Peraturan Futsal - sepakbola.ukm.ugm.ac.id

CATATAN MENGENAI PERATURAN PERMAINAN FUTSAL Modifikasi Dengan menghormati kesepakatan dari asosiasi-asosiasi terkait dan yang telah menyiapkan prinsip...

60 downloads 440 Views 3MB Size
FUTSAL CUP

Futsal

Peraturan Permainan 2004

Penerbit :

sponsor :

CATATAN MENGENAI PERATURAN PERMAINAN FUTSAL

Modifikasi Dengan menghormati kesepakatan dari asosiasi-asosiasi terkait dan yang telah menyiapkan prinsip-prinsip dari peraturan-peraturan ini, Peraturan Permainan Futsa ini dapat diubah penerapannya untuk disesuaikan dengan perintahperintah pemula khususnya yang berusia di bawah 16 tahun, wanita, untuk pemain yang sudah cukup berumur (melebihi 35 tahun) dan pemain yang memiliki kekurangan-kekurangan tertentu. Hal-hal yang diperbolehkan untuk diadakan perubahan-perubahan adalah : -

Ukuran lapangan;

-

Ukuran, berat dan bahan dari bola;

-

Lebar dan tinggi mistar gawang;

-

Durasi babak/periode permainan;

-

Penggantian/pemain cadangan;

Pria dan wanita Berkenan dengan jenis kelamin, peraturan-peraturan tentang Wasit, Pemain, dan Para Petugas lainnya adalah berlaku sama baik bagi jenis kelamin pria maupun wanita.

PERATURAN 1 – LAPANGAN Ukuran Lapangan harus persegi panjang. Panjang garis batas kanan dan kiri lapangan (touch line) harus lebih panjang dari garis gawang. Ukuran

:

Panjang

: Minimum 25 m Maksimum 42 m

Lebar

: Minimum 15 m Maksimum 25 m

Standart internasional Panjang

: Minimum 38 m Maksimum 42 m

Lebar

: Minimum 18 m Maksimum 25 m

Tanda/Batas Lapangan Lapamgan ditandai dengan garis-garis yang melekat pada lapangan dan garisgaris tersebut berfungsi sebagai pembatas. Dua garis terluar yang lebih panjang disebut sebagai garis pembatas lapangan.Dua garis yang lebih pendek disebut garis gawang. Semua garis memiliki lebar 8 cm. Lapangan dibagi menjadi dua yang dibelah oleh garis tengah lapangan.Tanda/titik tengah ditandai dengan sebuah titik ditengah-tengah garis tengah lapangan. Titik tengah dikelilingi oleh sebuah lingkaran dengan radius 3 meter. Lapangan dan perangkatnya adalah seperti diperlihatkan dalam gambar dibawah ini :

Wilayah penalti Wilayah (daerah) pinalti ditentukan pada setiap sisi akhir dari lapangan sebagai berikut: Seperempat lingkaran dengan radius 6 meter digambarkan berada ditengahtengah pada garis gawang. Seperempat lingkaran digambarkan dari garis gawang sampai bertemu dengan garis bayangan yang digambarkan berada ditengah pada sudut kanan padagaris gawang dari sisi luar posisi tiang gawang. Bagian atas dari masing-masing seperempat lingkaran dihubungkan oleh garis sepanjang 3.16 meter yang membentang sejajar dengan garis gawang. Garis kurva yang terbentuk merupakan garis terluar dari daerah pinalti yang dikenal sebagai Garis Wilayah Pinalti.

Titik pinalti Titik pinalti berjarak 6 meter dari titik tengah antara posisi tiang gawang vertikal dan jaraknya sama diantara kedua tiang tersebut. Titik pinalti kedua

Titik pinalti kedua berjarak 10 meter dari titik tengan antara posisi tiang gawang vertical dan jaraknya sama diantara kedua tiang tersebut. Bujur sudut (titik tendangan pojok) Seperempat lingkaran dengan radius 25 cm di setiap sudut lapangan.

Zona pengganti pemain Zona pengganti pemain ditempatkan persis didepan bangku tim dimana cadangan dari tim official berada. Zona ini adalah tempat dimana pemain masuk dan keluar lapangan apabila terdapat pergantian pemain. ƒ

Zona penggantian pemain ditempatkan secara langsung didepan dari bangku pemain cadangan dan memiliki panjang 5 meter. Zona ini ditandai pada setiap sisinya denagn sebuah garis yang memotong garis pembatas lapangan, lebar garis 8 cm dan panjang 80 cm, dimana 40 cm berada didalam lapangan dan 40 cm diluar dari lapangan.

ƒ

Jarak antara masing-masing zona pergantian dengan titik perpotongan garis tengah lapangan dengan garis pembatas lapangan adalah 5 meter. Ruamng yang bebas ini, secara langsung berada didepan meja penjaga waktu,. Harus tetap terjaga kebebasan pandangannya.

Gawang Gawang harus ditempatkan pada tengah-tengah dari garis gawang. Gawang terdiri dari dua buah tiang sejajar vertical dengan jarak yang sama dari setaip sudut dan pada sisi atasnya dihubungkan dengan batang horizontal. Jarak kedua tiang vertical adalah 3 meter dan jarak dari sisi bawah batangan atas ke dasar permukaan lapangan adalah 2 meter. Tiang vertical maupun tiang horinzontal memiliki lebar dan kedalaman 8 cm. net (jaring), terbuat dari tali rami, goni, atau nilon, dipautkan pada kedua tiang vertical dan tiang horizontal pada sisi belakang gawang. Bagian yang bawah didukung oleh batangan melengkung ataupun bentik lainnya untuk memberikan tahanan yang cukup. Kedalaman gawang adalah jarak dari ujung bagian dalam dari posisi gawang langsung kearah sisi luar lapangan, minimal 80 cm p-ada bagian atas dan 100 cm pada bagian bawah (permukaan lapangan) Keamanan Gawang dapat dipindah-pindah tetapi harus dapat tetap kokoh berdiam aman di permukaan lapangan selama pertandinagan berlangsung.

Permukaan lapangan

Permukaan lapangan haruslah mulus dan rata serta tidak kasar atau kesat. Penggunaan bahan dari kayu atau bahan buatan lainnya adalah sangat dianjurkan. Beton ataupun bata harus dihindarkan. Keputusan dan penegasan 1. jika ukuran garis gawang adalah antara 15 meter dan 16 meter, radius ukuran seperempatnya lingkaran hanya sebesar 4 meter. Dalam hal ini, titik pinalti tidaklah lagi ditempatkan pada garis wilayah pinalti,tetapi berada tetap pada jarak 6 meter dari titk tengah antara posisi tiang gawang. 2. penggunaan (lempengan) tanah rumput, ataupun tanah rumput buatan atau tanah lembut diperbolehkan untuk pertandingan yang dimainkan kedalam kompetisi domestic, tetapi tidak diperbolehkan untuk pertandingan internasional. 3. sebuah tanda boleh digambarkan diluar lapangan, 5 meter dari busur pojok dan pada sudut kanan pada garis gawang untuk memastikan bahwa jarak ini adalah diperhatikan ketika sebuah tendangan sudut dilakukan. Lebar dari tanda ini adalah 8 cm. 4. tempat duduk para pemain cadangan dan official adalah dibelakang garis pembatas lapangan tepat disamping zona bebas yang berada didepan meja penjaga waktu.

PERATURAN 2 – BOLA Sifat dan ukuran Bola adalah : ƒ

berbentuk bulatan sempurna;

ƒ

terbuat dari kulit atau bahan lainnya yang layak untuk itu;

ƒ

keliling bola tidak kurang dari 62 cm dan tidak lebih dari 64 cm;

ƒ

pada saat pertandingan dimulai, berat bola minimum 400 gram dan maksimum 440 gram;

ƒ

memiliki tekanan sama dengan 0,4-0,6 atmosfir (400-600/cm2) pada permukaan laut.

Pengantian bola cacat Jika pecah atau menjadi cacat dalam sebuah pertandingan: ƒ

Pertandingan dihentikan

ƒ

Pertandingan dilanjutkan kembali denagn menjatuhkan bola pengganti pada tempat dimana bola pertama cacat.

Jika bola pecah menjadi cacat sementara tidsak dalam permainan (pada saat permainan dimulai, tendangan gawang, tendangan sudut, tendangan penalty atau tendangan kedalam): ƒ

Pertandingan akan dilanjutkan kembali pertandingan sebagaimana biasanya.

sesuai

peraturan

Bola tidak dapat diganti selama pertandingan tanpa izin wasit. Keputusan dan penegasan 1. bola dari bahan yang berbulu tidak diperbolehkan dalam pertandingan internasional. 2. bola tidak boleh melambung dari permukaan lapangan kurang dari 50 cm dan tidak boleh lebih dari 65 cm ketika dijatuhkan dari ketinggian dari 2 meter. Didalam kejuaraan, hanya bola yang memenuhi persyaratan teknis minimum sebagaimana ditentukan dalam peraturan 2 yang boleh yg dipakai. Didalam pertandingan kompetisi FIFA dan kompetisi organisasi dibawah naungan dari konfederasi, pengguna bola futsal untuk dipakai adalah tergantung kepada salah satu persyaratan ketentuan pemakaian bola futsal dari ketiga ketetapan yang ditandai dengan pencantuman logo/tanda,sebagai berikut: Lambang Resmi dari “FIFA APROAVED“ atau lambang : FIFA INSPECTED” atau Referensi : INTERNASIONL STANDAR MATCBALL” Sebuah ketetapan seperti didalam sepak bola/futsal menunjukan bahwa bola tersebut telah secara resmi diuji dan telah sesuai dengan persyaratan teknis yang telah ditentukan sebelumnya, berbeda untuk setiap kategori dan

tambahan kepada spesifikasi minimum seperti yang telah ditentukan di dalam peraturan no.2 dari daftar ketentuan persyaratan tambahan kepada setiap dari kategori masing-masing akan dikeluarkan oleh FIFA. Institusi yang akan mengadakan pengujian ditunjuk oleh FIFA. Kompetisi Asosiasi dapat mempersyaratkan penggunaan ketentuan bola setiap satu dari ketiga ketetapan . dalam semua pertandingan , bola yang digunakan harus memenuhi persyaratan No.2. Apabila asosiasi memberlakukan ketentuan bola dengan lambing FIFA APPRROVED Atau FIFA INSPECTED untuk kompetisinya sendiri,asosiasi harus juga mengijinkan penggunaan dari ketentuan bola dengan ketentuan bola fengan referensi International Matchball standar bebas royalty. Didalam pertadinagn kompetisi FIFA dan didalam pertandingan kompetisidi bawah naungan-naungan konfederasi asosiasi-asosiasi,tidak diizinkan adanya iklan komersil semacam apapun pada bola, kecuali untuk tanda kompetisi, pelaku/penyedia kompetisi resmi dari pemiliknya/pembuatnya.Peraturan kompetisi dapat membatasi ukuran dan jumlah dari logo-logo/tanda-tanda tersebut.

PERATURAN 3 – JUMLAH PEMAIN Pemain Setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, setiap tim terdiri dari tidak lebih dari lima pemain, salah satu diantaranya adalah penjaga gawang. Prosedur Pergantian Pemain Pergantian pemain dapat digunakan di dalam setiap pertandingan yang dimainkan di bawah peraturan dari Kompetisi Resmi pada tingkat FIFA, konfederasi atau asosiasi. Jumlah maksimum pemain pengganti (cadangan) adalah tujuh pemain. Jumlah pergatian pemain selama pertandingan adalah tidak terbatas. Seorang pemain yang telah digantikan dapat kembali ke lapangan sebagai pemain pengganti untuk pemain lainnya. Pergantian pemain dilakukan ketika bola masih berada di dalam atau keluar dari lapangan permainan dan kondisi berikut adlah yang perlu diperhatikan : ƒ

Pemain meninggalkan lapangan harus dilakukan dari zona atau wilayah pergantian timnya sendiri.

ƒ

Pemain yang memasuki lapangan harus juga melakukannya dari zona wilayah penggantiannya sendiri tetapi tidak sampai pemain yang meninggalkan lapangan telah melewati garis pembatas lapangan.

ƒ

Penggantian pemain sangat bergantung pada kewenangan dan jurisdiksi dari wasit apakah dipanggil untuk bermain atau tidak.

ƒ

Penggantian dianggap selesai ketyika pengganti masuk ke dalam lapangan, dimana saat itu dia menjadi pemain aktif dan pemain yang digantikan olehnya berhenti berperan sebagai seorang pemain aktif.

Penjaga gawang dapat berganti tempat dengan setiap pemain lainnya. Pelanggaran dan Sanksi Jika sementara penggantian pemain sedang dilakukan, pemain pengganti memasuki lapangan sebelum pemain yang digantikannya belum meninggalkan lapangan maka : ƒ

pemain di berhentikan;

ƒ

pemain yang lapangan;

ƒ

pengganti diberi peringatan dan diberikan kartu kuning;

ƒ

Permainan diulang kembali dengan sebuah tendangan bebas tidak langsung yang diambil oleh tim lawannya dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan. Jika bola berada di dalam wilayah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis wilayah pinalti pada tempat terdekat dengan posisi dari bola saat permainan diberhentikan.

digantikan

diintruksikan

untuk

meninggalkan

Jika sementara penggantian pemain dilakukan, pemain pengganti memasuki lapangan atau seorang pemain yang digantikan meninggalkan lapangan bukan dari tempat zona penggantian pemain timnya sendiri, maka :

ƒ

Permainan dihentikan;

ƒ

Pemain yang melakukan kesalahan diperingati dan diberikan kartu kuning;

ƒ

Permainan diulang kembali dengan sebuah tendangan bebas tidak langsung yang diambil oleh tim lawanya dari tempat dimana bola berada ketika permainan dihentikan. Bagaimanapun juga jika bola berada di dalam wilayah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis wilayah pinalti pada tempat terdekat kepada posisi dari bola ketika permainan yang sedang berlangsung dihentikan.

Keputusan dan penegasan 1. pada awal permainan, setiap tim harus bermain dengan lima pemain. 2. Jika, dalam satu kejadian beberapa pemain dikeluarkan, pemain yang tersisa darisatu tim lebih sedikit dari tiga pemain (termasuk penjaga gawang), maka pertandingan harus dibatalkan.

]

PERATURAN 4 – PERLENGKAPAN PEMAIN Keselamatan Seorang pemaian dilarang keras menggunakan perlengkaoan atau menggunakan segala yang membahayakan dirinya atau pemain lainnya,termasuk setiap jenis perhiasan. Perlengkapan dasar Perlengkapan dasar yang diwajibkan dari seorang pemain adalah: ƒ

seragam atau pakaian;

ƒ

celana pendek – jika celana pendek berbahan panas yang dipakai, warnanya harus sama dengan warna utama;

ƒ

kaos kaki;

ƒ

pengaman kaki;

ƒ

alas kaki (sepatu)- jenis sepatu yang diizinkan adalah sepatu kanvas atau kulit lembut atau sepatu gymnastic dengan alas yang terbuat dari karet atau bahan sejenisnya.

Seragam atau Pakaian ƒ

Nomor/angka 1 sapai dengan 15 orang harus tampak di belakang/punggung dari seragam dari seragam/pakaian pemain.

ƒ

Warna dari nomor/angka harus kontras/berbeda dengan jelas dengan warna seragam.

Untuk pertandingan internasional, nomor/angka harus juga terlihat di bagian depan seragam/pakaian pemain dalam ukuran yang lebih kecil. Pengaman kaki (Shinguard) ƒ

Seluruh bagiannya harus dapat ditutupi oleh kaos kaki;

ƒ

Harus terbuat dari bahan-bahan yang layak (karet, plastic atau bahan-bahan sejenisnya);

ƒ

Harus memberikan tingkat perlindungan yang cukup.

Penjaga Gawng ƒ

Penjaga gawng panjang.

ƒ

Setiap penjaga gawang harus menggunakan warna yang dapat secara mudah membedakan diriya dari pemain lainnya dan Wasit.

ƒ

Jika seorang pemain yang berada diluar lapangan menggantikan seorang penjaga gawang, baju seragam penjaga gawang yang dipakai oleh pemain harus ditandai dengan nomor punggung pemain itu sendiri.

diperbolehkan

untuk

menggunakan

celana

Pelanggaran dan Sanksi Untuk setiap pelanggaran dari Peraturan ini : ƒ

Pemain yang melakukan kesalahan diinstruksikan oleh wasit untuk meninggalkan lapangan untuk melengkapi salah satu perlengkapan yang belum dipakai atau hilang. Pemain tidak diperbolehkan kembali ke lapangan pertandingan tanpa memberikan laporan terlebih dahulu kepada salah satu wasit, yang mana wasit tersebut akan memeriksa dan memastikan bahwa perlengkapan pemain terus sudah benar.

PERATURAN 5 – WASIT Wewenang Wasit Setiap pertandingan dipimpin oleh seorang wasit yang memiliki kewenangan penuh untuk menegakkan Peraturan Permainan sehubungan dengan pertandingan dimana dia telah ditunjuk untuk itu, dimulai saat dia masuk sampai dia meningglakan lapangan permainan. Kekuasaan dan Tanggung Jawab Wasit : ƒ

Menegakkan Peraturan Permainan;

ƒ

Membiarkan permainan terus berlanjut ketika terjadi sebuah pelanggaran terhadap salah satu tim, namun tim yang terhadap mana telah dilakukan pelanggaran berada dalam posisi yang

menguntungkan untuk mencetak gol. Apabila keuntungan tersebut tidak menghasilkan gol, maka wasit harus memberikan hukuman terhadap tim yang melakukan pelanggaran yang terjadi sebelumnya tersebut. ƒ

Membuat dan memelihara catatan dari pertandingan untuk dipergunakan sebagai sebuah laporan pertandingan, termasuk informasi mengenai setiap tindakan disiplin yang diambil terhadap para pemain dan atau tim, baik sebelumnya, selama atau sesudah petandingan;

ƒ

Bertindak sebagai penjaga waktu didalam kejadian jika petugas penjaga waktu tidak hadir;

ƒ

Menghentikan, menunda atau mengakhiri pertandingan untuk setiap pelanggaran peraturan atau setiap jenis gangguan dari luar;

ƒ

Melakukan tindakan disiplin terhadap kesalahan pemain yang dapat dikenai peringatan dan pelanggaran-pelanggaran;

ƒ

Memastikan bahwa tidak ada orang yang berhak untuk berda di dalam lapangan;

ƒ

Membiarkan pemain berlanjut sampai bola keluar jika pemain hanya mengalami luka ringan;

ƒ

Memastikan bahwa bola yang digunakan memenuhi persyaratan peraturan dua.

Keputusan-keputusan Wasit Semua keputusan wasit mengenai fakta-fakta yang berhubungan dengan permainan adalah final dan tidak dapat dirubah. Keputusan dan penegasan 1. jika wasit dan wasit kedua menyatakan sebuah pelanggaran secara bersamaan dan terdapat poerbedaan keputusan, maka keputusan wasitlah yang akan berlaku. 2. baik wasit dan wasit kedua memiliki hak untuk memperingati atau mengeluarkan seorang pemain, tetapi jika terjadi terjadi perbedaan antara mereka, maka keputusan wasitlah yang akan berlaku.

PERATURAN 6 – WASIT KEDUA Kekuasaan dan tanggung jawab Wasit kedua ditunjuk untuk melaksanakan tugasnya pada sisi lapangan yang berlawanan dari posisi wasit. Dia juga diizinkan untuk menggunakan sebuah peluit. Wasit kedua membantu wasit untuk mengawasi pertandingan agar tetap berjalan sesuai dengan peraturan pemainan. Wasit kedua juga: -

memiliki kekuasaan untuk memperhentikan permainan terjadinya pelanggaran dari peraturan-peraturan;

dalam

-

memastikan bahwa penggantian pemain dilaksanakan dengan baik;

hal

Didalam hal sering terjadinya gangguan yang timbul akibat tindakan yang wasit kedua yang tidak sesuai, wasit dapat membebaskan wasit kedua dari tugastugasnya dan mengatur diadakan penggatian wasit kedua serta melaporkannya kepada pejabat yang berwenang.

Keputusan dan penegasan Mempergunakan wasit kedua diwajibkan dalam pertandingan internasional.

PERATURAN 7 – PENJAGA WAKTU DAN WASIT KETIGA Tugas dan kewajiban Adanya seorang penjaga waktu (timekeeper) dan wasit ketiga (third referee) adalah berdasarkan penunjukan. Mereka duduk disisi luar lapangan, tegak lurus dengan garis tengah lapangan pada sisi yang sama dengan zona penggantian pemain. Penjaga waktu dan wasit ketiga dilengkapi dengan alat penunjuk waktu (jam) yang sesuai (chronometer) dan perlengkapan yang di perlukan untuk menandai

adanya akumulasi pelanggaran, yang akan disediakan oleh asosiasi atau klub tempat dimana permainan dilaksanakan.

Penjaga waktu (timekeeper) o memastikanbahwa jangka waktu (durasi) pertandingan sesuai dengan ketentuan dari peraturan 8 dengan: ƒ

menjalankan jamnya (chronometer) setelah pertandingan dimulai

ƒ

memeberhentikan waktu krtika bola keluar lapangan permainan

ƒ

mengulangi hal-hal tersebut dalam hal terjadinya tendangan kedalam, gol (bola masuk gawang), tendangan sudut, tendangan bebas, tendangan dari titik pinalti atau titik pinalti kedua, waktu sela (time-out) atau wasit menjatuhkan bola.

o Memeriksa waktu sela (time-out) 1 menit; o Memeriksa periode hukuman waktu efektif dua meneit ketika seorang pemain telah dikeluarkan; o Mengindikasikan akhir dari separuh pertandingan pertama dan kedua, akhir dari pertandingan, dan akhir dari periode waktu tambahan dan akhir dari waktu sela (time-out) dengan sebuah tiupan pluit atau tanda akustik lainnya yang berbeda dengan yang digunakan oleh wasit; o Menyediakan dan menjaga sebuah catatan dari semua waktu sela (timeout) yang tersedia untuk setiap tim, memberi informasi kepada wasit dan tim yang bermain dan memberikan izin untuk sebuah waktu sela (timeout) ketika diminta oleh salah satu tim (Peraturan 8); o Menyediakan sebuah catatanatas pelanggaran akumulasi kelima pertama yang dilakukan oleh setiap tim, yang dicatat oleh para wasit, dalam setiap babak pertandingan dan memberitahukan ketika pelanggaran akumulasi kelima dilakukan oleh salah satu tim.

Wasit Ketiga Wasit ketiga membantu penjaga waktu, dia : ƒ

Membuat catatan atas pelanggaran akumulasi lima pertama dilakukan oleh tim, yang dicatat oleh para wasit, didalam setiap paruh pertandingan dan memberitahukan

ketika pelanggaran akumulasi kelima dilakukan oleh salah satu tim; ƒ

Membuat catatan dari penghentian permainan dan memberikan alasan atau sebab pengehentian permainan tersebut;

ƒ

Membuat catatan pemain-pemain yang menciptakan gol;

ƒ

Mencatat nama dan nomor pemain yang mendapat peringatan atau dikeluarkan;

ƒ

Menyediakan segala macam informasi yang relevan dengan pemain.

Di dalam hal terjadinya gangguan yang tidak henti-hentinya dari Penjaga Waktu atau Wasit Ketiga, Wasit dapat membebas-tugaskan mereka dan mengatur tatacara penggantian mereka serta melaporkannya kepada Pejabat yang berwenang. Di dalam hal terjadi luka-luka atau cidera, wasit ketiga dapat menggantika wasit atau wasit kedua.

Keputusan dan Penegasan 1. Untuk pertandingan-pertandinag internsional menggunakan Pejaga waktu dan wasit ketiga.

diwajibkan

untuk

2. Untuk pertandingan-pertandingan internasional, jam(chronometer) yang digunakan harus memilki semua fungsi-fungsi yang diperlukan (Penjagaan waktu yang tepat, sebuah Perangkat untuk menghitung waktu periodehukuman waktu dua menit untuk empat pemain secara bersamaan dan untuk memantau pelanggaran-pelanggarab oleh setiap tim selama setiap setengah babak dari pertandingan)

PERATURAN 8 – DURASI PERTANDINGAN Babak dalam Pertandingan Pertandingan berakhir dalam dua babak yang sama dengan durasi masingmasing babak selama 20 menit. Penjagaan waktu dilakukan oleh Penjaga waktu yang tugasnya seperti ditetapkan dalam peraturan 7. Durasi dai salah satu babak permainan dapat diperpanjang untuk dapat dilakukan adu tendangan pinalti. Waktu Sela (Time-out) Tim diperbolehkan untuk meminta sebuah Time-Out selama 1 menit didalam setiap babak pertandingan. Kondisi-kondisi berikut ini dapat diberlakukan untuk mendapatkan Time-out; ƒ

Pelatih tim diberikan kewenangan untuk meminta kepada penjaga waktu untuk sebuah time-out selama 1 menit.

ƒ

Time-out selama 1 menit dapat meminta pada setiap saat tetapi hanya dapat diizinkan ketika tim yang meminta time-out sedang dalam kondisi mengusai/mengendalikan bola.

ƒ ƒ

Penjaga waktu mengijinkan untuk sebuah time-out ketika bola keluar dari permainan dengan menggunakan sebuah pluit atau tanda akustik lainnya yang berbeda dari yang digunakan oleh wait.

ƒ

Ketika time-out diberikan, pemain harus tetap berada dalam lapangan. Jika selama time-out pemain-pemain tersebut menerima instruksiinstruksi dari seorang official, hal ini hanya dapat dilakukan pada garis pembatas lapangan sejajar dengan tempat duduk tim dan pemain cadangan. Official yang memeberikan instruksi tersebut tidak dapat memasuki lapangan.

ƒ

Sebuah tim yang tidak meminta sebuah time-out didalam Babak Pertama dari pertndingan tetap hanya mendapatkan hak meminta satu kali timeout selama babak kedua.

Jarak Waktu Antar Babak (Istirahat) Waktu anatara aBabak tidak boleh lebih dari 15 menit. Keputusan dan penegasan Jika Penjaga waktu tidak ada, Pelatih melakukan permintaannya untuk sebuah time-out kepada Wasit. Jika Peraturan dari kompetisi menetapkan bahwa waktu tambahan dijalankan pada akhir dari waktu normal, maka tidak diperbolehkan adanya time-out selama waktu tambahan.

PERATURAN 9 – MEMULAI DAN MEMULAI KEMBALI PERMAINAN Pendahuluan Dengan undian menggunakan uang logam (toss coin) dan tim yang memenangkan toss coin memutuskan gawang yang manakah akan diserang di dalam babak pertama pertandingan. Tim yang lainnya akan melakukan tendangan awal (kick-off) pertandingan. Tim yang memenangkan toss coin akan melakukan kick-off untuk memulai Babak Kedua. Pada permulaan dari babak kedua pertandingan, kedua tim berganti giliran dan menyerang gawang yang berlawanan. Tendangan Awal (Kick-off) Kick-off adalah sebuah cara untuk memulai atau melanjutkan pertandingan: ƒ

Dilajukan pada awal pertandingan;

ƒ

Setelah gol terjadi;

ƒ

Pada awal babak kedua dari pertandingan;

ƒ

Pada awal setiap babak tambahan, jika dimugkinkan.

Sebuah gol dapat dinyatakan sah jika terjadi dari titik tendangan awal. Prosedur ƒ

Semua pemain berada didalam setengah lingkaran daerahnya.

ƒ

Lawan dari tim mengambil tendangan awal paling tidak 3 meter dari bola sampai bola tersebut masuk dalam permainan.

ƒ

Bola diletakkan di titk tengah lapangan

ƒ

Wasit akan memeberikan sebuah tanda untuk memulai kick-off

ƒ

Bola berada dalam permainan ketika bola tersebut ditendang dan bergerak maju.

ƒ

Penendang tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut telah menyentuh pemain lainnya.

Setelah salah satu tim mencetak gol, kick-off dilakukan oleh lawannya. Pelanggaran dan Sanksi Jika penendang bola untuk kedua kalinya menyentuh bola tersebut sebelum bola tersebut menyentuh pemain lainnya, maka tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawannya, untuk dilakukan dari tempat terjadinya pelanggaran. Jika pealnggaran ini dilakukan oleh seorang pemain didalam wilayah pinalti lawannya, tendangan bebas tidak langsung akan dilakukan dari garis pinalti dari tempat yang terdekat dengan pelanggaran tadi. Untuk setiap pelanggaran dari prosedur kick-off, maka kick-off akan diulang kembali.

Bola dapat dimainkan kembali setelah menyentuh permukaan lapangan. Menjatuhkan Bola Wasit menjatuhkan bola adalah sebuah cara untuk melanjutkan pertandingan setelah sebuah penghentian pertandingan sementara. Menjatuhkan bola merupakan cara untuk melanjutkan pertandingan yang dihentikan bukan karena bola mati. Pertandingan dihentikan bukan karena bola melewati garis pemabatas lapangan atau garis gawang atau untuk setiap alasan yang tidak disebutkan didalam Peraturan Permainan. Prosedur Wasit menjatuhkan bola pada tempat dimana bola tersebut terakhir berada ketika permainan dihentikan, kecuali jika didalam wilayah pinalti, dimana hal ini dia menajtuhkan bola tersebut pada wilayah garis pinalti, pada tempat terdekat dimana bola berada ketika pertandingan dihentikan. Pelanggaran dan Sanksi Bola dijatuhkan lagi : Jika bola tersbut tersentuh/disentuh oleh pemain sebelum bola tersebut menyentuh permukaan lapangan;

Jika bola meninggalkan lapangan setelah bola tersebut menyentuh permukaan lapangan tanpa seorang pemain pun menyentuh bola tersebut.

PERATURAN 10 - BOLA DIDALAM DAN KELUAR LAPANGAN PERMAINAN Bola Keluar (Lapangan Permainan) Bola dianggap keluar lapangan permainan, manakala: ƒ

Bola secara keseluruhan melewati garis gawang ataupun menyentuh garis pembatas lapangan, baik pada permukaan maupun di udara;

ƒ

Permainan telah diberhentikan oleh wasit;

ƒ

Bola tersebut menyentuh langit-langit.

Bola Didalam (Lapangan Permainan) Bola berada dalam permainan pada setiap saat, termasuk ketika : ƒ

Bola tersebut memantul dari tiang gawang vertikal atau memantul dari batang horizontal/melintang kedalam lapangan;

ƒ

Bola tersbut memantul balik setelah menyentuh wasit , sementara wasit tersebut masih berada didalam lapangan.

Keputusan dan Penegasan Ketika sebuah pertandingan dimainkan pada sebuah lapangan indoor dan bola menyentuh langit-langi, permainann akan dilanjutkan kembali dengan tendangan kedalam, diberikan kepada lawan dari tim yang terakhir menyentuh bola. Tendangan kedalam dilakukan dari sebuah titik pada aris sentuh terdekat dibawah langit-langit

PERATURAN 11 – METODA PENENTUAN SKOR

Gol/Bola masuk gawang Kecuali ditentukan lain oleh Peraturan ini, sebuah gol dinilai terjadi ketika seluruh dari bola melewati garis gol/gawang, antara dua tiang vertikal dan dibawah tiang horizontal, kecuali bola tersebut telah dilempar, dibawa atau secara sengaja didorong oleh tangan atau lengan oleh seorang pemain dari sisi penyeram termasuk penjaga gawang. Pemenenag Pertandingan Tim yang mencetak jumlah gol yang l;ebih banyak dalam sebuah pertandingan keluar sebagai pemenang. Jika kedua tim mencetak jumlah gol yang sama atau tidak ada gol yang dicetak, pertandingan dianggap seri/ imbang. Aturan kompetisi Untuk Pertandingan ynag berakhir dengan seri, peraturan kompetisi dapat menyatakan ketetapan mengenai waktu tambahan atau tendangan dari titik pinaltiuntuk menentukan pemenang dari pertandingan.

PERATURAN 12 – KESALAHAN DAN TINDAKAN YANG TIDAK PATUT

Kesalahan dan tindakan yang tidak patut dapat dihukum : Tendangan Bebas Langsung Tendangan bebas langsung diberikan kepad tim lawan jika seorang pemain melakukan stiap enam pelanggaran dengan cara yang dianggap oleh wasit sebagai kelalaian, kecerobohan atau menggunakan tenaga yang berlebihan : ƒ

Menendang atau mencoba untuk menendang lawan;

ƒ

Mengganjal atau mencoba untuk mengganjal lawan;

ƒ

Menerjang lawan;

ƒ

Mendorong l;awan, walaupun dengan bahu;

ƒ

Menyerang atau mencoba untuk menyerang lawan;

ƒ

Mendorong lawan;

Sebuah tendangan Bebas langsung juga diberikan kepada tim lawan jika seorang pemain melakukan setiap dari empat pelanggaran ini : ƒ

Menahan seorang lawan;

ƒ

Meludahi seorang lawan;

ƒ

Meluncur dengan maksud untuk memainkan bola ketika bola tersebut dimainkan atau berusaha untuk dimainkan oleh seorang lawan (melakukan sliding tackle/merebut bola dengan meluncur sambil mengganjal), kecuali untuk penjaga gawang didalam wilayah pinaltinya sendiri dengan syarat dia tidak bermaian dengan cara ceroboh, sembrono atau mengguakan tenaga yang berlebihan;

ƒ

Memegang bola secara sengaja, kecuali untuk penjaga gawang didalam wilayah pinaltinya sendiri.

Sebuah tendangn bebas langsung dilakukan dari tempat dimana pelanggaran terjadi. Semua Pelanggaran di atas adalah Pelanggaran yang di akumulasikan. Tendangan Pinalti Sebuah tendangan pinaltidiberikan kepada tim lawan jika seorang pemain melakukan setiap dari kesalahan yang disebutkan di depan didalam wilayah pinaltinya sendiri, tanpa tergantung dengan posisi bola tetapi dengan syarat bola tersebut berada dalam permaianan. Tendangan Bebas Tidak Langsung Tendangan bebas tidak langsung diberikan keepada tim lawan jika seorang penjaga gawang melakukan sebuah kesalhan dari kesalahan sebagai berikut ; ƒ

Setelah melepaskan bola dari kekuasaannya, dia menerima bola tersbut kembali dari pemain rekan satu timnya sebelum bola tersebut melewati garis tengah lapangan atau bola tersebut belum disentuh atau tersentuh oleh pemain lawan;

ƒ

Jika dia menyentuh bola dengan tangannya setelah bola tersebut dengan sengaja ditendangan kearahnya oleh pemain rekan satu timnya;

ƒ

Jika dia menyentuhatau mengendalikan bola dengan tangannya setelah dia telah menerima bola tersebut secara langsung dari sebuah tendangan kedalam yang dilakukan rekan satu timnya;;

ƒ

Jika dia menyentuh atau menegndalikan bola dengan tangan atau kakinya lebih dari empat detik.

Tendangan bebas tidak langsung juga diberikan kepada tim lawannya, dilakukan dari tempat dimana pelanggran terjadi, jika, didalam pendapat dari wasit, seorang pemain : ƒ

Bermain dengan cara yang membahayakan

ƒ

Dengan sengaja merintangi langkah pemain lawan tanpa ada bola;

ƒ

Menghalang-halangi atau mencegah Penjaga gawang melepaskan bola dari tangannya;

ƒ

Melakukan pelanggaran lainnya, yang tidak disebutkan sebelumnya di dalam peraturan 12. Permainan dihentikan wasit untuk memberikan peringatan atau mengeluarkan seorang pemain.

Tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari tempat dimana pelanggaran terjadi. Kecuali pelanggaran dilakukan didalam wilayah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dialakukan garis wilayah pinalti pada tempat yang terdekat dari tempat dimana pelanggaran terjadi. Sanksi disiplin Tindakan yang mendapatkan peringatan Seorang pemain diperingatkan dan diberikan kartu kuning jika pemain tersebut melakukan tindakadan-tindakan sebagai berikut : ƒ

Dia dinyatakan bersalah atas perilaku yang tidak patut atau berkenan;

ƒ

Dia mengekspresikan perbedaan pendapat dengan perkataan atau aksi;

ƒ

Dia tetap melanggar peraturan permainan;

ƒ

Dia mengulur waktu dalam memulai ulang permainan;

ƒ

Dia tidak menuruiti perintah untuk menjaga jarakl sesuai peraturan permaianan ketrika terjadi tendangan sudut, tendangan masuk, tendangan bebas atau tendangan gawang;

ƒ

Dia memasuki lapangan tanpa izin dari wasit atau melanggar prosedur penggantian pemain;

ƒ

Dia dengan sengaja meninggalkan lapangan tanpa seizin wasit

Pelanggaran yang menyebabkan pemain dikeluarkan Seorang pemain dikeluarkan dari lapnagan permainan dan dikenakan kartu merah jika pemain tersebut melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :

ƒ

Dia dinyatakan bersalah atas pelanggaran serius terhadap peraturan permainan;

ƒ

Dia dinyatakan bersalah atas tindakan kasar;

ƒ

Dia meludahi pemain lawan atau setiap orang lainnya;

ƒ

Dia menggagalkan tim lawan untuk mencetak gol atau kesempatan mencetak gol yang secara jelas dan sengaja mengambil bola dengan cara yang tidak diperkenankan oleh peraturan permainan;

ƒ

Dia menghadang pemain lawan yang bergerak maju ke gawang timnya dan memiliki kesempatan mencetak gol yang jelas dengan melakukan tindakan pelanggaran yang dapat dikenai hukuman tendangan bebas atau tendangan pinalti;

ƒ

Dia menggunakan serangan, penghinaan, atau penyalahgunaan bahasa;

ƒ

Dia menerima peringatan kartu kuning kedua di dalam pertandingan yang sama.

Keputusan dan Penegasan Seorang pemain yang telah dikeluarkan tidak diperbolehkan masuk ke lapanan permainan yang sedang berlangsung, juga tidak dapat duduk di bangku cadangan. Pengganti/cadangan dapat masuk ke lapangan dua menit setelah teman stu timnya dikeluarkan, kecuali terjadi gol sebelum waktu dua menit terlewati, dan pemain tersebut secara sah telah mendapatkan ijin dari penjaga waktu. Dalam hal ini berlaku aturan sebagai berikut : ƒ

Jika dalam permainan terdapat 5 pemain melawan 4 pemain dan tim dengan jumlah pemain yang lebih besar mencetak gol, maka tim dengan 4 pemain daoat memasukkan seorang pemain kelima;

ƒ

Jika kedua tim tersebut sedang bermain dengan 4 pemain dan terjadi gol, keduatim tetap bermain dengan jumlah pemain yang sama;

ƒ

Jika dalam permainan yang sedang berjalan terdapat 5 pemain melawan 3 pemain, atau 4 pemain melawan 3 pemain dan tim dengan jumlah pemain yang lebih besar mencetak satu gol , tim dengan 3 pemain dapat menambah satu pemain lagi.

ƒ

Jika kedua tim sedang bermain dengan 3 pemain dan terjadi gol, maka kedua tim akan tetap dengan jumlah pemain yang sama;

ƒ

Jika tim mencetak gol adalah tim dengan jumlah pemain yang lebih sedikit, maka permainan dilanjutkan tanpa merubah jumlah pemain.

PERATURAN 13 – TENDANGAN BEBAS Jenis-jenis Tendangan Bebas Tendangan bebas terdiri dari tendangan bebas langsung dan tendangan bebas tidak langsung.

Ketika tendangan bebas dilakukan, bola harus tetap (berhenti) dan penendang tidak diperbolehkan menyentuh bola kedua kalinya sampai bola tersebut disentuh oleh pemain lain. Tendangan Bebas langsung Jika sebuah tendangan bebas ditendang secara langsung ke arah gawang lawan dan menghasilkan gol, maka gol yang terjadi adalah sah. Tendangan Bebas Tidak Langsung Sebuah gol dapt dicetak hanya jika bola secara bergantian menyentuh bola pemain lainnya sebelum bola tersebut masuk kedalam gawang (bola tidak boleh langsung ditendang ke arah gawang).

Posisi Tendangan Bebas ƒ

Semua pemain lawan paling tidak harus berada 5 meter dari bola sampai bola tersebut kembali dalam permainan.

ƒ

Bola kembali berada dalam permaianan setelah bola tersebut ditendang atau disentuh.

Pelanggaran dan Sanksi Jika ketika tendangan bebas dilakukan, pemain tim lawan berada dalam posisi jarak yang dekat dengan bola melebihi dari yang ditentukan maka : ƒ

Tendangan bebas akan diulang

Jika setelah bola berada dalam permainan , penendang menyentuih bola kedua kalinya sebelum bola tersebut disentuh oleh pemain lain : ƒ

Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan , untuk dilakukandari tempat dimanan pelanggaran terjadi

Jika pelanggaran terjadi didalam wilayah pinalti, maka tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis wilayah pinalti pada tempat yang terdekat dimanan terjadinya pelanggaran. Jika tendangan bebas dilakaukan lebih dari 4 detik, maka : ƒ

Tendangan bebas tidak langsung akan diberikan kepada tim lawan.

Isyarat-Isyarat Wasit Tendangan bebas langsung : ƒ

Wasit menahan satu tangannya pada posisi horizontal, menunjuk kearah posisi tendangan akan dilakukan. Dalam hal terjadinya pelanggaran yang dihitung sebagai pelanggran yang diakumulasikan, wasit menunjuk ke arah posisi terjadinya pelnggaran, sementara jari dari tangannya laninya memberi isyarat kepada wasit ketiga, atau official pertandingan lainnya agar mengetahui bahwa pelanggaran tersebut dihitung sebagai Pelanggaran yang diakumulasikan.

Tendangan Bebas Tidak Langsung ƒ

Wasit mengindikasikan sebuah tendangan bebas tidak langsung dengan menaikkan lengannya diatas kepalanya. Dia tetap membiarkan tangannya didalam posisi seperti itu sampai tendangan telah dilakukan dan bola telah menyentuh pemain lain atau keluar dari permainan.

PERATURAN 14 – PELANGGARAN YANG DIAKUMULASIKAN Pelanggaran yang diakumulasikan ƒ

Adalah pelanggaran-pelanggaran yang dikenai hukuman tendangan bebas sebagaimana telah dijelaskan di peraturan 12

ƒ

Pelanggaran akumulasi lima pertama yag dilakukan oleh setiap tim selama setiap babak dicatat didalam ringkasan pertandingan.

Posisi Tendangan Bebas Untuk Pelanggaran akumulasi lima pertama dicatat untuk salah satu tim pada setiap babak : ƒ

Pemain dari tim lawan dapat membentuk sebuah dinding/pagar untuk membendung/menahan sebuah tendangan bebas.

ƒ

Semua pemain lawan paling tidak berjarak 5 meter dari bola sampai bola tersebut kembali berada dalam permainan.

ƒ

Gol dapat tercipta secara langsung dari tendangan bebas ini.

Pada permulaan terjadinya pelanggaran akumulasi keenam dicatat untuk setiap tim dalam setiap babak : ƒ

Pemain dari tim lawan tidak diperbolehkan membentuk dinding untuk menahan/memblokase sebuah tendangan bebas yang diberikan akibat Pelanggaran Keenam.

ƒ

Pemain yang melakukan Tendangan Bebas harus teridentifikasi dengan baik dan jelas.

ƒ

Penjaga gawang harus tetap berada didalam wilayah pinaltyinya dan minimum berjarak 5 meter dari bola.

ƒ

Pemain lainnya di lapangan harus tetap berada sejajar dengan bola dan pararel dengan garis gawang, dan diluar wilayah pinalti. Mereka harus berada minimum 5 meter dari bola dan tidak diperbolehkan mengganggu pemain yang melakukan tendangan bebas. Tidak boleh ada pemain yang dapat melewati garis batas khayalan sejajar posisi bola sebelum bola disentuh atau dimainkan.

Prosedur (untuk Pelanggaran keenam dan Pelanggaran Berikutnya) ƒ

Pemain yang melakukan tendangan bebas harus menendang bola dengan maksud mencetak sebuah gol dan tidak diperbolehkan mengoper bola tersebut kepada pemain lainnya.

ƒ

Setelah tendangan dilakukan, tidak ada pemain yang boleh menyentuh bola sampai bola tersebut disentuh oleh penjaga gawang, atau telah memantul dari tiang vertikal atau tiang horizontaldari gawang, atau telah meninggalkan lapangan.

ƒ

Jika seorang pemain melakukan pelanggaran keenambagi timnya pada posisi antara garis tengah lapngan dan titik pinalti kedua (10 meter dari garis gawang), tendangan bebas dilakukan dari titik pinalti kedua. Titik pinalti kedua tersebut telah diterangkan dalam Peraturan 1. Tendangan bebas dilakukan sesuai dengan ketentuan “posisi dari tendangan bebas”.

ƒ

Jika seorang pemain melakukan pelanggaran keean bagi timnyadidalam wilayah lapangan permainannya sendiripada posisi antara titik 10 meter dan garis gawang, tim lawannya akan diberikan tendangan bebas yang dapat dipilih apakah dilakukan dari titik pinalti kedua atau titik dimana pelanggaran terjadi.

ƒ

Tambahan waktu harus diberikan untuk sebuah tendangan bebas yang dilakukan pada akhir dari setiap babak.

ƒ

Jika permaian masuk kedalam waktu tambahan, semua pelanggaran yang telah ditambahkan/diakumulasikan dari babak kedua dari permainan tetap berlanjut untuk diakumulasikan kedalam waktu tambahan

Pelanggaran dan Sanksi Jika pemain dari tim yang mendapatkan hukuman melakukan sebuah pelanggaran atas peraturan tendangan pinalti dari titik pinalti kedua : ƒ

Jika tidak terjadi gol, tendangan akan diulang

ƒ

Jika terjadi gol, tendangan tidak perlu diulang.

Jika pemain rekan satu tim si penendang melakukan pelanggaran atas perturan tendangan pinalti dari titik pinalti kedua : ƒ

Jika terjadi gol, tendangan diulang

ƒ

Jika terjadi gol, tendangan tidak perlu diulang.

Jika pemain yang melakukan tendangan melanggara peraturan tendangan pinalti dari titik pinalti kedua, setelah bola kembali berada dalam permainan: ƒ

Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawn, dan dilakukan dari tempat dimanan pelanggran terjadi, kecuali kejadian ini berada didalam wilayah pinalti, dimana dalam halini tendangan bebas tidak langsung dari garis wilayah pinalti pada tempat terdekat dimana pelanggaran terjadi.

PERATURAN 15 – TENDANGAN PINALTI Tendangan Pinalti

Tendangan pinalti diberikan kepada lawan dari tim yang melakukan setiap pelanggaran dalam bentuk sebuah tendangan langsung didalam wilayah pinalti tim yang pemainnya melakukan pelanggaran pada saat bola masih dalam permainan. Sebuah gol dapat dicetak secara langsung dari tendangan pinalti. Tambahan waktu dapat diberikan untuk sebuah tendangan pinalti yang dilakukan pada akhir dari setiap babak atau pada kahir dari periode waktu tambahan. Posisi Bola dan Pemain Bola : ƒ

Harus erada tepat di titik pinalti

ƒ

Pemain yang melakukan Tendangan Pinalti

ƒ

Harus teridentifikasi

Penjaga gawang tim yang bertahan : ¾ Berada pada garis gawangnya, menghadapi penendang diantara dua tiang vertikal sampai bola ditendang. Posisi pemain lain selain dari penendang pinalti ¾ Tetap berada di lapangan; ¾ Diluar dari wilayah pinalti; ¾ Dibelakang atau disamping titik pinalti; ¾ Berjarak minimum 5 meter dari titik pinalti.

Prosedur ¾ Tendangan pinalti dilakukan dengan menendang bola kearah depan. ¾ Pemain yang melakukan tendangan pinalti tidak dapat memainkan bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut menyentuh pemain lain. ¾ Bola dapat dimainkan setelah bola tersebut ditendang dan bergerak kedepan.

Ketika tendangan pinalti terjadi pada waktu normal permainan atau dengan perpanjangan waktubaik setengan babak maupun penuh, untuk memberikan sebuah tendangan pinalti dilakukan atau dilakukan ulang, sebuah gol diberikan jika, sebelum melewati antara dua tiang vertikal dan dibawah tiang horizontal gawang : ¾ Bola menyentuh salah satu atau kedua tiang vertikal gawang, dan/atau tiang horizontal dan/atau pejaga gaawng. Pelanggaran dan Sanksi Jika pemain dari tim yang bertahan melanggar ketentuan tendangan pinalti ini : ¾ Tendangan diulang jika tendangan tersebut tidak menghasilkan gol; ¾ Tendangan tidak diulang jika tersebut tendangan menghasilkan gol; Jika rekan satu timdari pemain yang melakukan tendangan melanggar ketentuan tendangan pinalti : ¾ Tendangan diulang jika tendangan tersebut menghasilkan gol; ¾ Tendangan tidak diulang jika tendangan tersebut tidak menghasilkan gol; Jika pemain yang melakukan tendangan melanggar ketentuan tendangan pinalti ini setelah bola berasa dalam permainan: ¾ Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dan tendangan bebas tersebut dilakukan dari tempat dimana pelnggaran terjadi. Kecuali pelanggaran tersebut terjadi diddalam wilayah pinalti, maka tendangan bebeas tersebut dilakukan dari garis wilayah pinalti pada tempat yang terdekat dengan terjadinya pelanggaran.

PERATURAN 16 – TENDANGAN KEDALAM Tendangan Ke Dalam Tendangan ke dalam adalah sebuah cara untuk melnjutkan permainan. Gol tidak dapat dicetak secara langsung dari tendangan ke dalam. Tendangan ke dalam diberikan : ¾ Ketika seluruh bola telah melewati garis pembatas lapangan, baik pada permukaan lapangan, udara atau menyentuh langit-lngit; ¾ Tempat persilangan garis batas lapangan; ¾ Kepada tim lawan dari pemain lawan yang menyentuh bola terakhir. Posisi Bola dan pemain Bola : ¾ Harus berada di garis pembatas lapangan; ¾ Dapat ditendang kedalam lapangan permainanke segala arah; Pemain yang melakukan tendangan kedalam :

¾ Pada saat menendang bola, bagian dari setiap kakinya berada pada garis pembatas lapangan atau pada permukaan diluar garis pembatas lapangan Pemain dari tim bertahan ; ¾ Paling dekat posisinya adalah 5 meter dari tempat dimana tendangan kedalma dilakukan.

Prosedur ¾ Pemain yang melkukan tendangan kedalam harus benar-benar melakukannya dalam waktu 4 detik sejak pengambilan posisi bola. ¾ Pemain yang melakukan tendangan kedalam tidak dapat memainkan bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut menyentuh pemain lainnya. ¾ Bola dinagggap berada dalam permainan segera setelah bola tersebut ditendang atau disentuh Pelanggaran dan Sanksi Tendangasn Bebas Tidak Langsung diberikan kepada tim lawan jika : ¾ Pemain yang melakukan tendangan kedalam memainkan bola untuk kedua kalinya sebelum bola tersebut menyentuh pemian lainnya. Tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari tempat dimana pelanggaran terjadi, kecuali hal tersebut dilakukan dari garis wilayah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis wilayah pinalti pada tempat terdeklat dimana pelanggaran terjadi. Tendangan kedalam dilakukan oleh pemain dari tim lawan jika : ¾ Tendangan kedalahm dilakukan tidak dengan benar; ¾ Tendangan kedalam dilakukan dari posisi bukan pada tempat dimana bola telah melewati garis pembatas lapangan. ¾ Tendangan kedalam dilaksanakan dalam waktu lebih dari 4 detik. ¾ Setiap terjadinya pelanggaran lain dari peraturan tendangan kedalam ini.

PERATURAN 17 – TENDANGAN/LEMPARAN GAWANG Tendangan/Lemparan Gawang Tendanga/Lemparan gawang adalah sebuah metoda untuk memulai kembali permainan. Gol tidak dapat dicetak tendangan/lemparan gawang.

secara

langsung

dari/melaluisebuah

Tendangan/Lemparan gawang diberikan apabila : ¾ Keseluruhan bola telah disentuh terakhir kali oleh seorang pemain dari tim lawan, melewati garis gawang, apakah melalui permukaan lapangan permainan atau diudara, dan gol tidak dicetak sesuai dengan peraturan 11 peraturan ini. Prosedur ¾ Bola dilemparkan dari titik mana saja didalam wilayah pinalti oleh Penjaga gawang. ¾ Lawan harus berada diluar dari wilayah pinalti sampai bola berada dalam permainan. ¾ Penjaga gawang tidak dapat memainkan bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut dimainkan oleh pemain tim lawan atau melewati garis tengah lapngan. ¾ Bola dapat dimainkan ketika bola tersebut dilempar langsung dari wilayah pinalti. Pelanggaran dan Sanksi Jika bola tidak dilempar langsung diatas wilayah pinalti : ¾ Tendangan/Lemparan gawang akan dilakukan ulang. Jika bola sudah berada dalam permainan, Penjaga gawang menyentuh bola untuk kedua kalinya sebelum bola tersebut dimainkan/disentuh pemain lawan atau melewati garis tengah lapangan :

¾ Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dari tempat dimana pelanggaran terjadi. Kecuali hal tersebut dilakukan di dalam wilayah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis wilayah pinalti dari tempat terdekat dimana pelanggran terjadi. Jika setelah bola adalah berada dalam permainan, penjaga gawang menerima kembali dari teman setimnya : ¾ Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada lawan dari garis wilayah pinalti dari tempat terdekat dimana pelanggaran terjadi. Jika lemparan/tendangan gawang dilakukan lebih dari waktu 4 detik oleh penjaga gawang yang memegang bola : ¾ Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, untuk dilakukan dari garis wilayah pinaltidari tempat terdekat dimana pelanggaran terjadi.

PERATURAN 18 – TENDANGAN SUDUT Tendangan Sudut Tendangan sudut adalah salah satu cara memulai kembali permainan. Gol dapat dicetak daris sebuah tendangan sudut, tetapi hanya terhadap lawan. Tendangan sudut diberikan apabila : ¾ Keseluruhan bola, telah menyentuh seorang pemain dari tim yang bertahan, melewati garis gawang, dapat dipermukaan lapangan atau diudara, dan gol tidak dapat dicetak sesuai dengan peraturan 11 Peraturan ini. Prosedur ¾ Bola ditempatkan tepat didalam busur sudut pada sudut terdekat. ¾ Pemain lawan berada pada posisi 5 meter dari bola ¾ Bola ditendang oleh seorang pemain dari tyim yang mendapat tendangan sudut ¾ Bola berada dalam permainan setelah bola ditendang atau disentuh. ¾ Penendang tidak memainkan bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut disentuh oleh pemain lainnya.

Pelanggaran dan Sanksi Tendangan bebas tidak langsung dilakukan oleh tim lawan jika : ¾ Pemain yang melakukan tendangan sudut memainkan bola untuk kedua kalinya sebelum bola tersebut trelah menyentuh pemain lain. Tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari tempat di mana pelanggaran terjadi; ¾ Tendangan sudut dilakukan lebih dari waktu 4 detik. Tendangn bebas tidak langsung dilakukan dari bujur sudut. Untuk pelanggaran lainnya : ¾ Tendangan sudut diulang kembali.

PROSEDUR UNTUK PERTANDINGAN

MENENTUKAN

PEMENANG

Prosedur untuk menentukan pemenang pertandingan Waktu tambahan dan tendangan dari titik pinalti adalah metode untuk menentukan tim pemenang apabila perturan kompetisi mempersyaratkan harus ada tim pemenang.

Waktu tambahan (Extra Time) Waktu tambahan terdiri dari dua jangka waktu yang sama yaitu 5 menit. Jika tidak ada gol yang dicetak selama dua babak dari penambahan waktu atau nilai kedua tim yang bertanding tetap sama atau seri, pertandingan ditentukan melalui adu tendangan dari titik pinalti.

Tendangan dari Titik Penalti •

Wasit memilih gawang yang akan digunakan untuk tendangan pinalti.



Wasit melempar uang logam dan kapten tim pemenang toss coin akan memutuskan tim manakah yang melakukan tendangan pinalti pertama atau tendangan pinalti pertama atau tendangan pinalti kedua.



Wasit mencatat tendangan-tendangan pinalti yang dilakukan.



Masing-masing tim melakukan lima kali tendangan pinalti.



Tendangan dilakukan secara bergantian olegh kedua tim.



Jika sebelum tendangan pinalti dilakukan lima kali, salah satu tim telah unggul dan tidak mungkin terkejar oleh tim lainnya, maka tendangan pinalti sisanya tidak perlu dilakukan.



Jika kedua tim telah melakukan lima kali tendangan pinalti, keduanya memiliki angka yang sama dari gol yang dicetak, atau tidak mencetak gol sama sekali, tendangan pinalti dilanjutkan dengan urutan yamg sama sampai salah satu tim mencetak gol melebihi tim lainnya dari jumlah tendangan yang sama.



Setiap tendangan pinalti dilakukan oleh pemain yang berbeda. Tendangan pinalti kedua bagi seorang pemain dapat dilakukan jika semua pemain yang berhak melakukan eksekusi penalti telah melakukannya.



Pemain yang diperbolehkan melakukan tendangan pinalti dapat menggantikan posisi penjaga gawang dalam setiap saat tendangan pinalti dilakukan.



Hanya pemain yang telah ditunjuk melakukan eksekusi tendangan pinalti dan petugas pertandingan yang diperbolehkan untuk tetap berada di lapangan permainan saat adu tendangan adu pinalti dilaksanakan.



Semua pemain, kecuali pemain yang ditunjuk melakukan tendangan pinalti dan dua penjaga gawang, harus tetap berada di lapangan permainan, dan berada di daerah setengah lingkaran lain yang berlawanan.



Kecuali ditentukan lain, peraturan permainan yang dikeluarkan oleh Asosiasi Sepakbola Internasional berlaku juga uyntuk tendangan dari titik pinalti.



Dalam hal setelah selesainya pertandingan terdapat tim yang jumlah pemainnya menjadi sama dengan jumlah pemain tim lawanya. Hal ini harus diberitahukan kepada wasit yaitu nama dan jumlah pemain yang tidak dimasukkan. Kapten tim bertanggung jawab untuk memastikan bahwa hal ini dilaksanakan.



Sebelum memulai tendangan dari titik pinalti, wasit harus memastikan bahwa hanya pemain yang berhak dan ditunjuk untuk melakukan eksekusi tendangan pinalti yang tetap berada didalam wilayah setengah lapangan; para pemain-pemain ini akan melakukan tendangan pinalti.

ƒ Isyarat-isyarat wasit