PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGGUNAAN APLIKASI INSTAGRAM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A di SMP PANTEKOSTA MAGELANG MENGENAI MATERI MATEMATIKA TENTANG FAKTORISASI BENTUK ALJABAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : Melani Mandja - 111414074 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKATA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGGUNAAN APLIKASI INSTAGRAM DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII A DI SMP PANTEKOSTA MAGELANG MENGENAI MATERI MATEMATIKA TENTANG FAKTORISASI BENTUK ALJABAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : Melani Mandja NIM : 11 1414 074
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
i
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI PENGG{INAAI\I APLIKASI INSMGRAM DAI,AM T}PAYA
MEIIINGKATKAI\T MOTWASI DAI\[ I{ASIL BELAJAR SISWA KELAS
YIII A di SMP PAITTEKOSTA MAGELAIIG MENGENAI MATERI MATEMATIKA TTNTAI\IG FAKTORISASI BENTT}K AIJABAR
Oleh
Dosen
Dra. Haniek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI PENGGUNAAN APLIKAST INSTAGRAM DALAM T'PAYA
MENINGKATKAI\I MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS
VIII A di SMP PAI{TEKOSTA MAGELAI\G MENGENAI MATERI MATEMATIKA TENTAI{G FAKTORISASI BENTT]K ALJABAR Dipersiapkan dan Ditulis Oleh Melani Mandja
NIM
: 11 l4l4 074
Telah Dipertahankan di Depan Panitia Penguji Pada Tanggal 7 Juni 2016
Dan Dinyatakan Memenuhi Syarat
Susunan Panitia Penguj
i
Nama Lengkap
Ketua
Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd.
Sekretaris
Dr. Hongki Julie, M.Si.
Anggota
Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd.
Anggota
Dominikus Arif Budi Prasetyo M.Si.
Anggota
Maria Suci Apriani S.Pd., M.Sc.
W
Yogyakarta,T Juni20l6 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
lll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk: 1. Tuhan Yesus Kristus 2. Bapak, Mama Dan Kakak-Kakak Tersayang 3. Dosen Pembimbing: Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd 4. Universitas Sanata Dharma
MOTTO Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia ~ Kolose 3:23
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN~KEASLIAN
KARYA
Sayamenyatakan dengan sesungguhnyabahwa skripsi yang -saya tulis ini tidak memuatkarya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalamkutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 7 Juni 2016 Penulis, /
Melani Mandja
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBARPERNYATAANPERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Melani Mandja NIM
: 11 1414 074
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: "PENGGUNAAN
APLlKASI
INSTAGRAM
DALAM
UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN BASIL BELAJAR SISWA KELAS
VIII A DI Sl\IP P ANTEKOSTA-~IAGE:bANG---l\IENGE-NAI-l'dATEPJ MATEMATIKA TENTANG FAKTORISASI BENTUK ALJABAR" Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan,mengalihkan dalam 'bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan
data,
mendistribusikan
secara
terbatas,
dan
mempublikasikannya di internet atau -media lainnya demi kepentingan akademis tanpa perlu ijin dan saya maupun memberikan royaliti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. D~mikian pernyataan
yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 7 Juni 2016 Yang menyatakan
Melani Mandja
VI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK Melani Mandja. 2016. Penggunaan Aplikasi Instagram Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A Di SMP Pantekosta Magelang Mengenai Materi Matematika Tentang Faktorisasi Bentuk Aljabar.Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang dengan menggunakan aplikasi instagram pada materi aljabar. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya motivasi dan hasil belajar pada materi aljabar. Hal ini disebabkan oleh cara mengajar guru yang monoton dan membosankan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2015 dengan subyek penelitian adalah 20 siswa kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, dengan dua kali pertemuan pada setiap siklus. Data motivasi belajar diperoleh dari hasil lembar angket awal dan angket akhir. Data hasil belajar ranah kognitif didapat dari latihan mandiri siklus I dan kuis siklus II. Data hasil belajar ranah afektif diperoleh dari hasil lembar pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) dengan menggunakan aplikasi instagram dalam pembelajaran aljabar, siswa mengalami peningkatan motivasi belajar terlihat dari rata-rata yaitu 55% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II. (2) Hasil belajar ranah kognitif mengalami peningkatan dari 20% pada siklus I menjadi 80% pada siklus II. (3) Siswa mengalami peningkatan hasil belajar afektif dari 81,33% pada siklus I menjadi 90,67% pada siklus II. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah penggunaan aplikasi instagram dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi aljabar kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang. Kata Kunci: aplikasi instagram, motivasi, hasil belajar, aljabar
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT Melani Mandja. 2016. The use of Instagram in Efforts to Improve Student Motivation and Results A Class VIII SMP Pentecostal In Magelang About Creative Math On factorization Form Aljabar.Skripsi. Yogyakarta: Mathematics Education, Department of Mathematics and Natural Sciences, the Faculty of Education University of Sanata Dharma. This study aimed to improve motivation and learning outcomes junior class VIII A Pentecostal Magelang using instagram app on algebra material. The background of this study is the low motivation and learning outcomes on the material algebra. This is due to the way teachers teach monotonous and boring. This research is descriptive method of classroom action research (PTK). The study was conducted in August 2015 by the study subjects were 20 students of class VIII A Pentecostal Magelang junior academic year 2015/2016. This study consisted of two cycles, with 2 meetings in each cycle. Data obtained from the learning motivation questionnaire sheet initial and final questionnaire. Cognitive learning outcome data obtained from independent exercise cycle I and cycle II quiz. Affective learning outcomes data obtained from the observation sheet. The results showed that: (1) using instagram app in learning algebra, students' motivation to learn seen increased from an average of 55% in the first cycle to 85% in the second cycle. (2) The results of cognitive learning has increased from 20% in the first cycle to 80% in the second cycle. (3) The students have increased affective learning outcomes of 81.33% in the first cycle to 90.67% in the second cycle. The conclusion of this research is the use instagram app can improve motivation and learning outcomes of students in algebra material class VIII A Pentecostal SMP Magelang. Keywords: instagram app, motivation, learning outcomes, algebra
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan berkat dan kasih-Nya sehingga penulis dengan judul skripsi “Penggunaan Aplikasi Instagram Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A di SMP Pantekosta Magelang Mengenai Materi Matematika Tentang Faktorisasi Bentuk Aljabar” dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Matematika. Penulisan skripsi ini banyak memperoleh bantuan, dukungan dan doa dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
2.
Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
3.
Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing peneliti dengan penuh kesabaran serta memberikan kritik, saran, semangat dalam menyelesaikan skripsi
4.
Bapak dan Ibu dosen validator yang telah membantu dalam proses validasi instrumen
5.
Para dosen dan staf sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang telah memberikan bantuan kepada peneliti
6.
Ibu Sri Wahyuni, S.Pd selaku kepala SMP Pantekosta Magelang yang telah mengijinkan untuk melakukan penelitian
7.
Ibu Endang Puasepten, S.Pd selaku guru bidang studi matematika SMP Pantekosta Magelang yang telah membantu dan memberikan saran-saran selama peneliti melakukan penelitian
8.
Siswa-siswi kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang atas partisipasi dan kerjasamanya selama melaksanakan penelitian
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9.
Keluarga tercinta: Bapak Jhon Mandja Nggahar, Ibu Delima Maranda, Kak Yenny Mandja, Kak Andreas Mandja, dan Ferdinand Mandja atas dukungan doa dan dana yang tiada henti
10.
Teman-teman seperjuangan Pendidikan Matematika angkatan 2011 atas kebersamaan, canda tawa dan kasih yang tulus
11.
Naomi dan Yanni yang selalu memotivasi untuk segera pendadaran
12.
Bapak Polly Litay, Ferdinando Kendek dan Kak Liveria Jurisam Tikupadang
yang
selalu
mengingatkan
dan
menolong
untuk
menyelesaikan skripsi 13.
LC JOY: Kak Memel, Kak Umi, Kak Enita, Kak Tina, Kak Lika, Fani, Erina, Loni, dan Keysa atas doa dan kecerian yang diberikan
14.
Keluarga besar Gereja Kristen Nazarene Gloria atas doa yang tiada henti dan bimbingannya selama penulis di Jogja
15.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak berperan dalam penelitian skripsi ini dan perjalanan studi penelitian ini. Akhirnya, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Yogyakarta, 7 Juni 2016 Penulis
Melani Mandja
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................iii PERSEMBAHAN & MOTTO ........................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................. vi ABSTRAK ........................................................................................................ vii ABSTRACT .......................................................................................................viii KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................xviii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 7 C. Batasan Masalah ................................................................................. 7 D. Rumusan Masalah .............................................................................. 8 E. Tujuan Penulisan ................................................................................ 8 F. Batasan Istilah ..................................................................................... 8 G. Manfaat Penelitian.............................................................................. 9 H. Sistematika Penulisan....................................................................... 10 BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 12 A. Belajar .............................................................................................. 12 B. Motivasi ............................................................................................ 30 C. Aplikasi Instagram............................................................................ 36 D. Materi Pembelajaran ........................................................................ 49 E. Penelitian yang Relevan ................................................................... 53 F. Kerangka Berpikir ............................................................................. 54
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
G. Hipotesis Tindakan ........................................................................... 56 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 57 A. Jenis Penelitian ................................................................................. 57 B. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................... 57 C. Subyek dan Obyek Penelitian ........................................................... 57 D. Bentuk Data ...................................................................................... 58 E. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 58 F. Rancangan Penelitian ........................................................................ 59 G. Instrumen Penelitian ......................................................................... 65 H. Validasi Instrumen ........................................................................... 67 I. Analisis Data ...................................................................................... 72 J. Indikator Keberhasilan Penelitian ..................................................... 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 76 A. Deskripsi Penelitian Tiap Siklus ...................................................... 76 B. Analisis Data .................................................................................... 88 C. Pembahasan ...................................................................................... 91 D. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 111 BAB V PENUTUP .......................................................................................... 113 A. Kesimpulan .................................................................................... 113 B. Saran ............................................................................................... 114 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 115 LAMPIRAN .................................................................................................... 118
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Validasi Silabus ............................................................ 67 Tabel 3.2 Hasil Validasi Silabus .................................................................. 67 Tabel 3.3 Kisi-kisi Validasi RPP ................................................................. 68 Tabel 3.4 Hasil Validasi RPP ...................................................................... 68 Tabel 3.5 Kisi-kisi Latihan Mandiri ............................................................ 69 Tabel 3.6 Kisi-kisi Validasi Kuis................................................................. 69 Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa .................................. 70 Tabel 3.8 Hasil Validasi oleh Ahli .............................................................. 71 Tabel 3.9 Kisi-kisi Validasi Pengamatan..................................................... 72 Tabel 3.10 Kriteria Hasil Presentase Observasi Aspek Afektif Siswa Terhadap Pembelajaran……………………..…….…..………...73 Tabel 3.11 Kategori Motivasi Siswa ........................................................... 73 Tabel 3.12 Kriteria Skor Ketuntasan Individu ............................................. 74 Tabel 3.13 Indikator Keberhasilan Penelitian ............................................. 75 Tabel 4.1 Hasil Observasi Kelompok Siswa ............................................... 91 Tabel 4.2 Persentase Aspek Afektif Siswa Kategori Tinggi Siklus I dan Siklus II ......................................... 91 Tabel 4.3 Tes Hasil Belajar Siklus I (Ranah Kognitif) .............................. 100 Tabel 4.4 Tes Hasil Belajar Siklus II (Ranah Kognitif) ............................ 101
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Logo Instagram ....................................................................... 45 Gambar 2.2 Tampilan Registrasi ................................................................ 45 Gambar 2.3 Home „Matematika_123‟ ........................................................ 46 Gambar 2.4 Home „Instagram’ .................................................................. 46 Gambar 2.5 Home ....................................................................................... 47 Gambar 2.6 Explore/Populer ...................................................................... 47 Gambar 2.7 Kamera/Edit ............................................................................ 47 Gambar 2.8 News. ....................................................................................... 47 Gambar 2.9 Profile ..................................................................................... 47 Gambar 4.1 Perkenalan Guru dan Murid .................................................... 77 Gambar 4.2 Siswa Menyelesaikan Soal di Papan Tulis.............................. 78 Gambar 4.3 Siswa Melakukan Diskusi Bersama Teman Sebangku ...................................................... 78 Gambar 4.4 Siswa Melakukan Diskusi Bersama Teman Kelompok ..................................................... 87 Gambar 4.5 Analisa Angket Motivasi Belajar Per Item Kelas VIII A ....... 92 Gambar 4.6 Nilai Akhir Analisa Angket Motivasi Kelas VIII A ............................................................................ 93 Gambar 4.7 Analisa Angket Motivasi Belajar Per Item Kelas VIII B ....... 94 Gambar 4.8 Nilai Akhir Analisa Angket Motivasi Kelas VIII B ............... 94 Gambar 4.9 Analisa Angket Motivasi Belajar Per Item Kelas VIII C ....... 95 Gambar 4.10 Nilai Akhir Analisa Angket Motivasi Kelas VIII C ............. 95 Gambar 4.11 Grafik Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII A, VIIIB & VIIIC ............................................... 96 Gambar 4.12 Motivasi Akhir ...................................................................... 97 Gambar 4.13 Nilai Akhir Motivasi Kelas VIII A ....................................... 98 Gambar 4.14 Grafik Motivasi Awal dan Motivasi Akhir ........................... 99 Gambar 4.15 Hasil Belajar Siklus I .......................................................... 100 Gambar 4.16 Hasil Belajar Siklus II ......................................................... 103
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.17 Grafik Hasil Belajar Ranah Afektif .................................... 105 Gambar 4.18 Sifat Komutatif.................................................................... 106 Gambar 4.19 Sifat Distributif ................................................................... 106 Gambar 4.20 Sifat Asosiatif...................................................................... 107 Gambar 4.21 Selisih Dua Kuadrat ............................................................ 107 Gambar 4.22 Bentuk
................................ 108
Gambar 4.23 Sifat Distributif ................................................................... 108 Gambar 4.24 Selisih Dua Kuadrat ............................................................ 109 Gambar 4.25 Perkalian Suku Dua............................................................. 109 Gambar 4.26 Bentuk
................................ 110
Gambar 4.27 Contoh Soal (Cara 1)
........ 110
Gambar 4.28 Cara 2 Penyelesaian Soal Bentuk ............................................ 111
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .................... 117 Lampiran B Silabus .................................................................................. 118 Lampiran B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................. 120 Lampiran B.2 Validasi Angket Motivasi oleh Ahli ............................. 135 Lampiran B.3 Hasil Pengamatan Belajar oleh Observer ...................... 144 Lampiran B.4 Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar ........................ 150 Lampiran B.5 Hasil Belajar Siswa ....................................................... 158 Lampiran B.6 Dokumentasi ................................................................. 171
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah kunci yang sangat penting dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Pendidikan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sistem pendidikan nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi baik di tingkat lokal, nasional, maupun global (Mulyasa, 2006: 4). Negara Indonesia mewajibkan minimal sembilan tahun sekolah yaitu enam tahun sekolah di SD dan tiga tahun sekolah di SMP. Dalam menempuh pendidikan di sekolah formal tentunya pelajar memperoleh banyak pelajaran, baik yang sudah diselenggarakan oleh sekolah melalui guru-guru atau informasi yang diperoleh melalui sesamanya. Pada zaman modern, pelajaran di sekolah tidak semata-mata diperoleh dari guru namun juga dapat diperoleh melalui berbagai media sosial yang sangat terkenal pada saat ini. Media sosial merupakan sarana komunikasi masa kini yang perkembangannya sangat cepat dan menjadi sarana komunikasi yang canggih dan digemari khusunya para kaula muda. Kusumawardani (2015) dalam skripsinya yang berjudul “Hubungan Akses Media Sosial dan Minat Baca, Intensitas Menonton Televisi dan Perilaku Konsumsi Siswa Muda di 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Paroki Boro” menyatakan bahwa dalam sehari ada lima kali atau lebih seseorang membuka aplikasi media sosial. Tidak hanya kalangan dewasa saja yang mengkonsumsi penggunaan internet, namun kalangan remaja dianggap cukup memberikan pengaruh dalam skala penggunaan internet. Hal tersebut didukung oleh pernyataan yang menyebutkan bahwa remaja masa kini disebut sebagai “Net Generation” karena banyaknya aktifitas mereka yang menggunakan internet diantaranya seperti melakukan interaksi sosial, belajar, bermain, blogging dan lainnya dilakukan dengan menggunakan internet (AmichaiHamburger & Barak, 2009). Selain itu hal tersebut juga didukung oleh data yang menunjukkan bahwa 40% (30 juta) dari 75 juta pengguna internet di Indonesia adalah remaja (Techinasia 2014, 20 Februari). Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian manusia khususnya para siswa di sekolah. Materi yang sulit dan guru yang kejam menghilangkan motivasi siswa untuk fokus belajar. Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi-materi matematika yang terkenal sulit dikalangan siswa. Guru harus bisa terbuka dengan perkembangan zaman yang terus menerus berubah dan mampu menyerap setiap peluang yang ada sehingga dapat mengambilnya sebagai ide atau metode dalam proses belajar-mengajar. Guru tidak hanya terpaku pada kurikulum yang dibuat oleh pemerintah namun lebih memperhatikan kebutuhan siswanya, sehingga bisa dikatakan dengan istilah “Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Kekinian”, guru yang mengikuti perkembangan zaman dan menerapkan kepada siswanya. Berbagai media dan metode yang dipakai oleh guru seperti metode ceramah, penggunaan power point, diskusi dan tanyajawab rupanya belum mampu memfasilitasi siswa untuk belajar lebih serius. Seiring dengan perkembangan zaman pada abad ke-20 ini, perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi semakin pesat. Indonesia merupakan negara dengan konsumen produk-produk hasil perkembangan teknologi dan komunikasi terbanyak. Kecenderungan orang membeli produk terbaru hanya untuk dipamerkan memberi kesan orang tersebut telah dimanfaatkan oleh teknologi bukan memanfaatkan teknologi. Fenomena bahwa konsumen hanya dimanfaatkan oleh teknologi dapat dihindari dalam hal ini guru bidang studi matematika dan siswa SMP
Pantekosta
Magelang
untuk
memanfaatkan
setiap
hasil
perkembangan teknologi informasi untuk kemajuan dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Melihat peluang ini maka guru dapat memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk digunakan sebagai media dalam pembelajaran. Media sangat berperan dalam proses pembelajaran termasuk untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Beberapa media pendidikan yang sering digunakan dalam proses pembelajaran diantaranya yaitu media cetak, media elektronik, model dan peta (Kreyenhbuhl, 1991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pada perkembangan teknologi saat ini, instagram merupakan salah satu media sosial yang berfungsi untuk berbagi foto. Aplikasi ini memugkinkan penggunanya untuk mengambil foto, mengedit dan membagikannya pada pengikutnya (followers) dan dapat dibagikan ke situs lain seperti twitter, facebook dan tumblr dengan mencentang link situs yang ingin dibagikan. Komunikasi antara sesama pengguna instagram dapat dilakukan dengan memberikan tanda suka (like) dan mengomentari foto-foto yang telah diunggah. Dengan adanya instagram
ini maka dibuat suatu bentuk
pembelajaran matematika yang disajikan melalui foto yang didesain semenarik mungkin sehingga dapat memotivasi siswa untuk mempunyai rasa ingin tahu akan materi matematika yang dipelajarinya di sekolah. Foto yang didesain semenarik mungkin ini berisi materi pembelajaran dan kata-kata yang memotivasi siswa dalam belajar matematika. Seperti yang telah diungkapkan di atas bahwa belajar adalah kunci yang sangat penting dalam setiap usaha pendidikan dan dengan adanya media dapat meningkatkan suasana kelas yang menyenangkan sehingga siswa tidak jenuh dan dapat menangkap materi dengan baik. Ada beberapa permasalahan yang terjadi di SMP Pantekosta Magelang. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengamati proses belajar mengajar di dalam kelas. Dalam pengamatan ini, peneliti mengamati sikap siswa selama proses belajar mengajar berlangsung serta cara guru bidang studi matematika mengajar di kelas. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pegamatan, peneliti mengamati dari segi siswa yakni siswa kurang antusias saat menerima pelajaran dari guru. Siswa hanya ingin masuk kelas saja tanpa memiliki motivasi untuk belajar. Siswa tidak siap untuk mengikuti proses pembelajaran. Siswa saat diminta untuk mengerjakan latihan soal, terlihat bahwa siswa tidak siap menerima pembelajaran karena siswa tidak membawa buku matematika sehingga dampaknya adalah siswa ini menggangu konsentrasi siswa lain dengan meminjam buku dan lain sebagainya. Selain itu ada siswa yang lupa mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) sehingga saat proses pembelajaran siswa ini tidak mendengar penjelasan guru namun berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya dan meminta bantuan temannya. Saat pembelajaran berlangsung, ada siswa yang asyik dengan kegiatannya sendiri seperti mengobrol dengan teman sebangku maupun yang didekatnya sehingga tidak memperhatikan penjelasan guru dan ketika ditanya oleh guru tentang materi yang sudah diajarkan, siswa tidak bisa menjawab. Pembelajaran yang baik melibatkan siswa di dalam proses belajar mengajar. Guru dalam perkembangan zaman saat ini harus lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan kecanggihan teknologi sehingga teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang inovatif. Adapun permasalahan guru di SMP Pantekosta yaitu guru belum mampu memanfaatkan kecanggihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
teknologi saat ini untuk dijadikan media pembelajaran. Guru yang umurnya sudah tua tidak tahu bagaimana caranya untuk meng-update informasi atau aplikasi di telepon genggam. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru yang bersangkutan, siswa di SMP Pantekosta Magelang ratarata memiliki telepon genggam. Berdasarkan kondisi yang ada, guru tertarik untuk memanfaatkan aplikasi-aplikasi di telepon genggam untuk dijadikan metode dalam pembelajaran. Meskipun peraturan sekolah melarang untuk membawa telepon genggam. Telepon genggam yang dimiliki siswa mampu membawa pengaruh yang baik dalam pemanfaatannya. Guru dapat memotivasi siswa untuk tidak hanya menyimpan hal-hal yang bersifat pribadi namun ha-hal yang berkaitan dengan pembelajaran yang dapat dibagikan kepada teman yang lain. Siswa dapat menyimpan gambar atau foto yang ada di instagram kedalam telepon genggamnya agar lebih mudah dan cepat untuk dipelajari kembali dibandingkan harus membuka buku paket. Selain itu instagram diharapkan menjadi salah satu media yang dapat digunakan saat mengajar. Berdasarkan latar belakang maka penelitian ini mengambil judul “Penggunaan Aplikasi Instagram Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A di SMP Pantekosta Magelang Mengenai Materi Matematika Tentang Faktorisasi Bentuk Aljabar”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat diidentifikasi faktor-faktor sebagai berikut: 1. Motivasi siswa dalam belajar sangat kurang 2. Model pembelajaran konvensional yang monoton mengakibatkan siswa mudah jenuh selama proses pembelajaran 3. Siswa lupa mengerjakan PR 4. Siswa tidak siap menerima pembelajaran 5. Siswa melakukan aktivitas lain 6. Guru kurang mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai media untuk memotivasi siswa dalam belajar 7. Kecenderungan siswa menggunakan gadget belum mendukung pembelajaran C. Batasan Masalah Batasan masalah dilakukan agar peneliti lebih memfokuskan penelitian pada hal-hal berikut ini: 1.
Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dibatasi pada kompetensi dasar berupa menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktorfaktornya.
2.
Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Siswa kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang, tahun ajaran 2015/2016
3.
Penelitian ini membahas tentang penggunaan aplikasi instagram dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
D. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan aplikasi instagram dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan motivasi belajar? 2. Bagaimana penggunaan aplikasi instagram dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar?
E. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa menggunakan aplikasi instagram dengan cara memanfaatkan instagram untuk berbagi foto yang diberikan sebelum pembelajaran
berlangsung
untuk
memacu
motivasi
dan
yang
mempengaruhi hasil belajar siswa dan fokus pada gambar yang sesuai dengan materi ajar.
F. Batasan Istilah Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Aplikasi Aplikasi adalah suatu program yang siap untuk digunakan yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
serta penggunaan aplikasi lain yang dapat digunakan oleh suatu sasaran yang akan dituju. 2. Instagram Instagram adalah aplikasi untuk berbagi foto dan video. Instagram menggunakan mekanisme menyerupai Twitter, dimana pengguna bisa mem-follow orang lain atau sebaliknya dan dapat bertukar komentar. 3. Motivasi Belajar Motivasi belajar dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. 4. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa melalui kegiatan belajar yang pada hakekatnya yaitu berubahnya perilaku siswa meliputi kognitif, afektif, dan psikomotorik.
G. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Manfaat Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini di harapkan mampu memberikan sumbangsih kepada guru dan murid untuk meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
motivasi dan hasil belajar matematika dan memberikan strategi pembelajaran matematika untuk melihat setiap proses-proses yang menarik pada matematika. 2.
Manfaat Praktis Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi masukan kepada guru dalam menemukan strategi mengajar yang lebih inovatif dan menyenangkan. Keterbatasan waktu yang dimiliki guru dalam memotivasi siswa dalam mempelajari matematika dapat membimbing siswa untuk mencari informasi pada instagram. Siswa tidak membuang waktunya terlalu banyak untuk membaca buku ensiklopedi matematika atau sejenisnya dengan bersusah payah namun bisa membuka instagram lalu akan memperoleh informasiinformasi yang menarik dengan desain yang menarik akan matematika.
H. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan istilah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan Bab II Landasan Teori Berisi uraian-uraian teori yang mendasari penyelesaian masalah yang berkaitan dengan judul skripsi, yaitu penggunaan aplikasi instagram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa SMP Pante kosta Magelang, materi aljabar, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis penelitian Bab III Metode Penelitian Menguraikan tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data, rancangan penelitian, instrumen penelitian, validasi instrumen, analisis data, dan indikator keberhasilan penelitian Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Menguraikan tentang deskripsi penelitian tiap siklus, hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian Bab V Penutup Menguraikan tentang kesimpulan dan saran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI A. Belajar 1. Pengertian Belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Drs.Slameto, 2010:2). Sedangkan Skinner (dalam Muhibbin Syah, 2008:64)
berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi
(penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif. Berdasarkan hasil eksperimennya, B.F. Skinner percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguat (reinforce). Dalam Muhibbin Syah (2008:65-67) terdapat beberapa definisi menurut para ahli sebagai berikut: a. Menurut Chaplin (1972) dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua macam rumusan. Pertama, belajar adalah perolehan perubahan tingkahlaku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Kedua, belajar ialah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus. 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
b. Hintzman (1978) dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Jadi, dalam pandangan Hintzman, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi organisme. c. Wittig
(1981)
dalam
bukunya
Psychology
of
Learning
mendefenisikan belajar sebagai perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman d. Reber (1989) dalam kamusnya, Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua definisi. Pertama, belajar adalah proses memperoleh pengetahuan. Kedua, belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dalam definisi ini terdapat empat macam istilah yang esensial dan perlu disoroti untuk memahami proses belajar, Istilah-istilah tersebut meliputi: 1) Relatifly permanent (yang secara umum menetap) ialah perubahan yang bersifat sementara 2) Response potentiality (kemampuan bereaksi) ialah pengakuan terhadap adanya perbedaan antara belajar dan penampilan atau kinerja hasil-hasil belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3) Reinforced (yang diperkuat) ialah kemajuan yang didapat dari proses belajar mungkin akan musnah atau sangat lemah apabila tidak diberi penguatan. 4) Practice (praktek atau latihan) menunjukkan bahwa proses belajar itu membutuhkan latihan yang berulang-ulang untuk menjamin kelestarian kinerja akademik yang telah dicapai siswa. e. Biggs (1991) dalam pendahuluan Teaching for Learning:The View from Cognitive Psychology mendefenisikan belajar dalam tiga macam rumusan, yaitu: rumusan kuantitatif (belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipadang dari sudut beberapa banyak materi yang dikuasai siswa), rumusan instusional (belajar dipandang sebagai suatu proses validasi atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materimateri yang telah ia pelajari, rumusan kualitatif (proses memperoleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekililing siswa, belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa. Dari berbagai definisi yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar dapat dipahami sebagai tahapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan
proses
kognitif.
Belajar
sebagai
usaha
untuk
memperoleh kepandaian atau ilmu pengetahuan. 2. Tujuan Belajar Tujuan belajar menurut Sardiman (2012:25-29) adalah sebagai berikut: a. Mendapatkan Pengetahuan Hal ini ditandai dengan kemampuan berpikir. Seseorang tidak dapat mengembangkan kemampuan berpikir tanpa adanya pengetahuan, sebaliknya kemampuan berpikir akan memperkaya pengetahuan. b. Penanaman konsep dan keterampilan Pemahaman konsep atau merumuskan konsep, juga memerlukan keterampilan. Keterampilan dapat didik, yaitu dengan melatih kemampuan. Interaksi yang mengarah pada pencapaian keterampilan sesuai dengan kaidah-kaidah dan bukan semata-mata hanya menghafal atau meniru. c. Pembentukan sikap Dalam interaksi belajar-mengajar guru akan senantiasa dipengamatan, dilihat, didengar, ditiru semua perilakunya oleh para siswanya. Pembentukan sikap mental dan perilaku siswa didik, tidak akan terlepas dari penanaman nilai-nilai. Oleh karena itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
guru tidak hanya sebagai pengajar namun betul-betul sebagai pendidik yang memindahkan nilai-nilai itu kepada para siswa. Jadi,
tujuan
belajar
adalah
untuk
mendapatkan
pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental atau nilainilai
yang menumbuhkan
kesadaran
dan
kemauan
untuk
mempraktekkan segala sesuatu yang sudah dipelajarinya. 3. Hasil Belajar Purwanto (2014:44), hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu akivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Sedangkan belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar, selain hasil belajar kognitif yang diperoleh siswa. Pada hakekatnya hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswamelalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perilaku yang relatif menetap. Jadi, hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar (Mulyono, 2003:37-38). Dimyati (2006:3) mengatakan bahwa hasil belajar pada hakekatnya yaitu berubahnya perilaku siswa meliputi kognitif, afektif, serta psikomotoriknya. Sehingga setiap pendidik pastinya akan mengharapkan agar hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
belajar
siswanya
itu
meningkat
setelah
melakukan
proses
pembelajaran. Soedijarto (1997:15) mendefinisikan, tentang hasil belajar adalah sebagai berikut:Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh belajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Menurut Anni (2004:11) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar terbagi menjadi 2 yaitu faktor internal dan faktor eksternal. a. Faktor internal, yang mencakup aspek fisik, misalnya kesehatan organ tubuh, aspek psikis, misalnya intelektual, emosional, motivasi, dan aspek sosial, misalnya kemampuan bersosialisasidengan lingkungan. b. Faktor eksternal, misalnya variasi dan derajat kesulitan materi yang dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, budaya belajar masyarakat dan sebagainya. Hasil belajar yang diharapkan dapat dikuasai siswa dalam penelitian ini adalah aspek kognitif, afektif dan psikomotoris. 1) Kognitif Menurut Revisi Taksonomi Bloom aspek kognitif yang telah direvisi Anderson dan Krathwohl (2001:66-88) terdiri atas enam tingkatan yaitu: a) Mengingat, b) Memahami, c) Menerapkan, d) Menganalisis, e) Mengevaluasi dan f) Mencipta. Keenam jenis taksonomi tersebut diuraikan satu per satu berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
a) Mengingat Mengingat merupakan usaha untuk mendapat kembali pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja didapatkan maupun yang sudah lama didapatkan. Mengingat merupakan dimensi yang berperan penting dalam proses pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) dan pemecahan
masalah
(problem
solving).
Kemampuan
ini
dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang jauh lebih kompleks. Mengingat meliputi mengenali (recognition) yaitu yang berkaitan dengan mengetahui pengetahuan masa lampau yang berkaitan dengan hal-hal yang konkret dan memanggil kembali (recalling) yaitu proses kognitif yang membutuhkan pengetahuan masa lampau secara cepat dan tepat. b) Memahami Memahami
berkaitan
dengan
membangun
sebuah
pengertian dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi.
Memahami
mengklasifikasikan
juga
berkaitan
(classification)
dengan
dan
aktivitas
membandingkan
(comparing). c) Menerapkan Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau
mempergunakan
suatu
prosedur
untuk
melaksanakan
percobaan atau menyelesaikan permasalahan. Menerapkan meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
kegiatan menjalankan prosedur (executing) yaitu proses kognitif siswa dalam menyelesaikan masalah dan melaksanakan percobaan dimana siswa sudah mengetahui informasi tersebut dan mampu menetapkan dengan pasti prosedur apa saja yang harus dilakukan dan mengimplementasikan (implementing) muncul apabila siswa memilih dan menggunakan prosedur untuk hal-hal yang belum diketahui atau masih asing. d) Menganalisis Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan dengan memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana keeterkaitan tersebut dapat menimbulkan permasalahan. e) Mengevaluasi Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang biasanya digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi.
Evaluasi
meliputi
mengecek
(checking)
dan
mengkritisi (critiquing). Mengecek mengarah pada kegiatan pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau kegagalan dari suatu operasi atau produk. Sedangkan mengkritisi mengarah pada penilaian suatu produk atau operasi berdasarkan pada kriteria dan standar eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
f) Mencipta Mencipta yaitu meletakkan unsur-unsur secara bersamasama untuk membentuk kesatuan yang koheren dan mengarahkan siswa
untuk
menghasilkan
suatu
produk
baru
dengan
mengorganisasikan beberapa unsur menjadi bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya. Mencipta disini mengarahkan siswa untuk dapat melaksanakan dan menghasilkan karya yang dapat dibuat oleh semua siswa. 2) Afektif Ranah afektif mencakup segala sesuatu terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat, minat, motivasi, dan sikap. Lima kategori ranah ini diurutkan mulai dari perilaku yang sederhana hingga yang paling kompleks yang diuraikan satu per satu berikut ini: a)
Penerimaan,
kemampuan
untuk
menunjukkan
atensi
dan
penghargaan terhadap orang lain. Contoh: mendengar pendapat orang lain, mengingat nama seseorang b) Tanggapan atau responsive, kemampuan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan selalu termotivasi untuk segera bereaksi dan mengambil tindakan atas suatu kejadian. Contoh: berpartisipasi dalam diskusi kelas. c) Nilai yang dianut (nilai diri), kemampuan menunjukkan nilai yang dianut untuk membedakan mana yang baik dan kurang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
terhadap suatu kejadian/obyek, dan nilai tersebut diekspresikan dalam perilaku. Contoh: mengusulkan kegiatan sosial yang sesuai dengan nilai yang berlaku dan komitmen perusahaan. d) Organisasi, kemampuan membentuk sistem nilai dan budaya organisasi dengan mengharmonisasikan perbedaan nilai. Contoh: Menyepakati dan mentaati etika profesi, megakui perlunya keseimbangan antara kebebasan dan tanggungjawab. e) Karakterisasi, kemampuan mengendalikan perilaku berdasarkan nilai yang dianut dan memperbaiki hubungan intrapersonal, interpersonal dan social. Contoh: Menunjukkan rasa percaya diri ketika bekerja sendiri, kooperatif dalam aktivitas kelompok 3) Psikomotorik Ranah psikomotorik meliputi gerakan dan koordinasi jamani, keterampilan motorik dan kemampuan fisik. Keterampilan ini dapat diasah jika sering melakukannya. Ada tujuh kategori dalam ranah psikomotorik mulai dari tingkat yang sederhana hingga tingkat yang rumit, yaitu:
a) Persepsi,
kemampuan
menggunakan
saraf
sensori
dalam
menginterpretasikannya dalam memperkirakan sesuatu. Contoh: menurunkan suhu AC saat merasasuhu ruangan panas b) Kesiapan, kemampuan untuk mempersiapkan diri, baik mental, fisik, dan emosi dalam menghadapi sesuatu. Contoh: melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
pekerjaan sesuai urutan, menerima kelebihan dan kekuragan seseorang. c) Reaksi yang diarahkan, kemampuan untuk memulai keterampilan yang kompleks dengan bantuan atau bimbingan dengan meniru dan uji coba. Contoh: mengikuti arahan dan instruktur. d) Reaksi natural (mekanisme), kemampuan untuk melakukan kegiatan pada tingkat keterampilan yang lebih sulit. Melalui tahap ini diharapkan siswa akan terbiasa melakukan tugas rutinnya. Contoh: menggunakan komputer e) Reaksi yang kompleks, kemampuan untuk melakukan kemahiran dalam melakukan sesuatu, dimana hal ini terlihat dari kecepatan, ketepatan, efisiensi dan efektivitasnya. Semua tindakan dilakukan secara spontan, lancar, cepat, tanpa ragu. f) Adaptasi,
kemampuan
mengembangkan
keahlian,
dan
memodifikasi pola sesuai dengan yang dibutuhkan. Contoh: melakukan perubahan secara cepat dan tepat terhadap kejadian tak terduga tanpa merusak pola yang ada. g) Kreativitas, kemampuan untuk menciptakan pola baru yang sesuai dengan kondisi atau situasi tertentu dan juga kemampuan mengatasi masalah dengan mengeksplorasi kreativitas diri. Contoh: membuat formula baru, inovasi, produk baru.
Pembelajaran
yang menarik
membuat
hasil
belajar
meningkat. Artinya guru diharapkan mampu menyediakan situasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
atau suasana agar pembelajaran berjalan dengan baik. Selain itu guru menyediakan media dan materi yang menarik agar siswa menerimanya dengan maksimal. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa melalui kegiatan belajar yang pada hakekatnya yaitu berubahnya perilaku siswa meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik.
Dalam penelitian ini penulis mengambil ranah kognitif dan ranah afektif. Ranah kognitif yaitu untuk menilai aspek intelektual seperti pengetahuan dan kemampuan berpikir sedangkan rana afektif untuk menilai perilaku terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai, minat, motivasi dan sikap. Penelitian ini tidak menggunakan ranah psikomotorik karena siswa tidak secara langsung mengoperasikan aplikasi instagram didalam kelas (proses pembelajaran).
4. Teori-Teori Belajar Secara pragmatis, teori belajar dapat dipahami sebagai prinsip umum atau kumpulan prinsip yang saling berhubungan dan merupakan penjelasan atau sejumlah fakta dan penemuan yang berkaitan dengan peristiwa belajar. Terdapat beberapa teori belajar yakni: a) Teori Gestalt Teori ini dikemukan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman. Mereka mengemukakan bahwa yang penting dalam belajar adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
memperoleh respon yang tepat untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti atau memperoleh wawasan. b) Teori Belajar Menurut J. Bruner Belajar tidak untuk mengubah tingkah laku seseorang tetapi untuk mengubah kurikulum sekolah menjadi sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar lebih banyak dan mudah. Sekolah dapat menyediakan kesempatan kepada siswa untuk maju dengan cepat sesuai dengan kemampuan siswa dalam mata pelajaran tertentu. c) Teori Belajar dari Piaget Perkembangan proses belajar pada siswa-siswa adalah siswa mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa sehingga mereka mempuyai cara yang khas untuk menyatakan kenyataan dan untuk menghayati dunia sekitarnya. d) Teori dari R. Gagne Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi. e) Purposeful Learning Purposeful learning adalah belajar yang dilakukan dengan sadar untuk mencapai tujuan yang dilakukan siswa tanpa perintah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
atau bimbingan orang lain dan dilakukan siswa dengan bimbingan orang lain di dalam situasi belajar-mengajar di sekolah. Jadi, dari teori-teori ini dapat disimpulkan bahwa belajar adalah untuk memperoleh respon yang tepat terhadapt hasil belajar. Adanya perubahan tingkah laku yang dilakukan secara sadar untuk mencapai suatu tujuan. 5. Prinsip-Prinsip Belajar Prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut: a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar 1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional. 2. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan instruksional. 3. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana siswa dapat mengembangkan kemampuan yang bereksplorasi dan belajar dengan efektif. 4. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya. b. Sesuai hakikat belajar 1. Belajar itu proses kontinu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya 2. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
3. Belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian
yang
diharapkan.
Simulasi
yang
diberikan
menimbulkan response yang diharapkan c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari 1. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya 2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya d. Syarat keberhasilan belajar 1. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang 2. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa. 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern (faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar) dan faktor ekstern (faktor yang ada di luar individu).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a.
Faktor-faktor Intern 1) Faktor Jasmaniah Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. Selain itu, cacat tubuh juga mempengaruhi belajar sehingga dibutuhkan alat bantu agar dapat mengurangi pengaruh kecacatannya itu. 2) Faktor Psikologi Ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktor-faktor itu adalah: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan. Intelegensi Intelegensi adalah kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Perhatian Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda/hal) atau sekumpulan objek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Minat Minat
adalah
kecenderungan
yang
tetap
untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang. Bakat Menurut Hilgard, bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah beajar atau berlatih. Motif Di dalam mencapai tujuan kita perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorongnya. Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik. Motif yang kuat sangatlah perlu di dalam belajar, di dalam membentuk motif yang kuat itu dapat dilaksanakan dengan adanya
latihan-latihan/
kebiasaan-kebiasaan
dan
pengaruh
lingkungan yang memperkuat, jadi latihan/kebiasaan itu sangat perlu dalam belajar. Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang,
dimana
alat-alat
tubuhnya
sudah
siap
untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan lebih berhasil jika siswa sudah siap (matang). Kesiapan Kesiapan adalah kesedian untuk memberi response atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan maka hasil belajarnya akan lebih baik 3) Faktor Kelelahan Kelelahan pada seseorang dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. b. Faktor-faktor ekstern Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapat dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. 1) Faktor Keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2) Faktor Sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. 3) Faktor Masyarakat Masyarakat
merupakan
faktor
ekstern
yang
juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa dalam masyarakat. B. Motivasi 1. Pengertian Motivasi Sardiman (2012:73-75), berawal dari kata „motif‟, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang menjadi aktif yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. Motivasi dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi tumbuh di dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh pelajar itu dapat tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat nonintelektual. Peranannya ialah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Motivasi dapat juga dikatakan sebagai usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan apabila ia tidak suka, maka akan berusaha meniadakan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar, tetapi motivasi itu adalah tumbuh di dalam diri seseorang. Maslow (1943,1970) percaya bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu. Kebutuhan-kebutuhan ini (yang memotivasi tingkah laku seseorang) dibagi oleh Maslow ke dalam 7 kategori yaitu: a.
Fisiologis Ini merupakan kebutuhan manusia yang paling dasar, meliputi kebutuhan akan makanan, pakaian, tempat berlindung, yang penting untuk mempertahankan hidup.
b.
Rasa aman Ini merupakan kebutuhan kepastian keadaan dan lingkungan yang
dapat
diramalkan,
ketidakpastian,
ketidakadilan,
keterancaman, akan menimbulkan kecemasan dan ketakutan pada diri individual.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
c.
Rasa cinta Ini merupakan kebutuhan afeksi dan pertalian dengan orang lain.
d.
Penghargaan Ini merupakan kebutuhan rasa berguna, penting, dihargai, dikagumi, dihormati oleh orang-orang lain. Secara tidak langsung ini merupakan kebutuhan perhatian, ketenaran, status, martabat, dan lain sebagainya.
e.
Aktualisasi diri Ini merupakan kebutuhan manusia untuk mengembangkan diri sepenuhnya, merealisasikan potensi-potensi yang dimilikinya.
f.
Mengetahui dan mengerti Ini merupakan kebutuhan manusia untuk memuaskan rasa ingin
tahunya,
untuk
mendapatkan
pengetahuan,
untuk
mendapatkan keterangan-keterangan dan untuk mengerti sesuatu. Jadi motivasi sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar sebagai daya penggerak yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan pembelajaran. Motivasi yang benar dapat menumbuhkan gairah dalam belajar, merasa senang dan semangat dalam belajar. Motivasi berasal dari dalam diri dan lingkungan sekitar pun dapat mempengaruhi motivasi seseorang. Motivasi menjadi sangat penting karena adanya kebutuhan-kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
2. Fungsi Motivasi Belajar Motivasi adalah hal yang sangat diperlukan untuk belajar. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Sehubung dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi yaitu: a. Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motivasi dalam hal ini merupakan penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan melahirkan prestasi yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Jadi fungsi motivasi adalah sebagai daya penggerak yang mendorong manusia untuk bertindak kearah tujuan yang hendak dicapai dan setiap tindakan diseleksi agar setiap perbuatan tersebut sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. 3. Macam-Macam Motivasi 1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya a. Motif-motif bawaan Motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. Motif ini seringkali disebut motif yang diisyaratkan secara biologis. b. Motif-motif yang dipelajar Motif ini timbul karena dipelajari. Motif ini seringkali disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial sehingga motivasi ini terbentuk. Dalam kegiatan belajar-mengajar, hal ini dapat membantu dalam usaha mencapai prestasi. 2. Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis a. Motif atau kebutuhan organis, meliputi kebutuhan untuk minum, makan, bernapas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat b. Motif-motif darurat yakni, dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, dll. Motivasi ini timbul karena rangsangan dari luar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c. Motif-motif objektif yakni, menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif 3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah yakni, motivasi jasmani seperti refleks, insting otomatis dan nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan. 4. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik a. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau fungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dari dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. b. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif fungsinya karena adanya perangsangan dari luar
C. Aplikasi instagram 1. Aplikasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1958-52) aplikasi adalah penerapan dari rancangan sistem untuk mengolah data yang menggunakan aturan atau ketentuan bahasa pemrograman tertentu. Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan fungsi khusus dari pengguna. Menurut kamus komputer keluaran Microsoft Press: aplikasi adalah sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
program yang dibuat dengan tujuan untuk membantu manusia dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu. Menurut Gunawan Putradjoyo dalam bukunya “Kamus Komputer Masa Kini” aplikasi adalah suatu program yang dibuat untuk memecahkan masalah, menghasilkan program atau memperbaharui suatu file. Aplikasi berfungsi sebagai software pendukung yang ditunjukan untuk menambah fitur sebuah ponsel. Perkembangan yang sedemikian pesat pada saat ini memungkinkan ponsel berevolusi dan tidak hanya sekedar sebagai alat komunikasi dan berkirim sms saja, akan tetapi sudah merambah pada fungsi yang lebih vital. Aplikasi adalah suatu program yang siap untuk digunakan yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi serta penggunaan aplikasi lain yang dapat digunakan oleh suatu sasaran yang akan dituju. Menurut kamus komputer eksekutif, aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan masalah yang menggunakan salah satu teknik pemrosesan data aplikasi yang biasanya berpacu pada suatu komputansi yang diinginkan atau diharapkan. Aplikasi biasanya berupa perangkat lunak yang berbentuk software yang berisi kesatuan perintah atau program yang dibuat untuk melaksanakan sebuah pekerjaan yang diinginkan. Selain itu aplikasi mempunyai fungsi sebagai pelayan kebutuhan beberapa aktivitas yang dilakukan oleh manusia seperti sistem untuk software jual beli, game
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
online, pelayanan masyarakat dan hampir semua proses yang dilakukan manusia dapat dibantu dengan menggunakan suatu aplikasi. Aplikasi dapat digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain: 1.
Perangkat lunak perusahaan (enterprise)
2.
Perangkat lunak infrastruktur perusahaan
3.
Perangkat lunak informasi kerja
4.
Perangkat lunak media dan hiburan
5.
Perangkat lunak pendidikan
6.
Perangkat lunak pengembangan media
7.
Perangkat lunak rekayasa produk Dengan perkembangan zaman saat ini, aplikasi-aplikasi ini sangat
membantu manusia dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari. Dari beberapa kelas aplikasi diatas, penulis ingin membahas perangkat lunak media dan hiburan yaitu media sosial yang sangat popular disetiap kalangan, baik dewasa maupun remaja. Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet. Media sosial secara umum dapat diartikan sebagai situs yang menyediakan wadah bagi penggunanya untuk saling berinteraksi secara online. Berdasarkan survey Ebizmba terdapat 15 situs web sosial media paling popular terlihat dari Alexa global Traffic Rank dan US Traffic Rank, yaitu: a. Facebook (900.000.000 - pengunjung setiap bulan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
b. Twitter (310.000.000 – pengunjung setiap bulan) c. Linkedln (255.000.000 - pengunjung setiap bulan) d. Pinterest (250.000.000 - pengunjung setiap bulan) e. Google Plus+ (120.000.000 - pengunjung setiap bulan) f. Tumblr (110.000.000 - pengunjung setiap bulan) g. Instagram (100.000.000 - pengunjung setiap bulan) h. VK (80.000.000 - pengunjung setiap bulan) i. Flickr (65.000.000 - pengunjung setiap bulan) j. Vine (42.000.000 - pengunjung setiap bulan) k. Meetup (40.000.000 - pengunjung setiap bulan) l. Tagged (38.000.000 - pengunjung setiap bulan) m. Ask.fm (37.000.000 - pengunjung setiap bulan) n. MeetMe (15.500.000 - pengunjung setiap bulan) o. ClassMates (15.000.000 - pengunjung setiap bulan) Dari berbagai media popular seperti diatas, penulis memilih instagram sebagai media pembelajaran yang inovatif yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran matematika di kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang. 2. Instagram a.
Pengertian Instagram Aplikasi instagram merupakan photo sharing yang sangat popular karena memiliki hal tambah dalam hal pemberian efek pada foto. Instagram menggunakan mekanisme menyerupai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Twitter, dimana pengguna bisa mem-follow orang lain atau sebaliknya dan dapat bertukar komentar. Instagram sangat popular karena memiliki banyak efek instan yang menarik. Sebagian besar efek yang ada di dalam aplikasi ini mampu mengubah foto apa pun menjadi tampak lebih artistik. Selain foto, instagram juga mendukung perekaman video yang bisa diberi efek-efek artistik. Pengguna dapat mengambil foto pada galeri foto yang dimilikinya kemudian dapat mengedit dan membagikan kepada pengikutnya (followers) dan bisa membagikan ke situs lain seperti facebook, twitter, dan tumblr dengan cara mencentang link yang ingin dibagikan. Instagram disukai karena kemudahan dan kecepatannya dalam berbagi foto ditambah beberapa filter bergaya retro yang menarik. Penggunanya bisa memanfaatkan 17 filter foto yang mengubah nuansa warna dan memberi kesan foto yang berbeda. Instagram memberikan cara baru berkomunikasi di jejaring sosial melalui foto. Instagram perkembangannya
adalah semakin
salah
satu
meluas
media
dikalangan
sosial
yang
siswa-siswa
maupun orang tua. Setiap event dapat diabadikan melalui akun instagram. Aplikasi ini memiliki keasikan tersendiri bagi sang pengguna dalam berbagi foto atau video.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Langkah-langkah Penggunaan Instagram Langkah-langkah penggunaan instagram adalah sebagai berikut : 1) Instalasi Proses yang pertama kali dilakukan ketika ingin memakai instagram adalah menginstalllnya ke ponsel. Aplikasi ini pertama kali lahir di platform IOS yang bertahan secara eksklusif selama sekitar 1,5 tahun. Setelah itu ke Android. Jadi, hanya pemilik gadget dengan dua perangkat inilah yang bisa merasakan sensasi bermain instagram. Kita tak perlu membayar untuk mendapatkannya karena instagram tersedia secara gratis, yang perlu dibayar hanya koneksi internet. Tapi tetap ada syaratnya
yaitu
setiap
toko
katalog
aplikasi
tersebut
membutuhkan akun (Apple ID untuk Iphone dan Gmail untuk Android) agar bisa mengunduhnya. Agar bisa menggunakan instagram, tentu yang pertama kali dilakukan adalah dengan mengunduhnya di handset sehingga aplikasinya terinstall. Berikut ini langkah-langkah untuk installasi di Android. Layanan katolog aplikasi tersebut adalah Android market yang sekarang telah berganti nama menjadi Google Play Store. Ditempat inilah kita bisa mengunduh ratusan ribu aplikasi baik berbayar maupun gratis. Berikut ini adalah cara install linstagram di android:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
a) Jalankan aplikasi Play Store yang merupakan pusat untuk belanja aplikasi. b) Pada kotak search, ketik kata „instagram‟, kemudian tekan ikon search bertanda kaca pembesar. c) Hasil
pencarian,
tampil
aplikasi
instagram
dengan
developer bernama instagram berada di bagian paling atas. Pilih pada bagian ini. d) Selanjutnya masuk ke bagian deskripsi aplikasi yang memberikan informasi fitur maupun hal baru yang disediakan di aplikasi. Tekan tombol „install‟. e) Langkah berikutnya masuk ke halaman Permission, tekan tombol „Accept & Download‟. f)
Sistem akan mengunduh aplikasi dari server ke handset. Tunggu beberapa saaat hingga sistem selesai mengunduh dan menginstallnya secara otomatis.
g) Setelah selesai di installasi, muncul dua menu yakni untuk membuka dan uninstalll, tekan tombol „Open” h) Sekarang
anda
telah
berhasil
menginstall
aplikasi
instagram. 2) Registrasi Untuk menikmati seluruh layanan yang ada di instagram, diperlukan sebuah akun yang merupakan identitas resmi sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
warga Instagram. Proses pendaftaran untuk mendapatkannya cukup simpel. i. Jalankan aplikasi instagram. Terdapat dua menu pilihan yaitu „sign up‟ untuk mendaftar dan „log in‟ jika telah memiliki akun. Tekan tombol „Sign up‟‟ untuk melakukan registrasi. ii. Masuk ke halaman Sign up, isi pada formulir data-data yang diperlukan. Hanya tiga hal yang wajib diisi yaitu E-mail, username, dan password. Sedangkan nomor ponsel berupa opsional. Selain itu, dapat menggunakan akun Facebook untuk login iii. Pilih menu „Set Profile Picture‟ iv. Ada beberapa cara yang bisa dipilih utnuk mengatur gambar profil, yaitu memotret langsung, mengambil dari gambar yang sudah ada di handset, serta mengimpor dari profil yang ada di Facebook dan Twitter v. Setelah itu kembali ke halaman Sign up, tekan tombol „Sign up‟ untuk mendaftar vi. Hanya itu saja proses pendaftarannya 3) Antarmuka Setelah sukses melakukan registrasi dan memiliki akun instagam, kini kita mulai bisa bereksplorasi dengan aplikasi ini. Aplikasi ini hanya memiliki lima menu utama yang semuanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
terletak dibagian bawah yaitu: Home Page, Populer, Take Photo, News feed, dan Profile
Home page Setelah login dan menjalankan aplikasi instagram, maka
kita masuk ke halaman utama yang menampilkan linimasi (timeline) foto-foto terbaru dari sesama pengguna yang telah diikuti. Cara melihat foto-fotonya sangat simpel hanya dengan menyapu atau menggeser layar dari bawah ke atas seperti saat scroll mouse di komputer. Kurang lebih 30 foto terbaru yang dimuat saat pengguna mengakses aplikasi. Instagram hanya mengatasi foto-foto yang terbaru diangka sekitar itu karena ingin memastikan kecepatan akses, sesuai dengan slogan “fast, beautiful photo sharing”. Setiap foto yang ada di instagram bisa dikomentari. Caranya tekan ikon bertanda balon komentar dibawah foto, maka akan ke halaman komentar, kemudian dapat menulis kesan-kesan mengenai foto pada kotak yang disediakan. Setelah itu tekan tombol „Send‟.
Explore/ Popular Fungsi dasar yakni menampilkan foto yang paling banyak
disukai.Selain menampilkan foto-foto yang populer, fitur Explore juga lebih dioptimalkan penggunaannya agar pengguna bisa bereksplorasi lebih jauh lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
News feed Menu ini menampilkan notifikasi terhadap berbagai
aktivitas yang dilakukan oleh pengguna instagram. News feed memiliki dua jenis tab yaitu “following” dan “News”. Tab following menampilkan aktivitas terbaru para user yang telah kita follow. Tab News menampilkan notifikasi terbaru terhadap aktivitas para pengguna instagram terhadap foto kita. Jika ada orang yang menyukai foto kita, memberikan komentar maupun follow, maka pemberitahuan tersebut akan muncul di tab ini.
Profile Di halaman profile, kita bisa mengetahui secara detail
mengenai informasi pengguna, baik itu dari kita maupun orang lain sesama pengguna. Halaman profile dapat diakses melalui ikon bergaya kartu nama di menu utama bagian paling kanan. Fitur ini menampilkan jumlah foto yang telah di upload, jumlah follower dan jumlah following. Deskripsi singkat mengenai profil pengguna juga bisa dilihat di halaman ini. Dan yang tak kalah penting tentu saja adalah gallery foto-foto karya kita yang telah diunggah di instagram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
c. Pengenalan Menu Instagram
Gambar 2.1 Logo Instagram Gambar tersebut merupakan tampilan awal jika akan mendownload pada smartphone melalui play store. Setelah di download akan muncul tampilan yang mengharuskan untuk melakukan registrasi. Seperti gambar berikut:
Gambar 2.2 Tampilan Registrasi Gambar diatas memperlihatkan tampilan awal atau registrasi. Registrasi dengan menggunakan facebook akan sangat membantu dalam proses ini. Pada registrasi diminta untuk mengisi nama (username) dan password. Setelah melakukan registrasi dengan benar akan muncul halaman instagram seperti gambar berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Gambar 2.3 Home „Matematika_123‟
Gambar 2.4 Home „Instagram‟
Gambar 2.3 diatas menunjukkan home/rumah dari si pengguna instagram (Matematika_123), sedangkan gambar 2.4 menunjukkan home/rumah dari instagram beserta nomor yang akan dibahas dalam pembahasan selanjutnya. Berikut ini keterangan pada gambar 2.4: a)
Foto profil pengguna instagram
b)
Jumlah foto yang telah di upload
c)
Jumlah orang yang mem-follow/pengikut
d)
Jumlah orang yang kita ikuti
e)
Jika ingin mem-follow atau mengikuti orang lain, dapat meng-klik tulisan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
f)
Bentuk tampilan foto atau galeri foto yang tersusun rapi dalam bentuk kolom dan baris
g)
Bentuk tampilan foto atau galeri foto yang tersusun satusatu berbentuk baris
h)
Penanda lokasi foto yang di upload
i)
Koleksi foto-foto yang telah di upload
j)
Home, yang berisi deretan foto teman yang di follow Explore atau icon berbentuk „bintang‟ berfungsi untuk menunjukkan foto-foto yang popular di instagram pada saat itu yang mendapat like ratusan bahkan ribuan
k)
Kamera yang berfungsi untuk memfoto apa yang menarik bagi kita
l)
News, pemberitahuan followers, pengguna instagram terbaru, likes dan komentar followers
m)
Menu profil yang berisi berapa jumlah foto yang kita upload, jumlah followesdan following , serta informasi yang disusun sebagai informasi pengguna instagram.
Dari penjelasan diatas, untuk lebih lanjut berikut ini akan ditampilkan bentuk dari icon-icon diatas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Gambar 2.5 Home
Gambar 2.6
Gambar 2.7 Kamera/Edit
Explore/Populer
Gambar 2.8 News
Gambar 2.9 Profil
Pengenalan menu instagram dan berbagai icon-icon diatas berfungsi untuk memberikan informasi kepada pendatang baru agar terlebih dahulu memahami fungsi atau kegunaannya masing-masing sehingga tidak menimbulkan kebingungan dalam penggunaanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
D. Materi Pembelajaran (Sumber : Matematika untuk SMP/MTS Kelas VIII) Pada penelitian ini diambil materi aljabar dengan standar kompetensi yaitu Faktorisasi Suku Aljabar (1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi dan persamaan garis) sedangkan kompetensi dasar yakni 1.2 menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya. Sebagian materi disarikan dari buku : Matematika untuk SMP/MTS Kelas VIII oleh M. Cholik Adinawan dan Sugijono 1. Faktorisasi Dengan Hukum Distributif Hukum distributif dapat dinyatakan sebagai berikut: , dengan
,
, dan
sembarang bilangan real. Bentuk
tersebut menunjukan, bahwa suatu bentuk penjumlahan dapat dinyatakan sebagai bentuk perkalian jika suku-suku dan bentuk penjumlahan memiliki faktor yang sama (faktor persekutuan). Menyatakan bentuk penjumlahan suku-suku menjadi bentuk perkalian faktor-faktor disebut faktorisasi atau memfaktorkan. Dengan
demikian,
bentuk
dengan
persekutuan dapat difaktorkan menjadi faktor, yaitu
bentuk
faktor
sehingga dapat dua
dan
Contoh 1: Faktorkanlah Jawaban: Untuk menyelesaikan persekutuan terbesar dari
, kita harus mengetahui faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dan
memiliki faktor persekutuan terbesar yaitu
sehingga diperoleh:
Jadi, faktor dari 2a + 6 adalah 2(a+3) 2. Menyelesaikan Faktorisasi Dengan Bentuk
dan
Pengkuadratan suku dua menghasilkan suku tiga dengan suku ciri sebagai berikut: i) Suku pertama dan suku ketiga merupakan bentuk kuadrat, ii) Suku tengah merupakan hasil kali 2 terhadap akar kuadrat suku pertama dan akar kuadrat suku ketiga. Contoh 2. Faktorkanlah Penyelesaian dari contoh 2 diatas yakni dapat difaktorkan dengan cara sebagai berikut:
Jadi, faktor dari
adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3. Menyelesaikan Faktorisasi Selisih Dua Kuadrat Untuk setiap bilangan cacah
dan , telah dijelaskan bahwa
dapat dijabarkan sebagai berikut : . Bentuk
pada ruas kiri disebut selisih dua kuadrat, karena
terdiri dari dua suku yang masing-masing merupakan bentuk kuadrat, dan merupakan bentuk pengurangan (selisih). Ruas kanan, yaitu ,
merupakan
bentuk
perkalian
faktor-faktor.
Berdasarkan hal tersebut, maka disimpulkan bahwa bentuk
=
merupakan rumus untuk pemfaktoran selisih dua kuadrat. Contoh 3: Faktorkanlah bentuk
!
Jawab: Untuk menyelesaikan
dapat diselesaikan sebagai
berikut:
Jadi, faktor dari selisih dua kuadrat tersebut adalah 4. Menyelesaikan Faktorisasi Bentuk Pada bentuk dan
dengan
, disebut koefisien
,
koefisien ,
bilangan konstan (tetap). Untuk memahami pemfaktoran bentuk dengan
yang selanjutnyadapat kita tulis dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Contoh 4 : Ternyata memfaktorkan bentuk
dapat dilakukan
dengan cara menentukan pasangan bilang yang memenuhi syarat sebagai berikut: i) Bilangan konstan
merupakan hasil perkalian
ii) Koefisien , yaitu
merupakan hasi penjumlahan
5. Menyelesaikan Faktorisasi Bentuk
dengan
i) Jika kedua ruas dijumlahkan, maka akan meghasilkan koefisien ii) Jika kedua suku itu dikalikan, maka hasilnya sama dengan hasil kali koefisien
dengan bilangan konstan
Faktorisasi bentuk
dengan
dengan langkah sebagai berikut:
Contoh 5: Faktorkanlah
! = =
dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
= Jadi, faktor dari E. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian tindakan kelas ini adalah penelitian yang dilakukan oleh: 1. Lulu (2014) yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran terhadap Motivasi Belajar Matematika di Kelas IX A SMP N 4 SiturajaSumedang”, memberikan hasil yaitu berdasarkan tabulasi persentase motivasi belajar siswa, hasil dari angket yang disebar maka disimpulkan bahwa siswa lebih termotivasi untuk belajar matematika setelah guru menggunakan media pembelajaran pada saat proses belajar mengajar di kelas. 2. Widayanti (2011) yang berjudul “Peningkatan Motivasi Belajar pada Pembelajaran Matematika melalui Metode Collaborative Learning dengan Memanfaatkan Microsoft PowerPoint 2007”, memberikan hasil yaitu meningkatnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika tidak lepas dari peran metode pembelajaran Collaborative Learning
dengan
memanfaatkan
Microsoft
PowerPoint
2007.
Pelaksanaan pembelajaran yang semula biasa dan kurang menarik berangsur mulai terlihat kegiatan yang berbeda dari biasanya sehingga menarik bagi siswa. Penggunaan metode pembelajaran Collaborative Learning dengan memanfaatkan Microsoft PowerPoint 2007 dalam proses belajar mengajar cukup efektif untuk meningkatkan motivasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
belajar siswa. Sehingga disimpulkan bahwa penggunaan metode collaborative learning dengan memanfaatkan Microsoft Powerpoint 2007 pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. 3. Kusumawardani (2015) yang berjudul “Hubungan Akses Media Sosial dengan Minat Baca, Intensitas Menonton Televisi dan Perilaku Konsumsi Siswa Muda di Paroki Boro”, memberikan hasil yaitu terdapat hubungan akses media sosial dengan minat baca OMK St. Theresia Lisieux Boro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara akses media sosial dengan minat baca adalah positif, artinya semakin tinggi akses media sosial maka minat baca semakin meningkat. Membuka aplikasi media sosial 5 kali atau lebih dalam sehari, frekuensi membuka aplikasi yang semakin tinggi dapat meningkatkan minat baca. Ketiga penelitian tersebut memiliki ruang lingkup dan sasaran yang hampir sama yaitu penggunaan media dalam pembelajaran sangatlah baik dan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa ditambah lagi dengan akses media sosial yang cukup sering digunakan saat ini. F. Kerangka Berpikir Dalam pendidikan saat ini, selain guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi ajar pada siswa, guru pun harus bisa memberikan motivasi kepada siswanya. Motivasi sangat diperlukan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
proses pembelajaran agar siswa bersemangat dan tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran. Tidak adanya semangat siswa dalam mengikuti pelajaran, hal ini menyebabkan kurang aktifnya siswa dalam kegiatan pembelajaran, apalagi pelajaran matematika yang dianggap sulit oleh siswa. Para siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika sehingga dibutuhkan motivasi yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran. Pembelajaran dengan penggunaan aplikasi instagram memiliki ciri aktif, inovatif dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengubah anggapan siswa tentang matematika maka dibutuhkan motivasi dengan memberikan media pembelajaran yang dapat menggugah siswa untuk memahami materi pelajaran. Seiring degan perkembangan zaman pada abad ke 20 ini, perkembangan dibidang teknologi dan komunikasi berkembang dengan pesat dan kecanggihan teknologi dikalangan pelajar sudah tidak asing lagi. Pemanfaatan teknologi yang baik dapat memberikan informasi-informasi kepada siswa/i. Namun, banyak informasi yang disediakan di google membuat siswa kesulitan memilih yang mana yang harus dibaca karena penyedian
yang beragam.
Oleh
karena
itu,
dengan
melihatnya
perkembangan teknologi dan informasi-informasi yang ada maka diperlukan media yang mampu memberikan informasi-informasi seputar matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Di kalangan siswa-siswa, remaja, bahkan dewasa pasti mengetahui salah satu aplikasi yakni instagram. Instagram menjadi salah satu aplikasi yang memberikan kemudahan kepada pengguna untuk berbagi foto-foto untuk diperlihatkan kepada followers atau pengikutnya di instagram. Melihat bahwa foto dapat menggambarkan suatu kejadian yang terjadi dan diabadikan untuk dikenang dan melalui foto dapat memberikan motivasi kepada orang yang melihatnya. Memanfaatkan foto dan instagram sebagai media untuk berbagi foto maka ada baiknya untuk membuat pembelajaran matematika yang dituangkan melalui foto atau gambar. Orang akan dengan mudahnya melihat gambar dan beberapa kalimat yang terpajang pada foto tersebut dibandingkan harus membaca sebuah buku atau sebuah paragraf. Dengan demikian pembelajaran matematika ini dapat di bagikan kepada temanteman karena cerita inspiratif yang terkandung dalam gambar atau foto tersebut. G. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berpikir, hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Penggunaan aplikasi instagram dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang. 2. Penggunaan aplikasi instagram dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di kelas. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2015 sampai dengan 31 Agusutus 2015 semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pantekosta Magelang yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. C. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek Penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah 20 siswa, terdiri dari 13 orang siswa dan 7 orang siswi. Sedangkan obyek penelitian ini adalah penggunaan aplikasi instagram dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
D. Bentuk Data Bentuk data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu data untuk menilai motivasi siswa dan menilai hasil belajar siswa. 1. Data Motivasi Siswa Data untuk menilai motivasi belajar siswa diperoleh dari hasil pengamatan siswa selama pembelajaran dan angket yang diisi oleh siswa kelas VIII A setelah mengikuti pembelajaran dengan penggunaan aplikasi instagram. 2. Data Hasil Belajar Siswa Data hasil belajar siswa berupa skor yang diperoleh dari tes berupa kuis dan latihan mandiri. E. Metode Pengumpulan Data Dalam proses perolehan data, peneliti menggunakan beberapa metode yaitu: 1. Pengamatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Pengamatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati proses pembelajaran. Pengamatan ini dilakukan untuk memperoleh data pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan hambatan yang terjadi dalam proses pembelajaran matematika di kelas. Pengamatan tersebut dilakukan dengan menilai keterlaksanaan tahap-tahap pembelajaran dan mencatat hambatan-hambatan tersebut pada lembar pengamatan pelaksanaan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
2. Pengamatan Aktivitas Siswa Pengamatan ini bertujuan untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati aktivitas siswa di kelas. Pengamatan ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai keaktifan dan keterlibatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan ini dilakukan dengan memberikan penilaian terhadap kegiatan siswa dan mencatat hambatan-hambatan pembelajaran pada lembar pengamatan. 3. Tes Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran aljabar.Bentuk tes berupa uraian. Metode tes ini digunakan sebagai instrumen penelitian dalam pengumpulan data untuk mengetahui prestasi belajar siswa setelah mengikuti proses pemebelajaran. Tes yang dilaksanakan terdiri dari dua jenis yaitu kuis dan latihan mandiri. Hasil kedua jenis tes tersebut diolah untuk memperoleh hasil prestasi siswa selama proses pembelajaran. 4. Pemberian Angket Data motivasi siswa diperoleh melalui lembar angket yang dibagikan kepada seluruh siswa setelah seluruh proses tindakan selesai dilaksanakan. F. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian Jhon Elliot yang dibuat lebih detail dan rinci. Di dalam setiap siklus dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi, yaitu antara tiga sampai lima aksi (tindakan). Setiap aksi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
kemungkinan terdiri dari beberapa langkah (step), yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar. Di dalam satu siklus terdapat beberapa komponen berulang yaitu: 1. Perencanaan (planning) 2. Pelaksanaan tindakan (acting) 3. Pengamatan (observing) 4. Refleksi (reflecting) Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dimana kegiatan tiap siklusnya meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.
1) Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan di kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang
adalah
siswa
tidak
memiliki
motivasi
dalam
pembelajaran. Siswa sibuk menggangu teman yang berlainan kelas dan aktif mengganggu teman sekelas.Selain itu, saat pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
berlangsung ada siswa yang tidak membawa buku catatan matematika, dan saat satu jam pelajaran berlangsung beberapa siswa dipanggil untuk mengikuti PBB, siswa yang tidak mengikuti PBB malah berberniat untuk meninggalkan kelas. 2) Desain Penelitian Siklus 1 Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan sebanyak 5x40 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada 15 Agustus 2015 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada 20 Agustus 2015. 1. Perencanaan Dalam kegiatan ini, hal-hal yang dilakukan yakni: a. Mengadakan pertemuan dengan guru matematika untuk melakukan diskusi tentang persiapan penelitian. b. Menyiapkan
lembar
pengamatan
guru,
pengamatan
aktivitas siswa, angket awal, soal latihan, soal kuis dan angket akhir. c. Menyiapkan rencana pembelajaran yang telah disusun. d. Menyiapkan alat tulis untuk pengamatan dan media. 2. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, guru matematika kelas VIII
sebagai
pelaksana
tindakan
melakukan
aktivitas
pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Metode yang digunakan adalah penggunaan aplikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Instagram yang diharapkan dapat membangun motivasi siswa dalam belajar matematika. a) Kegiatan Awal 1) Guru pelaksana tindakan menyampaikan salam dan mempersiapkan kondisi belajar siswa. 2) Guru pelaksana memperkenalkan diri dan mengabsen siswa untuk mengenal siswa. 3) Guru pelaksana memberikan apersepsi kepada siswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. 4) Guru pelaksana tindakan memberikan tugas untuk dikerjakan. b) Kegiatan Inti 1) Guru memberikan materi secara singkat mengenai gambaran umum materi yang akan dipelajari selama pembelajaran berlangsung. 2) Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru. 3) Siswa mengerjakan tugas yang diberikan. 4) Beberapa siswa menjelaskan tugas yang diberikan di depan kelas. 5) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi mereka tentang faktorisasi bentuk aljabar. c) Kegiatan Penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Setelah selesai mengikuti kegiatan pembelajaran pada siklus satu, pada akhir pertemuan siswa diingatkan untuk menyiapkan materi selanjutnya. 3. Pengamatan Pada tahap pengamatan ini, dilakukan pengamatan aktivitas guru, pengamatan aktivitas siswa untuk menilai beberapa aspek yang diamati dalam lembar pengamatan. 4. Refleksi Pada tahap refleksi ini, untuk mengukur tingkat motivasi siswa menggunakan angket dan mengevaluasi aktivitas guru dan siswa di kelas menggunakan lembar pengamatan dan wawancara. Refleksi
ini
bertujuan
untuk
bahan
pertimbangan
pada
pelaksanaan siklus dua : a. Menggunakan aplikasi instagram dalam proses belajar mengajar. b. Perencanaan pembelajaran berikutnya agar berjalan dengan baik. 3) Desain Penelitian Siklus II Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan sebanyak 5x40 menit. Pertemuan pertama dilaksanakan pada 24 Agustus 2015 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada 27 Agustus 2015. 1. Perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Pada siklus II diadakan pada 24 Agustus 2015 dan 27 Agustus 2015. Guru pelaksana berefleksi diri hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dalam pelaksanaan selanjutnya. 2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan terdapat pada materi yang diberikan, kuis dan angket untuk mengukur motivasi siswa setelah mengikuti
pembelajaran
dengan
penggunaan
aplikasi
Instagram dalam proses belajar mengajar. Kegiatan awal
Guru pelaksana tindakan menyampaikan salam dan mempersiapkan kondisi belajar siswa.
Guru pelaksana mengabsen siswa.
Guru memberikan kuis untuk mengukur ranah kognitif.
Guru pelaksana memberikan apersepsi kepada siswa, dan membagikan kertas yang berisikan materi yang telah ada di Instagram.
Guru pelaksana membagi siswa dalam beberapa kelompok.
Kegiatan inti Guru
mengajak
siswa
dalam
kelompoknya
untuk
mendiskusikan materi. Guru memberikan LKS (Lembar Kerja Siswa) yang telah ada di instagram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Siswa melakukan presentasi kelompok setelah mereka mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa). Bersama – sama berdiskusi hasil belajar. Kegiatan Penutup Guru memberikan angket terakhir untuk mengukur motivasi siswa. 3. Pengamatan Pada tahap pengamatan ini, dilakukan pengamatan aktivitas guru, pengamatan aktivitas siswa untuk menilai beberapa aspek yang diamati dalam lembar pengamatan. 4. Refleksi Data yang diperoleh dari tindakan siklus II dianalisis dan digunakan sebagai perbaikan dalam perencanaan proses pembelajaran berikutnya. G. Instrumen Penelitian Instrumen-instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data penelitian adalah sebagai berikut: 1. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dibagi atas 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II dimana masing-masing siklus terdapat dua kali pertemuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
2. Instrumen Pengumpulan Data Penelitian Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa test dan non-test. a) Test Test yang digunakan berupa latihan mandiri dan kuis. Test ini merupakan alat ukur hasil belajar siswa. Kuis digunakan untuk mengukur pengetahuan siswa mengenai materi yang telah dipelajari. b) Non-test Instrumen pengumpulan data non-test meliputi: 1) Angket Angket ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana respon siswa selama pembelajaran. Hasil angket ini dijadikan tolak ukur untuk mengetahui respon siswa selama pembelajaran. 2) Pengamatan Pengamatan digunakan untuk mengetahui kemampuan afektif siswa. Pengamatan dilakukan dengan mengamati kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam penelitian ini yang melakukan pengamatan adalah pengamat yang terdiri dari 3 orang pengamat. Pengamat melakukan pengamatan berdasarkan lembar pengamatan yang telah disediakan oleh praktikan dan mengisinya sesuai dengan skala penelitian yang diamati selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
H. Validasi Instrumen Dalam proses pengambilan data motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan aplikasi instagram terlebih dahulu peneliti melakukan validasi oleh ahli. Mardapi (2008:16), validasi merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran skor dan tes sesuai dengan tujuan tes. Kevaliditan suatu instrumen dilihat dari kemampuan instrumen mengukur aspek yang hendak diukur. 1. Validasi Instrumen Pembelajaran a. Silabus Lembar validasi perangkat pembelajaran berupa silabus telah divalidasi oleh guru matematika SMP Pantekosta Magelang dengan hasil dapat digunakan dengan revisi. Adapun kisi-kisi validasi instrumen pembelajaran (silabus). Tabel 3.1 Kisi-kisi Validasi Silabus No 1 2 3 4 5 6
Komponen Penilaian Silabus Kelengkapan unsur-unsur silabus Kesesuaian antara SK, KD, dan indicator Kesistematisan kegiatan pembelajaran Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan Kesesuaian penilaian yang digunakan dengan indicator Penggunaan bahasa indonesia dan tata tulis baku
Tabel 3.2 Hasil Validasi Silabus Sebelum Revisi Tidak menguraikan kegiatan pembelajaran dan indikator (pencapaian pembelajaran)
Sesudah Revisi Menguraikan kegiatan pembelajaran dan indikator sesuai dengan Kompetensi Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
b. RPP Lembar validasi perangkat pembelajaran berupa RPP telah divalidasi oleh guru matematika SMP Pantekosta Magelang dengan hasil dapat digunakan dengan revisi. Adapun kisi-kisi validasi instrumen pembelajaran (RPP). Tabel 3.3 Kisi-kisi Validasi RPP No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Komponen Penilaian RPP Kesesuaian unsur-unsur RPP Kesesuaian Standar Kom petensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Kesesuaian indikator pencapaian kompetensi dengan SK dan KD Kesesuaian tujuan pembelajaran dengan indicator Kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan media instagram Penilaian yang dilakukan mencerminkan indikator yang digunakan Tingkat kecukupam sumber belajar yang digunakan Ketepatan dalam memilih media pembelajaran Kemenarikan, variasi, dan ketepatan teknik yang digunakan dalam membuka pelajaran Rumusan kegiatan berpotensi untuk terciptanya pembelajaran yang menyenangkan/bermakna Kelengkapan instrumen Penilaian Tingkat variasi dalam kegiatan pembelajaran Kelengkapan rumusan kegiatan akhir pembelajaran (rangkuman, evaluasi, refleksi, tindak lanjut) Penggunaan bahasa indonesia dan tata tulis baku Pengaturan alokasi waktu proporsional
Tabel 3.4 Hasil Validasi RPP Sebelum Revisi Kegiatan Pembelajaran sudah baik namun harus diperhatikan alokasi waktu dengan proses pembelajaran
Sesudah Revisi Menyesuaikan alokasi waktu selama proses pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2. Validasi Instrumen Pengumpulan Data Penelitian a. Test Test yang digunakan berupa latihan mandiri dan kuis. Test ini merupakan alat ukur hasil belajar siswa. Instrumen tes digunakan untuk menguji kemampuan siswa pada materi aljabar. Berikut adalah kisi-kisi dari test yang diberikan: 1) Latihan Mandiri Tabel 3.5 Kisi-kisi Latihan Mandiri No 1 2 3 4 5 6 7 8
2)
Komponen Penilaian Latihan Mandiri Kelengkapan unsur-unsur LKS Rumusan petunjuk LKS sederhana dan mudah dipahami siswa Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa Keruntutan kegiatan pembelajaran pada LKS Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan indicator Kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan penggunaan aplikasi instagram Kesesuaian bahasa yang digunakan dengan tingkat perkembangan siswa Tampilan LKS menarik
Kuis Tabel 3.6 Kisi-kisi Validasi Kuis No 1 2 3 4
Komponen Penilaian Soal Kuis Soal kuis sesuai indikator yang akan dicapai Soal kuis sesuai dengan tujuan yang akan dicapai Soal kuis sesuai dengan aspek kognitif Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
b. Non-test Instrumen pengumpulan data non-test meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
1) Angket Hasil angket ini dijadikan tolak ukur untuk mengetahui respon siswa selama pembelajaran. Lembar angket motivasi belajar terdiri dari beberapa pertanyaan. Angket yang sudah dibuat kemudian divalidasi oleh dua dosen ahli dengan tujuan untuk memperoleh kritik dan saran terhadap butir-butir pertanyaan. Kritik dan saran terhadap angket yang dibuat sangat dibutuhkan agar angket tersebut menjadi layak untuk diimplementasikan. Setelah divalidasi oleh dua dosen ahli sehingga diketahui kelemahannya maka dilakukan revisi untuk memperbaiki butir-butir pertanyaan yang diketahui kekurangannya. Lembar validasi angket motivasi belajar dinilai berdasarkan pedoman penilaian sebagai berikut: Tabel 3.7 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa
No 1.
Aspek
Indikator
Intrinsik 1. Senang Terhadap Pelajaran Matematika a. Perasaan 2. Senang Terhadap Senang Guru Matematika 3. Senang Mengerjakan Matematika 1. Nyaman Belajar di Sekolah b. Kemauan 2. Kemauan Siswa atau Mnegerjakan SoalKesadaran Soal Matematika 3. Kemauan Siswa Mnegerjakan PR c. Bertanggungjaw 1. Kemauan Siswa
No Item Positif Negatif
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
ab 2.
1.
2.
3. d. Kemandirian 4.
5.
2. Dorongan
Bertaya Kepada Guru dan Teman Kesadaran Siswa untuk Belajar Matematika Kesadaran Siswa untuk Mendalami Materi Kesadaran Siswa untuk Tidak Mencontek Kesadaran Siswa untuk Aktif di Kelas Kesadaran Siswa untuk Menyiapkan Alat Belajar Kesadaran Siswa untuk Mencari Informasi di Media Sosial Ektrinsik Dorongan untuk Berprestasi
Tabel 3.8 Hasil Validasi Oleh Ahli Sebelum Revisi Penulisan nomor item tidak sesuai, maksud pertanyaan ada yang sama, font yang berbeda, pertanyaan disesuaikan dengan indikator, tidak ada dorongan dari luar seperti pemberian hadiah, dll
Sesudah Revisi Penulisan nomer item sesuai, pertanyaan yang sama dijadikan satu pertanyaan, pertanyaan disesuaikan dengan indikator, diberikan pertanyaan yang berhubungan dengan dorongan dari luar.
2) Pengamatan Butir-butir pengamatan aktivitas siswa bersumber dari buku Pedoman Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan. Adapun kisi-kisi instrumen observasi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 3.9 Kisi-kisi Validasi Pengamatan No. 1
2
3 4 5
Aspek Penilaian
Tinggi
Skor Sedang
Rendah
Catatan
Siswa siap mengikuti proses pembelajaran Siswa memperhatikan penjelasan guru/praktikan Siswa menanggapi pembahasan pembelajaran Siswa mencatat hal-hal penting Siswa mengerjakan tugas dengan baik
I. Analisis Data 1. Pengamatan Pengamatan dilakukan untuk melihat bagaimana sikap siswa di kelas ketika media instagram diaplikasikan di kelas. Skor yang didapat dari lembar pengamatan dianalisis, sehingga didapatkan persentase skor hasil pengamatan dengan rumus:
𝑟
q = x 100 𝑡
Keterangan: q = persentase skor hasil pengamatan aktivitas siswa r = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh siswa t = skor maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 3.10 Kriteria Hasil Presentase Observasi Aspek Afektif Siswa Terhadap Pembelajaran Persentase yang diperoleh q 66,68 33,34 q 66,67 q ≤ 33,33
Persentase Tinggi (%) =
Keterangan Tinggi Sedang Rendah
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 x 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑦𝑎
100 %
2. Data Motivasi Belajar Data motivasi belajar didapat dari angket yang telah diisi oleh siswa. Angket terdiri dari pernyataan positif dan negatif, kemudian masing-masing kategori jawaban tersebut diberi skor. Untuk mengetahui presentasi motivasi belajar siswa secara individu, dianalisis menggunakan perhitungan sebagai berikut: Persentase Individu (%) =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
x 100 %
Tabel 3.11 Kategori Motivasi Siswa Skor (%) 0 – 20 21 – 40 41 – 60 61 – 80 81 – 100
Kategori Sangat Rendah (E) Rendah (D) Sedang (C) Tinggi (B) Sangat Tinggi (A)
Untuk mengetahui persentase motivasi siswa digunakan persamaan: Kelas =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑛𝑦𝑎
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
3. Data Hasil Belajar Dalam penelitian ini data peningkatan hasil belajar siswa digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil latihan dan kuis. Untuk melihat peningkatannya dapat dilihat dari hasil latihan mandiri siklus I dan hasil kuis siklus II. Cara menghitung nilai siswa setiap individu adalah sebagai berikut:
Hasil setiap siswa dihitung untuk mengetahui ketercapaian KKM siswa. KKM siswa di SMP Pantekosta Magelang adalah 72. Kriteria skor ketuntasan siswa secara individu dapat dilihat pada tabel: Tabel 3.12 kriteria skor ketuntasan individu Nilai Kuis < 72 ≥ 72
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas
Untuk mengetahui skor rata-rata kelas setiap siklus menggunakan rumus sebagai berikut:
Ketuntasan klasikal dikatakan telah tercapai apabila nilai siswa memenuhi KKM dengan target pencapaian ideal lebih atau sama dengan 75% dari jumlah seluruh siswa dalam kelas. Untuk mengetahui ketuntasan secara klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
J. INDIKATOR KEBERHASILAN PENELITIAN Indikator keberhasilan dalam penelitian ini meliputi peningkatan motivasi belajar siswa. Indikator keberhasilan di dalam penelitian ini disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 3.13 Indikator Keberhasilan Penelitian Variabel
Data Awal
Motivasi
Motivasi siswa kelas VIII A yaitu 55%
Hasil Belajar Ranah Kognitif ( Tuntas KKM 72) Hasil Belajar Ranah Afektif
Hasil Yang Diharapkan Di Akhir Siklus Persentase siswa yang mencapai kategori motivasi tinggi atau sangat tinggi sebanyak 75%
Instrumen Angket
30 % siswanya tuntas KKM
Persentase nilai siswa yang mencapai KKM ≥ 72 sebanyak 75%
Tes kognitif pada akhir siklus (kuis)
Belum terukur
Persentase siswa yang mencapai kategori tinggi yaitu skor antara 66,68-100 sebanyak 75%
Lembar Pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian Tiap Siklus Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan mediainstagram dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa SMP Pantekosta Magelang dilakukan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan sebagai berikut: 1. Siklus I Pada siklus I diadakan pada 15 Agustus 2015 dan 20 Agustus 2015. Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan selama 5 x 40 menit yang dibagi dalam dua pertemuan. a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 15 Agustus 2015 pada pukul 11.45-13.05 WIB (2 x 40 menit). Uraian kegiatan pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut: 1) Perencanaan Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian yang nantinya digunakan untuk mendukung penelitian ini. Instrumen pembelajaran yang telah
disusun
meliputi
silabus
pembelajaran,
rencana
pelaksanaaan pembelajaran (RPP) dan materi pembelajaran. Dalam instrumen penelitian terdapat lembar pengamatan yang digunakan untuk mengukur kemampun afektif siswa 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
2) Pelaksanaan Adapun kegiatan pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas pada pertemuan pertama ini dapat diuraiakan sebagai berikut: a)
Kegiatan Pra Pembelajaran Sebelum
memulai
pembelajaran
peneliti
yang
bertindak sebagai guru masuk ke dalam kelas bersama seorang pengamat (teman mahasiswa yang telah menjadi guru di SMP Pantekosta Magelang) lalu menyapa siswa agar siswa tidak terkesan kaku dan mengakrabkan diri dengan memperkenalkan diri serta memberikan kesempatan untuk siswa memperkenalkan diri satu per satu. Kemudian menjelaskan maksud dan tujuan peneliti.
Gambar 4.1 Perkenalan Guru dan Murid b)
Kegiatan Pembelajaran Guru memberikan apersepsi kepada siswa untuk menggali
pemahaman
awal
siswa
tentang
meteri
matematika tentang aljabar. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Guru memberikan latihan soal untuk dikerjakan bersama teman sebangku, setelah itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
guru memberikan kesempatan agar siswa bisa mengerjakan di papan tulis lalu menjelaskan kepada siswa yang lain untuk mencocokkan hasil pekerjaan mereka.
Gambar 4.2 Siswa Menyelesaikan Soal di Papan Tulis
c) Diskusi Kelompok Pada pertemuan I siswa dibagi dalam kelompok dimana kelompok masing-masing terdiri dari 2 siswa. Pembentukan kelompok dapat dilakukan dengan teman di sampingnya.
Setelah
itu
siswa
bersama
temannya
mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Siswa diminta untuk menyelesaikan soal-soal dengan bahan faktorisasi aljabar.
Gambar 4.3 Siswa Melakukan Diskusi Bersama Teman Sebangku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
d) Presentasi Kelompok Setelah 30 menit pengerjaan, beberapa siswa diminta untuk mengerjakan di papan tulis dan menjelaskan kepada teman sekelasnya. 3) Pengamatan Pelaksanaan pengamatan dibantu oleh pengamat pada tanggal 15 Agustus 2015. Pengamat melakukan tugas untuk mengamati
proses
pembelajaran
dan
mengisi
hasil
pengamatannya pada lembar pengamatan yang sesuai dengan pertanyaan yang ada. Pengamatan dilakukan untuk mengamati aspek afektif siswa meliputi antusias siswa dalam menerima pertanyaan guru, aktif dalam diskusi kelompok, aktif dalam mencari dan mencatat hal-hal penting, mempresentasikan hasil diskusi dan menanggapi hasil presentasi kelompok lain. 4) Refleksi Pada tahap refleksi ini, untuk mengukur dan mengevaluasi aktivitas guru dan siswa di kelas menggunakan lembar pengamatan. Refleksi ini bertujuan untuk bahan pertimbangan pada pelaksanaan siklus dua yakni menggunakan aplikasi instagram dalam proses belajar mengajar dan perencanaan pembelajaran berikutnya agar berjalan dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
b. Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilakukan pada tanggal 20 Agustus 2015, pukul 08.35-10.35 WIB (3 40 menit). Uraian kegiatan pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut: 1) Perencanaan Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian yang nantinya
digunakan
untuk
mendukung
penelitian
ini.Instrumen pembelajaran yang telah disusun meliputi silabus pembelajaran, rencana pelaksanaaan pembelajaran (RPP)
dan
materi
pembelajaran.
Dalam
instrumen
penelitian terdapat lembar pengamatan yang digunakan untuk mengukur kemampun afektif siswa dan soal latihan mandiriuntuk mengukur kemampuan kognitif siswa. 2) Pelaksanaan Adapun kegiatan pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas pada pertemuan kedua ini dapat diuraikan sebagai berikut: a) Kegiatan Pra Pembelajaran Sebelum memulai pembelajaran peneliti yang bertindak sebagai guru masuk ke dalam kelas bersama seorang pengamat lalu mempersiapkan bahan ajar yang akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
digunakan pada pembelajaran di kelas. Pada tahap pedahuluan guru mengingatkan kembali pembelajaran yang sudah dipelajari. b) Kegiatan Pembelajaran Guru memberikan materi pembelajaran tentang faktor aljabar selisih dua kuadrat dan faktorisasi aljabar bentuk x2 + 2xy + y2 dan x2 – 2xy + y2 . Setiap materi disertai dengan latihan soal dan pembahasan soal-soal latihan yang diambil dari buku paket. 3) Pengamatan Pelaksanaan pengamatan dibantu oleh pengamat pada tanggal 20 Agustus 2015. Pengamat melakukan tugas untuk mengamati
proses
pembelajaran
dan
mengisi
hasil
pengamatannya pada lembar pengamatan yang sesuai dengan pertanyaan yang ada. Pengamatan dilakukan untuk mengamati aspek afektif siswa meliputi antusias siswa dalam menerima pertanyaan guru, aktif dalam diskusi kelompok, aktif dalam mencari dan mencatat hal-hal penting, mempresentasikan hasil diskusi dan menanggapi hasil presentasi kelompok lain. 4) Refleksi Pada tahap refleksi ini, untuk mengukur dan mengevaluasi
aktivitas
guru
dan
siswa
di
kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
menggunakan lembar pengamatan. Refleksi ini bertujuan untuk bahan pertimbangan pada pelaksanaan siklus dua yakni menggunakan aplikasi instagram dalam proses belajar mengajar dan perencanaan pembelajaran berikutnya agar berjalan dengan baik. 2. Siklus II Pada siklus II diadakan pada 24 Agustus 2015 dan 27 Agustus 2015. Kegiatan pembelajaran pada siklus II dilaksanakan selama 5 40 menit yang dibagi dalam dua pertemuan. a. Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2015 pukul 11.45-13.05 WIB (2 40 menit). Uraian kegiatan pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut: 1) Perencanaan Guru pelaksana mencoba merefleksikan diri mengenai halhal apa saja yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dalam pelaksanaan
pembelajaran
selanjutnya.
Perbedaan
dalam
pelaksanaan terdapat pada materi pembelajaran yang diberikan yakni menggunakan instagram sebagai media gambar yang berisi materi pembelajaran yang diberikan sebelum pembelajaran dilaksanakan didalam kelas dengan tujuan memberikan motivasi kepada siswa untuk memiliki rasa ingin tahu yang besar mengenai materi yang akan dipelajari, pemberian kuis yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dan angket untuk mengukur motivasi siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan penggunaan aplikasi instagram dalam proses belajar mengajar serta penggunaan aplikasi instagram dalam upaya meningkatkan motivasi belajar. 2) Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, guru matematika kelas VIII
sebagai
pelaksana
tindakan
melakukan
aktivitas
pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Media yang digunakan adalah penggunaan aplikasi instagram yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar matematika. Penggunaan aplikasi instagram difokuskan kepada gambar atau foto yang dibuat sesuai dengan materi yang akan disampaikan di dalam kelas sedangkan pemberiaan gambar atau foto dilaksanakan sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di dalam kelas sehingga siswa terlebih dahulu melihatnya di instagram. a)
Kegiatan Pra Pembelajaran Guru pelaksana tindakan menyampaikan salam dan mempersiapkan kondisi belajar siswa, mengabsen siswa, memberikan apersepsi kepada siswa, dan membagikan kertas yang berisikan materi yang telah ada di instagram dan membagi siswa dalam beberapa kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
b)
Kegiatan Pembelajaran Guru mengajak siswa dalam kelompoknya untuk mendiskusikan materi faktorisasi bentuk dengan
,
, guru memberikan LKS (Lembar Kerja
Siswa), siswa melakukan presentasi kelompok setelah mereka mengerjakan LKS (Lembar Kerja Siswa), dan bersama – sama berdiskusi hasil belajar. c)
Kegiatan Penutup Guru mengingatkan siswa bahwa pada pertemuan selanjutnya
akan
diadakan
kuis
untuk
mengukur
pemahaman siswa tentang materi yang telah dipelajari serta akan diberikan angket untuk mengukur motivasi belajar siswa. 3) Pengamatan Pada tahap pengamatan ini, dilakukan pengamatan aktivitas guru, pengamatan aktivitas siswa untuk menilai beberapa aspek yang diamati dalam lembar pengamatan. 4) Refleksi Hasil pengamatan dalam pertemuan pertama proses pembelajaran dengan menggunakan instagram siswa terlihat sangat berantusias, meskipun siswa tidak secara langsung menggunakan instagram di kelas dikarenakan sekolah tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
memperbolehkan siswa untuk membawa gadget ke sekolah, sehingga untuk tetap meneruskan penelitian ini maka guru berinisiatif untuk mencetak gambar yang ada di instagram untuk dibagikan kepada siswa. b.
Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2015, pukul 08.35-10.35 WIB. Uraian kegiatan pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut: 1) Perencanaan Guru pelaksana mencoba merefleksikan diri mengenai halhal apa saja yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dalam pelaksanaan
pembelajaran
selanjutnya.
Perbedaan
dalam
pelaksanaan terdapat pada materi pembelajaran yang diberikan yakni menggunakan instagram sebagai media gambar yang berisi
materi
pembelajaran
yang
diberikan
sebelum
pembelajaran dilaksanakan di dalam kelas dengan tujuan memberikan motivasi kepada siswa untuk memiliki rasa ingin tahu yang besar mengenai materi yang akan dipelajari, pemberian kuis yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa dan angket untuk mengukur motivasi siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan penggunaan aplikasi instagram dalam proses belajar mengajar serta penggunaan aplikasi instagram dalam upaya meningkatkan motivasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
2) Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, guru matematika kelas VIII sebagai pelaksana tindakan melakukan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Media yang digunakan adalah penggunaan aplikasi instagram yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar matematika. Penggunaan aplikasi instagram difokuskan kepada gambar atau foto yang dibuat sesuai dengan materi yang akan disampaikan di dalam kelas sedangkan pemberiaan gambar atau foto dilaksanakan sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di dalam kelas sehingga siswa terlebih dahulu melihatnya di instagram. a)
Kegiatan Pra Pembelajaran Guru pelaksana tindakan menyampaikan salam dan
mempersiapkan kondisi belajar siswa, mengecek kehadiran siswa, memberikan kuis untuk mengukur ranah kognitif, memberikan apersepsi kepada siswa, dan membagikan kertas yang berisikan materi yang telah ada di instagram b)
Kegiatan Pembelajaran Guru
mengajak
siswa
dalam
kelompoknya
mendiskusikan materi faktorisasi bentuk dengan
dan bersama – sama berdiskusi.
untuk ,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Gambar 4.4 Siswa Melakukan Diskusi Bersama Teman Kelompok
c) Kegiatan Penutup Guru memberikan angket terakhir untuk mengukur motivasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan aplikasi instagram. 3) Pengamatan Pada tahap pengamatan ini, dilakukan pengamatan aktivitas guru, pengamatan aktivitas siswa untuk menilai beberapa aspek yang diamati dalam lembar pengamatan. Selain itu pemberian angket diakhir pembelajaran untuk mengukur keberhasilan penggunaan aplikasi instagram dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa SMP Pantekosta Magelang. 4) Refleksi Data yang diperoleh dari tindakan siklus II dianalisis dan digunakan untuk mengukur tingkat motivasi siswa dalam belajar matematika. Dalam hasil pengamatan dalam pertemuan 1 dan 2, siklus II proses pembelajaran dengan menggunakan instagram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
sudah baik, begitupun dengan hasil belajar mengalami peningkatan dibandingkan siklus I. B. Analisa Data 1. Motivasi Belajar Motivasi belajar siswa ditentukan dengan menggunakan lembar angket. Lembar angket dibagi menjadi 2 yakni, yang pertama angket awal yang dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2015 untuk mengetahui kelas motivasi terendah dari tiga kelas (VIII) di SMP Pantekosta Magelang dan setelah ditemukan kelas dengan motivasi terendah maka dilakukan penelitian pada kelas tersebut sehingga pada pertemuan terakhir diberikan angket akhir yang dilakukan pada pertemuan keempat atau yang terakhir. Angket berisi pertanyaan-pertanyaan yang dijawab dengan sangat setuju, setuju, tidak setuju atau sangat tidak setuju. Hasil perhitungan motivasi siswa pada siklus I didapatkan pada kelas VIII A presentasi 55%, pada kelas VIII B dengan presentase 95% dan pada kelas VIII C dengan presentase 85%. Dari hasil perhitungan motivasi tersebut maka penelitian dilaksanakan pada kelas VIII A sebagai kelas dengan hasil motivasi terendah. Sedangkan pada siklus II motivasi dikelas VIII A meningkat menjadi 85%. Setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan instagram untuk meningkatkan motivasi siswa maka pada akhir siklus II siswa diberikan angket, yang mana dari hasil angket ini diperoleh peningkatan motivasi menjadi 85%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Setelah siswa mengisi lembar angket akhir, peneliti melakukan wawancara singkat kepada tiga siswa yakni R. Ryan Surya Permata Putra (Ryan), Putri Tintan Prawita (Tintan) dan Yotam Isai Khrisna S (Yotam) yang mewakili tiga kategori, yaitu siswa yang aktif dalam pembelajaran, siswa yang kurang aktif selama pembelajaran dan siswa yang tidak aktif selama pembelajaran. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui ketertarikan siswa selama mengikuti pembelajaran dan beberapa hal yang berkaitan dengan motivasi belajar. Dari hasil wawancara kepada siswa ini diperoleh hasil bahwa siswa tertarik dengan model pembelajaran yang menggunakan instagram, siswa tertarik dengan motivasi dan reward yang diberikan dan ada siswa yang merasa senang dengan diskusi kelompok karena dapat bertukar pikiran dengan teman kelompok namun ada juga siswa yang tidak suka kerja kelompok karena tidak dapat menyampaikan idenya dengan baik sehingga mengikuti pendapat teman. Hal ini membuktikan bahwa siswa mengalami kenaikan motivasi pada saat belajar dengan media penggunaan instagram. Sesuai dengan hasil yang diharapkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa. 2. Hasil Belajar Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian, diperoleh hasil sebagai berikut: a. Hasil belajar ranah kognitif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, yakni dalam setiap siklus terdapat latihan mandiri atau kuis untuk menilai pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipelajari bersama. Pada siklus I diberikan 5 soal uraian, dari hasil pengerjaan terdapat 16 siswa yang tidak tuntas yaitu 80% siswa yang tidak tuntas dalam siklus I, sedangkan jumlah siswa yang tuntas adalah 4 siswa yaitu 20% siswa yang tuntas dalam siklus I , dimana siswa tersebut mendapat nilai mulai 72. Pada siklus II, siswa diberikan kuis tentang materi yang sudah dipelajari bersama. Dari tiga soal uraian yang diberikan, terdapat 4 siswa yang tidak tuntas yaitu 20% siswa yang tidak tuntas dalam siklus II, sedangkan jumlah siswa yang tuntas adalah 16 siswa yaitu 80% siswa yang tuntas dalam siklus II dimana siswa tersebut mendapat nilai mulai 72. Peningkatan hasil belajar ranah kognitif I (siklus I), hasil belajar ranah kognitif II (siklus II) menunjukkan tercapainya target yang diharapkan oleh peneliti. b. Hasil belajar ranah afektif Hasil belajar ranah afektif diperoleh menggunakan lembar pengamatan, aspek yang diamati meliputi sikap dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan juga dilakukan untuk mengamati aspek afektif siswa meliputi antusias siswa dalam menerima pertanyaan guru, aktif dalam diskusi kelompok, aktif dalam mencari dan mencatat hal-hal penting,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
mempresentasikan hasil diskusi dan menanggapi hasil presentasi kelompok lain. Berdasarkan analisa data diperoleh hasil belajar ranah afektif mengalami peningkatan. Hasil perhitungan didapatkan bahwa semua kelompok mendapatkan skor antara 66,68-100 yang termasuk dalam kategori tinggi. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukkan tercapainya target oleh peneliti. Berikut ini tabel hasil observasi belajar siswa: Tabel 4.1 Hasil Observasi Kelompok Siswa NO 1 2 3 4 5
Nama Kelompok Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5
Skor 80 80 83.33 86,67 76,67
Siklus I Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Skor 90 90 90 93,33 90
Siklus II Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Tabel 4.2 Persentase Aspek Afektif Siswa Kategori Tinggi Siklus I dan Siklus II No 1 2 3
Kategori Tinggi Sedang Rendah
Siklus I 81,33% -
Siklus II 90,67% -
C. Pembahasan 1. Motivasi Belajar Motivasi belajar diartikan sebagai usaha yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan motivasi yang mendorong siswa untuk giat belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Motivasi siswa pada penelitian ini diperoleh dengan cara memberikan angket awal ke kelas (VIII) di SMP Pantekosta Magelang. Dengan subyek yang terlalu banyak yaitu, VIII A, VIII B dan VIII C maka diputuskan untuk mengambil sampel yang layak mewakili kelas VIII tersebut dengan tujuan untuk meminimalisir sampel dengan motivasi terendah dari ketiga kelas. Setelah melakukan analisa pada angket awal ini maka diperoleh data yang menunjukkan dari tiga kelas yakni kelas VIII A, VIII B dan VIII C yang memiliki motivasi terendah yakni kelas VIII C. Data motivasi awal untuk VIII A dengan presentase 55%, kelas VIII B dengan presentase 95% dan kelas VIII C dengan presentase 85%. Berikut hasil analisis motivasi belajar dari ketiga kelas di SMP pantekosta Magelang: a. Kelas VIII A
Gambar 4.5 Analisa Angket Motivasi Belajar per Item Kelas VIII A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Gambar 4.6 Nilai Akhir Analisis Angket Motivasi Belajar Kelas VIII A
Dari dua gambar diatas adalah hasil motivasi item masing-masing siswa kelas VIII A dan hasil kumulatif 35 item angket motivasi untuk memperoleh nilai akhir masing-masing siswa sehingga dapat di kategorikan dalam rentang nilai yang ada. Untuk mengetahui persentase motivasi siswa digunakan persamaan sebagai berikut: Kelas =
ℎ ℎ
ℎ
Dengan demikian kita dapat mengetahui persentase motivasi siswa kelas VIII A yaitu : Kelas = Kelas = Kelas =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
b) Kelas VIII B
Gambar 4.7 Analisa Angket Motivasi Belajar per Item Kelas VIII B
Gambar 4.8 Nilai Akhir Analisis Aangket Motivasi Belajar Kelas VIII B
Dari dua gambar diatas adalah hasil motivasi item masing-masing siswa kelas VIII B dan hasil kumulatif 35 item angket motivasi untuk memperoleh
nilai
akhir
masing-masing
siswa
sehingga
dapat
dikategorikan dalam rentang nilai yang ada. Untuk mengetahui persentase motivasi siswa digunakan persamaan sebagai berikut: Kelas =
ℎ ℎ
ℎ
Dengan demikian kita dapat mengetahui persentase motivasi siswa kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
VIII B yaitu : Kelas = Kelas = Kelas =
c) Kelas VIII C
Gambar 4.9 Analisa Angket Motivasi Belajar per Item Kelas VIII C
Gambar 4.10 Nilai Akhir Analisa Angket Motivasi Kelas VIII C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Dari dua gambar diatas adalah hasil motivasi item masing-masing siswa kelas VIII C
dan hasil kumulatif 35 item angket motivasi untuk
memperoleh nilai akhir masing-masing siswa sehingga dapat di kategorikan dalam rentangan nilai yang ada. Untuk mengetahui persentase motivasi siswa digunakan persamaan sebagai berikut: Kelas =
ℎ ℎ
ℎ
Dengan demikian kita dapat mengetahui persentase motivasi siswa kelas VIII C yaitu : Kelas = Kelas = Kelas = Hasil angket motivasi belajar dari ketiga kelas diatas dapat dilihat dalam grafik berikut ini:
Motivasi 100% 90% 80% 70% 60% 50%
Motivasi
40% 30% 20% 10% 0% Kelas A
Kelas B
Kelas C
Gambar 4.11 Grafik Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII A, VIII B & VIII C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Dari ketiga kelas tersebut diperoleh hasil motivasi terendah pada kelas VIII A. Oleh karena itu, penelitian dengan menggunakan media instagram dilakukan sebanyak dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Pada pertemuan terakhir siklus II siswa diberikan angket akhir untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas VIII A. Hasil analisa motivasi akhir sebagai berikut:
Gambar 4.12 Motivasi Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Gambar 4.13 Nilai Akhir Motivasi Kelas VIII A
Dari dua gambar diatas adalah hasil motivasi item masing-masing siswa kelas VIII A
dan hasil kumulatif 35 item angket motivasi untuk
memperoleh nilai akhir masing-masing siswa sehingga dapat di kategorikan dalam rentangan nilai yang ada. Untuk mengetahui persentase motivasi siswa digunakan persamaan sebagai berikut: Kelas =
ℎ ℎ
ℎ
Dengan demikian kita dapat mengetahui persentase motivasi siswa kelas VIII A yaitu : Kelas = Kelas = Kelas =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Adapun grafik motivasi awal dan akhir tampak seperti gambar berikut ini :
Motivasi 90% 80% 70% 60% 50% Motivasi
40% 30% 20% 10% 0% Motivasi Awal
Motivasi Akhir
Gambar 4.14 Grafik Motivasi Awal dan Motivasi Akhir
2. Hasil Belajar a. Hasil Belajar Ranah Kognitif Hasil belajar pada hakekatnya merupakan perubahan tingkah laku siswa pada tingkat pengetahuan. Hasil belajar ranah kognitif dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memperoleh data dengan hasil latihan mandiri dan tugas kelompok pada siklus I dan tugas kelompok serta kuispada siklus II. Pada hasil belajar siklus I diperoleh rata-rata kelas hanya 47,72%, hanya 4 siswa yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dan sebanyak 16 siswa yang belum mencapai KKM dengan total siswa 20 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Skor nilai tertinggi yang didapatkan siswa pada siklus I hanya sebesar 87. Tabel 4.3 Tes Hasil Belajar Siklus I (Ranah Kognitif) No 1 2 3 4 5
Kriteria Nilai siswa yang terendah Nilai siswa yang tertinggi Jumlah siswa yang hadir Jumlah siswa yang tidak mencapai nilai minimal 72 Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal 72
6
Rata-rata nilai 20 siswa
Skor 0.67 87 20 16 (80 %) 4 (20 %) 47,72
Siklus I 90% 80% 70% 60% 50% Siklus 1
40% 30% 20% 10% 0% < KKM
≥ KKM
Gambar 4.15 Hasil Belajar Siklus I
Pada tabel diatas terlihat bahwa nilai terendah adalah 0,67 dan nilai tertinggi adalah 87. Rata-rata kelas pada siklus I adalah 47,72. Kemudian, pada hasil belajar (test kognitif II) diperoleh hasil ratarata kelas mencapai 75,85, terdapat 14 siswa yang mencapai KKM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
(Kriteria Ketuntasan Minimal) dan hanya 6 orang siswa yang belum mencapai KKM. Skor nilai tertinggi yang didapatkan siswa pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 100. Pada siklus II siswa diberikan tiga soal uraian untuk dikerjakan sebagai nilai kuis. Tabel 4.4 Tes Hasil Belajar Siklus II (Ranah Kognitif) No 1 2 3 4 5
Kriteria Nilai siswa yang terendah Nilai siswa yang tertinggi Jumlah siswa yang hadir Jumlah siswa yang tidak mencapai nilai minimal 72 Jumlah siswa yang mencapai nilai minimal 72
6
Rata-rata nilai 20 siswa
Skor 43 100 20 4 (20 %) 16 (80 %) 79,45
Pada tabel di atas terlihat nilai terendah adalah 43 dan nilai tertinggi adalah 100. Rata-rata kelas pada siklus II adala 79,45 Selama pelaksanaan tindakan berlangsung pada siklus I, terdapat banyak hal yang membuat hasil belajar siswa didapatkan pada ranah kognitif rendah yaitu dari segi siswa selama proses pembelajaran berlangsung siswa masih terlihat bingung dengan penggunaan media
instagram
selama proses
pembelajaran
berlangsung sehingga mengakibatkan banyak kelompok yang asyik mengobrol sendiri. Faktor guru yang tidak dapat mengontrol siswa dan mengorganisasikan siswa dengan baik selama proses pembelajaran mengakibatkan materi tidak dapat tersampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
dengan baik kepada siswa, hal tersebut menjadi refleksi guru bersama siswa dalam pembelajaran pada siklus II. Proses pembelajaran pada siklus II masing-masing siswa sudah tidak terlihat bingung dikarenakan sudah terbiasa dengan menggunakan media instagram. Siswa yang asik mengobrol pada siklus I sudah bisa dikendalikan oleh guru karena guru pun sudah lebih akrab dengan siswa dan mengetahui sifat masing-masing siswa sehingga guru dapat mengontrol siswa dengan baik dan pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Selain itu, dengan peningkatan nilai kognitif pada siklus I yaitu 20% siswa yang tuntas dan pada siklus II mencapai 80%. Hal ini membuktikan bahwa materi yang diterima dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa.
Beberapa
fakta
tersebut
membuktikan
bahwa
mediainstagram membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang. Berikut merupakan grafik presentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam ranah kognitif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Siklus II 90% 80% 70% 60% 50% 40%
Siklus II
30% 20% 10% 0% < KKM
≥ KKM
Gambar 4. 16 Hasil Belajar Siklus II b. Hasil Belajar Ranah Afektif Hasil belajar ranah afektif diperoleh dengan menggunakan lembar pengamatan, yang digunakan untuk melihat dan mengamati sikap dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan juga dilakukan untuk mengamati aspek afektif siswa meliputi antusias siswa dalam menerima pertanyaan guru, aktif dalam diskusi kelompok, aktif dalam mencari dan mencatat hal-hal penting, mempresentasikan hasil diskusi dan menanggapi hasil presentasi kelompok lain. Hasil belajar ranah afektif melihat sikap, perasaan, nilai, minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran matematika dengan media instagram, serta interaksi antara siswa dengan guru merupakan salah satu indikator yang diamati dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Data yang diperoleh pada hasil belajar ranah afektif meliputi 5 aspek, yaitu 1) siswa siap mengikuti proses pembelajaran, 2) siswa memperhatikan penjelasan guru/praktikan, 3) siswa menanggapi pembahasan pembelajaran, 4) siswa mencatat hal-hal penting, 5) siswa mengerjakan tugas dengan baik. Berdasarkan tabel 4.1 hasil observasi kelompok siswa, dapat dihitung persentase observasi aspek afektif siswa terhadap pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Siklus I Jumlah skor kelompok 1 sampai kelompok 5 adalah: 406,67 Dari jumlah skor tersebut dibagi dengan 5 yakni terdapat lima kelompok dan dikali 100%. Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
Siklus II Jumlah skor kelompok 1 sampai kelompok 5 adalah: 453,33 Dari jumlah skor tersebut dibagi dengan 5 yakni terdapat lima kelompok dan dikali 100. Sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Sesuai dengan target yang diharapkan dimana pada siklus I dan siklus II aspek afektif yang diperoleh lebih dari 66,68. Berikut grafik hasil belajar ranah afektif:
Afektif 100% 90% 80% 70% 60% 50%
Siklus I
40%
Siklus II
30% 20% 10% 0% Siklus I
Siklus II
Gambar 4.17 Grafik Hasil Belajar Ranah Afektif
3. Materi Instagram Materi-materi aljabar kelas VIII yang diambil dari buku paket diolah menjadi gambar yang di upload di instagram matematika_123. Berikut hasil upload:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Gambar 4.18 Sifat Komutatif
Gambar 4.19 Sifat Distributif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Gambar 4.20 Sifat Asosiatif
Gambar 4.21 Selisih Dua Kuadrat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Gambar 4.22 Bentuk
Gambar 4.23 Sifat Distributif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Gambar 4.24 Selisih Dua Kuadrat
Gambar 4.25 Perkalian Suku Dua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Gambar 4.26 Bentuk
Gambar 4.27 Contoh Soal (Cara 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Gambar 4.28 Cara 2 Penyelesaian Soal Bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
D. Keterbatasan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan keterbatasan penelitian yaitu penelitian tidak sesuai dengan yang direncanakan dalam hal penggunaan media pembelajaran saat proses belajar-mengajar yaitu menggunakan telepon genggam untuk memotivasi siswa melalui pembelajaran yang telah di upload di instagram. Peraturan sekolah melarang siswa untuk membawa telepon genggam sedangkan dalam penelitian ini menggunakan telepon genggam untuk memotivasi siswa, sehingga saat proses pembelajaran peneliti menggunakan lembar kerja yang
memuat
hal-hal
yang
ada
di
instagram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang, dapat ditarik kesimpulan bahwa: 1.
Penerapan media instagram dapat meningkatkan motivasi siswa pada materi aljabar. Peningkatan motivasi belajar siswa dimana sesuai dengan hasil yang diharapkan adanya peningkatan dari 55% pada siklus I sampai 85% pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa
penerapan
media
instagram
dapat
meningkatkan motivasi siswa pada materi aljabar kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang. 2.
Penerapan media instagram dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi aljabar. Peningkatan hasil belajar siswa dimana sesuai dengan hasil yang diharapkan adanya peningkatan dari 20% pada siklus I sampai 80% siklus II pada ranah kognitif dan peningkatan hasil belajar afektif dari 81,33% pada siklus I menjadi 90,67% pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa penerapan media instagram dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi aljabar kelas VIII A SMP Pantekosta Magelang.
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
B.
Saran Beberapa saran yang kiranya dapat bermanfaat bagi seluruh pihak diantaranya adalah sebagai berikut. 1.
Penerapan aplikasi instagram sebaiknya lebih dapat diterapkan dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar khususnya di SMP Pantekosta Magelang.
2.
Penerapan aplikasi instagram
juga dapat membantu meningkatkan
hasil belajar siswa sehingga sebaiknya menjadi salah satu media dalam proses pembelajaran saat guru mengajar. 3.
Adapun pemanfaatan instagram sebagai media pembelajaran dilakukan semaksimal mungkin yaitu dengan cara siswa diberi tugas untuk tidak hanya follow dan like namun setiap materi yang di upload dijadikan sebagai refleksi awal sebelum pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
@mrbambang. 2012. Instagram Handbook. Jakarta: Mediakita. Abraham H. Maslow. 1943. “A Theory of Human Motivation.” Psychological Review, Vol. 50, No. 4, July 1943 pp. 370-396. Akbar, Sa‟dun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. Ali Muhammad. 1987. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo . Amichai-Hamburger & Barak. 2009. Technology and Psychological WellBeing. Cambridge: Cambridge University Press. Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy For Learning, Teaching And Assesing: A Revision Of Bloom’s Taxonomy Of Educational Objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc. Anni, Catharina. 2004. Psikologi Belajar. Semarang :Unnes Press. Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Aditya Media. Dimyati,Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajran. Jakarta: Rineka Cipta. Fathurrohman dan Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT. Refika Aditama. Gagne, M. Robert. 1989. Pengertian Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Kusumawardani. 2015. Hubungan Akses Media Sosial Dengan Minat Baca, Intensitas Menonton Televisi Dan Perilaku Konsumsi Siswa Muda di Paroki Boro. Skripsi. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Mardapi, Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Test dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia. Muhibbin Syah. 2008. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
Mulyasa. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyono. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo. Muslich, Masnur. 2010. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara. Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Pustaka Pelajar. Putradjoyo, Gunawan. 1994. Kamus Komputer Masa Kini. Jakarta: Pt. Elex Media Komputindo. Sardiman. 2012. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Edisi 1-21. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Siti, Sumarmi. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Soedijarto. 1997. Memantapkan Kinerja Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdikbud. Sugijono. 2005. Matematika untuk SMP/MTS kelas VIII. Jakarta: Penerbit Erlangga. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suhadi. 2007. Petunjuk Perangkat Pembelajaran. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Sumadi, Suryabrata. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Tim Penyusun FKIP. 2013. Pedoman Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Widayanti. 2011. Peningkatan Motivasi Belajar Pada Pembelajaran Matematika Melalui Metode Collaborative Learning Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
Memanfaatkan Microsoft PowerPoint 2007. Skripsi. Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Lampiran A. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B Silabus SILABUS Nama Sekolah
: SMP Pantekosta Magelang
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: VII/Ganjil
Tahun Pelajaran
: 2015/2016
Standar Kompetensi :FAKTORISASI SUKU ALJABAR 1. Memahami Bentuk Aljabar, Relasi, Fungsi, Dan Persamaan Garis Lurus Kompetensi Dasar 1.2.Menguraika n bentuk aljabar ke dalam faktorfaktornya
Materi Ajar Faktorisasi dengan hukum distributive
Faktorisasi bentuk x2 +
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Indikator Teknik Menentukan faktor suku aljabar Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktorfaktornya
Diskusi
Bentuk Instrumen
Lembar kerja siswa
Contoh Instrumen 2a + 6. Dimana 2a dan 6 memiliki factor persekutuan terbesar 2 maka: 2a+ 6 = 2(a) + 2(3) = 2 (a+3)
x2 + 6x +9 = (x)2 + 2 (x) (3) + (3)2= (x+3)2
Alokasi Waktu (Menit)
Sumber/Bahan/Al at
Buku paket : Matematika untk SMP/MTs, kelas VIII
Buku paket : Matematika untk
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2xy + y2 dan x2 - 2xy + y2
SMP/MTs, kelas VIII
Faktorisasi selisih dua kuadrat
Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut ini! a2 – 9 = a2 - 3 2 = (a + 3) (a – 3)
Faktorisasi bentuk ax2 + bx + c, dengan a=1
x2 + 7x + 12 = (x+3)(x+4) Ternyata memfaktorkn bentuk x2 + bx + c dapat dilakukan dengan cara menentukan pasangan bilang yang memenuhi syarat sebagai berikut iii) Bilangan konstan c merupakan hasil perkalian iv) Koefisien x, yaitu b merupakan hasi penjumlahan
Faktorisasi bentuk ax2 + bx + c, dengan a ≠1
Faktorkanlah 8x2 + 22x + 15 8x2 + 22x + 15 =8x2+10x+12x+15 = 2x(4x+5) + 3(4x+5) = (4x + 5)(2x + 3)
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
Lampiran B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas Semester
: SMP Pantekosta Magelang :Matematika : VIII (Tujuh) :1 (Satu)
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar Alokasi Waktu
1. Memahami bentuk aljabar, relasi, fungsi dan persamaan garis lurus. : 1.2 Menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktorfaktornya. :10× 40menit (4 pertemuan).
A. Indikator 1. Menentukan faktor suku aljabar. 2. Menguraikan bentuk aljabar kedalam faktor-faktornya 3. Menyelesaikan faktorisasi dengan hukum distributif 4. Menyelesaikan faktorisasi dengan bentuk x2 + 2xy + y2 dan x2 – 2xy + y2 5. Menyelesaikan faktorisasi selisih dua kuadrat 6. Menyelesaikan faktorisasi bentuk ax2 + bx + c dengan a = 1 7. Menyelesaikan faktorisasi bentuk ax2 + bx + c dengan a 1 B. Tujuan Pembelajaran Pertemuan Pertama : Siswa dapat menemukan faktor suku aljabar dengan hukum distributif dan faktorisasi bentuk x2 + 2xy + y2 dan x2 - 2xy + y2 Pertemuan Kedua : -
Siswa dapat mengerjakan soal-soal latihan yang berkaitan dengan materi factor-faktor suku aljabar Pertemuan Ketiga : -
Siswa dapat menentukan faktorisasi selisih dua kuadrat, faktorisasi bentuk ax2 + bx + c dengan a = 1 dan ax2 + bx + c dengan a ≠ 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Pertemuan Keempat : -
Siswa mengerjakan kuis dengan materi-materi yang telah diberikan untuk menguji pemahaman siswa
C. Materi Ajar Menentukan faktor-faktor suku aljabar D. Metode Pembelajaran Ceramah, tanya
jawab,
diskusi,
pemberian
tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Langkah-langkah Kegiatan Pertemuan Pertama No.
1.
2.
Aspek
Pendahuluan (apersepsi)
Kegiatan Inti (eksplorasi)
(elaborasi)
Kegiatan guru a.
Mengucapkan salam, menanyakan kabar, serta mengecek kehadiran siwa b. Mempersiapkan siswa untuk belajar (mengkondidikan kelas, mengatur posisi duduk, dll) c. Menyampaikan tujuan pembelajaran. d. Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini. e. Mengkomunikasikan tujuan belajar dengan cara mengaitkannya dengan kehidupan siswa Dalam kegiatan eksplorasi : a. Siswa diberikan stimulus berupa pemberian materi oleh guru mengenai penggunaan aljabar dalam kehidupan sehari-hari dan cara menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktor (memfaktorkan bentuk aljabar), kemudian siswa dan guru mendiskusikan materi tersebut b. Siswa dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai cara memfaktorkan bentuk aljabar yang mempunyai faktor yang sama (factor persekutuan) c. Mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi sehingga terjadi interaksi dua arah d. Mengerjakan soal latihan dalam buku paket e. Menjelaskan inti materi yaitu menentukan faktor-faktor suku aljabar Dalam kegiatan elaborasi :
Kegiatan siswa a. Siswa bersemangat dan antusias b. Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran c. Siswa bertanya tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari d. Siswa memberikan contoh konkret manfaat pembelajaran e. Siswa memberikan contoh konkret tujuan pembelajaran
Alokasi waktu 15 menit
a. Siswa mempersiapkan diri untuk belajar dalam kelompok b. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan c. Siswa mendengarkan dan memahami penjelasan materi yang disampaikan
50 menit
a. Siswa mempresentasikan hasil kerja
15 menit
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(konfirmasi)
3
Kegiatan Akhir
Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. Guru memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar. Siswa menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis dan mempresentasikannya (teman yang lain menanggapi) Dalam kegiatan konfirmasi : Guru membahas hasil pekerjaan siswa dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab saat presentasi. Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Guru memberikan motivasi bagi siswa yang kurang aktif. Dalam kegiatan penutup : a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman mengenai materi yang telah dipelajari. b. Guru bersama-sama dengan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. c. Guru mengingatkan siswa agar mepelajari untuk materi berikutnya.
kelompoknya b. Siswa lain memperhatikan hasil kerja kelompok presenter c. Siswa lain memberikan pertanyaan kepada kelompok prensenter d. Siswa mengerjakan kuis individu a. Siswa menarik kesimpulan materi yang telah dipelajari b. Melakukan refleksi singkat tentang pengalaman belajar
10 menit
Kegiatan siswa a. Siswa bersemangat dan antusias b. Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti
Alokasi waktu 15 menit
Pertemuan Kedua No.
Aspek Pendahuluan (apersepsi)
Kegiatan guru 1.
Mengucapkan salam, menanyakan kabar, serta
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengecek kehadiran siwa Mempersiapkan siswa untuk belajar (mengkondidikan kelas, mengatur posisi duduk, dll) - Menyampaikan tujuan pembelajaran. - Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini. - Mengkomunikasikan tujuan belajar dengan cara mengaitkannya dengan kehidupan siswa Dalam kegiatan eksplorasi : Guru dan siswa mendiskusikan mengenai faktorisasi aljabar bentuk x2 + 2xy + y2 , faktorisasi aljabar bentuk x2 - 2xy + y2 dan faktorisasi aljabar selisih dua kuadrat Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa sertaantara siswa dan guru Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan elaborasi :Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. Guru memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar. Guru memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok. Guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun -
Kegiatan Inti (eksplorasi)
(elaborasi)
2.
pelajaran c. Siswa bertanya tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari d. Siswa memberikan contoh konkret manfaat pembelajaran e. Siswa memberikan contoh konkret tujuan pembelajaran
a. Siswa mempersiapkan diri untuk belajar dalam kelompok b. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan c. Siswa mendengarkan dan memahami penjelasan materi yang disampaikan
50 menit
a. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya b. Siswa lain memperhatikan hasil kerja kelompok presenter c. Siswa lain memberikan pertanyaan kepada kelompok prensenter d. Siswa mengerjakan kuis individu
15 menit
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelompok. Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru sebagai tugas Guru membahas hasil pekerjaan siswa dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab saat presentasi. Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Guru memberikan motivasi bagi siswa yang kurang aktif. Dalam kegiatan penutup : a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman mengenai materi yang telah dipelajari. b. Guru bersama-sama dengan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. c. Guru mengingatkan siswa agar belajar untuk materi berikutnya.
(konfirmasi)
3
Kegiatan Akhir
a. Siswa menarik kesimpulan materi yang telah dipelajari b. Melakukan refleksi singkat tentang pengalaman belajar
10 menit
Kegiatan siswa a. Siswa bersemangat dan antusias b. Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran c. Siswa bertanya tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari d. Siswa memberikan contoh konkret manfaat pembelajaran e. Siswa memberikan contoh konkret tujuan pembelajaran
Alokasi waktu 15 menit
Pertemuan Ketiga No.
Aspek
Kegiatan guru a. b.
1
Pendahuluan (apersepsi)
c. d. e.
Mengucapkan salam, menanyakan kabar, serta mengecek kehadiran siwa Mempersiapkan siswa untuk belajar (mengkondidikan kelas, mengatur posisi duduk, dll) Menyampaikan tujuan pembelajaran. Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini. Mengkomunikasikan tujuan belajar dengan cara mengaitkannya dengan kehidupan siswa
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kegiatan Inti (eksplorasi)
3.
(elaborasi)
(konfirmasi)
3
Kegiatan Akhir
a. Siswa mempersiapkan diri untuk belajar dalam Dalam kegiatan eksplorasi : kelompok Guru dan siswa mendiskusikan mengenai materi faktorisasi bentuk ax2 + bx + c b. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan c. Siswa mendengarkan dan memahami penjelasan dengan a = 1 dari Instagram materi yang disampaikan Guru memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa serta antara siswa dan guru Melibatkan siswa secara aktif dalam penyelesaian soal latihan a. Siswa mempresentasikan hasil kerja Dalam kegiatan elaborasi : kelompoknya Guru memfasilitasi siswa melalui b. Siswa lain memperhatikan hasil kerja kelompok pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain presenter untuk memunculkan gagasan baru baik c. Siswa lain memberikan pertanyaan kepada secara lisan maupun tertulis. kelompok prensenter Guru memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi d. Siswa mengerjakan kuis individu belajar. Guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok. Siswa menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis dan mempresentasikannya (teman yang lain menanggapi) a. Siswa menarik kesimpulan materi yang telah Dalam kegiatan konfirmasi : dipelajari Guru membahas hasil pekerjaan siswa dan b. Melakukan refleksi singkat tentang pengalaman menjawab pertanyaan-pertanyaan yang belajar belum terjawab saat presentasi. Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Guru memberikan motivasi bagi siswa yang kurang aktif. Dalam kegiatan penutup :
50 menit
15 menit
10 menit
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a.
b.
c. d.
Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman mengenai materi yang telah dipelajari. Guru bersama-sama dengan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Guru mengingatkan siswa bahwa akan diadakan kuis pada pertemuan selanjutnya. Guru mengingatkan siswa agar belajar untuk materi berikutnya.
Pertemuan Keempat No.
Aspek
Kegiatan guru a. b.
4.
Pendahuluan (apersepsi)
c. d. e.
5.
Kegiatan Inti (eksplorasi)
Mengucapkan salam, menanyakan kabar, serta mengecek kehadiran siwa Mempersiapkan siswa untuk belajar (mengkondidikan kelas, mengatur posisi duduk, dll) Menyampaikan tujuan pembelajaran. Memotivasi siswa dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini. Mengkomunikasikan tujuan belajar dengan cara mengaitkannya dengan kehidupan siswa Dalam kegiatan eksplorasi : Guru memberikan kuis untuk menguji pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipelajari Guru dan siswa mendiskusikan mengenai materi faktorisasi bentuk ax2 + bx + c dengan a ≠ 1 dari Instagram Guru memfasilitasi terjadinya interaksi
Kegiatan siswa a. Siswa bersemangat dan antusias b. Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran c. Siswa bertanya tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari d. Siswa memberikan contoh konkret manfaat pembelajaran e. Siswa memberikan contoh konkret tujuan pembelajaran a. Siswa mempersiapkan diri untuk belajar dalam kelompok b. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan c. Siswa mendengarkan dan memahami penjelasan materi yang disampaikan
Alokasi waktu 15 menit
50 menit
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
antarsiswa serta antara siswa dan guru Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan elaborasi : Guru memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. Guru memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar. Guru memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok. Siswa mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru sebagai tugas Siswa menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis dan mempresentasikannya (teman yang lain menanggapi) Dalam kegiatan konfirmasi : Guru membahas hasil pekerjaan siswa dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang belum terjawab saat presentasi. Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Guru memberikan motivasi bagi siswa yang kurang aktif. Dalam kegiatan penutup : a. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman mengenai materi yang telah dipelajari.
(elaborasi)
(konfirmasi)
3
Kegiatan Akhir
a. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya b. Siswa lain memperhatikan hasil kerja kelompok presenter c. Siswa lain memberikan pertanyaan kepada kelompok prensenter d. Siswa mengerjakan kuis individu
a. Siswa menarik kesimpulan materi yang telah dipelajari b. Melakukan refleksi singkat tentang pengalaman belajar
15 menit
10 menit
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b.
c.
Guru bersama-sama dengan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Guru memberikan angket motivasi akhir untuk diisi oleh siswa
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
F. Sumber Belajar Dan Media Pembelajaran
Matematika untuk SMP/MTS kelas VIII
Papan tulis
Alat tulis
Instagram
H. Instrumen Penilaian Jenis Instrumen Penilaian: test dan non test 1. Test : a. Latihan Soal 1) Pertemuan III Kisi-kisi No.
Indikator 1. Menyelesaikan faktorisasi dengan hukum distributif 2. Menyelesaikan faktorisasi selisih dua kuadrat 3. Menyelesaikan faktorisasi dengan bentuk x2 + 2xy + y2 dan x2 – 2xy + y2 4. Menyelesaikan faktorisasi bentuk ax2 + bx + c dengan a = 1 5. Menyelesaikan faktorisasi bentuk ax2 + bx + c dengan a 1
Nomor soal
b. Kuis 2) Pertemuan IV Kisi-kisi No.
Indikator 1. Menyelesaikan faktorisasi dengan hukum distributif 2. Menyelesaikan faktorisasi selisih dua kuadrat 3. Menyelesaikan faktorisasi dengan bentuk x2 + 2xy + y2 dan x2 – 2xy + y2 4. Menyelesaikan faktorisasi bentuk ax2 + bx + c dengan a = 1
Nomor soal 1 2 3
2. Non Test: Keaktifan siswa selama pembelajaran (dinilai berdasarkan form pengamatan keaktifan siswa selam pembelajaran)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
LKS : SIKLUS 1 Nama
:
Kelas
:
Tanggal
:
Sekolah
: SMP Pantekosta, Magelang
1. Faktorkanlah Bentuk-Bentuk Aljabar Berikut : a. 2x + 2y b. X2 + 3x c. 5ab + 10b d. 2x – 8x2y 2. Soal dalam buku Paket, halaman 18 (Latihan 6) : No 1-3 3. Faktorkanlah Bentuk Aljabar Berikut a. x2 – 4 b. a2 + 9b2 c. 4p2 – 36 d. 9x2 -25y2 4. Faktorkanlah Bentuk Aljabar Berikut a. X2+5X+6 b. X2+2X-8 5. Faktorkanlah Bentuk Aljabar Berikut: a. 2x2+11x+12 b. 6x2+16+8
~~~GOD BLESS~~~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
KUIS Nama
:
Kelas
:
Tanggal
:
Sekolah
: SMP PANTEKOSTA MAGELANG
1. Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut ini! a. 5ab + 10b b. -15p2 + 10pq 2. Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut ini! a. 16m2 – 9n2 b. 4q – p2 3. Faktorkanlah bentuk-bentuk berikut ini! a. P2 + 2pq + q2 b. x2 – 4x + 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Lampiran B.2 Validasi Angket Motivasi Oleh Ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Lampiran B.3 Hasil Pengamatan Belajar oleh Observer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran B.4 Hasil Analisis Angket Motivasi Belajar
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
Lampiran B.5 Hasil Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
Lampiran B.6 Dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173