ikreatif PERSPEKTIF:
HANDICRAFT INDONESIA HARTA KARUN DUNIA
EXPERT:
ARI SANTOSA :
SANG MAESTRO COSPlAY
TOKOH:
04
INDONESIA KREATIF, BISA!
Rp 45.000,00
TRIAWAN MUNAF:
2016
talenta Kreatif indonesiA MENDUNIA
Anak Agung Ngurah Puspayoga
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
PENGGERAK EKONOMI KREATIF
04 ikreatif
2016 / 1
dien yodha
KOPERASI & UKM
2 / 2016
ikreatif 04
dari redaksi
ikreatif
MEMBANGUN KEKUATAN EKONOMI BARU MELALUI
Pemimpin Umum/Perusahaan Lukman Purnomosidi
EKONOMI KREATIF, KOPERASI & UKM
Wakil Pemimpin Umum/Perusahaan Imran Syamnir Direktur Komersial Jimmi Rachmat Pengembangan Usaha Dimas Ario Shakti M Dwiki Randiputra Pemimpin Redaksi Erfendi Eka Putra Wakil Pemimpin Redaksi Zal Hanif Redaktur Pelaksana/Editor Rusli M. Tang Redaktur Muhammad Agus Slamet Djoko Hadi Winarso Reporter Ade Riyan Purnama Dio Irsandi Mohamad (Kontributor Bandung) Fotografer Choky Saktiawan Biro Luar Negeri Adinda Mutiara Sabila (Koordinator) Desain Grafis Sandi Yusandi Fitra Madjid Sekretaris Redaksi Fat Juliati Marketing Indah Nurhayati Vina Septi Kurniati Sirkulasi & Distribusi Wardoyo Sumber Daya Manusia Ira Gita Safira Narasumber Unggulan: Triawan Munaf Arief Yahya Dr. Mari Elka Pengestu MS Hidayat Suryo B. Sulisto Budiyarto Linggowiyono Prof. Dr. Hermanto Siregar Dr. Arissetyanto Nugroho Dr. Imam Santosa M.Sn Dr. Umar Juoro Dr. Marzan A. Iskandar Dr. Rinaldi Firmansyah Dr. Aviliani Dr. Marcia Codinachs Ira Puspa Dewi Nyoman Nuarta Ikang Fawzi Bondan Winarno Ahmad Dhani Mitra Organisasi Unggulan: Kadin Indonesia Diaspora Indonesia Alamat Perusahaan Jl. Cibitung I No.22 Kebayoran Baru - Jakarta Selatan Telp : 021-8344 7049, 021-270 1873 Fax : 021-290 35 116 E-mail :
[email protected] Penerbit PT. Prima Indonesia Kreatif
Salam Kreatif Indonesia,
M
asa depan Ekonomi Indonesia adalah Industri Kreatif”. Itulah intisari pidato Pengukuhan Dr. Mari Elka Pangestu (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2011-2014) sebagai Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia bulan Agustus 2015 yang lalu. Dalam pidato yang bertajuk “EKONOMI KREATIF sebagai kekuatan baru bagi ekonomi Indonesia yang bisa menghadapi tantangan global; menjadi sumber pertumbuhan baru yang juga pembangunan berkelanjutan; dan memanfaatkan aset Indonesia - modal budaya dan sosial” nampak jelas perspektif dari Prof. Mari Elka Pangestu bahwa Ekonomi Kreatif sangatlah strategis bagi ekonomi Indonesia saat ini dan terutama di masa depan. Ini jelas relevan sekali ketika faktanya harga-harga komoditi unggulan Indonesia merosot tajam: minyak, gas, batubara, CPO dan komoditas lainnya, maka harapannya adalah ‘mencari sumber daya baru’ yang bisa diandalkan secara jangka panjang, yang mempunyai daya saing kelas dunia dan dapat terbarukan. Tak pelak bahwa harapannya adalah pada ‘Sumber Daya Kreatif’ yang hakekatnya sudah kita miliki turun menurun dan tentunya akan dapat kita produksi dengan harga yang kompetitif. Sampai pada argumen itu kita sudah jelas. Namun pertanyaan yang relevan adalah: Siapa pelakunya? Siapa pembinanya? Bagaimana cara membinanya? Tidak sulit untuk menjawabnya karena pikiran kita langsung akan melirik pada ‘Koperasi dan UKM’. Tapi masyarakat tak terlalu banyak yang tahu mengenai ‘Kemana arah pembinaan Koperasi dan UKM Indonesia? Untuk itulah pada edisi ke 4 ini kami mengangkat Laporan Utama mengenai Kementerian Koperasi & UKM untuk membedah arah Koperasi dan UKM Indonesia. Ada 56,5 juta unit usaha UKM di Indonesia dengan kontribusinya terhadap PDB mencapai 57,9 persen dengan tingkat penyerapan tenaga kerja sebesar 97,16 persen dari total angkatan kerja. Ini penting sekali karena pada catatan akhir pidatonya Mari Pangestu mengingatkan: “ ...Yang paling penting komitmen politis pemerintah yang tidak terbatas pada sloganslogan tetapi program aksi yang dilaksanakan secara konsisten dalam kurun waktu yang cukup lama agar efektif “. Pembinaan seperti ini telah dilakukan oleh Pemerintah Korea dan Inggris selama beberapa dekade sehingga produk-produk industri kreatif mereka sudah mendunia. Seperti yang sudah disebut, agar kreativitas terus berkembang, pencetus ide kreatif yang berhasil dengan suatu inovasi, harus bisa mendapat nilai ekonomi dari inovasi tersebut. Regulasi yang mendukung dan kondusif seperti antara lain perlindungan terhadap HAKI, insentif pajak, fiskal, hibah, subsidi dan lainnya yang tepat untuk mendorong kreativitas sangat diperlukan. Kita semua yakin bahwa sumberdaya kreatif Indonesia adalah sangat melimpah, apalagi hal ini sudah dibuktikan dengan talenta-talenta muda Indonesia yang sudah mulai mendunia. Mari kita songsong Ekonomi Indonesia yang maju dengan salah satu pilarnya adalah koperasi dan UKM yang kuat.n
| Dr. Lukman Purnomosidi
04 ikreatif
2016 / 3
daftar isi
03
26
DARI REDAKSI
10
COVER STORY
DAERAH
30
MEMBANGUN BANYUWANGI DENGAN KREASI FESTIVAL
BRI, Gairahkan Talenta Muda nan Kreatif
34
Kreator Pameran Kerajinan Indonesia
40
Handicraft Indonesia, Harta Karun Dunia
50
WUJUDKAN.COM ALTERNATIF PEMBIAYAAN PROYEK KREATIF
52
IWAN FALS KOMUNIKASI KREATIF DARI LEGENDA MUSIK
58
JOSE RIZAL MANUA
MENDIDIK GENERASI BANGSA MELALUI TEATER
54 EXPERT
ARI SANTOSA
Lompatan Kreatif Sang Maestro Cosplay Tak hanya dikenal sebagai langganan jawara kontes merancang kostum berkarakter, karena dosen yang satu ini juga ngetop lewat cosplay yang fenomenal.
66
MASTER SEAFOOD DARI BANDAR DJAKARTA
68
eDO KONDOLOGIT: POPULERKAN PAPUA LEWAT LAGU
70
Ridwan Tulus: Kreator Pariwisata Hijau
72
Dufan Ancol Taman Impian: Liburan Seru & Memacu Adrenalin
76
Jenggala, Brand-nya Keramik Indonesia 4 / 2016
ikreatif 04
62 TOKOH
TRIAWAN MUNAF
INDONESIA KREATIF, BISA!
04 ikreatif
2016 / 5
DARI ANDA
Perkaya Dengan Riset Terimakasih, saya sudah baca majalahnya. Keren. Saya juga bikin majalah serupa lima tahun lalu di Yogyakarta. Soal industri kreatif. Namun stop sekarang. Biasa, soal klasik, biaya. Dan saya gembira majalah ini hadir. Tak ada yang punya isu serupa kayaknya. Salut. Secara umum tampilan majalah sudah oke. Tetapi jangan cepat puas, kreativitas tidak pernah mengenal kata itu. Soal isi konten misalnya, harus terus diperdalam. Perkaya dengan riset-riset yang relevan. Sekarang banyak sekali talenta muda di Indonesia yang bagus. Namun tidak banyak yang terpublikasi. Itu PR bagi tim ikreatif untuk mewawancarai mereka. Semoga edisi onlinenya juga tak kalah greget. Ikreatif memperkaya kazanah pengetahuan masyarakat Indonesia. Hanitianto Joedo
[email protected] @hjoedo (tokoh animasi Indonesia)
Jl. Cibitung I No.22 Kebayoran Baru - Jakarta Selatan Telp : 021-8344 70 49 021-270 18 73 Fax : 021-290 35 116 E-mail :
[email protected] @ Majalah iKreatif 081315458835 (Erfendi Eka Putra)
6 / 2015 2016
ikreatif 04
Diaspora Indonesia Dengan Senang Hati Siap Bekerjasama
kreativitas untuk mereka bisa menjadi pendukung ekonomi masyarakat tolong itu juga bagian dari Liputan majalah ini.
Majalah ikreatif liputannya luas sekali. Saya cukup tertarik karena banyak pelaku di diekpose. Itu yang sebetulnya diperlukan oleh masyarakat. Sisi positif dari usaha yang mereka jalankan. Teruskan. Diaspora Indonesia pasti dengan senang hati siap bekerjasama karena nilai positifnya banyak sekali.
Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga Menteri Koperasi dan UKM
Edward Wanandi PT Gemala Sarana Wiyata Jl. Rasuna Said Jaksel
Jangan Lupa Koperasi Juga Mengusung Semangat Kreativitas UKM Indonesia itu sebagian besar usahanya adalah dari aktivitas penciptaaan barang dan jasa berbasiskan keahlian bakat dan kreativitas. Kami senang diberitakan apalagi jumlah UKM kita amat besar. Silahkan hubungi instansi yang terkait dengan kebutuhan majalah ini. Kami siap support data-data yang diperlukan untuk pemberitaan. Kami punya Smesco, rumahnya UKM Indonesia. Setiap hari selalu ada even yang mengusung kreativitas karena memang itu ciri khas UKM Indonesia. Manfaatkan infrastruktur yang ada sehingga ikreatif bisa menampilkan wajah-wajah pelaku UKM Indonesia. Jangan lupa koperasi juga mengusung semangat
Reportase Kreatif Saya baru tahu ada majalah yang khusus membahas tentang ekonomi kreatif. Isinya asyik, cukup menghibur dan edukatif. Saran saya, sebagai majalah kreatif, harusnya reportase juga bisa dibuat kreatif alias tidak hanya membuat profil orang-orang yang bergerak di ekonomi kreatif. Misalnya membahas secara utuh sebuah permasalahan atau isu di industri kreatif. Salam, Widihasto WP Yogyakarta
Isi Dengan Cerpen Hallo ikreatif. Saya suka sekali baca kamu. Karena saya senang traveller, kalau boleh saran, kenapa ikreatif nggak buat rubrik fiksi yang mengangkat tentang ekonomi kreatif suatu daerah di Indonesia. Misalnya, cerpen tentang perjalanan wisata ke 3 Gili di Lombok. Pasti bakalan seru dan menyenangkan. Desi 32 Tahun, Jakarta Utara
Terus Tingkatkan Mutu Liputannya Terimakasih sudah mengupas pernak pernik kreativitas kota Yogyakarta. Sungguh merupakan kehormatan dan kebanggaan bagi kami, Kota Yogyakarta tampil eksklusif di majalah ini. Saran kami walaupun kami rasakan belum seluruhnya dikupas karena masih banyak lagi energi kreatif yang dahsyat di Yogyakarta. Namun kami mengerti karena keterbatasan waktu dan konten yang tersedia. Ke depan, sebaiknya jika memang media onlinenya sudah ada, maka akan bisa lebih menjangkau. Maksimalkan informasi soal kreativitas anak bangsa lewat media tersebut. Kami percaya melihat konten yang tersedia ini adalah majalah satu-satunya yang bisa mewakili aspirasi industri kreatif. Apalagi strateginya untuk memasarkan produk-produk dan talenta kreatif di seluruh kabupaten/kota. Sangat menginspirasi dan prmote bagi pelaku industry kreatif. Terus tingkatkan mutu liputannya. Wawan Harmawan, SE, MM Wakil Ketua Kadin Yogyakarta
04 ikreatif
2016 / 7
LAPORAN UTAMA
E KOPERASI & ukm
PENGGERAK EKONOMI KREATIF Dengan dukungan 56,5 juta pelaku koperasi dan UKM, tentunya akan menjadi kekuatan super untuk mendongkrak ekonomi kreatif Indonesia. | Teks : Rusli M. Tang
konomi kreatif Indonesia saat ini memang tengah menjadi primadona. Inilah “komoditi" non migas yang dianggap dapat menghasilkan pundi-pundi yang luar biasa. Tak percaya? Lihat saja pameranpameran craft atau kerajinan Indonesia yang sering digelar di Senayan sana. Dari setiap pameran itu saja, miliaran rupiah mampu diraup oleh pengrajin, yang notabene banyak buyer asing yang membeli langsung di ajang pameran. Itu baru soal kerajinan. Belum termasuk sektor lain seperti pariwisata, seni dan budaya, kuliner dan sebagainya. Artinya, Indonesia begitu kaya akan anugerah. Tak hanya kaya sumber daya alam, tapi juga melimpah sumber daya kreativitasnya. "Di Indonesia, kita memiliki kekayaan budaya yang beragam dan unik sesuai potensi daerahnya, serta memanfaatkan sumber daya bahan baku yang melimpah, sehingga ekonomi kreatif sangat tepat untuk dikembangkan dan diinovasikan dengan memadukan budaya lokal," tegas Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga kepada iKreatif di kantornya. Ungkapan optimistis dari sang Menteri itu bukanlah memberi harapan palsu. Karena kenyataannya, perekonomian Indonesia memang potensial untuk berkembang dan maju dari sektor ekonomi kreatifnya. Tekad untuk mendorong ekonomi kreatif agar mampu “terbang tinggi” pun sudah disiapkan. Tekad saja tentu belum cukup untuk mengembangkannya. Namun Kementerian Koperasi dan UKM memiliki amunisi cukup untuk “bertempur” demi kejayaan ekonomi kreatif di negeri tercinta ini. Dengan dukungan 56,5 juta pelaku koperasi dan UKM, tentunya akan menjadi kekuatan yang super untuk mendongkrak ekonomi kreatif Indonesia.
FOTO: GOOGLE.COM
8 / 2016
ikreatif 04
LAPORAN UTAMA
“
Kini, saatnya seluruh stakeholder yang bergerak di
ekonomi kreatif Indonesia berbagi tugas dan bergandengan tangan untuk mencapai tujuan. Yaitu “swasembada” sekaligus pengekspor kreativitas yang mumpuni.
”
Perlu strategi, kebijakan, serta implementasi yang komprehensif untuk memajukan ekonomi kreatif. Apalagi, seperti diketahui bahwa pada tahun 2014 ekonomi kreatif baru bisa menyumbang sekitar 7,1% terhdap PDB nasional dan 5,8% dari total ekspor nasional. Padahal potensinya jauh melebihi angka tersebut. Bandingkan dengan negara maju yang ekonomi kreatifnya mampu menyumbang sekitar 20% pemasukan bagi negaranya. Bahkan seorang Triawan Munaf, Ketua Badan Ekonomi Kreatif, pun pernah mengungkapkan bahwa ekspor dunia untuk ekonomi kreatif itu nilainya sekitar dua kali produksi minyak Arab Saudi. “Ekonomi kreatif diharapkan bisa jadi tulang punggung perekonomian kita,“ ujarnya. Nada optimistis pun juga mencuat dari pengusaha pers dan pimpinan Media Group, Surya Paloh. Katanya, potensi Indonesia ditinjau baik dari segi penguasaan teknologi maupun marketing yang ada di negeri ini tetap mampu untuk melanjutkan obsesi-obsesi besar membangun industri kreativitas yang lebih hebat di negeri ini. “Saya yakin pemerintahan Bapak Jokowi dan JK ini yang sejak awal kampanyenya menekankan akan memberikan perhatian khusus daripada pengembangan industri kreativitas di negeri kita ini. Nah ini akan kita dorong terus, untuk membangun kejayaan industri kreatif di negeri kita ini,” katanya pada pembukaan acara pameran industri grafika di Jakarta beberapa waktu silam. Kini, saatnya seluruh stakeholder yang bergerak di ekonomi kreatif Indonesia berbagi tugas dan bergandengan tangan untuk mencapai tujuan. Yaitu “swasembada” sekaligus pengekspor kreativitas yang mumpuni. Dengan begitu, bukan tak mungkin gelombang ekonomi kreatif nasional akan menjadi fondasi kokoh dalam membangun ekonomi negeri ini. Kementerian Koperasi dan UKM memang memegang peranan penting dalam memajukan ekonomi kreatif. Pasalnya institusi ini mengemban tugas untuk menciptakan sekaligus mendorong entrepreneur-entrepreneur di bidang kreatif untuk terus berkarya. Menarik ditunggu kontribusinya dalam pertumbuhan ekonomi nasional. n
04 ikreatif
2016 / 9
COVER STORY
Anak Agung Ngurah Puspayoga Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM):
“Pengusaha Kecil - Menengah Itu Lincah DAN Kreatif” Di Indonesia, hampir 90% pelaku usaha adalah UKM. Nah, untuk mendorong tumbuh kembangnya sektor usaha berbasis kreativitas, apa saja upaya yang telah dilakukan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah? | Teks : Erfendi Eka Putra
S
ejak dilantik menjadi Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), 27 Oktober 2014 yang lalu, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga berusaha keras mengemban amanat yang dititip Presiden Jokowi dan Jusuf Kalla. Yaitu memajukan koperasi dan UKM Indonesia, sesuai prinsip Nawa Cita. “Dari awal bekerja saya berusaha berkoordinasi dengan kementerian lain terkait bagaimana, menjaga regulasi-regulasi yang dilahirkan harus mendukung perkembangan dunia usaha, khususnya UKM. Yang juga menjadi tantangan, bagaimana meningkatkan standar kualitas supaya di luar, orang melihatnya sebagai sesuatu yang berbeda. Industri-industri kecil di daerah proses produksinya harus dibenahi, disupport agar bisa meningkatkan kontinuitas, efisiensi dan kualitas produk itu sendiri. Kemudian kalau berbicara pasar global, tuntutan pasar dunia, produk itu harus berwawasan lingkungan,” ungkap pria kelahiran 7 Juli 1965, disela sesi pemotretan dengan majalah iKreatif. Kepada tim iKreatif, dengan santai Puspayoga mencoba meyakinkan bagaimana pentingnya Koperasi dan UKM dalam memajukan ekonomi bangsa. Untuk kebutuhan akurasi tulisan dan data, Wakil Gubernur Bali periode 2008-2013 itu juga meminta stafnya mencatat semua pertanyaan dan memberikan jawaban secara tertulis. Berikut petikannya; Program kerja apa saja yang sudah Anda lakukan untuk menberdayakan Koperasi dan UKM Indonesia, khususnya untuk ekonomi kreatif? Harus diingat saat ini, UKM itu ditangani oleh banyak lembaga. Ada 23 kementerian dan lembaga
10 / 2016
ikreatif 04
terkait. Dan masing-masing memiliki data base. Pemerintah daerah dan perbankan juga punya. Dalam cetak biru pengembangan ekonomi kreatif, Kementerian Koperasi dan UKM ditunjuk sebagai koordinator dan penanggungjawab pada empat strategi sesuai Peraturan Presiden No. 6 tahun 2009. Apa saja bidang tugasnya? Pertama, untuk pengembangan ekonomi kreatif maka Kementerian Koperasi dan UKM harus memberikan kemudahan memulai dan menjalankan usaha. Kedua, memprioritaskan bantuan dan fasilitasi pembiayaan khususnya bagi usaha kreatif yang visible namun belum bankable. Ketiga, memfasilitasi interaksi pelaku industri untuk mengembangkan skema pembiayaan yang efektif. Dan yang keempat adalah menfasilitasi pertemuan pelaku industri kreatif dengan lembaga pembiayaan. Dari penjelasan Anda, sebagian besar adalah soal pembiayaan. Upaya apa yang sudah dilakukan Kemenkop dan UKM dalam mengatasi persoalan pembiayaan tersebut? Kami sudah memiliki sekurang-kurangnya tiga program pembiayaan unggulan untuk mengatasi permasalahan permodalan bagi para pelaku. Kami punya dana stimulan atau bantuan sosial. Sifatnya hibah dari APBN langsung kepada pelaku koperasi dan wirausaha pemula. Kemudian ada kredit semi komersial bagi koperasi dan UKM yang dikucurkan melalui lembaga pengelola dana bergulir (LPDB) dan Kredit Program dengan penjaminan dan subsidi bunga. Kita mengenalnya dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“
Kami sudah memiliki sekurang-kurangnya tiga program pembiayaan unggulan untuk mengatasi
permasalahan permodalan.
”
FOTO: RUSLI M. TANG
04 ikreatif
2016 / 11
COVER STORY
FOTO: ADE RIYAN PURNAMA
Untuk LPDB misalnya, tahun ini kami menyiapkan Rp2,35 triliun untuk disalurkan kepada 174.000 UMKM melalui 940 mitra. Jumlahnya meningkat dari tahun lalu yang Rp2,1 triliun. 60 persen dari Rp2,35 triliun tersebut diperuntukkan bagi sektor riil. Terutama para pengusaha kecil bidangnya berkaitan dengan ketahanan pangan, energi terbarukan, maritim dan kelautan, serta program pariwisata dan ekonomi kreatif. Sedangkan 40 persen sisanya bagi pendanaan di sektor simpan pinjam. Terkait dengan dana tersebut, bagaimana syaratnya untuk bisa mendapatkan? Sangat sederhana. Pertama, usaha yang dikelola dan dijalankan harus berumur minimal dua tahun. Kedua, koperasi dan UKM tersebut harus berbadan hukum atau memiliki legalitas. Ketiga, merupakan usaha produktif dengan neraca usaha yang jelas dan menghasilkan laba. Lalu bagaimana dengan jangka waktu pinjamannya? Jangka waktu pinjamannya cukup panjang. Yaitu lima sampai delapan tahun. Bunganya hanya lima persen per tahun. Artinya debitur hanya menanggung beban bunga sebesar 0,23% per bulan. Ini merupakan stimulus pemerintah, agar lebih banyak lagi koperasi dan pelaku UKM yang bisa mengakses dana ini. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) resmi dibuka Desember 2015. Yang menjadi kekhawatiran tersendiri adalah sektor UKM lokal, yang belum mampu untuk bersaing dengan produk negara tetangga. Di sisi lain, karpet merah, produk asing akan bebas masuk ke pasar Indonesia. Namun, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga tidak gamang. Pria asal Bali ini yakin produk Indonesia mampu bersaing dan tidak kalah kualitas dengan produk milik negara tetangga. Pada suatu kesempatan dia mencontohkan persaingan produk Indonesia dan Tiongkok. Puspayoga dengat tegas mengatakan bahwa dari sisi desain, produk Tiongkok kalah jauh dengan produk asal Indonesia.
12 / 2016
ikreatif 04
FOTO: ADE RIYAN PURNAMA
Menghadapi MEA, apa saja persoalan yang dihadapi Kemenkop dan UKM dalam membesarkan ekonomi kreatif dan bagaimana solusinya? Saat ini permasalahan UKM industri kreatif masih berkutat pada keterbatasan untuk membuat business plan, lemahnya pengembangan diri, pencatatan keuangan bisnis belum dilakukan secara tertib, terbatasnya pengembangan kerja sama, kemitraan dan jaringan bisnis khususnya dengan lembaga keuangan. Soal legalitas itu penting untuk mendapatkan kepercayaan dan pembiayaan. UKM kita justru lemah di situ. Kemudian soal perlindungan hukum. Produk ekonomi kreatif kita sering dicontek oleh pelaku dari negara lain. Namun ke depan semua hambatan di atas bisa kita atasi. Ingat, pengusaha kecil dan menengah kita itu sangat lincah dan kreatif. Saya optimis UKM kita sangat bisa bersaing. Desain produk kita bagus. Itu yang harus kita lindungi supaya tidak dicontek. Produk-produk berkualitas hak ciptanya harus kita lindungi. Apakah perlindungan itu sudah dilakukan? Sudah. Kami kerja sama dengan Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Itu terobosan untuk mendorong produktivitas usaha dan melindungi kreativitas hasil karya UKM. UKM yang produknya berorientasi ekspor kami layani pendaftaran hak ciptanya secara gratis. Biasanya pengurusan hak cipta sampai 14 hari kerja. Tapi, bila ada rekomendasi dari Kementerian Koperasi prosesnya lebih cepat, bisa satu hari. Kami buat mudah dan tidak berbelit. Prosesnya juga online. Dalam hal promosi produk-produk UKM apa saja yang sudah dilakukan Kemenkop UKM selama ini? Kami punya beberapa program rutin dalam pengembangan kewirausahaan untuk memasarkan keunggulan UKM, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kami punya gedung SMESCO dan menyelenggarakan pameran SMESCO tematik. Ada fesyen dan asesoris, food & packing, craft & home furnishing serta pameran produk kreatif
Low Profile A
nak Agung Ngurah Puspayoga ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk membantunya sebagai Menteri Koperasi dan UKM. Sebelum menjabat Wakil Gubernur, pria berbadan gempal tersebut pernah menjadi Ketua DPRD Kota Denpasar. Ia kemudian terpilih sebagai Wali Kota Denpasar periode 2000-2005. Ia selanjutnya terpilih kembali untuk periode 2005-2010. Namun pada 2008, PDIP menunjuknya untuk menjadi Wakil Gubernur mendampingi mantan Kapolda Bali, I Made Mangku Pastika. Karier politiknya terbilang mulus. Ayah Puspayoga, Cokorda Bagus Sayoga adalah politisi ulung dantokoh PNI tulen. Sejak remaja pula ayahnya sudah menempa Puspayoga terjun ke politik. Bila ditarik dari garis keluarganya, ayah A.A. Ngurah Abiyoga itu merupakan keturunan raja-raja di Bali. Kakek buyutnya, Tjokorda Ngurah Made Agung, merupakan Raja Badung yang gugur dalam Perang Puputan Badung, 20 September 1906. Kendati masuk kasta kesatria, Puspayoga enggan dipanggil sebagai kalangan ningrat. Puspayoga, seperti pengakuan beberapa koleganya adalah tipe pejabat yang cenderung low profile. Kini, setahun lebih ia menahkodai Kementerian Koperasi dan UKM. Salah satu tugasnya adalah menumbuhkan jiwa-jiwa wirausaha baru dan meningkatkan geliat bisnis UKM agar makin berkualitas dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia. Puspayoga tidak berangkat dengan pengalaman nihil soal menggarap dan mengembangkan UKM. Jauh sebelum ada KUR suami dari Bintang Puspayoga itu sudah punya fasilitas pembiayaan untuk koperasi dan UKM bagi masyarakat Denpasar. Program itu dilaksanakan saat menjadi Wali Kota Denpasar. Ia juga inisiator Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida), program untuk mendukung pengembangan UKM di Bali.n
Anak Agung Ngurah Puspayoga Tempat dan Tanggal Lahir: Denpasar, Bali, 7 Juli 1965 Pendidikan: Sarjana, Universitas Ngurah Rai, Bali Karier: - Wakil Gubernur Bali periode 2008-2013 - Wali Kota Denpasar periode 2000-2005 dan 2005-2008 Keluarga: Istri: IGA Bintang Puspayoga Anak: Anak Agung Ngurah Abiyoga.
FOTO: RUSLI M. TANG
04 ikreatif
2016 / 13
COVER STORY unggulan daerah. Kami juga terlibat aktif setiap tahunnya menyelenggarakan pameran Pekan Produk Kreatif Indonesia. Setiap tahun juga ada agenda ekspos produk UKM berbasis ekspor di kawasan bisnis strategis di berbagai negara. Ada juga SMESCO Festival Conjunction dengan SMESCO International Expo. Menyelenggarakan temu karya kerajinan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta keterampilan dalam membaca tren pasar dalam meningkatkan daya saing produk. Ada juga SMESCO Indonesia Catalogue dalam rangka mempromosikan produk UKM kreatif dan memiliki daya saing. Saat ini sudah banyak pengusaha memilih memasarkan barang dagangannya melalui internet. Alasannya tentu karena biaya murah dan praktis. Bagaimana tidak, hanya dengan bermodal akses internet, pedagang bisa menjamah konsumen di seluruh dunia, pun yang berada di pelosok. Namun syaratnya, konsumen juga harus memiliki jaringan internet untuk melihat-lihat barang yang dijajakan. Badan Pusat Statistik menyajikan data bahwa jumlah UKM di Indonesia mencapai 56,2 juta unit. Sekitar 75 ribu unit bisnis tercatat memanfaatkan internet. Kementerian Koperasi dan UKM tidak mau ketinggalan kereta. Menurut pengakuan Puspayoga, internet tidak hanya digunakan sebagai alat pencari informasi dan komunikasi, kini internet harus bisa menjelma menjadi “pasar” bagi UKM. Untuk itu, pihaknya sudah memberikan dukungan kepada pengusaha-pengusaha yang memanfaatkan jaringan internet dengan memberikan pelatihan untuk pemasaran secara online. Koperasi misalnya dimotivasi ikut memanfaatkan teknologi terkini. Bagaimana Kementerian Anda memanfaatkan pasar e-commerce yang kini menjadi tren? Sudah berjalan. Itu juga upaya mengatasi hambatan promosi. Bisnis e-commerce jadi an-dalan bagi UKM dan kami sudah bekerja sama dengan satu situs e-commerceterkemuka. Itu adalah bentuk inisiatif untuk mendorong bisnis UKM di ranah online bekerja sama dengan pemain e-commerce besar lokal seperti blibli.com. Kerjasamanya seperti apa? Rinciannya silakan tanya ke SMESCO. Itu kerja sama SMESCO dengan Bapak Hermawan Kertajaya dari MarkPlus. Kami punya brand untuk UKM namanya “Galeri Indonesia WOW!”. Nah, galeri itu dengan situs blibli.com bekerja sama. Situs itu khusus menjajakan produk-produk dari berbagai UKM asli Indonesia. Tentu kami berharap itu peluang bagi para UKM untuk memasarkan produk unggulannya. Situs itu akan membantu mempromosikan dan mendistribusikan produk UKM Indonesia.n
14 / 2016
ikreatif 04
Sumber: Bank Indonesia
04 ikreatif
AL
TOT
JAW AB ARA T BAN DKI TEN JAK ART AR D.I. AYA YOG YAK ART A JAW A TE NGA H JAW A TI MUR BEN GKU LU JAM BI BAN DA SUM ACE ATE H RA UTA SUM RA ATE RA BAR AT SUM RIA ATE U RA SEL KEP ATA ULA N UAN BAN RIA GKA U BEL ITU NG KAL LAM IMA PUN NTA G N KAL SEL IMA ATA N NTA NB KAL ARA IMA T N T AN KAL TIM IMA UR NTA NT SUL ENG AWE AH S I TE SUL NGA AWE H SI S ELA SUL TAN AWE SI U SUL TAR AWE A SI B ARA T G SUL ORO AWE NTA SI T LO SUL ENG AWE GAR SI T A ENG GAR NUS A A TE B NGG ARA ALI TIM UR MAL UKU PAP MAL UA UKU UTA RA PAP UA BAN BAR KD AT I LUA TID RN AK EGE TER RI IDE NTI FIK ASI
753,216.8
2,055.2
60.3
3,272.1
2,445.4 7,176.7 1,552.9
6,227.6
7,427.3 30,673.1
5,431.4
2,545.1
2,411.5
7,448.0
7,541.0 26,356.8
6,359.3
9,994.8 13,734.1 20,589.2
13,726.6
3,180.6
19,670.5 8,733.4
115,142.4
94,815.6
86,384.3 100,647.4
46,197.7
22,432.1
14,471.1
7,940.8
10,265.7
4,945.9
12,204.5
29,156.2
KOPERASI & UMKM
DALAM ANGKA
Sumber: Bank Indonesia
PERKEMBANGAN BAKI DEBET KREDIT UMKM MENURUT LOKASI PROYEK DI PROPINSI PER SEPTEMBER 2015
2016 / 15
LAPORAN UTAMA
Agus Muharam
(Sekretaris Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah):
Jadikan Koperasi Pusat Pengembangan
Ekonomi Kreatif
Sudah tumbuh beberapa koperasi yang bergerak di sektor industri kreatif. Namun, belum digali spesifik sesuai dengan bidang masing-masing. Di sisi lain, pembangunan ekonomi kreatif juga perlu didukung teknologi. | Teks & Foto : Erfendi Eka Putra & Ade Riyan Purnama
16 / 2015 2016
ikreatif 04
LAPORAN UTAMA
K
operasi, Usaha Kecil dan Menengah terbukti dapat menyelamatkan perekonomian nasional dari krisis yang cukup hebat tahun 1998. Sektor usaha itu sekaligus juga menjadi motor penggerak utama ekonomi Indonesia. Koperasi dan UKM sudah teruji sebagai kelompok usaha yang memiliki daya responsif, fleksibilitas, dan adaptasi yang luar biasa terhadap berbagai perubahan pasar. Kini, di era konsep ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi utama atau dikenal dengan ekonomi kreatif, maka konsep ekonomi ini bisa bertumbuh lebih cepat lagi jika memiliki wadah berkumpul. “Nah, salah satu wadah yang pas untuk ekonomi kreatif ini adalah Koperasi. Kenapa? Karena di koperasi ada pelatihan, ada pendidikan. Koperasi dapat menjadi pusat pengembangan ekonomi kreatif dengan saling berbagi pengalaman dan mendorong untuk sama-sama mengembangkan usaha sehingga bisa meningkatkan kreativitas pelaku usaha,” terang Agus Muharam, Sekretaris Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Koperasi lanjut Agus menawarkan pelembagaan usaha bagi generasi muda yang melakukan kegiatan kreatif sehingga komunitas yang terbentuk bisa bertumbuh secara ekonomi. “Khusus untuk ekonomi kreatif sudah ada yang tumbuh beberapa koperasi. Namun belum fokus pada 14 sektor indutri kreatif yang ada. Sayangnya memang belum digali spesifik sesuai bidang masing-masing,” ujarnya. Ia mencontohkan, untuk pakaian muslim, jika pelaku atau komunitas yang ada bergabung dalam sebuah koperasi maka hasilnya akan luar biasa. Demikian juga dengan film dan kegiatan seni budaya lainnya. Namun, di Bali sudah ada koperasi khusus bagi penggiat seni budaya, seperti koperasi pelukis, penjual barang seni, koperasi bidang pertunjukkan seperti Wayang Wong. Koperasi masa kini katanya sudah mulai menunjukkan perubahan, yakni banyak diminati dan dikem-
bangkan oleh kalangan muda. Hal itu seiiring dengan upaya pemerintah untuk mendorong anak muda agar tertarik menekuni dunia kewirausahaan. Untuk mendorong pelaku ekonomi kreatif berusaha lewat wadah koperasi, pemerintah memberikan bantuan modal kepada UKM, sampai Rp25 juta. Pengusaha ekonomi kreatif yang membutuhkan tambahan modal tersebut bisa memanfaatkan pembiayaan dari konsorsium industri pembiayaan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI). APPI akan memberikan pembiayaan di sektor industri kreatif, berorientasi ekspor, dan usaha mikro kecil menengah dan koperasi (UMKMK). Kebijakan ini merupakan sinergi industri keuangan nonbank yang diharapkan akan mengakselerasi pembiayaan yang berorientasi ekspor, ekonomi kreatif, dan UMKMK. Pembiayaan tersebut sesuai dengan rencana aksi jangka menengah ekonomi kreatif 2015-2019. Ekonomi kreatif menyumbang sekitar 7,5 persen produk domestik bruto nasional dan kontribusi terhadap ekspor nasional 55,7 persen. Sedangkan, kontribusi ekonomi kreatif dalam pertumbuhan penciptaan lapangan kerja baru sebesar dua persen atau sekitar 250 ribu lapangan kerja baru per tahun. Terkait dengan berlakunya pasar bebas ASEAN, Agus mengatakan pengusaha lokal tidak perlu kuatir, khususnya bagi produk dengan basis ekonomi kreatif. Justru pasar bebas ASEAN adalah peluang untuk bisa memanfaatkan keunggulan dari sisi kualitas produk. Namun demikian, ia mengingatkan Indonesia menurutnya juga memiliki banyak tantangan, di antaranya ketergantungan bahan impor, infrastruktur, serta akses modal. “Adanya MEA dan globalisasi baik CAFTA dan AFTA tentu ada tantangan, namun demikian akan terbuka berbagai peluang dan Indonesia harus siap menghadapinya. Saya harapkan semangat nasionalisme dengan tetap mengedepankan profesionalisme para pelaku Koperasi dan UMKM harus tetap dipelihara dan dijaga,” tutupnya.n
Saatnya Koperasi dan UKM Memanfaatkan Teknologi Kementerian Koperasi dan UKM mendorong koleganya dari Kementerian Riset dan Teknologi untuk menciptakan penggunaan teknologi tepat guna bagi koperasi dan UKM, khususnya di bidang ekonomi kreatif. Menurut Agus Muharam, saat ini, negara yang ekonomi kreatifnya sudah bagus seperti Amerika Serikat, Korea Selatan dan Tiongkok, sudah memanfaatkan science untuk industri kreatifnya. Karena itu BPPT misalnya, bisa menyiapkan teknologi yang diperlukan untuk seluruh Indonesia. “Mungkin perlu ada temu nasional tentang pemanfaatan teknologi. Untuk merealisasikan penggunaan teknologi bagi koperasi dan UKM tersebut, lembaga seperti BPPT bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM, bagaimana meningkatkan peran Koperasi dan UKM dengan berbasis penggunaan teknologi,” usulnya. Bentuk kerja samanya, bagaimana meningkatkan ekonomi kreatif yang berkelanjutan dan masif dengan berbasis teknologi. Pembangunan ekonomi kreatif yang didukung teknologi, kata dia, sudah menjadi keharusan dan tak bisa ditawar lagi. Karena hanya dengan demikian tercipta produtivitas baru yang bersaing di pasar global.n
04 ikreatif
2016 2015 / 17
LAPORAN UTAMA Ir. Emilia Suhaimi MM
Deputi Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha
KOPERASI ADALAH
LOKOMOTIF EKONOMI BANGSA Menghayati cita-cita Bung Hatta untuk menjadikan koperasi sebagai sistem perekonomian Indonesia, adalah tentang perlunya memahami pemasaran dan pengembangan koperasi itu sendiri di masa kini. Lalu bagaimanakah sebenarnya koperasi telah hadir sebagai sistem yang menopang perekonomian Indonesia tanpa disadari selama ini? | Teks: Ade Riyan Purnama
B
ung Hatta dalam pemikirannya mengatakan bahwa ‘Koperasi’ adalah sebuah cita-cita negara hukum yang demokratis dan penolakan terhadap individualisme yang dijabarkan dalam konsep koperasi. Bagi bapak koperasi ini sebuah demokrasi politik tidak bisa melaksanakan persamaan dan persaudaraan. Karena itu, di samping demokrasi politik haruslah ada demokrasi ekonomi yaitu koperasi. Koperasi memang merupakan sistem perekonomian yang sangat tepat bagi masyrakat Indonesia dengan kebhinekaannya serta kegotong-royongannya. Pemerintah sendiri melalui Kementerian Koperasi dan UKM berperan penting dalam mengakomodir semua kebutuhan masyarakat akan koperasi. Deputi Kementerian Koperasi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha, Ir. Emilia Suhaimi MM mengatakan bahwa meskipun koperasi adalah sistem yang paling tepat untuk perekonomian Indonesia namun
18 / 2016
ikreatif 04
ia mengakui bahwa perkembangannya belum menggembirakan. “Koperasi itu sebenarnya memang sistem yang sesuai dengan dasar alamiahnya masyarakat di Indonesia yang menjunjung tinggi nilai kegotongroyongan dan kekeluargaan. Kalau koperasi kita saat ini belum menggembirakan itu karena selama ini kita pahami secara salah dalam pengembangan koperasi. Koperasi dibangun bukan disesuaikan dengan kemauan masyarakat sendiri, tapi dimotivasi dari atas sebagai penerima bantuan-bantuan serta kemudahan semata. Padahal koperasi secara sistem harusnya dikembangkan secara mandiri dengan kekuatan dari masyarakat sendiri. Kita sekarang ini sedang melakukan langkah perbaikan ke sana,” papar perempuan yang akrab disapa Emilia tersebut. Emilia bahkan menambahkan,” jumlah anggota koperasi pada Desember tahun 2014 ada 209.488 unit dan sebanyak 62.239 diantaranya tidak aktif. Jumlah koperasi yang aktif tersebut berkontribusi terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) baru 2%.” Namun meskipun begitu, kesedihan Emilia cukup terobati dengan adanya program UMKM. Perempuan yang menjabat sebagai Deputi Bidang Pemasaran dan Pengembangan sejak tahun 2013 ini menjelaskan bahwa data yang masuk tentang UMKM cukup menyenangkan. “Sekarang ini ada 99,9 % dari total pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM,“ katanya menginformasi. Emilia lantas melanjutkan tentang kabar gembira tersebut bahwa UMKM tersebut telah menyerap tenaga kerja sebesar 97,2 %. “Bahkan tak hanya itu, UMKM telah memberikan kontribusi sebesar 57,9% terhadap PDB,“ terang Emilia dengan data-datanya yang lengkap. Namun keberhasilan tersebut tentu memiliki kendala yang tak mudah. UMKM memiliki 2 permasalahan pokok yaitu akses permodalan dan akses pasar. “Kita punya kekayaan alam yang menghasilkan kerajinan aneka produk mulai dari makanan (kuliner) sampai handicraft. Tapi kita kurang mengurus pemasaran dan permodalannya. Disitulah peran dari Kemenkop,“ kata Emilia menegaskan. Ia mengatakan bahwa Kemenkop selalu berusaha memfasilitasi pengrajin-pengrajin nusantara untuk ikut pameran di dalam negeri bahkan di luar negeri. Program lainnya yang tengah dijalankan oleh Bidang Pemasaran Kemenkop adalah pembangunan pasar tradisional dan PKL (Pedagang Kaki Lima). “Saat ini sudah 300 lebih kawasan PKL yang ditata oleh Kemenkop dan UKM bekerja-sama dengan Pemda setempat,“ katanya lancar. Emilia juga memiliki target yang baik untuk pertumbuhan kuliner serta produk cinderamata di Indonesia. “12 juta untuk kunjungan wisatawan mancanegara, dan 260 juta untuk lokal. Dari situ otomatis perekonomian akan tumbuh,“ katanya bijak.
LAPORAN UTAMA Yang lebih menggembirakan dari perkembangan program Kemenkop kita tentu saja tentang perhatian Presiden. Hal tersebut tertuang dalam Nawacita (9 program unggulan) Jokowi-JK pada agenda ke-6 yaitu meningkatkan produktivitas pasar dan daya saing internasional. “Revitalisasi pasar tradisional itu termasuk program unggulan Deputi Pemasaran Kemenkop yang dipantau langsung oleh KSP (Kepala Staf Kepresidenan),” katanya. Kekayaan Indonesia tentu saja menjadi perhatian dari Emilia. Tak hanya cinderamata atau kerajinan, ia juga sangat fokus memperhatikan ragam kekayaan kuliner Indonesia. Hal tersebut terbukti dalam usahanya untuk membranding rendang kering Payakumbuh dan rendang Padang dalam packaging yang lebih menarik. “Kita itu paling kaya kalau tentang kuliner, tapi kurang menarik di kemasan. Selain rendang, kita juga berusaha memperbaiki mutu kemasan kopi Kintamani di Bali dan kopi Bajawa di NTT,“ katanya senang. Ia mengatakan bahwa anggaran dana yang disiapkan untuk program perbaikan kemasan ini akan diadakan sekitar 1 Milyar yang disalurkan kepada koperasi untuk anggotaanggotanya. “Ini penting agar pemasaran produk kuliner kita meningkat di pasar dunia,” katanya mengkonfirmasi. Dalam menghadapi MEA tentu saja Indonesia tengah menyiapkan masyarakatnya untuk selekasnya berperan aktif dalam perekonomian. Bung Hatta telah dengan tegas mengatakan bahwa koperasi merupakan dimensi makroideologis yang merupakan bagian integral dari penyelenggaraan sistem ekonomi. Tentu saja hal tersebut terbukti dengan berkembangnya UMKM di Indonesia. Emilia mengakui hal tersebut dan mengatakan bahwa Kemenkop telah berusaha untuk memfasilitasi hal tersebut. “Tahun ini saja ada 17 agenda pameran luar negeri yang diikuti UMKM,“ katanya bahagia. Tentu saja hal tersebut tak lepas dari dukungan Kemenkop terhadap para pelaku umkm di Indonesia. “Kemenkop memberikan gratis booth dan cargonya, juga subsidi sampai 50% untuk biaya akomodasi dan transportasinya,“ terangnya dengan sangat lugas. Hal tersebut tentu saja sangat diminati oleh UKM yang siap ekspor. “Program ini sangat diminati oleh mereka,” kata emilia dengan bahagia kembali memberi informasi. Bantuan-bantuan dari Kemenkop ini tentu saja tanpa bermaksud untuk memanjakan para pelaku UMKM, karena salah satu dasar dari koperasi adalah kemandirian. “Ini adalah program dari Kemenkop untuk pengembangan UMKM sebagai salah satu cara untuk menyambut MEA,“ kata Emilia menutup obrolan.n
04 ikreatif
2016 / 19
LAPORAN UTAMA
SMESCO: TAMAN MINI KREATIVITAS NUSANTARA KREATIVITAS NUSANTARA
Tak perlu keliling Indonesia untuk melihat produk unggulan karya anak bangsa. Cukup mengunjungi satu tempat; yakni Smesco. | Teks & Foto: Zal Hanif & Ade Riyan Purnama
S
Ahmad Zabadi Direktur Utama Lembaga Layanan Pemsaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah-LLP KUKM
20 / 2016
ikreatif 04
mesco (Small and Medium Enterprises and Cooperatives), sebuah gedung yang berada di Jalan Jenderal Gantot Subroto, Jakarta Selatan itu memang tak bisa lepas dari industri kreatif dan kiprah usaha kecil dan menengah (UKM). Apalagi, belakangan ini, keberadaan Semeco dianggap memiliki peran signifikan untuk kemajuan industri kreatif dan UKM di Tanah Air. Betapa tidak, beragam produk berkualitas, atau setidaknya 1.600 produk UKM buah karya talentatalenta kreatif Nusantara dipajang dan dipromosikan di gedung megah dengan gaya desain menarik dan unik ini. “Jangan kaget jika Anda masuk ke Smesco, Anda akan melihat ribuan produk berkualitas karya anak bangsa terdisplay rapi. Seperti di Paviliun Provinsi misalnya. Di sana dipajang produk-produk unggulan UKM dari masing-masing provinsi, mulai dari makanan, aksesoris, lukisan, fashion, kerajinan, batu permata dan lain sebagainya,” ujar Ahmad Zabadi, Direktur Utama Lembaga Layanan Pemsaran Koperasi dan Usaha Kecil dan MenengahLLP KUKM kepada iKreatif. Menariknya lagi, pihak pengelola Smesco berupaya keras melalui berbagai cara untuk selalu mempromosikan produk-produk tersebut. Tak heran, Smesco semakin banyak dikenal dan menjadi destinasi baru bagi para buyer, tamu-tamu negara, dan pelaku UKM dan industri kreatif untuk lebih mengenal produk yang lahir dari tangan-tangan terampil dari berbagai penjuru Indonesia. “Kami bisa mengatakan Smesco ini merupakan Taman Mininya produk-produk unggulan Indonesia. Dengan display produk di Smesco, biasanya produkproduk UKM tersebut banyak mendapat akses pasar dan potensial buyer dari luar negeri sehingga ditindaklanjuti di kemudian hari,” imbuh Zabadi. Ya, guna menjalankan misinya untuk ikut menjaga dan mengembangkan warisan budaya Indonesia, dengan terus menerus melakukan pengembangan
LAPORAN UTAMA
“
Dalam waktu dekat ini Smesco akan
meluncurkan dan mengoperasikan Galeri WOW (GIW) yang memang dihadirkan khusus untuk mendukung UKM agar naik kelas
secara lebih sistematis.
”
desain agar daya saing produk meningkat sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi, pengelola Smesco juga terus berinovasi untuk menggairahkan dan melahirkan talenta-talenta muda kreatif Indonesia. Seperti yang diutarakan Zabadi, tanpa meninggalkan misi utama untuk mempromosikan secara proaktif produk-produk berkualitas dengan harga kompetitif tersebut, Smesco ke depan juga tengah mempersiapkan diri untuk menjadi pusat pembelajaran enterpreneur muda. Guna merealisasikan rencana tersebut, segala sesuatu kebutuhan dasar; mulai dari ruangan, peralatan pelatihan, tenaga pengajar atau pembimbing, hingga space khusus kantor untuk para UKM dan talenta kreatif pun sudah disiapkan. Ahmad Zubadi juga menambahkan, “Dalam waktu dekat ini Smesco akan meluncurkan dan mengoperasikan Galeri WOW (GIW) yang memang dihadirkan khusus untuk mendukung UKM agar naik kelas secara lebih sistematis. Baik dari sisi produknya, pasar, serta kapasitas bisnis UKM dan talenta kreatif lainnya melalui pembelajaran maupun mempertemukan dengan para investor private equity yang siap menjadi mitra. Dengan demikian diharapakan Smesco bisa menjadi tempat pengembangan diri para talenta muda tersebut untuk menjadi lebih kreatif dan ke depannya akan menjadi enterpreneur atau pengusaha mandiri yang sukses,” tegasnya.n
04 ikreatif
2016 / 21
LAPORAN UTAMA
Kreativitas di Atas Kayu Lame
Dengan kreativitas dan imajinasi serta ditunjang darah seni yang tinggi, Iwan bisa menyulap kayu lame menjadi miniatur binatang yang bernilai jual tinggi. | Teks & Foto : Erfendi Eka Putra
S
ekilas terlihat miniatur satwa produksi Iwan Herawan (46 tahun) seperti dilapisi bulu asli dari satwa tersebut. Diraba terasa halus seperti layaknya bulu. Namun bulu miniatur satwa tersebut bukanlah bulu sungguhan. Bulu tersebut dihasilkan dari teknik ukiran menggunakan solder. Tingkat kesulitan pengerjaannya terletak pada proses finishing. Untuk menimbulkan efek bulu-bulu itu harus menggunakan bara api dan itu yang sulit. “Ini sebenarnya teknik ukiran dari solder, dengan teknik tertentu bisa membentuk gradasi seperti bulu aslinya. Itu sebabnya produk ini kalau dilihat sepintas seperti bulu. Bulu-bulu ini dihasilkan melalui daya hantar panas sehingga mengalami perubahan warna yang dihasilkan secara alami. Perubahan tersebut adalah dari energi listrik yang dimodifikasi menjadi energi panas,” terang Iwan pemilik handicraft miniatur kayu. Tingkat kesulitan membuat produk miniatur seperti karyanya membuat orang lain enggan meniru. “Bisa jadi karena pembuatannya membosankan dan membutuhkan ketekunan luar biasa. Bagi saya di sinilah tantangannya. Mungkin itu juga kenapa orang enggan membuat produk seperti ini,” ujarnya. Untuk pengerjaan sebuah satwa ukuran tertentu bisa berhari-hari. Seekor burung elang misalnya, dikerjakan dalam waktu sampai delapan hari. Tidak heran, ia menjual produk miniatur tersebut jutaan, bahkan sampai belasan juta rupiah per pieces. Iwan menuturkan, usaha kerajinan ukir kayu, ia rintis sejak 1990 di kawasan Tangkuban Perahu, Lembang, Bandung. Awalnya ia adalah seorang pedagang asongan kawasan Tangkuban Perahu Bandung. Keterampilan pengolahan kayu ia peroleh dari seorang pengrajin kayu berdarah Tionghoa. Hanya saja, hasilnya belum sehalus sekarang. Setelah merasa memiliki keterampilan, dan atas saran pamannya, ia kemudian mencoba membangun usaha sendiri. Pamannya merekomendasikan menggunakan kayu lame, kayu yang biasa digunakan untuk membuat kerajinan wayang golek. Kayu lame tahan di-simpan sampai bertahun-tahun. “Itu modal sendiri, dari hasil asongan Rp300 ribu. Saya juga mempraktikkan berbagai teknik ukir kayu. Sampai akhirnya menemukan teknik yang pas dan kualitasnya bagus
Singapura, 22 / 2016
ikreatif 04
seperti sekarang,” kenangnya. Kini, pria kelahiran Bandung, 4 Desember 1969 telah memiliki shoowroom di Tangkuban Perahu, tempat memajangkan lebih dari 200 item berbagai produk miniatur binatang hasil kreasinya. Selain pasar lokal, produknya juga diminati mancanegara seperti dari Iran, Jepang, China, Korea, dan Yunani. n
Iwan Herawan
Handycraft Karya Cipta Kampung Pondok, RT 2/3, Pasar Ahad Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat Telp. 081321473264
CRAFT & T R A | | MUSIK M L I | F | TRAAN HION I S M A E F K | | S ER M U N I TA | KULIN O A K Y | A I D S U MA |B I INFOR G O L O | TEKN
@ majalahikreatif
Majalah ikreatif
|
[email protected]
04 ikreatif
2016 2015 / 23
LAPORAN UTAMA H. Andi Bustan, Ketua Badan Pengawas KSU-PMPD
Koperasi,
Sarana Memupuk Kreativitas Pengusaha Koperasi Serba Usaha Pinrang Membangun Perekonomian Desa yang dipelopori H. Bustan dibangun untuk menjawab persoalaan permodalan yang dialami sebagian besar UKM di Kabupaten Pinrang. Teks & Foto: Zal Hanif, Erfendi Eka
24 / 2016
ikreatif 04
A
da saja upaya kreatif yang dilakukan anak bangsa untuk membuat roda perekonomian terus bergulir. Salah satunya dengan memberdayakan kembali Koperasi yang belakangan ini mulai banyak ditinggalkan. Meski dirasa sangat penting, namun tidak mudah memang membangkitkan koperasi yang berbasis kemasyarakatan di tengah kelesuan ekonomi global saaat ini. Banyak tantangan dan persoalan yang dihadapi untuk membuat Koperasi kembali ‘hidup’. Diantaranya masalah tantangan internal untuk merubah mindset insan koperasi, merubah pola pikir, budaya dan perilaku yang mengkerdilkan koperasi.
LAPORAN UTAMA
“
Kami bikin koperasi karena kebanyakan mereka butuh modal. Tetapi tidak mudah meyakinkan teman-teman untuk beroganisasi
membentuk koperasi.
”
Harus ada kepercayaan.
FOTO: ADE RIYAN PURNAMA
“Karena itu, sangat diperlukan gerakan membumikan jatidiri koperasi dan pendidikan secara sungguh-sungguh guna menumbuhkan kesadaran kolektif atas peran koperasi secara benar dan tepat. Butuh kreativitas dan inovasi baru supaya orang kembali tertarik berkoperasi,” ujar Ketua Badan Pengawas Koperasi Serba Usaha Pinrang Membangun Perekonomian Desa” (KSU-PMPD) H. Andi Bustan kepada iKreatif di Kantor Menteri Koperasi/UKM–Jakarta. Dengan alasan itu juga, peraih pemuda pelopor pembangunan yang akrab disapa Bapak Haji itu kemudian mendirikan KSU-PMPD. Sebuah koperasi sebagian besar anggotanya adalah pengusaha kecil dan menengah. Selain simpan pinjam, usahanya juga bergerak di warung serba ada, khususnya untuk pedagang di kawasan pedesaan. “Kami bikin koperasi karena kebanyakan mereka butuh modal. Tetapi tidak mudah meyakinkan teman-teman untuk beroganisasi membentuk koperasi. Harus ada kepercayaan. Saya ajak dulu pengusaha di Mall Pinrang. Mereka mau. Kemudian pelan-pelan saya ajak kelompok usaha lain bahkan petani atau pedagang warung. Butuh kesabaran dan tidak mudah,” kenangnya. Untuk meningkatkan jumlah anggota menurut H. Burhan, calon anggota koperasi dikenakan kewajiban membayar simpanan wajib sebesar Rp2 juta yang pembayarannya bisa dicicil. “Kemampuan masyarakat berbeda-beda. Tetapi karena percaya, ada anggota yang simpan duitnya juga besar, itu yang kami putarkan sebagai kredit bagi anggota lain. Yang penting cicilannya jujur dan tak macet pasti koperasinya bisa jalan baik,” tutur calon Bupati Pinrang itu. Seiring perjalanan waktu, dengan motto “fokus kerja meningkatkan kesejahteraan bersama”, dalam jangka waktu tiga bulan, Koperasi Pinrang Membangun Perekonomian Desa berhasil memiliki anggota cukup besar. “Awalnya hanya 200-an anggota. Sekarang sudah hampir seribu orang. Dan jumlah karyawan mencapai 24 orang,” terangnya. Rencana, ke depan, KSU-PMPD akan membentuk KSUKSU di tingkat desa. Ada sebanyak 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Pinrang. “Cita-cita saya semua kecamatan di Pinrang ada KSU. Untuk sosialisasi, kami punya mobil operasional. Setiap kampung kami masuki. Bikin seperti pasar malam, ada hiburan,” ungkapnya. Upaya itu disebutnya sebagai bagian dari inovasi dan kreativitas untuk langsung turun ke lapangan mengenalkan koperasi langsung kepada masyarakat. H. Bustan ingin KSU-PMPD menjadi salah satu koperasi percontohan di Indonesia. “Kami sudah bertemu Bapak Puspayoga (Menteri Koperasi & UKM-red). Beliau sangat antusias mendengar perkembangan KSU-PMPD. Cocok dengan program kerja kementerian yang ingin kembali mendorong koperasi menjadi penggerak ekonomi masyarakat di kawasan pedesaan,” pungkas Direktur Utama PT Mall Pinrang Sejahtera ini.n
04 ikreatif
2016 / 25
n DAERAH
Abdullah Azwar Anas (Bupati Banyuwangi)
MeNJUAL Banyuwangi dengan Kreasi
Festival
Selain mendapat julukan Sunrise of Java dan Kota Festival, Banyuwangi juga langganan meraih rekor MURI (Museum Rekor Indonesia. Abdullah Azwar Anas, menjadi ujung tombak di balik sejumlah prestasi itu. | Teks & Foto: Ade Riyan Purnama
K
ota di ujung timur Pantura (pantai utara), yang terkenal dengan Kawah Ijen-nya ini tentu saja cukup menarik untuk dijadikan pilihan destinasi wisata Indonesia. Lokasinya berdekatan dengan Pulau Bali dan Kota Surabaya membuat kebudayaan kota tersebut begitu kaya dan variatif. Maka siapa yang tak mengenal Banyuwangi (kota kabupaten di Jawa Timur) yang pertama kali terkena sinar pagi matahari dari timur di Pulau Jawa itu. Di balik kebangkitan Banyuwangi itu, layak kiranya kita sebut satu nama yang begitu berjasa mengangkat industri kreatif di sana. Dia adalah Abdullah Azwar Anas, M.Si, Bupati Banyuwangi yang begitu kreatif menggawangi kotanya hingga mendapat sebutan sebagai “Kota Festival”. Debut awalnya adalah menyelengarakan Banyuwangi Ethno Festival di tahun 2011. Dan setelah itu Banyuwangi deras melahirkan begitu banyak festival kebudayaan di bawah kepemimpinannya. Pria berusia 42 tahun ini memang nyata telah membangun Banyuwangi dari segi kebudayaan; dari festival ke festival. Salah satunya, yang kini paling terkenal adalah Festival Gandrung Sewu, sebuah festival tari khas Banyuwangi yang dimainkan oleh lebih dari 1.000 penari. Menurut Anas, Gandrung Sewu seolah menjadi rangsangan kuat dari konsolidasi dimana kebudayaan dan pariwisata menjadi akarnya.
26 / 2016
ikreatif 04
n DAERAH “Gandrung Sewu bukan sekadar tari kolosal, karena selain menjadi sebuah lahan masyarakat untuk berpartisipasi, tarian ini juga akhirnya yang mempercepat konsolidasi budaya di Banyuwangi,” ujarnya ketika ditemui iKreatif seusai membuka surfing festival di Banyuwangi. Tidak diragukan lagi, tarian yang pakemnya hanya dimainkan oleh 4-5 penari ini jelas membutuhkan kerja ekstra kuat dengan banyak kebersamaan dari ujung Banyuwangi hingga sudut lainnya. Jelas hal ini memperkuat fondasi kebudayaan masyarakat di “Kota Pisang” ini. “Seribu penari itu tetap melalui tahap audisi dan seleksi. Jadi tidak asal comot meskipun kuantitas yang dibutuhkan banyak,” terang Bupati yang telah menjabat sejak tahun 2010 ini. Hal tersebut makin menyakinkan ketika kita melihat sendiri festival tersebut mampu menyedot perhatian publik hingga membuat macet jalanan. “Para penari itu datang ke sini dari ujung-ujung desa dengan swadaya masing-masing dan rela menginap demi gladi bersih sebelum festival,” kisahnya begitu bangga terhadap kebersamaan warganya demi membangun Banyuwangi. Pria yang sempat menjadi anggota DPR termuda ini menyatakan bahwa ia akan terus berupaya memproteksi kesenian di Banyuwangi. “Kesenian dan kebudayaan akan mendapatkan tempat terhormat di sini. Salah satu buktinya adalah alun-alun Banyuwangi kini khusus hanya bisa digunakan untuk kesenian musik khas Banyuwangi,” ujar Anas bangga. Selain Gandrung Sewu, Festival Surfing tak kalah menyita perhatian. Ditemui langsung di acara, Anas mengatakan bahwa di tahun ini pesertanya lebih beragam dan variatif. ”Dibanding tahun kemarin jelas tahun ini peningkatan pesertanya tinggi. Ada
16 negara yang menjadi peserta,” ujar Anas yang sempat membuat Tour The Ijen ini mantap. Baginya, Festival Surfing ini bukan sekadar kompetisi biasa, tetapi juga pariwisata yang elok. Fokus pada pembangunan daerah melalui destinasi pariwisatanya. Begitulah cara Banyuwangi berbenah. Wilayah kabupaten yang memiliki banyak laut ini memang mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Daerah. “Festival Surfing ini contohnya, di tahun berikutnya tidak akan diadakan di pantai yang sama. Kita akan pindah ke pantai lain,“ ujarnya menginformasi. Menurutnya dengan cara ini maka pantai lainnya bisa tergarap dengan lebih cepat untuk penataan pariwisatanya. “Kan harus ditata dulu dan dibenahi kalau mau dijadikan tempat festival,” ujar tokoh muda Nahdatul Ulama ini tegas. Pantas rasanya memberi acungan jempol pada Bupati Banyuwangi ini. Sebab di masa jabatannya itu, Banyuwangi menjadi makin cemerlang dengan tingkat eksistensi yang terbilang menanjak. “Perhutani sudah kasih masterplan untuk membangun foodcourt,” katanya seraya tersenyum. Lembaga BUMN tersebut telah melihat sinyal potensi yang besar sehingga berani menggelontorkan investasinya untuk membantu Pemda menata destinasi pariwisata di Banyuwangi. “Karena salah satu dari permintaan wisatawan adalah penyediaan foodcourt,” ujar Anas mengkonfirmasi. Kini tentu saja Banyuwangi menjadi wilayah kabupaten yang sangat menarik untuk dikunjungi. Bukan sekadar sebagai tempat persinggahan dan’numpang’ nyebrang dari Ketapang ke Gilimanuk. Selamat datang di Banyuwangi, sebuah tujuan destinasi yang pantas ditoreh pada jurnal wisata kita.n
“
Kesenian dan kebudayaan akan
mendapatkan tempat terhormat disini. Salah satu buktinya adalah alunalun Banyuwangi kini khusus hanya bisa digunakan untuk kesenian musik
khas Banyuwangi.
” 04 ikreatif
2016 / 27
n DAERAH Drs. H.T Dzulmi Eldin, M.Si:
Memompa Energi Kreatif Masyarakat
Kota Medan Kendati potensi industri kreatif Kota Medan cukup besar, namun selama ini belum terkelola dengan baik. | Teks & Foto : Zal Hanif & Rusli M. Tang
T
ak ada yang meragukan bagaimana besarnya potensi industri kreatif di Kota Medan, Sumatera Utara. Selain memiliki lokasi yang sangat strategis, Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara ini juga kaya akan sumber daya manusia, keberagaman suku atau etnis, dan budaya. Tak heran, dengan keberagaman etnis dan budaya tersebut, Medan cukup dikenal selama ini dengan “Little Asia”. Ya, kota terbesar ke-3 di Indonesia ini memang sangat strategis sebagai gerbang kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri. Dan karena faktor itu juga, Medan sangat memungkinkan untuk berhubungan secara langsung dengan wilayah-wilayah di provinsi Sumatera Utara, Pulau Sumatera, wilayah nasional Indonesia, bahkan dengan negara-negara tetangga seperti; Malaysia dan Singapura, yang dapat mendorong perkembangan
28 / 2016
ikreatif 04
Medan sebagai pusat kegiatan ekonomi, perdagangan, dan sebagainya. Seiring dengan itu, ide-ide kreatif masyarakat Kota Medanpun terus bertumbuh. Hampir semua sektor ekonomi kreatif berkembang. Namun sektor yang paling menonjol adalah kuliner, fashion, dan budaya. Untuk fashion misalnya, Medan memiliki kain tenun ulos, yang kualitasnya sudah dikenal ke mancanegara. Drs. H.T Dzulmi Eldin, M.Si, Walikota Medan Periode 2014-2015 mengungkapkan, pihaknya sangat serius dalam mengelola potensi industri kreatif masyarakat Kota Medan. “Saya ingin Medan menjadi kota religius dan punya daya saing. Aktivitas home industri dan indus-tri kreatif di Medan akan kita dorong semakin banyak, karena kalau ini saja dapat kita kelola, maka ekonomi daerah akan kuat,” ujar kandidat Walikota Medan Periode 2015-2020 ini. Alasannya menurut pria yang akrab disapa Bang Eldin ini, selama ini industri kreatif kurang begitu terkelola dengan baik. Padahal tidak sedikit industri kreatif masyarakat yang bisa diekspor, dan juga dibutuhkan di dalam negeri. “Situasi yang kurang menguntungkan seperti sekarang ini justru para pelaku industri kreatif lebih diuntungkan, karena transaksinya pakai dolar AS,” terangnya.
n DAERAH Permudah Perizinan Setahun menjabat orang nomor satu di Kota Medan, memang belum banyak hal yang bisa diperbuat Eldin. Namun setidaknya upaya pria kelahiran 1960 silam ini untuk mendorong industri kreatif di Kota Medan, patut diapresiasi. Sadar akan pentingnya sektor ekonomi kreatif untuk mendongkrak perekonomian Kota Medan, Eldin langsung menetapkan Taman Lili Suhairy menjadi taman kreatif, pas baru dilantik menjadi Walikota Medan. Taman ini diperuntukan menjadi ruang bagi semua seniman dan kreator. Sementara itu, khusus untuk seni tari, Walikota yang pernah dianugerahi penghargaan (2014) sebagai salah satu Walikota Paling Inovatif oleh Mendagri Tjahjo Kumolo ini, juga sudah menetapkan Taman Sri Deli di dekat Mesjid Raya Medan sebagai taman menari khusus seni budaya Melayu. “Saya terus berupaya mengangkat kembali budaya daerah yang selama ini ditinggalkan dan diabaikan, karena itulah kultur asli di Kota Medan,” ujarnya. Tidak hanya itu, Kampung Madras (Little Asia), juga sudah direncanakan akan ditata lebih rapi dan bersih lagi, karena di lokasi tersebut sudah ditetapkan sebagai pusat kuliner di Kota Medan. Jadi ke depannya dari Sun Plaza sampai Cambridge akan jadi deretan pusat kuliner Medan yang beroperasi 24 jam nonstop. Di lokasi itu juga akan disiapkan panggung bagi seniman untuk berkreasi, sehingga juga dapat menopang pencari kerja misalnya seniman, baik seni lukis, pemusik, dan seni tari. Nah, untuk mendorong itu semua, salah satu langkah yang diambil Pemerintah Kota Medan saat ini adalah dengan mempermudah perizinan. Jika selama ini untuk perizinan sampai ke tingkat Walikota, ke depan, asalkan memenuhi standar-standar termasuk domisili, cukup sampai di tingkat kecamatan saja. “Saya nanti akan membuat jaminan dari Pemko Medan kepada bank-bank dan lembaga pembiayaan agar bisa menjamin kredit masyarakat tanpa perlu pakai agunan. Mungkin bank bisa turun dengan pembinaan. Itu cukup dengan surat resmi, sehingga tugas bank hanya melakukan verifikasi dan penilaian layak tidaknya usaha warga tersebut. Jadi yang perlu dilakukan sebenarnya sangat mudah yakni membuka banyak ruang kreasi warga, izin dipermudah, dan ada bantuan permodalan,” tuturnya mantap.n
“
Saya terus berupaya
mengangkat kembali budaya daerah yang selama ini ditinggalkan dan diabaikan.
”
Drs. H.T Dzulmi Eldin, M.Si
04 ikreatif
2016 / 29
n PEMBIAYAAN
BRI, Gairahkan Talenta
Muda nan Kreatif Lebih 70% dari total portofolio pinjaman BRI dikucurkan untuk industri kretaif dan UMKM. Teks : Erfendi Eka Putra & Zal Hanif
30 / 2016
ikreatif 04
S
emangat talenta-talenta muda kreatif Indonesia untuk terus menghasilkan produk-produk terbaik dan inovatif terus bergelora. Tidak heran, berbagai komunitas kreatif dan lapangan kerja kreatif semakin banyak bermunculan. Tidak hanya itu, kota-kota ataupun daerah-daerah di Indonesia seakan berlomba untuk menjadi kota kreatif. Sayang, persoalan klasik seperti masalah sulitnya memperoleh pembiayaan masih menjadi salah salah satu hambatan yang sering muncul ke permukaan. Dengan alasan ketiadaan agunan dan kurangnya akses ke lembaga pembiayaan seperti perbankan, membuat para pelaku industri kreatif sulit untuk mendapatkan kucuran pinjaman modal untuk pengembangan usaha.
n PEMBIAYAAN Pemerintah sendiri sebetulnya sudah berupaya mencari solusi dari peliknya persoalan pembiayaan industri kreatif ini. Salah satunya dengan mendorong perbankan untuk lebih banyak menyalurkan kredit-kredit ke pelakupelaku UKM dan industri kreatif, di antaranya melalui program KUR dan PKBL. Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, awal September lalu mengatakan, saat ini waktunya untuk fokus pada pengembangan industri kreatif. “Saya percaya bahwa penyediaan akses keuangan pada industri ini akan mampu mengakselerasi berkembangnya industri kreatif karena akses terhadap pembiayaan adalah salah satu kendala terbesar bagi berkembangnya industri kreatif,” tuturnya. Ya, Kontribusi industri kreatif sangat besar, yaitu menduduki peringkat ke 6 penyumbang PDB Nasional dengan kontribusi rata-rata hampir 8% PDB berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM pada 2010 hingga 2013. Hebatnya lagi, industri kreatif ini juga menyumbang hampir 10% terhadap ekspor nasional. Ini jugalah yang mendasari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk berperan dalam kemajuan industri kreatif nasional. Dan bisa dikatakan bank pelat merah ini menjadi bank yang fokus serta serius dalam menyalurkan pembaiayaan bagi UKM dan pelaku industri kreatif di nusantara. “Peran BRI sangat besar. Kami sangat konsen dan komit dengan UMKM. Ini terbukti dari total portofolio pinjaman BRI, 70% lebih diantaranya disalurkan untuk UMKM. Dan basic kami memang di situ,” kata Muhamad Ali, Corporate Secretary, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, ketika ditemui iKreatif di Jakarta beberapa waktu lalu. Terobosan Mendukung Industri Kreatif Upaya Bank BRI dalam mendukung industri kreatif dan UMKM memang sudah tidak diragukan lagi. Meskipun sebetulnya relatif berisikonya, namun sebagai Bank BRI memiliki tanggungjawab moral untuk memajukan industri ini. “Kami akan terus memajukan sektor UMKM dan industri kreatif ini untuk mengangkat usaha kecil yang belum bankable menjadi usahawan baru,” tutur Ali. Ali menambahkan, UMKM khususnya selama ini banyak dikonotasikan sebagai usaha yang belum bankkable, ataupun usaha yang masih kecil. “Kenyataannya tidak semua begitu. Kami memiliki kebijakan untuk melayani seluruhnya,” imbuhnya. Ia juga menjelaskan, bagi yang memang visible tapi belum bankable, dan agunannya belum ada, BRI punya KUR. Sementara yang sudah visible dan bankable itu tergantung size pinjamannya. Untuk pinjaman sampai Rp200 juta itu bisa disiapkan di kantor unit, dan yang lebih dari Rp200 juta bisa di kantor cabang. “Kami sadar mereka butuh support. Jadi KUR yang BRI miliki jangan diartikan hanya buat pedagang di pasar, tapi juga buat talenta-talenta muda kreatif atau pelaku industri kreatif lainnya. Mereka mau berusaha, perlu didukung. Dan seiring peningkatan usaha mereka, tentu mereka lebih membutuhkan support dan modal yang lebih kuat lagi. Di sinilah peran kami,” katanya. Sementara untuk bunga dari pinjaman sendiri, menurut Ali, relatif tidak besar dan bisa dijangkau para pelaku industri kreatif, karena sudah disubsidi oleh pemerintah. “Kalau bunga KUR itu kan ketetapan dari pemerintah. Jadi nilainya sangat terjangkau, yakni hanya 12%,” tandasnya.n FOTO: GOOGLE.COM
04 ikreatif
2016 / 31
n sentra kreatif
Melestarikan Batik dari Sebuah Kampung di Jakarta Teks: Iwan K & Rusli M. Tang Foto: Choky
A
Ada yang menarik jika mengunjungi kawasan Palbatu, Tebet, Jakarta. Di sanalah muncul perkampungan batik yang terinspirasi dari Solo, Jawa Tengah.
wal tahun 2010, Budi Dwi Hariyanto (Harry) dan tiga kawannya; Iwan, Bimo, dan Syafri, terlibat obrolan santai. Mereka ingin turut melestarikan batik dan proses membuatnya. Saat itu tercetuslah ide untuk membangun sebuah kampung batik di Jakarta. Adapun Kampung Batik Laweyan, Solo, menjadi salah satu inspirasinya. Akhirnya, pria kelahiran Ambarawa, Jawa Tengah, yang memang dibesarkan di daerah Palbatu, Tebet, Jakarta Selatan ini jadi tergerak untuk berbuat sesuatu bagi lingkungan sekitar. Momentum pun datang. Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2011, Harry dkk beserta warga sepakat untuk menggelar event Kampoeng Batik Palbatu. Namun karena tanggal 20 Mei adalah hari Jumat, akhirnya disepakati acara digelar keesokannya selama dua hari; 21 dan 22 Mei 2011.
32 / 2016
ikreatif 04
Dalam acara itu Harry dkk mengundang perajin batik, para pecinta batik, dan semua pihak yang bersedia mendukung acara Kampoeng Batik Palbatu. Masyarakat pun tertarik dan antusias dengan acara ini. Sehingga digelar pula kegiatan penyemangat berupa pengecatan jalan oleh warga. Kegiatan ini berhasil memecahkan rekor MURI yakni pengecatan motif batik terpanjang yakni 133,9 meter. Saat itu meski sudah dicanangkan tapi belum ada warga yang bisa membatik, akhirnya bersama dengan warga dan pengurus RT/RW sepakat untuk menjadikan kawasan ini menjadi Kampoeng Batik Palbatu. “Mimpi kami ingin menjadikan Palbatu sebagai kampung batik. Tapi bukan dalam konteks jadi kawasan industri, melainkan lebih kepada aspek edukasi dan pelestarian batik. Ingin mengedukasi sebanyak mungkin orang yang ingin belajar membatik,” kata Harry, penggagas dan penanggungjawab Kampoeng Batik Palbatu.
n sentra kreatif
“
Kampoeng Batik membuka kelas untuk belajar membatik. Jadi siapa saja yang ingin belajar membatik, bisa datang dan belajar cara membuat batik tulis.
”
Kemudian pada tahun 2012 di bulan Mei, Kampoeng Batik Palbatu kembali membuat kegiatan kedua bernama Jakarta Batik Karnival. Kegiatan yang digelar kali ini lebih ke arah kegiatan seni dan budaya. Dalam kegiatan tersebut, Kampoeng Batik mulai membuat terobosan dengan melakukan pengecatan dinding-dinding rumah warga dengan motif batik. Sedikitnya ada tujuh (7) RT yang dinding rumahnya dicat dengan motif batik. Kegiatan ini disponsori oleh sebuah perusahaan cat. Kampoeng Batik juga memberdayakan ibu-ibu PKK di RW 04 Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, yang tertarik untuk belajar membatik. Yakni dengan cara mendatangkan guru batik dari Laweyan, Solo. Jadi ibu-PKK inilah yang menjadi cikal bakal guru membatik di Kampoeng Batik Palbatu. “Awalnya sih kami tidak bisa apa-apa, tapi karena ada rasa ingin bisa dan mau belajar akhirnya kami bisa membatik. Awalnya susah, apalagi mencanting. Kalau salah sedikit saja berarti gagal satu kain. Tapi lama-lama merasakan asyik kalau lagi mencanting, maka rasa pusing dan galau hilang,” kata Yuyun Sriwahyuni, Koordinator dan Pengajar di Rumah Kampoeng Batik. Kain Batik Palbatu mempunyai ciri khas, yakni ada motif topeng dan kembang api. Dengan penambahan kreasi gambar lain sesuai ide kreatif dan improvisasi ibu-ibu yang membuatnya. Harga batik khas Kampoeng Batik Palbatu yang dihasilkan ibu-ibu ini juga dijual dengan harga antara Rp250.000-Rp450.000 per kain batik. Setelah mahir membatik, kira-kira 6 bulan belajar belajar, Yuyun dan ibu-ibu lainnya yang berjumlah 7 orang (kesemuanya ibu-ibu PKK), memberanikan diri untuk mentransfer ilmu membatiknya ke orang lain. Selanjutnya, Kampoeng Batik membuka kelas untuk belajar membatik. Jadi siapa saja yang ingin belajar membatik, bisa datang dan belajar cara membuat batik tulis. Menurut Yuyun, untuk belajar sampai bisa membatik dibutuhkan 12 kali pertemuan. Dalam 1 kali pertemuan berdurasi 2 jam dengan tarif Rp75.000 per orang. Selain mengedukasi ibu-ibu, Kampoeng Batik juga mengajarkan ilmu membatik kepada anak-anak di lingkungan sekitar. Khusus anak-anak sekitar, pelatihan membatik diberikan gratis. Tujuannya agar ada generasi penerus yang melestarikan batik. Jadi tidak ada gap antara generasi pembatik sekarang dengan generasi berikutnya. Kini Kampoeng Batik Palbatu juga menjadi istimewa, karena juga sering dikunjungi oleh wisatawan asing yang ingin tahu tentang membatik. Berminat belajar membatik atau ingin membeli batik motif khas Kampoeng Batik Palbatu? Silakan datang ke Rumah Kampoeng Batik Palbatu, Tebet, Jakarta Selatan atau kunjungi situs, www.kampoengbatikpalbatu.com.n
Yuyun Sriwahyuni
Budi Dwi Hariyanto
04 ikreatif
2016 / 33
n EKSIBISI Bramantyo W (Presiden Director PT Mediatama Binakreasi) :
Kreator Pameran
Kerajinan Indonesia Industri kreatif yang muncul dan makin berkembang sat ini jelas merupakan prestasi sekaligus keuntungan bagi Indonesia. Disinyalir, kecepatan progres dari industri kreatif ada di tangan para pengrajin yang memiliki inovasi tinggi, termasuk para marketing yang memiliki daya juang besar dalam memasarkan produk. | Teks & Foto: Ade Riyan Purnama
I
ndustri kreatif yang muncul dan makin berkembang saat ini jelas merupakan prestasi sekaligus keuntungan bagi Indonesia. Disinyalir, kecepatan progres dari industri kreatif ada di tangan para pengrajin yang memiliki inovasi tinggi, termasuk para marketing yang memiliki daya juang besar dalam memasarkan produk. Sebaik apapun produksi dari pengrajin, kalau hanya tersimpan di dalam lemari, maka nilainya hanya sebatas kenangan saja. Bicara tentang marketing produk, maka kita akan berpikir pada sebuah pameran besar dengan modal ratusan juta serta persiapan yang terbilang matang. Tentu saja ini bukan kerja mudah. Namun Mediatama (perusahaan event organizer) telah menunjukkan konsistensinya dalam bidang penyelenggaraan pameran selama bertahun-tahun. Dan di balik kisah sukses Mediatama itu, Bramantyo ada di belakang kemudinya. Berawal dari Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) di tahun 1998, yang menggebrak lewat
34 / 2016
ikreatif 04
n EKSIBISI
FOTO: ADE RIYAN PURNAMA
sebuah pameran besar handicraft. Sejalan dengan itu, bisnis handicraft. Indonesia terus mematangkan dirinya dalam gejolak perekonomian masyarakat. Gonjangganjing moneter di tahun tersebut tak membuat semangat ASEPHI dan para pengrajin mundur. “Justru adanya moneter itulah yang membangkitkan para pengrajin untuk terus berkembang. Saat Indonesia kolaps, UKM itu bangkit,“ kisah Bramantyo membuka obrolan kepada iKreatif. Ia menambahkan bahwa kerja sama Mediatama dan ASEPHI baru dimulai sepuluh tahun kemudian. “Di tahun 2008 kita baru mulai joint,“ jelas Bram lugas. Mediatama sendiri ternyata sudah lebih tua dari itu. “Sudah sejak tahun 1989. Jadi Mediatama itu sudah 26 tahun,“ kata Bram terbahak. Bram mengisahkan bahwa awalnya Mediatama tak menyentuh pasar handicraft secara khusus. “Kita pegangnya mebel waktu itu,” katanya mengawali kisah. Bekerja sama dengan Asosiasi Pameran Indonesia (ASPINDO) ia membawa para pengusaha mebel untuk pameran di luar negeri. “Kita bawa mereka ke Singapura, Tokyo, Paris, dan Amerika,” jelasnya bangga. Menurut Bramantyo yang sempat menjabat sebagai ketua umum Asosiasi Pameran Pengusaha Indonesia (ASPERAPI), bahwa dahulu baru ada sekitar 25 EO yang mengelola pameran. Mediatama sendiri telah mengerjakan pameran paling tidak lima kali dalam setahun. “Kita pegang yayasan batik dan mebel,“ ujarnya lancar. Crafina sendiri bisa dikatakan adalah masterpiece dari Mediatama. “Tahun ini masuk tahun kedelapan Crafina,“ jelas Bramantyo. Berdasar pada tujuan untuk memberikan nuansa dan warna yang lebih tinggi de-
ngan menampilkan karya terbaik anak bangsa, tahun ini Crafina memilih tema yang menjawab dinamika masyarakat akan gaya hidup yang berkembang saat ini. “Kita tentukan tema: From Natural Resources to Creative Products for Lifestyle,” jelas Bram santai. Menurutnya, Indonesia termasuk negara dengan keberagaman produk industri kreatif. “Di antaranya tentu saja fesyen,“ tukas Bram. Ia mengatakan bahwa tenun, songket, batik dan segala aksesoris adalah produk budaya yang secara tidak langsung sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. “Dari situ kita akhirnya mulai melestarikan kebudayaan secara tidak sadar,“ ujarnya mantap. Tentu saja, animo yang besar dalam pameran Crafina (yang berlangsung pada Oktober lalu) itu menjadi bukti dari gairah masyarakat Indonesia yang konstan terhadap produk-produk industri kreatif. Berangkat dari hal tersebut, Bramantyo terus berusaha memberikan inovasi dan kreativitas bagi pameran-pameran selanjutnya. “Saya berharap masyarakat Indonesia terus mencintai produk-produk lokal, terutama handicraft. Karena masyarakat internasional saja terus memburu produkproduk lokal Indonesia, kerena memang unik dan kreatif,” ujar Bramantyo menutup. Mediatama Binakreasi sendiri memang dikenal sebagai penyelenggara pameran-pameran besar industri di Indonesia. Selain Crafina, Mediatama juga sebagai penyelenggara pameran lainnya. Salah satunya adalah Pameran Inacraft, yang merupakan event terbesar di Indonesia yang akan memamerkan produk unggulan kerajinan dan batik dari seluruh pelosok Indonesia. Bahkan event ini disebut sebagai salah satu event pameran kerajinan dan batik yang terbesar di Asia.n
04 ikreatif
2016 / 35
n KRIYA
BERKREASI DENGAN
BAHAN KULIT YANG M ENGGODA
Menghasilka n Produknya d tas berbahan kulit men igemari turis jadi fokusn ya. kualitasnya yang jempol macanagera karena an. | Teks & Foto: Ade Riyan Purnama
A
ksesoris berbahan dasar kulit memiliki pasar tersendiri di masyarakat Indonesia. Bahkan sejumlah selebriti mengaku sebagai pecinta fanatik tas atau dompet berbahan kulit. Bahkan demi sebuah tas kulit cantik produk luar negeri, mereka rela menguras koceknya dalam-dalam. Kini, konsumen kulit tak perlu lagi jauhjauh hunting ke luar luar negeri. Sebab Indonesia memiliki banyak talenta kreatif yang memproduksi aksesoris berbahan kulit dengan kualitas baik dan rapi. Salah satunya adalah Pristi Yudana yang mengusung brand Raden Pristi untuk produk tas kulitnya. Pria asli Yogyakarta ini mengaku dibesarkan dari lingkungan para pengrajin kulit. Bahkan teman-teman dulu hampir semuanya pengrajin kulit. Setamatnya dari sekolah, akhirnya Pristi tak tahan untuk ikutan berkecimpung menjadi pengrajin kulit. “Setelah lulus sekolah, akhirnya saya terjun juga menjadi wiraswasta dan juga menjadi guru,“ ungkapnya. Ia mengatakan, dulu waktu masa-masa kuliah uang yang didapat dari orang tua hanya sebatas uang saku. Dari situlah ia berniat ikut ambil bagian dalam bisnis kulit, dimulai dari menawarkan ke teman-teman kampus yang akhirnya berkembang menjadi bisnis. “Saya lihat, teman-teman saya yang jadi pengusaha kulit itu ‘kok duitnya banyak-banyak,“ kenangnya sambil tertawa. Produk Raden Pristi adalah produk kelas menengah. Meskipun begitu, ia mengatakan apabila ada konsumen yang menginginkan “lebih” ia akan senang hati menggunakan bahan baku berkualitas premium untuk mengerjakannya. “Intinya semua tergantung pesanan. Saya hanya bisa mempertahankan kualitas, kuantitas akan mengikuti,” ujarnya kalem. Pengusaha tas kulit yang kini membuka counter di Malioboro (Yogyakarta) itu mengatakan bahwa kelebihan produknya dibanding dengan produksi lain yang sejenis terletak pada kerapihan dan kehalusan kulitnya. “Kalau saya, kulit sapinya saya gosok. Jadinya halus sekali,“ ujar Pristi yag menggunakan bahan kulit sapi dari Magetan, Jawa Timur. Ia mengatakan bahwa banyak sekali turis mancanegara yang kerap memuji hasil produknya karena kualitas jahitannya. Selain memasarkan produksinya di Malioboro, ia coba mengikuti sejumlah pameran di Jakarta. Walaupun begitu, mengaku dapat mengantongi Rp15 juta per bulan dari hasil tas kulitnya. “Bukan hanya tas saja. Ada dompet dan ikat pinggang juga,“ ujarnya.n
Pristi Yudana, SE Pengrajin Kulis Sapi Jl. Gambir Sawit No. 60 Patangpuluhan Email:
[email protected] 0815 6893 760 36 / 2016
ikreatif 04
n KRIYA
AH M SLI U M e i b Bar INDONESIA
an obos n r e t n ka kuka uknya a a l e d ro , ia m unia rharap p nal. d i d io be ab n hij limah. Ia internas o i h s fas ah tren Barbie mu di kanc t at ambu esia Meny an membuili Indon deng u mewak p mam
ALA
| Teks & Foto: Ade Riyan Purnama
M
endengar nama Barbie, imajinasi kita secara otomatis akan menerawang ke sosok boneka wanita berparas cantik, berambut panjang, dan berpenampilan glamor. Sungguh begitu kuat image tentang kecantikan dan fashionable-nya boneka bernama Barbie itu. Tak salah jika anak-anak suka mengoleksi boneka ini. Bahkan hingga ke aksesorisnya seperti rumah, mobil, tempat tidur, dan lain sebagainya juga ikut diburu pecinta Barbie. Namun di tangan Lia Ayu Susilowati A.Md, semua imajinasi tentang Barbie itu menguap berganti menjadi sosok Barbie ala Indonesia; berhijab dengan wedding dress. “Awalnya itu cuma bikin sample untuk wedding dress,“ kata Lia memulai obrolan dengan iKreatif. Perempuan berdarah Sunda yang berprofesi sebagai seorang wedding designer ini memang memiliki cara tersendiri untuk memamerkan gaun pengantin karyanya. “Karena bawa baju wedding ke pameran ribet, jadi saya bikin aja sample-nya pakai Barbie,“ tambahnya polos. Namun siapa yang menduga, justru sample inilah yang kini menjadi incaran para eksportir mancanegara. “Sekarang malah jadi banyak permintaan,“ sahutnya bangga. Barbie muslimah buatannya ini memang berbeda dari karakter aslinya. Selain bergaun muslimah, semua pengerjaannya menggunakan teknik drapping, yaitu sebuah teknik langsung menjahit di badan Barbie. “Jadi dressnya tidak bisa dilepas. Satu Barbie satu baju,“ imbuhnya menjelaskan. Karena itulah Lia belum bisa memberikan pengerjaan ini pada para karyawannya. ”Saya belum sempat ajarin karyawan. Ini butuh imajinasi dan kreativitas yang tinggi. Dan itu sulit diajarkan,“ ujar Lia. Menurut Lia, Indonesia di masa mendatang akan menjadi salah satu ikon dari tren fashion hijab. Hal ini pula yang menginspirasi pilihannya menggunakan fashion muslimah pada Barbie rancangannya. “Lagi pula kita kan memang harus bikin pasar baru,“ sahutnya antusias. Terkait permintaan pasar, Lia mengaku sudah mendapat pelanggan dari pasar luar negeri. Ia sendiri mengaku terkendala dengan masalah produksi. Maklum karena baru ia yang bisa membuat, sementara konsumen sudah banyak yang pesan. “Ada konsumen dari Papua yang terus pesan. Kemarin sempat ekspor juga ke Brunei, Malaysia, Makkah dan Madinah,“ ujar gadis lulusan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini. Ke depan, Lia berharap Barbie buatannya yang dibanderol mulai Rp750.000 hingga Rp2 juta itu bisa menjadi salah satu produk yang mewakili Indonesia di dunia. “Saya ingin Barbie wedding muslimah drapping ini bisa jadi salah satu brand from Indonesia,“ serunya menutup obrolan.n Lia Ayu Susilowati A.Md Fashion Designer
[email protected] 0857 9405 1087
04 ikreatif
2016 / 37
n KRIYA
Anyaman Kreatif itu Tembus Pasar Eropa Lombok kian eksis dengan tawaran pariwisatanya yang menarik. Belakangan, karya kreatif khas Lombok juga ikut memberikan kontribusi ekonomi yang positif. | Teks & Foto: Ade Riyan Purnama
P
ariwisata memang menjadi kekuatan utamanya dalam mendatangkan devisa. Namun yang tak kakah hebat, ternyata Lombok juga menyimpan potensi kreatif. Ya, lewat tangantangan terampil warganya, produk anyaman khas Lombok pun diapreasi banyak kalangan. Termasuk dari tamu luar negeri. Benda fungsional yang dihasilkan dari seni anyaman membuat Lombok punya ciri khas. Kriya khas ini pun menjadi trademark sekaligus oleh-oleh yang memiliki cita rasa seni. Salah seorang yang aktif menghasilkan kriya anyaman tersebut adalah Haryono. Ia pun dianggap berhasil mengangkat produk anyaman itu ke dimensi yang lebih besar lewat sejumlah ajang pameran. Di tengah belukar masyarakat Lombok yang kreatif itu, Haryono memulai perjalanan kreatifnya. Tepatnya tahun 2010, ia mulai terjun ke dunia handicraft dengan menjadi produsen benda fungsional yang dibuat dengan cara dianyam. “Menganyam ini sudah menjadi kebudayaan di Lombok sejak tahun 1979. Dalam menghasilkan produk, kadang saya mengkreasikan pola anyam dari para pengrajin dengan desain saya sendiri,“ ujarnya. Dalam setiap karyanya, Haryono memang tetap mempertahankan pola anyam asli Lombok, namun dibalut dengan desain dan kreativitas kekinian. “Bahkan terkadang para konsumen juga memiliki desain yang mereka inginkan,” terang Haryono dengan lugas. Hal inilah yang memungkinkan produk anyaman Lombok peka zaman namun tetap memiliki ciri khas asli dari Lombok. Cerita anyaman Lombok, tentu saja nama Desa Beleka (lokasinya setengah jam dari Bandara Internasional Lombok), tak bisa dilepaskan. Sebab Beleka dikenal sebagai sentra kreatif anyaman khas Lombok. “Jadi tidak hanya saya yang bermain dengan handicraft,“ ujar Haryono yang memiliki workshop di Desa Beleka, Lombok. Menurutnya banyak pengusaha lain yang ada di kampungnya ikut berlombalomba memasarkan anyaman khas Lombok. Haryonos’s Unique Lombok Jl. Raya Beleka – Montong Gamang Dusun Sejagat Desa Beleka, Praya Timur, Lombok Tengah, NTB Kode Pos 83581 Email:
[email protected]
38 / 2016
ikreatif 04
“Kami tidak terikat pada satu dua pengrajin. Begitu pun sebaliknya,“ sambungnya santai. Menurutnya dengan begitu maka perputaran perekonomian di Lombok bisa terjaga kestabilannya. “Jadi siapapun boleh menganyam produk saya, dan saya juga boleh menggunakan penganyam mana saja,“ terangnya memperjelas. Hal tersebut jelas akan terus meningkatkan kreativitas warga di kampungnya. “Siapapun yang sedang dapat order besar maka semua penganyam bisa ikut menganyam disana,“ urainya mantap. Namun tentu saja segala potensi itu memiliki hambatan. Kali ini kesulitan tersebut bersumber dari makin sedikitnya bahan baku yang tersedia. “Bahkan sekarang di Lombok sudah tidak ada. Kami harus kirim dari Sumbawa dan Flores,“ kata Haryono sedih. Kelangkaan bahan baku inilah yang pada akhirnya membuat anyaman khas Lombok selain begitu mahal juga menjadi sulit didapat. “Kita asli masih menggunakan rotan dan ketak,“ Sahut Haryono ketika ditanya mengenai jenis bahan bakunya. “Ketak itu masih belum di lirik. Mungkin karena begitu sulit didapat,“ katanya Haryono yang memiliki produk dengan harga mulai Rp15.000 hingga Rp1,2 juta per item. Meskipun begitu, keistimewaan dari produk handicraft ini adalah kekuatan dan ciri khas yang eksotis. “Kebanyakan turis mancanegara kagum pada kekuatannya,“ sahutnya semringah. Bahkan kini seorang konsumen dari Sochi, Rusia, rutin memesan handicraft dari pria kelahiran 1982 ini. “Ada konsumen yang ketemu di pameran Kemayoran, sekarang rutin order,“ sahut pemilik dari Unique Lombok ini bangga.n
n KRIYA M. Ibnu Alwan
Mengubah
Majalah Bekas Menjadi Lukisan Kolase Sempat mencoba sejumlah karya seni rupa, M. Ibn u ALwan akhirnya mantap memilih lukisan kolase sebagai pilihan kreatifnya. | Teks dan Foto: Rusli M. Tang
B
anyak jalan menuju Roma. Begitu juga yang dialami oleh M. Ibnu Alwan (32 tahun) dalam berkesenian. Banyak cara yang telah ditempuhnya untuk menghasilkan karya-karya kreatif. Mulai dari melukis konvensional, membuat artwork, hingga menjadi pematung. Tapi semua itu belum membuat hasrat seninya terpuaskan. Terakhir, ia membuat terobosan dengan membuat lukisan dengan teknik kolase dengan menggunakan majalah bekas sebagai bahan dasarnya. Hasilnya? Cukup memuaskan dan membanggakan karena banyak diapreasi oleh para pecinta seni rupa termasuk para ekspatriat yang ada di Jakarta. “Di saat cat lukis habis dan dana untuk membeli cat pas-pasan, akhirnya saya coba melukis dengan teknik kolase,” ujar Ibnu mengungkap kiprah awalnya membuat lukisan dengan menggunakan potongan dari lembaran isi majalah tak terpakai atau biasa disebut dengan teknik kolase (menempel). Ibnu menambahkan bahwa di majalah itu banyak memiliki varian warna menarik untuk dikreasikan menjadi sebuah lukisan menarik. Keyakinannya tumbuh setelah dalam sebuah pameran di Jakarta (Juli 2015 lalu), dimana karya kolasenya itu banyak diapresiasi orang. “Lukisan kolase saya saat itu laku terjual dan bahkan sampai ada yang berebut membeli,” ungkap Ibnu yang hingga kini sudah mampu menjual sekitar 50 lukisan kolase. Bahkan belakangan karyanya juga sudah digunakan oleh kosultan arsitek dan interior sekelas Hadiprana. Sejauh ini, dalam membuat lukisan kolase, Ibnu lebih banyak mengangkat tema urban Jakarta. Alat transportasi seperti Bajaj, menjadi salah satu ciri khas karya Ibnu. Selain itu, lukisan bergenre abstrak, realis, dan impresionis sesekali masih dihasilkanya. “Ke depan saya ingin membuat lukisan kolase bertema budaya Indonesia seperti wayang serta tari-tarian nusantara,” tegas ayah dua anak ini. Dengan harga lukisan yang dijual mulai dari Rp2 juta hingga Rp6 juta ini, Ibnu berharap karyanya ini dapat diterima masyarakat sebagai karya seni. Ya, Ibnu memang telah menunjukkan bagaimana kreativitas menjadi penting dalam berkarya. Bayangkan, majalah bekas saja mampu diolahnya menjadi lukisan kolase yang bernilai seni tinggi. n
M. IBNU ALWAN
Jl. Turi II, Pesanggrahan Bintaro, Permai HP. 0877 7726 2100
04 ikreatif
2016 / 39
n PERSPEKTIF
Handicraft Indonesia,
Harta Karun Dunia Indonesia memiliki potensi yang begitu besar terhadap industri kreatif. Bahkan, negeri ini juga memiliki peran strategis sebagai penghasil handicraft terbesar di Asia. | Teks & Foto: Ade Riyan Purnama
I
ndustri kreatif di Indonesia saat ini sedang berkembang dengan pesat. Ia muncul di setiap daerah sebagai karya yang mampu menyumbang devisa cukup besar bagi negara. Adanya kebhinekaan Indonesia jelas memperkaya khasanah industri tersebut. Sebab tidak bisa dipungkiri, industri kreatif di Indonesia banyak bersumber dari inspirasi kebudayaan lokal. Dan jangan salah, nilai kebudayaan lokal Indonesia justru menjadi harta karun yang tak terhingga bagi negara. Tak lekang oleh waktu, tak habis di makan zaman. Itulah Kearifan budaya lokal kita. Membaca gelagat tersebut, Bustami Thamrin, Ketua Umum BPP Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) mengatakan bahwa peranan industri kreatif dalam perekonomian Indonesia saat ini sangatlah besar. “Produk kerajinan sekarang ini sudah sangat berkembang. Sudah diekspor ke luar negeri dan menghasilkan devisa,“ ujarnya mantap. Ia sangat bangga karena dengan begitu maka selain kita memperkenalkan kebudayaan bangsa, maka industri kreatif juga menjadi salah satu penopang perekonomian. “Terlebih sekarang ini nilai ekspornya terus meningkat,“ ungkapnya. Menurut ketua Asosiasi ASEPHI ini, industri kreatif yang berbentuk kerajinan memiliki banyak keuntungan selain menyumbang devisa sebagai kontribusi perekonomian bangsa. “Kerajinan itu berbahan baku dari dalam negeri, jadi tidak perlu impor dari luar,“ jelas Bustami. Kemudian ia melanjutkan mengenai keuntungan yang kedua itu berkaitan dengan keberagaman suku dan etnik Indonesia. “Kerajinan kita ‘kan bentuk seni dan budaya. Dan kebudayaan kita banyak sekali. Jadi berbeda satu sama lain. Akhirnya banyak disukai oleh pasar luar negeri,“ sahutnya senang. Meningkatkan devisa negara, menurut Bustami, bukan hanya menjadi tolak ukur stabilitas perekonomian bangsa, tapi
< Bustami Thamrin, Ketua Umum BPP Asosiasi Eksportir dan Produsen Handycraft Indonesia (ASEPHI)
40 / 2016
ikreatif 04
n PERSPEKTIF
ita k g an itu r i ka ena n e r s r t i a a i l s ka f. K hat du e s s kra er a in gu p d e “Ba ya B kan h pa a .” n pu and inta ita n me er f k
i m pe eat kr
selain itu juga bisa memberikan keuntungan pada daerah-daerah di Indonesia. “Asal dari kerajinan ini ‘kan dari daerah, otomatis yang diuntungkan juga pengrajin di daerahdaerah,“ imbuh sesepuh handicraft Indonesia ini. Peranan pemerintah menurut Bustami juga sudah semakin baik. Hal itu menurutnya terlihat jelas dengan dibentuknya Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif). “Bagus sekali sekarang kita punya Bekraf. Karena itu menandakan perhatian pemerintah pada industri kreatif kita,“ katanya. Baginya jika pemerintahnya sudah fokus itu akan membuat perkembangan industri bisa semakin cepat. “Otomatis kalau sudah begitu sumbangan industri kreatif pada perekonomian bangsa makin banyak,“ terangnya bahagia. Ditanya mengenai persiapan menyambut MEA (Masyarakat Ekonomi Asia), Bustami mengaku tak khawatir. Sebab dalam dunia handicraft, negara di Asia adalah negara dengan penghasil handicraft terbesar di dunia. “Dan dari negara Asia itu, Indonesia peringkatnya nomor satu,“ ujarnya sumringah. Karena itulah, Bustami mengaku siap untuk menyambut kedatangan MEA. Adanya industri kreatif juga menurutnya sangat berpengaruh pada penyatuan bangsa. Sebab lewat industri kreatif, termasuk seni dan budaya, maka akan bisa saling mengenal kerajinan antar daerah masing-masing. Dan yang lebih luas, setelah mampu menyatukan Indonesia, kerajinan dan industri kreatif juga menyatukan negara-negara Asia. “Kalau melalui politik akan susah, tapi kalau lewat seni dan budaya persatuan negara Asia akan lebih mudah,“ sahutnya yakin. Untuk itulah Bustami berharap saat ini bisa memperluas pasar ekspor kerajinan Indonesia. Ia menjelaskan, bahwa konsumen luar negeri akan membeli produk kita dengan nilai dollar, dimana nantinya akan menguntungkan kita karena jika ditukar dengan rupiah nilainya akan meningkat.n
04 ikreatif
2016 / 41
n FESYEN
Raffi Ahmad:
42 / 2016
ikreatif 04
RA Jeans hadir sebagai jawaban dari kegelisahan masyarakat muda tentang harga fesyen
yang melonjak tinggi | Teks & Foto: Ade Riyan Purnama
P
ecicilan, slengean, dan energik adalah kesan dari seorang aktor, host, dan juga penyanyi Raffi Farid Ahmad atau lebih kita kenal dengan Raffi Ahmad. Membintangi berbagai FTV dan juga kerap tampil sebagai presenter beragam acara membuat namanya melejit hingga masuk dalam tataran selebriti papan atas Indonesia. Kini, Raffi mulai muncul di kalangan bussinesman, meracik berbagai usaha yang dia sebut sebagai kaki-kaki rejekinya. “Kita nggak pernah tahu dunia entertaint itu akan seperti apa. Ini saya persiapkan sebagai kaki-kaki saya yang lain,“ ujarnya penuh semangat. Setelah mencoba kuliner dan produksi ‘sarung’ di bulan ramadhan tahun lalu, kali ini Raffi mulai terjun di dunia fesyen. Tak tanggung-tanggung, suami dari Nagita Slavina itu menciptakan brand jeans yang diproduksi untuk masyarakat Indonesia. RA Jeans by Raffi Ahmad, begitulah merek fesyen yang diluncurkan ke pasar pada 8 Oktober 2015, di Jalan Gunawarman, Kebayoran Baru (outlet resmi dari RA Jeans). “Penampilan itu jadi kesan pertama ketika kita ketemu seseorang. Dan dunia fesyen itu akan berkembang terus,“ kata Raffi mengenai alasannya menyasar bisnis jeans. “Mereka yang ingin ikut perkembangan mode, tapi kalau dananya sedikit jadi susah. Makanya saya membidik pasar masyarakat umum,“ ujarnya. Produk jeans berlabel RA Jeans ini memang hanya dibanderol sekitar Rp79.000 (pria) dan Rp105.000 (untuk perempuan). “Ini kan terjangkau banget di kalangan masyarakat kita,“ imbuhnya terang-terangan. Ayah dari Rafatar Maliq Ahmad ini pun tetap menjaga kualitas di setiap produknya. “Ini market terjangkau untuk usia 16-35 tahun. Tapi saya gandeng orang-orang yang punya kompetensi dan sudah teruji di bidangnya,“ ujarnya. Ia menjelaskan bahwa komitmennya untuk mengembangkan brand RA Jeans dibuktikan dengan keberaniannya menggandeng Jill Lawrence seorang konsultan tekstil dan desain kenamaan dari Inggris untuk berkolaborasi. “Selain Jill Lawrence saya juga gandeng Sumaira Irfan sebagai brand and development dari RA Jeans,“ tegasnya. Raffi memperjelas bahwa sampai saat ini produk RA Jeans baru dibuka di satu outlet saja. Dan kemungkinan di department store yang akan menjangkau ke masyarakat luas. Bahkan ia melanjutkan bahwa selain produksi fesyen untuk pria dan wanita, ia kelak ingin membuat fesyen family. “Sekadar bocoran saja nih, nantinya saya mau bikin yang untuk family. Saya, istri, anak dan orang tua,“ katanya sembari tersenyum. Raffi berharap RA Jeans bisa diterima masyarakat dan bisa membantu mereka yang ingin tampil sempurna dengan harga terjangkau. “Simple saja, yang penting masyarakat bisa puas dan bisa menerima kehadiran RA Jeans,” terangnya. Tak hanya itu, dari bisnis RA Jeans ini terselip juga nasionalisme dari seorang Raffi. “Biar masyarakat Indonesia bisa cinta produk dalam negeri,” tutupnya dengan senyum.n
04 ikreatif
2016 / 43
n FESYEN
FOTO: DOK. PRIBADI
Solli Kurniawan (Owner Solli Kurniawan Collection):
JAGONYA MODIFIKASI KEBAYA BORDIR
Promosi dan penjualan kebaya bordir produksi Solli dilakukan melalui ajang pameran baik yang diselenggarakan pemerintah maupun swasta. | Teks: Erfendi Eka Putra
S
ejak kecil, dunia fashion sudah memiliki daya tarik tersendiri bagi Solli Kurniawan. Fashion menurutnya adalah bidang usaha yang menantang dan dinamis. Karya-karya baru selalu bermunculan hanya dalam hitungan hari. Selalu ada inovasi dan padat akan kreativitas. Hal itulah yang membuat adrenalinnya terpacu, untuk kemudian mendalaminya. “Sebetulnya saya melanjutkan usaha keluarga. Orang tua juga pengusaha pakaian dengan merek Putri Gumarang. Saya memilih memakai merek yang berbeda karena langsung mendesain dan memilih bahan sendiri. Sedangkan orang tua dulu bekerja hanya berdasarkan pesanan yang masuk,” tutur pemilik Solli Kurniawan Collection itu. Kini, sudah 15 tahun Solli memproduksi kebaya, khususnya kebaya bordir. Ia sengaja fokus menekuni kebaya karena peminatnya besar. Walaupun, persaingannya juga ketat. “Desain kebaya karya saya ide awalnya dari corak batik dan songket. Dan setiap daerah punya motif yang berbeda. Jadi saya tidak kehilangan ide,” jelasnya. Setiap bulan, pria lajang yang mempekerjakan enam orang karyawan itu bisa memproduksi ratusan potong
44 / 2016
ikreatif 04
kebaya. Dalam proses pengerjaan, ia bekerjasama dengan mitra pengrajin dari Tasikmalaya, Kudus, dan beberapa daerah sentra pakaian jadi. “Bahan dan desain dari saya, pengrajin itu sekadar menjahit sesuai pesanan saya,” tambahnya. Sebagai patokan, harga termurah kebaya produksi Solli dijual dikisaran Rp500 ribuan per potong. Dalam sebulan bisa meraih omzet Rp100 juta sampai Rp200 juta. Kebanyakan pesanan langsung dari pengguna. Namun banyak juga yang kemudian menjadi reseller. Solli memiliki beberapa reseller dari Bandung, Manado, Makassar, Surabaya, Semarang, Palembang, sampai Australia. ”Kalau reseller saya kasih diskon sampai 25 persen. Mereka menjual kembali produknya dengan menciptakan merek-merek sendiri. Sekali pesan minimal 100 potong. Ordernya 2-3 kali dalam sebulan,” ungkap pemilik worskshop di daerah Pejompongan, Jakarta, itu. Dalam memasarkan produknya, Solli memilih melakukan promosi lewat ajang pameran. Baik yang diselenggarakan pemerintah maupun pihak swasta. “Cukup efektif karena produsen dan konsumen langsung bertemu. Kalaupun nilai sewanya belasan juta, untuk 5-7 hari tetap untung. Apalagi kalau di mal, sewa Rp2 juta per hari (modalnya) juga bisa ketutup,” ungkapnya. Selain itu, konsumen yang datang ke even pameran kebanyakan memiliki selera bagus dan tidak terlalu mementingkan harga, asal kualitasnya baik. Setiap bulan Solli mengikuti 2-3 kali even pameran. Namun, karena keterbatasan sumber daya yang dimilikinya, ia memfokuskan diri hanya di Jakarta dan Bandung. Sedangkan di daerah lain ia memilih bekerjasama dengan reseller-nya.n
n FESYEN Dewi AnindHita:
Berkreasi dengan
Warna Alam Pewarnaan alami menjadi karakter kain tenun produksinya. Disukai artis dan digemari turis mancanegara.
| Teks & Foto: Ade Riyan Purnama
I
majinasinya tak terbatas tatkala biacara soal kain tenun. Alhasil, karya-karyanya pun menjadi bernilai seni yang tinggi. Selain rajin berkarya, ia pun membebaskan para penenun untuk bereksperimen. Itulah modal utama Dewi Anindita dalam membesut SELARAS (Indonesian Ethnic Fashion). “Selaras itu artinya sebenarnya, selalu laku keras,“ ujarnya membuka obrolan. Pensiunan dari kimia farma ini telah memulai usahanya di bidang fashion sejak 2012. Mengawali bisnis kreatifnya dengan eksis dari pameran ke pameran lain. Itu cara ampuh yang ditempuh mengingat Ita (panggilan akrabnya) memang belum memiliki showroom. Namun begitu, produk Ita justru telah digunakan oleh pejabat-pejabat negara serta para aktris Indonesia. Selain menjahit dan mendesain produk, Ita juga aktif memasarkan karyanya. “Saya punya dua penjahit, tapi saya tetap terjun langsung untuk desain, potong dan jahit, sampai marketing,“ ujarnya yakin. Ita mengakui bahwa usaha yang dilakukannya saat ini adalah salah satu cara untuk menjaga kelestarian budaya. Ia mencontohkan bagaimana kain tenun dari Nusa Tenggara yang dibuat secara handmade dan membutuhkan watu lama dalam membuatnya, benar-benar memiliki citarasa seni yang tinggi. “Pembuatannya bisa memakan waktu tiga higga enam bulan,“ ujarnya menguraikan. Lalu apa istimewanya tenun produksi Ita? Produksinya sangatlah unik dan berkelas. “Model Dewi Anindhita (ITA) Owner & Fashion Designer Jl. Nusa Indah E3 No. 29 Parung Serab, Ciledug Tanggerang 15153 Email:
[email protected]
banyak yang sama, tapi motif dan warna tidak ada yang menyamai,“ ujarnya yakin. Ia memang membebaskan penenunnya untuk menenun sesuai imajinasinya. Mengawali dari pesanan dari temanteman dekat, Ita akhirnya yakin untuk membuka bisnis ini karena merasa memiliki kemampuan dan talenta yang bisa menjadi jembatan bagi para pecinta tenun lainnya. “Tenun itu ‘kan kelas menengah ke atas. Yang nggak cinta banget sama tenun akan berpikir dua kali untuk beli,“ ungkapnya. Dari situlah menurutnya yang menjadi letak kesulitan pemasaran produknya. Selain itu juga, ia mensinyalir ada beberapa masyarakat yang suka tenun namun kurang pengetahun tentang tenun. “Ada tenun yang bukan asli dari NTT. Itu tenun Jepara. Lebih murah harganya,“ ujarnya menginformasi. Namun ia menjelaskan dan memastikan bahwa produknya mengambil tenun asli dari NTT. “Saya kebanyakan ambil dari Maumere, Route, Ende dan Flores,“ sahutnya menjelaskan. Meskipun belum memiliki showroom dan masih memasarkan melalui workshop, pameran serta website, namun penghasilannya sudah layak disandingkan dengan pengusaha tenun yang telah memiliki counter sendiri. “Sekitar 30-50 juta perbulan,“ ujarnya yang memiliki misi untuk mengenalkan tenun ke semua orang. Tenunnya juga menggunakan metode pewarnaan alami. Itulah letak keistimewaan produknya. “Saya pakai akar mila, mengkudu, kunyit dan bahan alam lainnya,” ujarnya memberi penjelasan. Karena pewarnaan alam itu pula produknya banyak diminati turis mancanegara.n
04 ikreatif
2016 / 45
n FESYEN
Kombinasi Tren fesyen
Budaya Lokal & Global Salah satu produk yang diproduksi Ganika adalah HANA, hasil perpaduan budaya Baju Bodo dari Sulawesi dan Hanbok dari Korea. | Teks: Erfendi Eka Putra
D
unia fashion di era globalisasi, berubah sangat cepat. Modernisasi, ikatan budaya dan kreatifitas bercampur menjadi satu, melahirkan fashion item terbaru. Terjadi percampuran budaya yang selalu terbuka pada hal-hal baru. Nah, mengikuti perkembangan dunia fashion yang semakin dinamis tersebut, sebanyak 19 orang mahasiswa dari Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung, kemudian mendirikan Zeavala. Cita-cita ZeavalaA adalah menciptakan produk-produk fashion, hasil percampuran berbagai budaya dunia dan Indonesia.
46 / 2016
ikreatif 04
Salah satu fashion brand yang diproduksi Zeavala adalah outerwear bermerek Ganika. Arifah Rifdah Zakira, Chief Executive Officer of Zeavala Company, menjelaskan bahwa, Ganika merupakan fashion brand yang merepresentasikan nilai-nilai keindahan dan kecantikan seorang wanita. Produk fashion Ganika merupakan produk fashion berkonsep mixing culture yang terinspirasi dari pencampuran budaya, lokal Indonesia dan dunia. “Ganika selalu ingin menciptakan outerwear yang terinspirasi oleh budaya di seluruh dunia dan juga budaya asli Indonesia. Ide kreatifnya berawal dari gairah masyarakat akan konsep mixing culture sebagai dampak dari era globalisasi,” terangnya. Arifah berharap produk Ganika, membuat seseorang akan semakin terbuka akan hal–hal baru, menjadi pribadi yang extrovert dan adaptable, namun tetap juga menjadi dirinya sendiri dengan tetap mempertahankan nilai dan budaya Indonesia. Salah satu produk yang telah dikeluarkan Ganika adalah HANA. Menurut Vania Ariella Detrisa, Chief Marketing Officer of Zeavala Company HANA merupakan perpaduan antara budaya Indonesia dan Korea. HANA adalah hasil mixing culture antara Baju Bodo dari Sulawesi dan Hanbok dari Korea. Nilai tambah yang ditawarkan HANA adalah dapat dipakai dalam 3 cara, yakni sebagai Hanbok; Outerwear; dan Ribbon Knot. Terdapat 2 type dari HANA; Basic dan Em-
broidery. Ganika menawarkan kesan simple dan elegan melalui HANA Basic, dan kesan special untuk HANA Embroidery. “Pattern yang diaplikasikan di HANA Embroidery adalah dandelion. Dandelion itu sangat merepresentasikan nilai dan konsep Ganika, karena bunga dandelion hidup di Asia maupun Eropa. Dapat dikatakan bahwa dandelion itu sangat adaptable terhadap perbedaan-perbedaan di kedua benua tersebut,” jelasnya. Untuk HANA Basic, warna yang ditawarkan adalah peach–grey; grey – navy; navy – maroon; dan maroon – peach, sedangkan untuk HANA Embroidery terdapat 3 kombinasi warna saja, yakni grey – navy; navy – maroon; dan maroon – peach. Tentunya Ganika tidak berakhir hanya dengan HANA. Untuk seasonseason selanjutnya, tambah Vania, Ganika juga akan menghadirkan outerwear dengan konsep mixing culture antara Indonesia dan negara lain. Penasaran dengan outerwear selanjutnya? Kira–kira, negara mana yang akan menjadi sasaran selanjutnya? Follow up terus Ganika dan ikuti tren – tren fashion terbarunya! #AsExtrovertedAsYouAre.
@ganika_id @ganika_id bit.ly/lineganika
[email protected]
04 ikreatif
2016 / 47
n INOVASI
Rauf Raphanus (Creative Director Ichinogami)
Replika Tiga Dimensi dari
Kreativitas Melipat Kertas | Teks: Erfendi Eka Putra
FOTO: DOK. PRIBADI
48 / 2016
ikreatif 04
A
lumni IPB Bogor itu berhasil menginisiasi kelahiran komunitas paper craft di Indonesia. Bersama teman-temannya, ia berhasil mendapat proyek dari berbagai perusahaan dan agensi, baik dalam maupun luar negeri. Dengan lembaran-lembaran kertas, replika tiga dimensi yang rumit mampu dihasilkan. Bentuk kreativitas seperti inilah yang dilakukan para penggemar paper craft. Ketelatenan memotong, menggunting, dan mengelem acap kali berbuah hasil kreasi yang menarik untuk dilihat. Entah itu karya berbentuk bangunan, robot, hewan, bahkan alat musik. Nah, salah seorang pehobi yang kini sukses dari pengembangan seni melipat kertas itu adalah Rauf Raphanus, Creative Director Ichinogami. Karya Rauf banyak diminati perusahaan nasional dan multinasional. Beberapa karakter tokoh dari model paper craft yang digunakan untuk berkarya, sudah mendapatkan lisensi dari Walt Disney. Rauf mengisahkan, paper craft atau ichinogami adalah pengembangan dari seni melipat kertas (origami). Bedanya, paper craft tidak sebatas melipat, tapi juga memotong, melipat, dan mengelem. Hobi ini berkembang di Indonesia sejak 1990-an. Namun, setelah periode tahun 1990-an tersebut, geliat terhadap hobi ini sempat meredup.
n INOVASI
“Barulah pada 2003-2004 ketika salah satu situs Jepang memunculkan banyak pola bangunan terkenal, banyak yang tertarik, termasuk saya pribadi,” tuturnya. Semenjak itu, ia bersama beberapa teman berusaha keras memunculkan paper craft lewat forum-forum di dunia maya secara serius. Hal itu dibuktikan dengan diluncurkannya situs paper-replika.com yang berisi tentang seluk-beluk dan serba-serbi paper craft. Situs itu juga menyediakan beragam pola model tiga dimensi yang bisa diunduh oleh siapa saja. Sampai sekarang paper-replika.com itu sudah membuat lebih dari 300 model original – malah hampir 500 model. “Kami berhasil ngumpulin model-model dari luar negeri sebanyak hampir 6.000 model. Ada model directory untuk memudahkan pencarian,” terangnya. Beberapa waktu sesudahnya, Rauf dan rekan-rekannya kembali meluncurkan situs baru, yaitu perikertas.com. Bedanya, situs kedua ini lebih banyak membicarakan tentang kegiatan komunitas pencinta paper craft yang sudah ia rintis sebelumnya, yaitu peri kertas. Hobi Yang Bisa Menghasilkan Uang Usaha Rauf untuk menghidupkan seni paper craft di Tanah Air cukup membuahkan hasil. Kini, komunitas peri kertas sudah mendirikan cabangnya di 30 regional di Indonesia. Sementara, jumlah anggota yang tercatat sampai saat ini sudah mencapai 11 ribu orang. Mereka tersebar di kota-kota seperti; Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Malang, dan beberapa kota lainnya di luar Jawa. Rauf tak membantah ketekunannya bersama teman-temannya melakoni hobi paper craft secara serius bisa mendatangkan uang. Ia kini, bisa menjual karya-karyanya sebagai suvenir, baik di ajang pameran maupun lewat situs e-commerce. “Setiap tahun kami bisa mengikuti lebih dari 60 event dan berbagai proyek paper craft untuk kebutuhan perusahaan atau organisasi. Mainan berbahan kertas lebih ramah lingkungan dibandingkan plastik, banyak yang suka, sehingga itu juga menjadi salah satu alasan konsumen untuk melirik paper craft,” katanya.
Namun, pria lulusan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor itu enggan menyebut berapa rupiah yang berhasil ia raup dari setiap kali mengikuti pameran atau hasil menggarap proyek paper craft pesanan. Salah satu pelanggannya adalah organisasi waralaba WWF di Prancis yang meminta Rauf mengerjakan proyek paper craft untuk kebutuhan kampanye organisasi tersebut. Dia hanya menyebut harga jual paper craft dari model yang paling sederhana Rp25 ribu sampai model yang paling rumit dengan harga sampai jutaan rupiah. Dan setiap kali pameran dia bisa menjual sampai ratusan karya. Di samping itu, Rauf juga rajin mengikuti kegiatan paper craft tingkat internasional. Tahun 2009 misalnya, ia ikut kompilasi paper craft tingkat internasional. Ada 12 karya unggulan yang kemudian dibukukan dengan nama “Make Your Own Paper Robot”. “Dari 12 model yang di buku itu, tiga diantaranya karya dari Indonesia. Sekarang sudah dijual di E-Bay. Diterbitkan di London dan New York,” terangnya. Rauf menjelaskan, kegiatan ini dapat menjadi hobi yang menyenangkan sekaligus peluang penghasilan bagi banyak orang. “Mengerjakannya mudah. Asalkan menguasai dasar-dasar melipat dan menggunting, maka paper craft akan menjadi pendapatan yang menyenangkan,” ujarnya. Kini, ia bersama teman-temannya, tak lelah melakukan promosi terkait paper craft. Secara terus-menerus, mereka memperkenalkan hobi ini lewat pameran, workshop di sekolah dan kampus, bahkan ketika car free day berlangsung. Di luar itu juga dilakukan penyebaran lewat forum-forum di internet. Manfaat seni paper craft lanjutnya bisa melatih kemampuan motorik dan sensorik anak. Motorik anak dilatih, bagaimana cara memegang kertas, lem, dan gunting. Kedua, sensorik anak menerjemahkan bentuk dari 2D ke 3D. Dan yang ketiga, logika matematis. Bagaimana anak menghitung dimensi; lebar dari kanan ke kiri bisa disambung atau tidak, dan lain-lain. Mirip-mirip Lego juga, tepatnya Lego digabungkan dengan puzzle, dan otak anak akan semakin berkembang lagi,” pungkasnya. n
04 ikreatif
2016 / 49
n TEKNOLOGI
WUJUDKAN.COM
ALTERNATIF PEMBIAYAAN PROYEK KREATIF Situs wujudkan.com mengajak para donatur ikut membantu terlaksananya proyek-proyek berbasis ide-ide kreatif. | Teks: Erfendi Eka Putra Mandy Marahimin, pendiri situs wujudkan.com
M
eskipun di luar negeri bukan hal baru, crowdfunding masih cukup asing di Tanah Air. Ia adalah sebuah konsep pendanaan kolaboratif. Dalam konsep itu, pendanaan tidak didapatkan hanya dari segelintir orang, tapi justru dari sebanyak-banyaknya orang. Dari beberapa laman web crowdfunding yang dilahirkan oleh putra-putri Indonesia, salah satunya adalah wujudkan.com. Adalah Mandy Marahimin yang membidani kelahirannya. Hal itu tercetus dari permintaan seorang teman untuk dicarikan dana untuk pembuatan film. Itulah kemudian yang membuat Mandy berkenalan dengan kickstarter.com, situs crowdfunding dari Amerika Serikat yang didirikan Perry Chen pada 2008. Sayangnya, Mandy tak bisa membantu temannya lebih jauh, karena salah satu syaratnya adalah harus memiliki nomor social security AS. Namun, itu yang membuat Mandy kemudian rajin berselancar melihat-lihat situs itu. Ia bahkan jadi donatur. Di situs itu, semua orang (baca: donatur) bergotongroyong mengumpulkan dana yang akan digunakan untuk mewujudkan suatu ide kreatif. Nah, dari perkenalan yang lantas mendorongnya menjadi donatur itu, Mandy berpikir, buat apa menyisihkan uang untuk ide kreatif di luar negeri. Production coordinator film Gie dan publicist film Ada Apa dengan Cinta itu berpikir untuk membuat crowdfunding sendiri. Bersama Dondi Hananto (praktisi finansial), Zaki Jaihutan (praktisi legal), dan Wicak Soegijoko (pengembang teknologi) ia kemudian membidani kelahiran wujudkan. com.
50 / 2016
ikreatif 04
Khusus Proyek Kreatif Mekanisme pengumpulan dana di wujudkan.com cukup sederhana. Kreator atau pemilik proyek tinggal mempresentasikan idenya. Detail proyek juga menyangkut jumlah target dana serta proyeksi masa penggalangan dana. Maksimal penggalangan dana dilakukan selama tiga bulan. Jika lolos verifikasi, proyek bisa dipampang di halaman wujudkan.com untuk menggaet dana dari suporter atau donatur. Setiap proyek diteliti secara hati-hati oleh Mandy dan timnya. “Kami hanya meloloskan kreator yang memiliki kapasitas untuk mewujudkan proyeknya,” tutur perempuan kelahiran Agustus 1975 tersebut. Karena itu, rekam jejak kreator penting. Kreator harus mendaftarkan dirinya beserta tautan jejaknya seperti di facebook, twitter, dan lain-lain. “Kami tidak menjadi juri yang men-judge sebuah ide. Hanya, kami akan melihat apakah kreator mampu mewujudkan proyeknya,” terang dia. Kreator juga bebas menentukan jumlah dana yang dibutuhkan. Namun, Mandy menekankan agar kreator realistis dalam menentukan dana. Sebab, sistem penggalangan dana bersifat all or nothing. “Artinya, jika target dana tak tercapai, uang akan dikembalikan lagi ke rekening donatur,” papar Mandy. Pemeriksaan terhadap kelayakan proyek juga dilakukan agar sedapat-dapatnya tidak ada proyek fiktif. Dengan demikian, pihak yang menggalang dana maupun donatur bisa menjadi setara. Di satu sisi, pemilik proyek dapat mengenal siapa publik karyanya dan sekalian mengukur ketajaman ide
n TEKNOLOGI
kreatifnya. Di sisi lain, para donatur menjadi terlibat secara aktif dalam proses mewujudkan sebuah karya. Sebab, mereka secara aktif memilih proyek yang dianggap layak diwujudkan. “Selama ini, banyak yang mengeluh bahwa karya kreatif kita itu-itu saja. Kini semua dapat memilih yang mana yang mau diwujudkan. Ini pendanaan yang demokratis,” ucap Mandy. Dana dikumpulkan dalam rekening wujudkan. com. Setelah terkumpul sesuai dengan target, dana akan ditransfer ke rekening kreator. Berbeda dengan lembaga pengumpul dana konvensional, tanggung jawab dalam crowdfunding ada pada pemilik proyek. “Donatur menyumbang ke pemilik proyek. Bukan ke kami. Kami hanya medianya,” katanya. Kreator bertanggung jawab memublikasikan sendiri perkembangan pelaksanaan proyek kepada para penyumbangnya. Jika dana terkumpul, wujudkan.com akan mengutip 5% dari total yang terkumpul. “Angka lima persen itu mengacu pada kebanyakan crowdfunding di luar negeri saja,” beber dia. Mandy membatasi wujudkan. com untuk menampung ide yang menunjang industri kreatif. Dia optimistis bahwa industri kreatif di Tanah Air akan terus berkembang. Contoh proyek yang sudah sukses meraup dana sesuai dengan target di wujudkan.com adalah pembuatan film Atambua 39 Derajat Celcius. Itu adalah film drama layar lebar dari produser Mira Lesmana dan sutradara Riri
Riza yang pengambilan gambarnya dilakukan di Timor, Nusa Tenggara Timur. Proyek film bertema tentang nasib pengungsi dari Timor Leste di Atambua 12 tahun setelah referendum tersebut berhasil mengumpulkan Rp313 juta dana. Selain itu proyek lain yang juga sukses mengumpulkan dana lewat wujudkan.com adalah Papan untuk Semua: Atap untuk Rumah Uay. Uay adalah seorang tukang ojek di Cimahi yang memiliki dua anak. Seperti tertera di laman wujudkan.com, target dana untuk proyek itu Rp2,5 juta. Dari 33 donatur, akhirnya terkumpul dana Rp4.780.000. “Seperti yang telah kami beritakan, kelebihan donasi akan digunakan untuk tahap berikutnya dari pembangunan rumah keluarga Uay,” ujar Yu Sing seperti dilansir wujudkan.com. Dari semua proyek yang mengail dana lewat wujudkan.com itu, tidak ada satu pun yang menawarkan pengembalian uang kepada donatur. Tapi, wujudkan.com mewajibkan pemilik proyek memberikan timbal balik kepada donatur mereka dalam bentuk lain. Misalnya, undangan ke acara khusus atau makan malam bersama pemilik proyek. Untuk proyek Atambua 39 Derajat Celcius, misalnya, Mira telah menyiapkan hadiah-hadiah khusus. Misalnya, ucapan terima kasih di akhir film, undangan gala premiere (pemutaran perdana), atau pencantuman nama sang donatur dalam credit title sebagai co-executive producer yang akan ditayangkan di bagian awal film.n
“
Kami tidak menjadi juri yang
men-judge
sebuah ide. Hanya, kami akan melihat apakah kreator mampu mewujudkan proyeknya.
”
04 ikreatif
2016 / 51
APLIKASI TEKNOLOGI
IWAN FALS:
Komunikasi kreatif dari
Legenda musik
Aplikasi teknologi berkomunikasi telah berkembang dengan pesat. Line, menggandeng sang legenda musik indonesia, Iwan Fals, sebagai ikon keluarga dan komunikasi. | Teks & Foto: Ade Riyan Purnama
D
FOTO: DOK. LINE
52 / 2016
ikreatif 04
iantara kalian semua, siapa yang pernah mengungkapkan sayang secara langsung pada ibunya? Pertanyaan yang dilontarkan Galuh Candra Kirana, Team Leader Marketing Line Indonesia itu sontak membungkam peserta press conference TVC (Televisi Campaign) di Pasific Place, 25 November 2015 lalu. Kenyataannya, memang sulit mengatakan perasaan pada orang tua atau keluarga sendiri. Melihat celah itu, Line yang merupakan sebuah media untuk berkomunikasi membuat terobosan baru dengan kreasi-kreasi yang lebih memunculkan karakteristik dalam berkomunikasi. Apa kelebihan Line ini? Ketersediaan sticker serta pesan suara gratis dari moda komunikasi ini menjadi andalannya. Line sendiri bisa diakses di semua smartphone serta personal computer (PC). Dengan demikian, itu akan memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi dengan keluarga. Berkaitan dengan hal tersebut, Galuh mengatakan bahwa Line telah memilih ikon terbaik di Indonesia sebagai benang merah sebuah hubungan keluarga dan komunikasi. Yaitu, musisi legendaris Iwan Fals. “Siapa di Indonesia yang nggak kenal superstar ini? Dia bukan hanya penyanyi, tapi dialah sang legenda hidup,“ kata Galuh mengawali kisah mengapa akhirnya Line mantap memilih Virgiawan Listanto (Iwan Fals) sebagai tokoh dalam TVC-nya yang terbaru.
APLIKASI TEKNOLOGI
“Bang Iwan itu mewakili figur seorang yang lengkap. Dia ayah dan suami yang komplit,“ kata lulusan sastra UI ini menambahkan. Menurutnya, di Indonesia Iwan Fals adalah tokoh yang selalu mem-bawa keluarganya ikut serta kemana pun ia pergi. “Mbak Rosana itu managernya, sedang Cikal ‘kan kerja sama papanya. Jadi mereka selalu bersama,“ ujarnya sembari tersenyum. Meski begitu, kebersamaan mereka setiap hari belum tentu menumbuhkan jalinan komunikasi yang sempurna. “Ada hal yang nggak bisa dikatakan lewat lisan. Mungkin lebih pas dengan tulisan atau sticker. Line bisa mewakili komunikasi itu,“ ujar Iwan Fals angkat suara. Keluarga Iwan Fals sendiri mengatakan cukup sulit diawal untuk mengambil keputusan mengenai tawaran pembuatan TVC Line ini. “Tapi Galuh bisa menjelaskan lewat Cikal yang akhirnya kita memutuskan untuk joint. Ini harus diapresiasi,“ Rosana atau lebih di kenal dengan nama Mbak Yos membuka informasi. Istri dari Iwan Fals ini mengatakan bahwa dengan adanya Line, kini pen-cipta dan pelantun lagu Bento itu jadi lebih ekspresif saat membalas pesannya. Hal itu juga diakui oleh anak keduanya, Cikal. “Papah sekarang jadi centil. Dulu kalau dikasih jadwal selalu cuma jawab iya. Sekarang jawabannya macemmacem pakai sticker,” ujar manajemen PT Tiga Rambu ini. Line sebagai aplikasi berbalas pesan ini dengan jeli telah membuat dua konsep TVC yang sangat menyentuh. “Yang pertama judulnya ‘Keluarga Rambu’. Ini tentang Iwan Fals dari sisi keluarga yang selama ini kita nggak pernah tahu,“ jelas Galuh. Sedangkan TVC yang kedua berjudul ‘Cikal’ dilangsir merupakan tribute untuk Cikal Rambu Pasae yang selama 7 tahun ini telah bekerja mengakomodir ke-perluan ayahnya. Keduanya akan menggugah kita untuk menengok dan menyapa keluarga kita di rumah, menyentuh, dramatis dan mengharu biru. Terlebih narasi yang memperdengarkan suara dalam khas Iwan Fals dan diakhiri oleh kampanye Line ‘Katakan, Kirimkan, Line‘ yang sangat pas dirasa sebagai ajakan untuk menggunakan Line sebagai salah satu media untuk komunikasi yang lebih mudah dan asyik. Line memang tak salah memilih keluarga Iwan Fals sebagai konsep TVC mereka. Meskipun menurut pengakuan Galuh sendiri bahwa TVC ini tak memiliki target dalam memperluas pengguna Line, namun tentu saja dengan disediakannya sticker suara Iwan Fals itu akan membuat pengguna Line yang sebagian besar anak muda dan gandrung pada musisi nasionalis itu segera download aplikasinya atau mengunduh stickernya. Dan dengan begitu harapan untuk perbaikan komunikasi keluarga akan semakin meningkat dengan Katakan, Kirimkan, Line. n
“Papah sekarang jadi centil. Dulu kalau dikasih jadwal selalu cuma jawab iya. Sekarang jawabannya macem-macem pakai sticker.”
04 ikreatif
2016 / 53
n EXPERT Expert
Ari Santosa (Cosplay Maker)
Lompatan Kreatif Sang Maestro
Cosplay Tak hanya dikenal sebagai langganan jawara kontes merancang kostum berkarakter, karena dosen yang satu ini juga ngetop lewat cosplay yang fenomenal.
| Teks: Rusli M. Tang
T
ampilannya nyentrik. Bicaranya ceplas-ceplos. Namun siapa sangka, di balik tampilannya yang nyeni, pria 42 tahun ini memiliki segudang prestasi jempolan. Khususnya di bidang pembuatan kostum berkarakter atau cosplay (costume and play). Cosplay sendiri merupakan hobi mengenakan pakaian beserta aksesori dan rias wajah seperti yang dikenakan tokoh-tokoh dalam anime, manga, dongeng, permainan video, penyanyi dan musisi idola, film kartun, dan sebagainya. Kendati menjadi langganan juara kontes cosplay, Ari tak pernah berhenti memutar otaknya untuk menghasilkan karya-karya yang fenomenal. Bahkan pada Mei 2015 silam, ia kembali mencatatkan sejarah karena membuat cosplay terbesar di Indonesia dengan tinggi sekitar 3 meter, dengan bentuk
54 / 2016
ikreatif 04
n EXPERT Expert
karakter Tyrannosaurus rex, “raja” dari perlombaan kostum. Tak hanya hewan purba dinosaurus. Karya terbarunya ditakuti, Ari juga disegani oleh para “Cosplay ini ini melengkapi karya fenomenal costume maker di Indonesia. Saking sebelumnya yang berupa kostum dengan sampai ada istilah, jika buat saya adalah fenomenalnya, karakter Alien dan Predator. Ari ikut lomba cosplay, peserta lain Butuh satu tahun bagi seorang Ari pengejawantahan seolah ingin mengundurkan diri dari untuk menyelesaikan kostum T-Rex kontes. “Di Jakarta, the maker yang dari rebelnya itu. Dengan menggunakan bahan dasar qualified (ikut lomba bikin kostum dan busa jok motor (bekas), secara cermat menang—red), itu paling nggak sampai jiwa anak muda Ari membentuknya menjadi T-Rex yang 10 orang,” ungkap Ari yang belakangan untuk being menyerupai karakter aslinya. Bahkan sering menjadi juri kontes cosplay. untuk membentuk kulitnya, secara telaten Kini, selain memilih menjadi cosplay difference Ari mengukirnya dengan menggunakan maker amatir (tidak membuat kostum people.” sordel (pemanas timah elektronika). secara masal), penggemar musik rock “Saya mencoba mencari problem ini juga eksis berkarya di bidang kreatif solving, misalnya dalam membuat dan mengajar kursus bidang kreatif di rumahnya. kostum saya pernah menggunakan selang ac, lubang Menurutnya, cosplay yang mulai booming sejak sedot wc, busa jok motor, dan sebagainya. Jadi tahun 2005 ini memiliki potensi yang bagus dalam saya mengalihkan fungsi benda yang sebenarnya,” industri kreatif. Apalagi katanya, cosplay berhubungan ungkap lelaki yang mengajar desain karakter di empat dengan dengan dunia sinema. “Cosplay, perfilman, lembaga (Universitas Multimedia Nusantara, Bina dan advertising itu berhubungan erat,” ujar lelaki yang Nusantara, School Sound of Recording, dan Nanyang sempat menjadi art director dan creative director di International School). perusahaan iklan ini. “Jadi tidak melulu soal cosplay,” Soal cosplay, Ari memang dikenal sebagai salah tambah Ari yang ingin memiliki tempat kursus yang satu cosplay maker (pembuat cosplay) nomor wahid permanen dan representatif. di negeri ini. Saat masih kuliah di Institut Teknologi Bagi Ari, cosplay hanyalah untuk fun saja. Tapi Bandung (ITB), pria berkepala plontos ini memang kalau sudah digunakan untuk sinema itu menjurus ke sudah sering menjadi juara kontes kostum pada serius. “Cosplay ini buat saya adalah pengejawantahan Halloween Night di Bandung. “Di Bandung dulu nama dari rebelnya jiwa anak muda untuk being difference saya ditakuti saat kompetisi Halloween. Bahkan dulu people,” ungkap Ari yang karyanya sering digunakan pernah dalam satu hari saya memenangi tiga kontes untuk pameran. Ari juga tak menampik kalau saat ini kostum sekaligus,” kenang ayah dua anak ini, yang industri di bidang cosplay sudah ada. “Ada kejuaraan, membuat kostum pertama berupa karakter Freddy ada lomba, ada pemenang dan ada sponsor. Itu sudah Krueger (Freddy adalah salah satu karakter paling jadi industri kecil. Tapi tetap saya masih melihat di ikonik dalam film horor modern di Amerika yang ranah fun. Kalau serius pun ya serius yang fun,” imbuh berjudul A Nightmare on Elm Street). Ari yang mengaku banyak belajar dari teman kampus Selanjutnya, selepas lulus kuliah dari Jurusan tentang segala hal yang berkaitan dengan desain dan Desain Komunikasi Visual, ITB, hobinya membuat produk.n cosplay tak berhenti. Justru mengalir semakin deras. Sosoknya benar-benar menjadi “monster” di setiap
04 ikreatif
2016 / 55
n KOMUNITAS
IKJ Dance Community
Mengangkat Tari Menjadi
Geliat Kehidupan Didasari “kegelisahan” atas kenyataan bahwa dunia tari kurang dihargai, IKJ Dance Community muncul sebagai pendobraknya. | Teks: Rusli M. Tang
Nindya Putri Catur Permata Sari (Dhea)
56 / 2016
ikreatif 04
I
ndonesia patut berbangga sekaligus bersyukur karena dilimpahi talenta-talenta kreatif yang tak pernah habis. Hampir semua cabang kesenian, negeri ini memiliki orang-orang hebat di dalamnya. Tapi apa jadinya jika kehebatan-kehebatan tersebut hanya untuk diri sendiri. IKJ Dance Community, yang merupakan wadah berkesenian yang dimotori oleh para jebolan seni tari dari Institut Kesenian Jakarta ini memilih cara khusus untuk mengerakkan seni tari Indonesia. Mengapa komunitas? “Komunitas ini sebenarnya melihat adanya kebutuhan di masyarakat untuk meningkatkan kulaitas tari. Komunitas inilah yang kemudian akan mengupdate pengetahauan mereka sehingga tari bergeraknya tidak lagi statis,” terang Hartati, salah satu pentolan IKJ Dance Community. Niatan itu memang bukan pepesan kosong belaka. Hasil pengamatan iKreatif beberpa waktu lalu, workshop tari yang digelar IKJ Dance Community di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Juni 2015 silam, memang diminati para penari dari kalangan muda dengan dasar tari yang beragam (tradisional, populer, modern, kontemporer, dan sebagainya). “Aku tertarik mengikuti workshop selama enam hari ini karena ada orang-orang hebat di dalamnya. Di sini kita benar-benar belajar teknik tari dan aku ingin tahu banget bagaimana dunia tari di Indonesia secara lebih mendalam,” ujar Nindya Putri Catur Permata Sari (Dhea) yang juga merupakan putri dari seorang pendidik, Kak Seto. IKJ Dance Community sendiri memiliki konsentrasi untuk terus mengawal keberadaan tari di tengah masyarakat. Melalui workshop dan carnaval yang digelar, komunitas ini ingin mendorong agar seni tari bisa menjadi bagian dari sistem pendidikan. “Dalam beberapa kesempatan kami juga coba menunjukkan bahwa tari sebenarnya sudah menjadi profesi,” terang Hartati meyakinkan. Untuk itulah, IKJ Dance Community bersikukuh mendorong tari masuk menjadi bagian dari sistem pendidikan. Bagaimana caranya dari bisa masuk dalam sistem pendidikan? “Untuk tahap awal kami kerja sama dengan sekolah pascasarjana IKJ untuk memberikan pembelajaran pendidikan tari. Harapannya kami juga ingin di support oleh pemerintah. Buat kami untuk tari sendiri memang harus diberikan pendidikannya secara baik,” jelas Anti Yank, salah seorang koreografer tari yang tergabung dalam IKJ Dance Community.
Dari kiri ke kanan: Anti Yank, Santi Ardati (depan), Belakang kanan: Wiwiek Hari Wahyuni, Hartati, Yola Yulfianti.
FOTO: Tian Reffina
n KOMUNITAS
“
Di sinilah pentingnya meletakkan gagasan yang jelas. Koreografer juga harus memiliki wawasan, bagaimana dia memahami idenya, gagasannya untuk dituangkan dalam sebuah tarian.
”
Menurut Hartati, kreasi tari di Indonesia yang cenderung stagnan itu disebabkan oleh tidak adanya ilmu koreografi yang mumpuni dari si penari. “Di sinilah pentingnya meletakkan gagasan yang jelas. Koreografer juga harus memiliki wawasan, bagaimana dia memahami idenya, gagasannya untuk dituangkan dalam sebuah tarian,” terang Hartati dengan nada gemas. Kendati saat ini seni tari belum menjadi pilihan hidup masyarakat, namun ada secercah harapan dari generasigenerasi muda yang saat ini menggeluti seni olah gerak ini. “Secara pribadi saya berharap bisa memajukan dunia tari di Indonesia karena aku merasa seni tari masih kurang dihargai, mulai dari tradisional hingga tari modern. Aku berharap penari-penari Indonesia lebih dihargai. Dan aku berharap bisa mewujudkan itu dengan
04 ikreatif
2016 / 57
n KOMUNITAS
Jose Rizal Manua
MENDIDIK GENERASI BANGSA
MELALUI TEATER T
Merenung seperti gunung, bergerak seperti ombak. | Teks: Ade Riyan Purnama
58 / 2016
ikreatif 04
eater adalah seni kehidupan. Dalam sebuah produksi teater kita akan mendapatkan seluruh seni berperan serta dan ambil bagian. Seni peran akan muncul di depan sebagai karakteristik pemain, seni suara akan tampil sebagai olah vokal dan kebulatan intonasi, seni musik ada sebagai pengiring dan penyeimbang suasana, seni lukis dan pahat datang sebagai setting dan tata panggung, seni tari akan memperindah gesture dan langkah para pemain, seni pencahayaan sebagai penunjang kondisi panggung, seni manajemen mengatur segala menegerial produksi, dan masih banyak sekali seni-seni lain yang akhirnya bersatu padu menjadi sebuah kesatuan bernama, ‘Teater’. Teater Tanah Air (TTA) menggenapinya dengan seni mendidik generasi bangsa. Ya, Jose Rizal manua, sebagai sang pendiri TTA telah memilih anggotanya dengan batas usia minimal 6 tahun. Disinilah anak-anak bangsa akan dilatih mengenal dunia akting melalui imajinasi yang dibebaskan. “Anakanak tidak perlu diajari akting, mereka akan secara alamiah bergerak sesuai imajinasinya,“ kata Jose membuka obrolan dengan iKreatif. Namun Jose juga mengatakan bahwa dalam melatih seorang anak bermain teater ia tak hanya merangsang imajinasi semata. “Asosiasi dan fantasi juga perlu di asah. Supaya bisa merasakan apa yang dialami si peran?, “ katanya menambahkan. Lulusan IKJ (Institut Kesenian Jakarta) tahun 1986 ini memang konsisten mengurus TTA sebagai wadah untuk anak-anak Indonesia. Ia percaya bahwa teater bisa memperhalus kecerdasan seorang anak. “Teater akan mengasah kecerdasan seorang anak secara alami,“ ujarnya mantap. TTA adalah cikal bakal para aktris dan aktor besar Indonesia seperti Nicholas Saputra, Dian Sastro, Rieke Dyah Pitaloka, Tamara Blezynski dan banyak lagi yang lainnya. Jose Rizal memang sudah tidak diragukan lagi sebagai pelatih teater kawakan Indonesia. Ia bahkan berhasil membawa TTA ke dunia internasional dan meraih penghargaan dengan 19 medali emas di semua kategori pada Festival Teater Anak ke-9 di Lingen, German di tahun 2006.
n KOMUNITAS
“
Disini seorang pemain harus melatih perangkat dirinya agar bisa bermain di atas pentas, film, atau sinetron.
“Sebelumnya di tahun 2004 kita sudah dapat medali emas di Jepang untuk tingkat Asia Pasifik,“ sahutnya penuh kebanggaan. Ia bahkan menjelaskan bahwa anak-anak TTA telah bersafari teater mengunjungi beberapa negara seperti Geneva, Swiss, Jepang, singapura, German dan rusia. “Kita bahkan meraih penghargaan the best performance di moskow tahun 2008,“ katanya menggenapi kebanggan. Jose menjelaskan bahwa dalam penerapannya, Ia membagi dua akting berdasar kebutuhan. “Pertama, untuk kebutuhan praktis, yaitu segala aktivitas kita sehari-hari,” katanya menjelaskan. Kemudian ia yang kedua, akting untuk kebutuhan teatral. “Disini seorang pemain harus melatih perangkat dirinya agar bisa bermain di atas pentas, film, atau sinetron,” katanya mengkonfirmasi. Menurutnya, ada kaidah yang harus diolah, seperti balance, tempo, timing, dan lain-lain, karena hubungannya dengan estetika. Konsepnya dalam melatih anak sungguh sangat inspiratif, seperti melakukan pendekatan dengan metode alam. “Alam itu luar biasa. Tak ada marah, benci, dan sebagainya, seperti yang biasa ada dalam pendekatan kebudayaan,” ujarnya. Selain itu juga Jose mengatakan bahwa ia tak melakukan pendekatan akting si anak karena setiap anak didiknya ia biarkan bergerak bebas tanpa beban, rileks, tidak ‘ngakting’. “Mereka asyik bermain dolanan, dan tidak sadar bahwa dirinya sedang berakting,” katanya meluruskan. Kini, anggota TTA sudah sangat banyak. Latihan yang dilakukan di samping toko buku milik Jose selalu penuh oleh anak-anak. “Mereka datang tepat waktu. Ini kelebihan teater. Disiplin tinggi,” seru Jose bangga. Setiap hari minggu pelataran GBB (Graha Bhakti Budaya) TIM selalu ramai oleh celoteh anak-anak. Datang dan daftarkan anak kita segera, supaya bisa menjadi penerus bangsa dengan kecerdasan yang lebih baik.n
”
FOTO: GOOGLE.COM
04 ikreatif
2016 / 59
n FIGUR
Andien, Bangga Mengenakan Batik
Dalam setiap kesempatan, penyanyi jazz berperawakan imut ini berusaha menggunakan batik sebagai pilihan fesyennya. Tak hanya mencintai batik, tapi juga memperkenalkannya ke dunia internasional. | Teks & Foto: Ade Riyan Purnama
A
ndien Aisyah Hariadi atau biasa disapa Andien, dikenal sebagai penyayi jazz wanita Indonesia. Sebagai penyanyi, namanya kini sudah bisa disejajarkan dengan para seniornya seperti Rieka Ruslan dan Iga mawarni. Belakangan, Andien juga tengah menggarap grup vocal bersama dua seniornya itu ditambah Nina Tamam dan Yuni Shara. Di blantika musik Indonesia, Andien telah mendapatkan predikat yang melekat sebagai musisi jazz. Namun tak ada yang tahu bahwa di balik urusan musik, ada kecintaan Andien yang lain. Yaitu fesyen tradisional batik. “Musik dan fesyen bikin saya nggak bisa memilih,“ ujarnya jenaka. Bagi Andien keduanya saling membelit. “Musik menghidupkan fesyen, fesyen menghidupkan musik,“ seloroh perempuan kelahiran Jakarta, tahun 1985, ini simple. “Sekarang ini saya jadi melek fesyen,“ jawab Andien ketika ditanya tentang perkembangan industri kreatif Indonesia belakangan ini. Kenapa begitu? Sebab baginya, perkembangan industri kreatif saat ini sangat pesat. “Bahkan banyak hal zaman dulu yang berubah sekarang ini,“ kata perempuan mungil berusia 30 tahun ini menandaskan. Ia melanjutkan dengan sigap bahwa fesyen dan musik adalah dua hal yang tidak bisa di pisahkan. “Sekarang ini fesyen memang lagi rame banget,“ jawabnya sembari tersenyum ramah. Bahkan Andien mengakui, hal itulah yang akhirnya membuatnya memutuskan untuk mengangkat tentang fesyen di konsernya. “ Keduanya saling bicara,“ sahutnya langsung. Kecintaan Andien pada fesyen tradisional lebih tepatnya batik mulai mengkerucut saat suatu hari ibunya membawa Andien ke tempat pengrajin batik yang nyaris punah. “Dari situ saya sadar bahwa batik itu benar-benar karakter Indonesia,“ sambungnya. Andien mengatakan bahwa saat ini sudah banyak anak muda yang mulai melirik untuk membuat batik. “Saya pikir membatik itu gampang, ternyata tingkat kesulitannya ada di level high,“ ujarnya terbahak. Andien mengakui keaslian nilai batik di Indonesia. “Nggak ada negara lain lagi yang punya seperti ini,” celetuknya bangga. Salah satu murid dari Elfa Secioria ini mengatakan bahwa mencintai produk negeri sendiri adalah sebuah keistimewaan. “Saya itu sejak dulu suka pakai produk dari lokal,” ujarnya memastikan. Kebanggaannya adalah karena apa yang dia kenakan tidak dimiliki oleh orang lain. “Ada anting, baju, mas kawin, dan sepatu. Semuanya hasil karya anak negeri,“ sahutnya mantap dan bangga. Yang menarik adalah Andien sempat memiliki kisah spesial tentang batik Indonesia di dunia internasional. Andien mengatakan bahwa suatu waktu ia pernah datang ke New York (USA) dan mendatangi pusat tongkrongan anak muda di sana. Saat itu Andien hanya mengenakan pakaian batik dan menenteng tas jumput seharga 15 ribuan. Tapi justru dari tampilannya itu, ia merasa bangga karena ada beberapa orang yang menanyakan tentang apa yang dikenakannya itu. “Mereka bertanya kenapa ada bahan kayak gitu, terus nanya dari mana,“ lanjutnya bangga. Bagi Andien, keistimewaan Indonesia sudah layak disandingkan dengan negara lainnya. “Korea dan Jepang itu fesyennya luar biasa, tapi aku lihat sebenarnya fantasi dan kreativitas liarnya, sudah sama kok dengan kita,” katanya luwes.n
60 / 2016
ikreatif 04
04 ikreatif
2015 / 60
04 ikreatif
2016 / 61
n TOKOH
Triawan Munaf (Kepala Badan Ekonomi Kreatif)
Indonesia Kreatif,
Bisa! Ekonomi kreatif
diharapkan bisa jadi tulang punggung dengan menjadikan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) sebagai Tapi mengapa lajunya tersendat di tahun pertama?
perekonomian Indonesia lokomotifnya.
| Teks & Foto: Ade Riyan Purnama
62 / 2016
ikreatif 04
n TOKOH
S
etahun sudah Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) dibentuk oleh Presiden Joko Widodo. Pembentukan badan non kementerian itu pun dipertegas dengan dikeluarkannya KEPRES No.9 P tahun 2015 pada 26 Januari 2015 dan melantik Triawan Munaf sebagai komandan di BEKRAF. Lantas saja sejumlah harapan akan bangkitnya industri kreatif Indonesia digantungkan pada mantan personel Grup Band Rock (Giant Step) asal Bandung ini. Bukan tanpa parameter jika Presiden Jokowi menunjuknya sebagai orang nomor satu di BEKRAF. Rekam jejaknya sebagai musisi sekaligus pengusaha tentu make sense jika dipercaya untuk menangani ekonomi kreatif di negeri ini. Sejak dipercaya menjadi Kepala Badan Ekonomi Kreatif, ayah dari penyanyi Sherina Munaf ini pun kian perhatian pada sektor ekonomi kreatif. Baginya, potensi Indonesia di ekonomi kreatif begitu luar biasa besar. “Saya melihat potensi luar biasa yang harus di selamatkan di sini,“ ujar Triawan ketika ditemui iKreatif beberapa waktu lalu. Baginya, menjadi tugas dan tanggungjawabnya untuk mengentertaint gejolak besar industri kreatif di Indonesia saat ini. Menurut Triawan, ekonomi kreatif sebenarnya adalah sektor yang diandalkan sejak tahun 1998. “Ekonomi kreatif diharapkan bisa jadi tulang punggung perekonomian kita,“ ujarnya. Ia menegaskan bahwa dengan adanya ekonomi kreatif maka jaminan untuk pengembangan ekonomi selanjutnya akan terbuka lebar. “Indonesia kreatif bisa lebih tereksplorasi untuk memperbesar pasar luar negeri,“ tambahnya. Menurutnya, dengan perluasan tersebut maka produk-produk dalam negeri bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. “Terbukti kok, dengan dolar menguat maka orang akan lebih memilih membeli produk dalam negeri dan mengurangi membeli produksi dari luar (impor). Itu hikmahnya,” ungkapnya.
Sebagai puncak pimpinan sebuah badan yang bertugas membantu Presiden dalam merumuskan, menetapkan dan sinkronisasi serta mengkoodinasikan kebijakan ekonomi kreatif, Triawan juga terus berusaha untuk memaksimalkan kontribusi BEKRAF dalam perkembangan industri kreatif Indonesia. “Saat ini baru 800 triliun rupiah,“ ujarnya menyebutkan posisi nominal sumbangsih BEKRAF. Menurutnya, nominal tersebut terbilang masih sangat kecil. “Karena ekspor dunia untuk ekonomi kreatif itu nilainya dua kali produksi minyak Arab Saudi,“ ujarnya penuh semangat. Dari situ Triawan secara tersirat mengatakan bahwa potensi ekonomi kreatif yang sangat tinggi. Ke depan, banyak program BEKRAF yang tengah disiapkan. Namun, ia akan fokus dulu di tingkat kebijakan. “Program banyak tapi kita mau fokus di regulasi agar harmonis dulu di dua tahun ini,“ ujarnya menjelaskan. Baginya validitas dan ketersediaan data riset serta keharmonisan dari regulasi kementerian dengan kejelasan undang-undangnya akan memperlambat serta mempersulit jalan ke depan dari BEKRAF itu sendiri. “Kita nggak mau ini cuma proyek hang out,“ terangnya sembari tertawa. Hal tersebut yang membuat Triawan mengakui bahwa di tahun pertama BEKRAF memang belum berlari kencang. “Kita betul-betul harus persiapkan semuanya dari awal. Kelembagaan baru dipersiapkan, agar ke depannya bisa berlari kencang membangun ekonomi kreatif,“ ujarnya mantap. Triawan sendiri secara pribadi telah memulai bisnis di bidang Industri kreatif sejak tahun 1989 dengan mendirikan sebuah perusahaan periklanan raksasa bernama Euro RSCG AdWork. Prestasinya yang hingga kini tak lekang oleh zaman adalah sebuah lambang dari salah satu partai besar Indonesia. “Lambang banteng moncong Putih PDIP itu adalah hasil karya saya,“ ujar ayah dari tiga orang anak ini menutup obrolan dengan iKreatif.n
FOTO: GOOGLE.COM
04 ikreatif
2016 / 63
n KULINER
Si Cantik di Balik Rianti Cartwright :
Ladies Who Bake Memiliki wajah cantik dan kemampuan akting yang baik, tak lantas membuat Rianti Cartwright berpuas diri. Belakang ia mulai masuk ke bisnis kuliner Cherry Crumble dengan nama Ladies Who Bake. | Teks & Foto: Ade Riyan Purnama
S
ensasi apel yang dipadu cream rasa ceri sungguh menempel di lidah. Sensasi makanan khas Jerman itu kian terasa tatkala seorang perempuan cantik nan ramah, Riyanti Cartwright yang mengolahnya. Yap, Cherry Crumble khas ‘Ladies Who Bake’ milik VJ MTV ini adalah sebuah toko kue dengan keaslian cita rasa Jerman yang bisa kita temukan di Jl. Cikajang 63, Jakarta Selatan. Ditemui di toko kue mungilnya yang nyaman, Rianti dengan ramah menceritakan proses berdirinya Ladies Who Bake hingga sebesar sekarang ini. “Awalnya cuma ingin kasih tempat nongkrong buat para pria di spa aku,“ ujar perempuan kelahiran Bandung ini mengawali cerita. Rianti memang telah lebih dulu membuka bisnis spa yang dikhususkan untuk perempuan. “Jadi pria nggak boleh masuk,” tambahnya sembari tersenyum. Berawal dari situ ia akhirnya membuat satu ruang kecil di spa-nya untuk para pria menunggu pasangannya. “Kebetulan partner aku di spa punya resep Cherry Crumble yang enak banget,“ seru wanita yang menjadi duta AIDS ini menyakinkan. Dan ketika suaminya mencicipi Cherry Crumble tersebut serta sangat menyukainya, akhirnya Rianti yakin untuk mulai mencoba membuatnya sendiri. “Aku coba bikin awalnya satu loyang per minggu, lalu jadi lima loyang per minggu. Sekarang lima loyang per hari,“ ujarnya antusias. Yang lebih menarik tentu saja adalah kuliner ini dibuat dari tangan Rianti sendiri. “Aku buat sendiri, hand made semua dan dibantu dengan lima karyawan,“ katanya tulus. Menilik ke dapur dari Ladies Who Bake, kita akan mendapati bahwa kebersihan dan higienis menjadi kepentingan utama pembuatan Cherry Crumble. Ditambah dengan semua bahan impor yang digunakan Rianti. “Aku memang pilih yang impor, karena ‘kan buah ceri jarang ada di Indonesia,” kata perempuan yang sudah mulai menekuni dunia modeling sejak usia 16 tahun ini.
64 / 2016
ikreatif 04
Menurutnya, karena bahan yang berasal dari luar negeri itulah yang membuat Cherry Crumble menjadi agak sedikit lebih mahal. “Satu loyangnya Rp455 ribu. Kalau satu slice aja Rp38 ribu,“ kata Rianti berpromosi. Ia mengakui ingin memberi harga yang lebih murah, namun karena kurs dollar yang masih belum stabil maka ia belum berani bermain harga. Sebagai seorang artis dan selebritis yang memiliki bisnis spa dan kuliner tentu membuat waktu dari pemeran Aisha dalam film Islami, Ayat-Ayat Cinta ini cukup repot membagi waktunya. Namun ia menampik tak menikmati kesibukan bisnisnya. “Aku kan memang basic pendidikan di bisnis. Jadi memang pengen bikin bisnis sejak awal,” ujarnya semringah. Ia melanjutkan bahwa mengurus bisnisnya ini bisa dilakukan dari mana saja. “Aku bisa manfaatin internet. Bisa dari cctv juga buat mantau terus,“ lanjutnya santai. Kini bisnis kuliner yang awalnya hanya iseng-iseng itu telah berhasil dan mampu menjadi supplier di beberapa kafe di Bandung. “Pelanggan Cherry Crumble ini memang beragam sih. Yang Bandung lumayan banyak jadi sekarang supply ke sana,“ katanya bangga. Rianti mempromosikan dengan sederhana bahwa Cherry Crumble memang memiliki keistimewaan yang berbeda dari makanan lain. “Ini ‘kan berbahan dasar buah dan nggak terlalu manis. Jadi lebih sehat aja,“ jelas istri dari Cassanova Alfonso ini menginformasi. Selain itu, ia melanjutkan bahwa bakery buatannya ini tentu saja tidak mengandung bahan pengawet. “Jadi aku nggak referensi untuk makan setelah satu minggu,“ katanya pasti. Meskipun memiliki basic pendidikan bisnis, namun ia mengakui bahwa antara teori dan aplikasi sangat berbeda. “Banyak challanging yang aku hadapi. Karyawan yang sakit, kulkas rusak, atau listrik mati. Itu semua kan nggak ada di teori,“ sahutnya sembari tertawa. Tapi ia memastikan bahwa challange tersulit dari menjalankan sebuah bisnis adalah konsistensi dalam maintenance bisnis itu sendiri. “Membuat Cherry Crumble dalam porsi banyak dengan rasa yang harus selalu sama itu sebuah konsistensi yang sulit. Tapi bukan nggak bisa,“ katanya mantap. Dari situlah Rianti mengakui mendapatkan banyak pelajaran berharga di luar teori yang dikuasainya. Tertarik mencicipi Cherry Crumble olahan Rianti Cartwright? Silakan berkunjung ke Ladies Who Bake. n
n KULINER
04 ikreatif
2016 / 65
n KULINER
MASTER SEAFOOD DARI
BANDAR DJAKARTA
Dari banyaknya restoran seafood yang menjamur, Bandar Djakarta memberikan citarasa yang khas dengan menawarkan suasana pantai Jakarta. | Teks & Foto: Ade Riyan Purnama uduk di depan hidangan seafood yang harum dan menggugah selera, dengan latar belakang pemandangan pantai lengkap beserta suara ombak tentu saja sebuah nuansa mewah yang tak bisa kita dapatkan disembarangan restoran seafood. Bandar Djakarta adalah sebuah legenda. Ia menawarkan sensasi melayang dan kunyahan di lidah yang tak pernah habis. Berdiri sejak 29 Desember 2001, Bandar Djakarta tentu saja telah memberikan kontribusi citarasa restoran seafood profesional. Berawal dari keinginan salah satu owner untuk menjual sesuatu yang menyehatkan dan mencerdaskan bangsa, Bandar Djakarta lantas memutuskan untuk memilih menu hasil laut sebagai menu utama. Menurut Muharam Toehpah, Public Relations Bandar Djakarta, awalnya nama restoran ini adalah Bandar Djakarta Hidangan Laut. “Secara astronomis ikan itu ‘kan memang menyehatkan dan mencerdaskan,“ kata pria berusia 64 tahun ini yang lantas lebih senang di panggil Aam ini. Ia menjelaskan bahwa awalnya Bandar Djakarta hanya memiliki kapasitas 50 kursi dan terus melesat hingga kini bisa ada 1800 kursi. “50 seat itu berkembang jadi 200-300. Lalu di tahun 2005 500-seribu. Sekarang sudah di angka 1800-2000 seat,“ jelasnya sembari tersenyum simpul. Dengan perkembangan yang sedemikian pesat tentu saja dikarenakan Bandar Djakarta memiliki keunggulan lain di banding restoran seafood kebanyakan. Aam sendiri mengakui bahwa Bandar Djakarta memiliki rasa yang khas dan berbeda. “Seafood kita bisa dibilang rasanya khas. Dan kita berinovasi lebih cepat dibanding yang lainnya,“ kata Aam menjelaskan. Beberapa menu yang dirasa khas Bandar Djakarta seperti pepes peda dan bumbu rujak memang ciri khas yang bisa kita temui hanya di Bandar Djakarta saja
D
Muharam Toehpah Public Relations Bandar Djakarta
66 / 2016
ikreatif 04
Lokasi pusat dari Bandar Djakarta adalah di Pantai Ancol. Sebuah kawasan wisata terpadu yang berisi begitu banyak sarana rekreasi. Tentu saja, dengan adanya sarana-sarana tersebut untuk bisa memasukinya saja sudah memerlukan tiket masuk yang tidak murah. Bandar Djakarta memilih lokasi tersebut dengan pertimbangan yang cukup matang meskipun memang terkendala pada tiket masuk tersebut. “Kita menyajikan menu utama laut, jadi suasana dan nuansa laut akan menciptakan rasa dan citarasa yang tepat,“ kata Public Relations yang telah bekerja di restoran tersebut sejak 2007. Namun untuk Bandar Djakarta tentu tak habis ide untuk memudahkan pengunjungnya masuk ke area Ancol. “Kita sediakan tiket Ancol via Bandar Djakarta. Harganya jauh lebih murah,“ sambung Aam menjelaskan mengenai solusi tiketing Ancol yang terkenal mahal. ”Syaratnya jelas harus reservasi dulu di kita. Tapi tiketnya itu cuma untuk person, kendaraan tetap dikenakan biaya normal,“ ujarnya menambahkan Harga tiket yang dimaksud adalah 9 ribu perorang, yang artinya telah mendapat potongan sebesar 16 ribu dari harga aslinya yang 25 ribu tersebut. Animo masyarakat yang tinggi tentu saja membuat Bandar Djakarta kini membuka sarana waiting list. Karena volume pengunjung dengan ketersediaan kursi masih sangat kurang. “Dulu kita sampai tolak tamu. Sekarang bisa waiting list. Tapi tetap rotasinya masih pelan,“ kata Aam sedih.
Hal itulah yang akhirnya membuat Bandar Djakarta memutuskan untuk membuka cabang di beberapa tempat. “Pertama ada di Alam Sutra, Serpong. Lalu kita juga buka di Pluit, dan Surabaya. Terakhir kemarin di Bekasi, ada juga kita buka ‘Rumah Ikan’. Itu restoran anak dari Bandar Djakarta,“ terang Aam dengan gamblang. Rumah ikan tersebut menurut informasi darinya, kelak akan menjadi Franchise. Bandar Djakarta memiliki koki-koki profesional yang tertempa dengan kondisi dan keadaan yang baik. “Kita sering study banding ke restoran seafood lain. Dari situ kita terus bikin inovasi dan kreatifitas menu,“ kata Aam sembari tersenyum. Kini menu favorit steam ikan kerapu sangat diminati oleh banyak turis mancanegara. “Kita sering banget kedatangan orang Arab di sini,“ seru Aam dengan bangga. Bandar Djakarta memang cocok sebagai pilihan saat kita ingin berekreasi nyaman sembari bersantai dipinggir laut ditemani hidangan yang berkualitas. Itulah sebabnya, pengunjung yang datang akan selalu datang kembali karena rindu akan citarasa khas dari ikan bumbu rujak atau cumi saus telur asin di Bandar Djakarta. “Customer selalu kembali lagi karena rasa kita ‘gak ada di tempat lain,“ kata Aam menutup obrolan sembari tersenyum ramah. n
04 ikreatif
2016 / 67
n MUSIK
Edo Kondologit
Populerkan
Papua
Lewat Lagu
Edo Kondologit berjanji akan terus mempopulerkan seni dan budaya Papua, terutama lewat jalur musik. | Teks & Foto: Rusli M. Tang
L
ama tak terdengar kabarnya, Edo Kondologit muncul di salah satu perhelatan musik jazz yang digelar di Tangerang Selatan, beberapa waktu silam. Suara emasnya ternyata masih mampu menghipnotis penonton. Termasuk awak iKreatif yang juga terbuai dengan penampilannya. “Saya akan terus bernyanyi dan mempopulerkan lagu-lagu dari Papua,” ujar pria kelahiran Sorong, Papua, tahun 1967, usai pementasan. Baginya, potensi kreatif terutama musik dan tari dari Papua sangatlah besar. Itulah yang membuat Edo bersemangat mempromosikan Papua lewat lagu-lagu yang dibawakannya. “Soal lagu, Papua juga tidak kalah dengan lagu-lagu yang ada di Sumatera atau di Jawa. Makanya saya ingin mempopulerkannya,” ucap Edo yang populer setelah mengeluarkan album bertitel "Yang Menangis" pada tahun 1998. Papua memang dikenal sebagai wilayah yang kaya. Tak hanya melimpah sumber daya alam dan pariwisata, tapi juga kaya akan seni dan budaya. Termasuk soal lagu-lagu dari Papua. “Saya ingin ke depan seni lagu-lagu Papua juga bisa dikenal di seluruh Indonesia,” tekad penyanyi yang sempat menghiasi belantika musik Indonesia di akhir tahun 1990-an ini. n
68 / 2016
ikreatif 04
n MUSIK
Indro Hardjodikoro
Berharap Musik Jadi Pemersatu Ia tak hanya dikenal sebagai pemain bass kawakan, tapi juga sebagai guru, mentor, dan teman bermusik yang mengasyikkan. Banyak hasilkan pemain bass jempolan. | Teks & Foto: Rusli M. Tang
I
ndro Hardjodikoro, begitu nama lengkapnya. Namun ia biasa dipanggil dengan sebutan Indro. Bagi penggemar musik jazz, tentu sosok lelaki kelahiran 14 Desember 1968 ini begitu familiar. Tak hanya dikenal karena permainannya yang atraktif, tapi juga karena prestasinya yang memang membanggakan. Namanya mulai populer di tahun 1990an, saat bergabung dengan grup band Halmahera yang digawangi oleh Tohpati dan kawan-kawan. Dari sana, jalan hidupnya di jalur musik kian terbuka luas. Hingga akhirnya, memasuki tahun 2000an, ia banyak menjadi pemain bass solo. Kepiawaiannya “mencabik” bass tak perlu diragukan lagi. Hal itu membuat sejumlah musisi, arranger musik, dan juga penyanyi rajin menggunakan jasa betotannya. Dari konser ke konser hingga orkestra ke orkestra di dalam negeri, nama Indro seolah tak pernah absen di dalamnya. Pun di kancah internasional, jasanya sering digunakan musisi dunia. Di antaranya adalah bermain dengan saxophonis ternama Eric Marienthal, Dave Koz, Howard Levy, dan banyak lagi yang lainnya. Atas pencapaiannya itu Indro tetap kalem. Kenyang akan gemerlap dunia panggung, Indro tak lantas berhenti berkarya. Banyak hal yang dilakukannya di balik layar. “Sebenarnya saya di belakang layar itu sibuk banget. Maret 2015 kemarin baru mengeluarkan album kedua The Fingers,” jelas penya-
bet award The Best Instrumental Player pada tahun 2013 saat ditemui iKreatif di Naches Resto and Cafe yang berada di kawasan Kemang, Jakarta. The Fingers adalah grup band bergenre jazz yang komandoi oleh Indro. Hebatnya band yang bentuknya ini sudah banyak bermain di Eropa. Eksplorasi Indro di musik tak pernah berhenti. Selain berhasil membentuk dan membesarkan band The Fingers, ia juga banyak bereksplorasi musik dengan sejumlah musisi kenamaan. Ide liarnya terus mengalir. Misalnya pada satu waktu ia pernah berkolaborasi dengan pemain keyboard legendaris God Bless, Jockie Suryoprago, dengan memainkan musik beraliran rock. Genre musik yang sebenarnya menjadi dasarnya dalam bermusik. “Saat ngeband di SMA saya bermain gitar dan membawakan musik-musik rock,” terang penyabet Best Intrumental Player 2013. Dianugerahi kemampuan bermain bass yang mumpuni, Indro justru mengawali kariernya bermusik sebagai pemain perkusi. Namun di balik kemapanannya bermusik, Indro masih berharap musik tradisional Indonesia mampu go international. “Di Asia, musik Indonesia sudah jadi leader dan saya berharap musik Indonesia jadi pemersatu kita,” ujar Indro yang sering memainkan alat musik tradisonal Indonesia saat manggung di luar negeri. n
04 ikreatif
2016 / 69
n WISATA
Kreator Ridwan Tulus
Pariwisata Hijau
Menyatukan program konservasi dengan pelesiran ternyata sangat diminati oleh wisatawan lokal dan mancanegara.
| Teks : Erfendi Eka Putra
T
elah tiga tahun lamanya saya tidak mendengar kabar berita kreator wisata yang menginternasional ini. Konsep wisatanya, “life experience” sudah mendunia. Ridwan Tulus mengaku sempat down selama tiga tahun, kini bangkit lagi. Saya bertemu dengan idola saya ini kembali. Di Campago Resort Hotel Bukittinggi. Memandang ke alam kota yang diiringi sejuk dingin angin Bukittinggi. Apitan Singgalang dan Merapi keras mencengkram. Saya dingin, beku meski berjaket. “Dod, Sumbar bahkan Indonesia belum menemukan konsep pariwisata sebenarnya. Konsep wisata yang memanusiakan manusia Indonesia. Konsep wisata yang meng-Indonesiakan masyarakatnya,” ungkapnya setelah salam khas adu kening. Ridwan Tulus. Betul-betul tulus. Pemegang rekor internasional pejalan kaki sedunia ini menampik kalau dirinya profit oriented semata. Bisa dilihat, disaksikan, katanya, setiap program yang dilakoninya meninggalkan pengalaman hidup bagi setiap peserta. Outbond sebenarnya itu, out of bondaries. Di luar lajur. Makanya, tak heran, dengan berani ia memprogram event wisata outbondnya dengan prinsip cost seminim mungkin, harga setinggitingginya. Sebab, memang ia memprogram pengalaman hidup bagi peserta, bukan kenyamanan dan kemewahan. Luar biasa. Menurut saya, pria ini sungguh luar biasa. Spirit kreatifitasnya tak terbatas dinding apapun. Ia bisa menjadikan yang tidak mungkin, jadi. Kreatifitas yang berujung pemanusiaan manusia itu sungguh merealisasikan wisata sebenarnya. Lihatlah, bagaimana Ridwan Tulus, siang itu sampai senja tiba terus memandang Bukittinggi dari atas Campago. Ia terkagumkagum. Terus memuja. Senda guraunya tak habis-habisnya. Ada saja celoteh lucu yang diungkapkan. Tanpa beban. KHAS Ciri Ridwan Tulus sejak saya kenal dengannya 2003 lalu, tak pernah berubah. Sampai kini masih sama. Tas kecil, kacamata Oackley petak hitam di keningnya ditambah kaos berlogo Sumatera & Beyond, perusahaannya itu dengan krah terangkat ke atas. Trendi selalu. Tapi, kekhasan Ridwan Tulus dikenal dunia dengan penguasaan setiap orientasi program wisata yang khas Sumatera dan gaya hidup masyarakat kelas bawahnya. Selalu mengaku usia 23, pria berwajah selalu senyum ini memang kini agak kurusan. Baru sehat kembali. Masih ingat di memori saya, Ridwan Tulus mendatangkan puluhan turis bukan untuk memoto atau menghirup udara segarnya Sumatera 70 / 2016
ikreatif 04
n WISATA
Barat. Tetapi, justru ia mengomandoi program mengecat sekolah dan mushalla. Sungguh jenius dan meninggalkan pahala luar biasa. “Tapi, maaf, saya selaku perancang dan pelaku program wisata di atas kertas terlihat keuntungan yang luar biasa. Tapi, saya justru di lapangan sangat sosial, kadang tak ada uang untuk dibawa pulang. Justru, kekenyangan jiwa yang tak terbeli oleh uang,” ia bercerita serius di sela-sela kelakarnya. Tak pernah lepas mata saya menatap kesederhanaan Ridwan Tulus, tapi kaya ide dan kreatifitas. Wisata menurut Ridwan Tulus sejak lama berkonten kreatifitas. Baru kini Indonesia sadar, di saat Ridwan Tulus bertahun-tahun lalu berteriak hal ini tak satupun yang mendengar. Kini, nomenklatur kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif dikawinkan. Kagum…Untuk Ridwan Tulus….! Tinggalkan Balasan Sumatera saja sudah membuncahkan kreatifi-tas Ridwan Tulus selama ini. Satu-satunya pejabat yang dihormatinya dilihatkan secara tersembunyi lewat kartu nama. Pejabat yang betul-betul bervisi ingin membangun wisata di daerahnya. Ia hormat. Selebihnya, entahlah. Menyambut kehadiran Federasi Triathlon Indonesia di Sumbar, Ridwan Tulus sangat apresiatif. Ia sediakan waktu dan dirinya bagi membantu kembang dan terus besarnya FTI di Sumbar, khususnya. Ketika disebut rencana hakkul yakin, Triathlon Internasional di Pangkalan, ia sangat memuja. Benar, ungkapnya, harus kreatif melihat peluang event dan semangat kreatif perlombaan bernuansa wisata. “Teruslah berkreasi. Saya akan mendampingi kalian, FTI Sumbar. Spirit wisata dan ekonomi kreatif di dalamnya sangat kental. Mari kita maju bersama!” ajak Ridwan Tulus yang takkan tertidakkan oleh Ketua Harian Deky Pribadi dan Sekum Devri Indra dan Saya, Ketua Umum FTI Sumbar. Semangat kami kian tinggi. Bukittinggi kian dingin. Isu lingkungan menerima perhatian lebih dan lebih, dan industri pariwisata Indonesia tidak terkecuali. Pada Sikuai, pulau indah berbaring di Bungus Teluk, 23 km sebelah selatan dari kota Padang di Sumatera Barat, pada 20 Februari penghibur terkenal seperti Christine Hakim, Tasman Taher dan Henidar Amroe dirilis penyu di pantai dan terumbu karang yang ditanam. Kegiatan kesadaran lingkungan ini diprakarsai oleh operator tur Sumatera and Beyond, bekerja-sama dengan www.west-sumatra.com dan didu-kung oleh Asosiasi Tour dan Travel Indonesia Agen (ASITA), Hotel Indonesia dan Restaurant Association (PHRI), yang Kota Padang Dinas Pariwisata, New Sikuai Resort Islan dan Garuda Indonesia untuk mempromosikan daerah Padang sebagai Tujuan Wisata Green. Sumatera dan pendiri Beyond, Ridwan Tulus, mengatakan bahwa penanaman karang dan pelepas-an penyu program karang telah berlangsung sejak tahun 2000; ini diikuti oleh pembentukan Green Tourism Institute pada tahun 2007. "Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai operator tur, kami merasa bahwa sektor pariwisata
Indonesia telah lama mengabaikan aspek lingkungan," kata Ridwan, penduduk asli Padang yang ditunjuk satu dari 10 Pemimpin Pemuda Asia Tenggara dan Pemuda Pemimpin Internasional oleh UNESCO Jepang. Institut sedang dikembangkan untuk mempublikasikan, advokat, mendidik, dan memberikan informasi dan keterampilan untuk anggota industri pariwisata sehingga kegiatan pariwisata di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat, akan selalu diingat prinsip-prinsip dan standar pariwisata hijau. Ridwan mengakui bahwa sebagian besar pemain di sektor pariwisata Indonesia masih jauh dari memikirkan lingkungan, tapi menegaskan itu tidak terlalu terlambat untuk memulai. Apa yang dilakukan di Pulau Sikuai adalah salah satu contoh dari usahanya; mulai dalam skala kecil, namun dengan target yang pasti. Sikuai adalah salah satu dari banyak tempat di wilayah pariwisata di sepanjang pesisir dari Padang ke selatan, bersama-sama dengan Sungai Pinang dan Marak dan Sironjong pulau, yang sekarang contoh pariwisata hijau, dengan taman-taman bawah laut yang dikembangkan di perairan. Membawa manfaat bagi masyarakat lokal: aktif melibatkan dan mendidik masyara-kat setempat untuk menyam-but pengunjung, sehingga mereka menerima manfaat langsung dari bisnis pariwisata. Dan akhirnya, menegakkan konservasi. Ridwan didirikan IndonesiaWalk, satu-satunya organisasi berjalan di Asia Tenggara terdaftar dengan Federasi Internasional Olahraga Populer. Ia juga berjalan di sekitar pulau Kyushu Jepang pada tahun 2002, dan menulis tentang perjalanan ini dalam bukunya Kyushu Romantis Jalan, yang diterbitkan dalam bahasa Jepang.n
04 ikreatif
2016 / 71
n WISATA Dufan Ancol Taman Impian:
Liburan Seru
& Memacu Adrenalin
Dufan menyediakan 12 permainan yang akan memacu lebih cepat detak jantung Anda, diluar 16 wahana lainnya yang diperuntukan bagi anak-anak. | Teks : Zal Hanif
S
iapa yang tidak kenal dengan Dunia Fantasi (Dufan) Ancol Taman Impian? Ya, mayoritas penduduk Indonesi, terutama penggemar wahana yang memacu adrenalin, sudah sangat familiar atau setidaknya pernah mendengar nama Dufan Ancol Taman Impian. Maklum, Dufan yang berada di dalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol Jakarta Utara, selalu menjadi alternatif utama warga Jakarta maupun dari luar daerah untuk berlibur. Banyak hal menarik yang membuat Dufan selalu menjadi magnet bagi wisatawan. Selain memang lokasinya yang berada di kota Jakarta, Dufan juga menyediakan banyak wahana menantang, dan selalu ada wahana baru yang membuat orang penasaran untuk dicoba. Saat ini saja, Dufan menyediakan 12 permainan yang akan memacu lebih cepat detak jantung Anda, diluar 16 wahana lainnya yang diperuntukan bagi anak-anak. Bagi Anda yang merasa punya nyali besar, ada beberapa wahana yang patut dicoba, diantaranya Hysteria yang merupakan wahana tertinggi dan memiliki kapasitas terbesar di Indonesia. Hysteria terdiri atas dua tower yang didukung teknologi canggih dengan ketinggian 56 meter. Anda akan merasakan sensasi terlontar ke atas dan kemudian dijatuhkan kembali. Sementara buat Anda penyuka susana air dan ingin berbasah-basahan, tidak ada salahnya mencoba wahana Arung Jeram, karena aliran air yang berada di wahana ini sangat deras dan berliku-liku sehingga membuat percikan air datang dari segala arah, jadi disarankan untuk membawa pakaian ganti jika ingin mencoba wahana ini. Selain Arung Jeram, wahana yang dapat membuat pakaian Anda basah adalah Niagara-gara, Dengan menaiki perahu dengan kapasitas lima orang, Anda akan dibawa melewati anjungan bernuansa suku Indian dan goa berisi patung-patung serta boneka Indian, setelah melewati anjungan tersebut, perahu akan menanjak setinggi 30 meter dan langsung terjun melewati air, basah, mendebarkan tapi kita dibuat surprise. Belum cukup menantang? Tenang, di Dufan masih ada beberapa wahana yang bisa membuat perut Anda kembang kempis. Coba saja Anda menaiki wahana Halilintar yang merupakan salah satu wahan favorit di Dufan. Permainan roller coaster yang meluncur dengan kecepatan tinggi dan berputar 360 derajat ini dijamin 100% akan membuat Anda berteriak kencang. Begitu juga wahana yang menegangkan lainnya seperti Kora-kora, Kicir-kicir, Tornado dan lainlain, pasti akan membuat ketagihan. 72 / 2016
ikreatif 04
n WISATA
FOTO: GOOGLE.COM
Wahana Uji Nyali Anak Menariknya lagi, Dufan tidak hanya mengakomodir para pecinta liburan yang memacu aliran darah mengalir kencang untuk orang dewasa saja. Anak-anakpun dapat dengan leluasa bermain dengan mencoba wahana yang tidak kalah serunya. Wahana khusus anak-anak dengan tinggi dibawah 100 centimeter pun disediakan disini, seperti Istana Boneka yang selalu menjadi favorit anak-anak dengan menaiki kereta lalu melewati terowongan yang penuh dengan boneka bergerak. Ada juga TreasureLand semacam pertunjukan pentas aksi langsung stuntman. Alap-alap yang merupakan wahana roller coaster namun dalam ukuran mini, hanya saja ada tinggi minimum untuk pengunjung wahana ini yaitu 100 centimeter. Tidak hanya itu. Ada rumah Jahil merupakan rumah yang semua dindingnya adalah cermin, Rango-rango atau yang dikenal dengan Rumah Miring, Ubangabanga, bumper car, Turangga-rangga, Ice Age, dan masih banyak lagi yang disediakan Dufan untuk memberikan keceriaan kepada para pengunjung. Rasanya kurang puas jika semua wahana tidak Anda coba, karena dalam satu hari tidak semua wahana akan Anda naiki, dikarenakan jumlah pengunjung yang selalu padat. Untuk menantisipasi penasaran pengunjung, Dufan mempunyai program mulai 14 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016. Pengunjung cukup membeli tiket satu kali seharga Rp290.000,- maka pengunjung akan diberikan annual pass yang akan berlaku selama satu tahun. Annual pass ini hanya berlaku bagi pengunjung yang namanya tercantum dalam kartu dan tidak dapat dipindahtangankan.n
04 ikreatif
2016 / 73
n AkSESORIS
Reverb Audio Car,
Audio Mobil kualitas Premium PT Kencana Rodo, salah satu produsen dan distributor audio terkemuka di Indonesia memperkenalkan salah satu produk teranyar mereka dengan nama Reverb Audio Car. | Teks : Ade Riyan Purnama
Roland Siahaan CEO PT Kencana Rodo
74 / 2016
ikreatif 04
B
elakangan ini, geliat dunia otomotif Indonesia semakin bergerak ke arah yang positif. Selain penggunaan part dan custom part yang belakangan ini marak dan bisa diproduksi di Indonesia, penggunaan sistem audio juga merupakan hal yang tidak bisa dilepaskan dari dunia modifikasi otomotif Indonesia. Nah, terkait dengan perkembangan pasar modifikasi di bidang car audio inilah yang membuat PT Kencana Rodo, salah satu produsen dan distributor audio terkemuka di Indonesia memperkenalkan salah satu produk teranyar mereka dengan nama Reverb Audio Car. Roland Siahaan, CEO PT Kencana Rodo menjelaskan bahwa sejatinya Reverb Audio Car diproduksi di Tiongkok dalam skala besar. Namun, dipasarkan dengan mencantumkam merek buatan Indonesia “Hal itu karena ide pembuatannya berasal dari saya, produksinya saja yang di Tiongkok. Reverb itu artinya gaung atau gema. Maka sesuai dengan namanya saya ingin produk ini gaung dan gemanya kemana-mana,“ ungkapnya, optimis. Saat ini distribusinya selain Jabodetabek juga beberapa kota besar seperti Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Makassar, dan Medan. Di luar negeri bahkan sudah merambah sampai ke Amerika, Jerman, Swedia, Filipina dan Thailand. Sebagai produk baru, lanjut pemilik situs www.bosmobil.com itu, Reverb sudah unjuk gigi sebagai pemenang kontes mobil di Amerika. Dan lolos dalam peraturan lalu lintas Internasional sebagai audio yang boleh dipasang dengan ukuran yang tepat. Hal itu yang membuka pintu, masuknya produk milik Roland ini ke pasar Eropa dan Amerika.n
04 ikreatif
2016 / 75
n BARANG & SENI
Jenggala, Brand-nya
Keramik Indonesia Keberhasilan keramik Jenggala terletak pada kemampuannya menggabungkan desain dan produk yang berkualitas tinggi.
Daria Ariani Waworuntu Pendiri Jenggala
| Teks: Erfendi Eka Putra
D
i dunia kerajinan keramik, nama Jenggala sudah tak asing lagi. Berdiri pada 1976 di Sanur, Bali, Jenggala kini dikenal sebagai produsen keramik berkualitas tinggi dengan desain unik dan inovatif. Desain elegan Jenggala dipadukan warna-wana tropis khas Indonesia itu tak hanya menarik, tapi juga menggugah para peminat lokal dan juga internasional. Koleksi keramik Jenggala mulai dari peralatan makan seperti mangkuk, piring, gelas, dan poci, sampai hiasan rumah tangga seperti vas dan guci keramik. Produk-produk tersebut telah melanglang buana hingga ke mancanegara seperti: Jepang, Singapura, Amerika Serikat, dan sejumlah negara di Eropa dan Timur Tengah. Daria Ariani Waworuntu, atau akrab dipanggil Ade salah seorang pendiri Jenggala menceritakan, 39 tahun lalu, bersama ayahnya, Wija Waworuntu dan Brent Hesselyn, desainer keramik asal Selandia Baru mendirikan studio keramik. Tujuannya memenuhi kebutuhan hotel yang dibangun keluarga mereka. “Ayah saya itu kolektor seni. Tahun 1960-an, kami membangun hotel kecil di Sanur namanya Tandjung Sri. Kami menggunakan keramik antik yang dimiliki ayah di restoran. Tahun 1970-an, ayah bertemu Brent. Mereka memutuskan
“
untuk membuka sebuah studio keramik di belakang rumah kami di Batujimbar. Dari situlah awal Jenggala lahir. Tandjung Sari yang merupakan hotel kami sendiri adalah pembeli pertama produk Jenggala. Setelah dari sana teman dan orang lain mulai memesan private dining sets. Dari situlah kemudian bisnis ini kami mulai,” terangnya. Kini, keramik Jenggala makin melebarkan sayapnya. Untuk memenuhi permintaan pasar, Jenggala terus menambah gerainya. Setelah gerai workshop di Jimbaran, dan Sanur, Bali, Jenggala juga membuka gerai di Kemang, Jakarta. Rencananya tahun depan mereka juga akan membuka gerai workshop di Bandung. Setiap bulan, Jenggala memproduksi 20 ribu sampai 40 ribu unit aneka jenis keramik. Sebagian untuk ekspor. Rata-rata omzetnya berkisar US$2 juta - US$4 juta per tahun. Tahun ini, Ade berharap penjualan Jenggala dapat tumbuh, paling tidak 10 persen. Menurut Ade desain produk Jenggala banyak terinsparasi oleh budaya Indonesia. “Kami menggabungkan desain unik dan kualitas tinggi. Itulah yang kemudian membuat Jenggala disukai. Kami membangun Jenggala dengan penuh kreativitas,” pungkasnya.n
Setiap bulan, Jenggala memproduksi
20 ribu sampai 40 ribu unit aneka jenis keramik. Sebagian untuk ekspor. Rata-rata omzetnya berkisar
US$2 juta - US$4 juta per tahun. Tahun ini, Ade berharap
”
penjualan Jenggala dapat tumbuh, paling tidak 10 persen.
76 / 2016
ikreatif 04
04 ikreatif
2016 / 77
n AGENDA
Event Ekonomi Kreatif 2016
Menyonsong tahun baru 2016, beragam agenda acara yang terkait industri kreatif nasional sudah mulai disusun oleh para penggiat industri kreatif. Mulai dari festival budaya, pariwisata, kuliner, dan pameran-pameran produk kreatif lainnya. Berikut diantaranya : Jewellery Fair 2016
5 – 8 Mei 2016 | Tempat: Assembly Hall – JCC Jakarta 27 – 30 Oktober 2016 | Tempat: Grand Balroom, Shangri-La Hotel Surabaya Pameran
Pameran 2nd INDOPORT EXPO 2016
7 – 9 April 2016 | Tempat: Smesco Convention Center, Jakarta Orange Promosindo (CV. Anugrah Mandiri/ PT. Huyung Kino Atelier) bekerjasama dengan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) akan menyelenggarakan 2nd INDOPORT EXPO.
Medan International Coffee Festival (MICF) 2016
5 – 7 Mei 2016 | Tempat: Hermes Place – Polonia Harga | Tiket Masuk: 1 USD Program Acara: Coffee Exhibition Coffee Education (Talkshow with Coffee Expert), dll.
Pameran iCraft 2016 – Jakarta
14 – 18 September 2016 | Tempat: Hall A & B JCC Jakarta Waktu: 10.00-21.00 WIB Gelar karya produk interior, Industri kreatif Indonesia berbasis kriya.
Kemenperin Gelar Industri Game Indonesia 2016: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) siap menggelar beberapa agenda untuk industri game Indonesia, dan satu agenda besar di bulan Maret 2016. Dalam pernyataan resmi yang disampaikan saat melepas keberangkatan para atlet e-Sports Indonesia untuk bertanding di kejuaraan dunia IeSF di Korea Selatan. Sebagai tahap awal, Kemenperin akan bekerja sama dengan Asosiasi Olahraga Elektronik Indonesia atau IeSPA untuk mengadakan pertandingan eksibisi di Gedung Kementerian Perindustrian.
Kalender Wisata Babel:
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kep. Babel memiliki dua agenda penting ditahun kalender 2016 untuk menarik kunjungan wisatawan ke Babel. Dua agenda itu adalah pada saat bulan Maret 2016 yang diketahui akan terjadi fenomena alam Gerhana Matahari Total yang titik koordinatnya di Belitung dan Sail Karimata.
Festival Karang Tengah 2016:
Acaranya antara lain berupa Jalan Sehat, Fun Aerobic, Sepeda Santai, Pameran Gemstone, Lomba Tumpeng, Lomba Mewarnai, Lomba Menggambar, Parade Qasidah, Parade Marawis, Aksi Donor Darah, Bazaar, Fashion Hijab, Pencak Silat, Lenong Betawi dan masih banyak lainnya lagi. Acara yang akan diselenggarakan selama dua hari tanggal 30–31 Januari 2016 ini akan menghadirkan bintang tamu seperti Andini Siswanto, Burhan Udin Nganga dan Jamal Botak. Acara ini akan digelar mulai pukul 08.00 hinggal 12 malam bertempat di Sepanjang Jalan Karang Tengah, Lebak Bulus, Jakarta.
78 / 2015 2016
ikreatif 04
magazine
@ majalah ikreatif
Majalah ikreatif
[email protected]
04 ikreatif
2016 / 79
Sumber: Berbagai sumber, BPS.go.id
80 / 2016
ikreatif 04