PERBAIKAN KUALITAS MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FAULT

Download Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Seven Tools dan Fault Tree Analysis. (FTA) di PT. XYZ. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. D110-117)...

0 downloads 305 Views 232KB Size
Petunjuk Sitasi: Fauzi, S., & Siregar, K. (2017). Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Seven Tools dan Fault Tree Analysis (FTA) di PT. XYZ. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. D110-117). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya.

Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Seven Tools dan Fault Tree Analysis (FTA) di PT. XYZ Syahrul Fauzi(1), Khawarita Siregar (2) Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara (2) Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater Kampus USU, Medan 20155 (1) [email protected], (2)[email protected] (1)

ABSTRAK Perkembangan industri pada era globalisasi saat ini meningkatkan persaingan secara kompetitif. Perusahaan manufaktur dan jasa harus dapat survive dengan cara menghasilkan produk yang dapat bersaing di pasar. Strategi yang mengedapankan kualitas adalah solusi yang efektif untuk menghadapai persaingan. PT. XYZ adalah perusahaan yang memproduksi ribbed smoke sheet (RSS). Penelitian ini dilakukan karena di bagian sortasi terdapat produk cacat yang melebihi batas toleransi yang ditetapkan perusahaan yaitu melebihi 3%. Berdasarkan Checksheet diperoleh jumlah kecacatan yang terbesar adalah pada sheet mengandung kotoran yaitu 332 sheet (56.2%) dan diikuti dengan sheet mengandung gelembung udara 149 sheet (25.2%) dan sheet berjamur 110 sheet (18.6%). Faktor penyebab kecacatan dari faktor manusia yaitu kurangnya pengawasan dan kurangnya motivasi karyawan, dari faktor bahan baku yaitu bahan baku tidak sesuai spesifikasi, dari faktor metode kerja yaitu terjadinya penggumpalan karena frekuensi pengadukan kurang lama dan dari faktor lingkungan yaitu pabrik yang berdebu. Berdasarkan Fault Tree Analysis (FTA) perbaikan yang diusulkan adalah dengan menambah satu mandor pengawas di bagian penyaringan, melakukan pertemuan manajemen dan karyawan, pemeriksaan kondisi truk pengangkutan, dan melakukan inspeksi karyawan. Kata Kunci-- Kualitas, Ribbed Smoke Sheet (RSS), Seven Tools, Fault Tree Analysis (FTA)

I. PENDAHULUAN Persaingan akan semakin kompetitif seiring diberlakukannya Asean Free Trade Area (AFTA) dan Asean China Free Trade Area (ACFTA) serta Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Strategi produk yang mengedepankan kualitas atau mutu produk merupakan salah satu solusi yang efektif agar perusahaan dapat survive di dalam persaingan tersebut. Sesuai pedoman sasaran mutu PT. XYZ, dikatakan produk berkualitas apabila tercapainya kesesuaian antara hasil produksi yang dihasilkan dengan rencana target standar mutu yang ditetapkan oleh perusahaan pada setiap produksi atau standar produk yang cacat tidak melebihi 3%. Berbagai program pengendalian kualitas dilakukan oleh perusahaan sehingga dapat menghasilkan produk yang baik dan sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan. Permasalahan yang ditemukan pada bagian sortasi yaitu terdapat produk cacat yang melebihi toleransi yang ditetapkan oleh perusahaan. Tabel 1. Data Produk Cacat Ribbed Smoke Sheet (RSS) bulan September 2014 di PT. XYZ Sheet Mengandung Sheet Mengandung Sheet Berjamur Total cacat Tanggal Kotoran Gelembung Udara (%) Sheet % Sheet % Sheet % 1 Sept

225

1.81

176

1.42

144

1.16

4.39

2 Sept

267

2.03

213

1.62

165

1.25

4.89

3 Sept

267

1.98

187

1.39

157

1.16

4.53

4 Sept

271

1.95

197

1.42

175

1.26

4.63

5 Sept

278

1.89

211

1.44

193

1.31

4.65

6 Sept

277

1.80

199

1.29

216

1.40

4.49

7 Sept

286

1.77

214

1.32

224

1.39

4.48

Tabel 1. Data Produk Cacat Ribbed Smoke Sheet (RSS) bulan September 2014 di PT. XYZ (Lanjutan)

SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu D-110

Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Seven Tools dan Fault Tree Analysis (FTA) di PT. XYZ

Tanggal

Sheet Mengandung Kotoran Sheet %

Sheet Mengandung Gelembung Udara Sheet %

Sheet Berjamur Sheet

%

Total cacat (%)

8 Sept

291

1.72

254

1.50

219

1.30

4.52

9 Sept

281

1.59

269

1.53

225

1.28

4.40

10 Sept

297

1.61

266

1.45

268

1.46

4.52

11 Sept

295

1.55

275

1.45

254

1.34

4.34

12 Sept

299

1.47

286

1.40

278

1.36

4.24

13 Sept

384

1.82

324

1.54

352

1.67

5.04

14 Sept

397

1.70

377

1.61

398

1.70

5.01

15 Sept

386

1.67

356

1.54

342

1.48

4.69

16 Sept

344

1.60

299

1.39

321

1.49

4.47

17 Sept

378

1.54

335

1.36

320

1.30

4.20

18 Sept

332

1.64

312

1.54

265

1.31

4.50

19 Sept

342

1.62

354

1.67

287

1.36

4.65

20 Sept

295

2.20

214

1.60

145

1.08

4.89

21 Sept

275

2.12

184

1.42

221

1.70

5.23

22 Sept

253

1.91

166

1.25

186

1.41

4.57

23 Sept

245

1.77

195

1.41

245

1.77

4.94

24 Sept

264

1.80

258

1.76

213

1.45

5.00

25 Sept

285

1.85

236

1.53

189

1.23

4.60

26 Sept

295

1.84

253

1.58

216

1.34

4.76

27 Sept

297

1.76

254

1.50

217

1.28

4.54

28 Sept

262

1.49

278

1.58

267

1.52

4.58

29 Sept

279

1.51

294

1.59

291

1.57

4.68

30 Sept

281

1.49

297

1.57

256

1.35

4.41

Dari Tabel 1 terlihat bahwa terdapat produk cacat yang melebihi batas toleransi yang ditetapkan perusahaan yaitu melebihi 3%. Besarnya jumlah kecacatan produk yang melebihi batas toleransi perusahaan adalah masalah kualitas yang harus diatasi. Salah satu metode pengendalian kualitas yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan metode Seven Tools dan Fault Tree Analysis (FTA). Seven Tools digunakan untuk mengidentifikasi faktor penyebab kecacatan produk dan metode Fault Tree Analysis (FTA) untuk menemukan solusi dalam bentuk usulan tindakan perbaikan kualitas. Pratik J Patel (2014) pernah melakukan penelitian untuk mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya produk baja yang cacat. Dari penelitian didapatkan bahwa faktor penyebab terjadinya produk cacat disebabkan oleh faktor mesin, faktor pengukuran, faktor peralatan, faktor metode kerja, faktor lingkungan dan faktor manusia. Usulan perbaikan yang dilakukan yaitu memperhatikan kapabilitas mesin, memperhatikan kalibrasi alat ukur, perlakuan panas peralatan, memperhatikan ketertiban operator dan meninjau kembali gaji operator agar dapat mengatasi masalah pergantian operator. Penelitian yang membahas Fault Tree Analysis (FTA) dapat dilihat pada penelitian yang dilakukan Shahin Fha (2013) untuk mengidentifikasi produk cacat software agar dapat dilakukan perbaikan selanjutnya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dihasilkan bahwa yang menjadi top event adalah masalah fungsi yang tidak tepat. Perbaikan yang diusulkan adalah software harusnya dirancang agar dapat bekerja sesuai fungsi, software seharusnya dirancang agar dapat bekerja sesuai urutan operasinya. Kedua penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode Seven Tools digunakan untuk mengidentifikasi penyebab produk cacat dan Fault Tree Analysis (FTA) digunakan untuk memberikan usulan perbaikan kualitas.

SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu D-111

Fauzi,Siregar

II. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di pabrik PT. Perkebunan Nusantara II Batang Serangan mulai dari bulan Oktober 2014 hingga bulan April 2015. Data yang diambil adalah data produksi dan data produk cacat. Pengumpulan data diperoleh dengan melakukan observasi/ pengamatan langsung di bagian produksi dan sortasi dengan mandor pengolahan dan mandor sortasi. dan brainstorming dengan mandor bagian produksi. Hasil brainstorming digunakan sebagai basic event dalam Fault Tree Analysis (FTA) untuk selanjutnya digunakan sebagai butir pertanyaan dalam kuesioner. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan kecacatan produk menggunakan Seven Tools dan memberikan usulan perbaikan menggunakan Fault Tree Analysis (FTA) Langkah-langkah pengolahan data dengan adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi kecacatan produk menggunakan seven tools. Tahap pembuatan seven tools adalah: a. Pembuatan Check sheet b. Pembuatan Stratifikasi c. Pembuatan Histogram d. Pembuatan Pareto Diagram e. Pembuatan Scatter Diagram f. Pembuatan Control Chart g. Pembuatan Cause and Effect Diagram 2. Membuat usulan perbaikan dengan menggunakan Fault Tree Analysis

III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Metode Seven Tools Langkah pengerjaan dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut: 1. Check sheet Berdasarkan pengumpulan data dapat dilihat total jumlah kecacatan produk ribbed smoke sheet (RSS) yang tidak memenuhi standar kualitas yaitu sheet mengandung kotoran sebanyak 332 sheet (56.2%), sheet mengandung gelembung udara sebanyak 149 sheet (25.2%) dan sheet berjamur sebanyak 110 sheet (18.6%). 2. Stratifikasi Pengelompokan data dilakukan berdadsarkan jenis cacat sheet mengandung kotoran sebanyak 332 sheet (56.2%), sheet mengandung gelembung udara sebanyak 149 sheet (25.2%) dan sheet berjamur sebanyak 110 sheet (18.61%) 3. Histogram Histogram data jenis kecacatan dan jumlah kecacatan produk ribbed smoke sheet (RSS) merupakan diagram batang yang menunjukkan tabulasi dari keseluruhan data yang diatur berdasarkan kecacatannya

Gambar 1 Histogram

4.

Pareto Diagram Diagram pareto merupakan diagram yang menggambarkan perbandingan antara sheet mengandung kotoran, sheet mengandung gelembung udara dan sheet berjamur, diurutkan berdasarkan persentase terbesar kemudian dihitung persentase kumulatif sehingga diketahui prioritas perbaikan yang akan dilakukan. Dengan diagram pareto, dapat diketahui bahwa jenis cacat dengan persentase terbesar SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu D-112

Perbaikan Kualitas Menggunakan Metode Seven Tools dan Fault Tree Analysis (FTA) di PT. XYZ

yaitu untuk sheet mengandung kotoran dan sheet mengandung gelembung udara. Persentase kumulatif untuk ketiga jenis cacat tersebut mencapai 81.4%

Gambar 2 Diagram Pareto

5.

Scatter Diagram Scatter Diagram menunjukkan korelasi antara jumlah cacat sheet mengandung kotoran dan sheet mengandung gelembung udara. Berdasarkan perhitungan nilai koefisien relasi, diperoleh bahwa nilai r=0.55. Berdasarkan nilai koefisien korelasi (r) yang dikemukan oleh David M. Deggs (2011) jika nilai r berada diantara 0.5-0.69 maka kedua variabel mempunyai hubungan yang kuat. Nilai tersebut menunjukkan bahwa sheet mengandung kotoran dan sheet mengandung gelembung udara mempunyai korelasi yang kuat.

Gambar 3 Scatter Diagram Kecacatan Sheet Mengandung Kotoran dengan Sheet Mengandung Gelembung Udara

6.

Control Chart Peta kontrol yang digunakan untuk menganalisa proporsi cacat adalah peta p. Peta p yaitu peta yang digunakan untuk melihat proporsi jumlah kecacatan per hari terhadap kelompok sampel yang sedang diinspeksi. Berdasarkan peta kontrol. dapat diperoleh bahwa semua titik berada dalam batas kendali dimana nilai proporsi kecacatan (p) adalah 0.05, batas pengendali atas (UCL) adalah 0.08924 dan batas pengendali bawah (LCL) adalah 0.01706

Gambar 4 Peta Kontrol p Jumlah Kecacatan

SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu D-113

Fauzi,Siregar

7.

Cause and Effect Diagram Diagram pareto menunjukkan bahwa jumlah kecacatan terbesar adalah sheet mengandung kotoran dan sheet mengandung gelembung udara, kemudian dilakukan analisa penyebab kecacatan dengan menggunakan cause and effect diagram.

Gambar 5. Diagram Sebab Akibat Sheet Mengandung Kotoran

Gambar 6. Diagram Sebab Akibat Sheet Mengandung Gelembung Udara

B. Metode Fault Tree Analysis Setelah menganalisis masing-masing faktor dalam cause and effect diagram kemudian dicari kemungkinan yang menjadi top event. Setelah dilakukan analisis maka yang menjadi top event adalah sheet mengandung kotoran dan sheet mengandung gelembung udara.

SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu D-114

Fauzi, Siregar

Gambar 7. Fault Tree Analysis Sheet Mengandung Kotoran

Gambar 8. Fault Tree Analysis Sheet Mengandung Gelembung Udara

C. Perhitungan Probabilitas Kegagalan pada Fault Tree Analysis (FTA) Metode Fault Tree Analysis (FTA) merupakan suatu metodologi yang membutuhkan suatu penilaian ahli potensial dan probabilitas risiko yang terjadi. Probabilitas Basic Event pada FTA didapatkan secara subjektif, dalam hal ini digunakan kuesioner. Kuesioner akan disebarkan kepada orang-orang yang berdasarkan ahli dibidangnya, lamanya bekerja pada bidang tersebut, (work experience), dan education untuk menentukan probabilitas dari event. Para ahli dievaluasi untuk memperkenalkan faktor bobot karena setiap ahli berbeda pendapat dan tingat keahlian yang berbeda. Keputusan oleh ahli responden FTA bobot 0.1 akan diberikan kepada divisi yang tidak bertanggung jawab secara langsung dan bobot 0.4 yang bertanggung jawab langsung. Penyebaran kuesioner ini bertujuan untuk tahap identifikasi dan penilaian terhadap penyebab kegagalan yang ada. Sebagai tahap identifikasi, maka kuisioner ini akan mengidentifikasikan SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu D-115

keadaan atau kondisi resiko pada perusahaan, sedangkan pada tahap penilaian maka output pada kuesioner tersebut akan diberikan bobot. Nilai bobot probabilitas resiko kegagalan sheet mengandung kotoran dan sheet mengandung gelembung udara dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 2. Tabel 2. Rekapitulasi Perhitungan Probabilitas Resiko Kegagalan Sheet Mengandung Kotoran Probabiitas Top Event Basic Event Probabilitas Cut Set Basic Event Kurang Tercampur material 0.11 kebersihan alat lain P(1) Lateks cair mengandung Kurang Mangkok kotoran P(A)=0.2435 inspeksi bahan 0.15 penampungan tidak baku bersih P(2) kurang 0.1 pengawasan Sheet Operator tidak mengikuti SOP P(B)=0.288 kurang Mengandung 0.11 motivasi Kotoran Lama 0.14 penyaringan Penyaringan P(C) =0.266 Frekuensi 0.2 penyaringan Cuaca panas 0.05 Lingkungan pabrik berdebu P(D)=0.0025 Angin kencang 0.05 Tabel 3. Rekapitulasi Perhitungan Probabilitas Resiko Kegagalan Sheet Mengandung Gelembung Udara Probabilitas Top Event Basic Event Probabilitas Cut Set Basic Event Truk pengangkutan tiba Lateks 0.25 Lama penampungan ke pabrik P(1) terlambat cair berbuih Penyadapan saat hujan 0.29 P(A) = atau sesudahnya 0.4675 Sheet Kurang inspeksi 0.11 Mengandung Operator tidak mengikuti SOP P(B)= 0.1723 Kurang motivasi 0.07 Gelembung Udara Lama pengadukan 0.17 Koagulasi P (C) = 0.2279 Frekuensi pengadukan 0.13 Kontrol bahan bakar 0.18 kurang Suhu P(D) = 0.3358 Lama pengasapan 0.19

IV. PENUTUP Setelah mengkaji faktor-faktor penyebab kecacatan dengan menggunakan cause and effect diagram dan mendapatkan nilai probabilitas kegagalan menggunakan Fault Tree Analysis (FTA) maka diajukan usulan tindakan perbaikan pada sheet mengandung kotoran untuk memperbaiki kualitas produk ribbed smoke sheet (RSS) seperti pada Tabel 4. Tabel 4. Usulan Tindakan Perbaikan Mode Kegagalan Sheet mengandung kotoran

Penyebab Langsung Operator tidak mengikuti SOP

Akar Penyebab Kurang pengawasan Kurang motivasi

Usulan perbaikan Penambahan satu mandor pengawas di bagian penyaringan Melakukan pertemuan setiap selesai produksi oleh manajemen dan karyawan untuk mengeveluasi kinerja yang dilakukan operator dan mengevaluasi hasil produksi perusahaan

SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu D-116

Fauzi, Siregar

Mode Kegagalan Sheet mengandung gelembung udara

Penyebab Langsung

Lateks berbuih

Akar Penyebab

cair

Usulan perbaikan

Truk 1. pengangkutan 2. terlambat tiba di pabrik

Melakukan pemeriksaan kondisi truk Keberangkatan truk ke tempat penerimaan hasil dilakukan 4 jam sesudah penyadapan

Penyadapan saat hujan atau sesudahnya

Melakukan pengawasan kepada karyawan kebun

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. ,2007, Manajemen Penelitian. Jakarta :Rineka Cipta Besterfield , D.H. ,1998, Quality Control, Fifth Edition. Prentice Hall.Inc: USA Baig, A.A. ,2014, Estimation of Failure Probability Using Fault Tree Analysis and Fuzzy Logic for CO2 Transmission. International Journal of Environment Science and Development. Vol. 5, No. 1, Februari 2014 Burhan, A. M. ,2010, Fault Tree Analysis As A Modern Technique For Investigating Causes Of Some Construction Project Problems. Journal of Engineering. Volume 16 June 2010 Diana, Anastasia & Fandy Tjipton. Total Quality Management. Andi:Yogyakarta Fatima, S. ,2013, Improving Software Quality Using FMEA and FTA Defect Prevention Techniques in Design. International Journal of Computer Science and Information Technologies. Vol. 4 .Department of Computer Science and Engineering, Integral University, Luckno India Gaspersz, Vincent, 2001, Metode Analisis untuk Peningkatan Kualitas, Jakarta: Gramedia Pustaka Umum Ginting, R. ,2007, Sistem Produksi. Yogyakarta: Graha Ilmu Michaell, S. ,2002, Fault Tree Handbook with Aerospace Application. Washington D.C Neuhaesar, D. Personal Continous Quality Improvement, Sevent Edition. California Patel. P.J ,2014, Application of Quality Control Tools in Taper Shank Drills Manufacturing Industry: A Case Study. Int. Journal of Engineering Research and Applications. ISSN : 2248-9622 Vol. 4, Issue 2 (Version 1), G. H. Patel College of Engineering & Technology, Gujarat, India Sinulingga, Sukaria. ,2011, Metode Penelitian. Medan : USU Press

SNTI dan SATELIT, 4-6 Oktober 2017, Batu D-117