PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG
JURNAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)
FITRI PERMATA SARI NIM. 12050130
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2017
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH PADA MATERI BENTUK ALJABAR UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIJUNJUNG Fitri Permata Sari*), Anny Sovia**), Radhya Yusri**) *)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**)
ABSTRACT This research was based on the existing teaching materials at SMPN 1 Sijunjung which cannot help students to solve problems in everyday life and the learning outcomes that was still low. This research was aimed at developing a valid, practical, and effective Problem-Based Worksheet (LKS). This type of research was the developmental research by using 4-D model which consisted the phases of define, design, development, and disseminate. This reseached only reached the phase of development. Define phase consisted of syllabus analysis, textbooks analysis, literature analysis, student characteristics analysis, interview between teacher and student. Design phase was the design of worksheets. The development phase was developing worksheet and conducting validity testing, practicality testing and effectiveness testing. The result of Problem-Based Worksheet (LKS) validity was on valid criteria with the percentage of 78.6%. Test practicalities did by the teachers was on practical criteria with the percentage of 76.3% and test practicalities did by the students was on practical criteria with the percentage of 79.3%. Problem-Based Worksheet (LKS) was effective used in the learning with the percentage on the completeness was 78.9%. It can be concluded that the developed LKS was valid, practical, and effective. Keywords: Student’s worksheet, problem-based, algebraic kurikulum 2013 di SMP/MTs diarahkan
PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Menyadari pentingnya peranan matematika tersebut, guru dan pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan hasil belajar matematika
siswa
yaitu
dengan
melakukan penyempurnaan kurikulum, yang sekarang dinamakan kurikulum 2013. Pembelajaran matematika dengan
untuk mendorong siswa mencari tahu materi dari berbagai sumber, mampu untuk merumuskan masalah, membuat dugaan-dugaan
dan
menyelesaikan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Siswa
juga
kemampuan
diharapkan bernalar,
memiliki
menumbuhkan
sikap positif seperti sikap logis, kritis, cermat, teliti dan tidak mudah menyerah dalam penyelesaian masalah.
Bentuk aljabar merupakan salah satu
Hasil wawancara dengan beberapa siswa,
materi pada mata pelajaran matematika
diperoleh informasi bahwa siswa hanya
yang dapat menumbuhkan sifat teliti dan
mengerti menggunakan buku teks jika ada
kritis dalam belajar. Bentuk aljabar dapat
penjelasan dari guru. Selain itu kendala
dimanfaatkan
yang dihadapi siswa yaitu siswa tidak
untuk
menyelesaikan
persoalan dalam kehidupan sehari-hari
konsentrasi
sehingga penguasaan pada materi bentuk
mengalami
kesulitan
dalam
aljabar ini
menyelesaikan
masalah.
Akibatnya
penting untuk dipelajari
dalam
belajar
serta
karena akan terus dipelajari hingga
berdampak buruk pada hasil belajar siswa
jenjang perguruan tinggi. Kenyataan yang
yang membuat siswa harus melakukan
terjadi,
remedi.
masih
banyak
siswa
yang
memperoleh nilai rendah pada materi
Melihat permasalahan yang ada maka
bentuk
dari
perlu suatu bahan ajar pendamping yang
ulangan
mampu memfasilitasi dan membimbing
aljabar
persentase
yang
terlihat
ketuntasan
hasil
harian matematika. Hasil
siswa dalam belajar, serta membuat hasil
wawancara
dengan
guru
belajar
siswa
menjadi
lebih
baik.
matematika SMPN 1 Sijunjung materi
Diperoleh juga informasi bahwa bahan
yang sulit di pahami oleh siswa adalah
ajar yang pernah guru dan siswa gunakan
materi Bentuk aljabar, Aritmatika Sosial
dalam proses belajar mengajar yaitu
dan persamaan garis. Tetapi yang paling
Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Lembar
sulit dipahami siswa adalah bentuk
Kegiatan Siswa (LKS) adalah suatu bahan
aljabar, karena ketika siswa diberikan
ajar cetak berupa lembar-lembar kegiatan
masalah yang berkaitan dengan bentuk
yang
aljabar siswa mengeluh dan menyerah
petunjuk-petunjuk
dalam menyelesaikan masalah bentuk
pembelajaran
aljabar.
siswa yang mengacu pada kompetensi
Materi
bentuk
aljabar
juga
berisi
materi,
yang
ringkasan
pelaksanaan harus
dan tugas
dikerjakan
merupakan materi yang paling penting,
dasar yang harus dicapai.
karena
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis
materi
bentuk
aljabar
penunjang untuk materi-materi lain.
itu
masalah
dapat
merubah
proses
pembelajaran yang berpusat pada guru
menjadi berpusat pada siswa. Akibatnya
Development/R&D)
membuat siswa aktif dalam pembelajaran
penelitian yang digunakan untuk meneliti
dan
menyelesaikan
sehingga menghasilkan produk baru, dan
persoalan yang ada. Kemandirian siswa
selanjutnya menguji keefektifan produk
tersebut
tersebut”. Produk yang dihasilkan dalam
mandiri
dalam
dapat
diatasi
dengan
penelitian
(LKS) berbasis masalah.
pembelajaran matematika yang berupa
Berdasarkan uraian di atas, peneliti
LKS berbasis masalah.
bertujuan untuk menghasilkan sebuah
Penelitian dilakukan pada November
LKS pada materi bentuk aljabar yang
2016 sampai November 2016 di SMP
valid, praktis dan efektif di SMPN 1
Negeri
Sijunjung.
bertujuan
yang
relevan
1
adalah
metode
mengembangkan Lembar Kegiatan Siswa
Penelitian
ini
adalah
Sijunjung. untuk
alat
bantu
Penelitian
melihat
ini
validitas,
dengan penelitian adalah penelitian yang
praktikalitas dan efektivitas LKS berbasis
dilakukan oleh Juliani
masalah.
Putri
(2016)
Model
dengan judul “Pengembangan Lembar
digunakan
Kegiatan
dikemukakan
Siswa
Pendekatan
(LKS)
Berbasis
Dengan
oleh
model
4-D
yang
Thiagarajan
dkk,
Pada
dalam Trianto (2010: 189). Prosedur yang
Materi Peluang Untuk Kelas XI IPS Di
dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari
SMAN 1 Basa Ampek Balai Kabupaten
3 tahap, yaitu (1) tahap pendefinisian
Pesisir
yang
(define) untuk melihat kondisi yang
dilakukan oleh Juliani Putri menggunakan
berhubungan dengan proses pembelajaran
bahan ajar berupa lembar kerja siswa
kemudian
dengan
dengan melakukan (a) analisis silabus,
Selatan”.
Masalah
adalah
pengembangan
Penelitian
menggunakan
model
menganalisa
permasalahan
pengembangan 4-D.
(b) analisis buku teks, (c) analisis
METODE PENELITIAN
literatur, (d) analisis karakteristik siswa,
Jenis penelitian yang dilakukan adalah
(e) wawancara guru dan siswa; (2) tahap
penelitian dan pengembagan (Research
rancangan
and
Menurut
merancang LKS berbasis masalah pada
Sugiyono (2011: 427) “Penelitian dan
materi bentuk aljabar dengan indikator
pengembangan
menyelesaikan operasi penjumlahan dan
Development/R&D).
(Research
and
(design)
bertujuan
untuk
pengurangan bentuk aljabar.; (3) tahap
valid,
pengembangan
sangat valid.
validasi
Data praktikalitas LKS diperoleh dari
divalidasi dari aspek kelayakan isi,
angket praktikalitas dan wawancara yang
penyajian, bahasa, dan kegrafikan. LKS
ditujukan
yang telah valid kemudian diuji cobakan
Praktikalitas
dilihat
untuk
mengetahui
kemudahan
penggunaan,
Setelah
dilakukan praktikalitas pada 6 siswa
oleh
meliputi
validator.
dikategorikan
LKS
orang
LKS
(develop)
80%
praktikalitasnya.
maka
dilakukan
uji
kepada
guru
dan
siswa.
dari
aspek waktu,
interpretasi, dan ekivalensi. Data
yang
diperoleh
dari
angket
efektivitas pada satu kelas untuk melihat
praktikalitas
tes hasil belajar siswa.
menggunakan rumus persentase yang
Data yang diperoleh dalam penelitian ini
dimodifikasi dari Riduwan (2012:89).
ada tiga yaitu data validitas LKS, data
Kemudian
praktikalitas LKS dan data efektivitas
diklasifikasikan berdasarkan kriteria yang
LKS. Sumber data dalam penelitian ini
telah dimodifikasi dari Riduwan (2012:
adalah validator, guru matematik, guru
89) dengan kriteria 20% < NA ≤40%
bahasa indonesia dan siswa kelas VII dan
dikategorikan kurang praktis, 40% < NA
VIII SMPN 1 Sijunjung. Data yang
≤ 60% dikategorikan cukup praktis,
diperoleh dianalisis secara deskriptif.
60%< NA ≤80% dikategorikan praktis,
Data validitas diperoleh dari lembar
80%< NA ≤100% dikategorikan sangat
validasi
yang diperoleh
praktis. Data yang diperoleh dari lembar
kemudian dihitung dengan menggunakan
wawancara dianalisis secara deskriptif
rumus
yang
LKS.
Data
persentase
yang
dimodifikasi
kemudian
NA
dikemukakan
yang
oleh
dihitung
diperoleh
Miles
dan
(Riduwan, 2012: 89). Kemudian NA yang
Herman dalam Rohidi (2009: 16).
diperoleh diklasifikasikan berdasarkan
Data yang diperoleh dari tes hasil belajar
kriteria yang telah dimodifikasi dari
dianalisis
dengan
Riduwan (2012: 89) dengan kriteria 20%
perhitungan
persentase
< NA ≤ 40% dikategorikan kurang valid,
memenuhi kriteria ketuntasan minimal
40% < NA ≤60% dikategorikan cukup
(KKM) yaitu 75 untuk kelas VII. Dalam
valid, 60% < NA ≤ 80% dikategorikan
Haryanto
(2008:285)
meggunakan siswa
yang
untuk
pengembangan LKS ini dikatakan efektif
isi, penyajian, bahasa, dan kegrafikan
jika dari 75% siswa mendapat nilai
yang menjadi standar kelayakan buku.
75.
Untuk skala penilaian terhadap hasil
Data praktikalitas LKS diperoleh dari
belajar dapat dilihat pada Tabel 1.
angket praktikalitas LKS dan pedoman
Tabel 1. Skala Penilaian Hasil Belajar Skala Kriteria Umum Siswa menjawab dengan 3 jelas dan tepat Siswa menjawab dengan 2 jelas dan sedikit kekurangan Siswa menjawab dengan 1 cukup jelas dan banyak kekurangan Siswa menjawab tidak jelas 0 atau siswa tidak menjawab sama sekali
wawancara yang diberikan kepada 6
HASIL DAN PEMBAHASAN
guru dan siswa yaitu a) petunjuk belajar
Data validitas LKS yang diperoleh dari
mudah dipahami sehingga membantu
lembar validasi LKS berbasis masalah
siswa dalam menggunakan LKS, b)
dikategorikan valid. Hal ini ditunjukkan
bahasa yang digunakan bisa dipahami
oleh rata-rata keseluruhan nilai persentase
karena sesuai dengan kaidah bahasa
dari ketiga validator 78,6%. Hal tersebut
indonesia yang baik dan benar, c) LKS
berarti isi LKS sudah sesuai dengan
sudah tersusun secara sistematis, d) waktu
kompetensi yang akan dicapai dan sesuai
yang digunakan untuk memahami materi
dengan pembelajaran berbasis masalah,
dalam LKS cukup efektif karena tidak
penyajian LKS sudah sesuai dengan
dibutuhkan waktu yang lama, e) siswa
unsur-unsur LKS, bahasa yang digunakan
dapat mengerjakan latihan tepat waktu, f)
dalam LKS sudah sesuai dengan kaidah
LKS menarik sehingga menyenangkan
Bahasa Indonesia, dan desain LKS sudah
mempelajari materi menggunakan LKS,
menarik dan mudah dipahami. Dapat
g) LKS memuat uraian materi yang
disimpulkan
berbasis
mudah dipahami sehingga membantu
masalah telah sesuai dengan kelayakan
siswa dalam proses belajar, h) LKS dapat
bahwa
LKS
orang
siswa
matematika. diperoleh
dan Data
dari
seorang
guru
praktikalitas angket
yang
praktikalitas
dikategorikan praktis. Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata keseluruhan nilai presentasi dari
guru
yaitu
76,3%,
rata-rata
keseluruhan nilai persentase dari siswa yaitu 79,3%, dan hasil wawancara dengan
dijadikan buku pendamping dalam proses
pembelajaran. Hal tersebut berarti LKS
masalah pada materi bentuk aljabar valid,
mudah
praktis dan efektif di SMP Negeri 1
digunakan
untuk
memahami
materi, waktu pembelajaran lebih efektif
Sijunjung.
menggunakan LKS, LKS dapat dipahami
DAFTAR PUSTAKA
dengan jelas dan mudah dimengerti, LKS
Rohidi, Tje Tjep Rohandi. (1992). Analisis Data Kuantitatif Tentang Metode-metode Baru (terjemahan Miles, Matthew B, dan Heberman, A.Micheal). Jakarta: UI-Press
dapat dijadikan buku pendamping. Dapat disimpulkan pedoman
dari
hasil
wawancara
angket bahwa
dan LKS
berbasis masalah praktis dilihat dari segi kemudahan dalam penggunaan, waktu, interpretasi, dan ekivalensi. Data efektivitas dilihat dari hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan LKS berbasis masalah. Instrumen
pengumpulan
data
yang
digunakan adalah soal tes. Soal tes divalidasi terlebih dahulu sebelum di gunakan oleh siswa. Hasil ujian yang telah dianalisis, menunjukkan bahwa dari 19 siswa yang mengikuti ujian yang memperoleh nilai kurang dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) ada sebanyak 4 orang siswa. Untuk persentase siswa yang
tuntas
berjumlah
78,94%.
Berdasarkan hasil ujian diketahui bahwa pada umumnya siswa sudah mampu memahami materi dengan baik. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan
bahwa
LKS
berbasis
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Administrasi: Dilengkapi dengan Metode R&D. Bandung: Alfabeta Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian. Bandung:.Alfabeta. Harjanto. (2008). Perencanaan Pengarajaran. Jakarta: Rineka Cipta.