JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pengukuran QOS pada Jaringan STMIK PalComTech
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
PENGUKURAN QOS PADA JARINGAN STMIK PALCOMTECH
Eka Prasetya Adhy Sugara Politeknik PalComTech Abstract Computer network is one of the ways of application of information technology. So the importance of computer networks made almost the entire company using computer network media in communications data. STMIK PalComTech is an IT-based education institutions and includes companies that have implemented computer network technology. As the leading company in the city of Palembang, surely STMIK PalComTech always do the repair and improvement of the quality of service in various sectors, one of which improved quality of computer network in it. As an initial step in doing repair and improvement of the quality of computer networks, network quality measurement at PalComTech the absolute requirements made to devise strategy in the future. Keywords:quality of service, computer network
PENDAHULUAN Quality of service merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengukur kualitas jaringan komputer. Pengukuran ini mutlak dilakukan untuk mendapatkan hasil dari kondisi jaringan komputer suatu perusahaan. STMIK PalComTech merupakan lembaga pendidikan dan perusahaan dimana semua kegiatannya telah menggunakan teknologi IT dan jaringan komputer. Untuk meningkatkan daya saing dengan perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang yang sama, STMIK PalComTech selalu meningkatkan pelayanan diberbagai sektor, salah satu bagian yang akan ditingkatkan adalah kualitas jaringan komputer di dalamnya. Jaringan komputer yang baik pada suatu perusahaan perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan. Untuk mencapai itu semua, dilakukan pengukuran quality of service pada jaringan komputer STMIK PalComTech, sebagai langkah awal untuk mendapatkan informasi kualitas jaringan yang telah ada dan referensi perbaikan dikemudian hari. LANDASAN TEORI Quality of Service (QoS) merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas atau performa jaringan. Menurut Stalling (2004), performa merupakan kumpulan dari berbagai besaran teknis. Beberapa parameter yang dapat menjadi referensi untuk melihat performa sebuah jaringan antara lain (Maulita, 2011): 1. Availability, yaitu persentase hidup sebuah sistem atau sub sistem dalam telekomunikasi. Availability ideal mencapai bobot 100% 2. Throughput, yaitu kecepatan transfer data efektif yang dinyatakan dalam bit per second (bps). Penggunaan Header dalam paket-paket data akan mengurangi nilai throughput.
258
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pengukuran QOS pada Jaringan STMIK PalComTech
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
3. Packet Loss, adalah kegagalan transmisi paket data dalam mencapai tujuannya. Umumnya, perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika terjadi kongesti yang cukup lama, buffer akan penuh dan data baru tidak dapat diterima. 4. Latency/Delay, adalah waktu tunda suatu paket yang disebabkan oleh proses transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya. Waktu tunda ini dipengaruhi oleh jarak (misalnya penggunaan satelit), atau waktu olah yang lama (misalnya ketika kompresi data). 5. Bandwidth, adalah kapasitas atau daya tampung kabel ethernet agar dapat dilewati trafik paket data dalam jumlah tertentu. Bandwidth juga dapat berarti jumlah konsumsi paket data per satuan waktu yang dinyatakan dalam bit per second (bps) Jitter atau variasi dalam latency, yang diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian, ketika pengolahan data, ketika re-transmisi atau ketika menghimpun ulang paket-paket di akhir tujuannya. METODE PENELITIAN Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Observasi merupakan proses pencatatan pola perilaku subyek (orang), obyek (benda) atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Kelebihan metode observasi dibandingkan dengan metode survey bahwa data yang dikumpulkan umumnya tidak terdistorsi, lebih akurat, dan bebas dari response bias. Ada dua macam tipe observasi yaitu observasi langsung (direct observation) dimana penggunaan teknik observasi langsung memungkinkan bagi peneliti untuk mengumpulkan data mengenai perilaku dan kejadian secara detail. Penelitian dalam observasi langsung tidak berusaha untuk memanipulasi kejadian yang diamati. Pengamat hanya mencatat apa yang terjadi sehingga mempunyai peran yang pasif. Observasi mekanik merupakan teknik observasi dalam keadaan tertentu sering lebih tepat dilakukan dengan bantuan mesin dibandingkan dilakukan oleh manusia. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari pengamatan langsung yang dilakukan penulis pada jaringan didapat bahwa topologi yang digunakan oleh STMIK PalComTech adalah topologi star. Topologi ini dipilih dengan alasan memudahkan admin dalam mengelolah jaringan, memudahkan dalam penambahan jumlah komputer (host) atau terminal, kemudahan dalam mendeteksi kerusakan, dan kesalahan pada jaringan. Topologi jaringan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
259
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pengukuran QOS pada Jaringan STMIK PalComTech
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 1. Topologi Jaringan Penggunaan ip address pada jaringan STMIK PalComTech dibagi menjadi dua jenis, yang pertama ip classfull yang berlaku bagi komputer dosen dan karyawan.Ip ini memiliki network 172.16.1.0, subnet mask 255.255.255.0, default gateway 172.16.1.2. Ip classfull ini berlaku pada semua jaringan dosen dan staf karyawan baik yang berada pada ruangan dosen, keuangan, CSO, dan teknisi. Sedangkan jenis ip address yang berikutnya adalah ip classless yang diperuntukkan pada jaringan mahasiswa.Ip ini memiliki network yang berbeda-beda pada setiap ruangan kelasnya, akan tetapi yang menjadi persamaan adalah subnet mask yang digunakan pada setiap jaringan yaitu prefix /27 255.255.255.224. Ip classless ini berlaku pada jaringan kelas dan laboratorium. Berdasarkan topologi yang telah dibahas pada Gambar 1, didapat beberapa teknologi jaringan komputer yang digunakan. Adapun rincian teknologi yang dipakai dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Teknologi Jaringan Ruangan Dosen Tetap Dosen LB BAAK & Keuangan Teknisi
Jumlah PC 1 Buah 1 Buah 8 Buah 1 Buah
260
Jumlah Switch 2 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pengukuran QOS pada Jaringan STMIK PalComTech
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
CSO 4 Buah 1 Buah R 2.1 24 Buah 2 Buah R 2.2 24 Buah 2 Buah R 2.3 24 Buah 2 Buah R 2.4 24 Buah 2 Buah R 2.5 24 Buah 2 Buah R 2.6 24 Buah 2 Buah Seminar 8 Buah 1 Buah R 3.1 24 Buah 2 Buah R 3.2 24 Buah 2 Buah R 3.3 24 Buah 2 Buah R 3.4 24 Buah 2 Buah R 3.5 24 Buah 2 Buah R 3.6 24 Buah 2 Buah Lab Jaringan 1 24 Buah 2 Buah R 4.1 24 Buah 2 Buah R 4.2 24 Buah 2 Buah R 4.3 24 Buah 2 Buah R 4.4 24 Buah 2 Buah Lab Jaringan 2 24 Buah 2 Buah Kondisi jaringan yang ada pada STMIK PalComTech, dapat dilihat pada hasil pengujian dibawah ini.
Gambar 2. Kecepatan Bandwidth Dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3, kecepatan download paket data dapat mencapai lebih kurang 4 Mbps dan kecepatan upload paket data dapat mencapai lebih kurang 2 Mbps. Dari kecepatan tersebut, dapat dikategorikan ketersedian bandwidth yang ada cukup besar.
261
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pengukuran QOS pada Jaringan STMIK PalComTech
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 3. Kecepatan download dan upload Setelah dilakukan tes terhadap kecepatan download dan upload, kemudian dilakukan tes untuk mengukur besar ping dan jitter yang ada pada jaringan. Adapun hasilnya dapat dilihat pada Gambar berikut ini.
Gambar 4. Tes ping dan jitter Setelah pengukuran ping dan jitter, dilakukan pengukuran besar packet loss dan latency yang ada pada jaringan. Hasil dari pengukuran tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.
262
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pengukuran QOS pada Jaringan STMIK PalComTech
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Gambar 5. Pengukuran Packet Loss dan latency Adapun parameter yang digunakan dalam pengukuran kualitas jaringan dapat dilihat pada Tabel 2, Tabel 3, dan Tabel 4. Tabel 2. Parameter packet loss Kategori degradasi
Packet Loss
Sangat bagus
0%
Bagus 3% Sedang 15% Jelek 25% Tabel 3. Parameter delay dan latency Kategori latency
Besar Delay
Sangat bagus
<150 ms
Bagus Sedang Jelek
150 s.d 300 ms 300 s.d 450 ms >450 ms Tabel 4. Parameter jitter
Kategori degradasi
Peak Jitter
Sangat bagus
0 ms
Bagus Sedang Jelek Berdasarkan parameter-parameter yang ada PalComTech pada Tabel 5.
263
0 s.d 75 ms 76 s.d 125 ms 125 s.d 225 ms disimpulkan kualitas jaringan pada STMIK
JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA (TEKNOMATIKA) Pengukuran QOS pada Jaringan STMIK PalComTech
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Tabel 5. Hasil Pengukuran Kualitas Jaringan Kategori
Ukuran
Keterangan
Packet Loss
0%
Sangat bagus
Delay/latency
226 s.d 229 ms
Bagus
Jitter
1 s.d 9 ms
Bagus
PENUTUP Kualitas jaringan yang ada saat ini pada STMIK PalComTech dapat dikategorikan sudah cukup baik dan penggunaan peralatan jaringan yang telah berteknologi canggih mampu meningkatkan daya saing. Peningkatan kualitas jaringan komputer pada STMIK PalComTech perlu dilakukan, dan perluasan koneksi jaringan serta penambahan unit komputer, peralatan jaringan yang lain disarankan dapat dilakukan. DAFTAR PUSTAKA Maulita, Yani. 2011. Analisis Konfigurasi Multi protocol Label Switching (MPLS) untuk Meningkatkan Kinerja Jaringan, Tesis, Program Studi Magister Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara, Medan. Stallings, William. 2004. Data and Computer Communications, Seventh Edition. Pearson Educationinc., New Jersey.
264