PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Download Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan perangkat pembelajaran matematika untuk limas, menggunakan Paradigma Pedagogi. Refle...

3 downloads 1110 Views 31MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF YANG MENGAKOMODASI GROUP INVESTIGATION DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh: Rosevita Melati NIM: 121414109

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN YOGYAKARTA 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini teruntuk: Jesus Christ Kedua orang tua dan keluarga Sahabat dan teman-teman terkasih Almamater tercinta, Universitas Sanata Dharma

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan

penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.” Matius 21:22 “Karena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang” Amsal 23:18 “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, Sebab Ia yang memelihara kamu” 1 Petrus 5:7

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif yang mengakomodasi Group Investigation di Kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta. Rosevita Melati Universitas Sanata Dharma 2016 Penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan perangkat pembelajaran matematika untuk limas, menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dan pengalaman belajar siswa denganGroup Investigation. Latar belakang penelitian ini adalah pembelajaran matematika yang masih cenderung konvensional, sehingga siswa hanya ditekankan untuk mencapai keberhasilan belajar secara kognitif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematika serta respon siswa maupun guru terhadap proses pembelajaran tersebut. Peneliti menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan dari Borg and Gall, yang meliputi: (1) Studi Pendahuluan; (2) Merencanakan Penelitian; (3) Pengembangan Desain; (4) Uji Coba Terbatas; (5) Revisi Hasil Uji Lapangan Terbatas. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah silabus, RRP, bahan ajar, LKS, Tes Hasil Belajar, dan penilaian sikap. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta. Obyek penelitian ini adalah semua perangkat pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, kuesioner, wawancara dan tes. Hasil validasi perangkat pembelajaran adalah 4,19 termasuk dalam kategori “Baik” sedangkan kuesioner respon siswa terhadap proses pembelajaran PPR mencapai 128,23 termasuk kategori dalam “Bagus”. Selain itu siswa dan guru berperan aktif saat pembelajaran. Kata Kunci: Perangkat pembelajaran, PPR, Group Investigation, bangun ruang sisi datar

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT Developing Mathematics Learning Media by Implementing Reflective Pedagogy Paradigm and Group Investigation in Class VIII of SMP Negeri 1 Yogyakarta RosevitaMelati Universitas Sanata Dharma 2016 This research is a research development of mathematics learning media for pyramid by implementing reflective pedagogy paradigm and student learning experience through Group Investigation. Since the mathematics teaching and learning process tends to be conventional, the students are only obligated to achieve the cognitive competence. This research aims to find out the process of development of mathematics learning media and to find out both students’ and teachers’ responses towards the learning process. The researcher used research and development method(R&D) proposed by Borg and Gall consisting of: (1) Research and information collecting; (2) Planning; (3) Developing Preliminary of Product; (4) Preliminary Field Testing; (5) Main Product Revision. The learning media developed in this research were syllabus, lesson plan, learning materials, students’ hand out, cognitive and attitude assesment. The research subjects of this research were class VII E students of SMP Negeri 1 Yogyakarta. The research objects of this research were all learning media developed by the researcher. The data gathering techniques used were observation, questionnaire, interview, and test. The result of the learning media validity was 4,19 which was categorized as “Good”, while students response towards the learning process was 128,23 which was categorized as “Good”. Moreover, teachers and students can be more active in their teaching and learning process. Keywords: Learning media, reflective pedagogy paradigm, Group Investigation, polyhedron

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia dan penyertaanNya sehingga dapat menyelesaikan

skripsi

yang

berjudul

“Pengembangan

Perangkat

Pembelajaran Matematika Menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif yang mengakomodasi Group Investigation di Kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta” ini dengan tepat waktu. Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Peneliti menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung, skripsi ini tidak akan terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.

Bapak Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si,.selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.

3.

Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Matematika.

4.

Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan, semangat, dan sumbangan pemikiran dari awal penulisan skripsi hingga selesai.

5.

Ibu Veronika Fitri Rianasari, M.Sc., Bapak Feby Sanjaya, M.Si., dan Ibu Niluh, M.Pd., selaku dosen ahli yang telah bersedia menjadi validator instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6.

Ibu Dra. Y. Niken Ssasanti, M.Pd., selaku Kepala SMP Negeri 1 Yogyakarta yang telah memberikan izin sehingga penelitian ini dapat berlangsung dengan baik.

7.

Ibu Maria Roostika, S.Pd., selaku guru matematika kelas VIII E SMP N 1 Yogyakarta yang telah bersedia untuk menjadi validator perangkat pembelajaran sekaligus mengujicobakan perangkat pembelajaran yang dirancang oleh peneliti.

8.

Siswa kelas VIII E SMP N 1 Yogyakarta yang telah terlibat aktif selama proses penelitian.

9.

Kedua orang tua, Drs. Neo Suradi dan Dra. Maria Gorreti Budihartuti yang senantiasa memberikan semangat, dukungan, dan doa bagi penulis.

10. Sahabat-sahabat terkasih yang selalu memberikan semangat dan motivasi bagi peneliti: Nisrina, Retna, Anas, Dhini, dan Bayu. 11. Teman-teman satu bimbingan skripsi: Clara, Dhian, Beby, Ela, Agnes, Asih, Galuh, dan Raisa. 12. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2012 yang telah memberikan bantuan dan dukungan bagi peneliti. 13. Semua pihak yang telah banyak berjasa dalam penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Peneliti menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih ada keterbatasan dan kekurangannya, oleh karena itu peneliti sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya peneliti mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii PERSEMBAHAN ................................................................................................. iv MOTTO ................................................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................. vii ABSTRAK ............................................................................................................ viii ABSTRACT ............................................................................................................ ix KATA PENGANTAR .......................................................................................... x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii BAB I Pendahuluan ............................................................................................. 1 A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 10 C. Pembatasan Masalah .............................................................................. 11 D. Rumusan Masalah.................................................................................. 11 E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 12 F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 13 G. Batasan Istilah........................................................................................ 14 H. Spesifikasi Produk ................................................................................. 15 BAB II Landasan Teori ......................................................................................... 20 A. Pembelajaran Matematika .................................................................... 20 B. Hasil Belajar ......................................................................................... 21 C. Pengembangan ...................................................................................... 22 xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Paradigma Pedagogi Reflektif .............................................................. 31 E. Model Pembelajaran Group Investigation ............................................ 42 F. Teori Van Hiele .................................................................................... 46 G. Perangkat Pembelajaran ....................................................................... 53 H. Limas .................................................................................................... 58 I.

Penelitian yang Relevan ....................................................................... 64

J.

Kerangka Berpikir ................................................................................ 65

BAB III Metode Penelitian .................................................................................. 69 A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 69 B. Setting Penelitian .................................................................................. 70 C. Design dan Prosedur Pengembangan ................................................... 71 D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 73 E. Instrumen Penelitian ............................................................................. 75 F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 86 BAB IV HasilPenelitian, Pembahasan, dan Keterbatasan Penelitian ................... 93 A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 93 B. Pembahasan .......................................................................................... 138 C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 154 BAB V Penutup....................................................................................................155 A. Kesimpulan..........................................................................................155 B. Saran....................................................................................................157 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 158 LAMPIRAN .......................................................................................................... 161

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1.

Kelebihan PPR ................................................................................. 39

Tabel 3.1.

Kisi-kisi Lembar Observasi ............................................................. 76

Tabel 3.2.

Kisi-kisi Pedoman Wawancara Analisis kebutuhan ........................ 79

Tabel 3.3.

Kisi-kisi Pedoman Wawancara Setelah Uji Coba Produk ............... 81

Tabel 3.4.

Kisi-kisi Lembar Kuesioner ............................................................. 83

Tabel 3.5.

Kuesioner Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran ..................... 83

Tabel 3.6.

Kisi-kisi Lembar Tes Hasil Belajar ................................................. 86

Tabel 3.7.

Konversi Nilai Skala Lima Menurut Widoyoko .............................. 87

Tabel 3.8.

Kriteria Skor Skala Lima ................................................................. 89

Tabel 3.9.

Bobot Pernyataan Positif Kuisioner ................................................. 90

Tabel 3.10. Bobot Pernyataan Negatif Kuisioner ............................................... 90 Tabel 3.11. Kriteria Respon Siswa ..................................................................... 92 Tabel 4.1.

Hasil Observasi Aktivitas Guru Di Kelas Secara Umum ................ 97

Tabel 4.2.

Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ........................................... 107

Tabel 4.3.

Jadwal Pelaksanaan Uji Coba Terbatas ........................................... 108

Tabel 4.4.

Hasil Penyebaran Nilai THB Limas ................................................ 129

Tabel 4.5.

Hasil Nilai Conscience..................................................................... 130

Tabel 4.6.

Hasil Nilai Compassion ................................................................... 132

Tabel 4.7.

Rubrik Penilaian Aksi ...................................................................... 135

Tabel 4.8.

Hasil Kuesioner Respon Siswa ........................................................ 136

Tabel 4.9.

Revisian Hasil Uji Coba Terbatas .................................................... 137

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Bagan langkah-langkah pengembangan Borg and Gall ................ 26 Gambar 2.2. Tahapan Group Investigation ........................................................ 44 Gambar 2.3. Tahapan Teori Van Hiele tentang Berpikir Geometri ................... 49 Gambar 2.4. Limas Tegak Segiempat T.ABCD ................................................. 59 Gambar 2.5. Proses Pembongkaran Limas Tegak Segiempat untuk Mengetahui Jaring-jaring Limas Tegak Segiempat ....................... 61 Gambar 2.6. Limas Tegak Segiempat T.ABCD ................................................. 62 Gambar 2.7. Kubus dan Limas Tegak Segiempat .............................................. 63 Gambar 2.8. Skema Kerangka Berpikir ............................................................. 68 Gambar 4.1. Guru menayangkan video tentang bangunan yang berbentuk limas .............................................................................................. 110 Gambar 4.2. Siswa berpindah tempat untuk duduk bersama kelompoknya. ..... 112 Gambar 4.3. Siswa melakukan investigasi tentang unsur-unsur limas didampingi oleh peneliti. ............................................................... 113 Gambar 4.4. Siswa berdiskusi dalam kelompok ................................................ 115 Gambar 4.5. Siswa menampilkan yel-yel sebelum mempresentasikan hasil diskusinya ...................................................................................... 117 Gambar 4.6. Guru menayangkan video pemasangan genting rumah yang berbentuk limas ............................................................................. 121 Gambar 4.7. Siswa melakukan percobaan untuk membuktikan rumus volume limas ................................................................................. 123 Gambar 4.8. Siswa menuliskan jawaban pengerjaan soal di papan tulis ........... 125 Gambar 4.9. Siswa mengantungkan kertas refleksi pada pohon refleksi ........... 127 Gambar 4.10. DiagramKetuntasan Nilai THB Limas .......................................... 128 Gambar 4.11. DiagramPenyebaran Nilai THB Limas ......................................... 129 Gambar 4.12. Diagram Nilai Conscience (Percaya Diri) ..................................... 130 Gambar 4.13. DiagramNilai Conscience (Kerja Keras) ....................................... 131 Gambar 4.14. DiagramNilai Conscience (Teliti) ................................................. 131

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 4.15. Diagram Nilai Conscience (Cermat) ............................................. 132 Gambar 4.16. DiagramNilai Compassion (Mampu Bekerja Sama) ..................... 132 Gambar 4.17. DiagramNilai Compassion (Peduli) .............................................. 133 Gambar 4.18. Diagram Hasil Kuesioner Respon Siswa....................................... 136

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran

1

Surat Keterangan Sudah Penelitian

161

Lampiran

2

162

Lampiran

3

Lampiran

4

Hasil Validasi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan Hasil Validasi Pedoman Wawancara Setelah Uji Coba Hasil Validasi Kuesioner

Lampiran

5

Hasil Validasi Pedoman Observasi

167

Lampiran

6

Hasil Observasi Proses Pembelajaran

168

Lampiran

7

174

Lampiran

8

Hasil Scanning Lembar Validasi Instrumen Penelitian Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran

Lampiran

9

Hasil Scanning Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran

199

Lampiran

10

Hasil Olah Data Kuesioner Respon Siswa

264

Lampiran

11

Lampiran

12

Silabus RPP

265 276

Lampiran

13

Bahan Ajar

293

Lampiran

14

Lembar Kegiatan Siswa

303

Lampiran

15

Soal THB dan Pedoman Penskoran

317

Lampiran

16

Penilaian Conscience dan Compassion

323

Lampiran

17

Wawancara Analisis Kebutuhan

326

Lampiran

18

Hasil Scanning Observasi Pembelajaran

328

Lampiran

19

Hasil Scanning LKS Siswa

340

Lampiran

20

356

Lampiran

21

Lampiran

22

Hasil Scanning Lembar Jawab Ulangan Harian Limas Hasil Scanning Lembar Jawab Ulangan Remedial Limas Hasil Scanning Laporan Aksi

Lampiran

23

Transkrip Uji Coba Produk

374

Lampiran

24

Wawancara Guru Setelah Uji Coba Produk

386

Lampiran

25

Wawancara Siswa

388

Lampiran

26

Daftar Nilai Siswa

392

Lampiran

27

Hasil Scanning Kuesioner Respon Siswa

396

Lampiran

28

Gambar Penelitian

400

xvii

165 166

191

364 370

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan bagi peserta didiknya sehingga ia siap menghadapi kehidupan yang nyata dalam dunia kerja, selain itu juga untuk mempersiapkan peserta didik supaya dapat menentukan masa depan dan mampu mempertahankan posisinya dalam struktur kehidupan. Pendidikan merupakan aspek yang sangat diperhatikan oleh setiap negara, salah satunya Indonesia.

Indonesia

menetapkan

wajib

belajar

9

tahun

dengan

menyediakan berbagai program seperti beasiswa agar semua masyarakat Indonesia dapat mengeyam bangku sekolah. Hal ini ditegaskan dalam surat kabar online (www.republika.co.id) yang terbit pada Selasa, 18 Maret 2014 dengan judul “Kemendikbud: Program Wajib Belajar 9 Tahun Sudah Berhasil”. Pada era global saat ini, hasil yang ingin diraih dari pendidikan tidak hanya sekedar ilmu atau pengetahuan. Hal lain yang ingin dicapai dari pendidikan diantaranya menumbuh kembangkan karakter yang baik pada siswa dan mengembangkan softskill siswa. Beberapa aspek tersebut ingin dicapai karena selaras dengan tujuan pendidikan di atas. Selain itu, pencapaian tersebut juga tercantum dalam tujuan pendidikan nasional di Indonesia. Dalam www.suaramerdeka.com yang terbit pada 29 November

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

2014 menjelaskan bahwa PR besar pendidikan di Indonesia adalah pendidikan karakter. UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3, menyebutkan tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Mengacu pada tujuan pendidikan nasional di atas, tujuan pendidikan dari setiap jenjang termasuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) tidak hanya berfokus pada kemampuan kognitif saja, tetapi juga mengembangkan karakter dan softskill siswa. Goleman (dalam Nurmeidina, 2014) menyatakan bahwa kecerdasan intelektual atau Intellegence Qoutient (IQ) hanya menyumbang sekitar 20% dari kesuksesan seseorang, sedangkan 80% sisanya ditentukan oleh faktor lain. Faktor lain yang dimaksud adalah kecerdasan emosional atau Emotional Qoutient (EQ). Fakta dari penelitian tersebut dapat dijadikan motivasi pada siswa untuk menyimbangkan kecerdasan intektual atau Intellegence Qoutient (IQ) dan kecerdasan emosional atau Emotional Qoutient

(EQ) sehingga keberhasilan dalam belajar tidak hanya

mengutamakan nilai kognitif tetapi juga memperhatikan nilai karakter dan perkembangan softskill yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

Fakta di lapangan menunjukkan hal yang berbeda dengan tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan dari pemberitaan di berbagai media massa, pelajar Indonesia memiliki kecerdasan emosional dan karakter yang kurang baik serta kurangnya softskill yang dapat menunjang untuk bekerja. Beberapa fakta di atas diperkuat dengan banyak terjadi tawuran di kalangan pelajar, pelajar membeli jawaban saat ujian nasional atau hal yang sederhana siswa sering menyontek saat ulangan yang dikarenakan kurangnya rasa percaya diri siswa pada kemampuannya sendiri, kurangnya rasa solidaritas antar teman yang disebabkan dari persaingan yang kurang sehat, dan kurang kreatif dalam menghasilkan suatu karya sehingga kebiasaan plagiat merajalela. Hal tersebut seperti yang diliput oleh Kompas, 28 April 2014 jika terdapat lima mahasiswa joki kunci jawaban UN ditangkap polisi di Surabaya. Fenonema tersebut tidak lepas dari proses pembelajaran di sekolah. Proses pembelajaran di kelas ternyata berdampak besar pada diri siswa. Dimana berbagai kasus terjadi dikarenakan siswa kurang mampu memaknai proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa merasa proses pembelajaran berlalu begitu saja. Dari hasil observasi proses pembelajaran di kelas terkesan monoton, dimana guru hanya terfokus pada materi yang diajarkan dan metode yang digunakan masih konvensional dengan ceramah dan diskusi. Hal ini terlihat jika siswa tidak dilibatkan pada proses pembelajaran dan tidak diajak untuk merefleksikan proses pembelajaran yang telah berlangsung. Dengan begitu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

siswa juga hanya terfokus dengan pencapaian nilai kognitifnya saja tanpa memperhatikan karakter dan softskill yang dibangun selama proses pembelajaran. Menyikapi fenomena yang terjadi pada pendidikan di Indonesia maka proses pembelajaran di kelas akan lebih baik jika menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ini meliputi 5 unsur yaitu konteks (materi ajar maupun latar belakang siswa), pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Cara pandang ini mengacu pencapaian siswa dalam 3 aspek yakni Competence, Conscience, dan Compassion (3C). Hal ini menunjukkan bahwa fokus dari tujuan pembelajaran tidak hanya tentang nilai kognitif tetapi mengembangkan suara hati siswa untuk mengambil suatu keputusan dan melatih bela rasa siswa terhadap teman serta lingkungannya. Kebiasaan baik tersebut akan membentuk karakter siswa yang bermanfaat dalam hidupnya. Selain itu, dengan

menerapkan

PPR,

siswa

diharapkan

dapat

merefleksikan

pengalaman belajar yang diberikan oleh guru dan selanjutnya melakukan aksi nyata. Dari hasil wawancara dengan guru di sekolah, ditemukan fakta bahwa siswa belum terbiasa untuk merefleksikan proses pembelajaran. Salah satu penyebabnya adalah guru tidak selalu mengajak siswa untuk merefleksikan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Pada akhir proses pembelajaran juga akan dilakukan evaluasi yang mencakup aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

competence, conscience, dan compassion siswa. Oleh karena itu, penerapan PPR dapat mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Fakta lain yang ditemukan di sekolah adalah siswa cenderung hanya menghafalkan rumus untuk menyelesaikan soal geometri. Siswa tidak mengetahui pembuktian dari rumus tersebut, sehingga jika diberikan soal aplikatif siswa mengalami kesulitan menyelesaikannya. Hal ini disebabkan karena pada materi geometri, guru cenderung menggunakan metode konvensional. Guru sering kali langsung terfokus menjelaskan materi, tanpa mengaitkan materi dengan kehidupan di sekitar siswa. Selain itu, alat peraga di sekolah masih sangat terbatas. Alat peraga tersebut hanya berupa kerangka bangun ruang sisi datar dengan jumlah sedikit. Dengan demikian alat peraga hanya dapat digunakan oleh guru sedangkan siswa hanya dapat mengamati. Dari sisi materi, alat peraga tersebut hanya mampu untuk menjelaskan unsur dan bagian limas sedangkan materi luas permukaan dan volume limas belum ada peraganya. Dalam upaya mengatasi permasalahan tersebut, pada penelitian ini pengalaman

belajar siswa dirancang dengan

menginspirasi

model

pembelajaran kooperatif yang bertipe Group Investigation (GI) dengan dikombinasi fase pembelajaran Van Hiele. Model pembelajaran kooperatif tersebut memiliki beberapa tipe salah satunya Group Investigation. Hal penting dari Group Investigation menurut Slavin (2008: 218) adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

untuk mempelajarinya melalui investigasi. Hal ini menunjukkan bahwa Group Investigation menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Dengan menggunakan Group Investigation, siswa di sekolah melakukan investigasi bersama kelompok untuk melakukan penemuan rumus luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar. Siswa melakukan investigasi dengan menggunakan alat peraga seperti jaringjaring, beberapa limas satuan dan kubus. Hal ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun menemukan konsep materi bersama anggota kelompok yang lain. Model Group Investigation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan 3C yaitu competence, conscience, dan compassion. Competence, dimana siswa mampu menemukan (mengkontruksi) konsep materi tentang bangun ruang sisi datar secara mandiri. Conscience, saat melakukan investigasi siswa akan berlatih untuk bekerja keras menemukan konsep materi, teliti dalam menghitung ukuran untuk membuat jaring-jaring, cermat dalam mengamati bagian dan unsur limas, serta percaya diri saat mempresentasikan hasil penemuannya. Beberapa sikap tersebut seperti bekerja keras, teliti, cermat, dan percaya diri akan membantu siswa dalam mengolah suara hatinya saat memutuskan keputusan. Compassion, keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7

interaksi antar siswa dalam kelompok seperti kepedulian siswa untuk membantu kesulitan temannya. Penelitian ini selain mengembangkan proses pembelajaran dengan model pembelajaran Group Investigation (GI) juga menerapkan fase pembelajaran Van Hiele. Fase pembelajaran Van Hiele dirasa cocok untuk pembelajaran geometri. Hal ini dikarenakan guru dapat mengetahui tahapan berpikir geometri seorang siswa. Setiap siswa memiliki tahapan berpikir dalam geometri yang berbeda-beda. Menurut teori Van Hiele, seseorang akan melalui lima tahap perkembangan berpikir dalam belajar geometri Crowley (dalam Nur’aeni, 2008: 126). Kelima tahap perkembangan berpikir Van Hiele adalah tahap 0 (visualisasi), tahap 1 (analisis), tahap 2 (deduksi informal), tahap 3 (deduksi), dan tahap 4 (rigor). Crowley (dalam Nur’aeni, 2008: 126) mengatakan fase pembelajaran Van Hiele meliputi informasi (information), orientasi terarah/terpadu (guide orientation), eksplisitasi (explicitation), orientasi bebas (free orientation) dan integrasi (integration). Fase pembelajaran Van Hiele mempermudah guru dalam melaksanakan proses pembelajaran geometri dengan tahapan yang sudah jelas. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat memahami konsep materi dengan baik tidak hanya sekedar menghafal saja. Di sekolah, geometri merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit bagi siswa. Dimana siswa kurang memahami karakteristik antar bangun ruang sisi datar, seperti siswa kesulitan dalam membedakan kubus dan balok, siswa juga kesulitan membedakan prisma dan limas, dan keterkaitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

antara bangun ruang sisi datar tersebut. Hal ini terjadi karena siswa hanya diajarkan karakteristik bangun ruang sisi datar dan rumusnya saja. Oleh karena itu, melalui pengembangan perangkat pembelajaran yang dirancang oleh peneliti siswa diajak untuk mengenal bangun ruang sisi datar khususnya Limas dengan mengamatinya dari contoh konkret yang ada pada kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak ditemukan bangunan yang berbentuk limas seperti pyramid yang dapat dijadikan model untuk siswa. Selanjutnya untuk mempelajari karakteristik dan rumus dari Limas, siswa akan menemukan dengan mengaitkan dengan kehidupan

sehari-hari

bersama

dengan

kelompok

melalui

model

pembelajaran Group Investigation (GI). Pada saat siswa melakukan aksi (sesuai pendekatan PPR), siswa dapat berdinamika dalam kelompok dan bekerjasama dengan rekan sekelompoknya. Hal tersebut dapat menyebabkan hubungan sosial dan rasa solidaritas dengan sesama siswa dapat terlatih. Aksi yang dilakukan siswa akan menghasilkan suatu hasil karya yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa akan melaporkan penemuannya dengan tertulis dalam beberapa bentuk laporan. Aksi ini akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk sangat kreatif dan diharapkan dapat membawa perubahan yang signifikan dalam kegiatan belajar siswa yakni dapat membangkitkan kemauan untuk belajar dan mengaplikasikan materi yang diperoleh dengan hasil karya nyata. Dengan menghasilkan suatu hasil karya maka tahapan aksi dalam PPR dapat terlaksana, siswa sudah melangkah ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9

tahap berikutnya yakni tidak hanya merefleksikan proses pembelajaran tetapi mampu mengaplikasikannya. Berdasarkan dari penjelasan di atas bahwa pembelajaran matematika dengan menerapkan PPR yang dilakukan dengan menginspirasi model pembelajaran kooperatif bertipe Group Investigation dengan dikombinasi fase pembelajaran Van Hiele dapat digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan perangkat pembelajaran bangun ruang sisi datar. Dalam penelitian ini perangkat pembelajaran bangun ruang sisi datar yang akan dikembangkan adalah limas. Apalagi pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) memiliki potensi yang baik dalam menumbuh kembangkan nilai dan budaya baik pada siswa, baik nilai karakter maupun ketertarikannya pada matematika. Beberapa penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan diantaranya, penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X SMA PL St. Louis IX Sedayu yang disusun oleh Prastya Jati pada tahun 2013. Selain itu penerapan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) yang dilengkapi dengan media LKS di SMP Kanisius Bambang Lipuro kelas IX Tahun Ajaran 2012/2013 pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung oleh Febrianita Nora Indah Sari. Oleh karena itu, peneliti melakukan

penelitian

dengan

judul

“Pengembangan

Perangkat

Pembelajaran Matematika Menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10

yang mengakomodasi Group Investigation di Kelas VIII SMP Negeri 1 Yogyakarta.”

B.

Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut. 1.

Alat peraga yang digunakan guru masih terbatas, hanya seputar kerangka bangun ruang sisi datar.

2.

Guru hanya langsung menjelaskan materi.

3.

Guru kurang mengembangkan model dan metode pembelajaran lain yang dapat mengakodomasi keaktifan dan antuasiasme siswa dalam pembelajaran.

4.

Siswa kesulitan dalam mempelajari geometri.

5.

Siswa kurang memahami konsep materi sehingga hanya sekedar menghafalkan rumus.

6.

Siswa kurang mampu merefleksikan proses pembelajaran sehingga materi yang diperoleh tidak dikembangkan.

7.

Aspek afektif siswa cenderung rendah, dimana rasa bela rasa, kepercayaan diri siswa, dan kepedulian antar teman kurang diterapkan pada proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

C.

Pembatasan Masalah Berdasarkan

identifikasi

masalah

tersebut

dengan

mempertimbangkan pengetahuan, kemampuan, dan waktu untuk melakukan penelitian, maka peneliti membatasi masalah-masalah berikut: 1.

Alat peraga yang digunakan guru masih terbatas, hanya seputar kerangka bangun ruang sisi datar

2.

Guru kurang mengembangkan model dan metode pembelajaran lain yang dapat mengakodomasi keaktifan dan antuasiasme siswa dalam pembelajaran.

3.

Siswa kurang memahami konsep materi sehingga hanya sekedar menghafalkan rumus. Dan penelitian ini hanya membahas tentang limas.

4.

Siswa kurang mampu merefleksikan proses pembelajaran sehingga materi yang diperoleh tidak dikembangkan.

5.

Aspek afektif siswa cenderung rendah, dimana rasa bela rasa, kepercayaan diri siswa, dan kepedulian antar teman kurang diterapkan pada proses pembelajaran.

D.

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan PPR yang mengakomodasi Group Investigation dan fase pembelajaran Van Hiele pada pokok bahasan limas kelas VIII?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

2. Bagaimana kualitas perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan PPR yang mengakomodasi Group Investigation dan fase pembelajaran Van Hiele pada pokok bahasan limas kelas VIII? 3. Bagaimana respon guru dan siswa mengenai proses pembelajaran limas dengan menerapkan perangkat pembelajaran matematika menggunakan PPR yang mengakomodasi Group Investigation dan fase pembelajaran Van Hiele?

E.

Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.

Untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan PPR yang mengakomodasi Group Investigation dan fase pembelajaran Van Hiele pada pokok bahasan limas kelas VIII.

2.

Untuk menentukan kualitas perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan PPR yang mengakomodasi Group Investigation dan fase pembelajaran Van Hiele pada pokok bahasan limas kelas VIII.

3.

Untuk mendeskripsikan respon guru dan siswa mengenai proses pembelajaran limas dengan menerapkan perangkat pembelajaran matematika

menggunakan

PPR

yang

mengakomodasi

Investigation dan fase pembelajaran Van Hiele.

Group

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

F.

Manfaat Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat meliputi: 1.

Bagi Sekolah Memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah agar kualitas pendidikan semakin baik.

2.

Bagi Guru Guru mitra mendapatkan pengalaman dari keterlibatan ujicoba perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan PPR yang mengakomodasi Group Investigation dan fase pembelajaran Van Hiele. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas guru sehingga proses pembelajaran lebih berkualitas.

3.

Bagi Siswa Siswa diharapkan dapat tertarik mengikuti proses pembelajaran yang menerapkan perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan PPR yang mengakomodasi Group Investigation dan fase pembelajaran Van Hiele. Dengan demikian siswa mampu merefleksikan materi yang sudah diperolehnya dan mengembangkannya melalui aksi nyata dalam kehidupan sehari-hari.

4.

Bagi Peneliti Peneliti dapat mengembangkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan PPR yang mengakomodasi Group Investigation dan fase

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

pembelajaran Van Hiele pada materi yang lain yang dapat digunakan saat berkarya di sekolah.

G.

Batasan Istilah Agar tidak menimbulkan kesalahpahaman akan maksud dan isi dari penelitian ini, maka perlu adanya batasan istilah yang digunakan, yaitu: 1.

Pengembangan adalah atau upaya yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan dengan menghasilkan sebuah produk

2.

Paradigma

pedadogi

reflektif

adalah

suatu

polapikir

dalam

pembelajaran yang meliputi 5 unsur, yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Evaluasi dalam pembelajaran berpola PPR terdiri dari 3 hal yakni competence, conscience, dan compassion. 3.

Group Investigation merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok kecil, dimana siswa bekerjasama dengan mengidentifikasi topik, perencanaan,investigasi, menyiapkan laporan, presentasi, dan evaluasi.

4.

Teori Van Hiele adalah sebuah teori yang berisi tentang tingkatan cara berpikir seseorang dalam geometri.

5.

Perangkat Pembelajaran adalah perangkat yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

6.

Limas adalah bangun ruang sisi datar yang memiliki segi-n pada satu permukaan dan semua sisi tegaknya berbentuk segitiga yang bertemu di satu titik puncak.

H.

Spesifikasi Produk 1. Silabus Pembelajaran Limas Silabus berpedoman dengan silabus yang ada di sekolah, selanjutnya dikembangkan

dengan

menerapkan

pendekatan

(PPR)

terutama

disesuaikan dengan alokasi waktu dan alur proses pembelajarannya.

SILABUS BANGUN RUANG SISI DATAR (LIMAS) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester

: SMP Negeri 1 Yogyakarta : Matematika : VIII / 2

Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.

Penilaian Kompetensi Dasar

Karakter

Materi Pokok

Kegiatan Pembelajaran Konteks Pengalaman Refleksi-Aksi Evaluasi

Teknik

Bentuk Instrumen

Contoh Instrumen

Alokasi Waktu

Sumber Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana

pelaksanaan

pembelajaran

(RPP)

dirancang

dengan

menggunakan PPR dan mengakomodasi Group Investigation dan fase pembelajaran Van Hiele. Dalam penelitian ini komponen dari PPR, Group Investigation, dan fase pembelajaran Van Hiele dikemas dalam 3 tahap kegiatan pembelajaran, yakni pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi

: : : : :

A. Standar Kompetensi B. Kompetensi Dasar C. Indikator 1. Competence / Pengetahuan 2. Conscience / Suara Hati 3. Compassion / Kepedulian D. Tujuan Pembelajaran 1. Competence / Pengetahuan 2. Conscience / Suara Hati 3. Compassion / Kepedulian E. Materi Ajar F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan pembelajaran Model Pembelajaran Metode Pembelajaran G. Nilai Kemanusiaan / Karakter H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran I. Alat dan Media Pembelajaran J. Life Skill K. Penilaian L. Sumber Belajar M. Evaluasi PPR 1. Siswa 2. Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

3. Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS dirancang dengan menerapkan pendekatan paradigma pedagogi reflektif dengan mengakomodasi teori Van Hiele dan metode pembelajaran Group Investigation, dimana LKS dapat memfasilitasi siswa untuk dapat menemukan konsep materi secara mandiri dan selanjutnya membagikannya pada teman yang lain. LKS ini akan digunakan untuk menunjang proses pembelajaran sehingga pada setiap pertemuan menggunakan LKS dengan kegiatan yang berbeda-beda. Struktur LKS terdiri dari: judul, identitas siswa (nama anggota kelompok, kelas, dan presensi); nama kegiatan; jenis kegiatan; tujuan kegiatan; petunjuk umum pengerjaan; langkah kegiatan; dan kesimpulan.

LEMBAR KEGIATAN SISWA Pokok Bahasan Hari/Tanggal Alokasi Waktu Kelas Nama Kelompok

: Limas : : : :

A. Judul Kegiatan dan Tujuan Kegiatan, B. Petunjuk C. Kegiatan Siswa 1. Konteks, Van Hiele fase Informasi 2. Pengalaman (Group Investigation); Van Hiele fase Orientasi terarah, Eksplisitasi, Orientasi bebas, dan Integrasi 3. Refleksi-Aksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

4. Bahan Ajar Bahan

ajar dirancang

berdasarkan kompetensi dasar, indikator dan

tujuan yang ingin dicapai.

Bahan ajar juga dikembangkan dengan.

menggunakan PPR yang mengakomodasi Group Investigation dan fase pembelajaran Van Hiele. BAHAN AJAR BANGUN RUANG SISI DATAR LIMAS Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok

: SMP Negeri 1 Yogyakarta : Matematika : VIII / 2 : Bangun Ruang Sisi Datar (Limas)

1. Pengertian Limas dan bagian-bagiannya Konteks 2. Nama Bangun Limas 3. Bagian-bagian Limas 4. Sifat-Sifat Limas 5. Melukis Limas 6. Jaring-Jaring Limas 7. Luas Permukaan Limas 8. Volume Limas

Pemberian pengalaman belajar dengan mengakomodasi Group Investigation dan teori Van Hiele.

5. Penilaian Penilaian dirancang berdasarkan penilaian dalam pendekatan paradigma pedagogi reflektif, dimana terdapat 3 aspek yang dinilai yaitu competence, conscience, dan compassion. Penilaian competence berupa (melalui) tes tertulis yang diberikan pada siswa seperti pretest, ulangan, dan posttest. Selanjutnya kemampuan (psikomotorik dilihat dari keterampilan siswa dalam menciptakan sesuatu berdasarkan materi yang dipelajari). Penilaian conscience (dilihat dari KD). Dan penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

compassion dilihat dari pengamatan pada sikap dan perilaku siswa di dalam kelas. Competence

No 1. 2. 3. 4. 5.

Nama Siswa

Nilai

Keterangan Keterangan diisi dengan lulus dan lulus dengan remidi.

Conscience

No

Nama

Percaya Diri KB C B

Kerja Keras Teliti KB C B KB C B

Cermat KB C B

1 2 3 4 5

Compassion

No

Kelompok

1 Titik Puncak 1. nama anggota 2. nama anggota 3. nama anggota 4. nama anggota 5. nama anggota

Mampu Bekerjsama KB C B

Keterangan Peduli KB C B

KB: Kurang Baik C: Cukup B: Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A.

Pembelajaran Matematika Hamzah (2014: 65) menyatakan bahwa pembelajaran matematika adalah proses yang dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan memungkinkan seseorang melaksanakan kegiatan belajar matematika, dan proses tersebut berpusat pada guru yang mengajar matematika dengan melibatkan partisipasi aktif siswa di dalamnya. Pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika. Hal ini juga dikemukakan oleh Hudojo (2001: 135) yang menyatakan bahwa pembelajaran matematika berarti pembelajaran tentang konsep-konsep dan struktur-struktur yang terdapat dalam bahasan yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur tersebut. Susanto (2013: 186-187) menegaskan bahwa pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk

mengembangkan

kreativitas

berpikir

siswa

yang

dapat

meningkatkan kemampuan berpikir siswa, siswa dapat meningkatkan kemampuan

mengkonstruksikan

pengetahuan

baru

sebagai

upaya

meningkatkan penguasa yang baik terhadap materi matematika. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

matematika

adalah

20

proses

yang

dirancang

untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

memungkinkan seseorang memahami konsep, struktur, dan mencari hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematika. B.

Hasil Belajar Mengenai hasil belajar, Bloom (1956: 18) mengelompokkannya dalam tiga domain, yaitu: (a) domain kognitif (cognitif domain) yang meliputi

pengetahuan

(knowledge),

pemahaman

(comprehension),

penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan evaluasi (evaluation); domain afektif (affective domain), yang meliputi penerimaan

(receiving),

respons

(responding),

penilaian

(valuing),

organisasi (organization), karakterisasi (characterization by a value or value-complex); dan (c) domain psikomotor (psychomotor domain), yang meliputi persepsi (perception), kesiapan melakukan sesuatu pekerjaan (set), respons terbimbing (guided response), kemahiran (complex overt response), adaptasi (adaptation), dan orijinasi (origination). Arifin (2012: 298) menjelaskan bahwa pada akhir suatu proses belajar, maka siswa akan memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Di sisi lain, hasil belajar merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Hasil belajar tersebut akan dibedakan menjadi (a) dampak pembelajaran (prestasi), dan dampak pengiring (hasil). Dampak pembelajaran adalah hasil yang dapat diukur dalam setiap pelajaran (pada umunya menyangkut domain kognitif), seperti yang tertuang dalam angka rapor dan angka dalam ijazah. Dampak pengiring adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain yang merupakan suatu transfer belajar (transfer of learning). Hal ini dikemukan juga oleh Winkel (2009: 60) terdapat dua hasil belajar, yang satu memang dituju, sedangkan yang lain tidak; hasil yang kedua itu merupakan efek sampingan. Hasil belajar yang dituju tersebut merupakan kemampuan baru atau pengembangan dan penyempurnaan dari suatu kemampuan yang telah dimiliki. Selanjutnya sikap yang tercermin dari perilaku seseorang diperoleh sebagai efek samping dari usaha belajar di bidang kognitif dan sensorikmotorik. Sudjana (2010: 22) berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Nana Sudjana mengelompokkan hasil belajar siswa sesuai dengan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan baru atau pengembangan dari kemampuan yang telah dimiliki, yang diperoleh dari proses belajar. Kemampuan tersebut berupa kognitif (pengetahuan), afektif (sikap yang terbentuk dari proses belajar), dan keterampilan psikomotorik. C.

Pengembangan Sugiyono (2011: 407) berpendapat bahwa pengembangan adalah langkah-langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

dilakukan untuk menghasilkan produk tertentu dan untuk menguji keefektifan produk tersebut. Sukmadinata (2008: 164) menjelaskan penelitian dan pengembangan atau research and development (R & D) adalah sebuah strategi atau metode penelitian yang cukup ampuh untuk memperbaiki praktik. Selanjutnya dipaparkan lebih mendetail olehnya, penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk bisa berupa perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Perangkat keras diantaranya buku, modul, dan alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, sedangkan perangkat lunak diantaranya program komputer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dll. Menurut Borg and Gall (1991: 772), “Educational research and development (R & D) is a process used to develop and validate educational products”.

Penelitian

ini

juga

disebut

sebagai

“research

based

development” yakni sebuah strategi yang digunakan untuk meningkatkan kualitas

pendidikan.

Selain

berperan

dalam

mengembangkan

dan

menvalidasi perangkat pendidikan, R & D juga bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru atau untuk menjawab berbagai pertanyaan spesifik tentang masalah yang bersifat praktis. Hal ini ditegaskan oleh Borg and Gall

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

(1991: 772), “The goal of education research is not to develop products, but rather to discover new knowledge (through basic research) or to answer specific questions about practical problems (through applied research”. Sebelumnya telah dipaparkan pendapat mengenai penelitian dan pengembangan, akan tetapi dalam penelitian ini peneliti memilih untuk melakukan penelitian pengembangan menurut Borg and Gall. Oleh karena itu, di bawah ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian menurut Borg and Gall. Menurut Borg and Gall (1991: 775-787) terdapat sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan. a. Research and information colleting (penelitian dan pengumpulan data). Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai. b. Planning (perencanaan). Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas. c. Develop preliminary form of product (Pengembangan draf produk).

Pengembangan

bahan

pembelajaran,

proses

pembelajaran, dan instrument evaluasi. d. Preliminary field testing (Uji coba lapangan awal). Uji coba di lapangan pada 1 sampai 3 sekolah dengan 6-12 subyek uji coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

(guru). Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara, dan pengedaran angket. e. Main product revision (Merevisi hasil uji coba). Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba. f. Main field testing. (Uji coba lapangan). Melakukan uji coba yang lebih luas pada 5 sampai dengan 15 sekolah dengan 30-100 orang subyek uji coba. Data kuantitatif penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan model yang dicobakan dikumpulkan. Hasilhasil

pengumpulan

data

dievaluasi

dan

kalau

mungkin

dibandingkan dengan kelompok pembanding. g. Operasional product revision (Penyempurnaan produk hasil uji lapangan). Menyempurnakan produk hasil uji lapangan. h. Operasional

field

testing

(Uji

pelaksanaan

lapangan).

Dilaksanakan pada 10 sampai dengan 30 sekolah dengan melibatkan 40 sampai dengan 200 subyek. Pengujian dilakukan dengan angket, wawancara, dan observasi dan analisis hasilnya. i. Final

product

Penyempurnaan

revision

(Penyempurnaan

didasarkan masukan dari

produk uji

akhir).

pelaksanaan

lapangan. j. Dissemination

and

implementation

(Diseminasi

dan

implementasi). Melaporkan hasilnya dalam penemuan professional dan dalam jurnal. Bekerjasama dengan penerbit untuk penerbitan. Memonitor penyebaran untuk pengontrolan kualitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

Adapun

bagan

langkah-langkah

penelitiannya

seperti

ditunjukkan pada gambar berikut. Research and Information collecting

Planning

Develop preliminary form of product

Main field testing

Main product revision

Preliminary field testing

Operational product revision

Operational field testing

Final poduct revision

Dissemination and Implementation

Gambar 2.1. Bagan langkah-langkah pengembangan Borg and Gall Menurut Sukmadinata (2008: 171-182), untuk dapat memahami tiap langkah pengembangan Borg and Gall tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Penelitian dan Pengumpulan Data (Research and information collecting); Langkah pertama ini meliputi analisis kebutuhan, studi literatur, dan penelitian dalam skala kecil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27

1) Analisis

kebutuhan:

dipertimbangkan

dalam

beberapa memilih

kriteria produk

yang yang

harus akan

dikembangkan. 

Apakah produk yang akan dikembangkan penting untuk pendidikan?



Apakah produk yang akan dikembangkan mempunyai kemungkinan untuk dibuat?



Adakah SDM di sekolah yang memiliki keterampilan, pengetahuan dan pengalaman dalam mengembangkan produk?



Apakah waktu untuk mengembangkan produk tersebut cukup?

2) Studi literatur: Studi ini ditujukan untuk menemukan konsepkonsep atau landasan-landasan teoritis yang memperkuat suatu produk dengan mengumpulkan temuan riset dan informasi lain yang bersangkutan dengan pengembangan produk yang direncanakan. Oleh karena itu, dapat mengetahui langkahlangkah yang paling tepat dalam pengembangan produk tersebut. Studi literature juga dilakukan untuk pengenalan sementara terhadap produk yang akan dikembangkan. 3) Riset skala kecil: Dari beberapa pengalaman penelitian dan pengembangan, hasil pengukuran kebutuhan dan studi literature, belum cukup memberikan dasar-dasar kongkrit bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28

pengembangan suatu produk. Oleh karena itu, masih perlu dilengkapi dengan penelitian langsung ke lapangan untuk melihat produk yang dikembangkan dapat dilaksanakan. b. Merencanakan Penelitian (Planning) Setelah melakukan studi pendahuluan, langkah kedua yaitu merencanakan penelitian. Penelitian penelitian R & D meliputi: merumuskan tujuan dari penggunaan produk; memperkirakan subyek pengguna produk tersebut dan dana, tenaga, serta waktu pembuatan; mendeskripsikan komponen-komponen dari produk dan penggunaannya. c. Pengembangan Desain (Develop Preliminary of Product) Langkah ini meliputi: menentukan desain produk yang akan dikembangkan; menentukan sarana dan prasarana penelitian yang dibutuhkan

selama

proses

penelitian

dan

pengembangan;

menentukan tahap-tahap pelaksanan uji desain di lapangan; dan menentukan deskripsikan tugas pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian. d. Preliminary Field Testing Langkah ini merupakan uji produk secara terbatas. Langkah ini meliputi: melakukan uji lapangan awal terhadap desain produk; bersifat terbatas, baik substansi desain maupun pihak-pihak yang terlibat; selanjutnya uji lapangan awal dilakukan secara berulang-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

ulang sehigga diperoleh desain layak, baik substansi mapun metodologi. e. Revisi Hasil Uji Lapangan Terbatas (Main Product Revision) Langkah ini merupakan perbaikan model atau desain berdasarkan uji lapangan terbatas. Penyempurnaan produk awal akan dilakukan setelah uji coba lapangan secara terbatas. Kunci dari tahap penyempurnaan produk awal adalah evaluasi terhadap proses, sehingga perbaikan yang dilakukan bersifat perbaikan internal. f. Main Field Test Langkah merupakan uji produk secara lebih luas. Langkah ini meliputi: melakukan uji efektivitas desain produk; uji efektivitas produk, pada umumnya menggunakan teknik eksperimen model penggulangan; hasil uji lapangan adalah diperoleh desain yang efektif, baik dari sisi substansi maupun metodologi. g. Revisi Hasil Uji Lapangan Lebih Luas (Operational Product Revision) Langkah ini merupakan perbaikan kedua setelah dilakukan uji lapangan yang lebih luas dari uji lapangan yang pertama. Penyempurnaan produk dari hasil uji lapangan lebih luas ini akan lebih memantapkan produk yang kita kembangkan, karena pada tahap uji coba lapangan sebelumnya dilaksanakan dengan adanya kelompok kontrol. Desain yang digunakan adalah pretest dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

posttest. Selain perbaikan yang bersifat internal. Penyempurnaan produk ini didasarkan pada evaluasi hasil sehingga pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. h. Uji Kelayakan (Operational Field Testing) Langkah ini meliputi sebaiknya dilakukan dengan skala besar: melakukan uji efektivitas dan adaptabilitas desain produk; uji efektivitas dan adabtabilitas desain melibatkan para calon pemakai produk; hasil uji lapangan adalah diperoleh model desain yang siap diterapkan, baik dari sisi subtansi maupun metodologi. i. Revisi Final Hasil Uji Kelayakan (Final Product Revision) Langkah ini akan lebih menyempurnakan produk yang sedang dikembangkan. Penyempurnaan produk akhir dipandang perlu untuk lebih akuratnya produk yang dikembangkan. Pada tahap

ini

sudah

didapatkan

suatu

produk

yang

tingkat

efektivitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Hasil penyempurnaan produk akhir memiliki nilai “generalisasi” yang dapat diandalkan. j.

Desiminasi dan Implementasi Produk Akhir ( Dissemination and Implementation) Laporan hasil dari R & D melalui forum-forum ilmiah, ataupun melalui media massa. Distribusi produk harus dilakukan setelah melalui quality control. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

pengembangan adalah strategi atau upaya yang dilakukan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan dengan menghasilkan sebuah produk. D.

Paradigma Pedagogi Reflektif Paradigma Pedagogi Reflektif (Tim Penerbit Kanisius, 2008) merupakan polapikir (paradigma = polapikir) dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kristiani/kemanusiaan. Polapikirnya: dalam membentuk pribadi, siswa diberikan pengalaman akan suatu nilai kemanusiaan, kemudian siswa difasilitasi dengan pertanyaan agar merefleksikan pengalaman tersebut, dan berikutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar siswa membuat niat dan berbuat sesuai dengan nilai tersebut. Suparno (2015: 18) berpendapat bahwa PPR adalah suatu pedagogi bukan hanya sekedar metode pembelajaran. Hal ini berarti pedagogi merupakan suatu pendekatan cara guru mendampingi siswa sehingga siswa berkembang menjadi pribadi yang utuh. Maka di dalamnya ada visi dan tujuan: siswa akan dibantu menjadi manusia seperti apa. Didalamnya juga ada pilihan metode yang digunakan dalam proses pendampingan tersebut. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa PPR adalah suatu pendekatan dalam proses pembelajaran untuk mendampingi siswa menjadi cerdas dalam berpikir, matang dalam bersikap, dan terampil dalam berkreasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32

1.

Tata Cara Pelaksanaan PPR Tiga unsur utama PPR adalah pengalaman, refleksi, dan aksi. Unsur pendukung yang lainnya adalah konteks dan evaluasi. a. Konteks Konteks menurut Tim Penerbit Kanisius memberikan wacana tentang nilai-nilai yang ingin dikembangkan, agar semua anggota komunitas, guru, dan siswa menyadari bahwa yang menjadi landasan pengembangan bukan aturan, perintah, atau sanksi-sanksi, melainkan nilai-nilai kemanusiaan (Tim Penerbit Kanisius, 2008). Selanjutnya Tim P3MP-LPM USD mengatakan konteks adalah deskripsi tentang “dengan siapa” berinteraksi, “bagaimana” latar belakang dan pengalaman hidupnya, “dimana” dan “seperti apa” lingkungan tempatnya berinteraksi, “apa” yang diharapkan muncul dari interaksi tersebut, serta “mengapa” mengikuti pembelajaran tersebut (P3MP-LPM USD, 2012). Suparno (2015: 23) berpendapat bahwa konteks adalah semua nilai, gagasan, pengertian, konsep awal yang dibawa siswa sebelum proses pembelajaran formal di kelas. Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan konteks adalah suatu gambaran, wacana, atau ilustrasi mengenai materi maupun nilai-nilai yang akan dikembangkan dalam proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

b. Pengalaman Menurut Tim P3MP-LPM USD pada tahap ini, siswa diajak mencari pemahaman baru dengan melakukan perbandingan, kontras, evaluasi, analisis, dan sistesis atas semua kegiatan mental serta psikomotorik untuk memahami realitas secara lebih baik (P3MP-LPM USD, 2012). Pengalaman yang diolah berupa pengalaman hidup mereka sendiri (pengalaman langsung) atau pengalaman yang diperoleh dari membaca dan mendengarkan (pengalaman tidak langsung).

Pengalaman akan menumbuhkan

persaudaraan, solidaritas, dan saling memuji saat bekerja sama dalam kelompok kecil sehingga terjadi interaksi dan komunikasi yang intensif, ramah, dan sopan, penuh tenggang rasa, dan akrab dikemukan dalam (Tim Penerbit Kanisius, 2008). Suparno (2015: 28) menjelaskan bahwa pengalaman adalah suatu kejadian yang sungguh terjadi, dilakukan, dialami, dihidupi, yang dapat menyentuh pikiran, hati, kehendak, perasaan, maupun hasrat siswa. Pengalaman ini diharapkan menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari berbagai paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengalaman adalah suatu proses yang digunakan untuk membentuk pemahaman siswa terhadap materi maupun nilai-nilai yang dikembangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34

c. Refleksi Refleksi dalam (P3MP-LPM USD, 2012) merupakan suatu proses menuju perubahan pribadi yang dapat mempengaruhi perubahan lingkup sekitarnya. Refleksi berarti mengadakan pertimbangan

seksama

dengan

menggunakan

daya

ingat,

pemahaman, imajinasi, dan perasaan menyangkut bidang ilmu, pengalaman, ide, tujuan yang diinginkan atau reaksi spontan untuk menangkap makna dan nilai hakiki dari apa yang dipelajari. Melalui refleksi pengalaman yang diperoleh dalam proses pembelajaran diperdalam untuk menangkap makna esensial atau arti penting dari pokok materi yang dipelajari. Oleh karena itu, siswa diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki kedalaman competence, conscience, dan compassion (P3MP-LPM USD, 2012). Hal ini diperkuat oleh Tim Penerbit Kanisius yaitu melalui refleksi, siswa meyakini makna nilai yang terkandung dalam pengalamannya. Diharapkan siswa membentuk pribadi mereka sesuai dengan nilai yang terkandung dalam pengalamannya itu (Tim Penerbit Kanisius, 2008). Menurut Suparno (2015: 33) menjelaskan refleksi adalah tahapan saat siswa dibantu untuk menggali pengalaman mereka sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya, dan mengambil makna hidup pribadi, hidup bersama, dan hidup kemasyarakatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa refleksi adalah tahapan dimana siswa mengingat kembali dan mempertimbangkan proses belajar yang telah dilakukan untuk mengambil nilai-nilai positif dari hal tersebut. d. Aksi Dalam (P3MP-LPM USD, 2012) mengemukakan tindakan (aksi) adalah memaknai hasil pembelajaran dengan pikiran dan hati untuk mewujudkan pengetahuannya dalam praktik kehidupan nyata. Dengan demikian pembelajaran di sini sudah mencapai tahap pengambilan sikap, posisi batin atau niat untuk berbuat sesuai dengan pengetahuan yang diperolehnya. Pengetahuan menjadi sesuatu yang tidak hanya teoritis dan mandul, melainkan terarah ke kehidupan kongkrit. Dengan membangun niat dan berperilaku dari kemauannya sendiri siswa membentuk pribadi mereka sesuai dengan nilai yang terkandung dalam pengalamannya itu dalam (Tim Penerbit Kanisius, 2008). Suparno (2015: 37) berpendapat bahwa aksi adalah tindakan yang masih direncanakan atau tindakan psikomotorik, yang dilakukan siswa setelah mereka merefleksikan pengalaman belajar mereka. Berdasarkan pengalaman di lapangan, siswa yang sungguh mempunyai

pengalaman dan merefleksikan

pengalamannya,

banyak menemukan sesuatu dan terdorong untuk melakukan aksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36

tertentu yang berguna bagi dirinya, bagi orang lain serta masyarakat. Jadi dapat disimpulkan bahwa aksi adalah suatu tindakan nyata yang merupakan tindak lanjut dari refleksi yang telah dilakukan. e. Evaluasi Mengenai evaluasi, Tim P3MP-LPM USD mengemukakan bahwa evaluasi merupakan proses sistematis pengumpulan, pengolahan, dan pengambilan keputusan atas data tentang suatu obyek untuk selanjutnya dipertimbangkan pemberian nilai atas obyek tersebut berdasarkan pada suatu kriteria tertentu (P3MPLPM USD, 2012). Dalam evaluasi pembelajaran, yang menjadi obyek penilaian adalah proses dan hasil belajar. Evaluasi proses pembelajaran meliputi keefektifan strategi pembelajaran yang dilaksanakan, keefektifan media pembelajaran, cara mengajar yang dilaksanakan, dan minat, sikap serta cara belajar siswa. Sedangkan evaluasi hasil belajar antara lain menggunakan tes untuk melakukan pengukuran hasil belajar sebagai prestasi belajar, dalam hal ini adalah penguasaan kompetensi oleh setiap siswa. Suparno

(2015:

40)

berpendapat

bahwa

evaluasi

dimaksudkan untuk melihat secara keseluruhan bagaimana seluruh proses PPR itu terjadi dan berkembang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37

Berdasarkan ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi dalam penelitian ini adalah suatu tindakan untuk mengukur hasil belajar siswa baik secara competence, conscience, dan compassion. 2. Pembelajaran Berpola PPR Menurut Tim Penerbit Kanisius, pembelajaran berpola PPR adalah pembelajaran yang mengintegrasikan pembelajaran bidang studi dengan pengembangan nilai-nilai kemanusiaan. Pembelajaran bidang studi disesuaikan dengan konteks siswa. Sedangkan pengembangan nilai-nilai

kemanusiaan

ditumbuhkembangkan

melalui

dinamika

pengalaman, refleksi, dan aksi. Proses pembelajaran ini dikawal dengan evaluasi (Tim Penerbit Kanisius, 2008). Berikut langkah-langkah modifikasi pembelajaran biasa menjadi pembelajaran berpola PPR: a.

Guru menyesuaikan kompetensi dan materi dengan kemampuan siswa.

Hal

tersebut

dicapai

dengan

memperhatikan

dan

memperhitungkan konteks siswa. b.

Guru menggunakan metode kerja sama dalam pembelajaran. Guru memfasilitasi dengan seperangkat tata cara bekerja sama sehingga kerja sama menjadi latihan atau pengalaman berdinamika, saling bertanggung jawab, dan saling menghargai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

c.

Guru memfasilitasi dengan pertanyaan agar siswa merefleksikan pengalamannya, sehingga ia menyadari sendiri mutu, manfaat, dan makna persaudaraan.

d.

Guru memfasilitasi dengan pertanyaan agar siswa ber-“aksi”: membentuk niat yang diharapkan akan ditindaklanjuti dengan perbuatan.

e.

Evaluasi dilakukan berkaitan dengan dampak pada sikap dan perilaku siswa, dampak pada kelas dan komunitas sekolah, serta dampak pada keluarga dan orangtua siswa. Selanjutnya beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk

memperlancar pembelajaran berpola PPR adalah sebagai berikut. a. Membentuk kelompok, kelompok dibentuk secara heterogen atau menurut tingkat kecerdasan. b. Mengatur tempat duduk, siswa duduk bersama kelompok membentuk lingkaran dan saling berdekatan. c. Memulai kerja sama, setiap siswa harus berkonsentrasi tetapi tetap santai. d. Melaksanakan kerja sama, Semua siswa anggota kelompok harus mendapat atau diberi giliran/kesempatan untuk berbicara dan saling menghormati pendapat temannya. e.

Mengakhiri kerja sama dengan saling berterima kasih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

3. Kelebihan-Kelebihan PPR Sebagai suatu cara pandang, PPR memiliki beberapa kelebihan yang tercantum pada tabel di bawah ini. Tabel 2.1. Kelebihan PPR Kelebihan PPR 1. Pembelajaran berpola PPR tidak membutuhkan biaya banyak atau murah meriah. 2. PPR dapat diterapkan pada semua kurikulum: KTSP, KBK, Kurikulum 1994, bahkan pada kurikulum manapun. 3. Hasil dari pembelajaran berpola PPR relatif cepat.

4. Competence, Conscience, dan Compassion (3C) Tim P3MP-LPM USD menjelaskan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) sebagai berikut. Competence embraces a broad spectrum of abilities – academic proficiency (including the ability to reason reflectively, logically, critically, imaginatively, and creatively), technological and vocational skills, an appreciation of creative art, sport, and leisure, and effective communication skills. A person of conscience discerns what is right, good, and true, and has the courage to do it, take a stand when necessary, has a passion for social justice and is an influential leader in their community. Such a person is a person of integrity. A compassionate person generously responds to those who are in greatest need who walk with others to empower them, in solidarity and empathy. Pendapat di atas dimaksudkan sebagai berikut, competence adalah kemampuan akademik, termasuk kemampuan untuk berpikir reflektif, logis, kritis, imajinatif, dan kreatif; keterampilan teknologi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40

dan kejuruan; apresiasi seni kreatif, olahraga, dan rekreasi; serta keterampilan komunikasi yang efektif. Conscience adalah kemampuan untuk menentukan yang baik dan benar, memiliki keberanian untuk melakukannya, mampu mengambil sikap bila diperlukan, serta memiliki semangat untuk keadilan sosial. Compassion adalah kemampuan untuk memiliki rasa solidaritas dan empati pada orang lain. Menurut Suparno (2015: 19) competence, conscience, dan compassion adalah sebagai berikut. Competence

berarti

menguasai

ilmu

pengetahuan/keterampilan sesuai bidangnya. Secara sederhana siswa setelah mendalami dan mengolah bahan yang dipelajari ia menjadi kompeten dalam bidang itu atau bahan itu.

Hal tersebut ditandai

dengan mampu menguasai bahannya, dapat melakukan bahan itu dengan benar. Secara lebih mendalam siswa dapat melakukan sesuatu hal yang berkaitan dengan bidang itu. Jadi bukan hanya segi inteleknya berkembang, tetapi juga afeksi dan psikomotoriknya berkembang. Conscience berarti mempunyai hari nurani yang dapat membedakan baik dan tidak baik. Selain mengetahui dan mempunyai kompetensi dalam bidangnya, siswa juga berkembang kompetensinya dalam hal membedakan baik dan tidak baiknya bidang itu dan mempunyai kemampuan mengambil keputusan yang benar. Hal ini ditandai dengan siswa dapat menganalisis segi baik dan buruknya bahan yang dipelajari, mengerti alasan-alasan moral dibaliknya, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

hatinya tergerak untuk memilih yang baik. Dengan demikian ia mempunyai kepekaan hati yang cenderung memilih yang baik dari hal-hal yang dipelajari. Compassion berarti siswa mempunyai kepekaan untuk berbuat baik bagi orang lain yang membutuhkan, punya kepedulian pada orang lain terutama yang miskin dan kecil (option for the poors). Dalam hal ini, siswa yang sungguh kompeten bukan hanya menjadi pandai tetapi sekaligus akan didorong untuk peka pada kebutuhan orang lain dan juga mau berbuat sesuatu berkaitan dengan bidangnya itu bagi kemajuan orang lain. Berdasarkan

beberapa

pendapat

ahli

di

atas,

dapat

disimpulkan bahwa competence adalah suatu kecakapan yang berkaitan dengan materi pelajaran (intektual seseorang), conscience adalah nilai hatinurani luhur yang dikembangkan siswa berdasarkan pengalaman belajarnya, dan compassion adalah kepedulian dan kepekaan siswa terhadap sesama maupun lingkungannya. Selanjutnya secara umum, dapat disimpulkan bahwa PPR adalah suatu polapikir dalam pembelajaran yang meliputi 5 tahapan, yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Evaluasi dalam pembelajaran berpola PPR terdiri dari 3 hal yakni competence, conscience, dan compassion.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42

E.

Model Pembelajaran Group Investigation Group Investigation menurut Slavin (2008: 215) sesuai untuk proyek-proyek studi yang terintegrasi yang berhubungan dengan hal-hal semacam penguasaaan, analisis, dan menggabungkan informasi sehubungan dengan upaya menyelesaikan masalah yang bersifat multi-aspek. Group investigation adalah perencanaan kooperatif siswa atas apa yang dituntut dari mereka. Anggota kelompok mengambil bagian dalam merencanakan berbagai dimensi dan tuntutan dari proyek mereka. Bersama mereka menentukan apa yang mereka ingin investigasikan sehubungan dengan upaya mereka untuk “menyelesaikan masalah yang mereka hadapi; sumber apa yang mereka butuhkan; siapa akan melakukan apa; dan bagaimana mereka menampilkan proyek mereka yang sudah selesai ke hadapan kelas.”

Biasanya ada pembagian tugas dalam kelompok yang

mendorong tumbuhnya interdependensi yang bersifat positif di antara anggota kelompok. Selain itu Joice dan Weill (1996) serta Akbar (2011) (dalam Akbar, 2013: 51) menjelaskan model Group Investigation berangkat dari asumsi dan keyakinan bahwa pengetahuan mirip bangunan dan secara terusmenerus terbangun melalui interaksi individu-individu dalam kelompok. Tujuan model ini adalah siswa berpartisipasi dalam perkembangan sistem sosial dan melalui pengalaman secara bertahap belajar bagaimana menerapkan metode ilmiah untuk meningkatkan kualitas masyarakat manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation dapat dipakai guru untuk mengembangkan kreativitas siswa, baik secara perorangan maupun kelompok. Model pembelajaran kooperatif dirancang untuk membantu terjadinya pembagian tanggung jawab ketika siswa mengikuti pembelajaran dan berorientasi menuju pembentukan manusia sosial menurut Mafune (2005) (dalam Rusman, 2014). Model pembelajaran kooperatif dipandang sebagai proses pembelajaran yang aktif, sebab siswa akan lebih banyak belajar melalui proses pembentukan (contructing) dan penciptaan, kerja dalam kelompok dan berbagi pengetahuan serta tanggung jawab individu tetap merupakan kunci keberhasilan pembelajaran. Rusman

(2014:

223)

menambahkan

Group

Investigation

mempunyai beberapa kegunaan yaitu (1) untuk meningkatkan kemampuan kreativitas siswa dapat ditempuh melalui pengembangan proses kreatif menuju suatu kesadaran dan pengembangan alat bantu yang secara eksplisit mendukung kreativitas, (2) komponen emosional lebih penting daripada intelektual, yang tak rasional lebih penting daripada yang rasional dan (3) untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam memecahkan suatu masalah harus lebih dahulu memahami komponen emosional dan irrasional. Slavin (2008: 218) menyebutkan dalam Group Investigation, para murid bekerja melalui enam tahap. Tahap-tahap ini dan komponenkomponennya dijabarkan di bawah ini dan selanjutnya digambarkan secara rinci.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44

Tahap 1: Mengidentifikasikan Topik dan Mengatur Murid ke dalam kelompok

Tahap 2: Merencanakan Tugas yang akan Dipelajari

Tahap 3: Melaksanakan Investigasi

Tahap 4: Menyiapkan Laporan Akhir

Tahap 5: Mempresentasikan Laporan Akhir

Tahap 6: Evaluasi

Gambar 2.2. Tahapan Group Investigation Tahap 1: Mengidentifikasikan Topik dan Mengatur Murid ke dalam kelompok a. Para siswa meneliti beberapa sumber, mengusulkan sejumlah topik, dan mengkategorikan saran-saran. b. Para siswa bergabung dengan kelompoknya untuk mempelajari topik yang telah mereka pilih. c. Komposisi kelompok didasarkan pada ketertarikan siswa dan harus bersifat heterogen. d. Guru membantu dalam pengumpulan informasi dan memfasilitasi pengaturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45

Tahap 2: Merencanakan Tugas yang akan Dipelajari Para siswa merencanakan bersama mengenai: a. Apa yang kita pelajari? b. Bagaimana kita mempelajarinya? c. Siapa melakukan apa? (pembagian tugas) d. Untuk tujuan atau kepentingan apa kita menginvestigasi topik ini? Tahap 3: Melaksanakan Investigasi a. Para siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. b. Tiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha yang dilakukan kelompoknya. c. Para siswa saling bertukar, berdiskusi, mengklarifikasi, dan mensistesis semua gagasan. Tahap 4: Menyiapkan Laporan Akhir a. Anggota kelompok menentukan pesan-pesan esensial dari proyek mereka. b. Anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan, dan bagaimana mereka akan membuat presentasi mereka. c. Wakil-wakil kelompok membentuk sebuah panitia acara untuk mengkoordinasikan rencana-rencana presentasi. Tahap 5: Mempresentasikan Laporan Akhir a. Presentasi yang dibuat untuk seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46

b. Bagian presentasi tersebut harus dapat melibatkan pendengarnya secara aktif. c. Para pendengar tersebut mengevaluasi kejelasan dan penampilan presentasi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh seluruh anggota kelas. Tahap 6: Evaluasi a. Para siswa saling memberikan umpan balik mengenai topik tersebut, mengenai tugas yang telah mereka kerjakan, mengenai keefektifan pengalaman-pengalaman mereka. b. Guru dan murid berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa. c. Penilaian atas pembelajaran harus mengevaluasi pemikiran paling tinggi. Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa Group Investigation adalah salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok kecil, dimana siswa bekerjasama dengan mengidentifikasi topik, perencanaan, investigasi, menyiapkan laporan, presentasi, dan evaluasi.

F.

Teori Van Hiele 1.

Tingkat Berpikir Van Hiele Fitur yang paling menonjol dari tingkat berpikir Van Hiele adalah hierarki lima tingkat dari cara dalam pemahaman ide-ide ruang. Tiap tingkatan menggambarkan proses pemikiran yang diterapkan dalam konteks geometri. Tingkatan-tingkatan tersebut menjelaskan tentang cara kita berpikir dan jenis ide geometri yang kita pikirkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47

Ada lima tingkat yang berangkai dan hirarkhis, yakni a.

Level 0 (Visualisasi/Recognition) Siswa pada tingkatan awal ini mengenal dan menamakan bentuk-bentuk berdasarkan pada karakteristik luas dan tampilan dari bentuk-bentuk tersebut (Walle, 2008: 151). Pada tingkat ini, siswa membuat keputusan berdasarkan persepsi bukan penalaran sehingga sifat-sifat sebuah gambar tidak dipersepsi (Nur’aeni, 2008: 127). Misalnya, seorang siswa sudah mengenal persegi panjang dengan baik, bila ia sudah bisa menunjukkan atau memilih persegi panjang dari sekumpulan benda-benda geometri lainnya. (misalnya siswa mengenali persegi panjang karena seperti daun pintu).

b. Level 1 (Analisis) Siswa pada tingkat analisis dapat menyatakan semua bentuk dalam golongan selain bentuk satuannya. Pada tingkat ini, para siswa mulai mengerti bahwa sebuah kumpulan bentuk tergolong serupa berdasarkan sifat/ciri-cirinya (Walle, 2008: 152). Mereka dapat mengenali dan menyebut sifat-sifat suatu bangun geometri, tetapi mereka tidak melihat hubungan di antara sifat-sifat ini. Ketika menggambarkan sebuah objek, siswa yang beroperasi pada tingkat ini bisa mencantumkan semua sifat yang diketahui siswa itu, tetapi tidak melihat sifat mana yang perlu dan mana yang cukup untuk menggambarkan objek tersebut. Misalnya persegi adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48

persegi panjang, persegi panjang adalah jajar genjang (Nur’aeni, 2008: 127). c. Level 2 (Abstraksi/Informal Deduction/Ordering) Siswa dapat membuat hubungan di antara sifat-sifat berikut. Siswa pada tingkat ini akan dapat mengikuti dan mengapresiasi pendapat-pendapat informal, deduktif tentang bentuk dan sifatsifatnya

(Walle,

2008:

153).

Nur’aeni

(2008:

127-128)

menambahkan pada tingkat ini, siswa dapat menciptakan definisi yang

bermakna

dan

member

argument

informal

untuk

membenarkan penalaran mereka. Implikasi logis dan inklusi kelas, seperti persegi merupakan satu jenis dari persegi panjang bisa dipahami. Tetapi peran dan signifikansi dari deduksi formal tidak dipahami. d. Level 3 (Deduksi) Pada tingkat ini siswa mampu meneliti bukan hanya sifatsifat bentuk saja. Siswa mampu bekerja dengan pernyataanpernyataan abstrak tentang sifat-sifat geometris dan membuat kesimpulan lebih berdasarkan pada logika daripada naluri (Walle, 2008: 154). Hal tersebut diperjelas Nur’aeni (2008: 128) yang menyatakan bahwa siswa dapat mengkonstruksi bukti, memahami peran aksioma dan definisi, dan mengetahui makna dari kondisikondisi yang perlu dan yang cukup. Pada tingkat ini, siswa harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49

mampu mengkonstruksi bukti seperti yang biasanya ditemukan dalam kelas geometri sekolah menengah atas. e. Level 4 (Ketat/Rigor) Siswa pada tingkat ini memahami aspek-aspek formal dari deduksi, seperti pembentukan dan perbandingan sistem-sistem matematika (Nur’aeni, 2008: 128). Selanjutnya pada tingkat ini yang merupakan tingkat teratas dalam tingkat Van Hiele, obyekobyek perhatian adalah sistem dasarnya sendiri, bukan hanya penyimpulannya dalam sistem (Walle, 2008: 154). Berikut adalah skema teori Van Hiele tentang Berpikir Geometri:

Visualisasi • Golongangolongan bentuk

Analisis

Deduksi Informal

• Sifat-Sifat bentuk

• Hubungan di antara sifatsifat

Deduksi • Sistem-sistem deduktif dari sifat-sifat

Ketepatan • Analisis sistem-sistem deduktif

Gambar 2.3. Tahapan Teori Van Hiele tentang Berpikir Geometri

2. Karakteristik Teori Van Hiele Di samping konsep penting dalam teori ini, empat karakteristik terkait dari tingkatan pemikiran ini membutuhkan perhatian khusus. (Walle, 2008: 155). Berikut adalah karakteristik dari tingkat-tingkat Van Hiele:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50

a. Tingkatan-tingkatan tersebut bertahap. Untuk dapat sampai pada tingkatan

selanjutnya,

siswa

harus

menempuh

tingkatan

sebelumnya. Artinya siswa harus menguasai pemikiran geometri yang cocok pada tingkatan tersebut dan telah membuat tipe-tipe objek atau hubungan yang menjadi fokus pemikiran di tingkatan selanjutnya. b. Tingkatan-tingkatan tersebut tidaklah bergantung usia seperti tahap perkembangan Piaget. Akan tetapi umur tentunya terkait dengan jumlah dan jenis pengalaman geometri yang dimiliki. c. Pengalaman geometri merupakan faktor tunggal terbesar yang mempengaruhi perkembangan dalam tingkatan-tingkatan tersebut. d. Jika instruksi atau bahasa yang digunakan terletak pada tingkatan yang lebih tinggi daripada yang siswa miliki, maka aka nada komunikasi yang kurang (miscommunication). 3. Tahap Belajar Geometri Menurut D’Augustine dan Smith (1992), serta Crowley (1987) (dalam Nur’aeni, 2008: 128) menyatakan bahwa kemajuan tingkat berpikir geometri siswa maju dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya melibatkan lima tahapan. Kemajuan dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya lebih tergantung pada pengalaman pembelajaran; bukan pada kematangan atau usia. Seorang melangkah melalui berbagai tahapan dalam melalui satu tingkatan ke tingkatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

berikutnya. Pembelajaran tidak dapat memiliki pemahaman pada satu tingkatan tanpa melalui tingkatan sebelumnya. Kegiatan-kegiatan pembelajaran yang memberi kesempatan siswa menelusuri, berdiskusi, dan berinteraksi dengan materi pada tingkat selanjutnya, sambil meningkatkan pengalaman mereka saat ini, memiliki

kesempatan

terbaik

dalam

mengembangkan

tingkat

pemikiran bagi siswa tersebut (Walle, 2008: 155). Dalam hal tersebut, peranan guru dan peranan bahasa dalam konstruksi pengetahuan siswa sebagai sesuatu yang krusial menurut Crowley (dalam Nur’aeni, 2008: 129). Tahap-tahap Van Hiele dijelaskan berikut ini: a.

Tahap 1 Informasi (Information) Melalui diskusi, guru mengidentifikasi apa yang sudah diketahui siswa mengenai sebuah topik dan siswa menjadi berorientasi pada topik baru itu. Guru dan siswa terlihat dalam percakapan dan aktifitas mengenai objek-objek, pengamatan dilakukan,

pertanyaan

dimunculkan

dan

kosakata

khusus

diperkenalkan. b. Tahap 2 Orientasi terarah/terpadu (Guide Orientation) Siswa menjajaki objek-objek pengajaran dalam tugas-tugas yang distrukturkan secara cermat seperti pelipatan, pengukuran, atau pengkonstruksian. Guru memastikan bahwa siswa menjajaki konsep-konsep spesifik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52

c. Tahap 3 Eksplisitasi (Explicitation) Siswa mengekspresikan/menggambarkan apa yang telah mereka pelajari mengenai topik dengan kata-kata mereka sendiri, guru membantu siswa dalam menggunakan kosakata yang benar dan akurat. Guru memperkenalkan istilah-istilah matematika yang relevan. d. Tahap 4 Orientasi Bebas (Free Orientation) Siswa menerapkan hubungan-hubungan

yang sedang

mereka pelajari untuk memecahkan soal dan memeriksa tugas yang lebih terbuka (open-ended). e. Tahap 5 Integrasi (Integration) Siswa meringkas/membuat ringkasan dan mengintegrasikan apa yang telah dipelajari, dengan mengembangkan satu jaringan baru objek-objek dan relasi-relasi. Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa teori Van Hiele adalah sebuah teori yang berisi tentang tingkatan cara berpikir seseorang dalam geometri, sedangkan fase pembelajaran Van Hiele adalah tahapan pembelajaran yang mengenalkan geometri dari yang paling sederhana hingga kompleks. Dalam penelitian ini menggunakan fase pembelajaran Van Hiele, yang meliputi lima tahapan yaitu informasi, orientasi terarah/terpadu, eksplisitasi, orientasi bebas, dan integrasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53

G.

Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah perangkat yang digunakan dalam proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses belajar mengajar berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), Instrumen Evaluasi atau Tes Hasil Belajar (THB), media pembelajaran, serta buku ajar siswa Ibrahim (dalam Trianto, 2011: 201). a. Silabus Menurut Trianto (2011: 201), silabus adalah salah satu produk pengembangan kurikulum berisikan garis-garis besar materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, dan rancangan penilaian. Sejalan dengan Trianto, Hosnan (2014: 99) mengatakan bahwa silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Rusman (2014: 5) menambahkan bahwa dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) atau Pusat Kegiatan Guru (PKG) dan Dinas Pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54

Jadi, berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa silabus adalah acuan yang digunakan untuk membuat rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran atau bab tertentu. b. RPP Trianto (2011: 214) mengemukakan bahwa Rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu panduan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang disusun dalam scenario kegiatan. Komponen-komponen

penting

yang

ada

dalam

rencana

pembelajaran meliputi: Standar Kompotensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), hasil belajar, indikator pencapaian hasil belajar, strategi pembelajaran, alat dan bahan, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, dan evaluasi. Hosnan (2014: 99) berpendapat bahwa RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. Rusman (2014: 5) menegaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa RPP adalah acuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk setiap pertemuan. c. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Trianto (2011: 222) mengatakan bahwa lembar kegiatan siswa adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55

memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan oleh siswa untuk

memaksimalkan

pemahaman

dalam

upaya

pembentukan

kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang harus ditempuh. Menurut Daryanto dan Dwicahyono (2014: 175), lembar kegiatan siswa merupakan lembaran berisi tugas yang dikerjakan oleh siswa. Lembaran tersebut berisikan petunjuk atau langkah untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu. Komponen-komponen LKS meliputi: judul eksperimen, teori singkat tentang materi, alat dan bahan, prosedur eksperimen, data pengamatan serta pertanyaan dan kesimpulan untuk bahan diskusi. Berdasarkan ulasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa LKS adalah panduan yang digunakan sebagai acuan siswa melakukan kegiatan di kelas. d. Bahan Ajar Hidayat (2013: 62) berpendapat bahwa bahan ajar adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada siswa sebagai pemelajar dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan. Diperjelas oleh Trianto (2011: 227) bahwa materi dalam bahan ajar berisikan garis besar bab, kata-kata sains yang dapat dibaca pada uraian materi pelajaran, tujuan yang memuat tujuan yang hendak dicapai setelah mempelajari materi ajar, materi pelajaran berisi uraian materi yang harus dipelajari, bagan atau gambar yang mendukung ilustrasi pada uraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56

materi, kegiatan percobaan menggunakan alat dan bahan sederhana dengan teknologi sederhana yang dapat dikerjakan oleh siswa, uji diri setiap submateri pokok, dan masalah-masalah dalam kehidupan seharihari yang perlu didiskusikan. Buku ajar menurut Akbar (2013: 33) adalah buku teks yang digunakan sebagai rujukan standar pada mata pelajaran tertentu. Ciri-ciri buku ajar adalah: (1) sumber materi ajar; (2) menjadi referensi baku untuk mata pelajaran tertentu; (3) disusun sistematis dan sederhana; dan (4) disertai petunjuk pembelajaran. Berdasarkan paparan dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah sebuah buku yang berisikan rangkuman materi sebagai panduan atau rujukan untuk materi tertentu. e. Tes Hasil Belajar (THB) Trianto (2011: 235) berpendapat jika tes hasil belajar adalah butir tes yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tes hasil belajar meliputi tes hasil belajar produk, tes hasil belajar proses, dan tes belajar psikomotorik. Tes hasil

belajar

psikomotorik

berupa

keterampilan

melaksanakan

eksperimen. Selain itu, Arikunto (dalam Akbar, 1998: 98) menyatakan bahwa tes adalah alat atau prosedur untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara, dan aturan yang telah ditentukan. Soal tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57

yang baik harus memenuhi syarat memiliki: (1) Validitas; (2) Reliabilitas; (3) Objektivitas; (4) Praktikabilitas; dan (5) Ekonomis. Widoyoko (2014: 51) berpendapat bahwa tes merupakan alat ukur untuk memperoleh informasi hasil belajar siswa yang memerlukan jawaban atau respons benar atau salah. Tes lebih cocok digunakan untuk mengetahui

kemampuan

siswa

dalam

aspek

pengetahuan

dan

keterampilan (aspek kognitif dan psikomotorik), tidak cocok digunakan untuk mengukur sikap, karena sikap tidak dapat diinterpretasi ke dalam kategori benar atau salah, namun untuk mendapatkan deskripsi tentang profil sikap siswa. Jadi dapat disimpulkan, THB adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. f. Penilaian Rusman (2014: 13) menjelaskan bahwa penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematis, dan terprogram dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis dan lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek, dan/atau produk, portofolio, serta penilaian diri. Arikunto (2012: 19) berpendapat bahwa penilaian dimaksudkan untuk

mengetahui

sejauh

mana

program

berhasil

diterapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58

Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi. Sejalan dengan itu, Akbar (2013: 88) menegaskan bahwa penilaian adalah proses memberi nilai berdasarkan hasil pengukuran dengan kualitas nilai tertentu. Penilaian berdasarkan hasil evaluasi, hasilnya disebut dengan sangat tinggi, tinggi, rendah, dan sangat rendah atau dengan sebutan lain seperti: baik sekali, baik, cukup, kurang, dan kurang sekali. Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian adalah pemberian nilai terhadap siswa berdasarkan hasil evaluasi belajar untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dan keberhasilan dari proses pembelajaran.

H.

Limas a. Pengertian Limas Slavin (2005: 173) dalam bukunya Geometry menyatakan bahwa, “A phyramid is a geometric solid having any polygon as one face, where all the other face are triangle meeting at a common vertex. The pyramid is named after the polygon forming the face from which the triangles start.” Pernyataan tersebut berarti bahwa limas merupakan bangun ruang sisi datar yang memiliki titik puncak dengan sisi tegak berbentuk segitiga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59

Sukino (2006 : 340) menyatakan bahwa limas merupakan bangun sisi datar yang selimutnya terdiri atas bangun datar segitiga dengan satu titik persekutuan. Titik persekutuan itu disebut titik puncak limas. Dapat disimpulkan bahwa limas adalah bangun ruang sisi datar yang memiliki segi-n pada satu permukaan dan semua sisi tegaknya berbentuk segitiga yang bertemu di satu titik puncak.

(n adalah

himpunan bilangan asli, yang dimulai dari 3).

Gambar 2.4. Limas Tegak Segiempat T.ABCD Berdasarkan limas segiempat T.ABCD pada gambar 2.4., bagianbagian limas segiempat menurut Sukino (206: 304-306) sebagai berikut. 1.

Sisi adalah daerah yang menjadi batas antara bagian luar dengan bagian dalam dari suatu bangun ruang. Sisi limas segiempat berjumlah 5 buah, yaitu ABCD, TAB, TBC, TCD, dan TAD. Sisi ABCD merupakan sisi alas limas, sedangkan keempat sisi yang lain merupakan sisi tegak limas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60

2.

Rusuk adalah perpotongan dua sisi yang berupa ruas garis. Limas segiempat memiliki rusuk berjumlah 8 buah yaitu TA, TB, TC, TD, AB, BC, BD, dan AD.

3.

Titik sudut adalah suatu titik yang terbentuk dari perpotongan tiga rusuk. Limas segiempat memiliki rusuk berjumlah 5 buah yaitu sudut T, sudut A, sudut B, sudut C, dan sudut D.

4.

Diagonal bidang Diagonal bidang adalah ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut dalam satu bidang, yang tidak terletak pada rusuk yang sama. Diagonal bidang disebut juga diagonal sisi. Limas segiempat memiliki diagonal bidang sebanyak 2 yaitu AC dan BD.

5.

Bidang diagonal Bidang diagonal terbentuk dari diagonal sisi pada sisi alasnya dengan dua rusuk tegak. Limas segiempat memiliki bidang diagonal sebanyak 2 yaitu TAC dan TBD.

6.

Diagonal ruang Diagonal ruang adalah ruas garis yang menghubungkan dua buah titik sudut yang tidak terletak pada sisi dan rusuk yang sama. Pada limas segiempat tidak memiliki diagonal ruang.

b. Jaring-jaring Limas Jaring-jaring limas merupakan gambar datar yang terdiri dari semua sisi atau bidang limas dan keterkaitan antar sisisnya masih ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61

Jaring-jaring limas diperoleh dengan membongkar rusuk pada sisi tegaknya

kemudian

merebahkannya.

Berikut

contoh

proses

membongkar sebuah limas untuk mendapatkan jaring-jaringnya

.

(1)

(2)

(3)

Gambar 2.5. Proses Pembongkaran Limas Tegak Segiempat untuk Mengetahui Jaring-jaring Limas Tegak Segiempat

c. Luas Permukaan Limas Luas permukaan limas adalah jumlah luas seluruh sisi limas. Oleh karena itu, untuk mencari luas permukaan limas, berarti sama saja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

dengan menghitung luas jaring-jaring limas tersebut. Pada pembelajaran di sekolah terdapat berbagai macam jenis limas, maka luas permukaan juga bergantung pada jenis limas tersebut. Pada limas segiempat T.ABCD,

Gambar 2.6. Limas Tegak Segiempat T.ABCD Luas permukaan limas segiemapat T.ABCD di atas adalah: Luas permukaan limas = luas ABCD + luas  TAB + luas  TBC + luas  TCD + luas  TAD Luas permukaan limas = luas ABCD + (luas  TAB + luas  TBC + luas  TCD + luas  TAD) Jadi, luas permukaan limas dapat dinyatakan dengan rumus: Luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas segitiga pada bidang tegaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63

d. Volume Limas Volume limas adalah banyaknya satu satuan volume yang memenuhi seluruh bagian limas, satuan volume tersebut disebut kubik. Pembuktian rumus volume limas adalah sebagai berikut.

Gambar 2.7. Kubus dan Limas Tegak Segiempat Volume kubus ABCD.EFGH = 6 x volume limas T. ABCD Volume limas T.ABCD

1

= 6 𝑥 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 𝐴𝐵𝐶𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻 1

= 6 𝑥(2𝑎)3 =

1 6

𝑥(2𝑎)2 𝑥 (2𝑎)

1

= 3 𝑥(2𝑎)2 𝑥 𝑎 Volume limas T. ABCD

1

= 3 𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

Jadi, rumus volume dapat ditulis sebagai berikut. Volume limas =

1 3

𝑥 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑥 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64

I.

Penelitian yang Relevan Berikut ini adalah beberapa jurnal yang berkaitan dengan pengembangan perangkat pembelajaran geometri, van Hiele pada tingkat SMP dan pendekatan PPR. 1. Implementasi Teori Van Hiele dalam Pembelajaran Geometri oleh Zahra Chairani, prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Banjarmasin. Berdasarkan penelitian sederhana tersebut, diperoleh hasil bahwa fase pembelajaran Van Hiele cocok diimplementasi pada mata pelajaran geometri, dengan memperhatikan tahapan berpikir anak dalam geometri. 2. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) yang Dilengkapi Dengan Media LKS Di SMP Kanisius Bambang Lipuro Kelas IX Tahun Ajaran 2012/2013 Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung oleh Febrianita Nora Indah Sari. Berdasarkan penelitian tersebut, diperoleh hasil sebagai berikut: tingkat keaktifan siswa pada saat diskusi kelompok mencapai 70%-96,67 %; tingkat keaktifan siswa dalam presentasi 73,33%-83,33%; dan tingkat hasil belajar siswa secara keseluruhan dapat dikatakan rendah karena siswa yang mecapai nilai KKM hanya 43,33% dan sisanya yaitu 56,67% tidak mencapai KKM. 3. Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif pada pembelajaran Ekonomi Untuk Meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion Siswa Kelas X-5 SMA Kolese De Britto Yogyakarta, oleh Nurul Kurnianingsih. Berdasarkan penelitian tersebut, diperoleh hasil bahwa pada aspek competence terjadi peningkatan sebesar 21,52% dari nilai pretest dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65

12,1% dari nilai posttest; aspek conscience mengalami peningkatan rerata skor dari 3,48 pada saat sebelum penerapan PPR menjadi 3,94 pada saat sesudah penerapan PPR; serta aspek compassion mengalami peningkatan dari 4,11 pada saat sebelum PPR menjadi 4,32 pada saat sesudah penerapan PPR. Hal ini menunjukkan bahwa aspek 3C siswa meningkat setelah menerapkan PPR. Ketiga penelitian di atas, relevan dalam hal PPR, teori Van Hiele dan Group Investigation sehingga dapat digunakan acuan atau inspirasi pada penelitian ini.

J.

Kerangka Berpikir Salah satu masalah yang dihadapi oleh guru matematika di SMP Negeri 1 Yogyakarta adalah kurang mengembangkan model dan metode pembelajaran selain diskusi dan ceramah, yang dapat mengakomodasi keaktifan dan antusiasme siswa dalam pembelajaran. Dalam kata lain, guru masih cenderung melakukan pembelajaran secara konvensional. Meskipun terkadang guru mencoba untuk menggunakan alat peraga, namun jumlah alat peraga juga terbatas. Hal ini menyebabkan alat peraga hanya dapat digunakan oleh guru dan beberapa siswa sedangkan yang lain hanya mengamati. Dari sisi siswa, permasalahan yang muncul adalah mayoritas siswa merasa kesulitan dalam mempelajari geometri sehinga siswa hanya menghafalkan rumusnya saja. Nilai afektif siswa juga cenderung rendah,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66

dimana rasa bela rasa, kepercayaan diri siswa, dan kepedulian antar teman kurang diterapkan pada proses pembelajaran. Fakta di sekolah menunjukkan bahwa siswa kurang mampu merefleksikan proses pembelajaran sehingga materi yang diperoleh berlalu begitu saja. Salah satu alternatif yang digunakan untuk menyikapi permasalahan tersebut adalah mengembangkan perangkat pembelajaran matematika bangun ruang sisi datar yang dapat mengakomodasi kebutuhan siswa. Materi bangun ruang sisi datar yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah limas. Perangkat pembelajaran limas yang dikembangkan adalah silabus, RPP, LKS, bahan ajar, THB dan penilaian. Pengembangan perangkat pembelajaran tersebut menggunakan PPR dengan mengakomodasi Group Investigation dan teori Van Hiele. Pada pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran tersebut, siswa dapat memahami konteks materi dengan jelas dan melihat kaitan materi dengan kehidupan di sekitarnya. Selanjutnya dengan memberikan pengalaman belajar Group Investigation, siswa dapat menemukan konsep materi secara mandiri bersama kelompok dengan memaksimalkan bantuan LKS dan alat peraga yang tersedia. Selain itu, siswa mampu mengembangkan nilai conscience dan compassion-nya seperti rasa percaya diri, etos kerja keras yang baik, mampu bekerja sama dalam kelompok dan rasa kepedulian (bela rasa) terhadap teman maupun lingkungannya akan terlatih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67

Pengalaman belajar yang diberikan pada siswa mengakomodasi pula fase pembelajaran Van Hiele. Guru dimudahkan untuk melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan fase pembelajaran Van Hiele. Hal ini dikarenakan, tahapan dari fase pembelajaran Van Hiele jelas siswa diajak untuk

melakukan

pengamatan

bentuk

limas

hingga

mampu

mengintegrasikan materi limas dengan bangun ruang sisi datar yang lain. Fase pembelajaran Van Hiele memiliki dampak positif bagi siswa, yaitu siswa mengkontruksi cara berpikirnya mengenai limas dari yang sederhana hingga kompleks. Pembelajaran berpola PPR memfasilitasi siswa untuk dapat merefleksikan proses pembelajaran dengan baik. Selain merefleksikan, siswa juga dipandu untuk melakukan aksi sebagai tindak lanjut dari refleksi yang telah dilakukan. Di akhir proses pembelajaran, diadakan evaluasi mengenai tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Tahapan dalam pembelajaran berpola PPR dapat mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran yaitu competence, conscience, dan compassion. Hal ini menguatkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran matematika yang telah dirancang cocok digunakan untuk mendukung hasil belajar siswa dan ketertarikan siswa untuk belajar matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68

Skema berikut adalah kerangka berpikir dalam penelitian yang dilakukan:

Gambar 2.8. Skema Kerangka Berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan membahas tentang metodologi penelitian diantaranya jenis penelitian, setting penelitian, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, dan analisis validitas. A.

Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengembangkan perangkat pembelajaran bangun ruang sisi datar dengan menggunakan PPR dan mengakomodasi teori Van Hiele dan model pembelajaran Group Investigation. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode “Penelitian dan pengembangan atau Research and Development”. Penelitian ini dapat digunakan untuk menciptakan produk baru dan penyempurnaan suatu produk. Penelitian ini didasarkan pada kebutuhan sekelompok orang untuk menyelesaikan suatu permasalahan dengan menggunakan produk yang ada. Produk yang dihasilkan dapat berupa perangkat keras ataupun perangkat lunak. Perangkat keras yang dihasilkan seperti perangkat pembelajaran, buku, modul, alat peraga, dan lain sebagainya. Perangkat lunak yang dihasilkan adalah program dalam komputer atau software, model pembelajaran, model pelatihan, dan lain sebagainya (Sukmadinata, 2010 : 164-165) Penelitian ini mengembangkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), LKS (Lembar Kerja

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70

Siswa), bahan ajar, dan THB (Tes Hasil Belajar). Perangkat tersebut dikembangkan dengan menggunakan PPR yang

mengakomodasi model

pembelajaran Group Investigation, dengan proses investigasi melalui fase pembelajaran Van Hiele. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini dibatasi sampai pada tahap uji coba terbatas untuk mengetahui kualitas dari perangkat pembelajaran tersebut dan keberhasilan dari proses pembelajaran yang dirancang sesuai yang ada dalam RPP yang nantinya akan digunakan di sasaran yang lebih luas.

B.

Setting Penelitian Setting penelitian dibagi menjadi empat bagian yaitu subyek, objek, tempat, dan waktu penelitian. 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta. Kelas VIII E adalah salah satu kelas parallel di SMP Negeri 1 Yogyakarta dengan jumlah siswa 35 orang yang memiliki tingkat kecerdasan yang relatif heterogen. 2. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah semua perangkat pembelajaran yang dikembangkan

oleh

peneliti.

Perangkat

pembelajaran

tersebut

diujicobakan untuk memastikan jika perangkat pembelajaran telah layak untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran secara luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71

3. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempat dilaksanakannya uji coba terbatas produk. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Yogyakarta di Jalan Cik Di Tiro No. 29 Yogykarta. 4. Waktu Penelitian Penelitian menyelesiakan penelitian ini selama 3-4 bulan. Penelitian dimulai dari observasi dan wawancara awal, pada bulan April hingga Mei. Uji coba produk dilaksanakan pada tanggal 13 dan 15, selanjutnya evaluasi atau ulangan limas dilaksanakan pada tanggal 26 April 2016.

C.

Design dan Prosedur Pengembangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah R&D menurut Borg and Gall. Langkah-langkah atau prosedur dalam melakukan penelitian pengembangan yang telah dimodifikasi adalah sebagai berikut: 1. Studi Pendahuluan (Research and information collecting) Dalam studi pendahuluan ini terdapat beberapa tahapan diantaranya analisis kebutuhan, studi pustaka, studi literature, dan riset skala kecil. a.

Analisis kebutuhan dilakukan pada saat observasi di dalam kelas dan wawancara dengan guru mengenai kondisi latar belakang, tingkat kemampuan berfikir dan keterampilan siswa yang dapat dikembangkan. Selain mencari tahu mengenai kondisi siswa, peneliti juga memperhatikan kegiatan belajar mengajar yang biasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72

dilakukan oleh guru. Hal ini dilihat dari metode, model, bahan ajar, dan alat peraga yang digunakan oleh guru. b. Menindaklanjuti informasi dari sekolah mengenai kondisi siswa dan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, maka peneliti mencari riset ataupun jurnal yang sesuai dengan kondisi di lapangan. c. Peneliti melakukan konfirmasi dengan wawancara bersama guru untuk mengetahui riset atau jurnal yang sudah pernah dilakukan dapat dikembangkan di sekolah tersebut. 2. Merencanakan Penelitian (Planning) Setelah melakukan studi pendahuluan dan pengumpulan informasi, peneliti mulai merumuskan tujuan penelitian, menyusun agenda untuk pelaksanaan penelitian serta pembuatan desain produk. 3. Pengembangan Desain (Develop Preliminary of Product) Desain produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah silabus, bahan ajar, RPP, LKS, dan THB yang meliputi tes tertulis dan penilaian conscience

dan

compassion.

Perangkat

pembelajaran

tersebut

dikembangkan dengan menggunakan PRR dan mengakomodasi teori Van Hiele dan model pembelajaran Group Investigation. Langkahlangkahnya sebagai berikut sarana dan prasarana yang digunakan seperti buku paket Matematika, jurnal, dan silabus dari Pemerintah. Selanjutnya menyusun agenda pelaksanaan uji coba terbatas di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73

lapangan dan membuat deskripsi tugas pada pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian seperti obserser. Proses pengembangan desain ini disertai dengan validasi desain pada ahli. Desain yang telah divalidasi selanjutnya direvisi sehingga layak untuk diujicobakan secara terbatas. 4. Preliminary Field Testing Perangkat pembelajaran yang sudah direvisi kemudian diujicobakan secara terbatas. Uji coba produk dilakukan untuk memastikan jika produk yang dibuat telah layak digunakan untuk menunjang kegiatan pembelajaran meskipun masih dalam skala terbatas. 5. Revisi Hasil Uji Lapangan Terbatas (Main Product Revision) Setelah uji coba produk, peneliti melakukan revisi kembali. Revisi dilakukan berdasarkan kritik dan saran terhadap uji coba produk di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta apabila terdapat kekurangan dalam perangkat pembelajaran tersebut.

D.

Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini akan dikumpulkan melalui: 1. Observasi Observasi pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran di kelas. Menurut Sudjana (2010: 84) menerangkan bahwa observasi digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74

dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. Observasi ini dilakukan melalui pengamatan langsung dan menuliskan apa yang terjadi secara benar dalam lembar pengamatan, fungsinya adalah untuk melihat kembali yang sudah terjadi. Pengisian lembar pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung oleh observer. Dalam penelitian ini akan dilakukan dua kali observasi yakni observasi cara mengajar guru biasanya dan observasi cara mengajar guru dengan menggunakan PPR dan mengakomodasi teori Van Hiele serta model Group Investigation. 2. Wawancara Dalam

penelitian

ini

menggunakan

teknik

wawancara

untuk

memperoleh data mengenai kebutuhan siswa dan tanggapan guru setelah melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan PPR dan mengakomodasi teori Van Hiele serta model Group Investigation. Sudjana (2010: 68) mengungkapkan bahwa wawancara dapat digunakan untuk menilai hasil dan proses belajar. Wawancara dilakukan kepada guru matematika kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta. Selain itu, pedoman wawancara ini tersusun atas beberapa pertanyaan untuk menegaskan hasil observasi. 3. Kuesioner Menurut Sudjana (2010: 70), kuesioner bertujuan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar yang dicapainya dan proses belajar yang ditempuhnya. Kuesioner dalam penelitian ini bersifat tertutup (jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75

sudah tersedia). Peneliti melakukan penyebaran kuesioner untuk mengetahui respon siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan PPR dan mengakomodasi teori Van Hiele serta model Group Investigation. 4. Tes Hasil Belajar (THB) Tes hasil belajar dengan materi limas ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan PPR dan mengakomodasi teori Van Hiele serta model Group Investigation. Tes hasil belajar ini diberikan pada siswa setelah pembelajaran limas selesai. Tipe soal pada tes hasil belajar limas adalah soal essay.

E.

Instrumen Penelitian Instrumen-instrumen yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data sebagai berikut. 1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil analisis uji terbatas produk dengan melakukan pengamatan atau observasi dan refleksi guru yang mengajar selama proses pembelajaran berlangsung dengan pengembangan produk yang menggunakan PPR dan mengakomodasi teori Van Hiele serta model Group Investigation. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil observasi proses pembelajaran berpola

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76

PPR, hasil validasi para ahli, kuesioner respon siswa, dan nilai hasil belajar siswa. 2. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk menilai produk yang dikembangkan adalah lembar observasi, pedoman wawancara, kuesioner, dan lembar THB (Tes Hasil Belajar). a. Lembar observasi Lembar observasi digunakan untuk mengamati proses pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru. Hal ini dilakukan agar peneliti dapat menganalisis kebutuhan yang diperlukan saat pembelajaran dan merencanakan penelitian. Lembar observasi juga digunakan peneliti saat uji coba produk terbatas. Tujuannya untuk membantu peneliti dalam mencatat hal-hal penting yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung

dan

mengamati

proses

pembelajaran

dengan

menggunakan PPR dan mengakomodasi teori van hiele dan metode group investigation yang dilakukan guru. Lembar observasi tersebut telah divalidasi oleh ahli dengan hasil 4,33 dan masuk dalam kategori “sangat baik”. Berikut adalah kisi-kisi lembar observasi pelaksanaan pembelajaran. Tabel 3.1. Kisi-kisi Lembar Observasi NO I. 1 2

ASPEK YANG DIAMATI PRAPEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77

II. 1 2 3 III. A. 1 2 3 4 B. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 C 1 2 3

MEMBUKA PEMBELAJARAN (Konteks) Melakukan kegiatan apersepsi (Mengingatkan materi bangun ruang sisi datar sebelumnya seperti : kubus,balok, limas dan prisma) Menyampaikan indikator yang akan dicapai dan rencana kegiatannya ( seperti menunujukkan kerangka limas) Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari (memberi contoh bentuk limas dengan kehidupan sehari hari contohnya bangunan piramid) KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN (Pengalaman) Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahun lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai(competence,conscience,compassion) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengkomodasi adanya keragaman budaya Nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif: teliti, kritis, logis(conscience) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan Melaksanakan pembelajaran sesuai tahapan berfikir anak menurut Van Hiele Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat bekerja dan menumbuhkan sikap peduli dalam kelompok (compassion) Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk menemukan konsep materi secara mandiri. Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa (seperti mempresentasikan hasil kerja kelompok atau mengemukakan pendapat) Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk dapat berfikir aktif dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan keterampilandalam penggunaan media (Alat peraga : kerangka limas, jaring-jaring, dan power point) Memberikan pesanyang menarik (penggunaan jaring-jaring untuk menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar) Menggunakan media secara efektif dan efisien

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78

4 D 1 2 3 4 5 6 E 1 2 3 4 F 1 2 3 IV A 1 2 B 1

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (seperti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan unsur-unsur bangun ruang sisi datar) Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkanhubungan antar pribadi yang kondusif (seperti berdiskusi dalam pembimbingan pembelajaran) Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Penilaian proses dan hasil belajar (Evaluasi) Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar (seperti melihat perkembangan siswa melalui soal latihan) Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP (Refleksi) Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa (melakukan refleksi dengan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari) Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut (Aksi) Memberikan tugas atau kegiatan tindak lanjut dari refleksi siswa

b. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara digunakan oleh peneliti sebagai acuan ketika melakukan wawancara dengan guru matematika. Pedoman wawancara berisi mengenai pertanyaan-pertanyaan yang ingin ditanyakan oleh peneliti kepada narasumber untuk menganalisis kebutuhan dan merencanakan penelitian. Selain itu, pedoman wawancara juga digunakan setelah proses uji coba produk. Tujuannya adalah untuk menegaskan hasil observasi yang telah dilakukan. Pedoman wawancara analisis kebutuhan telah divalidasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79

oleh ahli dengan hasil 4,75 termasuk dalam kategori “sangat baik”. Pedoman wawancara guru setelah uji coba produk telah divalidasi oleh ahli dan memperoleh hasil 4,33 yang masuk dalam ketegori “sangat baik”. Berikut ini adalah kisi-kisi pedoman wawancara yang digunakan: Tabel 3.2. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan No

Aspek yang diamati

A.

Pendekatan/Strategi Pembelajaran 1. Metode apa yang digunakan oleh Bapak/Ibu saat menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi Datar? (Kubus, Balok, Prisma dan Limas) 2. Adakah kesulitan yang ditemui ketika Bapak/Ibu menggunakan metode atau strategi pembelajaran tersebut? 3. Bagaimana keefektifan penggunaan metode atau strategi pembelajaran yang diberikan? 4. Bagaimana respon siswa terhadap metode atau strategi pembelajaran tersebut? 5. Apakah pembelajaaran sudah sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa? Jika sudah contohnya seperti apa? Jika belum, apa kendala yang dihadapi? 6. Apakah pembelajaran yang dilaksanakan sudah dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari? Materi Pelajaran 7. Bagaimana pemahaman siswa mengenai pengertian dan unsur-unsur Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus, Balok, Prisma, dan Limas)? 8. Apakah ada siswa yang masih kesulitan membedakan Kubus dan Balok? 9. Apakah siswa kesulitan dalam membedakan diagonal sisi, diagonal ruang, dan bidang diagonal dalam Kubus dan Balok? Jika iya, kira-kira mengapa hal tersebut bisa terjadi? 10. Apakah ada siswa yang masih kesulitan membedakan Prisma dan Limas? 11. Dari materi pengertian Limas, melukis Limas beraturan, luas permukaan limas da n volume limas. Materi manakah yang paling sulit dipahami oleh siswa? 12. Berdasarkan pertanyaan no 11 mengapa siswakesulitan dalam memahami materi tersebut? 13. Bagaimana pemahaman siswa mengenai pengertian dan unsur-unsur Limas? 14. Bagaimana pemahaman siswa tentang perbedaan dari kubus,

B.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80

C.

D.

balok, prisma, dan limas? 15. Adakah kesulitan siswa mengenai konsep dari luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas? 16. Apakah siswa mampu menggunakan rumus luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas dengan tepat saat mengerjakan soal? Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar 17. Apakah Bapak/Ibu menggunakan alat peraga (jaring-jaring dan kerangka (Kubus, balok, prisma, dan limas)) dalam menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi Datar? 18. Apakah ada kesulitan dalam pembuatan jaring-jaring (kubus, balok, prisma, dan limas)? Jika ada, biasanya dibagian apa? 19. Apakah Bapak/Ibu sudah menggunakan media pembelajaran/sumber belajar saat mengajar? Jika sudah, apa contohnya? Jika belum, mengapa? 20. Apakah alat peraga/sumber belajar yang digunakan sudah efektif? 21. Apakah alat peraga/sumber belajar yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa? 22. Apakah Bapak/Ibu mengajak siswa untuk membuat jaringjaring (Kubus, balok, prisma, dan limas)? 23. Apakah penggunaan alat peraga/sumber belajar mampu menumbuhkan keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung? 24. Kapan penggunaan alat peraga tersebut digunakan: a. Pada awal menjelaskan unsur-unsur Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus, balok, prisma, dan limas)? b. Setiap tatap muka Penilaian Proses dan Hasil Belajar 25. Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan oleh Bapak/Ibu (tugas, ulangan, kuis, dan keaktifan)? 26. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan penilaian (kognitif, afektif, dan psikomotorik)? 27. Apakah Bapak/Ibu pernah melakukan pretest, tanya jawab diawal pelajaran? 28. Apakah Bapak/Ibu memantau kemajuan belajar siswa? 29. Sudahkan Bapak/Ibu memberikan tugas sesuai dengan tujuan pembelajaran? Jika sudah, apa contohnya? 30. Hasil belajar siswa selalu dikembalikan dan diketahui oleh orang lain? 31. Apakah di akhir pembelajaran, siswa diajak untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran? 32. Apakah penilaian akhir sesuai dengan tujuan pembelajaran?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81

Tabel 3.3. Kisi-kisi Pedoman Wawancara Setelah Uji Coba Produk No

Aspek yang diamati

A.

Pendekatan/Strategi Pembelajaran 1. Adakah kesulitan yang Bapak/Ibu temui ketika menggunakan pendekatan PPR? 2. Bagaimana respon siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan PPR? 3. Apakah proses pembelajaran menggunakan pendekatan PPR sudah dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari? 4. Bagaimana Bapak/Ibu menyampaikan konteks untuk mengawali materi yang akan diajarkan? Materi Pelajaran 5. Apakah materi yang diajarkan kepada siswa sudah sesuai dengan pendekatan PPR? 6. Apakah siswa dapat menerima penyampaian bahan yang diajarkan Bapak/Ibu? 7. Apakah siswa mampu mencapai tujuan dalam PPR? 8. Adakah kendala yang dialami oleh siswa saat proses pembelajaran? Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar 9. Apakah alat peraga yang digunakan sudah efektif? 10. Apakah sumber belajar yang digunakan sudah efektif? 11. Apakah alat peraga yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa? 12. Apakah sumber belajar yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa? 13. Apakah penggunaan alat peraga mampu menumbuhkan keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung? 14. Apakah penggunaan sumber belajar mampu menumbuhkan keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung? Penilaian Proses dan Hasil Belajar 15. Apakah guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan penilaian conscience dan compassion (seperti ketelitian, percaya diri, bertanggung jawab, dan bekerjasama)? 16. Apakah guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan penilaian hasil belajar (competence)? 17. Apakah siswa mengalami kesulitan saat tes hasil belajar (competence)? Refleksi dan Aksi 18. Apakah siswa dapat merefleksikan kegiatan pembelajaran? 19. Apakah Bapak/Ibu memberikan arahan untuk melakukan aksi setelah pembelajaran berakhir? 20. Apakah siswa memanfaatkan aksi yang sudah dibuat dalam kehidupan sehari-hari?

B.

C.

D.

E.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82

c. Kuesioner Kuesioner dalam penelitian ini berupa kuesioner tertutup (jawaban sudah tersedia). Kuesioner ini berupa pernyataan yang berupa respon dan sikap siswa terhadap pembelajaran matematika pada umumnya serta pembelajaran matematika yang menggunakan PPR dan mengakomodasi teori Van Hiele serta model Group Investigation. Dalam kuesioner terdapat 40 pertanyaan yang terdiri 20 pernyatan positif dan 20 pernyataan negatif. Kuisioner mempunyai alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan nilai antara 14. Kuesioner ini telah divalidasi oleh 1 dosen dan memperoleh hasil 4,00 termasuk dalam kategori “baik”. Selain digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran

matematika

yang

menggunakan

PPR

dan

mengakomodasi teori Van Hiele serta model Group Investigation, kuesioner juga digunakan pada lembar validasi perangkat pembelajaran. Lembar validasi tersebut digunakan oleh 1 dosen dan 1 guru matematika SMP Negeri 1 Yogyakarta untuk memvalidasi perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. Jika perangkat pembelajaran tersebut telah direvisi dan valid pada bagian

yang

kurang

sesuai,

maka

peneliti

sudah

dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83

mengujicobakannya di kelas terbatas. Di bawah ini merupakan kisikisi kuesioner dan lembar validasi perangkat pembelajaran. Tabel 3.4. Kisi-kisi Lembar Kuesioner No. 1.

2.

3.

Aspek

Indikator

Nomor pernyataan Positif Negatif Sikap siswa terhadap Menunjukkan minat terhadap mata pelajaran 1, 25 3, 13 matematika matematika Menunjukkan antusiasme terhadap mata 29, 31 21, 33 pelajaran matematika Mengetahui manfaat mempelajari matematika 4, 35 20, 28 7, 11 Sikap siswa terhadap Menunjukkan minat terhadap pembelajaran 2, 9 pembelajaran dengan matematika dengan pendekatan PPR pendekatan PPR 14, 36 Menunjukkan antusiasme terhadap 5, 30 pembelajaran matematika dengan pendekatan PPR Mengetahui manfaat mengikuti pembelajaran 6, 10, 8, 24, 26 matematika dengan pendekatan PPR 23 Keberhasilan Siswa mampu menguasai materi yang 22, 32 15, 37 pendekatan PPR diajarkan Siswa menunjukkan sikap conscience saat 16, 17, 12, 18, pembelajaran 38 40 Siswa menunjukkan sikap compassion saat 19, 34 27, 39 pembelajaran

Tabel 3.5. Kuesioner Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran NO 1 2 3 4 5 6 7 8 NO 1 2

KOMPONEN PENILAIAN SILABUS Kelengkapan unsur-unsur silabus Kesesuaian antara SK, KD dan Indikator Kualitas perumusan kegiatan pembelajaran (sesuai dengan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif dan model pembelajaran Group Investigation) Kualitas perilaku yang dituntun dalam indikator mencerminkan keutuhan perkembangan pribadi siswa Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan Ketepatan dalam memilih media Kesesuaian teknik penilaian yang digunakan dengan indikator Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku KOMPONEN PENILAIAN BAHAN AJAR Materi sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84

3 4 5 NO A 1 B 2 3 C 4 5 6 7 8 D 9 10 11 12 13 14 15 E 16 17 18 F 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 G 30 31

Susunan materi pelajaran sistematis, logis, dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan sederhana Menuliskan sumber bahan ajar KOMPONEN PENILAIAN RPP Komponen RPP Ketercukupan komponen-komponen RPP sebagai penunjang ketercapaian kompetensi. Identitas RPP Kelengkapan identitas RPP Kecukupan waktu yang dialokasikan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Rumusan tujuan/ indikator Kesesuaian rumusan tujuan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Kesesuaian rumusan tujuan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar Keterwakilan standar kompetensi dan kompetensi dasar Ketercakupan syarat minimum tiga indikator tiap kompetensi dasar Ketercakupan pengetahuan, sikap, dan keterampilan Pemilihan materi Keluasan (memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan skil) yang sesuai dengan tujuan pembelajaran Keakuratan atau kebenaran fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan skill Kesesuaian materi dengan perkembangan kognitif siswa Keruntutan dan kesistematikaan susunan materi Kedalaman materi (minimal mencapai indikator) Kebermanfaatan materi dalam menambah wawasan pengetahuan siswa Keterkaitan materi dengan pendekatan paradigma pedagogi refleksi dan model pembelajaran group investigation Metode pembelajaran Kesesuaian metode dan strategi yang digunakan dengan indikator siswa Kesesuaian metode dan strategi dengan nilai kemanusiaan yang akan dikembangkan Tahapan Model pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan indikator yang ingin dicapai Kegiatan pembelajaran Terjadinya interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, dan siswa dengan lingkungan sekitar Penyiapan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Pengaitan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Penjelasan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Kegiatan pembelajaran mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari Kegiatan konteks tampak dalam pembelajaran Kegiatan pengalaman tampak pada pembelajaran Kegiatan refleksi tampak pada pembelajaran Kegiatan aksi ditumbuhkan pada pembelajaran Kegiatan evaluasi diterapkan pada pembelajaran Kegiatan pembelajaran yang dirancang sudah mengakomodasi pendekatan paradigma pedagogi refleksi dan model pembelajaran group investigation Penutup Penyimpulan materi dalam setiap tatap muka Penyampaian rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85

H 32 33 34 35 36 I 37 38 39 40 41 42 J 43 44 45 NO I

II

III

Pemilihan sumber belajar Kesesuaian sumber belajar dengan materi pembelajaran Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran Keefektifan penggunaan sumber belajar Kecocokan sumber belajar dengan tingkat perkembangan fisik dan intelektual siswa Kesesuaian sumber belajar dengan lingkungan fisik dan sosial siswa Penilaian hasil belajar Ketepatan pemilihan teknik penilaian dengan indikator Kesesuaian butir instrumen dengan indikator Keterwakilan setiap indikator Keberadaan dan kejelasan petunjuk pengerjaan soal Keberadaan instrumen penilaian, kunci jawaban, dan rubrik penilaian Kesesuaian penilaian dengan alokasi waktu yang tersedia Kebahasaan Ketepatan bahasa yang digunakan dalam kaidah bahasa Indonesia Bahasa yang digunakan komunikatif Kejelasan bahasa yang digunakan sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda KOMPONEN PENILAIAN LKS FORMAT 1. Kejelasan pembagian materi 2. Rumusan petunjuk LKS sederhana sehingga mudah dipahami siswa 3. Tampilan LKS yang menarik 4. Kesesuaian jenis dan ukuran huruf 5. Pengaturan ilustrasi / gambar BAHASA 1. Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan kaidah Bahasa Indonesia 2. Kesederhanaan struktur kalimat 3. Kalimat soal tidak mengandung arti ganda 4. Kejelasan petunjuk dan arahan 5. Sifat komunikatif bahasa yang digunakan ISI 1. Kesesuaian dengan indikator pencapaian hasil belajar 2. Kebenaran isi/ materi 3. Kesesuaian dengan pendekatan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dengan mengakomodasikan teori Van Hiele dan model pembelajaran Group Investigation

d. Lembar THB Tes hasil belajar ini sebagai bentuk evaluasi yang merupakan tahap akhir dari proses pembelajaran dengan menggunakan PPR. Tujuannya adalah untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi limas yang sudah diajarkan dan mengetahui kualitas dari proses pembelajaran PPR yang sudah dirancang. Tes ini berupa tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86

essay yang meliputi bagian-bagian limas, menggambar limas dan jaring-jaring limas, penerapan dalam kehidupan sehari-hari, dan keterkaitan volume limas denga materi bangun ruang sisi datar yang lain. Tes hasil belajar ini telah divalidasi oleh para ahli dan hasilnya adalah 4,08 termasuk dalam kategori “baik” untuk validasi isi maupun bahasa dan penulisan soal. Di bawah ini merupakan kisi-kisi dari tes hasil belajar limas: Tabel 3.6. Kisi-kisi Lembar Tes Hasil Belajar Kompetensi Dasar Mengidentifikasi sifat limas

Indikator Mengidentifikasi bagian dan sifat limas

Membuat jaringjaring limas dan melukis limas

Melukis limas dan Membuat jaringjaring limas

Luas permukaan dan Volume Limas

Menentukan luas permukaan limas Menentukan volume limas

F.

Soal Bangun limas : a. Titik sudut b. Rusuk c. Sisi limas d. Diagonal Ruang e. Bidang Diagonal limas Jaring-jaring limas Penerapan luas permukaan limas dalam kehidupan sehari-hari Perbandingan volume limas dengan kubus

No Soal

1

2a 2b 3

4

Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif apabila data yang diperoleh berbentuk gambar atau wawancara. Analisis kuantitatif yaitu apabila data yang dikumpulkan berupa angka yang akan dihitung menggunakan analisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87

statistik untuk memperoleh skor atau rata-rata dari aspek yang diteliti Data hasil penelitian akan dianalisis dengan cara: 1. Analisis data kualitatif Data penelitian kualitatif yakni data dari hasil wawancara dan observasi. Hasil observasi dideskripsikan sesuai dengan indikator yang diamati, sedangkan hasil wawancara juga dideskripsikan berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat. Hasil wawancara akan digunakan untuk memperkuat observasi yang dilakukan. 2. Analisis data kuantitatif a. Hasil validasi ahli Hasil validasi perangkat pembelajaran yang telah dirancang oleh peneliti, dihitung skor rata-ratanya selanjutnya dibandingkan dengan tabel kriteria penilaian untuk melihat kelayakan dari perangkat pembelajaran tersebut jika akan digunakan atau diujicobakan di kalangan yang lebih luas. Peneliti menggunakan skala lima karena pertimbangan agar penilaian dari validator lebih objektif. Berikut ini merupakan kriteria penilaian produk pengembangan menurut Widoyoko (2009: 238) Tabel 3.7. Konversi Nilai Skala Lima Menurut Widoyoko Interval Skor

Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88

Keterangan: Rerata ideal (

)

: (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)

Simpangan baku ideal (Sbi) : (skor maksimal ideal – skor minimal ideal) : skor aktual Berdasarkan rumus konversi di atas perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengn menerapkan rumus konversi tersebut. penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal

:5

Skor minimal ideal

:1

Rerata ideal (

: (5 + 1) = 3

)

Simpangan baku ideal (Sbi) : (5-1) = 0,67 Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik untuk silabus. Penyelesaian: Kategori sangat baik

: : : :

Kategori baik

> 3 + (1,80 . 0,67) > 3 + 1,21 > 4,21

: : 3 + (0,60 . 0,67) 3 + (1,80 . 0,67) : 3 + 0,40 3 + 1,21 : 3,40 4,21

Kategori cukup baik

: : 3 – (0,60 . 0,67)

3 + (0,60 . 0,67)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89

: 3 – 0,40 : 2,60 Kategori kurang baik

3 + 0,40 3,40

: : 3 – (1,80 .0,67) : 3 – 1,21 : 1,79

Kategori sangat kurang baik

3 – (0,60 .0,67) 3 – 0,40

2,60 : :

3 - (1,80 . 0,67)

:

3 – 1,21

:

1,79

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh konversi data kuantitatif menjadi data kualitatif lima sebagai berikut. Tabel 3.8 Kriteria Skor Skala Lima Interval Skor 3,41 – 4,21 2,61 – 3,40 1,80 – 2,60

Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang

b. Data nilai THB THB dikoreksi dan data nilainya merupakan data kuantitatif, yang dapat digunakan untuk melihat tingkat pemahaman siswa terhadap materi sekaligus melihat tingkat keberhasilan proses pembelajaran yang dirancang selain dari kuesioner respon siswa. Dalam proses pembelajaran guru melakukan penilaian sekaligus menganalisis hasil tes. Apabila tingkat ketuntasan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90

di bawah 75% dari jumlah total siswa berarti pelajaran yang telah diberikan guru belum dapat diterima dengan baik oleh siswa menurut Hamzah (2014: 337). c. Data Kuesioner Pengambilan data respon siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan PPR dengan mengakomodasi teori Van Hiele dan model Group Investigation dilakukan dengan menyebar kuesioner yang diisi oleh setiap siswa. Kuesioner ini dianalisis dengan menggunakan teknik sebagai berikut: Pertama, kuesioner respon siswa terhadap pembelajaran matematika digunakan untuk mengumpulkan data memiliki 40 pernyataan yang terdiri dari 20 pernyataan positif dan 20 pernyataan negatif. Bobot setiap penyataan positif: Tabel 3.9. Bobot Pernyataan positif Kuisioner Jawaban Siswa Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Skor 4 3 2 1

Tabel 3.10. Bobot Pernyataan Negatif Kuisioner Jawaban Siswa Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Skor 1 2 3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91

Kedua, kuesioner yang telah diisi oleh siswa kemudian dihitung skor yang diperoleh masing-masing siswa berdasarkan bobot jawaban pada setiap pernyataan. Untuk menghitung skor total jawaban semua siswa pada setiap item pernyataan yaitu dengan mengalikan banyaknya siswa dengan skor pada setiap jawaban item pernyataan. 1) Skor total setiap jawaban item pernyataan positif adalah jumlah dari: (Banyak siswa menjawab SS x 4) + (Banyak siswa menjawab S x 3) + (Banyak siswa menjawab TS x 2) + (Banyak siswa menjawab STS x 1). 2) Skor total setiap jawaban item pernyataan negatif adalah jumlah dari: (Banyak siswa menjawab SS x 1) + (Banyak siswa menjawab S x 2) + (Banyak siswa menjawab TS x 3) + (Banyak siswa menjawab STS x 4) Analisis data kuesioner respon siswa terhadap pembelajaran matematika dapat dihitung dengan skor total yang diperoleh masing-masing siswa. Hasil respon siswa terhadap pembelajaran matematika yang diperoleh, kemudian dibandingkan dengan tabel kriteria respon siswa sebagai tolok ukur, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92

Tabel 3.11 Kriteria Respon Siswa Skor 137 - 160 113 - 136 89 - 112 65 - 88 41 - 64

Kriteria Sangat bagus Bagus Netral Jelek Sangat jelek

Kriteria respon siswa tersebut diperoleh dari penghitungan Pendekatan Sturges (Mustafa, 2009 : 149) sebagai berikut: Menggunakan Skor Total (TX) Skor maksimum

: 4 x 40 = 160

Skor minimum

: 1 x 40 = 40

Range (jarak)

: 160 – 40 = 120

Banyak kategori

: 5

Panjang interval adalah:

!

"

"

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang sudah dilakukan dengan teori pengembangan Borg and Gall, kualitas produk yang dihasilkan, proses pembelajaran menggunakan PPR dengan mengakomodasi teori Van Hiele dan model pembelajaran Group Investigation, serta keterbatasan dalam penelitian ini. A.

Hasil Penelitian Hasil penelitian berisi mengenai studi pendahuluan, prosedur pengembangan produk, validasi produk, instrumen uji coba terbatas, dan uji coba terbatas. Berikut rincian pembahasan dari setiap bagiannya. 1. Studi Pendahuluan Studi pendahuluan adalah langkah awal yang dilakukan oleh peneliti dalam merancang pengembangan pembelajaran bangun ruang sisi datar dengan menggunakan PPR dengan mengakomodasi teori Van Hiele dan model pembelajaran Group Investigation. Studi pendahuluan dilakukan dengan observasi dan wawancara. Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan beberapa kendala dalam proses pembelajaran diantaranya pembelajaran masih cenderung terpusat pada guru, dimana guru kurang memotivasi siswa untuk dapat menemukan konsep materi secara mandiri baik individu maupun

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94

kelompok. Kurikulum di SMP Negeri 1 Yogyakarta adalah kurikulum 2006, tetapi proses pembelajarannya sudah mulai menggunakan pendekatan saintifik. Dari hasil pengamatan, terlihat jika pendekatan saintifik belum dilakukan dengan baik dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Selain itu, guru terkadang merasa kesulitan dalam mengkondisikan siswa untuk dapat tenang dan berkonsentrasi mengikuti pembelajaran. Kebanyakan siswa cenderung aktif dan banyak bertanya meskipun hal yang ditanyakan tidak berkaitan dengan materi yang diajarkan. Keterbatasan alat peraga untuk siswa juga menjadi hambatan dalam proses pembelajaran, sehingga alat peraga yang ada hanya digunakan oleh guru dan beberapa siswa yang ingin mencoba sedangkan siswa yang lain hanya memperhatikan. Dengan keterbatasan alat peraga yang digunakan, guru seringkali mengajak siswa membuat alat peraga seperti jaring-jaring bangun ruang. Hal tersebut direspon baik oleh siswa, hanya saja mereka masih meniru jaring-jaring yang ada di buku sehingga kurang bervariasi dalam pembuatannya. Sedangkan dari hasil wawancara dengan guru, diketahui jika proses pembelajaran sudah disesuaikan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa. Dalam mewujudkan hal tersebut guru mengalami kesulitan dalam membuat LKS yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Hal itu menyebabkan pembuatan LKS tidak dilanjutkan lagi. Dalam mengerjakan LKS, siswa sudah dibiasakan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95

berdiskusi dengan teman sekelompok dan mempresentasikan hasil diskusinya. Selanjutnya guru juga sudah mengaitkan proses pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari, sehingga siswa sudah mulai terbiasa untuk mengaitkan materi dengan kehidupan di sekitar mereka. Jika dilihat dari materi yang diajarkan, siswa tidak memiliki kendala yang spesifik pada sifat-sifat bangun ruang sisi datar. Hanya saja siswa kesulitan dalam melukis limas dan membedakan tinggi limas dengan tinggi sisi tegak limas. Selanjutnya untuk keseluruhan materi, siswa mengalami kesulitan dalam memahami keterkaitan antara bangun ruang sisi datar. Penilaian kognitif, afektif, dan psikomotorik pada setiap siswa sudah dilakukan, hanya saja guru kurang maksimal dalam penilaian afektif dan psikomotorik. Hal ini dikarenakan guru mereka kebingungan dalam membuat rublik dan skala penilaiannya. Berdasarkan studi pendahuluan yang sudah dilakukan oleh peneliti, ada beberapa potensi dari siswa maupun guru untuk mengembangkan proses pembelajaran yang dilakukan. Potensi tersebut diantaranya, mayoritas siswa tergolong siswa yang aktif, mau bertanya, dan kritis ketika menanggapi sesuatu. Hal ini tampak pada siswa sering bertanya pada guru, siswa berani menyampaikan kritikan jika guru melakukan kesalahan saat menjelaskan materi. Siswa terbiasa dengan proses pembelajaran yang mengaitkan materi dengan kehidupan di sekitarnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96

sehingga hal ini akan memudahkan proses aksi yang nanti akan melibatkan siswa di akhir pembelajaran dengan menggunakan PPR. Siswa sudah terbiasa untuk bekerja dalam kelompok dan berlatih untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Hal ini akan memperlancarkan proses pengalaman belajar yang akan diberikan pada siswa dengan model Group Investigation. Selain potensi dari siswa, potensi juga muncul dari guru yakni guru masih memiliki semangat untuk mau belajar mengenai pendekatan dan model pembelajaran yang inovatif. Saat peneliti mengadakan wawancara awal dengan guru untuk mengetahui kondisi dan latar belakang siswa, guru sempat menanyakan tentang PPR dan teori Van Hiele yang akan digunakan pada proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan, guru merasa masih asing dengan PPR dan teori Van Hiele. Jika mengenai model pembelajaran Group Investigation, guru sudah sedikit mengenal hanya saja perlu diberikan penjelasan

mengenai

keistimewaan

dari

Group

Investigation

dibandingkan dengan model cooperative yang selama ini sudah diterapkan dalam proses pembelajaran. Selanjutnya guru meminta peneliti untuk memberikan rangkuman mengenai PPR dan teori Van Hiele agar dapat mempersiapkan diri saat mengajar di dalam kelas. Dalam penelitian ini, proses pembelajaran tetap diajar oleh guru hanya saja untuk perangkat pembelajaran dibuat oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97

Peneliti juga melakukan pengumpulan data mengenai nilai dan kepribadian setiap siswa. Pengumpulan data dilakukan bersamaan dengan wawancara bersama guru, selanjutnya data yang sudah diperoleh dari hasil wawancara diperlengkap dengan observasi oleh peneliti di dalam kelas. Pengumpulan data ini bertujuan untuk mengetahui rentang nilai siswa, siswa yang memiliki nilai tertinggi, dan siswa yang memerlukan kebutuhan khusus. Hal ini akan digunakan untuk membagi siswa dalam kelompok saat mengikuti Group Investigation, agar siswa terbagi secara random dan merata. Dengan demikian, siswa diharapkan mampu mengikuti proses pembelajaran PPR dengan baik dan nilai 3C (Competence, Conscience, dan Compassion) yang menjadi tujuan akhir dari pembelajaran tersebut dapat tercapai. Tabel 4.1. Hasil Observasi Aktivitas Guru Di Kelas Secara Umum No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

Butir-butir sasaran Guru membuka pelajaran Guru mengabsen/menyebut nama Suara guru jelas Guru memakai media Guru memakai alat peraga Guru sering bertanya kepada siswa Pertanyaan guru diajukan ke perorangan Pertanyaan guru diajukan kepada kelas Guru memanfaatkan penguatan Guru memberi tugas rumah Sikap guru serius Sikap guru santai Guru menulis di papan tulis Guru umumnya duduk di kursi Guru sering berjalan ke belakang, ke samping, dan ke tengah Guru membuat rangkuman pelajaran Evaluasi diberikan kepada hal-hal berikut: a. Setiap indikator/tujuan pembelajaran b. Sekelompok indikator/tujuan pembelajaran

Ya V V V

Tidak

V V V V V V V V V V V V V V V

Ket

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98

2. Merencanakan Penelitian (Planning) Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan, peneliti merancang pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan PPR dengan mengakomodasi teori Van Hiele dan model pembelajaran Group Investigation pada limas. Dengan menggunakan PPR dalam pembelajaran diharapkan siswa dapat lebih memahami aplikasi dan kegunaan limas dalam kehidupan sehari-hari (Konteks), siswa dan guru memperoleh pengalaman baru melalui Group Investigtion dikombinasi dengan fase pembelajaran Van Hiele dalam proses pembelajaran sehingga dapat dijadikan inovasi dalam pembelajaran dan menumbuhkan rasa senang siswa pada pelajaran matematika (Pengalaman), siswa dan guru dapat merefleksi hal-hal positif yang terjadi saat proses pembelajaran (Refleksi), selanjutnya siswa tidak hanya merefleksikan saja namun mereka dapat merancang suatu aksi dengan menerapkan limas untu kehidupan sehari-hari (Aksi). Dan pada bagian akhir, siswa dapat menguji pemahamannya tentang limas sebagai hasil dari proses pembelajaran yang sudah dilakukan (Evaluasi). Oleh karena itu, perlu dilakukan beberapa hal untuk dapat mewujudkan rancangan perangkat dan proses pembelajaran tersebut. Berikut merupakan langkah yang harus dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99

a. Melakukan wawancara awal Wawancara awal ini dilakukan setelah observasi. Peneliti mengamati proses pembelajaran

yang biasa dilakukan oleh guru dan

mencatatnya pada lembar observasi. Selanjutnya wawancara awal digunakan untuk memperkuat hasil observasi dan melihat komponen yang sebelumnya tidak terlihat saat observasi. Hal ini merupakan bagian yang penting untuk studi pendahuluan dan menentukan perangkat pembelajaran yang ingin dirancang. b. Menyusun pengembangan desain perangkat pembelajaran Penyusunan pengembangan desain pembelajaran dilakukan setelah studi pendahuluan selesai. Dalam proses pengembangan desain perangkat pembelajaran, peneliti menggunakan teori Borg and Gall sebagai landasannya. Selanjutnya desain perangkat pembelajaran disesuaikan dengan PPR dan mengakomodasi Teori Van Hiele maupun Group Investigation agar indikator dapat tercapai dengan baik. c. Memvalidasi Perangkat pembelajaran Validasi perangkat pembelajaran dilakukan setelah perangkat pembelajarannya sudah jadi. Validasi tersebut dilakukan oleh dosen dan guru pengampu matematika di kelas penelitian. Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian perangkat pembelajaran yang telah dirancang dengan isi atau indikator yang ingin dicapai sehingga perangkat pembelajaran tersebut siap diujicobakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100

d. Melakukan uji coba terbatas dan merevisi hasil dari uji coba terbatas Uji coba terbatas dilakukan setelah proses validasi dan revisi dari validasi tersebut selesai. Uji coba terbatas dilakukan di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta dengan 35 siswa. Selanjutnya yang mengajar atau melaksanakan proses pembelajaran yang sudah dirancang adalah guru, sedangkan peneliti berperan sebagai sutradara dan observer dengan dibantu oleh beberapa teman yang berperan sebagai cameraman dan pengatur alokasi waktu. Uji coba terbatas dilakukan 2 pertemuan dan 1 pertemuan untuk evaluasi. Setelah uji coba terbatas, peneliti melakukan revisi dari hasil uji coba terbatas tersebut. Peneliti merevisi perangkat pembelajaran

yang

masih

kurang

sesuai

saat

diujicobakan

berdasarkan dari pendapat guru maupun siswa saat uji coba, hasil pekerjaan siswa, dan video penelitian. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki perangkat pembelajaran sehingga dapat lebih layak digunakan untuk uji coba di lapangan lebih luas. e. Membagikan kuesioner respon siswa terhadap pembelajaran Peneliti merancang kuesioner untuk melihat respon siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang telah dirancang. Kuesioner ini dibagikan saat pertemuan terakhir dari proses pembelajaran tersebut. Data kuesioner juga digunakan sebagai data kuantitatif dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101

f. Melakukan wawancara dengan guru Guru mengisi lembar refleksi setelah mengajar sebagai bahan refleksi dan melihat kesesuaian proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan RPP. Selain itu, pada akhir penelitian akan diadakan wawancara dengan guru mengenai proses pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk memperjelas data yang lain. 3. Pengembangan Desain (Develop Preliminary of Product) Rancangan produk atau perangkat pembelajaran yang dibuat diantaranya adalah silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), bahan ajar, dan penilaian yang meliputi nilai competence yang diperoleh dari Tes Hasil Belajar (THB); rublik penilaian sikap hati nurani (conscience) serta penilaian bela rasa (compassion). Berikut ini merupakan penjelasan dari perangkat pembelajaran tersebut: a. Silabus Pedoman pembuatan silabus yakni dari silabus yang sudah tersedia di sekolah kemudian dikembangkan dengan menggunakan PPR, fase pembelajaran Van Hiele dan model pembelajaran Group Investigation. Silabus ini dikembangkan untuk proses pembelajaran limas. Peneliti merancang silabus, yang di dalamnya terdiri dari kompetensi dasar, karakter yang akan dikembangkan, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102

cara TM (Tatap Muka), TT (Tugas Terstruktur), dan TMTT (Tugas Mandiri Tidak Terstruktur), indikator, penilaian yang meliputi teknik, bentuk instrumen, dan contoh instrument, alokasi waktu, dan sumber belajar serta media / alat pembelajaran. Peneliti memetakan kompetensi dasar ke dalam beberapa indikator mengenai 3C yaitu nilai Competence, Conscience, dan Compassion. Pada silabus yang dirancang oleh peneliti sudah terlihat PPR, fase pembelajaran Van Hiele, dan model pembelajaran Group Investigation pada kegiatan pembelajaran. Nilai competence dapat dilihat pada form penilaian sedangkan nilai Conscience dan Compassion ada pada bagian karakter yang dikembangkan pada proses pembelajaran. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk alokasi waktu 5 x 40 menit (2 kali pertemuan). Materi yang dikembangkan dalam RPP ini adalah limas. Pada pertemuan pertama, RPP membahas tentang sifat-sifat dan bagian limas, jaringjaring limas, dan menentukan luas permukaan limas. Pada pertemuan kedua, RPP membahas tentang menghitung luas permukaan limas dan menentukan serta menghitung volume limas. Dalam RPP yang dirancang, peneliti juga mengembangkan proses pembelajaran yang menggunakan PPR dan mengakomodasi teori Van Hiele dan model pembelajaran Group Investigation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103

keterkaitan aspek tersebut dirancang dalam langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran.

Kegiatan pembelajaran dibuat sedetail

mungkin agar memudahkan guru dalam melakukan proses pembelajaran dan menunjukkan indikator yang ingin dicapai. Selanjutnya dilengkapi dengan karakter yang ingin dikembangkan, sehingga setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa agar nilai Conscience dan Compassion yang dikembangkan. c. LKS (Lembar Kerja Siswa) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dirancang sebagai petunjuk atau panduan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Pada LKS yang dirancang berisi judul kegiatan, tujuan kegiatan yang meliputi 3C (Competence, Conscience, dan Compassion), dan langkah-langkah kegiatan yang dilakukan siswa dalam kelompok. LKS tersebut disusun dengan pertanyaan-pertanyaan yang memacu siswa untuk menemukan suatu konsep seperti bagianbagian limas, rumus luas permukaan dan volume limas. Selain itu, melalui pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat menghidupkan proses investigasi dan diskusi siswa terhadap materi. Selanjutnya, pada LKS tersebut dilengkapi dengan lembar laporan diskusi yang berguna untuk menuliskan hasil diskusi dan peran serta setiap anggota kelompok saat diskusi. Hal ini sesuai dengan tahapan proses dari Group Investigation.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104

Dalam LKS juga terdapat keterangan mengenai tahapan dari PPR dan fase pembelajaran Van Hiele agar siswa juga mengetahui kegiatan yang mereka lakukan sesuai dengan tahapan PPR dan fase pembelajaran Van Hiele yang mana sekaligus memperkenalkan siswa dengan PPR dan teori Van Hiele. Hal ini akan membantu siswa untuk lebih mudah mengingat kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan sebagai bahan refleksi di akhir pembelajaran. d. Bahan Ajar Bahan ajar berisi tentang materi mengenai limas, diantaranya pengertian limas dan bagian-bagiaannya, nama bangun limas, bagian-bagian limas, sifat-sifat limas, cara melukis limas (limas segitiga dan limas segiempat), jaring-jaring limas, luas permukaan limas, dan volume limas. Bahan ajar ini disusun agar digunakan guru sebagai pedoman dan mempermudah guru saat mengajar. Materi dalam bahan ajar dirancang sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran. Selain itu materi juga memuat fakta, konsep yang disusun secara sistematis, logis, dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Selanjutnya bahasa yang digunakan dalam bahan ajar dibuat sesederhana mungkin agar guru lebih mudah dalam mentransfer materi pada siswa. Bahan ajar dilengkapi dengan tahapan PPR dan ilustrasi singkat tentang keterkaitan materi dengan tahapan PPR yang implisit di dalamnya. Bahan ajar tersebut disertai dengan gambar-gambar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105

yang sesuai dengan materi dan tabel pembuktian volume limas dengan menggunakan volume kubus. Pada akhir bahan ajar terdapat sumber bahan ajar yang berguna jika ada konsep yang kurang jelas pada bahan ajar, guru dapat membuka sumber bahan ajar tersebut. e. Penilaian Dalam RPP terdapat 3 rublik penilaian yaitu penilaian pengetahuan, sikap hati nurani, dan sikap bela rasa terhadap teman serta dilengkapi dengan penilaian keterampilan (aksi). Ketiga rublik penilaian tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dirancang yaitu 3C (Competence, Consience, dan Compassion). Penilaian pengetahuan diperoleh dari hasil kerja siswa saat mengerjakan THB (Tes Hasil Belajar). Soal THB disusun oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dan melihat keberhasilan proses pembelajaran

yang

sudah

dilakukan.

Penilaian

pengetahuan

berpedoman dengan kunci jawaban yang sudah dibuat dan dihitung berdasarkan pedoman penskoran. Penilaian sikap (hati nurani) atau conscience dilakukan saat peneliti melakukan uji coba produk secara terbatas. Nilai conscience yang dikembangkan adalah percaya diri, kerja keras, cermat dan teliti. Peneliti menggunakan rublik penilaian conscience yang sudah divalidasi untuk melihat sikap conscience setiap siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106

Penilaian sikap bela rasa siswa dilakukan saat peneliti melakukan uji coba produk secara terbatas. Nilai compassion yang dikembangkan yaitu kerja sama dan peduli. Peneliti menggunakan rublik penilaian compassion untuk melihat kerja sama dan kepedulian siswa terhadap teman saat siswa berdinamika dalam kelompok. Penilaian terakhir adalah keterampilan siswa, yang dinilai saat siswa mengumpulkan aksi di akhir pembelajaran. Aksi siswa berupa benda kerajinan tangan yang berbentuk limas dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian keterampilan dapat melihat tingkat kreativitas dan keaslian ide siswa. Beberapa aspek yang dinilai diantaranya keaslian ide, kreativitas, kerapian dan kecermatan dalam pembuatan aksi, kerja sama dalam kelompok dan nilai guna dari benda tersebut. Penilaian kerja sama antar anggota kelompok ada kaitannya dengan penilaian compassion. Desain perangkat pembelajaran yang telah dirancang perlu diujicobakan secara terbatas. Untuk ujicoba tersebut, desain perangkat pembelajaran tersebut harus divalidasi oleh ahli/expert terlebih dahulu. Tujuan harus dilakukannya validasi perangkat pembelajaran adalah untuk mengetahui kesesuaian perangkat pembelajaran yang telah dirancang dengan isi atau indikator yang ingin dicapai. Validasi dilakukan oleh ahli/ expert yang telah berpengalaman di bidangnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107

Dalam penelitian ini, validasi dilakukan oleh 1 dosen dan 1 guru pengampu matematika yang menjalankan proses pembelajaran limas tersebut. Hasil validasi tersebut menunjukkan skor rata-rata 4,19. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat yang dikembangkan termasuk kategori “baik”. Hasil validasi tersebut sebagai berikut.: Tabel 4.2 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran No. 1 2 3 4. 5. 6. 7. 8.

Perangkat Pembelajaran Silabus RPP LKS 1 LKS 2 Bahan Ajar THB Penilaian Conscince Penilaian Compassion Rata-rata Total

Rata-rata Skor 4,06 4,23 3,93 4,23 4,4 4,08 4,31 4,25

Kriteria Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik 4,19

4. Uji Coba Terbatas (Preliminary Field Testing) Perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi oleh ahli/expert kemudian direvisi sesuai dengan masukan dan kritik yang diberikan oleh para validator. Setelah peneliti selesai melakukan revisi, selanjutnya perangkat pembelajaran tersebut diujicobakan secara terbatas di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta. Uji coba perangkat pembelajaran bertujuan untuk membuktikan jika perangkat pembelajaran yang telah dirancang layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Uji coba terbatas dilakukan sebanyak 4 kali yakni 2 kali pembelajaran, 1 kali ulangan harian limas, dan 1 kali ulangan remedial. Pembelajaran dilakukan dengan alokasi waktu 5 JP (Jam Pelajaran), yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108

setiap JPnya 40 menit, sedangkan untuk ulangan harian dan ulangan remedial alokasi waktunya 90 menit. Adapun jadwal pelaksanaan uji coba terbatas adalah sebagai berikut. Tabel 4.3. Jadwal Pelaksanaan Uji Coba Terbatas No 1 2 3 4

Hari / Tanggal Rabu, 13 April 2016 Jumat, 15 April 2016 Selasa, 26 April 2016

Waktu Jam 1-2 Jam 1-2

Materi Bagian dan unsur limas, Luas permukaan Limas Luas pemukaan dan volume limas, pengisian angket Ulangan Harian Limas

Sepulang Sekolah (12.00 WIB) Ulangan Remedial Limas Sabtu, 14 Mei Sepulang 2016 Sekolah (12.00 WIB)

Pada uji coba terbatas, proses pembelajaran dilakukan oleh guru seperti proses pembelajaran biasanya. Proses uji coba tersebut didukung dengan berbagai sarana dan prasarana diantaranya, ppt, video pembelajaran Limas, viewer dan alat peraga berupa limas-limas kecil untuk mengidentifikasi bagian atau unsur limas serta membuat jaringjaring limas yang nantinya akan digunakan untuk menentukan rumus permukaan limas. Selain itu, beberapa limas kecil dan balok digunakan untuk menentukan rumus volume limas. Implementaasi PPR, Fase Pembelajaran Van Hiele dan Group Investigation dalam uji coba terbatas adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109

1) Pertemuan pertama KONTEKS

Konteks dalam proses pembelajaran limas pertemuan pertama adalah saat guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi sebelumnya yakni kubus dan balok. Bagian ini biasa disebut sebagai apersepsi. Pada saat apersepsi, guru menekan dan menggali pemahaman siswa mengenai kubus lebih banyak karena konsep volume kubus akan digunakan untuk menemukan rumus volume limas. Pada awal pembelajaran, guru juga menjelaskan tujuan pembelajaran dan rencana kegiatan yang dilakukan pada pertemuan tersebut. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengetahui

karakter

yang

akan

dikembangkan

saat

pembelajaran dan menarik perhatian siswa dengan memberikan ulasan mengenai rencana kegiatan yang dilakukan. Selanjutnya sebagai motivasi, guru menayangkan video tentang bangunan-bangunan yang berbentuk limas, selanjutnya siswa diminta untuk menyebutkan kembali aplikasi limas dalam kehidupan sehari-hari. Setiap siswa terlihat antusias dengan saling berebut untuk menjawab pertanyaan guru tersebut. Oleh karena

itu,

guru

menegaskan

jawaban

siswa

dengan

menunjukkan alat peraga berupa kerangka dan bangun limas yang sudah dipersiapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110

Keterangan: terangan: G : SS : S : Sn : Kn:: BS::

Guru Semua Siswa Siswa Siswa ke-n Kelompok ke-n Beberapa siswa Berikut ini merupakan transkrip percakapan an guru di dalam

kelas as saat menjelaskan konteks: 49. G : “Coba perhatikan apakah bangun yang ibuu bawa ini mirip dengan ngan bangunan yang ada di dalam video tadi?” ?” 50. BS S: “Mirip Bu. Mirip.” Selanjutnya guru memberikan motivasi pada ada siswa tentang manfaat nfaat mempelajari limas dalam kehidupan sehari hari-hari. 54. G : “Siapakah di antara kalian yang ingin menjadi seorang arsitek sitek atau ahli gambar bangunan?” 55. BS S: “ Saya Bu.” 56. G : “Nah bagus, materi limas ini dapat diterapkan saat merancang erancang atap sebuah rumah atau bangunan.”

Gambar 4.1. Guru menayangkan video tentang bangunan yang berbentuk erbentuk limas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111

PENGALAMAN

Van Hiele fase informasi, Group Investigation tahap grouping Pada fase informasi, guru mengajak siswa untuk mengamati bagian-bagian limas yang telah dibagikan pada setiap kelompok. Guru mengelompokkan siswa dalam 4-5 orang secara acak dan heterogen dengan pembagian kelompok sudah diatur sebelumnya. Saat siswa telah duduk bersama kelompok, guru membagikan LKS (Lembar Kerja Siswa) beserta lembar laporan diskusi. 57. G :”Anak-anak proses pembelajaran limas akan kita lakukan dengan model Group Investigation yang sistematikanya hampir mirip dengan diskusi kelompok.” 58. BS :”Waaah apa e itu Bu?” 59. G : ”Nah daripada penasaran, silakan kalian masuk dalam kelompok sesuai dengan yang sudah ibu bagi. Nama kelompok kalian semua berkaitan dengan limas seperti titik puncak, sisi tegak, sisi alas, dan sebagainya” 60. S : ”OK.” 61. G : ”Anak-anak apakah kalian sudah masuk dalam kelompok masing-masing?” 62. S : ”Sudah Bu.” 63. G : ”Nah jika sudah, silakan perhatikan limas yang ada pada kelompok masing-masing dan LKS yang sudah dibagikan.” 64. BS :”Siap Bu.” 65. G : ”Bagian-bagian apa saja yang ada pada limas yang kalian miliki?” 66. K1 :”Rusuk, titik sudut, titik puncak.” 67. K2 :”Sisi alas, sisi tegak.” Transkrip di atas menunjukkan bahwa guru memberikan informasi mengenai bagian-bagian limas secara umum, selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk menggali informasi tersebut bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112

kelompokk untuk mengidentifikasi bagian dan unsur limas yang lain pada tahap ap selanjutnya.

Gambar 4.2. Siswa wa berpindah tempat untuk duduk bersama kelompoknya. elompoknya. Van Hiele fase ase orientasi terarah atau terpadu, Group Investigation estigation tahap Investigation Pada fase ini, siswa melakukan investigasi secara ara berkelompok untuk mengidentifikasi ngidentifikasi bagian bagian-bagian limas dengann panduan LKS kegiatan 1. 69. G :”Silakan kalian secara berkelompok berdiskusi dan mengidentifikasi engidentifikasi bagian limas yang lain.” 70. K33 :”Bu diagonal sisi itu yang ada di bagian sisii kan ya?” 71. G :”Coba kalian cermati limas yang ada, perhatikan pada bagian gian sisi alas dan sisi tegak dan selanjutnya ya kalian cari di buku ku tentang apa yang dimaksud dari diagonal sisi” 72. K3 :”Oh gitu bu, baik akan kami coba.” 73. K4 :”Bu, apa ya bedanya dari diagonal ruangg dengan bidang diagonal?” agonal?” 74. G :”Nah kalau diagonal ruang berupa apa?” 75. K4 :”hmm garis Bu.” 76. G :”Oke, lalu bidang diagonal berupa apa? Coba yang lain yang ng jawab.” 77. K4 :”Bidang bukan ya bu?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113

78. G :”Untuk mendapat jawabannya, silakan kalian diskusikan bersama kelompok dan manfaatkan buku serta sumber belajar yang kalian miliki.” Transkrip ini menunjukkan bahwa guru selalu mendampingi siswa ketika diskusi dan berperan sebagai fasilitator, dimana siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan kelompoknya dan mencari informasi dari buku maupun sumber belajar yang dimiliki.

Gambar 4.3. Siswa melakukan investigasi tentang unsur-unsur limas didampingi oleh peneliti. Van Hiele fase eksplisitasi Pada fase eksplisitasi ini, guru memacu siswa untuk dapat menggambarkan sesuatu yang sudah mereka pelajari mengenai limas dengan kata-kata mereka sendiri. 80. G :”Apakah kalian sudah selesai mengidentifikasi bagian dan unsur limas?” 81. SS :”Sudah Bu.” 82. G :”Ya baik. Bagaimana apakah kalian menemukan kesulitan dalam mengidentifikasi unsur-unsur limas?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114

83. BS :”Ada Bu. Kami awalnya kesulitan dalam menentukan diagonal ruang dan bidang diagonal dari limas segilima?” 84. G :”Nah kalau segiempat sudah paham belum?” 85. BS :”Sudah Bu soalnya ada limas segiempat jadi kami bisa membayangkannya.” 86. G :”Ya limas yang ada pada kelompok masing-masing memang harus dimanfaatkan dengan baik terutama untuk membantu memvisualkan bayangan kalian agar menjadi lebih nyata. Lalu bagaimana dengan diagonal ruang dan bidang diagonal limas segilima? Apakah sudah dapat dipahami?” 87. BS :”Sudah Bu. Sudah kami diskusikan dalam kelompok.” 88. G :”Jika sudah tidak ada pertanyaan, silakan kalian melanjutkan kegiatan berikutnya.” Siswa melanjutnya kegiatan berikutnya yakni menuliskan pengertian dari limas segi-n berdasarkan pengamatan dari bagianbagian limas. Ketika siswa sedang berdiskusi, guru menyiapkan alat seperti spidol dan penggaris untuk memberikan tutorial menggambar limas. 97. G :”Bagaimana anak-anak apakah kalian sudah paham cara yang tepat dalam menggambar limas?” 98. S : ”Sudah bu.” 117. G :”Jelas nggak? Jadi tahu ya bedanya tinggi sisi tegak dengan tinggi limas? 118. BS :”Sudah bu. Jadi tinggi limas dengan tinggi sisi tegak beda ya Bu?” 119. G : ”Iya benar bahwa tinggi limas bukanlah tinggi sisi tegak limas, agar kalian lebih jelas silakan kalian bongkar limas yang ada pada kelompok kalian masing-masing.” 120. S : ”Baik Bu.” 121. G : ”Apakah limasnya sudah dibongkar? Nah anak-anak ini yang disebut dengan jaring-jaring limas.” Setelah semua kelompok sudah membongkar limas dan memperoleh jaring-jaring dari limas tersebut. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk mengamati bangun datar yang ada pada jaringjaring tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115

123. G :”Jaring-jaring ini terbentuk dari bangun datar apa sajakah?” 124. K1 :”Persegi dan segitiga Bu.” 125. G :”Yaa ada persegi dan segitiga, lalu jika ingin mencari luas permukaannya apa yang harus kita lakukan?” 126. S6 :”Dijumlahkan semua Bu.” 127. G :”Apanya yang dijumlahkan?” 128. S6 :”Bangun-bangun datarnya.” 129. G :”Apakah benar bangun-bangun datarnya? Coba siapa yang bisa memperjelas jawaban temanmu barusan?” 130. S :”Bukan Bu.” 131. S7 :”Itu loh Bu, luas dari seluruh bangun datar yang membentuk jaring-jaring tersebut.” 132. G :”Nah benar sekali.” Siswa secara berkelompok melakukan langkah seperti yang ada pada LKS kegiatan 1 dan bertanya pada guru jika ada yang kurang paham. Setelah semua langkah dilakukan siswa dapat menyimpulkan rumus umum luas permukaan limas.

Gambar 4.4. Siswa berdiskusi dalam kelompok. Van Hiele fase orientasi bebas, Group Investigation tahap presenting Siswa menyusun laporan hasil diskusi untuk dipresentasikan dan dikumpulkan

di

akhir

pembelajaran

sebagai

evaluasi.

Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116

memberikan arahan saat siswa akan menyusun laporan sehingga siswa mudah menyusun laporan diskusi tersebut. 135. G :”Anak-anak jika kalian sudah selesai menyusun laporan diskusi, maka selanjutnya laporan tersebut silakan dipresentasikan. Ibu akan memilih kelompok secara random untuk mempresentasikan hasil diskusinya.” 136. S :”Oke siap Bu.” 137. G :”Namun sebelumnya Ibu akan menjelaskan aturan untuk presentasi. Peraturannya sangat simple, sebelum presentasi dimulai kelompok harus menyuarakan yel-yelnya.” 138. BS :”Wa…waaah.. Oke Bu.” 139. G :”Nah untuk itu, silakan kalian persiapan terlebih dahulu yel-yelnya. 5 menit aja cukup yaa?” 140. S :”Yaaaa Bu..” 141. G :”Oke kesempatan pertama diberikan pada kelompok titik puncak.” 142. K :”Titik Puncak! Tinggi-tinggi sekali..” Setelah kelompok mempresentasikan hasil diskusi, siswa yang lain diperkenankan untuk memberikan tanggapan yang berupa pertanyaan, mengkonfirmasi, melengkapi jawaban ataupun informasi yang berkaitan dengan materi tersebut. Saat kelompok lain presentasi, kelompok yang tidak presentasi memperhatikan jawabannya dan melakukan penilaian pada laporan tersebut, dengan menandai jawaban yang kurang tepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117

Gambar 4.5. Siswa wa menampilkan yel-yel yel sebelum mempresentasikan ntasikan hasil diskusinya. Van Hiele fase integrasi Pada da fase integrasi siswa diajak untuk membuat mbuat ringk ringkasan dengan

menggabungkan

materi

yang

sudah

dipelajari

lalu

mengembangkannya bangkannya menjadi satu kesatuan sehingga ga dapat terlihat keterkaitannya. annya. 183. G :” Silakan kalian membuat ringkasan tentang ang materi yang kitaa pelajari dan kaitannya dengan materi lainn yang mungkin mungki sudah dah pernah kita pelajari sebelumnya serta kaitannya dengan kehidupan hidupan sehari-hari.” sehari 184. S8 :”Ringkasannya individu atau kelompok Bu?” ?” 185. G :”Dibuat secara berkelompok saja.” 186. S :” Waaa Oke Bu.” REFLEKSI EFLEKSI

Guru ru memfasilitasi siswa untuk berefleksi dengan gan memberikan pertanyaan an tentang pengalaman yang telah dialami mi dalam proses pembelajaran. aran. Hal yang dicermati adalah makna kna atau nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118

kemanusiaan yang diperoleh. Adapun pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut. a) Bagaimana perasaaanmu mengikuti pembelajaran pada hari ini? Berikan Alasan! b) Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat kamu ambil dari pembelajaran materi limas? c) Manfaat apa saja yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari limas? d) Apakah yang bisa kalian simpulkan dari pertemuan pada pembelajaran hari ini? Pertanyaan di atas ditampilkan oleh guru pada power point, selanjutnya siswa dapat menuliskan refleksinya pada kertas berwarna yang dibentuk oleh peneliti seperti ampao. Langkah berikutnya siswa diminta untuk memasangkan hasil refleksinya pada sebuah pohon yang sudah dipersiapkan oleh peneliti. Pohon tersebutlah yang dinamakan “Pohon Refleksi”. AKSI

Guru mengarahkan siswa untuk merencanakan aksi yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan dan materi yang mereka peroleh dari proses pembelajaran. 189. G :”Anak-anak untuk aksi dari pembelajaran limas kalian secara berkelompok diminta untuk membuat barang berbentuk limas yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.” 190. K1 :”Waah apa dong Bu?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119

191. G :”Coba perhatikan terlebih dahulu, di sini Ibu sudah membawa beberapa contoh barang berbentuk limas yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini ada celengan lalu juga ada hiasan seperti vas dengan bunga.” 192. BS :”Bu..Bu.. Boleh pinjem?” 193. G :”Silakan kalian cermati dulu bergantian dan segera didiskusikan bersama kelompok, kalian mau membuat apa. Ibu menganjurkan agar kalian sekreatif mungkin membuat barang lain yang berbeda dengan barang yang sudah ibu buat.” 194. S1 :”Lalu kapan bu pengumpulannya?” 195. G :”Pengumpulannya besok bersamaan dengan saat kalian ulangan harian limas. Oleh karena itu, masih cukup waktunya untuk kalian membuatnya.” EVALUASI Evaluasi dilakukan pada akhir pembelajaran. Evaluasi dilakukan dengan mengumpulkan laporan hasil diskusi beserta peran serta setiap anggota kelompok. Selain itu, guru menanyakan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan sehingga guru bisa mengetahui sejauh mana penangkapan siswa terhadap materi. 2) Pertemuan kedua KONTEKS Konteks pada pertemuan kedua adalah guru mengajak siswa mengingat kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya mengenai unsur-unsur dan jaring-jaring limas. Guru juga menjelaskan tujuan pembelajaran dan rencana kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan tersebut. Siswa mencermati dengan baik rencana pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Selanjutnya guru bertanya pada beberapa siswa mengenai bagian dan unsur limas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.

G : “Apakah ciri khusus dari limas?” S1 : ”Memiliki titik puncak, Bu.” S2 : “Sisi tegaknya adalah bangun datar segitiga Bu.” G : ”Coba perhatikan limas 1 dan limas 2 yang ibu bawa! Menurut kalian apa sebutan dari limas 1? Lalu apa sebutan untuk limas 2?” S3 : ”Limas 1 adalah limas segitiga, lalu kalau limas 2 adalah limas segiempat.” G : ”Mengapa kamu bisa mengatakan demikian?” S3 : ”Karena limas 1 bentuk alasnya segitiga dan limas 2 bentuk alasnya segiempat Bu.” G :”Bagaimana dengan yang lain, apakah kalian setuju dengan jawaban temanmu barusan?” BS :”Setuju Bu.” G :”Oleh karena itu, apa kesimpulan yang dapat kalian peroleh?” S4 :”Hmm penamaan limas itu berdasarkan bentuk alasnya Bu. Jadi kalau alasnya segitiga ya limas segitiga, terus kalau alasnya segiempat ya disebut limas segitiga begitu seterusnya Bu.” G : ”Bagaimana? Apakah ada pendapat yang lain?” BS: ”Saya sependapat dengan jawaban teman saya tadi Bu.” G : ”Nah benar sekali ya anak-anak, jika penamaan limas itu berdasarkan dari bentuk alasnya.” Selanjutnya guru memperlihatkan gambar atau foto seorang

tukang bangunan mengecat genteng yang baru saja terpasang. 20. G : ”Nah selanjutnya coba perhatikan gambar yang ada pada layar di depan. Menurut kalian apa yang sedang dilakukan oleh bapak tukang bangunan tersebut?” 21. BS: ”Mengecat genteng Bu.” 22. G : ”Benar sekali, tampak pada gambar ada seorang tukang bangunan yang sedang mengecat genteng yang baru saja terpasang. Pernahkah terpikirkan oleh kalian berapa jumlah cat yang diperlukan untuk mengecat semua permukaan genteng tersebut?” 23. S5 : ”Menurut pendapat saya, kita harus tahu luas permukaan dari genteng tersebut Bu.” 24. G : ”Lalu setelah mengetahui luas permukaan dari genteng tersebut, apa yang harus dilakukan? Silakan jika ada yang ingin memberikan usulan.” 25. S6 : ”Itu Bu setelah mengetahui luas permukaan genteng lalu dicermati setiap kaleng cat bisa untuk berapa m2 sehingga akan terlihat jika satu kaleng dapat digunakan untuk berapa m2.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121

26. G : ”Oleh karena iu, dengan mempelajari luas permukaan limas dapat pat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari ri-hari, terutama bagi gi kalian yang mau menjadi arsitektur jangan an sampai malah merugi rugi seperti s tidak bisa memperkirakan banyak nyak kaleng cat yang ng diperlukan. “ Transkrip anskrip uji coba pada pertemuan kedua di atas tas menunjukkan bahwa guru uru memberikan ilustrasi materi yang berkaitan erkaitan dengan fenomenaa pada kehidupan sehari sehari-hari. Hal ini mendorong rong siswa untuk dapat memahami emahami materi yang akan dipelajari atau u minimal siswa mempunyai yai bayangan tentang materi yang akan dipelajari dan aplikasinya ya dengan kehidupan sehari sehari-hari.

Gambar 4.6. Guru uru menaya menayangkan video pemasangan genting rumah yang berbentuk limas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122

PENGALAMAN

Van Hiele fase informasi, Group Investigation tahap grouping Guru meminta siswa untuk masuk kembali dalam kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. 28. BS :”Bu kelompoknya gimana? Sama enggak kayak kemarin?” 29. G :”Iya anak-anak, silakan kalian bergabung kembali dengan kelompok seperti kemarin. Di meja sudah ada papan nama kelompok kalian.” Ketika

siswa

sudah

duduk

bersama

kelompok,

guru

membagikan beberapa limas kecil dan satu kubus yang akan digunakan untuk menemukan rumus volume limas. Guru juga memberikan pengarahan dan informasi mengenai alat peraga berupa beberapa limas dan kubus yang akan digunakan. Van Hiele fase orientasi terarah atau terpadu, Group Investigation tahap Investigation Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan pada LKS kegiatan 2 dengan memperagakan dengan alat peraga yang dipersiapkan untuk guru. 31. G :”Anak-anak apakah kelompok kalian udah ada 6-7 limas dan satu kubus seperti milik Ibu ini?” 32. S :”Sudah Bu.” 33. G :”Sekarang buka LKS kegiatan 2, pada LKS tersebut terdapat beberapa pertanyaan yang akan menuntun kalian dalam melakukan percobaan ini. Lalu jangan lupa tuliskan jawaban dari pertanyaan yang ada setelah kalian mencoba langkah tersebut.” 34. S9 :”Kok punya ibu lebih besar limas dan kubusnya?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123

35. G :”Alat peraga untuk ibu memang dibuat besar agar kalian bisa melihat dengan jelas percobaan yang akan kita lakukan, namun fungsinya sama kok. Apakah ada pertanyaan lagi?” 36. BS :”Tidak Bu.” Setelah selesai melakukan percobaan tersebut, ada perwakilan kelompok yang menuliskan penemuaan rumus volume limas secara runtut di papan tulis. Lalu siswa yang lain mengoreksi jawaban kelompoknya dengan jawaban yang ada di papan tulis.

Gambar 4.7. Siswa melakukan percobaan untuk membuktikan rumus volume limas. Van Hiele fase eksplisitasi Pada fase ini, siswa diajak untuk dapat menuliskan dan memahami penemuan rumus limas dari percobaan yang sudah dilakukan. Untuk itu, masing-masing siswa harus menuliskannya dengan bahasa mereka. Jika ada siswa dalam kelompok yang mengalami kesulitan dalam menjabarkan rumus volume limas tersebut, maka guru akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124

memberikan bimbingan dan arahan. Guru juga memotivasi siswa untuk saling mengajari teman sekelompoknya yang belum mengerti. Dalam hal pembelajaran ini, siswa diajak untuk menumbuh kembangkan rasa peduli terhadap teman dan lingkungan sekitarnya. Van Hiele fase orientasi bebas, Group Investigation tahap presenting Pada fase orientasi bebas siswa berlatih mengerjakan soal yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume limas. 40. S9 :”Bu ini mengerjakannya harus pake diketahui, ditanyakan begitu?” 41. G :”Oke, tolong diperhatikan ya anak-anak jika untuk menyelesaikan latihan soal yang berupa soal cerita kalian harus membiasakan untuk menuliskan diketahui, ditanyakan selanjutnya diakhiri dengan jadi jika sudah selesai penghitungannya.” 42. BS :”Oh harus begitu ya Bu?” 43. G :”Iya, supaya kalian terbiasa runtut dan sistematis dalam mengerjakan soal-soal latihan.” Siswa menyusun laporan hasil diskusi seperti pada pertemuan sebelumnya selanjutnya perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dengan menuliskan penyelesaian dari latihan soal tersebut di depan kelas. 45. G :”Jika sudah selesai, maka selanjutnya dapat dipresentasikan.” 46. S8 :”Presentasinya pake yel-yel Bu?” 47. G :”Iya presentasinya tetep pake yel-yel dong dan harus lebih kompak. Namun untuk diskusi kali ini, ibu hanya akan menunjuk satu kelompok selanjutnya kelompok yang sudah Ibu tunjuk harus menunjuk kelompok lain tetapi jangan menyebutkan nama salah satu anggotanya tetapi harus menyebutkan nama kelompoknya.” 48. SS :”Oke paham Bu.” 49. G :”Bisa dimulai ya sekarang. Kelompok pertama yang presentasi adalah bidang diagonal.” 50. K7 :”Bidang diagonal… Siap, Cermat, dan Cekatan.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125

Salah ah satu anggota kelompok dari bidang diagonal onal menuliskan penyelesaian aian dari kelompok mereka di papan tulis. 52. G :”Oke sip bidang diagonal sudah. Sekarang bidang diagonal mauu nunjuk kelompok mana?” 53. K7 :”Hmmm kelompok sisi tegak.” 54. G :”Yuuk mana sisi tegak? 55. K9 :”Sisi tegak uhuuuuuuuuuy!” Salah ah satu perwakilan dari sisi tegak menuliskan kan penyelesaian dari kelompok ompok mereka, selanjutnya guru mengajak ak siswa untuk mencermati ati jawaban dari kedua kelompok tersebut dan mengoreksi jika ada kesalahan hitung maupun keruntutan jawaban. n.

Gambar 4.8. Siswa swa menuliskan jawaban pengerjaan soal di papan tulis. Van Hiele fase integrasi Guru ru mengajak siswa untuk menyelesaikan pertanyaan pada bagian akhir khir dari LKS 2 yang membantu siswa dalam meringkas materi yang ng sudah dipelajari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126

58. G :”Silakan kalian jawab pertanyaan dari LKS 2. Pertanyaan itu akan membantu kalian untuk meringkas materi yang sudah kita pelajari.” 59. BS :”Ini ditulis di laporan diskusi Bu? 60. G :”Iya silakan kalian lengkapi pada laporan diskusi.” 61. S9 :”Bu kalau kaitannya volume limas dan volume kubus apa ya?” 62. G :”Itu bisa kalian cermati lagi pada langkah percobaan yang tadi sudah kita lakukan. Oke, bagaimana yang lain apakah masih ada pertanyaan dari materi Limas ini?” 63. BS :”Sejauh ini belum Bu.” 64. G :”Belum itu karna sudah benar-benar paham atau malah bingung apa yang mau ditanyakan?” 65. S10 :”InsyaAllah paham kok Bu.” 66. G :”Wah oke berarti udah pada siap ulangan Limas nih..” REFLEKSI

Sistematika refleksi pada pertemuan kedua sama halnya dengan pertemuan pertama. Hal yang membedakan refleksi pada pertemuan pertama dengan pertemuan kedua adalah pada pertemuan pertama kertas yang digunakan adalah kertas dengan warna hijau dan kuning. Lain halnya dengan pertemuan kedua menggunakan kertas yang berwarna orange, pink, dan merah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127

Gambar 4.9. Siswa mengantungkan kertas refleksi pada pohon refleksi. AKSI

Pada pertemuan kedua, guru menanyakan pada siswa secara berkelompok mengenai progress (kemajuan) dari aksi yang sudah dirancang dan sekaligus memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya jika menemukan kendala. 69. G :”Bagaimana anak-anak tentang aksi yang sudah kalian persiapkan?” 70. K5 :”Masih bingung Bu..” 71. G :”Loh? Apa yang kalian bingungkan?” 72. K5 :”Belum mendapat ide Bu.” 73. G :”Yaaa kalian perlu meluangkan waktu untuk kerja kelompok sekaligus kalian secara pribadi mengamati kira-kira barang apa dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan limas.” 74. BS :”Yaaaa oke Bu.” 75. G :”Bagaimana dengan yang lain? Atau malah ada yang sudah jadi?” 76. BS :”Ya belum dong Bu, masih otw..” 77. G :”Oyaa jangan lupa selain mengumpulkan hasil karya tersebut, kalian juga menyertakan laporannya.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128

Guru juga membagikan kertas yang berisikan format penulisan laporan dan kriteria penilaiannya, sehingga siswa dapat mencermati aspek penilaiannya. EVALUASI

Pada pertemuan kedua, kegiatan evaluasi sama dengan pertemuan pertama. Evaluasi pemahaman materi oleh siswa dilakukan setelah proses pembelajaran selesai. Siswa diminta untuk mengerjakan soal THB limas mengenai materi limas keseluruhan. Berikut ini merupakan hasil evaluasi siswa yang terdiri dari Competence, Conscience, dan Compassion. Berdasarkan hasil THB, dari 35 siswa terdapat 13 siswa yang tidak mencapai KKM sehingga harus mengikuti ujian remedial. Persentase siswa mencapai KKM adalah 62,86% dan 37,14% siswa tidak mencapai ketuntasan KKM. Data tersebut dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut.

Diagram Ketuntasan Nilai THB Limas 2 37% 1 63%

Keterangan: 1 = tuntas 2 = tidak tuntas

Gambar 4.10. Diagram Ketuntasan Nilai THB Limas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129

Dari data di atas, terdapat 13 siswa mndapatkan nilai di bawah KKM sehingga perlu diadakan remedial. Pada penelitian ini, tidak diadakan pembelajaran remedial sebelum siswa melakukan ujian remedial. Hal ini dikarenakan keterbatasan waktu penelitian. Hasil ujian remedial menunjukkan bahwa semua siswa yang mengikuti remedial telah mencapai KKM. Oleh karena itu, bisa diketahui penyebaran nilai siswa sebagai berikut: Tabel 4.4. Hasil Penyebaran Nilai THB Limas Range Nilai

Jumlah Siswa

30 - 39 40 - 55 56 - 65 66 - 79 80 - 100

25 10

Persentase

0.00 % 0.00 % 0.00 % 71.43 % 28.57 % (Menurut Arikunto, 2012)

Diagram Penyebaran Nilai THB Limas 1 0%

2 0%

3 0%

5 29%

4 71%

Keterangan: 1 = 30 - 39 2 = 40 - 55 3 = 56 - 65 4 = 66 - 79 5 = 80 - 100

Gambar 4.11. Diagram Penyebaran Nilai THB Limas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130

Tabel 4.5. Hasil Nilai Conscience Percaya Diri Jumlah Presentase Penilaian Siswa KB 0.00 % C 5 14.29 % B 30 85.71 %

Teliti Jumlah Penilaian Siswa KB 4 C 9 B 22

Kerja Keras Jumlah Presentase Penilaian Siswa KB 0.00 % C 5 14.29 % B 30 85.71 %

Cermat Presentase 11.43 % 25.71 % 62.86 %

Penilaian Jumlah Siswa KB C 7 B 28

Presentase 0.00 % 20.00 % 80.00 %

Berikut adalah grafik tentang data nilai conscience siswa yang meliputi sikap percaya diri, kerja keras, teliti, dan cermat.

Diagram Conscience (Percaya Diri) 1 0%

2 14%

3 86%

Keterangan: 1 = Kurang Baik 2 = Cukup 3 = Baik

Gambar 4.12. Diagram Nilai Conscience (Percaya Diri)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131

Diagram agram Conscience (Kerja Keras)) 1 0%

2 14%

3 86%

Gambarr 4. 4.13. Diagram Nilai Conscience (Kerja Keras) as)

Diagram iagram Conscience (Teliti) 1 11%

3 63%

2 26%

Gambar mbar 4.14. 4. Diagram Nilai Conscience (Teliti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132

D Diagram Conscience (Cermat) 1 0%

2 20%

3 80%

Gambar bar 4. 4.15. Diagram Nilai Conscience (Cermat)) Tabel 4.6. Hasil Nilai Compassion Mampu bekerja ekerja sama Jumlah mlah Penilaian Siswa swa Presentase Penilaian KB KB 8.57 % C 3 C B 3 32 91.43 % B

Peduli Jumlah Siswa -

Presentase -

1 34

2.86 % 97.14 %

Diagram gram Compassion (Mampu Bekerja erja Sama) 1 0%

2 9%

3 91%

Gambar 4.16. Diagram Nilai Compassion (Mampu Bekerja ja Sama Sama)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133

D Diagram Compassion (Peduli) 2 3%

1 0%

3 97%

Gambar bar 4. 17. Diagram Nilai Compassion (Peduli)) Hasil sil penelitian menunjukkan waktu mayoritas as siswa kurang memahami mi tentang konsep luas permukaan limas. Pada da soal THB ada sebuah pertanyaan tentang aplikasi luas permukaan aan limas yakni pemasangan gan

genting

pada

atap

sebuah

bangunan. ngunan.

Ketika

menyelesaikan aikan soal tersebut, siswa juga menghitung g luas alas limas padahal hanya pada selimut limas yang dipasangi genteng. teng. Kesalahan salahan selanjutnya adalah siswa masih kurang rang memahami hubungann volume antar bangun ruang, sehingga fase se pembelajaran Van Hielee pada tahapan integrasi integra perlu diperdalam kembali. mbali. Jikaa dilihat dari sisi conscience siswa, rasa percaya ercaya diri siswa termasuk cukup dan baik. Berdasarkan data di atas, terdapat 5 siswa memiliki rasa percaya diri dengan kategori “cukup” p” dan 30 siswa memiliki rasa percaya diri de dengan kategori “baik”. Hal al ini ditunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134

dengan siswa berani untuk menyampaikan pendapatnya, berani bertanya, dan percaya diri dengan cara atau langkah penyelesaiannya terhadap suatu soal. Selanjutnya sikap kerja keras siswa termasuk cukup dan baik, terdapat 5 siswa yang memiliki sikap kerja keras dengan kategori “cukup”. Beberapa siswa tersebut tidak menyelesaikan tugas yang diberikan dengan maksimal dan di dalam kelompok cenderung pasif. Akan tetapi, terdapat 30 siswa yang memiliki sikap kerja keras dengan kategori “baik”, mereka bersemangat saat melakukan investigasi bersama kelompok. Sikap teliti siswa cenderung beragam, terdapat 4 siswa memiliki sikap teliti dengan kategori “kurang baik”, 9 siswa memiliki sikap teliti dengan kategori “cukup” dan 22 siswa memiliki sikap teliti dengan kategori “baik”. Ketidaktelitian siswa tampak pada saat menyelesaikan penghitungan saat ulangan limas, sehingga keempat siswa yang memiliki sikap teliti dengan kategori “kurang baik” memperoleh hasil yang kurang memuaskan. Penilaian sikap selanjutnya adalah sikap cermat siswa termasuk cukup dan baik, terdapat 7 siswa memiiki sikap cermat dengan kategori “cukup” dan 28 siswa memiliki sikap cermat dengan kategori “baik”. Kecermatan ini ditunjukkan dari pengamatan siswa saat mengidentifikasi unsur limas dan respon siswa terhadap menanggapi perintah guru maupun petunjuk dari soal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135

Pada kegiatan aksi, siswa diminta untuk membuat sebuah barang berbentuk limas yang bisa digunakan sehari-hari. Aksi tersebut dibuat secara berkelompok. Dari 7 kelompok yang ada, hanya 1 kelompok yang terlihat kurang bersungguh-sungguh dalam membuat aksi tersebut. Hal tersebut tampak dari ketidak siapan kelompok saat mengumpulkan aksi. Penilaian aksi meliputi keaslian ide, kreativitas, kerapian dan kecermatan dalam pembuatan, kerjasama, dan nilai guna dari benda tersebut. Berdasarkan kriteria tersebut, rublik penilaian aksi adalah sebagai berikut. Tabel 4.7. Rubrik Penilaian Aksi Nilai A B C D E

Kriteria Kerapian dan kecermatan dalam pembuatan, kreativitas, kerja sama, keaslian ide, dan nilai guna benda tersebut. Kerapian dan kecermatan dalam pembuatan, kreativitas, kerja sama, dan keaslian ide. Kerapian dan kecermatan dalam pembuatan, kreativitas, dan kerja sama. Kerapian dan kecermatan dalam pembuatan dan kreativitas. Kerapian dan kecermatan dalam pembuatan. Setiap kelompok membuat barang berbentuk limas seperti

celengan, hiasan meja, miniatur rumah, dan hiasan dinding. Siswa memperhatikan komponen atau aspek penilaian dengan sungguhsungguh. Oleh karena itu, hasil karya mereka dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain evaluasi yang terdiri dari 3C, siswa juga mengisi kuesioner tentang respon siswa terhadap proses pembelajaran. Berikut merupakan hasilnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136

Tabel 4.8. Hasil Kuesioner Respon Siswa Skor 138 - 162 113 - 137 88 - 112 63 - 87 38 - 62

Kriteria Sangat bagus Bagus Netral Jelek Sangat jelek

Jumlah Siswa 8 26 1 -

Jumlah Siswa 138 - 162

113 - 137

88 - 112

63 - 87

38 - 62

3% 23%

74%

Gambar 4.18. Diagram Hasil Kuesioner Respon Siswa Berdasarkan data observasi yang dilakukan oleh observer, keterlaksanaan proses pembelajaran limas dengan menggunakan PPR, teori Van Hiele, dan Group Investigation adalah pada pertemuan pertama memperoleh hasil 4,55 yang termasuk dalam kategori “sangat baik”, sedangkan pada pertemuan kedua memperoleh hasil 4,83 yang termasuk dalam kategori “sangat baik”. Data tersebut menunjukkan kegiatan dalam RPP telah terlaksana dengan baik. Guru sudah melakukan proses pembelajaran limas dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dirancang oleh peneliti dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137

5. Revisi Hasil Uji Coba Terbatas (Main Product Revision) Revisi hasil uji coba terbatas ini dilakukan dengan memperbaiki perangkat pembelajaran yang dirasa kurang baik saat uji coba terbatas berlangsung. Revisi ini berasal dari komentar guru yang mengajar dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dirancang oleh peneliti. Selain itu revisi juga berasal dari siswa, ada beberapa siswa yang berkomentar tentang kesalahan penulisan pada LKS, ketidakefektifan kalimat kerja pada LKS dan kurangnya keterangan pada soal THB. Berikut ini adalah bagian yang direvisi sekaligus revisiannya. Tabel 4.9. Revisian Hasil Uji Coba Terbatas Perangkat Pembelajaran LKS 1

THB

Sebelum

Sesudah

Apakah diagonal ruang dan bidang diagonal pada limas tersebut? Diketahui diagonal sisi pada limas segienam adalah 6. Aku adalah sebuah bangun ruang sisi datar yang selimutnya terdiri atas bangun datar segitiga dengan satu titik persekeutuan. Siapakah aku? Coba gambarkan aku untuk memperjelas siapa aku!

Adakah diagonal ruang dan bidang diagonal pada limas tersebut? Diketahui diagonal sisi pada limas segienam adalah 9. Aku adalah sebuah bangun ruang sisi datar yang selimutnya terdiri atas bangun datar segitiga dan rusuk alasnya berjumlah 3 dengan ukuran yang sama panjang dengan satu titik persekeutuan. Siapakah aku? Coba gambarkan aku untuk memperjelas siapa aku! Pak Parjo sedang membuat rumah sederhana, yang jika dilihat dari atas atap, rumah Pak Parjo berbentuk limas, dengan alas berukuran , dan tinggi atap . Jika setiap membutuhkan 16 genting, tentukanlah banyaknya

Pak Parjo sedang membuat rumah sederhana, yang jika dilihat dari atas atap, rumah Pak Parjo berbentuk limas, dengan alas berukuran , dan tinggi atap . Jika setiap membutuhkan 15 genting, tentukanlah banyaknya genting yang diperlukan oleh Pak Parjo!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138

genting yang diperlukan oleh Pak Parjo!

B.

Pembahasan Pada bagian ini membahas tentang hasil penelitian untuk menjawab rumusan masalah. Peneliti melakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran limas dengan memodifikasi dari prosedur penelitian dan pengembangan Borg & Gall. Prosedur penelitian dan pengembangan Borg & Gall yang digunakan peneliti hanya sampai pada tahap uji coba terbatas dikarenakan keterbatasan waktu. Berikut adalah pembahasan dari hasil penelitian pengembangan perangkat pembelajaran limas untuk menjawab rumusan masalah yang terdiri dari tiga pertanyaan. 1.

Pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan paradigma pedagogi reflektif (PPR) Rumusan masalah pertama yang dibahas adalah “Bagaimana pengembangan perangkat pembelajaran dengan paradigma pedagogi reflektif (PPR) pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar yakni Limas kelas VIII?”. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada awal penelitian, proses pembelajaran matematika di SMP N 1 Yogyakarta sudah beranjak dari proses pembelajaran konvensional. Hal ini ditunjukkan dengan guru sudah mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran yang

dilakukan sering menggunakan

metode diskusi dan presentasi hasil diskusi oleh siswa. Akan tetapi, proses pembelajaran tidak selalu berlangsung demikian. Guru masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139

cenderung melakukan proses pembelajaran secara konvensional, guru mengakui jika terkadang merasa kesulitan untuk meninggalkan cara tersebut. Hal ini dikarenakan guru merasa proses pembelajaran secara konvensional lebih praktis dan bisa digunakan untuk semua materi. Proses pembelajaran yang terkadang cenderung monoton tersebut, membuat siswa merasa bosan dan kurang antusias saat mengikuti pembelajaran. Selain itu, alat peraga yang ada di sekolah terhitung masih terbatas. Alat peraga hanya bisa digunakan oleh guru dan beberapa siswa, sedangkan siswa yang lain hanya mengamati. Hal ini juga membuat siswa yang tidak mendapat bagian menggunakan alat peraga sehingga merasa kurang antusias ketika pembelajaran sedang berlangsung. Pada akhir proses pembelajaran, guru belum membiasakan siswa untuk melakukan refleksi terhadap nilai maupun kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung. Oleh karena itu, siswa cenderung kurang bisa memaknai proses pembelajaran yang diterimanya dan membiarkannya berlalu begitu saja. Di sisi lain, pada saat observasi dan wawancara yang dilakukan dengan guru, peneliti melihat adanya potensi yang bisa dikembangkan baik dari guru maupun siswa. Potensi dari guru terlihat dimana guru bersemangat untuk mencari tahu, belajar, dan mengembangkan model maupun pendekatan pembelajaran yang ada. Akan tetapi, potensi ini masih memiliki hambatan yaitu guru kekurangan sumber belajar dan tutorial untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140

melakukan inovasi dalam pembelajaran. Dari sisi siswa, peneliti melihat jika siswa aktif dan kritis saat pembelajaran. Siswa terlihat lebih antusias saat melakukan diskusi daripada hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Siswa pun senang ketika pembelajaran dilakukan dengan menggunakan alat peraga meskipun jumlahnya masih terbatas. Berdasarkan studi pendahuluan di lapangan dengan mencermati kebutuhan di lapangan, hambatan, dan potensi yang bisa dikembangkan selanjutnya peneliti melakukan studi literatur untuk mencari pendekatan maupun model pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran limas. Peneliti akhirnya memilih PPR yang terdiri dari konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evaluasi. Indikator yang ingin dicapai dengan PPR ini tidak hanya nilai kognitif siswa, melainkan juga menumbuhkembangkan sikap atau kebiasaan positif pada siswa serta mengembangkan nilai sosial siswa terhadap teman dan lingkungannya. Selanjutnya untuk mengisi pengalaman yang ada pada proses pembelajaran, peneliti memilih salah satu tipe dari Cooperative Learning yakni Group Investigation. Group Investigation

merupakan

inovasi

model

pembelajaran

diskusi

kelompok. Group Investigation dipilih oleh peneliti karena tahapannya terdiri dari investigation dan presenting, dimana siswa sudah terbiasa dengan diskusi dan presentasi sehingga diharapkan model pembelajaran ini dapat memberi inovasi bagi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141

Setelah dikembangkan

memperoleh pada

model

perangkat

pembelajaran

pembelajaran

yang

limas,

akan peneliti

menjelaskan pada guru yang nantinya akan menggunakan perangkat pembelajaran limas tersebut. Guru pun menyetujuinya dan meminta peneliti untuk memberi materi dan tutorial mengenai PPR dan model pembelajaran Group Investigation. Guru menyetujui usulan dari peneliti, karena guru merasa dengan menggunakan PPR maka siswa akan terlatih untuk merefleksikan proses pembelajaran yang dilakukan serta melakukan aksi untuk menindaklanjuti refleksi yang telah dilakukan. Mengenai prosedur pembuatan perangkat pembelajaran limas, peneliti menggunakan prosedur pengembangan produk dari Borg & Gall yakni ada 5 tahapan yaitu (1) Studi pendahuluan, (2) Merencanakan penelitian, (3) Pengembangan desain, (4) Uji coba terbatas, dan (5) Revisi uji coba terbatas. Peneliti mengembangkan desain perangkat pembelajaran yaitu silabus, RPP, bahan ajar, LKS, THB (competence), penilaian conscience dan compassion . Semua perangkat pembelajaran tersebut dikembangkan dengan menggunakan PPR dan model pembelajaran Group Investigation. Pada perangkat RPP, LKS dan bahan ajar disusun dengan

mengakomodasi

fase

pembelajaran

Van

Hiele.

Fase

pembelajaran Van Hiele merupakan langkah pembelajaran yang tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142

digunakan untuk materi geometri, karena guru dapat mengetahui tingkat berpikir anak terhadap geometri. Silabus disusun berdasarkan silabus yang ada di sekolah dan dilengkapi dengan unsur PPR pada bagian materi serta ditambah dengan karakter yang ingin dikembangkan dari proses pembelajaran tersebut. Pada saat menyusun silabus, peneliti sempat mengalami kesulitan dalam mengubah silabus dari Pemerintah menjadi silabus berpola PPR. Peneliti mencari langkah-langkah penyusunan silabus berpola PPR dari berbagai sumber terutama buku-buku yang membahas PPR. Langkah selanjutnya peneliti memodifikasi susunan silabus yang biasa dengan karakteristik silabus berpola PPR. Peneliti juga mengalami kendala membuat kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan karakter Conscience dan Compassion tersebut. Hal ini disebabkan peneliti harus cermat dalam memilih kegiatan yang dapat mengembangkan karakter (sikap) Conscience dan Compassion siswa. Peneliti mencari beberapa contoh silabus agar mendapatkan ide dalam menyusun kegiatan pembelajaran untuk mengatasi kesulitan tersebut. Susunan dan kelengkapan RPP disesuaikan dengan kurikulum yang diterapkan di sekolah yakni kurikulum 2006. Pada bagian langkah atau kegiatan pembelajaran, RPP yang disusun oleh peneliti dilengkapi dengan unsur PPR, tahapan Group Investigation, dan fase pembelajaran Van Hiele. Pada bagian langkah atau kegiatan pembelajaran juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143

disertai ide percakapan yang dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan instruksi pada siswa. Oleh karena itu, guru dapat dengan mudah melakukan proses pembelajaran. Bagian akhir RPP terdapat life skill dan evaluasi PPR yang mencirikan struktur RPP yang menggunakan PPR. Life skill berisikan berbagai keterampilan yang akan dikembangkan dari pembelajaran limas, selanjutnya evaluasi PPR berisikan tentang evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh siswa, guru, maupun orangtua. Evaluasi untuk siswa dilakukan dengan cara mengerjakan soal THB limas. Evaluasi untuk guru yaitu dengan cara meminta guru untuk membuat laporan mengenai keterlaksanaan proses pembelajaran PPR pada pokok bahasan limas dan hasil belajar siswa termasuk kemajuan siswa saat proses pembelajaran limas. Hal ini digunakan untuk mengetahui ketercapaian dari indikator dari pembelajaran limas. Peneliti mengalami kesulitan menentukan alokasi waktu untuk setiap

kegiatan

pembelajaran.

Hal

ini

dikarenakan

kegiatan

pembelajaran yang dirancang meliputi beberapa tahapan baik secara PPR, fase pembelajaran Van Hiele, dan Group Investigation. Oleh karena itu, untuk mengatasi kendala tersebut peneliti berkonsultasi dengan guru di sekolah dan dosen pembimbing. Kendala

selanjutnya

adalah

peneliti

kesulitan

dalam

menyesuaikan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan fase Van Hiele dan Group Investigation. Usaha yang dilakukan peneliti untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144

mengatasi kendala tersebut adalah mendalami kembali teori dari keduanya selanjutnya mencoba untuk memadukan dalam proses pembelajaran dengan memilih suatu kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dari kedua teori tersebut. Pada penelitian ini, peneliti juga merancang bahan ajar yang digunakan untuk guru. Bahan ajar ini berisi materi yang akan diajarkan pada siswa. Kendala dalam penyusunan bahan ajar adalah menggambar limas tanpa menyalin dari bahan ajar yang sudah ada. Peneliti mengalami kesulitan ketika proses menggambar limas yang sesuai dengan konsep matematika. Peneliti juga mengalami kendala dalam menuliskan bahan ajar. Hal ini dikarenakan bahan ajar dirancang untuk mempermudah guru saat mengajar, sedangkan pada bahan ajar yang sudah ada seringkali bahasa yang digunakan sulit dipahami oleh guru. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti harus menyusun bahan ajar dengan bahasa yang mudah dipahami oleh guru dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Upaya yang dilakukan peneliti untuk mengatasi beberapa permasalahan di atas adalah menggambar dengan aplikasi geogebra sekaligus memperhatikan konsep matematika yang ingin ditunjukkan dan membuka referensi bahan ajar yang memenuhi standar. Perangkat pembelajaran yang lain adalah LKS. Fungsi LKS hanya untuk membantu siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Sedangkan untuk mengetahui hasil diskusi siswa maka peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145

menggunakan lembar laporan hasil diskusi. Laporan hasil diskusi merupakan ciri khas dari Group Investigation. Pada lembar hasil diskusi ini, siswa membuat ringkasan mengenai materi yang dipelajarinya selanjutnya terdapat juga form peran serta siswa. Form peran serta siswa ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi setiap siswa dalam kelompok. Selain itu, form peran serta siswa digunakan untuk membantu dan melengkapi data pengamatan guru maupun peneliti terhadap sikap dan keaktifan siswa di kelas. Pada saat menyusun LKS, peneliti mengalami kendala antara lain peneliti kesulitan dalam memilih gambar yang sesuai dengan konteks materi, mencari ide ilustrasi dalam kehidupan sehari-hari agar dapat digunakan menjadi konteks, dan menyusun petunjuk dalam LKS yang menggabungkan fase pembelajaran Van Hiele dan Group Investigation. Peneliti melakukan beberapa upaya untuk mengatasi kendala tersebut. Upaya yang dilakukan peneliti adalah mencari referensi LKS kreatif dan gambar yang sesuai dengan materi dan tingkat berpikir siswa, membaca berbagai jurnal mengenai limas dan aplikasi limas dalam kehidupan sehari-hari, serta memahami arti maupun tujuan dari setiap fase pembelajaran Van Hiele dan Group Investigation sehingga dapat menggabungkannya dalam satu petunjuk kegiatan untuk siswa. Hasil belajar siswa dilihat secara competence, conscience, dan compassion, nilai competence diperoleh dari hasil THB. Nilai sikap conscience dan compassion siswa diperoleh dari hasil pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146

selama proses pembelajaran dengan menggunakan rubrik penilaian. Oleh karena itu, peneliti menyusun soal THB dan rublik penilaian sikap conscience maupun compassion. Materi THB adalah materi limas secara keseluruhan yaitu bagian dan unsur limas, jaring-jaring limas, luas permukaan limas, dan volume limas. Pada lembar jawab THB, siswa diminta untuk menuliskan refleksinya setelah mengerjakan soal THB tersebut. Hal ini dapat digunakan untuk melihat kesiapan siswa dalam mengerjakan THB, selanjutnya juga peneliti dapat mengetahui soal yang dirasa susah oleh siswa. Sebelum menyusun soal THB, peneliti membuat kisi-kisi soal dengan memperhatikan materi yang dijadikan bahan ulangan. Kisi-kisi soal berisi kompetensi dasar, indikator, soal, dan nomor soal. Dari kisi-kisi yang sudah dirancang, peneliti menyusun soal dengan melihat beberapa soal dari buku. Soal yang sesuai dengan indikator, selanjutnya dimodifikasi dan disesuaikan dengan kemampuan siswa. Akan tetapi, peneliti juga menemukan kendala saat menyusun soal THB. Kendala tersebut adalah peneliti kesulitan mencari soal yang bervariasi dan bisa mewakili setiap indikator. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan oleh peneliti adalah memperbanyak referensi soal dari berbagai buku selanjutnya disesuaikan kembali dengan indikator yang sudah dirancang. Selain menyusun soal THB, peneliti membuat kunci jawaban beserta skor penilaiannya. Skor penilaian disesuaikan dengan tingkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147

kesulitan soal. Hal ini bertujuan untuk menjadi pedoman peneliti dalam mengoreksi lembar THB siswa. Peneliti mempersiapkan pula soal remedial limas yang isinya serupa dengan soal THB limas. Soal remedial limas dipersiapkan untuk ulangan remedial, jika terdapat siswa yang tidak mencapai KKM. Selanjutnya peneliti menyusun rublik penilaian sebagai pedoman untuk menilai nilai sikap hati nurani (conscience) dan sikap bela rasa (compassion) siswa. Rublik penilaian conscience dan compassion dibuat dalam 3 kategori yaitu kurang, cukup, dan baik. Setiap kategori memiliki kriteria penilaian tersendiri. Hal ini yang menyebabkan peneliti mengalami kesulitan dalam menentukan kriteria tersebut. Untuk mengatasi kendala tersebut, peneliti membuat rincian kriteria pada setiap kategori dengan disesuaikan pada indikator pembelajaran. Selanjutnya peneliti mengkonsultasikan kriteria setiap kategori pada dosen pembimbing. 2. Kualitas perangkat pembelajaran dengan PPR Rumusan masalah yang kedua adalah “Bagaimana kualitas perangkat

pembelajaran

dengan

menggunakan

PPR

dan

mengakomodasi Group Investigation dan fase pembelajaran Van Hiele pada pokok bahasan Limas kelas VIII?. Untuk mengetahui kualitas dari perangkat pembelajaran peneliti melakukan validasi dengan 2 ahli/expert. Kedua ahli tersebut adalah pertama, dosen Pendidikan Matematika yang memiliki keahlian khusus mengenai perangkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148

pembelajaran dan sudah menerapkan PPR dan satu yang lain adalah guru pengampu matematika yang melakukan uji coba dengan menggunakan perangkat pembelajaran tersebut. Hasil validasi dari para validator berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Hasil dari data kuantitatif penilaian perangkat pembelajaran memperoleh nilai 4,19 dan termasuk kategori “ baik”, sehingga layak untuk diujicobakan. Data kualitatif berupa komentar, saran dan kritik dari validator mengenai perangkat pembelajaran tersebut. Komentar, saran, dan kritik dari para validator tersebut dijadikan pedoman oleh peneliti untuk merevisi dan memperbaiki perangkat pembelajaran tersebut. Revisi yang dilakukan adalah kesalahan pengetikan atau typo, kurangnya menggunakan italic untuk kata Bahasa Inggris, keefektifan kalimat untuk mengurangi keambiguan pada LKS maupun bahan ajar, dan kesesuaian gambar limas serta bangun ruang lain dengan konsep materi dari bangun ruang itu sendiri. Pada LKS saat uji coba terbatas, ada siswa yang menanyakan kalimat tanya yang dirasa kurang tepat dan menyebabkan bingung, lalu ada pula clue jawaban yang kurang tepat karena peneliti melakukan kesalahan dalam pengetikan. Beberapa kritik dan komentar siswa tersebut juga dijadikan evaluasi dan bahan revisi oleh peneliti untuk memperbaiki perangkat pembelajarannya agar semakin layak jika akan diujicobakan di kelas yang lebih luas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149

Selain itu, pada soal THB ada salah satu soal (nomor 2a) kurang informasi pertanyaan

atau dari

bagian siswa.

yang

diketahui

Oleh

karena

sehingga itu,

menimbulkan

peneliti

langsung

melengkapinya saat ulangan limas berlangsung sehingga siswa bisa segera mengerjakannya dengan baik. Pada soal 3b, validator memberikan saran agar “jika setiap

membutuhkan 15 genting,

tentukanlah banyaknya genting yang diperlukan oleh Pak Parjo!” diganti dengan “jika setiap

membutuhkan 16 genting, tentukanlah

banyaknya genting yang diperlukan oleh Pak Parjo!”. Hal ini dirasa lebih realistis dengan bentuk genting yang merupakan persegi. Peneliti menerima usulan tersebut dan langsung merevisi soal THB. Jika dilihat dari persentase ketuntasan siswa maka proses pembelajaran limas ini kurang dapat dipahami oleh siswa dengan baik. Persentase ketuntasan siswa hanya 62,86% atau kurang dari 75%. Hal ini

disebabkan

karena

terdapat

miscommunication

saat

guru

menjelaskan. Pada saat penayangan video pengecatan genting, guru tidak memberikan penjelasan mengenai proses tersebut jika untuk pemasangan genting ataupun pengecatan genting hanya dihitung dari luas selimut limas. Mayoritas siswa kurang memahami hal tersebut sehingga saat mengerjakan soal serupa, siswa juga menghitung luas alas limas. Siswa juga kurang dapat memahami hubungan antar bangun ruang. Mayoritas siswa salah saat mengerjakan soal no 4 yakni “luas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150

alas suatu limas persegi sama dengan luas alas suatu kubus. Tinggi limas sama dengan

tinggi kubus. Berapakah perbandingan volume

limas dan volume kubus?”. Hal ini menandakan fase pembelajaran Van Hiele tahap integrasi kurang dipahami oleh siswa. Siswa masih cenderung menghafal rumus tanpa memperhatikan petunjuk soal saat mengerjakan soal THB. Akan tetapi, ada juga siswa yang sudah bisa memahami konsep materi tersebut dengan baik. Oleh karena itu, akan lebih baik guru lebih memperhatikan proses diskusi pada setiap kelompok sehingga semua siswa bisa memahami materi dengan baik. 3. Respon guru dan siswa mengenai pembelajaran limas dengan menggunakan PPR Rumusan masalah yang terakhir adalah “Bagaimana respon guru dan siswa mengenai proses pembelajaran limas dengan menerapkan perangkat pembelajaran matematika dengan menggunakan PPR dan mengakomodasi Group Investigation dan fase pembelajaran Van Hiele?”. Selama pelaksanaan uji coba terbatas, siswa terlihat antusias dan penasaran dengan model pembelajaran yang dilakukan. a. Respon Siswa Siswa terlihat senang dan antusias selama mengikuti proses pembelajaran limas. Saat melakukan kegiatan investigasipun siswa terlihat saling bekerja sama dan membantu satu sama lain. Hal ini ditunjukkan dengan siswa membagi tugas dan peran pada masing-masing anggota kelompok, ada yang berperan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151

sekretaris, ada yang mencari materi yang berkaitan di buku, ada yang membongkar limas untuk mengetahui jaring-jaring limas, dan ada pula yang menggambarkan jaring-jaring limas pada kertas millimeter block. Selain itu, siswa bersemangat saat diskusi dan menemukan rumus volume limas setelah mereka difasilitasi dengan alat peraga tersebut. Siswa langsung mencoba dan memperagakan alat peraga tersebut bersama dengan kelompok. Siswa sangat aktif dan berpikir kritis. Jika siswa merasa kesulitan dan kurang memahami petunjuk kegiatan pada LKS maka siswa bertanya pada guru. Saat uji coba terbatas dilakukan, ada kesalahan ketik pada LKS sehingga menimbulkan makna yang ambigu. Siswa pun tidak malu untuk menanyakan keambiguan tersebut. Selain itu, jika penjelasan atau clue dari guru dirasa belum menjawab pertanyaan siswa maka siswa akan bertanya berulang-ulang hingga mendapatkan jawaban yang tepat. Rasa sosial antar siswa pun mulai muncul, hal ini ditunjukkan saat ada seorang siswa dalam kelompok belum memahami penjelasan guru maka temannya dengan senang hati menjelaskan kembali. Di sini peran guru pun sangat berarti, guru selalu mengajak dan mengingatkan siswa untuk selalu berbagi ilmu dengan temannya serta saling membantu satu sama lain. Hal lain yang membuat siswa bersemangat mengikuti pembelajaran limas yaitu sebelum presentasi setiap kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152

harus menyuarakan yel-yel kelompoknya. Siswa sangat kreatif dalam membuat yel-yel, tidak butuh waktu lama siswa sudah langsung

bisa

menghasilkan

yel-yel

yang

menarik

dan

menimbulkan kelucuan. Hal ini ternyata menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh setiap kelompok dan mampu membuat suasana kelas menjadi semakin hidup. Selanjutnya saat ada salah satu kelompok presentasi, maka kelompok lain menghormati dengan mendengarkan presentasi tersebut dan mencermati hasil diskusinya masing-masing. Siswa akan mulai menyampaikan pendapatnya saat sudah dipersilakan oleh guru. Beberapa siswa terlihat aktif dan berani menyampaikan pendapatnya jika memiliki jawaban yang berbeda serta ingin melengkapi jawaban dari kelompok yang baru saja presentasi. Pada saat menuliskan refleksi, siswa pun tampak antusias dimana siswa sangat berebut memilih kertas refleksi dengan warna favoritnya masing-masing. Selanjutnya mereka pun saling berebut untuk memasangkan kertas refleksinya di pohon refleksi. Hasil refleksi siswa sangat menyenangkan bagi peneliti, karena mereka menuliskan jika senang mengikuti pembelajaran limas dan mereka merasa lebih mudah dalam memahami materi. Selain itu, ada beberapa siswa yang menggambari kertas refleksi dengan bentuk “love”. Saat mengisi kuesioner pun, siswa tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153

mengeluhkan apapun. Siswa mengisi kuesioner tersebut dengan tenang dan bersungguh-sungguh. Berdasarkan data penghitungan kuesioner yang telah diisi oleh siswa, rata-rata respon siswa terhadap pembelajaran limas adalah 128.23 masuk dalam skala “bagus”. Hal ini menunjukkan bahwa siswa merespon pembelajaran limas dengan baik dan memiliki minat terhadap pembelajaran tersebut. b. Respon Guru Jika dilihat dari sisi guru, 3 observer menilai bahwa guru sudah melakukan proses pembelajaran dengan baik dan sesuai dengan RPP yang telah dirancang. Guru pun terlihat melakukan proses pembelajaran dengan senang hati dan tanpa beban. Dari hasil wawancara, guru merasa jika berhasil dalam menerapkan RPP dengan mengakomodasi teori Van Hiele dan model pembelajaran Group Investigation. Guru berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP. Akan tetapi ada beberapa hal yang dirasa perlu diperbaiki oleh

guru

untuk

pertemuan

selanjutnya

adalah

harus

memperhitungkan waktu secara cermat agar pembelajaran bisa berlangsung dengan tepat waktu dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Guru

berusaha

memberikan

“improve”

dalam

merencanakan pembelajaran supaya sesuai dengan tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154

pembelajaran. Setelah beberapa kali pertemuan guru semakin nyaman

dengan

proses

pembelajaran

berpola

PPR,

menurutnya siswa semakin menyukai pembelajaran

dan yang

berlangsung. Guru juga memberikan saran pada perangkat pembelajaran yang dirancang oleh peneliti. Saran guru tersebut adalah untuk lebih memperhatikan penulisan atau pengetikan agar tidak terjadi kesalahan

ketik.

Selain

teknik

penyusunan

perangkat

pembelajaran, guru juga memberikan saran pada pembagian kelompok. Pembagian kelompok sebaiknya dibuat lebih merata dan disesuaikan karakter siswa, sehingga diskusi kelompok dapat berjalan lebih baik dan siswa secara keseluruhan dapat memahami materi. C.

Keterbatasan Penelitian Dalam proses pengembangan perangkat pembelajaran limas, terdapat beberapa keterbatasan penelitian diantaranya: 1. Instumen observasi guru untuk studi pendahuluan tidak divalidasi oleh ahli karena diambil dari institusi sehingga diasumsikan sudah terstandar. 2. Siswa yang nilainya kurang dari KKM langsung mengerjakan ulangan remedial tanpa diadakan pembelajaran remedial terlebih dahulu dikarenakan keterbatasan waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V PENUTUP Bab V merupakan bagian penutupa yang menjelaskan tentang kesimpulan penelitian dan saran. A. Kesimpulan Jenis penelitian yang dilakukan adalah research and development dengan topik penelitian tentang pengembangan perangkat pembelajaran yang menggunakan PPR dengan mengakomodasi Teori Van Hiele dan Group Investigation pada materi bangun ruang sisi datar limas kelas VIII. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Peneliti menggunakan PPR yang diakomodasi Teori Van Hiele dan Group Investigation untuk mengembangkan perangkat pembelajaran Limas dengan rosedur pengembangan: a. Studi Pendahuluan melalui observasi dan wawancara. b. Merencanakan Penelitian (Planning), peneliti merancang jadwal dan mengatur pihak-pihak yang akan turut serta dalam penelitian tersebut. c. Pengembangan Desain (Develop Preliminary of Product) perangkat pembelajaran limas yaitu silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Siswa (LKS), bahan ajar, dan penilaian competence berupa Tes Hasil Belajar (THB) dan rublik penilaian sikap hati nurani (conscience) serta sikap bela rasa (compassion). Perangkat pembelajaran divalidasi oleh ahli/expert untuk mengetahui kelayakannya jika akan diujicobakan secara terbatas. 155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

156

d. Uji Coba Terbatas (Preliminary Field Testing) Perangkat pembelajaran tersebut diujicobakan secara terbatas di kelas VIII E SMP Negeri 1 Yogyakarta. Uji coba perangkat pembelajaran bertujuan untuk membuktikan jika perangkat pembelajaran yang telah dirancang layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. e. Revisi Hasil Uji Coba Terbatas (Main Product Revision) Revisi hasil uji coba terbatas ini dilakukan dengan memperbaiki perangkat pembelajaran yang dirasa kurang baik saat uji coba terbatas berlangsung. Revisi ini berasal dari komentar guru yang mengajar dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang dirancang oleh peneliti. 2. Kualitas perangkat pembelajaran menggunakan PPR pada pokok bahasan limas kelas VIII adalah hasil dari validasi perangkat pembelajaran yang memperoleh nilai 4,19 dan termasuk kategori “ baik”, sehingga layak untuk diujicobakan. Dan persentase ketuntasan siswa 62,86 %. 3. Respon siswa dan guru terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan perangkat pembelajaran PPR adalah sebagai berikut. a. Siswa Siswa merasakan senang dan antusias mengikuti proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dari hasil kuesioner respon siswa yang mencapai 128,38 dan masuk dalam kategori “bagus”. b. Guru Guru merasa dipermudah dan senang mengajar dengan perangkatl pembelajaran yang dirancang peneliti. Guru juga memiliki ilmu baru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

157

tentang model pembelajaran yang dapat diaplikasikan pada materi yang lain. B. Saran 1. Pada penelitian selanjutnya semua instumen tetap divalidasi termasuk instrument yang diambil dari institusi sehingga diasumsikan sudah terstandar. 2. Peneliti sebaiknya mengalokasikan waktu untuk pembelajaran remedial pada perencanaan penelitian,agar jika ada anak yang tidak mencapai kkm bisa dilakukan pembelajaran remedial sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

158

DAFTAR PUSTAKA Ahmad Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Prenada Media Group. Akbar Sa’dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Ali Hamzah, 2014. Perencanaan Dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Ali Hamzah. 2014. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Blooms, Benyamin S. 1956. Taxonomy of Educational Objective The Classification of Education Goals. New York : David McKay Company, INC. Borg, W.R. & Gall, M.D. Gall. 1991. Education Research: An Introduction, Fourth Edition. New York : Longman. Caroline Damanik. 2014. Lima Mahasiswa Joki Kunci Jawaban UN Ditangkap Polisi. http://internasional.kompas.com/read/2014/04/28/1223398/Lima.Mahasiswa. Joki.Kunci.Jawaban.UN.Ditangkap.Polisi. (Diakses 29 Juli 2016 pukul 12.15) Daryanto dan Aris Dwicahyono. 2014. Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar). Yogyakarta : Gava Media. Eko Putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Eko Putro Widoyoko. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran Di Sekolah . Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Herman Hudojo. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang : Universitas Negeri Malang. Hidayat Sholeh, Dr, Prof. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya. Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor : Ghalia Indonesia. Nana Sudjana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

159

Nana Syaodih Sukmadinata. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Nur’aeni, E. 2008. Teori Van Hiele dan Komunikasi Matematika (Apa, Mengapa, dan Bagaimana). Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar. UPI Kampus Tasikmalaya. P3MP-LPM USD. 2012. Pedoman Model Pembelajaran Berbasis Pedagogi Ignasian. Yogyakarta : USD. Paul Suparno. 2015. Pembelajaran Di Perguruan Tinggi Bergaya PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKSI (PPR). Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Rahmatya Nurmeidina. 2014. Perangkat Pembelajaran Matematika Bangun Ruang SMP. Yogyakarta : UNY. Republika. 2014. Kemendikbud: Program Wajib Belajar 9 Tahun Sudah Berhasil. http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/14/03/18/n2lbbykemendikbud-program-wajib-belajar-9-tahun-sudah-berhasil. (Diakses 02 Agustus 2016 pukul 13.00) Rusman. 2014. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Slavin, Robert E. 2008. COOPERATIVE LEARNING Teori, Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media . Slavin, Steve & Ginny Crisonino. 2005. Geometry, A Self-Teaching Guide. USA : John Wiley & Sons, Inc. Suara

Merdeka. 2014. PR Besar Pendidikan Karakter. http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/pr-besar-pendidikan-karakter/ (Diakses 02 Agustus 2016 pukul 13.05)

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta : Bumi Aksara. Sukino. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta : Erlangga. Tim

MGMP Matematika SMP Kab. Sleman. 2015. Materi Pengayaan MATEMATIKA Untuk SMP/MTs. Yogyakarta : CV. MeDa Sejati.

Tim Penerbit Kanisius. 2008. Paradigma Pedagogi Refleksi. Yogyakarta : PENERBIT KANISIUS.s Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implikasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Bumi Aksara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

160

Van De Walle, John A. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta : Erlangga. Winkel, W.S. 2004. Psikologi Mengajar. Yogyakarta : Media Abadi. Zainal Arifin. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Zainal Mustafa. 2009. Mengurai Variabel Hingga Instrumentasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161 Lampiran 1 Surat Keterangan Sudah Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162 Lampiran 2 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan No A

Aspek yang diamati Pendekatan/Strategi Pembelajaran 1. Metode apa yang digunakan oleh Bapak/Ibu saat menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi Datar? (Kubus, Balok, Prisma, dan Limas)

5

1

2. Adakah kesulitan yang ditemui ketika Bapak/Ibu menggunakan metode atau strategi pembelajaran tersebut?

1

3. Bagaimana keefektifan penggunaan metode atau strategi pembelajaran tersebut?

1

4. Bagaimana respon siswa terhadap metode atau strategi pembelajaran yang diberikan?

1

5. Apakah pembelajaran sudah sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa? Jika sudah contohnya seperti apa? Jika belum, apa kendala yang dihadapi?

1

6. Apakah pembelajaran yang dilaksanakan sudah dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari? B

1

Skor 2 3 4

1

Materi Pelajaran 7. Bagaimana pemahaman siswa mengenai pengertian dan unsur-unsur Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus, Balok, Prisma, dan Limas)? 8. Apakah ada siswa yang masih kesulitan membedakan kubus dan balok?

1 1

9. Apakah siswa kesulitan dalam membedakan diagonal sisi, diagonal ruang, dan bidang diagonal dalam kubus dan balok? Jika iya, kirakira mengapa hal tersebut bisa terjadi? 10. Apakah ada siswa yang masih kesulitan membedakan prisma dan limas? 11. Dari materi pengertian limas, melukis limas beraturan, luas permukaan limas dan volume limas. Materi manakah yang paling sulit dipahami oleh siswa? 12. Berdasarkan pertanyaan no 11 mengapa siswa kesulitan dalam memahami materi

1

1

1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163

C

tersebut? 13. Bagaimana pemahaman siswa mengenai pengertian dan unsur-unsur limas?

1

14. Bagaimana pemahaman siswa tentang perbedaan dari kubus, balok, prisma, dan limas?

1

15. Adakah kesulitan siswa mengenai konsep dari luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas?

1

16. Apakah siswa mampu menggunakan rumus luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas dengan tepat saat mengerjakan soal? Pemanfaatan Alat Peraga/Sumber Belajar 17. Apakah Bapak/Ibu menggunakan alat peraga (jaring-jaring dan kerangka ((kubus, balok, prisma, dan limas)) dalam menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi Datar? 18. Apakah ada kesulitan dalam pembuatan jaring-jaring (kubus, balok, prisma, dan limas)? Jika ada, biasanya di bagian apa? 19. Apakah Bapak/Ibu sudah menggunakan media pembelajaran/sumber belajar saat mengajar? Jika sudah, apa contohnya? Jika belum, mengapa? 20. Apakah alat peraga/sumber belajar yang digunakan sudah efektif? 21. Apakah alat peraga/sumber belajar yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa? 22. Apakah Bapak/Ibu mengajak siswa untuk membuat jaring-jaring (Kubus, balok, prisma, dan limas)? 23. Apakah penggunaan alat peraga/sumber belajar mampu menumbuhkan keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung? 24. Kapan penggunaan alat peraga tersebut digunakan: a) Pada saat menjelaskan unsurunsur Bangun Ruang Sisi Datar (kubus, balok, prisma dan limas) b) Setiap tatap muka

D

Penilaian Proses dan Hasil Belajar 25. Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan

1

1

1

1

1 1

1

1

1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164 oleh Bapak/Ibu (tugas, ulangan, kuis, keaktifan)? 26. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan penilaian (kognitif, afektif, psikomotorik)?

1

27. Apakah Bapak/Ibu pernah melakukan pretest, tanya jawab di awal pelajaran?

1

28. Apakah Bapak/Ibu memantau kemajuan belajar siswa? 29. Sudahkan Bapak/Ibu memberikan tugas sesuai dengan tujuan pembelajaran? Jika sudah, apa contohnya?

1 1

30. Hasil belajar siswa selalu dikembalikan dan diketahui oleh orang lain?

1

31. Apakah di akhir pembelajaran, siswa diajak untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran?

1

32. Apakah penilaian akhir sesuai dengan tujuan pembelajaran? Jumlah

Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata

1 0

0

1

6

0

0

3

2 4

152 4.75

2 5 1 2 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165 Lampiran 3 Hasil Validasi Pedoman Wawancara Setelah Uji Coba No A 1 B 2 C 3 D 4 5 6

Indikator

Skala Penilaian 1 2 3 4 5

Komponen pedoman wawancara Ketercukupan komponen-komponen pedoman wawancara sebagai penunjang penelitian Identitas pedoman wawancara Kelengkapan identitas pedoman wawancara Rumusan Kesesuaian rumusan pedoman wawancara dengan tujuan penelitian Kebahasaan Ketepatan bahasa yang digunakan dalam kaidah bahasa Indonesia Bahasa yang digunakan komunikatif Kejelasan bahasa yang digunakan sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata

1 1 1

1 1 1 0 0

0 0

0 4 2 0 16 10 26 4.33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166 Lampiran 4 Hasil Validasi Kuesioner No A 1 B 2 C 3 D 4 5 6

Indikator Lembar Observasi Ketercukupan komponen-komponen observasi sebagai penunjang ketercapaian keterlaksanaan pembelajaran Identitas Lembar Observasi Kelangkapan identitas lembar observasi Rumusan Kesesuaian rumusan lembar observasu dengan tujuan penelitian Kebahasaan Ketepatan bahasa yang digunakan dalam kaidah bahasa Indonesia Bahasa yang digunakan mudah dipahami Kejelasan bahasa yang digunakan sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata

Skala Penilaian 1 2 3 4 5

1

1 1

1 1 1 0 0

0 0

0 6 0 24 24 4.00

0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167 Lampiran 5 Hasil Validasi Pedoman Observasi No A 1 B 2 C 3 D 4 5 6

Indikator

Skala Penilaian 1 2 3 4 5

Lembar Observasi Ketercukupan komponen-komponen observasi sebagai penunjang ketercapaian keterlaksanaan pembelajaran

1

Identitas lembar Observasi Kelengkapan identitas lembar observasi Rumusan Kesesuaian rumusan lembar observasi dengan tujuan penelitian Kebahasaan Ketepatan bahasa yang digunakan dalam kaidah bahasa Indonesia Bahasa yang digunakan mudah dipahami Kejelasan bahasa yang digunakan sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata

1 1

1 1 1 0 0

0 0

0 4 0 16 26 4.33

2 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168 Lampiran 6 Hasil Observasi Proses Pembelajaran a. Pertemuan 1 (Rabu, 13 April 2016) NO I 1 2 II 1

ASPEK YANG DIAMATI PRA PEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN (Konteks) Melakukan kegiatan apersepsi (Mengingatkan materi bangun ruang sisi datar sebelumnya seperti: kubus dan balok)

1

SKOR 2 3 4

5 2 2

1

1

2

Menyampaikan indikator yang akan dicapai dan rencana kegiatannya (seperti menunjukkan kerangka limas)

1

1

3

Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari (memberi contoh bentuk limas dengan kehidupan sehari-hari contohnya bangunan pyramid)

1

1

1

1

1

1

1

1 2

1

1

III A 1 2 3 4 B 1 2 3 4 5 6 7

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN (Pengalaman) Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang dicapai (competence, conscience, compassion) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif: teliti, kritis, logis (conscience)

2 1 2 1 1

1

1

1

1 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169

8

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan

1

1

9

Melaksanakan pembelajaran sesuai tahapan berfikir anak menurut Van Hiele

1

1

10

Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat bekerja dan menumbuhkan sikap peduli dalam kelompok (compassion)

1

1

11

Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk menemukan konsep materi secara mandiri

1

1

12

Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa (seperti mempresentasikan hasil kerja kelompok atau mengemukakan pendapat)

1

1

13

Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail.

1

1

14

Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk dapat berpikir aktif dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan

1

1

1

1

C 1

2 3 4 D 1 2

Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media (Alat peraga: kerangka limas, jaring-jaring, dan power point) Memberikan pesan yang menarik (penggunaan jaringjaring untuk menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar) Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (seperti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan unsur-unsur bangun ruang sisi datar) Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa

5

Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswasiswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif (seperti berdiskusi dalam pembimbingan pembelajaran)

6

Menumbuhkan keceriaaan dan antusiasme siswa dalam belajar

E

Penilaian proses dan hasil belajar (Evaluasi)

3 4

2 1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1 2 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170 1 2 3 4 F 1 2 3 IV A 1 2 B 1

1

Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar (seperti melihat perkembangan siswa melalui soal latihan)

2

Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Pengunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP (Refleksi) Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa (melakukan refleksi dengan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari)

Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata

1

2 1

2 1 1

1 1

2

Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut (Aksi) Memberikan tugas atau kegiatan tindak lanjut dari refleksi siswa Jumlah

1

2 2 0

0

1

0

0

3 391 4.55

3 7 1 4 8

4 8 2 4 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171 b. Pertemuan 2 (Jumat, 15 April 2016) NO I 1 2 II 1

2

3 III A 1

ASPEK YANG DIAMATI PRA PEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN (Konteks) Melakukan kegiatan apersepsi (Mengingatkan materi bangun ruang sisi datar sebelumnya seperti: kubus dan balok) Menyampaikan indikator yang akan dicapai dan rencana kegiatannya (seperti menunjukkan kerangka limas) Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari (memberi contoh bentuk limas dengan kehidupan sehari-hari contohnya bangunan pyramid)

1

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN (Pengalaman) Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan Pendekatan/strategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang dicapai (competence, conscience, compassion)

2

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa

2 3 4 B

3 4 5 6 7 8 9

1

SKOR 2 3 4

Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya Nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif: teliti, kritis, logis (conscience) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan Melaksanakan pembelajaran sesuai tahapan berfikir

5 2 2

2

1

1

2

2 2 1

2 1

1

1

2 1 1 1 1

1 1 1 1

1

1 2

1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172

10

anak menurut Van Hiele Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat bekerja dan menumbuhkan sikap peduli dalam kelompok (compassion)

2

11

Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk menemukan konsep materi secara mandiri

2

12

Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa (seperti mempresentasikan hasil kerja kelompok atau mengemukakan pendapat)

2

13

Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail.

2

14

Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk dapat berpikir aktif dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan

2

C 1

2 3 4 D 1 2 3 4 5 6 E 1 2

Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media (Alat peraga: kerangka limas, jaring-jaring, dan power point) Memberikan pesan yang menarik (penggunaan jaringjaring untuk menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar) Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (seperti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan unsur-unsur bangun ruang sisi datar)

2

2 2 2

Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswasiswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif (seperti berdiskusi dalam pembimbingan pembelajaran) Menumbuhkan keceriaaan dan antusiasme siswa dalam belajar Penilaian proses dan hasil belajar (Evaluasi) Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar (seperti melihat perkembangan siswa melalui soal latihan)

2 2 2 2 2 2 1

1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173 3 4 F 1 2 3 IV A 1 2 B 1

2 2

Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi Pengunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP (Refleksi) Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa (melakukan refleksi dengan mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari)

1

2 1 2

2

Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa

2

Pelaksanaan tindak lanjut (Aksi) Memberikan tugas atau kegiatan tindak lanjut dari refleksi siswa

2

Jumlah

Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata

0

0

0

1 5

0

0

0

6 0

415 4.83

7 1 3 5 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174 Lampiran 7 Hasil Scanning Lembar Validasi Instrumen Penelitian 1. Observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176 2. Pedoman Wawancara a. Analisis Kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183 b. Setelah Uji Coba Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189 3. Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191 Lampiran 8 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran A. SILABUS No

Komponen Penilaian

1 2 3

Kelengkapan unsur-unsur silabus Kesesuaian antara KI, KD, dan indikator Kualitas perumusan kegiatan pembelajaran (sesuai dengan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif dan model pembelajaran Group Investigation

4

Kualitas perilaku yang dituntun dalam indikator mencerminkan keutuhan perkembangan pribadi siswa

5 1

1

6

ketepatan dalam memilih media Kesesuaian teknik penilaian yang digunakan dengan indikator Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku

7 8

Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata

2

1

1

2

Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan

5

Skor 4 3 1 2

2 1

1

1

1 2

4 20

11 44

1 1

0

0

Skala Penilaian 2 3 4

5

65 4.06

B. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) No A

B

C

Indikator

1

Komponen RPP 1. Ketercukupan komponen-komponen RPP sebagai penunjang ketercapaian kompetensi

1

1

Identitas RPP 2. Kelengkapan identitas RPP

1

1

1

1

1

1

3. Ketercukupan waktu yang dialokasikan untuk mencapai tujuan pembelajaran Rumusan tujuan/indikator 4. Kesesuaian rumusan tujuan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192 5. Ketepatan penyusunan kata kerja operasional yang dapat diukur

2

6. Keterwakilan standar kompeensi dan kompetensi dasar 7. Ketercakupan syarat minimum tiga indikator tiap kompetensi dasar D

8. Ketercakupan pengetahuan, sikap, dan keterampilan Pemilihan Materi 9. Keluasan (memuat fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan skill) yang sesuai dengan tujuan pembelajaran 10. keakuratan atau kebenaran fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan skill 11. Kesesuaian materi dengan perkembangan kognitif siswa

15. keterkaitan materi dengan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif dan model pembelajaran Group Investigation Metode Pembelajaran 16. Kesesuaian metode dan strategi yang digunakan dengan indikator siswa 17. Kesesuaian metode dan strategi yang digunakan dengan indikator siswa 18. Tahapan model pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan indikator yang ingin dicapai

No F

Indikator

1

1

1 1

1

12. Keruntutan dan kesistematikaan susunan materi 13. Kedalaman materi (minimal mencapai indikator) 14. Kebermanfaatan materi dalam menambah wawasan pengetahuan siswa

E.

1

1

1

1

1

1

1

1

2 1 1 1

1

1

1

1

1

1

1

1 Skala Penilaian 2 3 4

Kegiatan pembelajaran 19. Terjadinya interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, dan siswa dengan lingkungan sekitar

1

20. Penyiapan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran

2

21. Pengaitan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari 22. Penjelasan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 23. Kegiatan pembelajaran mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari

1 5

1

2 1

1

1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193 24. Kegiatan konteks tampak dalam pembelajaran 25. Kegiatan pengalaman tampak pada pembelajaran 26. Kegiatan refleksi tampak pada pembelajaran 27. kegiatan aksi ditumbuhkan pada pembelajaran 28. Kegiatan evaluasi diterapkan pada pembelajaran

G.

H.

1 1 1 1 1

29. Kegiatan pembelajaran yang dirancang sudah mengakomodasi pendekatan Paradigma Pedagogi Refleksi dan model pembelajaran Group Investigation Penutup 30. Penyimpulan materi dalam setiap tatap muka 31. Penyampaian rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya

1

Pemilihan sumber belajar 32. Kesesuaian sumber belajar dengan materi pembelajaran 33. Kesesuaian sumber belajar dengan tujuan pembelajaran 34. Keefektifan penggunaan sumber belajar 35. kecocokan sumber belajar dengan tingkat perkembangan fisik dan intektual siswa

J.

Kebahasaan 43. Ketepatan bahasa yang digunakan dalam kaidah bahasa Indonesia

2 1 2

1

1

1 2 2 1

1

1

1

2 Skala Penilaian 2 3 4

2 1

44. Bahasa yang digunakan komunikatif 45. Kejelasan bahasa yang digunakan sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda Jumlah Jumlah x skala penilaian

1

2

42. Kesesuaian penilaian dengan alokasi waktu yang tersedia Indikator

1

2

Penilaian hasil belajar 37. Ketepatan pemilihan teknik penilaian dengan indikator 38. Kesesuaian butir instrumen dengan indikator 39. Keterwakilan setiap indikator 40. Keberadaan dan kejelasan petunjuk pengerjaan soal 41. keberadaan instrumen penilaian, kunci jawaban, dan rublik penilaian

No

1 2

36. Kesesuaian sumber belajar dengan lingkungan fisik dan sosial siswa I.

1 1 1 1 1

0 0

0 0

13 39

1

5

1

1 1 63 38 252 190

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194 Jumlah total Rerata

481 4.22

C. LEMBAR KEGIATAN SISWA 1 (LKS 1) No

Aspek yang Dinilai

I

FORMAT 1. Kejelasan pembagian materi 2. Rumusan petunjuk LKS sederhana sehingga mudah dipahami siswa 3. Tampilan LKS yang menarik 4. Kesesuaian jenis dan ukuran huruf 5. Pengaturan ilustrasi/gambar BAHASA 1. Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan kaidah Bahasa Indonesia 2. Kesederhanaan struktur kalimat 3. Kalimat soal tidak mengandung arti ganda 4. Kejelasan petunjuk dan arahan 5. Sifat komunikatif bahasa yang digunakan ISI 1. Kesesuaian dengan indikator pencapaian hasil belajar 2. Kebenaran isi/materi 3. Kesesuaian dengan pendekatan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dengan mengakomodasikan teori Van Hiele dan model pembelajaran Group Investigation

II

III

Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata

Skala Penilaian 1 2 3 4 5 2 2 1 2 2

1

1

1 2 2 2 2

1

2 2

0 0

1 1 0 3 23 0 9 92 106 3.93

1 5

D. LEMBAR KEGIATAN SISWA 2 (LKS 2) No

Aspek yang Dinilai

I

FORMAT 1. Kejelasan pembagian materi 2. Rumusan petunjuk LKS sederhana sehingga mudah dipahami siswa

Skala Penilaian 1 2 3 4 5 2 1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195 3. Tampilan LKS yang menarik 4. Kesesuaian jenis dan ukuran huruf 5. Pengaturan ilustrasi/gambar BAHASA 1. Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan kaidah Bahasa Indonesia

II

1 2 1

III

1 2

Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata

0 0

Komponen Penilaian

2

Materi sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Materi pembelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur

3

susunan materi pelajaran sistematis, logis, dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa

1

1

Skor 2 3 4

5

1

1

1

1

2 4 5

Penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan sederhana Menuliskan sumber bahan ajar Jumlah

2 0

0

0

6

1 1 1

1

1 1 0 2 16 8 0 6 64 40 110 4.23

E. BAHAN AJAR No

1

2 1 2 1 1

2. Kesederhanaan struktur kalimat 3. Kalimat soal tidak mengandung arti ganda 4. Kejelasan petunjuk dan arahan 5. Sifat komunikatif bahasa yang digunakan ISI 1. Kesesuaian dengan indikator pencapaian hasil belajar 2. Kebenaran isi/materi 3. Kesesuaian dengan pendekatan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dengan mengakomodasikan teori Van Hiele dan model pembelajaran Group Investigation

1

2 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196 Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata

0

0

0 24 44 4.4

20

F. TES HASIL BELAJAR (THB) No soal 1 2.a. 2.b. 3.a. 3.b 4 Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rata-rata

Validitas Isi Bahasa dan Penulisan Soal SV V CV KV TV SDP DP CDP KDP TDP 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 2 2 9 1 11 10 36 3 5 44 49 49 4.08 4.08

G. PENILAIAN 2C 1. Conscience NO 1

Pernyataan Pengamatan PERCAYA DIRI Kurang baik (KB) jika siswa tidak mau mengutarakan pendapat atau mengerjakan di depan kelas selama proses pembelajaran. Cukup (C) jika siswa sudah ada usaha untuk mencoba mengutarakan pendapat atau mengerjakan di depan kelas selama proses pembelajaran dengan permintaan guru. Baik (B) jika siswa memiliki inisiatif sendiri untuk mengutarakan pendapat atau mengerjakan di depan dengan semangat selama proses pembelajaran.

2

Validitas Isi Bahasa dan Penulisan SV V CV KV TV SDP DP CDP KDP TDP

KERJA KERAS Kurang baik (KB) jika siswa sama sekali tidak ambil bagian dalam mengerjakan tugas yang diberikan atau acuh tak acuh pada saat berdiskusi.

1

1

2

1

1

2

1

1

2

1

1

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197 Cukup (C) jika siswa menunjukkan sudah ada usaha mencoba ambil bagian dalam menyelesaikan tugas namun masih pasif pada saat berdiskusi.

3

Baik (B) jika siswa menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba ambil bagian dalam mengerjakan tugas yang diberikan dan memberikan partisipasi baik dalam kelompok. CERMAT Kurang baik (KB) jika siswa tergesa-gesa dalam menjawab pertanyaan guru atau ketika mengerjakan tugas dan tidak memperhatikan perintah atau petunjuk dari soal sehingga pengerjaannya kurang tepat. Cukup (C) jika siswa mulai tenang dalam menjawab pertanyaan guru atau saat mengerjakan tugas dan mulai memperhatikan perintah atau petunjuk dari soal dengan baik. Baik (B) jika siswa mencermati pertanyaan guru dan memperhatikan perintah atau petunjuk dari soal dengan baik.

4

TELITI Kurang baik (KB) jika siswa tidak memperhatikan ukuran dalam membuat jaring-jaring, menentukan satuan dari hasil penghitungan, dan ketika menyelesaikan hitungan dari luas permukaan dan volume limas. Cukup (C) jika siswa mulai memperhatikan ukuran dalam membuat jaring-jaring, menentukan satuan dari hasil penghitungan, dan ketika menyelesaikan hitungan dari luas permukaan dan volume limas meskipun ada beberapa aspek yang belum terlihat. Baik (B) jika siswa sudah menunjukkan ketelitian saat pengukuran dalam membuat jaring-jaring, menentukan satuan dari hasil penghitungan, dan ketika menyelesaikan hitungan dari luas permukaan dan volume limas.

1

1

2

1

1

1

1

1

2

1

1

2

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

2

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198 Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata

13 65

11 44

0

0 0

0 0

4 20

19 76

109 4.54

1

0

0

3 99 4.13

2. Compassion NO

Pernyataan Pengamatan

1

MAMPU BEKERJA SAMA Kurang baik (KB) jika siswa tidak bersedia membantu teman dalam memecahkan masalah dan cenderung bekerja individual. Cukup (C) jika siswa ragu-ragu membantu teman dalam memecahkan masalah dan terkadang memilih bekerja secara individual. Baik (B) jika sudah menunjukkan adanya usaha untuk membantu teman dalam memecahkan masalah dan bersedia untuk bekerja secara berkelompok.

2

PEDULI kurang baik (KB) jika tidak mendengarkan pendapat teman dan tidak memperhatikan kesulitan teman dalam menyelesaikan tugas. Cukup (C) jika terlihat terpaksa mendengarkan atau mengikuti pendapat teman dan enggan untuk memperhatikan kesulitan teman dalam menyelesaikan tugas. Baik (B) jika sudah menunjukkan mau mendengar pendapat teman atau tidak memaksakan pendapatnya dan selalu memperhatikan teman dalam menyelesaikan tugas. Jumlah Jumlah x skala penilaian Jumlah total Rerata

Validitas Isi Bahasa dan Penulisan SV V CV KV TV SDP DP CDP KDP TDP

1

1

2

1

1

2

1

1

2

1

1

2

1

1

2

1

1

2

6 30

6 24

0 0 0 0 54 4.50

0 0

0 0

12 48

0 0 48 4.00

0 0

0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199 Lampiran 9 Hasil Scanning Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran 1. Validator 1 a. Sialbus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202 b. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206 c. Bahan Ajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209 d. Lembar Kegiatan Siswa 1) Lembar Kegiatan Siswa 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212 2) Lembar Kegiatan Siswa 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215 e. Tes Hasil Belajar (THB)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219 f. Penilaian 1) Conscience

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227 2) Compassion

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 229

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232 2. Validator 2 a. Silabus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235 b. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239 c. Bahan Ajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 242 d. Lembar Kegiatan Siswa 1) Lembar Kegiatan Siswa 1

s

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 245 2) Lembar Kegiatan Siswa 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 247

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 248 e. Tes Hasil Belajar (THB)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 249

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 250

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 251

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 252 f. Penilaian 1) Conscience

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 253

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 255

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 258

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 259 2) Compassion

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 260

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 261

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 262

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 263

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 264 Lampiran 10 Hasil Olah Data Kuesioner Respon Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 265 Lampiran 11 SILABUS BANGUN RUANG SISI DATAR (LIMAS) Satuan Pendidikan

: SMP Negeri 1 Yogyakarta

Kelas / Semester

: VIII / 2

Mata Pelajaran

: Matematika

Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya Penilaian

Materi Kompetensi

Karakter

Dasar 5.1 Mengidentifikasi sifatsifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagianbagiannya

Pokok/

Kegiatan TM TM TT Pembelajaran TT

Indikator

Teknik

Sifat-Sifat dan  Konteks bagian-bagian Guru limas menayangkan video tentang  bangunanbangunan yang berbentuk limas,

Bentuk

Contoh Waktu

Instrumen

Pembelajaran  Percaya diri  Teliti  Cermat  Kerja keras  Peduli  Kerja sama

Sumber Alokasi

Menyebutkan Tes unsur-unsur tertulis kubus, balok, prisma, dan limas: rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang, bidang

Instrumen

Tes uraian

3x40mnt

Sebutkan titik sudut, rusuk, sisi, bidang diagonal, dan diagonal ruang dari masing-

Belajar & Media/Alat Pembelajaran Buku pegangan siswa, modul guru, video, kerangka limas, bangun limas, LKS (Lembar Kerja Siswa) dan lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 266 kemudian siswa diminta untuk menyebutkan contoh lain limas dalam kehidupan sehari-hari.

diagonal.

masing diatas!

bangun

 Pengala man (group investigation) Mengidentifikasi sifatsifat dan bagianbagian dengan menerapkan group investigation. 5.2

Membuat jaringjaring kubus, balok,

 Percaya diri  Teliti  Cermat  Kerja

Jaring-jaring limas

 Pengala man (group investigation)

 Melukis limas Tes unjuk  Membuat jaring-jaring kerja limas

Product

Tebaklah teka- 3x40mnt teki di bawah ini! Aku adalah

Buku pegangan siswa, modul guru, kerangka limas, bangun limas, LKS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 267 prisma dan keras limas  Peduli  Kerja sama

Melukis limas dan merancang jaring-jaring limas.



Refleksi

Siswa merefleksikan secara pribadi dengan menuliskan perasaan dan nilai karaker yang diperoleh saat pembelajaran pada lembar refleksi yang diberikan.

 Aksi Siswa secara berkelompok membuat





bangun ruang sisi datar. Aku mempunyai tinggi, serta alas yang berbentuk segi lima. Aku mempunyai 6 titik sudut . Siapakah aku? Coba gambarkan aku untuk memperjelas siapa aku ! (ukuran diperhatikan)

(Lembar Kerja Siswa) dan lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 268 jaring-jaring limas yang akan digunakan untuk menemukan rumus luas permukaan limas.

 Evaluasi



Siswa secara berkelompok mengumpulkan laporan hasil diskusi.

Guru menghim-bau siswa untuk mempersiapkan materi untuk pertemuan selanjutnya.



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 269

5.3

Menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma dan limas

 Percaya diri  Teliti  Cermat  Kerja keras  Peduli  Kerja sama

Luas permukaan limas

 Konteks



Guru memperlihatkan gambar atau foto seorang tukang bangunan mengecat genteng yang baru saja terpasang. Ia tentu saja memperhatikan jumlah cat yang diperlukan. Untuk menghitung jumlah cat yang diperlukan, maka ia harus mengetahui luas permukaan dari atap tersebut.  Pengala man (group investigati-

Menentukan Tes tulis rumus luas permukaan limas

LKS

Dari percobaan 2x40mnt sebelumnya, kita peroleh jika permukaan limas terdiri dari n sisi tegak dan sisi alas. Tuliskanlah kesimpulan kalian tentang luas permukaan

Buku pegangan siswa, modul guru, , bangun limas, jaringjaring limas, bangun kubus, LKS (Lembar Kerja Siswa) dan lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 270 on) Mendiskusikan rumus luas permukaan limas.

Mengguna kan rumus yang sudah ditentukan untuk menghitung luas permukaan limas.

Menyelesai- Tes tulis Tes uraian kan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan limas

Pak Parjo sedang membuat rumah sederhana, yang jika dilihat dari atas atap rumah Pak Parjo berbentuk limas, dengan alas berukuran 8 𝑚 × 8 𝑚, dan tinggi atap 3 𝑚. a. Bantulah Pak Parjo untuk menghitung luas permukaan atap rumah ! b. Jika setiap 1𝑚2 membutuhka n 15 genting, tentukanlah banyaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 271 genting yang diperlukan oleh Pak Parjo! Mendiskusi-  kan rumus volume limas.

Menentukan Tes tulis rumus volum limas

Mengguna kan rumus yang sudah ditentukan untuk menghitung volume limas.

Menyelesai- Tes tulis Tes uraian kan masalah yang berkaitan dengan volume limas

 Refleksi Guru siswa

 dan

LKS

Tulislah dalam bentuk matematis rumus volume limas berdasarkan rumus volume kubus yang sudah kita pelajari sebelumnya dengan melihat gambar (i) dan (ii) Luas alas suatu limas sama dengan luas alas suatu kubus. Tinggi limas 1

sama dengan 3 tinggi kubus. Berapakah perbandingan volume limas dan volume kubus?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 272 bersamasama melakukan refleksi atas materi yang sudah dipelajari dengan menemukan nilai-nilai dan makna dari materi limas dan dinamika pembelajaran yang terjadi

 Aksi Guru memberikan contoh beberapa barang berbentuk limas yang dapat digunakan dalam kehidupan



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 273 sehari-hari. Selanjutnya guru memberikan tugas kepada siswa secara berkelom-pok untuk membuat barang berbentuk limas yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai aksi dari pembelajaran limas.

 Evaluasi Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil laporan yang



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 274 sudah disusun saat berdiskusi dan sebagai bahan presentasi sebelumnya serta menuliskan refleksi proses pembelajaran secara pribadi. Dan evaluasi tertulis secara pribadi dengan tes hasil belajar.

Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi limas seluruhnya untuk mempersiapkan tes



PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 275 tertulis.

Sumber belajar: Sukino. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta : Erlangga Tim MGMP Matematika SMP Kab. Sleman. 2015. Materi Pengayaan MATEMATIKA Untuk SMP/MTs. Yogyakarta : CV. MeDa Sejati. LKS (Lembar Kerja Siswa) Mengetahui,

Yogyakarta, Maret 2016

Guru Mata Pelajaran

Peneliti

(................................)

(....................................) Mengetahui, Kepala Sekolah

(……………………………………..………)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 276 Lampiran 12 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan

: SMP N 1Yogyakarta

Kelas/Semester

: VIII / 2

Mata pelajaran

: Matematika

Materi

: Bangun Ruang Sisi Datar

Sub Materi

: Limas

Alokasi Waktu

: 5 X 40 menit

A. Standar Kompetensi 5.

Mamahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya.

B. Kompetensi Dasar 5.1

Mengidentifikasi sifat-sifat limas serta bagian-bagiannya

5.2

Membuat jaring-jaring limas dan melukis limas

5.3

Menghitung luas permukaan dan volume limas

C. Indikator 1. Competence / Pengetahuan a) Mengidentifikasi bagian dan sifat limas b) Melukis limas segitiga dan segiempat c) Membuat jaring-jaring limas d) Menentukan luas permukaan limas e) Menentukan volume limas f) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan limas g) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume limas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 277 2. Conscience / Suara Hati a) Cermat dalam mengamati bagian dan sifat limas. b) Teliti dalam melukis dan membuat jaring-jaring limas (teliti dalam pengukuran dan langkah-langkahnya), menyelesaikan penghitungan pada soal luas permukaan dan volume limas, menuliskan satuan luas dan volume limas. c) Bekerja keras untuk menemukan konsep (bagian, sifat, luas permukaan, dan volume limas) dalam kegiatan pada LKS dan menyelesaikan soal tentang luas permukaan dan volume limas. d) Percaya diri saat bertanya, menyampaikan pendapat dan mempresentasikan hasil pekerjaan di depan umum. 3. Compassion / Kepedulian a) Memiliki rasa kepedulian terhadap teman baik dalam team maupun teman sekelas. b) Bersedia membangun kerja sama yang baik dalam tim atau kelompok.

D. Tujuan Pembelajaran 1. Competence / Pengetahuan a) Siswa mampu mengidentifikasi bagian dan sifat limas b) Siswa mampu melukis limas segitiga dan segiempat c) Siswa mampu membuat jaring-jaring limas d) Siswa mampu menentukan luas permukaan limas e) Siswa mampu menentukan volume limas f) Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan limas g) Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume limas 2. Conscience / Suara Hati a) Siswa cermat dalam mengamati bagian dan sifat limas. e) Siswa teliti dalam melukis dan membuat jaring-jaring limas (teliti dalam pengukuran dan langkah-langkahnya), menyelesaikan penghitungan pada soal luas permukaan dan volume limas, menuliskan satuan luas dan volume limas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 278 b) Siswa bekerja keras untuk menemukan konsep (bagian, sifat, luas permukaan, dan volume limas) dalam kegiatan pada LKS dan menyelesaikan soal tentang luas permukaan dan volume limas. c) Siswa

percaya

diri

saat

bertanya,

menyampaikan

pendapat

dan

mempresentasikan hasil pekerjaan di depan umum. 3. Compassion / Kepedulian a) Siswa memiliki rasa kepedulian terhadap teman baik dalam team maupun teman sekelas. b) Siswa dapat membangun kerja sama yang baik dalam tim atau kelompok. E. Materi Ajar Bangun Ruang Sisi Datar : LIMAS Dalam materi ajar akan membahas: Konteks Guru menayangkan video tentang bangunan-bangunan yang berbentuk limas. Selanjutnya siswa diminta untuk memberikan contoh benda lain yang berbentuk limas dalam kehidupan sehari-hari serta memotivasi siswa tentang manfaat mempelajari limas dalam kehidupan sehari-hari. Pengalaman Membagi siswa dalam beberapa kelompok dan siswa diminta untuk menyelidiki beberapa topik berikut: 1. Pengertian Limas dan bagian-bagiannya Limas adalah bangun ruang dengan alas berbentuk segi banyak dan bidang sisi-bidang sisi tegaknya berbentuk segitiga yang berpotongan pada satu titik. Bagian-bagian Limas: a. Titik puncak b. Sisi c. Rusuk d. Titik sudut e. Diagonal bidang f. Bidang diagonal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 279 2. Sifat-Sifat Limas a. Limas segitiga Sebuah limas segitiga B.AOC. Pada limas segitiga B.AOC, semua sisi limas tersebut berbentuk segitiga. Jika limas segitiga memiliki semua sisi yang berbentuk segitiga sama sisi, maka limas tersebut disebut limas segitiga beraturan.

b. Limas segiempat Limas segiempat T. ABCD memiliki alas berbentuk segiempat. Sesuai dengan sifatnya, setiap diagonal persegi memiliki ukuran yang sama panjang. Jadi, limas segiempat memiliki diagonal alas yang sama panjang.

3. Menggambar Limas Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melukis sebuah limas beraturan adalah: i) Lukis bidang alas limas berbentuk persegi atau persegi panjang dan tetapkan pula titik beratnya. ii) Tarik garis vertikal dari titik berat alas untuk mewakili garis tinggi limas. iii) Tetapkan titik puncak limas berdasarkan panjang garis tinggi limas. iv) Tarik garis lurus melalui puncak ke masing-masing titik sudut bidang alas. v) Lukis garis-garis yang tidak tampak dengan garis putus-putus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 280

4. Jaring-Jaring Limas

(1)

(2)

(3)

5. Luas Permukaan Limas Untuk mencari luas permukaan limas, dengan menghitung luas jaring-jaring limas tersebut. Luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak 6. Volume Limas Untuk mencari volume limas, dengan menggunakan konsep volume kubus. 1

Volume limas = 3 x luas alas x tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 281

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaaran Pendekatan pembelajaran : Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) Model pembelajaran

: Cooperative Learning tipe Group Investigation

Metode pembelajaran

: Diskusi kelompok, Presentasi, dan Project

G. Nilai Kemanusiaan/ Karakter Competence Conscience Compassion

: Keterampilan motorik, pemahaman konsep dan penalaran keterkaitan antar materi. : Percaya diri, teliti, cermat, dan kerja keras : Peduli dan kerjasama.

terhadap

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran PERTEMUAN PERTAMA 120 menit (3 jam pelajaran) ALOKASI WAKTU / NILAI KEMANUSIAAN

NO KEGIATAN

1

PENDAHULUAN 1. Guru memberi salam dan meminta salah satu siswa (5 menit) untuk memimpin doa (apabila jam pertama).

Cermat dan teliti

2. Guru melakukan presensi dan menanyakan alasan ketidak-hadiran siswa. Selanjutnya, guru memberi pesan pada siswa agar teman yang tidak berangkat diberitahu tentang materi yang akan dipelajari. 3. Guru menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. “Bagaimana

anak-anak

sudah

siap

mengikuti

pembelajaaran hari ini?” 4. Guru

menyampaikan

indikator

pencapaian

pembelajaran hari ini dan proses pembelajaran yang akan dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 282 Konteks a.

(10 menit)

Apersepsi Cermat Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali percaya diri.

dan

materi sebelumnya (kubus). b.

Motivasi Guru menayangkan video tentang bangunanbangunan yang berbentuk limas, kemudian siswa diminta untuk menyebutkan kembali contoh limas dalam kehidupan sehari-hari. Guru menegaskan jawaban siswa, dengan menunjukkan alat peraga berupa kerangka dan bangun limas yang sudah dipersiapkan. “Coba perhatikan apakah bangun ruang yang ibu bawa ini mirip dengan bangunan yang ada di dalam video tadi?” Guru memberikan motivasi kepada siswa tentang manfaat mempelajari limas dalam kehidupan seharihari. “Siapakah di antara kalian yang ingin menjadi seorang arsitek atau ahli gambar bangunan? Materi limas ini dapat diterapkan saat merancang atap sebuah rumah atau bangunan.”

2

c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan nilai kemanusiaan KEGIATAN INTI Pengalaman Van Hiele fase informasi, Group Investigation (grouping) a. b.

c.

(15 menit)

Guru mengajak siswa untuk mengamati bagian- Cermat bagian yang limas yang telah dibawa Guru mengelompokkan siswa dalam 4-5 orang Peduli dan kerja secara random dan heterogen. Pembagian kelompok sama sudah diatur sebelumnya. Guru membagikan limas dan LKS (Lembar Kerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 283 Siswa) I pada setiap kelompok. Van Hiele fase orientasi terarah atau terpadu, Group (15 menit) Investigation (Investigation) d.

e.

Siswa berdiskusi secara kelompok untuk mengidentifikasi bagian-bagian limas dengan Cermat, kerjasama dan peduli bantuan LKS I (kegiatan 1). Guru mendampingi siswa selama diskusi dan membantu siswa memecahkan masalah dengan memberikan clue atau pengarahan ke siswa

Van Hiele fase eksplisitasi

(35 menit)

f.

Cermat, kerjasama, dan peduli

Siswa menuliskan pengertian dari limas segi-n berdasarkan pengamatan dari bagian-bagian limas. g. Guru memberikan tutorial menggambar limas segiempat. (sekaligus menjelaskan perbedaan antara tinggi limas dan tinggi sisi tegak limas). h. Siswa secara berkelompok membongkar limas dengan cara mengiris bagian rusuk limas sesuai dengan petunjuk pada LKS 1 (kegiatan 2). i. Siswa memperhatikan bentuk jaring-jaring dan bangun datar yang membentuk limas tersebut. j. Siswa secara berkelompok membuat jaring-jaring limas pada kertas milimeterblock atau asturo yang disediakan, sesuai dengan petunjuk pada LKS 1 (kegiatan 2). k. Guru meminta siswa memperlihatkan jaring-jaring limas yang telah dibuat. Siswa diajak untuk mengamati bangun datar apakah sajakah yang membentuk jaring-jaring tersebut, sehingga siswa dapat terpancing idenya untuk menemukan rumus luas permukaan limas. l. Secara berkelompok, siswa melakukan langkah yang ada pada LKS 1 kegiatan 2 (Luas permukaan limas). m. Siswa menuliskan rumus luas permukaan secara berkelompok. Van Hiele fase orientasi bebas, group investigation tahap presenting n.

Cermat, teliti

Teliti, kerjasama, dan peduli Cermat Teliti, kerjasama, dan peduli

Cermat

Kerjasama peduli

dan

(15 menit)

Percaya diri, teliti, Siswa menyusun laporan hasil diskusi untuk kerja sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 284 dipresentasikan dan dikumpulkan di akhir pembelajaran sebagai evaluasi. o. Siswa mempresentasikan hasil diskusi mengenai pengertian, unsur-unsur, jaring-jaring limas yang telah dipelajari dengan menggunakan kerangka dan jaring-jaring limas dan rumus luas permukaan limas. p. Siswa yang lain memberikan tanggapan atas presentasi yang disajikan, meliputi: bertanya, mengkonfirmasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya. q. Siswa diajak untuk melihat kembali hasil atau laporan diskusi, dan melakukan penilaian pada laporan tersebut Van Hiele fase integrasi (10 menit) r.

3

Guru memfasilitasi siswa untuk menyimpulkan Percaya diri, bagian, sifat dari limas, dan luas permukaan limas. cermat, dan teliti s. Guru menegaskan kembali mengenai materi bagianbagian, jaring-jaring limas dan luas permukaan limas. PENUTUP t. Guru menanyakan pemahaman siswa tentang materi (5 menit) yang telah dipelajari. Refleksi Guru mengajak siswa untuk berefleksi, dengan memberikan pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses pembelajaran dengan mencermati makna (nilai) yang diperoleh. 1) Bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran pada hari ini? Berikan alasan! 2) Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat kamu ambil dari pembelajaran materi limas? 3) Manfaat apa saja yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari limas? 4) Apakah yang bisa kalian simpulkan dari pertemuan pada pembelajaran hari ini?

Percaya diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 285 (10 menit)

Aksi

Guru mengarahkan siswa untuk merencanakan aksi yang Percaya diri, kerja berkaitan dengan nilai kemanusiaan dan materi yang keras, kerja sama, dan peduli mereka dapatkan dari pengalaman. “Niat atau rencana apa yang akan kalian lakukan secara berkelompok yang mencerminkan nilai kemanusiaan dan materi Limas yang sudah dipelajari?” Guru memberikan contoh beberapa barang berbentuk limas yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya guru memberikan tugas kepada siswa secara berkelompok untuk membuat barang berbentuk limas yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai aksi dari pembelajaran limas. Evaluasi Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil laporan Percaya diri, yang sudah disusun saat berdiskusi dan sebagai bahan cermat, teliti, dan presentasi sebelumnya serta menuliskan refleksikan kerjasama proses pembelajaran secara pribadi. Guru menyampaikan pesan positif untuk mengulang materi dan mengamalkan nilai kemanusiaan yang telah didapatkan dalam pengalaman. Selain itu guru juga menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya.

PERTEMUAN KEDUA 80 menit (2 jam pelajaran)

NO KEGIATAN

1

ALOKASI WAKTU / NILAI KEMANUSIAAN

PENDAHULUAN a. Guru memberi salam dan meminta salah satu siswa (5 menit) untuk memimpin doa (apabila jam pertama)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 286 b. Guru melakukan presensi, dan menanyakan alasan Cermat dan teliti ketidak-hadiran siswa, selanjutnya guru memberi pesan pada siswa agar teman yang tidak berangkat diberitahu tentang materi yang sedang dipelajari. c. Guru menanyakan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. “Bagaimana

anak-anak

sudah

siap

mengikuti

pembelajaran hari ini?” d. Guru

menyampaikan

indikator

pencapaian

pembelajaran hari ini dan proses pembelajaran yang akan dilakukan. (10 menit)

Konteks a.

Apersepsi Percaya diri Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya mengenai unsur-unsur, jaring-jaring limas dan rumus luas permukaan limas. Guru bertanya pada beberapa siswa mengenai bagian Cermat

dan unsur limas. “Apakah ciri khusus dari limas?” “Coba perhatikan limas 1 dan limas 2 yang ibu bawa! Menurut kalian apa sebutan dari limas 1? Lalu apa sebutan untuk limas 2? Mengapa kalian bisa mengatakan

demikian?

Oleh

karena

itu,

apa

kesimpulan yang dapat kalian peroleh?” b.

Motivasi Guru memperlihatkan gambar atau foto seorang tukang bangunan mengecat genteng yang baru saja terpasang. Ia tentu saja memperhatikan jumlah cat yang diperlukan. Untuk menghitung jumlah cat yang diperlukan, maka ia harus mengetahui luas permukaan dari atap tersebut. (Sesuai dengan kegiatan yang sudah dipelajari pada pertemuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 287 sebelumnya) 2

KEGIATAN INTI (5 menit)

Pengalaman Van Hiele (Grouping)

fase

informasi,

Group

Investigation

a.

Guru meminta siswa masuk dalam kelompok seperti pertemuan sebelumnya, selanjutnya membagikan Kerja sama beberapa limas (untuk kegiatan menemukan rumus peduli volume limas) dan LKS (Lembar Kerja Siswa). (15 menit) Van Hiele fase orientasi terarah atau terpadu, Group Investigation (Investigation) b.

Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan pada LKS 2 (menentukan rumus volume limas) c. Siswa secara berkelompok mencoba memasukkan beberapa limas kecil yang sudah disediakan ke dalam kubus sesuai petunjuk LKS 2. d. Perwakilan siswa menuliskan hasil dari percobaan tersebut hingga menemukan rumus volume limas. Van Hiele fase eksplisitasi

dan

Cermat, teliti, kerja keras, kerja sama dan peduli

(10 menit)

e.

Siswa secara berkelompok volume limas dari Kerja keras, teliti, percobaan yang telah dilakukan. dan kerja sama, f. Jika ada siswa atau kelompok yang mengalami kesulitan volume limas maka guru memberikan bimbingan dan arahan. Guru juga memotivasi siswa untuk mengajari teman sekelompoknya yang belum mengerti. Dalam pembelajaran ini siswa juga dilatihkan peduli terhadap teman yang belum memahami pelajaran yang diajarkan. Van Hiele fase orientasi bebas (10 menit) g. r.

Siswa secara berkelompok mengerjakan latihan soal Cermat, teliti, kerja menentukan luas permukaan dan volume limas. keras dan kerja Siswa menyusun laporan hasil diskusi untuk sama dipresentasikan dan dikumpulkan di akhir pembelajaran sebagai evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 288 h.

Siswa perwakilan kelompok mempresentasikan hasil Percaya diri diskusi mengenai volume limas serta penyelesaian masalahnya. i. Siswa yang lain memberikan tanggapan atas presentasi yang disajikan, meliputi: bertanya, mengkonfirmasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya. Van Hiele fase integrasi (10 menit) k.

3

Guru mengajak siswa untuk mengidentifikasi Cermat keterkaitan antara jaring-jaring limas dan luas percaya diri permukaan limas. Selanjutnya keterkaitan antara volume limas persegi dan volume kubus. l. Siswa diberi kesempatan untuk mengkonfirmasi materi yang telah didiskusikan. m. Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang pembelajaran hari ini. PENUTUP Refleksi

dan

(5 menit)

Guru dan siswa bersama-sama melakukan refleksi Percaya diri, kerja atas materi yang sudah dipelajari dengan sama, dan peduli menemukan nilai-nilai dan makna dari materi limas dan dinamika pembelajaran yang terjadi. Guru memberi panduan pertanyaan refleksi supaya siswa lebih mudah untuk mengambil nilai dan maknanya. “Makna dan nilai-nilai karakter apa yang kamu dapat selama proses dinamika pembelajaran mengenai materi makna dan nilainilai karakter apa yang kamu dapat selama proses dinamika pembelajaran mengenai materi limas?” Aksi

(5 menit)

Guru menanyakan kepada siswa secara berkelompok Kerja keras, kerja mengenai progress dari aksi yang sudah dirancang, sama dan peduli dan memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya jika menemukan kendala. Guru meminta siswa untuk menyusun laporan atau narasi proses pembuatan aksi beserta pembagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 289 tugas setiap siswa dalam kelompok. (5 menit)

Evaluasi

Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil Cermat, percaya laporan yang sudah disusun saat berdiskusi dan diri, dan kerja sebagai bahan presentasi sebelumnya serta sama menuliskan refleksikan proses pembelajaran secara pribadi. Guru menyampaikan pesan untuk mengamalkan nilai kemanusiaan yang telah didapatkan dalam pengalaman dan mempelajari materi serta mengingatkan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan mengenai balok

I. Alat dan Media pembelajaran 1. Alat 

White board, spidol, dan penggaris



Viewer atau LCD



Laptop



Milimeterblock

2. Media 

Video



Kerangka dan bangun Limas



Kubus

J. Life Skill a) Keterampilan berbicara di depan umum. b) Keterampilan merancang product yang berbentuk limas. c) Keterampilan berdinamika dalam tim atau kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 290 K. Penilaian 1. Tagihan a) Project membuat jaring-jaring limas. b) Lembar ujian / test siswa. 2. Tindak lanjut Aksi selanjutnya untuk membuat benda atau karya berbentuk limas dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Prosedur Penilaian No. Aspek yang dinilai 1.

Teknik Penilaian Tes Tertulis

Competence a) Mengidentifikasi

bagian

Waktu Penilaian Hasil dari tes tertulis

dan sifat limas b) Melukis limas c) Membuat

jaring-jaring

limas d) Menentukan

luas

permukaan limas e) Menentukan volume limas f) Menyelesaikan yang

berkaitan

masalah dengan

luas permukaan limas g) Menyelesaikan yang

berkaitan

masalah dengan

volume limas 2.

Pengamatan Conscience a) Cermat dalam mengamati bagian dan sifat limas. b) Teliti dalam melukis dan membuat limas

jaring-jaring (teliti

dalam

pengukuran dan langkah-

Saat menyelesaikan soal latihan (secara individu maupun kelompok) dan saat berdiskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 291 langkahnya) c) Bekerja

keras

untuk

menemukan (bagian,

konsep sifat,

luas

permukaan, dan volume limas) d) Percaya

diri

menyampaikan dan

saat pendapat

mempresentasikan

pekerjaannya

di

depan

umum. 3.

Pengamatan

Compassion a) Memiliki rasa kepedulian terhadap temannya dalam team atau kelompok. b) Bersedia

membangun

kerja

yang baik

sama

dalam

team

Saat pembelajaran (saat diskusi) dan berdasarkan hasil refleksi dan product atau hasil dari aksi.

atau

kelompok.

L. Sumber Belajar Sukino. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta : Erlangga Tim MGMP Matematika SMP Kab. Sleman. 2015. Materi Pengayaan MATEMATIKA Untuk SMP/MTs. Yogyakarta : CV. MeDa Sejati LKS (Lembar Kerja Siswa)

M. Evaluasi PPR 1. Siswa Evaluasi berupa hasil belajar yang diambil dari test, penilaian karakter yang diamati dari keseharian siswa selama pembelajaran, dan penilaian product yang dibuat oleh siswa sebagai wujud aksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 292 2. Guru Evaluasi bagi guru yakni guru membuat laporan deskriptif tentang pelaksanaan pembelajaran dengan PPR dan melampirkan kemajuan atau perkembangan siswa. 3. Orangtua Evaluasi pada orangtua dilakukan dengan meminta komentar orangtua tentang kemajuan anak. Hal ini dilakukan dengan cara hasil ulangan dikembalikan pada orangtua dan ditandatangani, setelah itu orangtua memberikan komentar tentang kemajuan anak dan saran jika diperlukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 293 Lampiran 13 BAHAN AJAR BAHAN AJAR BANGUN RUANG SISI DATAR LIMAS Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok

: SMP Negeri 1 Yogyakarta : Matematika : VIII / 2 : Bangun Ruang Sisi Datar (Limas)

6. Pengertian Limas dan bagian-bagiannya

Konteks Guru menayangkan video tentang bangunan-bangunan yang berbentuk limas. Selanjutnya siswa diminta untuk memberikan contoh benda lain yang berbentuk limas dalam kehidupan sehari-hari serta memotivasi siswa tentang manfaat mempelajari limas dalam kehidupan sehari-hari. Lihatlah gambar-gambar bangun ruang di bawah ini!

(a)

(b)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 294

(c)

(d)

Manakah yang merupakan limas?

Perhatikan dan amati bangun ruang pada gambar di atas. Apakah bangun tersebut mempunyai sisi alas dan atas seperti bangun ruang prisma? Bagaimana bentuk bidang sisi tegaknya? Bangun-bangun tersebut mempunyai sisi alas, titik puncak, dan sisi-sisi tegak, tetapi tidak mempunyai sisi atas. Sisi tegak semuanya berbentuk segitiga. Jadi, limas adalah bangun ruang dengan alas berbentuk segi banyak dan bidang sisi-bidang sisi tegaknya berbentuk segitiga yang berpotongan pada satu titik. Titik potong tersebut disebut titik puncak limas. 7. Nama Bangun Limas Nama bangun ruang limas ditentukan oleh bentuk alasnya, contohnya: a. Jika alas limas berbentuk segitiga beraturan disebut limas segitiga beraturan. b. Jika alas limas berbentuk persegi disebut limas persegi atau limas segi empat beraturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 295 c. Jika alasnya berbentuk segi-n beraturan disebut limas segi-n beraturan. d. Jika alas limas berbentuk segitiga, segiempat, atau segi-n sebarang maka disebut limas segi-n sebarang. Pengalaman

Guru menunjukkan kerangka limas dan memberikan pengarahan da pada siswa mengenai seperti sisi, rusuk, titik sudut, diagonal ruang, dan bidang diagonal. Siswa dalam kelompok mengamati kerangka limas yang sudah dibagikan di setiap kelompok dengan menerapkan model pembelajaran Group Investigation. 8. Bagian-bagian Limas Dalam pembahasan di bab ini akan dibahas mengenai Limas alas segi empat

Berdasarkan limas segiempat T.ABCD pada gambar di atas, bagian-bagian limas segiempat antara lain sebagai berikut: 1. Sisi limas segiempat berjumlah 5 buah, yaitu ABCD, TAB, TBC, TCD, dan TAD. 2. Rusuk limas segiempat berjumlah 8 buah yaitu TA, TB, TC, TD, AB, BC, BD, dan AD. 3. Titik sudut limas segiempat berjumlah 5 buah yaitu sudut T, sudut A, sudut B, sudut C, dan sudut D. 4. Diagonal bidang limas segiempat adalah AC dan BD. 5. Bidang diagonal limas segiempat adalah TAC dan TBD. 9. Sifat-Sifat Limas a. Limas segitiga Sebuah limas segitiga T.ABC. Pada limas segitiga T.ABC, semua sisi limas tersebut berbentuk segitiga. Jika limas segitiga memiliki semua sisi yang berbentuk segitiga sama sisi, maka limas tersebut disebut limas segitiga beraturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 296

b. Limas segiempat Limas segiempat T. ABCD memiliki alas berbentuk persegi. Sesuai dengan sifatnya, setiap diagonal persegi memiliki ukuran yang sama panjang. Jadi, limas segiempat memiliki diagonal alas yang sama panjang.

Siswa duduk dalam kelompok selanjutnya menggali pengetahuannya mengenai bagian dan sifat limas dengan bimbingan LKS 1(kegiatan 1). Dalam LKS 1 (kegiatan 1) siswa akan diminta mengidentifikasi dan mengklasifikasi bagian dan sifat limas. Guru berperan memfasilitasi dan mendampingi kegiatan

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 297 10. Melukis Limas  Limas segitiga

A

B

A

B

C

C

(1)

(2)

D

A

D

B

A

B

C

C

(3)

(4)

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melukis sebuah limas segitiga adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Lukis bidang alas limas berbentuk segitiga Tetapkan titik beratnya. Tarik garis vertikal dari titik berat alas untuk mewakili garis tinggi limas. Tetapkan titik puncak limas berdasarkan panjang garis tinggi limas. Tarik garis lurus melalui puncak ke masing-masing titik sudut bidang alas. Lukis garis-garis yang tidak tampak dengan garis putus-putus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 298 

Limas segiempat D

C C

A

B

D

C C

A

B (2)

(1)

T

T

D

A

C C

B (3)

1. 2. 3. 4. 5. 6.

D

C C

A

B (4)

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melukis sebuah limas segiempat beraturan adalah: Lukis bidang alas limas berbentuk persegi atau persegi panjang. Tetapkan titik beratnya. Tarik garis vertikal dari titik berat alas untuk mewakili garis tinggi limas. Tetapkan titik puncak limas berdasarkan panjang garis tinggi limas. Tarik garis lurus melalui puncak ke masing-masing titik sudut bidang alas. Lukis garis-garis yang tidak tampak dengan garis putus-putus.

Guru mendemontrasikan cara melukis limas pada siswa. Hal yang ditekankan yakni siswa memahami perbedaan antara melukis bangun datar dengan bangun ruang. Dimana pada bangun ruang ada bagian yang dilukis dengan garis putus-putus untuk menandakan bagian tersebut terdapat di belakang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 299

11. Jaring-Jaring Limas

(1)

(2)

(3)

Jaring-jaring limas adalah rangkaian sisi-sisi suatu limas yang jika dipadukan akan membentuk suatu limas. Siswa bekerja sama dalam kelompok membuat jaring-jaring limas sesuai panduan LKS 1 (kegiatan 2). Guru mengelilingi setiap kelompok untuk memberikan masukan dan arahan pada pertanyaan siswa. Selanjutnya kegiatan ini dapat digunakan sebagai langkah awal aksi siswa. Oleh karena itu selain mendampingi siswa, guru diharapkan dapat memancing kreativitas siswa untuk merancang sebuah karya (product) yang berkaitan dengan limas. 12. Luas Permukaan Limas Siswa dibimbing untuk dapat menemukan rumus luas permukaan dan volume balok bersama dengan kelompoknya. Guru berperan untuk mengkondusifkan suasana diskusi di dalam kelas dan menumbuhkembangkan keingintahuan siswa. Selain itu, siswa dibantu oleh LKS 2 (kegiatan 1) untuk menemukan keterkaitan dari jaring-jaring limas dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 300 luas permukaan limas dan hubungan bangun kubus dengan limas. Hal ini sangat diharapkan peran guru untuk dapat menggali pemahaman konsep siswa dan penalarannya terhadap terkaitan tersebut, sehingga siswa mampu menemukan konsep materi secara mandiri dan tentunya siswa dapat merasakan pengalaman tersebut sunguh-sungguh. Untuk mencari luas permukaan limas, berarti sama saja dengan menghitung luas jaringjaring limas tersebut. Karena ada berbagai macam jenis limas, maka luas permukaan juga bergantung pada jenis limas tersebut. Pada limas segiempat T.ABCD, Luas permukaan limas = Luas Persegi ABCD + luas segitiga TAB + luas segitiga TBC + luas segitiga TCD +luas segitiga TAD = luas alas + jumlah luas seluruh sisi tegak Maka untuk setiap lima segitiga maupun limas segi banyak berlaku rumus: Luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas segitiga pada bidang tegaknya 13. Volume Limas Penentuan rumus volume limas dapat diperoleh melalui teori matematis. Penentuan rumus volume limas segiempat misalnya, diperoleh dari hasil pemotongan kubus pada diagonal ruangnya. Penjelasan rumus tersebut sebagai berikut: No Kubus ABCD.EFGH

Luas Alas (L)

Ukuran Tinggi (t)

Volume (V)

1

𝐿 = 𝐴𝐵 × 𝐵𝐶

𝑡 = 𝐶𝐺

𝑉 = 𝐴𝐵 3 = 𝐴𝐵 × 𝐵𝐶 ×× 𝐶𝐺 = (𝐴𝐵 × 𝐵𝐶) ×× 𝐶𝐺 =𝐿×𝑡

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 301 2

𝐿 = 2𝑎 × 2𝑎

𝑡 = 2𝑎

𝐿 = 2𝑎 × 2𝑎

𝑡=𝑎

𝑉 = (2𝑎)3 = 2𝑎 × 2𝑎 × 2𝑎 = (2𝑎 × 2𝑎) × 2𝑎 = 𝐿 × 2𝑎

2a

3 1

𝑉 = 6 (2𝑎)3 1

𝑉 = 6 (2𝑎 × 2𝑎) × 2𝑎 1

𝑉 = 3𝐿 × 𝑎 1

𝑉 = 3𝐿 × 𝑡

Refleksi-Aksi

Guru menuntun siswa untuk dapat merefleksikan pembelajaran yang sudah dilaksanakan, dengan beberapa pertanyaan berikut: “Bagaimana perasaanmu selama mengikuti pembelajaran?” “Kebiasaan baik (bagi diri sendiri maupun kelompok) apa yang dapat diambil dari pembelajaran Limas? “Apa manfaat yang dapat dirasakan setelah mengikuti pembelajaran Limas?” Lantas setelah siswa dapat merefleksikan pembelajaran tersebut, siswa diajak merancang sebuah aksi, agar hal yang direfleksikan tidak hanya cukup pada tahapan refleksi. Selanjutnya guru memberikan tugas kepada siswa secara berkelompok untuk membuat barang berbentuk limas yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai aksi dari pembelajaran limas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 302

Evaluasi Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil laporan yang sudah disusun saat berdiskusi dan sebagai bahan presentasi sebelumnya serta menuliskan refleksi proses pembelajaran secara pribadi.

Sumber: Sukino. 2006. Matematika untuk SMP Kelas VIII. Jakarta : Erlangga Tim MGMP Matematika SMP Kab. Sleman. 2015. Materi Pengayaan MATEMATIKA Untuk SMP/MTs. Yogyakarta : CV. MeDa Sejati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 303 Lampiran 14 Lembar Kegiatan Siswa 1. LKS 1 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 1 Pokok Bahasan Hari/Tanggal Alokasi Waktu Kelas Nama Kelompok 1. 2. 3. 4. 5.

: Limas : ............................/....................................... : 60 menit : VIII E :

Judul Kegiatan

: Berlatih Mengenal Limas, Bagian-Bagian, dan Sifat-Sifatnya.

Tujuan Kegiatan

:

 Competence Siswa mampu mendeskripsikan limas. Siswa mampu menyebutkan bagian-bagian dan sifat-sifat limas.  Conscience Siswa berlatih cermat dalam mengamati bagian dan sifat limas.  Compassion Siswa berlatih peduli dan bekerja sama dengan baik dengan teman dalam kelompok. A. Bagian dan Sifat Limas

Gambar di samping adalah gambar bangunan

Konteks ; Van Hiele fase Informasi

bersejarah yang terletak di Mesir. Bangunan

1. Perhatikan gambar di bawah ini.

tersebut sering kita kenal dengan piramid atau piramida. Piramid sudah digunakan sejak lama oleh bangsa Mesir Kuno maupun bangsa maya sebagai makam raja-raja masa dahulu serta sarana ibadah. Apakah bentuk dari bangunan bersejarah tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 304 2. Selain bangunan seperti pada gambar di atas, sebutkan benda lain (di sekitarmu) yang berbentuk limas? Jawab ……………………………....................................................... ........……………………………............................................... ............... Pengalaman ; GI;Van Hiele fase Orientasi terarah/terpadu

3. Amatilah gambar limas berikut ini.

:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 305

A. 1. Pada

limas

disamping

(i),

sisi

alas

berbentuk

……………………………,maka limas tersebut disebut limas ……………………………............................................................... 2. Berapakah sisi limas tersebut? Sebutkanlah! ……………………………............................................................... 3. Berapa banyak sisi tegak dan sisi alasnya? ……………………………............................................................... 4. Sebutkan sisi tegak dan sisi alas limas tersebut? ……………………………............................................................... 5. Berapakah rusuk pada limas tersebut? ……………………………............................................................... 6. Berapa banyak rusuk tegak dan rusuk alasnya? (i)

……………………………............................................................... 7. Sebutkan rusuk tegak dan rusuk alas limas tersebut? ……………………………............................................................... 8. Apakah tinggi limas termasuk rusuk? Beri alasannya! ……………………………............................................................... ……………………………............................................................... ……………………………............................................................... 9. Adakah diagonal sisi pada limas tersebut? Sebutkan diagonaldiagonalnya! ……………………………............................................................... ……………………………............................................................... ……………………………............................................................... 10. Apakah diagonal ruang dan bidang diagonal pada limas tersebut? Jika ada, berapakah jumlahnya dan sebutkan diagonal ruang dan bidang diagonal limas tersebut. ……………………………............................................................... ……………………………............................................................... ……………………………...............................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 306 B 1. Pada limas (ii), sisi alas berbentuk …………………, maka limas tersebut disebut limas ……………………….. 2. Adakah diagonal sisi pada limas tersebut? Sebutkan diagonaldiagonalnya! ……………………………............................................................... ……………………………............................................................... ……………………………............................................................... 3. Apakah diagonal ruang dan bidang diagonal pada limas tersebut? Jika ada, berapakah jumlahnya dan sebutkan diagonal ruang dan (ii)

bidang diagonal limas tersebut. ……………………………............................................................... ……………………………............................................................... ……………………………............................................................... C 1. Pada limas (iii), sisi alas berbentuk …………………, maka limas tersebut disebut limas ……………………….. 2. Adakah diagonal sisi pada limas tersebut? Sebutkan diagonaldiagonalnya! ……………………………............................................................... ……………………………............................................................... ……………………………...............................................................

(iii)

3. Apakah diagonal ruang dan bidang diagonal pada limas tersebut? Jika ada, berapakah jumlahnya dan sebutkan diagonal ruang dan bidang diagonal limas tersebut. ……………………………............................................................... ……………………………............................................................... ……………………………..............................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 307

GI; Van Hiele fase Eksplisitasi

4. Dari yang telah kalian pelajari, coba jelaskan pengertian tentang : a. Limas segitiga b. Limas segilima ……………………………........................................................................................ .................................................................................................................................... .................................................................................................................………… …………………........................................................................................................ .................................................................................................................................... ..................................................................................................

GI; Van Hiele fase Orientasi bebas

5. Lengkapilah tabel berikut ini! Banyaknya bagian pada Bagian

Sisi tegak Rusuk Titik sudut Diagonal sisi

Limas

Limas

Limas

Limas

Segitiga

Segiempat

Segilima

segienam

3 8 6 9

Diagonal ruang Bidang Diagonal Pada kolom ini, tuliskan rumus menentukan jumlah sisi, rusuk, titik sudut, diagonal sisi, diagonal ruang dan bidang diagonal pada limas segi-n.

Limas segi-n

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 308

GI; Van Hiele fase Integrasi

Tuliskanlah sifat-sifat limas!

Kegiatan 2 (Jaring-Jaring Limas dan Luas Permukaan Limas) Judul Kegiatan

:

Merancang Jaring-Jaring Limas dan Menentukan Luas

Permukaan Limas Tujuan Kegiatan

:

 Competence Siswa memiliki keterampilan motorik yang baik dan mampu menentukan luas permukaan limas.  Conscience Siswa memiliki kebiasaan teliti dan cermat dalam menyelesaikan tugas.  Compassion Siswa terlatih peduli dan bekerja sama dengan baik dengan teman dalam kelompok.

Petunjuk: 1. Bongkarlah limas yang sudah disediakan dengan mengiris bagian rusuk tegaknya. 2. Cermatilah bagian yang membentuk jaring-jaring limas tersebut. 3. Salinlah jaring-jaring limas tersebut pada milimeterblock atau asturo yang sudah disediakan dengan ukuran panjang sisi alas 12 satuan dan tinggi sisi tegak 10 satuan. 4. Setiap anggota kelompok harus berpatisipasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 309 Luas Permukaan Limas Konteks; Van hiele fase informasi

Perhatikan bagian atas dari bangunan rumah tersebut. Pada saat proses finishing, seorang tukang bangunan mengecat genteng yang sudah terpasang. Untuk menghitung cat yang diperlukan, maka ia harus mengetahui luas permukaan atap tersebut. Lantas bagaimana cara menentukan banyaknya cat yang diperlukan?

Pengalaman; GI; Van Hiele fase Orientasi terbatas/terpadu Sebelum menjawab permasalahan di atas, marilah kita melakukan kegiatan dibawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 310

1. Perhatikan gambar di atas , gambar jaring-jaring apakah itu? .............................................................................................................................. 2. Pada jaring-jaring tersebut, terdiri dari bagian sisi apa saja? .............................................................................................................................. 3. Sisi tegak limas terbentuk dari bangun apa? Ada berapakah sisi tegak limas tersebut? .............................................................................................................................. 4. Bagaimanakah cara menentukan luas sisi tegak limas? .............................................................................................................................. 5. Sisi alas limas terbentuk dari bangun apa? .............................................................................................................................. 6. Bagaimanakah cara menentukan luas sisi alas limas? .............................................................................................................................. 7. Cermatilah kembali gambar jaring-jaring di atas. Jika ukuran limas dimisalkan seperti gambar tersebut, tentukanlah luas seluruh permukaan limas tersebut!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 311 .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. ..............................................................................................................................

Van Hiele fase eksplitasi 8. Dari langkah no 7 dapat kita peroleh jika permukaan limas terdiri dari n sisi tegak dan sisi alas. Tuliskanlah kesimpulan kalian tentang luas permukaan limas secara umum.

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 312 2. LKS 2 LEMBAR KERJA SISWA (LKS) 2 Pokok Bahasan Hari/Tanggal Alokasi Waktu Kelas Nama Kelompok 1. 2. 3. 4. 5.

: Limas : ............................/....................................... : 30 menit : VIII E : ............................................

Judul Kegiatan

: Menemukan Volume Limas dan Menerapkan Rumus Luas Permukaan serta Volume Limas

Tujuan Kegiatan

:

 Competence Siswa mampu menentukan volume limas. Siswa mampu menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume.  Conscience Siswa terlatih bekerja keras dalam menyelesaikan tugas.  Compassion Siswa berlatih peduli dan bekerja sama dengan baik dengan teman dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 313 Volume Limas Van Hiele fase Informasi

Seorang sejarahwan ingin meneliti ukuran dari isi dari piramida tersebut. Maka ia harus menghitung volumenya, lalu bagaimana cara menghitung volume dari piramidanya tersebut?

Van Hiele fase orientasi terarah/terpadu

Sebelum kita membantu sejarahwan tersebut, maka kita harus menemukan rumus untuk menghitung volume limas.

(i)

(ii)

Perhatikan gambar di atas, gambar (i) merupakan gambar sebuah kubus dengan rusuk s. 1. Berapa banyak diagonal ruang yang dimiliki kubus tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 314 .............................................................................................................................. 2. Apakah diagonal-diagonal ruang pada kubus tersebut berpotongan di suatu titik? .............................................................................................................................. 3. Coba kalian perhatikan dengan seksama, apakah benar kita akan menemukan 6 limas yang berukuran sama dan memiliki titik puncak sama yaitu di perpotongan diagonaldiagonal ruang kubus? .............................................................................................................................. 4. Apakah luas alas limas pada gambar (ii) sama dengan luas alas kubus pada gambar (i)? Alas limas tersebut terbentuk dari bangun apakah? .............................................................................................................................. 5. Bagaimana rumus untuk menentukan luas alas limas pada gambar (ii)? .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 6. Tentukan tinggi limas jika dihubungkan dengan panjang rusuk kubus pada gambar (i)? .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. Van Hiele fase eksplisitasi 7. Dimisalkan volume limas adalah V, apa yang dapat kalian simpulkan mengenai hubungan antara volume limas dan volume kubus? .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. .............................................................................................................................. 8. Tulislah dalam bentuk matematis rumus volume limas berdasarkan rumus volume kubus yang sudah kita pelajari sebelumnya dengan melihat gambar (i) dan (ii).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 315 9. Selanjutnya, tulislah rumus umum volume limas pada kotak yang telah disediakan.

Van Hiele fase orientasi bebas Latihan soal: a) Hitunglah luas permukaan limas T.ABCD apabila alasnya berbentuk persegi panjang, dengan panjang 6cm dan lebar 4cm serta tinggi segitiga bidang tegak (selimut) 7cm! b) Hitunglah volume limas dengan alas limas berbentuk persegi panjang dengan ukuran sisi 6cm x 8cm dan panjang tinggi limas 4,5 cm!

Penyelesaian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 316

Van Hiele fase integrasi

Tuliskan keterkaitan jaring-jaring limas dengan luas permukaan limas! Tuliskan keterkaitan volume kubus dengan volume limas! Tuliskan keterkaitan jaring-jaring limas dengan luas permukaan limas! Tuliskan keterkaitan volume kubus dengan volume limas!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 317 Lampiran 15 Soal THB dan Pedoman Penskoran Pokok Bahasan Kelas / Semester Hari / Tanggal Alokasi Waktu

: Limas : VIII E / 2 : Selasa / 26 April 2016 : 90 menit

Kerjakan soal-soal berikut dengan teliti dan jujur! 1. Perhatikan gambar dibawah ini!

(a)

(b)

Sebutkan titik sudut, rusuk, sisi, bidang diagonal, dan diagonal ruang dari masing-masing bangun diatas! 2. Tebaklah teka-teki di bawah ini! a. Aku adalah sebuah bangun ruang sisi datar yang selimutnya terdiri atas bangun datar segitiga dengan satu titik persekutuan dan rusuk sisi alasnya berjumlah 3 dengan ukuran sama panjang. Siapakah aku? Coba gambarkan aku untuk memperjelas siapa aku ! (ukuran diperhatikan) b. Aku adalah bangun ruang sisi datar. Aku mempunyai tinggi, serta alas yang berbentuk segi lima beraturan. Aku mempunyai 6 titik sudut . Siapakah aku? Coba gambarkan jaring-jaringnya! (ukuran diperhatikan) 3.

Pak Parjo sedang membuat rumah sederhana, yang jika dilihat dari atas atap, rumah Pak Parjo berbentuk limas, dengan alas berukuran 8 𝑚 × 8 𝑚, dan tinggi atap 3 𝑚. c. Bantulah Pak Parjo untuk menghitung luas permukaan atap rumah!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 318 d. Jika setiap 1𝑚2 membutuhkan 16 genting, tentukanlah banyaknya genting yang diperlukan oleh Pak Parjo! 4. Luas alas suatu limas persegi sama dengan luas alas suatu kubus. Tinggi limas sama 1

dengan 3 tinggi kubus. Berapakah perbandingan volume limas dan volume kubus?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 319 Kunci Jawaban dan Penskoran Soal test Limas No. 1.

2.

Penyelesaian a. Titik sudut :4 Rusuk :6 Sisi :4 Bidang Diagonal :Diagonal Ruang :-

Skor 2 2 2 2 2

b. Titik sudut :6 Rusuk : 10 Sisi :6 Bidang Diagonal : 5 Diagonal Ruang : -

2 2 2 2 2



Limas segitiga sama sisi

10 3



Limas segilima

+

7 3

7

+

10 3.

Diketahui : Atap bentuk limas Persegi Panjang Panjang alas :8m Lebar alas :8m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 320 Tinggi limas (TO) : 3 m Di tanya : a. Luas atap rumah ? b. Banyaknya genting yang diperlukan ? Jawab : a. 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑠 + 𝑙𝑢𝑎𝑠 4 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘 Karena luas atap, makan luas alas tidak dihitung ,sehingga : 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑝 𝑡𝑎𝑛𝑝𝑎 𝑎𝑙𝑎𝑠 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑘

2

Luas segitiga pada bidang tegak

Luas segitiga I Luas segitiga I = Luas Segitiga ABT 1 Luas ABT = 2 × 𝐴𝐵 × 𝑇𝑃 𝑇𝑃 = √𝑂𝑃2 + 𝑇𝑂2 1 𝑂𝑃 = 2 𝐵𝐶 Luas segitiga II Luas segitiga II = Luas segitiga BCT 1 Luas BCT = 2 × 𝐵𝐶 × 𝑇𝑄 𝑇𝑄 𝑂𝑄

= √𝑂𝑄 2 + 𝑇𝑂2 1 = 2 𝐴𝐵

Luas atap rumah = 2 × (𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝐼 + 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝐼𝐼) Luas segitiga I 𝑂𝑃 =

1 2 1

2

2 1

𝐵𝐶

𝑂𝑃 𝑂𝑃

= 2.8 = 4

𝑇𝑃 𝑇𝑃 𝑇𝑃

= √𝑂𝑃2 + 𝑇𝑂2 = √42 + 32 = √16 + 9

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 321 𝑇𝑃 = √25 𝑇𝑃 = 5 1 Luas ABT = 2 × 𝐴𝐵 × 𝑇𝑃

3

= 2 ×8×5 = 20 𝑚2 Luas segitiga I = Luas ABT = 20 𝑚2

2

1

Luas ABT

Luas segitiga II 𝑂𝑄 = 𝑂𝑄 𝑂𝑄

1 2 1

2

𝐵𝐶

= .8 2 = 4

2

𝑇𝑄 = √𝑂𝑄 2 + 𝑇𝑂2 𝑇𝑄 = √42 + 32 𝑇𝑄 = √16 + 9 𝑇𝑄 = √25 𝑇𝑄 = 5 1 Luas BCT = 2 × 𝐴𝐵 × 𝑇𝑃

3

1

=2 ×8×5 = 20 𝑚2 Luas segitiga II = Luas BCT = 20 𝑚2 Luas BCT

2 2

Luas atap rumah = 2 × (𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝐼 + 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑠𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝐼𝐼) = 2 × (20 + 20) = 2 × 40 = 80𝑚2 Jadi, luas atap rumah Pak Parjo adalah 80𝑚2 b. Banyaknya genting yang diperlukan =

𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑝 1𝑚2 80𝑚2

2

× 15

= 1𝑚2 × 15 = 1200 𝑔𝑒𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 Jadi, genteng yang diperlukan Pak Parjo adalah 1200 genting

3 2 +

30 4.

Diketahui : luas alas limas = luas alas kubus 1 Tinggi limas = 3 tinggi kubus. Ditanya : perbandingan volume limas dan volume kubus? Jawab :

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 322 1 𝑙𝑎 . 𝑡 ∶ 𝑙𝑎𝑘 . 𝑡𝑘 3 𝑙 𝑙 1 = 𝑙𝑎𝑙 . 𝑡𝑙 ∶ 𝑙𝑎𝑘 . 𝑡𝑘 3 1 = .1 . 𝑡𝑙 ∶ 1. 𝑡𝑘 3 1 1 = . 1. . 𝑡𝑘 ∶ 𝑡𝑘 3 3 1 1 = . ∶ 1 3 3 1 =9∶1 X 9 =1∶9

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑙𝑖𝑚𝑎𝑠: 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑘𝑢𝑏𝑢𝑠 =

Jadi, perbandingan volume limas dan volum kubus tersebut adalah 1 : 9. Total Skor Penilaian Nilai = Jumlah skor yang diperoleh

5 2 3 5

5 3 2 30 100

+

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 323 Lampiran 16 Penilaian Conscience dan Compassion 1. Conscience Sikap conscience yang dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah percaya diri, kerja keras, cermat, dan teliti. Indikator penilaian sikap PERCAYA DIRI, adalah sebagai berikut. a. Kurang baik jika siswa tidak mau mengutarakan pendapat atau mengerjakan di depan kelas selama proses pembelajaran. b. Cukup jika siswa sudah ada usaha untuk mencoba mengutarakan pendapat atau mengerjakan di depan kelas selama proses pembelajaran dengan permintaan guru. c. Baik jika siswa memiliki inisiatif sendiri untuk mengutarakan pendapat atau mengerjakan di depan dengan semangat selama proses pembelajaran.

Indikator penilaian sikap KERJA KERAS, adalah sebagai berikut. a. Kurang baik jika siswa sama sekali tidak ambil bagian dalam mengerjakan tugas yang diberikan atau acuh tak acuh pada saat berdiskusi. b. Cukup jika siswa mau mencoba ambil bagian dalam menyelesaikan tugas apabila disuruh oleh guru atau teman sekelompok. c. Baik jika siswa menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba ambil bagian dalam mengerjakan tugas yang diberikan dan memberikan partisipasi baik dalam kelompok. Indikator penilaian sikap CERMAT, adalah sebagai berikut. a. Kurang baik jika siswa tidak menyebutkan secara lengkap bagian-bagian limas saat mengidentifikasi bagian-bagian limas. b. Cukup jika siswa sudah menyebutkan bagian-bagian limas dengan cukup lengkap, meskipun masih ada kesalahan dalam menuliskannya. c. Baik jika siswa sudah menyebutkan bagian-bagian limas dengan lengkap dan benar. Indikator penilaian sikap TELITI, adalah sebagai berikut. a. Kurang baik jika siswa tidak tepat dalam mengukur ketika menggambar limas dan jaring-jaring limas, tidak menuliskan satuan pada hasil penghitungan serta tidak runtut menuliskan langkah-langkah ketika menyelesaikan hitungan dari luas permukaan dan volume limas. b. Cukup jika siswa kurang tepat dalam mengukur ketika menggambar limas dan jaring-jaring limas, menuliskan satuan hanya pada hasil akhir penghitungan serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 324 kurang runtut menuliskan langkah-langkah ketika menyelesaiakan hitungan dari luas permukaan dan volume limas. c. Baik jika siswa tepat dalam mengukur ketika menggambar limas dan jaring-jaring limas, menuliskan satuan dari proses penghitungan hingga hasil akhir penghitungan serta runtut menuliskan langkah-langkah ketika menyelesaikan hitungan dari luas permukaan da volume limas, hasil penghitungannya pun benar.

No

Nama

Percaya Diri KB C B

Kerja Keras Teliti KB C B KB C B

Cermat KB C B

1 2 3 4 5 2. Compassion Sikap compassion yang dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah mampu bekerja sama dan peduli. Indikator penilaian sikap MAMPU BEKERJA SAMA, adalah sebagai berikut. a. Kurang baik jika siswa tidak berpartisipasi dalam memecahkan masalah dan cenderung bekerja individual. b. Cukup jika siswa ragu-ragu untuk berpartisipasi dalam memecahkan masalah dan terkadang memilih bekerja secara individual. c. Baik jika sudah menunjukkan adanya usaha untuk berpartisipasi dalam memecahkan masalah dan bersedia untuk bekerja secara berkelompok. Indikator penilaian sikap PEDULI, adalah sebagai berikut. a. Kurang baik jika tidak mendengarkan pendapat teman dan tidak membantu teman dalam menyelesaikan tugas. b. Cukup jika terlihat terpaksa mendengarkan atau mengikuti pendapat teman dan ragu-ragu untuk membantu teman dalam menyelesaikan tugas. c. Baik jika sudah menunjukkan mau mendengarkan pendapat teman dan tidak memaksakan pendapatnya dan selalu membantu teman dalam menyelesaikan tugas. No

Kelompok

1 Titik Puncak

Mampu Bekerjsama KB C B

Peduli KB C B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 325 1. nama anggota 2. nama anggota 3. nama anggota 4. nama anggota 5. nama anggota Keterangan: KB

: Kurang Baik

C

: Cukup

B

: Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 326 Lampiran 17 Wawancara Analisis Kebutuhan Daftar Pertanyaan Metode apa yang digunakan oleh Bapak/Ibu saat menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi Datar? (Kubus, Balok, Prisma dan Limas) Adakah kesulitan yang ditemui ketika Bapak/Ibu menggunakan metode atau strategi pembelajaran tersebut? Bagaimana keefektifan penggunaan metode atau strategi pembelajaran yang diberikan? Bagaimana respon siswa terhadap metode atau strategi pembelajaran tersebut? Apakah pembelajaaran sudah sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa? Jika sudah contohnya seperti apa? Jika belum, apa kendala yang dihadapi? Apakah pembelajaran yang dilaksanakan sudah dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari? Bagaimana pemahaman siswa mengenai pengertian dan unsur-unsur Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus, Balok, Prisma, dan Limas)? Apakah ada siswa yang masih kesulitan membedakan Kubus dan Balok? Apakah siswa kesulitan dalam membedakan diagonal sisi, diagonal ruang, dan bidang diagonal dalam Kubus dan Balok? Jika iya, kira-kira mengapa hal tersebut bisa terjadi? Apakah ada siswa yang masih kesulitan membedakan Prisma dan Limas? Dari materi pengertian Limas, melukis Limas beraturan, luas permukaan limas da n volume limas. Materi manakah yang paling sulit dipahami oleh siswa? Berdasarkan pertanyaan no 11 mengapa siswakesulitan dalam memahami materi tersebut?

Bagaimana pemahaman siswa mengenai pengertian dan unsur-unsur Limas? Bagaimana pemahaman siswa tentang perbedaan dari kubus, balok, prisma, dan limas? Adakah kesulitan siswa mengenai konsep dari luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas?

Jawaban Metodenya dengan alat peraga, berdiskusi, sesekali menggunakan pendekatan saintifik, dan pemberian tugas yang berbeda-beda. Guru harus mengkondisikan kelas dengan ekstra. Efektif karena siswa mau membaca materi secara pribadi baru bertanya. Siswa merasa senang sekali. Sudah sesuai, karena guru pernah memberikan siswa LKS dengan 3 jenis sesuai kemampuan siswa. Iya dalam soal-soal dan pengantar materi. Sudah baik, siswa lumayan memahami materi tersebut. Tidak. Siswa sudah mampu membedakan kubus dengan balok. Tidak, akan tetapi siswa masih kesulitan menentukan bidang diagonal dari kubus maupun balok. Tidak. Siswa sudah dapat membedakan prisma dengan limas. Melukis limas dan pembuktian volume limas.

Siswa mengalami kesalahan dalam langkahlangkah menggambar limas sehingga tinggi limas tidak tepat pada perpotongan diagonal sisi limas. Sudah paham, hanya beberapa siswa belum dapat membedakan tinggi limas dengan tinggi sisi tegak. Hubungan antara bangun ruang sisi datar belum paham. Siswa kurang memahami konsep volume bangun ruang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 327 Apakah siswa mampu menggunakan rumus luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas dengan tepat saat mengerjakan soal? Apakah Bapak/Ibu menggunakan alat peraga (jaring-jaring dan kerangka (Kubus, balok, prisma, dan limas)) dalam menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi Datar? Apakah ada kesulitan dalam pembuatan jaringjaring (kubus, balok, prisma, dan limas)? Jika ada, biasanya di bagian apa? Apakah Bapak/Ibu sudah menggunakan media pembelajaran/sumber belajar saat mengajar? Jika sudah, apa contohnya? Jika belum, mengapa? Apakah alat peraga/sumber belajar yang digunakan sudah efektif? Apakah alat peraga/sumber belajar yang digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa? Apakah Bapak/Ibu mengajak siswa untuk membuat jaring-jaring (Kubus, balok, prisma, dan limas)? Apakah penggunaan alat peraga/sumber belajar mampu menumbuhkan keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung? Kapan penggunaan alat peraga tersebut digunakan: a. Pada awal menjelaskan unsur-unsur Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus, balok, prisma, dan limas)? b. Setiap tatap muka Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan oleh Bapak/Ibu (tugas, ulangan, kuis, dan keaktifan)? Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan penilaian (kognitif, afektif, dan psikomotorik)? Apakah Bapak/Ibu pernah melakukan pretest, tanya jawab diawal pelajaran? Apakah Bapak/Ibu memantau kemajuan belajar siswa? Sudahkan Bapak/Ibu memberikan tugas sesuai dengan tujuan pembelajaran? Jika sudah, apa contohnya? Hasil belajar siswa selalu dikembalikan dan diketahui oleh orang lain? Apakah di akhir pembelajaran, siswa diajak untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran? Apakah penilaian akhir sesuai dengan tujuan pembelajaran?

Sudah paham, namun ada beberapa siswa yang masih salah dalam menggunakan rumus. Setiap kali pembelajaran.

Siswa kurang kreatif dalam pembuatan jaringjaring sehingga hanya meniru yang sudah ada di buku. Sudah memahami. Iya sudah efektif. Iya, siswa menjadi senang dan mudah dalam memahami materi. Iya, untuk nilai keterampilan siswa. Iya tetapi alat peraga masih terbatas. Setiap tatap muka.

Tugas rumah, ulangan, dan latihan. Kesusahan dalam membuat rublik penilaian afekif. Sering, hanya saja mayoritas siswa tidak siap jika diadakan pretest. Iya. Sudah, membuat jaring-jaringbangun ruang untuk memahami pembuktian luas permukaan . Selalu dikembalikan. Sudah, hanya secara lisan. Iya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 328 Lampiran 18 Hasil Scanning Observasi Pembelajaran 1. Pertemuan pertama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 329

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 330

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 331

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 332

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 333

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 334 2. Pertemuan kedua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 335

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 336

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 337

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 338

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 339

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 340 Lampiran 19 Hasil Scanning LKS Siswa 1. Lembar Kegiatan Siswa 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 341

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 342

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 343

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 344

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 345

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 346

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 347

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 348

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 349 2. Lembar Kegiatan Siswa 2

3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 350

4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 351

5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 352

6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 353

7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 354

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 355

8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 356 Lampiran 20 Hasil Scanning Lembar Jawab Ulangan Harian Limas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 357

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 358

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 359

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 360

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 361

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 362

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 363

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 364 Lampiran 21 Hasil Scanning Lembar Jawab Ulangan Remedial Limas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 365

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 366

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 367

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 368

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 369

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 370 Lampiran 22 Hasil Scanning Laporan Aksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 371

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 372

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 373

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 374 Lampiran 23 Transkrip Uji Coba Produk Pertemuan Pertama 13 Mei 2016 Keterangan: Guru : G

SS

: Semua Siswa S

BS

: Beberapa Siswa

Sn

: Siswa ke-n

Kn

: Kelompok ke-n

: Siswa

1. [ketua kelas mengetuk meja untuk memimpin teman-temannya mengucapkan selamat pagi kepada guru] 2. S :”Selamat pagi, Bu Tika!!” 3. G :”Selamat Pagi. Yok siapa hari ini yang nggak masuk?” 4. BS :”Nihil yang ngga masuk, Bu.” 5. G :”Masuk semua?” 6. S1 :”Iya Bu.” 7. G :”Oke.”Yok, sudah bisa dimulai pembelajaranya? Pada Hari ini kita belajar lain dari yang lain. Kemarin semua udah ulangan balok toh?” 8. BS :”Udah.” 9. G :”Di sini siapa yang belum ulangan balok?” 10. BS :”Angga…Angga Bu.” 11. G :”Angga kemarin nggak masuk?” 12. S2 :”Keburu pulang Bu, keburu ketinggalan bis..” 13. G :”Oke pada hari ini kita akan belajar bentuk bangun ruang yang lain, kemarin kita sudah belajar apa saja?” 14. BS :”Kubus..Balok..” 15. G :”Yaaak, kubus dan balok. Sekarang kita akan belajar limas.” 16. [Guru dibantu oleh peneliti menyiapkan tayangan video yang akan diberikan pada siswa sebagai awalan konteks] 17. G :”Oke coba perhatikan tayangan di depan.” 18. [Guru mulai memutar sebuah video dengan tokoh utama kartun laki-laki, selanjutnya guru menamai tokoh tersebut Angga seperti nama salah satu siswa] 19. G :”Oke kita lihat Angga dulu, Angga mau jalan-jalan. Kita yang pertama tentang standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan kita pelajari. Pada Sub bab ini kita akan belajar mengenai unsur dan bagian limas, selanjutnya membuat jaring-jaring limas seperti materi yang kemarin pada kubus dan balok, melukis limas karena untuk melukis limas itu tidak sembarangan perlu trik-trik tertentu yang akan saya terangkan nanti kemudian menghitung luas permukaan dan volume limas.” 20. BS :”Waaa bagus Bu itu videonya..” 21. G :”Yuuk Angga jalan-jalan lagi. Nah disini ada tujuan pembelajarannya silakan kalian baca.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 375 :”Kurang jelas Bu tulisannya.” :”Kurang jelas gimana?” :”Lampunya matiin Bu, lampunya matiin..” :”Yaaa tolong mas lampunya dimatikan. Udah kelihatan nggak?” :”Nah sudah Bu.” :”Itu tadi beberapa materi yang akan kita pelajari, tetapi selain itu ada nilai-nilai yang akan kita kembangkan seperti kerja sama, kepedulian terhadap teman, rasa percaya diri, cermat, dan teliti.” 28. [Guru mengoperasikan video tersebut dan siswa tampak antusias dalam memperhatikan tayangan video tersebut] 29. G :”Silakan kalian baca dulu tentang indikator pembelajaran yang akan kita lakukan.” 30. S :”Oke Bu.” 31. G :”Udah kan?” 32. BS :”Belum…belum Bu.” 33. G :”Ya, nanti untuk melatih kerjasama kita akan menggunakan LKS dan bekerja lagi dalam kelompok, tetapi kali ini kelompoknya lebih seru.” 34. BS :”Weeeeeh..” 35. G :”Iya nanti sebelum presentasi setiap kelompok membuat yel-yel duluu..” 36. S4 :”Waah asyeek.” 37. S3 :”Kayak kemah gitu dong Bu..” (sambil tertawa) 38. G :”Iya habis itu dilombakan yaa?” 39. S :*seluruh siswa tertawa” 40. G :”Oke sekarang dapat dilihat terdapat beberapa bangun yang berbentuk limas. Bagaimana sudah jelas atau perlu diulangi?” 41. BS :”Belum Bu, diulangi dong.” 42. G :”Oke.” 43. S5 :”Waaa cara buatnya gimana ya Bu?” 44. G :”Rahasia dong. Bagaimana tentang tayangan video tadi?” 45. BS :”Menarik bu menarik.” 46. G :”Ternyata yang kita pelajari berguna sekali yaa dalam kehidupan sehari-hari. Besok kalau mau jadi tukang roti juga bisa dibuat seperti bentuk ini. ” 22. BS 23. G 24. S3 25. G 26. BS 27. G

Konteks (guru menunjukkan limas pada siswa) :”Oke seperti ini bangun yang akan kita pelajari, yang biasa disebut dengan limas.” 48. BS :”Oke sudah pernah lihat Bu.” 49. G : “Coba perhatikan apakah bangun yang ibu bawa ini mirip dengan bangunan yang ada di dalam video tadi?” 50. BS: “Mirip Bu. Mirip.” 51. [Selanjutnya guru memberikan motivasi pada siswa tentang manfaat mempelajari limas dalam kehidupan sehari-hari] 52. G :”Kalian ingat-ingat video dan penjelasan saya di awal pembelajaran tadi.” 53. S :”Iya Bu.” 47. G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 376 54. G 55. BS 56. G

:“Siapakah di antara kalian yang ingin menjadi seorang arsitek atau ahli gambar bangunan?” : “ Saya Bu.” : “Nah bagus, materi limas ini dapat diterapkan saat merancang atap sebuah rumah atau bangunan.”

Pengalaman 57. G 58. BS 59. G

60. S 61. G 62. S 63. G 64. BS 65. G 66. K1 67. K2

:”Anak-anak proses pembelajaran limas akan kita lakukan dengan model Group Investigation yang sistematikanya hampir mirip dengan diskusi kelompok.” :”Waaah apa e itu Bu?” :”Nah daripada penasaran, silakan kalian masuk dalam kelompok sesuai dengan yang sudah ibu bagi. Nama kelompok kalian semua berkaitan dengan limas seperti titik puncak, sisi tegak, sisi alas, dan sebagainya.” :”OK.” :”Anak-anak apakah kalian sudah masuk dalam kelompok masing-masing?” :”Sudah Bu.” :”Nah jika sudah, silakan perhatikan limas yang ada pada kelompok masingmasing dan LKS yang sudah dibagikan.” :”Siap Bu.” :”Bagian-bagian apa saja yang ada pada limas yang kalian miliki?” :”Rusuk, titik sudut, titik puncak.” :”Sisi alas, sisi tegak.”

Van Hiele fase orientasi terarah atau terpadu, Group Investigation tahap Investigation 68. [siswa melakukan investigasi secara berkelompok untuk mengidentifikasi bagian-bagian limas dengan panduan LKS kegiatan 1] 69. G :”Silakan kalian secara berkelompok berdiskusi dan mengidentifikasi bagian limas yang lain.” 70. K3 :”Bu diagonal sisi itu yang ada di bagian sisi kan ya?” 71. G :”Coba kalian cermati limas yang ada, perhatikan pada bagian sisi alas dan sisi tegak dan selanjutnya kalian cari di buku tentang apa yang dimaksud dari diagonal sisi” 72. K3 :”Oh gitu bu, baik akan kami coba.” 73. K4 :”Bu, apa ya bedanya dari diagonal ruang dengan bidang diagonal?” 74. G :”Nah kalau diagonal ruang berupa apa?” 75. K4 :”hmm garis Bu.” 76. G :”Oke, lalu bidang diagonal berupa apa? Coba yang lain yang jawab.” 77. K4 :”Bidang bukan ya bu?” 78. G :”Untuk mendapat jawabannya, silakan kalian diskusikan bersama kelompok dan manfaatkan buku serta sumber belajar yang kalian miliki.” . Van Hiele fase eksplisitasi 79. [guru memacu siswa untuk dapat menggambarkan sesuatu yang sudah mereka pelajari mengenai limas dengan kata-kata mereka sendiri] 80. G :”Apakah kalian sudah selesai mengidentifikasi bagian dan unsur limas?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 377 :”Sudah Bu.” :”Ya baik. Bagaimana apakah kalian menemukan kesulitan dalam mengidentifikasi unsur-unsur limas?” 83. BS :”Ada Bu. Kami awalnya kesulitan dalam menentukan diagonal ruang dan bidang diagonal dari limas segilima?” 84. G :”Nah kalau segiempat sudah paham belum?” 85. BS :”Sudah Bu soalnya ada limas segiempat jadi kami bisa membayangkannya.” 86. G :”Ya limas yang ada pada kelompok masing-masing memang harus dimanfaatkan dengan baik terutama untuk membantu memvisualkan bayangan kalian agar menjadi lebih nyata. Lalu bagaimana dengan diagonal ruang dan bidang diagonal limas segilima? Apakah sudah dapat dipahami?” 87. BS :”Sudah Bu. Sudah kami diskusikan dalam kelompok.” 88. G :”Jika sudah tidak ada pertanyaan, silakan kalian melanjutkan kegiatan berikutnya.” 89. [Siswa melanjutnya kegiatan berikutnya yakni menuliskan pengertian dari limas segi-n berdasarkan pengamatan dari bagian-bagian limas. Ketika siswa sedang berdiskusi, guru menyiapkan alat seperti spidol dan penggaris untuk memberikan tutorial menggambar limas] 90. G :”Coba perhatikan limas yang kalian miliki, alasnya berbentuk apa?” 91. S :”Berbentuk persegi Bu.” 92. G :”Misal dari dimensi dua diubah menjadi dimensi tiga maka bangunnya tidak akan jadi kalau alasnya berbentuk persegi. Oleh karena itu langkah pertama yaitu membuat alasnya dengan bentuk jajargenjang.” 93. G :”Garis yang kelihatan dilukis dengan garis tengak sedangkan yang tidak kelihatan dilukis dengan garis putus-putus, langkah kedua membuat garis diagonal sisi pada alas dengan garis putus-putus. Selanjutnya akan membentuk titik perpotongan yang disebut sebagai titik berat, dari titik tersebut kita buat tinggi limas. Garis tinggi limas dilukis dengan garis putus-putus lalu dihubungkan setiap titik sudut pada alas limas dengan titik puncak limas.” 94. S7 :”Bu bagaimana dengan penamaan limas tersebut?” 95. G :”Penamaan limas seperti pada penamaan kubus, jadi hurufnya harus diurutkan dan titik puncak limas bisa diganti dengan T maka menjadi limas segiempat T.ABCD.” 96. S7 :”Terimakasih Bu.” 97. G :”Bagaimana anak-anak apakah kalian sudah paham cara yang tepat dalam menggambar limas?” 98. S :”Sudah Bu.” 99. G :”Selanjutnya untuk informasi, bidang diagonal adalah bangun datar yang ada di dalam bangun ruang. Nah kalo untuk bangun limas segiempat seperti ini ada berapakah bidang diagonalnya?” 100.S5 :”4 Bu..” 101.BS :”hmm 2 Bu..” 102.G :”Oke coba kalian perhatikan dengan saksama.” 103.[Guru menunjukkan bidang diagonal dari limas segiempat dengan menggunakan kerangka limas segiempat dan menghasilkan 2 bidang diagonal] 81. SS 82. G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 378 :”Untuk limas segilima dan segienam bisa kalian cari sendiri bersama kelompok, karena sekolah ngga ada kerangka limas segilima dan segienam..” 105.BS :”Aaaah gimana dong Bu?” 106. G :”kalian bisa mencarinya dengan menggambar limas segi-n terlebih dahulu. Oke silakan dilanjutkan.” 107.[Guru menjelaskan mengenai gambar limas yang baru saja digambar] 108. G :”Oke selanjutnya ada juga hal yang penting, tolong perhatikan pada gambar saya yaa. Tinggi limas yang mana?” 109.S3 :”TO.” 110. G :”Yaa tinggi limasnya TO. TO tegak lurus dengan sisi alas, selanjutnya ada lagi istilah yang nanti kalian temui yaitu tinggi sisi tegak. Nah tinggi sisi tegak itu yang mana?” 111.BS :”Yang mana ya Bu?” 112.G :” Sisi tegak yang itu toh? Lalu ada berapa sisi tegaknya?” 113.S :”4” 114.G :”Berarti tingginya tinggi yang tegak lurus dengan alas segitiga pada sisi tegak.” 115.[Guru sambil menunjukkan dan menggambarkan tinggi sisi tegak] 116.BS :”Ooooooooh..” 117.G :”Jelas nggak? Jadi tahu ya bedanya tinggi sisi tegak dengan tinggi limas?” 118.BS :”Sudah bu. Jadi tinggi limas dengan tinggi sisi tegak beda ya Bu?” 119. G :”Iya benar bahwa tinggi limas bukanlah tinggi sisi tegak limas, agar kalian lebih jelas silakan kalian bongkar limas yang ada pada kelompok kalian masingmasing.” 120.S :”Baik Bu.” 121. G :”Apakah limasnya sudah dibongkar? Nah anak-anak ini yang disebut dengan jaring-jaring limas.” 122.[Setelah semua kelompok sudah membongkar limas dan memperoleh jaring-jaring dari limas tersebut. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk mengamati bangun datar yang ada pada jaring-jaring tersebut.] 123.G :”Jaring-jaring ini terbentuk dari bangun datar apa sajakah?” 124.K1 :”Persegi dan segitiga Bu.” 125. G :”Yaa ada persegi dan segitiga, lalu jika ingin mencari luas permukaannya apa yang harus kita lakukan?” 126.S6 :”Dijumlahkan semua Bu.” 127.G :”Apanya yang dijumlahkan?” 128.S6 :”Bangun-bangun datarnya.” 129. G :”Apakah benar bangun-bangun datarnya? Coba siapa yang bisa memperjelas jawaban temanmu barusan?” 130.S :”Bukan Bu.” 131. S7 :”Itu loh Bu, luas dari seluruh bangun datar yang membentuk jaring-jaring tersebut.” 132.G :”Nah benar sekali.” 133.[Siswa secara berkelompok melakukan langkah seperti yang ada pada LKS kegiatan 1 dan bertanya pada guru jika ada yang kurang paham. Setelah semua langkah dilakukan siswa dapat menyimpulkan rumus umum luas permukaan limas] 104. G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 379 Van Hiele fase orientasi bebas, Group Investigation tahap presenting 134. [Siswa menyusun laporan hasil diskusi untuk dipresentasikan dan dikumpulkan di akhir pembelajaran sebagai evaluasi. Guru memberikan arahan saat siswa akan menyusun laporan sehingga siswa mudah menyusun laporan diskusi tersebut] 135. G :”Anak-anak jika kalian sudah selesai menyusun laporan diskusi, maka selanjutnya laporan tersebut silakan dipresentasikan. Ibu akan memilih kelompok secara random untuk mempresentasikan hasil diskusinya.” 136. S :”Oke siap Bu.” 137. G :”Namun sebelumnya Ibu akan menjelaskan aturan untuk presentasi. Peraturannya sangat simple, sebelum presentasi dimulai kelompok harus menyuarakan yel-yelnya.” 138. BS :”Wa…waaah.. Oke Bu.” 139. G :”Nah untuk itu, silakan kalian persiapan terlebih dahulu yel-yelnya. 5 menit aja cukup yaa?” 140. S :”Yaaaa Bu..” 141. G :”Oke kesempatan pertama diberikan pada kelompok titik puncak.” 142. K2 :”Titik Puncak! Tinggi-tinggi sekali..” 143. G :”Okee, apa saja contoh aplikasi limas dalam kehidupan sehari-hari?” 144. K2 :”Atap rumah, souvenir yang berbentuk limas.” 145. G :”Yaa baik, ada yang mau menambahkan? Kelompok berapa?” 146. K3 :”Pyramid, candi Hindu.” 147. G :”Ya bisa, kemudian yang no 3 saya pengen yang mempresentasikan kelompok sisi tegak. Yok sisi tegak silakan berdiri, mana kelompok sisi tegak?” 148. K4 :”Sisi tegak uhuuuuuuuuuy…” 149. BS :”Weh opo kui? Hahaha..” 150. G :”Ayo silakan dibaca laporan hasil diskusinya.” 151. K4 :”Banyak sisi tegak pada limas segitiga adalah 3 dan sisi alasnya adalah 1, sisi tegaknya ABC, ABO, OBC dan sisi alasnya AOC.” 152. G :”Oke, selanjutnya saya pengen bidang diagonal.Silakan berdiri dan berikan yelyel.” 153. K5 :”Bidang diagonal Cekatan dalam bekerjasama. Tinggi limas bukan termasuk rusuk karena tinggi limas tidak terlihat.” 154. G :”Gimana anak-anak apakah jawabannya benar?” 155. S7 :”Karenaaaaaaa….” 156. G :”Mbak ngadeg mbak ben koncone ngerti ora rame wae. Oke ini supriyanti mau menyampaikan pendapatnya. Tolong semuanya jangan ngomong sendiri.” 157. S7 :”Bukan karena tinggi limas hanya garis khayal yang menghubungkan titik puncak dengan titik berat pada alas limas.” 158. G :”Oke benar ya, jadi bukan karena tidak terlihat. Yok ini no 9, lagi bidang diagonal menyampaikan jawabannya.” 159. K5 :”Diagonal sisi pada limas segitiga adalah tidak ada.” 160. G :”Oke benar. Lanjut no 10” 161. K5 :”Diagonal ruang dan bidang diagonal untuk limas tersebut adalah tidak ada.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 380 :”Yaa benar. Berarti untuk limas segitiga tidak ada diagonal sisi, diagonal ruang, dan bidang diagonal. Selanjutnya titik puncak, yuk berdiri dulu dan berikan yelyelnya.” 163. K6 :”Titik puncak tinggi sekali…” 164. S :”ahahahahahaha tinggi sekali..” 165. K6 :”Sisi alas tersebut berbentuk persegi maka limas tersebut dinamakan limas persegi.” 166. G :”Coba perhatikan, kalau alas yang seperti ini setiap orang bisa melihatnya seperti persegi atau persegi panjang maka kita sebut saja limas segiempat. Coba dilanjutkan.” 167. K6 :”Limas segiempat memiliki 2 diagonal sisi yaitu AC dan BD, bidang diagonalnya ada 2 dan tidak memiliki diagonal ruang.” 168. G :”Oke terimakasih tinggi limas yang tinggi sekali. Coba sekarang kelompok rusuk.” 169. K7 :”Rusuk Bu?” 170. G :”Yaak berdiri, yelnya disebutkan.” 171. K7 :”Sekarang nih Bu?” 172. G :”yaaa *mengangguk” 173. K7 :”Rusuk.. Hakhakhakhakjiiiiiim..” 174. S6 :”Hahaha lagi pilek yaaa?” 175. K7 :”Pada gambar limas 3, bentuk sisi alas adalah segilima maka dinamakan limas segilima.” 176. G :”Oke.” 177. K7 :”Limas segilima mempunyai 5 diagonal sisi yaitu AC, BD, BE, CE, dan AD. Limas segilima tidak memiliki diagonal ruang tetapi mempunyai 5 bidang diagonal yaitu TAC, TBD, TAD, TEB, dan TEC.” 178. G :”Oke. Bagaimana apakah jawabannya sudah sama semua? Oyaa kelompok mana yang belum saya panggil?” 179. S5 :”Raihan Bu Raihan..” 180. G :”Titik sudut yuk mana titik sudut..” 181. K2 :”Titik sudut ku yakin ku bisa..” 182. [Setelah kelompok mempresentasikan hasil diskusi, siswa yang lain diperkenankan untuk memberikan tanggapan yang berupa peertanyaan, mengkonfirmasi, melengkapi jawaban ataupun informasi yang berkaitan dengan materi tersebut. Saat kelompok lain presentasi, kelompok yang tidak presentasi memperhatikan jawabanya dan melakukan penilaian pada laporan tersebut, dengan menandai jawaban yang kurang tepat] 162. G

Van Hiele fase integrasi 183.G

184.S8 185.G 186.S

:” Silakan kalian membuat ringkasan tentang materi yang kita pelajari dan kaitannya dengan materi lain yang mungkin sudah pernah kita pelajari sebelumnya serta kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.” :”Ringkasannya individu atau kelompok Bu?” :”Dibuat secara berkelompok saja.” :” Waaa Oke Bu.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 381  Refleksi 187.[Guru memfasilitasi siswa untuk berefleksi dengan memberikan pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses pembelajaran.] 

Aksi

188.[Guru mengarahkn siswa untuk merencanakan aksi yang berkaitan dengan nilai kemanusiaan dan materi yang mereka peroleh dari proses pembelajaran] 189.G :”Anak-anak untuk aksi dari pembelajaran limas kalian secara berkelompok diminta untuk membuat barang berbentuk limas yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.” 190.K1 :”Waah apa dong Bu?” 191.G :”Coba perhatikan terlebih dahulu, di sini Ibu sudah membawa beberapa contoh barang berbentuk limas yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini ada celengan lalu juga ada hiasan seperti vas dengan bunga.” 192.BS :”Bu..Bu.. Boleh pinjem?” 193.G :”Silakan kalian cermati dulu bergantian dan segera didiskusikan bersama kelompok, kalian mau membuat apa. Ibu menganjurkan agar kalian sekreatif mungkin membuat barang lain yang berbeda dengan barang yang sudah ibu buat.” 194.S1 :”Lalu kapan bu pengumpulannya?” 195.G :”Pengumpulannya besok bersamaan dengan saat kalian ulangan harian limas. Oleh karena itu, masih cukup waktunya untuk kalian membuatnya.”  Evaluasi 196.[Siswa mengumpulkan laporan hasil diskusi beserta peran serta setiap anggota kelompok. Selain itu, guru menanyakan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan sehingga guru bisa mengetahui sejauh mana penangkapan siswa terhadap materi. ]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 382 Pertemuan Kedua, 15 Mei 2016 Keterangan: Guru : G

SS

: Semua Siswa S

BS

: Beberapa Siswa

Sn

: Siswa ke-n

Kn

: Kelompok ke-n

: Siswa

:”Coba diperhatikan dulu, yang akan kita pelajari hari ini adalah menentukan rumus volume limas dan menghitung luas permukaan serta volume limas. Untuk rumus permukaan limas sudah kita pelajari pada pertemuan kemarin kan ya?” 2. SS :”Iya Bu.” 3. G :”Oke selajutnya untuk conscience, yang pertama yaitu teliti jadi nanti kalian dalam mengerjakan soal harus teliti. Selanjutnya kerja keras, nanti kalian harus mau bekerja keras jadi kalau ada yang tidak mau bekerja silakan dicatat di log booknya.”  Konteks 4. [Guru mengajak siswa mengingat materi pada pertemuan sebelumnya dengan menunjukkan sebuah limas segiempat] 5. G : “Apakah ciri khusus dari limas?” 6. S1 : ”Memiliki titik puncak, Bu.” 7. S2 : “Sisi tegaknya adalah bangun datar segitiga Bu.” 8. G : ”Coba perhatikan limas 1 dan limas 2 yang ibu bawa! Menurut kalian apa sebutan dari limas 1? Lalu apa sebutan untuk limas 2?” 9. S3 :”Limas 1 adalah limas segitiga, lalu kalau limas 2 adalah limas segiempat.” 10. G :”Mengapa kamu bisa mengatakan demikian?” 11. S3 :”Karena limas 1 bentuk alasnya segitiga dan limas 2 bentuk alasnya segiempat Bu.” 12. G :”Bagaiman dengan yang lain, apakah kalian setuju dengan jawaban temanmu barusan?” 13. BS :”Setuju Bu.” 14. G :”Oleh karena itu, apa kesimpulan yang dapat kalian peroleh?” 15. S4 :”Hmm penamaan limas itu berdasarkan bentuk alasnya Bu. Jadi kalau alasnya segitiga ya limas segitiga, terus kalau alasnya segiempat ya disebut limas segitiga begitu seterusnya Bu.” 16. G :”Bagaimana? Apakah ada pendapat yang lain?” 17. BS :”Saya sependapat dengan jawaban teman saya tadi Bu.” 18. G :”Nah benar sekali ya anak-anak, jika penamaan limas itu berdasarkan dari bentuk alasnya.” 19. [Guru menayangkan sebuah video tentang pemasangan atap rumah yang berbentuk limas sebagai motivasi untuk mengawali proses pembelajaran] 20. G :” Nah Nah selanjutnya coba perhatikan gambar yang ada pada layar di depan. Menurut kalian apa yang sedang dilakukan oleh bapak tukang bangunan tersebut?” 1. G

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 383 21. BS :”Mengecat genteng Bu.” 22. G :”Benar sekali, tampak pada gambar ada seorang tukang bangunan yang sedang mengecat genteng yang baru saja terpasang. Pernahkah terpikirkan oleh kalian berapa jumlah cat yang diperlukan untuk mengecat semua permukaan genteng tersebut?” 23. S5 :”Menurut pendapat saya, kita harus tahu luas permukaan dari genteng tersebut Bu.” 24. G :”Lalu setelah mengetahui luas permukaan dari genteng tersebut, apa yang harus dilakukan? Silakan jika ada yang ingin memberikan usulan.” 25. S6 :”Itu Bu setelah mengetahui luas permukaan genteng lalu dicermati setiap kaleng cat bisa untuk berapa m2 sehingga akan terlihat jika satu kaleng dapat digunakan untuk berapa m2.” 26. G :”Oleh karena iu, dengan mempelajari luas permukaan limas dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi kalian yang mau menjadi arsitektur jangan sampai malah merugi seperti tidak bisa memperkirakan banyak kaleng cat yang diperlukan. “  Pengalaman 27. [Guru meminta siswa untuk masuk kembali dalam kelompok seperti pada pertemuan sebelumnya 28. BS :”Bu kelompoknya gimana? Sama enggak kayak kemarin? 29. G :”Iya anak-anak, silakan kalian bergabung kembali dengan kelompok seperti kemarin. Di meja sudah ada papan nama kelompok kalian.” Van Hiele fase orientasi terarah atau terpadu, Group Investigation tahap Investigation 30. [Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan pada LKS kegiatan 2 dengan memperagakan dengan alat peraga yang dipersiapakan untuk guru] 31. G :”Anak-anak apakah kelompok kalian udah ada 6-7 limas dan satu kubus seperti milik Ibu ini?” 32. S :”Sudah Bu.” 33. G :”Sekarang buka LKS kegiatan 2, pada LKS tersebut terdapat beberapa pertanyaan yang akan menuntun kalian dalam melakukan percobaan ini. Lalu jangan lupa tuliskan jawaban dari pertanyaan yang ada setelah kalian mencoba langkah tersebut.” 34. S9 :”Kok punya ibu lebih besar limas dan kubusnya?” 35. G :”Alat peraga untuk ibu memang dibuat besar agar kalian bisa melihat dengan jelas percobaan yang akan kita lakukan, namun fungsinya sama kok. Apakah ada pertanyaan lagi?” 36. BS :”Tidak Bu.” 37. [Setelah selesai melakukan percobaan tersebut, ada perwakilan kelompok yang menuliskan penemuaan rumus volume limas secara runtut di papan tulis. Lalu siswa yang lain mengoreksi jawaban kelompoknya dengan jawaban yang ada di papan tulis]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 384

Van Hiele fase eksplisitasi 38. [Siswa menuliskan dan memahami penemuan rumus limas dari percobaan yang sudah dilakukan dengan bahasa mereka sendiri. Guru memotivasi siswa untuk saling mengajari teman sekelompoknya yang belum mengerti. Dalam hal pembelajaran ini, siswa diajak untuk menumbuh kembangkan rasa peduli terhadap teman dan lingkungan sekitarnya]. Van Hiele fase orientasi bebas, Group Investigation tahap presenting 39. [siswa berlatih mengerjakan soal yang berkaitan dengan luas permukaan dan volume limas] 40. S9 :”Bu ini mengerjakannya harus pake diketahui, ditanyakan begitu?” 41. G :”Oke, tolong diperhatikan ya anak-anak jika untuk menyelesaikan latihan soal yang berupa soal cerita kalian harus membiasakan untuk menuliskan diketahui, ditanyakan selanjutnya diakhiri dengan jadi jika sudah selesai penghitungannya.” 42. BS :”Oh harus begitu ya Bu?” 43. G :”Iya, supaya kalian terbiasa runtut dan sistematis dalam mengerjakan soal-soal latihan.” 44. [Siswa menyusun laporan hasil diskusi seperti pada pertemuan sebelumnya selanjutnya perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dengan menuliskan penyelesaian dari latihan soal tersebut di depan kelas] 45. G :”Jika sudah selesai, maka selanjutnya dapat dipresentasikan.” 46. S8 :”Presentasinya pake yel-yel Bu?” 47. G :”Iya presentasinya tetep pake yel-yel dong dan harus lebih kompak. Namun untuk diskusi kali ini, ibu hanya akan menunjuk satu kelompok selanjutnya kelompok yang sudah Ibu tunjuk harus menunjuk kelompok lain tetapi jangan menyebutkan nama salah satu anggotanya tetapi harus menyebutkan nama kelompoknya.” 48. SS :”Oke paham Bu.” 49. G :”Bisa dimulai ya sekarang. Kelompok pertama yang presentasi adalah bidang diagonal.” 50. K7 :”Bidang diagonal… Siap, Cermat, dan Cekatan.” 51. [Salah satu anggota kelompok dari bidang diagonal menuliskan penyelesaian dari kelompok mereka di papan tulis] 52. G :”Oke sip bidang diagonal sudah. Sekarang bidang diagonal mau nunjuk kelompok mana?” 53. K7 :”Hmmm kelompok sisi tegak.” 54. G :”Yuuk mana sisi tegak?” 55. K9 :” Sisi tegak uhuuuuuuuuuy!” 56. [Salah satu perwakilan dari sisi tegak menuliskan penyelesaian dari kelompok mereka, selanjutnya guru mengajak siswa untuk mencermati jawaban dari kedua kelompok tersebut dan mengoreksi jika ada kesalahan hitung maupun keruntutan jawaban] Van Hiele fase integrasi 57. [Guru mengajak siswa untuk menyelesaikan pertanyaan pada bagian akhir dari LKS 2 yang membantu siswa dalam meringkas materi yang sudah dipelajari] 58. G :”Silakan kalian jawab pertanyaan dari LKS 2. Pertanyaan itu akan membantu kalian untuk meringkas materi yang sudah kita pelajari.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 385 59. BS :”Ini ditulis di laporan diskusi Bu 60. G :”Iya silakan kalian lengkapi pada laporan diskusi.” 61. S9 :”Bu kalau kaitannya volume limas dan volume kubus apa ya?” 62. G :”Itu bisa kalian cermati lagi pada langkah percobaan yang tadi sudah kita lakukan. Oke, bagaimana yang lain apakah masih ada pertanyaan dari materi Limas ini?” 63. BS :”Sejauh ini belum Bu.” 64. G :”Belum itu karna sudah benar-benar paham atau malah bingung apa yang mau ditanyakan?” 65. S10 :”InsyaAllah paham kok Bu.” 66. G :”Wah oke berarti udah pada siap ulangan Limas nih..”  Refleksi 67. [Guru memfasilitasi siswa untuk berefleksi dengan memberikan pertanyaan tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses pembelajaran.]  Aksi 68. [guru menanyakan pada siswa secara berkelompok mengenai progress (kemajuan) dari aksi yang sudah dirancang dan sekaligus memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya jika menemukan kendala] 69. G :”Bagaimana anak-anak tentang aksi yang sudah kalian persiapkan?” 70. K5 :”Masih bingung Bu..” 71. G :”Loh? Apa yang kalian bingungkan?” 72. K5 :”Belum mendapat ide Bu.” 73. G :”Yaaa kalian perlu meluangkan waktu untuk kerja kelompok sekaligus kalian secara pribadi mengamati kira-kira barang apa dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan limas.” 74. BS :”Yaaaa oke Bu.” 75. G :”Bagaimana dengan yang lain? Atau malah ada yang sudah jadi?” 76. BS :”Ya belum dong Bu, masih otw..” 77. G :”Oyaa jangan lupa selain mengumpulkan hasil karya tersebut, kalian juga menyertakan laporannya.”  Evaluasi 78. [Siswa mengumpulkan laporan hasil diskusi beserta peran serta setiap anggota kelompok. Selain itu, guru menanyakan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan sehingga guru bisa mengetahui sejauh mana penangkapan siswa terhadap materi ]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 386 Lampiran 24 Wawancara Guru Setelah Uji Coba Produk Keterangan: P : Peneliti

G

: Guru

1. P :”Bagaimana pendapat Ibu mengenai pembelajaran PPR kemarin?” 2. G :”menurut saya, pembelajaran kemarin mirip dengan kurikulum 2013 tetapi jika kurikulum 2013 tidak menggunakan refleksi. Pembelajaran PPR, siswa benar-benar dilatih keterampilannya seperti diminta membuat suatu barang yang berbentuk limas sehingga siswa tahu tentang limas.” 3. P :”Apakah kesulitan yang Ibu rasakan saat melakukan pembelajaran dengan menggunakan PPR?” 4. G :”Kendalanya mungkin tentang pengadaan alat peraga Mbak, kalau perangkat pembelajaran bisa dipersiapkan lebih dulu. Masalahnya saya pribadi terkadang kesusahan dalam menyiapkan alat peraganya.” 5. P :”Menurut Ibu bagaimana tentang materi yang diajarkan kemarin apakah sudah sesuai dengan pembelajaran berpola PPR?” 6. G :”Sudah Mbak, kalau bangun ruang kan dekat dengan kehidupan siswa jadi siswa dimudahkan dalam memahami materi dan membuat aksi.” 7. P :”Apakah siswa dapat menerima materi yang disampaikan oleh guru?” 8. G :”Iya Mbak, terbukti dari respon mereka baik dan aksi pun mau membuat benda yang berbentuk limas dengan baik.” 9. P :”Sudahkah siswa dapat mencapai tujuan dari pembelajaran PPR ini Bu?” 10. G :”Ya sudah Mbak.” 11. P :”Selanjutnya menurut Ibu kendala yang dialami siswa saat mengikuti pembelajaran berpola PPR kemarin apa?” 12. G :”Menurut saya, siswa mengalami kesulitan saat membuat aksi, hanya saja untungnya aksi dibuat dalam kelompok.” 13. P :”Apakah alat peraga yang digunakan sudah efektif Bu?” 14. G :”Saya liat alat peraga yang kemarin digunakan sudah efektif, sudah bagus dan sesuai dengan tujuan pembelajaran sehingga dapat memancing antusiasme siswa.” 15. P :”Jika mengenai LKS, power point yang digunakan bagaimana Bu?” 16. G :”Sudah bagus, sudah layak digunakan dan anak-anak juga suka.” 17. P :”Adakah kesulitan yang Ibu rasakan saat melakukan pembelajaran untuk menumbuhkan sikap conscience dan compassion?” 18. G :”Saya merasakan kesulitan untuk memperhatikan sikap siswa seperti ketelitian dan kecermatan saat proses pembelajaran berlangsung. Apalagi jika materi yang diajarkan merupakan yang sulit seperti menjelaskan bidang diagonal dan diagonal ruang.” 19. P :”Apakah guru kesulitan dalam menyampaikan materi?” 20. G :”Ya enggaklah Mbak, lagian materinya sudah diulang-ulang.” 21. P :”Menurut Ibu apakah siswa kesulitan dalam menerima materi jika dilihat hasil belajarnya?” 22. G :”Menurut saya tidak Mbak.” 23. P :”Bagaimana perbandingan nilai siswa pada ulangan limas dengan materi yang lain?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 387 24. G :”Menurut saya, nilai mereka pada ulangan limas meningkat daripada saat ulangan materi lain Mbak.” 25. P :”Bagaimana refleksi yang dilakukan oleh siswa?” 26. G :”Refleksi dari siswa sudah bagus Mbak, apalagi mereka senang mengikuti proses pembelajaran kemarin hanya saja siswa tidak ditanyai tentang keinginannya mengikuti pembelajaran yang semacam apa. Hal ini kan dapat digunakan refleksi juga oleh guru.” 27. P :”Apakah Ibu sudah memberikan arahan pada siswa saat melakukan aksi?” 28. G :”Ya sudah Mbak, namun masih terbatas karena siswa melakukannya dirumah sehingga saya hanya memantau perkembangannya di sekolah.” 29. P :”Saya rasa sudah lengkap infomasi yang Ibu berikan. Terimakasih Bu.” 30. G :”Iya sama-sama. Sukses ya Mbak.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 388 Lampiran 25

Wawancara Siswa Keterangan P : Peneliti

S1

: Siswa pertama (Alifia)

S2 : Siswa kedua (Dandy)

S3

: Siswa ketiga (Jeany)

S : Semua Siswa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.

26. 27. 28. 29. 30. 31.

P :”Silakan kalian perkenalkan diri terlebih dahulu.” S1 :”Halo namaku Alifia.” S3 :”Namaku Jeany.” S2 :”Nama saya Dandy.” P :”Nah gini, kemarin kalian sudah mengikuti pembelajaran bangun ruang sisi datar kan? Mulai dari apa saja? Coba sebutkan! S1 :”Iyaa, dari Kubus, Balok, Prisma, dan Limas.” P :”Kalau bagian saya kemarin kan bangun ruang Limas, kira-kira kalian masih ingat tidak pembelajaran limas yang seperti apa? Atau menggunakan alat peraga seperti apa?” S3 :”hmmm itu yang atap bangunan..” S1 :”Oyaa video tentang pemasangan atap suatu bangunan.” P :”Oke baik, selanjutnya Dandy mungkin kamu masih ingat cirri khas yang lain dari pembelajaran limas?” S2 :”Itu yang menggunakan balok.” P :”Balok atau kubus?” S2 :”Oiya kubus.” P :”Kubusnya digunakan untuk apa pada pembelajaran limas kemarin?” S2 :”Kubus dipakai untuk menentukan rumus umum volume limas.” P :”Lalu bagaimana proses refleksinya?” S1 :”Proses refleksinya menggunakan pohon refleksi, yang kita dibagiin kertas lipat berwarna lalu disuruh menuliskan dan digantungkan pada pohon refleksi.” P :”Selanjutnya menurut kalian pembelajaran limas yang kemarin kita lakukan dengan pembelajaran matematika yang biasa dilakukan oleh Bu Tika ada bedanya atau tidak?” S :”Ada Mbak.” P :”Nah bedanya seperti apa?” S3 :”Kalau pembelajaran limas yang kemarin itu menggunakan alat peraga dan ada videonya jadi lebih asyik.” P :”Ada lagikah yang membuat asyik?” S3 :”Kita bisa belajara dalam kelompok jadi lebih seru Mbak.” P :”Alifia, apakah mempunyai pendapat yang lain?” S1 :” Yaa lebih seru Mbak soalnya kita dikasih alat peraga jadi kita bisa mencoba langsung dan membuktikan rumusnya. Selain itu, kita jadi mempunyai bayangan tentang materi yang sedang dipelajari.” S3 :”Oiyaa kita juga disuruh membuat limas gitu, Mbak.” S1 :”Heem Mbak, dengan begitu kita jadi lebih kreatif.” P :”Terus gimana menurutmu Dan?” S2 :”Ya sependapat sama Alifia Mbak, kalau ada alat peraganya jadi kita mudah dalam membayangkan bagian-bagian dari bangun ruang tersebut.” P :”Kemarin Alifia sama Jeany sekelompok ya? Terus kalian aksinya membuat apa?” S1&S3 :”Iyaaa Mbak.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 389 32. S1 :”Membuat rumah-rumahan.” 33. P :”Kenapa kalian membuat rumah-rumahan?” 34. S1 :”Kalau menurutku itu menantang Mbak, karna kita harus membuat atap yang berbentuk limas terus membuat bangunannya juga. Ketika pembuatan itu, kita dituntut untuk teliti dalam menghitung ukuran-ukurannya supaya pas.” 35. S3 :”Pokoknya antimainstream Mbak.” 36. P :”Pada pembuatan aksi kalian diminta untuk bekerja dalam kelompok, apakah kalian benar-benar mengerjakan dalam kelompok?” 37. S1 :”Iya dong Mbak, cuman kemarin ada salah satub anggota kelompok kami yang tidak ikut pembuatan jadi dia mendapat bagian untuk finishing.” 38. P :”Oke bagus kalau gitu, nah kemarin kelompok Dandy kelihatan kurang maksimal dalam pembuatan aksi lalu apakah ada kendala?” 39. S2 :”Kendalanya diajakin kerja kelompok pada nggakmau, terus bingung mau membuat apa karna sibuk.” 40. P :”Lha memangnya kamu sekelompok ada kesibukan apa?” 41. S2 :”Sibuk pulang sekolah udah sore-sore terus.” 42. P :”Oalah begitu, selanjutnya menurut kalian bagaimana LKS yang saya rancang? Karna kemarin Alifia sempat memberi komentar tentang LKSnya.” 43. S1 :”Sebenernya aku seneng sama LKS yang Mbak buat, karena dengan LKS itu kita diajarin buat step by step jadi lebih paham tentang materinya. Biasanya kalau guru lain kan cuman langsung ke rumusnya jadi ngerti nggak ngerti harus dingerti-in. Mbak mungkin kurang teliti ngitungnya jadi hasil akhirnya aneh.” 44. P :”Lalu kalimat perintah pada LKS mudah dipahami tidak?” 45. S1 :”Lumayan kok Mbak.” 46. S3 :”Iya gampang Mbak.” 47. P :”Pada saat mengerjakan LKS apakah kalian benar-benar kerja kelompok?” 48. S2 :”Enggaaak..” 49. S1 :”Kalau kami ngerjain LKSnya dibagi-bagi Mbak, jadi semua punya bagiannya masingmasing nanti kalau ada yang tidak bisa menyelesaikan baru dikerjakan bersama. Selain itu, kita juga saling mengoreksi pekerjaan teman Mbak jadi semua bisa selesai dengan baik.” 50. P :”Oke sip, itu berarti kalian sudah bekerja sama dengan baik. Kalau kelompokmu bagaimana Dandy kok tidak bekerja dalam kelompok?” 51. S2 :”Ada anak yang mempengaruhi anak lain untuk males-malesan Mbak.” 52. P :”Siapa?” 53. S2 :”Salsabila.” 54. P :”Emang Salsa gimana?” 55. S2 :”Jadi dia enggak mau kerja kelompok pas buat aksi, jadi membuat yang lain males nggak peduli sama kerjaannya.” 56. P :”Kalau begitu, bagaimana dengan teman-teman yang lain?” 57. S2 :”Yang lain kesannya juga enggak peduli Mbak jadi susah diajak kerja bareng.” 58. P :”Selama pembelajaran, apakah kalian merasakan ada nilai kerja sama, kepedulian terhadap teman?” 59. S :”Ada Mbak.” 60. P :”Lalu adakah kegiatan yang membuat kalian lebih teliti, cermat, percaya diri, dan kerja keras?” 61. S1 & S2:”Iyaa..” 62. S3 :”Kalau percaya dirinya lumayan, Mbak.” 63. P :”Mengapa kamu merasa lumayan Dek?” 64. S3 :”Jadi misalnya ada kelompok yang ditunjuk mesti temen sekelompoknya saling melempar kesempatan gitu. Contoh kalau dikelompokku Alifia.” 65. S1 :”Iya aku sering jadii tumbal hehe..”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 390 66. P :”Oh jadi temen-temen belum merasa percaya diri gitu ya untuk menyampaikan pendapat.” 67. S1 :”Yaa kadang ada takut-takut jawab gitu Mbak, takut kalau jawabannya salah. Ya aku sebisa mungkin jawab setahuku.” 68. P :”Oke, untuk ulangan limas kemarin siapa yang tidak remedi?” 69. S1 :”Aku, Mbak.” 70. P :”Yaa Alifia, lalu yang lain bagaimana?” 71. S2 :”Remidiiiiiii..” 72. S3 :”Aku juga remidi.” 73. P :”Kenapa kalian bisa remidi?” 74. S2 :”Aku salah memahami soal, Mbak.” 75. P :”Nah menurut kalian bagaimana soal ulangan limas kemarin?” 76. S1 :”Menurutku gampang.” 77. P :”Gampang yang bagaimana? Bisa tolong dijelaskan?” 78. S1 :”Soal ulangan limas kemarin jumlahnya sedikit, lalu soal yang dikeluarkan juga sesuai dengan apa yang sudah diajarkan tetapi aku merasa tidak teliti.” 79. P :”Lalu soal manakah yang kamu merasa kesulitan saat mengerjakan?” 80. S1 :”Soal no 4 yang perbandingan volume limas dengan volume kubus Mbak.” 81. P :”Bagian mana yang kamu rasa sulit?” 82. S1 :”Aku paham maksud soalnya Mbak, cuman aku bingung harus menuliskannya seperti apa. Lalu banyak temen-temen yang merasa kesullitan Mbak di soal no 4.” 83. P :”Oke, kalau Jeany kendala apa yang membuat remidi?” 84. S3 :”Aku enggak teliti saat ngitung, terus pas soal luas permukaan limas aku salah pakai rumus.” 85. P :”Berarti karna enggak teliti lalu tidak salah pakai rumus? Apakah rumusnya hanya kamu hafalin?” 86. S3 :”Iya Mbak, aku ngapalin rumus.” 87. P :”Lalu kamu paham tidak rumus itu diperoleh darimana?” 88. S3 :”Paham.” 89. P :”Kemarin waktu saya ngoreksi punya Jeany itu ada kesalahan konsep saat mengerjakan soal, Jeany merasa kesulitan dengan metode seperti ini? Atau materi yang diajarkan tidak sesuai dengan soal ulangan? Atau bagaimana?” 90. S3 :”Aku seneng dengan cara ngajarnya, terus soal ulangannya juga udah diajarkan semua cuman aku merasa kesulitan untuk belajar di rumah. Di rumah sering digangguin adek pas belajar, jadi nggak konsen.” 91. P :”Kamu merasa kesusahan pada soal no berapa?” 92. S3 :”No 4, Mbak.” 93. P :”Selanjutnya Dandy mengapa kamu bisa remidi?” 94. S2 :”Aku salah rumus mbak di rumus volume Limas.” 95. P :”Coba tolong dijelaskan lebih detail letak kesalahanmu dimana?” 96. S2 :”Aku salah pakai rumus Mbak, rumus limas harusnya 1/3 aku malah pakai 1/6. Terus di LKS udah ada perbandingan volume limas dan volume kubus, jadi aku enggak ngitung langsung aja aku jawab sama kayak di LKS.” 97. P :”Selanjutnya no 3 sepertinya kamu juga salah ya?” 98. S2 :”Iya Mbak, soalnya aku ngitung alas limasnya juga.” 99. P :”Lalu bagaimana kesan kalian terhadap pembelajaran ini?” 100. S1 :”Senang Mbak, karena kita tidak dipaksakan langsung ngerti materinya tetapi kita juga melakukan secara langsung step by step jadi lebih paham.” 101. P :”Kalian merasa terbebani tidak dengan aksi?”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 391 102. S1 :”Sebenernya ya ribet mbak, karena tidak harus menyiapkan alat dan bahannya lalu pas mengerjakan bareng-bareng ada aja kendalanya seperti lupa bawa alatnya, terus keterbatasan bahan tapi kita seneng melakukkannya.” 103. P :”Oke, terimakasih ya waktunya semoga pembelajaran kemarin bisa membuat kalian lebih paham akan materi limas dan semakin menyadari jika matematika memiliki banyak kaitannya dalam kehidupan sehari-hari.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 392 Lampiran 26 Daftar Nilai Siswa 1. Competence NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

NAMA SISWA ADELINA DIFTA AJI PRAKOSO ALFINA NUR ROKHMAH ALIFIA ZAHRA PRAMESTI ALLANIS MOURENA ANDREA MAHARANI ANDRI SEPTIYA PRATAMA ANGGARA PRADANA AULIA WAN TOTOEN DANDY PRADANA EDELWEISS MAHESWARI FRIS ALIF ADITYA FIRMANSYAH ISMUDION GALIH ARDIAN HAFIDH FIRNAS IDHAM KATON IFADA NURCITA INTAN CHAYA JEANY LATIFA KIKI SALWA LARASATI MAWQUF ULUL HARSHAD MUH ADIKKA MUH FAJAR MUH RAFI ODHISTA MAHARANI RADEN MUH ZUFAR RAIHAN ADI RANI DZAKYA RUDI PRASETYO SALSABILA MAYSA SUPRIYATI YULI

NILAI

KET

75 75

lulus dengan remidi lulus dengan remidi

86

lulus

96 87 76

lulus lulus lulus

75 75 75 75

lulus lulus dengan remidi lulus dengan remidi lulus dengan remidi

75 75

lulus dengan remidi lulus

88 75 75 75 75 75 75

lulus lulus dengan remidi lulus lulus dengan remidi lulus dengan remidi lulus lulus dengan remidi

78

lulus

79 81 76 75 76 75 81 80 80 75 75

lulus lulus lulus lulus dengan remidi lulus lulus dengan remidi lulus lulus lulus lulus lulus dengan remidi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 393

32 33 34 35

ASTUTI SYAFA FITRANANDA TARISSA WIDHI VIJNA PUTRI YUSUF FARAS RATA-RATA

89 87 76 77

lulus lulus lulus lulus 78.37

2. Conscience NO

NAMA SISWA

1 2 3 4 5 6

ADELINA DIFTA AJI PRAKOSO ALFINA NUR ROKHMAH ALIFIA ZAHRA PRAMESTI ALLANIS MOURENA ANDREA MAHARANI ANDRI SEPTIYA PRATAMA ANGGARA PRADANA AULIA WAN TOTOEN DANDY PRADANA EDELWEISS MAHESWARI FRIS ALIF ADITYA FIRMANSYAH ISMUDION GALIH ARDIAN HAFIDH FIRNAS IDHAM KATON IFADA NURCITA INTAN CHAYA JEANY LATIFA KIKI SALWA LARASATI MAWQUF ULUL HARSHAD MUH ADIKKA MUH FAJAR MUH RAFI ODHISTA MAHARANI RADEN MUH ZUFAR RAIHAN ADI RANI DZAKYA

7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

PERCAYA DIRI KB C B V V V V V V

KERJA KERAS KB C B V V V V V V

V

V V V

V V V V V V V V V V V

V V V V V V V V V V V V V V V

V V V V V V V V V

CERMAT KB C B V V V V V V

V

V

V

V V V V

V

V

V

TELITI KB C B V V V V V V

V V V V

V

V V

V V V V

V V V V

V V V V V

V V V V V V

V V V

V V

V V V

V V V

V V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 394 29 30 31 32 33 34 35

RUDI PRASETYO SALSABILA MAYSA SUPRIYATI YULI ASTUTI SYAFA FITRANANDA TARISSA WIDHI VIJNA PUTRI YUSUF FARAS

V V V V V V V

V V V

V V V

V V V V

V V V

V V V V

V V V V

3. Compassion

NO

NAMA KELOMPOK

1 TITIK PUNCAK 1. ALFINA NUR ROKHMAH 2. ANDRI SEPTIYA PRATAMA 3. AULIA WAN TOTOEN 4. GALIH ARDIAN 5. RANI DZAKYA 2 SISI TEGAK 1. ALIFIA ZAHRA PRAMESTI 2. FRIS ALIF ADITYA 3. IDHAM KATON 4. JEANY LATIFA 5. ODHISTHA MAHARANI 3 RUSUK 1. ADELINA DIFTA 2. ALLANIS MOURENA 3. FIRMANSYAH ISMUDION 4. MAWQUF ULUL HARSHAD 5. TARISSA WIDHI 4 SISI ALAS 1. ANDREA MAHARANI 2. INTAN CHAYA 3. KIKI SALWA LARASATI 4. MUH FAJAR 5. RUDI PRASETYO 5 TITIK SUDUT 1. ANGGARA PRADANA

MAMPU BEKERJA SAMA KB C B

PEDULI KB C B

V V V V V

V V V V V

V V V V V

V V V V V

V V V V V

V V V V V

V V V V V

V V V V V

V

V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 395 2. EDELWEISS MAHESWARI 3. IFADA NURCITA 4. RAIHAN ADI 5. YUSUF FARAS 6 DIAGONAL SISI 1. AJI PRAKOSO 2. DANDY ANNAFI 3. RADEN MUH ZUFAR 4. SALSABILA MAYSA 5. SUPRIYATI YULI ASTUTI 7 BIDANG DIAGONAL 1. HAFIDH FIRNAS 2. MUH ADIKKA 3. MUH RAFI 4. SYAFA FITRINANDA 5. VIJNA PUTRI

V V V V

V V V V

V V

V V

V

V V V

V V

V V V V V

V V V V V

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 396 Lampiran 27 Hasil Scanning Kuesioner Respon Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 397

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 398

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 399

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 400 Lampiran 28 Gambar Penelitian

Siswa berdiskusi bersama kelompok

Guru mendampingi siswa selama proses pembelajaran

Siswa melakukan invsetigasi tentang unsur-unsur limas didampingi oleh peneliti