0,669 atau lebih besar dari taraf signifikansi yaitu sebesar 0,05, berarti dapat disimpulkan bahwa variabel Tabungan bersifat normal terhadap ROA dan ROE. Sedangkan Nilai probabilitas Deposito adalah sebesar 0,371 atau lebih besar dari taraf signifikansi yaitu sebesar 0,05 berarti dapat disimpulkan bahwa variabel Deposito bersifat normal terhadap ROA dan ROE.

Uji t (t Test) 1. Pada Bank BRI Pada pengujian ini dapat diketahui bahwa dilihat dari probabilitasnya maka Tabungan memiliki tingkat probabilitas (signifikansi) sebesar 0,000 atau lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, yang berarti tolak H0 dan terima H1, dengan demikian variabel Tabungan mempunyai pengaruh secara parsial yang signifikan terhadap ROA dan ROE.Deposito memiliki tingkat probabilitas (signifikansi) sebesar 0,000 atau lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, yang berarti tolak H0 dan terima H1, dengan demikian variabel Deposito mempunyai pengaruh secara parsial yang signifikan terhadap ROA dan ROE. 2. Pada Bank BNI Pada pengujian ini dapat diketahui bahwa dilihat dari probabilitasnya maka Tabungan memiliki tingkat probabilitas (signifikansi) sebesar 0,000 atau lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, yang berarti tolak H0 dan terima H1, dengan demikian variabel Tabungan mempunyai pengaruh secara parsial yang signifikan terhadap ROA dan ROE.Deposito memiliki tingkat probabilitas (signifikansi) sebesar 0,000 atau lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, yang berarti tolak H0 dan terima H1, dengan demikian variabel Deposito mempunyai pengaruh secara parsial yang signifikan terhadap ROA dan ROE. Uji F (F Test) 1. Pada Bank BRI Pada pengujian tabungan dan deposito terhadap ROA dapat diketahui F hitung adalah 3.853 dengan tingkat signifikan sebesar 0,042, oleh karena probabilitas yaitu 0,042 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu sebesar 0,05, maka model regresi dapat dipakai untuk memprediksi variabel ROA atau dengan kata lain Tabungan dan Deposito secara serempak mempunyai pengaruh terhadap Rasio Rentabilitas (ROA). Sedangkan pada pengujian tabungan dan deposito terhadap ROE dapat diketahui F hitung adalah 2.846 dengan tingkat signifikan sebesar 0,086, oleh karena probabilitas yaitu 0,086 lebih besar dari taraf signifikansi yaitu sebesar 0,05, maka model regresi tidak dapat dipakai untuk memprediksi variabel ROE atau dengan kata lain Tabungan dan Deposito secara serempak tidak mempunyai pengaruh terhadap Rasio Rentabilitas (ROE). 2. Pada Bank BNI Pada pengujian tabungan dan deposito terhadap ROA dapat diketahui F hitung adalah 0.249 dengan tingkat signifikan sebesar 0,783, oleh karena probabilitas yaitu 0,783 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu sebesar 0,05, maka model regresi tidak dapat dipakai untuk memprediksi variabel ROA atau dengan kata lain Tabungan dan Deposito secara serempak tidak mempunyai pengaruh terhadap Rasio Rentabilitas (ROA). Sedangkan pada pengujian tabungan dan deposito terhadap ROE Dari tabel diatas dapat diketahui F hitung adalah 0.193 dengan tingkat signifikan sebesar 0,826, oleh karena probabilitas yaitu 0,826 lebih besar dari taraf signifikansi yaitu sebesar 0,05, maka model regresi tidak dapat dipakai untuk memprediksi variabel ROE atau dengan kata lain Tabungan dan Deposito secara serempak tidak mempunyai pengaruh terhadap Rasio Rentabilitas (ROE).

Regresi Linear Berganda 1. Pada Bank BRI Pada model Summary dimana semua variabel dimasukkan, maka pada pengujian Tabungan dan Deposito terhadap ROA dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R) antara variabel Tabungan dan Deposito dengan variabel ROA adalah sebesar 0,558 dan koefisien determinasi ( R Square ) adalah sebesar 0,312. angka tersebut berarti bahwa variabel ROA dapat dijelaskan sebesar 31.2% oleh variabel tabungan dan deposito, sisanya berarti 68.8% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Sedangkan pada pengujian Tabungan dan Deposito terhadap ROE dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R) antara variabel Tabungan dan Deposito dengan variabel ROE adalah sebesar 0,501 dan koefisien determinasi ( R Square ) adalah sebesar 0,251. angka tersebut berarti bahwa variabel ROE dapat dijelaskan sebesar 25,1% oleh variabel tabungan dan deposito, sisanya berarti 74,9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Dari tabel coeffecient, maka pada pengujian terhadap ROA, uji koefisien tabungan dengan angka pada kolom Sig adalah 0,013 atau < dari taraf signifikansi yaitu sebesar 0,05 maka Ho ditolak atau koefisien regresi dari Tabungan signifikan atau Tabungan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap tingkat ROA. Sedangkan pada uji koefisien regresi linear berganda dari deposito angka pada kolom sig adalah sebesar 0.68 atau > dari 0.05, maka Ho diterima atau koefisien regresi linear berganda dari deposito tidak berpengaruh secara signifikan pada ROA Maka dari hasil penelitian tersebut diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : YROA = -10,672 + 1,777(Tabungan) -1,146(Deposito) Sedangkan pada pengujian terhadap ROE, maka pada uji koefisien tabungan dengan angka pada kolom Sig adalah 0,029 atau < dari taraf signifikansi yaitu sebesar 0,05 maka Ho ditolak atau koefisien regresi dari Tabungan signifikan atau Tabungan mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap tingkat ROE. Sedangkan pada uji koefisien regresi linear berganda dari deposito angka pada kolom sig adalah sebesar 0.101 atau > dari 0.05, maka Ho diterima atau koefisien regresi linear berganda dari deposito tidak berpengaruh secara signifikan pada ROE Maka dari hasil penelitian tersebut diperoleh persamaan regresi linear berganda yang dapat dilihat sebagai berikut : YROE = -9,023 + 1,952(Tabungan) -1,300(Deposito) 2. Pada Bank BNI Pada model Summary dimana semua variabel dimasukkan, maka pada pengujian Tabungan dan Deposito terhadap ROA dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R) antara variabel Tabungan dan Deposito dengan variabel ROA adalah sebesar 0,169 dan koefisien determinasi ( R Square ) adalah sebesar 0,028. angka tersebut berarti bahwa variabel ROA dapat dijelaskan sebesar 28% oleh variabel tabungan dan deposito, sisanya berarti 72% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Sedangkan pada pengujian Tabungan dan Deposito terhadap ROE dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (R) antara variabel Tabungan dan Deposito dengan variabel ROE adalah sebesar 0,149 dan koefisien determinasi ( R Square ) adalah sebesar 0,22. angka tersebut berarti bahwa variabel ROE

dapat dijelaskan sebesar 22% oleh variabel tabungan dan deposito, sisanya berarti 78,9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Dari tabel coeffecient, maka pada pengujian terhadap ROA, uji koefisien tabungan dengan angka pada kolom Sig adalah 0,500 atau > dari taraf signifikansi yaitu sebesar 0,05 maka Ho diterima atau koefisien regresi dari Tabungan tidak signifikan atau Tabungan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap tingkat ROA. Sedangkan pada uji koefisien regresi linear berganda dari deposito angka pada kolom sig adalah sebesar 0.915 atau > dari 0.05, maka Ho diterima atau koefisien regresi linear berganda dari deposito tidak berpengaruh secara signifikan pada ROA Maka dari hasil penelitian tersebut diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : YROA = -11,122 + 0,868(Tabungan) -1,442(Deposito) Sedangkan pada pengujian terhadap ROE, maka pada uji koefisien tabungan dengan angka pada kolom Sig adalah 0,576 atau > dari taraf signifikansi yaitu sebesar 0,05 maka Ho diterima atau koefisien regresi dari Tabungan tidak signifikan atau Tabungan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap tingkat ROE. Sedangkan pada uji koefisien regresi linear berganda dari deposito angka pada kolom sig adalah sebesar 0.978 atau > dari 0.05, maka Ho diterima atau koefisien regresi linear berganda dari deposito tidak berpengaruh secara signifikan pada ROE Maka dari hasil penelitian tersebut diperoleh persamaan regresi linear berganda yang dapat dilihat sebagai berikut : YROE = 17,941+ -0,824(Tabungan) -0,423(Deposito)

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa sebagai berikut : 1. Pengaruh tabungan dan deposito terhadap rentabilitas Sumber dana bank BRI dan BNI yang diperoleh dari dana pihak ketiga ( Tabungan dan deposito)dari tahun 2003 – 2007 telah mengalami peningkatan. dari analisis regresi linear berganda dapat diketahui bahwa pada bank BRI variabel tabungan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel rentabilitas (ROA dan ROE) sedangkan untuk variabel deposito mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel rentabilitas ( ROA dan ROE). Sedangkan pada bank BNI variabel tabungan dan deposito mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel rentabilitas (ROA dan ROE) . Sumber dana pihak ketiga pada bank BRI dan BNI didominasi oleh tabungan atau variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi tingkat rentabilitas adalah tabungan. 2. Dilhat dari uji t test maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial tabungan dan deposito mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat rentabilitas pada bank BRI dan BNI. dan dari uji F test dapat disimpulkan bahwa secara simultan tabungan dan deposito mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat rentabilitas ROA,

sedangkan pada tingkat rentabilitas ROE tabungan dan deposito mempunyai pengaruh yang tidak signifikan pada bank BRI. dan pada bank BNI secara simultan tabungan dan deposito mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap tingkat rentabilitas (ROA dan ROE). Saran 1. Agar struktur dana optimal maka bank tersebut sebaiknya terus menggali sumbersumber dana jangka panjang dengan bunga yang relatif bersaing dan melakukan efisiensi terhadap pengendalian biaya, menekan biaya-biaya khususnya biaya bunga dengan cara mengendalikan tingkat suku bunga dengan tetap mempertimbangkan pasar. 2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan sisi penggunaan sumber dana sebagai indikator dalam mengukur tingkat rentabilitas pada perbankan

DAFTAR PUSTAKA Bank Indonesia. Laporan Keuangan Publikasi Per Triwulan Departemen Keuangan. (1990). Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 729 Tahun 1990 tentang Perbankan. Hasibuan, Malayu. 2001. Dasar-Dasar Perbankan. Penerbit Bumi Aksara Ikatan Akuntansi Indonesia. (1999). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta. Empat.

Salemba

J. Supranto. 2005. “Ekonometri”. Buku Kesatu. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta. Kasmir. 2002. Dasar-Dasar Perbankan. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Munawir, S. 2001. Analisa laporan keuangan. Yogyakarta: Liberty Prastito, Arif. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dengan Rancangan Percobaan dengan SPSS. Penerbit PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Yakarta Riyanto Bambang. 1997. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta. Riyadi Slamet. 2006. Banking Assets and Liability Management. Edisi Ketiga. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Republik Indonesia, (1998), Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Jakarta. Santosa, Budi Purbayu. 2005. Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. Penerbit Andi Yogyakarta Sinungan, Muchdarsyah. 1992. Manajemen Dana Bank. Cetakan Kedua. Penerbit Rineka Cipta. Yakarta. Sujarweni, Wiratna. 2007. Panduan Mudah Menggunakan SPSS & Contoh Penelitian Bidang Ekonomi. Penerbit Ardana Media. Sulaiman, Wahid. 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS. Penerbit Andi Yogyakarta. Suyatno Thomas, et all. 1999. Kelembagaan Perbankan. Edisi Ketiga. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Wasis. 1993. Perbankan Pendekatan Manajerial. Edisi Keempat. Penerbit Satya Wacana. Semarang.