Volume : XI, Nomor : 1, September 2016
Majalah Ilmiah Informasi dan Teknologi Ilmiah ISSN: 2339-210X
PERANCANGAN OPTIMASI PRODUKSI SARUNG TANGAN MENGGUNAKAN LINEAR PROGRAMING PADA PT. SMART GLOVE INDONESIA Pikaria R.Sinaga Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl.SisingamarajaNo 338 Simpang Limun Medan Http://stmikbudidarma.ac.id //Email:
[email protected] ABSTRAK Dalam suatu perusahaan semua kegiatan yang dilakukan selalu mengarah pada tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan yang maksimum, yang dimana tidak satupun perusahaan yang mau mengalami kerugian tetapi memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Perancangan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan suatu aktifitas yang sangat penting dalam menentukan operasional produksi dan manajer produksi harus membuat keputusan mengenai rencana produksi yang sesuai agar diperoleh biaya yang minimum sehingga mendapatkan keuntungan yang akan didapatkan semaksimal mungkin. Batasan-batasan yang digunakan dalam perencanaan produksi yang optimal adalah data penjualan pada periode tertentu, biaya produksi, pemakaian bahan baku, jam kerja dan waktu penyelesaian produk. Karena data tersebut merupakan hal yang menentukan jumlah produksi yang akan dilaksanakan perusahaan untuk menyelesaikan pengoptimalan jumlah produksi. Kata Kunci : Optimasi Produksi, Linear Programing 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan semua kegiatan yang dilakukan selalu mengarah pada tujuan perusahaan yaitu memperoleh keuntungan yang maksimum, yang dimana tidak satupun perusahaan yang mau mengalami kerugian tetapi memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Supaya tujuan tersebut dapat tercapai maka perusahaan harus mampu menciptakan suatu produk yang dapat memenuhi selera konsumen agar produk yang dihasilkan dapat diterima di pasar, sehingga keuntungan yang diharapkan dapat tercapai.Perancangan produksi pada perusahaan manufaktur merupakan suatu aktifitas yang sangat penting dalam menentukan operasional produksi dan manajer produksi harus membuat keputusan mengenai rencana produksi yang sesuai agar diperoleh biaya yang minimum sehingga mendapatkan keuntungan yang akan didapatkan semaksimal mungkin. Dalam melakukan perancangan produksi, maka pihak perusahaan harus memperhitungkan kemampuan dan keterbatasan sumber daya yang dimiliknya. Untuk mencapai keuntungan yang maksimum pada prinsipnya dibutuhkan perencanaan produksi yang teliti dengan memperhatikan keterbatasan yang terdapat pada sistem produksi. Batasan-batasan yang digunakan dalam perencanaan produksi yang optimal adalah data penjualan pada periode tertentu, biaya produksi, pemakaian bahan baku, jam kerja dan waktu penyelesaian produk. Karena data tersebut merupakan hal yang menentukan jumlah produksi yang akan dilaksanakan perusahaan untuk menyelesaikan pengoptimalan jumlah produksi. Penelitian yang dilakukan Zahedi, 2010
dengan judul Penelitian Program Aplikasi Optimalisasi Perencanaan Produksi Dengan Metode Goal Programming (kasus CV. G) maka kesimpulan yang dapat diambil adalah: sasaran mengoptimalkan jumlah produk yang diproduksi agar dapat memenuhi permintaan konsumen dapat tercapai dengan produksi produk pupuk organik sejumlah 195 ton dan pupuk anorganik sejumlah 119 ton; sasaran pendapatan memaksimalkan pendapatan dan meminimalkan biaya produksi tercapai; keuntungan optimal yang dapat diperoleh adalah Rp. 314.730.000,00; serta dilihat dari hasil olah data menggunakan goal programming jam kerja karyawan pada CV. G belumlah dapat dimanfaatkan sepenuhnya, atau dengan kata lain jam kerja pada perusahaan ini berlebihan, penelitian lain yang dilakukan Sugiarto Christian dengan judul penelitian Penerapan Linear Programming Untuk Mengoptimalkan Jumlah Produksi Dalam Memperoleh Keuntungan Maksimal Pada Cv Cipta Unggul Pratama Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami hambatan-hambatan serta kombinasi produk dalam mengoptimalkan jumlah produksi untuk memperoleh keuntungan maksimal pada CV Cipta Unggul Pratama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei untuk memperoleh data. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah forecasting dan linear programming. 1.2 Rumusan Masalah Adapun masalah yang akan dibahas, sebagai berikut : 1. Bagaimana menentukan jumlah optimal produksi untuk memenuhi
Perancangan Optimasi Produksi Sarung Tangan Menggunakan Linear Programming Pada PT. Smart Glove Indonesia. Oleh : Pikaria R. Sinaga
44
Volume : XI, Nomor : 1, September 2016
2. 3.
ketidakpastian permintaan konsumen dengan biaya minimal? Bagaimana menerapkan metode linear programming proses optimasi produksi? Bagaimana membuat aplikasi yang khusus untuk melakukan perhitungan hasil produksi menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net 2008?
1.3 Batasan Masalah Sesuai dengan perumusan masalah di atas diharapkan tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka yang menjadi batasan permasalahan dalam penelitian skripsi ini adalah : 1. Permasalahan optimasi produksi dalam penelitian ini dibatasi pada kendala-kendala sebagai berikut: a. Jumlah produksi. b. Ketersediaan jam kerja. c. Pendapatan langsung dari penjualan. 2. Penelitian ini hanya membahas optimasi produksi sarung tangan dengan 3 (tiga) kendala yang ada 3. Proses produksi bersifat kontinu, yaitu perusahaan selalu melakukan produksi setiap periode produksi. 4. Menggunakan metode linear programming untuk proses optimasi 5. Aplikasi dirancang dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.NET 2008. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini, adalah : 1. Mendapatkan jumlah optimal produksi yang dihasilkan untuk memenuhi permintaan konsumen yang tidak pasti dengan biaya produksi yang minimal. 2. Menerapkan metode linear programming untuk permasalahan optimasi produksi 3. Untuk membuat aplikasi yang khusus untuk melakukan perhitungan hasil produksi menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net 2008? 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai dari skripsi ini adalah : 1. Mengetahui keuntungan dan biaya produksi minimum serta pencapaian target produksi sesuai dengan permintaan konsumen dengan menggunakan metode linear programming. 2. Dapat digunakan sebagai masukan untuk perbaikan sistem perencanaan produksi yang optimal di perusahaan. 3. Penelitian ini bisa digunakan untuk menambah perbendaharan penelitian dalam bidang optimasi
2.
Landasan Teori
Majalah Ilmiah Informasi dan Teknologi Ilmiah ISSN: 2339-210X 2.1 Perancangan Perancangan system dapat dirancang dalam bentuk bagan alir sistem (system flowchart), yang merupakan alat bentuk grafik yang dapat digunakan untuk menunjukkan urutan-urutan proses dari sistem (SyifaunNafisah, 2003). Perancangan memiliki banyak definisi karena setiap orang mempunyai definisi yang berbedabeda, tetapi intinya memiliki maksud dan tujuan yang sama, sejumlah definisi tentunya sangat berguna dalam memandang definisi perancangan secara luas. Menurut George M.Scott (Jogiyanto, 1991) Perancangan adalah suatu jaringan kerja yang saling berhubungan untuk menentukan bagaimana suatu system menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan. Menurut Abdul Kadir (2003), Perancangan adalah proses penerapan berbagai teknik dan prinsip dengan tujuan untuk mentransformasikan hasil analisa kedalam bentuk yang memudahkan mengimplementasikan.Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perancangan adalah penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. 2.2 Optimasi Produksi Teori optimasi atau yang dikenal juga dengan nama riset operasi berkembang sejak perang dunia II. Karena terjadinya perang maka terjadi sebuah keputusan, yaitu bagaimana cara mengalokasikan sumber-sumber daya yang sangat terbatas karena berbagai elemen operasi militer dalam sebuah kegiatan secara efektif, karena itulah pemimpin pemimpin perang meminta saran kepada ahli dalam bidang sains untuk melakukan pendekatan ilmiah untuk menghadapi permasalahan dan melakukan upaya pemecahannya secara strategis.Perkembangan dan penerapannya berlangsung begitu cepat dalam bidang-bidang penting mulai dari proyek pesawat, perencanaan strategi perang, industri, perdagangan dan lain-lain. Menurut Miller dan M.K.Star, riset operasi adalah peralatan manajemen yang menyatukan ilmu pengetahuan matematika dan logika dalam rangka memecahkan masalah yang di hadapi sehari-hari sehingga dapat dipecahkan secara optimal. Atau lebih umunya, riset operasi merupakan proses pengambilan keputusan yang optimal dalam penyusunan model dari sistem-sistem, baik deterministik maupun probabilistik yang berasal dari kehidupan nyata (Sutrisno,2008). Dalam perkembangannya terdapat beberapa model riset operasi, yaitu sebagai berikut (Sutrino, 2008): 1. Model ikonik Merupakan model tiruan fisik yang seperti bentuk aslinya dengan skala yang lebih kecil, seperti model gedung, model pesawat dan lainlain.
Perancangan Optimasi Produksi Sarung Tangan Menggunakan Linear Programming Pada PT. Smart Glove Indonesia. Oleh : Pikaria R. Sinaga
45
Volume : XI, Nomor : 1, September 2016
2. Model analog Merupakan model fisik tetapi tidak memiliki bentuk yang mirip dengan yang dimodelkan, seperti model pengukur temperatur. 3. Model simbolik Merupakan model yang menggunakan simbolsimbol huruf, angka, bentuk atau gambar yang menyajikan karakteristik dan properti dari suatu sistem seperti jaringan kerja, flow chart dan lain-lain. 4. Model matematik Mencakup model-model yang mewakili situasi real sebuah sistem yang berupa fungsi matematik seperti model populasi makhluk hidup. 2.3 Produksi Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan .Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa.Sedangkan kegiatan menambah daya gunasuatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang atau perusahaanyang menjalankan suatu proses produksi disebut produsen.Yang menjadi faktorfaktor produksi adalah alam, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan. Serta yang menjadi sektorsektor produksi adalah primer, sekunder, tersier, public, swasta, konsumsi dan investasi.Dalam setiap perusahaan penjualan produksi, baik barang maupun jasa, merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi operasional perusahaan. Begitu juga dengan perusahaan ini yang menjual hasil poduksi sarung tangan kebeberapa Negara.Setiap penjualan produksi sarung tangan kareta kandija dikan salah satu factor untuk menganalisa target yang telah dicapai, target yang telah dicapai akan dijadikan dasar dari produksi-produksi berikutnya. 2.4 Linear Programming Linear Programmingadalah suatu teknis matematika yang dirancang untuk membantu manajer dalam merencanakan dan membuat keputusan dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan pada umumnya adalah memaksimalkan keuntungan, namun karena terbatasnya sumber daya, maka dapat juga perusahaan meminimalkan biaya (Pangalajo, 2009).Secara umum masalah linear programming sangat erat kaitannya dengan pengalokasian sumber daya maupun sumber dana yang dapat berupa bahan baku, tenaga kerja, mesin, maupun modal. Semua sumber daya dan sumber dana tersebut pada umumnya memiliki jumlah yang sangat terbatas.
Majalah Ilmiah Informasi dan Teknologi Ilmiah ISSN: 2339-210X Oleh karena itu pengalokasiannya harus dilaksanakan dengan cara terbaik. Artinya keputusan yang diambil merupakan pilihan dari berbagai macam alternatif yang tersedia (Hartanto,2005). Linear programming memiliki empat ciri khusus yang melekat, yaitu (Pangalajo, 2009): 1. Penyelesaian masalah mengarah pada pencapaian tujuan maksimisasi atau minimasi. 2. Kendala yang ada membatasi tingkat pencapaian tujuan. 3. Ada beberapa alternatif penyelesaian. 4. Hubungan matematis bersifat linear. Secara teknis, ada lima syarat tambahan dari permasalahan linear programming yang harus diperhatikan yang merupakan asumsi dasar, yaitu (Pangalajo,2009): 1. Certainty (kepastian). Maksudnya adalah fungsi tujuan dan fungsi kendala sudah diketahui dengan pasti dan tidak berubah selama periode analisis. 2. Proportionality(proporsionalitas). Yaitu adanya proporsionalitas dalam fungsi tujuan dan fungsi kendala. 3. Additivity (penambahan). Artinya aktifitas total sama dengan penjumlahan aktifitas individu. 4. Disivibility (bisa dibagi-bagi). Maksudnya solusi tidak harus merupakan bilangan interger (bilangan bulat), tetapi bisa juga berupa pecahan. 5. Non-negative variable (variabel tidak negatif). Artinya bahwa semua nilai jawaban atau variabel tidak negatif. 2.4.1 Metode-Metode Linear Programming Linear programming dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa macam metode sesuai dengan tingkat persoalannya (Siringoringo, 2005). Metode-metode tersebut sama-sama dapat memecahkan persoalan yang mengandung beberapa permasalahan. Berikut ini metode yang dapat dilakukan dalam memecahkan persoalan linear programming. 1. Metode aljabar yaitu mempunyai bentuk perhitungan formulasi standard dengan mengkombinasi dua variabel yang nilainya dianggap nol hingga diperoleh nilai z terbesar. 2. Metode grafik yaitu metode yang digunakan untuk memecahkan persoalan yang mengandung dua permasalahan. 3. Metode simpleks dapat digunakan untuk memecahkan persoalan yang mengandung tiga atau lebih permasalahan dan didasarkan pada proses perhitungan ulang supaya mendapat hasil yang optimal. 4. Metode big-m biasanya dipakai untuk memecahkan persoalan yang memiliki pembatas “=” atau “>” Pengolahan data yang dibuat biasanya hanya
Perancangan Optimasi Produksi Sarung Tangan Menggunakan Linear Programming Pada PT. Smart Glove Indonesia. Oleh : Pikaria R. Sinaga
46
Volume : XI, Nomor : 1, September 2016
menggunakan dua metode yaitu menggunakan metode grafik dan simpleks. Berikut ini penjelasan untuk metode grafik dan metode simpleks. 2.4.2 Metode Grafik Metode Grafik adalah suatu metode yang ada dalam linear programming yang digunakan untuk memecahkan persoalan yang mengandung dua permasalahan. Prosedur umumnya adalah untuk mengubah suatu deskriptif kedalam bentuk masalah linear programming dengan menentukan variabel, konstanta, fungsi objektif dan batasan kendala. Pada metode grafik dilakukan beberapa tahapan, yaitu (Ayu, 1996): 1. Indetifikasi variabel keputusan. 2. Identifikasi fungsi objektif. 3. Identifikasi kendala-kendala. 4. Menggambarkan bentuk grafik dari semua kendala. 5. Indentifikasi daerah solusi yang layak pada grafik. 6. Menggambarkan bentuk grafik dari fungsi objektif dan menentukan titik yang memberikan nilai objektif optimal pada daerah solusi yang layak. 7. Mengartikan solusi yang diperoleh. 2.4.3 Metode Simpleks Metode simpleks adalah salah satu metode yang ada dalam linear programming yang digunakan untuk memecahkan persoalan yang mengandung tiga permasalahan atau lebih dan didasarkan pada proses perhitungan ulang supaya mendapat hasil yang optimal. Tahap paling awal yang diperhatikan dalam metode simpleks ini adalah tiga tahap yang dilakukan pada linear programming yaitu: 1. Masalah harus dapat diidentifikasi sebagai sesuatu yang dapat diselesaikan dengan linear programming. 2. Masalah yang tidak terstruktur harua dapat dirumuskan dalam model matematika, sehingga menjadi terstruktur. 3. Model harus diselesaikan dengan teknik matematika yang dibuat Tahap selanjutnya merupakan tahap teknis yang secara umum ada dalam linear programming (Ayu, 1996). Tahap tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Menentukan variabel keputusan, dimana maksud dari variabel keputusan ini merupakan simbol matematika yang menggambarkan tingkatan aktivitas perusahaan. Tahap ini sebenarnya untuk mempermudah dalam menggunakan metode matematik, dengan memutuskan memakai simbol matematik untuk hal yang ingin dihitung. 2. Membuat fungsi tujuan, yang dimaksudkan dari fungsi tujuan ini adalah hubungan matematika linier yang menjelaskan tujuan perusahaan
Majalah Ilmiah Informasi dan Teknologi Ilmiah ISSN: 2339-210X dalam terminologi variabel keputusan. Setelah ditentukan variabel keputusan, kemudian digunakan dalam membuat fungsi (persamaan matematika) dari tujuan yang ingin dicapai perusahaan. 3. Membuat batasan (kendala) model, maksud dari fungsi batasan adalah hubungan linier dari variabel keputusan yang menunjukkan keterbatasan perusahaan dalam lingungan operasi perusahaan. 2.4.4 Perumusan Dan Penyelesaian Model Linear Programming Untuk mendapatkan keputusan yang optimal dalam penyelesaian persoalan dengan menggunakan teknik linear programming, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasikan masalah ke dalam bentuk sistematis atau sering disebut pembuatan model linear programming (Hartanto,2005). Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk merumuskan model linear programming tersebut adalah (Hartanto,2005): 1. Tentukan variabel keputusan yang akan dicari dan beri notasi dalam bentuk matematis. 2. Tentukan batasan dari variabel keputusan tadi dan gambarkan ke dalam bentuk persamaan linear atau ketidaksamaan linear. 3. Tentukan tujuan yang akan dicapai dari variabel keputusan dan gambarkan dalam satu set fungsi linear yang berbentuk maksimasi keuntungan atau minimasi biaya. 3. Analisa Dan Perancangan 3.1 Analisa Optimasi Produksi Produksi sarung tangan pada PT. Smart Glove Indonesia selama ini dilakukan dengan melihat banyaknya jumlah permintaan dan juga banyaknya hasil penjualan dari beberapa distributor yang sudah menjadi rekanan perusahaan, banyaknya yang diproduksi terkadang tidak semua sarung tangan juga berhasil dijual bahkan sampai rusak. Proses produksi hendaknya diperhatikan dengan seksama terutama dari proses jumlah produksinya, untuk mengatasi permasalahan tersebut penulis menggunakan linear programming sebagai metode untuk penyelesaian masalah 3.2 Penerapan Metode Linear Programming Untuk mengimplementasikan sistem optimasi yang bertujuan untuk mencari solusi optimal dari masalah optimasi produksi sarung tanga di PT. Smart Glove Indonesia, maka dengan data yang telah diperoleh dari penelitian penulis, dilakukan pengolahan data yaitu editing, coding, tabulating dan verification, yang pada akhirnya akan diperoleh persamaan model Linear Programming dari fungsi tujuan dan fungsi kendala masalah optimasi yang ada. Di mana fungsi tujuan dan fungsi kendala tersebut akan menjadi masukan dan diproses pada
Perancangan Optimasi Produksi Sarung Tangan Menggunakan Linear Programming Pada PT. Smart Glove Indonesia. Oleh : Pikaria R. Sinaga
47
Volume : XI, Nomor : 1, September 2016
sistem optimasi yang telah dibangun dan dari perumusan model Linear Programming yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat 2 variabel keputusan dengan 10 kendala yang mempengaruhi jumlah keuntungan produksi, berikut adalah data yang penulis dapat pada tahun 2015 dan 2016 Tabel 4.1 Jumlah Produksi Sarung Tangan di PT. Smart Glove Indonesia pada Periode April 2015 – Maret 2016 Tahun Bulan
Rubber Gloves 2015 April 2759,892 Mei 2138,407 Juni 1431,945 Juli 1538,825 Agustus 2560,096 September 2017,148 Oktober 1509,897 Nopember 704,174 Desember 1173,608 2016 Januari 1175,847 Februari 1248,913 Maret 1307,921 Total : 19566,673
Produksi Sarang Tangan Latex Jumlah Gloves 18749,223 21509,115 19543,000 21681,407 18133,339 19565,284 18726,703 20265,528 19998,827 22558,923 19246,817 21263,965 20049,362 21559,259 20310,482 21014,656 20695,634 21869,242 20975,705 22151,552 17894,859 19143,772 19912,411 21220,332 234236,36 253803,035 2
3.2.1 Membentuk Fungsi Tujuan Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menentukan serta mengetahui tingkat kombinasi produksi yang paling optimum dari produksi sarung tangan, sehingga memberikan tingkat keuntungan yang maksimum selama periode April 2015 sampai dengan Maret 2016 di PT. Smart Glove Indonesia Ada dua jenis sarung tangan yang diproduksi PT. Smart Glove Indonesia, yaitu sarung tangan rubber gloves (X1) dan sarung tangan latex gloves (X2). 3.2.2 Fungsi Terkendala Ketersediaan Bahan Baku Suatu kegiatan produksi tidak dapat berlangsung tanpa tersedianya bahan baku. Untuk memproduksi sarung tangan, diperlukan bahan baku berupa karet dan latex. Kendala dalam memproduksi sarung tangan terjadi karena ketersediaan tersebut terbatas dan letak sumber yang jauh. Selain itu, karena proses pengiriman menggunakan kapal laut, maka proses pengiriman bergantung pada kondisi di laut. Tabel 4.3 Kebutuhan dan Koefisien Penggunaan Bahan pada Periode April 2015 – Maret 2016 Jenis Produk
Kebutuhan Jumlah Alumina Produksi (ton) (ton)
Koefisien Penggunaan Alumina
Rubber Gloves Latex Gloves
37528,879 19566,673 1,918 448328,397 234236,362 1,914
Tabel 4.4 Penggunaan dan Persediaan Bahan Baku Periode April 2015 – Maret 2016 Tahun
Bulan
Penggunaan
Persediaan
Majalah Ilmiah Informasi dan Teknologi Ilmiah ISSN: 2339-210X Rubber Gloves
2015
2016 Total :
April 5293,4729 Mei 4101,4646 Juni 2746,4705 Juli 2951,4664 Agustus 4910,2641 September 3868,8899 Oktober 2895,9824 Nopember 1350,6057 Desember 2250,9801 Januari 2255,2745 Februari 2395,4151 Maret 2508,5925 37528,879
Latex Gloves 35886,0128 37405,302 34707,2108 35842,9095 38277,7549 36838,4077 38374,4789 38874,2625 39611,4435 40147,4994 34250,7601 38112,3547 448328,397
Jumlah Jumlah Penggunaa Sisa Persediaan n 41179,4857 44590 3410,514 41506,7666 50000,514 8493,748 37453,6814 53273,748 15820,07 38794,3759 58110,066 19315,69 43188,019 63315,69 20127,67 40707,2976 64127,671 23420,37 41270,4613 67560,374 26289,91 40224,8683 70289,913 30065,04 41862,4236 73185,044 31322,62 42402,7739 75791,621 33388,85 36646,1753 55828,847 19182,67 40620,9471 40742,671 121,7243 485857,276 Total :
4 Algoritma & Implementasi 4.1 Algoritma Algoritma linier programming yang penulis rancang adalah sebagai berikut: 1. Algoritma Halaman Utama Input xMenu = Menu Program output cForm = Form Program Proses If [xMenu] = Form Barang Call Form Barang If [xMenu] = Form Produksi Call Form Produksi If [xMenu] = Form Optimasi Call Form Optimasi 2. Algoritma Data Barang Input Idbarang, namabarang Output Record Data Barang Proses cInput <- (Input idbarang, namabarang) if (cInput) Not Found Save_Record (cInput) 3. Algoritma Data Produksi Input Idbarang, namabarang, idproduksi, jumlah Output Record Data Produksi Proses cInput <- (Input idbarang, namabarang, idproduksi, jumlah) if (cInput) Not Found Save_Record (cInput)
4.
Algoritma Data Optimasi Input Idbarang, idproduksi Output Record Data Optimasi Proses cInput <- (Input idbarang, idproduksi) if (cInput) Not Found Proc_LP(cInput) 4.2 Implementasi
Perancangan Optimasi Produksi Sarung Tangan Menggunakan Linear Programming Pada PT. Smart Glove Indonesia. Oleh : Pikaria R. Sinaga
48
Pembelian 44590 46590 44780 42290 44000 44000 44140 44000 43120 44469 22440 21560 485979
Volume : XI, Nomor : 1, September 2016
Tampilan pertama program begitu dijalankan adalah seperti gambar dibawah ini.
Majalah Ilmiah Informasi dan Teknologi Ilmiah ISSN: 2339-210X Gambar 5.4 merupakan form optimasi yang digunakan untuk menggambarkan proses optimasi produksi barang, berikut adalah tampilan prosesnya
Gambar 5.1 Halaman Utama Aplikasi Gambar 5.1 merupakan tampilan utama dari aplikasi yang penulis buat untuk memanggil formform yang ada, sebagai contoh penulis memanggil form data barang, berikut tampilannya
Gambar 5.5 Pengujian Data
Gambar 5.2 Form Data Barang Pada gambar 5.2 penulis sudah memberikan contoh data barang yang tersedia untuk optimasi. Form berikutnya adalah form produksi barang, untuk memanggil form produksi bisa dipanggil dari sub menu proses form produksi, berikut tampilannya
5. Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang di dapatkan penulis, maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan diantaranya: 1. Penentuan jumlah optimal produksi untuk memenuhi ketidakpastian permintaan konsumen dengan biaya minimal dengan menghitung jumlah produksi yang ada 2. Penyelesaikan permasalahan optimasi jumlah produksi suatu perusahaan manufaktur ke dalam bentuk model linear programming dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic.Net 3. Penerapan metode linear programming proses optimasi produksi menghitung jumlah produksi yang ada dan kemudian membagi proses produksi hingga dihasilkan nilai optimasi 4. Aplikasi yang dirancang menggunakan Visual Basic.Net 2008 dengan database MySQL bisa mengolah data dengan baik
Gambar 5.3 Form Produksi Gambar 5.3 merupakan form produksi yang digunakan untuk menyimpan data produk yang akan diproduksi, berikutnya adalah form optimasi berikut adalah tampilannya
Gambar 5.4 Form Optimasi
Gambar 5.5 merupakan hasil pengujian dari proses optimasi yang dilakukan untuk barang Rubber Gloves.
5.2 Saran Adapun saran yang dapat diberikan penulis setelah menyusun laporan skripsiini sebagaiberikut : 1. Sistem yang dirancang ada baiknya dikemudian hari dibuat dengan teknik forecasting atau sistem pendukung keputusan 2. Proses optimasi bisa diterapkan dengan melihat kondisi pasar dengan memperhitungan kebutuhan dengan permintaan dalam hal ini sistem dirancang dengan kondisi disiplin ilmu yang berbeda. Daftar Pustaka 1. Zahedi,”Penelitian program aplikasi optimalisasi perencanaan produksi dengan metode goal programing”,2010 2. Cristian Sugiarto,”Penerapan linear programing
Perancangan Optimasi Produksi Sarung Tangan Menggunakan Linear Programming Pada PT. Smart Glove Indonesia. Oleh : Pikaria R. Sinaga
49
Volume : XI, Nomor : 1, September 2016
3. 4.
5. 6. 7. 8.
Majalah Ilmiah Informasi dan Teknologi Ilmiah ISSN: 2339-210X
untuk mengoptimalkan jumlah produksi dalam memperoleh keuntungan maksimal”,2005 .George M.Scott”Perancangan optimasi linear programing”,Jogianto,1991 Julius Hermawan,”Analisa desain dan pemrograman berorientasi objek dengan UML dan Visual Basic.Net”,Andi,2005 Wardana,”Programer VB Net 2008”,2008 Juninder,”VB.Net 2008”,2008 Abdul Kadir,Perancangan 2003 Sutrisno,Riset Operasi,2008
Perancangan Optimasi Produksi Sarung Tangan Menggunakan Linear Programming Pada PT. Smart Glove Indonesia. Oleh : Pikaria R. Sinaga
50