Praktikum m.k Sedimentologi
Hari / Tanggal : Nilai
PRAKTIKUM-1 PENGENALAN ALAT
Oleh Nama
:
NIM
:
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013 -1-
PRAKTIKUM-1 PENGENALAN ALAT
Tujuan Instruksional Khusus: Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat mengoperasikan peralatan yang digunakan untuk pengambilan sampel sedimen serta analisis ukuran butir sedimen.
Sub Pokok Bahasan
Pengenalan Ekman Grab
Pengenalan dan cara penggunaan Shieve shaker
Tujuan Praktikum:
Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja dan cara menggunakan Ekman Grab
Mahasiswa dapat memahami prinsip kerja shieve shaker dan melakukan analisis ukuran butir sedimen dengan shieve shaker.
1.
Ekman Grab a.
Pengertian Salah satu peralatan oseanografi yang digunakan dalam pengambilan
sampel sedimen adalah Ekman grab, yang dari asal katanya yaitu grab yang fungsinya mengambil sampel sedimen dengan prinsip capit pada kepiting.
Ekman grab merupakan salah satu grab sampler yang berfungsi untuk mengambil sedimen permukaan yang ketebalannya tergantung dari tinggi dan dalamnya grab masuk kedalam lapisan sedimen. Alat ini biasa digunakan untuk mengambil sampel sedimen pada perairan dangkal maupun perairan dalam.
-2-
Berdasarkan ukurannya, ada dua jenis grab sampler yaitu grab sampler berukuran kecil dan besar.
Ekman grab yang berukuran kecil dapat digunakan dan dioperasionalkan dengan mudah, hanya dengan menggunakan boat kecil alat ini dapat diturunkan dan dinaikkan dengan tangan. Pengambilan sampel sedimen dengan alat ini dapat dilakukan oleh satu orang dengan cara menrunkannya secara perlahan dari atas boat agar supaya posisi grab tetap berdiri sewaktu sampai pada permukaan dasar perairan. Pada saat penurunan alat, arah dan kecepatan arus harus diperhitungkan supaya alat tetap konstant pada posisi titik sampling.
Ekman grab yang berukuran besar memerlukan peralatan tambahan lainnya seperti winch yang sudah terpasang pada boat/kapal survey berukuran besar. Alat ini menggunakan satu atau dua rahang/jepitan untuk menyekop sedimen. Grab diturunkan dengan posisi rahang/jepitan terbuka sampai mencapai dasar perairan dan sewaktu diangkat keatas rahang ini tertutup dan sample sedimen akan terambil. Keuntungan pemakaian grab adalah lokasi sampel dapat ditentukan dengan pasti, prakiraan kedalam perairan dapat diketahui, sedangkan kerugiannya adalah kapal harus berhenti sewaktu alat dioperasikan, sampel teraduk, dan beberapa fraksi sedimen yang halus mungkin hilang.
b.
Cara Penggunaan
Siapkan grab lengkap dengan tali serta mesengger –nya. Buka katup bawah ekman grab, lalu kaitkan kawat katup pada tuas yang ada di bagian atas grab. Pastikan katup terbuka dengan kawat yang terpasang dengan tepat. -3-
Masukkan grab perlahan dalam air sampai di dasar perairan yang akan di ambil sampelnya. Lalu lepaskan mesengger –nya, dan katup grab akan tertutup. Angkat grab ke permukaan secara perlahan. Keluarkan sedimen melalui katup atas, bukan bawah.
2.
Ayakan Bertingkat dan Shaker a.
Pengertian Pengayakan sedimen pada laboratorium oseanografi
dilakukan untuk
menentukan ukuran butiran sedimen tertentu sesuai dengan yang diinginkan. Proses pengayakan merupakan proses penting dalam menentukan ukuran partikel yang akan didapatkan dari sedimen, sebab ukuran partikel mempunyai peranan besar dalam menentukan susbtrat suatu perairan, pantai maupun laut. Pengayakan adalah sebuah cara pengelompokan butiran, yang akan dipisahkan menjadi satu atau beberapa kelompok. Dengan demikian dapat dipisahkan anatara partikel lolos ayakan (butiran halus) dan yang tertinggal di ayakan ( butiran kasar). Ukuran butiran tertentu yang masihdapat melintasi ayakan dinyatakan sebagai butiran batas. Pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan. Proses pengayakan juga digunakan sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang ukurannya berbeda dengan bahan baku. Pengayakan memudahkan kita untuk mendapatkan serbuk dengan ukuran yang seragam. Dengan demikian pengayakan dapat didefinisikan sebagai suatu metoda pemisahan berbagai -4-
campuran partikel padat sehingga didapat ukuran partikel yang seragam serta terbebas dari kontaminan yang memiliki ukuran yang berbeda dengan menggunakan alat pengayakan.
Sieve shaker merupakan suatu alat yang berfungsi dalam memilah sedimen berdasarkan ukuran partikelnya.
Pada sieve shaker terdapat
saringan ataupun ayakan-ayakan yang pada dasarnya diberikan lubang yang disebut dengan Mesh. Mesh menggunakan jumlah lubang persatuan panjang yang apabila negara yang menggunakan sistem satuan Inggris menggunakan satuan
inchi
yang
dihitung
dari
pusat
kawat.
Ukuran partikel adalah dimensi suatu partikel yang dinyatakan dalam istilah lubang terkecil dimana partikel tersebut dapat melewatinya.
b.
Cara Penggunaan
Urutkan/susun ayakan bertingkat dari atas ke bawah dengan diawali ayakan yang memiliki diameter lubang paling besar hingga terkecil
Masukkan sedimen ke dalam ayakan paling atas (diameternya paling besar)
Letakkan di atas shieve shaker (mesin pemisah partikel), dan tutup dengan menggunakan tutup pemberat yang sudah tersedia di shaker guna untuk menekan ayakan bertingkat agar tidak goyang dan tumpah.
Nyalakan mesin dengan menekan tombol START/RESUME
Tekan SET/DISPLAY untuk mengatur waktu yang diperlukan selama pengadukan, lalu pilih mode increase (menambahkan waktu /detik)
decrease (mengurangi waktu/ detik).
-5-
Setelah mesin berhenti, ambil ayakan dari mesin dan lihat hasil sedimen dari setiap ayakan. Untuk hasil ayakan yang paling kecil di masukkan ke dalam cawan dan dimuat di open.
TUGAS PRAKTIKUM Buat laporan tetap dari praktikum hari ini dengan menjelaskan lebih rinci lagi peralatan yang sudah dikenalkan, dilengkapi dengan kelebihan, kekurangan, cara perawatan beserta dengan foto atau gambar dari alat tersebut.
-6-