PERSONAL BRANDING JOKOWI DALAM MEDIA (Analisis Isi Kuantitatif Personal Branding Jokowi Dalam Harian Umum Solopos Periode Terbit Maret - Juli 2012)
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Fakultas Ilmu Komunikasi
ANA DWI IRYANI L.100 080 073
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
PERSONAL BRANDING JOKOWI DALAM MEDIA (Analisis Isi Kuantitatif Personal Branding Jokowi dalam Harian Umum Solopos Periode Terbit Maret - Juli 2012) ANA DWI IRYANI L.100 080 073
Progam Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK Jokowi adalah mantan Walikota Surakarta yang menjadi sosok kontroversial baik dalam masyarakat maupun media. Berkaitan dengan Personal Branding Jokowi, media mempunyai peran yang sangat penting untuk membantu memperkenalkan Jokowi secara lebih luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kecenderungan Personal Branding Jokowi dalam penulisan berita pada Harian Umum Solopos periode terbit bulan Maret-Juli 2012. Untuk menganalisisnya digunakan metode Content Analysis (Analisis Isi), karena yang dijadikan permasalahan dalam penelitian ini adalah isi pesan dalam media cetak surat kabar yaitu isi berita. Data dikumpulkan melalui metode dokumentasi, dan studi pustaka. Sampel yang digunalan sebanyak 52 berita dari populasi sebanyak 105 berita. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 1064 kalimat menunjukkan adanya kalimat yang mengandung unsur Personal Branding, yang ditunjukkan dari indikator merek sebanyak 722 kalimat, Personal Balance Scorecard sebanyak 280 kalimat, dan indikator ambisi sebanyak 62 kalimat. Angkatersebut menunjukkan bahwa penulisan unsur Personal Branding memang dianggap penting bagi harian umum Solopos dalam menuliskan berita Jokowi, sehingga dapat menjadi sebuah berita yang inspiratif. Kata kunci : Analisis Isi, Surat kabar, Personal Branding, Jokowi
menjaga kota Solo bersih dari korupsi,
1. PENDAHULUAN
terakhir Tidak
dapat
dipungkiri
Jokowi
sukses
bahwa memperkenalkan mobil nasional yang
akhir-akhir
ini
Jokowi
merupakan dibuat oleh siswa SMK 2 Surakarta
sosok
yang
sangat
terkenal
dan yang dijuluki dengan mobil “Kiat
diidolakan oleh masyarakat. Salah satu Esemka” ditengah ketidak percayaan faktor
penyebabnya
adalah
porsi
secara
terus
masyarakat dengan produksi dalam pemberitaan
media
negeri (Zaenuddin, 2012:25). menerus. Dalam memperkenalkan Jokowi Seperti yang kita ketahui bahwa dengan lebih luas kepada publik, media banyak prestasi yang taah diukir mempunyai Jokowi
selama
menjabat
pengaruh
yang
cukup
sebagai besar dalam memunculkan Branding
Walikota
Solo.
Gebrakan-gebrakan Jokowi. daam hal ini Jokowi dan media
yang ia ambil seolah menjadi magnet adalah tersendiri
bagi
msyarakat
dua
hal
yang
saling
maupun menguntungkan.
media untuk selalu memberitakanya. Dari
latar
belakang
tersebut
Terobosan yang ia ambil salah satunya mendasari penulis ingin melakukan adalah sukses merelokasi pedagang penelitian
yang
berjudul
Branding
Jokowi
Personal
kaki lima tanpa adanya kerusuhan dalam
Media
seperti yang banyak terjadi di kota-kota (Analisis
isi
Kuantitatif
Personal
lain, sukses meminimalisir mall dan Branding Jokowi dalam harian umum memperdayakan pasar tradisional yang Solopos Periode Terbit bulan Maretdianggap sebagai salah satu aset kota Juli 2012). Sehingga didapat rumusan terbesar, sukses memperkenalkan Solo masalah: ke tingkat internasional, sukses menata birokrasi kota Solo sehingga mampu
a. Seberapa
besar
kecenderungan
b. Komunikasi massa
Personal Branding Jokowi yang Komunikasi
massa
adalah
terdapat dalam penulisan berita komunikasi yang dilakukan secara harian
umum
Solopos
periode massa dengan menggunakan media
Maret-Juli 2012? massa modern sehingga efek yang b. Bagaimana cara wartawan dalam ditimbulkan dapat lebih luas dan menuliskan berita tentang Jokowi serentak (Effendy, 2005:50). terkait
penerapan
Personal Pada awalnya efek komunikasi
Branding? massa selalu di kaitkan dengan teori 2. TINJAUAN PUSTAKA peluru, dimana dalam teori ini media a. Komunikasi mempunyai Komunikasi adalah suatu proses
peran
penuh
dalam
mempengaruhi komunikasi, sehingga
penyampaian pesan dari komunikator
khalayak
kepada komunikan melalui sebuah
menerima pesan (Ardianto, 2007:61).
media sehingga menimbulkan efek.
di
Namun
anggap
seiring
pasif
dalam
perkembangan
Ada 5 unsur komunikasi menurut
zaman,
cangara
muncunya
teori
pesan, media, penerima, dan pengaruh.
Gratifications
yang
Dari definisi tersebut dapat diketahui
bahwa
bahwa media dapat dilakukan secara
khalayak dianggap aktif untuk memilih
langsung atau tatap muka dan juga
media sesuai dengan kebutuhan mereka
dapat dilakukan secara tidak langsung
(Rahmat,
atau menggunakan media.
menghidupkan
(2006:18),
yaitu:
sumber,
teori ini
dalam
tergusur dengan Uses
mengemukakan
proses
komunikasi
1984:73). lagi
and
teori
Untuk peluru
kemudian muncullah teori baru yaitu teori
agenda
setting
yang
mengasumsikan bahwa kahayak dan media
sama-sama
aktif
c. Brand
dalam Brand atau lebih dikenal dengan
mempengaruhi
proses
komunikasi. merek merupakan sebuah sarana yang
Dalam hal ini media membentuk persepsi
masyarakat
digunakan
untuk
mempermudah
pengambilan
keputusan.
dengan Penciptaan
mengangkat isu-isu yang dianggap Brand yang kuat mampu menciptakan penting oleh masyarakat (Rahmat, kepercayaan seseorang. Karena pada 1984:78). umumnya seseorang akan tergerak c. Industrialisasi Media membeli sesuatu karena adanya brand Sekarang ini fungsi media semakin yang terpercaya. beragam, tidak hanya sebagai sarana Perkembangan
zaman
dengan
informasi. Media memiliki tanggung persaingan
yang
sangat
ketat
jawab untuk ikut aktif melibatkan diri mengharuskan perusahaan untuk lebih dalam
hal
interaksi
sosial
dan berfikir tentang perkembangan produk
kadangkala mampu memimpin serta mereka. sampai pada akhirnya tercipta berperan
aktif
dalam
menciptakan sebuah metode penjualan baru yang
hubungan dengan masyarakat. Dapat lebih dikenal dengan sebutan Personal dilihat dari definisi komunikasi yaitu Branding. suatu proses penyampaian pesan dari komunikator
kepada
komunikan
melalui media. Dari definisi tersebut terlihat
bahwa
media
sangat
mempunyai peran penting terjadinya interaksi sosial.
d. Personal Branding Tidak
banyak
ahli
yang
memberikan definisi tentang Personal Branding.
Lair
dalam
(2012:27)
menyatakan
Sugianti Personal
Branding adalah sebuah pendekatan
terprogram yang dilakukan seseorang
mana pemimpin itu adalah seorang
atau perusahaan sebagai upaya untuk
narasumbernya.
menjual produk, jasa, maupun individu.
3. Laws of Personality
Personal Branding sekarang sudah
Fondasi yang kuat adalah berasal
banyak dilirik oleh berbagai kalangan,
dari diri sendiri, oleh karena itu
karena
Personal Branding harus berasal
terbukti
ampuh
untuk
meningkatkan sebuah penjualan.
dari diri sendiri.
Secara umum Personal Branding
4. Laws of Destinctiveness
adalah bagian dari Branding. Teori
Pengekspresian Personal Branding
yang digunakan pun hampir sama.
harus beda dengan yang lain.
Salah satu teori yang dipakai adalah
5. Laws of Visibility
Eight Laws Of Personal Branding dari
Personal Branding harus dilakukan
Peter Montoya dan Tim Vanhaley
secara berkesinambugan.
(2004) (http://thesis.binus.ac.id) yaitu:
6. Laws of Unity Personal Branding harus melekat
1. Laws of spesializations pada
tingkah
laku
dan
moral
yang
cukup
Untuk menspesialisasika-nya ada seseorang. tujuh cara yang dapat dilakukan 7. Laws of Persistance yaitu: kemampuan, tingkah laku, Diperlukan
waktu
cara hidup, misi, produk, profesi untuk
proses
perkembangan
dan service/pelayanan. Personal Branding. 2. Laws of Leadership 8. Laws of Goodwill Hukum ini dilakukan dengan cara Melakukan hal positif dan berharap memberi
wewenang
dan bisa menambah umur Personal
kredibilitas kepada pemimpin yang Branding kita.
e. Personal Branding dalam Media
penelitian dalam penelitian ini adalah isi berita tentang Jokowi yang dimuat
Seiring
dengan
perkembangan dalam Harian Umum Solopos selama
media yang sangat pesat, media sering kurun waktu Maret-Juli 2012. digunakan sebagai sarana yang efektif untuk
menyampaikan
Personal
c. Definisi Operasional
Branding. Dengan media orang lebih Isi berita Jokowi dalam harian mudah menyampaikan pesan dirinya umum Solopos adalah obyek dalam pada khalayak yang lebih luas. penelitian
ini
untuk
Branding
mengetahui
3. METODE PENELITIAN
Personal
Jokowi.
unsur
a. Jenis Penelitian
Personal Branding yang akan diteliti menurut Rampersad (2008:20) adalah:
Jenis penelitian dalam penelitian ini menggunakan
penelitian
deskriptif
1. Ambisi
kuantitatif yaitu untuk menggambarkan
a. Visi
suatu pesan melalui angka-angka yang Indikatornya
kalimat
yang
diperoleh dari hasil penelitian. Angkamenyatakan tentang cita-cita dan angka tersebut disajikan dalam bentuk tujuan jangka panjang Jokowi. tabel frekuensi untuk mempermudah b. Misi
interpretasi.
Indikatornya adalah kalimat-
b. Metode Analisis Penelitian
kalimat yang menyatakan tentang Metode yang digunakan dalam upaya
yang
digunakan
penelitian ini adalah Content Analysis mewujudkan visi. (Analisis Isi), penggunaan metode penelitian
tersebut
karena
obyek
untuk
c. Peran utama
c. Domain
Indikatornya adalah kalimatkalimat
yang
menyatakan
Indikatornya adalah kalimatkalimat yang menyatakan tentang
hubungan Jokowi dengan orang
tempat
lain baik itu dengan pertanyaan
sasaran merek, target, pendukung,
siapa,
serta saingan Jokowi.
apa,
dan
bagaimana
dimana
ingin
dicapai
hubungan tersebut. d. Pernyataan Merek 2. Merek Indikatornya adalah kalimata. Analisis SWOT kalimat yang menyatakan tentang Indikatornya
adaah
kalimat-
kalimat yang menyatakan tentang kekuatan,
kelemahan
janji-janji Jokowi yang menjadi komitmenya dengan orang lain.
(internal), e. Kisah Merek
peluang, dan ancaman (eksternal) Jokowi serta evaluasi diri dan gaya
Indikatornya adalah kalimatkalimat yang menyatakan tentang
hidup Jokowi.
ungkapan tentang talenta Jokowi b. Spesialisasi, Jasa, Atribut yang memberi nilai tambah pada Indikatornya adalah kalimat-
orang lain.
kalimat yang menyatakan tentang f. Logo dan Slogan pekerjaan, gaya kerja, dan karakter unik
yang
berbeda.
membuat
Jokowi
Indikatornya adalah kalimatkalimat yang menyatakan tentang nama, slogan, atau ikon yang mewakili Jokowi.
3. Personal Balance Scorecard
e. Tindakan Peningkatan
a. Faktor Keberhasilan Indikatornya adalah kalimatIndikatornya adalah kalimat-
kalimat yang menyatakan tentang
kalimat yang menyatakan tentang
tindakan perbaikan yang dilakukan
faktor-faktor yang mempengaruhi
Jokowi
keberhasilan Jokowi.
kualitas
untuk
mengingkatkan kerja
dan
mengkomunikasikan merek pribadi b. Sasaran pada masyarakat. Indikatonya
adalah
kalimatd. Unit Analisis Penelitian
kalimat yang menyatakan tentang hasil jangka pendek.
Unit analisis dalam penelitian ini menggunakan
unit
referensial
c. Ukuran Kinerja (Referencial Units) karena metode ini Indikatornya
kalimat
digunakan untuk membuat inferensi-
kalimat yang menyatakan tentang
inferensi dari suatu teks. Dalam hal ini
ukuran
isi berita tentang Jokowi yang menjadi
standart
adalah
kinerja
untuk
mengukur kinerja pribadi Jokowi.
obyek
penelitian.
Dengan
menggunakan frekuensi sebagai satuan
d. Target
pengukurannya. Indikatornya adalah kalimatkalimat yang menyatakan tentang nilai
yang
diupayakan
untuk
mencapai sebuah ukuran kinerja, biasanya berbentuk angka.
e. Tehnik Pengumpulan Data 1. Metode dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan
berita
tentang
Jokowi dari harian umum Solopos bulan Maret- Juli 2012.
2. Studi
pustaka
mengupulkan mendukung
yaitu
dengan
data-data
yang
penelitian.
Studi
Kalangan
Bawah,
Bermasyarakat,
Rendah Hati), dan Identitas (Profil). g. Uji Reliabilitas
pustaka
dalam
penelitian
ini
makalah,
Untuk
jurnal, internet, dan sumber-sumber
penelitian
maka
lain yang berhubungan dengan
reliabiitas
dengan
penelitian ini.
Pretest
dengan
cara
sampel
dalam
kategorisasi
diperoleh
dari
buku,
f. Populasi dan Sampling
menjaga
keobyektifan dilakukan
uji
menggunakan mengkoding dan
kemudian menunjuk orang lain sebagai Populasi dalam penelitian ini yaitu pembanding. Orang yang ditunjuk semua berita mengenai Jokowi dalam adalah Bety Muntiningrum seorang harian umum Solopos bulan Maret-Juli mahasiswi Ilmu Komunikasi UMS 2012 yang diperoleh sebanyak 105 yang mengambil Jurusan Markom. berita.
Kemudian
diambil
sampel Kemudian
sebanyak
52
berita
pengkodingan
dilakukan
dengan dengan menggunakan Rumus Holsty,
menggunakan tehnik sampling purposif yaitu: (Purposive
Sampling).
Kemudian
2 1
sampel tersebut dibagi dalam beberapa
2
kriteria yang dibuat penulis, yaitu:
CR= Koefisien Reliability
Sosial Masyarakat (Pengabdian, Turun
N1,N2=
Jalan, Relokasi), Politik (Pilkada DKI
penulis dan hakim
Jakarta,
M= Jumlah pernyataan yang disepakati
Kampanye,
Pendukung,
Saingan, Tanggung Jawab, Prestasi), Humanisme
(Memihak
Rakyat,
Jumlah
pernyataan
oleh penulis dan pembanding
dari
peneliti 1 (N1) adalah 1072 kalimat,
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
peneliti 2 (N2) adalah 1079 kalimat. Hasil observasi dan dokumentasi Kemudian menda[patkan kesepatakan dalam penelitian ini disajikan dalam sebanyak 1064 kalimat sehingga hasil bentuk tabel frekuensi dengan data yang didapat adalah 0,98 atau 98%. yang sudah diolah menggunakan rumus Angka tersebut sudah mencapai tingkat presentase untuk menginterpretasikan keterandalan data.
Sebelumnya
dilakukan
atau
keterpercayaan,
uji karena ambang penerimaan yang sering
reliabilitas untuk menjaga keobyektifan dipakai dalam uji reliabilitas adalah data. sebanyak 0,75 (Kriyantono,2008:236). Tabel I Hasil uji Reliabilitas Frekuensi kalimat yang mengandung unsur personal Branding Jokowi Personal N1 N2 M
Hasil dari tabel diatas kemudian akan dijabarkan sebagai berikut:
Branding
a. Ambisi
Ambisi
60
66
62
Merek
728
727
722
PBSC
284
286
280
Jumlah
1072
1079
1064
Berikut kalimat
2 1064 1072 1079 No 1 2 3 Jumlah
0,98
frekuensi
mengandung
unsur
Tabel 2 Frekuensi Kalimat yang Mengandung Ambisi dalam kategori Berita
2
2128 2151
yang
tabel
ambisi pada kategori berita:
Sumber :DataPengkoding 2013 2 1
adalah
Ambisi
Sosial masyarakat
Politik
Humanisme
Identitas
Visi Misi Peran utama
0 0 0
3 13 26
0 0 18
1 1 0
0
42
18
2
Sumber :DataPengkoding 2013
98%
Dari tabel diatas diketahui bahwa
Total kalimat yang mengandung
frekuensi kemunculan terbesar terdapat
unsur Personal Branding Jokowi pada
pada kategori berita politik yaitu
sebanyak
42
kalimat,
sedangkan
c. Personal Balance Scorecard
frekuensi kalimat terkecil terdapat pada Berikut
adalah
tabel
frekuensi
kategori berita sosial masyarakat yang kalimat
yang
mengandung
unsur
tidak ditemukan sama sekali indikator ambisi pada kategori berita: ambisi. Tabel 4 Frekuensi Kalimat yang Mengandung Personal Balance Scorecard dalam kategori Berita
b. Merek Berikut
adalah
tabel
PBSC
Sosial Masyarakat
Politik
Humanisme
Identitas
Faktor keberhasilan 2 Sasaran 3 Ukuran Kinerja 4 Target 5 Tindakan Peningkatan Jumlah
0
11
0
4
32 8
29 76
9 4
3 3
4 9
41 22
0 1
0 7
53
179
14
17
frekuensi No 1
kalimat yang mengandung unsur merek pada kategori berita: Tabel 3 Frekuensi Kalimat yang Mengandung Merek dalam kategori Berita Merek
Sosial Masyarakat
Politik
Humanisme
Identitas
SWOT Spesialisasi, jasa, atribut 3 Domain 4 Pernyataan merek 5 Kisah merek 6 Logo dan Slogan Jumlah
0 14
23 64
20 17
5 20
0 0
123 17
10 5
0 0
0 42
1 265
0 83
9 13
56
493
135
47
No 1 2
Sumber :DataPengkoding 2013 Dari tabel diatas diketahui bahwa indikator merek terbesar terdapat pada kategori berita politik sebanyak 493 kalimat sedangkan indikator terkecil terdapat pada kategori humanisme sebanyak 47 kalimat.
Sumber :DataPengkoding 2013 Sama
seperti
tabel-tabel
sebelumnya, pada indikator Personal Balance
Scorecard
ini,
indikator
terbesar terdapat pada kategori berita politik
sebanyak
179
kalimat,
sedangkan indikator terkecil terdapat pada kategori berita humanisme yaitu sebanyak 14 kalimat. Dari Personal
semua
kategori
Branding
pada
indikator semua
kategori berita terlihat bahwa frekuensi terbesar ada pada berita politik. Hal ini disebabkan karena banyaknya berita yang
mengangkat
masalah
politik
Jokowi
menyangkut
masalah
karena itu Personal Branding Jokowi
pencalonan Jokowi sebagai Gubernur
merupakan sebuah nilai yang dianggap
DKI Jakarta, sehingga hasil yang
penting bagi redaksi harian umum
didapat juga lebih banyak.
Solopos. Pengemasan berita Jokowi
Sedangkan dari ketiga indikator
tersebut juga terkait dengan Eight Laws
Personal Branding yaitu ambisi, merek
of
dan
Scorecard,
ditunjukkan dengan hasil yang didapat
frekuensi terbesar ditemukan pada
dari penelitian serta banyaknya berita
indikator merek. Sedangkan indikator
yang berisi kegiatan-kegiatan baik
terkecil terdapat pada indikator ambisi.
yang dilakukan Jokowi.
Personal
Balance
Personal
Branding.
Hal
ini
Harian umum Solopos juga ingin 5. KESIMPULAN pembaca dapat mengambil nilai positif Dari hasil penelitian diatas dapat diketahui
bahwa
kalimat
dari pemberitaan tentang Jokowi. Nilai
yang
positif ini hendaknya bisa memotivasi
mengandung unsur Personal Branding
dan menginspirasi pembaca agar bisa
dalam isi berita Jokowi pada harian
menjadi seperti Jokowi atau bahkan
umum Solopos adalah sebanyak 1064
lebih baik dari Gubernur DKI Jakarta
kalimat,
dengan
rincian
tersebut.
terbesar
adalah
indikator
sebanyak
722
frekuensi merek
6. PERSANTUNAN Balance
kalimat,
Scorecard
Personal
sebanyak
280
Terima kasih kepada Allah SWT
kalimat dan Ambisi sebanyak 62
yang
kalimat.
kesehatan, keselamatan kepada saya
Indikator-indikator tersebut tetap sebuah satu kesatuan yang tidak bisa terlepas antara satu sama lain. Oleh
telah
memberikan
hingga skripsi ini selesai.
rahmat,
Terimakasih buat orang tua, kakak, dan adik saya, yang selalu men-support saya dalam keadaan apapun. Terimakasih kepada pembimbing 1 saya, bapak Joko Sutarso yang telah membimbing saya, memberi nasehat dan solusi kepada saya dari awal sampai akhir pengerjaan Skripsi, dan tidak lupa pembimbing 2 saya, bapak Budi Santoso yang telah membimbing, mengarahkan
sampai
saya
bisa
mengerjakan skripsi sampai selesai.
Skipsi
7. DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro, dkk. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa Rekatama Media. Bandung.
Sugianti, Arif. 2012. Motif dan Perbedaan Jender dalam Menggunakan Facebook (Studi Deskriptif Kuantitatif Personal Branding pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun 2011). Hal 27-28. Internet
Cangara, Hafied. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Effendi, Onong Uchjana. 2002. Dinamika Komunikasi. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Eriyanto. 2011. Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Kencana prenada media group. Jakarta. Rakhmat, Jalaluddin. 1984. Metode penelitian komunikasi. CV. Remaja Rosdakarya. Bandung. Rampersad, Hubert K. 2008. Authentic Personal Branding. Penerjemah Lina Susanti Wijaya. 2008. Sukses Membangun Authentic Personal Branding. PPM. Jakarta Sumadiria, Haris. 2008. Jurnalistik Indonesia (Menulis Berita dan Feature). Simbiosa Rekatama Media. Bandung. Zaenuddin HM. 2012. JOKOWI: Dari jualan kursi hingga dua kali mendapat kursi. PT UFUK Press. Jakarta.
Pratama, A Satria, dkk. 2012. Menjual diri ala Jokowi: studi kasus Kemenangan Jokowi dalam Pilgub DKI Jakarta dari Perspektif Political Branding. Diakses 12 Juli 2013 jam 15.46 (http://academia.edu/3004291/Menj ual_Diri_ala_Jokowi). http://thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/03.% 20Final%20Bab%202.pdf diakses 13 Juli 2013 jam 6.34. http://organisasi.org/strategi-jenismacam-dan-pengertian-merekmerk-brand-produk-barang-danjasa-manajemen-pemasaran(diakses pada 28 November 2012, pukul 10.57WIB.