PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEMAJUAN

Download Assalamualaikum Wr.Wb. Segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan inayahnya, sehin...

0 downloads 447 Views 2MB Size
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEMAJUAN TEKNOLOGI (PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI) MELALUI MEDIA GAMBAR DAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh: TYAS ANDARU NIM : 115-13-062

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

i

ii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEMAJUAN TEKNOLOGI (PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI) MELALUI MEDIA GAMBAR DAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 WONOSEGORO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh: TYAS ANDARU NIM : 115-13-062 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

iii

iv

v

vi

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO َّ ‫) هللاُ ال‬١( ‫قُلْ ه َُىهللاُ اَ َح ٌد‬ )٢ ( ‫ص َم ُد‬ Katakanlah:” Dialah Allah Yang Maha Esa”, Allah adalah tempat meminta segala sesuatu (QS.Al-Ikhlas:1-2) Innaka ni‟mal maula wani‟mannashiir (Sesungguhnya Engkau sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong). PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada: Kedua orang tuaku yang sangat saya cintai (Bapak Sri Widodo dan Ibu Naning Puji Handayani) yang telah membesarkan dan mendidik dengan penuh kasih sayang, serta memberikan biaya dan doa kepada anaknya untuk menggapai masa depan yang indah. Untuk adik-adikku tersayang (dhyta dan nuur), adikku sayang kaisa cahya nia dan nur ihsanudin, dan mbah (Sri Minarni dan Suparti) yang selalu menyemangati, memberikan biaya, dan memberikan doa. Seluruh keluarga besar terutama yakni om, tante, bulek-bulek, yang selalu mendoakan, menyemangati serta membantu tiada henti kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. viii

Para dosen dan guru yang yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam menempuh pendidikan di IAIN Salatiga ini. Sahabatku tercinta (Tiyas Milati) yang selalu menemani saya dalam suka maupun duka dan selalu memberikan dorongan, semangat, bantuan hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Sahabat-sahabat mahasiswa yang selalu memberikan semangat dan juga bantuan kepada penulis yaitu Reny Elma Nurmaningtyas, Nurma Istighfaroh, dan temanteman seperjuangan PGMI angkatan 2013 yang tak henti-hentinya memotivasi saya untuk menyelesaikan tugas ini. Terimakasih atas semuanya yang telah diberikan kepada penulis. Tak lupa saya persembahkan kepada pembaca yang budiman semoga tulisan yang masih memiliki kekurangan ini dapat memberikan manfaat.

ix

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb. Segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan inayahnya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Peningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Teknologi Produksi, Komunikasi, Dan Transportasi Melalui Kolaborasi Antara Media Gambar Dan Media Lingkungan Pada Siswa Kelas IV Di SD Negeri 2 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2016/2017 ini sebagai tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar kesarjanaan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAIN Salatiga. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan cahaya Islam. Suatu kebanggaan tersendiri, jika skripsi ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bagi penulis, penyusunan skripsi ini merupakan tugas yang tidak ringan. Penulis sadar banyak hambatan yang menghadang dalam proses penyusunan skripsi ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan penulis sendiri. Kalaupun akhirnya skripsi dapat terselesaikan, tentunya karena beberapa pihak yang membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga 3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI yang telah memberikan saran yang membangun kepada peneliti. 4. Ibu Eni Titikusumawati, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang senantiasa memberi semangat dan bimbingannya pada penulis. 5. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa,M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memotivasi serta membimbing peneliti dengan penuh kesabaran sehingga peneliti mampu menyelesaikan penelitian ini. x

xi

ABSTRAK Andaru, Tyas. 2017. Peningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Teknologi Produksi, Komunikasi, Dan Transportasi Melalui Media Gambar Dan Lingkungan Pada Siswa Kelas IV Di SD Negeri 2 Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Drs. Sumarno Widjadipa.M.Pd. Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Gambar, Media Lingkungan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan kolaborasi antara media gambar dan media lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi pada siswa kelas IV SD N 2 Wonosegoro Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran IPS dan siswa kelas IV SD N 2 Wonosegoro yang terdiri 15 siswa yaitu 5 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 3 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi dan refleksi. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini menggunakan metode pengumpulan data yaitu tes tertulis, lembar observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai setiap siklus dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 65 (sesuai dengan KKM yang diberlakukan di SD N 2 Wonosegoro Jaragan Wonosegoro Boyolali) sekaligus dengan ditandai adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan kolaborasi antara media gambar dan media lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi pada siswa kelas IV SD N 2 Wonosegoro Desa Jaragan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2016/2017. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil pra siklus sebelum menerapkan kolaborasi antara media gambar dan media lingkungan hanya 27% (4 siswa) yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai rata-rata 47, sedangkan 73% (11 siswa) belum mencapai KKM. Meningkat pada siklus I yang ditunjukkan siswa mencapai ketuntasan klasikal 60% (9 siswa yang mencapai KKM) dengan nilai rata-rata 70,66 sedangkan 40% (6 siswa belum mencapai KKM), terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus II yaitu siswa mencapai ketuntasan klasikal sebesar 67% (10 siswa mencapai KKM) dengan nilai rata-rata 73,33 sedangkan 33% (5 siswa belum mencapai KKM), terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus III yaitu siswa mencapai ketuntasan klasikal sebesar 93% (14 siswa mencapai KKM) dengan nilai rata-rata 93,33. Dengan demikian, hasil belajar yang diperoleh siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 7%, sedangkan dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan sebesar 26%. xii

DAFTAR ISI SAMPUL ................................................................................................. LEMBAR BERLOGO ............................................................................

i ii

HALAMAN JUDUL ...............................................................................

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...........................................................

iv

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................

v

DEKLARASI..........................................................................................

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN

vii

PUBLIKASI ........................................................................................... MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..........................................................

viii

KATA PENGANTAR .............................................................................

x

ABSTRAK ..............................................................................................

xii

DAFTAR ISI............................................................................................

xiii

DAFTAR TABEL ………………………………………………...........

xvii

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

Xix

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

Xx

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................

1

B. Rumusan Masalah .........................................................................

9

C. Tujuan Penelitian ...........................................................................

9

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...........................

9

1. Hipotesis Tindakan ...................................................................

9

2. Indikator Keberhasilan .............................................................

10

E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 11 1. Manfaat secara Teoritis ............................................................

11

2. Manfaat secara Praktis .............................................................

11

F. Definisi Operasional .. ...................................................................

12

1. Hasil Belajar ...........................................................................

12

2. Ilmu Pengetahuan Sosial ....................................................... 13 3. Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi ................. 14 xiii

4. Media Gambar ....................................................................... 14 5. Media Lingkungan . ....................................................................

15

G. Metode Penelitian ................................................................... 16 1. Rancangan Penelitian ............................................................. 16 2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian ....................................... 17 3. Langkah-langkah Penelitian ........ ..............................................

18

4. Instrumen Penelitian .................................................................

21

5. Teknik Pengumpulan Data .......................................................

23

6. Analisis Data .............................................................................

25

H. Sistematika Penulisan....................................................................

27

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................ 29 A. Peningkatan Hasil Belajar ............................................................

29

1. Pengertian Hasil Belajar .....................................................

29

2. Ayat Al-Qur‟an Tentang Pendidikan/Belajar ....................

36

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar . ...........

37

B. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ...............................

56

1. Pengertian IPS ....................................................................

56

2. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar .........

57

3. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD/MI .......................................................................... 58 4. Materi Kemajuan Teknologi Produksi,Komunikasi, dan Transportasi Kelas IV SD/MI ......................................... 59 C. Penerapan Media Gambar dan Media Lingkungan ......................

65

1. Pengertian Media Gambar..................................................

65

2. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar .......................

66

3. Pengertian Media Lingkungan ...........................................

67

4. Manfaat Media Lingkungan dalam Pembelajaran .............

68

5. Penggunaan Media Gambar dengan Media Lingkungan dalam Pembelajaran ...........................................................

69

D. Kriteria Ketuntasan Minimal ........................................................

70

1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .................... 70 xiv

2. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ..........................

70

3. Prinsip Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ........

71

4. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ....................

73

5. Cara Menetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Menggunakan Format A ..........................................................

78

6. KKM Individual (Ditetapkan Oleh Sekolah) ..........................

81

7. KKM Nasional ( Sudah ditetapkan Secara Nasional yaitu 75) ......................... 82 8. KKM Kelas (Mengukur Keberhasilan Guru dalam Mengantarkan Siswa Ke Ketuntasan Belajar, dari Total Siswa ≥ 85% Mencapai KKM ) ..................................... 83 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................ 85 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................

85

1. Lokasi Penelitian ...............................................................

85

2. Visi dan Misi SD N 2 Wonosegoro ...................................

86

3. Keadaan Guru SD N 2 Wonosegoro Tahun 2016/2017.....

86

4. Keadaan Siswa SD N 2 Wonosegoro Tahun 2016/2017....

87

5. Sarana dan Prasarana di SD N 2 Wonosegoro Tahun 2016/2017 ..............................................................88 B. Subyek Penelitian ..........................................................................

90

C. Perolehan Nilai Sebelum Penelitian Tindakan Kelas (Pra Siklus) ............................................................................... 91 D. Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 93 E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ................................................... 93 1. Perencanaan Tindakan ......................................................

93

2. Pelaksanaan Tindakan ........................................................

94

3. Pengamatan/Observasi ......................................................

96

4. Refleksi ..............................................................................

100

F. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .....................................................

102

1. Perencanaan Tindakan ......................................................

102

2. Pelaksanaan Tindakan ........................................................

103

xv

3. Pengamatan/Observasi ......................................................

104

4. Refleksi ...............................................................................

109

G. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ............................................

111

1. Perencanaan Tindakan .......................................................

111

2. Pelaksanaan Tindakan .......................................................

112

3. Pengamatan/Observasi .......................................................

114

4. Refleksi ..............................................................................

118

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................

121

A. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................

121

1. Deskripsi Pra Siklus ..........................................................

121

2. Deskripsi Data Siklus I.......................................................

123

3. Deskripsi Data Siklus II .....................................................

125

4. Deskripsi Data Siklus III...................................................

126

B.Pembahasan ....................................................................................

128

1. Siklus I ................................................................................

129

2. Siklus II ..............................................................................

137

3. Siklus III ............................................................................

146

4. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, Siklus II,Siklus III .........

154

BAB V PENUTUP .......................................................................................

156

A. Kesimpulan ...................................................................................

156

B. Saran .............................................................................................

157

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

159

LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................

161

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Lembar Observasi Guru .................................................................. . 21 Tabel 1.2 Lembar Observasi Siswa ................................................................. . 23 Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ...................................

58

Tabel 3.1 Data Keadaan Guru SD N 2 Wonosegoro ........................................

87

Tabel 3.2 Keadaan Siswa di SD N 2 Wonosegoro ...........................................

87

Tabel 3.3 Sarana Prasarana Gedung Sekolah ..................................................

88

Tabel 3.4 Sarana Prasarana Ruang Sekolah ....................................................

88

Tabel 3.5 Sarana Prasarana Mebelair …..........................................................

89

Tabel 3.6 Sarana Prasarana TI/Elektronik ......................................................

89

Tabel 3.7 Sarana Prasarana Administrasi/Peraga ............................................

90

Tabel 3.8 Sarana Prasarana Tanah …………………………… ......................

90

Tabel 3.9 Data Keadaan Siswa Kelas IV ........................................................

91

Tabel 3.10 Nilai Hasil Penilaian Akhir (Pra Siklus) .......................................

92

Tabel 3.11 Lembar Observasi Guru Siklus I....................................................

96

Tabel 3.12 Lembar Observasi Siswa Siklus I .................................................

98

Tabel 3.13 Nilai Perolehan Hasil Evaluasi Siklus I .......................................

99

Tabel 3.14 Lembar Observasi Guru Siklus II ................................................ 105 Tabel 3.15 Lembar Observasi Siswa Siklus II ................................................ 128 Tabel 3.16 Nilai Perolehan Hasil Evaluasi Siklus II .......................................

108

Tabel 3.17 Lembar Observasi Guru Siklus III ................................................ 114 Tabel 3.18 Lembar Observasi Siswa Siklus III .............................................. 116 Tabel 3.19 Nilai Perolehan Hasil Evaluasi Siklus III ....................................... 117 Tabel 4.1 Penilaian Akhir (Pra Siklus) .......................................................... 122 Tabel 4.2 Perolehan Hasil Evaluasi Siklus I .................................................

124

Tabel 4.3 Perolehan Hasil Evaluasi Siklus II ................................................

125

Tabel 4.4 Perolehan Hasil Evaluasi Siklus III ................................................ 127 Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus ....................................... 128 Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus I ..................................................... 130 xvii

Tabel 4.7 Lembar Observasi Siswa Siklus I .................................................... 135 Tabel 4.8 Lembar Observasi Guru Siklus II .................................................. 138 Tabel 4.9 Lembar Observasi Siswa Siklus II .................................................. 143 Tabel 4.10 Lembar Observasi Guru Siklus III .................................................. 147 Tabel 4.11 Lembar Observasi Siswa Siklus III .................................................. 152 Tabel 4.12 Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, Siklus II,dan Siklus III .............. 154

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus PTK Menurut Arikunto .....................................................

17

Gambar 4.1 Persentase Perolehan Hasil Evaluasi Siklus I…… ...................... 130 Gambar 4.2 Persentase Perolehan Hasil Evaluasi Siklus II ............................

138

Gambar 4.3 Presentase Perolehan Hasil Evaluasi Siklus III ........................... 147 Gambar 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III .................................................................. 154

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ....................... 162 Lampiran 2 Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) Siklus II....................... 176 Lampiran 3 Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) Siklus III .................. 189 Lampiran 4 Dokumentasi ................................................................................. 202 Lampiran 5 Soal Evaluasi Siklus I .................................................................... 209 Lampiran 6 Soal Evaluasi Siklus II ................................................................... 212 Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus III ................................................................. 215 Lampiran 8 Daftar Nilai Sebelum PTK (Pra Siklus) ......................................... 219 Lampiran 9 Daftar Nilai Perolehan Evaluasi Siklus I ....................................... 221 Lampiran 10 Daftar Nilai Perolehan Evaluasi Siklus II .................................... 223 Lampiran 11 Daftar Nilai Perolehan Evaluasi Siklus III................................... 225 Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus I ................................................ 227 Lampiran 13 Lembar Observasi Guru Siklus II ............................................... 230 Lampiran 14 Lembar Observasi Guru Siklus III ............................................. 233 Lampiran 15 Lembar Observasi Siswa Siklus I ................................................ 236 Lampiran 16 Lembar Observasi Siswa Siklus II ................................................ 237 Lampiran 17 Lembar Observasi Siswa Siklus III .............................................. 238 Lampiran 18 Jawaban Soal Evaluasi Siswa Siklus I .......................................... 239 Lampiran 19 Jawaban Soal Evaluasi Siswa Siklus II........................................ 242 Lampiran 20 Jawaban Soal Evaluasi Siswa Siklus III...................................... 244 Lampiran 21 Profil SD N 2 Wonosegoro.......................................................... 247 Lampiran 22 Surat Tugas Pembimbing Skripsi ................................................ 248 Lampiran 23 Surat Permohonan Izin Penelitian ............................................... 250 Lampiran 24 Surat Keterangan Penelitian ......................................................... 248 Lampiran 25 Lembar Konsultasi Skripsi............................................................ 252 Lampiran 26 Daftar Nilai SKK.......................................................................... 253 Lampiran 27 Daftar Riwayat Hidup................................................................... 261 xx

xxi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial secara sederhana, menurut Rasimin (2012: 2) adalah pengetahuan yang telah melekat dalam diri seseorang, maupun yang melekat pada diri kita masing-masing dalam pengenalan dan pengalaman hidup di masyarakat. Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Puskur (2001:9), (dalam Rasimin,2012:31) adalah suatu bidang kajian ilmu pengetahuan yang dilakukan secara terpadu, dan merupakan hasil dari penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan

dari

konsep-konsep

dan

keterampilan-keterampilan

sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi, bahkan disiplin ilmu humaniora,pendidikan dan agama. Hadirnya kita sebagai umat manusia yang diikuti adanya hubungan, pergaulan, pemenuhan kebutuhan, dan sebagainya yang ada dalam

lingkungan

hidup

bermasyarakat,

telah

membentuk

ilmu

pengetahuan sosial pada diri setiap individu. Sehingga dapat dikatakan bahwa apa yang kita alami dalam kehidupan masyarakat, baik yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar, akan membentuk ilmu pengetahuan yang secara konseptual disebut dengan istilah ilmu pengetahuan sosial (Rasimin, 2012:3).

1

Sehingga ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu pengetahuan yang dilakukan secara terpadu, dan merupakan hasil penyederhanaan dari disiplin ilmu sosial meliputi sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi, bahkan juga dari disiplin ilmu humaniora, pendidikan dan agama. Ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu yang sudah melekat dalam diri seseorang melalui pengalaman hidup di masyarakat baik secara sadar maupun tidak sadar. Ilmu Pengetahuan Sosial mempunyai tujuan membentuk warga negara yang baik, dengan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan di masyarakat, juga memiliki fungsi aplikatif. Fungsi yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan sosial sebagai pendidikan. Fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai pendidikan, selain memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Yang dimaksud keterampilan sosial, yaitu keterampilan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan hidup bermasyarakat, seperti bekerja sama, gotong royong, tolong-menolong sesama umat manusia, dan melakukan tindakan dalam memecahkan persoalan sosial keterampilan

di masyarakat

intelektual

dalam

(Rasimin, ilmu

2012:

pengetahuan

7). Sedangkan sosial

adalah

keterampilan berpikir, kecepatan dalam memanfaatkan pikiran, cepat tanggap dalam menghadapi permasalahan sosial di masyarakat (Rasimin, 2012: 8).

2

Fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai program pendidikan menurut

Sumaatmadja

(2007),

(dalam

Rasimin,

2012:8)

adalah

mengembangkan perhatian dan kepedulian sosial siswa terhadap kehidupan di masyarakat dan bermasyarakat. Lebih lanjut dikatakan bahwa dengan keterampilan tersebut diharapkan dapat terbinanya sumber daya manusia Indonesia yang berpengetahuan, terampil, cendekia dan mempunyai

tanggung

jawab

sosial,

yang

memiliki

kemampuan

merealisasikan tujuan nasional, yakni menciptakan masyarakat yang berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945. Berdasarkan fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai program pendidikan maka siswa dapat mengembangkan perhatian dan kepedulian sosial

dalam kehidupan masyarakat

dan

bermasyarakat.

Dengan

keterampilan tersebut diharapkan dapat terbinanya sumber daya manusia Indonesia yang berpengetahuan, terampil, cendekia dan mempunyai tanggung jawab sosial, yang memiliki kemampuan merealisasikan tujuan nasional, yakni menciptakan masyarakat yang berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945. Menurut

Soemantri

(2001:85),

(dalam

Rasimin,

2012:24)

mengemukakan secara jelas bahwa untuk dapat menjadi warga negara yang memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan masyarakat memerlukan pembelajaran dan pelatihan. Di sinilah letak ditekankannya pembelajaran ilmu pengetahuan sosial agar peserta didik memiliki kompetensi sebagaimana yang di butuhkan untuk hidup dalam lingkungan 3

masyarakat dimana ia tinggal. Kompetensi yang dimaksud adalah seperangkat kemampuan yang dapat dilakukan oleh peserta didik setelah mempelajari ilmu pengetahuan sosial. Kompetensi disini memiliki arti lebih menekankan terhadap apa yang dapat dilakukan peserta didik, tidak hanya mengetahui tetapi juga memiliki keterampilan menerapkan apa yang telah dipelajari dalam kehidupan masyarakat (Rasimin, 2012: 24-25). Pembelajaran IPS sangat penting agar peserta didik dapat memiliki kemampuan beradaptasi dalam lingkungannya. Kemampuan tersebut dapat diperoleh peserta didik setelah mempelajari IPS. Sehingga pembelajaran IPS yang baik agar dapat mengantarkan siswa dapat berketerampilan hidup di masyarakat harus bermakna, mudah dalam memahami materi IPS agar dapat tercapainya tujuan pembelajaran IPS yang diharapkan. Pembelajaran tersebut harus kreatif dan memotivasi siswa, misalnya dapat menggunakan media yang dapat mempermudah penyampaian pesan secara konkrit. Materi dalam ilmu pengetahuan sosial yang berupa kehidupan sosial dengan segala aspek dan permasalahannya, tidak selalu dapat kita pelajari secara langsung dari sumber utamanya di masyarakat dan pembelajaran ilmu pengetahuan sosial hanya sebagian saja dikelas. Dengan demikian, hal-hal yang tidak dapat diamati dan dipelajari secara langsung sesuai dengan keadaan aslinya di lapangan, memerlukan alat atau perantara dalam proses pembelajaran yang dinamakan dengan media pembelajaran (Rasimin, 2012:15-16) 4

Menurut (Syafruddin, 2001: 3), (dalam Rasimin, 2012:30) Implementasi pembelajaran ilmu pengetahuan sosial saat ini masih bersifat konvensional. Hal ini menyebabkan siswa sulit memperoleh pelayanan secara optimal dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran seperti itu, perbedaan individual siswa di kelas tidak dapat terakomodasi sehingga sulit tercapai tujuan-tujuan secara spesifik dalam pembelajaran yang dilakukan, terutama bagi siswa yang berkemampuan sangat rendah. Model pembelajaran lebih menekankan pada aspek kebutuhan formal dibanding kebutuhan riil siswa, sehingga proses pembelajaran terkesan sebagai pekerjaan administrasi dan belum mengembangkan potensi anak secara optimal. Setelah dilakukkan survey di SD Negeri 2 Wonosegoro melalui wawancara dengan guru kelas IV yaitu ibu Widi Widayati maka ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran IPS diantaranya siswa kurang suka terhadap pelajaran IPS hal tersebut ditemui guru pada saat pembelajaran IPS, siswa terlihat kurang senang dibandingkan pada saat pelajaran IPA siswa lebih senang. Kemudian siswa bosan ketika pelajaran IPS, bahkan mengantuk saat pelajaran IPS, serta kurangnya pemahaman siswa tentang materi kemajuan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi terbukti adanya data nilai akhir mata pelajaran IPS sebelum dilaksanakannya penelitian tindakan kelas (pra siklus) yakni dari 15 siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonosegoro dengan KKM yaitu 65 hanya 27% (4

5

siswa) yang mencapai KKM, sedangkan 73% (11 siswa) belum mencapai KKM. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas IV di SD Negeri 2 Wonosegoro yaitu ibu Widi Widayati ditemukan beberapa faktor yang mempengaruhi siswa kurang suka pelajaran IPS dibanding IPA lebih menyukai dan bosan adalah karena materi IPS itu kurang menarik sehingga siswa kurang suka akhirnya siswa bosan dikelas, dibandingkan pada saat pelajaran IPA siswa lebih suka materi IPA. Materi IPS juga luas sehingga tekadang jam kurang materi belum selesai dan pembelajaran IPS tidak pernah diajarkan di luar kelas. Selain faktor tersebut faktor lain yang mempengaruhi siswa bosan di kelas, tidak suka pelajaran IPS, dan kurangnya pemahaman siswa yaitu kurangnya kreatifitas guru dalam mengajarkan materi IPS yang dianggap sulit ataupun kurang menyenangkan dibanding materi IPA, guru harus bisa kreatif dalam menyampaikan materi yang kurang disukai siswa menjadi materi yang disukai oleh siswa. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan diatas yaitu guru dapat menggunakan media pembelajaran di kelas, menyampaikan materi melalui sebuah media merupakan suatu yang berbeda dengan seperti biasanya yang hanya menggunakan LKS dan menyampaikan materi melalui metode ceramah dan tanya jawab. Media menjadikan siswa lebih senang dengan pelajaran IPS karena tidak disampaikan hanya secara monoton dengan menyampaikan materi melalui metode ceramah dan hanya menggunakan LKS tetapi menghadirkan 6

perantara untuk menyampaikan informasi. Sehingga siswa tidak bosan saat pembelajaran. Penggunaan media juga dapat mengatasi kurangnya pemahaman siswa terhadap materi, siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran khususnya pelajaran IPS yang dianggap sulit dan membosankan karena disampaikan secara nyata/konkrit yang akan menjadikan pemahaman siswa meningkat dibandingkan hanya secara verbal. Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa menurut Sudjana & Rivai (1992:2), (dalam Arsyad, 2011:24-25) yaitu: 1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; 2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran; 3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar setiap jam pelajaran; 4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya

mendengarkan

tetapi

juga

mengamati,

melakukan,

mendemonstrasikan dan lain-lain. Penerapan kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan merupakan inovasi dalam pembelajaran IPS khususnya 7

bagi guru yang masih jarang dalam menggunakan media dalam mengajar. Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran harus mampu membimbing, mengarahkan serta melayani siswa dengan sebaikbaiknya. Dengan menggunakan kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan guru dapat menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan dengan siswa dapat memahami materi secara konkrit bukan hanya verbal semata akan tetapi menggunakan media gambar dan siswa dapat melihat langsung hal-hal berkaitan pembelajaran dengan media lingkungan sekitar. Anak diajak keluar kelas untuk mengamati secara langsung lingkungan sekitar untuk menemukan

contoh-contoh

teknologi

produksi,komunikasi

dan

transportasi yang ada di lingkungan sekitar. Media lingkungan mengajak siswa keluar kelas sehingga juga dapat mengurangi kebosanan siswa dan pembelajaran akan lebih bermakna. Hal-hal tentang pembelajaran yang belum ada di lingkungan sekitar dapat dilengkapi dengan melihat gambar pada media gambar. Oleh sebab itu penulis menerapkan kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan agar saling melengkapi dan diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan paparan diatas, perlu adanya penyelesaian masalah yang akan dibahas dalam skripsi yang berjudul Peningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Kemajuan Teknologi (Produksi, Komunikasi, Dan Transportasi) Melalui Media Gambar Dan Lingkungan Pada 8

Siswa Kelas IV Di SD Negeri 2 Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah penerapan media gambar dan media lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi kemajuan teknologi (produksi,komunikasi, dan transportasi) pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonosegoro Jaragan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017?

C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS materi kemajuan teknologi (produksi, komunikasi, dan transportasi) melalui penerapan media gambar dan media lingkungan pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonosegoro Jaragan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Menurut

Maslikhah

(2013:316)

hipotesis

adalah

jawaban

sementara terhadap pertanyaan penelitian yang akan dibuktikan secara empirik. Menurut Sukardi (2009:41) hipotesis adalah jawaban yang 9

bersifat sementara dan bersifat teoritis. Hipotesis dikatakan sementara karena masih perlu diuji atau dites kebenarannya dengan data yang asalnya dari lapangan. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti mengambil hipotesis yaitu” penerapan media gambar dan media lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi pada siswa kelas IV SD Wonosegoro 2 Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2017”. 2. Indikator keberhasilan Penerapan kolaborasi antara media gambar dan media lingkungan ini dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan peneliti adalah sebagai berikut: a. Adanya peningkatan hasil belajar IPS siswa melalui penerapan media gambar dan media lingkungan secara berkelanjutan dari siklus pertama, kedua, dan ketiga. b. Nilai siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam pembelajaran IPS secara individual sebesar 65 serta tercapai ketuntasan klasikal sebesar 85% dalam pembelajaran IPS.

10

E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat baik sebagai berikut: 1. Manfaat secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepada pembaca tentang penerapan media gambar dan lingkungan dalam mata pelajaran IPS dan sebagai bahan kajian mengenai media pembelajaran IPS. 2. Manfaat secara Praktis Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti bagi siswa, guru dan sekolah sebagai suatu sistem pendidikan yang mendukung peningkatan proses kegiatan belajar mengajar pada siswa. a. Bagi Siswa 1) Siswa lebih menyukai pelajaran IPS, 2) Siswa mudah memahami pelajaran IPS, 3) Siswa lebih antusias dalam belajar IPS, 4) Hasil belajar IPS siswa meningkat. b. Bagi Guru 1) Menambah khasanah pengetahuan tentang pemanfaatan media pembelajaran yaitu penerapan antara media gambar dan media lingkungan dalam pembelajaran IPS 2) Guru lebih termotivasi untuk melakukan penelitian tindakan kelas yang bermanfaat bagi perbaikan proses pembelajaran IPS, 11

3) Guru lebih termotivasi untuk menerapkan media pembelajaran yang bervariasi, sehingga penyampaian materi pelajaran lebih menarik dan menyenangkan. c. Bagi Kepala Sekolah Sebagai masukan atau informasi bagi kepala sekolah dalam rangka mengambil suatu kebijakan untuk mengarahkan guru-guru agar mencoba menerapkan penggunaan media pembelajaran dalam setiap pembelajaran untuk membantu meningkatkan hasil belajar siswa dan agar pembelajaran lebih menyenangkan.

F. Definisi Operasional Untuk menghindari dari kekurangjelasan atau pemahaman yang berbeda antara pembaca dengan peneliti mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Hasil Belajar Menurut Sam‟s (2010: 33) Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Menurut Susanto (2013: 5) Hasil belajar,

yaitu perubahan-

perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

12

Hasil belajar siswa secara sederhana juga dapat diartikan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah siswa yang berhasil mencapai

tujuan-tujuan

pembelajaran

yang

ditandai

dengan

tercapainya nilai KKM(Kriteria Ketuntasan Minimal) yang sudah ditetapkan. KKM yang ditetapkan dalam pembelajaran IPS di SD Negeri 2 Wonosegoro adalah 65. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan segala perubahan yang terjadi pada diri siswa setelah mengalami proses pembelajaran, perubahan tersebut dapat berupa keterampilan dan perilaku baru dalam berbagai aspek pada diri siswa yaitu aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), keterampilan (psikomotor). 2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Puskur (2001:9), (dalam Rasimin,2012:31) adalah suatu bidang kajian ilmu pengetahuan yang dilakukan secara terpadu, dan merupakan hasil dari penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan

13

sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi, bahkan disiplin ilmu humaniora,pendidikan dan agama. Ilmu Pengetahuan Sosial secara sederhana, menurut Rasimin (2012: 2)

adalah pengetahuan yang telah melekat dalam diri

seseorang, maupun yang melekat pada diri kita masing-masing dalam pengenalan dan pengalaman hidup di masyarakat. 3. Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi Teknologi adalah suatu temuan dan ciptaan manusia yang dapat mempermudah hidup kita. Teknologi dapat berwujud ilmu ataupun benda. Teknologi berhubungan dengan kata “teknik” kata teknik artinya cara atau metode. Teknologi disini berarti keseluruhan sarana atau alat yang digunakan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan manusia. Teknologi produksi adalah suatu alat dan cara yang digunakan manusia

untuk menghasilkan barang dan

jasa dalam memenuhi

kebutuhannya. Teknologi komunikasi adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk berhubungan dengan orang lain secara berjauhan. Teknologi transportasi adalah suatu alat yang dapat mengantarkan manusia atau benda pindah ke suatu tempat. 4. Media Gambar Menurut Arsyad (2011: 3) kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau 14

„pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut AECT (Association of Education and Communication Technology,1997), (dalam Arsyad, 2011: 3) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Menurut Sadiman,dkk (1996: 29) gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu ada pepatah Cina yang mengatakan bahwa bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata. Jadi dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah perantara segala bentuk dan saluran pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dengan menggunakan gambar. 5. Media Lingkungan Menurut Arsyad (2011: 3) kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut AECT (Association of Education and Communication Technology,1997), (dalam Arsyad, 2011: 3) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. 15

Menurut Usman (2002: 108-109) lingkungan meliputi: 1. Masyarakat di sekeliling sekolah 2. Lingkungan fisik di sekitar sekolah 3. Bahan-bahan yang tersisa atau tidak terpakai dan bahan-bahan bekas yang bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan alat bantu dalam belajar, seperti: tutup botol, batu-batuan, kerang. Kaleng bekas, bahan yang tersisa dari kayu dan sebagainya. 4. Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Jadi media lingkungan merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada siswa dengan menggunakan lingkungan sekitar.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Alasan dipilihnya penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran terutama pada pelajaran IPS pada materi teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi melalui penerapan kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan. Penelitian tindakan kelas ini adalah jenis penelitian kolaboratif dimana peneliti bertindak sebagai pengamat, sedangkan guru yang melakukan tindakan. Proses belajar mengajar tetap dilakukan oleh guru dan siswa. Hal ini 16

bertujuan agar proses belajar mengajar berjalan secara alami sehingga data yang diperoleh valid. Menurut Arikunto dkk, (2014: 16) adapun penjelasan masingmasing tahap-tahap penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: Perencanaan

Refleksi

SIKLUS I

Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan SIKLUS II

Refleksi

Pelaksanaan

Pengamatan ? Gambar 1.1 siklus PTK menurut Arikunto (2014:16)

2. Lokasi, Waktu dan Subyek Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonosegoro yang beralamat di Dusun Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. SD Negeri 2 Wonosegoro memiliki gedung sekolah yang cukup baik dan sudah memenuhi standar dalam proses kegiatan belajar mengajar sekaligus untuk pelaksanaan penelitian. SD ini terletak di tengah desa jauh dari keramaian sehingga kondusif apabila melaksanakan pembelajaran. Sekolah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena 17

memerlukan pengembangan untuk menggunakan media dalam setiap pembelajaran yang akan meningkatkan kinerja guru dalam memberikan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan maupun hasil belajar siswa. Dengan demikian tujuan pembelajaran akan tercapai dengan optimal. b. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan mulai bulan April sampai selesai pada tahun 2017 di SD Negeri 2 Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. c. Subyek Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subyek penelitian adalah guru IPS dan siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonosegoro, Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2016-2017 dengan jumlah 15 siswa terdiri 5 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Penelitian ini khususnya pada mata pelajaran IPS materi teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi dengan penerapan kolaborasi media gambar dengan media lingkungan. 3. Langkah-langkah Penelitian Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahapan, meliputi perencanaan, pelaksanaan,pengamatan (observasi) dan refleksi yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Setiap rangkaian tahapan dalam proses penelitian ini disebut siklus. Penelitian ini dikatakan 18

selesai apabila telah mendapatkan hasil yang diharapkan. Sehingga penelitian ini bisa berlangsung dalam beberapa siklus sesuai dengan hasil yang diharapkan peneliti. a. Perencanaan (planning) Dalam tahap ini peneliti menyiapkan beberapa hal yakni membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, mempersiapkan fasilitas

dan sarana

pendukung saat

proses

pembelajaran

berlangsung, mempersiapkan media pembelajaran IPS yaitu kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan untuk memudahkan siswa memahami secara konkrit materi teknologi produksi,komunikasi, dan transportasi, mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui keterampilan guru dalam melakukan proses pembelajaran menggunakan media gambar dan lingkungan, menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa berupa lembar tes serta melakukan evaluasi terhadap pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan atau pelaksanaan (Action) Pada tahap ini guru mengadakan proses pembelajaran dengan menerapkan kolaborasi antara media gambar dengan lingkungan yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa, guru menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga siswa tidak merasa bosan saat pembelajaran dengan kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan, peneliti melakukan simulasi 19

pelaksanaan, menyiapkan alat pendukung maupun sarana lain yang diperlukan, memberikan tugas dan lain sebagainya. c. Pengamatan (observasition) Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan

siswa

seperti tanggapan siswa saat pembelajaran yang dilakukan guru dan keaktifan siswa dan melaksanakan pengamatan guru untuk mengetahui keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pengamatan ini bertujuan mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dan untuk menghasilkan perubahan yang diharapkan serta melihat kesesuaian pelaksanaan dengan rencana tindakan yang telah diterapkan dengan kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan. d. Analisis atau Refleksi (Reflection) Menurut Suyadi (2013: 64-65), refleksi adalah kegiatan untuk mngemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi juga sering disebut dengan istilah”memantul”. Dalam hal ini peneliti seolah memantulkan pengalamannya, baik kelemahan dan kekurangannya. Tahap refleksi, merupakan bagian terpenting sebagai perenungan mengenai keberhasilan dan atau kegagalan yang ada, baik dengan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi dan cara analisisnya. Tahap ini untuk mengetahui apakah tindakannya yang dilakukan dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak, 20

memperbaiki kelemahan dan juga sebagai bahan untuk merancang perencanaan selanjutnya. Tahapan dalam proses penelitian disebut siklus. Penelitian ini dikatakan selesai apabila telah mendapatkan hasil yang diharapkan.

4. Instrumen penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh data. Instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Lembar observasi Lembar observasi yakni alat yang digunakan untuk mengamati guru dan siswa yaitu pedoman untuk mengobservasi yang dilakukan secara langsung dalam proses pembelajaran IPS materi kemajuan teknologi (produksi, komunikasi, dan transportasi) dalam menerapkan kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan. 1) Lembar Observasi Guru Instrumen pengamatan guru dalam penelitian ini menurut Rusman (2011: 99-100) yakni sebagai berikut: Tabel 1.1 Lembar Observasi Guru No

Aspek yang diamati A

1. 2. 3. 4.

Kemampuan guru membuka pelajaran Menarik perhatian siswa Memberikan motivasi awal Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi) Menyampaikan tujuan pembelajaran 21

Skor B C

D

5.

6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

13. 14. 15.

16. 17.

18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.

Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan dipelajari Sikap guru dalam proses pembelajaran Kejelasan artikulasi suara Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa Antusiasme dalam penampilan Mobilitas posisi mengajar Penguasaan bahan belajar Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkahlangkah yang dibuat dalam RPP Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan ajar Kegiatan belajar mengajar Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran/alat peraga Menggunakan media/alat peraga secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media/alat peraga Evaluasi Pembelajaran Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran Meninjau kembali materi yang telah diberikan Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran Tindak lanjut / follow up Memberikan tugas kepada siswa Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan dipelajari berikutnya Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar Jumlah Total Kategori

Keterangan: Skor nilai A = 4 (sangat baik) B = 3 (baik) C = 2 (cukup) D = 1 (kurang) Kategori total kinerja guru 22

76-100

= baik

51-75

= sedang

25-50

= kurang (Sulistiowati, 2016: 89)

2) Lembar Observasi Siswa Instrumen Pengamatan siswa dalam penelitian ini menurut Windawati (2016:88) yakni sebagai berikut: Tabel 1.2 lembar Observasi Siswa N o

Nama Keaktif an

Perhati an

Skor Kreatifi tas

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Keterangan Tabel: Skor 1 : Kurang Skor 2 : Cukup Skor 3 : Baik Skor 4 : Sangat Baik Kriteria Penilaian: Skor 13 – 16 : Sangat Baik Skor 10 – 12 : Baik Skor 7 – 9

: Cukup

Skor 4 – 6

: Kurang

23

Kedisipli nan

Total Skor

Nila i

Predika t

b. Tes/soal, Tes/soal digunakan untuk mengukur hasil belajar IPS, terkait materi teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi. Tes ini dilakukan secara tertulis. c. Pedoman dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan

foto yang

berisi aktivitas yang dilakukan siswa bersama guru selama proses pembelajaran dengan penerapan kolaborasi media gambar dan media lingkungan. Dokumentasi juga dapat sebagai bukti hasil penelitian yang berupa gambar atau foto yang menggunakan alat bantu yaitu kamera. 5. Teknik Pengumpulan Data Menurut Suyadi, (2013:84) teknik pengumpulan data adalah metode yang digunakan peneliti dalam merekam data (informasi) yang dibutuhkan. Dalam penelitian tindakan kelas ini teknik pengumpulan data yang diperlukan melalui: a. Observasi atau pengamatan Observasi

atau

pengamatan

merupakan

cara

untuk

memperoleh data dengan terjun langsung dan melihat langsung ke lapangan, terhadap obyek yang diteliti.

24

b. Tes Tertulis Peneliti mengadakan tes tertulis untuk memperoleh data. Tes tersebut dikerjakan siswa dalam setiap siklus. Hal ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa. c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data seperti data gambaran sekolah, keadaan guru, sarana prasarana, keadaan siswa, transkip nilai hasil belajar siswa serta gambaran bagaimana proses pembelajaran dalam bentuk gambar atau foto maupun dokumen lainnya yang mendukung. 6. Analisis Data Menurut Suyadi, (2013:85) analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa. Apabila data telah diperoleh, kemudian peneliti harus melakukan analisis data untuk mengetahui bagaimana hasil dari penelitian yang telah di laksanakan. Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai setiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 65 (sesuai dengan KKM yang berlaku di SD Negeri 2 Wonosegoro ). Oleh karena itu, setiapa siswa dikatakan

tuntas belajarnya atau

mencapai KKM apabila perolehan nilai ≥ 65. Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya apabila perolehan KKM

< 65.

Selanjutnya untuk menentukan akhir perbaikan melalui siklus-siklus 25

digunakan tolak ukur Kriteri Ketuntasan Klasikal. Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa telah tuntas belajarnya (Depdikbud dalam Daryanto,2011: 191192). Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar klasikal dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: P= Keterangan: P : Jumlah nilai dalam peresentase F : Jumlah siswa yang telah tuntas belajar N : Jumlah seluruh siswa (Djamarah, 2000: 226) Pengolahan hasil setiap masing-masing siklus dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan perhitungan rata-rata untuk mengetahui perubahan rata-rata dari pra siklus, siklus I, siklus II, sampai pada siklus III. Perhitungan rata-rata dapat dirumuskan sebagai berikut: M= Keterangan: M : Mean (nilai rata-rata) ∑X : jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan nilai setiap siswa N

: jumlah/banyaknya siswa (Djamarah, 2000: 264)

26

H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembaca dalam memahami uraian penyajian data penelitian ini, maka penulis akan memaparkan sistematika penulisan sebagai berikut: Bagian awal yang meliputi sampul, lembar berlogo, judul persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bab I Pendahuluan Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan. Metode penelitian mencakup rancangan penelitian, lokasi, waktu dan subyek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data. Bab II Kajian Pustaka Dalam bab ini berisi uraian tentang definisi peningkatan hasil belajar, pembelajaran IPS, kolaborasi media gambar dan media lingkungan. Bab III Pelaksanaan Penelitian Dalam bab ini berisi tentang profil sekolah, deskripsi pelaksanaan penelitian

pra

siklus

meliputi

27

perencanaan,

pelaksanaan,

pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Deskripsi pra siklus, siklus I dan siklus II. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bab ini berisi tentang tentang deskripsi persiklus yang menbahas mengenai data dari hasil pengamatan atau wawancara, refleksi keberhasilan ataupun kegagalan dan berisi pembahasan. Bab V Penutup Pada bab penutup berisi tentang kesimpulan dan saran.

28

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peningkatan Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia edisi ketiga (Poerwadarminto, 2006: 408), (dalam Sulistiowati, 2016:32) adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya) oleh usaha (tanam-tanaman, sawah, tanah, ladang, hutan, dan sebagainya). Belajar

merupakan

aktivitas

yang

sangat

penting

bagi

perkembangan individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam diri seseorang, dimanapun dan kapanpun. Belajar tidak hanya tejadi di bangku sekolah, tidak hanya terjadi ketika siswa berinteraksi dengan guru, tidak hanya ketika seseorang belajar membaca, menulis dan berhitung. Belajar bukan hanya seperti ketika seseorang belajar sepeda, belajar menjahit atau belajar mengoperasikan komputer. Belajar bisa terjadi dalam semua aspek kehidupan. Belajar sudah terjadi sejak anak lahir bahkan sebelum lahir atau dikenal dengan pendidikan prenatal, dan akan terus berlanjut hingga ajal tiba ( Sriyanti, 2013: 15-16). Menurut Slameto ( 1991: 2-5) pengertian belajar secara psikologis adalah belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. 29

Dibawah ini ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah sebagai berikut: a. Perubahan yang terjadi secara sadar b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif( bukan secara sendirinya seperti kematangan dan lain-lain). d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Menurut Sam‟s (2010: 33) Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman yang diperoleh. Menurut Susanto (2013: 5) Hasil belajar,

yaitu perubahan-

perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Menurut Benyamin S. Bloom,dkk. (1956), (dalam Daryanto, 2005: 101-125) hasil belajar dapat dikelompokkan dalam tiga domain, yaitu kognitif, afektif, dana psikomotor. Setiap domain terdiri dari beberapa jenjang kemampuan, mulai dari hal yang paling dasar atau sederhana sampai dengan hal yang kompleks, mulai dari hal yang mudah sampai dengan hal yang sukar, serta dari hal yang konkrit sampai dengan hal yang abstrak. Berikut ini penjelasan singkat mengenai tiap aspek kemampuan dalam taksonomi Bloom : 30

a. Domain kognitif (cognitive domain). Domain ini memiliki enam jenjang kemampuan yaitu: 1) Pengetahuan (knowledge) Pengetahuan merupakan aspek yang paling mendasar dalam taksonomi Bloom. Seringkali disebut juga aspek ingatan (recall). Dalam jenjang kemampuan ini seseorang dituntut untuk mengenali atau mengetahui adanya konsep, fakta atau istilah-istilah, dan lain sebagainya tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya. 2) Pemahaman (comprehension) Jenjang pemahaman umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar-mengajar. Siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkannya dengan hal-hal lain. 3) Penerapan (application) Dalam jenjang kemampuan ini dituntut kesanggupan menggunakan ide-ide umum, tata cara, ataupun metodemetode, prinsip-prinsip, serta teori-teori dalam situasi baru dan konkret. Situasi dimana ide, metode dan lain-lain yang dipakai itu harus baru, karena apabila tidak demikian, maka kemampuan yang diukur bukan lagi penerpan tetapi ingatan

31

semata-mata. Bentuk soal yang sesuai untuk mengukur kemampuan ini adalah pilihan ganda dan uraian. 4) Analisis (analysis) Dalam jenjang kemampuan ini peserta didik dituntut untuk dapat mengurakan suatu situasi atau keadaan tertentu ke dalam unsur-unsur atau komponen-komponen pembentuknya. Dengan jalan ini situasi atau keadaan tersebut menjadi lebih jelas. Bentuk soal yang sesuai untuk mengukur kemampuan ini adalah pilihan ganda dan uraian. Kemampuan analisis diklasifikasikan menjadi tiga yaitu: analisis unsur, analisis hubungan, analisis prinsip-prinsip yang terorganisasi. 5) Sintesis (synthesis) Pada jenjang ini peserta didik dituntut untuk dapat menghasilkan sesuatu yang baru dengan jalan menggabungkan berbagai faktor yang ada. Hasil yang diperoleh dari penggabungan ini dapat berupa tulisan dan rencana atau mekanisme. 6) Penilaian (evaluation) Dalam jenjang kemampuan ini peserta didik dituntut untuk dapat mengevaluasi situasi, keadaan, pernyataan, atau konsep berdasarkan suatu kriteria tertentu. Yang penting dalam evaluasi ialah menciptakan kondisinya sedemikian rupa sehingga siswa mampu mengembangkan kriteria standar, atau 32

ukuran untuk mengevaluasi sesuatu. Kemampuan evaluasi adalah jenjang tertinggi dari aspek kognitif menurut Bloom. b. Domain afektif (affective domain), domain afektif terdiri atas lima jenjang kemampuan, yakni sebagai berikut: 1) Menerima (receiving) Jenjang ini berhubungan dengan kesediaan atau kemauan siswa untuk ikut dalam fenomena atau stimuli khusus (kegiatan dalam kelas, musik, baca buku, dan sebagainya). Dipandang dari segi pengajaran, jenjang ini berhubungan dengan menimbulkan, mempertahankan, dan mengarahkan perhatian siswa. Hasil belajar dalam jenjang ini berjenjang mulai dari kesadaran sampai kepada minat siswa. 2) Menjawab/menanggapi (responding) Kemampuan ini bertalian dengan partisipasi siswa. Pada tingkat ini, siswa tidak hanya menghadiri suatu fenomena tertentu tetapi juga mereaksi terhadapnya denga salah satu cara. Hasil belajar dalam jenjang ini siswa dapat menekankan kemauan untuk menjawab(secara sukarela membaca tanpa ditugaskan). 3) Menilai (valuing) Jenjang ini bertalian dengan nilai yang dikenakan siswa terhadap suatu objek, fenomena, atau tingkah laku tertentu. Jenjang ini berjenjang mulai dari hanya sekedar penerimaan 33

nilai (ingin memperbaiki keterampilan kelompok) sampai ke tingkat komitmen yang lebih tinggi ( menerima tanggung jawab untuk fungsi kelompok yang lebih efektif). 4) Organisasi (organization) Tingkat ini berhubungan dengan menyatukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan/memecahkan konflik di antara nilai-nilai itu, dan mulai membentuk suatu sistem nilai yang konsisten secara internal. 5) Karakteristik

dengan

suatu

nilai

atau

kompleks

nilai

(characterization by a value or value complex) Pada jenjang ini individu memiliki sistem nilai yang mengontrol tingkah lakunya untuk suatu waktu yang cukup lama sehingga membentuk karakteristik “pola hidup”. Hasil belajar meliputi sangat banyak kegiatan, tapi penekanannya lebih besar diletakkan pada kenyataan bahwa tingkah laku itu menjadi ciri khas/karakteristik siswa. c. Domain psikomotor, Domain psikomotor merupakan kemampuan peserta didik yang berkaitan dengan gerakan tubuh atau bagian-bagiannya, mulai dari gerakan yang sederhana sampai dengan gerakan yang kompleks. Walaupun ranah psikomotor terdapat enam jenjang kemampuan, namun masih dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok utama, yakni

keterampilan motorik, 34

manipulasi

benda-benda,

dan

koordinasi neuromuscular. Kata kerja operasional yang dapat dipakai sesuai dengan kelompok ketrampilan masing-masing yaitu: 1) Keterampilan motorik ( muscular or motor skills) meliputi: memperlihatkan gerak, menunjukkan hasil (pekerjaan tangan), menggerakkan, menampilkan, melompat, dan sebagainya. 2) Manipulasi benda-benda ( manipulation of materials or objects) meliputi: menyusun, membentuk, memindahkan, menggeser, mereparasi, dan sebagainya. 3) Koordinasi

neuromuscular

meliputi:

menghubungkan,

mengamati, memotong, dan sebagainya. Kesimpulan dari keterangan di atas dapat dirumuskan bahwa hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dalam kegiatan pembelajaran, biasanya guru menetapkan sebuah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Anak yang berhasil dalam belajar adalah anak yang berhasil dalam mencapai KKM (kriteria ketuntasan minimal). KKM yang telah ditetapkan dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) di SD N 2 Wonosegoro desa Jaragan, kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali adalah sebesar 65. Nilai siswa memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) dalam pembelajaran IPS secara individual sebesar 65 serta tercapainya ketuntasan klasikal yang sebesar 85% dalam pembelajaran IPS.

35

2. Ayat Al-Qur’an Tentang Pendidikan/Belajar Didalam Al-Qur‟an Allah berfirman dalam (QS.An-nisa‟:9) yang berkaitan

dengan

pendidikan,

yakni

pentingnya

memberikan

pendidikan bagi anak-anak, hendaklah orang tua takut apabila meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah. Dibawah ini QS.An-nisa:9 sebagai berikut:

ٙ ‫ ْخ‬ٙ‫و ْلي‬ٙ ‫تّقُىْ ا‬ٙ ٙ‫ف ْلي‬ٙ ‫ل ْي ِه ْم‬ٙ ‫ع‬ٙ ‫خافُىْ ا‬ٙ ‫ض ٰعفًا‬ ِ ً‫ ة‬ٙ‫خ ْلفِ ِه ْم ُذزِّ ي‬ٙ ‫س ُكىْ ا ِم ْن‬ٙ ‫ت‬ٙ ْ‫لى‬ٙ ‫ْن‬ٙ ‫الّ ِري‬ٙ ‫ش‬ ) ٩ :‫ ِد ْيدًا (النساء‬ٙ‫قىْ الً س‬ٙ ‫ قُىْ لُىْ ا‬ٙ‫و ْلي‬ٙ ٙ‫هللا‬ Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut

Slameto

(1991:56-74)

faktor-faktor

yang

mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

36

a. Faktor Intern (faktor yang ada dalam diri individu) Faktor intern dibagi menjadi tiga faktor yakni: faktor jasmaniah, faktor psikologis, faktor kelelahan. 1. Faktor jasmaniah a) faktor kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta

bagian-bagiannya/bebas

dari

penyakit.

Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat. Proses belajar seseorang akan terganggu apabila dalam keadaan tidak sehat. b) cacat tubuh cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar, siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Hendaknya ia belajar

pada

lembaga

pendidikan

khusus

atau

diusahakan alat bantu agar dapat mengurangi pengaruh kecacatannya. 2. Faktor psikologis Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar yakni sebagai berikut:

37

a) Intelegensi Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar. Dalam situasi

yang sama, siswa

yang

mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang mempunyai intelegensi rendah. Walaupun begitu siswa yang mempunyai intelegensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya, hal ini disebabkan dalam belajar merupakan suatu proses yang

kompleks

dengan

banyak

faktor

yang

mempengaruhinya. b) Perhatian Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. c) Minat Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.

38

d) Bakat Orang yang berbakat mengetik, misalnya akan lebih

cepat

dalam

mengetik

dengan

lancar

di

bandingkan dengan orang yang kurang berbakat di bidang itu. Bakat mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran sesuai dengan bakat siswa maka hasil belajarnya lebih baik. e) Motif Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan

perhatian,

merencanakan

dan

melaksanakan kegiatan yang berhubungan/menunjang belajar. f) Kematangan Kematangan

adalah

suatu

tingkat/fase

dalam

pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya tangan dengan jari-jarinya sudah siap untuk menulis dan lain-lain. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap(matang).

39

g) Kesiapan Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. 3. Faktor kelelahan Kelelahan jasmani akan terlihat dengan lemah lunglainya

tubuh

dan

timbul

kecenderungan

untuk

membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan

dorongan

untuk

menghasilkan

sesuatu

hilang.

Kelelahan mempengaruhi belajar. b. Faktor Ekstern (faktor yang ada di luar individu) Faktor

ekstern

yang

berpengaruh

terhadap

belajar,

dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. 1. Faktor keluarga Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa:

cara orang tua mendidik, relasi antara

anggota, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, serta latar belakng kebudayaan. a) Cara orang tua mendidik Cara

orang

tua

mendidik

anaknya

besar

pengaruhnya tehadap belajar anaknya. Hal ini jelas dan 40

dipertegas

oleh

Sutjipto

Wirowidjojo

dengan

pernyataannya yang menyatakan bahwa: keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Mendidik anak dengan memanjakannya adalah cara mendidik yang tidak

baik.

Mendidik

memperlakukannya

terlalu

anak

dengan

cara

keras,

memaksa

dan

mengejar-ngejar anaknya untuk belajar, adalah cara mendidik yang juga salah. b) Relasi antaranggota keluarga Relasi antaranggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga lain tidak baik, akan dapat menimbulkan problem yang sejenisnya yang akan mempengaruhi belajar anak. c) Suasana rumah Suasana rumah juga merupakan faktor yang penting yang tidak termasuk faktor yang disengaja. Suasana rumah yang gaduh dan semrawut tidak akan memberikan ketenangan kepada anak yang belajar. Suasana rumah yang tenang anak dapat belajar dengan baik.

41

d) Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-menulis, buku-buku, dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin, kebutuhan pokok anak kurang

terpenuhi,

akibatnya

kesehatan

anak

terganggu,sehingga belajar anak juga terganggu. e) Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan

mendorongnya,

membantu

sedapat

mungkin

kesulitan yang dialami anak di sekolah. f) Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu

42

kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar. 2. Faktor sekolah a) Metode mengajar Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. b) Kurikulum Kurikulum itu diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Jelaslah bahan pelajaran itu mempengaruhi belajar siswa. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar. c) Relasi guru dengan siswa Cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya. Di dalam relasi guru dengan siswa yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya.

43

d) Relasi siswa dengan siswa Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan mengganggu belajarnya. Lebih-lebih lagi ia menjadi malas untuk masuk kesekolah dengan alasan yang tidak-tidak karena disekolahnya

mengalami

perlakuan

yang

kurang

menyenangkan dari teman-temannya. e) Disiplin sekolah Kedisiplinan seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula, selain itu juga memberi pengaruh yang positif terhadap belajarnya. f) Alat pelajaran Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju. 44

g) Waktu sekolah Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu ia dapat pagi hari, siang,

sore/malam

hari.

Waktu

sekolah

juga

mempengaruhi belajar siswa. h) Standard pelajaran diatas ukuran Guru

berpendirian

untuk

mempertahankan

wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran standart. Akibatnya siswa kurang mampu dan takut kepada guru. i) Keadaan gedung Dengan jumlah siswa yang luar biasa jumlahnya, keadaan gedung dewasa ini terpaksa kurang, mereka duduk berjejal-jejal di dalam setiap kelas. Bagaimana mungkin mereka dapat belajar dengan enak, kalau kelas itu terpaksa berisi 50 orang siswa. j) Metode belajar Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa itu. Juga dalam pembagian waktu untuk belajar.

45

k) Tugas rumah Waktu belajar adalah di sekolah, waktu dirumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan dirumah. 3. Faktor masyarakat a) Kegiatan siswa dalam masyarakat Kegiatan

siswa

dalam

masyarakat

dapat

menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Apabila memilih kegiatan yang mendukung belajar siswa. b) Mass media Mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku, komik-komik dan lain-lain. Semua itu ada dan beredar di masyarakat. Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa. c) Teman bergaul Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga. 46

d) Bentuk kehidupan masyarakat Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi, dan lain-lain, Akan berpengaruh jelek kepada anak/siswa yang berada di situ. Belajar anak terganggu dan bahkan siswa kehilangan semangat belajar. Menurut Sriyanti (2013:24-27) Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh sebab itu, masingmasing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar dapat berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Belajar tidak hanya ditentukan oleh potensi yang ada dalam individu tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain yang berasal dari luar diri yang belajar. Karena tidak heran bila ada anak cerdas, aktif, dan kreatif pada akhirnya dapat mengalami kegagalan dalam belajar karena faktor keluarga yang kurang mendukung. Sebaliknya banyak ditemukan anak-anak dari keluarga ekonomi lemah justru sukses dalam belajar karena faktor motivasi untuk sukses yang tinggi didukung oleh guruguru yang profesional. Hal ini diperkuat oleh Suryabrata (2004), Elliot (2000) dan Woolfolk (1999) yang menyatakan bahwa keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum, keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan 47

internal. Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu/siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial. a. Faktor nonsosial Faktor nonsosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Aspek fisik tersebut bisa berupa peralatan sekolah, sarana belajar, gedung dan ruang belajar, kondisi geografis sekolah dan rumah, iklim dan cuaca, jarak rumah ke sekolah, sarana transportasi yang tersedia dan sejenisnya. b. Faktor sosial Faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilah menjadi faktor yang berasal keluarga,lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak). Misalnya, kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dengan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, gaya

48

pengasuhan orang tua, hubungan antarpersonil sekolah, gaya mengajar guru, sikap guru terhadap siswa dan sebagainya.

2. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. a. Faktor Fisiologis Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari: 1) Keadaan tonus jasmani pada umumnya. Keadaan tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan tonus jasmani secara umum ini, misalnya tingkat kesehatan, kelelahan, mengantuk dan kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan mendukung hasil belajar. 2) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu. Keadaan fungsifungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan fungsi pancaindra dan kelengkapan anggota tubuh yang ada dalam diri individu. Pancaindera merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu. 49

b. Faktor Psikologis Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain-sebagainya. Tingkat kecerdasan akan mempengaruhi daya serap serta berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Demikian juga motivasi, bakat dan minat banyak memberikan warna terhadap aktivitas belajar. Bakat dan minat terhadap suatu mata pelajaran akan mendorong seseorang mendapat kemudahan mencapai tujuan belajar, tetapi anak yang kurang berbakat bukan berarti akan gagal belajar, hanya yang bersangkutan perlu waktu lebih banyak dan kerja lebih keras untuk mendapatkan hasil yang baik. Demikian halnya dengan kondisi kepribadian, ada siswa yang mempunyai daya juang tinggi, optimis, penuh semangat, sementara ada siswa yang berkepribadian mudah putus asa, kurang energik gampang menyerah. Kondisikondisi tersebut akan mempengaruhi hasil belajar. Faktor ekstern dan intern mempengaruhi keberhasilan belajar, pengaruhnya bisa bersifat positif atau mendukung, namun bisa juga negatif atau menghambat.

50

Menurut Islamuddin (2012:181-192) Secara umum, faktorfaktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam. 1. Faktor internal (faktor dari siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. 2. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. 3. Faktor pendekatan belajar ( approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materimateri pelajaran. Faktor-faktor tersebut dalam banyak hal, sering saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. 1. Faktor Internal Siswa Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni: 1) aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah); 2) aspek psikologis (yang bersifat rohaniah). a.

Aspek Fisiolgis Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi51

sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing-pusing kepala misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif), sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak terbekas. Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan penglihat, juga sangat mempengaruhi

kemampuan

siswa

dalam

menyerap

informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas. Daya pendengaran dan penglihatan siswa yang rendah, misalnya, akan menyulitkan sensory register dalam menyerap item-item informasi yang bersifat echoic dan econic (gema dan citra). Akibat negatif selanjutnya adalah terhambatnya proses informasi yang dilakukan oleh sistem memori siswa tersebut. b.

Aspek Psikologis Banyak aspek yang termasuk aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun, diantara faktor-faktor rohaniah siswa tersebut yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut:1) tingkat kecerdasan/intelegensi siswa;2) sikap siswa;3) bakat siswa;4) minat siswa;5) motivasi siswa. 52

1) Intelegensi siswa Tingkat kecerdasan atau intelegensi (IQ) siswa tak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Hal ini bermakna, semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin

besar

peluangnya

untuk

meraih

sukses.

Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seorang siswa, maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh sukses. 2) Sikap siswa Sikap siswa yang positif, terutama kepada Anda dan mata pelajaran yang Anda sajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. 3) Bakat siswa Bakat

dapat

mempengaruhi

tinggi-rendahnya

prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Oleh karenanya adalah hal yang tidak bijaksana apabila orang tua memaksakan kehendaknya untuk menyekolahkan anaknya pada jurusan keahlian tertentu tanpa mengetahui terlebih dahulu bakat yang dimiliki anaknya itu. 4) Minat siswa 53

Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Misalnya, seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap matematika, akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. 5) Motivasi siswa Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yaitu misalnya perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut. Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu

siswa

yang

juga

mendorongnya

untuk

melakukan kegiatan belajar. 2. Faktor Eksternal Siswa Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni: faktor lingkungan sosial dan faktor non-sosial. a. Lingkungan Sosial 54

Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selau menunjukkan

sikap

dan

perilaku

yang

simpatik

dan

memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin, khususnya dalam hal belajar, misalnya rajin belajar dan diskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa. Selanjutnya yang termasuk lingkungan siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Lingkungan sosial yang lebih mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. b. Lingkungan Non-sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar

yang digunakan siswa. Faktor-faktor ini

turut

menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. 3. Faktor Pendekatan Belajar Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa yang dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu, Strategi dalam 55

hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa sedemikian rupa, untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu (Lawson, 1991). Disamping

faktor-faktor

internal

dan

eksternal

siswa

sebagaimana yang telah dipaparkan dimuka, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa tersebut. Seorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface atau reproductive. B. Pembelajaran Ilmu Pegetahuan Sosial (IPS) 1. Pengertian IPS Ilmu Pengetahuan Sosial menurut Puskur (2001:9), (dalam Rasimin,2012:31) adalah suatu bidang kajian ilmu pengetahuan yang dilakukan secara terpadu, dan merupakan hasil dari penyederhanaan, adaptasi, seleksi dan modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi, bahkan disiplin ilmu humaniora,pendidikan dan agama. Ilmu Pengetahuan Sosial secara sederhana, menurut Rasimin (2012: 2)

adalah pengetahuan yang telah melekat dalam diri

56

seseorang, maupun yang melekat pada diri kita masing-masing dalam pengenalan dan pengalaman hidup di masyarakat. 2.

Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar menurut Rasimin (2012:35-36) yaitu pada hakekatnya harus memperhatikan kebutuhan peserta didik yang rata-rata masih berusia antara 6-12 tahun. Dalam kelompok usia ini, anak berada dalam tahap perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya pada tingkatan kongkrit operasional. Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan adalah kondisi sekarang yang sesuai kenyataan hidup yang dialaminya yang bersifst kongkrit, dan bukan masa depan yang belum bisa dipahami dalam kehidupan nyata yang bersifat abstrak. Hal demikian sangat bertolak belakang dengan sifat dari materi ilmu pengetahuan sosial yang penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak. Sebagaimana konsep-konsep, seperti waktu, perubahan, kesinambungan, arah mata angin, lingkungan, ritual, kelangkaan adalah konsep-konsep abstrak yang dalam ilmu pengetahuan sosial harus dibelajarkan kepada siswa sekolah dasar. Berbagai

cara

dan

teknik

pembelajaran

dikaji

untuk

memungkinkan konsep-konsep abstrak itu agar dipahami oleh anak. Menurut Bruner (1978) memberikan pemecahan berbentuk jembatan 57

bailey

untuk mengkonkritkan yang abstrak itu dengan enactive,

iconic, dan syimbolic melalui percontohan dengan gerak tubuh, gambar, bagan, peta, grafik, lambang, keterangan lanjut, atau elaborasi dalam kata-kata yang dapat dipahami siswa. 3. Standar Kompotensi Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD/MI Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran IPS kelas IV SD/MI dalam Struktur Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Rasimin,2012:42-43) sebagai berikut: Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar No

Standar Kompetensi

1.

Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten dan propinsi

2.

Kompetensi dasar

Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan/kota dan 58

1.

membaca peta lingkungan setempat (Kabupaten/Kota, dan Propinsi) dengan menggunakan skala sederhana.

2.

Mendiskripsikan kenampakan alam dilingkungan kabupaten/kota dan propinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya.

3.

Menunjukan jenis dan persebaran sumber daya alamserta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat.

4.

Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota dan propinsi).

5.

Menghargai berbagai peninggalan sejarah dilingkungan setempat (kabupaten/kota dan propinsi) dan menjaga kelestariannya.

6.

Meneladani kephlawanan patriotisme tokoh-tokoh lingkungannya.

dan di

1.

Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya.

2.

Mengenal pentingnya koperasi

dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

propinsi 3.

Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya.

4.

Mengenal permasalahn sosial di daerahnya.

4. Materi Kemajuan Teknologi Produksi, Komunikasi, dan Transportasi Kelas IV di SD/MI a. Perkembangan Teknologi Produksi Teknologi produksi merupakan alat dan cara yang digunakan manusia untuk menciptakan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhannya. Perkembangan teknologi produksi digolongkan menjadi tiga yaitu pangan,sandang, dan papan/tempat tinggal. 1) Teknologi produksi pangan Pada zaman dahulu, teknologi yang digunakan masih sangat sederhana dan memerlukan tenaga yang besar dengan hasil terbatas. Orang masih menggantungkan hidupnya pada alam. Dulu untuk memasak orang akan membuat tungku dan mencari kayu bakar. Tungku adalah batu atau tanah liat yang diatur untuk perapian. Untuk apinya, digunakan kayu kering yang dibakar. Namun pada saat sekarang, kita sudah mengenal kompor minyak dan kompor gas. Contoh lain perkembangan teknologi produksi adalah dalam hal pengolahan lahan pertanian. Teknologi produksi pada 59

masa lalu untuk mengolah lahan pertanian adalah dengan cangkul atau bajak dengan menggunakan tenaga hewan, misalnya kerbau atau sapi. Penggunaan cangkul dan bajak membutuhkan waktu yang banyak dan tenaga yang banyak. Sebaliknya petani masa kini menggunakan mesin

traktor untuk

menggemburkan tanah.

Penggunaan traktor tangan tidak membutuhkan tenaga yang terlalu besar dan penggemburan tanah menjadi lebih mudah, ringan, dan cepat. Sementara alat tradisional untuk menuai padi ketika panen diantaranya masih menggunakan alu untuk menumbuk padi agar terpisah dari batangnya, atau dipukul-pukulkan pada batu. Setelah itu ditumbuk pada lesung untuk mendapatkan beras. Sekarang, sudah menggunakan mesin rontok, penggiling padi yang mampu menghasilkan beras yang lebih utuh dan bersih serta mesin selep untuk mengolah padi menjadi beras. 2) Teknologi produksi sandang Contoh perkembangan teknologi produksi sandang atau pakaian. Kebutuhan sandang merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Baju yang kita kenakan melalui proses produksi yang sangat rumit. Pakaian tebuat dari kain, kain terbuat dari benang, benang dari kapas. Dahulu pembuatan sandang dengan alat sederhana yaitu alat tenun yang memerlukan waktu lama, tenaga yang banyak, selain itu barang yang dihasilkan pun sedikit. Sekarang, menggunakan mesin jahit listrik, dan juga banyak 60

ditemui di pabrik-pabrik tekstil dengan mesin modern yang dapat menghasilkan kain berkualitas,dan jumlahnya banyak, serta kain bervariasi. 3) Teknologi produksi papan(tempat tinggal) Selain bahan makanan dan pakaian, manusia juga memerlukan

bangunan

untuk

tempat

tinggal.

Kita

juga

membutuhkan perlengkapan seperti, meja,kursi,tempat tidur, almari, dan lain-lain. Pada zaman dahulu orang memotong kayu menggunakan kapak dan peralatan yang masih sederhana. Sekarang memotong kayu dengan gergaji mesin, menyerut kayu dengan serutan mesin, tidak seperti dulu dengan serutan manual yang menggunakan tenaga manusia lebih besar. b. Perkembangan Teknologi Komunikasi Alat komunikasi diartikan sebagai alat untuk berhubunga dengan orang lain. Alat komunikasi diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan orang yang berjauhan. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan, tertulis, dan isyarat. 1) Alat komunikasi lisan Dulu orang berkomunikasi secara lisan akan tetapi kesulitan berhubungan dengan orang yang letaknya jauh. Komunikasi masa sekarang dapat secara mudah dengan orang lain sejauh apapun jaraknya. Hal tersebut adanya penemuan televisi, radio, telepon, intenet, HP/handphone. Jika kamu mempunyai 61

ponsel canggih dan tersambung internet kamu dapat melakukan video call. Video call yaitu layanan yang memungkinkan untuk berkomunikasi berjauhan sekaligus melihat wajahnya secara langsung. 2) Alat komunikasi tulisan Komunikasi tertulis yang masih dilakukan dari dulu hingga kini yaitu berkirim surat. Surat dikirim melalui kurir(pengantar kurir). Dulu surat ditulis pada daun, pelapah pohon, atau kulit binatang. Semakin majunya teknologi, pengiriman pesan tertulis mulai dilakukan dengan menggunakan mesin facsmile. Facsimile merupakan sebuah mesin cetak/fotokopi jarak jauh dengan menggunakan jaringan telepon. Alat komunikasi lainnya, yaitu koran, majalah, dan buku sebagai media cetak. Yang lebih akrab dengan kehidupan kita sehari-hari yaitu penggunaan telepon genggam yang digunakan untuk mengirim sms dan intenet untuk berkirim surat elektronik(email).

3) Alat komunikasi isyarat Alat komunikasi tradisional berupa kentongan atau bedhug. Kentongan dan bedhug dibunyikan dengan cara dipukul. Kentongan digunakan untuk menyampaikan berita, yaitu berita duka dan bencana. Sedangkan bedhug umunnya digunakan 62

memanggil umat muslim untuk melakukan ibadah di masjid. Sekarang alat komunikasi isyarat ditambah dengan sirine, alarm, dan lampu sorot. c. Perkembangan Teknologi Transportasi Transportasi merupakan peralatan yang digunakan untuk mengangkut atau memindahkan orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Sebelum ditemukannya alat transportasi, jika ingin ke suatu tempat dilakukan dengan berjalan kaki. Perlahan-lahan alat transportasi berkembang. Mulanya dengan bantuan binatang sekarang menggunakan mesin yang sangat mempermudah manusia. 1. Transportasi Darat Pada masa lalu masyarakat menggunakan alat transportasi yang masih sangat sederhana. Manusia memanfaatkan tenaga hewan seperti kuda, sapi, dan kerbau untuk menarik gerobak dan delman sebagai alat angkutan.tenaga manusia digunakan untuk mengayuh becak. Karena menggunakan tenaga makhluk hidup, maka jarak yang ditempuh sangat terbatas, waktunya juga lama. Gerobak, becak, dan delman sampai sekarang masih digunakan meski tidak menjadi alat transportasi yang utama. Sejak ditemukannya mesin uap, maka mulailah berkembang alat transportasi dengan tenaga mesin lainnya. Alat transportasi masa sekarang banyak didominasi oleh motor, mobil, dan kereta api. 63

Dengan alat-alat transportasi tersebut, waktu tempuh kesuatu tempat dapat dipersingkat. 2. Trasnsportasi Udara Kalian tentu melihat pesawat terbang saat melintas di udara bukan? Pesawat terbang merupakan alat transportasi udara yang sangat canggih. Biaya untuk menggunakan alat transportasi lebih mahal. Dibandingkan alat transportasi darat maupun air. Waktu tempuh yang dibutuhkan pun singkat. Pesawat ditemukan tahun 1903 oleh kakak beradik bernama Orville Wright dan Wilbur Wright. Angkutan udara di Indonesia ditangani oleh Departemen Perhubungan RI. Alat angkutan udara ada pesawat tempur,pesawat penumpang dan helikopter. Ukuran helikopter yang kecil dapat menjangkau daerah terpencil yang sulit dijangkau melalui jalur darat. Selain itu kini sudah ada pesawat luar angkasa untuk menjelajah wilayah luar angkasa. 3. Transportasi Air Alat transportasi air masyarakat pada masa dahulu menggunakan rakit, perahu dayung, dan perahu layar untuk melakukan perjalanan melalui wilayah perairan. Perahu dayung dan rakit digerakkan oleh tenaga manusia, sedangkan perahu layar di gerakkan oleh tenaga angin dan manusia. Seiring ditemukannya mesin kini masyarakat menggunakan perahu bermotor dan kapal.

64

C. Penerapan Media Gambar Dan Media Lingkungan 1. Pengertian Media Gambar Menurut Arsyad (2011: 3) kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Menurut AECT (Association of Education and Communication Technology (1997), (dalam Arsyad, 2011: 3) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Menurut Sadiman,dkk (1996: 29) gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu ada pepatah Cina yang mengatakan bahwa bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata. 2. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar Keunggulan media gambar/foto antara lain (Sukiman, 2012: 8789): a. Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan visual kita. Sel atau penampang dau yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar/foto.

65

b. Foto dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman. c. Foto berharga murah dan gampang didapat serta digunakan, tanpa memerlukan peralatan khusus. Kelebihan media gambar/foto menurut Arief S.Sadiman, dkk (2006:29) dan Nana Sudjana dan Ahmad Rifai (1997:72), (dalam Sukiman, 2012: 87 ) antara lain : a. Gambar bisa menyampaikan banyak pesan, seperti pepatah cina mengatakan bahwa “sebuah gambar berbicara lebih banyak dari pada seribu kata”. b. Gambar sifatnya konkrit dibanding dengan ungkapan verbal c. gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, tidak semua benda, objek, atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut. Gambar/foto dapat mengatasi hal tersebut. Bangunan ka‟bah yang megah atau masjid agung Demak dapat disajikan ke kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa masa lampau kadang-kadang tak dapat dilihat seperti apa adanya. Gambar bermanfaat dalam hal ini. Kelemahan dalam media gambar/foto antara lain (Sukiman, 2012: 87-89): a. Gambar/foto hanya menekankan persepsi indera mata 66

b. Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran c. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar 3. Pengertian Media Lingkungan Menurut AECT (Association of Education and Communication Technology,1997), (dalam Arsyad, 2011: 3) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Menurut Usman (2002: 108-109) lingkungan meliputi: 1. Masyarakat di sekeliling sekolah 2. Lingkungan fisik di sekitar sekolah 1. Bahan-bahan yang tersisa atau tidak terpakai dan bahan-bahan bekas yang bila diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber dan alat bantu dalam belajar, seperti: tutup botol, batu-batuan, kerang. Kaleng bekas, bahan yang tersisa dari kayu dan sebagainya. 2. Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Jadi media lingkungan merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada siswa dengan menggunakan lingkungan sekitar. 4. Manfaat Media Lingkungan dalam Pembelajaran Manfaat media lingkungan dalam pembelajaran antara lain (dalam Ninuk: 2012:17-18): 67

a. Menanamkan pandangan dan sikap positif terhadap lingkungan yang digunakan sebagai sarana pembelajaran, sehingga secara tidak langsung akan menanamkan sikap cinta terhadap alam/lingkungan. b. Mengurangi

biaya

pendidikan.

Semakin

tinggi

biaya

pendidikan temasuk biaya pengadaan media pendidikan, semakin menyebabkan lingkungan menjadi alternatif terbaik sebagai sarana pendidikan. c. Mengubah perilaku pelaku pendidikan untuk mencintai lingkungan. d. Mendorong munculnya inovasi dan kreativitas guru dalam menciptakan dan mengembangkan iklim pendidikan yang kondusif dilingkungan tempat belajar siswa.

5. Penggunaan Media Gambar dan Media Lingkungan dalam Pembelajaran Penggunaan media gambar dengan media lingkungan merupakan inovasi dalam pembelajaran IPS khususnya bagi guru yang masih jarang dalam menggunakan media setiap mengajar. Guru sebagai fasilitator

dalam

pembelajaran

harus

mampu

membimbing,

mengarahkan serta melayani siswa dengan sebaik-baiknya. Dengan penerapan media gambar dengan media lingkungan guru dapat menciptakan pembelajaran yang aktif dan menyenangkan dengan 68

siswa dapat memahami materi secara konkrit bukan hanya verbal semata menggunakan media gambar dan siswa dapat melihat langsung hal-hal berkaitan pembelajaran dengan

media lingkungan sekitar.

Anak diajak keluar kelas untuk mengamati secara langsung lingkungan sekitar

untuk

menemukan

contoh-contoh

teknologi

produksi,komunikasi dan transportasi yang ada di lingkungan sekitar. Dengan media lingkungan siswa diajak keluar kelas sehingga dapat mengurangi kebosanan siswa dan pembelajaran akan lebih bermakna. Hal-hal tentang pembelajaran yang belum ada di lingkungan sekitar dapat dilengkapi dengan melihat gambar pada media gambar. Oleh sebab itu penulis menerapkan media gambar dengan media lingkungan agar saling melengkapi dan diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa.

D. Kriteria Ketuntasan Minimal 1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Pengertian KKM menurut Nurman (2009) adalah prinsip

penilaian

pada

kurikulum

berbasis

Salah satu

kompetensi

yang

menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik. KKM juga disebut kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai dan ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru 69

mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama. 2. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Fungsi kriteria ketuntasan minimal menurut Nurman (2009) antara lain: a. Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan indikator ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. b. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolok ukur. Oleh karena itu hasil pencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap mata pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan dalam proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana-prasarana belajar di sekolah. c. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik

dan

antara

satuan

pendidikan

dengan

masyarakat.

Keberhasilan pencapaian KKM merupakan upaya yang harus dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik, pimpinan satuan pendidikan, dan orang tua. 70

d. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal mungkin untuk melampaui KKM yang ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah satu tolok ukur kinerja satuan pendidikan dalam menyelenggarakan program pendidikan. 3. Prinsip Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Prinsip penetapan kriteria ketuntasan minimal menurut Nurman (2009) adalah sebagai berikut: a. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui professional judgement oleh pendidik dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan rentang angka yang disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan. b. Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi. c. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD) merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan 71

belajar untuk KD tertentu apabila yang bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut. d. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK) merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam SK tersebut. e. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik. f. Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir Semester (UAS). Soal ulangan

ataupun

tugas-tugas

harus

mampu

mencerminkan/menampilkan pencapaian indikator yang diujikan. Dengan demikian pendidik tidak perlu melakukan pembobotan seluruh hasil ulangan, karena semuanya memiliki hasil yang setara. g. Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya perbedaan nilai ketuntasan minimal. 4. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menetapkan kriteria ketuntasan minimal menurut Nurman (2009) adalah:

72

a. Tingkat

kompleksitas,

kesulitan/kerumitan

setiap

indikator,

kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi, apabila dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-kurangnya satu dari sejumlah kondisi sebagai berikut: (a) guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta didik; (b) guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang bervariasi; (c) guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan; (d) peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi; (e) peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep; (f) peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian tugas/pekerjaan; (g) waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan; (h) tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta didik dapat mencapai ketuntasan belajar. Contoh 1: SK

2.

:

Memahami

hukum-hukum

dasar

penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri).

73

kimia

dan

KD 2.2

: Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya

hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan. Indikator : Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi, Indikator ini memiliki kompleksitas yang tinggi, karena untuk menentukan

pereaksi

pembatas

diperlukan

beberapa

tahap

pemahaman/penalaran peserta didik dalam perhitungan kimia. Contoh 2: SK 1.

: Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik

unsur, dan ikatan kimia. KD 1.1.

: Memahami struktur atom

berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya, Indikator

melalui

pemahaman

konfigurasi

elektron.

: Menentukan konfigurasi elektron berdasarkan tabel

periodik atau nomor atom unsur. Indikator ini memiliki kompleksitas yang rendah karena tidak memerlukan tahapan berpikir/penalaran yang tinggi. b. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran pada masing-masing sekolah. 1) Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan kompetensi

yang

harus

dicapai

peserta

didik

seperti

perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran.

74

2) Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders sekolah. Contoh: SK 3. reaksi,

kesetimbangan

kimia,

dan

: Memahami kinetika faktor-faktor

yang

mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. KD 3.3 dan

faktor-faktor

keseimbangan

yang

dengan

: Menjelaskan keseimbangan

mempengaruhi melakukan

pergeseran

percobaan.

arah

Indikator:

Menyimpulkan pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volume pada pergeseran keseimbangan melalui percobaan. Daya dukung untuk Indikator ini tinggi apabila sekolah mempunyai sarana prasarana yang cukup untuk melakukan percobaan, dan guru mampu menyajikan pembelajaran dengan baik. Tetapi daya dukungnya rendah apabila sekolah tidak mempunyai sarana untuk melakukan percobaan atau guru tidak mampu menyajikan pembelajaran dengan baik c.

Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah yang bersangkutan penetapan intake di kelas X dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan peserta didik baru, Nilai Ujian Nasional/Sekolah, rapor SMP, tes seleksi masuk atau psikotes; sedangkan penetapan intake di kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya. Contoh penetapan KKM Untuk memudahkan analisis setiap

75

indikator, perlu dibuat skala penilaian yang disepakati oleh guru mata pelajaran. Contoh: Aspek yang Kriteria dan Skala Penilaian dianalisis Kompleksitas Tinggi< 65

Sedang65-79

Rendah 80-100

Daya Tinggi80-100 Sedang65-79 Rendah<65 Dukung Intake siswa Tinggi80-100 Sedang65-79 Rendah<65 Atau dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria yang ditetapkan.

Aspek yang Kriteria penskoran dianalisis Kompleksitas Tinggi1 Sedang2 Daya Tinggi3 Sedang2 Dukung Intake siswa Tinggi3 Sedang2

Rendah3 Rendah1 Rendah1

Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah:

Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67. Contoh: penentuan kriteria ketuntasan minimal per kd dan indikator . Mata Pelajaran

: KIMIA 76

Kelas/semester

: X/2

Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan non-elektrolit dan elektrolit, serta reaksi oksidasi-reduksi Kriteria Kriteria Pencapaian Ketuntasan Ketuntasan Belajar Siswa (KD/Indikator) Kompetensi Minimal Dasar/Indikator Daya KomplekSitas Intake Penget Praktik dukung 3.1. Mengidentifikasi Rendah(80) Tinggi(80) Sedang(70) 7276,6 72 sifat larutan nonelektrolit dan elektrolit Sedang Tinggi Sedang 73,3 berdasarkan data hasil percobaana. (70) (80) (70) 70 Menyimpulkan gejalagejala hantaran arus Tinggi Rendah 70 listrik dalam berbagai Tinggi larutan berdasarkan hasil (65) (80) (65) pengamatan.b. Mengelompokkan larutan kedalam larutan Tinggi Tinggi Rendah elektrolit dan non elektrolit berdasarkan (65) (80) (65) sifat hantaran listriknya. c. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik. d. Menjelaskan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar

Nilai KKM KD merupakan angka bulat, maka nilai KKM 72,47 dibulatkan menjadi 72.

5. Cara

Menetapan

Kriteria

Ketuntasan

Minimal

(KKM)

Menggunakan Format A.

Asmani (2010:199-203) menyatakan cara penetapan KKM menggunakan format A sebagai berikut: 77

Kompetensi kriteria ketuntasan minimal dasar dan Kriteria penetapan ketuntasan Nilai Indikator KKM Kompleksitas Daya Intake dukung 1.1 mendiskripsikan hakikat bangsa dan unsur-unsur terbentuknya negara. Cara Menafsirkan Kriteria Menjadi Nilai Sebagai Berikut: a. Dengan memberikan point pada setiap kriteria yang ditetapkan: 1) Kompleksitas

2) Daya dukung

3) Intake

: - Tinggi

=1

- Sedang

=2

- Rendah

=3

: - Tinggi

=3

- Sedang

=2

- Rendah

=1

: - Tinggi

=3

- Sedang

=2

- Rendah

=1

Jika indikatornya memiliki kriteria kompleksitas rendah, daya dukung tinggi, dan intake siswa sedang nilainya adalah: (3+3+2) x 100 = 88,899. b. Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria: 1) Kompleksitas 78

: - Tinggi

= 50-64

2) Daya dukung

3) Intake

-

Sedang

= 65-80

-

Rendah

= 81-100

: - Tinggi

= 81-100

-

Sedang

= 65-80

-

Rendah

= 50-64

: - Tinggi

= 81-100

-

Sedang

= 65-80

-

Rendah

= 50-64

Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas sedang, daya dukung tinggi, dan intake sedang nilainya adalah rata-rata setiap nilai dari kriteria yang kita tentukan. Dalam menentukan rentang nilai dan menentukan nilai dari setiap kriteria perlu kesepakatan dalam forum MGMP di sekolah. c. Dengan memberikan pertimbangan profesional judgement pada setiap kriteria untuk menetapkan nilai: 1) Kompleksitas

2) Daya dukung

: - Tinggi -

Sedang

-

Rendah

: - Tinggi -

79

Sedang

3) Intake

Rendah

: - Tinggi -

Sedang

-

Rendah

Contoh: Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas rendah, daya dukung tinggi, dan intake siswa sedang maka dapat dikatakan hanya satu komponen yang memperngaruhi untuk mencapai ketuntasan maksimal 100 yaitu intake sedang. Jadi, guru dapat mengurangi nilai menjadi antara 90-80. Tingkat Kompleksitas yaitu kesulitan dan kerumitan setiap indikator pencapaian/Kompetensi Dasar (IP/KD) yang harus dicapai oleh siswa. Tingkat kompleksitas tinggi, bila dalam pelaksanaannya menuntut: a. SDM 1) Memahami Kompetensi yang harus dicapai siswa. 2) Kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran. b. Waktu 1) cukup lama karena perlu pengulangan. Kemampuan sumber daya pendukung yaitu ketersediaan tenaga, sarana dan pra sarana pendidikan yang sangat dibutuhkan, BOP, manajemen sekolah, kepedulian stakeholders sekolah. 80

6. KKM Individual (ditetapkan oleh sekolah) Yuliantika

(2013)

menyatakan

bahwa

berdasarkan

surat

Dirjendikdasmen No.1321/c4/MN/2004 tentang Pengkajian Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM)), atau Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kurikulum 2004 dan sesuai dengan pelaksanaan Standar Isi, yang menyangkut masalah Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi dasar (KD) maka sesuai dengan petunjuk dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tahun 2006, maka dipandang perlu setiap sekolah-sekolah untuk menentukan Standar Ketuntasan Minimal (KKM)-nya masing-masing sesuai dengan keadaan sekolah dimana sekolah itu berada Artinya antara sekolah A dengan sekolah B bisa KKM-nya berbeda satu sama lainnya. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) individual yang ditetapkan di SD N 2 Wonosegoro pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial kelas IV tahun 2016-2017 adalah 65. Setiap siswa dikatakan mencapai KKM atau tuntas apabila memperoleh nilai ≥ 65 yang sudah ditetapkan oleh sekolah. Sebaliknya setiap siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau belum mencapai KKM apabila memperoleh nilai < 65. Trianto (2012:241-242) menyatakan bahwa untuk menentukan ketuntasan

belajar

siswa

(individual)

menggunakan persamaan sebagai berikut: KB = T _

X 100% 81

dapat

dihitung

dengan

Tt Di mana: KB = Ketuntasan Belajar T

= Jumlah skor yang diperoleh siswa

Tt = jumlah skor total Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 65% dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud, 1996:48) (dalam Trianto, 2012:241-242). 7. KKM Nasional (sudah ditetapkan secara nasional yaitu 75) Menurut BSNP (2006) ketuntasan belajar setiap indikator yang merupakan penjabaran dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0100%. Lebih lanjut dikemukakan bahwa kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator adalah 75% . kriteria ketuntasan minimal ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik dan kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran yang ada di sekolah. Namun demikian, sekolah diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus-menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal (Wardani dkk, 2009: 8.30- 8.31). KKM secara nasional menurut Nurman (2009) yaitu kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka 82

maksimal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian ditingkatkan secara bertahap. 8. KKM Kelas (mengukur keberhasilan guru dalam mengantarkan siswa ke ketuntasan belajar, dari total siswa ≥ 85% mencapai KKM). Menurut Trianto (2012:241-242) menyatakan bahwa Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 65% dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud, 1996:48). Tetapi berdasarkan ketuntasan KTSP penentuan ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masing-masing sekolah yang dikenal dengan istilah kriteria

ketuntasan

minimal,

dengan

berpedoman

pada

tiga

pertimbangan, yaitu: kemampuan setiap peserta didik berbeda-beda; fasilitas(sarana) setiap sekolah berbeda; dan daya dukung setiap sekolah berbeda. Dari asumsi tersebut, maka penentuan KKM berpedoman pada empat kriteria: (1) tingkat esensial (kepentingan); (2) tingkat kompleksitas (kesulitan & kerumitan); (3) tingkat kemampuan (intake) rata-rata siswa; dan (4) kemampuan sumber daya pendukung. Dengan demikian, setiap sekolah dan setiap mata pelajaran memiliki KKM yang dapat berbeda dengan sekolah lain.

83

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD N 2 Wonosegoro, Jaragan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Dalam penulisan ini, Penulis akan memaparkan lokasi yang menjadi objek penelitian, yang bertujuan untuk menghindari salah tafsir dari lokasi penelitian yang nantinya akan berguna pada saat analisis yang akan dilakukan oleh peneliti. Secara singkat penulis akan memaparkan lokasi yang menjadi objek penelitian yaitu sebagai berikut: a. Identitas sekolah Nama

: SD N 2 Wonosegoro

Status Sekolah

: Negeri

Waktu Belajar

: Pagi

Alamat Sekolah

:Dukuh

Jaragan,

Desa

Wonosegoro,

Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali Kode Pos 57382 Provinsi

: Jawa Tengah

Kabupaten/Kota

: Boyolali

Kecamatan

: Wonosegoro

Dukuh

: Jaragan

Desa

: Wonosegoro

Kode Pos

: 57382 84

Milik

: Kas Desa ( Tanah Hak Pakai SD N 2

Wonosegoro). Tahun Berdiri

: 1985

Luas Tanah

: 1.327 M2

b. Letak Sekolah Secara Geografi SD N 2 Wonosegoro terletak di Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. 2. Visi dan Misi SD N 2 Wonosegoro a. Visi SD N 2 Wonosegoro Terwujudnya tamatan yang terampil, terdidik, unggul, dalam prestasi dan berbudi pekerti yang luhur. b. Misi SD N 2 Wonosegoro 1) Mewujudkan mutu pendidikan yang berbasis IPTEK dan IMTAQ 2) Mewujudkan kegiatan belajar mengajar secara aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 3) Meningkatkan tertib waktu, tertib administrasi, tertib belajar, tertib mengajar dan tertib lingkungan. 4) Membimbing siswa berdasarkan budaya bangsa dan agama. 3. Keadaan Guru SD N 2 Wonosegoro Tahun 2016/2017 Guru di SD N 2 Wonosegoro Desa Jaragan Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali berjumlah 9 orang, terdiri dari 3

85

orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Adapun data guru SD N 2 Wonosegoro adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Data Keadaan Guru SD N 2 Wonosegoro No. Nama Guru Jenis kelamin

Pendidika n Terakhir

1.

Widi Widayati, S.Pd.M.M

Perempuan

S2

2.

Sukadi, S.Pd

Laki-laki

S1

3.

Sri Umiyati, S.Pd.I

Perempuan

S1

4.

Dyan Novitasari, S.Pd.SD

Perempuan

S1

5.

Tofan Eko Prasetyo

Laki-laki

S1

6.

Sri Lestari, S.Pd

Perempuan

S1

7.

Anis Khoiriyah, S.Pd.I

Perempuan

S1

8.

Yhosi Hanesa,S.Pd

Laki-laki

S1

9.

Diyan Mayasari, S.Pd.SD

Perempuan

S1

4. Keadaan Siswa SD N 2 Wonosegoro Tahun 2016/2017 Tabel 3.2 Keadaan Siswa di SD N 2 Wonosegoro Kelas

Rombongan

Siswa awal bulan

belajar

Laki-laki

Perempuan

I

1

1

2

3

II

1

6

1

7

III

1

5

6

11

IV

1

5

10

15

V

1

9

5

14

VI

1

9

6

15

Jumlah

6

35

30

65

total

86

Jumlah

5. Sarana dan Prasarana di SD N 2 Wonosegoro Tahun 2016/2017 Sarana dan prasarana yang dimiliki SD N 2 Wonosegoro adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Sarana Prasarana Gedung sekolah No

Jenis gedung

Kondisi Baik

Sedang

Rusak

1.

Gedung sekolah

7





2.

Perpustakaan







3.

Laboratorium







4.

Rumdin KS

5.

Rumdin guru







6.

Rumdin penjaga





1

7.

Mushola







8.

PSB







Baik

Sedang

Rusak

1

Tabel 3.4 Sarana Prasarana Ruang sekolah No

Jenis ruang

Kondisi

1.

Lab. Bahasa







2.

Lab. IPA







3.

Lab. Komputer







4.

Kantin







5.

Koperasi sekolah







6.

Aula







7.

Ruang praktik







8.

Kamar mandi

3





9.

WC

3





10.

Kepala sekolah

1





11.

Guru

1





12.

Kelas

6





13.

Perpustakaan







14.

Komite







15.

BP







87

16.

UKS

1





17.

Olahraga







18.

Gudang







19.

Tamu







Tabel 3.5 Sarana Prasarana Mebelair No

Mebelair

Kondisi Baik

Sedang

Rusak

1.

Kursi murid

214





2.

Kursi guru

6





3.

Meja murid

176





4.

Meja guru

3





5.

Almari kantor

5





6.

Almari kelas

7





7.

Papan tulis

6





8.

Kursi tamu

2





9.

Meja kantor

8





10.

Kursi kantor

12





Baik

Sedang

Rusak

Tabel 3.6 Sarana Prasarana TI/elektronik No

Jenis elektronik

Kondisi

1.

Komputer





1

2.

TV

1





3.

CD

1





4.

Radio







5.

Tape recorder

1

6.

OHP







7.

Laptop

3

8.

LCD







9.

Sound system

10.

Handy camp

1 −

88





Tabel 3.7 Sarana Prasarana Administrasi/peraga No

Mebelair

Kondisi Baik

Sedang

Rusak

1.

Adm. KS







2.

Adm. Guru







3.

Adm. Kemuridan







4.

Peraga non TI







5.

1.

B. Indonesia

3





6.

2.

Matematika

3





7.

3.

IPA

3





8.

4.

IPS

3





9.

5.

B. Inggris

3





Tabel 3.8 Sarana Prasarana Tanah No

Tanah

Ukuran

1.

Tanah sekolah

1.327m2

2.

HM/HP



3.

No. Sertifikat



4.

Halaman

725 m2

5.

Gedung

206 m2

6.

Kebun

396 m2

7.

Kolam



8.

Lain-lain



B. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini yaitu siswa kelas IV SD N 2 Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 15 siswa yaitu terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Data keadaan siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 adalah sebagai berikut: 89

Tabel 3.9 Data Keadaan Siswa kelas IV No

Nama siswa

Jenis kelamin L/P

1.

Laila Nurmala Susilowati

P

2.

Ismawati Wijiningrum

P

3.

Siti Nurjayanti

P

4.

Tri Feni Ramadhani

P

5.

Riska Noptriasih

P

6.

Fahriz Abdul Khafid

L

7.

Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho

L

8.

Ilham Maulana Alfarez

L

9.

Nuur Fariidah Ar-raadiah

P

10.

Revalino Kevin Bahtiar

L

11.

Ummi Siti Masyitoh

P

12.

M. Fais Ahmadinejad

L

13.

Keysa Putri Anggraini

P

14.

Desila Sasa Akmalia

P

15.

Syakira Indah Yovita

P

C. Perolehan Nilai Sebelum Penelitian Tindakan Kelas (pra siklus) Pada tahap ini peneliti menggunakan penilaian akhir sebelum penelitian tindakan kelas (pra siklus) mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial sebagai salah satu sumber/bukti adanya permasalahan yang ditemukan peneliti pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017. Berikut ini hasil nilai pra siklus sebelum dilakukan tindakan

90

penelitian menggunakan penerapan media pembelajaran gambar dan lingkungan. Tabel 3.10 Nilai Pra Siklus No

Nama siswa

Nilai

Kriteria KKM KKM

Tidak KKM



1.

Laila Nurmala Susilowati

65

2.

Ismawati Wijiningrum

20



3.

Siti Nurjayanti

35



4.

Tri Feni Ramadhani

30



5.

Riska Noptriasih

35



6.

Fahriz Abdul Khafid

25



7.

Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho

75

8.

Ilham Maulana Alfarez

45



9.

Nuur Fariidah Ar-raadiah

60



10.

Revalino Kevin Bahtiar

55



11.

Ummi Siti Masyitoh

40



12.

M. Faiz Ahmadinejad

35



13.

Keysa Putri Anggraini

65



14.

Desila Sasa Akmalia

80



15.

Syakira Indah Yovita

40

Jumlah Prosentase pencapaian KKM

Keterangan: KKM

: 65

KKM

: 4 Siswa

Tidak KKM : 11 Siswa 91



√ 4

11

27%

73%

D. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi kemajuan teknologi (produksi, komunikasi, dan transportasi). Penelitian ini menggunakan kolaborasi media gambar dengan media lingkungan yang dilaksanakan sebanyak 3 siklus. Waktu penelitian sebagai berikut: a. Kegiatan pra siklus yakni kegiatan pencarian data nilai ilmu pengetahuan sosial sebelum dilaksanakan PTK pada tanggal 19 April 2017 b. Kegiatan siklus I dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2017 c. Kegiatan siklus II dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2017 d. Kegiatan siklus III dilaksanakan pada tanggal 24 Mei 2017 E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan Tindakan Dalam tahap perencanaan tindakan kegiatan yang dilaksanakan peneliti adalah sebagai berikut: a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan media gambar dengan media lingkungan. Adapun materi yang dibahas adalah perkembangan teknologi produksi. b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana sarana pendukung seperti media gambar tentang perkembangan teknologi produksi sederhana (zaman dahulu) dan modern(zaman sekarang) serta menetapkan 92

media lingkungan yang dapat digunakan dalam pembelajaran yakni yang sesuai dengan materi pembelajaran. c. Menyiapkan materi ajar tentang perkembangan teknologi produksi sederhana (zaman dahulu) dan modern(zaman sekarang). d. Menyiapkan

lembar

pengamatan

guru

untuk

mengetahui

keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan media gambar dengan media lingkungan. e. Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa berupa lembar tes. f. Peneliti berkoordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk melaksanakan proses pembelajaran degan kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan. 2. Pelaksanaan Tindakan a. Guru

melaksanakan

pembelajaran

sesuai

dengan

rencana

pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. b. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan berdoa. c. Guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa. d. Guru memnberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran. e. Guru memberikan apersepsi dan mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

93

g. Guru menjelaskan tentang materi perkembangan teknologi produksi sederhana (zaman dahulu) dan modern(zaman sekarang). h. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian teknologi dan melihat media gambar teknologi produksi kemudian siswa diminta menebak gambar tersebut. i. Guru menyampaikan materi teknologi produksi sederhana (zaman dahulu) dan modern(zaman sekarang) dengan menggunakan media gambar. j. Salah satu siswa maju kedepan menjelaskan gambar yang ada dalam media pembelajaran termasuk teknologi sederhana atau modern. k. Setelah melihat melalui media gambar, guru mengajak semua siswa keluar kelas untuk melihat secara langsung dan nyata contoh-contoh teknologi produksi sederhana (zaman dahulu) dan modern(zaman sekarang) yang ada di lingkungan sekitar. l. Guru meminta siswa bertanya tentang sesuatu yang belum dimengerti oleh siswa. m. Guru memberikan pertanyaan kepada salah satu siswa tentang materi teknologi produksi, manakah yang termasuk teknologi produksi sederhana (zaman dahulu) dan teknologi produksi modern (zaman sekarang) untuk mengetahui pemahaman siswa. n. Siswa yang lain mendengarkan serta memberikan jawaban benar atau tidak jawaban teman yang diberikan pertanyaan. 94

o. Sebagai bahan evaluasi guru memberikan soal dan siswa diminta mengerjakannya. p. Setelah siswa mengerjakan soal evaluasi guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. q. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam. 3. Pengamatan/Observasi Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung juga melakukan pengamatan atau observasi untuk mengetahui keterampilan guru dalam proses pembelajaran Aspek-aspek yang diamati adalah sebagai berikut: a. Lembar Observasi Guru Tabel 3.11 Lembar Observasi Guru Siklus I No

Aspek yan g diamati

Skor A

B

C

Kemampuan guru membuka pelajaran √

1.

Memeriksa kesiapan siswa

2.

Memberikan motivasi awal

3.

Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)

4.

Menyampaikan tujuan pembelajaran



5.

Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan dipelajari



√ √

Sikap guru dalam proses pembelajaran 6.

Kejelasan artikulasi suara

7.

Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa

8.

Antusiasme dalam penampilan

9.

Mobilitas posisi mengajar

95

√ √ √ √

D

Penguasaan bahan belajar √

10.

Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkahlangkah yang dibuat dalam RPP

11.

Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar



12.

Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan ajar



Kegiatan belajar mengajar √

13.

Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan

14.

Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa



15.

Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu



Pemanfaatan sumber belajar atau media pembelajaran atau alat peraga 16.

Menggunakan media atau alat peraga secara efektif dan efisien

17.

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media atau alat peraga

√ √

Evaluasi pembelajaran 18.

Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan



19.

Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP



Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran 20.

Meninjau kembali materi yang telah diberikan



21.

Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan



22.

Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran



Tindak lanjut / follow up √

23.

Memberikan tugas kepada siswa

24.

Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan dipelajari berikutnya

25.

Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar Jumlah

96

√ √ 8

33

24

Total

65

kategori

Sedang

b. Lembar Observasi Siswa Tabel 3.12 lembar Observasi Siswa Siklus I No

1.

2.

3. 4. 5. 6.

7.

8.

9.

10.

11. 12.

13.

14.

15.

Nama

Laila Nurmala Susilowati Ismawati Wijiningru m Siti Nurjayanti Tri Feni Ramadhani Riska Noptriasih Fahriz Abdul Khafid Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho Ilham Maulana Alfarez Nuur Fariidah Ar-radiah Revalino Kevin Bahtiar Ummi Siti Masyitoh M.Fais Ahmadinej ad Keysa Putri Anggraini Desila Ssa Akmalia Syakira Indah Yovita

Skor Kreati fitas 3

Total Skor

Predika t

9

Cukup

2

6

Kurang

4

4

15

4

3

3

12

Sangat Baik Baik

2

2

2

3

9

Cukup

1

2

1

1

5

Kurang

2

4

4

4

14

Sangat Baik

2

2

1

1

6

Kurang

3

4

4

4

15

Sangat Baik

3

3

4

4

14

Sangat Baik

3

3

3

3

12

Baik

2

1

1

1

5

Kurang

3

4

4

4

15

Sangat Baik

3

4

4

4

15

Keakt ifan 2

Perha tian 2

1

2

1

3

4

2

2

3

97

4

Kedisipli nan 2

4

13

Sangat Baik Sangat Baik

Keterangan Tabel: Skor 1

: Kurang

Skor 2

: Cukup

Skor 3

: Baik

Skor 4

: Sangat Baik

Kriteria Penilaian: Skor 13 – 16 : Sangat baik Skor 10 – 12 : Baik Skor 7 – 9

: Cukup

Skor 4 – 6

: Kurang

c. Nilai Perolehan Hasil Evaluasi Siklus I Tabel 3.13 Nilai Perolehan Hasil Evaluasi Siklus I No

Nama siswa

Nilai

1.

Laila Nurmala Susilowati

60

2.

Ismawati Wijiningrum

10

3.

Siti Nurjayanti

90

4.

Tri Feni Ramadhani

80

5.

Riska Noptriasih

60

6.

Fahriz Abdul Khafid

20

7.

Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho

90

8.

Ilham Maulana Alfarez

55

9.

Nuur Fariidah Ar-raadiah

100

10.

Revalino Kevin Bahtiar

90

98

11.

Ummi Siti Masyitoh

80

12.

M. Faiz Ahmadinejad

40

13.

Keysa Putri Anggraini

100

14. Desila Sasa Akmalia

95

15. Syakira Indah Yovita

85

4. Refleksi Kegiatan refleksi ini bertujuan untuk menilai seluruh kegiatan pembelajaran menggunakan media gambar dengan media lingkungan dan untuk mengetahui kelemahan yang dialami dalam proses belajar mengajar. Pada siklus I menunjukkan bahwa, terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa. Siswa sudah terlihat aktif, sunguhsunguh/disiplin, serta perhatian dalam proses pembelajaran dengan menggunakan kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan. Guru berperan sebagai fasilitator, motivator sedangkan pusat pembelajaran berada pada siswa. Penerapan media gambar dengan media lingkungan ini membuat siswa mulai aktif ditandai dengan siswa ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran, siswa mengamati, mendengarkan, menerima, dan mengemukakan pendapat tidak ada siswa yang mengantuk dikelas saat pembelajaran IPS, saat pembelajaran IPS siswa mulai tertarik tidak bosan dikelas dan memperhatikan. Siswa juga lebih mudah dalam memahami materi karena adanya sebuah media materi tidak hanya disampaikan secara verbal, tanpa ada media pembelajaran. Setiap siswa melihat secara 99

konkrit contoh-contoh perkembangan teknologi produksi sederhana (zaman dahulu) dan modern (zaman sekarang) tidak hanya secara abstrak dan hanya verbal semata, akan tetapi melalui media gambar, serta siswa mengamati secara langsung dan nyata contoh-contoh perkembangan teknologi produksi sederhana (zaman dahulu) dan modern (zaman sekarang) yang ada disekitar lingkungan siswa atau media lingkungan, sehingga siswa akan lebih mengingat materi pelajaran karena mengalami langsung. Akan tetapi selama pengamatan berlangsung masih ditemukan masalah-masalah, yaitu ada beberapa siswa yang masih belum memperhatikan saat proses pembelajaran menggunakan media gambar dan media lingkungan dan kurang bersungguh-sungguh/disiplin. Sehingga menyebabkan beberapa siswa tersebut yang masih belum paham terhadap materi pembelajaran. Hal tersebut dibuktikan masih banyak siswa yang belum mencapai KKM yakni 6 siswa dari seluruh jumlah siswa yaitu 15. Kemudian guru kurang terampil dalam mengkondisikan siswa untuk memperhatikan dan belum terampil menggunakan media pembelajaran gambar dan lingkungan dalam pembelajaran. Kemudian kurangnya guru dalam memberikan motivasi siswa. Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti akan melakukan tindakan pada siklus II untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus I.

100

F. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan Tindakan Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari pengamatan dan hasil perolehan nilai pada siklus I, maka siklus II merupakan perbaikan dari siklus I. Rencana Pelaksanaan Pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: a. Menyusun

Rencana Pelaskanaan Pembelajaran (RPP) mata

pelajaran IPS yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan media gambar dengan media lingkungan. Adapun materi yang dibahas adalah perkembangan teknologi komunikasi. b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana sarana pendukung seperti media gambar tentang perkembangan teknologi komunikasi sederhana (zaman dahulu) dan modern(zaman sekarang) dan menetapkan media lingkungan yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran yakni lingkungan yang sesuai dengan materi pembelajaran. c. Menyiapkan komunikasi

materi sederhana

ajar

tentang

(zaman

perkembangan

dahulu)

dan

teknologi

modern(zaman

sekarang). d. Menyiapkan

lembar

pengamatan

guru

untuk

mengetahui

keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan media gambar dengan media lingkungan. e. Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa berupa lembar tes. 101

f. Peneliti berkoordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk melaksanakan proses pembelajaran degan kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan. 2. Pelaksanaan Tindakan a. Guru

melaksanakan

pembelajaran

sesuai

dengan

rencana

pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. b. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan berdoa. c. Guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa. d. Guru memnberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran. e. Guru memberikan apersepsi dan mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. g. Guru menjelaskan tentang materi perkembangan teknologi komunikasi sederhana (zaman dahulu) dan modern(zaman sekarang). h. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian teknologi komunikasi dan melihat media gambar teknologi komunikasi kemudian siswa diminta menebak gambar tersebut. i. Guru menyampaikan materi teknologi komunikasi sederhana (zaman

dahulu)

dan

modern(zaman

menggunakan media gambar.

102

sekarang)

dengan

j. Salah satu siswa maju kedepan menjelaskan gambar yang ada dalam media pembelajaran termasuk teknologi komunikasi sederhana atau modern. k. Setelah melihat melalui media gambar, guru mengajak semua siswa keluar kelas untuk melihat secara langsung dan nyata contoh-contoh teknologi komunikasi sederhana (zaman dahulu) dan modern(zaman sekarang) yang ada di lingkungan sekitar. l. Guru meminta siswa bertanya tentang sesuatu yang belum dimengerti oleh siswa. m. Guru memberikan pertanyaan kepada salah satu siswa tentang materi teknologi komunikasi, manakah yang termasuk teknologi komunikasi sederhana (zaman dahulu) dan teknologi komunikasi modern (zaman sekarang) untuk mengetahui pemahaman siswa. n. Siswa yang lain mendengarkan serta memberikan jawaban benar atau tidak jawaban teman yang diberikan pertanyaan. o. Sebagai bahan evaluasi guru memberikan soal dan siswa diminta mengerjakannya. p. Setelah siswa mengerjakan soal evaluasi, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. q. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam. 3. Pengamatan/Observasi Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung juga melakukan pengamatan atau observasi untuk mengetahui keterampilan 103

guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan antara media gambar dengan media lingkungan yang akan mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa Aspek-aspek yang diamati adalah sebagai berikut: a. Lembar Observasi Guru Tabel 3.14 Lembar Observasi Guru Siklus II No

Aspek yang diamati

Skor A

B

C D

Kemampuan guru membuka pelajaran 1.

Memeriksa kesiapan siswa

2.

Memberikan motivasi awal

3.

Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)

4.

Menyampaikan tujuan pembelajaran

5.

Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan

√ √ √ √ √

dipelajari Sikap guru dalam proses pembelajaran √

6.

Kejelasan artikulasi suara

7.

Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa



8.

Antusiasme dalam penampilan



9.

Mobilitas posisi mengajar



Penguasaan bahan belajar 10.

Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-



langkah yang dibuat dalam RPP 11.

Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar 104



12.



Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan ajar Kegiatan belajar mengajar

13.

Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan



atau indikator yang telah ditetapkan 14.



Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa

15.



Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan sumber belajar atau media pembelajaran atau alat peraga

16.



Menggunakan media atau alat peraga secara efektif dan efisien

17.



Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media atau alat peraga Evaluasi pembelajaran

18.



Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan

19.

Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP



Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran 20.

Meninjau kembali materi yang telah diberikan



21.

Memberikan kesempatan untuk bertanya dan



menjawab pertanyaan 22.

Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran



Tindak lanjut / follow up 23.

Memberikan tugas kepada siswa

24.

Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan

105

√ √

dipelajari berikutnya 25.



Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar Jumlah

24

45

Total

8

77

kategori

Baik

b. Lembar Observasi Siswa Tabel 3.15 Lembar Observasi Siswa Siklus II No

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Nama

Laila Nurmala Susilowa ti Ismawati Wijining rum Siti Nurjayan ti Tri Feni Ramadha ni Riska Noptriasi h Fahriz Abdul Khafid Firdaus Nabil Ramadha ni Nugroho Ilham Maulana Alfarez Nuur Fariidah Arradiah Revalino Kevin

Keakti Fan 3

Skor Perhati Kreatifi an tas 3 4

Kedisi plinan 4

Total Skor

Predika t

14

Sangat Baik

1

2

1

2

6

Kurang

2

3

2

1

8

Cukup

2

3

4

4

13

Sangat Baik

2

3

4

4

13

Sangat Baik

2

2

1

1

6

Kurang

2

4

4

4

14

Sangat Baik

2

3

2

2

9

Cukup

4

4

4

4

16

Sangat Baik

4

3

3

3

13

Sangat Baik

106

Bahtiar Ummi Siti Masyitoh M.Fais Ahmadin ejad Keysa Putri Anggrain i Desila Sasa Akmalia Syakira Indah Yovita

11.

12.

13.

14.

15.

4

4

3

3

14

Sangat Baik

1

2

2

2

7

Cukup

3

3

4

4

14

Sangat Baik

3

4

4

4

15

Sangat Baik

2

2

3

4

11

Baik

Keterangan Tabel: Skor 1

: Kurang

Skor 2

: Cukup

Skor 3

: Baik

Skor 4

: Sangat Baik

Kriteria Penilaian: Skor 13 – 16 : Sangat baik Skor 10 – 12 : Baik Skor 7 – 9

: Cukup

Skor 4 – 6

: Kurang

c. Nilai Perolehan Hasil Evaluasi Siklus II Tabel 3.16 Nilai Perolehan Hasil Evaluasi Siklus II No

Nama siswa

Nilai

1.

Laila Nurmala Susilowati

90

2.

Ismawati Wijiningrum

35

107

3.

Siti Nurjayanti

60

4.

Tri Feni Ramadhani

80

5.

Riska Noptriasih

80

6.

Fahriz Abdul Khafid

30

7.

Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho

90

8.

Ilham Maulana Alfarez

60

9.

Nuur Fariidah Ar-raadiah

100

10.

Revalino Kevin Bahtiar

80

11.

Ummi Siti Masyitoh

85

12.

M. Faiz Ahmadinejad

50

13.

Keysa Putri Anggraini

90

14.

Desila Sasa Akmalia

95

15. Syakira Indah Yovita

75

4. Refleksi Prestasi belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan siklus I. Siswa banyak yang sudah terlihat

aktif,

terlihat

antusias,

dan

perhatian

dalam

proses

pembelajaran dengan menggunakan media gambar dengan media lingkungan. Hal ini dapat terlihat ketika siswa mulai bertanya 108

mengenai gambar yang ada dalam media, manakah yang termasuk teknologi modern atau sederhana. Kemudian dapat menyebutkan contoh-contoh teknologi komunikasi modern dan sederhana serta menyebutkan kelemahan dan kelebihannya dengan melihat lingkungan sekitar melalui media lingkungan seperti kentongan, bedug, HP secara bersama-sama. Siswa senang, tertarik saat pembelajaran IPS menggunakan media gambar dan media lingkungan. Pada saat siswa diajak keluar kelas untuk melihat media lingkungan sesuai materi pembelajaran siswa bergembira, suka pelajaran IPS, dan tidak mengantuk karena bosan. Berdasarkan nilai pada hasil evaluasi siklus II dapat diketahui bahwa nilai yang didapatkan mengalami peningkatan lebih baik dari siklus I. Akan tetapi selama pengamatan berlangsung masih ditemukan adanya masalah-masalah, yaitu ada beberapa siswa yang masih belum memperhatikan dalam proses pembelajaran. Hal tersebut membuat kelas menjadi ramai, sehingga menyebabkan siswa kurang paham dengan penjelasan guru menggunakan media gambar dan lingkungan. Dibuktikan masih ada 5 siswa dari seluruh jumlah siswa yaitu 15 siswa yang belum mencapai KKM dan belum mencapai kriteria ketuntasan

klasikal

sebesar

85%.

Guru

kurang

terampil

mengkondisikan kelas dan artikulasi suara dalam mengajar masih kurang jelas. Dengan adanya masalah-masalah tersebut, maka peneliti

109

akan melakukan tindakan pada siklus III untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus II. G. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III 1. Perencanaan Tindakan Berdasarkan refleksi yang diperoleh dari pengamatan dan hasil perolehan nilai pada siklus II, maka siklus III merupakan perbaikan dari siklus II. Rencana Pelaksanaan Pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: a. Menyusun Rencana Pelaskanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS yang memuat serangkaian kegiatan belajar mengajar menggunakan media gambar dengan media lingkungan. Adapun materi yang dibahas adalah perkembangan teknologi transportasi. b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana sarana pendukung seperti media gambar tentang perkembangan teknologi transportasi sederhana (zaman dahulu) dan modern(zaman sekarang) serta menetapkan media lingkungan yang akan digunakan dalam pembelajaran.. c. Menyiapkan

materi

ajar

tentang

perkembangan

teknologi

transportasi sederhana (zaman dahulu) dan modern(zaman sekarang). d. Menyiapkan

lembar

pengamatan

guru

untuk

mengetahui

keterampilan guru dalam proses pembelajaran menggunakan kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan. 110

e. Menyiapkan instrumen untuk menggali data hasil belajar siswa berupa lembar tes. f. Peneliti berkoordinasi dengan guru selaku kolaborator untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan. 2. Pelaksanaan Tindakan a. Guru

melaksanakan

pembelajaran

sesuai

dengan

rencana

pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya. b. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan berdoa. c. Guru menanyakan kabar dan mengabsen siswa. d. Guru memberikan motivasi sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran. e. Guru memberikan apersepsi dan mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. g. Guru menjelaskan tentang materi perkembangan teknologi transportasi sederhana (zaman dahulu) dan modern (zaman sekarang). h. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian teknologi transportasi dan melihat media gambar teknologi transportasi kemudian siswa diminta menebak gambar tersebut.

111

i. Guru menyampaikan materi teknologi transportasi sederhana (zaman

dahulu)

dan

modern(zaman

sekarang)

dengan

menggunakan media gambar. j. Salah satu siswa maju kedepan menjelaskan gambar yang ada dalam media pembelajaran termasuk teknologi transportasi sederhana atau modern. k. Setelah melihat melalui media gambar, guru mengajak semua siswa keluar kelas untuk melihat secara langsung dan nyata contoh-contoh teknologi transportasi sederhana (zaman dahulu) dan modern(zaman sekarang) yang ada di lingkungan sekitar. l. Guru meminta siswa bertanya tentang sesuatu yang belum dimengerti oleh siswa. m. Guru memberikan pertanyaan kepada salah satu siswa tentang materi teknologi transportasi, manakah yang termasuk teknologi komunikasi sederhana (zaman dahulu) dan teknologi transportasi modern (zaman sekarang) untuk mengetahui pemahaman siswa. n. Siswa yang lain mendengarkan serta memberikan jawaban benar atau tidak jawaban teman yang diberikan pertanyaan. o. Sebagai bahan evaluasi guru memberikan soal dan siswa diminta mengerjakannya. p. Setelah siswa mengerjakan soal evaluasi, guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. q. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa dan salam. 112

3. Pengamatan/Observasi Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung juga melakukan pengamatan atau observasi untuk mengetahui keterampilan guru dalam proses pembelajaran dan melakukan pengamatan terhadap siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan kolaborasi antara

media

gambar

dengan

media lingkungan

yang akan

mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa Aspek-aspek yang diamati adalah sebagai berikut: a. Lembar Observasi Guru Tabel 3.17 Lembar Observasi Guru Siklus III No

Aspek yang diamati

Skor A

B

Kemampuan guru membuka pelajaran √

1.

Memeriksa kesiapan siswa

2.

Memberikan motivasi awal

3.

Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)



4.

Menyampaikan tujuan pembelajaran



5.

Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan





dipelajari Sikap guru dalam proses pembelajaran 6.

Kejelasan artikulasi suara

7.

Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa

8.

Antusiasme dalam penampilan

113

√ √ √

C

D

9.



Mobilitas posisi mengajar Penguasaan bahan belajar

10.



Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkahlangkah yang dibuat dalam RPP

11.

Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar



12.

Memiliki wawasan yang luas dalam



menyampaikan bahan ajar Kegiatan belajar mengajar 13.

Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan



atau indikator yang telah ditetapkan 14.

Memiliki keterampilan dalam merespon dan



menanggapi pertanyaan siswa 15.



Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan sumber belajar atau media pembelajaran atau alat peraga

16.



Menggunakan media atau alat peraga secara efektif dan efisien

17.

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media atau



alat peraga Evaluasi pembelajaran 18.



Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan

19.

Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP



Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran 20.

Meninjau kembali materi yang telah diberikan

21.

Memberikan kesempatan untuk bertanya dan

114

√ √

menjawab pertanyaan 22.



Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran Tindak lanjut / follow up



23.

Memberikan tugas kepada siswa

24.

Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan



dipelajari berikutnya 25.

Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar Jumlah

√ 48

36

Total

2

86

kategori

Baik

b. Lembar Observasi Siswa Tabel 3.18 lembar Observasi Siswa Siklus III No

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Nama

Laila Nurmala Susilowa ti Ismawati Wijining rum Siti Nurjayan ti Tri Feni Ramadha ni Riska Noptriasi h Fahriz Abdul Khafid Firdaus Nabil Ramadha

Skor Kreatifi tas 4

Total Skor

Predika t

16

Sangat Baik

3

8

Cukup

4

4

15

Sangat Baik

4

4

4

15

Sangat Baik

3

4

4

4

15

Sangat Baik

4

3

3

4

14

Sangat Baik

3

4

4

4

15

Sangat Baik

Keak tifan 4

Perhati an 4

1

3

1

3

4

3

115

Kedisipli nan 4

ni Nugroho Ilham Maulana Alfarez Nuur Fariidah Arradiah Revalino Kevin Bahtiar Ummi Siti Masyitoh M.Fais Ahmadin ejad Keysa Putri Anggrain i Desila Sasa Akmalia Syakira Indah Yovita

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

3

3

2

3

11

Baik

4

4

4

4

16

Sangat Baik

4

4

4

4

16

Sangat Baik

4

4

4

4

16

Sangat Baik

4

2

3

4

13

Sangat Baik

4

4

4

4

16

Sangat Baik

4

4

4

3

15

Sangat Baik

3

4

4

4

15

Sangat Baik

Keterangan Tabel:

Kriteria Penilaian:

Skor 1

: Kurang

Skor 13 – 16 : Sangat baik

Skor 2

: Cukup

Skor 10 – 12 : Baik

Skor 3

: Baik

Skor 7 – 9

: Cukup

Skor 4

: Sangat Baik

Skor 4 – 6

: Kurang

c. Nilai Perolehan Hasil Evaluasi Siklus III Tabel 3.19 Nilai Perolehan Hasil Evaluasi Siklus III No 1.

Nama siswa Laila Nurmala Susilowati

116

Nilai 100

2.

Ismawati Wijiningrum

55

3.

Siti Nurjayanti

100

4.

Tri Feni Ramadhani

100

5.

Riska Noptriasih

100

6.

Fahriz Abdul Khafid

7.

Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho

100

8.

Ilham Maulana Alfarez

75

9.

Nuur Fariidah Ar-raadiah

100

10.

Revalino Kevin Bahtiar

100

11.

Ummi Siti Masyitoh

100

12.

M. Faiz Ahmadinejad

100

13.

Keysa Putri Anggraini

100

14.

Desila Sasa Akmalia

100

15.

Syakira Indah Yovita

90

80

4. Refleksi Prestasi belajar siswa pada siklus III mengalami peningkatan yang sangat baik dibanding dengan siklus II. Siswa sangat antusias dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar dengan media lingkungan. Hal ini dapat terlihat ketika semua siswa antusias 117

menjawab pertanyaan dari guru untuk menyebutkan teknologi transportasi modern dan sederhana dengan mengamati media lingkungan sekitar dan media gambar. Siswa senang belajar pelajaran IPS. Guru sudah terampil dalam menggunakan media pembelajaran dan menjelaskan kepada siswa dengan suara yang lebih jelas dan mudah dipahami. Siswa tidak bosan dan mengantuk saat pelajaran IPS. Siswa memperhatikan dengan baik saat pembelajaran IPS. Berdasarkan nilai pada tes evaluasi dapat diketahui bahwa nilai yang didapat lebih baik dari siklus II. Sebanyak 14 siswa (93%) mencapai KKM dari seluruh jumlah siswa sebanyak 15 siswa. Sedangkan 1 siswa (7%) belum mencapai KKM dikarenakan siswa tersebut belum lancar dalam membaca sehingga menghambat dalam mengerjakan soal evaluasi mengakibatkan hasilnya belum mencapai KKM. Pembelajaran pada siklus III ini telah mencapai tujuan yang diharapkan yakni, keaktifan siswa, pembelajaran yang menyenangkan, pembelajaran tidak membosankan dan siswa tidak mengantuk dikelas, siswa mudah dalam mempelajari IPS, Siswa menjadi suka pelajaran IPS serta siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran, terbukti adanya peningkatan hasil belajar. Selain itu nilai yang diperoleh siswa telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dan siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Klasikal 85% dari seluruh jumlah siswa. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan yang telah dilakukan mencapai hasil yang maksimal, untuk itu penelitian ini dirasa telah cukup. Pada 118

penelitian kali ini, peneliti melaksanakan penelitian menggunakan penerapan

antara

media

gambar

dengan

media

lingkungan.

Penggunaan media gambar dengan media lingkungan bukanlah media pembelajaran yang baru di dunia pendidikan Indonesia, namun merupakan inovasi bagi SD N 2 Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali khususnya bagi guru yang masih jarang dalam menggunakan media pembelajaran dalam mengajar, sehingga menyebabkan pembelajaran yang monoton dan akan menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Acuan penilaian pada penelitian ini, peneliti menggunakan Kriteria Ketuntasan Klasikal yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa dengan berpatokan pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan data nilai sebelum dilaksanakannya penelitian tindakan kelas (pra siklus) pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD N 2 Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, menunjukkan adanya kemampuan siswa terhadap materi IPS masih banyak yang dibawah KKM. Peneliti menggunakan evaluasi formatif dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu tes obyektif dan subyektif. Diperoleh nilai pra siklus dari penilaian akhir mata pelajaran IPS sebelum penelitian tindakan kelas (PTK) menggunakan kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan, nilai perolehan hasil Evaluasi siklus I, Siklus II, dan Siklus III.

119

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Pra Siklus Pada penelitian kali ini, peneliti melaksanakan penelitian menggunakan media gambar dengan media lingkungan. Penerapan antara media gambar dengan media lingkungan

bukanlah media

pembelajaran baru di dunia pendidikan Indonesia, Media gambar dan media lingkungan

merupakan media yang paling umum dipakai,

diantara media pendidikan lainnya. Namun penerapan media gambar dengan media lingkungan ini tergolong baru dan inovatif bagi SD Negeri 2 Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Acuan penilaian pada penelitian ini, peneliti menggunakan Kriteria Ketuntasan Klasikal yaitu 85% dari jumlah seluruh siswa dengan berpatokan pada nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Dalam pengelolaaan pembelajaran di SD Negeri 2

Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, guru umunya menggunakan metode ceramah, penugasan, dan tanpa memperhatikan media pembelajaran. Oleh karena itu guru sebagai penyampai materi, sedangkan siswa sebagai pendengar dan penerima materi,

Setelah mendengarkan lalu siswa mengerjakan

latihan, hal ini mengakibatkan siswa mengalami jenuh dan bosan bahkan kurang menyukai pelajaran yang dianggap sulit yakni IPS 120

dalam belajar. Hal ini ditunjukan dengan hasil pra siklus yang diambil dari penilaian akhir mata pelajaran IPS sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas (PTK) sebelum menggunakan kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan, menunjukkan masih terdapat beberapa siswa yang kesulitan dalam pembelajaran IPS. Dari jumlah 15 siswa yang mencapai KKM 65 hanya 4 mencapai KKM atau dengan presentase 27%, sedangkan 11 siswa lainnya atau dengan presentase 73% belum mencapai nilai KKM (belum tuntas) dengan perincian sebagai berikut: Tabel 4.1 Penilaian Akhir (Pra Siklus) No

Nama siswa

Nilai

Kriteria KKM KKM

Tidak KKM



1.

Laila Nurmala Susilowati

65

2.

Ismawati Wijiningrum

20



3.

Siti Nurjayanti

35



4.

Tri Feni Ramadhani

30



5.

Riska Noptriasih

35



6.

Fahriz Abdul Khafid

25



7.

Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho

75

8.

Ilham Maulana Alfarez

45



9.

Nuur Fariidah Ar-raadiah

60



10.

Revalino Kevin Bahtiar

55



11.

Ummi Siti Masyitoh

40



12.

M. Faiz Ahmadinejad

35



13.

Keysa Putri Anggraini

65



14.

Desila Sasa Akmalia

80



121



15.

Syakira Indah Yovita



40

Jumlah Presentase Pencapaian KKM

4

11

27%

73%

Keterangan: KKM

: 65

Tuntas

: 4 Siswa

Tidak Tuntas : 11 Siswa Berdasarkan tabel diatas nilai keberhasilan disimpulkan bahwa rendahnya siswa yang mencapai KKM yakni Dari jumlah 15 siswa yang mencapai KKM hanya 4 atau dengan presentase

27%,

sedangkan 11 siswa lainnya atau dengan presentase 73% belum mencapai nilai KKM (belum tuntas). 2. Deskripsi Data Siklus I Hasil tes evaluasi pada siklus I yang dilakukan pada kelas IV SD Negeri 2 Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten

Boyolali

Tahun

Pelajaran

2016/2017

mengalami

peningkatan apabila dibandingkan dengan perolehan nilai pra siklus sebelum menggunakan media gambar dengan media lingkungan. Pada siklus I dari 15 siswa terdapat 9 siswa (60% siswa ) yang mencapai KKM dan 6 siswa (40% siswa ) yang tidak mencapai KKM, dengan demikian baru 60% dari jumlah seluruh siswa yang telah mencapai KKM. Dibawah ini perolehan nilai evaluasi pada siklus I.

122

Tabel 4.2 Perolehan Hasil Evaluasi Siklus I No

Nama siswa

Nilai

Kriteria KKM KKM

Tidak KKM

1.

Laila Nurmala Susilowati

60



2.

Ismawati Wijiningrum

10



3.

Siti Nurjayanti

90



4.

Tri Feni Ramadhani

80



5.

Riska Noptriasih

60



6.

Fahriz Abdul Khafid

20



7.

Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho

90

8.

Ilham Maulana Alfarez

55

9.

Nuur Fariidah Ar-raadiah

100



10.

Revalino Kevin Bahtiar

90



11.

Ummi Siti Masyitoh

80



12.

M. Faiz Ahmadinejad

40

13.

Keysa Putri Anggraini

100



14.

Desila Sasa Akmalia

95



15.

Syakira Indah Yovita

85



Jumlah Presentase Pencapaian KKM

Keterangan: KKM

: 65

KKM

: 9 orang

Tidak KKM : 6 orang

123

√ √



9

6

60%

40%

3. Deskripsi Data Siklus II Hasil tes evaluasi pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II, 67% dari seluruh siswa mencapai KKM yang telah ditentukan sekolah. Terdapat 10 siswa atau (67%) yang tuntas dan 5 siswa atau (33%) yang tidak tuntas. Akan tetapi pada siklus II prestasi belajar siswa belum memenuhi target penelitian, yaitu 85% dari seluruh jumlah siswa belum mencapai KKM. Oleh karena itu peneliti melakukan tindakan pada siklus selanjutnya yaitu siklus III untuk memperbaiki hasil belajar pada siklus II. Dibawah ini hasil nilai pada siklus II. Tabel 4.3 Perolehan Hasil Evaluasi Siklus II No

Nama siswa

Nilai

Kriteria KKM KKM

Tidak KKM



1.

Laila Nurmala Susilowati

90

2.

Ismawati Wijiningrum

35



3.

Siti Nurjayanti

60



4.

Tri Feni Ramadhani

80



5.

Riska Noptriasih

80



6.

Fahriz Abdul Khafid

30

7.

Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho

90

8.

Ilham Maulana Alfarez

60

9.

Nuur Fariidah Arraadiah

100



10.

Revalino Kevin Bahtiar

80



11.

Ummi Siti Masyitoh

85



12.

M. Faiz Ahmadinejad

50 124

√ √ √



13.

Keysa Putri Anggraini

90



14.

Desila Sasa Akmalia

95



15.

Syakira Indah Yovita

75



Jumlah Presentase Pencapaian KKM

10

5

67%

33%

Keterangan: KKM

: 65

Tuntas

: 10 orang

Tidak Tuntas : 5 orang 4. Deskripsi Data Siklus III Hasil tes evaluasi pada siklus III mengalami peningkatan yang baik dibandingkan dengan siklus I dan II. Pada siklus III, 93% dari seluruh siswa mencapai KKM yang telah ditentukan sekolah. Terdapat 14 siswa atau (93% siswa) yang tuntas dan 1 siswa atau (7%) yang tidak tuntas. Prestasi belajar siswa sudah memenuhi target penelitian, yaitu 85% dari seluruh jumlah siswa sudah mencapai KKM. Berdasarkan prestasi belajar siswa tersebut maka penerapan media gambar dengan media lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas IV mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi (produksi, komunikasi, dan transportasi). Dibawah ini hasil nilai evaluasi pada siklus III.

125

Tabel 4.4 Perolehan Hasil Evaluasi Siklus III No

Nama siswa

Nilai

Kriteria KKM KKM √

1.

Laila Nurmala Susilowati

100

2.

Ismawati Wijiningrum

55

3.

Siti Nurjayanti

100



4.

Tri Feni Ramadhani

100



5.

Riska Noptriasih

100



6.

Fahriz Abdul Khafid

80



7.

Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho

100



8.

Ilham Maulana Alfarez

75



9.

Nuur Fariidah Ar-raadiah

100



10.

Revalino Kevin Bahtiar

100



11.

Ummi Siti Masyitoh

100



12.

M. Faiz Ahmadinejad

100



13.

Keysa Putri Anggraini

100



14.

Desila Sasa Akmalia

100



15.

Syakira Indah Yovita

90



Jumlah Presentase Pencapaian KKM

Keterangan: KKM

: 65

Tuntas

: 14 orang

Tidak Tuntas : 1 orang

126

Tidak KKM



14

1

93%

7%

B. Pembahasan Penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 3 siklus, dari data yang diperoleh menunjukkan terjadinya peningkatan nilai yang cukup baik. Selain itu perhatian dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran juga sangat tinggi. Sehingga jika dipadukan dengan kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Hal ini dapat dilihat dari hasil pra siklus atau penilaian akhir ilmu pengetahuan sosial sebelum dilakukan penelitian menggunakan media gambar dengan media lingkungan. Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Per Siklus No

Nama siswa

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Siklus III

1.

Laila Nurmala Susilowati

65

60

90

100

2.

Ismawati Wijiningrum

20

10

35

55

3.

Siti Nurjayanti

35

90

60

100

4.

Tri Feni Ramadhani

30

80

80

100

5.

Riska Noptriasih

35

60

80

100

6.

Fahriz Abdul Khafid

25

20

30

80

7.

Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho

75

90

90

100

8.

Ilham Maulana Alfarez

45

55

60

75

9.

Nuur Fariidah Ar-raadiah

60

100

100

100

10.

Revalino Kevin Bahtiar

55

90

80

100

11.

Ummi Siti Masyitoh

40

80

85

100

127

12.

M. Faiz Ahmadinejad

35

40

50

100

13.

Keysa Putri Anggraini

65

100

90

100

14.

Desila Sasa Akmalia

80

95

95

100

15.

Syakira Indah Yovita

40

85

75

90

47

70,66

73,33

93,33

Rata-rata

Berdasarkan tabel diatas dapat diketeahui bahwa perolehan ratarata nilai pra siklus adalah 47, siklus I menjadi 70,66, siklus II menjadi 73,33. Pada siklus III meningkat menjadi 93,33. Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan media gambar dengan media lingkungan berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil dari penelitian tindakan kelas ini memperoleh hasil seperti diatas. Berikut ini penjabaran hasil penelitian dari siklus ke siklus. 1. Siklus I Proses pembelajaran pada siklus I, peneliti menggunakan media gambar dengan media lingkungan. Adapun dalam penelitian mencangkup 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan atau observasi dan refleksi. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan penelitian melalui observasi sekaligus mencari data nilai pra siklus di SD Negeri 2 Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Pada tahap ini hasil tes evaluasi siklus I yang peneliti peroleh pada siswa kelas IV tahun pelajaran 2016-2017 adalah 60% siswa tuntas (9

128

siswa) dan yang tidak tuntas 40% (6 siswa). Presentase Perolehan hasil tes evaluasi siklus I dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.1 Presentase Perolehan Hasil Evaluasi Siklus I

Berikut ini adalah lembar observasi guru yang peneliti gunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung: Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus I No

Aspek yang diamati

Skor A

B

C

Kemampuan guru membuka pelajaran √

1.

Memeriksa kesiapan siswa

2.

Memberikan motivasi awal

3.

Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)

4.

Menyampaikan tujuan pembelajaran



5.

Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan



dipelajari Sikap guru dalam proses pembelajaran

129

√ √

D

6.

Kejelasan artikulasi suara

7.

Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa

8.

Antusiasme dalam penampilan

9.

Mobilitas posisi mengajar

√ √ √ √

Penguasaan bahan belajar 10.

Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-



langkah yang dibuat dalam RPP 11.

Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar



12.

Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan



bahan ajar Kegiatan belajar mengajar 13.

Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan



atau indikator yang telah ditetapkan 14.



Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa

15.



Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan sumber belajar atau media pembelajaran atau alat peraga

16.



Menggunakan media atau alat peraga secara efektif dan efisien

17.



Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media atau alat peraga Evaluasi pembelajaran

18.

Penilaian relevan dengan tujuan yang telah



ditetapkan 19.

Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP

130



Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran 20.

Meninjau kembali materi yang telah diberikan

21.

Memberikan kesempatan untuk bertanya dan

√ √

menjawab pertanyaan 22.



Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran Tindak lanjut / follow up



23.

Memberikan tugas kepada siswa

24.

Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan



dipelajari berikutnya 25.



Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar Jumlah Total Kategori

8

33

24 65

Sedang

Keterangan: Skor nilai A = 4 (sangat baik) B = 3 (baik) C = 2 (cukup) D = 1 (kurang) Kategori total kinerja guru 76-100 = baik 51-75 = sedang 25-50 = kurang Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I memperoleh skor 65 dari skor masksimal 100. Sehingga aktivitas guru pada siklus I tergolong dalam predikat sedang. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai aktivitas guru menggunakan media gambar dengan media lingkungan adalah sebagai berikut: 131

a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dimulai dari ucapan salam dan memimpin doa, mengabsen siswa, memberikan motivasi kepada siswa, guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. Apersepsi yang dilakukan guru sudah sesuai dengan RPP. Akan tetapi guru kurang dalam memberikan motivasi siswa pentingnya belajar IPS sehingga siswa akan antusias dan memperhatikan materi pelajaran IPS apabila diberi motivasi. b. Penguasaan materi Guru dapat menerangkan materi pengertian teknologi dan perkembangan teknologi produksi dengan cukup baik. Sehingga siswa dapat mudah memahami materi. c. Menyajikan materi Guru dapat menerangkan materi pengertian teknologi dan perkembangan teknologi produksi

dengan mengaitkan materi

terhadap kehidupan sehari-hari siswa, seperti ketika sekolah siswa memakai seragam, seragam berasal dari toko, toko-toko tersebut membeli barang dari pabrik, dalam membuat suatu barang menggunakan alat itulah yang disebut teknologi. Alat yang digunakan

untuk

menghasilkan/menciptakan

barang

disebut

teknologi produksi yakni seperti mesin jahit zaman modern, alat tenun zaman dahulu. Sehingga siswa dapat memahami materi IPS 132

dengan baik.

Guru mengaitkan materi perkembangan teknologi

produksi dengan kehidupan nyata di lingkungan sekitar. d. Pengelolaan kelas Guru kurang terampil dalam mengkondisikan siswa, terutama siswa yang asyik sendiri kurang memperhatikan penjelasan guru. Sehingga menyebabkan siswa kurang paham terhadap materi pembelajaran. Guru kurang terampil dalam menarik perhatian siswa untuk memperhatikan materi pelajaran IPS. e. Ketepatan menggunakan media Guru belum terampil menggunakan media gambar dan media lingkungan saat pembelajaran. Sehingga guru masih kurang maksimal dalam menjelaskan materi pembelajaran. f. Pelaksanaan evaluasi Pelaksanaan evaluasi berjalan dengan baik, guru membimbing siswa dalam mengerjakan soal tes evaluasi. g. Menutup pelajaran Guru kurang terampil dalam menutup pembelajaran. Guru belum memberikan umpan balik atau komentar mengenai proses pembelajaran yang telah dipelajari. Guru hanya menyampaikan materi yang akan datang dan menutup pelajaran dengan salam dan berdo‟a bersama-sama.

133

Selain peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap guru, peneliti juga melakukan observasi atau pengamatan terhadap siswa. Berikut ini disajikan lembar observasi siswa yang peneliti gunakan pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung: Berikut ini adalah lembar pengamatan aktivitas belajar siswa: Tabel 4.7 Lembar Observasi Siswa Siklus I No

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

8.

9. 10. 11. 12. 13. 14.

15.

Nama

Skor Kreati fitas 3

Total Skor

Predika t

9

Cukup

2

6

Kurang

4

4

15

4

3

3

12

Sangat Baik Baik

2

2

2

3

9

Cukup

1

2

1

1

5

Kurang

2

4

4

4

14

Sangat Baik

2

2

1

1

6

Kurang

3

4

4

4

15

3

3

4

4

14

3

3

3

3

12

Sangat Baik Sangat Baik Baik

2

1

1

1

5

Kurang

3

4

4

4

15

Sangat Baik

3

4

4

4

15

Keakt ifan 2

Perha tian 2

1

2

1

3

4

Tri Feni Ramadhani Riska Noptriasih Fahriz Abdul Khafid Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho Ilham Maulana Alfarez Nuur Fariidah Ar-radiah Revalino Kevin Bahtiar Ummi Siti Masyitoh M.Fais Ahmadinejad Keysa Putri Anggraini Desila Ssa Akmalia

2

Syakira Indah Yovita

2

Laila Nurmala Susilowati Ismawati Wijiningrum Siti Nurjayanti

3

134

4

Kedisipli nan 2

4

13

Sangat Baik Sangat Baik

Keterangan Tabel: Skor 1

: Kurang

Skor 2

: Cukup

Skor 3

: Baik

Skor 4

: Sangat Baik

Kriteria Penilaian: Skor 13 – 16 : Sangat baik Skor 10 – 12 : Baik Skor 7 – 9

: Cukup

Skor 4 – 6

: Kurang

Hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada saat siswa belajar dikelas menggunakan kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan adalah sebagai berikut: a. Hasil observasi aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan

pada siklus I dapat disimpulkan siswa yang

memperoleh predikat sangat baik sebanyak 7 siswa , siswa yang mendapat predikat baik sebanyak 2 siswa, siswa yang mendapat predikat cukup sebanyak 2 siswa, dan yang mendapat predikat kurang sebanyak 4 siswa dari keseluruhan siswa yang berjumlah 15 siswa yang ada di kelas IV SD N 2 Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.

135

b. Pada siklus I siswa saat belajar dikelas menggunakan media gambar dengan media lingkungan sudah cukup baik dalam keaktifan, perhatian, kreatifitas, dan kedisiplinan. Siswa sudah banyak yang memperhatikan pada saat pembelajaran menggunakan media pembelajaran. Siswa menjadi suka pelajaran IPS sehingga siswa tidak bosan ketika pelajaran IPS. Siswa juga mudah dalam memahami pelajaran dan tidak mengantuk dikelas. Pada siklus I ini aktivitas belajar siswa sudah banyak yang masuk dalam kategori sangat baik yakni sebanyak 7 siswa dari seluruh jumlah siswa yaitu 15, siswa yang masuk dalam kategori baik sebanyak 2 siswa, walaupun dalam siklus I sudah banyak siswa yang masuk dalam kategori sangat baik yakni sebanyak 7 siswa dan 2 siswa berpredikat baik, akan tetapi pada siklus I masih ada 6 siswa masih berpredikat cukup dan kurang sehingga siswa tersebut belum mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 65. Siswa yang berpredikat cukup sebanyak 2 siswa dan yang mendapat predikat kurang sebanyak 4 siswa, oleh karena itu perlu perhatian dan pendampingan kepada siswa tersebut pada siklus II agar dapat mencapai KKM. 2. Siklus II Pada siklus II tindakan penelitian mempertimbangkan kekurangan dan kendala yang muncul pada siklus I. Untuk proses pembelajaran masih sama dengan siklus I yaitu dengan menggunakan kolaborasi 136

antara media gambar dan media lingkungan. Melalui data yang diperoleh pada siklus II dapat dilihat terjadi adanya peningkatan pada hasil belajar siswa sebesar 7% dari siklus I. Hasil tes evaluasi yang diperoleh pada siklus II yaitu 67% atau 10 siswa mencapai KKM atau tuntas, sedangkan 33% atau 5 siswa belum mencapai KKM atau belum tuntas. Dengan hasil presentase nilai tuntas yang diperoleh yaitu 67%, pada siklus II belum memenuhi target yang telah ditetapkan peneliti yaitu 85% siswa tuntas atau mencapai KKM yang di tetapkan di SD Negeri 2 Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Presentase Perolehan hasil evaluasi pada siklus II adalah sebagai berikut:

Data Perolehan Hasil Evaluasi Siklus 2 KKM

Tidak KKM

33% 67%

Gambar 4.2 Presentase Perolehan Hasil Evaluasi Siklus II

Berikut ini adalah lembar observasi guru yang peneliti gunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung:

137

Tabel 4.8 Lembar Observasi Guru siklus II No

Aspek yang diamati

Skor A

B

C

Kemampuan guru membuka pelajaran 1.

Memeriksa kesiapan siswa

2.

Memberikan motivasi awal

3.

Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)

4.

Menyampaikan tujuan pembelajaran

5.

Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan

√ √ √ √ √

dipelajari Sikap guru dalam proses pembelajaran √

6.

Kejelasan artikulasi suara

7.

Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa



8.

Antusiasme dalam penampilan



9.

Mobilitas posisi mengajar



Penguasaan bahan belajar 10.



Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkahlangkah yang dibuat dalam RPP

11.

Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar

12.

Memiliki wawasan yang luas dalam

√ √

menyampaikan bahan ajar Kegiatan belajar mengajar 13.

Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan

138



D

14.



Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa

15.



Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan sumber belajar atau media pembelajaran atau alat peraga

16.



Menggunakan media atau alat peraga secara efektif dan efisien

17.



Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media atau alat peraga Evaluasi pembelajaran

18.



Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan

19.



Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran

20.

Meninjau kembali materi yang telah diberikan



21.

Memberikan kesempatan untuk bertanya dan



menjawab pertanyaan 22.



Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran Tindak lanjut / follow up



23.

Memberikan tugas kepada siswa

24.

Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan



dipelajari berikutnya 25.



Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar Jumlah Total

139

24

45

8 77

kategori

Baik

Keterangan: Skor nilai A = 4 (sangat baik) B = 3 (baik) C = 2 (cukup) D = 1 (kurang) Kategori total kinerja guru 76-100 = baik 51-75 = sedang 25-50 = kurang Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I memperoleh skor 77 dari skor masksimal 100. Sehingga aktivitas guru pada siklus I tergolong dalam predikat baik. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai aktivitas guru pada saat menggunakan media gambar dengan media lingkungan adalah sebagai berikut: a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dimulai dari ucapan salam dan memimpin doa, mengabsen siswa, memberikan motivasi kepada siswa, guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. Apersepsi yang dilakukan guru sudah sesuai dengan RPP. Guru cukup baik dalam memberikan motivasi siswa pentingnya belajar IPS sehingga siswa akan antusias dan memperhatikan materi pelajaran IPS apabila diberi motivasi.

140

b. Penguasaan materi Guru dapat menerangkan materi pengertian teknologi dan kemajuan teknologi komunikasi dengan baik. Sehingga siswa dapat mudah memahami materi. c. Menyajikan materi Guru dapat menerangkan materi pengertian teknologi dan kemajuan teknologi

komunikasi

dengan

mengaitkan

materi

terhadap

kehidupan sehari-hari siswa, seperti siapa yang pernah melihat telepon? Telepon digunakan untuk berhubungan dengan orang lain yang jaraknya jauh. Telepon merupakan salah satu teknologi/alat komunikasi modern. Guru mengaitkan materi kemajuan teknologi komunikasi dengan kehidupan nyata di lingkungan sekitar. Sehingga siswa mudah memahami materi. d. Pengelolaan kelas Guru kurang terampil dalam mengkondisikan siswa, terutama siswa yang asyik sendiri membuat kelas menjadi ramai, dan kurang memperhatikan penjelasan guru. Sehingga menyebabkan siswa tersebut kurang paham terhadap materi pembelajaran. Guru masih kurang

terampil

dalam

menarik

memperhatikan materi pelajaran IPS. e. Ketepatan menggunakan media

141

perhatian

siswa

untuk

Guru sudah mulai terampil menggunakan media gambar dan media lingkungan saat pembelajaran. Sehingga guru sudah mulai maksimal dalam menjelaskan materi pembelajaran. f. Pelaksanaan evaluasi Pelaksanaan evaluasi berjalan dengan baik, guru membimbing siswa dalam mengerjakan soal tes evaluasi. g. Menutup pelajaran Guru sudah cukup baik dalam menutup pembelajaran. Guru sudah memberikan umpan balik atau komentar mengenai proses pembelajaran yang telah dipelajari. Guru menyampaikan materi yang akan datang dan menutup pelajaran dengan salam dan berdo‟a bersama-sama. Selain peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap guru, peneliti juga melakukan observasi atau pengamatan terhadap siswa. Berikut ini disajikan lembar observasi siswa yang peneliti gunakan pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung: Berikut ini adalah lembar pengamatan aktivitas belajar siswa: Tabel 4.9 Lembar Observasi Siswa siklus II No

1. 2. 3. 4. 5.

Nama

Laila Nurmala Susilowati Ismawati Wijiningrum Siti Nurjayanti Tri Feni Ramadhani Riska Noptriasih

Keakti Fan 3

Skor Perha Kreatifi tian tas 3 4

Kedisi plinan 4

Total Skor

Predika t

14

Sangat Baik Kurang

1

2

1

2

6

2 2

3 3

2 4

1 4

8 13

2

3

4

4

13

142

Cukup Sangat Baik Sangat Baik

6. 7.

8.

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

Fahriz Abdul Khafid Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho Ilham Maulana Alfarez Nuur Fariidah Ar-radiah Revalino Kevin Bahtiar Ummi Siti Masyitoh M.Fais Ahmadinejad Keysa Putri Anggraini Desila Sasa Akmalia Syakira Indah Yovita

2

2

1

1

6

Kurang

2

4

4

4

14

Sangat Baik

2

3

2

2

9

Cukup

4

4

4

4

16

4

3

3

3

13

4

4

3

3

14

1

2

2

2

7

Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Cukup

3

3

4

4

14

3

4

4

4

15

2

2

3

4

11

Sangat Baik Sangat Baik Baik

Keterangan Tabel: Skor 1

: Kurang

Skor 2

: Cukup

Skor 3

: Baik

Skor 4

: Sangat Baik

Kriteria Penilaian: Skor 13 – 16 : Sangat baik Skor 10 – 12 : Baik Skor 7 – 9

: Cukup

Skor 4 – 6

: Kurang

Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat siswa belajar dikelas menggunakan media gambar dan media lingkungan adalah sebagai berikut:

143

a. Hasil observasi aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan media gambar dengan media lingkungan pada siklus II dapat disimpulkan bahwa siswa yang memperoleh predikat sangat baik sebanyak 9 siswa, yang memperoleh predikat baik sebanyak 1 siswa, yang memperoleh predikat cukup sebanyak 3 siswa, dan yang mendapatkan predikat kurang sebanyak 2 siswa. Pada siklus II aktivitas belajar siswa

sudah banyak yang masuk dalam kategori

sangat baik. Siswa yang masuk kategori sangat baik meningkat dibandingkan dengan siklus I sebanyak 7 siswa, siklus II menjadi 9 siswa. Siswa berpredikat baik hanya 1 siswa karena sudah meningkat menjadi berpredikat sangat baik. Pada siklus II siswa yang masuk dalam kategori kurang jumlahnya menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus I yang masuk kategori kurang sebanyak 4 siswa, siklus II

menjadi 2 orang siswa. Siswa

yang berperedikat kurang tersebut berkurang jumlahnya menjadi berpredikat cukup. b. Pada siklus II siswa saat belajar dikelas menggunakan media gambar dan media lingkungan

sudah baik dalam Keaktifan,

perhatian, kreatifitas, dan kedisiplinan. Sudah banyak siswa masuk kategori sangat baik. Siswa sudah banyak yang memperhatikan penjelasan guru menggunakan media pembelajaran, akan tetapi masih ada beberapa yang masih berpredikat cukup dalam Keaktifan, perhatian, kreatifitas, dan kedisiplinan saat belajar. Dalam hal 144

keaktifan, siswa juga sudah aktif dalam belajar seperti ketika ditunjuk kedepan siswa mau untuk maju kedepan. Serta perhatian siswa saat mengikuti pembelajaran IPS sudah baik. Siswa tidak bosan dan mengantuk dikelas. Pada siklus II ini aktivitas belajar siswa sudah banyak yang masuk dalam kategori sangat baik yakni sebanyak 9 siswa dari seluruh jumlah siswa yaitu 15, siswa yang masuk dalam kategori baik sebanyak 1 siswa, walaupun dalam siklus II sudah banyak siswa yang masuk dalam kategori sangat baik yakni sebanyak 9 siswa dan 1 siswa berpredikat baik, akan tetapi pada siklus II masih ada 5 siswa yang masih berpredikat cukup dan kurang sehingga siswa tersebut belum mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu 65. Siswa yang berpredikat cukup sebanyak 3 siswa dan yang mendapat predikat kurang sebanyak 2 siswa, oleh karena itu perlu perhatian dan pendampingan kepada siswa 5 siswa tersebut pada siklus III agar dapat mencapai KKM. 3. Siklus III Pada siklus III tindakan penelitian mempertimbangkan kekurangan dan kendala yang muncul pada siklus II. Proses pembelajaran pada siklus III ini masih sama dengan siklus I dan II yaitu dengan menggunakan media gambar dengan media lingkungan. Melalui data yang diperoleh pada siklus II dapat dilihat terjadi peningkatan yang signifikan pada hasil belajar siswa sebesar 26% dari siklus II ke siklus 145

III. Hasil tes evaluasi yang diperoleh pada siklus III yaitu 93% (14 siswa) mencapai KKM, sedangkan 7% (1 siswa)

tidak mencapai

KKM. Dengan demikian, presentase nilai yang diperoleh pada siklus III telah memenuhi target yang telah ditetapkan peneliti yaitu 85% siswa tuntas atau mencapai KKM yang ditetapkan di SD Negeri 2 Wonosegoro Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali. Presentase perolehan hasil evaluasi pada siklus III sebagai berikut:

Gambar 4.3 Presentase Perolehan Hasil Evaluasi Siklus III

Berikut ini adalah lembar observasi guru yang peneliti gunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung: Tabel 4.10 Lembar Observasi guru Siklus III No

Aspek yang diamati

Skor A

Kemampuan guru membuka pelajaran 1.

Memeriksa kesiapan siswa

146



B

C

D



2.

Memberikan motivasi awal

3.

Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)



4.

Menyampaikan tujuan pembelajaran



5.

Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan



dipelajari Sikap guru dalam proses pembelajaran √

6.

Kejelasan artikulasi suara

7.

Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa

8.

Antusiasme dalam penampilan



9.

Mobilitas posisi mengajar





Penguasaan bahan belajar 10.



Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkahlangkah yang dibuat dalam RPP

11.

Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar



12.

Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan



bahan ajar Kegiatan belajar mengajar 13.

Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan



atau indikator yang telah ditetapkan 14.

Memiliki keterampilan dalam merespon dan



menanggapi pertanyaan siswa 15.

Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu



Pemanfaatan sumber belajar atau media pembelajaran atau alat peraga 16.

Menggunakan media atau alat peraga secara efektif

147



dan efisien 17.

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media atau



alat peraga Evaluasi pembelajaran 18.



Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan

19.



Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran

20.

Meninjau kembali materi yang telah diberikan

21.

Memberikan kesempatan untuk bertanya dan

√ √

menjawab pertanyaan 22.



Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran Tindak lanjut / follow up



23.

Memberikan tugas kepada siswa

24.

Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan



dipelajari berikutnya 25.

Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar Jumlah Total kategori

Keterangan: Skor nilai A = 4 (sangat baik) B = 3 (baik) C = 2 (cukup) D = 1 (kurang) Kategori total kinerja guru 76-100 = baik 148

√ 48

36 86 Baik

2

51-75 = sedang 25-50 = kurang Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I memperoleh skor 86 dari skor masksimal 100. Sehingga aktivitas guru pada siklus I tergolong dalam predikat baik. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai aktivitas guru pada saat menggunakan media gambar dan media lingkungan adalah sebagai berikut: a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dimulai dari ucapan salam dan memimpin doa, mengabsen siswa, memberikan motivasi kepada siswa, guru mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa. Apersepsi yang dilakukan guru sudah sesuai dengan RPP. Guru sudah baik dalam memberikan motivasi siswa pentingnya belajar IPS sehingga siswa akan antusias dan memperhatikan materi pelajaran IPS apabila diberi motivasi. b. Penguasaan materi Guru dapat menerangkan materi pengertian kemajuan teknologi transportasi dengan baik. Sehingga siswa dapat mudah memahami materi. c. Menyajikan materi Guru dapat menerangkan materi pengertian teknologi dan kemajuan teknologi

transportasi

dengan

mengaitkan

materi

terhadap

kehidupan sehari-hari siswa, seperti apabila kita pergi kesuatu 149

tempat kita naik apa? Kita naik sepeda, motor, mobil, pesawat terbang. Sepeda, motor, mobil, pesawat merupakan teknologi transportasi modern. Guru mengaitkan materi kemajuan teknologi transportasi dengan kehidupan nyata di lingkungan sekitar. Sehingga siswa mudah memahami materi. d. Pengelolaan kelas Guru sudah terampil dalam mengkondisikan siswa sehingga siswa memperhatikan tidak ramai sendiri di dalam kelas. Siswa menjadi paham terhadap materi yang dijelaskan oleh guru karena memperhatikan. e. Ketepatan menggunakan media Guru sudah terampil menggunakan media gambar dan media lingkungan saat pembelajaran. Sehingga guru sudah maksimal dalam menjelaskan materi pembelajaran. f. Pelaksanaan evaluasi Pelaksanaan evaluasi berjalan dengan baik, guru membimbing siswa dalam mengerjakan soal tes evaluasi. g. Menutup pelajaran Guru sudah baik dalam menutup pembelajaran. Guru sudah memberikan umpan balik atau komentar mengenai proses pembelajaran yang telah dipelajari. Guru menutup pembelajaran dengan salam dan berdo‟a bersama-sama.

150

Selain peneliti melakukan observasi atau pengamatan terhadap guru, peneliti juga melakukan observasi atau pengamatan terhadap siswa. Berikut ini disajikan lembar observasi siswa yang peneliti gunakan pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung: Tabel 4.11 Lembar Observasi Siswa Siklus III No

1.

2. 3. 4. 5. 6.

7.

8.

9.

10.

11. 12.

13. 14. 15.

Nama

Laila Nurmala Susilowati Ismawati Wijiningrum Siti Nurjayanti Tri Feni Ramadhani Riska Noptriasih Fahriz Abdul Khafid Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho Ilham Maulana Alfarez Nuur Fariidah Arradiah Revalino Kevin Bahtiar Ummi Siti Masyitoh M.Fais Ahmadineja d Keysa Putri Anggraini Desila Sasa Akmalia Syakira Indah Yovita

Skor Kreatifi tas 4

Total Skor

Predika t

16

Sangat Baik

3

8

Cukup

4

4

15

4

4

4

15

3

4

4

4

15

4

3

3

4

14

Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik

3

4

4

4

15

Sangat Baik

3

3

2

3

11

Baik

4

4

4

4

16

Sangat Baik

4

4

4

4

16

Sangat Baik

4

4

4

4

16

4

2

3

4

13

Sangat Baik Sangat Baik

4

4

4

4

16

4

4

4

3

15

3

4

4

4

15

Keak tifan 4

Perhati an 4

1

3

1

3

4

3

Keterangan Tabel: 151

Kedisipli nan 4

Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik

Skor 1

: Kurang

Skor 2

: Cukup

Skor 3

: Baik

Skor 4

: Sangat Baik

Kriteria Penilaian: Skor 13 – 16 : Sangat baik Skor 10 – 12 : Baik Skor 7 – 9

: Cukup

Skor 4 – 6

: Kurang

Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada saat siswa belajar dikelas menggunakan kolaborasi antara media gambar dengan media lingkungan adalah sebagai berikut: a. Hasil observasi aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan media gambar dan media lingkungan pada siklus III dapat disimpulkan bahwa siswa yang memperoleh predikat sangat baik sebanyak 13 siswa, yang memperoleh predikat baik sebanyak 1 siswa, yang memperoleh predikat cukup hanya 1 siswa, dan yang mendapat predikat kurang tidak ada. b. Pada siklus III siswa saat belajar dikelas menggunakan media gambar dan media lingkungan

sudah sangat baik dalam hal

keaktifan, perhatian, kreatifitas, dan kedisiplinan. Siswa sudah banyak yakni 14 siswa yang memperhatikan penjelasan guru pada saat menggunakan media pembelajaran, siswa bersungguh152

sungguh/disiplin dalam mengikuti proses pembelajaran maka wajar bila hasil belajar siswa pada siklus III mencapai 93% ≥ 85% KKM Kelas. Maka penelitian tindakan kelas (PTK) sudah dinyatakan berhasil. 4. Rekapitulasi Pra siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Tabel 4.12 Rekapitulasi Pra siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Kategori

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Siswa

%

Siswa

%

Siswa

%

Siswa

%

Tuntas

4

27%

9

60%

10

67%

14

93%

Tidak

11

73%

6

40%

5

33%

1

7%

15

100%

15

100%

15

100%

15

100%

Tuntas

Jumlah

Berikut ini adalah ketuntasan hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I, siklus II, siklus III: 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

KKM Tidak KKM

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Gambar 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, Siklus III

153

Berdasarkan tabel dan gambar diatas diketahui bahwa ketuntasan siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonosegoro Kabupaten Boyolali. Pada pra siklus hanya 27% siswa yang memenuhi KKM, sedangkan pada siklus I hasil presentase siswa yang mencapai KKM sebesar 60%, Pada siklus II yang mencapai KKM sebesar 67%, dan siklus III yang mencapai KKM sebesar 93% atau 14 siswa.

154

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa Penerapan media gambar dan media lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi kemajuan teknologi (produksi, komunikasi, dan transportasi) pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonosegoro, Desa Jaragan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2016-2017. Hal ini dibuktikan pada pra siklus sebelum menggunakan media gambar dan lingkungan hanya 27% (4 siswa) yang mencapai KKM, sedangkan 73% (11 siswa) belum mencapai KKM dengan nilai rata-rata 47. Pada siklus I terjadi peningkatan hasil belajar yaitu 60% (9 siswa) yang mencapai KKM, sedangkan 40% (6 siswa) tidak mencapai KKM. Pada siklus I siswa mencapai ketuntasan klasikal sebesar 60% (9 siswa) dengan nilai rata-rata 70,66. Sedangkan pada siklus II 67% (10 siswa) mencapai KKM atau tuntas, sedangkan 33% (5 siswa) tidak mencapai KKM. Pada siklus II siswa mencapai ketuntasan klasikal sebesar 67% (10 siswa) dengan nilai rata-rata 73,33. Siklus I ke siklus II ada kenaikan nilai rata-rata sebesar 2,67. Terjadi peningkatan hasil belajar pada siklus III yaitu 93% (14 siswa) mencapai KKM atau tuntas, sedangkan 7% (1 siswa) tidak mencapai KKM atau tidak tuntas. Pada siklus III siswa mencapai ketuntasan klasikal sebesar 93% (14 siswa) dengan nilai rata-rata 93,33. Dari siklus II nilai rata-rata sebesar 73,33 ke siklus III dengan nilai ratarata 93,33 ada kenaikan sebesar 20. KKM pada siklus I sebesar 60%, 155

siklus II sebesar 67%, dan siklus III sebesar 93% ≥ 85% sehingga penelitian tindakan kelas (PTK) ini dinyatakan berhasil. B. Saran 1. Kepala Sekolah Kepala

sekolah sebaiknya

membimbing para

guru

untuk

memperbaiki dan mengembangkan proses belajar mengajar seperti menghimbau kepada guru untuk menggunakan media pembelajaran dalam mengajar agar pembelajaran tidak membosankan, guru harus memiliki inovasi dalam mengajar atau kreatif. Kemudian memberikan motivasi guru untuk melakukan penelitian tindakan kelas yaitu penggunaan media pembelajaran yang lebih inovatif serta melakukan evaluasi untuk perbaikan proses belajar mengajar selanjutnya. 2. Guru Guru sebaiknya lebih kreatif dan variatif dalam mengajar, yakni dapat menggunakan media pembelajaran sehingga dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai, serta melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga akan menghilangkan kejenuhan siswa.

156

3. Siswa Siswa sebaiknya dapat lebih aktif dan semangat dalam mengikuti proses pembelajaran agar mampu memahami materi yang diajarkan oleh guru sehingga hasil belajar siswa meningkat dan lebih baik.

157

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian Tindakan kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Asmani, Jamal Ma‟mur. 2010. Tips Efektif Aplikasi KTSP di Sekolah. Jogjakarta: Bening. Daryanto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta Contoh-contohnya. Yogyakarta: Gava Media. Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hartiny Sam‟s, Rosma. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Teras. Hastutik, Ninuk Puji. 2012. Penggunaan Media Lingkungan Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Menulis Puisi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Siswa Kelas V SD Negeri Gunungsari Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2012/2013. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta:Jurusan PSKGJ PGSD Universitas Muhamadiyah Surakarta. Islamuddin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Rahyubi, Heri. 2014. Teori-teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik Deskripsi dan Tinjauan Kritis.Jawa Barat: Referens. M. Daryanto. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi Mahasiswa. Yogyakarta: Trustmedia. Rasimin. 2012. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: TrustMedia Publishing. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Pers. S.Sadiman, Arief, dkk. 1996. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Sam‟s, Rosma Hartiny. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Teknik Bermain Konstruktif untuk Peningkatan Hasil Belajar Matematika. Yoyakarta: Teras. 158

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Ombak (Anggota IKAPI). Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia ( PT Pustaka Insan Madani, Anggota IKAPI). Sulistiowati, Heri. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Melalui Metode Jarimatika pada Siswa Kelas II MI Tamrinul Ulum Jetis Susukan kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016-2017. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kecana Prenada Media Group. Suyadi. 2015. Penelitian Tidakan Kelas. Jogjakarta:DIVA Press. Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) . Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Usman, M. Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers. Wardani, I.G.A.K, dkk. 2009. Perspektif Pendidikan SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Windawati. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Daur Hidup Hewan Melalui Media Audio-Visual Pada Siswa Kelas IV MI Asysyafi’iyyah Jatirejo Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016-2017. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga. Nurman, 2009. Kriteria ketuntasan minimal-kkm, (Online), (http://nurmanspd.wordpress.com/2009/09/08/kriteria-ketuntasan-minimalkkm/, diakses 1 Juli 2017). Yuliantika, 2013. Kkm-kriteria ketuntasan minimal, (Online), (http://yuliantika.wordpress.com/2013/05/23/kkm-kriteria-ketuntasan minimal/, diakses 1 Juli 2017). .

159

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Wonosegoro Mata Pelajaran

: IPS

Kelas/ Semester

: IV / II

Alokasi Waktu

: 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

B. Kompetensi Dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi, serta pengalaman menggunakannya.

C. Indikator 1.

Siswa dapat menjelaskan pengertian teknologi dan teknologi produksi.

2.

Siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi produksi

3.

Siswa dapat membandingkan/ membedakan teknologi produksi sederhana/tradisional dan teknologi modern.

D. Tujuan Pembelajaran 1.

Dengan mendengarkan penjelasan guru siswa dapat mengerti pengertian teknologi dan pengertian teknologi produksi .

2.

Dengan menggunakan kolaborasi antara media gambar dan media lingkungan siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi produksi.

3.

Dengan menggunakan kolaborasi antara media gambar dan media lingkungan siswa dapat membandingkan teknologi produksi sederhana/tradisional dan teknologi modern.

E. Karakter Siswa Yang Diharapkan: Disiplin (Discipline), Rasa hormat dan perhatian (Respect), Tekun (Diligence) dan Tanggung jawab (Responsibility). F. Materi Pembelajaran 1.Pengertian teknologi Teknologi berkaitan dengan suatu temuan atau ciptaan manusia yang dapat mempermudah hidup kita. Teknologi dapat berwujud ilmu atau benda. Menurut jenisnya, teknologi dibagi menjadi 2, yaitu teknologi sederhana(tanpa mesin) dan teknologi modifikasi(mesin). a. Teknologi sederhana, yaitu suatu cara untuk meringankan pekerjaan menggunakan alat-alat tanpa mesin. Misalnya: alat tenun, alat pembuat genting, dan batu bata. b. Teknologi modifikasi, teknologi modifikasi digolongkan menjadi

2

yaitu:1)

teknologi

tepat

guna,

yaitu

cara

menghasilkan pekerjaan dengan mesin sederhana. Hasilnya diperoleh lebih banyak dan waktunya lebih singkat. Contohnya mesin bubut dalam pembuatan mebel dan mesin pres untuk membuat tegel. 2) teknologi modern yaitu cara yang menghasilkan menggunakan

barang-barang mesin

canggih.

dalam

jumlah

Teknologi

ini

banyak biasanya

digunakan perusahaan besar. Misalnya, industri mobil, pesawat, tekstil, dan surat kabar. 2.Perkembangan Teknologi Produksi Teknologi produksi merupakan alat dan cara yang digunakan manusia untuk menciptakan barang dan jasa dalam memenuhi kebutuhannya. Perkembangan teknologi produksi digolongkan menjadi tiga yaitu pangan,sandang, dan papan/tempat tinggal. 1) Teknologi produksi pangan Pada zaman dahulu, teknologi yang digunakan masih sangat sederhana dan memerlukan tenaga yang besar dengan hasil terbatas. Orang masih menggantungkan hidupnya pada alam. Dulu untuk memasak orang akan membuat tungku dan mencari kayu bakar. Tungku adalah batu atau tanah liat yang diatur untuk perapian. Untuk apinya, digunakan kayu kering yang dibakar. Namun pada saat sekarang, kita sudah mengenal kompor minyak dan kompor gas. Contoh lain perkembangan teknologi produksi adalah dalam hal pengolahan lahan pertanian. Teknologi produksi pada masa lalu untuk mengolah lahan pertanian adalah dengan cangkul atau bajak dengan menggunakan tenaga hewan, misalnya kerbau atau sapi. Penggunaan cangkul dan bajak membutuhkan waktu yang banyak dan tenaga yang banyak. Sebaliknya petani masa kini menggunakan mesin

traktor untuk

menggemburkan tanah.

Penggunaan traktor tangan tidak membutuhkan tenaga yang terlalu besar dan penggemburan tanah menjadi lebih mudah, ringan, dan cepat. Sementara alat tradisional untuk menuai padi ketika panen diantaranya masih menggunakan alu untuk menumbuk padi agar terpisah dari batangnya, atau dipukul-pukulkan pada batu. Setelah itu ditumbuk pada lesung untuk mendapatkan beras. Sekarang, sudah menggunakan mesin rontok, penggiling padi yang mampu

menghasilkan beras yang lebih utuh dan bersih serta mesin selep untuk mengolah padi menjadi beras. 2) Teknologi produksi sandang Contoh perkembangan teknologi produksi sandang atau pakaian. Kebutuhan sandang merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Baju yang kita kenakan melalui proses produksi yang sangat rumit. Pakaian tebuat dari kain, kain terbuat dari benang, benang dari kapas. Dahulu pembuatan sandang dengan alat sederhana yaitu alat tenun yang memerlukan waktu lama, tenaga yang banyak, selain itu barang yang dihasilkan pun sedikit. Sekarang, menggunakan mesin jahit listrik, dan juga banyak ditemui di pabrik-pabrik tekstil dengan mesin modern yang dapat menghasilkan kain berkualitas,dan jumlahnya banyak, serta kain bervariasi. 3) Teknologi produksi papan(tempat tinggal) Selain bahan makanan dan pakaian, manusia juga memerlukan

bangunan

untuk

tempat

tinggal.

Kita

juga

membutuhkan perlengkapan seperti, meja,kursi,tempat tidur, almari, dan lain-lain. Pada zaman dahulu orang memotong kayu menggunakan kapak dan peralatan yang masih sederhana. Sekarang memotong kayu dengan gergaji mesin, menyerut kayu dengan serutan mesin, tidak seperti dulu dengan serutan manual yang menggunakan tenaga manusia lebih besar. Ciri teknologi produksi yang menggunakan teknologi modern sebagai berikut: a) Menggunakan peralatan mesin yang canggih b) Tenaga manusia yang dibutuhkan relatif sedikit c) Menimbulkan polusi, baik suara, tanah, dan air d) Membutuhkan biaya perawatan alat e) Hasil produksi banyak f) Waktu produksi lebih cepat

Ciri teknologi produksi menggunakan teknologi sederhana sebagai berikut: a) Memakai peralatan sederhana tanpa mesin, menggunakan tenaga manusia dan hewan b) Waktu produksi lama c) Hasil produksi lebih sedikit d) Tidak menimbulkan polusi G. Metode Pembelajaran 1. Metode Pembelajaran

: Ceramah, tanya jawab, drill (latihan), Inquiry dan penugasan

H. Media, Alat, dan Sumber belajar 1.

Media

: kolaborasi antara media gambar dan media lingkungan.

2.

Alat

: kapur, papan tulis, penghapus, kertas karton, solasi.

3.

Sumber Belajar

: Buku Paket IPS untuk MI/SD, LKS IPS kelas IV, dan Sumber lain yang relevan.

I. Langkah-langkah pembelajaran No

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi Waktu

1.

Pendahuluan

Apersepsi :

(kegiatan awal) a.

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang siswa dengan penuh khidmat.

b.

Guru mengabsen kehadiran siswa, kemudian memeriksa pakaian dan merapikan tempat duduk (mengkondisikan siswa).

c.

Guru memotivasi siswa seperti: manusia dikaruniai Allah berupa akal dan pikiran sehigga dapat

5 menit

menciptakan

sesuatu

yang

mempermudah

pekerjaan. Yakni salah satunya teknologi produksi. Serta

perkembangan

teknologi

menunjukkan

kemajuan kecerdasan manusia. d.

Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran seperti: Ketika pergi ke sekolah kamu mengenakan seragam sekolah, topi,tas, buku tulis, sepatu, alat-alat tulis. Tahukah kamu dari mana barang-barang itu? Barang-barang tersebut berasal dari toko-toko yang menjual alatalat sekolah. Toko-toko itu membeli barangbarang yang dijual dari pabrik. Pabrik itulah yang membuat alat-alat sekolah yang kamu pakai sekarang ini. Kegiatan yang dilakukan untuk membuat barang-barang yang kita pakai itulah yang disebut kegiatan produksi. Ada Juga berbagai macam peralatan.

Peralatan dan cara

yang

digunakan untuk membuat suatu barang itulah yang kita sebut dengan teknologi produksi. e.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa setelah pembelajaran.

f.

Guru memebrikan acuan bahan pelajaran yang akan dipelajari

2.

Kegiatan Inti

a. Eksplorasi 

60 menit

Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai teknologi dan mencari tahu deskripsi

perkembangan

teknologi

produksi di lingkungan sekitar. 

Siswa melihat gambar teknologi produksi dan mencoba menebak gambar tersebut.



Setelah melihat media gambar dikelas dan siswa diajak keluar kelas melihat langsung contoh-contoh alat teknologi produksi

yang ada di lingkungan sekitar. 

Salah

satu

siswa

menjelaskan

gambar

menjelaskan

benda

maju

kedepan

tersebut yang

dan

ada

di

lingkungan sekitar termasuk teknologi produksi modern atau tradisional. b. Elaborasi 

Siswa berdiskusi kelompok tentang apa saja jenis teknologi produksi masa

lalu/sederhana

dan

masa

kini/modern. 

Guru

menyampaikan

materi

teknologi produksi dengan media gambar

dan

media

dengan

melihat

lingkungan

secara

langsung

contoh teknologi produksi yang ada di lingkungan sekitar. 

Setelah

semua

jelas,

guru

memberikan soal evaluasi dengan membagikan lembar soal kepada setiap siswa untuk dikerjakan secara mandiri. Sebagai tindak lanjut guru berpesan agar anak- anak selalu rajin belajar baik di sekolahan maupun di rumah. c. Konfirmasi 

Siswa diminta bertanya tentang halhal yang belum diketahui

terkait

proses pembelajaran hari ini. 

Siswa

bersama

berdiskusi

dengan

meluruskan

guru kesalah

pahaman konsep terkait materi pada pembelajaran yang dilakukan. 

Siswa

bersama

dengan guru

menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini. 

Siswa diberi penguatan dan motivasi

khususnya kepada siswa yang kurang semangat atau merasa kurang senang dalam mengikuti pembelajaran.  Penutup

a.

Siswa mengerjakan evaluasi dari guru

Guru memberikan umpan balik atau komentar

5menit

mengenai proses pembelajaran hari ini. b.

Guru menyampaikan materi yang akan datang

c.

Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama.

J. Penilaian a. Prosedur penilaian

: penilaian hasil belajar

b. Jenis penilaian

: tes( pilihan ganda dan uraian)

c. Instrumen penilaian

: dibawah ini.

Soal evaluasi Siklus 1 A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang dianggap benar! 1. Teknologi untuk meringankan pekerjaan manusia menggunakan alat-alat tanpa mesin, yakni tenaga manusia disebut teknologi... a.teknologi modern b.teknologi sederhana c.teknologi tepat guna d.teknologi modifikasi 2. teknologi produksi sederhana untuk memasak pada zaman dahulu adalah.. a.kompor gas b.kompor minyak c.tungku d.kayu 3. Teknologi produksi sandang/baju sederhana adalah.. a. mesin jahit b. alat tenun

c. mesin perontok padi d.kapak 4. dibawah ini yang termasuk teknologi produksi papan/tempat tinggal masa sekarang adalah... a. kapak b. serutan manual c. gergaji mesin d. gergaji 5. mesin rontok padi merupakan teknologi produksi pada.. a. sandang b. pangan c. papan d. komunikasi 6. Ciri teknologi sederhana adalah a. menggunakan peralatan tanpa mesin b. menggunakan peralatan mesin c. harganya mahal d.hasil produksi banyak 7. mesin jahit merupakan teknologi produksi pada.. a. papan/ tempat tinggal b. sandang/ baju c. pangan/ makanan d. komunikasi/ hubungan 8. dibawah ini alat untuk memotong kayu tradisional adalah... a.gergaji mesin b.kapak c.mesin serut d. serut manual

9. alat modern yang digunakan untuk mengolah padi menjadi beras adalah..

a.antan b.lesung c.mesin selep d.dipukulkan pada batu 10. dibawah ini yang termasuk teknologi produksi adalah... a. mesin jahit b. telepon c. surat d. alarm

B. Jawablah pertanyaan dibawah ini! 1. Teknologi produksi merupakan alat dan cara yang digunakan untuk menghasilkan... 2. Mesin traktor merupakan teknologi produksi pangan masa... 3. Apa sajakah alat –alat produksi sederhana pada zaman dahulu... 4.

Mesin jahit merupakan teknologi produksi untuk membuat...

5. Mesin perontok padi merupakan teknologi produksi pangan...

Kunci jawaban! A. Pilihan Ganda 1. B 2. C 3. B 4. C 5. B 6. A 7. B 8. B 9. C 10. A

B. Uraian Singkat 1. Barang dan jasa 2. Sekarang/Modern 3. Cangkul, Kapak, Alu, Penggiling Padi, Alat Tenun. 4. Baju 5. Modern

Skoring A. Pilihan ganda 1.Keterangan: a. jumlah soal

: 10

b. setiap butir soal bernilai

:1

c. nilai maksimal

: 10

2. penilaian Nilai : ∑ jawaban benar x 1

B. Uraian singkat 1. Keterangan : a. Jumlah soal

:5

b. Setiapa butir bernilai : 1 c. Nilai maks

: 10

2. Penilaian : Nilai : ∑ jawaban benar x 2 C. Nilai akhir (NA) 1. Nilai maksimal: nilai pilihan ganda + nilai uraian singkat dibagi 2 di kalikan 10 hasilnya skor maksimal 100. D. Penilaian Aktivitas belajar Guru dan Siswa 1) Lembar Observasi Guru Instrumen pengamatan guru dalam penelitian ini menurut Rusman (2011: 99-100) yakni sebagai berikut:

Tabel 1.1 Lembar Observasi Guru No

Aspek yang diamati A

1. 2. 3. 4. 5.

6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

13. 14. 15.

16. 17.

18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.

Kemampuan guru membuka pelajaran Menarik perhatian siswa Memberikan motivasi awal Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi) Menyampaikan tujuan pembelajaran Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan dipelajari Sikap guru dalam proses pembelajaran Kejelasan artikulasi suara Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa Antusiasme dalam penampilan Mobilitas posisi mengajar Penguasaan bahan belajar Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkahlangkah yang dibuat dalam RPP Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan ajar Kegiatan belajar mengajar Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran/alat peraga Menggunakan media/alat peraga secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media/alat peraga Evaluasi Pembelajaran Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran Meninjau kembali materi yang telah diberikan Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran Tindak lanjut / follow up Memberikan tugas kepada siswa Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan dipelajari berikutnya Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar Jumlah Total Kategori

Skor B C

D

Keterangan: Skor nilai A = 4 (sangat baik) B = 3 (baik) C = 2 (cukup) D = 1 (kurang) Kategori total kinerja guru 76-100

= baik

51-75

= sedang

25-50

= kurang (Sulistiowati, 2016: 89)

2) Lembar observasi siswa Instrumen

Pengamatan

siswa

menurut

Windawati

(2016:88) yakni sebagai berikut: No

Nama Keaktif an

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Keterangan Tabel: Skor 1 : Kurang Skor 2 : Cukup Skor 3 : Baik Skor 4 : Sangat Baik

Perhati an

Skor Kreatifi tas

Kedisipli nan

Total Skor

Predika t

Kriteria Penilaian: Skor 13 – 16 : Sangat Baik Skor 10 – 12 : Baik Skor 7 – 9

: Cukup

Skor 4 – 6

: Kurang Jaragan, 22 Mei 2017

Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II

Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Wonosegoro Mata Pelajaran

: IPS

Kelas/ Semester

: IV / II

Alokasi Waktu

: 2 x 35 menit

A.Standar Kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

B.Kompetensi Dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi, serta pengalaman menggunakannya.

C. Indikator 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian teknologi komunikasi 2. Siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi komunikasi 3. Siswa dapat membandingkan/membedakan teknologi komunikasi sederhana dan teknologi modern. D. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan mendengarkan penjelasan guru siswa dapat menjelaskan pengertian teknologi komunikasi. 2. Dengan menggunakan kolaborasi antara media gambar dan media lingkungan siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi komunikasi. 3.Dengan menggunakan kolaborasi antara media gambar dan media lingkungan siswa dapat membandingkan teknologi komunikasi sederhana/tradisional dan teknologi modern. E. Karakter Siswa yang Diharapkan Disiplin (Discipline), Rasa hormat dan perhatian (Respect), Tekun (Diligence) dan Tanggung jawab (Responsibility). F. Materi Pembelajaran 1. Perkembangan Teknologi Komunikasi Alat komunikasi diartikan sebagai alat untuk berhubunga dengan orang lain. Alat komunikasi diperlukan untuk melakukan komunikasi dengan orang yang berjauhan. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan, tertulis, dan isyarat. 1) Alat komunikasi lisan Dulu orang berkomunikasi secara lisan akan tetapi kesulitan berhubungan dengan orang yang letaknya jauh. Komunikasi masa sekarang dapat secara mudah dengan orang lain sejauh apapun jaraknya. Hal tersebut adanya penemuan televisi, radio, telepon, intenet, HP/handphone. Jika kamu mempunyai ponsel canggih dan tersambung internet kamu dapat melakukan video call. Video call yaitu layanan

yang

memungkinkan

untuk

berkomunikasi

berjauhan sekaligus melihat wajahnya secara langsung. 2) Alat komunikasi tulisan Komunikasi tertulis yang masih dilakukan dari dulu hingga kini yaitu berkirim surat. Surat dikirim melalui

kurir(pengantar kurir). Dulu surat ditulis pada daun, pelapah pohon, atau kulit binatang. Semakin majunya teknologi, pengiriman pesan tertulis mulai dilakukan dengan menggunakan mesin facsmile.

Facsimile

merupakan

sebuah

mesin

cetak/fotokopi jarak jauh dengan menggunakan jaringan telepon. Alat komunikasi lainnya, yaitu koran, majalah, dan buku sebagai media cetak. Yang lebih akrab dengan kehidupan kita sehari-hari yaitu penggunaan telepon genggam yang digunakan untuk mengirim sms dan intenet untuk berkirim surat elektronik(email). 3) Alat komunikasi isyarat Alat komunikasi tradisional berupa kentongan atau bedhug. Kentongan dan bedhug dibunyikan dengan cara dipukul. Kentongan digunakan untuk menyampaikan berita, yaitu berita duka dan bencana. Sedangkan bedhug umunnya digunakan memanggil umat muslim untuk melakukan ibadah di masjid. Sekarang alat komunikasi isyarat ditambah dengan sirine, alarm, dan lampu sorot. 2. Kelebihan dan kekurangan alat komunikasi tradisional a. kelebihan (1) Harganya murah (2) Jika rusak mudah diperbaiki (3) Tidak terlalu bergantung pada alat (4) Tidak berdampak negatif pada kesehatan b. kekurangan (1) Jangkauan terbatas (2) Susah dibawa kemana-mana (3) Berita diterima dalam waktu lama (4) Berita sulit disimpan 3. Kelebihan dan kekurangan alat komunikasi modern

a. kelebihan (1) Jangkauan luas (2) Mudah dibawa kemana-mana (3) Berita diterima dengan cepat (4) Dapat digunakan setiap waktu (5) Bisa disimpan b. kekurangan (1) Harga mahal (2) Dapat mengganggu kesehatan (3) Jika rusak sulit diperbaiki (4) Sangat bergantung pada alat G. Metode Pembelajaran 1. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, drill (latihan), Inquiry dan penugasan H. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media

: kolaborasi antara media gambar dan media lingkungan.

2. Alat

: kapur, papan tulis, penghapus, kertas karton, solasi.

3. Sumber Belajar

: Buku Paket IPS untuk MI/SD, LKS IPS kelas IV, dan Sumber lain yang relevan.

I. Langkah-langkah Pembelajaran

No

Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi Waktu

1.

Pendahuluan

Apersepsi :

5 menit

(kegiatan awal) g.

Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan

salam

dan

berdoa

bersama dipimpin oleh salah seorang

siswa dengan penuh khidmat. h.

Guru mengabsen kehadiran siswa, kemudian memeriksa pakaian dan merapikan

tempat

duduk

(mengkondisikan siswa). i.

Guru

memotivasi

siswa

seperti:

manusia dikaruniai Allah berupa akal dan

pikiran

menciptakan mempermudah

sehigga

dapat

sesuatu

yang

pekerjaan.

Yakni

salah satunya teknologi komunikasi. Serta

perkembangan

teknologi

menunjukkan kemajuan kecerdasan manusia. j.

Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan

materi

pembelajaran

seperti: siapa yang dirumah punya HP? Siapa yang pernah melihat HP? Kamu pernah menggunakan telepon, bukan?

Pasti

kamu

juga

suka

menonton film kartun di televisi. Di rumahmu juga sering diputar radio atau tape recorder. Telepon, radio merupakan teknologi komunikasi. k.

Guru

menyampaikan

tujuan

pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai

oleh

siswa

setelah

pembelajaran. l.

Guru

memberikan

acuan

bahan

pelajaran yang akan dipelajari berupa buku siswa. 2.

Kegiatan Inti

d. Eksplorasi 

Siswa mendengarkan penjelasan

60 menit

guru

mengenai

teknologi

komunikasi dan mencari tahu deskripsi

perkembangan

teknologi

komunikasi

di

lingkungan sekitar. 

Siswa melihat gambar teknologi komunikasi

dan

mencoba

menebak gambar tersebut. 

Setelah melihat media gambar dikelas dan siswa diajak keluar kelas melihat langsung contohcontoh alat teknologi komunikasi yang ada di lingkungan sekitar.



Salah satu siswa maju kedepan menjelaskan gambar tersebut dan menjelaskan benda yang ada di lingkungan

sekitar

termasuk

teknologi komunikasi modern atau tradisional. e. Elaborasi 

Siswa

berdiskusi

kelompok

tentang apa saja jenis teknologi komunikasi masa lalu/sederhana dan masa kini/modern. 

Guru

menyampaikan

teknologi media

materi

komunikasi gambar

lingkungan

dengan

dan

media

dengan

melihat

secara langsung contoh teknologi komunikasi

yang

ada

di

lingkungan sekitar. 

Setelah

semua

memberikan

jelas,

soal

guru

evaluasi

dengan membagikan lembar soal kepada

setiap

dikerjakan Sebagai

siswa

secara tindak

untuk mandiri.

lanjut

guru

berpesan agar anak- anak selalu rajin belajar baik di sekolahan maupun di rumah. f. Konfirmasi 

Siswa diminta bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui terkait proses pembelajaran hari ini.



Siswa

bersama

dengan

guru

berdiskusi meluruskan kesalah pahaman konsep terkait materi pada

pembelajaran

yang

dilakukan. 

Siswa

bersama

menyimpulkan

dengan guru materi

yang

penguatan

dan

dipelajari hari ini. 

Siswa

diberi

motivasi

khususnya

kepada

siswa yang kurang semangat atau merasa kurang senang dalam mengikuti pembelajaran. 

Siswa mengerjakan evaluasi dari guru

Penutup

d.

Guru memberikan umpan balik atau komentar

mengenai

proses

pembelajaran hari ini. e.

5 Menit

Guru menyampaikan materi yang akan datang

f.

Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama.

J. Penilaian a. Prosedur penilaian

: penilaian hasil belajar

b. Jenis penilaian

: tes( pilihan ganda dan uraian)

c. Instrumen penilaian

: dibawah ini.

Soal evaluasi Siklus II A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang dianggap benar! 1. Teknologi yang digunakan untuk berhubungan dengan orang lain secara berjauhan disebut... a. Teknologi komunikasi b. Teknologi produksi c. Teknologi Ttransportasi d. Teknologi produksi pangan 2. dibawah ini yang merupakan teknologi komunikasi modern adalah.. a. bercakap-cakap b. handphone/HP c. kentongan d. bedhug 3. dibawah ini yang temasuk alat komunikasi tulisan adalah.. a. bedhug b. kentongan c. alarm d. surat 4. dibawah ini manakah kelebihan komunikasi tradisional kentongan... a. harganya murah b. dapat mengganggu kesehatan c. jika rusak sulit di perbaiki d. harganya mahal 5.dibawah ini manakah kelebihan teknologi komunikasi modern... a. berita diterima dengan cepat b. mengganggu kesehatan

c. jika rusak sulit diperbaiki d. sangat bergantung pada alat 6. dibawah ini yang termasuk alat komunikasi lisan adalah.. a. surat b. email/ berkirim surat elektronik c. buku d. bercakap-cakap/ ngobrol 7. dibawah ini yang termasuk alat komunikasi isyarat adalah.. a. televisi b. radio c. bercakap-cakap d. alarm 8. dibawah ini manakah yang merupakan alat komunikasi modern.. a. HP b. kentongan c. bedhug d. burung merpati 9. dibawah ini yang merupakan alat komunikasi tradisional/zaman dahulu adalah... a. internet b. HP c. televisi d. kentongan 10. kentongan digunakan untuk komunikasi... a. isyarat b.suara c. lisan d. tulisan

B. Jawablah pertanyaan dibawah ini! 1. Alat komunikasi tradisional pada zaman dahulu untuk memanggil umat muslim beribadah di masjid disebut... 2. Alat komunikasi digunakan untuk berhubungan dengan... 3. Alat komunikasi tardisional harganya... 4. Yang termasuk alat komunikasi tradisional yaitu... 5. Yang temasuk alat komunikasi modern adalah...

Kunci jawaban! A.Pilihan Ganda 1. A

6. D

2. B

7.D

3. B

8. A

4. D

9.D

5. A

10.A

B.Uraian Singkat 1. Bedhug 2. Orang lain 3. Murah 4. Kentongan, bedhug, bercakap-cakap, burung merpati 5. HP, telepon, televisi, radio, email, internet. Skoring A.Pilihan ganda 1.Keterangan: a. jumlah soal

: 10

b. setiap butir soal bernilai

:1

c. nilai maksimal

: 10

2. penilaian Nilai : ∑ jawaban benar x 1

B.Uraian singkat 1. Keterangan : a. Jumlah soal

:5

b. Setiapa butir bernilai

:1

c. Nilai maks

: 10

2. Penilaian : Nilai : ∑ jawaban benar x 2 C. Nilai akhir (NA) 1. Nilai maksimal: nilai pilihan ganda + nilai uraian singkat dibagi dua di kalikan 10 hasilnya skor maksimal 100. D.Penilaian Aktivitas Guru dan Siswa 1) Lembar Observasi Guru Instrumen pengamatan guru dalam penelitian ini menurut Rusman (2011: 99-100) yakni sebagai berikut: Tabel 1.1 Lembar Observasi Guru No

Aspek yang diamati A

1. 2. 3. 4. 5.

6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

13. 14.

Kemampuan guru membuka pelajaran Menarik perhatian siswa Memberikan motivasi awal Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi) Menyampaikan tujuan pembelajaran Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan dipelajari Sikap guru dalam proses pembelajaran Kejelasan artikulasi suara Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa Antusiasme dalam penampilan Mobilitas posisi mengajar Penguasaan bahan belajar Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkahlangkah yang dibuat dalam RPP Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan ajar Kegiatan belajar mengajar Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa

Skor B C

D

15.

Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran/alat peraga Menggunakan media/alat peraga secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media/alat peraga Evaluasi Pembelajaran Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran Meninjau kembali materi yang telah diberikan Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran Tindak lanjut / follow up Memberikan tugas kepada siswa Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan dipelajari berikutnya Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar Jumlah Total Kategori

16. 17.

18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.

Keterangan: Skor nilai A = 4 (sangat baik) B = 3 (baik) C = 2 (cukup) D = 1 (kurang) Kategori total kinerja guru 76-100

= baik

51-75

= sedang

25-50

= kurang (Sulistiowati, 2016: 89)

2) Lembar observasi siswa Instrumen

Pengamatan

siswa

menurut

Windawati

(2016:88) yakni sebagai berikut: No

Nama Keaktif an

1. 2.

Perhati an

Skor Kreatifi tas

Kedisipli nan

Total Skor

Predika t

3. 4. 5. 6. 7.

Keterangan Tabel:

Kriteria Penilaian:

Skor 1 : Kurang

Skor 13 – 16 : Sangat Baik

Skor 2 : Cukup

Skor 10 – 12 : Baik

Skor 3 : Baik

Skor 7 – 9

: Cukup

Skor 4 : Sangat Baik

Skor 4 – 6

: Kurang

Jaragan, 23 Mei 2017

Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS III Satuan Pendidikan : SD Negeri 2 Wonosegoro Mata Pelajaran

: IPS

Kelas/ Semester

: IV / II

Alokasi Waktu

: 2 x 35 menit

A.Standar Kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.

B.Kompetensi Dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi, serta pengalaman menggunakannya. C. Indikator 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian teknologi transportasi 2. Siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi transportasi 3. Siswa dapat membandingkan/membedakan teknologi transportasi sederhana dan teknologi modern. D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan pengertian teknologi transportasi 2. dengan menggunakan kolaborasi antara media gambar dan lingkungan siswa dapat menjelaskan perkembangan teknologi transportasi.

3. dengan menggunakan kolaborasi antara media gambar dan lingkungan

siswa dapat membandingkan teknologi transportasi

sederhana dan modern.

E. Karakter Siswa yang Diharapkan Disiplin (Discipline), Rasa hormat dan perhatian (Respect), Tekun (Diligence) dan Tanggung jawab (Responsibility).

F. Materi Pembelajaran A. Perkembangan Teknologi Transportasi Transportasi merupakan peralatan yang digunakan untuk mengangkut atau memindahkan orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Sebelum ditemukannya alat transportasi, jika ingin ke suatu tempat dilakukan dengan berjalan kaki. Perlahan-lahan alat transportasi berkembang. Mulanya dengan bantuan binatang sekarang menggunakan mesin yang sangat mempermudah manusia. 1. Transportasi Darat Pada masa lalu masyarakat menggunakan alat transportasi

yang masih sangat sederhana. Manusia

memanfaatkan tenaga hewan seperti kuda, sapi, dan kerbau untuk

menarik

gerobak

dan

delman

sebagai

alat

angkutan.tenaga manusia digunakan untuk mengayuh becak. Karena menggunakan tenaga makhluk hidup, maka jarak yang ditempuh sangat terbatas, waktunya juga lama. Gerobak, becak, dan delman sampai sekarang masih digunakan meski tidak menjadi alat transportasi yang utama. Sejak ditemukannya mesin uap, maka mulailah berkembang alat transportasi dengan tenaga mesin lainnya.

Alat transportasi masa sekarang banyak didominasi oleh motor, mobil, dan kereta api. Dengan alat-alat transportasi tersebut, waktu tempuh kesuatu tempat dapat dipersingkat. 2. Trasnsportasi Udara Kalian tentu melihat pesawat terbang saat melintas di

udara

bukan?

Pesawat

terbang

merupakan

alat

transportasi udara yang sangat canggih. Biaya untuk menggunakan alat transportasi lebih mahal. Dibandingkan alat transportasi darat maupun air. Waktu tempuh yang dibutuhkan pun singkat. Pesawat ditemukan tahun 1903 oleh kakak beradik bernama Orville Wright dan Wilbur Wright. Angkutan udara di Indonesia ditangani oleh Departemen Perhubungan RI. Alat angkutan udara ada pesawat tempur,pesawat penumpang dan helikopter. Ukuran helikopter yang kecil dapat menjangkau daerah terpencil yang sulit dijangkau melalui jalur darat. Selain itu kini sudah ada pesawat luar angkasa untuk menjelajah wilayah luar angkasa. 3. Transportasi Air Alat transportasi air masyarakat pada masa dahulu menggunakan rakit, perahu dayung, dan perahu layar untuk melakukan perjalanan melalui wilayah perairan. Perahu dayung dan rakit digerakkan oleh tenaga manusia, sedangkan perahu layar di gerakkan oleh tenaga angin dan manusia. Seiring ditemukannya mesin kini masyarakat menggunakan perahu bermotor dan kapal. Kapal ada yang berukuran kecil dan besar. Kapal berukuran besar mampu mengankut beban berton-ton dan menempuh jarak yang sangat jauh. Bahkan ada kapal yang digunakan sebagai

landasan pesawat tempur yang dikenal sebagai kapal induk. Perusahaan yang mengelola transportasi laut Indonesia adalah PT Pelni, sedangkan perakitan kapal di dalam negeri dikelola oleh PT PAL yang berada di Surabaya. G. Metode Pembelajaran 1. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, drill (latihan), Inquiry dan penugasan. H. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media

: kolaborasi antara media gambar dan media lingkungan.

2. Alat

: kapur, papan tulis, penghapus, kertas karton, solasi.

3. Sumber Belajar : Buku Paket IPS untuk MI/SD, LKS IPS kelas IV, dan Sumber lain yang relevan.

I. Langkah-langkah Pembelajaran No

Pembelajaran

Alokasi

Kegiatan Pembelajaran

Waktu 1.

Pendahuluan

Apersepsi :

5 menit

(kegiatan awal) a.Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang siswa dengan penuh khidmat. b.Guru

mengabsen

kehadiran

siswa,

kemudian

memeriksa pakaian dan merapikan tempat duduk (mengkondisikan siswa). c. Guru memotivasi siswa seperti: manusia dikaruniai Allah

berupa

akal

dan

pikiran

sehigga

dapat

menciptakan sesuatu yang mempermudah pekerjaan. Yakni salah satunya teknologi transportasi. Serta

perkembangan

teknologi

menunjukkan

kemajuan

kecerdasan manusia. d. Guru mengajukan pertanyaan yang mengaitkan materi pembelajaran seperti: Naik apa kamu ketika berangkat ke sekolah? Kita bisa berangkat ke sekolah naik sepeda, bus, sepeda motor, atau pun mobil? Sepeda,bus, sepeda motor, dan mobil adalah alat-alat transportasi.

Alat-alat

itu

mempermudah

kita

bepergian. Salah satu alat transportasi yaitu sepeda merupakan

produk

teknologi

sederhana

untuk

membantu manusia mengerjakan aktivitasnya. Alat transportasi adalah bagian dari teknologi. e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang diharapkan

dapat

dicapai

oleh

siswa

setelah

pembelajaran. f. Guru memebrikan acuan bahan pelajaran yang akan dipelajari 2.

Kegiatan Inti

a.Eksplorasi 

60 menit Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai teknologi dan mencari tahu deskripsi

perkembangan

teknologi

transportasi di lingkungan sekitar. 

Siswa

melihat

transportasi

dan

gambar

teknologi

mencoba

menebak

gambar tersebut. 

Setelah melihat media gambar dikelas dan siswa diajak keluar kelas melihat langsung contoh-contoh alat teknologi transportasi yang ada di lingkungan sekitar.



Salah

satu

siswa

menjelaskan

gambar

menjelaskan

benda

maju

kedepan

tersebut yang

ada

dan di

lingkungan sekitar termasuk teknologi transportasi modern atau tradisional.

b.

Elaborasi 

Siswa berdiskusi kelompok tentang apa saja jenis teknologi transportasi masa

lalu/sederhana

dan

masa

kini/modern. 

Guru

menyampaikan

materi

teknologi transportasi dengan media gambar

dan

media

dengan

melihat

lingkungan

secara

langsung

contoh teknologi transportasi yang ada di lingkungan sekitar. 

Setelah

semua

jelas,

guru

memberikan soal evaluasi dengan membagikan lembar soal kepada setiap siswa untuk dikerjakan secara mandiri. Sebagai tindak lanjut guru berpesan agar anak- anak selalu rajin belajar baik di sekolahan maupun di rumah. c.

Konfirmasi 

Siswa diminta bertanya tentang halhal yang belum diketahui

terkait

proses pembelajaran hari ini. 

Siswa

bersama

berdiskusi

dengan

meluruskan

guru kesalah

pahaman konsep terkait materi pada pembelajaran yang dilakukan. 

Siswa

bersama

dengan guru

menyimpulkan materi yang dipelajari hari ini. 

Siswa diberi penguatan dan motivasi khususnya kepada siswa yang kurang semangat atau merasa kurang senang dalam mengikuti pembelajaran.

 Penutup

g.

Siswa mengerjakan evaluasi dari guru

Guru memberikan umpan balik atau komentar mengenai proses pembelajaran hari ini.

5menit

h.

Guru menyampaikan materi yang akan datang

i.

Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama.

J. Penilaian a. Prosedur penilaian

: penilaian hasil belajar

b. Jenis penilaian

: tes( pilihan ganda dan uraian)

c. Instrumen penilaian

: dibawah ini.

Soal evaluasi Siklus III A. Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang dianggap benar! 1. Peralatan yang digunakan untuk mengangkut atau memindahkan orang dan barang ke tempat lain disebut teknologi... a.Transportasi b. komunikasi c. produksi d. produksi pangan 2. dibawah ini manakah yang termasuk teknologi transportasi darat... a. pesawat terbang b. balon udara c. kapal d. motor 3. di bawah ini manakah yang termasuk teknologi transportasi darat zaman dahulu... a. delman b. perahu layar c. kapal d. pesawat 4. dibawah ini yang termasuk teknologi transportasi darat modern adalah... a. gerobak

b. becak c. mobil d. delman 5. transportasi yang melalui jalur air disebut ... a. transportasi udara b. transportasi darat c. transportasi air d. transportasi modern 6. teknologi transportasi air pada zaman dahulu adalah.. a. kapal b. perahu dayung c. perahu bermotor d. kapal besar 7. kapal dan perahu bermotor, merupakan transportasi air... a. zaman dahulu b. modern c. sederhana d. tidak canggih 8.transportasi udara yaitu pesawat memiliki kelebihan .... a. waktunya lebih cepat b. waktunya lama

c. memerlukan banyak tenaga d. jaraknya terbatas 9. dibawah ini yang merupakan teknologi transportasi udara adalah.. a. perahu dayung b. motor c. pesawat terbang d. kapal 10. kereta api merupakan transportasi darat ... a. zaman dahulu b. modern c. tradisional d. sederhana B. Uraian Singkat 1. gerobak, becak, delman merupakan alat transportasi pada zaman... 2. apa sajakah transportasi darat modern/masa sekarang... 3. apa sajakah yang termasuk transportasi air... 4. apa sajakah yang termasuk transportasi udara... 5. transportasi modern seperti mobil harganya...

Kunci jawaban! A.Pilihan Ganda 1.A

6. B

2. D

7.B

3. A

8. A

4.C

9.C

5. C

10.B

B.Uraian Singkat 1.Dahulu 2. Motor , mobil, kereta api, bus 3. Kapal , rakit, perahu dayung, perahu layar 4.pesawat 5.Mahal Skoring A.Pilihan ganda 1.Keterangan: a. jumlah soal

: 10

b. setiap butir soal bernilai

:1

c. nilai maksimal

: 10

2. penilaian Nilai : ∑ jawaban benar x 1 B.Uraian singkat 1.Keterangan : a. Jumlah soal

:5

b. Setiapa butir bernilai

:1

c. Nilai maks

: 10

3. Penilaian : Nilai : ∑ jawaban benar x 2

C. Nilai akhir (NA) 1. Nilai maksimal: nilai pilihan ganda + nilai uraian singkat dibagi 2 di kalikan 10 hasilnya skor maksimal 100.

D.Penilaian Aktivitas Belajar Guru dan Siswa 1) Lembar Observasi Guru Instrumen pengamatan guru dalam penelitian ini menurut Rusman (2011: 99-100) yakni sebagai berikut: Tabel 1.1 Lembar Observasi Guru No

Aspek yang diamati A

1. 2. 3. 4. 5.

6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

13. 14. 15.

16. 17.

18.

Kemampuan guru membuka pelajaran Menarik perhatian siswa Memberikan motivasi awal Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi) Menyampaikan tujuan pembelajaran Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan dipelajari Sikap guru dalam proses pembelajaran Kejelasan artikulasi suara Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa Antusiasme dalam penampilan Mobilitas posisi mengajar Penguasaan bahan belajar Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkahlangkah yang dibuat dalam RPP Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan ajar Kegiatan belajar mengajar Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran/alat peraga Menggunakan media/alat peraga secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media/alat peraga Evaluasi Pembelajaran Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan

Skor B C

D

19.

Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran Meninjau kembali materi yang telah diberikan Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran Tindak lanjut / follow up Memberikan tugas kepada siswa Menginformasikan materi, bahan ajar yang akan dipelajari berikutnya Memberikan motivasi untuk selalu terus belajar Jumlah Total Kategori

20. 21. 22. 23. 24. 25.

Keterangan: Skor nilai A = 4 (sangat baik) B = 3 (baik) C = 2 (cukup) D = 1 (kurang) Kategori total kinerja guru 76-100

= baik

51-75

= sedang

25-50

= kurang (Sulistiowati, 2016: 89)

2) Lembar observasi siswa Instrumen

Pengamatan

siswa

menurut

Windawati

(2016:88) yakni sebagai berikut: No

Nama Keaktif an

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Perhati an

Skor Kreatifi tas

Kedisipli nan

Total Skor

Predika t

Keterangan Tabel: Skor 1 : Kurang Skor 2 : Cukup Skor 3 : Baik Skor 4 : Sangat Baik Kriteria Penilaian: Skor 13 – 16

: Sangat Baik

Skor 10 – 12

: Baik

Skor 7 – 9

: Cukup

Skor 4 – 6

: Kurang

Jaragan, 24 Mei 2017

Lampiran 4 DOKUMENTASI A. Siklus 1 1. Guru menjelaskan materi pelajaran teknologi produksi tradisional dan modern menggunakan media gambar.

2. Siswa belajar teknologi produksi padi dengan menggunakan media lingkungan.

3. Media gambar yang digunakan dalam pembelajaran siklus 1 materi perkembangan teknologi produksi.

4. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru.

B. Siklus 2 1.Guru menjelaskan materi perkembangan teknologi komunikasi menggunakan media gambar.

2.siswa belajar materi perkembangan teknologi komunikasi tradisional bedug melalui media lingkungan.

3.Media gambar yang digunakan saat pembelajaran perkembangan teknologi komunikasi.

3.Siswa aktif saat pembelajaran materi perkembangan teknologi komunikasi dikelas menggunakan media gambar.

C. Siklus 3 1.siswa mendengarkan penjelasan guru saat pelajaran materi perkembangan teknologi transportasi.

2.media gambar yang digunakan saat pembelajaran materi perkembangan teknologi transportasi.

3.siswa belajar langsung menggunakan media lingkungan materi perkembangan teknologi transportasi mobil.

4.siswa belajar langsung menggunakan media lingkungan contoh teknologi transportasi tradisional yaitu sepeda.

5.Teknologi transportasi motor yang ada di lingkungan sekolah

Lampiran 5 Soal evaluasi Siklus I A.Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang dianggap benar! 1. Teknologi untuk meringankan pekerjaan manusia menggunakan alat-alat tanpa mesin, yakni tenaga manusia disebut teknologi... a.teknologi modern b.teknologi sederhana c.teknologi tepat guna d.teknologi modifikasi 2. teknologi produksi sederhana untuk memasak pada zaman dahulu adalah.. a.kompor gas b.kompor minyak c.tungku

d.kayu 3. Teknologi produksi sandang/baju sederhana adalah.. a. mesin jahit b. alat tenun c. mesin perontok padi d.kapak 4. dibawah ini yang termasuk teknologi produksi papan/tempat tinggal masa sekarang adalah... a. kapak b. serutan manual c. gergaji mesin d. gergaji 5. mesin rontok padi merupakan teknologi produksi pada.. a. sandang b. pangan c. papan d. komunikasi 6. Ciri teknologi sederhana adalah a. menggunakan peralatan tanpa mesin b. menggunakan peralatan mesin c. harganya mahal d.hasil produksi banyak 7. mesin jahit merupakan teknologi produksi pada.. a. papan/ tempat tinggal b. sandang/ baju c. pangan/ makanan d. komunikasi/ hubungan 8. dibawah ini alat untuk memotong kayu tradisional adalah... a.gergaji mesin b.kapak c.mesin serut

d. serut manual 9. alat modern yang digunakan untuk mengolah padi menjadi beras adalah.. a.antan b.lesung c.mesin selep d.dipukulkan pada batu 10. dibawah ini yang termasuk teknologi produksi adalah... a. mesin jahit b. telepon c. surat d. alarm

B. Jawablah pertanyaan dibawah ini! 1. Teknologi produksi merupakan alat dan cara yang digunakan untuk menghasilkan... 2. Mesin traktor merupakan teknologi produksi pangan masa... 3.Apa sajakah alat –alat produksi sederhana pada zaman dahulu... 4. Mesin jahit merupakan teknologi produksi untuk membuat... 5.Mesin perontok padi merupakan teknologi produksi pangan...

Kunci jawaban! A.Pilihan Ganda 1. B 2. C 3. B 4. C 5. B 6. A

7. B 8. B 9. C 10. A

B.Uraian Singkat 1. Barang dan jasa 2. Sekarang/Modern 3. Cangkul, Kapak, Alu, Penggiling Padi, Alat Tenun. 4. Baju 5. Modern

Lampiran 6 Soal Evaluasi Siklus II A.Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang dianggap benar! 1. Teknologi yang digunakan untuk berhubungan dengan orang lain secara berjauhan disebut... a. Teknologi komunikasi b. Teknologi produksi c. Teknologi Ttransportasi d. Teknologi produksi pangan 2. dibawah ini yang merupakan teknologi komunikasi modern adalah.. a. bercakap-cakap b. handphone/HP c. kentongan d. bedhug 3. dibawah ini yang temasuk alat komunikasi tulisan adalah.. a. bedhug b. kentongan c. alarm d. surat 4. dibawah ini manakah kelebihan komunikasi tradisional kentongan... a. harganya murah b. dapat mengganggu kesehatan c. jika rusak sulit di perbaiki d. harganya mahal 5.dibawah ini manakah kelebihan teknologi komunikasi modern... a. berita diterima dengan cepat b. mengganggu kesehatan c. jika rusak sulit diperbaiki d. sangat bergantung pada alat

6. dibawah ini yang termasuk alat komunikasi lisan adalah.. a. surat b. email/ berkirim surat elektronik c. buku d. bercakap-cakap/ ngobrol 7. dibawah ini yang termasuk alat komunikasi isyarat adalah.. a. televisi b. radio c. bercakap-cakap d. alarm 8. dibawah ini manakah yang merupakan alat komunikasi modern.. a. HP b. kentongan c. bedhug d. burung merpati 9. dibawah ini yang merupakan alat komunikasi tradisional/zaman dahulu adalah... a. internet b. HP c. televisi d. kentongan 10. kentongan digunakan untuk komunikasi... a. isyarat b.suara c. lisan d. tulisan

B.Jawablah pertanyaan dibawah ini! 1. Alat komunikasi tradisional pada zaman dahulu untuk memanggil umat muslim beribadah di masjid disebut... 2. Alat komunikasi digunakan untuk berhubungan dengan... 3. Alat komunikasi tardisional harganya... 4. Yang termasuk alat komunikasi tradisional yaitu... 5. Yang temasuk alat komunikasi modern adalah...

Kunci jawaban! A.Pilihan Ganda 1.A

6. D

2. B

7.D

3.B

8. A

4.D

9.D

5.A

10.A

B.Uraian Singkat 1. Bedhug 2. Orang lain 3. Murah 4.Kentongan, bedhug, bercakap-cakap, burung merpati 5.HP, telepon, televisi, radio, email, internet

Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus III A.Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang dianggap benar! 1. Peralatan yang digunakan untuk mengangkut atau memindahkan orang dan barang ke tempat lain disebut teknologi... a.Transportasi b. komunikasi c. produksi d. produksi pangan 2. dibawah ini manakah yang termasuk teknologi transportasi darat... a. pesawat terbang b. balon udara c. kapal d. motor 3. di bawah ini manakah yang termasuk teknologi transportasi darat zaman dahulu... a. delman b. perahu layar c. kapal d. pesawat 4. dibawah ini yang termasuk teknologi transportasi darat modern adalah... a. gerobak b. becak c. mobil d. delman 5. transportasi yang melalui jalur air disebut ...

a. transportasi udara b. transportasi darat c. transportasi air d. transportasi modern 6. teknologi transportasi air pada zaman dahulu adalah.. a. kapal b. perahu dayung c. perahu bermotor d. kapal besar 7. kapal dan perahu bermotor, merupakan transportasi air... a. zaman dahulu b. modern c. sederhana d. tidak canggih 8.transportasi udara yaitu pesawat memiliki kelebihan .... a. waktunya lebih cepat b. waktunya lama c. memerlukan banyak tenaga d. jaraknya terbatas 9. dibawah ini yang merupakan teknologi transportasi udara adalah.. a. perahu dayung

b. motor c. pesawat terbang d. kapal 10. kereta api merupakan transportasi darat ... a. zaman dahulu b. modern c. tradisional d. sederhana B. Uraian Singkat 1. gerobak, becak, delman merupakan alat transportasi pada zaman... 2. apa sajakah transportasi darat modern/masa sekarang... 3. apa sajakah yang termasuk transportasi air... 4. apa sajakah yang termasuk transportasi udara... 5. transportasi modern seperti mobil harganya... Kunci jawaban! A.Pilihan Ganda 1. A

6. B

2. D

7.B

3. A

8. A

4. C

9.C

5. C

10.B

B.Uraian Singkat 1. Dahulu 2. Motor , mobil, kereta api, bus 3. Kapal , rakit, perahu dayung, perahu layar 4. pesawat 5. Mahal

Lampiran 8 Daftar Nilai Sebelum PTK (Pra Siklus) No

Nama siswa

Nilai

Kriteria KKM KKM

Tidak KKM



1.

Laila Nurmala Susilowati

65

2.

Ismawati Wijiningrum

20



3.

Siti Nurjayanti

35



4.

Tri Feni Ramadhani

30



5.

Riska Noptriasih

35



6.

Fahriz Abdul Khafid

25



7.

Firdaus Nabil Ramadhani

75



Nugroho 8.

Ilham Maulana Alfarez

45



9.

Nuur Fariidah Ar-raadiah

60



10.

Revalino Kevin Bahtiar

55



11.

Ummi Siti Masyitoh

40



12.

M. Faiz Ahmadinejad

35



13.

Keysa Putri Anggraini

65



14.

Desila Sasa Akmalia

80

15.

Syakira Indah Yovita

40

Jumlah Prosentase pencapaian KKM

√ √ 4

11

27%

73%

Keterangan: KKM

: 65

KKM

: 4 Siswa

Tidak KKM : 11 Siswa Jaragan, 19 April 2017

Lampiran 9 Daftar Nilai Perolehan Siklus I No

Nama siswa

Nilai

Kriteria KKM KKM

Tidak KKM

1.

Laila Nurmala Susilowati

60



2.

Ismawati Wijiningrum

10



3.

Siti Nurjayanti

90



4.

Tri Feni Ramadhani

80



5.

Riska Noptriasih

60



6.

Fahriz Abdul Khafid

20



7.

Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho

90

8.

Ilham Maulana Alfarez

55

9.

Nuur Fariidah Ar-raadiah

100



10.

Revalino Kevin Bahtiar

90



11.

Ummi Siti Masyitoh

80



12.

M. Faiz Ahmadinejad

40

13.

Keysa Putri Anggraini

100



14.

Desila Sasa Akmalia

95



15.

Syakira Indah Yovita

85



Jumlah Presentase Pencapaian KKM

√ √



9

6

60%

40%

Keterangan: KKM

: 65

KKM

: 9 orang

Tidak KKM : 6 orang Jaragan, 22 Mei 2017

Lampiran 10 Daftar Nilai Perolehan siklus II No

Nama siswa

Nilai

Kriteria KKM KKM

Tidak KKM



1.

Laila Nurmala Susilowati

90

2.

Ismawati Wijiningrum

35



3.

Siti Nurjayanti

60



4.

Tri Feni Ramadhani

80



5.

Riska Noptriasih

80



6.

Fahriz Abdul Khafid

30

7.

Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho

90

8.

Ilham Maulana Alfarez

60

9.

Nuur Fariidah Arraadiah

100



10.

Revalino Kevin Bahtiar

80



11.

Ummi Siti Masyitoh

85



12.

M. Faiz Ahmadinejad

50

13.

Keysa Putri Anggraini

90



14.

Desila Sasa Akmalia

95



15.

Syakira Indah Yovita

75



Jumlah Presentase Pencapaian KKM

√ √ √



10

5

67%

33%

Keterangan: KKM

: 65

Tuntas

: 10 orang

Tidak Tuntas : 5 orang Jaragan, 23 Mei 2017

Lampiran 11 Daftar Nilai Perolehan Siklus III No

Nama siswa

Nilai

Kriteria KKM KKM √

1.

Laila Nurmala Susilowati

100

2.

Ismawati Wijiningrum

55

3.

Siti Nurjayanti

100



4.

Tri Feni Ramadhani

100



5.

Riska Noptriasih

100



6.

Fahriz Abdul Khafid

80



7.

Firdaus Nabil Ramadhani Nugroho

100



8.

Ilham Maulana Alfarez

75



9.

Nuur Fariidah Ar-raadiah

100



10.

Revalino Kevin Bahtiar

100



11.

Ummi Siti Masyitoh

100



12.

M. Faiz Ahmadinejad

100



13.

Keysa Putri Anggraini

100



14.

Desila Sasa Akmalia

100



15.

Syakira Indah Yovita

90



Jumlah Presentase Pencapaian KKM

Tidak KKM



14

1

93%

7%

Keterangan: KKM

: 65

Tuntas

: 14 orang

Tidak Tuntas : 1 orang Jaragan, 24 Mei 2017

Lampiran 12 Lembar Observasi Guru Siklus I No

Aspek yang diamati

Skor A

B

C

Kemampuan guru membuka pelajaran √

1.

Memeriksa kesiapan siswa

2.

Memberikan motivasi awal

3.

Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)

4.

Menyampaikan tujuan pembelajaran



5.

Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan



√ √

dipelajari Sikap guru dalam proses pembelajaran 6.

Kejelasan artikulasi suara

7.

Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa

8.

Antusiasme dalam penampilan

9.

Mobilitas posisi mengajar

√ √ √ √

Penguasaan bahan belajar 10.

Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-



langkah yang dibuat dalam RPP 11.

Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar



D

12.

Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan



bahan ajar Kegiatan belajar mengajar 13.

Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau



indikator yang telah ditetapkan 14.



Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa

15.



Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan sumber belajar atau media pembelajaran atau alat peraga

16.



Menggunakan media atau alat peraga secara efektif dan efisien

17.



Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media atau alat peraga Evaluasi pembelajaran

18.

Penilaian relevan dengan tujuan yang telah



ditetapkan 19.

Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP



Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran 20.

Meninjau kembali materi yang telah diberikan



Lampiran 13 Lembar Observasi Guru Siklus II No

Aspek yang diamati

Skor A

B

C

Kemampuan guru membuka pelajaran 1.

Memeriksa kesiapan siswa

2.

Memberikan motivasi awal

3.

Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)

4.

Menyampaikan tujuan pembelajaran

5.

Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan

√ √ √ √ √

dipelajari Sikap guru dalam proses pembelajaran √

6.

Kejelasan artikulasi suara

7.

Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa



8.

Antusiasme dalam penampilan



9.

Mobilitas posisi mengajar



Penguasaan bahan belajar 10.

Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah



yang dibuat dalam RPP 11.

Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar



D

12.



Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan ajar Kegiatan belajar mengajar

13.

Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau



indikator yang telah ditetapkan 14.



Memiliki keterampilan dalam merespon dan menanggapi pertanyaan siswa

15.



Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan sumber belajar atau media pembelajaran atau alat peraga

16.



Menggunakan media atau alat peraga secara efektif dan efisien

17.



Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media atau alat peraga Evaluasi pembelajaran

18.

Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan

19.

Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP

√ √

Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran 20.

Meninjau kembali materi yang telah diberikan



21.

Memberikan kesempatan untuk bertanya dan



menjawab pertanyaan

Lampiran 14 Lembar Observasi Guru Siklus III No

Aspek yang diamati

Skor A

B

Kemampuan guru membuka pelajaran √

1.

Memeriksa kesiapan siswa

2.

Memberikan motivasi awal

3.

Memberikan apersepsi (kaitannya dengan materi)



4.

Menyampaikan tujuan pembelajaran



5.

Memberikan acuan bahan pelajaran yang akan





dipelajari Sikap guru dalam proses pembelajaran √

6.

Kejelasan artikulasi suara

7.

Variasi gerakan badan tidak mengganggu siswa

8.

Antusiasme dalam penampilan



9.

Mobilitas posisi mengajar





Penguasaan bahan belajar 10.

Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah



yang dibuat dalam RPP 11.

Kejelasan dalam menjelaskan materi ajar



C

D

12.



Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan bahan ajar Kegiatan belajar mengajar

13.

Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau



indikator yang telah ditetapkan 14.

Memiliki keterampilan dalam merespon dan



menanggapi pertanyaan siswa 15.



Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu Pemanfaatan sumber belajar atau media pembelajaran atau alat peraga

16.



Menggunakan media atau alat peraga secara efektif dan efisien

17.

Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media atau alat



peraga Evaluasi pembelajaran 18.

Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan

19.

Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP

√ √

Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran 20.

Meninjau kembali materi yang telah diberikan

21.

Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan

√ √

Lampiran 15 Lembar Observasi Siswa Siklus I

Lampiran 16 Lembar Observasi Siswa Siklus II

Lampiran 17 Lembar Observasi Siswa Siklus III

Lampiran 18 Jawaban Soal Evaluasi Siswa Siklus I

Lampiran 19 Jawaban Soal Evaluasi Siswa Siklus II

Lampiran 20 Jawaban Soal Evaluasi Siswa Siklus III

Lampiran 21 Profil SD N 2 Wonosegoro

Nama Sekolah

: SD N 2 Wonosegoro

Status Sekolah

: Negeri

Waktu Belajar

: Pagi

Alamat Sekolah

:Dukuh

Jaragan RT 02/RW 01, Desa

Wonosegoro, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali Kode Pos 57382 Provinsi

: Jawa Tengah

Kabupaten/Kota

: Boyolali

Kecamatan

: Wonosegoro

Dukuh

: Jaragan

Desa

: Wonosegoro

Kode Pos

: 57382

Milik

: Kas Desa ( Tanah Hak Pakai SD N 2

Wonosegoro). Tahun Berdiri

: 1985

Luas Tanah

: 1.327 M2

Lampiran 22 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Perbaruan Judul Skripsi

Lampiran 23 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 24 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 25 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 26 Daftar Nilai Satuan Kredit Kegiatan Ekstrakurikuler (SKK)

Lampiran 27 Daftar Riwayat Hidup