295 Analisis Teknik Dasar Pukulan Bulutangkis ... - Portal Garuda

Analisis Teknik Dasar Pukulan Bulutangkis Game 21 pada Tunggal Putra. Oleh : Islahuzzaman. 1. ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :...

14 downloads 346 Views 232KB Size
Analisis Teknik Dasar Pukulan Bulutangkis Game 21 pada Tunggal Putra Oleh : Islahuzzaman1

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Kebutuhan teknik pukulan dalam permainan bulutangkis game 21 pada tunggal putra dalam kejuaraan antar Pusdiklat se-Indonesia tahun 2006. (2).Analisis latihan teknik dalam permainan bulutangkis pada tunggal putra dalam kejuaraan antar Pusdiklat seIndonesia tahun 2006. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif eksploratif yaitu menggunakan teknik survey. Sumber data penelitian adalah pemain tunggal putra dalam kejuaraan antar Pusdiklat se-Indonesia tahun 2006. subyek penelitian yang digunakan yaitu sebanyak 60 pemain dengan jumlah pertandingan 30 partai. Teknik pengumpulandata penelitian dengan observasi. Data yang dikumpulkan yaitu jenisjenis teknik pukulan yang digunakan. Teknik analisis data yang dilakukan dengan analisis statistik yaitu dengan perhitungan persentase. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) Presentase kebutuhan teknik pukulan dalam permainan bulutangkis pada permainan tunggal dewasa putra kejuaraan antar Pusdiklat se-Indonesia tahun 200 adalah sebagai berikut : a)servis panjang : 8.65 %; b)servis pendek: 8.30 %; c)lob: 34.80 %; d)smash: 16.83 %; e)drive : 0.93 %; f)netting: 20.35 %; g)dropshot: 10.14 % (2).Rata-rata untuk latihan fisik dalam permainan bulu tangkis pada pemain tunggal dewasa putra pada kejuaraan antar Pusdiklat se-Indonesia tahun 2006 adalah 21 kali pukulan sebanyak 33 repetisi dilakukan dalam 3-5 set dengan perbandingan istirahat 1 : 2 dan lama istirahat antar set 5 menit. (3).Karakteristik gerakan dan pukulan dalam permainan bulutangkis game 21 pada pemain tunggal dewasa putra pada kejuaraan antar Pusdiklat se-Indonesia tahun 2006 yaitu gerakan cepat, pukulan-pukulan sangat cepat dan eras dan dilakukan dalam waktu yang relative singkat bila dibandingkan dengan pola permainan bulutangkis game 15, dimana diselingi waktu istirahat dalam aktifitas diantara inplay.

yang memerlukan waktu,tenaga dan

PENDAHULUAN Cabang

olahraga

bulu

teknik. Dalam usaha pembinaan

tangkis merupakan permainan gerak

atlet berprestasi harus di mulai sejak

cepat, sebagai acara pertandingan

usia dini,hal ini sesuai dengan

_______________________________________ 1 Islahuzzaman adalah dosen Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

295

pernyataan M.Furqon H (2001:1)

bulu tangkis di perlukan beberapa

bahwa

olahraga

syarat (kemampuan)yang harus di

sebaiknya di mulai sejak anak pada

penuhi. Dalam usaha memperoleh

usia dini sehingga tidak terjadi

prestasi yang tinggi seorang atlet

keterlambatan

tidak hanya mengandalkan bakat

“pembinaan

dan

kesinambungan,

selalu akan

bertetapi

yang

dimiliki

saja,tetapi

harus

pembinaan tersebut harus memper-

memiliki kemampuan kondisi fisik,

timbangkan kondisi anak atau di

teknik, taktik, dan mental yang baik.

sesuaikan dengan kondisi anak”.

Dari

keempat

unsur

Dari pernyataan ini memiliki unsur

tersebut faktor pembentukan teknik

pokok bahwa sebelum melangkah

merupakan kelengkapan yang paling

ke pembinaan prestasi perlu di

dasar.

upayakan proses pencarian bakat

dalam bulu tangkis, maka teknik

atau keahlian yang dimiliki sesuai

yang ada harus di kuasai dengan

dengan karakteristik anak. Setiap

baik.

anak

sempurna adalah menjadi dasar

atau

peserta

didik

pada

Untuk mencapai prestasi

Penguasaan

teknik

dasarnya dapat belajar berbagai

utama

bentuk gerakan. Akan tetapi tidak

kemenangan dalam suatu permainan

semua anak di kemudian hari dapat

atau pertandingan. Salah satu cara

mencapai tingkat yang tinggi atau

untuk

mencapai prestasi puncak. Oleh

olahraga melalui proses belajar dan

sebab itu di dalam olahraga adalah

latihan secara tekun dan teratur.

penting menemukan anak-anak yang

Dalam

sangat berbakat yaitu untuk memilih

tangkis,kondisi

atlet-atlet pada usia muda,dengan

syarat mutlak yang di perlukan

memperhatikan mereka secara terus

dalam pencapaian prestasi olahraga.

menerus dan mendorong mereka

Dalam permaian bulutangkis antara

untuk mencapai

kebutuhan fisik dan teknik berkaitan

tingkatan yang

tinggi.

untuk

yang

memperoleh

menguasai

olahraga

teknik

termasuk fisik

dalam

bulu

merupakan

langsung. Pencapaian prestasi yang

Dari uraian di atas cukup

tinggi dalam olahraga khususnya

jelas bahwa kemampuan fisik dan

296

teknik merupakan hal yang pokok

fisik

dalam

bulutangkis.

pembinaan

bulutangkis.

Oleh

prestasi karena

dalam

pertandingan

itu

Bagaimana kebutuhan teknik dan

kemampuan fisik dan teknik harus

fisik dalam suatu pertandingan dapat

mendapat prioritas utama dalam

dianalisis

pembinaan.untuk

terhadap pertandingan dalam suatu

mengembangkan

melalui

pengamatan

kemampuan fisik dan teknik,harus

kejuaraan

melakukan latihan secara sistematis,

beberapa

kontinyu dan berulang-ulang dengan

umur. Tingkatan tersebut yaitu: (1)

program latihan yang benar.

Pemula A: umur < 10 tahun (2)

Unsur teknik dan kondisi fisik yang di perlukan oleh tiap cabang olahraga berbeda. Latihan yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi bulutangkis harus bersifat khusus yaitu di tunjukkan pada pengembngan unsur teknik dan kondisi fisik yang di perlukan dalam permainan bulutangkis.

berian pembentukan latihan yang sesuai

dengan

kebutuhan

dalam permainan bulutangkis di perlukan pertimbangan yang cermat dan

seksama.

tingkatan

Agar

dapat

menentukan prioritas yang tepat dalam melakukan latihan teknik dan

terhadap berdasarkan

Pemula B: umur 10-12 tahun 930 Remaja:umur

13-16

tahun,

(40

Taruna : umur 16-19 tahun (5) Dewasa: umur > 19 tahun Berdasarkan uraian tersebut di atas perumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimanakah kebutuhan teknik pukulan dalam permainan bulutangkis

Dalam menentukan pem-

tepat,

bulutangkis

pada

pemain

putra

dalam kejuaraan antar pusdiklat seIndonesia di Surakarta tahun 2006 ? 2) Bagaimana analisis latihan teknik dalam permainan bulutangkis pada pemain putra dalam kejuaraan antar pusdiklat se-Indonesia di Surakarta tahun 2006 ?

fisik dalam pembinaan prestasi,

Tujuan dalam penelitian ini adalah

pelatihan

mengetahui

untuk mengetahui: (1) Kebutuhan

bagaimana kebutuhan teknik dan

teknik pukulan dalam permainan

perlu

297

bulutangkis

pada

pemain

putra

mendadak, meloncat, melambung,

dalam kejuaraan antar pusdiklat se-

berputar,dan

Indonesia di Surakarta tahun 2006;

arah,serta dapat melakukan berbagai

(2) Analisis latihan teknik dalam

macam variasi pukulan “(Downey

permainan bulutangkis pada pemain

joke,broke david,1980:17).

putradalam

kejuaraan

antar

pusdiklat se-Indonesia di Surakarta

b.

berbelok

mengubah

Aspek Pembinaan

Prestasi

Bulutangkis Aspek-aspek

tahun 2006

yang

ber-

peran dalam pembinaan bulutangkis a. Pengertian Permainan Bulutangkis

pada Bulutangkis

merupakan

salah satu jenis olahraga yang di mainkan

dengan

menggunakan

raket,shuttlecock dan lapangan yang di bagi menjadi dua bagian yang di batasi oleh net dengan ukuran yang telah di tentukan. Dalam memainkannya shuttlecock tidak boleh di pantulkan tetapi harus di mainkan di udara

dengan

menggunakan

raket,karena shuttlecock tidak boleh menyentuh lantai,maka pemain di tuntut untuk bertindak cepat dan segera memukul

tergolong kemudian bulutangkis,

permainan “Dalam

cepat. permainan

seorang untuk

pembinaan

prestasi,selalu

pemain

berlaricepat,

melangkah, dan berhenti secara

olahraga

berorientasi

jauh

kedepan untuk mencapai prestasi tinggi menuju taraf internasional. Dari

gambar

aspek

pembinaan

orientasi di atas,nampak jelas bahwa dalam pembinaan prestasi bulutangkis di mulai dari pemanduan bakat. Dengan adanya pemanduan bakat

tersebut

peluang

untuk

berprestasi maksimal akan semakin terbuka c. Teknik Dasar Ketrampilan Bulutangkis

shuttlecock.oleh

karena itulah mak permainan ini

dituntut

adalah: Karakteristik utama dari

. Menurut Suharno HP (1993:43)mengemukakan

bahwa

”teknik dasar ialah suatu teknik dimana

proses

melakukannya

gerak merupakan

dalam fun-

damen, gerakan itu dengan kondisi sederhana dan mudah”. Sedangkan

298

menurut

Sudjarwo

(1993:43)

mengemukakan bahwa ”teknik dasar

dengan cara forehand maupun bachand.

ialah penguasaan teknik tingkat

Pengertian Latihan

awal yang terdiri dari gerakan dari

A.Hamidsyah Noer.(1996 :2) yang

proses gerak,bersifat sederhana dan

mengemukakan tentang pengertian

mudah

latihan berdasarkan ciri-ciri pelatih

dilakukan”.

pendapat

tersebut

kesimpulan

Berdasarkan dapat

ditarik

bahwa,teknik

dasar

yang

baik,maka

diartikan

sebagai

latihan

dapat

”proses

yang

permainan bulutangkis merupakan

sistematis dari berlatih yang di

bentuk tenik dasar yang masih

lakukan

sederhana

dengan kian hari menambah beban

dari

pelaksanaan

permainan yang sebenarnya.

permainan

berulang-ulan,

latihan serta intensitas latihannya.di

Pengertian dari teknik dasar dalam

secara

dalam latihan terdapat proses yang

bulutangkis

sistematis,di lakukan berulang-ulang

tersebut dapat di jelaskan sebagai

dan ajeg dengan selalu meningkat-

berikut :

kan beban latihan untuk mencapai

1). Teknik memegang raket

tujuan.tujuan pokok dari latihan

Cara atau teknik memegang raket

adalah pencapaian prestasi aksimal

ada beberapa macam,oleh PBSI

Menurut Sudjarwo (1993 : 23)

(1985) cara memegang yang ada

tujuan pokok

di bedakn menjadi 4 (empat),

prestasi

yaitu : amrican grip, forehand

kesehatan serta kesegaran jasmani

grip,

bagi atlet. Sesuai dengan tujuan

backhand

grip,

dan

cumbination grip. 2). Macam-macam pukulan

dari latihan ialah

maksimal

di

samping

maka urutan penekanan atau aspek dalam latihan adalah sebagai berikut

Macam-macam pukulan dalam

: (1) Pembentukan kondisi fisik (2)

permainan bulutangkis terutama

Pembentukan

adalah servis, lob, drive, smash,

bentukan taktik (4) pembentukan

dropshot, netting. Pada dasarnya

mental

pukulan itu dapat dilakukan

Pembentukan kematangan juara

untuk

teknik.

(3)

Pem-

bertanding

(6)

299

Tujuan pokok dari latihan adalah

latihan,maka

untuk

kemampun

tahp-tahap latihan lebih cermat,tepat

pemain dan mencapai prestasi yang

dan menyasar,sehingga kemampuan

maksimal.

pemain akan meningkat lebih baik

meningkatkan

Program

latihan

merupakan rencana kegiatan yang

dalam

menentukan

dan prestasi maksimal akn tercapai. Dalam

suidah tersusun dan harus di lakukan

menysun

program

di dalam latihan. Dalam menentukan

latihan harus di rencanakan dan di

program latihan harus menyatu pada

perhitungkan

beberapa faktor yang mendukung

sehingga pada waktu yang telah di

keberhasilan

tetapkan prestasi yang diinginkan

latihan.

Penerapan

progranm latihan yang tepat dan di selesaikan

dengan

atletiknya

akan

kemampuan meningkatkan

kualitas atlet secara maksimal. Suatu hal yang harus di perhatikan dalam menyusun program latihan adalah, menentukan terlebih dahulu tujuan latihan atau target yang hendak di capai. Hal itu penting agar atlet dapat

berlatih

dengan

motivasi

untuk mencapai sasaran. Penyususnan latihan

harus

program

memperhitungkan

pembagian waktu latihan harus tepat sasarannya. Sehingga dalam periode latihan yang satu dengan yang lain berjalan

rencana.

Dengan

periode

latihan

sesuai

dengan

memperhatikan dan

matang,

akan di raihnya. Untuk membina atlet

agar

dapat

meningkatkan

presrasi yang setinggi-tingginya,di perlukan waktu yang lama. Oleh krena

itu,

tersebut

maka

latihan-latihan

dilaksanakan

secara

bertahap yang terdiri dari program jangka

panjang,

dan

jangka

tahunan.( Yusuf Hadisasmita dan aip syarifudin,1996) Menurut sudjarwo (1993:81) menysun program latihan dapat di

periodisasi latihan. Dimana dalam

dapat

dengan

musim

bagi tenjadi : (1) program jangka panjang, untuk sasaran dua tahun keatas,misalnya untuk PON atau Olimpyade; (2) program jangka menengah

program

jangka

menengah di susun untuk jangka waktu satu tahun; (3) jangka yangka

pendek

program

progam

pendek

latihan

merupakan

300

penyusunan

program-program

latihan kurang dari satu tahun. Tuntutan mencapai mungkin.

latihan

prestasi

adalah

yang

sesuai

dengan

rencan.menurut sudjarwo (1993: 82)

semaksimal

Latihan

berjalan

sudah

periodisasi latihan dapat dijabarkan sebagai

berikut

:

(a)

periode

persiapan;(b) periode pertandingan ;

terprogram akan memerlukan waktu

(c) periode peralihan

yang panjang,untuk di buatkan suatu

Di lihat dari musim latihan di bagi

jadwal latihan. Jadwal latihan perlu

menjadi: (a) preeliminary season;

di

(b)

bagi-bagi

menjadi

beberapa

early season; (c) late

tahapan.pembagian tahapan dalam

season; (d) post season. Dengan

program latihan ini di sebut sebagai

memperhatikan periode latihan dan

perioditasi

musim

latihan.

Yusuf

Hadisasmita dan aip (1996:126)

syarifudin

menyatakan

bahwa

latihan,maka

menentukan lebih

dalam

tahap-tahap

cermat,tepat,dan

latihan

menyasar,

periodisasi latihan adalah “suatu

sehingga kemampuan pemain akan

proses latihan dari rencana latihan

meningkat lebih baik dan prestasi

tahunan ke dalam tahapan yang

yang maksimal dapat tercapai.

lebih kecil” Adapun kegunaan dari

Latihan yang baik harus

periodisasi latihan adalah sebagai

menganut beberapa prinsip latihan,

berikut: (1) pelatih akan dapat

Sudjarwo (1993:21-23) menyaran-

mengatur

kan agar seluruh program latihan

satiap

komponen tahunan;

latihan (2)

komponendari

Membantu

rencana pelatih

sebaiknya

menerapkan

prisip-

prinsip latihan sebagai berikut : (1)

dalam menentukan puncak latihan

prisip

yang

menambah beban (3)prinsip interval

tepat,

pertandingan

pertandingansasaran

(diantara

individu

(4)prinsip

(2)

prinsip

penekanan

beban

pertandingan utama selama kalender

(5)prinsip makanan baik (6)prinsip

tahunan. Pembagian waktu latihan

latihan sepanjang tahun .Sedangkan

harus

Yusuf

tepat

sasarannya,sehingga

Hadisasmita (1993:130)

dan

Aip

antara periode latihan yang satu

Syarifudin

sebagai

denngan periode yang lain dapat

berikut : (1) prinsip beban – lebih

301

(2)prinsip

perkembangan

Multi

Data yang telah terkumpul

lateral (3) prinsip intensitas (4)

kemudian dianalisis adapun teknik

prinsip kualitas latihan (5) prinsip

yang di gunakan adalah persentase.

berfikir positif (6) variasi dalam

Pembagian

latihan (7) prinsip individualisasi (8)

masing-masing

penetapan

jumlah set total akan menghasilkan

sasaran

(9)

prinsip

perbaikan latihan

antara

jumlah

pukulan

total

dengan

suatu nilai untuk masing-masing jenis pukulan nilai untuk masing-

METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini di adakan di 2

masing jenis pukulan dari hasil pembagian

tersebut

akan

(dua) tempat yaitu : (1) GOR

dijumlahkan dan jumlah tersebut

Manahan Solo,dan (2) GOR PMS

akan

Solo Waktu penelitian dilaksanakan

memperoleh nilai prosentase pada

pada kejuaraan antar pusdiklat se-

masingmasing jenis pukulan yang

Indonesia yang berlangsung pada

dilakukan

tanggal 25-30 juli 2006. Metode

Sebagai

penelitian yang digunakan adalah

masing-masing pukulan

penelitian deskriptif dengan metode

servis pendek (sp)

umumnya survey.Data yang berupa

pukulan

macam-macam

servis panjang (sl)

teknik

pukulan

dijadikan

pembagi

untuk contoh:

keseluruhan. Jumlah

: 1416

pukulan

pemain bulutangkis tunggal putra

jumlah total set : 35 set,maka

dalam permainan bulutangkis,untuk

sp = 1373/35=39,22=39

selajutnya

sl = 1416/35=40,45=40

gunakan

untuk

total

: 1373

bulutangkis yang dilakukan oleh

di

untuk

menganalisis latihan teknik. Sumber

Selanjutnya : 39 + 40 = 79,

data yang di ambil untuk penelitian

lalu angka 79 di jadikan pembagi

ini adalah pemain bulutangkis yang

untuk

mengikuti

masing-masing jenis pukulan.

kejuaraan

bulutangkis

menentukan

antar pusdiklat se-indonesia khusus-

sp = 39/79 = 0,4 %

nya pada nomor tunggal putra.

sl = 40/79 = 0,5 %

prosentase

302

Hasil prosentasase untuk masing-

3

Lob

159.8

34.80

masing jenis pukulan yang di dapat

4

Smash

77.288

16.83

5

Dropshot

46.571

10.14

6

Netting

93.457

20.35

7

Drive

4.286

0.93

459.259

100

tersebut

untuk

selanjutnya

di

gunakan untuk memprediksi latihan teknik.

J u m l a h

HASIL PENELITIAN Untuk penelitian

mencapai

maka

pengambilan dilaksanakan

Hasil tujuan

dilaksanakan

data.

Setelah

pengambilan

persentase

penggunaan

komponen teknik pukulan tersebut dapat

disajikan

dalam

bentuk

histogram sebagai berikut :

data

200

dengan observasi langsung dalam

150

pertandingan. Data yang diperoleh

50

Lob,

100 Serv Serv Pend, Panj,

0

Smash,

Netting, Drive,

Dropshot,

berupa komponen teknik pukulan dan waktu yang digunakan pada pertandingan dalam kejuaraan antar

Gambar 1. Persentase Penggunaan

Pusdiklat se-Indonesia tahun 2006.

Teknik Pukulan dalam Permainan

data tersebut kemudian dikelompok-

bulutangkis dalam Tiap Game

kan dan dianalisa, seperti dalam

Lama waktu dalam satu game a

bentuk lampiran deskripsi dan data

sebanyak 703.89 detik.

secara

Rata-rata banyaknya inplay yang

keseluruhan

dan

dalam

bentuk tabel sebagai berikut .

terjadi dalam satu game adalah 84,

Komponen

8 kali.

kebutuhan

pukulan

dalam satu game dapat dilihat pada

Kebutuhan pukulan dalam satu set

tabel sebagai berikut :

dapat dilihat pada tabel

sebagai

berikut : Tabel 1. Kebutuhan Pukulan Dalam

Tabel 2. Kebutuhan Pukulan Dalam

Satu Game

Satu Set

No

Jenis Pukulan

Jumlah

%

1

Servis Pendek

38.114

8.30

2

Servis Panjang

39.743

8.65

No

Jenis

Jumlah

%

17.325

8.30

Pukulan 1

Servis

303

Pendek 2

Lama waktu dalam satu inplay

Servis

18.065

8.65

Panjang

adalah

7.73

banyaknya

detik. Rata-rata inplay

yang terjadi

3

Lob

72.636

34.80

4

Smash

35.130

16.83

5

Dropshot

21.169

10.14

kali. Adapun rata-rata lama waktu

6

Netting

42.481

20.77

bola mati ini adalah 14.35 detik.

7

Drive

1.948

0.93

Aktifitas pada saat bola mati berupa

J u m l a h

208.754

100

berjalan,

dalam satu inplay

berdiri,

adalah 11.7315

berganti

bola,

mengusap keringat, minum dan lainRata-rata banyaknya inplay yang

lain.

terjadi dalam satu set adalah 33

Analisis Kebutuhan Pukulan

kali. Aktifitas pada saat

inplay

Lama waktu pertandingan dalam

terdiri dari gerakan kaki dan gerakan

satu set adalah 144.87 detik atau

memukul

bola.

Foot

work

2.414611111 menit, apabila dalam

kaki

yang

satu pertandingan berlangsung 3 set

dilakukan diantara pukulan yaitu

maka jumlah total waktunya adalah

berupa

434.61 detik. Dalam satu game

merupakan

kerja

gerakan

melangkah,

meloncat untuk mengejar bola.

kegiatan yang dilakukan meliputi

Frekuensi dan prosentase komponen

pukulan, foot work, dan recoveri.

pukulan dalam satu inplay

Jumlah pukulan dalam satu game

dapat

dilihat pada table sebagai berikut :

adalah 84.4 kali. Jika permainan

Tabel 3. Kebutuhan Pukulan Dalam

dilakukan dalam 3 game maka jumlah pukulannya adalah 254.4

Satu Inplay

Perbandingan lama waktu inplay

No

Jenis Pukulan

Jumlah

%

1

Servis Pendek

0.491

8.30

dan

2

Servis Panjang

0.512

8.65

diantara inplay) adalah

3

Lob

2.057

34.80

4

Smash

1.203

20.35

5

Dropshot

0.995

16.83

6

Netting

0.599

10.14

dan

7

Drive

0.055

0.93

diperlukan dalam memukul bola

5.912

100

dapat dilihat pada table berikut :

J u m l a h

waktu

recoveri

(istirahat 7.73

:

14.35 detik atau 1 : 2. Jenis pukulan, karakteristik gerakan unsur

kondisi

fisik

yang

304

Tabel 4. Jenis Pukulan, karakteristik Gerakan, Unsur Kondisi Fisik dan Otot-otot Utama yang Terlibat Jeni

Karak

Unsur

Otot-otot

s

teristik

Fisik

Utama

Puk

Gerakan

Yang

dan datar Nett

Melangk

Kelinca

ing

ah

han

Pukulan

Ketepat

tidak

an

keras

kelentu

dan

kan

halus

koordin

Terlibat

ulan Ser

Pukula

- Power -

vis

keras

- Kete

atau

patan

pelan

-Koor

dan

dinasi

Pergelangan Tangan

-

Lengan

dan

Lob

- Mela ngkah

-Kelinca

-

han

- Pukul -Kelentu

Lengan

Perut

-

Dada

keras, -Koordi

-

Punggung

kuat

-

leher

an

kan

nasi

Dro

- Melan

psh

gkah

ot

- Melon cat

dan Bahu -

- Pukula

sh

gkah - Pukula

an Tangan

Kelinca

-

han Ketepat

an tangan -

an Kelentu

n tidak

kan

begitu

Koordi

keras

nasi

Pergelang

Lengan dan Bahu

-

Perut

tajam

cepat - Melan

Pergelang

tapi

dan

Sma

-

asi

Bahu

lembut

nasi

Kelinca

-

han Power

-

Pergelang

Karakteristik gerakan kerja kaki dan

an tangan

unsure kondisi fisik yang diperlukan

Lengan

dalam kerja aki adalah sebagai

dan Bahu

berikut :

n

Kelentu

keras,k

kan

uat,

koordin

punggung

cepat

asi

dada

Tabel 5. karakteristik Gerakan dan Unsur Kondisi Fisik dalam Kerja Kaki

Tungkai

Karakteristik

Unsur

Waktu

Gerakan

Fisik

Pelaksan

dan

-

-

Perut

tajam

aan Dri

Melangk

Kelinca

ve

ah

han

Pukulan

Power

keras,

Kelentu

kuat

kan

cepat

Koordi

-

-

Power

Singkat

an Tangan

Kekuatan

Sangat

Lengan

Kecepatan

cepat

Meloncat/Melom

Power

Singkat

pat

Kekuatan

Sangat

Kecepatan

cepat

Pergelang

dan Bahu

Melangkah

305

Tabel 6. Karakteristik Gerakan dan Unsur Fisik Dalam Kerja Kaki Jenis Unsur Waktu Gerakan

Fisik

Berjalan

Pelaksanaan

Daya

Lambat

Daya

Lambat

Tahan Berganti

Daya

Bola

Tahan

2. Pukulan servis pendek: 17 kali 3. Pukulan lob

: 73 kali

4. Pukulan smesh

: 35 kali

5. Pukulan dropshot : 21 kali

Tahan Berdiri

1. Pukulan servis panjang: 18 kali

Lambat

6. Pukulan netting

: 42 kali

7. Pukulan drive

: 2 kali

Sedangkan wktu yang dibutuhkan 144.87

detik atau 2.414611111

menit Rata-rata Kebutuhan Pukulan Rata-rata

Latihan Teknik Berdasarkan

analisis

kebutuhan

teknik yang telah di tentukan di atas,maka selanjutnya dapat dia ambil rata-rata tiap pukulan pukulan

kabutuhan

pukulan

dalam satu inplay : 1. Pukulan servis panjang: 0.5 atau 1 kali 2. Pukulan servis pendek: 0,5 atau 1 kali

sebagai berikut: Rata-rata kabutuhan pukulan dalam

3. Pukulan lob: 2 kali 4. Pukulan smash: 1 kali

satu game: 1. Pukulan servis panjang: 40 kali 2. Pukulan servis pendek: 38 kali 3. Pukulan lob : 160 kali 4. Pukulan smesh

: 77 kali

5. Pukulan dropshot: 47 kali 6. Pukulan netting: 93 kali

5. Pukulan dropshot: 1 kali 6. Pukulan netting

: 1 kali

7. Pukulan drive: 0,05 atau 0 (jarang di lakukan) sedangkan

waktu

yang

di

butuhkan : 7.73 detik.

7. Pukulan drive: 4 kali Kesimpulan Sedangkan waktu yang di butuhkan: 703.89 detik atau 11.7315 menit Rata-rata

pukulan dalam satu

set adalah sebagai berikut :

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisa data yang telah di tentukan,dapat di peroleh kesimpulan bahwa :

306

1.

Presentase kebutuhan teknik

2.

Rata-rata untuk latihan fisik

pukulan dalam permainan bulu

dalam permainan bulu tangkis

tangkis

permainan

pada pemain tunggal dewasa

tunggal dewasa putra kejuara-

putra pada kejuaraan antar

an antar Pusdiklat se-Indonesia

Pusdiklat se-Indonesia tahun

tahun

sebagai

2006 adalah 21 kali pukulan

berikut : (a) servis panjang:

sebanyak 33 repetisi dilakukan

8.65

%; (b)servis pendek:

dalam 3-5 set dengan per-

8.30 %; 9c) lob: 34.80 %;(d)

bandingan istirahat 1 : 2 dan

smash: 16.83 %; (e) drive :

lama istirahat antar set 5

pada

200

adalah

0.93 %; (f) netting: 20.35 %; (g).dropshot: 10.14 %

DAFTAR PUSTAKA Bompa, T.O. 1990. Theory and Methodology of Training. Kendall/Hant : IOWA of University. __________. 1999. Periodization Theory and Methodology of Training. Kendall/Hant : Human Kinetics.. Foss, M.L. & Keteyian, S.J. 1998. Foxs Physiological Basis for Exercise and Sport. Dubuque : McGraw-Hill Companies. Jonath. U, et al. 1987. Atletik 1, Alih Bahasa Suparmo, Jakarta : PT. Rosda Jaya Putra. M. Sajoto. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang: Effhar & Dahara Prize Offset. Nosseck J. 1984. General Theory of Training. Lagos : Pan African Press. Pate R., Clenaghan M.B. & Rotella R. 1993. Dasar-dasar Ilmiah Kepelatihan, alih bahasa Kasiyo Dwijowinoto. Semarang: IKIP Semarang Press.

307

Pyke F.S. Robert, A.D., Woodman, L.R., Telford, R.R. & Jarver, J. 1991. Better Coaching . Australia : Australian Coaching Council Incorporated Rushall, B.S. & Pyke, F.S. 1992. Training for Sport and Fitness. Canberra : The Macmillan Company of Australia PTY LTD. Tangkudung, J. 2006. Kepelatihan Olahraga, Pembinaan Prestasi Olahraga. Jakarta: Penerbit Cerdas Jaya.

308