PENYALAHGUNAAN ALKOHOL DI KALANGAN REMAJA ( STUDI

Download 16 Ags 2016 ... alkohol di kalangan remaja jalan kijang lama, Sehingga penulis tertarik ... dalam tentang penyebab terjadinya penyalahgunaa...

2 downloads 665 Views 426KB Size
PENYALAHGUNAAN ALKOHOL DI KALANGAN REMAJA ( Studi Tentang Penyebab Penyalahgunaan Alkohol di kalangan Remaja Jalan Kijang Lama )

NASKAH PUBLIKASI

Oleh

DAVID KING NABABAN NIM: 090569201035

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang disebut dibawah ini: Nama

: DAVID KING NABABAN

NIM

: 090569201035

Jurusan/Prodi : SOSIOLOGI

Alamat

: Jalan DI Panjaitan Gang Putri Balkis 2 Km.7

Nomor TELP : 0822 8378 3298

Email

: [email protected]

Judul Naskah : PENYALAHGUNAAN ALKOHOL DI KALANGAN REMAJA ( Studi Tentang Penyebab Penyalahgunaan Alkohol di kalangan Remaja Jalan Kijang Lama ) Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan. Tanjungpinang, 16 Agustus 2016 Yang menyatakan, Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Suryaningsih, M.Si NIDN. 1016076901

Marisa Elsera, S.Sos, M.Si NIDN. 0019108701

1

PENYALAHGUNAAN ALKOHOL DI KALANGAN REMAJA ( Studi Tentang Penyebab Penyalahgunaan Alkohol di kalangan Remaja Jalan Kijang Lama ) David King Nababan Suryaningsih, M.Si Marisa Elsera, S.Sos, M.Si

ABSTRAK Penelitian ini penulis lakukan dengan latar belakang temuan maraknya penyalahgunaan alkohol di kalangan remaja jalan kijang lama, Sehingga penulis tertarik untuk megetahui lebih dalam tentang penyebab terjadinya penyalahgunaan alkohol di kalangan remaja jalan kijang lama sebagai bagian dari keilmuan bidang sosiologi. Adapun tujuan penulis mengangkat permasalahan ini sebagai judul skripsi penulis adalah untuk mengetahui penyebab penyalahgunaan alkohol di kalangan remaja jalan kijang lama. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan wawancara, Observasi, dan dekomentasi sebagai teknik pengumpulan data yang di terapkan pada sampel remaja jalan kijang lama yang berusia 16-18 tahun, kemudian data penelitian di analisis dengan cara reduksi data, display data serta verifikasi data dan penegasan kesimpulan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan lingkungan sekolah merupakan faktor dominan penyebab penyalahgunaan alkohol di kalangan remaja jalan kijang lama.

Kata kunci : Penyalahgunaan minuman beralkohol

2

PENYALAHGUNAAN ALKOHOL DI KALANGAN REMAJA ( Studi Tentang Penyebab Penyalahgunaan Alkohol di kalangan Remaja Jalan Kijang Lama ) David King Nababan Suryaningsih, M.Si Marisa Elsera, S.Sos, M.Si

ABSTRACT This study author do with the background of the findings rampant alcohol abuse among teenagers on Kijang Lama Street, so author interested in finding more about the causes of alcohol abuse among teens on Kijang Lama Street as a part of the scientific field of sociology. The purpose to raise the issue as the title of the essay is to find out about the cause of alcohol abuse among teens Kijang Lama Street. This study uses descriptive qualitative research methods as for data analysis techniques using interviews, observations, and documentations that were applied to the research samples of Kijang Lama Street teenagers that aged around 16-18 years old, and then the research data analyzed by using data reduction, data displays and also data verification and conclusion affirmation. The results of this study should explained that the family, neighborhood, and the school environment is a dominant factor in the cause of alcohol abuses amongst the teenagers on Kijang Lama Street.

Keywords: The abuses of alcoholic beverages

3

PENDAHULUAN

banyak dari yang tampak. Hal ini berarti bahwa

A. Latar Belakang

kondisi penyalahgunaan minuman keras pada

Persoalan kenakalan remaja di negara kita

remaja sudah berada pada taraf yang sangat

beberapa tahun belakangan ini telah memasuki titik

mengkhawatirkan (Apriansyah, 2008).

kritis. Selain frekuensi dan intensitasnya terus

Minuman beralkohol merupakan zat psikoaktif

meningkat, kenakalan remaja saat ini sudah

yang bersifat adiksi atau adiktif. Zatpsikoaktif

mengarah pada perbuatan yang melanggar norma,

adalah golongan zat yang bekerja secara selektif,

hukum, dan agama. Masalah kenakalan remaja

terutama pada otak, sehingga dapat menimbulkan

tumbuh, berkembang dan membawa akibat-akibat

perubahan pada perilaku, emosi, kognitif, persepsi

tersendiri sepanjang masa yang sulit untuk dicari

dan kesadaran seseorang dan lain-lain. Sedangkan

ujung pangkalnya. Betapa sekarang ini kita sering

adiksi atau adiktif adalah suatu bahan atau zat yang

dikejutkan oleh berita-berita kenakalan remaja

apabila digunakan dapat menimbulkan kecanduan

melalui media massa, cetak maupun elektronik

atau ketergantungan (Apriansyah, 2008).

yang sudah kelewat batas. Banyak remaja yang

Penyalahgunaan minuman beralkohol saat ini

memiliki kebiasaan buruk seperti merokok, minum-

merupakan permasalahan yang cukup berkembang

minuman keras, berjudi,

di dunia remaja, yang akibatnya dirasakan dalam

berkelahi,

membuat

keonaran, merusak serta melakukan seks bebas dan

bentuk

mengkonsumsi narkoba.

munculnya geng-geng anak muda, perbuatan

Indraprasti

dan

Rachmawati

(2008)

adalah

remaja.

minuman

Minuman beralkohol adalah cairan bening

beralkohol. Hawari (2007) menyatakan bahwa

yang mudah menguap dan mudah bergerak,

mabuk-mabukan sebagai perilaku menyimpang

memiliki bau khas, rasa panas, mudah terbakar

yang

kepribadian

dengan memberikan nyala api berwarna biru dan

antisosial atau gangguan tingkah laku pada remaja.

tidak berasap. Dalam minuman keras, alkohol

Hal ini disebabkan karena anggapan dan cara

merupakan bahan utama dengan kadar yang

pandang remaja yang longgar tentang suatu bentuk

bermacam-macam, misalnya : whisky, brendi, bir,

kenakalan akan

dan juga anggur dalam minuman tradisional.

merupakan

penyalahgunaan

perkelahian,

asusila, dan maraknya premanisme pada kalangan

mengemukakan bahwa salah satu bentuk kenakalan remaja

kenakalan-kenakalan,

gambaran

membuat

dari

mereka

cenderung

melakukan kenakalan yang salah satunya adalah

(Wresniwirro,

1995).Wresniwirro

penyalahgunaan minuman keras.

menjelaskan bahwa

alkohol dalam

(1995) minuman

Temuan di atas ini belum termasuk banyaknya

keras, mengandung suatu zat tertentu yaitu yang

temuan-temuan yang lain. Perkembangan remaja

kadar etanolnya lebih dari 1-55%, bila dikonsumsi

saat ini dalam menyikapi berbagai masalah, sangat

secara berlebihan (>100 mg/dl), dapat membuat

memungkinkan jumlah yang sebenarnya jauh lebih

alam perasaan seseorang menjadi berubah, orang

besar, di mana umumnya penggunaan narkoba atau

menjadi mudah tersinggung dan perhatian terhadap

minuman keras oleh remaja dilakukan sembunyi-

lingkungan terganggu, juga dapat berakibat dapat

sembunyi.

pada

mengalami gangguan koordinasi motorik, dan

fenomena gunung es, di mana hanya sedikit

dapat menimbulkan kerusakan permanen pada

fenomena yang tampak dan dapat diamati di

jaringan otak. Orang yang mengalami gangguan

permukaan, namun sesungguhnya terjadi lebih

kendali koordinasi motorik, dapat berbuat apa saja

Pendapat

ini

mendasarkan

4

tanpa sadar.

psikologisnya. Perubahan-perubahan yang terjadi

Dampak

penyalagunaan

alkohol

dengan

sebagai bentuk perkembangan remaja, baik berupa

kriminalitas dalam 4 cara, yaitu: (1) efek langsung

fisik maupun psikologis seringkali menimbulkan

alkohol dapat mencetuskan tindak kriminal dengan

masalah bagi diri remaja. Remaja dalam proses

mengubah kesadaran seseorang sehingga seseorang

perkembangannya biasanya menghadapi masalah

bertingkah laku tidak seperti biasanya, (2) tindak

sosial dan biologis.

kriminal dapat dijumpai pada upaya ilegal untuk

Masa remaja adalah masa pergolakan yang

mendapatkan minuman beralkohol, (3) minum

penuh dengan konflik dan suasana hati. Sejalan

alkohol dan mabuk sendiri diasosiasikan sebagai

dengan hal ini, Sa’bah (dalam Prasetyo, 2006)

perilaku kriminal, dan (4) dampak konsumsi

mengatakan

berlebihan dalam jangka lama berhubungan secara

kehidupan individu menjadi pemicu individu untuk

tidak

langsung

menurunnya

dengan

kemampun

bahwa

meningkatnya

tekanan

kejahatan

akibat

melakukan perilaku minum minuman keras sebagai

seseorang

untuk

salah satu pelarian. Hanya dengan cara inilah hidup

melaksanakan tugas sehingga ia mulai menjadi

individu

pribadi yang lebih permisif terhadap tindakan

membahagiakan. Era sekarang banyak tempat-

melanggar hukum.

tempat hiburan, sebut saja diskotik atau club-club

Istilah kriminalitas secara harfiah berasal dari

malam.

kata “crime” yang artinya kejahatan atau penjahat,

Remaja

pengertian

kriminalitas

yang

lebih

mempunyai

kebiasaan

yang

mengkonsumsi minuman tersebut dirinya dapat

mendorong adanya sanksi pidana, melakukan

melupakan permasalahan yang dihadapi untuk

perbuatan

mencuri,

sementara waktu. Setelah dirinya tidak lagi berada

menodong, merampok, hingga membunuh. Pelaku

dalam pengaruh alkohol maka permasalahan yang

kriminalitas lebih menyukai alkohol dibandingkan

dihadapi kembali timbul dan usaha yang dilakukan

zat adiktif lain, dengan alasan kebutuhan untuk

untuk melupakan permasalahan tersebut adalah

meningkatkan keberanian, kepercayaan diri, agresi,

dengan kembali mengkonsumsi minuman keras dan

belas kasihan, rasa sakit, keberanian menghadapi

hal tersebut kembali berulang-ulang sehingga

masyarakat

muncul rasa kecanduan.

mengancam,

dan

memeras,

lain-lain.

Cara

melakukan

kriminalitasnya adalah dengan memeras, mencopet, menodong,

dan tidak

merasa

minum

minuman

suatu

ini

kebiasaan

dan

suatu

terhadap

keras

bermakna

adalah

pelanggaran

lain

terasa

bahwa

dengan

Berkenaan dengan teori ataupun penyebab

jarang dikombinasikan

remaja

melakukan

perilaku

mengkonsumsi

dengan mengancam, melukai korban, memperkosa,

minuman beralkohol di atas, sungguh tragis

sampai membunuh. Mereka juga dengan sengaja

memang bila melihat dan mendengar para remaja

menakutkan korbannya dengan minum-minum atau

yang dianggap sebagai agen perubahan, harus

cara khas lain (Widiyanti, 2007).

mengenal

Perkembangan remaja mempunyai arti yang sangat

khusus,

namun

masa

remaja

dan

menyalahgunakan

minuman

beralkohl. Padahal pada kenyataannya perilaku

juga

remaja

pengguna

rangkaian proses perkembangan seorang manusia.

menyimpang dari moral, melanggar norma-norma

Pada masa tersebut, seorang remaja belum mampu

sosial dan norma-norma agama. Sejalan dengan hal

untuk

inilah

fisik

maupun

5

seharusnya

perilaku

kegiatan

ini

merupakan

fungsi

bentuk

beralkohol

mempunyai tempat yang tidak jelas di dalam

mengendalikan

sebagai

minuman

yang

mengkonsumsi

minuman beralkohol tidak dilakukan oleh para

mendapatkan hiburan. Diantara kita ada yang

remaja, Tapi mengapa banyak remaja yang

bersenang-senang sebagaimana semestinya seperti

melakukan

pergi berlibur dengan keluarga atau dengan teman-

perilaku

mengkonsumsi

minuman

beralkohol.

teman, jalan-jalan ke tempat hiburan dengan

Perilaku adalah respons individu terhadap

teman-teman, berbelanja, menonton bioskop, dan

suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat

lain-lain. Namun ada sebagian dari kita yang

diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi

mendapatkan kesenangan dengan cara yang tidak

dan tujuan baik disadari maupun tidak, Perilaku

semestinya seperti pergi ke diskotik setiap malam,

merupakan kumpulan berbagai faktor yang saling

bermabuk-mabukan dengan alkohol, dan ada yang

berinteraksi. Sering tidak disadari bahwa interaksi

sampai menggunakan macam-macam jenis narkoba

tersebut sangat komplek ssehingga kadang-kadang

untuk menggarap kesenangan. Di lain sisi narkoba,

kita tidak sempat memikirkan penyebab seseorang

alkohol, dan rokok juga digunakan oleh kalangan

menerapkan perilaku tertentu sangat penting untuk

remaja sebagai tempat pelarian masalah. Dengan

dapat menelaah alasan dibalik perilaku yang

menggunakan barang-barang tersebut pengguna

dimiliki

dapat merasakan kesenangan dan melupakan

individu,

sebelum

individu

tersebut

mampu mengubah perilaku tersebut (Notoatmodjo,

masalah mereka.

2010).

Hal-hal

Masalah minuman beralkohol dan pemabuk

dilakukan

negatif

oleh

tersebut

tidaklah

hanya

orang-orang

dewasa,

tetapi

pada kebanyakan masyarakat umumnya tidak

kalangan remaja sekarang ini bahkan lebih banyak

berkisar pada apakah minuman beralkohol boleh

yang

atau di larang dipergunakan. Persoalan pokoknya

Sebagaimana penulis amati di kalangan remaja

adalah siapa yang boleh menggunakannya, di

Jalan Kijang Lama terdapat banyak remaja yang

mana,

yang

mengkonsumsi minuman beralkohol serta selama

bagaimana, akibatnya orang awam berpendapat

penulis melakukan pengamatan Penyalahgunaan

bahwa minuman beralkohol merupakan suatu

Alkohol di Kalangan Remaja Jalan Kijang Lama

stimulant. Sedangkan stimulant itu sendiri adalah

penulis tidak melihat adanya perubahan pada

meningkatkan keaktifan susuanan syaraf pusat

kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol

sehingga

meningkatkan

dimana perilaku ini sudah menjadi rutinitas sehari-

kemampuan fisik seseorang, padahal sesungguhnya

hari, Selain itu penulis juga tidak melihat adanya

minuman

racun

kontrol dari masyarakat sekitar, sehingga hal ini

protoplasmik yang mempunyai efek depresan pada

menimbulkan rasa perihatin tehadap masa depan

sistem saraf. Akibatnya, seorang pemabuk semakin

generasi muda Indonesia

bilamana,

dan

merangsang

beralkohol

dalam

dan

kondisi

merupakan

kurang kemampuannya untuk mengendalikan diri,

mengkomsumsi

hal-hal

tersebut,

Generasi muda adalah tulang punggung

baik secara fisik, psikologis maupun sosial namun

bangsa

perlu di catat bahwa ketergantungan pada minuman

kemajuan suatu bangsa kearah yang lebih baik.

keras merupakan suatu proses tersendiri, yang

Remaja seharusnya mengisi waktu mereka dengan

memakai waktu. (Soekanto, 1988:418).

hal-hal yang positif dan mengukir prestasi. Jika

Pada zaman sekarang ini segala sesuatu sudah

dan

diharapkan

kalangan remaja sekarang

dapat

ini

meneruskan

lebih banyak

maju dan berkembang. segala sesuatu tersebut

menggunakan waktu mereka dengan bersenang-

termasuk dunia hiburan dan bagaimana cara

senang dan mengkomsumsi barang-barang tersebut,

6

ketika mereka beranjak dewasa hal tersebut akan

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

mereka bawa dan hal tersebut hanya akan

a.

Sebagai suatu karya ilmiah maka hasil

menambah populasi penggunaan narkoba, alkohol,

penelitian

dan perokok di suatu negara dan akan hanya

memberi

membuat bangsa di suatu negara mengalami

perkembangan

kemunduran.

pada

Dalam mempersiapkan generasi muda ke arah

ini

kontribusi

masyarakat

masyarakat

disekitarnya.

penggunaan

barang-barang

dari

budaya

Maka

dari

tersebut

dan

b.

itu,

pengetahuan

agar

beralkohol.

dapat

memiliki

tentang

perilaku menyimpang yang ada dalam masyarakat

negara

bagi

Untuk menambah dan memperluas

dihentikan bahkan diberantas sehabis-habisnya, suatu

maupun

minuman

wawasan

haruslah

pengetahuan

penyalahgunaan

beralkohol.

positif

bagi

umumnya

masyarakat dan budaya agar generasi muda dapat

luas

dapat

pada

tentang

hal-hal

ilmu

khususnya

yang lebih baik, diperlukan juga kematangan

menggarap

diharapkan

keadaan

masyarakat dan budaya yang matang dan dapat

c.

Untuk

tentang

menambah

minuman

pengetahuan

membuat kemajuan ke arah yang lebih baik.

mahasiswa lain serta sebagai acuan

Kemunduran dalam suatu negara dapat disebabkan

untuk penelitian berikutnya.

oleh dua hal, yaitu bencana alam dan bencana

D. Konsep Operasional

moral.

Untuk memperoleh hasil penelitian yang optimal di

Berdasarkan kenyataan tersebut, peneliti ingin

butuhkan konsep operasional sebagai dasar dalam

mengetahui serta mengkaji lebih dalam tentang

menyusun pedoman wawancara serta menetapkan

perilaku penggunaan minuman keras di kalangan

fokus permasalahan, yang dalam hal ini adalah

anak muda dengan judul Penyebab Penyalahgunaan

penyalahgunaan minuman beralkohol di kalangan

Alkohol di Kalangan Remaja Jalan Kijang Lama

remaja jalan kijang lama.

Kota Tanjungpinang.

Dengan demikian dapat penulis sampaikan bahwa

B. Perumusan Masalah

yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

Atas dasar latar belakang masalah tersebut di atas,

remaja, dimana remaja adalah seseorang yang

maka saya dapat merumuskan masalah sebagai

berusia mulai dari 16 sampai 18 tahun dalam masa

berikut :

transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa

Mengapa Terjadi Penyalahgunaan Minuman

yang di tandai dengan perubahan biologis, kognitif,

Beralkohol Di Kalangan Remaja Jalan Kijang

dan sosial. Dalam penelitian ini remaja adalah

Lama Kota Tanjungpinang ?

seseorang yang masih dalam masa pendidikan yaitu

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

berstatus pelajar.

1.

2.

Tujuan Penelitian

Dengan demikian dapat di ketahui variabel pada

Tujuan penelitian yang saya lakukan ini

penelitian ini adalah penyalahgunaan minuman

adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui

beralkohol.

mengapa terjadi penyalahgunaan minuman

Dimana penyalahgunaan minuman berlakohol

beralkohol di kalangan remaja jalan kijang

adalah keadaan atau kondisi seseorang yang

lama.

mengkonsumsi

Manfaat Penelitian

berlebihan

7

yang

minuman dapat

beralkohol membuat

secara

kesadaran

seseorang

menjadi

berubah

dan

juga

dapat

apabila di lingkungan tempat tinggal

berakibat mengalami gangguan koordinasi motorik,

terdapat

dan dapat menimbulkan kerusakan permanen pada

minuman berakohol.

jaringan otak.

3.

fasilitas

yang

menyediakan

Lingkungan Sekolah

Untuk memperoleh hasil yang maksimal,

Lingkungan sekolah adalah tempat

perlu dijelaskan konsep-konsep yang digunakan

wahana kegiatan dan proses pendidikan

dalam penelitian ini agar tidak menimbulkan

berlangsung.

kesalahan penafsiran terhadap ruang lingkup penelitian

dan

benar-benar

II. LANDASAN TEORI

menyentuh

Dalam penelitian ini penulis menggunakan

permasalahan penelitian yang akan diteliti, maka

kerangka pikiran yang berisi teori-teori pendukung

penulis memberikan batasan penelitian pada faktor

yang berkaitan dengan penelitian. Teori tersebut

eksternal sebagai batasan masalah agar penelitian

bertujuan untuk mengarahkan dan memfokuskan

menjadi terarah.

masalah yang akan diteliti.

Adapun indikator - indikator yang terkandung di A. Perilaku Sosial

dalam variabel penelitian ini yaitu : 1.

dari

menetap yang diperlihatkan oleh individu di dalam

masyarakat yang terdiri atas 2 orang atau

berinteraksi dengan orang lain. Orang yang

lebih, Dengan adanya ikatan perkawinan

berperilakunya mencerminkan keberhasilan dalam

atau pertalian yang hidup dalam satu

proses sosialisasinya dikatakan sebagai orang yang

rumah tangga di bawah asuhan seorang

sosial, sedangkan orang yang perilakunya tidak

kepala rumah tangga dan berinteraksi

mencerminkan proses sosialisasi tersebut disebut

diantara sesama anggota keluarga yang

non sosial. Yang termasuk ke dalam perilaku non

setiap anggota keluarga mempunyai peran

sosial adalah perilaku a-sosial dan anti sosial.

masing-masing sehingga diciptakan untuk

Seseorang

mempertahankan suatu kebudayaan.

mengetahui apa yang yang dituntut oleh kelompok

Lingkungan tempat tinggal

sosial, sehingga berperilaku yang tidak memenuhi

Keluarga

2.

Perilaku sosial adalah perilaku yang relatif

Keluarga adalah

Lingkungan

unit

tempat

lingkungan dimana

terkecil

tinggal kita

berperilaku

a-sosial

tidak

tuntutan sosial. Mereka akan mengisolasi diri atau

adalah

tinggal

yang

menghabiskan

dan

waktunya

untuk

menyendiri.

menjalin interaksi dengan masyarakat

Sedangkan yang berperilaku anti sosial mereka

sekitar kita satu sama lainnya. lingkungan

mengetahui hal-hal yang dituntut kelompok tetapi

sekitar

karena sikap permusuhannya, mereka melawan

yang

memberikan

tidak

baik

pengaruh

dan

dapat

buruk

pada

norma kelompok tersebut.

perkembangan dan pendidikan remaja.

Menurut Hurlock (1995: 262) Perilaku sosial

Lingkungan Tempat Tinggal yang sudah

adalah aktifitas fisik dan psikis seseorang terhadap

tercemar oleh perilaku warga yang sudah terbiasa

mengkonsumsi

orang lain atau sebaliknya dalam rangka memenuhi

minuman

diri atau orang lain yang sesuai dengan tuntutan

berakohol menjadi salah satu penyabab ke

sosial

ikut sertaan remaja dalam mengkonsumsi minuman berakohol, Hal ini di perkuat

8

Macam-macam perilaku sosial menurut Sarlito

inklusi. Tetapi pernyataan perilakunya

(2000.150) dibagi menjadi tiga yaitu:

sangat berlawanan. Orang yang terlalu sosial

1.

Perilaku sosial (social behavior).

cenderung

memamerkan

berlebih-lebihan

Yang dimaksud perilaku sosial adalah

diri

(exhibitonistik).

Bicaranya keras, selalu menarik perhatian

perilaku yang tidak mempunyai masalah

orang, memaksakan dirinya untuk diterima

dalam hubungan antar pribadi mereka

dalam kelompok, sering menyebutkan

bersama orang lain pada situasi dan

namanya

kondisinya. Ia bisa sangat berpartisipasi,

sendiri,

suka

mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang mengagetkan.

tetapi bisa juga tidak ikut-ikutan, ia bisa melibatkan diri pada orang lain, bisa juga

Sebagai makhluk sosial, seorang individu

tidak, secara tidak disadari ia merasa

sejak lahir hingga sepanjang hayatnya

dirinya berharga dan bahwa orang lain pun

senantiasa berhubungan dengan individu

mengerti

lainnya atau dengan kata lain melakukan

akan

hal

itu

menonjolkan-nonjolkan

tanpa

diri.

ia

Dengan

relasi

interpersonal.

Dalam

relasi

sendirinya orang lain akan melibatkan dia

interpersonal itu ditandai dengan berbagai

dalam aktifitas-aktifitas mereka.

aktivitas tertentu, baik aktivitas yang dihasilkan berdasarkan naluriah semata

2.

Perilaku yang Kurang Sosial

atau justru melalui proses pembelajaran

Perilaku ini timbul jika kebutuhan akan

tertentu. Berbagai aktivitas individu dalam

inklusi kurang terpenuhi, misalnya: sering

relasi interpersonal ini biasa disebut

tidak diacuhkan oleh keluarga semasa

perilaku sosial. Seseorang agar

kecilnya. Perilaku kurang sosial adalah kecenderungannya

untuk

bisa

memenuhi tuntutan sosial maka perlu

menghindari

adanya pengalaman sosial yang menjadi

hubungan dengan orang lain, tidak mau

dasar pergaulan.

ikut dalam kelompok-kelompok, menjaga jarak antara dirinya dengan orang lain,

Menurut Makmun, (2003:24) Perilaku sosial

tidak mau tahu, acuh tak acuh. Pendek

individu dilihat dari kecendrungan peranan (role

kata, ada kecenderungan introvert dan

disposition) dapat dikatakan memadai, manakala

menarik diri. Bentuk tingkah laku yang

menunjukkan ciri-ciri respons interpersonal sebagai

lebih ringan adalah: terlambat dalam

berikut : (1) yakin akan kemampuannya dalam

pertemuan atau tidak datang sama sekali,

bergaul secara sosial; (2) memiliki pengaruh yang

atau

dan

kuat terhadap teman sebaya; (3) mampu memimpin

sebagainya. Kecemasan yang ada dalam

teman-teman dalam kelompok; dan (4) tidak mudak

ketidak sadarannya adalah bahwa ia

terpengaruh orang lain dalam bergaul. Sebaliknya,

seorang yang tidak berharga dan tidak ada

perilaku sosial individu dikatakan kurang atau tidak

orang lain yang mau menghargainya.

memadai manakala menunjukkan ciri- ciri respons

tertidur

di

ruang

diskusi

interpersonal sebagai berikut: (1) kurang mampu 3.

Perilaku

terlalu

sosial

(over

social

bergaul secara sosial; (2) mudah menyerah dan

behavior).

tunduk pada perlakuan orang lain (3) pasif dalam

Psikodinamikanya sama dengan perilaku

mengelola kelompok; dan (4) tergantung pada

kurang sosial, yaitu disebabkan kurang

9

orang lain bila akan melakukan suatu tindakan.

dan pekerjaan. Meski demikian mereka sering

Kecendrungan-kecendrungan tersebut merupakan

menunjukkan kharisma dalam penampilan luar

hasil

faktor

mereka dan paling tidak memiliki intelegensi rata-

perkembangan

rata. Perilaku antisosial bisa dilakukan oleh siapa

individu dalam lingkungan sosial tertentu dan

saja tanpa ada batasan usia, namun karena

pengalaman

`penyimpangan'

dan

pengaruh

konstitusional,pertumbuhan

dari dan

kegagalan

dan

keberhasilan

berperilaku pada masa lampau.

ini

dikategorikan

sebagai`penyimpangan' ringan dari tatanan sosial yang umum diterima bersama, secara umum

B. Perilaku Antisosial

perilaku antisosial identik dengan anak-anak muda

Sudarsono (1995) berpendapat bahwa perilaku

usia sekolah.

antisosial di dalamnya terkait dengan perilaku delikuen, khususnya dalam kehidupan remaja,

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik

dimana perbuatan yang antisosial di dalamnya

kesimpulan bahwa Perilaku antisosial adalah

terkandung unsu-unsur normatif, dan suatu perilaku

perilaku yang tidak diinginkan sebagai akibat dari

delinkuen perbuatan-perbuatan yan bertentangan

gangguan

dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat

melakukan pelanggaran terhadap norma, konvensi

dimana ia hidup.

sosial, hukum, impulsif, gagal dalam membina

kepribadian

hubungan Perilaku antisosial memiliki definisi longgar,

yang

interpersonal

ditandai

dan

dengan

pekerjaan,

dan

kurangnya penyesalan atas kesalahan yang telah

namun sebagian besar setuju dengan ciri-ciri

diperbuat. Penyebab Perilaku Antisosial Menurut

perilaku antisosial yang dikenal umum, seperti

Kartono

mabuk-mabukan di tempat umum, vandalisme,

(2014:110),

faktor-faktor

penyebab

terjadinya perilaku antisosial terdapat dua faktor,

mengebut di jalan raya, dan perilaku yang dianggap

yaitu:

menyimpang lainnya.Secara sederhana, perilaku antisosial bisa digambarkan sebagai “perilaku yang

1.

tidak diinginkan sebagai akibat dari gangguan

Perilaku antisosial pada dasarnya merupakan

keperibadian dan merupakan lawan dari perilaku

kegagalan

sosial” (Lane 1987; Farrington 1995; Millon et al

terhadap

dorongan-dorongan

1998 dalam Setiyawati, 2010). Menurut Nevid

mereka

tidak

dkk.(2005: 277) gangguan perilaku antisosial

dorongan-dorongan

adalah sebuah gangguan perilaku yang ditandai

menyalurkan

oleh perilaku antisosial dan tidak bertanggung

bermanfaat.

jawab serta kurangnya penyesalan untuk kesalahan

menyatakan bahwa sumber semua gangguan

mereka.

psikiatris,

Faktor Internal

system

pengontrol

mampu

ke

diri

instingtifnya, mengendalikan

instingtifnya dalam

dan

perbuatan

Pandangan

termasuk

anak

yang

psikoanalisa

gangguan

pada

perkembangan anak menuju dewasa serta Sedangkan menurut Cleckley (dalam Silitonga 2010)

Orang

dengan

gangguan

proses

kepribadian

adaptasinya

terhadap

tuntutan

lingkungan sekitar ada pada individu itu

antisosial (antisocial personality disorder) secara

sendiri, berupa:

persisten melakukan pelanggaran terhadap hak-hak orang lain dan sering melanggar hukum. Mereka

a. Konflik batiniah, yaitu pertentangan

mengabaikan norma dan konvensi sosial, impulsif,

antara

serta gagal dalam membina hubungan interpersonal

10

dorongan

infatil

kekanak-

kanakan melawan pertimbangan yang

memadai sering menyebabkan 20

lebih rasional.

munculnya perilaku kenakalan pada

b. Pemasakan intra psikis yang keliru

remaja. Walaupun demikian faktor

terhadap semua pengalaman, sehingga

yang berpengaruh di sekolah bukan

terjadi harapan palsu, fantasi, ilusi,

hanya guru dan sarana serta prasarana

kecemasan

pendidikan

(sifatnya

semu

tetapi

saja.Lingkungan

dihayati oleh anak sebagai kenyataan).

pergaulan antar teman pun besar

Sebagai

pengaruhnya.

akibatnya

anak

mereaksi

dengan pola tingkah laku yang salah,

c.

Faktor lingkungan sekitar/ Tempat

berupa: apatisme, putus asa, pelarian

Tinggal,

lingkungan sekitar tidak

diri, agresi, tindak kekerasan, berkelahi

selalu baik dan menguntungkan bagi

dan lain-lain.

pendidikan dan perkembangan anak.

c. Menggunakan reaksi frustrasi negatif

Lingkungan ada kalanya dihuni oleh

(mekanisme pelarian dan pembelaan

orang dewasa serta anak-anak muda

diri

yang

salah),

lewat

cara-cara

criminal dan antisosial, yang bisa

yang

tidak

rasional,

merangsang

regresi,

fiksasi,

penyelesaian seperti:

agresi,

emosional

rasionalisasi dan lain-lain.

timbulnya

buruk pada anak-anak

puber dan remaja yang masih labil jiwanya.Dengan

2.

reaksi

begitu

anak-anak

remaja ini mudah terjangkit oleh pola

Faktor Eksternal

Di samping faktor-faktor internal, perilaku

kriminal, asusila dan antisosial.

antisosial juga dapat diakibatkan oleh faktorfaktor yang berada diluar diri remaja, seperti:

C. Definisi Remaja Yang dimaksud Remaja menurut Widjarnarko

a.

Faktor keluarga, keluarga merupakan

(1999) adalah yang berumur mulai dari 12 sampai

wadah pembentukan pribadi anggota

18 dimana pada saat usia tersebut seorang sedang

keluarga terutama bagi remaja yang

mengalami masa transisi perkembangan antara

sedang dalam masa peralihan, tetapi

masa kanak-kanak ke masa dewasa baik secara

apabila pendidikan dalam keluarga itu

fisik, maupun psikologis dan biasanya masih

gagal akan terbentuk seorang anak

berstatus pelajar/ baru tamat, sedangkan sensus

yang cenderung berperilaku antisosial, contohnya

kondisi

penduduk 1980 di Indonesia membatasi kriteria

disharmoni

remaja 14-24 tahun.

keluarga (broken home), overproteksi dari orang tua, orangtua yang masih

b.

Menurut Hutapea (1995), Masa remaja adalah

berusia remaja, ukuran keluarga.

suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi

Faktor

perubahan yang cepat:

lingkungan

lingkungan sekolah

menguntungkan,

sekolah, yang

tidak 1.

contohnya:

Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal

kurikulum yang tidak jelas, guru yang

dengan sebagai masa storm & stress.

kurang memahami kejiwaan remaja

Peningkatan emosional ini merupakan

dan sarana sekolah yang kurang

11

hasil

dari

perubahan

fisik

terutama

sama, tetapi juga dengan lawan jenis, dan

hormon yang terjadi pada masa remaja.

dengan orang dewasa.

Dari segi kondisi sosial, peningkatan

4.

emosi ini merupakan tanda bahwa remaja

anggap penting pada masa kanak-kanak

berada dalam kondisi baru yang berbeda

menjadi kurang penting karena sudah

dari masa sebelumnya. Pada masa ini

mendekati dewasa.

banyak

tuntutan

dan

tekanan

yang

5.

3.

Kebanyakan remaja bersikap ambivalen

ditujukan pada remaja, misalnya mereka

dalam

diharapkan untuk tidak lagi bertingkah

terjadi. Di satu sisi mereka menginginkan

seperti anak-anak, mereka harus lebih

kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut

mandiri

akan tanggung jawab yang menyertai

dan

bertanggung

jawab.

menghadapi

tersebut,

perubahan

Kemandirian dan tanggung jawab ini akan

kebebasan

terbentuk seiring berjalannya waktu, dan

kemampuan

akan nampak jelas pada remaja akhir yang

memikul tanggung jawab tersebut.

duduk di awal-awal masa kuliah. 2.

Perubahan nilai, dimana apa yang mereka

serta

mereka

yang

meragukan

sendiri

untuk

Meninjau dari perkembangan remaja tentu

Perubahan yang cepat secara fisik yang

kehidupan remaja akan lebih bermakna apabila

juga

seksual.

remaja mendapat arahan positif sehingga remaja

Terkadang perubahan ini membuat remaja

akan lebih dapat mengendalikan emosi. Pemberian

merasa

dan

pengarahan yang sesuai dengan 2 dunia remaja

kemampuan mereka sendiri. Perubahan

misalnya yang berhubungan dengan seksual yang

fisik yang terjadi secara cepat, baik

dikemas dalam bahasa yang bisa diterima remaja.

perubahan internal seperti sistem sirkulasi,

Dengan demikian dapat mencegah permasalahan–

pencernaan, dan sistem respirasi maupun

permasalahan perilaku seks yang akan merugikan

perubahan eksternal seperti tinggi badan,

diri sendiri maupun orang lain. Pemahaman yang

berat badan, dan proporsi tubuh sangat

keliru mengenai kekebalan dan ketahanan remaja

berpengaruh terhadap konsep diri remaja.

ditambah faktor – faktor lain seperti kemudahan

Perubahan dalam hal yang menarik bagi

dalam mengakses informasi, lingkungan keluarga

dirinya dan hubungan dengan orang lain.

yang konduktif ataupun lingkungan yang tidak

Selama masa remaja banyak hal-hal yang

sehat cenderung memberi dampak yang kurang

menarik bagi dirinya dibawa dari masa

baik bagi perkembangan remaja.

disertai

tidak

kanak-kanak

kematangan

yakin

akan

digantikan

diri

dengan

hal Banyak remaja yang merespon dengan sikap

menarik yang baru dan lebih matang. Hal

dan perilaku yang kurang wajar bahkan amoral

ini juga dikarenakan adanya tanggung

seperti kriminalitas, minum– minuman keras,

jawab yang lebih besar pada masa remaja,

penyalahgunaan obat terlarang dan pergaulan

maka remaja diharapkan untuk dapat

bebas.

mengarahkan ketertarikan mereka pada

Terdapat

perkembangan

masa

remaja

difokuskan pada upaya meninggalkan sikap dan

hal-hal yang lebih penting. Perubahan juga

perilaku

terjadi dalam hubungan dengan orang lain.

kekanak-kanakan

untuk

mencapai

kemampuan bersikap dan berperilaku dewasa.

Remaja tidak lagi berhubungan hanya

Adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja

dengan individu dari jenis kelamin yang

menurut Hurlock (1995) adalah sebagai berikut:

12

1. Mampu menerima keadaan fisiknya dan

menyebabkan ketergantungan. Sedangkan

memahami peran seks.

Joewana

(2007)

menyebutkan

Zat

2. Mampu membina hubungan baik dengan

Akdiktif lainnya adalah zat yang tidak

anggota kelompok yang berlainan jenis.

termasuk dalam undang-undang narkotika

3. Mencapai kemandirian emosional dan

maupun

kemandirian ekonomi..

psikotrapika,

tetapi

sering

menimbulkan masalah kesehatan atau di

4. Mengembangkan konsep dan keterampilan

salahgunakan.

intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan

peran

sebagai

Minuman keras telah menjadi bagian yang

anggota

tak terpisahkan dari perjalanan panjang

masyarakat. 5. Memahami

dan

peradaban manusia. Di negara Indonesia

menginternalisasikan

sendiri telah banyak dijumpai minuman

nilai-nilai orang dewasa.

keras

6. Mengembangkan perilaku tanggung jawab

mengandung

Widianarko dalam primaswari (2014)

dunia dewasa. 7. Mempersiapkan diri Masa

untuk

menjelaskan

memasuki

remaja

bahwa

setelah

melalui

perjalanan sejarah yang amat panjang

menurut

barulah pada paruh pertengahan abad 18

Gunarsa dan Gunarsa (2006) memiliki

para dokter di Inggris menemukan adanya

tugas penting untuk mampu bergaul.Hal

efek buruk alkohol terhadap kesehatan.

ini memberikan implikasi bahwa remaja

Penemuan ini akhirnya melahirkan suatu

harus mulai menjalin relasi dengan orang-

peraturan mengenai penggunaan minuman

orang diluar rumahnya, dalam hal ini yang

keras sebagai Gin Act tahun 1751.

menjadi sorotan adalah perilaku prososial. D. Penyalahgunaan Minuman Beralkohol 1.

yang

alkohol seperti tuak, arak dan lainnya.

sosial yang diperlukan untuk memasuki

perkawinan.

tradisional

Penyalahgunaan alkohol telah menjadi

Pengertian Minuman Beralkohol

masalah hampir di setiap Negara di

Minuman beralkohol menurut Darmawan

seluruh dunia. Tingkat konsumsi alkohol

(2010) adalah minuman yang mengandung

di setiap Negara berbeda-beda tergantung

etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan

pada kondisi sosio kultural, pola religius,

konsumsinya

kekuatan ekonomi, serta bentuk kebijakan

menyebabkan

penurunan

kesadaran. Di berbagai negara, penjualan

dan regulasi alkohol di tiap negara.

minuman keras dibatasi ke sejumlah 2.

kalangan saja, umumnya orang-orang

Penyalahgunaan Minuman Beralkohol Menurut

yang telah melewati batas usia tertentu.

Joewana

penyalahgunaan

(2007:21)

NAPZA

adalah

yang

bersifat

Menurut Martono dalam Joewana (2007),

penggunaan

NAPZA (Narkotika, psikotropika, dan Zat

patologis, paling sedikit telah berlangsung

adiktif lainnya) adalah obat/ bahan/ zat

1 bulan lamanya sehingga menimbulkan

yang bukan tergolong makanan, jika di

gangguan dalam pekerjaan dan fungsi

minum, di hisap, di hirup, di telan atau di

sosial, Sedangan menurut Hawari (1991)

suntikkan berpengaruh terutama pada

penyalahgunaan

kerja otak (susunan saraf pusat) dan sering

pemakaian napza di luar indikasi medik,

13

napza

NAPZA

adalah

tanpa

petunjuk

atau

resep

dokter,

menyajikan secara langsung hakikat hubungan

pemakaian sendiri secara teratur atau

antara peneliti dan yang di teliti, lebih peka dan

berkala sekurang-kurang selama 1 bulan.

dapat menyesuaikan diri terhadap pendalaman masalah. Yaitu untuk

Dari pengertian tersebut dapat penulis

menyimpang

simpulkan bahwa penylahgunaan alkohol

Anak

adalah pengunaan alkohol sebagai bahan

fungsinya

dengan

pengguna alkohol di kalangan

Muda

Jalan

Penelitian

tujuan

Kijang

Lama

Kota

deskriptif

bermaksud

untuk

memberikan uraian mengenai suatu gejala sosial

memberikan efek memabukan pada tubuh

yang diteliti. Peneliti mendeskripsikan suatu

yang lama-kelamaan akan mengakibatkan

gejala berdasarkan pada indikator-indikator yang

gangguan fisik, mental dan sosial.

dijadikan dasar ada atau tidaknya suatu gejala yang

III. Metode Penelitian 1.

perilaku

Tanjungpinang.

pengobatan yang di gunakan tidak sesuai dengan

memahami

diteliti

(Slamet,

2006:7).

Berdasarkan

rumusan masalah penelitian indikator penyebab

Jenis Penelitian

penyalahgunaan minuman keras di kalangan anak

Penelitian deskriptif merupakan penelitian mengeksplorasi,

muda jalan kijang lama Kota Tanjungpinang.

mengklarifikasi, menggambarkan, keadaan obyek

Penelitian ini dipilih karena penelitian tentang

atau subyek penelitian (seseorang,

lembaga,

masalah seperti ini masih langka, selain itu

secara sistematis,

penelitian ini mampu mengungkap berbagai

faktual dan akurat mengenai suatu fenomena atau

informasi kualitatif yang lebih berharga dari

kenyataan sosial, fakta-fakta, sifat-sifat serta

pada sekedar pernyataan jumlah atau frekuensi

hubungan antar fenomena yang diselidiki dengan

dalam bentuk angka. Pendekatan triangulasi juga

jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang

digunakan untuk menguji keabsahan data dan

berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti.

menemukan kebenaran objektif sesungguhnya.

yang

bertujuan

untuk

masyarakat, dan lain-lain)

Metode ini sangat tepat untuk menganalisis

Pada penelitian kualitatif, teori diartikan sebagai

paradigma.Seorang

peneliti

kejadian tertentu disuatu tempat tertentu dan

dalam

kegiatan penelitiannya, baik dinyatakan secara

waktu

eksplisit

pemeriksaan

atau

tidak,

menerapkan

paradigma

tertentu.

Triangulasi

adalah

keabsahan

data

teknik yang

tertentu sehingga penelitian menjadi terarah, yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data

mana peneliti langsung turun turun ke lapangan

untuk

dengan tujuan latar belakang tingkah laku atau

pembanding terhadap data tersebut. 2.

perbuatan dicari maknanya. Dengan demikian

keperluan

pengecekan

atau

sebagai

Lokasi Penelitian

maka apa yang ada di balik tingkah laku manusia

Peneliti mengambil lokasi di Jalan Kijang Lama

merupakan hal yang pokok bagi penelitian

Kota Tanjungpinang. Alasan mengapa peneliti

kualitatif.

ingin melakukan penelitian pada lokasi ini adalah

Mengutamakan data langsung atau “first

karena banyaknya warga yang membuka warung

hand”.Penelitian kualitatif menuntut sebanyak

atau menjual minum-minuman beralkohol secara

mungkin kepada penelitinya untuk melakukan

terang-terangan

dan

sendiri kegiatan penelitian di lapangan.

fenomena

yang

Alasan

memilih

pendekatan

ini

apa

peneliti terjadi

ingin di

melihat

lingkungan

masyarakat tersebut dalam hubungannya tentang

adalah

14

minuman keras yang sedang marak – marak nya di

penelitian. Informan peneliti dalam penelitian ini

saat sekarang ini. Sepanjang pengetahuan peneliti

adalah remaja yang berusia 16 sampai 18 tahun

belum pernah ada yang melakukan penelitian di

dan masih menjalani pendidikan. Informan yang

daerah ini. Penulis juga memandang bahwa

di jadikan dalam penelitian ini adalah remaja

masalah itu merupakan masalah yang menarik,

yang biasa mengkonsumsi minuman beralkohol.

mengingat masalah pengaruh dengan kehidupan

5.

Teknik dan Alat Pengumpul Data

sosial serta memiliki relevansi dengan disiplin ilmu

Teknik pengambilan data merupakan langkah

sosiologi.

paling strategis dalam penelitan, karena tujuan

3.

Jenis Data

utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

a. Data Primer

Tanpa mengetahui teknik pengambilan data, maka

Data ini diperoleh dari hasil wawancara mendalam

peneliti tidak akan mendapatkan data

yang

dengan informan serta melalui pengamatan selama

memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiono,

penelitian berlangsung.Dalam penelitian ini data

2007:62). Adapun teknik pengambilan data yang

primer berupa data yang diperoleh dari masyarakat

digunakan peneliti adalah sebagai berikut :

setempat di Jalan Kijang Lama. b.

a.

Data sekunder

Wawancara

Dilakukan melalui tanya jawab secara langsung

Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung

kepada informan guna menjaring data yang

dari sumbernya, data sekunder yang berupa bukti,

dibutuhkan

catatan atau laporan historis yang telah tersusun

dimaksudkan agar peneliti mampu mengeksplorasi

dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan

data dari informan yang bersifat nilai, makna dan

dan yang tidak dipublikasikan.

pemahaman.

dalam

penelitian.teknik

ini

Data ini diperoleh dari dokumen-dokumen dan kumpulan

arsip

tentang

penelitian

serta

b.

Observasi

karakterisitik geografi yang semuanya digunakan

Yakni pengamatan yang dilakukan menggunakan

untuk membantu dalam menjelaskan data primer

indra penglihatan tanpa menggunakan pertanyaan-

yang digali melalui pembacaan berbagai arsip

pertanyaan, metode ini dilakukan dengan cara

maupun dokumen dari pihak terkait dan juga

melakukan analisis dan memahami berbagai gejala

beberapa referensi.

yang berkaitan dengan objek penelitian melalui

Bersumber sebagai data kualitatif

merupakan

pengamatan-pengamatan

sumber dari deskripsi yang luas berlandasan kokoh,

yang terjadi di lapangan.

serta memuat penjelasan tentang proses-proses

c.

kondisi-kondisi

nyata

Dokumentasi

yang terjadi pada lingkup setempat. Dengan data

Dokumentasi digunakan untuk mencari data yang

kualitatif, kita dapat mengikuti dan memahami alur

relevan dan berhubungan dengan permasalahan

partisipasi secara kronologis, menilai sebab akibat

penelitian. Data tersebut diperoleh data sekunder

dalam lingkup pikiran orang-orang setempat serta

berupa dokumen-dokumen secara tertulis, baik

memperoleh

berupa

penjelasan

yang

banyak

dan

bermanfaat. 4.

data

statistik,

peraturan

perundang-

undangan dan sebagainya yang bertujuan untuk

Populasi dan Sampel

melengkapi data primer.

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan

Ketiga teknik pengambilan data diatas sesuai

istilah populasi dan sampel, melainkan Informan

dengan yang dikemukakan oleh Catherine Marshall

15

dan Gretchen B. Rossmen (dalam Sugiono,

d.

Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan

2007:63) bahwa “The fundamental methods relied

Merupakan kegiatan akhir dari analisis data.

on by qualitative researchers for gathering

Penarikan kesimpulan berupa kegiatan interpretasi,

information are, participation in the setting, direct

yaitu menemukan makna data yang telah disajikan.

observation,

document

Antara display data dan penarikan kesimpulan

reviews” (Dalam penelitan kualitatif, pengumpulan

terdapat aktivitas analisis data yang ada. Dalam

data

adalah

pengertian ini analisis data kualitatif merupakan

wawancara

upaya berlanjut, berulang dan terus-menerus.

untuk

indepht

interviewing,

mendapatkan

menggunakan observasi

informasi

langsung,

mendalam dan dokumentasi). 6.

Masalah reduksi data, penyajian data dan penarikan

Teknik Analisa Data

kesimpulan/

verifikasi

menjadi

gambaran

Analisa data yang digunakan oleh penulis adalah

keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian

analisis data kualitatif. Analisa kualitatif adalah

kegiatan analisis yang terkait.

suatu usaha penganalisaan yang dilakukan tanpa

Selanjutnya data yang telah dianalisis, dijelaskan

menggunakan perhitungan-perhitungan melainkan

dan dimaknai dalam bentuk kata-kata untuk

dengan pemikiran atau pendapat kita alasan-alasan

mendiskripsikan fakta yang ada di lapangan,

yang dapat menunjang dalam penganalisaan di

pemaknaan atau untuk menjawab pertanyaan

dalam penelitian ini. Yang mana peneliti akan

penelitian yang kemudian diambil intisarinya saja.

melakukan proses penelitian sebagai berikut : a.

Pengumpulan Data

IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pengumpulan data merupakan bagian integral dari

A. Karakteristik Informan

kegiatan analisis data. Kegiatan pengumpulan data

Sebelum peneliti mengkaji lebih jauh tentang

pada penelitian ini adalah dengan menggunakan

Penyalahgunaan Alkohol pada Remaja, maka

observasi, wawancara serta dokumentasi.

terlebih dahulu peneliti uraikan karakteristik

b.

Reduksi Data

responden yang menjadi sampel dalam penelitian

Reduksi data, diartikan sebagai proses pemilihan,

ini yaitu para remaja yang berada di daerah kijang

pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan

lama.

transformasi data kasar yang muncul dari catatan-

Karakteristik

catatan tertulis di lapangan. Reduksi dilakukan

mencakup kepada jenis kelamin responden, dan

sejak pengumpulan data dimulai dengan membuat

usia atau umur yang dimiliki oleh responden.

ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat

Jumlah responden penelitian yaitu Remaja yang

gugus-gugus, menulis memo dan sebagainya

berada di wilayah kijang lama, yang berjenis

dengan maksud menyisihkan data/informasi yang

kelamin laki-laki berjumlah 10 responde.

tidak relevan.

ada perempuan sebagai responden dalam penelitian

c.

Display Data

responden

yang

akan

dilihat

Tidak

ini.

Display data adalah pendeskripsian sekumpulan

Dewasa

informasi tersusun yang memberikan kemungkinan

perubahan paradigma mengenai paham emansipasi

adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

dan kesetaraan gender, dimana antara laki-laki dan

tindakan melalui data yang disajikan berdasarkan

perempuan

pemahaman yang di dapat dari penyajian data

mendapatkan perlakuan dan hak yang sama, begitu

tersebut.

pula dengan perlakuan yang adil.

16

ini

masyarakat

tidak

ada

sangat

memahami

diskriminasi

untuk

B. Penyalahgunaan Alkohol Pada Remaja

hal-hal positif dari

Pada zaman sekarang ini segala sesuatu sudah maju

disekitarnya. Maka dari itu, penggunaan barang-

dan berkembang. Segala sesuatu tersebut termasuk

barang

dunia hiburan dan bagaimana cara mendapatkan

diberantas sehabis-habisnya, agar suatu negara

hiburan. Diantara kita ada yang bersenang-senang

dapat memiliki keadaan masyarakat dan budaya

sebagaimana semestinya seperti pergi berlibur

yang matang dan dapat membuat kemajuan ke arah

dengan keluarga atau dengan teman-teman, jalan-

yang lebih baik. Kemunduran dalam suatu negara

jalan ke tempat hiburan dengan teman-teman,

dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu bencana alam

berbelanja,

dan bencana moral.

menonton bioskop, dan lain-lain.

tersebut

budaya

haruslah

dan masyarakat

dihentikan

bahkan

Namun ada sebagian dari kita yang mendapatkan

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan

kesenangan dengan cara yang tidak semestinya

bahwa Perilaku antisosial adalah perilaku yang

seperti pergi ke diskotik setiap malam, bermabuk-

tidak diinginkan sebagai akibat dari gangguan

mabukan dengan alkohol, dan ada yang sampai

kepribadian yang ditandai dengan melakukan

menggunakan macam-macam jenis narkoba untuk

pelanggaran terhadap norma yang ada. Penyebab

menggarap kesenangan. Di lain sisi narkoba,

terjadinya perilaku antisosial di sebabkan oleh

alkohol, dan rokok juga digunakan oleh kalangan

beberapa faktor yaitu faktor keluarga, faktor

remaja sebagai tempat pelarian masalah. Dengan

lingkungan tempat tinggal dan faktor lingkungan.

menggunakan barang-barang tersebut pengguna

1.

Faktor keluarga

dapat merasakan kesenangan dan melupakan

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang

masalah mereka.

terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang

Hal-hal negatif tersebut tidak hanya dilakukan oleh

yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di

orang-orang

bawah

dewasa,

tetapi

kalangan

remaja

satu

atap

dalam

saling

merupakan

wadah

sekarang ini banyak yang mengkonsumsi hal-hal

ketergantungan.

tersebut. Generasi remaja adalah tulang punggung

pembentukan pribadi anggota keluarga terutama

bangsa

meneruskan

bagi remaja yang sedang dalam masa peralihan,

kemajuan suatu bangsa kearah yang lebih baik.

tetapi apabila pendidikan dalam keluarga itu gagal,

Remaja seharusnya mengisi waktu mereka dengan

akan terbentuk seorang anak yang cenderung

hal-hal yang positif dan mengukir prestasi.

berperilaku antisosial.

Jika kalangan remaja sekarang ini lebih banyak

Ada beberapa penyebab keluarga gagal dalam

menggunakan waktu mereka dengan bersenang-

membentuk kepribadian remaja sehingga remaja

senang dan mengkonsumsi barang-barang tersebut,

memiliki perilaku anti sosial, Berikut ini adalah

ketika mereka beranjak dewasa hal tersebut akan

beberapa

mereka bawa dan hal tersebut hanya akan

membentuk kepribadian remaja :

dan

diharapkan

dapat

menambah populasi penggunaan narkoba, alkohol,

a.

Keluarga

keadaan

penyebab

keluarga

gagal

dalam

Hubungan Dengan Keluarga

dan perokok di suatu negara dan akan hanya

Hubungan yang baik dalam keluarga belum cukup

membuat bangsa di suatu negara mengalami

untuk membuat remaja terhindar dari perilaku

kemunduran.

antisosial

khususnya

Dalam mempersiapkan generasi muda ke arah yang

minuman

beralkohol,

lebih baik, diperlukan juga kematangan masyarakat

berdasarkan pernyataan 9 dari 10 informan yang

dan budaya agar generasi muda dapat menggarap

17

dalam Hal

ini

mengkonsumsi penulis

lihat

menyatakan hubungan dengan keluarga sangat

tempat tinggal yang membuat remaja kijang lama

baik,

mengkonsumsi minuman beralkohol.

b.

Waktu Bersama Keluarga

a.

Adanya tetangga atau teman bermain

Keluarga sebagai unit terkecil dalam kehidupan

yang

mengkonsumsi

sosial sangat besar perannya dalam membentuk

beralkohol

minuman

pertahanan seseorang terhadap penyakit sosial

Adanya tetangga sekitar yang mengkonsumsi dapat

sejak

dengan

berpengaruh pada remaja yang menimbulkan rasa

kegiatannya sendiri tanpa menyisihkan waktunya

penasaran remaja untuk memcoba mengkonsumsi

untuk memantau perkembangan anak merupakan

minuman beralkohol sehingga menjadi kebiasaan.

dini.

Orang

tua

yang

sibuk

awal dari rapuhnya pertahanan anak terhadap

b.

Sulit menolak tawaran tetangga atau

penyakit sosial khususnya mengkonsumsi minuman

teman bermain untuk mengkonsumsi

beralkohol.

minuman beralkohol

Setelah penulis mendeskripsikan seluruh hasil

Lingkungan tempat tinggal memiliki

wawancara

faktor

peranan dalam pembentukan kepribadian

keluarga maka dapat diketahui bahwa keluarga

seorang remaja, tentu saja karena ini

turut menjadi penyebab penyalahgunaan alkohol

merupakan hubungan langsung yang

dikalangan remaja jalan kijang lama karena dari

mempengaruhi perilaku seorang remaja.

sekian banyak item pertanyaan yang penulis

Lingkungan yang paling berhubungan

lontarkan kepada informan, secara keseluruhan

dengan

tanggapan informan telah memperkuat bahwa

lingkungan dimana dia tinggal dan

waktu bersama keluarga, perilaku keluarga yang

bersosialisasi terutama tetangga dan

juga mengkonsumsi minuman beralkohol serta

teman bermain.

tidak adanya larangan oleh keluarga membuat

Terkadang unutk dapat di terima dalam

remaja di jalan kijang lama mengkonsumsi

suatu kelompok, seorang remaja harus

minuman beralkohol.

mengikuti perilaku atau gaya hidup

2.

bersama

informan

terkait

Faktor Lingkungan Tempat Tinggal

kondisi

remaja

adalah

kelompok tersebut sehingga tidak di

Lingkungan tempat tinggal adalah lingkungan

pungkiri seorang remaja mengikuti gaya

dimana kita tinggal dan menjalin interaksi dengan

hidup tetangga atau teman bermainnya,

masyarakat

khususnya

sekitar

kita

satu

sama

lainnya.

dalam

mengkonsumsi

lingkungan sekitar yang tidak baik dan dapat

minuman beralkohol. Berkaitan dengan

memberikan pengaruh buruk pada perkembangan

hal

dan pendidikan remaja.

petanyaan

Lingkungan Tempat Tinggal yang sudah tercemar

sulitnya menolak tawaran tetangga atau

oleh

teman bermain untuk mengkonsumsi

perilaku

warga

yang

sudah

terbiasa

mengkonsumsi minuman berakohol menjadi salah

ini

penulis kepada

telah

mengajukan

informan

terkait

minuman beralkohol.

satu penyabab ke ikut sertaan remaja dalam

3.

mengkonsumsi minuman berakohol, Hal ini di

Sekolah merupakan salah satu tempat

perkuat apabila di lingkungan tempat tinggal

yang

terdapat fasilitas yang menyediakan minuman

kalangan anak-anak dan remaja, interaksi

berakohol, Ada beberapa penyebab lingkungan

yang terjadi di sekolah tentu tidak

18

Faktor Lingkungan Sekolah

pastinya

akan di

lewati oleh

selamanya baik. Hal ini berpengaruh

kondisi lingkungan sekolah yang

terhadap pribadi dan masa depan remaja

kondusif menjadi peranan penting

itu sendiri.

dalam

Berikut ini penulis sampaikan beberapa

mencegah terjadinya hal-hal yang

hal yang telah terjawab oleh informan

tidak di inginkan, kendati fungsi guru

pada saat wawancara terkait penyebab

yang juga sebagai pengawas namun

seorang remaja mengkonsumsi minuman

tidak

beralkohol.

seluruh

a.

Adanya

teman

sekolah

yang

cukup

untuk

aktivitas

murid

guna

mengawasi murid

di

sekolahnya. Hal ini perlu di tunjang

mengkonsumsi minuman beralkohol

dengan infrastruktur yang memadai

Dalam

guna

pergaulan

remaja

di

meminimalisir

terjadinya

lingkungan sekolah, kebutuhan untuk

perilaku menyimpang.

dapat diterima merupakan suatu hal

Dari seluruh hasil penelitian penulis tentang

yang sangat mutlak sebagai mahluk

penyalahgunaa alkohol di kalangan remaja jalan

sosial. Setiap anak yang memasuki

kijang lama di ketahui penyebab penyalahgunaan

usia remaja akan dihadapkan pada

minuman beralkohol di kalangan

permasalahan penyesuaian diri di

lama adalah faktor keluarga, faktor lingkungan

lingkungannya

di

tempat tinggal dan faktor lingkungan sekolah. Hal

lingkungan sekolah, karena sekolah

ini di karenakan hampir kedseluruhan tanggapan

merupakan salah satu sarana yang

informan

menentukan

menkonsumsi minuman beralkohol dikarenakan

terutama

wawasan

dan

keperibadian remaja. Dari

keseluruhan

bahwa

perilaku

menyimpang A. Kesimpulan Dari hasil penelitan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya bahwa penyalahgunaan alkohol di

sekolah namun perilaku menyimpang dapat

masuk

kalangan remaja di latar belakangi yaitu: Pengaruh

kedalam

lingkungan sekolah, terlihat

dari keluarga dimana keluarga turut berperan dalam

dari

pembentukan kareteristik pribadi remaja terkhusus

pengetahuan informan terkait adanya

dalam mengkomsusmsi minuman beralkohol. Hal

teman sekolah yang mengkonsumsi

tersebut penulis analisakan berdasarkan tanggapan

minuman beralkohol. Hal ini tentu dapat

menjadi

lainnya untuk

penyebab ikut

7 (tujuh) orang responden yang tidak dilarang oleh

remaja

keluarganya untuk tidak mengkonsumsi alkohol,

serta dalam

hal ini juga diperkuat dengan adanya anggota

mengkonsumsi minuman beralkohol Adanya

peluang

informan

V. PENUTUP

tidak hanya terjadi di luar lingkungan

juga

bahwa

tanggapan

mengkonsumsi minuman beralkohol

ini

menyatakan

remja kijang

oleh ketiga faktor tersebut.

informan dapat penulis simpulkan

b.

pengawasan

keluarga

untuk

yang

turut

mengkonsumsi

alkohol

sehingga hal ini mempengaruhi kepribadian sang

mengkonsumsi minuman beralkohol

anak yang masih labil.

di sekolah

19

Kedua Lingkungan Tempat Tinggal, pengaruh

Agar anak dapat mengalami tumbuh kembang yang

lingkungan tempat tinggal terhadap perilaku anak

baik dalam pembentukan perilakunya, orangtua

sangat besar, hal ini penulis lihat dari banyaknya

yang memilki latar belakang minum alkohol tidak

anak yang mengkonsumsi minuman berakohol

memberikan contoh perilaku minum alkohol pada

bersama tetangganya yaitu berjumlah 8 (delapan)

anak dan sebaiknya orangtua merubah perilaku

orang dari 10 (sepuluh) orang, Salah pergaulan dan

minumnya tersebut hinga berhenti mengkonsumsi

pengaruh teman sebaya maupun teman yang lebih

alkohol.

tua yang memilki hobi mengkomsumsi minuman

Guna memperbaiki perilaku anak/ remaja yang

keras menjadi pemicu pengenalan remaja terhadap

sudah

alkohol Kondisi ini seharusnya sudah menjadi

berakohol maka di harapkan kepada setiap orang

perhatian khusus dikalangan pengamat perilaku

untuk tegas dalam melarang dan ikut serta

sosial dan perhatian khusus oleh pemerintah untuk

mengawasi perilaku anaknya, hal ini di tujukan

memperbaiki kehidupan masyarakat.

untuk

terlanjur

mengkomsumsi

memperkecil

ruang

minuman

anak

dam

harapkan

aktif

mengkomsumsi minuman berakohol. Ketiga Lingkungan Sekolah, Pengaruh Sekolah

2.

terhadap perilaku anak untuk mengkonsumsi minuman

berakohol

sangat

besar,

Bagi Instansi Pendidikan a.

terutama

Setiap

Guru

di

berperan tidak hanya dalam proses

pengaruhnya dari kawan yang juga telah atau

belajar-mengajar namun juga dalam

mengajak untuk mengkonsumsi alkohol, kondisi

pengawasan kepada anak di jam

lingkungan sekolah yang juga dapat memberi

istirahat maupun di jam pulang

kesempatan kepada para murid seperti tempat-

sekolah.

tempat tersembunyi untuk mengkonsumsi alkohol

b.

juga turut berperan, meskipun keberadaan guru

Pengawasan teknologi dalam rangka pengawasan

sebagai tenaga pengajar dan pengawas telah

sangatlah

penting

khususnya pengamanan CCTV di

melakukan tugasnya dengan sebaik mungkin,

lokasi yang di anggap rawan untuk

namun tidak memberi efek yang signifikan

mengkomsumsi minuman berakohol.

terhadap perilaku anak untuk menjauhi alkohol.

c.

Bimbingan dan pengawasan terhadap

Keberadan alkohol ditengah-tengah acara kumpul-

anak yang di ketahui sudah terlanjur

kumpul

mengkomsumsi minuman berakohol

seperti

menjadi

pelengkap

untuk

meramaikan suasana, sensasi yang didapat dari

sangatlah

minum alkohol membuat perkumpulan menjadi

mengkomsumsi minuman berakohol

lebih

tidak meluas di kalangan siswa.

mengasyikan.

Hal

ini

tentunya

harus 3.

mendapat perhatian khusus dari para penyelenggara

penting

agar

perilaku

Bagi Pedagang Minuman Berakohol

pendidikan guna mengawasi tindakan anak dengan

Di harapkan kepada setiap pedagang yang menjual

lebih ketat.

minuman berakohol tidak berakohol

B. Saran

remaja,

Karena

minuman remaja

merupakan generasi bangsa. Apabila pedagang minuman beralkohol menjual minuman beralkohol

Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti

kepada remaja maka pedagang turut berperan

dari hasil dan kesimpulan yang didapat: 1.

kepada

menjual

Bagi Orang Tua

20

dalam merusak mental dan perilaku para generasi

Notoatmodjo, Soekidjo, 2010, Ilmu perilaku kesehatan, cetakan pertama, Jakarta: Rineka cipta.

bangsa. 4.

Bagi Remaja

Kebiasaan mengkomsumsi minuman berakohol dalah kebiasaan yang buruk dan harus di hindari, Selain buruk bagi kesehatan kebiasaan ini juga buruk bagi perilakun dan mental, Sehingga penulis berharap setiap remaja paham akan pentingnya menjauhi kebiasaan mengkomsumsi minuman

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2000. Psikologi Remaja. Jakarta P.T Grafindo Persada Satya, Joewana. 2001. Narkoba. Penerbit Media Pressindo : Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Slamet, Yulius, 2006, Metode Penelitian Sosial. Surakarta : UNS Press

Hawari, Dadang, 1991, Penyalahgunaan Narkotika dan Zat Adiktif, Jakarta: Balai penerbit fakultas kedokteran, Universita Indonesia

Soekanto, Soarjono. 1988. Sosiologi Penyimpangan. Jakarta : Rajawali. Sudarsono, 1995, Kenakalan Remaja, Jakarta: Rineka Cipta

Hawari, dadang, 2007, penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif, jakarta: balai penerbit fakultas kedokteran, universita indonesia.

Sugiyono.(2007) Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABET. Widjanarko, M, 1999, Seksualitas Remaja, Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan, UGM dan Ford Foundation

Hurlock, Elizabeth. B., 1995. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga Hutapea, Ronald, 1995, Aids & PMS & Perkosaan, Jakarta: Rineka cipta

Wresniwiro, M., Sumarna, A.H., Wira, P., Sunandar, A., & Permana, D.1999.Masalah Narkotika, Psikotropika, Dan Obat-obat Berbahaya. Jakarta: Yayasan Mitra Bintibmas.

Joewana, Satya, 2007, Narkoba: Petunjuk Peraktis bagi keluarga untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, Yogjakarta: media persada

Yulius, Slamet, 2006, Metode Penelitian Sosial, Surakarta: UNS Press

Karsono, Eddy, Drs.Mengenal Kecanduan Narkoba dan Minuman Keras.CV. YramaWidya, Bandung : 2004.

Apriansyah, Arif. 2008.Dunia Remaja.(Online).http://www.Dunia Remaja.htm

Kartono, Kartini, 2014, Patologi Sosial 2: Kenakalan Remaja, Jakarta: Rajawali pers

Darmawan, Steven, 2010, pengertian minuman keras dan dampaknya, (http://stevendarmawan.blogspot.co.id/201 0/01/pengertian-minuman-keras-dandampaknya.html, di akses tanggal 05 maret 2015)

Makmun, Abin syamsuddin, 2003, Psikologi pendidikan, Bandung: PT Rosda karya remaja Nevid, Jeferry s., dkk. 2005, Psikologi Abnormal, Jakarta: Erlangga

21

Indraprasti, Devinthia dan Rachmawati, mira aliza, 2008, Hubungan antara kontrol diri dengan prilaku minumminuman keras pada reamaja lakilaki, (http://www.repository.uii.ac.id, di akses 12 januari 2015, 16.00 wib). Primaswari,widya, 2014, fenomena halal haramnya miras di kalangan Agama Islam, (http://widyaprimaswari.blogspot.c o.id/2014/07/fenomena-halalharamnya-miras-di.html?m=1, di akses tanggal 05 maret 2015) Setyawati, Tuti, 2010, Perilaku Anti Siosial, (http://tutisetyawati.blogspot.com/2 010/10/perilaku-anti-sosial.html, di akses tanggal 05 maret 2015) Silitonga, Ferry, 2010, Gangguan Kepribadian Antisosial (Psikopat), (http://sosbud.kompasiana.com/201 0/04/04/gangguan-kepribadianantisosial-psikopat/., Di akses tanggal 05 maret 2015) Widiyanti, E. 2007. Remaja dan Permasalahannya: Bahaya Merokok, Penyimpangan Seks pada Remaja, dan Bahaya Penyalahgunaan Minuman Keras/Narkoba.http://www.resourc es.unpad.ac.id

22