Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 1 Maret 2014, ISSN 2303-0755
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL PADA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PROJECT BASED LEARNING Endina Putri Purwandari1 1 Program
Studi Teknik Infomatika, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu. Jl. WR. Supratman Kandang Limun Bengkulu 38371A INDONESIA (telp: 0736-341022; fax: 0736-341022)
[email protected]
Abstrak: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Pengolahan Citra Digital dengan menerapkan Project Based Learning (PjBL) berlandaskan pada pembelajaran yang menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif, inovatif, dan produktif. Kegiatan ini melibatkan 30 orang mahasiswa prodi Teknik Informatika. Hasil uji kelompok besar menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang besar antara rata-rata skor pretes dan rata-rata skor postes, maka model PbJL telah memenuhi kriteria keefektifan dalam meningkatkan wawasan, dan kemampuan mahasiswa. Hasil uji kelompok kecil menunjukkan skor yang tinggi bagi setiap kelompok untuk aspek kreativitas program, algoritma program, kebermanfaatan program, dan kemudahan penggunaan program. Dengan penelitian PbJL ini dapat memberikan wawasan, dan meningkatkan kualitas pembelajaran dalam aspek afektif, soft-skills, dan hard-skills mahasiswa, serta mengarahkan mahasiswa untuk menghasilkan produk program aplikasi yang bermanfaat bagi masyarakat. Kata Kunci: Project Based Learning (PjBL), Pengolahan Citra Digital, Pembelajaran Aktif Abstract: The reseach purpose is to improve
met the PjBL criteria for effectiveness in
learning outcomes by implementing Project
improving insight and student ability. Small
Based Learning (PjBL)
group test results showed high scores for
in Digital Image
Processing course to create an active learning,
software
creative,
productive
software usefulness, and ease of use of software.
atmosphere. This research involves 30 students
With PjBL method showed that can provide
in
programme,
high learning capability, improve learning
engineering faculty on the University of
quality in the affective aspects, soft-skills, and
Bengkulu. Large group test results showed that
hard skills, then directing the student to
there were large differences between pretest
produce software application that can give
and postest average scores, this condition has
beneficial and contribute to community.
53
innovative,
software
and
engineering
creativity,
software
algorithm,
ejournal.unib.ac.id
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 1 Maret 2014, ISSN 2303-0755 Keywords: Project Based Learning (PjBL),
Oleh karena itu, peneliti melakukan kegiatan
Digital Image Processing, Active Learning
dengan
I.
pembelajaran
pendekatan merupakan
saintifik proses
dalam
kerja
yang
memenuhi kriteria ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan mahasiswa [1]. Berbagai
upaya
pembelajaran
pembaharuan
terus
dilakukan.
di
bidang
Model-model
pembelajaran telah dikembangkan dengan beragam dan inovatif. Model pembelajaran yang dipercaya mampu memfasilitasi perkembangan kreativitas, produktivitas, berpikir kritis, tanggungjawab, dan kemandirian
mahasiswa
adalah
model
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL). pembelajaran
PjBL
yang
adalah
model
menggunakan
proyek/
kegiatan sebagai inti pembelajaran. Mahasiswa melakukan sintesis,
eksplorasi,
dan
informasi
penilaian, untuk
interpretasi, menghasilkan
Kegiatan ini dilaksanakan di Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik UNIB pada mata kuliah Pengolahan Citra Digital dengan jumlah bobot 3 SKS, yaitu 2 SKS pertemuan di kelas dan 1 SKS pertemuan di laboratorium. Mata ini
membahas
tentang
Project
pembelajaran
mata
kuliah
Pengolahan
Citra
Digital. Solusi Project Based Learning ini berlandaskan pada pembelajaran yang bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif,
inovatif,
dan
produktif,
sehingga
mahasiswa lebih termotivasi dalam belajar yang akhirnya berdampak positif terhadap kemajuan hasil
belajar
dalam
bentuk
kreativitas
dan
produktivitas mahasiswa. Rumusan permasalahan dalam kegiatan ini, sebagai
berikut:
Bagaimana
mengembangkan
model Project Based Learning dalam mata kuliah Pengolahan Citra Digital untuk meningkatkan kemampuan
kreativitas
dan
produktivitas
mahasiswa semester 7 (tujuh) prodi TI FT UNIB? Kegiatan ini merupakan salah satu upaya mencari solusi atas permasalahan rendahnya sumber daya manusia bangsa, serta sebagai langkah perbaikan kualitas pembelajaran, sehingga
berbagai bentuk karya hasil belajar [2].
kuliah
model
Based Learning untuk meningkatkan kualitas
PENDAHULUAN
Penerapan
mengimplementasikan
bagaimana
mahasiswa mampu mengembangkan programprogram komputer untuk aplikasi pengolahan citra
dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mampu membangun dan menjawab tantangan bangsa. Hasil Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang alternatif implementasi model pembelajaran yang mampu meningkatkan aspek afektif, soft-skills, dan hard-skills mahasiswa. II.
LANDASAN TEORI
A. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
digital yang sesuai dengan isu-isu di lingkungan
Based Learning)
sekitar dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
Pembelajaran
masyarakat [3].
Berbasis
Proyek
memiliki
karakteristik sebagai berikut: (1) mahasiswa
Dengan karakteristik model Project Based
membuat keputusan tentang sebuah kerangka
Learning dapat diterapkan dalam pembelajaran
kerja, (2) adanya permasalahan atau tantangan
mata kuliah Pengolahan Citra Digital baik untuk
yang diajukan kepada mahasiswa, (3) mahasiswa
topik-topik yang bersifat abstrak maupun konkrit.
mendesain proses untuk menentukan solusi atas
ejournal.unib.ac.id
54
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 1 Maret 2014, ISSN 2303-0755 permasalahan atau tantangan yang diajukan, (4)
berbagai
mahasiswa secara kolaboratif bertanggungjawab
diasumsikan mampu meningkatkan proses dan
mengakses
hasil
dan
mengelola
informasi
untuk
pendekatan
belajar
pembelajaran
mahasiswa
[1].
yang
Pendekatan
memecahkan permasalahan, (5) proses evaluasi
pembelajaran yang dimaksud adalah belajar aktif,
dijalankan secara kontinyu, (6) mahasiswa secara
kreatif, konstruktif, kooperatif, dan kolaboratif.
berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang
Karakteristik penting setiap pendekatan tersebut
sudah dijalankan, (7) produk akhir aktivitas
diintegrasikan,
belajar akan dievaluasi secara kualitatif, dan (8)
model
situasi pembelajaran sangat toleran terhadap
mahasiswa
kesalahan dan perubahan. Peran dosen dalam
menghasilkan suatu produk yang bersumber dari
Pembelajaran Berbasis Proyek sebaiknya sebagai
pemahaman mereka terhadap konsep atau materi
fasilitator, pelatih, penasehat dan perantara untuk
yang sedang dipelajari.
mendapatkan hasil yang optimal sesuai dengan
sehingga
pembelajaran
Materi
menghasilkan
suatu
yang
memungkinkan
mengembangkan
kreativitasnya
yang
sesuai
disajikan
dengan
daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari mahasiswa.
menggunakan model pembelajaran berbasis projek
Kegiatan ini ingin mengkaji efektivitas model
adalah materi yang menuntut pemahaman yang
pembelajaran untuk mengembangkan hubungan
tinggi terhadap nilai, konsep, atau masalah aktual
positif, rasa percaya diri, serta mengembangkan
di masyarakat, serta keterampilan menerapkan
kreativitas, berpikir kritis, dan produktivitas [2].
pemahaman tersebut dalam bentuk karya nyata [2].
Peran guru pada Pembelajaran Berbasis Proyek menurut
Kemdikbud
[4]
meliputi:
a)
Dalam kegiatan ini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan
pemahamannya
terhadap
materi-
Merencanakan dan mendesain pembelajaran, b)
materi yang dikaji dalam perkuliahan dalam
Membuat
bentuk karya-karya nyata, yaitu model-model
strategi
pembelajaran,
c)
Membayangkan interaksi yang akan terjadi antara
pembelajaran
dosen dan mahasiswa, d) Mencari keunikan
masing-masing peserta belajar (peserta didik).
mahasiswa, e) Menilai mahasiswa dengan cara
untuk
mengembangkan
potensi
Evaluasi belajar dilakukan selama proses
transparan dan berbagai macam penilaian dan f)
pembelajaran
Membuat portofolio pekerjaan mahasiswa. Peran
pembelajaran.
mahasiswa pada Pembelajaran Berbasis Proyek
evaluasi dilakukan dengan mengamati sikap,
meliputi: a) Menggunakan kemampuan bertanya
ketrampilan dan kemampuan berpikir mahasiswa.
dan berpikir, b) Melakukan riset sederhana, c)
Kesungguhan mengerjakan tugas, hasil eksplorasi,
Mempelajari ide dan konsep baru, d) Belajar
kemampuan berpikir kritis dan logis dalam
mengatur waktu dengan baik, e) Melakukan
memberikan
kegiatan
f)
kemauan untuk bekerja sama dan memikul
Mengaplikasikanhasil belajar lewat tindakan dan
tanggung jawab bersama, merupakan contoh
g) Melakukan interaksi sosial (wawancara, survey,
aspek-aspek yang dapat dinilai selama proses
observasi, dll).
pembelajaran berlangsung.
belajar
sendiri/kelompok,
berlangsung Selama
pandangan
serta
proses
atau
pada
akhir
pembelajaran,
argumentasi,
Model pembelajaran PjBL merupakan model
Penilaian pembelajaran berbasis proyek harus
pembelajaran yang dikembangkan mengacu pada
diakukan secara menyeluruh terhadap sikap,
55
ejournal.unib.ac.id
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 1 Maret 2014, ISSN 2303-0755 pengetahuan, dan keterampilan yang diperoleh
manusia. Dalam sejarahnya, pengolahan citra telah
mahasiswa selama pembelajaran [2]. Penilaian
diaplikasikan dalam berbagai bentuk, dengan
proyek pada model ini merupakan kegiatan
tingkat kesuksesan cukup besar [7]. Seperti
penilaian
harus
berbagai cabang ilmu lainnya, pengolahan citra
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas
menyangkut pula berbagai gabungan cabang-
tersebut berupa suatu investigasi sejak dari
cabang ilmu, diantaranya adalah optik, elektronik,
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
matematika, fotografi, dan teknologi komputer.
terhadap
suatu
tugas
yang
pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek
Citra digital menurut Prasetyo [3] merupakan
dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
fungsi dua variabel, f(x,y), x dan y adalah koordinat
kemampuan
spasial dan nilai f(x,y) adalah intensitas citra pada
mengaplikasikan,
kemampuan
penyelidikan dan kemampuan menginformasikan
koordinat
mahasiswa pada perkuliahan tertentu secara jelas
menciptakan dan menampilkan warna pada citra
[5].
digital berdasarkan pada penelitian bahwa sebuah
Penilaian
proyek
dilakukan
mulai
tersebut.
Teknologi
dasar
untuk
dari
warna merupakan kombinasi dari tiga warna dasar,
perencanaan, proses pengerjaan, sampai hasil
yaitu merah, hijau, dan biru (Red, Green, Blue -
akhir proyek. Untuk itu, dosen perlu menetapkan
RGB).
hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti
Citra diubah ke dalam bentuk digital, agar
penyusunan disain, pengumpulan data, analisis
dapat disimpan dalam memori komputer atau
data, dan penyiapkan laporan tertulis. Laporan
media lain. Proses mengubah citra ke dalam
tugas atau hasil juga dapat disajikan dalam bentuk
bentuk digital bisa dilakukan dengan beberapa
poster.
menggunakan
perangkat, misalnya scanner, kamera digital, dan
alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun
handycam. Ketika sebuah citra sudah diubah ke
skala penilaian
dalam bentuk digital (selanjutnya disebut citra
B. Pengolahan Citra Digital
digital), bermacam-macam proses pengolahan citra
Pelaksanaan
penilaian
Definisi citra itu sendiri yaitu gambar pada
dapat diperlakukan terhadap citra tersebut [6].
bidang 2 dimensi, dan citra biasanya ditinjau dari
Dalam pengolahan citra terdapat operasi-operasi
sudut pandang sistematis yaitu memiliki fungsi
yang cukup beragam. Namun, secara umum,
kontinu dari intensitas cahaya pada bidang 2
operasi pengolahan citra dapat diklasifikasikan
dimensi. Jadi pengolahan citra adalah suatu
dalam beberapa jenis [3] sebagai berikut:
metode yang digunakan untuk
memproses atau
1) Image Enhancement: Operasi ini lebih
memanipulasi gambar dalam bentuk 2 dimensi [6].
bertujuan untuk memperbaiki kualitas citra dengan
Pengolahan citra dapat juga dikatakan segala
cara memanipulasi parameter - parameter citra.
operasi untuk memperbaiki, menganalisa, atau
Contoh operasi perbaikan citra dengan metode ini
mengubah
adalah:
pemrosesan
suatu suatu
gambar. objek
Konsep pada
dasar gambar
menggunakan pengolahan citra diambil dari kemampuan indera penglihatan manusia yang selanjutnya dihubungkan dengan kemampuan otak
ejournal.unib.ac.id
1) perbaikan kontras gelap/terang 2) perbaikan tepian objek (edge enhancement) 3) penajaman (sharpening)
56
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 1 Maret 2014, ISSN 2303-0755 4) pembrian warna semu (pseudocoloring) 5) penapisan derau (noise filtering)
3) Representasi daerah (region) 6) Image Reconstruction: Tujuan metode ini
2) Image Restoration: Operasi ini bertujuan
untuk membentuk ulang objek dari beberapa citra
meminimumkan cacat pada citra. Contoh operasi
hasil proyeksi. Operasi rekonstruksi citra banyak
ini adalah:
digunakan dalam bidang medis. Misalnya beberapa
1) penghilangan kesamaran (deblurring).
foto rontgen dengan sinar X digunakan untuk
2) penghilangan derau (noise)
membentuk ulang gambar organ tubuh.
3) Image Compression: Tujuan metode ini adalah agar citra dapat direpresentasikan dalam bentuk yang lebih kompak, sehingga memerlukan memori yang lebih sedikit. Hal penting yang harus diperhatikan dalam pemampatan adalah citra yang telah
dimampatkan
harus
tetap
mempunyai
kualitas gambar yang bagus. Contoh metode pemampatan citra adalah metode JPEG.
untuk memecah suatu citra ke dalam beberapa segmen dengan suatu kriteria tertentu. Jenis operasi ini berkaitan erat dengan pengenalan pola. 5) Image Analysis: Tujuan metode ini adalah besaran
kuantitatif
citra
untuk
menghasilkan deskripsinya. Teknik pengorakan citra
mengekstraksi
membantu
dalam
ciri-ciri
tertentu
identifikasi
segmentasi
kadangkala
melokalisasi
objek
yang
yang
objek.
Proses
diperlukan
untuk
diinginkan
METODOLOGI
Kegiatan ini dilakukan dan dikelola atas dasar kemitraan/kolaboratif antara fakultas, prodi, dosen, dan mahasiswa dalam upaya mengembangkan kemampuan sosial, kreativitas, dan produktivitas mahasiswa.
Dalam
kegiatan
ini
mahasiswa
diharapkan mampu menerapkan pemahamannya terhadap
4) Image Segmentation: Tujuan metode ini
menghitung
III.
materi-materi
yang
dikaji
dalam
perkuliahan dalam bentuk karya-karya nyata, yaitu model-model pembelajaran untuk mengembangkan potensi masing-masing peserta belajar (peserta didik). Langkah-langkahnya meliputi perencanaan (planning),
pelaksanaan
tindakan
(action),
observasi (observation), evaluasi dan refleksi (evaluation
and
reflection
Langkah-langkah
pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek dapat dijelaskan dengan diagram Gambar 1.
dari
sekelilingnya.
Contoh-contoh operasi pengorakan citra:
57
1)
Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start
1) Pendeteksian tepi objek (edge detection)
With
2) Ekstraksi batas (boundary)
pertanyaan permasalahan mendasar yang akan
the
Essential
Question):
Merumuskan
ejournal.unib.ac.id
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 1 Maret 2014, ISSN 2303-0755 dipecahkan
melalui
kegiatan
ini,
yaitu:
bertanggungjawab untuk memonitor aktivitas
“Bagaimana melaksanakan model pembelajaran
mahasiswa
berbasis projek dalam pelaksanaan perkuliahan
menggunakan
Pengolahan Citra Digital untuk meningkatkan
keseluruhan aktivitas yang penting.
kemampuan kreativitas dan produktivitas belajar
5)
selama
menyelesaikan
proyek,
rubrik yang dapat merekam
Menguji Hasil (Assess the Outcome):
mahasiswa semester tujuh Prodi TI Fakultas
Mengembangkan instrumen kegiatan dalam bentuk
Teknik UNIB?”
lembar observasi penilaian terhadap pelaksanaan
Selanjutnya setiap kelompok mengambil topik
model pembelajaran yang dipadukan, lembar
yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan
pengamatan mahasiswa dalam belajar kooperatif,
dimulai dengan sebuah investigasi mendalam dan
lembar penilaian tugas-tugas projek mahasiswa
topik
dan lembar refleksi terhadap seluruh aktivitas
yang
diangkat
relevan
untuk
para
mahasiswa. 2) a
belajar mahasiswa. Penilaian dilakukan untuk
Mendesain Perencanaan Proyek (Design
Plan
for
the
Project):
Tim
mengukur ketercapaian kompetensi, mengevaluasi
membuat
kemajuan masing- masing mahasiswa, memberi
perencanaan bersama secara kolaboratif antara
umpan balik terhadap pemahaman yang sudah
fakultas, prodi, laboratorium, dan mahasiswa agar
dicapai mahasiswa, dan membantu dosen dalam
terlibat aktif dalam kegiatan ini untuk menentukan
menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
bentuk-bentuk aktifitas dan waktu pelaksanaan.
6)
Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the
Mahasiswa diharapkan akan merasa “memiliki”
Experience): Dosen dan mahasiswa melakukan
atas proyek tersebut. Perencanaan berisi aturan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek
kegiatan dalam penyelesaian proyek.
Pengolahan Citra Digital yang sudah dijalankan.
3)
Menyusun Jadwal (Create a Schedule):
Dosen dan mahasiswa mengembangkan diskusi
Dosen dan mahasiswa menyusun jadwal aktivitas
untuk
proyek. Aktivitas tahap ini antara lain: (1)
pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan
pemilihan topik pengolahan citra digital, (2)
suatu temuan baru (new inquiry) mengenai
membuat
algoritma
deadline
penyelesaian
proyek,
(3)
memperbaiki
yang
kinerja
digunakan
selama
untuk
proses
menjawab
metode algoritma citra yang akan dikembangkan;
permasalahan yang diajukan pada tahap pertama
(4) waktu pengerjaan, dan diskusi, (5) meminta
pembelajaran.
mahasiswa untuk memberi penjelasan tentang
Pada
kegiatan
ini
dilakukan
pemilihan suatu algoritma, dan (6) menyusun
pengumpulan data dan teknik analisis data.
pembagian peran untuk setiap siklus yang terdiri
A. Teknik Pengumpulan Data
dari beberapa tindakan, dan peran masing-masing personil dalam membantu setiap kegiatan. 4)
Teknik
pengumpulan
data
secara
teknik
rinci
dilakukan dengan cara berikut:
Memonitor mahasiswa dan kemajuan
1) Lembar rubrik dan penilaian sebagai
proyek (Monitor the Students and the Progress of
perangkat evaluasi kegiatan pembelajaran
the Project): Dosen mengawasi pengerjaan proyek
Pengolahan Citra Digital
dengan menyiapkan peralatan, sumber belajar dan/atau fasilitas lain yang diperlukan. Dosen
ejournal.unib.ac.id
58
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 1 Maret 2014, ISSN 2303-0755 2) Kuesioner evaluasi untuk setiap anggota
Kegiatan evaluasi terdiri dari dua tahap, yaitu
kelompok dan kuesioner evaluasi penyaji
untuk menguji kualitas produk secara kelompok
kelompok.
kecil, dan uji coba kelompok besar (mahasiswa).
3) Lembar tes objektif sebagai data pretes dan postes
digunakan metode pengumpul data berupa angket.
B. Teknik Analisis Data
Selain itu, digunakan juga tes pretest dan postest
Kegiatan ini menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:
memperoleh
pembelajaran
gambaran
model
proses
pembelajaran
berbasis projek.
persentase kecenderungan mahasiswa
untuk
mendeskripsikan
kemampuan serta
kerjasama
kreativitas
dan
produktivitas mahasiswa.
sesudah treatment.
oleh 2 orang dosen untuk memberikan penilaian mengenai kegunaan produk kelompok. Setiap kelompok mahasiswa dituntun untuk menghasilkan produk
1)
dikembangkan
memuat
penilaian
partisipasi,
aplikasidan
poster,
sebagai
Program
aplikasi
yang
dapat
dari sebuah citra digital beserta poster cara kerja algoritma program. 2)
beserta
3)
kerja
algoritma
Program aplikasi yang dapat mendeteksi
pada sebuah citra beserta poster cara kerja
penerapan model Project Based Learning (PjBL).
algoritma program.
Sasaran kegiatan adalah mahasiswa semester VII 4)
Program aplikasi yang dapat mendeteksi macam-macam objek baik lingkaran dan
30 orang. Kegiatan ini dilakukan pada mata kuliah
elips pada sebuah citra warna RGB
Pengolahan Citra Digital yang memiliki bobot 3
beserta
SKS, dengan 2 SKS pertemuan di kelas dan 1 SKS
poster
cara
kerja
algoritma
program.
pertemuan praktikum di laboratorium. Hasil kegiatan ini berupa program aplikasi dapat
cara
dan mengekstraksi pola wajah manusia
Kegiatan ini dipusatkan pada evaluasi terhadap
(tujuh) prodi Teknik Informatika yang berjumlah
poster
program.
penilaian review ilmiah, dan rubrik penilaian sikap ilmiah.
Program aplikasi yang dapat melakukan ekstraksi nomor plat kendaraan bermotor
rubrik
penilaian poster, rubrik penilaian presentasi, rubrik
digunakan oleh khalayak umum.
program
mengekstraksi bagian iris mata manusia
materi
model PjBL, lembar rubrik penilaian untuk karya rubrik
kegiatan
(persentase) untuk melihat perbedaan sebelum dan
pembelajaran, modul praktikum pembelajaran
ilmiah,
selama
berikut:
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang
diperoleh
dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif
Perancangan model Project Based Learning (PjBL)
yang
Hasil penilaian pengguna produk dilakukan
2) Analisis deskriptif kuantitatif dengan
IV.
pengolahan citra digital. Data yang bersifat kuantitatif
1) Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk
Untuk menjaring informasi dari berbagai sumber,
5)
Program aplikasi untuk segmentasi citra dengan metode active contour beserta poster cara kerja algoritma program.
59
ejournal.unib.ac.id
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 1 Maret 2014, ISSN 2303-0755
Hasil penilaian terhadap
produk aplikasi
tersebut dengan rubrik penilaian (lihat Gambar 2) menyatakan bahwa seluruh produk termasuk
hasil PjBL ini dapat digunakan lebih lanjut oleh masyarakat, seperti: a) untuk
mengatasi
lalu
lintas
dengan
dalam kriteria berguna dengan skor rata-rata
manajemen kendaraan berbasis plat nomor
kelompok adalah 80. Menurut Gambar grafik
kendaraan, access control system gerbang tol
diatas, menunjukkan bahwa setiap kelompok
maupun area parkir, sistem pengamanan serta
mencapai nilai antara 50-100. Nilai tertinggi
sistem pembayarannya
diperoleh oleh kelompok pengenalan plat, karena kebermanfaatan,
kreativitas,
algoritma,
dan
b) dalam
dunia
medis,
untuk
mendeteksi
kelainan pada mata manusia
kemudahan penggunaan program. Sedangkan nilai
c) untuk pengamanan sistem berbasis biometrik
terendah diperoleh kelompok untuk pengenalan
yakni dapat menggunakan karakteristik dari
pola bangun datar, karena kelompok tersebut tidak
iris mata manusia sebagai pengenalan dan
dapat
identifikasi.
menyebutkan
kebermanfaatan
aplikasi,
algoritma program yang digunakan belum baik,
d) Untuk database pengenalan wajah manusia
dan sulit untuk digunakan. Hasil penilaian
dalam pembuatan KTP, SIM, dan kartu
menunjukkan skor tinggi dengan rata-rata 87,5
kredit. Dengan adanya database wajah kita
pada
dapat mencari identitas seseorang apabila
aspek
menggambarkan
kreativitas
program
mahasiswa
telah
yang mampu
mengembangkan kembali dan mendesain program sendiri
secara
kemudahan
orisinil.
program
Selanjutnya
untuk
digunakan
aspek
melakukan tindakan kriminalitas. e) Untuk aplikasi segmentasi citra dalam temu kembali citra digital dan database citra.
oleh
f) Untuk mengklasifikasikan dan penggolongan
pengguna dengan rata-rata sebesar 79. Aspek
citra digital dalam bentuk-bentuk tertentu,
algoritma dan kebermanfaatan program mencapai
baik lingkaran, segi empat, segi panjang, dan
rata-rata skor yang sama 75. Oleh karena itu, hasil
sebagainya.
ini menunjukkan kebermanfaatan produk aplikasi
Hasil uji kelompok besar ini menggunakan hasil uji statistik yakni perbandingan antara skor rata-
ejournal.unib.ac.id
60
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 1 Maret 2014, ISSN 2303-0755 rata pretes dan postes pada aspek pengetahuan
konsep, melainkan belajar lebih memaknai suatu
pengolahan citra. Pada gambar 3 menunjukkan
konsep.
bahwa terdapat perbedaan yang besar antara rata-
Melalui kegiatan ini telah dapat mendorong
rata skor pretes dan rata-rata skor postes. Dengan
aktivitas diantara kelompok proyek mahasiswa
rata-rata skor pretes adalah 58 dan rata-rata skor
berlangsung dengan penuh semangat. Mahasiswa
postes adalah 80. Perbedaan skor pretes dan postes
terlihat berpatisipasi aktif dan menikmati cara
yakni sebesar 21. Sehingga perancangan PbJL
belajar yang dikembangkan berdasarkan skenario
yang dilaksanakan pada mata kuliah Pengolahan
project-based learning. Mahasiswa secara kritis
Citra Digital telah memenuhi kriteria keefektifan
mengungkapkan
dalam meningkatkan wawasan, dan kemampuan
kolaboratif, mulai dari merencanakan sesuatu
mahasiswa.
tentang cara memperoleh pengetahuan, memproses
ide-ide
dalam
kelompok
Model Project Based Learning (PbJL) ini telah
secara kolaboratif dan bermakna, menyimpulkan,
dapat membantu mahasiswa untuk meningkatkan
hingga saling menukar informasi di antara
wawasan, kemampuan baik softskill dan hardskill.
kelompok sebelum kemudian dilakukan presentasi
Dengan penerapan model PbJL dalam perkuliahan
kelompok.
Pengolahan Citra Digital dapat meningkatkan
kelompok dilatih berpikir kritis dalam menanggapi
kemampuan mahasiswa secara signifikan. Hal ini
masalah, memberi solusi, dan saling memberi
didukung
penilaian.
juga
oleh
Kemdikbud
[2]
yang
Pada
Dengan
tahapan
presentasi,
Project
based
setiap
learning
menyatakan bahwa PbJL menekankan pada proses
memberikan ruang gerak bagi pebelajar dalam
pendidikan yang berpusat pada siswa, kolaboratif
berkreasi dan melakukan kerja proyek dalam
dan mengintegrasikan masalah-masalah yang nyata
upaya menemukan informasi-informasi baru dari
dan
dalam
berbagai sumber informasi. Sehingga mahasiswa
membangun pengetahuan dan kreativitas. Menurut
dalam proses belajar dapat melakukan kegiatan
Barron [1] project-based learning menyediakan
membuat perencanaan, penemuan, kolaboratif,
lingkungan belajar yang kondusif membantu
penyelesaian masalah, tukar ide, saling memberi
meningkatkan keterampilan pembelajar sesuai
penilaian hingga melahirkan pengetahuan baru
dengan
sebagai hasil belajar.
praktis,
ciri
pengajarannya
belajar
efektif
konstruktivis.
Dengan
demikian, kegiatan belajar demikian bukan sekedar kegiatan belajar menerima dan menghafalkan
61
ejournal.unib.ac.id
Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 1 Maret 2014, ISSN 2303-0755 V.
KESIMPULAN DAN SARAN
[4]
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud). 2013. Permendikbud No.81A Tahun 2013 Lampiran 4 tentang proses pembelajaran.
[5]
Light, G. and Cox, R. 2001. Learning & Teaching in Higher Education. London: Paul Chapman Publishing.
[6]
Gonzalez, Rafael dan Richard E.Woods. 2008. Digital Image Processing (3rd edition). Prentice Hall. USA.
[7]
Setiyo, Anang L. 2011. Metode Analisis Kombinasi Deteksi Tepi Studi Kasus Citra Reog Kabupaten Ponorogo. Jurnal Widya Warta No.01 Tahun XXXV halaman 180-195, Januari 2011. ISSN 0854-1981.
Simpulan dari kegiatan implementasi model Project Based Learning dalam mata kuliah Pengolahan
Citra
meningkatkan produktivitas
Digital
kemampuan mahasiswa
ini
telah
dapat
kreativitas
semester
7
dan (tujuh)
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu. Dengan kegiatan ini dapat memberikan wawasan tentang alternatif implementasi model pembelajaran yang mampu meningkatkan aspek afektif, soft-skills, dan hardskills mahasiswa. Saran yang dapat diajukan yaitu: (1) untuk mengatasi
lalu
lintas
dengan
manajemen
kendaraan berbasis plat nomor kendaraan, access control system gerbang tol maupun area parkir, sistem pengamanan serta sistem pembayarannya; (2) dalam dunia medis, untuk mendeteksi kelainan pada mata manusia; (3) untuk pengamanan sistem berbasis biometrik yakni dapat menggunakan karakteristik
dari
iris
mata
mania
pengenalan dan identifikasi; dan database
pengenalan
wajah
sebagai
(4) untuk
manusia
dalam
pembuatan KTP, SIM, dan kartu kredit. Dengan adanya database wajah kita dapat mencari identitas seseorang apabila melakukan tindakan kriminalitas. REFERENSI [1]
Barron, A. E., et.al. 2002. Technologies for Education: A. Practical Guide. 4th Ed. GreenwoodVillage, CO: Libraries Unlimited.
[2]
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). 2014. Materi Pelatihan Guru Kurikulum 2013 Tahun Ajaran 2014/2015. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik. Kemdikbud. Jakarta.
[3]
Prasetyo, Eko. 2011. Pengolahan Citra Digital dan Aplikasinya menggunakan Matlab. Penerbit ANDI. Jogjakarta.Gonzalez, Rafael dan Richard E.Woods. 2008. Digital Image Processing (3rd edition). Prentice Hall. USA.
ejournal.unib.ac.id
62