PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA AWAL MELALUI

Download JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI. Volume 8 edisi 2, November ... rumus-rumus yang panjang dan sulit. Dilihat dari hasil ujian akhir nasional mat...

0 downloads 440 Views 115KB Size
PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA AWAL MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KINESTETIK NURHAZIZAH PAUD PPs Universitas negeri Jakarta, Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. E-mail: [email protected]

Abstract: The aim of this research is to improve the ability to mathematics early children. This Research methods action research and in this research there are two variable mathematical skills are beginning (Y) and learning strategies kinestetik (X). results of the study showed the percentage pecapaian industry there is an increase in pre cycle only 43.13 percent stelah his actions of the cycle I increased to 58.93 percent, and in the cycle II increased to target to 84.31 percent. While from indicators, which is examined indicators 1 is the highest classification menperoleh 57.31 % which means that almost all the children to be able to control indicator. While leading indicators 3 is arranging a percentage price low 52.72 percent. From the end result cycle II children who have the highest of 92.86 percent, by respondents MKL and RN. While the lowest with the acquisition percentage average 76.79 percent, ANG and BM. Keywords: Pre-Math, Learning Strategies, Kinestetik

Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan kemampuan matematika awal anak. Penelitian ini menggunakan metode action research dengan dua variable yaitu kemampuan matematika awal (Y) dan strategi pembelajaran kinestetik (X). Hasil penelitian menunjukkan persentase pecapaian keseluruhan terjadi peningkatan pada pra siklus hanya 43,13% stelah dilakukannya tindakan pada siklus I meningkat menjadi 58,93%, dan pada siklus II meningkat sesuai target yaitu menjadi 84,31%. Sedangkan dari indikator yang diteliti indikator 1 yaitu klasifikasi menperoleh hasil tertinggi 57,31% yang artinya hampir semua anak mampu menguasai indikator ini dengan baik. Sedangkan indikator 3 yaitu mengurutkan memperoleh persentase ratarata terendah 52,72% . Dari hasil akhir siklus II anak yang memperoleh hasil tertinggi sebesar 92,86% diperoleh oleh responden MKL dan RN. Sedangkan yang terendah dengan perolehan persentase rata-rata 76,79% diperoleh ANG dan BM. Kata Kunci: Matematika Awal, Strategi Pembelajaran, Kinestetik

anak usia dini dilakukan dengan Usia dini adalah masa yang

tujuan memberikan konsep yang

sangat strategis untuk mengenalkan

bermakna

bagi

anak

melalui

berbagai bidang ilmu diantaranya

pengalaman nyata yang bermakna.

matematika, yang sesuai dengan ke-

Melalui pengalaman langsung dan

butuhan dan tugas perkembangan

bermaknalah anak akan menun-

serta cara berfikir anak. Pendidikan

jukkan rasa ingin tahu (curiousity) 327

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 edisi 2, November 2014

secara optimal dan menempatan

siswa-siswi di Indonesia menduduki

posisi pendidik sebagai pembim-

peringkat 64 dari 65 negara atau

bing, pendamping serta fasilitator

kedua dari bawah dengan skor 375.

bagi anak sehingga pembelajaran

Kurang

yang dilakukan benar-benar berpusat

Indonesia yang memiliki kemam-

pada

(children

puan bagus di bidang matematika.

center) dan tidak didominasi oleh

Banyak hal yang dapat menjadi

peran guru. Namun kenyataannya,

penyebabkan kemunduran kemam-

pembelajaran yang berpusat pada

puan matematika anak-anak ter-

anak masih belum terlaksana. Pada

sebut, diantaranya adalah karena

proses

sekolah

adanya kekeliruan dalam pengenalan

masih berpusat pada guru (teacher

budaya matematika dari awal anak

center) belum pada anak.

belajar dan mengenal matematika,

kebutuhan

anak

pembelajaran

di

dari

1

persen

siswa

Matematika menjadi salah

dimana pembelajaran yang bersifat

satu mata pelajaran yang paling

hafalan dan cara serta metode yang

banyak tidak disukai di kalangan

digunakan

pelajar saat ini. Pelajar sekarang

metode belajar seperti tingkat SD

beranggapan bahwa pembelajaran

yang selalu menggukan LKS, dan

matematika sebagai kegiatan pem-

belajar dengan situasi formal yang

belajaran yang berat dan sulit untuk

membuat

anak

dipahami,

Sehingga

matematika

karena

mereka

harus

tidak

menggunakan

mudah

stres. menjadi

mengahafalkan bermacam bentuk

pelajaran yang tidak disukai di

rumus-rumus yang panjang dan

kalangan pelajar.

sulit. Dilihat dari hasil ujian akhir

Berdasarkan hasil wawan-

nasional mata pelajaran matematika

cara awal peneliti dengan guru

memiliki nilai rata-rata yang rendah

kelompok bermain Bunga Bangsa

dibandingkan dengan nilai mata

terlihat bahwa kemampuan mate-

pelajaran lainnya.

matika awal anak masih rendah, hal

Hasil survei menyatakan bahwa

kemampuan

matematika

ini dikarena belum ada stimulasi khusus pengembangan matematika 328

Peningkatan Kemampuan … Nurhazizah

awal anak pada kelompok bermain,

kemampuan matematika terhadap

dan kegiatan pengembangan yang

anak.

dilakukan lebih memfokuskan pada

Berdasarkan latar belakang

soft skill dan kemandirian seperti

tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melatih kemampuan motorik anak,

memfokuskan

toillet training, mampu mengurus

jauh proses kegiatan pembelajaran

dan marapikan peralatan belajar

pada anak usia dini khususnya anak

yang digunakan sendiri. Dari lima

usia kelompok bermain tahun dalam

aspek yang peneliti amati yaitu

rangka mengenal, memahami dan

mengklasifikasi, mencocokkan, me-

menguasai pengembangan matema-

ngurutkan,

tika

membandingkan,

dan

awal.

pengamatan

Melalui

lebih

penelitian

membilang yang didapat dari hasil

tindakan dalam proses pengenalan

observasi pada 14 orang anak yang

matematika awal melalui kegiatan

ada di kelompok bermain. Dari 14

kinestetik, maka diharapkan akan

orang anak mendapatkan hasil yaitu

mampu memperbaiki dan mening-

hanya 20% dari keseluruhan anak

katkan

yang memiliki kemampuan matema-

matematika awal pada anak usia dini

tika awal dalam kriteria konsisten,

menjadi lebih baik dan optimal.

hasil

belajar

pengenalan

30% dari orang anak dalam kategori berkembang, 35% dari 14 orang

Kemampuan Matematika Awal

anak dalam kategori mulai berkem-

Menurut para ahli, matema-

bang, dan 15% 14 orang anak dalam

tika merupakan kemampuan yang

kategori belum terlihat. Dengan

dapat dikuasai oleh seorang anak

demikian

dalam menyelesaikan berbagai per-

maka

kemampuan

matematika awal anak Kelompok

soalan

Bermain

Jakarta

kehidupan sehari-hari. Hal ini ber-

Timur masih dalam kategori rendah.

kenaan dengan pola-pola, urutan,

Hal ini disebabkan oleh kelompk

pengklasifikasian, ukuran, konsep

bermain belum memberikan perha-

bilangan, korespondensi satu-satu,

tian khusus terhadap pengem bangan

konsep bentuk geometri, melakukan

Bunga

Bangsa

yang dihadapinya

dalam

329

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 edisi 2, November 2014

data

pola tertentu. Geometri dan orientasi

sederhana dengan memanipulasi dan

spatial, berkaitan dengan kemam-

menggunakan media-media konkret

puan memahami bentuk dan strktur

sebelum mengoperasikan simbol-

yang ada dalam lingkungan. Anak

simbol abstrak, serta melakukan

belajar untuk memahami bentuk tida

interaksi melalui bermain.

dimensi pada waktu mereka dibe-

estimasi

serta

pengolahan

keputusan

rikan balok-balok kecil yang dapat

NCTM tahun 2000 mengemukakan

dijadikan alat bermain dan men-

bahwa

ciptakan

berbagai

bentuk

objek

sebagai berikut: (a) Konsep angka;

seperti

rumah,

gedung,

dan

(b) pola dan hubungannya; (c)

sebagainya.

Berdasarkan

komponen

matematika

Geometri dan orientasi spatial; (d)

Pengukuran, yaitu kemam-

pengukuran; dan (e) pengumpulan

puan yang difokuskan pada kegiatan

(Jamaris,

angka

pemahaman terhadap prinsip-prinsip

adalah kemampuan dasar di bidang

dalam pengukuran. Pada tahap awal,

matematika. Kemampuan ini ber-

anak melakukan kegiatan pengu-

kembang secara bertahap dimulai

kuran

dari

dalam

pengukur dengan jalan memban-

mengeksplorasi dan memanipulasi

dingkan suatu benda dengan benda

objek dan selanjtnya diikuti dengan

lainnya,

kemampuan anak dalam mengorga-

panjang-pendek, besar-kecil, tinggi-

nisasikannya dengan lingkungannya

rendah, dan sebagainnya. Pengum-

melalui logika matematika. Pola dan

pulan,

hubungan-hubungannya, merupakan

organisasi yaitu berkaitan dengan

susunan dari objek, bentuk bilangan.

kegiatan memilih, mengklasifikasi,

Pemahaman terhadap pola mem-

membuat

grafik,

bantu

mengukur

dan

2009).

Konsep

kemampuan

anak

dalam

anak

memahami

tanpa

menggunakan

seperti

alat

membandingkan

penyajian

data

serta

menghitung,

membandingkan.

hubungan-hubungan yang ada dian-

Kegiatan

pembelajaran

tara objek, bentuk dan bilangan yang

berkaitan dengan aktivitas tersebut

telah dikombinasikan kedalam pola-

akan

mendorong

anak

yang

untuk 330

Peningkatan Kemampuan … Nurhazizah

melakukan

berbadai

pengamatan

fikasi

merupakan

keterampilan

yang diperlukan dalam menunbuh-

penting dalam semua bidang subjek.

kan kemampuan matematika, sains

Kegiatan mengurutkan memiliki awal tengah, dan akhir, tapi

dan seni. Konsep matematika untuk

penempatan

dalam

urutan

bisa

anak usia dini anak dimulai dari

disesuaikan. Seriasi adalah adanya

anak belajar mencocokkan, meng-

kerjasama berdasarkan perubahan

klasifikasikan atau menempatkan

bertahap benda dan sering diguna-

benda-benda sesuai bentuk atau

kan dalam pengukuran, pola hanya

kategori tertentu, membandingkan,

mengulangi

dan persamaan. Konsep matematika

mulai mengenal peristiwa pengu-

yaitu a) matching and discrimina-

langan sangat awal dalam hidup,

ting, comparing and contrasting, b)

ketika suara yang sama, bau atau

classifying, sorting and grouping, c)

wajah

ordering, sequence and seriation

peristiwa lain seperti makan. Dalam

(Kennedy, 2008). Anak merespon

cara behavioris, anak menghubung-

secara berbeda terhadap apapun

kan stimulus dan mengantisipasi

yang

kegiatan berikutnya.

anak

temui.

Pencocokan

urutan.

terjadi

Anak-anak

terkait

dengan

dimulai dengan hubungan antara dua

Konsep matematika untuk

benda. Anak-anak mengembangkan

anak usia 3-6 tahun menurut Lestari

pencocokan dan membedakan kete-

(2011) yaitu: (a) konsep angka; (b)

rampilan dan membandingkan dan

konsep pola; (c) Konsep hubungan;

mengkontraskan keterampilan pikir

(d) konsep pengukuran; (e) Konsep

berbagai pengalaman dan kegiatan.

pengumpulan,

Klasifikasi menyimpan, pengelom-

tampilan data. Konsep angka, ketika

pokan atau kategorisasi, meluas dua

anak diminta untuk mengambil tiga

benda yang mirip dengan kelompok

benda ketika anak mampu me-

pencocokan dari benda-benda yang

ngambilnya dengan benar, berati

memiliki sifat yang sama. Klasi-

anak sudah paham dengan konsep

pengaturan,

dan

jumlah.Konsep pola dan hubungan 331

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 edisi 2, November 2014

bertujuan untuk mengenalkan pola

mudah dipahami jika anak diberi

hubungan pada anak usia 3-6 tahun

kesempatan untuk mengalami sendiri

seperti mengenalkan dan menga-

maupun menggunakan benda-benda

nalisa pola-pola sederhana, menji-

konkret karena pada tahap ini anak

plak, membuat, dan membuat pemi-

belajar menggunakan simbol-simbol

kiran tentang kemungkinan dari

dan masih belum dapat berfikir

kelanjutan

secara sistematis.

pola.

Anak

belajar dan

Pendapat di atas dapat sim-

penataan lingkungan sekitar. Anak

pulkan bahwa matematika pada anak

belajar pengukuran dari berbagai

usia dini yang akan peneliti kem-

kesempatan melalui kegiatan yang

bangkan adalah klasifikasi, menco-

menumbuhkan aktivitas.

cokkan, mengurutkan, membanding-

mengenal

bentuk-bentuk

Matematika merupakan hal

kan, membilang. Kemampuan ini

yang penting dalam kehidupan kita

merupakan kemampuan dasar yang

karena dalam kehidupan sehari-hari

perlu dikembangkan terlebih dahulu

kita tidak lepas dari penggunaan

sebelum anak mempelajari kemam-

konsep-konsep dalam matematika

puan matematika lebih rumit. Salain

seperti ketika kita belanja, menghi-

itu kemampuan ini juga salah satu

tung benda, mengukur benda, dan

kemampuah yang menjadi fokus

lain-lain.

peneliti dan membutuhkan Pengem-

Mengingat

pentingnya

matematika dalam kehidupan, maka

bangan yang lebih optimal lagi.

konsep-konsep dalam matematika harus dikenalkan sejak dini. Konsep-

Kinestetik Kinestetik berkaitan dengan

konsep matematika yang harus dikenalkan

pada

diantaranya

anak adalah

usia

dini

membilang,

kemampuan menggunakan gerakan seluruh

tubuh

untuk

mengeks-

seriasi,

presikan ide dan perasaan serta

operasi bilangan, pola, pengkla-

keterampilan menggunakan tangan

sifikasian,

Dalam

untuk menciptakan atau mengubah

mengenalkan pada anak, akan lebih

sesuatu. Kecerdasan ini meliputi

geometri,

pengukuran,

dan

grafik.

332

Peningkatan Kemampuan … Nurhazizah

kemampuan

fisik

yang spesifik,

seperti koordinasi, keseimbangan,

panca indra yang menjadi pengalaman hidup sehari-hari. Kemampuan kinestetik ini

keterampilan, Kekuatan, kelenturan, menerima

ditunjukkan oleh kemampuan sese-

rangsangan, sentuhan dan tekstur.

orang untuk membangun hubungan

Kinestetik memungkinkan manusia

yang penting antara pikiran dengan

membangun hubungan yang penting

tubuh, yang memungkinkan tubuh

antara pikiran dan tubuh, dengan

untuk

demikian tubuh untuk memanipulasi

menciptakan gerakan. Secara bio-

objek dan menciptakan gerakan.

logis ketika lahir semua bayi dalam

kecepatan

keakuratan

Amstrong

mengemukakan

memanipulasi

objek

atau

keadaan tidak berdaya, kemudian

bahwa kinestetik atau kecerdasan

berangsur-angsur

fisik adalah kecerdasan dimana saat

dengan menun jukkan berbagai pola

menggunakannya seseorang mampu

gerakan, tengkurap, "berangkang",

atau terampil menggunakan anggota

berdiri,

tubuhnya untuk melakukan gerakan

berlari, bahkan pada usia remaja

seperti berlari, menari, membangun

berkembang kemampuan berenang

sesuatu, melakukan kegiatan seni,

dan akrobatik. Kecerdasan ini amat

dan hasta karya. Kinestetik termasuk

penting karena bermanfaat untuk

dalam kemampuan untuk menya-

meningkatkan kemampuan psikomo-

tukan tubuh dan pikiran untuk

torik,

menyempurnakan pamantasan fisik.

sportivitas, membangun rasa percaya

Berawal dari kontrol refleks dan

diri dan harga diri, meningkatkan

gerakan-gerakan

relawan,

kesehatan serta meningkatkan kete-

kinestetik

patan kerja otak. Kecerdasan kines-

digunakan tubuh dalam membedakan

tetik juga bermakna sebagai sebuah

jalan kecakapan. Inteligensi kines-

keselarasan antara pikiran dan tubuh,

tetik juga merupakan landasan dari

dimana pikiran dilatih untuk meman-

pengetahuan manusia, sejak anak

faatkan tubuh sebagaimana mestinya

memulai pengalaman menggerakkan

dan tubuh dilatih untuk dapat meres-

kemajuan

suka

inteligensi

berjalan,

kemampuan

berkembang

dan

kemudian

sosial

dan

333

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 edisi 2, November 2014

pon ekspresi kekuatan dari fikiran.

yang sangat penting dikembangkan

Kecerdasan fisik yaitu kemampuan

dan

seseorang

sejak dini. Kemampuan kinestetik

ide,

untuk

mengungkapkan

kekuatan, keterampilan

mengekspresikan dengan

olah

dirinya

tubuh.

dan

terkait

Anak-anak

distimulasikan

dapat

kepada anak

dikembangkan

melalui

permainan-permainan yang melibatkan

anak

untuk

bergerak

dengan

berkem-

hal-hal

dengan

seperti

bangnya kemampuan kinestetik ini

berolah raga, seni (pantomim, akting,

sejajar dengan perkembangan otak

koreografer),

anak.

kinestetik

ini

menyukai

berkaitan

dengan

gerak,

dan

keterampilan

bebas,

aktif

tangan. Anak-anak yang memiliki

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan

kemampuan kinestetik yang baik dapat

metode action research yang dilak-

memberkan tanggapan kebih cepat

sanakan dengan dua siklus.Tujuan

dan tepat terhadap situasi yang

dari penelitian ini adalah untuk

menuntut tanggapan fisik. Dasar

meningkatkan kemampuan matema-

penting dalam membangun kemam-

tika awal melalui strategi pembe-

puan kinestetik yang baik dalam diri

lajaran

anak adalah peningkatan keteram-

Kelompok Bermain Bunga Bangsa

pilan gerak seseorang. Para peneliti

Jakarta Timur. Subjek dan objek

telah berteori bahwa perkembangan

dalam penelitian ini adalah anak

otak

Kelompok Bermain Bunga Bangsa

akan

menemukan

sebenarnya

dirinya

terjadi

disetiap

kinestetik

Cililitan

besar

dan

berjumlah 18 orang anak, 10 orang

berjalan

anak laki-laki dan 8 orang anak

perkembangan

fungsi

otak

motorik

beriringan pada usia dini. Dari uraian di atas dapat disimpulkan

bahwa

kemampuan

kinestetik merupakan kemampuan

perempuan.

Teknik

Timur

anak

anak-anak bermain. Kemungkinan bahwa

Jakarta

pada

yang

pengumpulan

data menggunakan observasi, dokumentasi dengan analisis data Miles dan Huberman. 334

Peningkatan Kemampuan … Nurhazizah

masingmasing anak dalam proses

PEMBAHASAN DAN HASIL Persiapan dan pelaksanaan

pembe lajaran. Pelaksanaan strategi

kegiatan pembelajaran kemampuan

pembelajaran kinestetik pada anak

matematika awal melalui strategi

kelompok bermain dalam pengikatan

pembelajaran kinestetik dilakukan

kemampuam

dalam bentuk kegiatan permainan

mampu untuk meningkatkan akti-

dengan menggunakan tes dan obser-

fitas belajar dan hasil belajar anak

vasi

secara optimal.

dengan

target

kemampuan

matematika

dasar

bentukm

Hasil pembahasan temuan

ukuran), kemampuan mencocokkan

tindakan ini diketahui bahwa dengan

dengan

dan

menggunakan strategi pembelajaran

bentuk), kemampuan mengurutkan

kinestetik terjadi peningkatan yang

(besar-kecil, panjang-pendek, tinggi-

signifikan pada kemampuan mate-

rendah), kemampuan membanding-

matika awal. Hal ini terlihat dari

kan (besar-kecil, panjang-pendek,

peningkatan yang terjadi dari hasil

tinggi-rendah),

kemampuan

pra siklus, dengan hasil tindakan

membilang maju dengan benda 1-5.

siklus I dan siklis II. Peningkatan

Proses

mengklasifikasi

(warna,

(pasangan,

warna,

dan

strategi

pemeblajaran

yang terjadi terlihat dari segi aspek

untuk

meningkatkan

yang diteliti maupun yang dilihat

kinestetik

awal,

dari kemampuan matematika awal

dirancang berdasarkan kurikulum

setiap anak (responden). Dari hasil

yang disesuaikan dengan sekolah

keseluruhan persentase pecapaian

dan kebutuhan anak. Sistem evaluasi

keseluruhan

dengan

observasi

pada pra siklus hanya 43,13% stelah

lembar

dilakukannya tindakan pada siklus I

dan

meningkat menjadi 58,93%, dan

dan

pada siklus II meningkat sesuai

kemampuan

matematika

menggunakan

langsung observasi, perekaman

menggunakan dokumentasi secara

individu

terjadi

yaitu

peningkatan

kelompok, sehingga dapat diketahui

target

menjadi

gambaran yang lebih jelas tentang

Sedangkan

perkembangan yang sudah dicapai

diteliti indikator 1 yaitu klasifikasi

dari

84,31%.

indikator

yang

335

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 edisi 2, November 2014

menperoleh hasil tertinggi 57,31%

rata-rata pada pra siklus hanya me-

yang artinya hampir semua anak

nunjukkan kemampuan matematika

mampu menguasai indikator ini

awal anak sebesar 44,14%, setelah

dengan baik. Sedangkan indikator 3

dilakukannya tindakan pada siklus I

yaitu

memperoleh

naik menjadi 58,93%, dan pada

terendah

siklus II meningkat sesuai target

52,72%. Dari hasil akhir siklus II

yaitu menjadi 84,31%. Peningkatan

anak

hasil

kemampuan matematika awal juda

tertinggi sebesar 92,86% diperoleh

dapat terlihat dari skor item maupun

oleh responden MKL dan RN.

dari skor hasil kemampuam mate-

Sedangkan yang terendah dengan

matika awal setiap anak.

mengurutkan

persentase

rata-rata

yang

memperoleh

perolehan

persentase

rata-rata

76,79% diperoleh ANG dan BM. Hal ini merupakan dampak dari penerapan strategi pembelajaran kinestetik

mampu

memberikan

suasana belajar yang sangat sesuai dengan karakteristik anak usia dini sehingga

kegiatan

pembelajaran

lebih menyenangkan dan bermakna khususnya

dalam

pengembangan

kemampuan mengklasifikasi, mencocokkan, mengurutkan, membandingkan, dan membilang.

DAFTAR PUSTAKA Jamaris Martini. Kesulitan Belajar "Perspektif Assessmen dan Penanggulangannya". Jakarta: Yayasan Penamas Murni, 2009. Kennedy Tipps Johnson. Guiding Childrens Learning of Mathmatict. Wadsworth: Cengage Learninng, 2008. Lestari KW. Konsep Matematika Untuk Anak Usia Dini. Direktorat PAUD, 2011. Siska, Nurul Fadila. Hasil Wawancara Pengembangan Kemampuan Matematika Awal. 2013.

SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa persentase

336