PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN

Download ABSTRAK. Mentari Ariesta Iyonu, 921 410 031. 2015. Pengaruh. Tingkat Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Mudharabah (Studi Kasus Bank. Umum Syar...

0 downloads 510 Views 533KB Size
PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia Mentairi A Iyonu1, La Ode Rasuli, Spd, SE, MSA2, Hj. Valentina Monoarfa, SE, MM3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK. Mentari Ariesta Iyonu, 921 410 031. 2015. Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Mudharabah (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia). Skripsi, Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo, dibawah bimbingan Bapak La Ode Rasuli, S.Pd, SE, MSA dan Ibu Hj. Valentina Monoarfa, SE. MM Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi menggunakan data laporan keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia. Data dianalisis menggunakan regresi sederhana data panel. Populasi dalam penelitian ini seluruh laporan keuangan dari seluruh Bank Umum Syariah (BUS) yang ada di Indonesia sejak tahun 2010-2013 dengan jumlah data sebanyak 24 laporan keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil berpengaruh terhadap jumlah pembiayaan mudharabah. Berdasarkan hasil estimasi diperoleh nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,978 atau 97,8% yang dapat membuktikan bahwa pengaruh tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan mudharabah sebesar 97,8% dan sisanya sebesar 2,2% berasal dari variabel yang tidak diteliti seperti rasio permodalan dan tingkat keuntungan.

Kata Kunci: Tingkat Bagi hasil, Pembiayaan Mudharabah, Bank Umum Syariah

1

Mentari A Iyonu, Mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo 2 Laode Rasuli., S.Pd., SE., M.SA Dosen pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo 3

Hj. Valentina Monoarfa, SE., MM Dosen pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo

PENDAHULUAN Dalam perkembangan perbankan syariah sistem pembiayaan mudharabah diharapkan menjadi produk pembiayaan yang mampu mendominasi pembiayaan yang ada di bank syariah. Hal ini disebabkan secara teknis pembiayaan mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama menyediakan seluruh modal,? sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Dengan sistem mudharabah diharapkan lebih bisa menggerakkan usaha yang bersifat produktif, sehingga tidak menutup kemungkinan untuk dapat menciptakan lapangan kerja yang baru. Penurunan pembiayaan mudharabah di atas menunjukkan rendahnya minat nasabah terhadap pembiayaan mudharabah dibandingkan dengan pembiayaan murabahah. Hal ini dapat terjadi karena ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jumlah pembiayaan mudharabah. Menurut Muhammad (2010), bahwa faktor yang dapat mempengaruhi yakni adanya risiko pembiayaan mudharabah yakni apabila terjadi kerugian pada pembiayaan mudharabah, yang menanggung kerugian itu hanya pemilik dana, pengelola dana tidak menanggung kerugian tersebut, kecuali kerugian itu terjadi akibat kesalahan yang dilakukan pengelola dana. KAJIAN KEPUSTAKAAN

Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan Syariah Pasal 1 Ayat 1, Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan usahanya. Kemudian pada pasal 1 ayat 12 pada Undang-Undang ini dijelaskan Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa bidang syariah. Mudharabah berasal dari kata adhdharby fil ardhi yaitu berpergian untuk urusan dagang. Disebut juga qiradh yang berasal dari kata al qardhu yang berarti potongan, karena pemilik memotong sebagian hartanya untuk diperdagangkan dan memperoleh sebagaian keuntungan (Wasilah dan Nurhayati, 2011: 120). Secara teknis mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak

pertama menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila terjadi kerugian ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian pengelola dana. Prinsip bagi hasil (profit sharing) merupakan karakteristik umum dan landasan dasar operasional bank syari'ah secara keseluruhan secara prinsip dalam perbankan syari'ah yang paling banyak dipakai adalah akad utama a/-musyarakah dan almudharabah. Bagi hasil menurut terminologi asing (bahasa Inggris) dikenal dengan profit sharing. Profit dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Secara definisi profit sharing diartikan "distribusi beberapa bagian dari laba pada pegawai dari suatu Perusahaaan" (Muhamad, 2010). Sedangkan menurut Antonio (2001, dalam Yahya, 2013), bagi hasil adalah suatu sistem pengolahan dana dalam perekonomian Islam yakni pembagian hasil usaha antara pemilik modal (shahibul maal) dan pengelola (mudharib). Menurut Maryanah (2006) tingkat bagi hasil dapat didefinisikan sebagai tingkat persentase dalam pembagian keuntungan. Menurut Laksmana (2010), nisbah bagi hasil dapat dihitung dengan menggunakan metode profit sharing yang dimana nisbah akan didapat dari keuntungan setelah dikurangi biaya dan pengeluaran proyek.

METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian ini dilakukan dengan mengambil data sekunder Bank Syariah Umum Indonesia pada website www.bi.go.id. Penelitian ini dimulai dengan melakukan pengumpulan data awal sampai pada tahap penyelesaian yang dilaksanakan sejak Oktober 2014 sampai dengan Desember 2014. Desain dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Pembiayaan Mudharabah (Y)

Tingkat Bagi Hasil (X)

Gambar 2: Desain Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu Tingkat Bagi Hasil(X). Sedangkan yang menjadi variabel dependen adalah

pembiayaan mudharabah (Y). Berikut dijelaskan definisi dan operasionalisasi variabel: Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan dari seluruh Bank Umum Syariah (BUS) yang ada di Indonesia pada periode tahun 2010-2012 yang berjumlah 11 bank. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bank Umum Syariah yang menyajikan laporan keuangan pada periode tahun 2010-2013 2) Laporan keuangan BUS tersebut harus memiliki kelengkapan data yang digunakan dalam penelitian ini. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah metode dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, mengkaji data sekunder yang berupa laporan keuangan BUS yang dipublikasikan di website resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id) pada periode 2010-2013. Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono, 2012: 206). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan dari Bank Umum Syariah yang diperoleh dari website dari masing-masing bank. Selanjutnya tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Analisis regresi data panel merupakan regresi gabungan antara data runtut waktu (Time Series) dan data Cross Section yang menguji hubungan kausal antara variabel bebas dengan variabel terikat Dalam penelitian ini, regresi data panel menguji pengaruh Tingkat Bagi Hasil Terhadap Pembiayaan Mudharabah. Rumus regresi linier sederhana yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = a + b1X+ e

Keterangan: Y = pembiayaan mudharabah a = Konstanta b = Koefisien regresi x1 = tingkat bagi hasil Sebelum melakukan analisis data, sebaiknya dilakukan uji asumsi klasik dan pra syarat analisis regresi data panel untuk memilih model yang sesuai dengan regresi data penelitian. Uji Normalitas Uji normalitas diuji melalui Jarque Berra (JB) agar hasilnya lebih dapat diandalkan. Tingkat kepercayaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95% atau tingkat signfikansinya (alpha) sebesar 5%. Dengan uji Jarque Berra (JB), apabila nilai probabilitas dari pengujian JB lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan maka H0 ditolak. Sebaliknya jika nilai probabilitas dari statistik JB lebih besar dari tingkat signifikansi yang digunakan maka H0 diterima atau model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas. Pemilihan Model regresi Dalam menguji regresi data panel terdapat beberapa model yakni Common Effect Model, Fixed Effect Model, dan Random Effect Model. Dalam memilih model yang sesui terdapat 2 tahapan uji yakni Uji Chow dan Uji Hausman Test (Modul Statstika Undip, 2012: 41). Berikut ini penjelasan dari 2 pengujian tersebut: 1. Uji Chow Uji Chow Merupakan uji pemilihan model regresi untuk memilih antara Common Effect Model dengan Fixed Effect Model. Pengujian dilakukan pada hasil Fixed Effect Model (FEM). Adapun hipotesis uji Chow yakni: Ho : Gunakan Common Effect Model H1 : Gunakan Fixed Effect Model Pengujian dengan melihat signifikansi F Cross Section, dengan ketentuan menolak Ho bila signifikansi F Cross Section lebih kecil dari 0,05. Apabila hasilnya menggunakan Common Effect, maka tidak perlu diteruskan dengan step

2 tetapi sebaliknya jika hasilnya harus menggunakan Fixed Effect Model, maka pengujian dilanjutkan pada step selanjutnya yakni uji Hausman. 2. Uji Hausman Uji Hausman Merupakan uji pemilihan model regresi untuk memilih antara Random Effect Model (REM) dengan Fixed Effect Model (FEM). Pengujian dilakukan pada hasil Random Effect Model (REM). Adapun hipotesis uji Chow yakni: Ho : Gunakan Random Effect Model H1 : Gunakan Fixed Effect Model Pengujian dengan melihat signifikansi Chi Square, dengan ketentuan menolak Ho bila signifikansi Chi Square lebih kecil dari 0,05. Hipotesis Statistika Sugiyono (2008: 96) menyatakan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan fakta-fakta empiris Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka diperlukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis statistik yang dilakukan yaitu: 1. Uji T atau Uji Parsial Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Tingkat signifikan sebesar 0,05 dan degree of freedo (dk) : n-k, maka diperoleh nilai T. jika tingkat probabilitas lebih kecil dari nilai alpha 0,05 maka dapat dikatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. 2. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan satu. Nilai koefisien determinasi kecil, berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen (pengaruh core product dan augmented product) sangat terbatas. Nilai koefisien determinasi mendekati satu, berarti kemampuan variabel-variabel independen (pada competitive advantage) memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel independen (Ghozali, 2005: 83). 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data dalam penelitian ini diolah menggunakan program E-VIEWS (Econometrica Views) Versi 6. Berikut ini dijabarkan deskripsi dari variabelvariabel penelitian. Yakni deskripsi dari Tingkat bagi hasil dan Pembiayaan mudharabah Bank Umum Syariah yang menjadi sampel penelitian: Tabel 1: Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Mean Median Maximum Minimum Std, Dev, Skewness Kurtosis

MUDHARABAH? 1.180.000.000 502.000.000 4.670.000.000 1.034.329 1.560.000.000 1 3

TBH? 158.000.000 15.881.764 1.550.000.000 425 332.000.000 3 14

24 6

24 6

Observations Cross sections

Sumber: Pengolahan Data Eviews 6, 2014

Hasil Pengujian Normalitas Data Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan bantuan Program EViews 6 adalah sebagai berikut: Tabel 2 : Hasil Uji Normalitas Probability Jarque Bera Perusahan

Pembiayaan

Tingkat bagi

Keterangan

Status

mudharabah

hasil

Bank BCA Syariah

0,629143

0,569552

Prob. JB > 0,05

Normal

Bank Muamlat Indonesia

0,499527

0,316948

Prob. JB > 0,05

Normal

Bank Mega Syariah

0,488694

0,562000

Prob. JB > 0,05

Normal

Bank BNI Syariah

0,631572

0,478174

Prob. JB > 0,05

Normal

Bank BRI Syariah

0,441942

0,962961

Prob. JB > 0,05

Normal

Bank Syariah Mandiri

0,188217

0,578061

Prob. JB > 0,05

Normal

Sumber: Pengolahan Data E-Views 6, 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa probabilitas pengujian normalitas data (Jarque Bera) 2 variabel dari 6 perusahaan tidak satupun yang memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Artinya signifikansinya lebih

besar dari 0,05 sehingga dengan demikian Ho diterima, data dalam penelitian ini memenuhi uji Normalitas (Data berdistribusi normal). Pengujian Pemilihan Model Regresi Data Panel Dalam memilih model yang sesui terdapat 2 tahapan uji yakni Uji Chow Test dan Uji Hausman Test. Berikut ini hasil pengujian dalam pemilihan model regresi data panel: 4.3.1

Uji Chow Berikut ini hasil uji chow (pengujian untuk memilih model common

dengan model fixed) dengan menggunakan bantuan program E-Views 6: Tabel 3: Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests Pool: Untitled Test cross-section fixed effects Effects Test

Statistic

Cross-section F Cross-section Chi-square

d.f.

141.398790 90.037673

(5,17) 5

Prob. 0.0000 0.0000

Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: MUDHARABAH? Method: Panel Least Squares Date: 01/14/15 Time: 23:43 Sample: 1 4 Included observations: 4 Cross-sections included: 6

Sumber: Pengolahan Data E-Views 6, 2014

Berdasarkan hasil pengujian Chow di atas ditemukan bahwa signifikansi dari Cross Section F sebesar 0,0000. Nilai ini lebih kecil dari nilai alpha 0,05 (5%), sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. 4.3.2

Uji Hausman Tabel: 4 Uji Hausmant Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: Untitled Test cross-section random effects Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f.

Test Summary Cross-section random

11.055172

1

Prob. 0.0143

Cross-section random effects test comparisons: Variable TBH?

Fixed 0.177687

Random

Var(Diff.)

0.189227

0.002414

Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: MUDHARABAH? Method: Panel Least Squares Date: 01/14/15 Time: 23:45 Sample: 1 4 Included observations: 4 Cross-sections included: 6

Sumber: Pengolahan Data E-Views 6, 2014

Prob. 0.8143

Berdasarkan hasil uji hausman pada tabel di atas ditemukan bahwa signifikansi dari Chi Square Statistic sebesar 0,0143. Nilai ini lebih kecil dari nilai alpha 0,05 (5%), sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima sehingga Fixed Effect Model (FEM) merupakan model yang lebih baik dibandingkan Random Effect Model. Sehingga pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan model Fixed Effect Model. Pengujian Hipotesis Hipotesis statistik merupakan suatu pernyataan sementara berdasarkan angka-angka statistik. Hasil Analisis regresi Setelah persyaratan asumsi klasik data dipenuhi dan pemilihan model, maka selanjutnya dilakukan analisis regresi. Karena data yang dianalisis berupa data Pooled (gabungan antara data Cross Section/perusahaan dengan data Time Series/tahun) maka analisis regresi yang digunakan adalah analisis regresi data panel. Hasil regresi data panel dengan bantuan E-Views ditempilkan pada tabel berikut ini: Tabel 5: Model Analisis Regresi Dependent Variable: MUDHARABAH? Method: Pooled Least Squares Date: 01/14/15 Time: 23:47 Sample: 1 4 Included observations: 4 Cross-sections included: 6 Total pool (balanced) observations: 24 Variable

Coefficient

Std. Error

t-Statistic

Prob.

C TBH? Fixed Effects (Cross) _BCAS--C _BMI--C _BMMS--C _BNIS--C _BRIS--C _BSM--C

1.15E+09 0.177687

9834487. 0.062371

117.1971 2.848857

0.0000 0.0111

-1.13E+09 6.12E+08 -1.18E+09 -8.55E+08 -5.11E+08 3.06E+09 Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic)

0.978538 0.970964 2.65E+08 1.20E+18 -495.4276 129.1846 0.000000

Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat

Sumber: Pengolahan Data E-Views 6, 2014

1.18E+09 1.56E+09 41.86897 42.21257 41.96013 1.259127

Berdasarkan hasil analisis menggunakan bantuan program E-Views 6 di atas maka diperoleh model regresi sebagai berikut: 𝐘 = 𝟏. 𝟏𝟓𝟎. 𝟎𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎 + 𝟎, 𝟏𝟕𝟕𝐗 Berdasarkan hasil analisis regresi data panel di atas maka interpretasinya sebagai berikut ini: Hasil Uji Parsial (Uji t) Setelah pengujian analisis regresi dilakukan selanjutnya akan dilaksanakan pengujian pengaruh secara parsial dari variabel tingkat bagi hasil terhadap pembiayaan mudharabah pada Bank Umum Syariah. Hasil pengujian dengan menggunakan E-Views 6 adalah sebagai berikut: Tabel 6: Hasil Pengujian Parsial Nilai Model

Koefisien

Signifikansi

tTabel

Keterangan

(t-Hitung) (Constant) Tingkat Bagi Hasil

117.1971

0.0000

2.848857

0.0111

2,073

Berpengaruh Tidak Signifikan

Sumber: Pengolahan Data Eviews 6, 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat nilai t-tabel yang diperoleh setiap variabel. Untuk mendapatkan simpulan apakah menerima atau menolak Ho, terlebih dahulu harus ditentukan nilai t-tabel yang akan digunakan. Nilai t-tabel ini bergantung pada besarnya df (degree of freedom) serta tingkat signifikansi yang digunakan. Data observasi dalam penelitian ini sebanyak 24 data (data time series/tahun sebanyak 4 dikali dengan data cross section sebanyak 6 perusahaan) dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5% dan nilai df sebesar n-k-1 = 24-1-1 = 22 diperoleh nilai t-tabel sebesar 2,073 (pada taraf 5% uji pihak karena disesuaikan dengan hipotesis yang dibangun). Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai thitung untuk variabel tingkat bagi hasil sebesar 2,848. Jika dibandingkan dengan nilai ttabel yang sebesar 2,073. Maka thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel. Nilai signifikansi tingkat bagi hasil lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai (0.0111<0,05), maka Ha diterima

dan Ho ditolak. Nilai t positif menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil mempunyai hubungan yang searah dengan pembiayaan mudharabah. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% (alpha 0,05) tingkat bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan mudharabah pada Bank Umum Syariah selama tahun 2010-2013. Interpretasi Koefisien Determinasi Nilai Koefisien Determinasi diambil dari Adjusted R Square karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari satu variabel. Berikut ini hasil pengujian koefisen determinasi variabel dalam penelitian: Tabel 7: Koefisien Determinasi Dependent Variable: MUDHARABAH? Method: Pooled Least Squares Date: 01/14/15 Time: 23:47 Sample: 1 4 Included observations: 4 Cross-sections included: 6 Total pool (balanced) observations: 24 R-squared 0.978538 Adjusted R-squared 0.970964 S.E. of regression 2.65E+08 Sum squared resid 1.20E+18 Log likelihood -495.4276 F-statistic 129.1846 Prob(F-statistic) 0.000000

Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat

1.18E+09 1.56E+09 41.86897 42.21257 41.96013 1.259127

Sumber: Pengolahan Data Eviews 6, 2014

Berdasarkan hasil analsis maka nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,978. Nilai ini berarti bahwa sebesar 97,8% besarnya pembiayaan mudharabah Bank Umum Syariah dipengaruhi oleh tingkat bagi hasil. Dapat pula disimpulkan bahwa variabel-variabel bebas sangat mampu menjelaskan atau memberikan informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat. Adapun pengaruh dari variabel lain terhadap Tingkat Pembiayaan mudharabah sebesar hanya 2,2% (100%-97,8%). Variabel lain dapat berupa raio keuangan perusahaan dan Sertifikat Wadiah Bank Indonesia.

Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa koefisien variabel tingkat bagi hasil sebesar 0,177 berarti bahwa setiap peningkatan tingkat bagi hasil sebesar Rp 1.000.000.000, akan meningkatkan (karena tanda +) pembiayaan mudharabah Bank Umum Syariah sebesar Rp 177.000.000. Kemudian nilai thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel. Nilai signifikansi Tingkat bagi hasil lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% (alpha 0,05) tingkat bagi hasil berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan mudharabah dari Bank Umum Syariah tahun 2010-2013. Selanjutnya, berdasarkan pengujian hipotesis, dapat disimpulkan juga bahwa tingkat bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap jumlah pembiayaan mudharabah. Hal ini dibuktikan dengan adanya nilai koefisien determinasi atau R square sebesar 0,978. Nilai ini berarti bahwa sebesar 97,8% variabilitas mengenai jumlah pembiayaan mudharabah pada bank syariah dipengaruhi oleh tingkat bagi hasil yang tergolong, sedangkan sisanya sebesar 2,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini, variabel tersebut antara lain rasio permodalan, tingkat keuntungan, dan popularitas bank. Hal tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi suatu tingkat bagi hasil yang ditawarkan ataupun yang diterapkan oleh bank syariah maka akan meningkatkan minat nasabah sebagai entrepeneuer untuk menjadi mitra pembiayaan mudharabah sehingganya akan berdampak pada peningkatan jumlah pembiayaan mudharabah pada bank syariah. Sehingga untuk kedepannya, pihak bank syariah sebaiknya dapat meningkatkan tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah untuk dapat mendongkrak jumlah pembiayaan mudharabah setiap tahunnya. Penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Giannini (2013) yang menunjukan bahwa bagi hasil berpengaruh positif terhadap pembiayaan mudharabah. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Rahmayanti (2005) yang mendapatkan hasil bahwa prinsip bagi hasil berpengaruh terhadap jumlah pembiayaan mudharabah pada bank umum syariah.

Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan bahwa berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis ditemukan tingkat bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah di Indonesia. Semakin tinggi tingkat bagi hasil yang ditawarkan dan diterapkan oleh Bank Syariah Indonesia akan meningkatkan jumlah pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah Indonesia. Berdasarkan hasil estimasi diperoleh nilai koefisien determinasi R2 sebesar 0,978. Nilai ini berarti bahwa sebesar 97,8% pembiayaan mudharabah pada Bank Syariah Indonesia dipengaruhi oleh tingkat bagi hasil yang ditawarkan oleh bank syariah, sedangkan sisanya sebesar 2,2% dipengaruhi oleh variabel lain diluar desain dalam penelitian ini. Saran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran bagi pihak manajemen bank syariah yang ada di Indonesia khususnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sebaiknya lebih memperhatikan tingkat bagi hasil yang akan ditawarkan. Dengan meningkatkan presentasi tingkat bagi hasil kepada nasabah/entrepreneuer akan dapat meningkatkan motivasi nasabah untuk menjadi mitra dalam pembiayaan mudharabah. Dengan demikian jumlah pembiayaan mudharabah akan dapat meningkat pada tahun-tahun yang akan datang, sehingga secara tidak langsung akan berdampak pada posisi ranking pembiayaan mudharabah nantinya. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan lebih mempertimbangkan variabel-variabel lain yang diduga berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah yang tidak diteliti dalam penelitian ini yakni antara lain rasio permodalan, tingkat keuntungan dan popularitas bank.

DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang, Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Giannini Nur Gilang. 2013. Faktor yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah pada Bank Umum Syariah Di Indonesia. Accounting Analysis Journal 2 (1) (2013). Semarang.

Laksmana, Yusak. 2010. Account Officer Bank Syariah. PT. Elex Media. Jakarta

Maryanah. 2006. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Bagi Hasil di Bank Syariah Mandiri. Tesis. Jakarta: UI.

Muhammad, Rifqi. 2010. Akuntansi Keuangan Syariah, Konsep dan Implementasi PSAK Syariah. P3EI Press, Yogyakarta.

Nurhayati, Sri dan Wasilah. 2011. Akuntansi Syariah di Indonesia. Salemba Empat. Jakarta.

Rahmayanti. 2005. Analisis pengaruh aset bank dan prinsip bagi hasil terhadap pembiayaan oleh bank umum syariah. Skripsi. Universitas Sumatera Utara Sudarsono, Hari. 2008. Bank Dan Lembaya Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi Edisi Ketiga. EKONISIA, Yogyakarta. Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.

Tarsidin. 2010. Bagi Hasil Konsep dan Analisis. Universitas Indonesia. Jakarta

Sartin, Yahya. 2013. Pengaruh Sistem Bagi Hasil Terhadap Simpanan Deposito Mudharabah pada PT. Bank Muamalat, Tbk. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo.