HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PENERAPAN PRAKTIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT TK III R W MONGISIDI MANADO Aldy Tumalun*, Woodford B.S Joshep*, Harvani Boky* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado ABSTRAK Konsep dasar keselamatan dan kesehatan rumah sakit (K3RS) merupakan upaya terpadu seluruh pekerja rumah sakit, pasien, pengunjung dan pengatar orang sakit atau pasien, untuk menciptakan lingkungan kerja, tempat kerja rumah sakit yang sehat, serta aman dan nyaman baik bagi pekerja rumah sakit, pasien, pengunjung dan pengantar orang sakit atau pasien, maupun masyarakat dan lingkungan sekitar rumah sakit. Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan sehingga masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani, maupun sosial, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang dikarenakan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun panyakit umum. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat rumah sakit bagian unit ICU, IGD, Rawat Inap dan Poli berjumlah 58 perawat. Sampel penelitian sebanyak 53 perawat yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji Chi-square dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian yang didapat menunjukan adanya hubungan antara pengetahuan dengan penerapan praktik K3RS (p=0,001), terdapat hubungan antara sikap dengan penerapan praktik K3RS (p=0,002). Dari penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa adanya hubungan antara pengetahuan tentang K3RS dengan penerapan praktik K3RS, begitu pula dengan sikap terhadap K3RS dengan penerapan praktik K3RS. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Penerapan Praktik K3RS. ABSTRACT The basic concept of safety and health the Hospital (K3RS) is the concerted effort of the whole Hospital workers, patients, visitors/introduction to the sick person to create the work environment, work place Hospital a healthy, safe and comfortable for both the Hospital workers, patients, visitors/beginning of the sick as well as the community and environment around the hospital. Occupational health is a health condition that aims so that community workers are gaining degrees extended health, whether physical, spiritual, and social, with the efforts of prevention and treatment of diseases or health disorders that are caused by the work and the working environment as well as common diseases. The purpose of this research is to know the relation between knowledge and attitudes with the application of safety and health practices work in hospitals nurses TK. III r. W Mongisidi Manado. This type of research is observational analytic with cross sectional study rancanag. This research was conducted in August-October 2016 in the hospital NURSERY III. R.W. Mongisidi Manado. The population of the research was all nurses Hospital NURSERY. III R.W. Mongisidi Manado part unit ICU, IGD, Hospitalization, and Poly totalling 58 respponden. Sample research as much as 53 respondents. Research instrument used was a questionnaire. The results showed that the relationship between the knowledge and the application of safety and occupational health practice nurse hospital obtained p = 0.001 research results between the attitudes and actions of prevention of drug abuse was obtained p = 0.002. In conclusion, there is a relationship between knowledge of safety practices with implementing occupational health hospital. And there is a relationship between attitudes with the application of safety practice occupational health hospital. Keywords: Knowledge, Attitude, Practice Of Application Of K3RS.
PENDAHULUAN
hal ini menyelenggarakan pelayanan
Rumah Sakit adalah suatu institusi milik
kesehatan bagi setiap orang, dengan
pemerintah maupun swasta yang dalam
mengutamakan upaya-upaya pemulihan
1
kesehatan serta penyembuhan penyakit.
kesehatan dan nonkesehatan merupakan
Rumah
resultante
Sakit
juga
dalam hal
ini
dari tiga komponen yaitu
merupakan institusi pelayanan kesehatan
kapasitas
yang
lingkungan kerja (Sucipto, 2014).
menyelenggarakan
pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna
kerja,
Rumah
beban
Sakit
kerja,
memiliki
dan
(SDM)
yang menyediakan pelayanan rawat
Sumber Daya Manusia yaitu setiap
inap, rawat jalan, dan gawat darurat
orang yang bekerja di Rumah Sakit yang
(Supriyanto dan Suhariono (2015).
meliputi tenaga tetap yakni tenaga medis
Berbagai macam bahaya potensial
dan
penunjang
medis,
di Rumah Sakit yang disebabkan oleh
keperawatan,
faktor biologi (virus, bakteri, jamur,
tenaga manajemen Rumah Sakit, dan
parasit);
tenaga nonkesehatan serta tenaga tidak
faktor
kimia
(antiseptik,
reagent, gas anestesi); faktor ergonomi
tenaga
tenaga
kefarmasian,
tetap dan konsultan. (Sucipto, 2014)
(lingkungan kerja, cara kerja, dan posisi
Salah satu SDM Rumah sakit yang
kerja yang salah); faktor fisik (suhu,
dimaksudkan di atas adalah petugas
cahaya, bising, listrik, getaran dan
perawat, Perawat adalah mereka yang
radiasi);
merawat atau membantu, memelihara,
faktor
psikososial
(kerja
bergilir, beban kerja, hubungan sesama
melindungi
pekerja/atasan)
menyebabkan
cedera dan proses penuaan (Gaffar,
penyakit dan kecelakaan akibat kerja.
1999). selain itu juga secara umum,
Sumber bahaya yang ada di Rumah
perawat memiliki peran dalam mereka
Sakit harus di identifikasi dan dinilai
melaksanakan
untuk menetukan tingkat resiko, yang
yakni peran sebagai pelaksana (care
merupakan tolok ukur kemungkinan
giver),
terjadinya
educator), sebagai pengelola dan peran
dapat
Kecelakan
Kereja
atau
Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Sucipto,
seseorang
sebagai
tanggung
sakit,
jawabnya,
pendidik
(health
sebagai peneliti (Suhaemi, 2004).
2014).
Beberapa
K3RS memiliki
karena
tahapan
pekerjaan,
program yaitu
seorang perawat dapat memikul beban
bertujuan untuk melindungi keselamatan
kerja yang cukup besar, yang pada
dan
meningkatkan
akhirnya dapat menimbulkan gangguan
produktifitas Sumber Daya Manusia
kesehatan yang cukup serius, dalam
(SDM) Rumah Sakit, melindungi pasien,
pengamatan National Safety Council
pengunjung/
menunjukan
kesehatan
serta
pengatar
pasien
dan
bahwa
terjadinya
masyarakat serta lingkungan sekitar
kecelakaan kerja di RS 41% lebih besar
Rumah Sakit. Kinerja setiap petugas
dari pekerja di industri lain. Laporan
2
NSC lainnya juga menunjukan bahwa di
perawat yang memiliki beban kerja yang
Australia, diantara 813 perawat, 87%
cukup besar dari tenaga kesehatan dan
pernah terkena low back pain, dalam
pekerja Rumah Sakit lainnya. Dengan
prevalensi 42%. Di AS, insiden cedera
melihat dari penerapan K3RS yang
musculoskeletal
dilaksanakan oleh Rumah Sakit TK.III
4.62/100
perawat
pertahunnya (Anonimous, 2008).
R.W. Mongisidi, Manado. Pengetahuan
Data di Indonesia sendiri beban
mengenai K3RS dan bagaimana para
yang ditanggung bagi pekerja sektor
perawat
kesehatan rata-rata lebih dari 20 kg,
K3RS tersebut dapat dijadikan tolak
dapat dipaparkan sebagai berikut :
ukur dalam menilai penerapan K3RS di
Keluhan subjektif low back pain di
Rumah Sakit TK.III R.W. Mongisidi
dapat pada 83,3% pekerja, dengan
Manado sehingga membantu dalam
penderita terbanyak di usia 30-49 tahun :
pengembangan K3RS di rumah sakit itu
63,3%. Data Unit Instalasi beda central
sendiri.
RSUD Prevalensi
menerapkan
norma-norma
gangguan mental
emosional 17,7 % di ambil pada perawat
METODE PENELITIAN
di suatu Rumah Sakit di Jakarta.
Penelitian ini merupakkan penelitian
Berlandaskan penjelasan dan fakta
kuantitatif dengan Jenis penelitian yang
yang telah dikemukaan di atas, dapat
digunakan adalah observasional analitik
dilihat bahwa petugas kesehatan terlebih
dengan rancanag cross sectional study.
khusus perawat memiliki faktor resiko
Populasi dalam penelitian ini adalah
yang sangat besar terkena gangguan
semua perawat Rumah Sakit TK.III
kesehatan
yang
R.W. Mongisidi bagian unit ICU, IGD,
disebabkan oleh pekerjaanya. Menyadari
Rawat Inap, dan Poli yang berjumlah 58
akan hal tersebut, Salah satu Rumah
perawat. Sampel yang di ambil
Sakit di kota manado, yakni Rumah
telah memenuhi kriteria inklusi sebesar
Sakit Tk. III R.W. Mongisidi Manado,
53 perawat. Analisis univariat bertujuan
yang
untuk
akibat
merupakan
pemerintah
dengan
berjumlah
165
kerja
atau
Rumah tenaga orang,
Sakit perawat
menjelaskan
mendeskripsikan
karakteristik
yang
atau setiap
berusaha
variabel penelitian yang ada dianalisis
menerapkan manajemen K3RS yang
secara deskriptif. Analisis ini dilakukan
baik, dengan tujuan utamanya adalah
untuk mengetahui distribusi frekuensi
meningkatkan derajat kesehatan dan
dari
keselamatan kerja para tenaga kesehatan
diteliti.
di Rumah Sakit itu sendiri, terlebih para
3
masing-masing
variabel
yang
Analisis bivariat dilakukan untuk menguji
hubungan
pengetahuan penerapan
antara
variable
test pada confidence interval (CI) 95%
sikap
dengan
dan α = 0,05 dengan bantuan program
dan praktik
menggunakan uji statistik Chi Square
keselamatan
dan
komputer
kesehatan kerja rumah sakit, dengan HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Hubungan antara Pengetahuan dengan Penerapan Praktik Keselamatan Kesehatan Kerja pada Perawat Rumah Sakit TK III R.W Mongisidi. Penerapan Praktik K3 Pengetahuan Baik Kurang Baik n % n % 39 34,1 3 7,9 4 8,9 7 2,1 43 43,0 10 10,10
Baik Kurang Baik Total
Total
%
p Value
42 11 53
42 11 53
0,001
Berdasarkan tabel 1 hasil penelitian
Penelitian yang dilakukan Idayanti
menunjukkan bahwa responden yang
(2008), tentang hubungan pengetahuan
memiliki
dengan
dan sikap perawat terhadap penerapan
penerapan praktik K3 baik sebanyak 39
standard operational procedure (SOP)
orang (34,1%), dan responden yang
teknik
meiliki pengetahuan kurang baik dengan
pencegahan infeksi di RSUD Arifin
penerapan praktik baik sebanyak 4
Achmad Pekanbaru. Menyatakan bahwa
orang (8,9%). Sedangkan responden
adanya
yang memiliki pengetahuan baik dengan
statistitik antara pengetahuan responden
tindakan
dengan
pengetahuan
pencegahan
baik
kurang
baik
menyuntik
hubungan
penerapan
dalam
yang
upaya
bermakna
SOP
teknik
menyuntik, dengan р value 0,025.
sebanyak 3 orang (7,9%), dan responden yang memiliki pengetahuan kurang baik
Pengetahuan dapat diterima melalui
dengan tindakan pencegahan kurang
proses pembelajaran, sehingga jika ingin
baik sebanyak 7 orang (2,1%).
mengetahui atau memahami sesuatu
Berdasarkan hasil analisis statistic menggunakan
Chi-Square
sebaiknya belajar. Dari pengalaman dan
dengan
penelitian
ternyata
perilaku
yang
tingkat kemaknaan 95% dan alpha (α)
didasarkan oleh pengetahuan akan lebih
atau tingkat kesalahan 0,05 dimana nilai
efektif daripada perilaku yang tidak
probabilitas yang diperoleh adalah p =
didasari oleh pengetahuan karena jika
0,001 atau lebih kecil dari nilai α = 0,05
kita memiliki pengetahuan yang baik
(p < 0,05). Maka Ho ditolak atau ada
pasti kita akan melakukan tindakan yang
Hubungan antara Pengetahuan dengan
baik. Apabila penerimaan perilaku baru
Penerapan Praktik K3.
atau adopsi perilaku melalui proses 4
seperti ini, dimana didasari terlebih
tidak didasari oleh pengetahuan dan
dahulu dengan pengetahuan dan sikap
kesadaran yang tidak baik maka perilaku
yang baik maka perilaku tersebut akan
tersebut tidak akan berlangsung lama
bersifat lama sebaliknya apabila perilaku
(Notoatmodjo, 2012).
Tabel 2. Hubungan antara Sikap dengan Penerapan Praktik Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Perawat Rumah Sakit TK III R.W Mongisidi Penerpan Praktik K3 Sikap Baik Kurang Baik n % n % 7 11,4 7 2,6 36 31,6 3 7,4 43 43,0 10 10,0
Baik Kurang Baik Total
Total
%
p Value
14 39 53
14 39 53
0,002
Berdasarkan tabel 2 hasil penelitian
Menurut
penelitian
Ratulangi
menunjukkan bahwa responden yang
(2013), tentang hubungan pengetahuan,
memiliki sikap baik dengan Penerapan
sikap
Praktik Keselamatan Kesehatan Kerja
kesehatan dan keselamatan kerja rumah
baik sebanyak 7 orang (11,4%), dan
sakit pada perawat di siloam hospital
responden yang memiliki sikap kurang
manado.
baik dengan tindakan Penerapan Praktik
Berdasarkan hasil uji hubungan antara
K3 baik sebanyak 36 orang (31,6%).
sikap dengan tindakan tehadap K3RS,
Sedangkan responden ysng memiliki
dengan menggunakan uji Chi-square, ρ
sikap baik dengan Penerapan Praktik K3
value diperoleh sebesar 0,029 (>0,05)
kurang baik sebanyak 7 orang (2,6%),
yang berarti terdapat hubungan yang
dan responden yang memiliki sikap
berarti antara sikap dengan tindakan
kurang baik dengan Penerapan Praktik
terhadap K3RS,
K3 kurang baik sebanyak 3 orang
tindakan
terhadap
Menunjukan
bahwa
Sikap juga merupakan reaksi atau
(7,4%).
respon dari seseorang terhadap suatu
Berdasarkan hasil analisis statistic menggunakan
dengan
Chi-Square
stimulus
dengan
atau
objek.
Sikap
belum
merupakan suatu tindakan atau aktivitas,
tingkat kemaknaan 95% dan alpha (α)
akan
atau tingkat kesalahan 0,05 dimana nilai
tindakan suatu perilaku. Sikap itu masih
probabilitas yang diperoleh adalah p =
merupakan
0,002 atau lebih kecil dari nilai α = 0,05
merupakan reaksi terbuka atau tingkah
(p < 0,05). Maka Ho ditolak atau ada
laku yang terbuka. Sikap merupakan
Hubungan
kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu
antara
Sikap
dengan
Penerapan Praktik K3.
tetapi
merupakan
reaksi
predisposisi
tertutup,
bukan
objek dilingkungan tertentu sebagai
5
suatu
penghayatan
terhadap
objek
2. Bagi Perawat
(Notoatmodjo, 2012).
Diharapkan
agar
dengan
ambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat
hubungan
pengetahuan
dengan
serta
mempertahankan pengetahuan, sikap
Berdasarkan tujuan penelitian dapat di
penerapan
rumah sakit (K3RS).
penerapan
DAFTAR PUSTAKA
kerja perawat Rumah Sakit TK III
Anonimous,2008.
R.W Mongisidi.
Rumah
hubungan
antara
penerapan
praktik
keselamatan dan kesehatan kerja
antara
praktik keselamatan dan kesehatan
dengan
dapat
mengembangkan
KESIMPULAN
2. Terdapat
terus
Ajang
perusahaan
Sakit
sikap
Tanggung
praktik
Kesehatan
Mengurangi
Jawab
Terhadap
Karyawan.Diakses
keselamatan dan kesehatan kerja
Pada Tanggal 18 November 2016.
perawat rumah sakit TK III R.W
:http://www.kompasiana.com/pak
Mongisidi.
pahan_ Notoatmodjo,
SARAN
penelitian
Sucipto,
menunjukkan
Diakses
TK III R.W Mongisidi memiliki Pengetahuan,
Sikap
Diakses
24 2016.
Pada
Tanggal
November
Akan tetapi pihak Rumah Sakit juga
18 2016
http://www.kajianpustaka.com/20
memonitoring
12/10/.html
penerapan
Supriyanto
keselamatan dan kesehatan kerja (K3RS),
tangga
Pemberi Asuhan Keperawatan.
dibanggakan oleh pihak Rumah sakit.
sakit
Pada
Tanggerang
Suhaemi, 2004. Peran Perawat Sebagai
menjadi suatu hal yang seharusnya
rumah
Kerja,
dan
https://www.google.co.id/search
Kesehatan Kerja yang baik, tentu ini
akan
Keselamatan
September
dengan
Penerapan Praktik Keselamatan dan
terus
20114
kesehatan
perawat yang berada di Rumah Sakit
perkembangan
Promosi
Jakarta : Rineka cipta
Rumah Sakit
perlu
2012.
Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
1. Bagi Instansi dalam hal ini pihak
Hasil
S.
dan
Pedoman
agar
Suhariano, Teknis,
2015.
Manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
pekerja/perawat Rumah Sakit TK III
Rumah Sakit. Surabaya
R.W Mongisidi dapat bekerja secara aman dan nyaman.
6