PENTINGNYA KOMPETENSI KERJA DALAM MENINGKATKAN KINERJA

Download Pentingnya Kompetensi Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai. Negeri Sipil di Biro Umum dan Keuangan. Universitas Sam Ratulangi Manado. J...

1 downloads 671 Views 191KB Size
Pentingnya Kompetensi Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Biro Umum dan Keuangan Universitas Sam Ratulangi Manado Jefri Sumendap Jantje Mandey Rully Mambo ABSTRACT : Any public or private organization set up to achieve certain goals, and if achieved then can be said to be successful. To achieve success, the necessary foundation of competency to be considered, then also increase the performance. Based on strong background in the form of competence. Thus, the competence to be very useful to help the organization improve its performance. Competence is indispensable in every process of human resources. The more problems, the study aims to describe the importance of competence on employee performance. This research uses qualitative research is research that is used to examine the condition of natural objects in which the researcher is a key instrument. the proper technique to determine the source of the data / informant is "purposive sampling" is penentukan data source based on a specific goal (Sugiono, 2009). Who became an informant or source of the data in this study is the Civil Service Bureau and the Public Finance Sam Ratulangi University in Manado. The results showed that the competence of work on General Affairs and Finance University of Sam Ratulangi is still lacking due to the lack of opportunities given to employees to participate in education and training. Employee performance is still in the category of "moderate" tend to 'low'. It means that the need for internal policy of the organization to improve employee performance. Job competence of formal education aspect, it seems not too important in encouraging the improvement of performance of the apparatus, while aspects danlatihan education and work experience sizeable plays an important role in encouraging the improvement of employee performance and financial General Bureau of Sam Ratulangi University

Keywords: Competence, Performance Officer

pemerintahan

PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999

sebagai

perubahan

atas

dan

pembangunan

dalam

rangka mencapai tujuan nasional.

Undang-

Anggaran Negara yang dibelanjakan

Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang

untuk kepentingan Pegawai Negeri Sipil dari

Pokok-Pokok Kepegawaian tersirat amanat

tahun

bahwa dalam rangka usaha mencapai tujuan

ditambah lagi dengan berlakunya remunerasi

nasional diperlukan pegawai negeri sipil

/ tunjangan kinerja sebagai imbalan atas

yang berperan sebagai pelayan masyarakat,

pekerjaan yang telah dilaksanakan. Namun

dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila

hal

dan Undang – Undang Dasar 1945. Peranan

peningkatan profesionalisme dan integritas

dan kedudukan Pegawai Negeri Sipil (PNS)

yang tinggi bagi komunitas Pegawai Negeri

sangat penting dan menentukan karena

Sipil.

pegawai negeri merupakan unsur aparatur negara dalam menyelenggarakan tugas-tugas

ke

tahun

tersebut

Dalam

mengalami

belum

kenaikan,

diimbangi

upaya

dengan

mengatasi

permasalahan ini, para pengambil kebijakan perlu melakukan perbaikan kedalam, yang

salah satunya melalui pengembangan sumber

Kompetensi oleh Spencer (1993),

daya manusia (SDM). Perbaikan kondisi

adalah

internal

seseorang

ini

sekaligus

bertujuan

untuk

karakteristik berkaitan

yang

mendasari

dengan

efektivitas

memperkuat diri dan meningkatkan daya

kinerja individu dalam pekerjaannya atau

tahan dalam menghadapi persaingan lokal

karakteristik dasar individu yang memiliki

dan global yang pasti akan semakin ketat,

hubungan kausal atau sebagai sebab-akibat

karena

dengan kriteria yang dijadikan acuan.

keberhasilan

instansi

dalam

instansinya

sangat

Katz Reesenzweig dalam Gibson

daya

(1999;23) mengatakan bahwa kemampuan

manusia (SDM) yang bersangkutan dalam

seseorang pegawai pelaksana yang cocok

berkarya dan bekerja.

dimiliki oleh setiap organisasi modern

memperbaiki

kinerja

bergantung pada kualitas sumber

Bekerja merupakan kegiatan manusia

(administrator) adalah:

untuk mengubah keadaan tertentu dari suatu

1.

Keterampilan teknis;

alam lingkungan. Di dalam proses mencapai

2.

Keterampilan kemanusiaan;

kebutuhan yang diinginkan, tiap individu

3.

Keterampilan konseptual.

cenderung akan dihadapkan dengan hal-hal

Kompetensi

suatu

baru yang mungkin tidak diduga sebelumnya,

kemampuan

sehingga melalui bekerja dan pertumbuhan

melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang

pengalaman, seseorang akan memperoleh

dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan

kemajuan dalam hidupnya. Dalam proses

serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut

bekerja

oleh pekerjaan tersebut. Dengan demikian,

itulah

seseorang

dapat

dilihat

bagaimana kinerjanya.

untuk

merupakan melaksanakan

atau

kompetensi menunjukkan keterampilan dan

Setiap organisasi baik pemerintah

pengetahuan

yang

dicirikan

oleh

maupun swasta dibentuk untuk mencapai

profesionalisme dalam suatu bidang tertentu

tujuan tertentu, dan apabila tercapai barulah

sebagai sesuatu yang terpenting atau sebagai

dapat dikatakan berhasil. Untuk mencapai

unggulan bidang tersebut. Karena pada

keberhasilan, diperlukan landasan yang kuat

umumnya

kompetensi

berupa

kemampuan

dasar

kompetensi.

Dengan

demikian,

menyangkut

seseorang

untuk

kompetensi menjadi sangat berguna untuk

melakukan pekerjaan (Moeheriono, 2009).

membantu

Selama ini banyak instansi pemerintah yang

organisasi

meningkatkan

kinerjanya. Kompetensi sangat diperlukan

belum

dalam setiap proses sumber daya manusia.

kompetensi yang memadai, ini dibuktikan

Semakin

dengan rendahnya produktivitas pegawai dan

banyak

kompetensi

mempunyai

mengukur

pegawai

dipertimbangkan, maka semakin meningkat

sulitnya

kinerja

pula kinerjanya.

(Sriwidodo dan Agus Budhi, 2010).

dengan

pegawai

Kinerja adalah hasil atau tingkat

kerja individual tergantung sikap (attitude)

keberhasilan seseorang secara keseluruhan

sebagai motivasi dasar dan lingkungan yang

selama periode tertentu dalam melaksanakan

mempengaruhi motivasi tersebut.

tugas

dibandingkan

dengan

berbagai

Peningkatan

kemampuan

kerja

kemungkinan, seperti standard hasil kerja,

dilakukan dengan upaya peningkatan aspek-

target atau sasaran maupun kriteria yang

aspek yang mendasari unsur tersebut yakni

ditentukan

pengetahuan dan keterampilan kerja individu

terlebih

dahulu

dan

telah

disepakati bersama. Istilah kinerja atau

serta

penampilan

disamakan

situasi/lingkungan

yaitu

timbulnya kepuasan dan kamauan kerja

dengan

kerja

istilah

seringkali yang

lain

job

performance. Teori tentang job performance

kerja

seseorang

yang

serta

mendorong

Seirama dengan perkembangan ilmu

ia

pengetahuan dan teknologi yang cepat serta

menghasilkan sesuatu yang menjadi tujuan

persaingan yang begitu ketat dan tuntutan

dari pekerjaannya. Menurut Prawirosentono

reformasi, maka seluruh komponen Tenaga

(1992:2) kinerja merupakan suatu hasil kerja

Kependidikan Biro Umum dan Keuangan

yang dicapai oleh seseorang atau kelompok

Universitas Sam Ratulangi Manado turut

orang dalam organisasi, sesuai dengan

serta mendukung meningkatkan kualitas

wewenang dan tanggung jawab masing-

pendidikan

masing, dalam rangka mencapai tujuan

Kebutuhan tenaga-tenaga terampil didalam

organisasi bersangkutan secara legal, tidak

berbagai bidang sudah merupakan tuntutan

melanggar hukum dan sesuai dengan moral

dunia global yang tidak dapat ditunda dan

dan etika.

dituntut untuk memiliki kemampuan dalam

Kinerja fungsinya

dalam

tidak

berhubungan

sehingga

motivasi

individu.

adalah teori psikologi tentang proses tingkah laku

peningkatan

menjalankan

berdiri

dengan

sendiri,

tetapi

kemampuan

dan

secara

berkesinambungan.

membuat rencana pengembangan SDM yang berkualitas, dengan melakukan perbaikan kedalam,

yang

salah

satunya

melalui

motivasi kerja. Oleh karena itu menurut

pengembangan SDM. Kualitas sumber daya

Keith

Mangkunegara,

manusia merupakan salah satu faktor untuk

2005:13), ada dua faktor utama yang

meningkatkan produktivitas kinerja suatu

mempengaruhi

yakni

organisasi atau instansi. Oleh karena itu,

kemampuan (ability), dan motivasi kerja

diperlukan sumber daya manusia yang

(motivation) individu tersebut. Kemampuan

mempunyai

kompetensi

individual

kompetensi

akan

Davis

(dalam

kinerja

individu

tergantung

dari

tingkat

dapat

tinggi

karena

mendukung

pengetahuan (knowledge) yang dimiliki, latar

peningkatan prestasi kinerja pegawai. Selama

belakang

ini

pendidikan,

dan

keterampilan

(skill) yang dikuasai. Sedangkan motivasi

banyak

instansi

pemerintah

belum

mempunyai pegawai dengan kompetensi

yang

memadai,

rendahnya sulitnya

ini

dibuktikan

produktivitas mengukur

dengan

pegawai

kinerja

dan

pegawai

di

lingkup instansi pemerintah.

profesionalnya dalam pelayanan baik kepada mahasiswa maupun terhadap staf dan dosen, ada

kecenderungan

pegawai

menunda

pekerjaan, menunggu perintah atasan.

Harapan terhadap profesionalisme PNS

ini

dilatarbelakangi

oleh

adanya

kesenjangan antara kinerja yang diharapkan (intended performance) dengan kinerja nyata yang dihasilkan (actual performance) oleh PNS.Masih banyaknya tingkat inefisiensi dalam pelaksanaan tugas merupakan bukti nyata kompetensi yang masih rendah.PNS yang

kurang

memiliki

professional

kesadaran

dan

moral

kurang

cenderung

melakukan penyalahgunaan wewenang atau penyalahgunaan keuangan Negara. Perilaku PNS

yang

menyimpang

tersebut

akan

menjadi permasalahan yang rumit, manakala PNS belum mampu beradaptasi dengan dinamika perubahan lingkungan termasuk kurang peka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sulit untuk memperbaiki

kinerjanya

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif yaitu penelitian yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci. Teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generelisasi. Disebut sebagai metode kualitatif karena hanya ada satu variabel dan data yang terkumpul analisisnya bersifat

kualitatif.

Dalam

penelitian

kualitatif, data dituangkan secara deskriptif dalam bentuk laporan dan uraian (Nasution, 2001). Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendapatkan dan menyampaikan fakta-fakta dengan jelas dan teliti (Sugiyono, 2009).

(http:www.bkn.go.id.2004). Dalam pengamatan Penulis pada Biro Umum dan Keuangan Universitas Sam

B. Sumber data dan informan Salah satu sifat penelitian kualitatif

bahwa

adalah tidak terlalu mementingkan jumlah

kinerja pegawai tidak maksimal. Hal ini

sumber data atau informan, tetapi lebih

tampak adanya aktivitas yang dilakukan

mementingkan

sebagian

tidak

sumber/informan yang benar-benar dapat

produktif, ada sekitar 45 orang dari 119

memberikan informasi baik mengenai orang,

orang atau 53,55,% pegawai terlambat masuk

peristiwa atau hal. Oleh karena itu teknik

kantor dan pulang tidak tepat waktu (sumber

yang

: laporan rekapitulasi kehadiran Tenaga

data/informan adalah “purposive sampling”

Kependidikan di Biro Umum dan Keuangan),

yaitu penentukan sumber data berdasarkan

tidak adanya pelatihan untuk staf, tidak

tujuan

Ratulangi

Manado

Pegawai

menunjukkan

Negeri

yang

tepat

isi

untuk

tertentu

(content),

relevansi,

menentukan

(Sugiono,

2009).

sumber

Yang

menjadi informan maupun sumber data dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil

di

Biro

Umum

dan

D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen

Keuangan

instrument)dalam

Universitas Sam Ratulangi Manado.

peneliti C. Definisi Konseptual dan Operasional Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan

penelitian,

tampak

utama/kunci

jelas

bahwa

penelitian

sendiri.

ini

Sedangkan

(key adalah teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Wawancara

(Interview).

Wawancara

penelitian ini terdiri dari kompetensi kerja

adalah teknik pengumpulandata yang

dan

digunakan peneliti untuk mendapatkan

kinerja

Pegawai

Negeri

Konsep/Variabel-variabel

Sipil. tersebut

keterangan-keterangan

lisan

melalui

didefinisikan secara operasional sebagai

bercakap-cakap dan berhadapan muka

berikut :

dengan orang yang dapat memberikan

1. Kompetensi kerja didefinisikan sebagai kemampuan

dan

mendalam. Wawancara ini dilakukan

keterampilan/kecakapan yang dimiliki

secara tidak terstruktur terhadap para

oleh pegawai/aparatur yang relevan

informan kunci.

dengan

pengetahuan

keterangan pada si peneliti yang sifatnya

pekerjaan,

jabatannya.

tugas

apapun

Variabel/konsep

2. Observasi

(Observation).

Dalam

ini

observasi ini, peneliti terlibat dengan

beberapa

kegiatan sehari-hari orang yang sedang

indikator sebagai berikut: Kemampuan;

diamati atau yang digunakan sebagai

Kemampuan, Kemampuan pengalaman.

sumber data peneliti. Dengan observasi

2. Kinerja pegawai (performance) dapat

partisipasi ini, maka data yang diperoleh

didefinisikan sebagai tingkat pencapaian

akan lebih lengkap, tajam dan sampai

hasil (degree of accomplishment) atau

mengetahui pada tingkat makna dari

dengan kata lain hasil kerja yang dapat

setiap perilaku yang nampak.

dioperasionalkan

melalui

dicapai oleh seseorang atau sekelompok

3. Penelusuran Dokumentasi. Penelusuran

orang dalam suatu organisasi, sesuai

dokumen yaitu penelusuran data melalui

dengan wewenang dan tanggung jawab

dokumen-dokumen yang relevan dengan

masing-masing, dengan memperhatikan

masalah yang diteliti dan dikaji yang

aspek efektivitas, kualitas layanan serta

telah tersedia di Biro Umum dan

responsivitas dalam rangka upaya untuk

Keuangan Universitas Sam Ratulangi.

mencapai

tujuan

suatu

organisasi.

Variabel ini diamati dari beberapa indikator, yaitu : Efektivitas . Kualitas pelayanan,; Responsivitas,

E.

Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah teknik analisis

data kualitatif, seperti yang dikemukakan

organisasi sebab pegawai merupakan aset

oleh Miles dan Huberman (Sugiono,2008)

yang sangat penting dalam mencapai tujuan

yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam

organisasi

analisis kualitatif dilakukan secara interaktif

Notoatmodjo

dan berlangsung secara terus menerus sampai

bahwa pengembangan sumber daya manusia

tuntas,sehingga Aktivitas

datanya

atau

Reduksi

mengemukakan

adalah suatu proses perencanaan pendidikan,

langkah-langkah

dalam

pelatihan

(data

reduction).

dan

pengelolaan

tenaga

atau

pegawai untuk mencapai hasil yang optimal. Pengembangan

mewakili suatu inventasi

Mereduksi data berarti merangkum,

yang berorientasi ke masa depan dalam diri

memilih hal-hal pokok, memfokuskan

pegawai dan menekankan pada peningkatan

pada hal-hal penting, dicari tema dan

kemampuan melaksanakan tugas baru dimasa

polanya. Dengan demikian data yang

yang akan datang (Siagian, 2007:183). Salah

telah

satu

direduksi

akan

yang

mempermudah

memberikan

lebih

jelas

peneliti

dan

bentuk

berhubungan

pengembangan dengan

tersebut

peningkatan

untuk

kompetensi yaitu pengetahuan, keterampilan

melakukan

pengumpulan

data

dan sikap prilaku bagi pegawai di setiap unit

selanjutnya,

dan

bila

kerja.

mencari

diperlukan.

c)

(2003:4)

ditetapkan.

jenuh.

Data

gambaran

b)

telah

sudah

analisis data dimaksud yaitu sebagai berikut: a)

yang

Penyajian

Salah Data

(data

satu

bentuk

program

display).

pengembangan pegawai dilakukan melalui

Penyajian data ini dilakukan dalam

program pendidikan dan pelatihan. Menurut

bentuk uraian singkat atau dilakukan

Smith (2000:2) training is a planned process

penyajian data dengan teks yang

to modify attitude, knowledge, skill behavior

bersifat naratif.

through learning experience to achieve

Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

effective performance in activity or range of

(conclusion drawing and verification).

activities. Pelatihan adalah proses terencana

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif

untuk mengubah sikap/prilaku, pengetahuan

adalah merupakan temuan baru yang

dan keterampilan melalui pengalaman belajar

berupa deskripsi data gambaran suatu

untuk mencapai kinerja yang efektif dalam

obyek yang sebelumnya masih belum

sebuah kegiatan atau sejumlah kegiatan.

jelas sehingga setelah diteliti menjadi

Simanjuntak

(1985:58)

jelas.

dimaksudkan

untuk

pelatihan meningkatkan

keterampilan pegawai baik secara horizontal PEMBAHASAN Pengembangan sumber daya manusia merupakan unsur yang sangat penting dalam

maupun vertikal. Secara horizontal berarti memperluas keterampilan jenis pekerjaan

yang

diketahui,

sedangkan

vertikal

memperdalam satu bidang tertentu.

pada

Pendidikan dan pelatihan pegawai memberi

kontribusi

produktivitas,

pada

efektitas

tempat tugasnya.Penekanan pelatihan adalah peningkatan

efisiensi

dalam

melaksanakan tugas saat ini.

peningkatan

dan

kemampuan

Tanggung jawab pendidikan dan pelatihan

dalam

organisasi

berada

organisasi.Pendidikan dan pelatihan bagi

pada seluruh komponen organisasi pimpinan

pegawai harus diberikan secara berkala agar

organisasi memiliki tanggung jawab atas

setiap pegawai terpelihara kompetensinya

penyampaian-penyampaian kebijakan umum

untuk peningkatan kinerja organisasi. Oleh

dan

karena ini program pelatihan harus mendapat

dalam

perhatian melalui perencanaan kebutuhan

pelatihan,

diklat bagi setiap pegawai. Rivai (2009:213)

administrative terhadap pelaksanaan program

menyatakan

terfokus

pelatihan.

Bagian

usaha peningkatan kinerja pegawai melalui

personalia

pada

penyediaan pembelajaran keahlian-keahlian

dukungan

khusus atau membantu mereka mengoreksi

membantu manajemen lini dalam pelatihan

kelemahan – kelemahan dalam kinerja

dan pengembangan dengan menyediakan

mereka.Dalam pelatihan diberikan instruksi

sumber daya dalam program pelatihan.

pelatihan

biasanya

prosedur-prosedur

untuk mengembangkan keahlian yang dapat

yang

menerapkan

dibutuhkan

program-program

melakukan

pengendalian

kepegawaian intinya

staf.

atau

memberikan

Bagian

ini

Undang-Undang Nomor 5 Tahun

langsung terpakai pada pekerjaan. Melalui

2014

pelatihan dilakukan segenap upaya dalam

Negara

rangka meningkatkan kinerja pegawai pada

kompetensi pegawai melalui pendidikan dan

pekerjaaan

sekarang.

pelatihan. Pada Pasal 70 disebutkan bahwa

meningkatkan

setiap pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN)

yang

didudukinya

Pelatihan diarahkan untuk

tentang

Aparatur

Sipil

mengatur tentang pengembangan

kompetensi pegawai dalam melaksanakan

memiliki

tugas mereka saat ini secara lebih baik.

mengembangkan kompetensi.Pengembangan

pelatihan

dan

kesempatan

untuk

bukan

sekedar

kompetensi tersebut diantaranya melalui

menunjukkan

kepada

pendidikan dan pelatihan.Pada masa orientasi

seseorang bagaimana melakukan sebuah

atau percobaan Pegawai negeri Sipil, proses

tugas

mentransfer

pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk

pengetahuan sehingga

membangun integritas moral dan kejujuran,

peserta pelatihan menerima dan melakukan

semangat dan motivasi nasionalisme dan

latihan

kebangsaan,

mengatakan

tetapi

atau

efektif

hak

upaya

keterampilan dan

tersebut

pada

untuk

saat

melakukan

dan

karakter

kepribadian

bertanggung

jawab

yang

pekerjaannya. Pelatihan harus mempelajari

unggul

keterampilan atau teknik-teknik khusus yang

memperkuat

dapat didemonstrasikan dan diobservasi di

kompetensi bidang.Untuk mengembangan

profesionalisme

dan serta

kompetensi ASN setiap instansi pemerintah

Tabel Peranan Kompetensi Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai

wajib menyusun rencana pengembangan kompetensi dalam rencana kerja anggaran

Jawaba

tahunan dalam rangka pengembangan karir

n

khususnya

PNS.

PNS

Pengembangan

nantinya

karier

Frekuens

Presentas

i

i

Berperan

10

90.90 %

Kurang

1

9.10 %

-

-%

11

100 %

harus

mempertimbangkan kompetensi: - Kompetensi teknis yang diukur dari

Berperan

tingkat dan spesialisasi pendidikan,

Tidak

pelatihan

Berperan

teknis

fungsional

dan

pengalaman bekerja secara teknis.

Jumlah

- Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau

manajemen,

dan

Berdasarkan data di atas dapat

pengalaman

kepemimpinan. - Kompetensi social cultural yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan. Berdasarkan hasil penelitian di Biro Umum dan Keuangan Universitas Sam

dikatakan bahwa peranan kompetensi dalam setiap pekerjaan pegawai sangat berperan ini dibuktikan dengan data dari responden yang menyatakan berperan mencapai 10 responden atau 90.90 % kemudian yang menyatakan kurang berperan 1 responden atau 9.10 % sedangkan yang menyatakan tidak berperan 0 responden atau 0 %. Dari data hasil penelitian di atas

Ratulangi, kompetensi yang dimiliki oleh setiap pegawai masih sangat kurang sehingga kinerja pegawai tidak maksimal, hal ini disebabkan karena kurangnya keikutsertaan pegawai dalam setiap pelatihan, kurangnya kesempatan bagi pegawai untuk studi lanjut ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (S1, S2), sehingga dengan demikian sangat mempengaruhi peningkatan kinerja pada Biro Umum dan Keuangan Universitas Sam Ratulangi. Peranan komputer dapat dilihat dari table di bawah ini :

dapat

disimpulkan

bahwa

pegawai

administrasi dapat meningkatkan kinerja menyelesaikan

pekerjaannya

dengan

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan pelatihan,

hal

ini

pernyataan

responden

dibuktikan yang

dengan

mengatakan

tinggi dengan jumlah 10 responden atau 90.90 %. Kompetensi, pada dasarnya mampu membentuk kepribadian dan

menambah

pengetahuan seseorang untuk mengerjakan sesuatu dengan lebih cepat dan tepat. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin

tinggi tingkat kompetensi seseorang akan

PENUTUP

semakin

A. Kesimpulan

tinggi

pula

prestasi

dan

produktivitasnya (kinerjanya) di dalam tugas tertentu.

data

Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari

hasil

penelitian

Seiring dengan anggapan di atas,

dikemukakan sebagai berikut :

menunjukkan

1.

bahwa

hubungan

ini

dapat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

kompetensi dengan kinerja pegawai dalam

kompetensi kerja pada Biro Umum dan

pelaksanaan tugas-tugas administrasi, dalam

Keuangan Universitas Sam Ratulangi

arti meningkatkan prestasi kerja secara

masih

efisien dan efektif yang ditunjukkan pegawai

kurangnya kesempatan yang diberikan

dalam mengelola administrasi, khususnya

kepada

pada

pendidikan dan pelatihan.

Biro

Umum

dan

Keuangan

memperlihatkan kecenderungan yang cukup

2.

kurang

dikarenakan

pegawai

Kinerja pegawai

untuk

dengan

mengikuti

masih berada pada

kuat. Dengan kata lain, bahwa kompetensi

kategori “sedang” cenderung „rendah”.

cukup penting dalam meningkatkan kinerja

Artinya bahwa perlu adanya kebijakan

pegawai itu sendiri.

internal organisasi untuk meningkatkan

Beranjak dari data di atas, dapat dijelaskan lebih lanjut bahwa responden yang mempunyai

tingkat

3.

Kompetensi kerja dari aspek pendidikan

rendah

formal, nampaknya tidak terlalu penting

memperlihatkan perilaku penyelesaian tugas-

dalam mendorong peningkatan kinerja

tugas mereka mempunyai tingkat efisiensi

aparatur, sementara aspek pendidikan

dan efektivitas yang terkategori "rendah",

danlatihan

sementara bagi pegawai yang mempunyai

cukup besar memegang peranan penting

tingkat

dalam mendorong peningkatan kinerja

kompetensi

kompetensi

kinerja pegawai.

yang

relatif

tinggi

serta

pada

pengalaman

Biro

kerja

memperlihatkan perilaku penyelesaian tugas-

pegawai

Umum

dan

tugas mereka yang memiliki tingkat efisiensi

keuangan Universitas Sam Ratulangi.

dan efektivitas (kinerja) yang terkategori sedang. Kesimpulan ini memperlihatkan kecenderungan merupakan

bahwa satu-satunya

B. Saran-saran

kompetensi determinan

Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas,

maka

dipandang

perlu

peningkatan kinerja pegawai, apalagi proses

mengemukakan

pendidikan

formal

hanya

solusi

merupakan

suatu

dalam

penelitian ini, antara lain sebagai berikut:

yang

dilalui

persyaratan

menduduki jabatan tertentu.

1.

atau

beberapa

untuk

pemecahan

saran

sebagai

masalah

dalam

Untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam

melaksanakan

tugas-tugas

administrasi, maka perlu dilakukan

upaya-upaya untuk lebih konkrit untuk meningkatkan pegawai

kompetensi

melalui

kerja

kegiatan-kegiatan

pelatihan, baik pelatihan penjenjangan,

2.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2005.

pelatihan fungsional, maupun pelatihan

Evaluasi

teknis.

Aditama. Bandung.

Selain kegiatan pelatihan, perlu pula didorong para pegawaiyang memiliki kesempatan untuk memperluas ilmu pengetahuan melalui pemberian izin belajar bagi pegawai yang berminat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

3.

Moeheriono, (2009) :Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi, Surabaya, Ghalia Indonesia Sriwidodo dan Agus Budhi, 2010

Melihat

kompetensi

Kinerja

SDM.

Refika

Prawirosentono (1992 : Ilmu Manajemen Umum. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution, 2001). : Isu-Isu Strategis Pengembangan Sumber Daya Manusia,- ... Nasution, M. N., (2001), Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality ... (Sugiyono, 2008 : Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.

membutuhkan

suatu pengetahuan dan ketrampilan

Notoatmodjo (2003 : Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka. Cipta. Jakarta.

serta motivasi maka diharapkan kepada pimpinan

agar

supaya

diberikan

kesempatan yang merata bagi setiap pegawai dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan. Hal ini dimaksudkan supaya

setiap

pegawai

dapat

mendapatkan pendidikan dan pelatihan.

DAFTAR PUSTAKA

Spencer (1993),: At Work Compete4nce Models For Superior Performance. New York : John Wilky & Sons, Inc Gibson (1999;23 : Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses, Jakarta, Inter Aksara.

Siagian, 2007 : , Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama,. Cetakan Keempatbelas ... Smith (2000 : Principles and Standards for School Mathematics. Reston,VA: NCTM. Simanjuntak (1985 : Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Lembaga. Rivai (2009 : . Manajemen Sumber Daya Manusia untuk. Perusahaan. Jakarta: Rajagrafindo Persada. Priyatno ... Scannnel (1993 : Pengembangan Sumber Daya Manusia.