PENGUJIAN CAR DAN BOPO SEBAGAI MEDIASI DALAM MENILAI KINERJA

Download PENGUJIAN CAR DAN BOPO SEBAGAI MEDIASI. DALAM MENILAI KINERJA ... Perkembangan kelembagaan bank syariah menunjukkan bahwa dilakukannya am...

0 downloads 374 Views 364KB Size
PENGUJIAN CAR DAN BOPO SEBAGAI MEDIASI DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN (STUDI KASUS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA) Oleh

Info Artikel : Diterima 26 Sept 2016 Direview 19 Sept 2016 Disetujui 14 Nov 2016

Dinul Alfian Akbar Dosen Tetap Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang Emil : [email protected] Telp/Hp: 08217872-4206

ABSTRACT In carrying out the function of intermediation, the bank dealing with the risks stemming from one of the main activities of banks that fund distribution activities in the form of credit. The purpose of this study to determine the effect on ROA NPF, mediated CAR and ROA in banks in Indonesia in 2010-2014. The sampling method used was purposive sampling which resulted in a total sample of six Islamic Banks and population in this study were 12 Islamic Banks registered in Indonesian banks. By using path analysis results of the study found the NPF as a proxy for risk financing negatively affect profitability ROA that is a proxy. NPF also negatively affect the CAR that is a proxy of capital adequacy and do not affect the BOPO that is a proxy of operational efficiency. CAR mediates the effect of NPF to ROA. While BOPO not mediate the effect of NPF to ROA. Keyword:

non performing financing (npf), capital adequacy ratio (car), biaya operasional terhadap pendapatan operasional (bopo) dan return on assets (roa)

PENDAHULUAN

konsumsi.

Dengan

demikian,

akan

dapat

Fungsi bank sebagai lembaga intermediasi ini

meningkatkan perekonomian nasionalPerkembangan

membuat bank memiliki posisi yang strategis dalam

jumlah lembaga keuangan syariah di Indonesia yang

perekonomian, pasalnya, dengan aktivitasnya, yaitu

terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha

menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada

Syariah (UUS) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah

masyarakat yang membutuhkan akan meningkatkan

(BPRS) ditunjukkan dalam Tabel 1 berikut:

arus dana untuk investasi, modal kerja maupun Tabel I Perkembangan Kelembagaan Perbankan Syariah Kelompok Bank

Tahun 2010

2011

2012

BUS 11 11 11 UUS 23 24 24 BPRS 150 155 158 Sumber: Statistik Perbankan Syariah (data diolah 2014)

18

2013 11 23 163

2014 12 22 163

Berdasarkan Tabel 1 di atas, tampak bahwa

rasio BOPO berarti semakin besar beban operasional

perkembangan kelembagaan perbankan syariah

yang

dikeluarkan

untuk

satu

unitpendapatan

semakin meningkat sejak dikeluarkannya Undang-

operasional yang diperoleh, yang berarti bank

Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.

semakin tidak efisien.

Dimana pada tahun 1992, hanya ada satu Bank

Untuk mencapai profitabilitas yang optimal,

Umum Syariah yang beroperasi di Indonesia yaitu

bank akan dihadapkan denganberbagai risiko, salah

Bank Muamalat Indonesia dan sembilan Bank

satunya

Pembiayaan

Perkembangan

pembiayaan adalah risikoutama yang dihadapi oleh

kelembagaan bank syariah menunjukkan bahwa

perbankan karena aktivitas utama perbankan syariah

dilakukannya amandemen UU No. 7 tahun 1992

diIndonesia

menjadi UU No. 21 tahun 2008 direspon positif oleh

tradisional berupa penyaluran pembiayaan.Selain itu,

pelaku

adanya

risiko pembiayaan lebih banyak dipengaruhi oleh

penambahan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha

faktor eksternal, yaitukeadaan ekonomi makro dan

Syariah, serta BPRS. Sehingga pada tahun 2014,

tingkat persaingan industri.

Rakyat

industri

Syariah.

perbankan

dengan

adalah

risiko

sebagian

pembiayaan.

besar

berupa

Risiko

aktivitas

jumlah Bank Umum Syariah yang beroperasi menjadi 12, diikuti oleh 22 Unit Usaha Syariah, dan 163

KAJIAN PUSTAKA

BPRS.

Besarnya risiko pembiayaan selain dapat

Ukuran profitabilitas yang digunakan adalah

menurunkan profitabilitas juga dapat mempengaruhi

Return On Asset (ROA) pada industri perbankan.

variabelkesehatan perbankan lainnya, yaitu capital.

Return On Asset (ROA) memfokuskan kemampuan

Pengukuran capital suatu bank dilakukan dengan

perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasi

melihatCapital Adequacy Ratio (CAR).CAR adalah

perusahaan, sedangkan Return On Equity (ROE)

rasio yang berkaitan dengan faktor permodalan bank

hanya mengukur return yang diperoleh dari investasi

untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank

pemilik perusahaan dalam bisnis tersebut. Sehingga

untuk

dalam penelitian ini Return On Asset (ROA)

resiko.Besarnya modal suatu bank akan berpengaruh

digunakan

sebagai

perbankan.Kemampuan

menunjang

aktiva

yang

mengandung

ukuran

kinerja

pada mampu atau tidaknya suatu bank secara efisien

perusahaan

dalam

menjalankan kegiatannya.

menghasilkan laba dapat menjadi tolak ukur kinerja

Hasil

penelitian

yang

dilakukan

oleh

suatu perusahaan tersebut. Selain ROA, indikatorlain

Poernamawatie,Margaretha

dalam pengukuran earning yang digunakan dalam

Setiyaningrummenemukan

penelitian

ini

Operasional

NPL(yang analog dari NPF)dan CAR. Hasil penelitian

terhadap

Pendapatan

(BOPO).

lain yang berbeda ditemukan oleh Nurcahyaningtyas

BOPOmerupakan perbandingan antara total biaya

dimana NPL (NPF) berpengaruh positif terhadap

operasi dengan total pendapatan operasi. Rasio ini

CAR, karena adanya aturan mengenai AYDA (agunan

menunjukkan

bank

yang diambil alih) terhadap kredit macet dan PPAP

dalamoperasional suatu perusahaan. Semakin tinggi

yang dibentuk oleh PPAP, sehingga agunan tersebut

adalah

efisiensi

rasioBeban Operasional

dan

kemampuan

19

dan hubungan

negatif

Pengujian CAR dan BOPO

Dinnul

dapat menjadi asset baru yang dapat menambah

mengakibatkanpendapatan suatu bank menurun

modal untuk kegiatan operasional. Berdasarkan

sehingga akan menurunkan ROA. Hasilpenelitian

penelitiansebelumnya masih terdapat research gap

yang dilakukan oleh Kolapo et al. menemukanbahwa

pengaruh NPL (NPF) terhadap CAR.

NPL (NPF) berpengaruh negatif terhadap ROA. Hasil

NPL (NPF) dapat berpengaruh positif maupaun

penelitian yang berbedaditemukan oleh Syafri, bahwa

negatif terhadap BOPO. Pengaruhpositif NPL (NPF)

NPL (NPF) berpengaruh positifterhadap ROA karena

terhadap BOPO dapat terjadi karena semakin tinggi

lebih besarnya kontribusi pendapatan yang diperoleh

risiko kredit akanmenyebabkan biaya-biaya terkait

dariaktivitas modern perbankan dibandingkan dengan

dengan

tersebut

kontribusi pendapatan dariaktivitas tradisional secara

mengalamipeningkatan, disisi lain terjadi penurunan

total. Hasil penelitian yang berbeda juga ditemukan

pendapatan

kredityang

oleh Febrianthi, Wibowo dan Syaichuq, serta Zulfikar,

bermasalah. Kondisi tersebut akan menyebabkan

bahwa NPF tidak berpengaruh terhadap ROA karena

meningkatnya rasio BOPO,yang berarti bank menjadi

kondisi NPF yang lebih besar dalam satu periode

tidak efisien.

tidak secara langsung memberikan penurunan laba

kredit yang

bermasalah bersumber

dari

Hasil penelitian oleh Poernawatiemenyatakan

pada periode yang sama. Hal ini dikarekan pengaruh

bahwa meningkatnya NPL (NPF) pada suatu bank

yang signifikan dari NPF terhadap ROA adalah

akan menurunkanefisiensi operasional dari bank

berkaitan dengan penentuan tingkat kemacetan

tesebut yang ditunjukkan dengan meningkatnyarasio

pembiayaan yang diberikan oleh sebuah bank. Dalam

BOPO.

selalu

hal ini karena pembiayaan merupakan sumber utama

berperilaku antisipatif terhadaprisiko kredit yang

pendapatan bank. Di sisi lain adanya NPF yang tinggi

mungkin

akan dapat mengganggu perputaran modal kerja dari

Namun dihadapi

pada yaitu

dasarnya

bank

dengan

menetapkan

dendaketerlambatan pembayaran angsuran jauh lebih

bank.

tinggi dari biaya penagihan,

sertamenetapkan

pembiayaan macet yang tinggi, maka bank akan

besarnya jaminan yang nilai likuidasinya lebih tinggi

berusaha terlebih dahulu mengevaluasi kinerja

dibandingkankredit yang diberikan. Apabila bank

mereka dengan sementara menghentikan penyaluran

dapat

tersebut,

pembiayaannya hingga NPF berkurang. Berdasarkan

makapeningkatan NPL (NPF) pada dalam kisaran

penelitian sebelumnya masihterdapat research gap

yang rendah dapat menurunkan rasioBOPO, yang

antara pengaruh NPL (NPF) terhadap ROA.

menetapkan

antisipasi

berarti efisiensi operasional dari suatu bank mengalami

peningkatan.Berdasarkan

Maka manakala bank

memiliki jumlah

Pengaruh NPL (NPF) terhadap ROA dapat

penelitian

dimediasi oleh CAR. Dimana CAR dapatberpengaruh

sebelumnya dan perilaku bank yang antisipatif

positif maupun negatif terhadap ROA. Pengaruh

yangdimiliki bank masih terdapat gap pengaruh NPL

positif

(NPF) terhadap BOPO.

semakin besar modal berarti bank tersebutdapat

NPL (NPF) berpengaruh negatif terhadap

CARterhadapROA dapat

melakukan

portofolio

kredit

terjadi karena atau

portofolio

ROA. Semakin besar rasio NPL (NPF) makasemakin

investasinya dengan lebih baikuntuk menghasilkan

besar biaya cadangan penghapusan kredit yang

laba yang lebih optimal. Hasil penelitian oleh

Pengujian CAR dan BOPO

Dinnul

Sudiyatno dan Surosomenemukan bahwa CAR

Keuangan

berpengaruh positifterhadap ROA. Namun ketika

Indonesia”, menyimpulkan bahwa: variabel Capital

modal suatu bank cukup besar dan kondisipersaingan

Adequacy

yang tinggi maka bank akan lebih berfokus pada

Pendapatan

pertumbuhan size perusahaan, artinya bank akan

Margin(NIM), Non Performing Loan(NPL) dan Loan to

mendorong

Deposit

peningkatan

seiringdengan

asset

Ratio(CAR),Biaya Operasi

Bank Operasi

(BOPO),

Ratio(LDR)

Umum

secara

Net

di

dibanding Interest

bersama-sama

mempunyai pengaruh yang berarti terhadap Return

pertumbuhanyang

On Asset(ROA). Berdasarkan hasil uji t disimpulkan

diinginkan bank akan menurunkan spread, sehingga

bahwa NPL,NIM dan BOPOberpengaruh secara

akan menurunkanprofitabilitas suatu bank. Hasil

parsial terhadap ROA sedangkan CAR dan LDR tidak

penelitian yang dilakukan oleh Bilal dkkmenemukan

berpengaruh secaraparsial.

Dalam

permodalan

dimiliki

Kinerja

bank

tersebut.

meningkatnya

yang

terhadap

mencapai

CARberpengaruh negatif terhadap ROA. Berdasarkan

Penelitian Rahim dan Irpa (2008) dengan

penelitian sebelumnya masihterdapat research gap

jurnalnya berjudul “Analisa Efisiensi Operasional

hubungan antara CAR terhadap ROA.

terhadap Profitabilitas pada Bank Umum Syariah dan

Selain dimediasi oleh CAR, pengaruh NPF

Unit

Syariah(Studi

Kasus

BSM

dan

BNI

terhadap ROA juga dimediasioleh BOPO. Semakin

Syariah)”,menyimpulkan bahwa:pada BSM variabel

besar rasio BOPO yang berarti bank tersebut semakin

CAR berpengaruh positif terhadap profitabilitas dan

tidakefisien, sehingga pengaruh BOPO terhadap ROA

variabel BOPO dan NPL berpengaruh positif terhadap

adalah

penelitianPrasnanugraha,

profitabilitas. Sedangkan FDR tidak berpengaruh

Wibowo dan Syaichu menemukan bahwa BOPO

pada profitabilitas. Hasil penelitian pada BNI yaitu

berpengaruh negatif terhadap ROA.Hasil penelitian

CAR berpengaruh positif dan FDR, BOPO, NPL

yang berbeda ditemukan oleh Rahim dan Irpa,

berpengaruh

Syafridan

BOPO

Berdasarkan uji F-statistik pada kedua bank yaitu

berpengaruhpositif terhadap ROA, karena dengan

semua variabel independen secara bersama-sama

pengeluaran biaya operasional berupapenambahan

mempengaruhi variabel dependen.

negatif.

Zulfikar

Hasil

menemukan

bahwa

cabang baru dan promosi dapat mempengaruhi profitabilitas.Berdasarkan

penelitian

negatif

terhadap

profitabilitas.

Penelitian Poernamawatie (2009) dengan

sebelumnya

jurnalnya berjudul “Pengaruh Resiko Kredit terhadap

masih terdapat research gap hubungan antaraBOPO

Kinerja Keuangan pada Bank-Bank Persero yang

dan ROA.

terdaftar di BEI”, menyimpulkan bahwa:secara umum

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui CAR

resiko kredit yang diukur dengan NPL pada bank-

dan BOPO memediasi pengaruh NPF terhadap ROA

bank Persero mengalami perbaikan selama tahun

Bank Umum Syariah di Indonesia.

2005 sampai dengan tahun 2007. Terdapat hubungan

Penelitian

yang

berhubungan

dengan

ROAtelah dilakukan oleh beberapa peneliti.Penelitian

kuat yang negatif antara resiko kredit terhadap CAMEL.

yang dilakukan Prasnanugraha (2007) dengan

Penelitian Sudiyatno dan Suroso (2010)

tesisnya berjudul “Analisis Pengaruh rasio-rasio

dengan jurnalnya berjudul “Analisis Pengaruh Dana

Pengujian CAR dan BOPO

Dinnul

Pihak Ketiga, BOPO, CAR dan LDR terhadap Kinerja

Macroeconomic Factors on Profitability of Commercial

Keuangan pada sektor Perbankan yang go publicdi

Banks: A Case Study of Pakistan”, menyimpulkan

Bursa Efek Indonesia (BEI) (periode 2005-2008)”,

bahwa:UkuranBank, net interest margin, dan tingkat

menyimpulkan bahwa:Dana pihak ketiga (DPK),

pertumbuhan produksi industri telah berdampak

CARdan LDR berpengaruh positif dan signifikan

positif dan signifikan terhadap ROA dan ROE. CAR

terhadap kinerja bank (ROA) sedangkan BOPO

dan inflasi memiliki dampak yang signifikan negatif

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja

terhadap Returnon asset sedangkan produk domestik

bank (ROA).

bruto riil memiliki dampak positif padaROA.CAR

Penelitian Margaretha dan Diana (2011)

memiliki dampak positif yang signifikan pada ROE.

dengan jurnalnya berjudul “Pengaruh Resiko, Kualitas

Penelitian Febrianthi (2013) dengan jurnalnya

Manajemen, Ukuran, dan Liquiditas Bank terhadap

berjudul “Pengaruh CAR, BOPO, NPF, dan FDR

Capital Adequacy Ratio Bank-Bank yang terdaftar di

terhadap ROABankUmum Syariah di Indonesia”,

Bursa Efek Indonesia”, menyimpulkan bahwa:Tingkat

menyimpulkan bahwa: Secara parsial hanya variabel

pengembalian

kualitas

BOPO dan FDR yang berpengaruh signifikan

manajemen, dan likuiditas assetmempunyai pengaruh

terhadap ROA. Variabel CAR dan NPF tidak

negatif dan signifikan terhadap CAR. Untuk likuiditas

berpengaruh signifikan terhadap ROA. Pengujian

pasivadilihat dari variabel Equity to Total Liabilities

hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa

(EQTL) mempunyai pengaruh positifdan signifikan

seluruh variabel independen berpengaruh signifikan

terhadap CAR.

terhadap variabel dependen (ROA).

aset

(resiko

index),

Penelitian Kolapo et al (2012) dengan

Penelitian Wibowo dan Syaichu (2013) dengan

jurnalnya berjudul “Credit Risk and Commercial

jurnalnya berjudul “Analisis Pengaruh Suku Bunga,

Banks’Performance in Nigeria: a panel model

Inflasi, CAR, BOPO, NPF terhadap Profitabilitas Bank

Approach”, menyimpulkan bahwa: NPL berpengaruh

Syariah”, menyimpulkan bahwa:BOPO berpengaruh

negatif terhadap ROA.

signifikan negatif terhadap ROA, sedangkan variabel

Penelitian Syafri (2012) dengan jurnalnya

CAR, NPF, Inflasi danSuku Bunga tidak berpengaruh.

berjudul “Factors Affecting Bank Profitability in

Penelitian Zulfikar (2014) dengan jurnalnya

Indonesia”,

menyimpulkan

bahwa:NPL,

jumlah

berjudul “Pengaruh CAR, LDR, NPL, BOPO dan NIM

ekuitas terhadap total Aktiva, pinjaman penurunan

terhadap

penyediaan untuk total pinjaman memiliki efek positif

Perkreditan Rakyat di Indonesia”, menyimpulkan

pada profitabilitas, sementara tingkat inflasi, ukuran

bahwa:Secara simultan semua variabel terbukti

Bank dan biaya-untuk-pendapatan rasio (BOPO)

mempunyai pengaruh terhadap ROA. Secara parsial,

memiliki efek negatif pada profitabilitas.Pertumbuhan

hasil analisa pada BPR secara keseluruhan

ekonomi dan bebas interst pendapatan total aset tidak

menunjukan hasil yaitu variabel CAR, NPL dan LDR

berpengaruh pada bank profitabilitas.

secara statistik tidak berpengaruh secara signifikan

Penelitian Bilal, dkk (2013) dengan jurnalnya berjudul

“Influence

of

Bank

Specific

and

Kinerja

Profitabilitas

(ROA)

Bank

terhadap ROA. Variabel BOPO berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap ROA.

Pengujian CAR dan BOPO

Dinnul

Pengembangan Hipotesis

Capital adequacy ratio (CAR) dapat digunakan

1. Pengaruh NPF terhadap ROA

untuk mengukur kecukupan modal pada bank

Non Performing Financing (NPF) yang analog

syariah.Menurut ZimmermanCAR merupakan salah

dengan NonPerforming Loan(NPL) merefleksikan

satu variabel yang dapat digunakan sebagai dasar

besarnya risiko kredit yang dihadapi bank, semakin

pengukuran kinerja bank, yang tercermin dalam

kecilNon Performing Loan(NPL), maka semakinkecil

komponen CAMEL (Capital, Asset, Management,

pula resiko kredit yang ditanggung pihak bank.

Earning, Liquidity). Oleh karena itu besarnya modal

Dengan demikian apabila suatu bank mempunyai Non

suatu bank akan memengaruhi jumlah aktiva

Performing Loan(NPL) yang tinggi, menunjukkan

produktif, sehingga semakin tinggi asset utilization

bahwa bank tersebut tidak professional dalam

maka modal harus bertambah. Sehingga dapat

pengelolaan kreditnya, sekaligus memberikan indikasi

disimpulkan bahwa semakin besar CAR, maka ROA

bahwa tingkat resiko atas pemberian kredit pada bank

juga semakin besar, dalam hal ini kinerja perbankan

tersebut cukup tinggi searah dengan tingginya NPL

semakin membaik.

yang dihadapi bank.

Hal ini didukung dengan hasil penelitian

Risiko kredit yang diproksikan dengan Non

Sudiyatno dan Surosoyang dalam penelitiannya

Performing Financing(NPF) berpengaruh negatif

menyatakan bahwa variabel CAR berpengaruh positif

terhadap kinerja keuangan bank yang diproksikan

terhadap ROA. Berdasarkan teori dan hasil penelitian

dengan Return On Asset(ROA). Sehingga semakin

yang telah dilakukan, dapat dirumuskan hipotesis

besar Non Performing Financing (NPF), akan

berikut:

mengakibatkan menurunnya Return On Asset(ROA),

H2 :

yang

3. Pengaruh BOPO terhadap ROA

juga

berarti

kinerja

keuangan

bank

CAR berpengaruh positif terhadap ROA

yangmenurun karena resiko kredit semakin besar.

BOPO digunakan untuk mengukur tingkat

Begitu pula sebaliknya, jika Non Performing Financing

efisiensi kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

(NPF) turun, makaReturn On Asset(ROA) akan

operasinya. Bank yang sehat memiliki rasio BOPO

semakin meningkat, sehingga kinerja keuangan bank

kurang dari 1, sebaliknya bank yang kurang sehat

dapat dikatakan semakin baik.

memiliki rasio BOPO lebih dari 1. Semakin tinggi

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kolapoe

biaya

pendapatan

bank,

berarti

kegiatan

al. menunjukkan hasil bahwa Non Performing Loan

operasionalnya semakin tidak efisien sehingga

(NPL) berpengaruh negatif terhadap Return On

pendapatannya semakin kecil.

Asset(ROA). Hal ini karena NPL yang semakin

Hal ini didukung dengan hasil penelitian

meningkat akan meningkatkan biaya cadangan aktiva

Prasnanugraha, Wibowo dan Syaicu,serta Syafriyang

produktif.Berdasarkan uraian di atas maka dapat

dalam penelitiannya menyatakan bahwa variabel

diperoleh hipotesis yaitu:

BOPO

H1 : NPF berpengaruh negatif terhadap ROA.

Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah

2. Pengaruh CAR terhadap ROA

dilakukan, dapat dirumuskan hipotesis berikut:

berpengaruh

negatif

terhadap

ROA.

Pengujian CAR dan BOPO H3 :

Dinnul

BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA

4. Pengaruh NPF terhadap CAR

mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank. Semakin tinggi rasio NPF,

Peningkatan NPF disebabkan oleh adanya peningkatan pembiayaan bermasalah terhadap total

menunjukkan kualitas Pembiayaan bank syariah semakin buruk, sehingga akan meningkatkan BOPO.

pembiayaan yang dimiliki oleh Bank. Hal tersebut

Hal ini didukung dengan hasil penelitian

mengakibatkan pendapatan Bank akan menurun dan

Poernamawatieyang dalam penelitiannya menyatakan

Profitabilitas Bank akan mengalami penurunan,

bahwa variabel NPF berpengaruh positif terhadap

sehingga akan berdampak modal Bank akan menurun

BOPO. Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang

dan CAR akan semakin rendah. Dengan demikian

telah dilakukan, dapat dirumuskan hipotesis berikut:

hubungan NPF terhadap CAR adalah negatif.

H5 :

Hal ini didukung dengan hasil penelitian Poernamawatie, Margaretha dan Setiyaningrum yang

NPF berpengaruh positif terhadap BOPO

6. Pengaruh NPF terhadap ROA yang dimediasi oleh CAR

dalam penelitiannya menyatakan bahwa variabel NPF

Poernamawatie,

Margaretha

berpengaruh negatif terhadap CAR. Berdasarkan teori

Setyaningrumdalam

dan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat

bahwa NPF mempunyai pengaruh negatif terhadap

dirumuskan hipotesis berikut:

CAR.

.H4 :

menemukan bahwa NPF mempunyai pengaruh positif

NPF berpengaruh negatif terhadap CAR

5. Pengaruh NPF terhadap BOPO

ituSyafridalam

menemukan penelitiannya

terhadap ROA. Berdasarkan penjelasan di atas,

Menurut Jumingan Penilaian faktor kualitas asetdigunakan untuk mengukur efisiensi manajemen

dirumuskan hipotesis berikut: H6 : CAR memediasi pengaruh NPF terhadap

dalam menggunakanaset yang dimiliki bank. Dalam penelitian ini, rasio yang digunakanuntuk menilai Faktor Kualitas Aset adalah Rasio Non Performing

ROA 7. Pengaruh NPF terhadap ROA yang dimediasi oleh BOPO

Financing (NPF). Penilaian

Disamping

penelitiannya

dan

Poernamawatiedalam penelitiannya menemukan kualitas

aktiva

produktif

bahwa NPF mempunyai pengaruh positif terhadap

dikemukakan oleh adalah menilai jenis-jenis aktiva

BOPO. Disamping itu Kolapoetal dalam penelitiannya

suatu bank agar sesuai dengan ketetapan Bank

menemukan bahwa NPF mempunyai pengaruh

Indonesia,

negatif terhadap ROA. Berdasarkan penjelasan di

sehinggakemungkinan

diterimanya

kembali dana yang ditanam pada suatuinvestasi atau

atas, dirumuskan hipotesis berikut:

pembiayaan dapat diketahui.

H7 :

Penilaian kualitas aset dimaksudkan untuk menilai kondisi asetbank, termasuk antisipasi atas

BOPO memediasi pengaruh NPF terhadap ROA Penentuan sampel dalam penelitian ini

risiko gagal bayar dari pembiayaan(credit risk) yang

menggunakan

metode

akan muncul.Berdasarkan Surat Edaran Bank

Pengertian

Indonesia No.9/24/DPbS tahun2007 diakses dari

pengambilan

http://www.bi.go.id, tujuan dari rasio NPF adalahuntuk

pertimbangan-pertimbangan

purposive sampel

purposive sampling,

sampling. yaitu

cara

didasarkan

pada

tertentu yang

telah

yang

Pengujian CAR dan BOPO

Dinnul

ditetapkan oleh peneliti. Terdapat sampel yang memenuhi

persyaratan

dan

digunakan

Definisi Operasional Variabel dalam penelitian

pada

ini NPF sebagai variabel bebas, variabel terikat

penelitian ini adalah sebanyak 6 Bank Umum Syariah.

(Dependent Variabel) adalah ROA dan yang menjadi

Dimana unit analisis yang digunakan pada penelitian

variabel Intervening adalah CAR dan BOPO

ini berupa data panel dengan jumlah observasi yang

Hasil Penelitian

diamati adalah sebanyak 120 pengamatan.

1.

Analisis Deskriptif

Tabel 1 Analisis Deskriptif Variabel NPF, CAR, BOPO, dan ROA N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic NPF 120 .00 6.84 3.0485 1.55380 CAR 120 10.03 159.42 20.4172 20.71292 BOPO 120 47.60 183.34 89.2614 20.04112 ROA 120 .03 5.28 1.5246 1.04859 Valid N (listwise) 120 Sumber: diolah 2. Analisis Substruktur Tabel 2 Besar Pengaruh NPF terhadap CAR Model

R 0,579

Sumber: diolah Besarnya angka R adalah 0,579 angka tersebut mempunyai arti bahwa pengaruh NPF terhadap CAR adalah 57,9%. Tabel 3 Pengaruh NPF terhadap CAR Model (Constant) NPF

Standardized Coefficients Beta -7,715

T

Sig.

7,305 -7,709

0,000 0,000

Sumber: diolah Jika t-hitung > t-tabel atau (-) t-hitung <(-) t-tabel,

-

Didasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka t-

maka Ho ditolak dan Ha diterima dan sebaliknya t-

hitung sebesar -7,709<(-) t-tabel sebesar -

hitung < t-tabel atau (-) t-hitung >(-) t-tabel, maka Ho

1,98027, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

diterima dan Ha ditolak. Besarnya angka t-tabel

Artinya ada pengaruh NPF terhadap CAR.

dengan ketentuan α = 0,05 dan dk = (n-2) atau (120-

Besarnya pengaruh NPF terhadap CAR = -7,715

2) = 118. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t-

atau -77,15% dianggap signifikan dengan angka

tabel sebesar 1,98027.

signifikansi 0,000< α = 0,05.

Pengaruh NPF terhadap CAR.

2. Analisis Substruktur II

Pengujian CAR dan BOPO

Dinnul Tabel 4 Besar Pengaruh NPF terhadap BOPO Model

R 0,110

Sumber: diolah Besarnya angka R adalah 0,110 angka tersebut mempunyai arti bahwa pengaruh NPF terhadap CAR adalah 11,0%. Tabel 5 Pengaruh NPF terhadap BOPO Standardized Coefficients Beta

Model (Constant) NPF

T

-1,417

Sig.

23,194 -1,201

0,000 0,232

Sumber: diolah Jika t-hitung > t-tabel atau (-) t-hitung <(-) t-

- Didasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka t-

tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima dan

hitung sebesar -1,201>(-) t-tabel sebesar -

sebaliknya t-hitung < t-tabel atau (-) t-hitung >(-) t-

1,98027, sehingga Ho diterima dan Ha ditolak.

tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Besarnya

Artinya tidak ada pengaruh NPF terhadap BOPO.

angka t-tabel dengan ketentuan α = 0,05 dan dk = (n-

Besarnya pengaruh NPF terhadap BOPO = -1,417

2) atau (120-2) = 118. Dari ketentuan tersebut

atau -14,17% dianggap tidak signifikan dengan

diperoleh angka t-tabel sebesar 1,98027.

angka signifikansi 0,232> α = 0,05.

Pengaruh NPF terhadap BOPO.

3.

Analisis Substruktur III

Tabel 6 Pengaruh NPF, CAR dan BOPO terhadap ROA Model

R square 0,244

Sumber: diolah Besarnya angka R square adalah 0,244 angka tersebut mempunyai arti bahwa pengaruh NPF, CAR

Untuk mengetahui kelayakan model regresi digambarkan angka-angka dari tabel ANOVA.

dan BOPOterhadap ROA secara simultan adalah 24,4%. Tabel 7 ANOVA dengan nilai F dan Sig.

Sumber: diolah

Model Regression Residual Total

F 12,508

Sig. 0,000

Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan

Ho diterima dan Ha ditolak. Dari hasil perhitungan,

Ha diterima dan sebaliknya F-hitung < F-tabel, maka

diperoleh angka F-hitung sebesar 11,508> F-tabel

Pengujian CAR dan BOPO

Dinnul

sebesar 3,92 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

signifikansi 0,000<α = 0,05. Besar pengaruh variabel

Dengan demikian, model regresi tersebut sudah layak

lain di luar model regresi tersebut dihitung dengan

dan benar. Kesimpulannya adalah NPF, CAR dan

rumus: (1-r2) atau (1-0,244) = 0,756 atau sebesar

BOPO secara simultanmemengaruhi ROA. Besar

75,6%.

pengaruhnya adalah 24,4% dan signifikan dengan Tabel 8 Pengaruh NPF, CAR dan BOPO terhadap ROA Standardized Coefficients Beta

Model (Constant) NPF CAR BOPO

-0,199 0,015 -0,013

T

Sig.

6,798 -2,822 2,437 -2,457

0,000 0,006 0,016 0,016

Sumber: diolah Jika t-hitung > t-tabel atau (-) t-hitung <(-) t-

Didasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka t-

tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima dan

hitung sebesar -2,457<(-) t-tabel sebesar -

sebaliknya t-hitung < t-tabel atau (-) t-hitung >(-) t-

1,98027, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Besarnya

Artinya ada pengaruh BOPO terhadap ROA.

angka t-tabel dengan ketentuan α = 0,05 dan dk = (n-

Besarnya pengaruh BOPO terhadap ROA = -

2) atau (120-2) = 118. Dari ketentuan tersebut

0,013 atau 1,3% dianggap signifikan dengan

diperoleh angka t-tabel sebesar 1,98027.

angka signifikansi 0,016< α = 0,05.

a. Pengaruh NPF terhadap ROA.

Pengujian Variabel Mediasi

Didasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka t-

1.

Strategi

Causal

Step(Pengaruh

NPF

hitung sebesar -2,822<(-) t-tabel sebesar -

terhadap ROA dengan di Mediasi CAR)

1,98027, sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.

Hasil analisis ditemukan bahwa CAR signifikan

Artinya ada pengaruh NPF terhadap ROA.

terhadap ROA, setelah mengontrol NPF dengan nilai

Besarnya pengaruh NPF terhadap ROA = -0,199

signifikansi 0,0163< α = 0,05 dan koefisien regresi (b)

atau -19,9% dianggap signifikan dengan angka

= 0,0154. Selanjutnya ditemukan dirrect effect c’

signifikansi 0,006< α = 0,05.

sebesar -0,1985 yang lebih besar dari c = -0,2987.

b. Pengaruh CAR terhadap ROA.

Pengaruh variabel independen NPF terhadap variabel

Didasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka t-

dependen ROAbertambah dan signifikan 0,0056< α =

hitung sebesar 2,822> t-tabel sebesar 1,98027,

0,05 setelah mengontrol variabel intervening CAR.

sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada

Dapat disimpulkan bahwa model ini termasuk ke

pengaruh

dalam partial mediationatau terjadi mediasi, dimana

CAR

terhadap

ROA.

Besarnya

pengaruh CAR terhadap ROA = 0,015 atau 1,5%

variabel

dianggap signifikan dengan angka signifikansi

langsungvariabel ROA maupun tidak langsungdengan

0,016< α = 0,05.

melibatkan variabel intervening CAR atau dapat

c. Pengaruh BOPO terhadap ROA.

NPF

mampu

memengaruhi

secara

Pengujian CAR dan BOPO

Dinnul

dikatakan bahwa CAR memediasi hubungan antara

Dapat disimpulkan bahwa model ini termasuk ke

NPF dan ROA.

dalam unmediatedatau tidak terjadi mediasi, dimana

2.

Strategi

Causal

Step(Pengaruh

NPF

terhadap ROA dengan di Mediasi BOPO)

variabel

NPF

mampu

memengaruhi

secara

langsungvariabel ROA tanpa melibatkan variabel

Hasil analisis ditemukan bahwa BOPO signifikan

intervening BOPO atau dapat dikatakan bahwa

terhadap ROA, setelah mengontrol NPF dengan nilai

BOPOtidak memediasi hubungan antara NPF dan

signifikansi 0,0155< α = 0,05 dan koefisien regresi (b)

ROA.

= -0,0132. Selanjutnya ditemukan dirrect effect c’

Pengujian Sobel Test

sebesar -0,1985 yang lebih besar dari c = -0,2987.

1.

Pengaruh variabel independen NPF terhadap variabel

Pengaruh NPF terhadap ROA dengan variabel intervening CAR

dependen ROA bertambah dan signifikan 0,0056< α =

Hasil analisis dengan Sobel Test Calculator For The

0,05 setelah mengontrol variabel intervening BOPO.

Signification of Mediation Kris Preacher:

Sobel Test Statistik Two-tailed probability

Hasil analisis dengan sobel tes menunjukkan

: -2,33010915 : 0,01980038

signifikan. Sejalan dengan temuan sebelumnya

nilai statistik (z-value) untuk pengaruh variabel CAR

menggunakan strategi causal step, maka hipotesis

sebagai variabel intervening antara variabel NPF dan

mediasi didukung.

ROA sebesar -2,33010915 dan signifikan pada Two-

2.

Pengaruh NPF terhadap ROA dengan

tailed probability dengan angka 0,01980038. Karena

variabel intervening BOPO

z-value> 1,96 atau (-) z-value<-1,96danp-value< α =

Hasil analisis dengan Sobel Test Calculator

0,05, maka dapat disimpulkan bahwa inderect effect

Sobel Test Statistik Two-tailed probability

Hasil analisis dengan sobel tes menunjukkan

For The Signification of Mediation Kris Preacher:

: 1,07791193 : 0,28107306

signifikan. Sejalan dengan temuan sebelumnya

nilai statistik (z-value) untuk pengaruh variabel BOPO

menggunakan strategi causal step, maka hipotesis

sebagai variabel intervening antara variabel NPF dan

mediasi tidak didukung.

ROA sebesar 1,07791193 dan tidak signifikan pada

PEMBAHASAN

Two-tailed probability dengan angka 0,28107306.

1.

Pengaruh NPF terhadap ROA

Karena z-value< 1,96 atau p-value> α = 0,05, maka

Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPF

dapat disimpulkan bahwa inderect effect tidak

berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA.

Pengujian CAR dan BOPO

Dinnul

Semakin besar rasio NPF makasemakin besar biaya

Prasnugraha (2007), Puspitasari (2009), Wibowo dan

cadangan penghapusan kredit yang mengakibatkan

Syaichu (2013), dan Dewi dkk (2015) yang

pendapatan suatu bank menurun sehingga akan

menyimpulkan bahwa BOPO berpengaruh negatif

menurunkan ROA. Hal ini sesuai dengan penelitian

terhadap ROA.

yang dilakukan oleh Kolapo et al.(2012), dan Dewi

4.

dkk (2015) menemukan bahwa NPF berpengaruh

Pengaruh NPF terhadap CAR Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPF

negatif terhadap ROA.

berpengaruh negatif terhadap CAR. Semakin besar

2.

Pengaruh CAR terhadap ROA

risiko kredit yang dihadapi suatu bank akan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR

meningkatkan pembentukan cadangan Penyisihan

berpengaruh positif signifikan terhadap ROA, artinya

Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) dari ekuitas

kenaikan CAR akan diikuti oleh kenaikan ROA secara

yang dimiliki, sehingga berkurangnya bagian dari

signifikan dan sebaliknya. Menurut ZimmermanCAR

ekuitas yang merupakan komponen kecukupan

merupakan salah satu variabel yang dapat digunakan

modal.Hal ini sesuai dengan penelitian yang

sebagai dasar pengukuran kinerja bank, yang

dilakukan oleh Poernamawatie (2009), Margaretha

tercermin dalam komponen CAMEL (Capital, Asset,

dan Setiyaningrum (2011)menemukan hubungan

Management, Earning, Liquidity). Oleh karena itu

negatif dari NPF dan CAR.

besarnya modal suatu bank akan memengaruhi

5.

Pengaruh NPF terhadap BOPO

jumlah aktiva produktif, sehingga semakin tinggi asset

Hasil penelitian menunjukkan bahwa NPFtidak

utilization maka modal harus bertambah. Sehingga

berpengaruh terhadap BOPO.Hal ini lebih sesuai

dapat disimpulkan bahwa semakin besar CAR, maka

dengan teori bagi hasil/Profit-loss sharingyang berarti

ROA juga semakin besar, dalam hal ini kinerja

keuntungan dan atau kerugian yang mungkin timbul

perbankan semakin membaik. Hal ini sesuai dengan

dari kegiatan ekonomi/bisnis ditanggung bersama-

penelitian Puspitasari (2009), Sudiyatno dan Suroso

sama.Dalam atribut nisbah bagi hasil tidak terdapat

(2010) yang menyimpulkan bahwa CAR berpengaruh

suatu fixedand certain return sebagaimana bunga,

positif terhadap ROA.

tetapi dilakukan profit and loss sharing berdasarkan

3.

Pengaruh BOPO terhadap ROA

produktifitas nyata dari produk tersebut, sehingga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa BOPO

peningkatan NPF tidak akan mempengaruhi BOPO

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA,

Bank Umum Syariah.

artinya kenaikan BOPO akan diikuti oleh penurunan

6. Pengaruh NPF terhadap ROA dengan Variabel

ROA secara signifikan dan sebaliknya. Menurut

Intervening CAR

Wibowo bank yang sehat memiliki rasio BOPO kurang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR

dari 1, sebaliknya bank yang kurang sehat memiliki

signifikan sebagai mediasi variabel NPF terhadap

rasio BOPO lebih dari 1. Semakin tinggi biaya

ROA.Hal

pendapatan bank, berarti kegiatan operasionalnya

Poernamawatie

semakin tidak efisien sehingga pendapatannya

Setyaningrum (2011)yang menyimpulkan bahwa NPF

semakin kecil. Hal ini sesuai dengan penelitian

mempunyai

ini

sesuai

dengan

(2009),

pengaruh

hasil

penelitian

Margaretha

negatif

terhadap

dan CAR.

Pengujian CAR dan BOPO

Dinnul

Disamping ituSyafri (2012) dalam penelitiannya

modal yang dimilikki dan meningkatkan pangsa

menemukan bahwa NPF mempunyai pengaruh positif

pasarnya. Apabila tidak diawasi dapat memicu

terhadap ROA.

terjadinya bubble pada asset price yang pada

7. Pengaruh NPF terhadap ROA dengan Variabel

akhirnya

Intervening BOPO

dapat

menyebabkan

resesi

dalam

perekonomian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa BOPO tidak signifikan sebagai mediasi variabel NPF

DAFTAR PUSTAKA

terhadap ROA.Hal ini lebih sesuai dengan teori bagi

Agus Sartono. Manajemen Keuangan Teori Dan

hasil/Profit-loss sharing yang berarti keuntungan dan

Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. 2001.

atau kerugian yang mungkin timbuldari kegiatan ekonomi/bisnis

ditanggung

bersamasama.Dalam

atribut nisbah bagi hasil tidak terdapat suatu fixed and certain return sebagaimana bunga,tetapi dilakukan profit and loss sharing berdasarkan produktifitas nyata dari produk tersebut, sehingga peningkatan BOPO tidak signifikan sebagai mediasi variabel NPF

SIMPULAN DAN SARAN Manajemen Bank agar lebih berhati-hati dalam menyalurkan kredit karena risiko kredit yang muncul mempengaruhi

profitabilitas

suatu

berperilaku

antisipasif

modal,

efisiensi,

bank.Meskipun terhadap

dan

bank

telah

risiko

yang

ditimbulkan dari kredit ditandai dengan adanya pengaruh negatif risiko kredit terhadap besarnya biaya per satu unit pendapatan, tetapi risiko kredit yang dihadapi bank juga berpengaruh negatif terhadap profitabilitas perbankan.Maka penting bagi manajemen bank untuk lebih mempertimbangkan character, capacity, collateral dalam penyaluran kredit serta condition of economic. Bank Indonesia, agar memperhatikan bahwa pengaruh

negatif

kecukupan

Amrillah.“Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2005-2009”. Program Pascasarjana Universitas Diponogoro Semarang, Indonesia. 2010. Arifin,

terhadap ROA Bank Umum Syariah.

dapat

Antonio, Muhammad Syari’I. “Bank Syariah dari Teori Ke Praktek”.Gema Insani Pers-Tazkia. Jakarta. Indonesia. 2007.

modal

terhadap

profitabilitas menunjukkan bank-bank di Indonesia mengejar pertumbuhan asset untuk mengoptimalkan

Zainul. “Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah”.Azkia.Tangerang. Indonesia. 2009.

Almilia, Luciana Spica dan Herdiningtyas, Winny. “Analisis Rasio Camel Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002”, Jurnal Akuntansi &Keuangan, Vol. 7, No. 2, 2005. pp. 131-147. Amir Machmud dan Rukmana. Bank Syariah, Teori, kebijakan,Dan Studi Empiris di Indonesia. Jakarta :Erlangga. 2010. Bank Indonesia.Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tentang PenilaianTingkat Kesehatan Bank Umum.(Jakarta. 2011).hlm.6-8. Baron, R. M and Kenny, D. A.. “The ModeratorMediator Variable Distinction in Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, and Statistical Considerations”. (Journal of Personality and Social Psychology. Vol. 51, No. 6, 1173-1182. American Psychological Association, Inc. 1986).

Pengujian CAR dan BOPO

Dinnul

Biro Riset Infobank.Rating 120 Bank di Indonesia per Desember 2010-2011. (Majalah Infobank, No. 399. 2012). hlm.28-33. Bilal, Muhammad , dkk. Influence of Bank Specific and Macroeconomic Factors on Profitability of Commercial Bank.Research Journal of Finance and Accounting vol.4, no.2, 2013. Dendawijaya, Lukman. Manajemen Perbankan. Penerbit : Ghalia Indonesia, Jakarta. 2005.

Grafindo Persada. Jakarta. Indonesia. 2010. Kasmir.

“Dasar-dasar Perbankan Edisi Revisi”.Rajawali Pers. Jakarta. Indonesia. 2011.

Kasmir. Manajemen Perbankan. Edisi Pertama. Penerbit Raja Grafindo Persada. Jakarta. 2000.

Febrianthi A. Puji. Pengaruh CAR, BOPO, NPF, dan FDR Terhadap ROA Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Ilmiah Universitas Bakrie. Vol: 1 No.02. 2013.

Kolapo T. Funso, Ayeni R. Kolade, and Oke M. Ojo. Credit Risk And Commercial Banks’Performance In Nigeria: A Panel Model Approach. Australian Journal of Business and Management Research, 2(2).2012, pp:31-38.

Ferdinand, Augusty. “Metode Penelitian Manajemen”.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2011.

Kuncoro, Mudrajat. “Metode Kuantitatif, Teori dan Aplikasi untuk Bisnis Ekonomi”. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. 2007.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program (edisi ketujuh)”.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.2013.

LPPS (Laporan Perkembangan Perbankan Syariah), (Bank Indonesia: 2010), hlm. 1.

Hasbi, Hariandy dan Tendi Haruman. “ Banking: According to Islamic Sharia Concepts and Its Performance in Indonesia.” International Review of Business Research Papers, Vol. 7, No. 1, 2011. pp. 60 – 76. Ho, Thomas S.Y, and Anthony Saunders. The Determinantas of Bank Interest Margins: Theory and Empirical Evidence. Journal of Financial and Quantitative Analysis. 16(4). 1981., pp: 581-584. Indira, Januarti. Variabel Proksi CAMEL dan Karakteristik Bank Lainnya Untuk Memprediksi Kebangkrutan Bank di Indonesia. (Jurnal Bisnis Strategi. Vol.10. Desember.2002).hlm.1-26. Ismail.“Perbankan Syariah”. Kencana. Surabaya. Indonesia. 2010. Jumingan. ”Arah dan Perkembangan Kebijakan Perbankan Nasional”, Ventura, Vol.5, No.1, April, 2006. pp.1-13. Karim, Adiwarman A. “Bank Syariah: Analisis Fiqih dan Keuangan, Edisi Keempat”. Raja

Manurung, Ratlan, P. R. “Analisis Jalur Path Analysis Teori dan Aplikasi dalam Riset Bisnis”. Jakarta. Penerbit Rineka Citra. 2014. Margaretha, Farah dan Diana Setyaningrum. Pengaruh Risiko, Kualitas Manajemen, Ukurandan Likuiditas Bank terhadap Capital Adequacy Ratio Bank-Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (Jurnal Akuntansi dan Keuangan, vol. 13, no. 1. 2011).hlm.47-56. Muhammad. “Manajemen Dana Bank Syariah”. Rajawali Pers, PT. Rajagrafindo Persada: Jakarta. 2014. Noor, Juliansyah. “Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah”. Jakarta. Penerbit Kencana Prenada Media Group. 2011. Nurcahyaningtyas Ayu Oktaviana. Pengaruh ROA, BOPO, LDR dan NPL terhadap Permodalan (CAR) BPR (Studi Kasus BPR di Kabupaten Kediri).Jurnal Ilmiah Jurusan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang.2015.

Pengujian CAR dan BOPO

Dinnul

Pandia, Frianto.“Manajemen Dana dan Kesehetan Bank”. Jakarta: Rineka Cipta. 2012. Poernamawatie, Fahmi. Pengaruh Resiko Kredit terhadap Kinerja Keuangan pada BankBank Persero yang terdaftar di BEI. (Jurnal Manajemen, Vol.6, No.1.(Fakultas Ekonomi Universitas Gajayana.Juni 2009). hlm.7190. Prasnanugraha, Ponttie. Analisis Pengaruh rasiorasio Keuangan Terhadap kinerjaBank Umum di Indonesia. Tesis Pasca Sarjana Magister Sains Akuntansi UNDIP. 2007. Preacher, K. J., Rucker, D. D and Hayes, A. F. “Addressing Moderated Mediation Hypotheses: Theory, Methods, and Prescriptions”. (Multivariate Behavioral Research, 42(1), 185–227. Lawrence Erlbaum Associates, Inc. 2007). Rahim, Rida dan Yuma Irpa. Analisa Efisiensi Operasional terhadap Profitabilitas pada BankUmum Syariah dan Unit Syariah (Studi Kasus BSM dan BNI Syariah). Jurnal Bisnis dan Manajemen,4(3). 2008.hlm.119. Republik

Indonesia.Undang-Undang Republik Indonesia No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan syariah.2008.hlm.11-18.

Riyadi, Selamet. Banking Assets and Liability Management, Edisi Ketiga. Jakarta: LembagaPenerbit Fakultas Ekonomi UniversitasIndonesia. 2006. Rivai, Veithzal dan Veithzal, A P. “Islamic Financial Management”.Jakarta: Rajawali Pers. 2008. Rodoni, A. dan Hamid, A. “Lembaga Keuangan”. Zikrul Hakim. Jakarta. Indonesia. 2007. Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah. Yogyakarta: Ekonosia. 2008. Sudiyatno, Bambang dan Jati Suroso.Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR danLDR terhadap Kinerja Keuangan pada Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia (Periode 2005-2008).

Dinamika Keuangan dan 2(2).2010. hlm.125-137.

Perbankan,

Sugiyono. “Statistika untuk Penelitain”.Bandung: Alfabeta. 2009. Suwiknyo,

Dwi.Jasa-Jasa Perbankan Syari’ah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2010.

Syafri. Factors Affecting Bank Profitability in Indonesia. The 2012 International ConferenceBusiness and Management.2012, pp: 236-242. Taswan.Manajemen Lembaga KeuanganEdisi 2. Lembaga Penerbitan FEUI, Jakarta. 2010. Wibowo. “Manajemen Kinerja (Edisi Ke 3)”. Jakarta. Penerbit: Rajawali Pers. 2013. Wibowo S. Edhi dan Syaichu Muhammad.Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO, NPF, Terhadap Profitabilitas Bank Syariah. Diponogoro Journal Of Management. Vol: 2 No.2. 2013. hlm.1-10. Yamin, Sofyan dan Heri Kurniawan. “Generasi Baru Mengolah Data Penelitian denganPartial Least Path Modeling”. Jakarta: Salemba Empat. 2011. Yaya, R., A.E. Martawireja, dan A. Abdurahim. “Akuntansi Perbankan Syariah: Teori dan Praktik Kontemporer”. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Salemba Empat. Jakarta. 2009. Yuliani, “Hubungan Efisiensi Operasional Dengan Kinerja Profitabilitas pada sector perbankan yang Go Public di Bursa Efek. (Jakarta: Jurnal Manajemen dan Bisnis.2007). hlm. 25. Zainuddin, Ali. Hukum Perbankan Syariah.Jakarta : Sinar Grafika. 2010. Zimmerman, Gary C.“Factor Influecing Community Bank Performance in California”. FBRSF Economic Review, Number.1, 1996. pp.2642. Zulfikar, Taufik. Pengaruh CAR, LDR, NPL, BOPO, dan NIM Terhadap Kinerja Profitabilitas (ROA) Bank Perkreditan Rakyat di

Pengujian CAR dan BOPO Indonesia.E-Journal Graduate Unpar. Vol: 1 No.2. 2014.

Dinnul Zulkifli,

Sunarto. “Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah”. Zikrul Hakim. Jakarta. Indonesia. 2008.