PENILAIAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PERFORMANCEBASED

Telaahan mutu profesional dilakukan berdasarkan survei-survei standar mutu yang juga ... Cukup air bersih di ruang bersalin 2. Pelayanan persalinan di...

6 downloads 558 Views 345KB Size
PENILAIAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PERFORMANCEBASED FINANCING PROGRAM, FLORES, NTT

I.

PENDAHULUAN

PBF mempromosikan satu struktur manajemen otonomi yang inovatif, berdasarkan prinsip "pemisahan” peran antara pengguna, penyedia dan penentu kebijakan pelayanan kesehatan seperti diuraikan dalam Laporan Bank Dunia Tahun 2004. Pemberian insentif kinerja tidak hanya berdasarkan pencapaian kegiatan, tetapi juga kualitas hasil. Gagasan dasar PBF adalah bahwa keberhasilan akan memotivasi untuk diperolehnya insentif yang lebih besar, serta tercapainya kepuasan penyedia, pengguna dan penentu kebijakan. Penentuan insentif akan didasarkan pada pencapaian indikator (termasuk indikator SPM) yang sudah ditetapkan dari awal di tiap unit pelayanan kesehatan. Indikator keberhasilan dirumuskan untuk dapat mengukur hasil. Indikator yang berkaitan dengan kuantitas dan kualitas harus secara hati-hati dipilih berdasarkan prioritas nasional dan lokal untuk menjamin akuntabilitas dan keterlibatan masyarakat serta penentu kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan monitoring indikatornya. Pelaksanaan Intervensi PBF dilaksanakan pada tahun 2009 di 2 kabupaten di Provinsi NTT, yaitu: Kabupaten Ngada dan Nagekeo Evaluasi akan kemajuan dan dampak dati intervensi PBF terdiri dari 2 komponen utama, yakni survey Rumah Tangga dan Telaah Mutu Profesional Telaahan mutu profesional dilakukan berdasarkan survei-survei standar mutu yang juga dilakukan pada program-program PBF lainnya. Tujuan dari telaahan mutu di fasilitas kesehatan adalah untuk mengidentifikasi masalah-masalah terkait mutu dan menetapkan target-target yang realisitis untuk intervensi PBF..

II.

TUJUAN

Penilaian dilakukan untuk melihat mutu pelayanan kesehatan di unit pelayanan kesehatan terpilih sebagai sampel sebelum dan sesudah intervensi PBF

III.

METODA

Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara, observasi, dan pengambilan data sekunder yang berhubungan dengan studi ini, misalnya ketersediaan obat, dan sebagainya. Baik studi dasar ataupun studi akhir menggunakan instrumen penilaian yang sama.  Instrumen Penelitian Instrumen penelitian disusun dengan mengakomodir 11 kelompok indikator dimana secara keseluruhan mencakup 106 sub indikator mutu yang sudah ditetapkan, meliputi antara lain: pelacakan mengenai obat-obatan esensial, pelayanan laboratorium, keluarga berencana, imunisasi, ANC, pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kunjungan rawat jalan dan beberapa indikator manajemen umum. Setiap indikator akan diberi nilai/bobot: 1 sampai 5, tergantung bobotnya. Dengan 106 sub- indikator tersebut, setiap fasilitas kesehatan mungkin dapat mencapai skor maksimum 150 poin (100%).  Informan Penelitian Informan di Puskesmas, meliputi: 1. Kepala Puskesmas 2. Pelaksana/Penanggungjawab Rawat Jalan Puskesmas 3. Pengelola KB-KIA Puskesmas 4. Pengelola Program Tuberkulosa Puskesmas 5. Pengelola Program Imunisasi Puskesmas 6. Pengelola Obat Puskesmas 7. Pelaksana/Penanggungjawab Rawat Inap Puskesmas 1

Informan di RSUD Bajawa, meliputi : 1. Direktur RSUD 2. Kepala Tata Usaha RSUD 3. Pengelola KB-KIA dan Imunisasi RSUD 4. Pengelola Catatan Medis Rawat Jalan dan Rawat Inap RSUD 5. Pengelola Laboratorium RSUD 6. Pengelola Bank Darah RSUD 7. Pengelola Gudang Obat dan Apotek RSUD 8. Pelaksana/Penanggungjawab Rawat Jalan RSUD 9. Pelaksana/Penanggungjawab Rawat Inap RSUD 10. Pelaksana Ruang Bersalin (VK) RSUD dan Ruang Rawat Pasca Persalinan RSUD

Indikator

1. Total Indikator Umum Fasilitas Kesehatan

Nilai Acuan

6

2. Total Indikator Higiene dan Sanitasi

13

3. Nilai Total untuk Konsultasi Rawat Jalan dan Ruang Gawat Darurat

24

4. Nilai Total untuk Persalinan

25

Nilai masing 2

INDIKATOR PENILAIAN

1 1 1 1 1

1. 2. 3. 4. 5. 6.

2 1 2 5 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1

1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

2 1

Peta cakupan wilayah kerja Rencana Kerja Triwulanan Notulen Pertemuan Teknis Bulanan Tersedia Formulir Rujukan Dokumen Fasilitas Pelayanan tersimpan baik Mudah terhubung dengan fasilitas rujukan

Air besrsih Tempat sampah diruang tunggu Kamar mandi-Toilet/WC Penanganan limbah medis Penggunaan Autoclave Ruang suntik higienis Area Ruang tunggu Tarif, jam bicara, nama dokter Ruang Rawat Jalan baik dan terpish Pelayanan Gawat-Darurat di malam hari Tersedia dokter sepanjang tahun Petugas berpakaian rapi-bersih Register pasien lengkap, mutakhir Protap penanganan Penyakit Menular Pasien yang dapat AB <50% Melakukan pengobatan Malaria Melakukan pengobatan ISPA Melakukan pengobatan Diare Melakukan Rujukan TB dini Tersedia Stethoscope & Tensimeter yang berfungsi baik Thermometer berfungsi baik Tersedia Otoskop dan berfungsi baik Tenmpat tidur periksa baik Timbangan badan tersedia & berfungsi baik Cukup air bersih di ruang bersalin Pelayanan persalinan di malam hari Limbah dibuang secara benar Ruang persalinan kondisi baik Tersedia partogram cukup APGAR diambil secara benar pasca salin (menit 1-5-10) Persalinan ditolong bidan atau dokter Pita ukur panjang badan, Stetoskop Obstetrik dan Aspirator tersedia baik 9. Tersedia Vacuum Extractor 10. Sarung tangan steril tersedia cukup 2

Indikator

5. Nilai Umum Pelayanan KB

Nilai Acuan

20

6. Nilai Total Pelayanan Imunisasi

11

7. Nilai Total Umum Pelayanan ANC

8

8. Total Laboratorium

9. Total manajemen Obat Esensial

10. Nilai Total obat Esensial yang di Monitor

7

10

Nilai masing 2 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 3 3 2 2

INDIKATOR PENILAIAN 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Partus set steril & lengkap Episiotomi set steril & lengkap Meja bersalin kondisi baik Timbangan bayi tersedia berfungsi Perlengkapan bayi baru lahir Keranjang untuk linen kotor tersedia dan digunakan Tersedia kelambu di ruang rawat pasca salin Tempat tidur rawat pasca salin kondisi baik Jumlah ruang bersalin cukup Minimal 1 perawat terlatih dalam pelayanan KB Kerahasiaan di ruang KB terjamin Metoda2 KB terpampang sebagai sarana demonstrasi Data pelaporan tareget dan pencapaiannya Rencana kegiatan program KB Persediaan alkon (pil, suntik, IUD, implan) Tersedia formulir rujukan Vasektomi/tubektomi & ada protapnya Tersedian Register KB, informasi lengkap Tersedia lembaran status pasien & terawat baik

2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2

8. 9. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1. 2. 3. 4. 5.

Perhitungan target imunisasi lengkap yang benar Penyimpanan vaksin dengan baik Stok vaksin lengkap dan cukup Clod chain management Kondisi kulkas penyimpan vaksin yang mamadai Iceblock/cold box beku dengan baik ketersediaan jarum suntik Ketersediaan stok KMS Registrasi imunisasi yang lengkap dan mutakhir Rencana strategis mengcakup semua ibu hamil Timbangan tersedia dan berfungsi Tersedia status/kartu priksa bumil denga data lengkap Tersedia stok buku KIA untuk ibu hamil Tersedia register pelayanan bumil yang lengkap datanya & mutakhir

2 1 1 1 1 1

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Staf laboratorium yang terlatih Pelayanan pemeriksaan Albuminuria dan gula darah Mikroskop binokuler berfungsi Ketersediaan centrifuge berfungsi Pembuanagn limbah laboratorium yang benar Tenaga klaboran gunakan desinfektan utk pipet sudah terpakai

2 2 2 2 2

1. 2. 3. 4. 5.

Petugas menjaga kemutakhiran kartu stok dan stok obat Obat diterima dengan jumlah cukup Obat esensial disimpan dg benar Pengiriman/suplai obat berdasarkan permintaan/kebutuhan Tak ada obat kedaluwarsa ataupun label yang salah

1.

Obat Esensial (15 jenis) dimonitor dan dalam kondisi aman

15 x 1 15

3

Indikator

Nilai Acuan

11. Nilai Total Pasien Rawat Inap

11

NILAI KESELURUHAN (11)

150

IV.

Nilai masing 2 1 3 2 1 2 1 1 1 150

INDIKATOR PENILAIAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Daftar dan Laporan Nakes tugas malam Furniture medis tersedia dan dalam kondisi baik Ruang perawatan Zaal, kondisi bersih & baik Ketersediaan lampu dimalam hari Kerahasiaan pasien terjamin Register pasien rawat inap terjaga dan dengan data lengkap Kartu pasien rawat inap terjaga dan mutakhir Tersedia stok transfusi darah

106 Sub-Iindikator

PELAKSANAAN PENELITIAN

Penelitian Mutu Profesional (Quality Survey) awal Studi PBF ini dilakukan pada tanggal 25 Juni-tu1 Juli 2009, dan Penelitian Mutu akhir dilaksanakan pada tanggal 23-28 Mei 2011 Fasilitas yang mengalami penilaian awal dan akhir adalah Lokasi Penilaian awal dan akhir dialami oleh: 1. 2. 3. 4. 5.

Puskesmas Waepana, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada Puskesmas Koeloda, kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada Puskesmas Boawae, KecamatanBoawae, Kabupaten Nagekeo Puskesmas Danga, Kecamatan Aesesa, kabupaten Nagekeo RSUD Bajawa, Ngada.

Sebaliknya ada fasilitas yang dinilai pada akhir tetapi tidak pada awalnya, Puskesmas Watumanu, Kecamatan Jerebu’u, Kabupaten Ngada. Semua Puskesmas adalah adalah fasilitas dengan tempat tidur, kecuali Pkm Koeloda. Walaupun demikian puskesmas ini dapat melakukan pelayanan persalinan atas dasar kemanusiaan, karena bidan bertempat tinggal di lokasi tersebut. V.

HASIL PENILAIN AWAL vs AKHIR

Pada studi awal ditemukan secara umum, bahwa: RSUD memiliki nilai yang lebih baik daripada rata-rata Puskesmas. Sebaliknya pada studi akhir didapat bahwa rata-rata puskesmas mempunyai nilai lebih baik dari pada RSUD. Pada studi awal, masing-masing nilai fasilitas (tanpa rawat inap) berkisar antara 53-79, sehingga rata-rata setiap fasilitas menjadi 62.75. Pada studi akhir ini nilai meningkat berkisar antara 94-109, dengan rata-rata menjadi 105. Pada studi awal, nilai masing-masing fasilitas dengan rawat inap (tanpa Puskesmas tanpa Rawat Inap) berkisar antara 67-90, meningkat dengan rata-rata 70, pada studi akhir berkisar antara 101-119 bila termasuk Puskesmas Koeloda (Rawat Inap hanya persalinan), dan rata-rata nilai per-fasilitas menjadi 112.3. Di antara golongan puskesmas tanpa fungsi rawat inap, Puskesmas Waepana memiliki nilai tertinggi (68) saat studi awal. Saat ini nilai tertinggi dipegang oleh Puskesmas Boawae (109). Diantara golongan Puskesmas dengan tugas rawat inap, Puskesmas Danga bernilai tertinggi (72) pada studi awal. Pada studi akhir Puskesmas Boawae (119) adalah yang tertinggi. RSUD Bajawa selama kurun waktu 2 tahun ini juga mengalami peningkatan, yang semula hanya 90 sekarang menjadi 112. 4

Dengan kata lain semua fasilitas kesehatan, baik rawat inap atau bukan, semua telah mengalami perbaikan mutu pelayanan. Untuk kategori Puskesmas dalam hal diluar pelayanan rawat-inap, rata-rata peningkatan score 67%; bila diantara Puskesmas dengan fungsi pelayanan rawat-inapnya juga, maka rata-rata kenaikan score 73%. Bilauntuk kategori semua fasilitas yaitu puskesmas dan RS, maka kualitas pelayanan fasilitas diluar fungsi rawat inap meningkjat rata-rata 49%; dan bila termasuk fungsi fasilitas dalam rawat-inap maka peningkatan rata-rata 60% Terlihat nyata bahwa dalam semua bidang(11) semua fasilitas mengalami peningkatan score dalam kurun waktu 2 tahun (Puskesmas 31-597%). Bidang-bidang yang cukup signifikan meningkat dalam kurun waktu 2 tahun ini a.l. (dalam 7 urutan mulai tertinggi dampaknya, terutama Puskesmas): a. b. c. d. e. f. g.

Kualitas Higiene dan Sanitasi, dimana a.l. semua fasilitas sekarang mempunyai incinerator - 597% Fungsi dan Kualitas Pelayanan Rawat-Inap - 106% Fungsi dan Kualitas Pelayanan Rawat jalan dan Gawat Darurat - 95% Kualitas Pelayanan Ante-Natal Consultation - 71% Pelayanan Kualitas penjagaan obat esensial - 69% Indikator Umum Fasilitas Kesehatan (business plan, rapat teknis rutin, penjagaan dokumen, pelayanan rujukan, dll.) - 60% Kualitas Pelayanan Persalinan - 47%

Nagekeo Indikator 1. Total Indikator Umum Fasilitas Kesehatan 2. Total Indikator Higiene dan Sanitasi 3. Nilai Total untuk Konsultasi Rawat Jalan dan Ruang Gawat Darurat

Nilai Tahun Acuan

Ngada

Pusk Pening Koeloda Waepana Watumanu katan (%)

Rata2 RSUD PeningBajawa katan (%)

Boawae

Danga

2009

3

5

2

3

-

3.25

1

3.2

2011

5

6

5

5

5

5.2 (60)

4

5 (56)

2009

3

2

0

2

-

2011

12

13

10

13

13

2009

8

8

8

8

-

6

13

1.75 12.2 (597) 8

3.4

10

12.16 (257)

12

9

13

15.6 (95)

24 2011

21

13

13

16

15

2009

16

17

8

14

-

2011

21

21

21

20

18

11

11

13

-

14

16

16

16

16 (78) 18

13.75 4. Nilai Total untuk Persalinan 5. Nilai Umum Pelayanan KB

15.2 21

25

2009

11

20 2011

18

20.2 (47) 11.5 16 (39)

20.5 (35) 11.2

22 10

15 (34)

12

5

Nagekeo Indikator

Nilai Tahun Acuan

6. Nilai Total Pelayanan Imunisasi

11

7. Nilai Total Umum Pelayanan ANC

8

8. Total Lab

9. Total Manajemen Obat Esensial 10. Nilai Total Obat Esensial yang di Monitor SUB TOTAL

11. Nilai Umum Puskesmas Rawat Inap/RSUD TOTAL NILAI

Ngada

Pusk Pening Koeloda Waepana Watumanu katan (%) 5.5 5 9 -

Rata2 RSUD PeningBajawa katan (%) 5 3

Boawae

Danga

2009

5

3

2011

7

7

6

7

11

2009

1

4

1

1

-

2011

3

3

3

3

3

3 (71)

3

3 (36)

2009

6

7

3

3

-

4.75

7

5.2

2011

7

6

7

6

5

6.2 (31)

7

6.3 (21)

2009

4

4

10

6

-

6

4

5.6

2011

6

10

6

10

8

8 (33)

6

7.67 (37)

2009

6

6

5

9

-

6.5

6

6.4

2011

9

13

7

12

14

11 (69)

13

11.33 (77)

2009

63

67

53

68

-

62.75

79

70

2011

109

106

94

108

108

2009

4

5

-

-

-

2011

10

10

(7)

10

-

2009

67

72

(53)

68

--

2011

119

116

(101)

118

-

7

10

15

139

11

150

7.6 (38) 1.75

105 (67) 4.5 9.25 (106) 65 112.4 (73)

7 (40) 2.2

4 4

104.3 (49) 5

101 11

9.6 (92)

11

70

90

112.3 (60)

112

6

DAFTAR PUSTAKA 

Departemen Kesehatan RI, 2000, Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut Untuk Penanggulangan Pneumonia Pada Balita, Jakarta.



Departemen Kesehatan RI, 2006, Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria, Jakarta.



Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1215/Menkes/SK/XI/2001 tentang Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare, Jakarta



PBF Quality Survey, Cordaid - PT. Bahana Mitra Buana

Makassar, 30 September 2011 Nd. Sri Durjati Boedihardjo, MD., Sp.GK., M.Sc, Ph.D., IBCLC.

7