PENYAKIT PADA AYAM

Download lemak tubuh, jantung dan paru2. 1. Sulfaquinoxalin. 0,04% minum. 2. CTC,OTC 50 mg/kg.bb. oral/ injeksi. 3. Amoxycillin 0,02. % air minum. 4...

0 downloads 513 Views 1MB Size
Oleh : Dewa Ketut Meles Wurlina

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA, 2010

PENYAKIT PADA AYAM Dewa Ketut Meles & Wurlina

I. PENYAKIT BAKTERI 1. 2. 3. 4. 5.

CRD (Cronic Respiratory Disease) SNOT (CORYZA) FOWL CHOLERA (KOLERA AYAM) COLIBASILOSIS (AIRSACULITIS, COLIENTERITIS, SALPINGITIS) PULORUM (BERAK KAPUR)

II. PENYAKIT VIRUS 1. AVIAN INFLUENZA ( FOWL PLAQUE= FLU BURUNG) 2. ND (Newcastle Disease) = Tetelo = Sampar ayam= Gerubug 3. IBD (Infectious Bursal Disease) = Gumboro. 4. ILT (Infectious Laryngo Tracheitis) 5. IB (Infetious Bronchitis) 6. MAREK 7. FOWL POX (Cacar Ayam) 8. LL (Limphoid Leukosis) =Big Lever Disease 9. EDS (Egg Drop Syndrom) 10. SHS (Swollen Head Syndrome) III. PENYAKIT PROTOZOA 1. COCCIDIOSIS (BERAK DARAH)

IV. PENYAKIT CACING 1. ASCARIDIASIS 2. CACING PITA 3. CACING MATA V. PENYAKIT JAMUR 1. ASPERGILOSIS (Pneumomycosis, Brooder pneumoni) 2. CROP MYCOSIS (Candidiasis, Moniliasis). 3. FAVUS (White Comb = Jengger Putih).

POST MORTEM DIAGNOSIS IN THE FOWL PENYAKIT BAKTERI Name of Diseases

Etiology

Patognomonic Sign Tidak spesifik

Patologic Lesion Spesific Kantong udara menebal, kadang2 mengeju. Hati diselaputi seperti lilin

1. CRD (Cronic Respiratory Disease)

Mycoplasma gallisepticum

2. SNOT (CORYZA)

Haemophillus galinarum

Tidak spesifik

Sinusitis (ptechiae pada sinus) dilapisi cairan kental sampai berkeju.

3.FOWL CHOLERA (KOLERA AYAM)

Pateurella multosida

Tidak spesifik

Hati bengkak garis2 kuning, mudah hancur. Ptechie pada lemak tubuh, jantung dan paru2

Dewa Ketut Meles & Wurlina LPPM Unair 2010

Therapeutics

Privention

1. Quinolon derv. 10 mg/kg. bb. per-oral. 2. Tetracyclin derv. 50 mg/kg. bb. per-oral/ injeksi. 3. Macrolid derv. 0,2-0,3 gram/lt. 1. Aminoglikosida Injek : 100 mg/ kg.bb 2. Tribrisen 0,04% air minum. 3. Quinolon derv. 10 mg/kg.bb oral 4. Amoxycillin 0,02% airminum 1. Sulfaquinoxalin 0,04% minum. 2. CTC,OTC 50 mg/kg.bb. oral/ injeksi. 3. Amoxycillin 0,02 % air minum. 4. Furazolidon 0,04 % air minum.

1. Biosecurity 2. DOC masuk beri antibiotika 3 hari 3. Hindari bau gas metan kandang 4. Kapasitas kandang diperhatikan. 1. Biosecurity 2. Carying capasity 3. Karantina yang sakit 4. Endemis lakukan vaksinasi I umur 8 mg, diulang umur 12 mg, 0,5 ml/sc. 1. Sanitasi kandang dan lingkungan 2. Vaksinasi ada tapi kurang efektif I umur 810 mg diulang 45 mg kemudian.

Name of Diseases 4. COLIBASILOSIS (AIRSACULITIS, COLIENTERITIS, SALPINGITIS)

5. PULORUM (BERAK KAPUR)

Etiology Escheria coli

Salmonella pulorum

Patognomonic Sign Tidak spesifik

Tidak spesifik

Patologic Lesion Spesific Usus berisi kotoran berlendir, radang, ptechie. Coliseptichemia :hati diselaputi lendir menebal, berkeju. DOC omfalitis Uterus berkeju Benjol2 putih pada hati, Kuning telur menger As seperti dimasak.

Therapeutics

Privention

1. Flumequin 0,04% 2.Quinolon 10 mg/ kg. bb. oral/injeksi 3. Amoxicylin 0,02%

1. Tribrisen 0,04% 2. Streptomycin injek. 100 mg/bb 3. Doxycyclin 25 mg/kg.bb oral 4. Qoinolon 10 mg

1. DOC masuk cegah antibiotika. 2. Sanitasi kandang dan lingk. 3. Seleksi DOC omfalitis. 1. Breeding Farm bebas pulorum. 2. Sanitasi kandang & lingk. 3. DOC masuk beri Antibiotika 5 hr.

Therapeutics

Prevention

4. Cloramfenicol 25

PENYAKIT VIRUS Name of Diseases

Etiology

1. AVIAN INFLUENZA ( FOWL PLAQUE= FLU BURUNG)

Orthomyxovirus Type A ( virus RNA)

Dewa Ketut Meles & Wurlina LPPM Unair 2010

Patognomonik Sign Congestive-hemorha gic pada kulit tungkai dan telapak kaki dengan mortalitas tinggi dan sifatnya akut. (DD penyakit ND, IBD, SHS, SNOT, Fowl Cholera akut & CRD).

Patologic Lesion Spesific Tidak spesifik, Kepala bengkak seperti SHS, SNOT. Jengger &vial kebiru an seperti Kolera. Perdarahan pada proventriculus spt. ND & IBD. Eksudat mengeju pada perito nium CRD cmplex

Kurang ekonomis, terlalu mahal Obat anti viral yaitu ASIKLOVIR, OSELTAMIFIR, GANGSICLOVIR, RIMANTADIN, AMANTADIN, RITRODIN, INTERFERON

1. Isolasi daerah endemis, 2. Biosecurity menggunakan fenol,kresol, formalin, Iodin, BKC. 3. Program vaksinasi I umur 35 hr 0,2 ml i.m/sc diulang umur 105 hari 0,5 ml.

Name Of Diseases

Etiology

Patognomonic Sign Tortcolis dengan mortalitas tinggi pada type Velogenik.

Patologic Lesion Spesific Necrosis hemorhagic pada perbatasan proventriculus dan ventriculus. Necrosis juga diCaecal tonsil. Kropeng2 pada usus halus.

2. ND (Newcastle Disease) = Tetelo = Sampar ayam= Gerubug

Penyebab Paramyxo virus

3. IBD (Infectious Bursal Disease) = Gumboro.

REO virus (RNA virus)

Tidak spesifik Menyerang umur ayam muda, setelah 3 minggu dengan morbiditas dan mortalitas sangat tinggi. Sedangkan pada Ayam dewasa lebih dari 18 minggu jarang terjadi penularan

Bursa fabricius  bengkak, kemerahan, ptechie. Bercak2 darah di musculus didaerah paha dan dada. Necrosis hemorhagic pada proventricu lus (DD dengan ND dan AI ).

4. ILT (Infectious Laryngo Tracheitis)

Herpes virus

Tidak spesifik, Menyerang ayam petelur umur mulai masa produksi (18 minggu) sampai umur tua (54 minggu). Kadang Batuk berdarah.

Larynx dan pangkal trachea ptechie yang di tutup exudat kental, nampak seperti keju menutup pangkal trachea dan berdarah

Dewa Ketut Meles & Wurlina LPPM Unair 2010

Therapeutics

Prevention

Belum ada obat spesifik. Lakukan Revaksinasi bagi ayam yang sehat. Pemberian antibiotika broad spectrum untuk mencegah infeksi skunder & multivitamin. Belum ada obat spesifik. Penggunaan Antibio tika broad spectrum untuk mencegah infecsi sekunder. Penambahan multivi tamin untuk meningkatkan daya tahan. Melakukan revaksinasi hanya untung2an. Belum ada obat spesifik. Penangan = penyakit virus yang lainnya.

1. Lakukan Bioscu rity dengan anti septik/desinfekt. 2. Lakukan vaksina si secara teratur I umur 4 hari, II umur 3 mg, kemudian tiap 8 mg sekali. Lakukan vaksinasi secara teratur pada umur 12-14 hari, di ulang pada umur 2124 hari melalui air minum. Bila menggunakan vaksin in aktif gunakan pada vaksinasi ke2 dengan injeksi Sc/ im. 1. Program vaksinasi pada umur 4 minggu dengan tetes mata. 2. Sanitasi ketat 3. Ayam sembuh sebaiknya di jual atau di potong.

Name Of Diseases

Etiology

Patognomonic Sign Bentuk kulit telur yang dihasilkan abnormal

Patologic Lesion Spesific Pada bronchus tertutup lendir seperti keju. Ginjal membengkan banyak berisi asam urat (DD dengan IBD).

Bintik2 putih-kekuningan dan asimetris pd saraf ischiadicus. Tumor pada hati,cor, paru,ren,proventricul Bentuk Difterik:Selaput tebal berkeju pada pharing dan pangkal laring. Hati besar 2-3 x normal, penuh tumor warna putih (DD MAREK. Ayam sehat2 saja. Indung telur Congestive pembuluh darah. Penumpukan exudat didaerah periorbital, sering bersamaan E. Coli.

5. IB (Infetious Bronchitis)

Corona virus

6. MAREK

Virus Herpes

Bentuk saraf : Kaki lumpuh satukedepan satu kebelakang. Ke pala ber-putar2

7. FOWL POX (Cacar ayam)

Pox virus

Bentuk kulit : Kropeng pd jengger, vial, mata.

8. LL (Limphoid Leukosis) =Big Lever Disease

Virus sarcoma

Ayam kurus tapi perut buncit.

9. EDS (Egg Drop Syndrom)

Adeno virus

10. SHS (Swollen Head Syndrome)

Paramyxovirus

Telur muda 25-50% total produksi. Menyerang ayam pd puncak produksi. Kepala bengkak di daerah Periorbital DD SNOT, CRD, AI, IB, ND.

Dewa Ketut Meles & Wurlina LPPM Unair 2010

Therapeutics

Prevention

Terapi seperti penyakit virus yang lainnya.

1. Program vaksi nasi pada umur 1-2 minggu, me lalui air minum atau tetes mulut. Bisa bersamaan dengan ND. 2. Bioscurity.

Belum ada obat

Vaksinasi pada DOC (biasanya dilakukan oleh Breding Farm). Sanitasi dan Biosecurity. Vaksinasi daerah endemis : Pox Vac. Umur 10 mg diulang 4-6 mg/lipatan sayap Isolasi ayam sakit Gunakan DOC yang bebas LL. Sanitasi & Biosecurity. Lakukan vaksinasi umur 2 mg jelang bertelur. 0,5 ml sc/ im. Sanitasi &Biosty. Klorinasi air minum Ventilasi di buka Sanitasi&Biosecurity

Kropeng olesi Iodium Tincture

Belum ada obat

Belum ada obat. Pemberian multivitamin dan nilai gizi pakan. Belum ada obat.

PENYAKIT PROTOZOA Name Of Diseases 1. COCCIDIOSIS (BERAK DARAH)

Etiology Eimeria tenella, necatric, maxima, Brunetti,Acervulina.

Patognomonic Sign Berak darah

Patologic Lesion Spesific Kotoran bercampur darah dalam usus yang terinfeksi.

Patognomonic Sign Menemukan cacing/ telur dalam kotoran/ ketek e moto.

Patologic Lesion Spesific Tak spesifik

Patognomonic Sign  Tidak spesifik

Patologic Lesion Spesific Benjol2 kecil pada paru2 warna putih DD dengan MAREK.

 Crop (Betukan) penuh berisi pakan tak tersalurkan ke proventriculus-usus.  Jengger. Vial keputihan, biasanya setelah di adu.

 Crop penuk berisi pakan tak tersalurkan.

Therapeutics

Prevention

Amprolium, Diaveridin,Sulfaquinoxalin, Decoquinat dll.

Pakan starter campur Coccidiostat, Sanitasi&Biosecurty.

Therapeutics

Prevention

PENYAKIT CACING Name Of Diseases 1. ASCARIDIASIS 2. CACING PITA 3. CACING MATA

Etiology  Ascaridia galli  Reilitina sp.  Filaria

Piperazin 15 mg/kg. Mebendazol11mg/kg Levamisol 10 mg/kg.

Pemberian obat cacing tiap 2 bl./1x Sebelum vaksinasi.

PENYAKIT JAMUR Name Of Diseases

Etiology

1. ASPERGILOSIS (Pneumomycosis, Brooder pneumoni)

 Aspergilus fumiga tus.

2.CROP MYCOSIS (Candidiasis, Moniliasis).

 Candida albicans

3. FAVUS (White Comb = Jengger Putih).

 Trichophyton meg Nini

Dewa Ketut Meles & Wurlina LPPM Unair 2010

 tak spesifik

Therapeutics Mycostatin 200 gram /ton pakan. Cuprisulfat 0,05% air minum 5-7 hari. Mycostatin 200 gram /ton pakan,  Gosok dengan Iodium Tincture.

Prevention Pakan harus press Hindari simpan pakan terlalu lama (max. 2 minggu).  Jangan menggunakan pakan berjamur.  Ayam aduan sering di rawat.

PROGRAM PENCEGAHAN PENYAKIT PADA AYAM

Umur (Hari) 4 7-14 10 21 28 42 56 65 70 112 119 125

Pencegahan (Vaksin) Vaksin ND aktif I Vaksin Gumboro I Vaksin Flu Burung I Vaksin aktif ND II Vaksin Gumboro II Vaksin Coryza I Vaksin ND aktif III Vaksin Flu Burung II Vaksin Cacar I Vaksin ND aktif atau Vaksin ND inaktif Vaksin Flu Burung III Vaksin Coryza II

Cara Pemberian Tetes mata/ tetes hidung Tetes mulut/ air minum Suntik 0,2 ml Air minum/ suntik Air minum Suntik 0,5 ml Air minum/suntik Suntik 0,5 ml Tusuk sayap Air minum Suntik 0,5 ml Suntik 0,5 ml Suntik 0,5 ml

Catatan : 1. Vaksinasi ND in aktif atau ND aktif diulang setiap 2-3 bulan sekali dengan cara suntikan/ air minum 2. Ayam umur 20 –22 bulan diafkir.