PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI

Download pendidikan lebih lanjut (UU RI No. 20 tahun 2003 tentang SPN, 2005: 5). Desain pembelajaran adalah fokus kedua dalam penelitian tindakan in...

0 downloads 579 Views 695KB Size
Peningkatan Kreativitas Anak Usia….. Luluk Asmawati

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.111

DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.111.10

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI PEMBELAJARAN TERPADU BERBASIS KECERDASAN JAMAK LULUK ASMAWATI PGPAUD FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl.Raya Jakarta Km 4 Pakupatan Serang Telp (0254) 280330, Fax (0254) 281254 Email: [email protected] Abstrak: The objective of this research was the improvement of creativity of early childhood by applying integrated based on learning model of multiple intelligences. The research was conducted at Taman Kanak-kanak Aisyiyah 10 Depok. This research used the action research methods of Kemmis Taggart model. The qualitative data were analyzed using inductive process involving reduction of information after being organized into important themes and components. The quantitative data were analyzed using descriptive statistics to measure creativity scores of the same groups. The research findings were as follows: (1) there was improvement on the following aspects: learning situation, student involvement during practical work and activities and also on the student teamwork, (2) there was a difference between pre and post assessment of students’ creativity in four dimensions, such as fluency, flexibility, originality, and elaboration, (3) creativity of early childhood can be improved by applying simple and practical steps as far as integrated based learning of multiple intelligences was concerned, (4) through stimulation of creativity learning, students’ creativity can be improved eight times as high as those who do not experience such a stimulation. It can be concluded that integrated based learning of multiple intelligences was one of strategy to improve creativity for early childhood. Keywords: creativity, early childhood, integrated learning based on multiple intelligences Abstrak: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kreativitas anak usia dini melalui pembelajaran terpadu berbasis kecerdasan jamak. Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-kanak Aisyiyah 10 Kota Depok. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan model Kemmis Taggart. Data kualitatif dianalisis dengan menggunakan proses induktif dengan reduksi data dan penyajian data sesuai dengan tema, dan komponen. Analisis data kuantitatif dengan menggunakan statistic deskriptif untuk mengukur skor kreativitas kelompok yang sama. Temuan-temuan hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) ada perbaikan pada aspek-aspek situasi pembelajaran, keterlibatan anak selama praktik membuat kreativitas berbasis kecerdasan jamak secara individu dan kelompok, (2) ada perbedaan antara hasil skor pre test dan post test pada proses kreativitas anak usia dini dalam empat dimensi yaitu kelancaran, fleksibilitas, orisinalitas, dan elaborasi, (3) kreativitas anak usia dini dapat ditingkatkan dengan menerapkan langkah-langkah sederhana dan praktis secara terintegrasi berdasarkan pembelajaran terpadu berbasis kecerdasan jamak, (4) melalui stimulasi pembelajaran kreativitas maka kreativitas anak usia dini dapat meningkat delapan kali lebih tinggi melalui praktik nyata membuat produk kreativitas. Kesimpulan pembelajaran terpadu berbasis kecerdasan jamak adalah salah satu strategi untuk meningkatkan kreativitas anak usia dini. Kata Kunci: Kreativitas, anak usia dini, pembelajaran terpadu berbasis kecerdasan jamak

145

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 11 Edisi 1, April 2017

Setiap

manusia

yang

agar anak memiliki kesiapan dalam

dilahirkan telah diberikan anugerah

pendidikan lebih lanjut (UU RI No.

oleh Tuhan Yang Maha Esa berupa

20 tahun 2003 tentang SPN, 2005:

potensi-potensi

5).

yang

tersembunyi

(the hidden excellent potencies). Potensi

tersebut

memerlukan

Desain pembelajaran adalah fokus

kedua

dalam

penelitian

kesempatan untuk berkembang di

tindakan ini. Hal ini karena desain

dalam lingkungan yang menghargai,

pembelajaran yang sistematis, efektif

memupuk,

dengan

dan

menunjang

pendekatan

kreativitas anak sejak dini (SC Utami

diharapkan

Munandar, 1992: 52). Kreativitas

kreativitas pada anak usia dini.

sangat

Pendekatan

penting

ditumbuhkembangkan

untuk sejak

anak

dapat

sistem

meningkatkan

sistem

melalui

dilaksanakan

identifikasi

tujuan

usia dini dengan mengoptimalkan

pembelajaran,

kemampuan kognitif, afektif, dan

pengembangan, implementasi, dan

psikomotorik anak secara seimbang

evaluasi (Walter Dick dan Carey,

dan berkesinambungan.

1991: 15). Jadi untuk peningkatan

Anak usia dini memerlukan pendidikan

sejak

menstimulasi

dini

berbagai

untuk potensi-

analisis,

kreativitas pada anak usia dini diperlukan desain pembelajaran yang sistematis.

Desain

potensi yang dimilikinya. Sesuai

dikemas

ke

dengan UU RI No. 20 tahun 2003

pembelajaran

tentang Sistem Pendidikan Nasional

kecerdasan jamak.

Bab I pasal 1 ayat 14 berbunyi: ’’ suatu

upaya

pembinaan

yang

desain,

pembelajaran

dalam terpadu

model berbasis

Colbert menguraikan tentang kecerdasan

jamak.

Kecerdasan

ditujukan kepada anak sejak lahir

Jamak merupakan hasil penelitian

sampai dengan usia enam tahun yang

ilmiah Howard Gardner melalui

dilakukan

Project Zero pada tahun 1983. Hasil

melalui

pemberian

rangsangan

pendidikan

membantu

pertumbuhan

untuk dan

perkembangan jasmani dan rohani

146

penelitian

tersebut

menjelaskan

bahwa setiap anak mempunyai cara untuk

memahami

dunia

melalui

Peningkatan Kreativitas Anak Usia….. Luluk Asmawati

kombinasi

kecerdasan

yang

semua aspek pengembangan dengan

dimilikinya (Judith Colbert dalam

bertolok pada tema dan sub tema.

Gardner, 1991: 1). Teori kecerdasan

Pada kenyataannya berdasarkan hasil

jamak

untuk

pengamatan peneliti menunjukkan

dan

bahwa pada pelaksanaannya masih

setiap

sering terjadi pembelajaran yang

(Connie

dilakukan terkotak-kotak menurut

dapat

didesain

memberikan

kesempatan

pengalaman belajar anak di

bagi

kelasnya

Hinne, 2008: 6). Melalui penerapan

aspek

pembelajaran

pembelajaran

terpadu

berbasis

pengembangan.

Kondisi tersebut

kecerdasan jamak , guru mampu

mengakibatkan pembelajaran terpadu

membuka

yang

pintu-pintu

potensi

kecerdasan anak melalui kegiatan

bentuk

yang

bermakna.

dilaksanakan

masih

fragmentasi.

dalam

Seharusnya

Potensi

yang

melalui penerapan

melengkapi

area

terpadu berbasis kecerdasan jamak

potensi perkembangan yang belum

diharapkan mampu meningkatkan

muncul. Guru hendaknya mampu

kreativitas anak usia dini.

dominan

dapat

mendesain

pembelajaran

yang

Masalah penelitian ini adalah

bermakna dengan variasi kegiatan,

sebagai berikut:

praktik

1. Bagaimana

langsung,

anak

aktif,

cara

lingkungan belajar yang kontekstual

mengembangkan

sehingga

kreativitas

anak

mampu

mandiri,

percaya diri untuk bekerja sendiri dan berkelompok. Berdasarkan

2. Bagaimana kurikulum

harus dilaksanakan secara terpadu

kelompok A?

dengan menggunakan model tematik

3.

yang

mengevaluasi

dan

cara

melaksanakan kreativitas

holistik

pada

guru

untuk

pembelajaran anak

TK

kelompok A?

PAUD tahun 2013 pembelajaran

bersifat

pembelajaran

guru

untuk

pembelajaran pada

Bagaimana

anak

cara

TK

guru

pembelajaran

komprehensif. Pendekatan tematik

kreativitas pada anak TK kelompok

adalah sebuah pendekatan kegiatan

A?

pembelajaran yang terintegrasi pada

147

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 11 Edisi 1, April 2017

4. Apakah penerapan pembelajaran terpadu

berbasis

jamak

dapat

kreativitas

anak

Mayesky

berpendapat

bahwa

kecerdasan

pengertian kreativitas adalah cara

meningkatkan

berpikir dan berbuat sesuatu sesuai

usia

dini,

khususnya TK kelompok A?

gayanya dan berbeda pada setiap orang Mary Mayesky, 1990:3). Jadi

Kreativitas

pengertian kreativitas adalah cara

Torrance berpendapat bahwa

berpikir dan berbuat seseorang yang

pengertian kreativitas adalah sebuah

berbeda dan sesuai dengan caranya

proses untuk peka terhadap masalah,

sendiri.

kelemahan atau kekurangan, gap

pengertian

dalam pengetahuan, elemen-elemen

kemampuan

yang

ketidakharmonisan,

kombinasi baru, berdasarkan data,

mengidentifikasi kesulitan, mencari

informasi, atau unsur-unsur yang ada

solusi,

(SCU Munandar, 1992:47). Jadi

salah,

membuat

pertanyaan-

Utami

berpendapat

kreativitas untuk

adalah membuat

pertanyaan atau memformulasikan

pengertian

hipotesis tentang kekurangan melalui

kombinasi

tes dan retes yang dimodifikasi dan

informasi, dan unsur-unsur yang ada.

hasilnya dikomunikasikan (Torrance,

Hendrick

1974: 8).

Jadi kreativitas adalah

kreativitas

kemampuan

untuk

memecahkan

mengungkapkan pengalaman masa

rinci

dan

lalu dan menempatkan pengalaman

hasilnya.

bersama dalam pola baru, ide, atau

masalah

dengan

mengkomunikasikan Ausabel

menjelaskan

bahwa

produk

pengertian

kreativitas

adalah

kemampuan

yang

dari

kreativitas baru

adalah

sesuai

data,

menjelaskan

pengertian

adalah

proses

(Joanne

Hendrick,

1996:172).

Jadi

pengertian

kreativitas

adalah

kelancaran, fleksibilitas, orisinalitas,

merepresentasi

pengalaman

elaborasi, dan redefinisi (Ausabel ed

lalu dengan cara memproduksi ide

Torrance, 1974: 9). Jadi kreativitas

dan

adalah kemampuan yang terdiri dari

Csikszentmihalyi

dimensi

pengertian

kelancaran,

terdiri

fleksibilitas,

orisinalitas, elaborasi, dan redefinisi.

148

baru

pola

yang

proses masa

baru.

mendefinisikan

kreativitas

adalah

beberapa tindakan, ide, atau produk

Peningkatan Kreativitas Anak Usia….. Luluk Asmawati

yang berubah dari domain lama ke

masalah dapat memberikan hasil

domain

yang sesuai.

yang

baru

Csikszentmihaly,

(Mihaly

1996:28).

Jadi

Berdasarkan pendapat para

orang kreatif adalah orang yang

ahli di atas, dapat disimpulkan

mampu

bertindak

bahwa pengertian kreativitas adalah

berubah dari satu domain ke dalam

kemampuan yang terdiri dari empat

domain yang baru.

karakteristik

yaitu

fleksibilitas,

orisinalitas,

berpikir

atau

Jamaris berpendapat bahwa kreativitas mental

adalah

untuk

kemampuan

menjelaskan

kelancaran, dan

elaborasi. Kemampuan kreativitas

cara

tersebut dapat dilaksanakan dengan

memecahkan masalah melalui empat

empat tahap, yaitu tahap persiapan,

tahap, yaitu tahap persiapan, tahap

inkubasi, iluminasi, dan verifikasi.

pematangan

tahap

Kesimpulan

gagasan baru (iluminasi), dan tahap

karakteristik

evaluasi

kreativitas,

(inkubasi),

(verifikasi)

(Martini

para

ahli

empat yaitu

tentang dimensi

karakteristik

Jamaris, 2010:94). Tahap persiapan

kelancaran adalah kemampuan untuk

yaitu

informasi-

memproduksi sejumlah ide dengan

informasi yang berkaitan dengan

kata-kata dan ekspresi yang relevan

masalah yang sedang dipecahkan.

dalam waktu yang singkat dan situasi

Tahap pematangan (inkubasi) adalah

yang

usaha memahami keterkaitan satu

Karakteristik

informasi dengan informasi lainnya

kemampuan

dalam rangka pemecahan masalah.

masalah dengan berbagai cara agar

Tahap gagasan baru (iluminasi) yaitu

masalah segera selesai dengan cepat

penemuan

cara-cara

dan tepat. Karakteristik orisinalitas

dilakukan

untuk

pengumpulan

yang

perlu

memecahkan

adalah

sama

dengan

lancar.

fleksibilitas

adalah

untuk

memecahkan

kemampuan

untuk

masalah. Tahap evaluasi (verifikasi)

menghasilkan karya yang asli hasil

yaitu kegiatan yang berkaitan dengan

pemikirannya sendiri. Karakteristik

usaha untuk mengevaluasi apakah

elaborasi adalah kemampuan untuk

langkah-langkah

memperluas atau menyempurnakan

digunakan

dalam

yang

akan

pemecahan

149

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 11 Edisi 1, April 2017

ide menjadi sebuah objek yang

ekstrinsik. Dorongan intrinsik adalah

kompleks dan bermakna.

dorongan dari dalam diri sendiri. Jika

Aspek

pembentukan

anak

ingin

menjalin

hubungan-

kreativitas menurut beberapa ahli

hubungan dengan orang lain maka

terdiri dari empat konsep, yaitu

diperlukan

pribadi,

dan

intrinsik yang sesuai dengan kondisi

produk. Hal ini diuraikan sebagai

sehingga dapat tercapai tujuan-tujuan

berikut,

pembelajaran yang diharapkan. Jika

dorongan,

proses,

Utami

Munandar

berpendapat bahwa kreativitas dilihat

anak

dari

hubungan

empat

aspek

pembentukan

dorongan-dorongan

ingin

menjalin

hubungan-

maka

diperlukan

kreativitas (Four P’s of Creativity)

dorongan-dorongan internal sesuai

(Utami Munandar, 1995: 15). Empat

dengan kondisi yang tepat untuk

aspek

kreativitas

merealisasikannya. Kondisi eksternal

tersebut terdiri dari: (1) kondisi

yang hendaknya diciptakan oleh guru

pribadi

dorongan

adalah: (1) menerima setiap anak

(press), (3) proses (process), dan (4)

dengan kekurangan dan kelebihan

produk (product). Hal ini diuraikan

potensi-potensi yang dimiliki oleh

di bawah ini. Ciri-ciri kepribadian

anak,

kreatif ada yang bersifat positif dan

kegiatan

negatif menurut beberapa ahli. Guru perlu

pembentukan

(person),

(2)

membimbing

menyeimbangkan

dan

perkembangan

(2)

menciptakan dan

program

kelas

yang

mencerminkan

kenyamanan

dan

keharmonisan,

(3)

pengertian

secara

memberikan empati

yaitu

kepribadian anak. Hal ini bertujuan

memahami dan menghayati antar

agar

anak.

anak

usia

dini

dapat

Jadi

keamanan,

program

berkembang secara seimbang antara

kegiatan, kebebasan, dan empati

belahan otak kiri dan belahan otak

dapat

kanannya.

kreativitas

Pendapat ahli disimpulkan bahwa

seseorang

hidup

karena

adanya dorongan (drive). Dorongan dapat

150

bersifat

intrinsik

dan

mendorong anak

peningkatan

secara

alamiah

(Torrance, 1972:368, Barbara Day, 1998:166, 1996:107-126).

Csikszentmihalyi,

Peningkatan Kreativitas Anak Usia….. Luluk Asmawati

Pendapat beberapa ahli di

dengan pembaharuan, unsur-unsur

atas dapat disimpulkan bahwa proses

sosial,

terbentuknya

kreatif

komunikasi yang baik diharapkan

tahap.

dapat menghasilkan produk kreatif

pembentukan

berupa tulisan, lelucon, dan karya

berpikir

dijelaskan

melalui

Empat

tahap

kreativitas

empat

meliputi:

(1)

tahap

serta

artistik.

keterampilan

Hendrick

persiapan, (2) tahap inkubasi, (3)

bahwa

tahap iluminasi atau insight, (4)

diperoleh

tahap verifikasi (Torrance, 1972:7,

melukis, melukis dengan jari, kolase,

Barbara Day, 1994:166, Mihalyi,

playdough,

1996:107-126, Torrance ed. Vernon,

gerak dan tari, musik, konfigurasi

(1970:375, G.Wallas ed. Vernon,

hubungan gambar, bentuk, pola;

1972:91-92,

hubungan

Mayesky,

1998:4,

produk

menjelaskan

kreativitas

dari

dapat

kegiatan-kegiatan

bertukang,

ruang,

menjahit,

memasangkan

Mihalyi, 1996:77-80, Mc.Inerney,

sesuai bentuk-ukuran-warna, puzzle,

1998:262, Reeta Sonawat, 2007:89-

mengurutkan objek, mengorganisasi

107).

objek Cropley berpendapat bahwa

produk

kreatif

dihasilkan

oleh

pribadi yang kreatif pula. Perilaku

psikologis

yang

saling

berinteraksi. Hasil interaksi tersebut diharapkan konfigurasi.

dapat

membentuk

Konfigurasi

tersebut

berbentuk gagasan, model, tindakan, cara menyusun kata, melodi atau bentuk

(Cropley

1972:116-124). berpikir

dan

ed.

Jadi

Vernon,

kemampuan

menggabungkan

berbagai unsur, motivasi yang kuat, karakteristik pribadi yang terbuka

urutan,

klasifikasi,

komunikasi verbal, pengukuran, dan memecahkan

masalah

(Joane

Hendrik, 1998:383-399, 408-409).

kreatif memerlukan kombinasi antara ciri-ciri

sesuai

Berdasarkan beberapa kajian teori menjadi

kreativitas karakteristik

disintesiskan dan

aspek

pembentukan kreativitas anak usia dini. Karakteristik kreativitas adalah kemampuan dimensi:

yang (1)

mencakup

kelancaran,

(2)

fleksibilitas, (3) orisinalitas, dan (4) elaborasi. Selanjutnya ada 4 aspek pembentukan kreativitas yaitu: (1) pribadi, (2) pendorong, (3) proses,

151

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 11 Edisi 1, April 2017

dan (4) produk. Kemudian ada 4

dilaksanakan secara bertahap dan

tahap proses kreativitas, meliputi: (1)

berulang

dalam

tahap persiapan, (2) tahap inkubasi,

tertentu.

Pengembangan

(3)

pendidikan

tahap

ide

baru

atau

jangka

yang

waktu proses

rumit,

kreatif,

iluminasi/insight, (4) tahap evaluasi

berulang-ulang, teruji, dan dapat

atau verifikasi.

dikaji ulang penerapannya sesuai

Desain

Pembelajaran

Terpadu

Berbasis Kecerdasan Jamak

dengan

kebutuhan

(Reigeluth,

1983:9, Rothwell, 1992:15, Gagne

Desain pembelajaran yang

Briggs

Wager,

1992:12,

A.J.

sistematis, efektif dengan pendekatan

Romiszowski, 1981:ix-xiv, Walter

sistem

Dick, Lou Carey, dan James O

diharapkan

dapat

meningkatkan kreativitas pada anak

Carey, 2005:5-7).

usia dini. Pada desain pembelajaran

Kecerdasan Jamak

terpadu berbasis kecerdasan jamak

Pada tahun 1983, Howard

ini dijelaskan: (a) pengertian desain

Gardner

dalam pembelajaran, (b) model-

mengemukakan teori yang disebut

model

sebagai kecerdasan jamak (Multiple

desain

pembelajaran,

(c)

(Gardner,

1983:1)

kaitan desain pembelajaran terpadu

Intelligences)

dengan kecerdasan jamak, (d) kaitan

Frames

desain pembelajaran terpadu berbasis

menjelaskan bahwa ada banyak cara

kecerdasan jamak dengan evaluasi

belajar

perkembangan anak usia dini. Hal

menggunakan inteligensinya yang

tersebut diuraikan di bawah ini.

berbeda untuk mempelajari sebuah

Berdasarkan

beberapa

dalam

of

Mind.

dan

keterampilan

bukunya Teori

anak-anak

(kecakapan

ini

dapat

untuk

pendapat ahli tersebut di atas dapat

menyelesaikan tugas) atau konsep

disimpulkan

(rancangan

bahwa

desain

ide).

Pada

dasarnya

pembelajaran adalah berisi kisi-kisi

setiap individu berbeda satu dengan

dari teori belajar, teori pembelajaran,

yang

teori evaluasi yang telah dianalisis,

mengembangkan

didesain,

mempertahankan hidup, sikap, dan

dikembangankan,

diimplementasi, dan dievaluasi yang

152

keterampilan.

lainnya.

Dalam pengetahuan,

Setiap

individu

Peningkatan Kreativitas Anak Usia….. Luluk Asmawati

memiliki laju dan kecepatan belajar

sampai keterpaduan yang bersifat

yang

horisontal.

berbeda-beda.

Berdasarkan

fakta tersebut bahwa anak perlu mendapat

kesempatan

Sepuluh

model

pembelajaran

terpadu

untuk

tersebut, antara lain: (1) model

mengembangkan aspek kecerdasan

fragmented, (2) model connected, (3)

jamak yang dimilikinya. Delapan

model nested, (4) model sequenced,

kecerdasan jamak tersebut

yaitu

(5) model shared, (6) model webbed,

kecerdasan

bahasa,

logika

(7) model threaded, (8) model

matematika,

visual

spasial,

integrated, (9) model immersed, dan

kinestetik,

musik,

interpersonal,

(10)

model

networked

(Robin

intrapersonal, dan naturalis.

Fogarty, 2007:5-14). Pada penelitian

Pembelajaran Terpadu Berbasis

ini,

Kecerdasan Jamak

pembelajaran

peneliti

memilih jaring

model laba-laba

Pembelajaran di TK memiliki

(webbed). Model webbed bertolok

ciri khas. Ciri khas pembelajaran di

dari tema-tema yang membentuk

TK

pembelajaran

jaringan pada isi atau aspek-aspek

dilaksanakan secara terpadu dan

pengembangan di dalam kurikulum.

utuh.

dengan

Misalnya guru menyajikan tema Diri

karakteristik berpikir anak TK yang

Sendiri sub tema Aku dalam aspek

masih

pengembangan

tersebut

Hal

yaitu

ini

bersifat

sejalan

holistik.

Berpikir

tertentu

dapat

holistik adalah melihat sesuatu objek

menjala lebih luas dan mendalam

secara keseluruhan.

pada aspek perkembangan lainnya.

1).

Perencanaan Pembelajaran

Terpadu

2).

Terpadu

Tingkat

keterpaduan

dan

di TK menurut Fogarty ada sepuluh model pembelajaran terpadu. Modeltersebut

mulai

dari

keterpaduan yang bersifat vertikal

Pembelajaran

Berbasis

Kecerdasan

Jamak

model-model pembelajaran terpadu

model

Pelaksanaan

Pembelajaran terpadu adalah salah

satu

digunakan pembelajaran

pendekatan dalam

yang kegiatan dengan

mengintegrasikan sub tema ke dalam

153

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 11 Edisi 1, April 2017

semua

bidang

kecerdasan

pengembangan

jamak.

Pembelajaran

pemahaman anak tentang materi ajar secara

menyeluruh

dalam

terpadu dilaksanakan bertolok dari

pembelajaran

kontekstual

atau

tema dan sub tema yang ada di dalam

suasana dalam lingkungan kehidupan

kurikulum TK. Tema adalah ide

nyata.

pokok, ide pokok tersebut dipilih menjadi sentral kegiatan. 3).

Evaluasi

Terpadu

Pembelajaran

Berbasis

Kecerdasan

Jamak

Hasil Penelitian Yang Relevan 1. Ward William, C. 2015. Creativity in Young Children. Journal of Creativity

Behaviour.

Hasil

Evaluasi kecerdasan jamak

penelitiannya bahwa kreativitas

untuk anak usia dini khususnya TK

adalah memecahkan masalah .

terdiri dari konsep evaluasi berbasis

Kreativitas

kecerdasan

teknik

divergent sebagai proses adapatasi

evaluasi berbasis kecerdasan jamak.

dan fleksibilitas berpikir. Temuan

Konsep evaluasi berbasis kecerdasan

dimensi kelancaran yaitu anak

jamak

mampu mengeneralisasi stimulus

jamak

merupakan

dan

proses

untuk

adalah

mengetahui suatu proses kegiatan

melalui

dan keluaran (output) kegiatan yang

Fleksibilitas dalam menerima ide-

telah mencapai tujuan atau kriteria

ide orang lain. Orisinalitas anak

yang

dalam proses menyampaikan ide-

ditentukan.

berpendapat

Arikunto

bahwa

evaluasi

ide

melalui

memerlukan tiga komponen yaitu:

merupakan

pengumpulan informasi, pembuatan

kreatif.

pertimbangan,

kemampuan

keputusan

dan

pengambilan

(Suharsimi

Arikunto,

curah

berpikir

pendapat.

curah

pendapat

temuan

potensi

Elaborasi

yaitu

anak

untuk

menskemata berbagai informasi

1996:10). Evaluasi kecerdasan jamak

yang

dilakukan

penilaian

memggabungkan atau membuat

otentik. Penilaian otentik adalah

sesuatu yang baru. Kesimpulan:

penilaian

(1) guru harus mampu merespon

154

berdasarkan

yang

mampu

menguji

diterima

untuk

Peningkatan Kreativitas Anak Usia….. Luluk Asmawati

anak,

mendesain

permainan

energi, penuh inspirasi sehingga

imajinatif, motivasi internal dan

setiap hari anak harus diberikan

eksternal melalui hadiah, (2) anak

kegiatan

mampu memiliki percaya diri,

memecahkanm masalah melalui

menghadapi

tema pembelajaran yang menarik

tantangan,

dan

berpikir banyak cara. 2.

nyata

untuk

dan dekat dengan kehidupan anak.

Ronald A Beghetto, James C. Kauffman dan Ryan Hatcher. 28 November

praktik

2015.

Tujuan penelitian ini adalah: 1.Anak usia 4-5 tahun mampu

Applying

membuat kreativitas dari bahan

Creativity Research To Cooking

alam dan bahan sisa yang bertolok

(hal

pada tema dan subtema melalui

171-177).

Creative

Journal

Behaviuor.

of

Hasil

penelitiannya anak usia dini dapat ditingkatkan melalui

kreativitasnya

kegiatan

Memasak

dengan

memasak. berbagai

macam bumbu, bahan sayuran, dan

peralatan

meningkatakn

mampu

kreativitas

anak

3. Gui llaume Fu srt, paolo Ghisletta dan Todd Lubart. 2 Agustus 2014. Toward an Integrative Model of

Theoretical

and

Personality:

Suggestions

pembelajaran

and

2.Guru

mampu

Hasil penelitian bahwa aktivitas kreatif harus menunjukkan pribadi yang fleksibel, terbuka, penuh

mendesain,

melaksanakan, dan mengevaluasi kegiatan

kreativitas

pembelajaran

terpadu

melalui berbasis

kecerdasan jamak. TK

mengkomunikasikan

mampu kegiatan

kreativitas kepada orangtua anak agar

di

rumah

dilakukan

pengulangan kegiatan kreativitas. METODE PENELITIAN

Preliminary Empirical Testing. Journal of Creativity Behaviour.

terpadu

berbasis kecerdasana jamak.

3.Kepala

untuk memecahkan masalah.

Creativity

desain

Penelitian ini dilaksanakan dengan

menggunakan

Kemmis

dan

McTaggart

model yang

dimodifikasi oleh Jamaris (Kemmis Taggart, 1988:7; Martini Jamaris, 155

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 11 Edisi 1, April 2017

2006:2). Model ini dipilih karena

(reflecting), dan (5) perencanaan

dapat dilaksanakan minimal dua

ulang (replanning) sebagai dasar

siklus dan memerlukan prosedur

untuk pemecahan masalah. Apabila

sederhana sehingga diharapkan guru

siklus pertama belum tercapai akan

dapat menerapkannya di kelas pada

dilanjutkan pada siklus kedua dan

masa selanjutnya.

seterusnya sampai tercapai tujuan

Perencanaan tindakan siklus,

ini di

menggunakan mana

mempunyai

penelitian.

penelitian

setiap

dua

HASIL

siklus

langkah-langkah

Temuan-temuan dalam penelitian, kreativitas

(2) tindakan (acting), (3) pengamatan (4)

refleksi

PEMBAHASAN

PENELITIAN

meliputi: (1) perencanaan (planning),

(observing),

DAN

melalui

pembelajaran

diri

penerapan

terpadu

berbasis

kecerdasan jamak.

Tabel 1 Ketercapaian kegiatan membuat produk kreativitas No

Kegiatan

Kriteria Jumlah Anak Pre Tes

Kriteria Jumlah Anak SI

Kriteria Jumlah Anak S II

SB

B

C

K

SK

SB

B

C

K

SK

SB

B

C

K

SK

Buku tentang aku Cetak kaki bernama Membentuk donat Melukis dengan jari Drum gelas aqua Membentuk tubuh teman Kipas perasaanku

0

0

0

5

17

0

0

0

15

7

0

18

4

0

0

0

0

0

19

3

0

13

5

4

0

0

18

4

0

0

0

7

3

12

0

0

13

5

4

0

0

18

4

0

0

0

7

4

11

0

0

13

6

3

0

0

18

4

0

0

0

0

0

6

16

0

0

0

14

8

0

0

0

10

12

0

0

0

4

18

0

0

0

14

8

0

18

4

0

0

0

0

0

4

18

0

0

0

14

8

0

18

4

0

0

0

7

3

12

0

0

13

5

4

0

0

18

4

0

0

0

0

0

4

18

0

0

1 6

6

0

0

0

0

8

15

0

7

4

11

0

0

13

2

7

0

0

18

4

0

0

0

0

0

5

17

0

13

6

3

0

0

18

4

0

0

12

Membentuk cincau Mengurutkan isi gambar seri panca indera Meronce gelang daun Membentuk teropong Kolase robek

0

0

0

4

18

0

13

5

3

0

0

18

4

0

0

13

Marakas kasar halus

0

0

0

5

17

0

0

0

12

10

0

18

4

0

0

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11

156

Peningkatan Kreativitas Anak Usia….. Luluk Asmawati

14 15 16

Kolase bulat Pembatas buku cap sidik jariku Membentuk wajah dengan adonan

0

0

0

5

17

0

0

0

12

10

0

0

0

8

14

0

0

0

6

16

0

0

0

12

10

0

18

4

0

0

0

7

2

13

0

0

13

4

5

0

0

18

4

0

0

Perbandingan KFOE antar Siklus 200

180

160

Pre Test Kelancaran Pre Test Fleksibilitas Pre Test Orisinalitas

140

Pre Test Elaborasi

Siklus 1 Kelancaran 120

Siklus 1 Fleksibilitas Siklus 1 Orisinalitas Siklus 1 Elaborasi

100

Siklus 2 Kelancaran Siklus 2 Fleksibilitas

80

Siklus 2 Orisinalitas Siklus 2 Elaborasi Post Test Pembanding Kelancaran

60

Post Test Pembanding Fleksibilitas Post Test Pembanding Orisinalitas 40

Post Test Pembanding Elaborasi

20

0 1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

Grafik 1 Perbandingan Koef antar siklus Tabel 2 Kesimpulan Hasil Stimulasi Kecerdasan Jamak Pada Anak Kelompok A TK Aisyiyah 10 Anak

Pretes

Siklus 1

Siklus 2

JLH KECERD

DOMINAN

1

VS

LM-VS-K-INTER-N-LM-VS-N

B-LM-VS-K-INTER-INTRA-N;VS-K-M-INTRA-N

12

VS-K-INTRA-N

2

K-N-LM

B-LM-VS-K-INTER-N-VS-N

B-LM-VS-K-INTER-INTRA-N;LM-VS-K-M-INTRA-N

13

LM-VS-K-INTRA-N

3

VS-N-LM-N

B-LM-VS-K-INTER-N-LM-VS-K

B-LM-VS-K-INTER-INTRA-N;LM-VS-K-INTRA-N

12

LM-VS-K-INTRA-N

4

K

B-K-INTER-LM-VS

B-LM-VS-K-INTER-INTRA;LM-VS-K-M-INTRA-N

12

LM-VS-K-INTRA

5

B-VS-INTER-N

B-LM-VS-K-INTER-INTRA-N;LM-VS-K-INTRA-N

12

LM-VS-K-INTRA-N

6

LM-VS-K-LM-K-N

B-LM-VS-K-INTER-INTRA-N;LM-VS-K-M-INTRA-N

13

LM-VS-K-INTRA-N

7

B-INTER

B-LM-VS-K-INTER-INTRA-N;LM-VS-K-M-INTRA-N

10

VS-K

8

VS-LM-N

VS-INTER-LM-VS-K-N

B-LM-VS-K-INTER-N;VS-K-M-INTRA

11

VS-K-INTRA-N

9

K

B-LM-K-LM-VS

B-LM-VS-K-INTRA;LM-VS-K-M-N

10

LM-VS-K

10

B-INTER-N-VS-K-N

B-VS-INTER-N;VS-K-INTRA-N

8

VS-N

11

B-LM

B-LM-VS-K-INTRA-N;LM-VS-M-INTRA-N

11

LM-VS-INTRA-N

12

VS

B-VS-K-INTER-VS-K-N

B-LM-VS-K-INTER;LM-VS-K-M-INTRA-N

11

LM-VS-K

13

N

B-K-N

B-LM-INTER-INTRA;LM-K-M-N

8

LM

14

K-N-LM-N

LM-VS-K-INTER-N-LM-K-N

LM-VS-K-INTER-INTRA-N;LM-VS-K-M-INTRA-N

12

LM-VS-K-INTRA-N

B-LM-VS-K

B-LM-K-INTER-N;LM-VS-K-M-INTRA

10

LM-K

B-LM-VS-K-N-LM-N

LM-K-INTER-N;LM-VS-K-M-INTRA

10

LM-INTRA-N

K-INTER-N-LM-VS-K

LM-K-INTER-N;LM-VS-K-M-INTRA

9

LM,K

15 16 17

VS-K-N-LM-N

157

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 11 Edisi 1, April 2017

18

N

VS-N-VS-K-N

B-LM-VS-INTRA-N-LM-VS-K-M-INTER-N

11

LM,VS-N

19

VS-K-N-LM-N

B-LM-VS-K-INTER-N-LM-N

B-LM-VS-K-INTER-N;LM-K-N

9

LM-K-N

20

K

K

VS-K-INTER-INTRA-N;LM-M-INTRA

8

INTRA

21

VS-LM

LM-VS-INTER-N-LM-VS-K-N

B-LM-VS-INTER-INTRA-N;LM-VS-K-M-INTRA-N

12

LM-VS-INTRA-N

22

N

B-LM-VS-K-INTER-N-VS

B-LM-K-INTER-INTRA-N;VS-M-INTRA-N

10

INTRA-N

158

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 11 Edisi 1, April 2017

Pembahasan temuan-temuan kegiatan

kreativitas

ketercapaian

yaitu:

kriteria

B

(a)

(Baik)

kegiatan dengan kriteria antar siklus, (c)

perbandingan

dimensi

kelancaran, fleksibilitas, orisinalitas,

kegiatan hasil memproduksi produk

elaborasi

kreativitas yaitu, pre tes meliputi

ketercapaian

kegiatan membentuk donat kertas,

tindakan secara keseluruhan dalam

melukis dengan jari, membentuk

persen yaitu pre tes mencapai 30%,

cincau,

daun,

siklus 1 mencapai 60%, siklus 2

membentuk bagian wajah dengan

mencapai 80%; (e) ketercapaian hasil

adonan, siklus 1 meliputi kegiatan

stimulasi potensi-potensi kecerdasan

membentuk donat kertas, melukis

jamak pada setiap anak yaitu pre tes

dengan jari,

dari 22 anak: sebanyak 2 anak

meronce

gelang

membentuk

cincau,

antar hasil

siklus,

(d)

penelitian

meronce gelang daun, membentuk

mampu

bagian wajah dengan adonan, cetak

kecerdasan jamak, sebanyak 2 anak

kaki bernama, buku tentang aku,

mampu

membentuk

kecerdasan jamak, sebanyak 2 anak

tubuh

teman,

mengembangkan

mengembangkan

4

membentuk teropong, kolase robek,

mampu

siklus

kecerdasan jamak, sebanyak 1 anak

2

meliputi

kegiatan

mengembangkan

5

membentuk donat kertas, melukis

mampu

dengan jari,

kecerdasan jamak, sebanyak 8 anak

membentuk

cincau,

mengembangkan

3

meronce gelang daun, membentuk

mampu

bagian wajah dengan adonan, cetak

kecerdasan jamak, sebanyak 7 anak

kaki bernama, buku tentang aku,

belum muncul kecerdasan jamak,

membentuk

teman,

siklus 1 dari 22 anak: sebanyak 1

membentuk teropong, kolase robek,

anak mampu mengembangkan 9

kipas perasaan, marakas kasar halus,

kecerdasan jamak, sebanyak 5 anak

pembatas buku cap sidik jariku.

mampu

Kegiatan yang belum tercapai drum

kecerdasan jamak, sebanyak 3 anak

gelas aqua, mengurutkan gambar seri

mampu

fungsi-fungsi

kecerdasan jamak, sebanyak 4 anak

kolase

158

bulat;

tubuh

panca (b)

indera,

dan

ketercapaian

mampu

mengembangkan

2

mengembangkan

mengembangkan

mengembangkan

1

8

7

6

Peningkatan Kreativitas Anak Usia….. Luluk Asmawati

kecerdasan jamak, sebanyak 3 anak

terpadu

mampu

5

jamak tersebut memiliki langkah-

kecerdasan jamak sebanyak 2 anak

langkah yang sederhana, mudah

mampu

4

diikuti, bertolok pada satu tema

kecerdasan jamak, sebanyak 1 anak

yang terintegrasi secara utuh ke

mampu

dalam 8 kecerdasan jamak.

mengembangkan

mengembangkan

mengembangkan

3

kecerdasan jamak, sebanyak 2 anak mampu

mengembangkan

2

kecerdasan jamak, sebanyak 1 anak mampu

mengembangkan

1

kecerdasan jamak, siklus 2 dari 22 anak: sebanyak

2 anak mampu

mengembangkan

13

sebanyak

anak

6

mengembangkan

12

sebanyak

anak

4

mengembangkan

11

sebanyak

anak

5

mengembangkan

10

sebanyak

anak

2

mengembangkan

9

sebanyak

anak

3

kecerdasan, mampu kecerdasan, mampu kecerdasan, mampu kecerdasan, mampu kecerdasan, mampu

mengembangkan 8 kecerdasan.

2.

berbasis

kecerdasan

Temuan-temuan

pelaksanaan

proses pembelajaran kreativitas meliputi: (a) perubahan bahasa yaitu dari kata tidak mampu menjadi mampu mengerjakan, (b)

perubahan

aktivitas

dan

praktik yaitu pada pre tes dan siklus 1 kegiatan didesain sesuai urutan kecerdasan jamak, pada siklus

2

dengan

kegiatan cara

diperbaiki penerapan

pembelajaran

kreativitas

dilaksanakan dari kegiatan yang mudah ke kegiatan yang sulit berdasarkan hasil skor dimensidimensi

kreativitas

yang

diperoleh anak, (c) perubahan

SIMPULAN

hubungan

sosial

dan

1. Penerapan pembelajaran terpadu

organisasi

yaitu

pembelajaran

berbasis

kecerdasan

terbukti

mampu

pemecah

masalah

jamak menjadi untuk

peningkatan kreativitas anak usia

kreativitas

melalui

bentuk

strategi

pembelajaran terpadu berbasis kecerdasan

jamak

terbukti

mampu membuat anak bekerja

dini. Hal ini karena pembelajaran

159

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 11 Edisi 1, April 2017

secara dinamis dengan semua

guru,

temannya.

Lembaga Pendidikan Anak Usia

3.

Temuan-temuan

evaluasi

pembelajaran kreativitas yaitu: (a) ketercapaian kriteria B (Baik) kegiatan produk

hasil

,

antar

1. Guru Dalam upaya untuk peningkatan

(b)

siklus,

perbandingan

kreativitas anak usia dini (4-5

kelancaran, orisinalitas,

tahun) disarankan sebaiknya:

(c)

dimensi

1.

Guru

menerapkan

pembelajaran

fleksibilitas, elaborasi

pengelolan

anak usia dini, sebagai berikut:

ketercapaian kegiatan dengan kriteria

TK,

Dini, dan peneliti bidang pendidikan

memproduksi

kreativitas

kepala

terpadu

berbasis kecerdasan jamak

antar

siklus, (d) ketercapaian hasil

dengan

penelitian

secara

yang mudah, singkat, jelas

keseluruhan dalam persen yaitu

dan bahasa yang dimengerti

pre tes mencapai 30%, siklus 1

oleh anak untuk memicu dan

mencapai

memacu

tindakan

60%,

siklus

2

langkah

multi

kegiatan

potensi

mencapai 80%; (e) ketercapaian

kecerdasan yang dimiliki oleh

hasil stimulasi potensi-potensi

setiap anak.

kecerdasan jamak pada setiap

2.

mengembangkan tema dan

anak.

sub tema secara meluas dan

4. Kreativitas dapat ditingkatkan melalui penerapan pembelajaran terpadu

berbasis

kecerdasan

jamak.

mendalam. 3.

Pemilihan dan pemanfataan bahan alam dan bahan sisa seperti: daun, plastik, kertas,

Saran

kayu, dan sterofom sebagai Bertitik tolok dari hasil dan

pembahasan hasil penelitian ini, diajukan

160

Guru juga harus kreatif dalam

beberapa

saran

kepada

bahan

membuat

kreativitas

yang

produk langkah

Peningkatan Kreativitas Anak Usia….. Luluk Asmawati

kerjanya disesuaikan dengan

4.

tahap perkembangan anak.

hendaknya selalu memberikan

Guru

harus

bimbingan profesional kepada

mendokumentasikan

semua

para guru dalam menjalankan

kegiatan

untuk

tugas pembelajaran. Kepala TK

tingkat

diharapkan dapat memperhatikan

telah

kesulitan-kesulitan yang dihadapi

anak

memahami perkembangan

5.

b. Sebagai supervisor, kepala TK

yang

dicapai

oleh

anak

oleh para guru. Terutama dalam

berdasarkan

potensi-potensi

merencanakan pembelajaran dan

kecerdasannya.

melaksanakan

Semua tema semester 1 dan 2

kreativitas di kelas. Perlu ada

di TK dapat digunakan untuk

evaluasi diri (self assessment)

pengembangan

pada setiap akhir minggu untuk

kreativitas

anak usia dini.

mengetahui

2. Kepala TK

pembelajaran

keunggulan

dan

kelemahan proses pembelajaran kreativitas yang dilakukan oleh

Kepala TK adalah melakukan tugas

guru.

sebagai administrator dan sebagai supervisor (memberikan bimbingan

3.

profesional) bagi para guru, yaitu:

berminat

a. Sebagai administrator, kepala TK

Bagi

para

peneliti

yang

menindaklanjuti

penelitan ini, sebaiknya

sebaiknya dapat memanajemen

a. Penelitian pada lokasi dan

kegiatan persekolahan mulai dari

subjek yang berbeda

tertib

administrasi,

tertib

akademis, dan pembelajaran di kelas.

Hal

ini

peningkatan sehingga

agar

terjadi

kinerja

guru

mutu

dapat ditingkatkan.

pembelajaran

Pada keterbatasan penelitian yang telah dikemukakan bahwa studi ini tidak terlepas dari berbagai keterbatasan, antara lain: Pertama, penelitian

ini

dilakukan

di

lingkungan anak TK kelompok A di mana subjek penelitiannya adalah

161

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 11 Edisi 1, April 2017

anak-anak yang memiliki rentang

agar hasil penelitian dapat dijadikan

usia 4-5 tahun sehingga dalam

referensi yang lebih kuat.

pengukuran

kreativitas

dipengaruhi

oleh

Keterbatasan

anak

faktor

model

usia. produk

b.

TK,

sarana

dan

prasarana

pada

dimensi

karakteristik anak Dalam penelitian ini, peneliti

kreativitas sesuai dengan tema-tema di

Modifikasi

membatasi

pada

peningkatan

Juga

kreativitas yang terdiri dari dimensi

keterbatasan tingkat pendidikan guru

kelancaran, fleksibiltas, orisinalitas,

yaitu

ini

dan elaborasi. Sebenarnya masih

menyebabkan penerapan kreativitas

banyak variabel lain yang perlu

tidak

diteliti bagi peningkatan kreativitas,

pembelajaran

D1

yang

ada.

PGTK.

optimal.

Oleh

Hal

karena

itu

disarankan kepada peneliti lain untuk

misalnya:

melakukan

pada

belakang ekonomi sosial, budaya,

TK/PAUD lain yang lebih memadai

dan tingkat pendidikan orangtua,

tingkat pendidikan para gurunya

serta kondisi akreditasi sekolah TK

sehingga guru dapat mendesain dan

secara umum. Di samping itu dapat

menggunakan strategi pembelajaran

pula diteliti aspek lainnya yang dapat

terpadu berbasis kecerdasan jamak

mempengaruhi hasil pembelajaran

untuk peningkatan kreativitas anak

anak di TK, seperti motivasi, disiplin

usia dini khususnya TK Kelompok

belajar, strategi pembelajaran, waktu

A. Hal tersebut bertujuan untuk

yang

menyempurnakan proses penelitian

penelitian yang sama.

penelitian

ini dan dapat dijadikan pembanding

jenis

kelamin,

digunakan

untuk

latar

judul

DAFTAR PUSTAKA

dari temuan penelitian ini. Kedua, penelitian ini dilakukan pada subjek yang

terbatas

sehingga

dapat

mempengaruhi pada justifikasi dan penilaian dalam menyimpulkan hasil

Arikunto,Suharsimi. 1996. Dasardasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta :Bumi Aksara. Beghetto,

Ronald

A,

James

C

penelitian. Oleh karena itu perlu

Kaufman dan Ryan Hatcher.

melibatkan subjek yang lebih banyak

28 November 2015. Applying

162

Peningkatan Kreativitas Anak Usia….. Luluk Asmawati

Creativity

Research

to

Gagne, Robert, M.; Leslie J. Briggs.

Cooking (hal 171-177). .

1979.

Jounal of Creative Behaviour

Instructional Design, Second

DOI: 10.1002/Jocb.124.

Edition. New York : Holt and

Colbert,

Judith.

Development Influence

2017.

Brain

Research

Early

Principles

of

Winston.

can

Gardner, Howard. 1983. Frames of

Childhood

Mind: The Theory of Multiple

Curriculum

Online.

Intelligences.

http://www.Eric.Digest

New

York:

Basic Books.

(diakses 4 Januari 2017).

Gui llaume Furst, Paolo Ghisletta

Csikszentmihalyi,

Mihaly.

1996.

dan Todd Lubart. 2 Februari

Creativity:

Flow

The

2017. Toward an Integrative

Psychology of Discovery and

Model

of

Creativity

Invention. New York: Harper

Personality:

and Collins Publishers.

Suggestions and Preliminary

Day, Barbara. 1994. Early Childhood

Empirical Testing. Jounal of

Theoretical

Education:

Creative

Developmental/Experiential

10.1002/jocb.71

Learning, Fourth Edition. New

Child:

Company.

Education

Dick, Walter; Lou Carey and James Carey.

Systematic Instruction,

2005.

The

Design

of

Sixth

Edition.

Boston: Pearson. Fogarty,

Robin.

Integrate

1991. the

Behaviour.

DOI:

Hendrick, Joanne. 1996. The Whole

York: Macmillan Publishing

O

and

Developmental for

the

Early

Years, Sixth Edition. New Jersey: Prentice Hall. Hinne,

Connie.

Multiple

Intelligences Applied In The Classroom.

How

to

Curricula.

Washington DC: IRI/Skylight Training and Publishing, Inc.

http://www.Eric.Digest. (diakses 15 Januari 2017). Jamaris,

Martini.

Perkembangan

2010. dan

Pengembangan Anak Usia

163

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 11 Edisi 1, April 2017

Taman Petunjuk

Kanak-kanak: bagi

Guru

dan

Orangtua. Jakarta: PPs UNJ. Kemmis,

Stephen

dan

Robin

Ulti-tech Publishing Co. Torrance, E.P. 1974. Torrance Test of

Creative

McTaggart. 1998. The Action

Massachusetts:

Research: Planner. Canbera:

Testing Service.

Deakin University Press. Mayesky, Mary. 1990.

Utami

Creative

Munandar,

Thinking. Scholastic

SCU.

1992.

Mengembangkan Bakat dan

Activities for Young Children.

Kreativitas

New

Petunjuk Bagi Guru dan

York:

Delmar

Publishers Inc.

Anak

Sekolah:

Orangtua.

McInerney, Dennis M. and Valentina

Jakarta:

Depdikbud.

McInerney.

1998.

UU RI No. 20 tahun 2003 tentang

Educational

Psychology:

Sistem Pendidikan Nasional.

Constructing Second

Learning,

Edition.

Sydney:

Prentice Hall.

Jakarta: Sinar Grafika, 2005. Vernon, P.E.

1970. Creativity.

Baltimore: Penguin Books,

Romiszowski, AJ. 1981. Designing

Ltd.

Instructional System: Decision

Ward, William C. 2015. Creativity in

Making in Course Planning

Young Children. Journal of

and

Creative

Curriculum

Design.

London: Kogan Page.

2007.

Creativity

Behaviour.

10.1002/jocb.112.

Sonawat, Reeta dan Priya Begani.

164

Preschool Children. Mumbai:

for

DOI: