Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain
PERANCANGAN FASILITAS PUSAT JAMU DENGAN PENDEKATAN TRANSFORMASI DESAIN Erlyne Puspa Jayani
Drs. Widihardjo, M. Sn
Program Studi Sarjana Desain Interior, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email:
[email protected]
Kata Kunci : desain, interior, jamu, jurnal, pusat
Abstrak Obat- obatan kimia berhasil mencuri hati sebagian besar masyarakat Indonesia untuk menjadi pilihan utama dalam menangani masalah kesehatan. Jamu adalah salah satu kekayaan Indonesia, baik berupa konkrit (produk) dan abstrak (budaya mengkonsumsi), yang patut dilestarikan, dikenalkan kembali, dan dinaikan kembali nilai- nilai yang dikandungnya. Tujuan dirancangnya fasilitas Pusat Jamu adalah membawa masyarakat Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengkonsumsi jamu, dimulai dari kehidupan keluarga yang akan diterapkan terus- menerus oleh kehidupan keturunannya. Metodologi penelitian yang digunakan adalah studi lapangan dan studi literatur. Pengangkatan transformasi desain diperoleh dari teori evolusi jamu, yang diharapkan dapat memenuhi tujuan perancangan dan kebutuhan masyarakat akan jamu melalui unsur- unsur pendukung desain yang ada dalam setiap ruangannya.
Abstract Chemical drugs managed to steal the hearts of the majority of Indonesian people to be the first choice in dealing with health issues. Jamu is one of Indonesia's wealth, whether it be concrete (product) and abstract (consuming culture), which should be preserved, are reintroduced, and increased return values it contains. Jamu Center facility he designed purpose is to bring the people of Indonesia to live a healthy lifestyle by eating herbs, starting from family life to be constantly applied by the lives of his descendants. The methodology used in this research is a field study (interviews and observations) and literature (internet and books). Appointment of design transformations derived from herbs evolutionary theory, which is expected to meet the design objectives and the needs of the community through the herbal ingredients to support existing designs in every room.
1. Pendahuluan Kekuatan Bangsa Indonesia terletak pada budayanya yang sungguh sangat beragam yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia dan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Indonesia merupakan negara yang kaya, baik dari dari segi budaya (suku bangsa, bahasa, adat istiadat, dan lainnya yang bersifat abstrak) hingga Sumber Daya Alam (SDA) yang selalu diincar oleh para penjajah dari jaman dahulu. Salah satu kekayaan yang dimiliki Indonesia yang bersifat abstrak (budaya mengkonsumsi) dan konkrit (produk yang dikonsumsi) adalah jamu. Jamu merupakan hasil dari olahan rempah - rempah mentah dengan melewati beberapa proses penyajiannya, telah dikenal dari jaman Keraton Yogyakarta dan Surakarta. Resep jamu menjadi barang yang sangat mahal pada saat itu, karena hanya digunakan oleh orang- orang di dalam Keraton. Tetapi seiring berjalannya waktu, resep rahasia tersebut menyebar melalui kerabat- kerabat keraton yang ingin mengetahui bagaimana cara orangorang dalam Keraton agar tetap sehat dan cantik, hingga menjadi satu kebudayaan yang tumbuh dalam masyarakat. Seiring bertambah maju dan canggihnya teknologi di dunia global ini, secara sadar dan tidak sadar telah terjadi perubahan cukup drastis terutama dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Perubahan – perubahan yang terjadi membawa dampak negatif dan positif bagi kebudayaan yang telah dimiliki masyarakat Indonesia. Dengan tuntutan hal – hal yang bersifat modern, canggih, praktis, dan efisien, obat kimia modern berhasil mencuri banyak hati masyarakat dibandingkan dengan jamu dalam mengatasi masalah kesehatan. Obat modern adalah obat yang diracik dengan perpaduan bahan kimia yang dapat membuat penyakit jauh lebih cepat menghilang pada tubuh manusia, namun dengan tingkat efek samping yang jauh lebih tinggi dibandingkan jamu. Munculah kebutuhan Indonesia akan pelestarian, pengenalan kembali, serta peningkatan nilai- nilai yang dimiliki jamu berupa lingkungan binaan yang dapat menampung berbagai kegiatan, bernama Pusat Jamu dalam rangka membawa keluarga masyarakat Indonesia untuk hidup lebih sehat alami, secara fisik (mengkonsumsi jamu) dan non-fisik
(rekreasi). Desain Pusat Jamu harus tepat sehingga mampu menarik hati para pengunjung dan mampu menyampaikan maksud serta informasi – informasi yang menjadi tujuan utama dirancangnya fasilitas ini. Pusat Jamu merupakan sebuah sentra berlangsungnya seluruh kegiatan dalam program memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang berhubungan dengan objek jamu. Kebutuhan masyarakat Indonesia akan jamu dimulai dari keluarga, yang menjadi target utama fasilitas Pusat Jamu. Kehidupan keluarga adalah suatu awal yang akan diteruskan / dilanjutkan menjadi sebuah tradisi turun menurun, maka dimulai dari membiasakan hidup sehat dengan jamu dalam sebuah keluarga, diharapkan mampu membawa jamu terus- menerus dalam kehidupan keturunan selanjutnya.
2. Proses Studi Kreatif
MASALAH
Minimnya pengetahuan masyarakat generasi sekarang akan jenis – jenis, manfaat, nilai, dan khasiat jamu itu sendiri
Minimnya ketertarikan masyarakat akan potensi obat tradisional ( khususnya jamu) Indonesia karena munculnya produk- produk obat kimia modern yang dipengaruhi negara lain
Rendahnya nilai jamu di mata masyarakat Indonesia akibat tidak tersedianya fasilitas yang mampu memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat sekaligus mengedukasi budaya instan yang diterapkan pada produk jamu
STUDI LITERATUR
STUDI LAPANGAN
Buku Literatur
Internet
Wawancara
Observasi
The Green Science of Jamu (Dr. Martha Tilaar, Wong Lip Wih, B.Pharm, MPS, MSc, Ph.D, dan Dr. rer nat Anna SetiadiRanti, Apt, 2010) Jamu (Susan-Jane Beers,2001)
Artikel, blog yang berisi data dan informasi mengenai jamu dan perkembangan jamu saat ini di kalangan besar masyarakat
Wawancara dengan pihak – pihak terkait (dokter jamu, dokter umum, pedagang jamu, guide museum) Wawancara dengan konsumen Jamu dari berbagai kalangan
Museum Jamu (Ny. Meneer dan Jamu Djago) Taman Jamu Ny. Meneer
ANALISA KESIMPULAN Pendekatan Perancangan Transformasi Desain “Tradisional – Modern” Konsep Transformasi Zoning blocking Data kebutuhan ruang
IMPLEMENTASI DESAIN
Gambar 1. Bagan kerangka penelitan.
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 2
Erlyne Puspa Jayani ke-1
Teori mengenai segala hal mengenai jamu sudah banyak dikemukakan oleh beberapa ilmuwan hingga orang – orang yang memang tertarik untuk menggali keunikan- keunikan yang dimiliki jamu. Sebagai suatu kebudayaan, evolusi jamu sangat dipengaruhi oleh perkembangan kebudayaan itu sendiri. Menurut Selo Soemarjan (1996) dari jaman pra sejarah sampai era, ada empat tahap dalam perkembangan kebudayaan, yaitu irasionalisme dini, irasionalisme lanjut, rasionalisme dini, dan rasionalisme lanjut. (Dr. Martha Tilaar, Wong Lip Wih, B.Pharm, MPS, MSc, Ph.D, dan Dr. rer nat Anna Setiadi-Ranti, Apt, 2010: 54)
Gambar 2. Gambar ilustrasi mengenai tahap evolusi jamu, mulai dari tahap rasionalisme dini, rasionalisme lanjut, irasionalisme dini, dan irasionalisme lanjut. (www.google.com)
Jamu yang dikatakan telah mengalami evolusi akan diimplementasikan menjadi desain Pusat Jamu dengan tema TRANSFORMASI. Pemilihan tema transformasi diharapkan dapat mewakili teori evolusi jamu yang mendeskripsikan perjalanan jamu selama hidup di tengah- tengah masyarakat Indonesia hingga mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan jamu yang akan didukung dengan program kegiatan dan fasilitas yang dirancang.
No
1
Kebutuhan
Program
Fasilitas
Mengetahui informasi jamu berupa data- data yang telah dirangkum dari penelitian
The Evolution of Jamu
Museum Jamu
Sifat dan Orientasi Utama
Gambar
(perspektif ruang Museum Jamu pada Pusat Jamu)
2
Mengetahui beberapa perwakilan jenis tanaman obat yang digunakan sebagai bahan baku jamu Mencoba bercocok tanam secara langsung.
Herbal Plantation Tour
Taman Jamu
Edukasi dan Rekreasi (keluarga)
Outdoor (ilustrasi kegiatan Herbal Plantation Tour (www.google.com))
3
4
Mengetahui sekaligus mencoba langsung beberapa kegiatan yang mewakili proses pembuatan jamu secara tradisional dan industri
Melihat sebagian proses pembuatan jamu yang dilakukan oleh salah satu industri resmi
Trying is Fun
Workshop Jamu (ilustrasi kegiatan Trying is Fun (www.google.com))
Preserve dan Delevop Jamu with Jamu Jago since 1918
Laboratorium Jamu Jago
Edukasi (keluarga) (ilustrasi kegiatan Preserve and Develop Jamu (www.google.com))
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 3
5
Mencari informasi lebih lanjut dari sumber buku literatur
Reading Lights
Perpustakaan Jamu (perspektif ruang Perpustakaan Jamu pada Pusat Jamu)
Mengenal Dokter Jamu yang telah ditegaskan lebih lanjut dengan Saintifikasi Jamu sejak tahun 2010 6 Konsultasi lebih lanjut dengan Dokter Jamu agar lebih akurat dalam mengkonsumsi jamu yang tepat
7
8
Mengkonsumsi jamu melalui berbagai hidangan kreatif kuliner agar mampu menjadi gaya hidup keluarga yang sehat dalam bermasyarakat
Menikmati perawatan kecantikan tubuh dengan cara tradisional yang digunakan orang- orang Keraton jaman dulu
Natural Healthy is The Best
Klinik Jamu
Kesehatan dan Edukasi (umum) (perspektif ruang Konsultasi Klinik Jamu pada Pusat Jamu)
Healthy and Stylish with Jamu
Kedai Jamu
Rekreasi dan Kuliner (keluarga) (ilustrasi kegiatan Healthy and Stylish with Jamu(www.google.com))
Beauty Inside Outside
Spa Jamu
Rekreasi (orang tua) (ilustrasi kegiatan Beauty Inside Outside (www.google.com))
9
Membeli produk jamu untuk dikonsumsi dalam keluarga
Original Made in Indonesia
Toko Jamu
Kuliner (umum)
(perspektif ruang Toko Jamu pada Pusat Jamu)
10
Membentuk panitia dari para pecinta dan sukarelawan untuk membangun kembali nilai- nilai jamu dengan ide- ide kegiatan yang menarik
Sharing and Making
Ruang Komunitas Jamu
Sosial (umum) (ilustrasi kegiatan Sharing and Making (www.google.com))
11
Mengetahui hal- hal yang lebih menarik melalui acara seminar
Questions and The Answers
Ruang Seminar Jamu
Edukasi (umum)
(ilustrasi kegiatan Questions dan The Answers (www.google.com ))
Gambar 3. Tabel kebutuhan dan program dalam Pusat Jamu yang diurut dari kegiatan yang paling utama (Edukasi dan Rekreasi) hingga kegiatan pendukung.
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 4
Erlyne Puspa Jayani ke-1
3. Hasil Studi dan Pembahasan Konsep suasana ruang yang diciptakan adalah unik dan tematis, tema transformasi diterapkan melalui perpaduan antara unsur modern dengan elemen estetis tradisional berupa carving nusantara yang menunjukkan bahwa kekayaan nusantara yang tidak pernah mati dan dapat dibawa bahkan dikombinasikan dengan unsur modern. Ruang perpustakaan jamu adalah salah satu contoh implementasi desain yang membawa beberapa unsur rumah Jawa kuno, dengan maksud mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa pada saat itu Jawa pernah meninggikan nilai- nilai yang dimiliki jamu. Perpustakaan jamu terbagi menjadi empat area yang masing- masingnya ingin merepresentasikan konsep sesuai dengan fungsinya, dimulai dari area pertama (dari arah pintu masuk) yang didesain masih membawa sedikit unsur modern dengan maksud area transisi dari suasana yang lebih modern (di luar ruang perpustakaan) ke suasana yang kuno, area kedua didesain menyerupai ruang tengah dimana konten buku yang didisplay merupakan jamu yang dibahas secara umum, area ketiga didesain menyerupai kamar tidur yang mendisplay konten buku mengenai jamu dalam konteks kesehatan, dan area terakhir didesain menyerupai powder room(dibantu dengan audio percikan air) yang mendisplay konten buku dalam konteks kecantikan.
Gambar 4. Denah khusus, tampak, dan implementasi konsep desain yang unik, tematis, dihias oleh carving nusantara, dan bertema transformasi dalam ruang perpustakaan jamu pada Pusat Jamu.
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 5
Gambar 5. Denah khusus, dan implementasi konsep desain yang mengkombinasikan unsur modern dan unsur tradisional (carving nusantara) dalam desain lobi pada Pusat Jamu.
Transformasi tidak terlepas dari perubahan bentuk terutama secara fisik, bentuk- bentuk yang menjadi unsur sebuah ruangan sangat mempengaruhi suasana, fungsi, dan informasi yang akan diterima pengguna. Bentuk – bentuk yang menjadi unsur setiap ruangan yang ada dalam Pusat Jamu diangkat dari beberapa unsur yang dimiliki oleh jamu, yaitu bentuk dari bahan baku jamu, alat yang digunakan selama proses pembuatan jamu, dan alat yang digunakan untuk menyajikan larutan jamu.
Gambar 6. Denah khusus dan implementasi konsep bentuk dalam ruang museum jamu pada Pusat Jamu.
Warna yang digunakan untuk menghiasi setiap ruang memiliki konsep yang diangkat dari salah satu tujuan utama dirancangnya Pusat Jamu, yaitu rekreasi. Warna harus mampu membawa suasana yang nyaman, hangat, dan segar kepada pengguna fasilitas, tetapi tanpa keluar dari tema perancangan (transformasi). Ruangan yang berada pada tingkat kuno banyak menggunakan warna- warna yang diangkat dari warna rempah- rempah (coklat muda - coklat tua – hitam), sedangkan semakin modern suasana ruang yang ingin diciptakan semakin banyak warna putih dengan maksud menciptakan kesan sleek dan modern. Ruang- ruang pada Pusat Jamu diusahakan untuk menampilkan aksen warna Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 6
Erlyne Puspa Jayani ke-1
yang menyegarkan mata dan menenangkan hati melalui penggunaan bukaan berupa jendela semaksimal mungkin, sehingga warna dari pemandangan luar dapat dinikmati pengguna dalam ruang.
Gambar 7. Ilustrasi warna yang digunakan sebagai konsep warna pada perancangan Pusat Jamu. (www.google.com)
Fungsi pemilihan material berhubungan dengan pemilihan warna pada ruang. Material yang digunakan diutamakan memiliki sifat durable (tahan lama dan mudah perawatannya) dan safety (tidak membahayakan) karena fasilitas yang dirancang adalah fasilitas publik yang digunakan banyak orang dalam jangka waktu yang terus menerus. Material juga dipilih yang konseptual agar mampu mengekspresikan kesan kuno hingga modern dan emosional agar dapat membangun mood positif dan memaksimalkan kenyamanan bagi pengguna. Contohnya : kayu, batu alam, HPL, dsb.
Gambar 8. Pendekatan visualisasai material yang digunakan dalam perancangan ruang- ruang pada Pusat Jamu. (www.google.com)
Gambar 9.Gambar denah khusus dan implementasi konsep warna dan material dalam ruang toko jamu pada Pusat Jamu.
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 7
Gambar 10.Gambar denah khusus dan implementasi konsep warna dan material dalam ruang klinik jamu pada Pusat Jamu..
Furnitur yang digunakan langsung pada beberapa ruangan dalam Pusat Jamu dipilih yang dapat memicu interaksi sosial dan menstimulasi keakraban, hal ini dimaksudkan karena salah satu kebutuhan masyarakat Indonesia adalah melestarikan kebudayan yang hampir hilang karena kecanggihan teknologi, yakni komunikasi langsung antar individu secara langsung.
Gambar 11.Gambar denah khusus dan implementasi konsep warna dan material dalam ruang toko jamu pada Pusat Jamu.
Pencapaian penyatuan suasana modern dengan kuno didukung dengan konsep pencahayaan yaitu cozy dan modern yang diharapkan mampu membangun mood pengguna dalam setiap ruangan dengan tepat. Selain itu, pencahayaan didesain mampu memudahkan pengguna dalam mencari alur sirkulasi ruang dengan menggunakan direct light berupa spot light yang dipantulkan pada lantai.
Gambar 12.Gambar implementasi desain dari konsep pencahayaan pada ruang museum jamu dan lobi. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 8
Erlyne Puspa Jayani ke-1
4. Penutup / Kesimpulan Pusat Jamu adalah sebuah lingkungan binaan yang berisikan fasilitas- fasilitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelestarian sebuah budaya bangsa yang hampir hilang, yaitu jamu, yang dirancang mengikuti perkembangan gaya hidup masyarakat dewasa ini tanpa mengurangi nilai- nilai tradisional yang ada selama perjalanan jamu (evolusi jamu). Dengan dirancangnya Pusat Jamu, diharapkan masyarakat Indonesia kembali mengenal, mengerti, hingga membawa jamu kembali masuk ke dalam kehidupan sehari- hari, dengan dasar keinginan untuk hidup lebih sehat sekaligus melestarikan sesuatu yang berharga yang dimiliki oleh Indonesia.
Ucapan Terima Kasih Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perancangan dalam MK Tugas Akhir Program Studi Sarjana Desain Interior FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh pembimbing Drs. Widihardjo, M. Sn. .
Daftar Pustaka Susan-Jane Beers.2001. Jamu(The Ancient Indonesian Art of Herbal Healing). Singapore:Tuttle. Tilaar, Dr. Martha, 2010. The Green Science of Jamu. Jakarta:Dian Rakyat. www.litbang.depkes.go.id http://ferykuslina.blogspot.com/2012/11/jamu-obat-herbal-terstandar-oht-dan.html
http://madaisking.blogspot.com/2012/01/jamu-sebuah-filosofi-dan-representasi.html https://www.google.com/img http://www.tempo.co.id/medika/arsip/052001/art-1.htm http://dapurwirati.blogspot.com/2012/02/rempah-indonesia-kreasikan-banyak-menu.html http://www.ciputraentrepreneurship.com/manufaktur/4890-soeryanto-sang-produsen-jamu-ramuan-keraton.html http://semarang.yogyes.com/id/see-and-do/museum-and-monument/museum-jamu-nyonya-meneer/ http://dickyez-nugraha.blogspot.com/2012/01/sejarah-jamu.html http://id.wikipedia.org/wiki/Jamu_Jago http://nasionalisrakyatmerdeka.wordpress.com/2012/10/05/menggali-potensi-jamu-melalui-seminar-aspek-budayakebijakan-dan-filosofi-sains-jamu/
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 9