PERTANIAN TERPADU SISTEM INTEGRASI LADANG, SAWAH DAN

Download 97. PERTANIAN TERPADU SISTEM INTEGRASI LADANG, SAWAH DAN TERNAK. ITIK UNTUK MENDUKUNG PERTANIAN ORGANIK. Bintang, M. Cyccu Tobing, Posma ...

0 downloads 447 Views 566KB Size
ABDIMAS TALENTA 1 (1) 2016: 97-100

http://jurnal.usu.ac.id/abdimas

Bintang et al. Pertanian Terpadu Sistem Integrasi Ladang, Sawah dan Ternak Itik …

PERTANIAN TERPADU SISTEM INTEGRASI LADANG, SAWAH DAN TERNAK ITIK UNTUK MENDUKUNG PERTANIAN ORGANIK Bintang, M. Cyccu Tobing, Posma Marbun, dan Yunilas Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara email: [email protected]

Abstrak Pengabdian Masyarakat ini telah dilaksanakan bulan Agustus hingga Desember 2016 dengan pembiayaan Bantuan Operasional PTN Non PNBP USU Tahun 2016. Tim Pengabdian USU mempunyai dua mitra, yakni Kelompok Tani Kasih Bersaudara sebagai Mitra I berlokasi di Desa Lumban Tobu Toruan Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Tobasa yang mengelola komoditi durian, mangga, jeruk manis, jambu, sukun, sunkist, pisang, kopi,padi sawah dan lainya. Sebagian petani menpunyai ternak kerbau. Mitra II adalah Kelompok Tani Elsadai di Desa Jangga Dolok, Kecamatan Lumban Julu, Kabupaten Tobasa. Permasalahan mitra adalah (1) belum memahami teknik perbanyakan tanaman, (2) membutuhkan ternak untuk mendapatkan limbah untuk bahan pembuatan kompos, (3) kebiasaan petani menggunakan pupuk kimia, (5) membutuhkan pelatihan membuat kompos karena tanahnya yang dangkal dan berbatu, (6) membutuhkan pengetahuan untuk pengelolaan lahan berbukit, (7) tanaman yang kurang sehat (terutama kopi). Metode penyelesaian masalah adalah melalui Sosialisasi dan diskusi, Pelatihan dan Praktek Kegiatan serta Pendampingan. Luaran yang dihasilkan adalah: bibit tanaman (jeruk, kopi dan pisang), telur Itik dan limbahnya, Produk Organik (Bawang dan pisang), Buku Panduan Pertanian Organik, Kompos, Teras, Lahan yang tertutup covercrop dan Tanaman kopi yang sehat. Keywords: Sistem Integrasi Ladang, Sawah dan Ternak Itik, Pertanian organik dan jeruk), (3) Rut ingin menjadi produsen bibit yang berarti juga akan meningkatkan penghasilan/kesejahteraan mereka dengan tantangan harus belajar banyak dengan sungguh-sunguh, (4) jangka panjang ingin menjadikan desanya sebagai desa percontohan, (5) untuk bidang pendidikan, desanya akan menjadi pusat informasi dan fieldtrip anak sekolah di wilayahnya, (6) akan terus berusaha dan mau bekerjasama dengan banyak pihak agar desa kelak menjadi desa wisata (agroekowisata). Visinya untuk menyebarkan pertanian organik telah sampai ke kecamatan Lumban Julu dimana petani yang ada disana (Bapak Manurung) memohon supaya mereka boleh ikut dalam pembinaan yang dilaksanakan oleh Tim USU. Fakta ini menjadi landasan bagi tim kembali ke desa Lumban Lobu Toruan untuk membenahi/mendampingi petani. Fokus kegiatan tahun ini Rut memilih 3 orang tetap dalam kelompok taninya yang dinilai lebih siap bekerjasama. KT Kasih Bersaudara adalah merupakan mitra yang dibina tahun 2015. Dari perjalanan pelayanan Rut ke beberapa lokasi dijumpai petani yang ingin/mau melaksanakan pertanian organik

1. PENDAHULUAN Tim Pengabdian dari Fakultas Pertanian USU tahun 2015 sepakat melakukan kegiatan pengabdian yang berkelanjutan untuk Program tahun 2016. Hal ini sesuai dengan BAB 1 pada Panduan Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) USU 2016, bahwa kegiatan PPM USU diharapkan bersifat problem solving, komprehensif, bermakna, tuntas dan berkelanjutan (sustainable) dengan sasaran yang tidak tunggal dengan maksud setelah kegiatan ini berlangsung akan memberi dampak positif bagi mitra binaan dan masyarakat sekitar desa tersebut. Menemukan cikal Sumber Daya Manusia (SDM) yang bisa diasah sebagai pioner telah didapat oleh Tim dan menjadi mitra kerjasama untuk dapat mengembangkan potensi wilayah mitra. Inilah yang terjadi di Desa Lumban Tobu Toruan (LLT) berjarak +23 km dari kota wisata Parapat menuju Porsea ibukota Kabupaten Tobasa. Cita-cita Rut sangat mulia yaitu (1) ingin mewujudkan desa LLT sebagai desa organik walau disadarinya akan menghadapi tantangan berat, (2) untuk permintaan bibit yang sudah mengalir (terutama untuk kopi 97

ABDIMAS TALENTA 1 (1) 2016: 97-100

http://jurnal.usu.ac.id/abdimas

Bintang et al. Pertanian Terpadu Sistem Integrasi Ladang, Sawah dan Ternak Itik …

dan melepas penggunaan pupuk kimia yang dipakainya selama ini setelah melihat ladang dan sawah Rut (pohon kopi dan tanaman mereka sangat berbeda pertumbuhan/ keragaan pohonnya dari tanaman Rut yang terlihat kokoh dan jagur. Padi yang sudah matang disawah terlihat berwarna kuning keemasan/segar dan padi Rut yang baru dipanen jika dipegang terasa lebih bernas dan warna bulir merata). KT Elsadai dengan Ketua Rudolf Manurung dari Desa Jangga Dolok Kecamatan Lumban Julu menjadi Mitra yang baru bagi tim pengabdian 2016. Lokasi mitra baru berada di tepi jalan negara dan lokasinya dicapai sebelum sampai LLT sehingga sama sekali tidak menjadi masalah. Deskripsi kondisi eksisting Mitra dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Multipurpose Trees (MPTs) seperti jeruk manis, jambu, sukun, jeruk manis, kemiri sebagian masih kurang baik tetapi yang lain sudah baik terutama yang mendapat cukup bahan organik. (2) Jeruk manis dan sunkist sudah berbuah, termasuk kemiri, nenas dan pisang. Buah pisang di tandan terlihat penuh dan kulit buah berkilat dengan sisiran yang banyak (lebih dari 6 sisir), (3) Permintaan kini mengalir kepada KT agar bisa menyediakan bibit tanaman terutama bibit kopi dan jeruk manis dan sunkist, (4) Masih ada petani yang membakar jerami padinya (5) Kotoran ternak kerbau milik orang sekampung masih berserakan tetapi jadi tantangan untuk mengumpulkannya sbg bahan kompos, (6). Kelompok Tani ingin punya ternak dengan modal lebih murah seperti itik yang dapat dilepas ke sawah setelah panen pada bulan Juli setiap tahunnya, (7) Lahan berlereng di kabupaten Tobasa perlu dikelola secara khusus untuk menghindarkan erosi dan mendapatkan hasil panen yang tinggi.

2. Mitra membutuhkan ternak untuk mendapatkan limbah untuk bahan pembuatan kompos. 3. Masih sulit untuk mengajak petani sekitar untuk memperbaiki sistem yang menuju ramah lingkungan (organik dan daur ulang) sebab sudah dimanjakan oleh pupuk kimia yang mudah tersedia atau didapatkan. KT Elsadai: 1. Menginkan tanaman pertanian yang sehat dan produktif (kopi, nangka, petai, durian). 2. Mitra membutuhkan pelatihan membuat kompos karena tanahnya yang dangkal dan berbatu. 3. Tanah yang berbukit membutuhkan pengetahuan untuk pengelolaan yang sesuai dan berkelanjutan. 4. Areal pertanian membutuhkan penutup tanah dan pelindung/penahan longsong dalam bentuk multipurpouse trees (MPTs) seperti tanaman tahunan yang dapat dipanen hasilnya dan/atau kayunya. 2. METODE Metode pendekatan penyelesaian masalah adalah melalui Diskusi dan Kegiatan Aksi/praktek serta Pendampingan. Tim melakukan sosialisasi program melalui penyuluhan dan diskusi. Sosialisasi meliputi Pengetahuan Pengelolaan Lahan Berlereng, Tanaman Penutup Tanah, Jenis, Manfaat dan Pemeliharaannya serta Pertanian Berkelanjutan. Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan dan praktek di lapangan. Tim terus membimbing dan pendampingi hingga luaran dicapai oleh Kelompok Tani Kasih Bersaudara dan Elsada. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Cara pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan metoda yang sama untuk kedua desa akan tetapi Mitra 1 sudah lebih terampil dan kegiatan serta luarannya dapat lebih banyak. Pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan berbagai kegiatan: 1. Ketua Tim membuat pembagian tugas Anggota beserta jadwal dan mengontrol kelangsungan kegiatan. 2. Kegiatan dilapangan melibatkan mahasiswa membantu pekerjaan dan pendampingan di lokasi untuk membantu mitra.

Tim melakukan pertemuan focus group discussion (FGD) di lokasi calon mitra dan merumuskan masalah permasalahan sebagai berikut: KT Kasih bersaudara: 1. Ingin menjadi produsen bibit tanaman buah tapi belum memahami teknik bekerjanya

98

ABDIMAS TALENTA 1 (1) 2016: 97-100

http://jurnal.usu.ac.id/abdimas

Bintang et al. Pertanian Terpadu Sistem Integrasi Ladang, Sawah dan Ternak Itik …

3. Jika terdapat hambatan maka Ketua tim segera mencari solusi terhadap permasalahan 5. 4. Selama masa pendampingan kontak dengan mitra dilakukan secara tidak terputus. 5. Evaluasi bersama mitra dilakukan terhadap kegiatan yang dilaksanakan pada jadwal yang disepakati. Gambar 3. Masyarakat menerima Bibit Evaluasi Kinerja Program Indikator kinerja kunci pelaksanaan kegiatan merupakan luaran yang dihasilkan oleh mitra adalah: - Ceramah dan diskusi tentang pertanian organik, budidaya ternak itik, pembibitan dan perlindungan tanaman, pestisida dan kompos - Konservasi dan pengelolaan lahan - Pembuatan teras dan rorak di lahan berlereng - Pembibitan dan perlindungan tanaman - Penambahan berbagai covercrop (multi) di lahan pertanian. - Pemeliharaan itik dan pembuatan kompos

Gambar 4. Sebahagian dari bibit yang sudah ditanam lebih dahulu

Gambar 1 sampai 5 merupakan keadaan kegiatan yang dilakukan selama masa pengabdian kepada masyarakat.

Gambar 1. Kegiatan Sosialisasi dan Diskusi dengan Mitra

Gambar 5. Tanaman sudah menunjukkan perubahan menjadi lebih sehat setelah mendapat perlakuan kompos.

Gambar 2. Tim Evaluator dari Lembaga Pengabdian USU meninjau lokasi kegiatan pengabdian

99

ABDIMAS TALENTA 1 (1) 2016: 97-100

http://jurnal.usu.ac.id/abdimas

Bintang et al. Pertanian Terpadu Sistem Integrasi Ladang, Sawah dan Ternak Itik …

UCAPAN TERIMA KASIH Tim Pengabdian menyampaikan terimakasih banyak kepada Rektor Universitas Sumatera Utara, Dekan Fakultas Pertanian USU dan Ketua Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat USU atas izin dan fasilitas yang diberikan. 5. REFERENSI BPS Tobasa. 2010. Bonatua Lunasi Dalam Angka,. Badan Pusat Statistik Kabupaten Toba Samosir. BPS Tobasa. 2011. Pembenaman Jerami Kurangi Dosis Penggunaan Pupuk NPK Hingga 50 Persen http://farm6.static.flickr.com Badan Pusat Statistik Kab. Tobasa. 2011. Kecamatan Bonatua Lunasi Dalam Angka. Jl. Somba Debata No 5, Balige. Sumut. Bintang, H.Guchi dan G. Simanjuntak. 2013. Perubahan Sifat Tanah untuk Mendukung Pertumbuhan Tanaman Rosella oleh Perlakuan Kompos dan Jenis Air Penyiram. Jurnal Pendidikan Kimia Vol 5 No 1 Edisi April 2013. Diterbitkan PS Magister Pendidkan Kimia UNIMED Medan Hartatik, W dan L.R. Widowati, 2011. Pupuk Kandang. balittanah.litbang.deptan.go.id/ dokumentasi/buku/pupuk/pupuk4.pdf. Diakses tanggal 16 April 2013 Kartono, 2010. Pembuatan Pupuk Kompos (Kompos Jerami dan Bokhasi). http://banten.depran.go.id. diakses tanggal 6 Juni 2012. Bengkulu. Maspary, 2011. Analisa Kandungan Kompos Jerami Padi. http://www.gerbangpertanian.com Diakses 15 Novemver 2013 Sudarjat, J dan T R Saridewi. 2010. Pembinaan kelompoktani melalui pembuatan dan Penggunaan kompos jerami pada tanaman padi Sawah (Oryza sativa.L). Jurnal Penyuluhan Pertanian Vol. 5 No. 1, Mei 201 Tate, RL., 1987. Soil Organik MatterBiological and Ecological Effects. A Willey-Interscience Publication. John Wiley & Sons

Gambar 6. Hasil Tanamana dari Kegiatan Sistem Organik (Tanpa Pupuk)

4. KESIMPULAN Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini terlaksana sesuai tujuan dan mendapat respon yang baik dari masyarakat di Desa Lumban Lobu (mitra 1), Kecamatan Bonatua Lunasi dan Desa Jangga Dolok (mitra 2), Kecamatan Lumban Julu, keduanya berada di Kabupaten Tobasa. Kegiatan pengabdian masyarakat oleh perguruan tinggi sangat membantu masyarakat petani untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan pertanian yang menjadi pekerjaan utama masyarakat petani dalam pemenuhan pangan dan ekonomi keluarga. Masyarakat dan petani berharap kegiatan ini tidak terhenti karena mereka membutuhkan pendampingan untuk membantu meningkatkan produksi usaha tani dan sekaligus mengisi peran penyuluh lapangan yang dirasakan belum mampu memenuhi peningkatan usaha pertanian masyarakat di pedesaan. Perguruan tinggi khususnya Fakultas Pertanian sangat diharapkan petani dapat membawa teknologi tepat guna ke pedesaan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

100