Pengembangan Media Pembelajaran .... (Hamas Nur Kholid dan Amanita Novi Yishita,M.Si) 1
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI “ACCOUNTAINMENT” PADA KOMPETENSI DASAR MENYIAPKAN JURNAL UMUM UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI THE DEVELOPMENT OF “ACCOUNTAINMENT” ACCOUNTING LEARNING MEDIA IN PREPARING BASIS COMPETENCE OF GENERAL JOURNAL TO INCREASE THE MOTIVATION OF LEARNING Oleh: Hamas Nur Kholid Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected] Amanita Novi Yushita, S. E., M. Si. Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: mengembangkan Media Pembelajaran Akuntansi “AccounTainment” bagi siswa kelas X Akuntansi SMK Koperasi Yogyakarta pada kompetensi dasar Menyiapkan Jurnal Umum; mengetahui kelayakan Media Pembelajaran Akuntansi “AccounTainment” berdasarkan penilaian ahli materi, ahli media, dan guru Akuntansi, serta mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) yang diadaptasi dari model pengembangan ADDIE. Hasil penelitian menunjukkan lima tahap membuat Media yaitu: Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Tingkat kelayakan Media berdasarkan penilaian: 1) Ahli Materi diperoleh rata-rata skor 3,8 termasuk dalam kategori Sangat Baik, 2) Ahli Media diperoleh rata-rata skor 2,84 termasuk dalam kategori Baik, dan 3) Guru Akuntansi diperoleh rata-rata skor 3,35 termasuk dalam kategori Sangat Baik. Berdasarkan analisis Motivasi Belajar siswa sebelum dan sesudah penggunaan Media Pembelajaran Akuntansi “AccounTainment”, diperoleh peningkatan sebesar 20,15% dari 67,30% menjadi 87,45%. Sehingga kesimpulannya adalah pengembangan Media Pembelajaran Akuntansi “AccounTainment” dapat meningkatkan Motivasi Belajar Akuntansi. Kata kunci: Media Pembelajaran Akuntansi, “AccounTainment”, Motivasi Belajar, ADDIE. Abstract This research aims to: develop an “AccounTainment” Accounting Learning Media for students of Class X Accounting SMK Koperasi Yogyakarta in preparing basis competence of general Journal; find out the feasibility of “AccounTainment” Accounting Learning Media on expert assessment material, media experts, and teachers of the Accounting, as well as knowing the increase in student learning motivation. This research is the development of research or Research and Development (R&D) adapted from ADDIE model of development. The results showed five stages to make “AccounTainment” Accounting Learning Media namely: Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. The eligibility level “Accountainment” Accounting Learning Media based on assessment: 1) Material expert obtained an average score 3.8 which is included in very good, 2) Media experts obtained an average score 2.84 which is included in the good, and 3) Accounting Teacher earned an average score of 3.35 which is included in the category of very good. Based on the analysis of the learning Motivation of students before and after the use of “AccounTainment” Accounting Learning Media, obtained an increase of 20.15% from 67.30% to 87.45%. So that the conclusion is the development of “AccounTainment” Accounting Learning Media can increase the motivation of learning Accounting. Keywords: Learning Accounting Media, “AccounTainment”, Learning Motivation, ADDIE.
2 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017
menggerakkan yang berarti menimbulkan
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu usaha
kekuatan
pada
individu
memimpin
sadar dan terencana untuk mewujudkan
seseorang untuk bertindak dengan cara
suasana belajar dan proses pembelajaran
tertentu, mengarahkan atau menyalurkan
agar
tingkah laku, dan menopang tingkah laku
peserta
didik
secara
aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
manusia, untuk menjaga
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
sekitar harus menguatkan intensitas dan
pengendalian
arah dorongan-dorongan dan kekuatan-
kecerdasan,
diri, akhlak
kepribadian, mulia,
lingkungan
serta
kekuatan individu. Motivasi belajar adalah
keterampilan yang diperlukan dirinya
suatu semangat yang berasal dari dalam
dalam masyarakat, bangsa dan negara
diri siswa dalam mengikuti pembelajaran
(Hasbullah, 2005: 147).
di kelas yang diwujudkan dengan suatu
Salah satu cara untuk membentuk
kegiatan belajar yaitu dengan mengikuti
sumberdaya manusia yang baik adalah
proses belajar dengan sungguh-sungguh
dengan meningkatkan mutu pendidikan.
guna mencapai tujuan yang telah siswa
Melalui kegiatan proses pembelajaran
harapkan sebelumnya.
yang efektif dan efisien akan tercipta mutu pendidikan
yang
dapat
dilakukan untuk meningkatkan motivasi
pembelajaran merupakan suatu kegiatan
belajar siswa, yaitu: dengan menggunakan
yang membangun adanya komunikasi
metode
interaktif dan edukatif antara guru dan
melibatkan siswa dalam proses belajar
siswa melalui strategi, pendekatan, prinsip,
agar aktif sehingga terjadi interaksi yang
dan
rangka
baik dalam kegiatan pembelajaran, selalu
menyampaikan materi pelajaran kepada
memberikan masukan dan motivasi dalam
siswa untuk mencapai tujuan bersama. Hal
belajar, memberikan apresiasi kepada
lain yang dapat meningkatkan mutu
siswa dengan memberikan ucapan selamat
pendidikan yaitu dapat menimbulkan
apabila siswa berhasil menjawab soal yang
motivasi belajar siswa disetiap proses
diberikan, ataupun menggunakan media
pembelajaran yang bertujuan agar siswa
pembelajaran sebagai alternaif belajar
senantiasa dapat mengikuti setiap kegiatan
siswa.
tertentu
baik.
cara-cara
Proses
metode
yang
Adapun
dalam
yang telah ditentukan oleh guru tanpa suatu beban.
komponen
yang
beragam,
Permasalahan yang sering timbul terkait dengan motivasi belajar siswa yaitu
Secara umum, motivasi mengandung tiga
pembelajaran
pokok
yaitu:
salah satunya strategi pembelajaran dari tenaga pendidik atau guru. Guru sebagai
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Hamas Nur Kholid dan Amanita Novi Yishita,M.Si) 3
pendidik memiliki strategi atau metode
atau
yang digunakan untuk menyampaikan
kegunaan atau manfaat dalam proses
materi kepada siswa di dalam kelas. Setiap
pembelajaran. Menurut Gagne dan Briggs
strategi atau metode yang digunakan oleh
(1975) dalam Arsyad (2005 : 4), “secara
guru dalam menyampaikan materi tentu
implisit
akan mendapat respon yang berbeda-beda
meliputi alat yang secara fisik digunakan
dari peserta didik. Ada yang tertarik
untuk
dengan materi yang disampaikan sehingga
pengajaran, yang terdiri atas antara lain
dapat dengan giat mempelajari materi
buku, tape recorder, kaset, video, camera,
tersebut, ada pula yang menerima dengan
video recorder, film,
perasaan tak suka atau jengkel, ataupun
bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan
yang benar-benar tidak menyukai materi
komputer”. Ungkapan Briggs tersebut
yang disampaikan oleh guru. Penggunaan
menjelaskan pula bahwa suatu media
metode ceramah atau metode konvensional
selain berfungsi sebagai penyaji pesan juga
yang
mampu membangkitkan rasa ingin tahu
digunakan
oleh
guru
dalam
peserta
didik,
bahwa
media
menyampaikan
pembelajaran
isi
materi
slide (gambar
serta
sebuah
Berdasarkan definisi yang telah disebutkan
tetapi
apabila
siswa
memiliki
pembelajaran akuntansi sebenarnya bukan permasalahan,
motivasi
yang
dapat
tanpa
dengan
pembelajaran merupakan seperangkat alat
menggunakan media pembelajaran, maka
bantu, baik hardware maupun software
dapat menimbulkan permasalahan yang
yang mampu menjadi perantara bagi guru
lainnya. Hal ini dapat ditunjukan dengan
untuk menyampaikan materi kepada siswa
peserta didik kurang aktif dan tidak
sehingga materi dapat diterima oleh siswa
termotivasi dalam pembelajaran sehingga
dengan lebih baik.
variasi
proses pembelajaran tidak berlangsung secara optimal.
bahwa
belajar.
metode ini digunakan secara terus menerus menggunakan
disimpulkan
untuk
media
Adanya media pembelajaran maka tradisi lisan dan tulisan dalam proses
Penggunaan media pembelajaran
pembelajaran dapat diperkaya dengan
dapat menjadi salah satu inovasi yang
berbagai media pembelajaran. Dengan
dapat dilakukan oleh guru dan peserta
tersedianya media pembelajaran guru
didik dalam proses pembelajaran. Menurut
pendidik
Danim (1994: 7), media pembelajaran
situasi
merupakan seperangkat alat bantu atau
pengajaran yang akan dipakai dalam
pelengkap yang digunakan oleh guru
situasi yang berlainan dan menciptakan
dalam rangka berinteraksi dengan siswa
iklim yang emosional yang sehat diantara
dpat
menciptakan
berbagai
kelas,
menentukan
metode
4 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017
peserta
didik.
pembelajaran
Bahkan
ini
alat/media dapat
siswa untuk mengerjakan latihan karena
membantu guru membawa dunia luar ke
tersedia animasi grafik, warna, dan musik
dalam kelas. Dengan demikian ide yang
yang dapat menambah realisme; c) kendali
abstrak dan asing (remote) sifatnya
berada ditangan siswa sehingga tingkat
menjadi konkrit dan mudah dimengerti
kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan
oleh
media
dengan tingkat penguasaannya sehingga
pembelajaran ini dapat di fungsikan secara
komputer dapat berinteraksi dengan siswa
tepat dan proforsional, maka proses
secara individual; d) kemampuan merekam
pembelajaran akan dapat berjalan efektif.
aktivitas
Dalam pembelajaran, alat atau media
program
pendidikan jelas diperlukan. Sebab media
kesempatan lebih baik untuk pembelajaran
pembelajaran
perseorangan dan perkembangan setiap
peserta
selanjutnya
digunakan; b) komputer dapat merangsang
didik.
ini
Bila
memiliki
peranan
siswa
selama
menggunakan
pembelajaran,
tersendiri dan memiliki pengaruh terhadap
siswa
pencapaian
mengendalikan dan berhubungan dengan
tujuan
pendidikan
yang
diinginkan.
dipantau;
e)
dapat
peralatan lain seperti CD interaktif, video,
Salah satu media pembelajaran yang inovatif,
selalu
memberi
yaitu
media
pembelajaran
berbasis komputer. Media pembelajaran
dan lain-lain dengan komputer sebagai pusat kendali. Ada beberapa macam bentuk dari
berbasis komputer merupakan salah satu
media
referensi acuan yang memberikan inovasi
komputer dengan menggunakan Flash,
baru
antara lain yaitu: Modul Interaktif, Komik
dalam
menjalankan
proses
pembelajaran
Digital,
Arsyad (2011: 54-55) menyatakan bahwa
“AccounTainment”. Media pembelajaran
terdapat beberapa manfaat penggunaan
“AccounTainment”
komputer
beberapa
tujuan
pendidikan.
media
berbasis
pembelajaran yang interaktif dan efektif.
untuk
dan
yang
pembelajaran
sendiri
keunggulan
atau
memiliki kelebihan
Adapun manfaatnya yaitu a) komputer
dibanding dengan media pembelajaran
dapat mengakomodasi siswa yang lamban
berbasis
dalam menerima pelajaran karena akan
kelebihan
memberikan ilkim yang lebih bersifat
“AccounTainment”
afektif dengan cara yang lebih individual,
media lainnya adalah: 1) Tersedianya
tidak pernah lupa, tidak pernah bosan,
game atau permainan sebagai sarana
sangat sabar dalam menjalankan instruksi
hiburan bagi siswa, di mana tidak semua
seperti yang diinginkan program yang
media pembelajaran berbasis komputer
komputer media
lainnya.
Adapun
pembelajaran dibanding
dengan
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Hamas Nur Kholid dan Amanita Novi Yishita,M.Si) 5
disertai
unsur
2)
yang dilakukan oleh peneliti pada bulan
Tersedianya evaluasi atau latihan soal
Agustus 2016 yaitu: strategi pembelajaran
pilihan ganda di mana masing-masing
guru
siswa bisa melatih kemampuannya, dan
metode
sekaligus mengetahui hasil skor atau
sehingga dalam proses pembelajaran siswa
nilainya. Sehingga akan menimbulkan
antusias siswa kurang dalam mengikuti
ketertarikan
memahami
proses pembelajaran tersebut. Di sisi lain,
materi dan berlatih soal ketika mereka
pembelajaran sudah dibantu dengan buku
mendapatkan skor kecil atau sedikit. 3)
panduan, yang dapat dipinjam oleh siswa
Tersedianya berbagai jenis lagu sehingga
saat pelajaran berlangsung. Akan tetapi
dapat mengiringi siswa saat belajar, siswa
siswa
pun bisa memilih dan menyesuaikan
mengobrol dengan teman sebangku, dan
volume dari lagu yang dimainkan. 4)
tidur-tiduran,
Media pembelajaran “AccounTainment”
memperhatikan
yang memiliki dua unsur (pelajaran
mengikuti proses pembelajaran.
akuntansi
hiburan
siswa
dan
game.
dalam
masih
konvensional
yang
lebih
menggunakan dan
monoton,
memilih
sehingga penjelasan
untuk
tidak guru
saat
dapat
Hambatan proses pembelajaran yang
meningkatkan minat belajar mandiri siswa
sama juga terjadi pada siswa kelas X.
baik di rumah maupun di sekolah. 5)
Proses pembelajaran yang berbeda di
Ukuran file media kecil, sehingga guru dan
SMP/MTS, mengharuskan siswa untuk
selurruh
beradaptasi dalam proses pembelajaran di
siswa
hiburan)
akuntansi
dapat
memiliki
dan
menggunakannya.
SMK.
Media pembelajaran akuntansi ini merupakan
terobosan
yang
Materi
awal
akuntansi
yang
diberikan oleh guru merupakan materi-
dapat
standar kompetensi atau dasar yang lebih
digunakan oleh guru untuk meningkatkan
membahas konsep-konsep dasar akuntansi.
kualitas belajar mengajar di sekolah,
Siswa dituntut untuk bisa memahami
sehingga dapat merubah proses belajar
konsep dasar akuntansi yang nantinya akan
yang konvensional ke proses belajar yang
dikembangkan
inovatif. Di sisi lain siswa akan lebih
Salah satu kompetensi dasar untuk siswa
termotivasi untuk belajar mandiri. Media
kelas X adalah menyiapkan jurnal dengan
pembelajaran yang penuh hiburan tanpa
materi nama dan kode akun, serta jurnal
mengesampikan pelajaran.
umum. Materi nama dan kode akun, serta
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
dengan
Ketua
disemester
berikutnya.
jurnal umum menjadi penting karena
Jurusan
materi ini menjadi salah satu titik dasar
Akuntansi di SMK Koperasi Yogyakarta
yang penting bagi seorang yang akan
6 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017
mempelajari akuntansi. Seharusnya guru
kejenuhan siswa saat pembelajaran. Selain
mampu menyampaikan materi ini kepada
itu pembuatan media ini juga dimaksudkan
siswa baru dengan baik, sehingga siswa
untuk
benar-benar memiliki pondasi awal belajar
akuntansi yang menyenangkan dengan
akuntansi.
adanya game yang tersedia di dalamnya.
menciptakan
pembelajaran
Dari hasil wawancara tersebut, guru
Sehingga dapat membuat keadaan mood
akuntansi SMK Koperasi Yogyakarta
atau perasaan siswa menjadi baik, dan
membutuhkan suatu inovasi dalam proses
senang. Media pembelajaran akuntansi
pembelajaran akuntansi untuk mengatasi
“AccounTainment” yang dikemas secara
motivasi belajar siswa yang rendah. Salah
menarik
satu alternatif yang dapat digunakan oleh
menyertakan hiburan di dalamnya yang
guru
bertujuan agar siswa lebih tertarik dan
akuntansi
media
adalah
pembelajarann
menggunakan yang
berbasis
dan
termotivasi
menyenangkan
dalam
dengan
belajar,
tanpa
komputer. Hal ini ditunjukan dengan
mengesampingkan materi yang diajarkan.
tersedianya sarana dan prasarana yang
Pengembangan
mendukung yaitu berupa Laboratorium
menghasilkan
Komputer. Oleh sebab itu, pembelajaran
pembelajaran
akuntansi dengan mengembangkan media
“AccounTainment” yang memuat materi
pembelajaran berbasis komputer sangat
nama dan kode akun, serta jurnal umum
mungkin untuk dilaksanakan di SMK
yang dikemas dengan unsur hiburan.
Koperasi Yogyakarta.
Melihat
Dari
uraian
di
atas,
dapat
media suatu
untuk mendorong motivasi belajar siswa
Pembelajaran
menggunakan
“AccounTainment”
akuntansi
berbasis
“AccounTainment”.
siswa
Kompetensi
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
media
dan
Pada
dan
alternatif pembelajaran
berbasis komputer yang efektif. Unsur
perhatian
Akuntansi
Perpaduan
satu
dimaksudkan
Media
Dasar Menyiapkan Jurnal Umum untuk
Yogyakarta”.
hiburan
penulis
yaitu
dan unsur hiburan (Entertainment) dapat
pengembangan
tersebut
komputer
Kelas
salah
Media
akuntansi
“Pengembangan
kombinasi antara akuntansi (Accounting)
menjadi
akan
bermaksud mengadakan penelitian dengan judul
pembelajaran
software
kenyataan
disimpulkan bahwa perlu adanya upaya
media
tersebut
untuk
menarik
menghindarkan
X
Akuntansi
SMK
Koperasi
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Hamas Nur Kholid dan Amanita Novi Yishita,M.Si) 7
METODE PENELITIAN
praktisi pembelajaran akuntansi (Guru
Jenis Penelitian
mapel Akuntansi), dan 30 siswa kelas X
Penelitian
ini
merupakan
jenis
akuntansi SMK KOPERASI Yogyakarta.
penelitian pengembangan (Research and Development) yang berorientasi pada
Prosedur
pengembangan produk. Menurut Sugiyono
Prosedur penelitian ini mengadaptasi
(2012: 407), ”metode penelitian dan
model pengembangan yang digunakan
pengembangan
dalam
penelitian
merupakan
yang
digunakan
metode
mengembangkan
media
untuk
pembelajaran ini adalah ADDIE yang
menghasilkan produk tertentu dan menguji
meliputi: analysis, design, development,
keefektifan
implementation, and evaluation (Lee dan
produk
tersebut”.
Model
pengembangan yang digunakan dalam
Owen, 2000: 3).
mengembangkan media pembelajaran ini
a. Analysis (Analisis)
adalah
ADDIE
development,
(analysis,
Analisis
kurikulum
dilakukan
and
untuk menentukan materi yang sesuai
dimodifikasi
untuk dikembangkan medianya, yaitu
sehingga menghasilkan sebuah model
pada Kompetensi Dasar Menyiapkan
pengembangan yang lebih sederhana untuk
Jurnal Umum untuk Siswa kelas X
penelitian pemula.
akuntansi 3 SMK Koperasi Yogyakarta.
evaluation)
implementation,
design,
yang
telah
Analisis Waktu dan Tempat Penelitian
ini
dilakukan
untuk
mengidentifikasi dan menetapkan KD
Penelitian dilakukan di SMK Koperasi
beserta jumlah indikator yang akan
Yogyakarta yang beralamat di Jl. Kapas 1
dikembangkan dalam satu kompetensi
No. 5, Semaki, Umbulharjo, Telp (0274)
dasar.
589651,
Kode
Pos
55166,
Kota
Selain
materi
yang
akan
Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan
dikembangkan
medianya,
perlu
bulan Agustus 2016 - bulan Januari 2017.
diketahui
karakteristik
siswa
juga
sebagai sasaran pengembangan media. Subjek Penelitian
Dari analisis tersebut akan diketahui
Subjek uji coba yang terlibat adalah
perkembangan psikologi siswa dan
satu orang ahli media pembelajaran
tahap berpikir yang telah dicapai siswa
(Dosen Pendidikan Akuntansi), satu orang
pada usia SMK kelas X, sehingga dalam
ahli materi (Dosen Pendidikan Akuntansi),
pengembangan media tersebut dapat
8 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017
disesuaikan dengan kemampuan dan
d. Implementation (Implementasi)
tingkatan berpikir siswa.
Uji Coba Lapangan (Field Trying
b. Design (Desain) Tahap
Out). Menurut Dick and Carry yang
kedua
yaitu
tahap
dikutip dalam Setyosari (2012: 225)
pembuatan desain produk yang akan
pada
dikembangkan.
membuat
melibatkan subjek dalam kelas sebesar
storyboard yang merupakan rancangan
15-32 orang. Dalam penelitian ini
secara umum yang meliputi desain
produk diujicobakan kepada siswa
template, letak menu, tombol navigasi,
kelas X akuntansi 3 SMK Koperasi
danmateri yang akan disajikan. Selain
Yogyakarta berjumlah 30 siswa.
Peneliti
itu, penentuan alur pembelajaran yang akandibuat simulasi
serta
animasi
merencanakan dalam
tahap
penyajian
Tahap ini dilakukan analisis data
c. Development (Pengembangan)
melanjutkan
lapangan
1) Analisis data dari validasi produk:
yang
tahap
coba
e. Evaluation (Evaluasi)
materi.
Pada
uji
diperoleh
dari
hasil
penilaian/validasi kelayakan produk
ini,
peneliti
oleh ahli materi, ahli media, dan
pembuatan
produk
praktisi pembelajaran akuntansi.
berdasarkan storyboard dan desain
2) Produk akhir: Pada tahap ini setelah
yang telah dibuat. Tidak lupa pula, pada
dilakukan validasi serta revisi maka
tahap awal pembuatan produk ini,
diperoleh produk akhir berupa
peneliti
media
mengkonsultasikan
kepada
pembelajaran
dosen pembimbing untuk revisi dan
“AccounTainment” berbasis Adobe
tindak lanjut tahap demi tahap. Media
Flash Professional.
yang telah dihasilkan kemudian dikaji oleh beberapa reviewer sebagai ahli
Data,
Intrumen,
dan
Teknik
Pengumpulan
media dan ahli materi. Review media ini dilakukan untuk memperoleh penilaian mengenai media yang telah dihasilkan dilihat dari tampilan dan navigasi serta dari cakupan materi yang disajikan. Hasil penilaian dari reviewer digunakan untuk pedoman revisi sehingga akan dihasilkan media yang layak uji baik dari segi tampilan maupun materi.
a. Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. b. Instrumen pengumpulan data Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket. Angket dalam
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Hamas Nur Kholid dan Amanita Novi Yishita,M.Si) 9
penelitian ini terdiri dari 2 jenis yaitu
data
angket
Pembelajaran
untuk mengukur kelayakan
dari
kelayakan
Media Akuntansi
media menggunakan skala likert.
“AccounTainment”.
Angket
1) Analisis Data Kuantitatif Penilaian
kelayakan
diberikan
dengan
media lima
yang
alternatif
Media:
jawaban, yaitu alternatif jawaban
Analisis data kuantitatif dilakukan
Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang,
sesuai skor penilaian ahli materi,
dan Sangat Kurang (Sugiyono, 2012:
ahli media, praktisi pembelajaran
93), dan angket untuk mengukur
akuntansi, dan angket respon siswa
motivasi belajar siswa menggunakan
dengan acuan tabel konversi nilai
skala likert. Angket motivasi belajar
sebagai berikut: Konversi empat
yang
empat
skala menggunakan acuan Mardapi
alternatif jawaban, yaitu alternatif
(2008: 123) yaitu dengan cara
jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju
menghitung rata-rata skor tiap
(S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat
indikator
Tidak Setuju (Arikunto, 2010: 195).
menggunakan rumus:
diberikan
dengan
Angket diberikan kepada ahli media, ahli
materi,
guru
X=
(praktisi
pembelajaran), dan siswa.
terlebih
dahulu
∑
Keterangan: X = Skor rata-rata ∑
Teknik Analisis Data a.
Data Kualitatif Data kualitatif berupa kritik/saran yang diberikan oleh dosen ahli materi, dosen
b.
ahli
media,
= Jumlah skor = Jumlah penilai
Tabel 1. Konversi skor aktual menjadi nilai skala empat No
Rentang
Kategori
Nilai
Sangat Baik
A
praktisi
1
x≥3
pembelajaran Akuntansi (guru) dan
2
3 > x ≥ 2,5
Baik
B
dianalisis secara deskriptif.
3
2,5 > x ≥ 2
Cukup Baik
C
Data Kuantitatif
4
x<2
Kurang
D
Data Kuantitatif diperoleh dari
(Sumber: Mardapi, 2008: 123)
angket penilaian kelayakan media
2) Analisis Data Instrumen Angket
yang diberikan kepada dosen ahli
Motivasi Belajar Siswa. Langkah-
materi,
langkah yang digunakan untuk
ahli
media,
dan
guru.
Langkah-langkah untuk menganalisis
10 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017
mengukur
persentase
N = banyak pasangan
motivasi
siswa (Sugiyono, 2015: 135), yaitu: a). Data kuantitatif skor angket motivasi siswa dianalisis dengan
A. HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
acuan tabel konversi nilai sebagai 1). Hasil Penelitian
berikut. Tabel 2. Kriteria Penilaian Skala Likert Angket Motivasi Skor Pernyataan
Alternatif
Prosedur yang digunakan merupakan adaptasi dan dimodifikasi dari langkah-
Jawaban
Positif
Negatif
langkah penelitian dan pengembangan
Sangat Setuju
4
1
ADDIE yang dikembangkan oleh Dick and
Setuju
3
2
Carry (1996) dalam merancang sistem
Kurang Setuju
2
3
pembelajaran (Mulyatiningsih, 2011:200)
Tidak Setuju
1
4
yaitu:
b). Menjumlahkan skor untuk 1. Tahap Analisis (Analysis)
masing-masing aspek motivasi. c). Menghitung skor dari motivasi
dilakukan yaitu:
siswa setiap aspek dengan rumus: %
skor
motivasi
Motivasi
belajar
belajar
Rangkuman dari tahap analisis yang
=
%
dikatakan
mengalami peningkatan ketika skor motivasi akhir lebih besar dari skor
a. Analisis Kebutuhan Siswa: Setelah dilakukan observasi, dapat diketahui bahwa siswa membutuhkan media yang interaktif dan bervariasi sehingga mereka dapat lebih tertarik
motivasi awal. Selanjutnya dilakukan
dalam mengikuti pembelajaran, suasana
pula Uji t dengan rumus paired
kelasnya pun menyenangkan dan tidak
sample. Nilai t hitung dicocokkan
membosankan.
dengan t tabel pada taraf signifikan
b. Analisis Kurikulum:
5%. Apabila t hitung lebih besar dari
Pada tahap ini, dilakukan kajian
ttabel maka terdapat perbedaan secara
terhadap kompetensi minimal yang harus
signifikan (Danapriatna dan Setiawan, 2005: 108-110). t=
Keterangan:
√
dicapai oleh siswa. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui Kompetensi Dasar yang dapat dimuat dalam media yang akan dikembangkan.
Salah
satunya
D̅ = Rata-rata selisih dari 2 skor
Kompetensi Dasar Menyiapkan Jurnal
SD = Standar deviasi dari harga D
Umum, dan menjadi fokus pengembangan
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Hamas Nur Kholid dan Amanita Novi Yishita,M.Si) 11
adalah materi nama dan kode akun, serta
2. Tahap Perancangan (Design)
jurnal umum. Materi ini dipilih karena
a. Perancangan Desain Produk
merupakan materi pokok akuntansi, dan
Peneliti
merancang
media
merupakan konsep dasar untuk bisa
pembelajaran
belajar
indikator
berupa storyboard terlebih dahulu.
materi tersebut adalah Akun-akun yang
Secara umum, menu-menu yang akan
akan didebet dan dikredit teridentifikasi,
ditampilkan
Jumlah rupiah akun-akun yang akan
Pembelajaran
didebet dan dikredit teridentifikasi, Buku
“AccounTainment” ini adalah sebagai
jurnal yang diperlukan untuk pencatatan
berikut: 1). Bagian Intro (Pembuka); 2).
transaksi tersedia, dan Transaksi tercatat
Bagian
dalam buku jurnal yang tepat dan dalam
Materi, Evaluasi, Game, Profil, dan
jumlah yang benar secara kronologis.
Musik Latar); 3). Bagian Penutup.
akuntansi.
Adapun
Materi tersebut diasumsikan menyulitkan siswa
karena
siswa
belum
pernah
mendapatkan materi tersebut di jenjang pendidikan sebelumnya.
Inti
“AccounTainment”
di
dalam
Media Akuntansi
(Home,
Kompetensi,
b. Menyusun Materi, Soal, dan Kunci Jawaban. Materi yang akan disampaikan pada media ini berasal dari buku paket
Berdasarkan analisis kebutuhan siswa
akuntansi. Materi yang akan digunakan
dan kompetensi, perlu dikembangkan
adalah materi yang diajarkan mengenai
Media
Akuntansi
Menyusun Jurnal Umum. Kemudian
dapat
peneliti membuat soal-soal yang akan
Pembelajaran
“AccounTainment”
yang
meningkatkan Motivasi Belajar siswa.
dimasukan
Media
Akuntansi
pembelajaran. Materi dimulai dari
“AccounTainment” adalah media yang
pengertian akun hingga ke tahap
dapat membuat siswa tidak merasa bosan,
mengkonversi transaksi menjadi jurnal.
variatif, dan menarik, sehingga Motivasi
Materi, soal dan kunci jawaban tersebut
Belajar siswa akan meningkat. Selain itu
dibuat dalam format word agar mudah
Media
dalam proses copy dan paste ke dalam
Pembelajaran
Pembelajaran
Akuntansi
ke
dalam
“AccounTainment” dapat memudahkan
media
siswa untuk memahami materi pada
“AccounTainment”.
Kompetensi Dasar Menyiapkan Jurnal Umum.
media
pembelajaran
c. Perangkat Pembuatan pembelajaran menggunakan
objek
media
dilakukan
dengan
perangkat
keras
12 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017
(hardware)
dan
perangkat
lunak
b. Validasi.
(software). Hardware minimum yang diperlukan
adalah
komputer
atau
laptop. Kemudian untuk perangkat lunak itu sendiri terdiri dari software
1) Validasi Ahli Materi Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Validasi oleh Ahli Materi No.
Aspek Penilaian
Rata-
Jumlah
rata
Nilai
Nilai
berupa Adobe Flash CS 6 Action Scrip 3.0 dan Windows 8.
Kategori
1.
Pembelajaran
42
3,81
2.
Materi
34
3,78
76
3,8
Sangat Baik Sangat Baik
3. Tahap Pengembangan (Development) Total
a. Pembuatan Media Media
Kategori Keseluruhan
dibuat
menggunakan
hardware dengan spesifikasi sistem
Sumber: Data penilaian pengembangan yang diolah
operasi Windows 8 dan RAM 4GB. Media
ini
diberi
“AccounTainment”
dengan
nama seluruh
komponen yang telah dipersiapkan
Sangat Baik
2) Validasi Ahli Media Tabel 4. Rekapitulasi Hasil Validasi oleh Ahli Media No.
Aspek Penilaian
pada tahap desain dirangkai dengan
Jumlah Nilai
Ratarata
Kategori
Nilai
menjadi satu kesatuan media dengan
1.
Tampilan
30
2,72
menggunakan software AdobeFlash CS
2.
Pemrograman
24
3,0
54
2,84
Baik Sangat Baik
6 Action Scrip 3.0. seluruh komponen Total
dirangkai menjadi satu kesatuan media sesuai dengan storyboard.
Kategori Keseluruhan
Baik
Sumber: Data penilaian pengembangan yang diolah
Materi, soal, pilihan jawaban, gambar animasi, background, game,
3) Validasi
musik, serta tombol nafigasi yang akan dimuat
dalam
media
Praktisi
Pembelajaran
Akuntansi (Guru)
dimasukkan
dengan cara mengimpor ke dalam program adobe flash. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file extention(.fla) dan
Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Validasi oleh Praktisi Pembelajaran Akuntansi (Guru) No.
Aspek
Jumlah
Rata-rata
Penilaian
Nilai
Nilai
Kategori
dapat dijalankan di luar area kerja flash
1.
Materi
44
3,38
Sangat Baik
setelah
2.
Bahasa
13
3,25
Sangat Baik
57
3,35
di-publish
ke
extension(.swf) atau (.exe).
dalam
file
Total Kategori Keseluruhan
Sangat Baik
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Hamas Nur Kholid dan Amanita Novi Yishita,M.Si) 13
Sumber: Data penilaian pengembangan yang
disederhanakan agar mudah dipahami
diolah
oleh siswa. Menjelaskan dengan detail Berdasarkan hasil validasi dari
masing-masing Media
validator
Pembelajaran
terhadap Akuntansi
semua contoh ilustrasi transaksi dan jurnal. 2) Ahli Media
“AccounTainment”, diperoleh penilaian
Berdasarkan penilaian ahli media
keseluruhan media, bahwa skor aspek
yaitu Bapak Rizqi Ilyasa Aghni, S.Pd.,
pembelajaran
peringkat
M.Pd, di dalam lembar angket validasi,
Kemudian
beliau menuliskan komentar dan saran
peringkat kedua diperoleh pada aspek
sebagai perbaikan yang dapat dirinci
materi dengan rata-rata skor 3,58,
sebagai berikut: Pada bagian Intro
ketiga diperoleh pada aspek bahasa
memberikan
yaitu
mengurangi
tertinggi
menduduki
yaitu
3,25,
3,81.
keempat
yaitu
aspek
gambar tulisan
background, dengan
hanya
pemrograman 3,0 dan terendah pada
menuliskan nama media, sehingga tidak
aspek tampilan dengan skor 2,72. Rata-
monoton, dan menggabungkan bagian
rata Skor keseluruhan (x) yaitu 3,27
intro dengan media tanpa harus di link-
yang terletak pada rentang x ≥ 3 yaitu
kan. Membuat bagian Home sendiri
Sangat Baik. Kesimpulannya, Media
yang berisikan simbol-simbol dari isi
Pembelajaran
Akuntansi
media tersebut. Memperbaiki bagian
“AccounTainment” mendapatkan nilai
evaluasi sehingga score akhir bisa
“A” dengan kategori “Sangat Baik”.
muncul. Menambahkan jenis game
c. Revisi Produk
yang lainnya.
1) Ahli Materi
3) Praktisi Pembelajaran Akuntansi
Berdasarkan penilaian ahli materi
Berdasarkan
penilaian
yaitu Ibu Adeng Pustikaningsih, S.E,
pembelajaran
M.Si, di dalam lembar angket validasi,
Rahmawati, S.Pd di dalam lembar
beliau menuliskan komentar dan saran
angket validasi, beliau menuliskan
sebagai berikut : Penyebutan nama akun
komentar dan saran sebagai berikut:
yang
dengan
media sudah bagus, mungkin bisa
penyebutan nama akun yang terbaru
dikembangkan untuk materi akuntansi
(Konsep penggunaan bahasa mengikuti
yang lainnya.
digunakan
harus
SAK), seperti: Aktiva menjadi Aset, Modal menjadi Ekuitas, dan lain-lain. Penjurnalan untuk tiap kelompok akun
yaitu
Ibu
praktisi Ratri
14 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017
4. Tahap Implementasi
5. Tahap Evaluasi (Evaluation) Tahap
(Implementation) Peneliti melakukan uji validitas
evaluasi
dilakukan
menggunakan responden siswa uji coba
dan reliabilitas instrument Motivasi
Lapangan.
Belajar akuntansi siswa yang berupa
Belajar
angket motivasi belajar awal dan angket
pengukuran motivasi awal dan akhir
Motivasi Belajar akhir, masing-masing
memakai skala Likert. Angket terdiri
angket terdapat 17 butir pertanyaan. Uji
dari 17 butir pernyataan yang sudah
validitas dan reliabilitas instrument
dinilai
dilaksanakan di luar sampel yaitu kelas
pernyataan positif dan 1 pernyataan
X
negatif. Angket telah melalui uji
Akuntansi
2
SMK
Koperasi
Peningkatan
siswa
valid
Motivasi
dilihat
dengan
dari
hasil
rincian
16
Yogyakarta. Pada tahap ini, 30 siswa
empiris dengan nilai Cronbach’s Alpha
mengikuti uji instrument Motivasi
sebesar
Belajar. Uji validitas dan reliabilitas
reliabilitas instrumen ≥ 0,600.
0,660
dengan
kriteria
Dua hasil angket motivasi sebelum
dari hasil angket Motivasi Belajar siswa tersebut menggunakan program SPSS
dan
16.
dibandingkan sehingga dapat diketahui Tahap implementasi dilaksanakan
sesudah
skor
penggunaan
peningkatan
motivasi
media
belajar
pada bulan Februari 2017, merupakan
siswa. Skor Motivasi Belajar Akuntansi
uji coba lapangan di kelas yang
Sebelum dan Sesudah Menggunakan
sesungguhnya
dijadikan
bahan
Media
Pembelajaran
Akuntansi
penelitian. Dilakukan kepada 30 siswa
“AccounTainment”
kelas X Akuntansi 2 SMK Koperasi
melalui perhitungan sebagai berikut:
Yogyakarta. Setelah itu
uji
lapangan dilakukan seperti biasa di
Sebelum
dalam kelas dengan bantuan Media
Pembelajaran
Pembelajaran
“AccounTainment”:
“AccounTainment”
melalui
fasilitas
LCD dan Proyektor atau laboratorium komputer yang disediakan sekolah.
diketahui
Skor Motivasi Belajar Akuntansi
coba
Akuntansi
dapat
= =
= 67,30 %
Menggunakan
Media Akuntansi
x 100% x100%
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Hamas Nur Kholid dan Amanita Novi Yishita,M.Si) 15
Skor Motivasi Belajar Akuntansi Setelah
Menggunakan
Pembelajaran
korelasi antara skor total motivasi
Media
sebelum
Akuntansi
penggunaan
Pada tabel paired sample statistics diperoleh t hitung sebesar –(24,579)
x 100%
dengan sig (p) 0,000 karena t hitung > t
=
x 100%
tabel -(2,086) dan p < 0,05. Hal ini menunjukkan
= 87,45 %
disimpulkan
Media Akuntansi
“AccounTainment”
belajar awal dan motivasi belajar akhir, dapat
bahwa
Pembelajaran
Berdasarkan pengukuran motivasi
dapat
meningkatkan Motivasi Belajar siswa.
bahwa
pengembangan media pembelajaran
2). Pembahasan
yaitu Media Pembelajaran Akuntansi
Pengembangan Media Pembelajaran
“AccounTainment”
Akuntansi “AccounTainment” materi
meningkatkan
dapat motivasi
belajar
Menyusun Jurnal Umum:
akuntansi siswa dengan peningkatan
a. Analisis (Analysis)
20,15% dari 67,30% menjadi 87,45%.
Pengembangan Media Pembelajaran
Tabel 7.Hasil Rekapitulasi Paired Sample Stastics Mean Sebelum
Pair 1
sesudah
media adalah kuat dan signifikan.
“AccounTainment”: =
dan
Correla
Sesudah
45,77
59,47
tion
.691
Sig.
T
Akuntansi meningkatkan
(2-
analisis terhadap kebutuhan peserta didik.
-24.579 0,000
Sumber: Data Penelitian Pengembangan yang
Observasi
motivasi
dapat
Sig.
tailed) 0,000
“AccounTainment”
dilaksanakan
dimulai
dari
tanggal
10
Agustus 2016 hingga 12 September 2016. Jumlah siswa tiap kelas berjumlah 30 siswa. Dari hasil pengamatan dapat
Diolah Tabel paired sample statistics menunjukkan hasil perhitungan ratarata skor total motivasi awal adalah sebesar 45,77 sedangkan motivasi akhir diperoleh skor 59,77. Tabel paired sample
correlations
menunjukkan
bahwa korelasi antara dua variabel adalah 0,691 dengan sig 0,000. Artinya,
diketahui bahwa guru menggunakan media berupa buku paket. Siswa kurang antusias mengikuti pembelajaran. Selain itu dari hasil wawancara dengan beberapa siswa, mereka berpendapat bahwa pembelajaran akan lebih menarik dengan adanya media pembelajaran yang variatif dengan cara memanfaatkan disediakan
fasilitas oleh
yang
sekolah,
sudah seperti
16 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017
memanfaatkan
fasilitas
Laboratorium
Menyiapkan Jurnal Umum adalah Media
Komputer yang tersedia. Fasilitas ini
Pembelajaran
sangat
“AccounTainment”. Media Pembelajaran
tepat
menerapkan
untuk Media
digunakan
saat
Pembelajaran
Akuntansi “AccounTainment”. Setelah
mendapatkan
Akuntansi
Akuntansi
“AccounTainment”
dapat
memudahkan siswa untuk memahami informasi
materi menyiapkan jurnal umum. Media
mengenai masalah yang dihadapi oleh
Pembelajaran
Akuntansi
siswa dan mempertimbangkan potensi
“AccounTainment”
dibuat
dengan
yang ada, peneliti melakukan analisis
tampilan
menarik
untuk
kurikulum, dengan berdiskusi dengan guru
meningkatkan Motivasi Belajar siswa.
terkait mata pelajaran dan kompetensi
b. Desain (Design)
yang
dasar yang akan diambil sebagai bahan
Langkah pertama yang dilakukan oleh
materi pada media pembelajaran akuntansi
peneliti yaitu merancang atau membuat
“AccounTainment”. Dengan membedah
format, dan storyboard terlebih dahulu.
silabus
Pemilihan
yang
digunakan,
sehingga
format
mencakup
gambar
memutuskan mata pelajaran Akuntansi
grafis, dan penentuan background di setiap
pada Kompetensi
Dasar Menyiapkan
halaman media, animasi, pemilihan desain
Jurnal Umum. Kompetensi Dasar ini
tombol, audio, dan pemilihan jenis font.
merupakan kompetensi dasar yang pokok,
Tujuan merancang media atau membuat
yang harus dicapai oleh siswa, dan terdiri
format media salah satunya yaitu untuk
dari berbagai macam materi. Salah satu
mempermudah dalam pembuatan media
meteri inti dan pokok, serta dianggap sulit
yang memiliki tampilan menarik, tidak
oleh siswa adalah Materi Nama dan Kode
membosankan dan inovatif. Storyboard
Akun, dan Jurnal Umum. Kompetensi
media dibagi dalam 3 bagian. Di mulai
Dasar dan Materi tersebut merupakan
dengan bagian intro (pembuka), bagian
materi
pelajaran
inti, dan bagian penutup. Hal ini dilakukan
akuntansi, konsep dasar akuntansi sebelum
untuk mempermudah dalam penyusunan
mempelajari materi akuntansi berikutnya
media. Ketika suatu media dibagi sesuai
yang lebih dalam. Hal ini menuntut siswa
dengan kriteria kebutuhan, maka akan
mengerti, hafal dan memahami materinya,
mudah
sehingga memerlukan waktu lebih banyak
pembuatannya.
untuk pembelajarannya.
menyusun materi, dan soal sesuai dengan
pokok
Produk
dari
yang
mata
sesuai
dalam
penyusunan Selanjutnya
atau peneliti
untuk
kompetensi dasar yang tercantum dalam
dikembangkan dalam Kompetensi Dasar
silabus SMK Koperasi Yogyakarta. Materi
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Hamas Nur Kholid dan Amanita Novi Yishita,M.Si) 17
dan soal dibuat menggunakan Microsoft
kelayakannya oleh ahli materi dan ahli
Word, yang nantinya akan dicantumkan
media. Ahli materi dan ahli media adalah
dalam Media Pembelajaran Akuntansi
dosen dari Jurusan Pendidikan Akuntansi
“AccounTainment” Untuk pelaksanaan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
pembuatan dengan software Adobe Flash
Yogyakarta yang memiliki kompetensi
Professional, dan peneliti dibantu oleh
pada bidangnya. Hasil penilaian oleh ahli
saudari Eka Legya Frannita.
materi, penilaian Media Pembelajaran
c. Pengembangan (Development)
Akuntansi
“AccounTainment”
Media dibuat menggunakan hardware
memperoleh rata-rata skor sebesar 3,8
dengan spesifikasi sistem operasi Windows
yang termasuk dalam kategori sangat baik
8 dan RAM 4GB. Media ini diberi nama
dan layak. Penilaian dari ahli media
“AccounTainment”
seluruh
menghasilkan nilai rata-rata 2,84 yang
komponen yang telah dipersiapkan pada
termasuk dalam kategori baik dan layak.
tahap desain dirangkai dengan menjadi
Penilaian
satu kesatuan media dengan menggunakan
akuntansi, diperoleh rata-rata skor 3,35
software AdobeFlash CS 6 Action Scrip
yang masuk dalam kategori sangat baik
3.0. seluruh komponen dirangkai menjadi
dan layak. Kesimpulan dari penilaian
satu
media tersebut adalah bahwa Media
kesatuan
dengan
media
sesuai
dengan
dari
praktisi
pembelajaran
storyboard. Di mulai dengan membagi tiga
Pembelajaran
bagian yaitu bagian intro (pembuka),
“AccounTainment” layak digunakan dalam
bagian inti, dan bagian penutup.
proses pembelajaran, dikatakan layak
Materi, soal, pilihan jawaban, gambar
Akuntansi
karena semua aspek penilaian sudah
animasi, background, game, musik, serta
terpenuhi.
tombol nafigasi yang akan dimuat dalam
d. Implementasi (Implementations)
cara
Uji coba lapangan dilakukan oleh
mengimpor ke dalam program adobe flash.
peneliti dan siswa. Peneliti melakukan uji
Berkas yang dihasilkan dari perangkat
coba angket tersebut di kelas X Akuntansi
lunak ini mempunyai file extention(.fla)
2
dan dapat dijalankan di luar area kerja flash
memiliki kesamaan karakteristik siswa
setelah
diantara ketiga kelas X Akuntansi di sana.
media
dimasukkan
di-publish
dengan
ke
dalam
file
Produk awal Media Pembelajaran “AccounTainment”
Koperasi
Yogyakarta
yang
Kegiatan ini dilakukan di Laboratorium
extension(.swf) atau (.exe).
Akuntansi
SMK
diuji
komputer SMK Koperasi Yogyakarta. Sebelum
memulai
mengoperasikan
aplikasi, siswa diminta oleh peneliti untuk
18 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017
menginstall aplikasi Media Pembelajaran
menyenangkan
Akuntansi “AccounTainment” ke dalam
memanfaatkan komputer yang dimiliki
masing
sekolah sebagai salah satu alternatif media
masing
komputer.
Peneliti
yaitu
menggunakan laptop dan LCD dalam
pembelajaran.
mempraktikkan
e. Evaluasi (Evaluations)
penggunaannya
dan
dengan
terkadang keliling kelas untuk membantu
Tujuan utama dari pengembangan
apabila ada siswa yang bertanya. Pada saat
media ini adalah untuk meningkatkan
mencoba Media Pembelajaran Akuntansi
motivasi belajar siswa. Peneliti mengukur
“AccounTainment” siswa terlihat sangat
peningkatan motivasi belajar siswa dengan
antusias
pembelajaran
cara mengumpulkan dan merekapitulasi
Pembelajaran
angket motivasi sebelum dan sesudah
dalam
menggunakan
Media
Akuntansi “AccounTainment”. Pada saat
penggunaan
mengerjakan soal-soal siswa berusaha
Akuntansi
untuk mengerjakannya dengan sungguh-
perhitungan
sungguh untuk menyelesaikan soal yang
sebesar 20,15%. Hasil rekapitulasi tersebut
ada di aplikasi tersebut. Siswa dapat
menunjukan
belajar mandiri dengan tenang dan bisa
Siswa meningkat setelah menggunakan
menghibur
Media
diri
dengan
memainkan
berbagai game yang tersedia di dalam media tersebut. Siswa diberi waktu 45 menit
untuk
mengoperasikan
Pembelajaran “AccounTainment”. Media
Selama
Pembelajaran
Media
Pembelajaran
“AccounTainment”, menunjukan
bahwa
peningkatan
Motivasi
Pembelajaran
hasil
Belajar
Akuntansi
“AccounTainment”. Hasil uji t yang telah dilakukan pada
Media
paired samples statistic menunjukkan hasil
Akuntansi
perhitungan rata-rata skor Motivasi Belajar
penerapan
sebelum penggunaan Media Pembelajaran
Akuntansi
Akuntansi
“AccounTainment”
adalah
“AccounTainment”, tidak ada siswa yang
sebesar 45,77, sedangkan Motivasi Belajar
mengobrol, mereka memahami materi dan
setelah penggunaan media adalah sebesar
fitur-fitur yang tersaji di dalam Media
59,77. Tabel paired samples correlation
Pembelajaran
menunjukkan angka korelasi sebesar 0,691
Akuntansi
“AccounTainment” dengan seksama. Berdasarkan
uraian
di
dengan sig 0,000 artinya, korelasi antara atas,
skor total motivasi sebelum dan setelah
pembelajaran dengan menggunakan Media
penggunaan
Media
Pembelajaran
Pembelajaran
Akuntansi
Akuntansi “AccounTainment” adalah kuat
AccounTainment” membawa pengalaman
dan signifikan. Pada tahap ini dapat
baru dalam belajar dengan cara yang lebih
disimpulkan bahwa pengembangan Media
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Hamas Nur Kholid dan Amanita Novi Yishita,M.Si) 19
Pembelajaran
Akuntansi
“AccounTainment”
efektif
untuk
digunakan dalam proses pembelajaran
Peneliti
melakukan
revisi
sesuai
pemberian saran. Kelayakan
Media
Pembelajaran
karena dapat meningkat Motivasi Belajar
Akuntansi “AccounTainment” ditinjau dari
siswa.
dua aspek yaitu aspek pembelajaran dan aspek materi, nilai tertinggi yaitu pada Pembelajaran
aspek pembelajaran yang mendapat rata-
Akuntansi “AccounTainment” materi
rata skor sebesar 3,81 dibanding aspek
menyiapkan jurnal umum
materi yaitu 3,78. Namun demikian, kedua
Kelayakan
Media
Kelayakan
Media
Pembelajaran
aspek tersebut termasuk kategori “Sangat
Akuntansi “AccounTainment” diketahui
Baik”
melalui
Pembelajaran
tahap
validasi
oleh
para
untuk
kelayakan
Media Akuntansi
Ahli.Validator yang dipilih oleh peneliti
“AccounTainment”.
terdiri dari dosen Ahli Materi, Ahli Media,
menunjukkan
dan satu praktisi pembelajaran (guru)
Akuntansi
Akuntansi di SMK Koperasi Yogyakarta.
layak/pantas diimplementasikan dalam
Instrumen
pembelajaran ditinjau dari segi materi,
pengumpulan
data
menggunakan angket kelayakan media dengan skala 1-4. Hasil validasi kelayakan Media
Pembelajaran
Hasil
Media
tersebut
Pembelajaran
“AccounTainment”
soal, dan pembelajaran. Peneliti
juga
melakukan
revisi
Akuntansi
berkaitan dengan saran perbaikan yang
keseluruhan
diberikan oleh Ahli Materi. Perbaikan
oleh para Ahli
tersebut antara lain, yaitu memperbaiki
memperoleh rata-rata 3,27 dengan kategori
penamaan atau penyebutan nama akun
Sangat Baik.
yang di sesuaikan dengan SAK.
a) Ahli Materi
b) Ahli Media
“AccounTainment”
secara
yang sudah dinilai
Ahli Materi adalah dosen dari jurusan
Ahli Media adalah dosen dari jurusan
Pendidikan Akuntansi, yaitu Ibu Adeng
Pendidikan Akuntansi, yaitu Rizqi Ilyasa
Pustikaningsih, S.E, M.Si,. Hasil validasi
Aghni, S.Pd., M.Pd,. Kelayakan Media
dilakukan untuk mengetahui kelayakan
Pembelajaran
media dari segi materinya. Berdasarkan
“AccounTainment” ditinjau dari dua aspek
hasil validasi yang dapat di lihat pada
yaitu
Lampiran 9 halaman 184 media dinilai dari
pemrograman. Untuk aspek tampilan
aspek pembelajaran, dan aspek materi.
mendapat rata-rata skor yaitu 2,72.
aspek
Akuntansi
tampilan
dan
aspek
20 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017
Ditinjau dari aspek pemrograman,
mendapatkan rata-rata skor sebesar 3,25.
mendapat rata-rata skor yaitu 3,0. Aspek
Berdasarkan penilaian guru akuntansi
pemrograman
ini
oleh
mengenai Media Pembelajaran Akuntansi
kemudahan
dalam
penggunaan,
“AccounTainment” memperoleh rata-rata
fleksibilitas file, dan tingkat interaktivitas
skor sebesar 3,35 dengan kategori Sangat
siswa dengan media yang mendapat
Baik. Hasil tersebut menunjukkan Media
kategori
Pembelajaran
didukung
sangat
baik.
Sehingga
Akuntansi
berdasarkan penilaian ahli media, Media
“AccounTainment”
Pembelajaran
Akuntansi
diimplementasikan dalam pembelajaran
rata-rata
ditinjau dari segi materi, soal, dan bahasa.
skor yaitu 2,84 dengan kategori Baik. Hasil
Adapun saran atau masukan dari guru
tersebut
Media
akuntansi harapannya media ini bisa
Akuntansi
digunakan pada materi akuntansi yang
“AccounTainment”
mendapat
menunjukkan
Pembelajaran “AccounTainment”
layak/pantas
layak/pantas
lainnya.
diimplementasikan dalam pembelajaran ditinjau
dari
segi
tampilan
dan
pemrograman. Peneliti
Peningkatan
Motivasi
penggunaan juga
melakukan
revisi
berkaitan dengan saran perbaikan yang
Akuntansi
Media
sesudah
Pembelajaran
“AccounTainment”
pada
materi Menyiapkan Jurnal Umum
diberikan oleh Ahli Media. Perbaikan
Respon siswa dapat dilihat dari hasil
tersebut antara lain, yaitu memperbaiki
pengukuran motivasi siswa. Respon siswa
aspek tampilan untuk lebih menarik, dan
pada tabel 18 (hal. 100) yaitu Rekapitulasi
memperbaiki dan menambah konten dari
Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa
media agar lebih bervariasi.
menunjukkan bahwa motivasi belajar
c) Guru Akuntansi
siswa
Guru Akuntansi yang dipilih sebagai
setelah
implementasi
Pembelajaran
Media
Akuntansi
validator media adalah guru pengampu
“AccounTainment” lebih tinggi pada setiap
mata pelajaran Akuntansi kelas X yaitu Ibu
indikator pengukurnya. Berdasarkan hasil
Ratri Rahmawati, S.Pd. Hasil validasi
uji
dilakukan untuk mengetahui kelayakan
pengembangan
media berdasarkan aspek materi dan aspek
Akuntansi
bahasa. Pada aspek materi mendapat rata-
meningkatkan Motivasi Belajar Akuntansi.
rata skor yaitu 3,38. Aspek bahasa
Peningkatan terkecil dalam motivasi
t
didapatkan
kesimpulan
Media
bahwa
Pembelajaran
“AccounTainment”
akan
terdapat pada indikator 2 sebesar 10%
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Hamas Nur Kholid dan Amanita Novi Yishita,M.Si) 21
yaitu
indikator
“Ulet
Menghadapi
kegiatan
belajar
monoton
kurang
Kesulitan”. Urutan berikutnya ditempati
bervariasi. Namun setelah diterapkannya
oleh indikator 1 sebesar 13,33% yaitu
media
indikator “Tekun Menghadapi Tugas”.
“AccounTainment”
Berikutnyaada
bersemangat,
indikator
4
dengan
pembelajaraan
akuntansi
siswa
tertarik
untuk
antusias, belajar
kenaikan sebesar 17,50% yaitu indikator
akuntansi tentang materi jurnal umum, dan
“Lebih Senang Belajar Mandiri”. Urutan
itu bisa membuat siswa untuk lebih cepat
berikutnya ditempati oleh indikator 5
memahami materi yang disajikan.
sebesar 17,77% yaitu indikator “Cepat Bosan
Pada
Tugas-Tugas
Adanya perbedaan dan perubahan
Rutin”.
positive tingkah laku siswa, di mana siswa
Berikutnya ditempati oleh indikator 8
lebih fokus mendengarkan penjelasan
sebesar 17,78% yaitu indikator “Senang
guru, semangat dalam mengerjakan soal,
Mencari dan Memecahkan Soal-Soal”.
antusias dalam mengikuti proses belajar,
Posisi tiga teratas ditempati oleh indikator
serta respon siswa pada saat mengikuti
7 “Tidak Mudah Melepaskan Hal yang
kegiatan belajar dari sebelum-sebelumnya.
Diyakini” sebesar 18,33%, kemudian
Hal ini mengindikasikan pada peningkatan
indikator 6 yaitu “Dapat Mempertahankan
motivasi belajar siswa, sehingga dapat
Pendapat” sebesar 22,08%, dan indikator 3
disimpulkan adanya peningkatan pada
sebesar 35,41% yaitu “Memiliki Minat
motivasi
Terhadap
menggunakan
Berbagai
Soal”
sebagai
belajar
siswa
media
setelah
pembelajaran
akuntansi “AccounTainment”.
peningkatan motivasi siswa terbesar. Berdasarkan dari hasil pengamatan di
Hasil penelitian pengembangan ini
kelas pada saat menggunakan media
sesuai dengan teori yang dijelaskan oleh
pembelajaran
akuntansi
Sanaky (2013: 42) yang mengatakan
“AccounTainment” juga menunjukan ada
bahwa manfaat media pembelajaran salah
nya peningkatan motivasi belajar siswa.
satunya dapat menumbuhkan motivasi
Hal ini dapat dibuktikan dari hasil
dalam belajar. Sudjana dan Rivai (2002:
pengamataan
awal
24) juga mengemukakan manfaat media
dibandingan dengan hasil pengamataan
pembelajaran dalam proses belajar yaitu
pada
pembelajaran
saat
saat
observasi
menggunakan
pembelajaran “AccounTainment”.
media akuntansi
Siswa
kurang
dengan
memanfaatkan
media pembelajaran akan lebih menarik perhatian
siswa
sehingga
dapat
antusias karena hanya mendengarkan guru,
menumbuhkan motivasi belajar pada siswa
dan membaca buku teks saja, sehingga
tersebut.
22 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017
desain
sebelumnya.
Media
SIMPULAN DAN SARAN
Pembelajaran
Akuntansi
Simpulan
“AccounTainment” awal divalidasi penelitian
oleh ahli materi, ahli media, guru
pengembangan dan pembahasan, dapat
akuntansi dan revisi. Setelah revisi,
disimpulkan bahwa:
dihasilkan
1. Pengembangan Media Pembelajaran
Akuntansi “AccounTainment” akhir
Akuntansi “AccounTainment” melalui
yang siap untuk di implementasikan
lima tahap yaitu:
pada proses pembelajaran.
Berdasarkan
a. Analysis.
hasil
Pada
tahap
ini,
Media
d. Implementation,
Pembelajaran
pada
tahap
kebutuhan
implementasi, peneliti menerapkan
siswa dan analisis kurikulum. Hasil
produk akhir Media Pembelajaran
dari analisis kebutuhan siswa dan
Akuntansi “AccounTainment” untuk
analisis kurikulum, diketahui bahwa
diujicobakan di kelas X Akuntansi
siswa membutuhkan suatu media
SMK Koperasi Yogyakarta untuk
pembelajaran yang variatif, inovatif
meningkatkan
dan
pada
siswa. Hasil dari tahap implementasi
kompetensi dasar menyiapkan jurnal
adalah data angket Motivasi Belajar
umum untuk dapat meningkatkan
sebelum dan setelah menggunakan
Motivasi Belajar mereka. Produk
Media
yang sesuai untuk dikembangkan
“AccounTainment”.
dilaksanakan
menarik
analisis
khususnya
yaitu Media Pembelajaran Akuntansi
Motivasi
Pembelajaran
e. Evaluation,
hasil
Belajar
Akuntansi
evaluasi
pengembangan Media Pembelajaran
“AccounTainment”. b. Design, pada tahap ini dihasilkan
Akuntansi “AccounTainment” yaitu
rancangan produk awal yang terdiri
ketercapaian pengembangan produk
dari storyboard, dan elemen-elemen
berupa peningkatan Motivasi Belajar
media yang akan dibuat menjadi
siswa.
produk awal Media Pembelajaran
Akuntansi “AccounTainment” dapat
Akuntansi “AccounTainment”.
meningkatkan
c. Development.
Pada
tahap
Koperasi
Media
20,15%.
Akuntansi
“AccounTainment” yang telah di
Pembelajaran
Motivasi
Belajar
siswa kelas X Akuntansi SMK
pengembangan, peneliti membuat Pembelajaran
Media
2. Penilaian
Yogyakarta
Media
sebesar
Pembelajaran
Akuntansi “AccounTainment” ditinjau
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Hamas Nur Kholid dan Amanita Novi Yishita,M.Si) 23
berdasarkan validasi dari ahli materi, ahli media, dan guru. Validasi oleh ahli
Saran Berdasarkan
penelitian
materi diperoleh nilai rata-rata skor 3,8
pengembangan
dan
dengan kategori “Sangat Baik” dan
pengembangan
seperti
layak digunakan. Validasi oleh ahli
dijelaskan, Media Pembelajaran Akuntansi
media diperoleh rata-rata skor 2,84
“AccounTainment”
dengan kategori “Baik” dan layak
pembelajaran masih memiliki banyak
digunakan. Validasi oleh guru diperoleh
kelemahan. Oleh karena itu, beberapa
rata-rata skor 3,35 dengan kategori
saran pemanfaatan dan pengembangan
“Sangat Baik” dan layak digunakan.
produk lebih lanjut yang dibutuhkan
Secara keseluruhan validasi, maka
adalah sebagai berikut:
diperoleh skor rata-rata 3,27 dengan
1. Bagi Sekolah
kategori “Sangat Baik” dan layak
keterbatasan yang
sebagai
Meningkatkan
fasilitas
telah
media
media
digunakan sebagai media pembelajaran
pembelajaran untuk mendukung proses
Akuntansi.
pembelajaran
3. Media
Pembelajaran
Akuntansi
“AccounTainment”
dapat
di
sekolah,
dan
memfasilitasi pendidik untuk mengikuti pelatihan
pengembangan
media
meningkatkan Motivasi Belajar siswa
pembelajaran
sebesar 20,15%. Motivasi Belajar Awal
wawasan menjadi harapan yang bisa
sebelum
diwujudkan oleh pihak sekolah.
menggunakan
Pembelajaran
Media Akuntansi
“AccounTainment”
diperoleh
skor
guna
memperluas
2. Bagi Guru Berdasarkan hasil penelitian dari 3
67,30% sedangkan Motivasi Belajar
indikator
Akhir setelah menggunakan Media
mengalami peningkatan terkecil, yaitu
Pembelajaran
indikator
“Ulet
Menghadapi
“AccounTainment” sebesar 87,45%.
Kesulitan”,
“Tekun
Menghadapi
Hasil uji t yaitu t hitung sebesar -24.579
Tugas”, dan “Lebih Senang Belajar
dengan
menunjukkan
Mandiri’. Guru harus tahu mana siswa
pengukuran yang signifikan sehingga
sudah paham, dan siswa yang belum
kesimpulannya adalah pengembangan
paham,
Media
Akuntansi
pertanyaan pancingan kepada seluruh
dapat
siswa, agar siswa lebih ulet dalam
sig.
Akuntansi
0.000
Pembelajaran
“AccounTainment”
meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.
motivasi
dengan
cara
belajar
yang
memberikan
menghadapi kesulitan. Sebab tidak
24 Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 8 Tahun 2017
sedikit siswa merasa malu untuk
Lebih bisa mengembangkan media
bertanya kepada guru apabila siswa
pembelajaran
tersebut belum mengerti atau paham,
“Accountainment”
dan lebih memilih untuk diam saja.
memperluas materi pelajaran dan soal-
Selanjutnya, guru dapat memberikan
soal latihannya, serta memperkaya
tugas individu kepada siswa, yang
konten
kemudian guru menunjuk salah satu
tersebut sehingga lebih bervariasi dan
siswa secara acak untuk menjawabnya.
menarik.
Hal ini dapat meningkatkan ketekunan
media akuntansi “Accountainment”
siswa
atau
bisa lebih difokuskan pada kualitas
mengerjakan tugas, sebab beberapa
materi, dan soal, karena pada penelitian
siswa
tidak
ini belum dilakukan uji coba terhadap
mengerjakan tugas apabila tugas yang
kualitas soal untuk hasil media yang
diberikan tidak dibahas oleh guru.
lebih efektif dan sempurna.
dalam
lebih
menghadapi
memilih untuk
dari
akuntansi
media
Penelitian
dengan
lebih
pembelajaran
pengembangan
Selain itu guru bisa mengingatkan siswa untuk
tidak
jawaban,
saling
saling
memberikan
mencontek
ketika
sedang mengerjakan tugas. Hal ini dapat memperbaiki pola belajar mandiri siswa. Guru juga bisa menggunakan atau mengembangkan media pembelajaran Akuntansi
sehingga
kegiatan
pembelajaran menjadi lebih variatif, dan guru juga dapat menambah sumber referensi sebagai bahan ajar lain seperti media pembelajaran sebagai penunjang
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsismi. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. (2011). Media Pendidikan.Jakarta: Rajawali Pers. Lee, William W, & Owens, Diana L. (2000). Media-Based Instructional Design. San Fransisco: JoseyBass/Pfeiffer. Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes.Yogyakarta: Mitra Cendekia Press.
alternatif proses pembelajaran sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dapat meningkatkan pemahaman serta motivasi belajar siswa. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Mulyatiningsih, E. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Setyosari, Punaji. (2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta: Kencana.
Pengembangan Media Pembelajaran .... (Hamas Nur Kholid dan Amanita Novi Yishita,M.Si) 25
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Wahono, Romi Satrio. (2006). Aspek dan Kriteria Penilaian Media Pembelajaran.http://romisatriawah ono.net/2006/06/21/aspek-dankriteria-penilaian-mediapembelajaran/. Diakses pada 30 Agustus 2016. Yuli Anggraeni. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Berbentuk Pocket Book Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Praktik Akuntansi Manual (PAM) Kelas XI Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.