PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MICROSOFT OFFICE

Download penelitian ini berupa pengembangan media pembelajaran dengan Powerpoint pada mata pelajaran Teknik .... menampilkan teks, gambar, audio, vi...

0 downloads 556 Views 189KB Size
e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun:2014)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MICROSOFT OFFICE POWERPOINT PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) KELAS VII SEMESTER GENAP DI SMP N 4 TABANAN KABUPATEN TABANAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 I Gede Putu Adhiyasa SP1, Ketut Pudjawan 2, I Dewa Kade Tastra 3 1,2,3

Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

e-mail: [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan: (1) Mengetahui prosedur pengembangan media pembelajaran dengan software Powerpoint pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kelas VII; (2) menghasilkan suatu produk media pembelajaran Powerpoint untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kelas VII di SMP N 4 Tabanan dalam bentuk CD yang layak untuk diterapkan sebagai media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan (Research and Development) yang dilakukan di SMP Negeri 4 Tabanan, Kabupaten Tabanan dalam waktu tujuh bulan, mulai dari bulan April 2013 sampai dengan bulan Oktober 2013. Objek penelitian ini berupa pengembangan media pembelajaran dengan Powerpoint pada mata pelajaran Teknik Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan materi perangkat keras komputer. Metode pengembangan yang digunakan adalah metode prosedural yang diadaptasi dari model pengembangan desain instruksional menurut Dick & Carey dan model penelitian pengembangan menurut Borg & Gall. Instrumen pengumpulan data berupa lembar angket untuk ahli materi, ahli desain, dan ahli media, uji coba perorangan, kelompok kecil dan lapangan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu digunakan untuk mengolah data hasil review yang berupa masukan, tanggapan, kritik dan saran perbaikan yang terdapat pada kuesioner, dan analisis data deskriptif kuantitatif yaitu digunakan untuk mengolah data berupa angka-angka atau persentasi yang diperoleh melalui kuesioner dalam penilaian media pembelajaran yang dikembangkan. Hasil penelitian ini adalah media pembelajaran dengan Powerpoint yang dikemas dalam sebuah CD (compact disc), sedangkan prosedur pengembangan media pembelajaran yang dilakukan yaitu: (1) analisis yang meliputi analisis spesifikasi teknis dan tahap analisis kerja program; (2) membuat storyboard; (3) desain program yang meliputi desain diagram alir, dan desain interface; (4) implementasi program; dan (5) pengujian. Media pembelajaran dinyatakan layak berdasarkan uji kelayakan menurut: (1) uji ahli isi mata pelajaran TIK berada pada kualifikasi sangat baik (93,33%), (2) uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi baik (84%), (3) uji ahli media pembelajaran berada pada kualifikasi baik (86,67%), (4) uji coba perorangan berada pada kualifikasi baik (82.96%), uji kelompok kecil berada pada kualifikasi sangat baik (92,51%), uji coba lapangan berada pada kualifikasi baik (89%). Dari hasil uji di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dengan Powerpoint yang dikembangkan layak digunakan sebagai pendukung pembelajaran untuk mata pelajaran TIK pada kelas VII. Kata kunci: pengembangan, powerpoint, mata pelajaran TIK

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun:2014) . Abstract This study aims to: (1) Determine the instructional media development procedures with Powerpoint software on the subjects of Information and Communication Technology (ICT) for class VII, (2) produce a media product for subjects learning Powerpoint Information and Communication Technology (ICT) for class VII in SMP N 4 Tabanan in CD which worth to apply as a learning media. This research approach development research ( Research and Development ) conducted in SMP Negeri 4 Tabanan Tabanan within seven months , starting from April 2013 to October 2013 . Object of this research is the development of instructional media on subjects with Powerpoint Engineering Information and Communication ( ICT ) with the material of computer hardware . The method used is the development of procedural methods adapted from the model of the development of instructional design by Dick & Carey model of research and development by Borg & Gall . Data collection instruments in the form of a questionnaire sheet to matter experts , design experts , and media experts , individual testing , small groups and field . Analysis of data using qualitative descriptive analysis that is used to process the results of a review of data in the form of input , feedback , critiques and suggestions for improvements contained in the questionnaires , and analysis of quantitative descriptive data that is used to process the data in the form of numbers or percentages obtained through questionnaires in the assessment instructional media developed . The results of this research is to study media Powerpoint packaged in a CD ( compact disc ) , while the instructional media development procedures performed are: ( 1 ) analysis includes analysis of technical specification and analysis phase work program , (2 ) create a storyboard ; ( 3 ) design programs that include design flow charts , and interface design , (4 ) implementation , and ( 5 ) testing . Learning media declared eligible by the feasibility test by: ( 1 ) test expert ICT course content was very good in qualifying ( 93.33 % ) , ( 2 ) test instructional design experts are in good qualifications ( 84 % ) , ( 3 ) test instructional media specialists are in good qualifying ( 86.67 % ) , ( 4 ) the trial was well-qualified individuals ( 82.96 % ) , a small group of test are in excellent qualifications ( 92.51 % ) , field trials are in qualifying good ( 89 % ) . From the test results it can be concluded that the instructional media developed with Powerpoint decent used as learning support for ICT subjects in class VII. Keyword: development, powerpoint, ICT

PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini mempercepat modernisasi segala bidang, sehingga menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar bangsa. Berbagai perkembangan itu semakin kuat sejalan dengan tuntutan reformasi dan globalisasi. Untuk menghadapi keadaan tersebut diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi. Pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi adalah untuk menciptakan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing untuk menghadapi tantangan di era globalisasi.

Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui proses pendidikan, baik pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan non formal di lingkungan masyarakat. Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Demikian kompleksnya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi menuntut adanya pembelajaran yang tidak hanya dilakukan di kelas saja melainkan juga di luar kelas untuk menunjukkan gejala-gejala nyata di lapangan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sarana yang dapat mengatasi

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun:2014) keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera. Media pembelajaran yang dapat menampilkan berbagai objek dan prosesproses yang terjadi tanpa harus melihat langsung di lapangan merupakan salah satu sarana yang dapat menunjang pembelajaran. Salah satu materi yang diajarkan pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi SMP kelas VII pada semester genap adalah mengidentifikasi berbagai komponen perangkat keras komputer. Materi tersebut mengkaji perangkat keras/hardwere (Alat Input, Alat Proses, Alat Output). Dipandang dari segi kesukaran materi, materi memperaktekkan keterampilan dasar komputer cukup sulit dipahami oleh siswa dengan hanya membaca buku ataupun mendengarkan penjelasan secara lisan. Disamping itu, di dalam materi komponen perangkat keras komputer terdapat juga materi operasi dasar peralatan komputer yang didalamnya terdapat objek-objek yang merupakan konsep konkrit. Pada kenyataannya, konsep-konsep konkrit di dalam pembelajaran tidak boleh didefinisikan. Seperti menjelaskan pengertian tombol (button), layar (screen), ataupun tools, maka nama objek tersebut tidak dapat didefinisikan, tetapi dilakukan dengan menunjukkan langsung contoh gambar objek, sehingga dengan melihat secara langsung, siswa akan dapat memahami apa yang dinamakan tombol (button), layar (screen), ataupun tools. Oleh karena itu, diperlukan media pembelajaran yang dapat menampilkan objek-objek tersebut sehingga akan mempermudah siswa dalam mengenali dan memahami objekobjek operasi dasar peralatan komputer. Guru dituntut berusaha agar materi yang disampaikan dapat dimengerti oleh siswa. Materi yang memiliki banyak proses dan kenampakan objek sulit ditunjukkan tanpa menggunakan media. Oleh karena itu, diperlukan suatu media yang memungkinkan siswa dapat menggunakan alat indera secara optimal. Makin banyak alat indera yang digunakan

untuk mempelajari sesuatu, makin mudah diingat apa yang dipelajari. Pada kenyataannya, media pembelajaran dengan topik komponen perangkat keras komputer pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi SMP kelas VII masih terbatas pada media cetak berupa buku teks, LKS, dan modul. Media yang berbentuk CD pembelajaran khususnya yang mampu menampilkan teks, gambar, audio, video, dan animasi secara langsung, masih terbatas penggunaannya karena kelangkaan media tersebut sehingga sulit diperoleh. Hal tersebut disebabkan oleh minimnya pengembangan media selama ini. Setiap pendidik tidak ingin anak didiknya gagal dalam menerima pelajaran. Banyak upaya yang dilakukan sekolah untuk menanggulangi kesenjangan dalam menerima pelajaran di kelas. Sekolah berupaya untuk memberikan buku-buku pedoman yang didapat dari sumbangansumbangan pemerintah dan juga beberapa LKS yang nantinya bisa digunakan untuk berlatih di rumah. Namun hal ini tidak begitu membantu dalam proses pembelajaran, karena sebagian siswa melakukan proses belajar di kelas tidak optimal. Siswa yang belajar hanya menggunakan buku pedoman dan LKS akan bingung karena begitu banyaknya materi yang harus diingat dan dihapal tanpa praktek dan langsung terjun dalam pelajaran tersebut. Sedangkan bagi siswa SMP kegiatan menghapal akan membuat pikiran dan imajinasi mereka berkurang. Siswa akan kesulitan membayangkan atau mencari perumpamaan pada materi yang diberikan, terutama pada mata pelajaran TIK. Banyak ada simbol-simbol dalam penggunaan komputer dan sesuai materi pelajaran tentang menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk menyajikan informasi sangat membutuhkan daya konsentrasi yang tinggi untuk membayangkannya, jika tanpa adanya praktek langsung, maka siswa akan bingung untuk mempelajarinya. Oleh karena itu, dengan bantuan media pembelajaran berbasis Microsoft

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun:2014) Office Powerpoint akan dapat membantu siswa dalam proses belajar di dalam kelas dengan efektif dan efesien. Selain bisa membuat siswa belajar dengan cara yang berbeda dan terkesan ada warna baru di dalam kelas mereka, siswa tersebut dapat dengan mudah mengingat materi yang diberikan dari buku pedoman ataupun LKS dengan disertai tayangan melalui media pembelajaran berbasis Microsoft Office Powerpoint.

METODE Model pengembangan yang digunakan adalah model prosedural yang diadaptasi dari model pengembangan desain instruksional menurut Dick & Carey dan model penelitian pengembangan menurut Borg & Gall. Dalam langkahlangkah pengembangan model ini, kegiatan pengembangan terdiri dari lima tahap diantaranya tahap identifikasi, tahap desain dan pengembangan, tahap produksi, eahap evaluasi, dan produksi media. Tahap identifikasi meliputi: (a) identifikasi terhadap tujuan, karateristik peserta didik, keahlian teknis, fasilitas, dan peralatan dan (b) identifiksi terhadap kurikulum, untuk menentukan bahan ajar. Tahap desan dan pengenbangan adalah merancang dan mengembangkan program dalam bentuk dokumen desain sesuai langkah-langkah yang diadaptasi dari model Dick & Carey, dimasuk didalamnya penyusunan flow chart, penulisan naskah, dan storyboard. Langkah-langkah tahap ini adalah : (a) perumusan standar kompetensi, (b) analisis standar kompetensi (c) identifikasi kemampuan awal dan karakteristik peserta didik (d) merumuskan kompetensi pembelajaram (e) memilih strategi pembelajaran dan pengalaman belajar (f) penjabaran kompetensi dasar menjadi indicator (g) pengembangan butir uji berdasarkan acuan patokan Tahap Produksi, kegiatan dalam tahap ini yaitu membuat seluruh obyek media (assembly), misalnya pembuatan gambar (image), clip art, animasi dan vidio.

Tahap evaluasi dilakukan dengan langkah-langkah : (a) Vaidasi dan uji coba meliputi : (1) Validasi ahli isi, ahli desain dan ahli media pembelajaran, (2) ujicoba perorangan, (3 uji coba kelompok kecil, dan (4) uji coba lapangan. (b)Tahap revisi, ada dua macam yaitu : (1) perubahan terhadap materi pembelajaran dalam penyajian media pembelajaran. (2) hasil revisi berdasarkan masukan dari uji coba akan diperoleh produk akhir. Hasil dari penelitian pengembangan ini diuji tingkat validitas dan keefektifannya. Tingkat validitas media pembelajaran diketahui melalui hasil analisis dari : (1) validasi oleh ahli isi bidang studi atau mata pelajaran, ahli desain pembelajaran dan ahli media pembelajaran, (2) uji coba yang dilakukan meliputi uji perorangan, uji kelompok kecil dan uji coba lapangan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan digunakan untuk memperbaiki/revisi produk yang dikembangkan. Dengan proses uji coba produk seperti ini, diharapkan kualitas media yang dikembangkan menjadi lebih baik. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian adalah metode angket dengan mengunakan lembar angket. Angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan yang diajukan pada responden untuk mendapat jawaban. Angket digunakan untuk mengumpulkan data hasil review dari ahli isi bidang studi atau mata pelajaran, ahli desain, ahli media pembelajaran, coba perorangan, kelompok kecil, uji coba lapangan, dan guru pembina mata pelajaran. Pada fase desain instrumen yang digunakan untuk menilai kualitas rancangan media audio visual dalam bentuk naskah (Storyboard). Instrumen diberikan kepada ahli isi bidang studi, ahli desain pembelajaran, dan ahli media pembelajaran. Dalam penelitian pengembangan ini digunakan dua teknik analisis data, yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Menurut Agung (2010b:65) “analisis deskriptif kualitatif yaitu suatu cara analisis/pengolahan data dengan jalan

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun:2014) menyusun secara sistematis dalam persentase. Rumus yang digunakan untuk bentuk kalimat/kata-kata, kategori-kategori menghitung persentase dari masingmengenai suatu objek (benda, gejala, masing subyek menurut Tegeh dan Kirna variabel tertentu), sehingga akhirnya (2010:101) sebagai berikut. diperoleh kesimpulan umum”. Teknik analisis deskriptf kualitatf ini digunakan Keterangan: ∑ = jumlah untuk mengolah data hasil review ahli isi n = jumlah seluruh item bidang studi atau mata pelajaran, ahli angket media pembelajaran, ahli desain media Selanjutnya, untuk menghitung pembelajaran, dan siswa dari hasil uji persentase keseluruhan subyek lapangan. Teknik analisis data ini digunakan rumus: digunakan dengan mengelompokkan informasi-informasi dari data kualitatif yang berupa masukan, tanggapan, kritik, Persentase = (F : N) dan saran perbaikan yang terdapat pada kuesioner. Hasil analisis ini diguakan Keterangan: F = jumlah persentase untuk merevisi produk media keseluruhan subyek pembelajaran. N = banyak subjek Analisis yang juga dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini Untuk dapat memberikan makna adalah analisis deskriptif kuantitatif. dan pengambilan keputusan digunakan Teknik analisis ini digunakan untuk ketetapan terhadap hasil review dan uji mengolah data yang diperoleh melalui coba produk sebagai berikut angket dalam bentuk deskriptif Tabel 1. Konversi PAP Tingkat Pencapaian dengan skala 5 Tingkat Pencapaian 90 % – 100 % 80 % – 89 % 65 % – 79 % 55 % – 64 % 0 % – 54 % (Agung, 2010a:58) HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengembangan media pembelajaran pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kelas VII semester genap berupa software media pembelajaran yang dikemas dalam Compact Disc (CD). Beberapa tahapan yang dilakukan dalam memproduksi media pembelajaran yaitu antara lain: (a) Analisis, Hasil analisis tahapan perancangan media pembelajaran ini dibagi dalan dua tahap, yaitu analisis spesifikasi teknis dan tahap analisis kerja program. Tahap analisis spesifikasi teknis untuk mengetahui persiaratan minimal sebuah personal computer (PC) untuk dapat menjalankan media pembelajaran berbasis komputer.

Kualifikasi Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang Media pembelajaran berbasis komputer ini dapat bekerja dalam sistem operasi Windows XP, Windows Vista, dan Windows 7. Untuk dapan menampilkan dan mengoperasikan perogram pada layar monitor dengan kualitas baik disarankan menggunakan prosessor dengan kecepatan di atas 1GHz dan memori 1GB. Software yang digunakan sebagai program utama dalam meembuat media pembelajaran berbasis Microsoft Office Powerpoint ini yaitu dengan menggunakan program Microsoft Office Powerpoint 2007, Cool Edit Pro 2.0 untuk pengeditan suara, Camtasia Studio 6 untuk pengeditan video, Adobe Photoshop CS5, office picture manager, dan paint untuk mengedit gambar serta Nero 8 untuk dokumentasi kedalam bentuk CD.

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun:2014) Perangkat keras untuk menjalankan media pembelajaran berbasis Microsoft Office Powerpoint ini adalah sebuah unit komputer yang dilengkapi dengan CD Room untuk keperluan membaca dan burning media pembelajaran dalam format CD, monitor SVGA atau LCD untuk menampilkan program, serta speaker aktif untuk mengakses sound yang ada dalam media pembelajaran. Tahapan analisis kerja program dilakukan untuk mengetahui kerja dari media pembelajaran berbasis Microsoft Office Powerpoint yang telah dibuat. Kerja media pembelajaran interaktif didesain untuk mempermudah pengguna untuk mempelajari komponen perangkat keras komputer, dimana pengguna dapat berinteraksi memberi masukan melalui mouse atau keybiard untuk mendapatkan respon dari komputer berupa animasi, teks, gambar, narasi, audio dan video. (b) Membuat storyboard, Storyboard merupakan pikiran yang divisualisasikan dan dideskripsikan melalui tulisan, dan direncanakan dengan narasi. Hasil dari penulisan storyboard akan digunakan dalam proses program multimedia, sehingga dalam proses produksi program multimedia akan lebih terstruktur dan teratur. (c) Desain program, Setelah materi pembelajaran disusun maka proses yang selanjutnya dilakukan adalah desain program. Desain program adalah langkah pertama dalam fase pengembangan media pembelajaran berbasis microsoft office powerpoint. (d) Implementasi program, adalah tahap menerjemahkan atau memindah desain ke tampilan sebenarnya dalam bentuk Microsoft Powerpoint 2007. Teknik pengujian program media pembelajaran pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kelas VII dilakukan dengan menjalankan program dari awal sampai akhir, kemudian mencoba setiap menu, sub menu dan tombol-tombol navigasi yang telah di hyperlink. Hasil validasi media audio visual pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Kimunikasi kelas VII semester II

tahun pelajaran 2012/2013 di SMP N 4 Tabanan diperoleh berdasarkan data angket dari review para ahli dan uji coba produk kepada siswa. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Data yang di analisis secara deskripfif kualitatif berupa masukan, saran dan komentar digunakan sebagai acuan untuk melakukan revisi produk dan data yang dianalisis secara deskriptif kuantitatif berupa deksriptif persentase yang dikonversi ke dalam tingkat pencapaian dengan skala 5. Data ini dipergunakan untuk mengetahui hasil pengembangan dari media pembelajaran audio visual. Hasil validasi terbagi menjadi dua yaitu hasil validasi mengenai naskah dan validasi mengenai kualitas media pembelajaran audio visual. Pemaparan hasil tersebut adalah sebagai berikut. Kualitas media pembelajaran berbasis Microsoft Office PowerPoint ditinjau dari aspek isi pembelajaran Teknologi Informasi dan komunikasi, dengan rerata persentase 93,33% berada pada kategori sangat baik. Tingkat pencapaian tersebut terdiri dari beberapa aspek sebagai berikut. (1) Kejelasan Tujuan (2) Kesesuaian tujuan dengan materi (3) Kejelasan penyajian materi (4) Kesesuaian tayangan visual dan materi (5) Kelengkapan materi (6) Kesesuaian evaluasi dan tujuan Kualitas media pembelajaran berbasis Microsoft Office PowerPoint ditinjau dari aspek desain pembelajaran, kualitas media pembelajaran berbasis Microsoft Office PowerPoint dengan rerata persentase 84% berada pada kategori baik. Tingkat pencapaian tersebut terdiri dari beberapa aspek sebagai berikut. (1) Kemenarikan tampilan fisik (2) Ketepatan penggunaan desain/rancangan penyajian materi (3) Kesesuaian durasi waktu dengan karakteristik sasaran (4) Kejelasan paparan materi (5) Kesesuaian evaluasi dan tujuan. Kualitas media pembelajaran berbasis Microsoft Office PowerPoint ditinjau dari aspek media pembelajaran, kualitas media pembelajaran berbasis Microsoft Office PowerPoint dengan rerata

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun:2014) persentase 86,67% berada pada persentase baik. Tingkat pencapaian tersebut terdiri dari beberapa aspek sebagai berikut. (1) Komposisi gambar (2) Kesesuaian musik yang digunakan (3) Kualitas musik yang digunakan (4) Ketepatan penggunaan sound effect (FX) (5) Kualitas teks yang digunakan (6) Keseimbangan (7) Kesatuan (8) Keindahan (9) Penonjolan. Kualitas media pembelajaran berbasis Microsoft Office PowerPoint ditinjau dari uji coba terhadap siswa, pada uji coba perorangan media pembelajaran berbasis Microsoft Office PowerPoint dengan rerata 82.96% berada pada kategori baik. Pada uji coba kelompok kecil dengan rerata persentase 89% media audio berada pada kategori baik. Pada uji coba lapangan dengan rerata 87,70% media audio berada pada kategori baik. Adapun aspek uji coba adalah sebagai berikut. (1) Kejelasan penyajian Materi (2) Kesesuaian tayangan visual dan materi (3) Kemenarikan tampilan fisik (4) Ketepatan penggunaan desain/rancangan penyajian materi (5) Komposisi Gambar (6) Kesesuaian musik yang digunakan (7) Kualitas musik yang digunakan (8) Ketepatan penggunaan Sound effect (FX) (9) Kualitas teks yang digunakan. Kualitas media pembelajaran berbasis Microsoft Office PowerPoint ditinjau dari uji coba terhadap siswa, pada uji coba lapangan, media pembelajaran berbasis Microsoft Office PowerPoint dengan rerata 89% berada pada kategori baik. Pada uji coba kelompok kecil dengan rerata persentase 89% media audio berada pada kategori baik. Pada uji coba lapangan dengan rerata 87,70% media audio berada pada kategori baik. Adapun aspek uji coba adalah sebagai berikut. (1) Kejelasan penyajian Materi (2) Kesesuaian tayangan visual dan materi (3) Kemenarikan tampilan fisik (4) Ketepatan penggunaan desain/rancangan penyajian materi (5) Komposisi Gambar (6) Kesesuaian musik yang digunakan (7) Kualitas musik yang digunakan (8) Ketepatan penggunaan

Sound effect (FX) (9) Kualitas teks yang digunakan. Kualitas media pembelajaran berbasis Microsoft Office PowerPoint ditinjau dari uji coba terhadap siswa, pada uji coba kelompok kecil media pembelajaran berbasis Microsoft Office PowerPoint dengan rerata 92,51% berada pada kategori sangat baik. Pada uji coba kelompok kecil dengan rerata persentase 89% media audio berada pada kategori baik. Pada uji coba lapangan dengan rerata 87,70% media audio berada pada kategori baik. Adapun aspek uji coba adalah sebagai berikut. (1) Kejelasan penyajian Materi (2) Kesesuaian tayangan visual dan materi (3) Kemenarikan tampilan fisik (4) Ketepatan penggunaan desain/rancangan penyajian materi (5) Komposisi Gambar (6) Kesesuaian musik yang digunakan (7) Kualitas musik yang digunakan (8) Ketepatan penggunaan Sound effect (FX) (9) Kualitas teks yang digunakan. PENUTUP Simpulan dari penelitian ini dipaparkan sebagai berikut. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan produk berupa media pembelajaran berbasis Microsoft Office PowerPoint dengan sasaran siswa kelas VII SMP N 4 Tabanan. Media yang dikembangkan ini telah menghasilkan media pembelajaran berbasis Microsoft Office PowerPoint yang dapat memotivasi siswa dalam belajar, layak pakai, dan sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga dapat meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. Prosedur memproduksi media pembelajaran yang dilakukan adalah: (1) analisis yang meliputi analisis spesifikasi teknis dan tahap analisis kerja program; (2) membuat storyboard; (3) desain program yang meliputi desain diagram alir, dan desain interface; (4) implementasi program; dan (5) pengujian. Dengan uji media menurut ahli isi mata pelajaran tingkat persentase mencapai 93,33% dan setelah dikonversikan dengan tabel konversi PAP skala 5, persentase tingkat pencapaian

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun:2014) 93,33% berada pada kualifikasi sangat baik. Dalam uji media menurut ahli desain pembelajaran tingkat persentase mencapai 84% dan Setelah dikonversikan dengan tabel konversi PAP skala 5, Setelah dikonversikan dengan tabel konversi PAP skala 5, persentase tingkat Pada tahap uji coba perorangan, media pembelajaran yang diuji tingkat persentase mencapai 82.96% dan setelah dikonversikan dengan tabel konversi PAP skala 5, persentase tingkat pencapaian 82.96% berada pada kualifikasi baik. Pada tahap uji coba kelompok kecil dilaksanakan, ke 12 siswa tersebut sangat antusias menyimak media yang ditampilkan. Pada tahap uji kelompok kecil media yang diuji tingkat persentase mencapai 92,51% dan setelah dikonversikan dengan tabel konversi PAP skala 5, persentase tingkat pencapaian 92,51% berada pada kualifikasi sangat baik. Pada tahap uji lapangan, siswa yang dipakai sebanyak 20 orang atau satu kelas yaitu kelas VII A. Pada tahap uji lapangan tingkat persentase mencapai 89% dan setelah dikonversikan dengan tabel konversi PAP skala 5, persentase tingkat pencapaian 89% berada pada kualifikasi baik

DAFTAR RUJUKAN Agung, A. A. Gede. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha. Chandra. 2004. Action Script Flash MX 2004 untuk Orang Awam. Palembang: CV. Maxikom. Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan.Cetakan ke-7. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Koyan, I Wayan. 2007. Statistika Terapan (Teknik Analisis Data Kuantitatif). Singaraja: Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Mardika. 2008. “Pengembangan Multimedia dalam Pembelajaran

persentase tingkat pencapaian 84% berada pada kualifikasi baik. Kualitas media pembelajaran dengan uji ahli media tingkat persentase mencapai 86,67%dan pencapaian 86,67% berada pada kualifikasi baik. Selain itu disampaikan saran berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran ini dikelompokan menjadi empat, yaitu sebagai berikut. Kepada siswa agar media pembelajaran ini dijadikan sebagai sumber belajar yang efektif, efesien serta sumber belajar mandiri dalam mata pelajaran TIK. Kepada Guru hendaknya senantiasa melakukan optimalisasi dalam proses pembelajaran yang sedang diterapkan, menggali dan memanfaatkan potensinya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa. Kepada Kepala Sekolah agar dapat menyeimbangkan pendidikan dengan teknologi yang sedang berkembang, seperti sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran lebih dioptimalkan. Kepada peneliti lain yang ingin melakukan penenelitian sejenis, dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan dengan menyempurnakan keterbatasan dan kekurangan yang ada. Kosakata Inggris di SD”. Tersedia pada mardikanyom.tripod.com/Multimedi a.pdf (diakses tanggal 17 Januari 2011).

Pramono, Andi. 2004. Presentasi Multimedia dengan Macromedia Flash. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET. Sadiman, Arief S, et al. 2009. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta: PT Rajawali Grafindo Persada. Sudatha, I Gde Wawan dan I Made Tegeh. 2009. Desain Multimedia. Pembelajaran. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

e-Journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 2 No: 1 Tahun:2014) Tegeh, I Made. dan I Made Kirna. 2010. Pengembangan Bahan Ajar Metode Penelitian Pengembangan Pendidikan Dengan ADDIE Model.

Laporan Penelitian Puslit (tidak diterbitkan). Singaraja: Undiksha