PERANCANGAN IKLAN KOMERSIAL UNTUK TV LOKAL

Download Gambar 2.1 Contoh Green Screen. 2.4 Periklanan. Periklanan adalah penggunaan media bayaran oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan i...

0 downloads 391 Views 796KB Size
PERANCANGAN IKLAN KOMERSIAL UNTUK TV LOKAL MENGGUNAKAN ANIMASI MOTION GRAPHICS PADA KEDAI DJONG JAVA

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh Elly Sugiarti 10.12.4694

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014

PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI

DESIGN OF COMMERCIAL ADVERSTISING FOR LOCAL TV USING MOTION GRAPHICS ANIMATION AT THE KEDAI DJONG JAVA PERANCANGAN IKLAN KOMERSIAL UNTUK TV LOCAL MENGGUNAKAN ANIMASI MOTION GRAPHICS PADA KEDAI DJONG JAVA Elly Sugiarti Mei Parwanto Kurniawan Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT In an increasingly technological growth today increasingly severe advertising competition. Television advertising also becomes important in the delivery of information about the products and services. Television ads help producers market their products to a wider range. Djong Java coffee shop is a shop to relax and hang out for all the good that young people, the office or the family. Djong Java coffee shop offers a different concept to the other coffee shops. The author would like to pick the title of "Design For Local TV Commercial Ad Uses Animation Motion Graphics in Java Djong shop". From year to year on TV advertising is also getting more and more creative. From there the author began to dare to take the title on advertising. For this study, the authors wanted to create ads using the technique of motion effects, 3D animation. Making ads also use adobe premiere, adobe after effects adobe audition. Given this research will become more sipenulis know how it's like what the ad creation. The results showed that the making of this ad so much fun that the author's spirit to do it . Keywords: motion graphic, kedai kopi Djong Java, tv commercial.

1.

Pendahuluan Iklan merupakan suatu bentuk komunikasi melalui media massa yang digunakan

oleh perusahaan dengan maksud memberi informasi atau mempengaruhi pemirsa dan golongan tertentu untuk membeli atau menggunakan produk mereka. Bagi produsen iklan bukan hanya menjadi alat promosi barang maupun jasa, melainkan juga untuk menanamkan citra kepada konsumen maupun calon konsumen tentang produk yang ditawarkan. Iklan seringkali menggiring khalayak untuk percaya pada produk, sehingga mendorong calon konsumen untuk mengkonsumsi maupun mempertahankan loyalitas konsumen. Dengan media televisi iklan bisa diterima konsumen dengan jelas, karena media televisi mencakup unsur audio dan video. Melalui televisi masyarakat mengenal produk dan terdorong untuk membelinya. Perancangan iklan televisi dengan metode animasi motion graphic, yaitu metode yang memadukan beberapa unsur multimedia yaitu gambar, video dan audio serta dipadukan dengan grafis yang kemudian diolah menggunakan software tertentu, sehingga produk akan lebih menarik di mata konsumen. Dengan

latar

belakang

masalah

tersebut,

penulis

mencoba

untuk

mengimplementasikan permasalahan di atas dengan melakukan suatu penelitian dengan judul “Perancangan Iklan Komersial Untuk TV Lokal Menggunakan Animasi Motion Graphics Pada Kedai Djong Java” yang diharapkan dapat memperluas promosi dan publikasi dari kedai kopi Djong Java.

2.

Landasan Teori

2.1

Konsep Dasar Multimedia Istilah multimedia terdiri dari dua kata, yaitu multi dan media.Pengertian multi

berarti banyak atau lebih dari satu, sedangkan kata media berarti alat/sarana/piranti untuk berkomunikasi. Komunikasi merupakan hubungan atau interaksi dua arah. Dengan adanya komunikasi sebuah informasi akan mudah dipahami oleh indera. Multimedia merupakan kombinasi teks, seni, suara, animasi, dan video yang disampaikan dengan komputer atau peralatan manipulasi elektronik dan digital. Multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan 1

berkomunikasi.

1

Hofsetter, 2001 dikutip dalam M. Suyanto, 2005, Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia, Andi Offset, Yogyakarta, hal 21

1

Menurut Senn, didalam multimedia terdapat beberapa elemen, elemen-elemen tersebut diantaranya adalah text, image, audio, video dan animasi.

2

1. Text Bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan dikendalikan adalah text (teks).Kebutuhan teks bergantung pada penggunaan aplikasi multimedia.

2. Image Image (grafik) merupakan hasil sebuah pengambilan citra yang didapat melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, yang hasilnya sering disebut dengan gambar.Gambar dapat berwujud sebuah ikon, foto ataupun simbol.

3. Audio Audio (suara) adalah komponen multimedia yang dapat berwujud narasi, music, efek suara atau penggabungan di antara ketiganya.

4. Video Video merupakan sajian gambar dan suara yang ditangkap oleh sebuah kamera, kemudian disusun ke dalam urutan frame untuk dibaca dalam satuan detik.

5. Animasi Animasi yaitu penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layer. Penciptaan animasi terdiri dari tiga tahap yaitu, permodelan, layout dan animasi, dan rendering.

2.2

Motion Graphic Motion graphic atau motion grafis adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan berbagai solusi desain grafis profesional dalam menciptakan suatu desain komunikasi yang dinamis dan efektif untuk film, televisi dan internet. Menurut Agnew dan Kellerman (1996, dikutip dalam Munir, 2012:230) grafis adalah garis, bulatan, kotak, bayangan, warna dan sebagainya dalam menggunakan software pengolah gambar. Dengan adanya grafis penyampaian informasi akan lebih menarik dan efektif. Pada penerapannya motion grafis atau motion graphic mirip dengan animasi, yaitu objek-objek diganti posisinya, rotasinya, skalanya, anchor pointnya, dan sebagainya. Yang membedakan motion grafis dengan animasi pada umumnya adalah penyampaian pesan/cerita melalui gerakannya. Motion grafis seringkali hanya hanya menyampaikan 2

Senn, 1998 dikutip dalam Sofyan dan Purwanto, 2008, Digital Multimedia: Animasi, Sound Editing, & Video Editing. Andi Offset, Yogyakarta, hal 2

2

melalui simbol atau gambar saja, sedangkan animasi menyampaikan pesan/cerita dengan lebih mendetail memalui gerakan tertentu. 2.3

Teknik Green Screen Teknik green screen sering juga disebut dengan teknik keying, chroma key, color

key dan blue screen. Chroma Key adalah kunci untuk teknik pencampuran dua warna, di mana warna dari satu gambar akan dihapus (atau dibuat transparan), yang kemudian akan diganti gambar belakangnya. Teknik seperti ini umumnya di gunakan di program berita di TV, seperti pembawa acara sedang menyampaikan ramalan cuaca, di sampingnya ada gambar peta, padahal aslinya adalah layar biru/hijau. Keying merupakan efek yang berguna untuk background dari sebuah objek video menghilang dan transparan, dengan catatan background tersebut hanya satu warna. Warna hijau/biru sering digunakan sebagai warna layar pada kain green screen karena kedua warna tersebut adalah warna yang paling jauh dari warna anatomi tubuh manusia, sehingga tidak akan mempersulit proses keying.

Gambar 2.1 Contoh Green Screen

2.4

Periklanan Periklanan adalah penggunaan media bayaran oleh seorang penjual untuk

mengkomunikasikan informasi persuasive tentang produk (ide, barang, jasa) ataupun organisasi yang merupakan alat promosi yang kuat.

3

Periklanan merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembuat barang ataupun pemasok jasa dengan masyarakat atau kelompok orang tertentu dengan tujuan untuk menunjang upaya pemasaran. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan gambar, suara atau kata-kata, gerak atau bau yang disalurkan melalui media ataupun 3

M. Suyanto, 2005, Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan, Andi Offset, Yogyakarta, hal 3

3

secara langsung. Dengan demikian pengertian dari biro iklan adalah lembaga usaha yang memberikan jasa periklanan bagi siapa yang membutuhkan baik perorangan, perusahaan pembuat barang atau pemasok jasa bahakan pemerintah. Menurut Suyanto, tujuan periklanan dapat digolongkan menurut sasarannya, yaitu:

4

a. Iklan Informatif b. Iklan Persuasif c. Iklan Pengingat d. Iklan Penambah Nilai e. Bantuan Aktivitas Lain

2.5

Iklan Televisi Menurut Suyanto adanya iklan televisi akan memperbaiki keterbatasan penyiaran

radio dan kebekuan karakter iklan cetak. Selain itu, iklan televisi menjadikan jangkauan penyiaran lebih luas dan membuat karakter lebih hidup.

5

Tahapan dalam pembuatan iklan televisi untuk meningktakan keunggulan bersaing adalah sebagai berikut :

6

a. Merancang Konsep Iklan b. Merancang Isi Iklan c. Merancang Naskah Iklan d. Merancang Grafis e. Memproduksi Iklan f. Testing dan Implementasi Iklan

2.6

Konsep Dasar Video Video adalah suatu visualisasi yang di dapatkan dengan menggunakan alat

perekam seperti camcorder. Video juga dapat diahsilkan melalui proses pembuatan animasi dengan gabungan beberapa clip. Dengan menggunakan proses animasi sebuah gambar yang mati dapat berubah menjadi lebih hidup, gabungan dari gambar tersebut disebut frame, dan satuan yang digunakan adalah fps (frame per second) untuk menghitung kecepatannya. 2.6.1 Jenis-jenis Video Dilihat dari jenisnya, video memiliki dua jenis yaitu: 4

7

M. Suyanto, 2004. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Andi Offset, Yogyakarta, hal 4-8

5

Suyanto, M. 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Andi Offset, Yogyakarta, hal 1

6

Suyanto, M. 2004. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Andi Offset, Yogyakarta, hal 41

4

1. Video Analog Video analog adalah video yang dibentuk dari sederetan sinyal elektrik (gelombang analog) yang telah direkam oleh kamere dan kemudian dipancarkan melalui gelombang udara atau dimainkan oleh sebuah kaset video. Perangkat yang umum adalah televisi yang menggunakan standar PAL (Phase Standard Commite) dan NTSC (National Television Standard Line). 2. Video Digital Digital video adalah jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital. Sinyal video pada digital video merupakan sebuah sinyal data yang diwakili oleh deretan bilangan 1(satu) dan 0 (nol). Untuk melakukan konversi sinyal analog ke dalam data digital, dengan mencapturenya dengan sebuah hardware yang dibut video capture board.

2.6.2 Standar Video Ada beberapa standar video yang saat ini digunakan sekarang, yaitu:

8

1. NTSC NTSC (National Television Standarda Committee) dikembangkan tahun 1950 yang mendefinisikan standar video yang dibuat sampai 525 gambar garis scan horizontal setiap 1.30 detik. Standar ini digunakan terutama di Amerika Serikat dan Jepang. 2. PAL Ukuran PAL inilah yang dijadikan sebagai standar penyiaran pada televisi di Indonesia, sehingga standar ini jugalah yang diterapkan dalam pembuatan iklan televisi pada kedai Djong Java kali ini. 3. SECAM SECAM (Sequential Colour and Memory Sistem) merupakan standar yang digunakan di perancis. 4. HDTV HDTV (High Definition TV) merupakan standar baru dalam teknologi televisi yang menyediakan kualitas gambar layar lebar serupa dengan film 35 mm. Kualitas suara suara sekualitas compact disk (CD). HDTV menyediakan gambar lebih besar dan lebih jernih. Dibanding dengan televisi standar (NTSC, PAL, SECAM), HDTV lebih lebar dan lebih tinggi aspek rasionya, yaitu 18:9, sedangkan televisi standar aspek rasionya hanya 4:3. 7

Wahana Komputer ,2003, Penuntun Praktis Pembuatan Video CD. Andi Offset, Yogyakarta, hal 5-8

8

M. Suyanto,2003, Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Andi Offset, Yogyakarta, hal 284

5

2.6.3 Elemen Video Sebuah video terdiri dari beberapa element yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Frame Rate Frame Rate menyatakan kecepatan yang dipergunakan untuk melakukan playback setiap frame dari video dalam satuan frame per second (fps). Secara umum, semakin tinggi nilai frame rate, akan semakin halus pula gerakangerakan yang muncul dalam video. 2. Aspect Ratio Aspect Ratio merupakan istilah yang menyatakan perbandingan ukuran horizontal dengan ukuran vertical yang dinyatakan dalam pixel. Televisi umumnya menggunakan aspec ratio 4:3 atau 1,33:1. 3. Resolusi Spasial dan Frame Size Frame Size menunjukkan seberapa besar bidang gambar video yang muncul pada layar. Beberapa display tidak dapat melakukan refresh dengan cepat untuk mengikuti pergerakan kecepatan yang sangat halus. 4. Data Rate Kebanyakan masalah yang timbul pada saat memutar ulang sebuah materi video adalah dikarenakan oleh media pembawanya. 2.7

Software yang Digunakan 1.

Adobe After Effect CS6 Adobe After Effects CS6 adalah software yang dapat digunakan untuk

memberikan efek visual sinematik dan motion graphic yang lebih cepat dari yang sebelumnya dengan menggunakan Global Perfomance Cache yang baru (Adobe Systems Incorporated, 2013). Adobe After Effects CS6 juga sering digunakan untuk melakukan compositing. 2.

Adobe Premiere Pro CS6 Adobe Premiere Pro CS6 adalah software yang menggabungkan kinerja yang

luar biasa dengan rapi, antarmuka yang diubah dan sejumlah fitur kreatif baru yang fantastis, termasuk didalamnya Warp Stabillizer untuk menstabilkan footage, timeline trimming yang dinamis, multicam editing yang diperluas, adjustment layers, dan banyak lagi. (Adobe Systems Incorporated, 2013) 3.

Adobe Photoshop CS6 Adobe Photoshop CS6 adalah produk utama untuk mengeluarkan gambar

digital terbaik, yang mengubah gambar digital menjadi sesuatu yang dapat dibayangkan dan menampilkan gambar digital dengan cara yang luar biasa.

6

(Adobe Systems Incorporated, 2013). Adobe Photoshop CS6 ini berguna untuk membuat texture pada pembuatan film animasi 3D. 4.

Adobe Audition CS6 Adobe Audition CS6 adalah software editing audio yang dikembangkan oleh

Adobe.

Adobe

Audition

CS6

sudah

mempunyai

fitur

multitrack

yang

memungkinkan usernya untuk melakukan editing sound dengan lebih dari satu track suara. 3.

Analisis dan Perancangan Aplikasi

3.1

Gambaran Umum Kedai kopi Djong Java adalah sebuah kedai untuk bersantai dan nongkrong untuk

segala kalangan baik itu anak muda, orang kantoran ataupun keluarga. Kedai kopi Djong Java menawarkan konsep yang berbeda dengan kedai kopi yang lain. Biasanya sebuah kedai kopi terkesan fun dan simple dengan konsep terbuka, namun kedai kopi Djong Java menawarkan sebuah tempat nongkrong dengan konsep yang lebih elegan dan mewah. Variasi kopi yang ditawarkan oleh kedai kopi Djong Java pun bervariasi dan semuanya adalah home-made, mulai dari hot coffee, ice coffee, frappe sampai coffee blend tersedia disini. Harganya pun bersaing dengan kedai kopi yang lain, harga di kedai Djong Java ini berkisar antara 8.000-25.000 ribu rupiah. Tidak hanya menyediakan menu minuman, kedai Djong Java juga menyediakan menu makanan ringan atau cemilan, mulai dari roti bakar, pisang bakar, risoles, spagheti, kentang goreng, dll. 3.2

Analisis Sistem Tahap analisis merupakan tahap yang paling kritis dan sangat penting, karena

kesalahan di tahapan ini akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya. Tahapan ini sangat penting karena menentukan bentuk sistem yang harus dibangun (Fatta, 2007:44). Untuk tahap analisis penulis memilih analisis SWOT. Analisis SWOT diperlukan dalam mengidentifikasi suatu masalah, dalam penelitian ini dilakukan analisis terhadap kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancamannya. Panduan ini sering disebut dengan SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). 1.

Strength (Kekuatan) Strength adalah kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek

atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi itu sendiri. Kedai Djong Java mempunyai kekuatan sebagai berikut :

7

1. Bahan baku dipilih yang terbaik dan proses pembuatannya dilakukan sendiri oleh barista kedai Djong Java. 2. Lokasi yang strategis. Tempat yang nyaman dan dengan nuansa yang berbeda, lebih elegan dan eksklusif. 2.

Weakness (Kelemahan) Weakness merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi,

proyek atau konsep bisnis yang ada. Kedai Djong Java mempunyai kelemahan sebagai berikut : 1. Luas kedai belum terlalu besar, hanya mampu untuk menampung sekitar 30 orang. 2. Tempat parkir untuk mobil terkadang masih menggunakan badan jalan (apabila parkir dalam tidak cukup). 3.

Opportunity (Peluang) Opportunity merupakan kondisi berkembang yang muncul dari lingkungan dan

memberikan

kesempatan

memanfaatkannya.

bagi

Misalnya

organisasi

kompetitor,

atau

respon

program masyarakat,

kita

untuk

kebijakan

pemerintah, kondisi lingkungan sekitar. Peluang utama yang dapat dimanfaatkan oleh kedai Djong Java adalah semakin banyaknya masyarakat Yogyakarta yang gemar menikmati kopi dan membutuhkan tempat ngopi dengan konsep berbeda. 4.

Threat (Ancaman) Threat merupakan kondisi yang mengancam dari luar bagi berkembangnya

atau berjalannya sebuah organisasi. Ancaman yang patut diperhitungkan kedai Djong Java adalah : 1. Banyak munculnya pesaing yang membuka usaha sejenis. 2. Jika tidak berinovasi di variasi minuman dan makanannya, akan muncul rasa bosan dari pelanggan.

3.3

Analisis Kebutuhan Iklan

3.3.1 Analisis Kebutuhan Informasi Dalam merancang iklan diperlukan data dan informasi dari Kedai Djong Java untuk menghindari kesalahan pada saat perancangan iklan, selain itu data dan informasi adalah kunci utama terbentuknya ide dan konsep perancangan iklan ini. Selain itu, dalam perancangan iklan ini diperlukan data dan informasi dai kedai Djong Java untuk menghindari kesalahan pada saat perancangan iklan.

8

3.3.2 Kebutuhan Software (Perangkat Lunak) Perangkat lunak digunakan untuk mengerjakan atau mengolah aplikasi yang dibuat dan mendukung bekerjanya sistem komputer sehingga sistem dapat bekerja. Perangkat lunak ini menghubungkan pekerjaan yang satu ke yang lainnya, perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan video iklan ini diantaranya adalah : 1. Microsoft Windows 7 Ultimate 2. Adobe Photoshop CS6 3. Adobe After Effect CS6 4. Adobe Premiere Pro CS6 5. Adobe Audition CS6 3.3.3 Kebutuhan Hardware (Perangkat Keras) Perangkat keras adalah semua bagian dari komputer berupa benda fisik yang mendukung proses kerja sistem. Perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan iklan ini adalah sebagai berikut: 1. Processor Intel Core I5 2550k 2. Mainboard MSI B75MA-645 3. Memory TEAM 8GB KIT 1333 4. Graphic Card MSI GTS 450 DDR3 1GB 5. Harddisk WDC 500 GB Blue 6. ODD DVDRW SAMSUNG 22x 7. Casing XIGMATEK ASGARD 8. Power Supply ENERMAX 450 WATT 9. Monitor DELL 17” LED 10. Keyboard dan mouse Logitech MK 100 11. Kamera DSLR Cannon 650D 3.3.4 Kebutuhan Brainware Dalam proses pembuatan iklan televisi kedai Djong Java ini membutuhkan tim yang terlibat dalam proses pra produksi, produksi dan pasca produksi. Penulis disini berperan sebagai inti dari tim. Berikut beberapa yang terlibat dalam pembuatan iklan ini : 1. Storyboard dan naskah

: Elly Sugiarti

2. Sutradara

: Elly Sugiarti

3. Cameramen

: Ary Wibisono

4. Editor

: Elly Sugiarti

9

3.4

Merancang Konsep dan Naskah

3.4.1 Rancangan Konsep Iklan Iklan televisi ini berdurasi 30 detik yang berisi live shot, motion graphic dan efek green screen. Iklan berbentuk video ini akan menampilkan betapa nikmatnya kopi di kedai Djong Java sehingga mereka merasa terbang sampai ke langit. Pada iklan ini akan ditampilkan bagaimana para konsumen akan merasakan cita rasa terbaik yang disajikan oleh kedai Djong Java. Adegan akan diperankan oleh 3 orang wanita yang sedang bersantai di kedai Djong Java. Ketiganya lalu memilih menu, setelah memilih menu dan mendapatkan pesanan mereka, salah satunya mencoba terlebih dahulu kopi yang dihidangkan. Dia merasa terpana dengan kenikmatan kopi tersebut, penasaran dengan temannya, dua lainnya mencicipi kopi mereka dan ikut merasakan kenikmatan kopi mereka. Kenikmatan dari kopi kedai Djong Java membuat mereka merasa bahagia sampai ke awan. 3.4.2 Rancangan Naskah Iklan Setelah tahap merancang konsep, selanjutya adalah merancang naskah iklan. Berikut adalah rancangan iklan televisi kedai Djong Java yang berdurasi 30 detik. 001.Int.Ruangan cafe – siang Cast. Model Tiga orang wanita memilih menu dan sibuk dengan handphonenya di sebuah cafe. “Kurang bersemangat ?” Time 2” 002.Int.Ruangan cafe – siang Cast. Tampak kopi dihidangkan Minuman kopi yang dipesan sudah datang. “Merasa bosan ?” Time 5” 003.Int.Ruangan – siang Cast. Model Wanita yang minum kopi pertama terpana dan muncul motion graphic kopi, diikuti kedua wanita lainnya. “Namun setelah minum ini. Rasa kopi yang dahsyat menendang di lidahmu” Time 14” 004.Ext. Green Screen – siang

10

Cast. Model Efek green screen dan motion graphic setelah ketiga wanita meminum kopi. “Kamupun serasa terbang” Time 5” 005.Int.Ruangan – siang Cast. Model Ketiga wanita tersebut mengobrol kembali dengan ceria setelah meminum kopi. Time 2”

006.Visual motion graphic Logo kedai Djong Java. “Pastikan di kedai kopi Djong Java” Time 2”

3.5

Implementasi Iklan Iklan televisi kedai kopi Djong Java ini akan ditayangkan pada stasiun RBTV,

pemilihan stasiun televisi ini berdasar dari diskusi antara pihak kedai kopi Djong Java dan penulis. RBTV yang berlokasi di Jl. Jagalan No. 36 Yogyakarta ini merupakan stasiun tv relay yang menjadi mitra dari Kompas TV. Setiap

stasiun

televisi

mempunyai

standar

harga

sendiri-sendiri

dalam

pemasangan tarif iklan. Ini didasarkan pada skala televisi tersebut, untuk televisi nasional yang lebih banyak dipegang oleh pihak swasta tarif iklan sekali tayang mencapai harga hingga jutaan. Bahkan untuk jam-jam prime time atau jam-jam biasanya masyarakat menghabiskan waktunya di depan televisi, tarif beriklan bisa mencapai belasan juta rupiah. Sedangkan tarif beriklan di RBTV masih terhitung murah, ini dikarenakan RBTV adalah tv lokal yang baru beberapa tahun mengudara. Berikut

adalah

perhitungan

biaya

pemasangan

iklan

berdasar

rencana

pemasangan iklan selama satu bulan sesuai jam yang dikehendaki dari pihak kedai Djong Java untuk memasang iklannya. Tarif iklan per satu kali tayang (durasi 30”) : Rp 150.000 Biaya yang dikeluarkan per hari : 2 x Rp 150.000 = Rp 300.000 Biaya iklan per bulan 30 x Rp 300.000 = Rp 9.000.000

11

4.

Implementasi dan Pembahasan

4.1

Memproduksi Iklan Televisi Tahapan ini terbagi menjadi dua, yaitu tahap produksi dan tahap pra produksi.

Tahap produksi berisi proses pengambilan gambar atau shooting dan proses pembuatan grafis pendukung. Sedangkan proses pasca produksi berisi editing hasil live shoot, penganimasian gambar dan proses rendering. 4.1.1 Produksi Tahap produksi disini adalah kegiatan syuting atau pengambilan gambar untuk iklan serta pembuatan grafis-grafis dan objek pendukung dalam pembuatan motion graphic. 1. Proses Shooting Pada tahap produksi ini dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Januari 2014 pukul 14.00-16.30 yang berlokasi di kedai Djong Java dan taman di sekitar kedai Djong Java. Alat produksi yang digunakan dalam pengambilan gambar adalah kamera Canon EOS 650D, lensa dan tripod. Berikut adalah hasil pengambilan gambar : 2.

Pembuatan Grafis Pembuatan grafis dan objek-objek yang akan dianimasikan disesuaikan

dengan yang sudah direncanakan dalam konsep dan storyboard. Dalam pembuatan grafis disini penulis tidak melakukan terlalu banyak improvisasi, dikarenakan over improvisasi akan memperlambat terselesaikannya gambar.

4.1.2 Pasca Produksi Tahap selanjutnya adalah tahap pasca produksi yang merupakan tahap pengeditan, pemberian efek-efek spesial, hingga pencampuran video dan audio sehingga menjadi video utuh. 4.1.2.1 Editing Proses editing dilakukan untuk menyusun hasil live shot agar sesuai dengan storyboard. Pada proses kali ini video hasil live shot akan dipotong-potong sesuai kebutuhan dan diurutkan sesuai storyboard yang telah dibuat. 1.

Susun video-video tersebut pada timeline dengan cara mengedrag video-video tersebut ke dalam sequence. Urutan video ini disusun sesuai dengan yang ada pada storyboard. Potong video dengan Razor Tool jika memang dibutuhkan, sekali lagi sususan video harus sesuai dengan storyboard agar tidak terlalu banyak improvisasi. Beri efek transisi untuk menghaluskan perpindahan video, untuk efek transisi yang halus digunakan efek Cross Dissolve.

12

Gambar 4.1 Pemberian Efek Transisi pada Susunan Video 2.

Proses penggabungan gambar di Adobe Premiere Pro CS6 selesai. File gabungan yang ada di sequence ini selanjutnya akan ditambahkan animasi di Adobe After Effect CS6. Selanjutnya akan diganbungkan dengan file animasi dari Adobe After Effect.

Gambar 4.2 Video yang Telah Tersusun di Adobe Premiere Pro CS6

4.1.2.2

Pembuatan Motion Graphic dan Compositing Software yang digunakan dalam pembuatan Motion Graphic dan proses

Compositing kali ini adalah Adobe After Effect CS6. Pada proses kali ini, objek-objek grafis yang dtelah dibuat pada Adobe Photoshop akan dianimasikan. 1.

Dalam storyboard disebutkan bahwa background pada beberapa scene dibuat dengan gambar dan objek-objek. Maka dari itu diperlukan efek keying untuk menghilangkan warna background awal.

Gambar 4.3 Hilangkan Warna Green Screen

13

2.

Animasikan objek-objek yang telah dibuat di Photoshop, buka properti objek dan arahkan time indicator ke posisi yang diinginkan, klik tombol Stopwatch untuk membuat keyframe, dan geser time indicator Position pada posisi yang diinginkan. Objek-objek yang telah dianimasikan kemudian digabungkan dengan hasil composition yang telah diberi efek green screen. Posisikan layer agar terlihat hidup dan dinamis. Penggabungan layer-layer ini dibuat dalam composition baru agar tidak mengganggu composition lainnya.

Gambar 4.4 Gabungan Composition Animasi

4.1.2.3

Pembuatan Sound Pembuatan Sound sangatlah penting untuk membuat iklan lebih menarik dan

lebih sempurna. Sound yang dipakai diunduh dari www.soundjay.com yang berjudul Barn Beat. Semua sound dari situs tersebut bebas royalti dan bebas digunakan untuk semua projek baik untuk komersial maupun non komersial. File yang telah dipotong sesuai yang dibutuhkan ini lalu disimpan dalam format .mp3, lalu diimport ke dalam Adobe Premiere Pro CS6 untuk digabungkan dengan file video yang sudah ada.

Gambar 4.5 Memasukan Sound ke dalam Adobe Audition 4.1.2.4

Rendering Rendering adalah proses akhir dari keseluruhan proses pasca produksi,

proses rendering adalah proses menjadikan sebuah file video. Mengekspor file merupakan tujuan akhir dari proyek iklan televisi ini. Dalam hal ini penulis menggunakan

14

Adobe Premiere Pro CS 6 untuk rendering dan codec proses. Adobe Premiere Pro CS 6 dapat meng-eksport animasi ini menjadi file VCD/mpeg1-VCD, DVD/mpeg2-DVD, dan juga file movie yaitu avi dan mov. 1.

Masukkan video dan sound yang telah diedit kedalam sequence di Adobe Premiere Pro CS6.

Gambar 4.6 Masukkan Sound dan Video pada Sequence 2.

Lalu atur format codec perenderan file, kemudian render file.

Gambar 4.7 Atur Format Video 3.

Setelah proses Render selesai periksa file yang telah selesai dirender, putar file video tersebut dengan video player.

Gambar 4.8 Hasil Iklan Televisi Kedai Djong Java

15

5.

Penutup

5.1

Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa dalam proses pembuatan iklan

televisi ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan. 1. Dalam pembuatan iklan televisi ini diperlukan tahapan–tahapan untuk menciptakan suatu iklan televisi yaitu proses Pra Produksi, Produksi dan Pasca Produksi. 2. Iklan televisi untuk kedai Djong Java ini mengutamakan teknik motion graphic sehingga membuat iklan menjadi

lebih menarik dan pesan bisa lebih

tersampaikan kepada konsumen. 3. Teknik pengambilan gambar yang baik juga berpengaruh pada compositing dengan motion graphic. 5.2

Saran Dari kesimpulan diatas, saran–saran yang diperlukan dalam pembuatan suatu

iklan televisi adalah : 1. Hal yang paling utama dalam pembuatan iklan televisi adalah ide, konsep, naskah dan storyboardbukan alat, komputer canggih dan biaya mahal, karena semua itu hanya sebagai pendukung dalam produksi. 2. Pastikan untuk tidak telalu banyak berimprovisasi dalam pengambilan gambar dan pembuatan motion graphic. Karena akan memperlambat terselesaikannya iklan televisi. 3. Motion graphic lebih menarik jika digabungkan dengan teknik live shoot, dari segi gambar dan efek akan saling melengkapi. 4. Dalam pembuatan iklan televisi diperlukan kerja sama dengan orang yang professional untuk menghasilkan iklan televisi yang sesuai dengan konsep yang diinginkan. 5. Iklan televisi ini belum sepenuhnya sempurna masih bisa dikembangkan.

16

DAFTAR PUSTAKA

Komputer, Wahana. 2003. Penuntun Praktis Pembuatan Video CD. Yogyakarta: Andi Offset. Purwanto, Agus dan Amir Fatah Sofyan. 2008. Digital Multimedia: Animasi, Sound Editing, & Video Editing. Yogyakarta: Andi Offset. Suyanto, M. 2003. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Andi Offset. Suyanto, M. 2004. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset. Suyanto, M. 2005. Strategi Perancangan Iklan Televisi Perusahaan Top Dunia. Yogyakarta: Andi Offset. Suyanto, M. 2005. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan. Yogyakarta: Andi Offset.

17