1 TITRASI ASAM BASA 1.1 TUJUAN A. MENGETAHUI NORMALITAS

Download TITRASI ASAM BASA. 1.1 TUJUAN a. Mengetahui normalitas NaOH/HCl dengan baku primer KHP/Na2CO3. b. Menetapkan kadar zat dalam sampel. 1.2 TE...

0 downloads 460 Views 149KB Size
1 TITRASI ASAM BASA

1.1 TUJUAN a. Mengetahui normalitas NaOH/HCl dengan baku primer KHP/Na2CO3. b. Menetapkan kadar zat dalam sampel. 1.2 TEORI 1.3 ALAT DAN BAHAN 1.3.1 Alat a. Buret mikro 10 ml (skala 0,02 ml) b. Statif dan klem buret c. Labu Erlenmeyer 100 ml d. Beaker glass e. Gelas ukur 10 ml dan 25 ml f. Pipet tetes g. Botol semprot h. Kertas perkamen i. Timbangan analitik 1.3.2 Bahan a. NaOH padat (untuk membuat larutan titer) b. Kalium Hidrogen Ftalat (KHP) padat c. Aquadest bebas CO2 d. Etanol e. Indokator Fenolftalein (PP) f. Sampel 1.4 PROSEDUR PERCOBAAN PEMBAKUAN NaOH 1.4.1 Pembuatan air bebas CO2 Aquadest diisikan sebanyak 5/6 dari volume wadah yang dipakai lalu wadah ditutup dengan kaca arloji. Panaskan sampai mendidih yang ditandai dari bunyi berderik dari kaca arloji, biarkan mendidih selama kurang dari bunyi berderik dari kaca arloji, biarkan mendidih selama kurang lebih 10 menit, kemudian biarkan menjadi dingin. Masukkan sebagian ke dalam botol semprot yang ujungnya ditutup dengan karet pipet. 1.4.2 Pembuatan larutan NaOH 0,1 N Timbang NaOH sebanyak 4,0 gram di atas kaca arloji. Masukkan ke dalam Erlenmeyer berkapasitas 1 liter dan tambahkan dengan air bebas CO2 sebanyak 100 ml, kemudian kocok hingga NaOH larut sempurna. Lalu tambahkan air bebas CO2 lagi sampai volume 1 liter, kemudian kocok lagi hingga homogen, lalu pindahkan ke botol yang tertutup rapat.

1.4.3 Pemuatan indikator PP Timbang 200 mg PP, kemudian larutkan dalam 60 ml etanol 90%, kemudian tambahkan air secukupnya hingga 100 ml. 1.4.4 Pembakuan larutan NaOH dengan KHP a. Keringkan KHP selama 2 jam pada temperatur 120oC di dalam oven, kemudian dinginkan dan simpan dalam desikator. b. Timbang dengan seksama 50-60 mg KHP dengan ketelitian empat angka dibelakang koma (dalam skala gram) c. Masukkan KHP tersebut dalam Erlenmeyer 100 ml, larutkan dengan menggunakan 20 ml air bebas CO2 sehingga larut sempurna. d. Tambahkan 3 tetes indikator PP lalu kocok hingga homogen. e. Isi buret dengan larutan NaOH kemudian atur volumenya hingga batas. f. Lakukan titrasi sampai tepat terjadi perubahan warna indikator PP (dari tidak berwarna menjadi merah muda), kemuidian hitung normalitasnya. g. Lakukan titrasi ini sebanya 3 kali. h. Reaksi: C6H4(COOH)COO- + NaOH  C6H4(COO-)2 + Na+ + H2O (1 ml NaOH 0,1 ~ 1.5 PROSEDUR PERCOBAAN PEMBAKUAN HCl 1.5.1 Pembuatan larutan HCl 0,1 N Masukkan 9 ml HCl ke dalam labu 1 L yang telah diisi 500 ml air suling, kemudian tambahkan air suling hingga 1 L. kocok hingga homogen. 1.5.2 Pembakuan larutan HCl dengan Na2CO3 a. Timbang dengan seksama Na2CO3 anhidrat yang sebelumnya telah dikeringkan selama 1 jam pada temperatur 27oC sebanyak 200 mg. b. Masukkan kedalam Erlenmeyer 200 ml. c. Tambahkan 50 ml aquadest dan 2 tetes indikator metil jingga. d. Titrasi dengan HCl 0,1 N hingga timbul warna jingga atau pink pucat. e. Reaksi: Na2CO3 + 2HCl  2NaCl + CO2 + H2O (1 ml HCl 0,1 N ~ 5,299 mg Na2CO3 anhidrat) 1.5.3 Pembakuan larutan HCl dengan Na2B2O7.10H2O a. Timbang dengan seksama 400 mg natrium tetraborat (Borax). b. Masukkan ke dalam Erlenmeyer 200 ml lalu tambahkan 50 ml aquadest dan 2 tetes indikator metil merah. c. Titrasi dengan larutan HCl 0,1 N hingga terjadi perubahan warna menjadi pink. d. Reaksi: B4O72- + 2H+ +5H2O  4H3BO3 (1 ml HCl 0,1 N ~ 19,072 mg Na2B4O7.10H2O)