36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS RANCANGAN

Download peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2008). Penelitian yang ... Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang berada dal...

0 downloads 646 Views 224KB Size
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2008). Penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation study merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu situasi atau sekelompok subyek (Notoatmodjo, 2005). Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional untuk mempelajari dinamika korelasi antar faktor-faktor dengan efek dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Notoatmodjo, 2002). Dalam penelitian ini melihat hubungan antara kepercayaan pasien dengan kecemasan pasien yang dirawat di rumah sakit umum daerah kota Semarang.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang berada dalam wilayah penelitian (Arikunto, 2006). Populasi disebut juga universe adalah keseluruhan obyek/unit/anggota/item (misalnya manusia) dari sebuah riset. Populasi dapat terbatas (finite)

atau tak terbatas (infinite)

Populasi

terbatas jika elemen-elemen dapat dihitung, sedangkan populasi tak terbatas jika elemen-elemen penelitian tak terhitung banyaknya (Bhisma Murti, 2006). Populasi dalam penelitian ini merupakan populasi sasaran yaitu keseluruhan subyek yang ditarik kesimpulannya oleh peneliti melalui inferensi (Last, 2001 dikutip oleh Murti 2006). Tujuan populasi sasaran ini untuk memperoleh penjelasan tentang fenomena hubungan variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini populasi sasaran yang ditarik adalah seluruh pasien yang dirawat di bangsal kelas 3 rumah

36

37

sakit daerah kota semarang yang dihitung berdasarkan rata-rata tiga bulan terakhir tahun 2010 yaitu bulan Mei sebanyak 534, Bulan Juni sebanyak 515 dan Bulan Juli sebanyak 433. Berdasarkan jumlah pasien tiga bulan terakhir tersebut ditentukan jumlah rata-ratanya sebesar 494, sehingga populasi Bulan Agustus ditentukan sebesar 494 pasien. 2. Sampel Sampel adalah sebagian objek yang diambil dari keseluruhan objek yang ditliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental

sampling

yaitu

pengambilan

sampel

yang

dilakukan

berdasarkan jumlah populasi yang ditemui pada saat penelitian (Sugiyono, 2007). Banyaknya subyek yang terdapat pada setiap wilayah tidak sama, oleh karena itu untuk memperoleh sampel yang representatif, pengambilan subyek dari setiap wilayah ditentukan seimbangan atau sebanding dengan banyaknya subyek dalam masing-masing wilayah (Arikunto,2002). Agar hasil penelitian sesuai dengan tujuan, maka penentuan sampel yang dikehendaki harus sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan, dimana kriteria tersebut menentukan dapat dan tidaknya sampel tersebut digunakan (Hidayat, 2007). Kriteria ini berupa Kriteria inklusi dan kriteria ekslusi. Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Sedangkan kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel dikarenakan tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian. a. Kriteria inklusi 1) Pasien yang dirawat di rumah sakit umum daerah kota semarang 2) Pasien yang sering mengalami camas 3) Bersedia menjadi responden. b. Kriteria eksklusi 1) Pasien yang tidak sadarkan diri 2) Pasien yang tidak bersedia menjadi responden

38

3) Pasien yang mengalami penyakit hipertensi dan gangguan kardiofaskuler. 4) Pasien anak-anak di ruang parikesit Menurut Notoatmodjo, 2005 untuk populasi kecil atau lebih kecil dari 10.000 maka untuk menetapkan jumlah sampel menggunakan formulasi sederhana yaitu :

Keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan Dalam penelitian ini besarnya populasi (N) adalah 494, Maka jumlah sampel yang diambil adalah: n =

494 1 + 494 0,05 2

(

)

n = 221,03 dibulatkan meenjadi 221 Dari perhitungan dengan rumus di atas maka diperoleh besar sampel minimal sebanyak 221 responden dikurangi ruang parikesit sebanyak 60 responden sehingga jumlahnya 161 responden. Sedangkan responden yang diteliti tiap ruangan menyesuaikan besarnya sampel yang ada yaitu : Prabu Kresno =

Yudistira =

71 x 221 = 32 responden 494

101 x 221 = 45 responden 494

39

Dewi Kunti =

159 x 221 = 71 responden 494

Gynekologi =

29 x 221 = 13 responden 494

C. Definisi Operasional Variabel Kepercayaan pasien kepada perawat

Kecemasan pasien

Definisi operasional Kepercayaan yang muncul dari diri pasien, akibat perawat membina hubungan saling percaya pada pasien dalam melakukan proses keperawatan

Gangguan dalam perasaan yang terjadi dengan rasa tidak aman dan kekawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan tetapi sumbernya sebagian besar tidak diketahui dan berasal dari dalam diri.

Alat ukur dan cara pengukuran Kuesioner B Diukur dengan cara kuesioner menggunakan skala Guttman terdiri dari 1 pertanyaan tentang kepercayaan klien kepada perawat dengan jawaban - Ya skor 1 dan - Tidak skor 0 Koesioner C Diukur dengan cara kuesioner menggunakan instrumen kecemasan yaitu HARS yang sudah tervaliditas, yaitu: - 0 : tidak ada gejala/ keluhan - 1 : Ringan (1 gejala dari pilihan yang ada - 2 : Sedang (separuh dari gejala yang ada) - 3 : Berat : lebih dari separuh gejala yang ada - 4 : Sangat Berat (semua Gejala ada)

Hasil ukur

skala

Skor: 0-18

Interval

Skor: 0-56

Interval

40

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden. Alat yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dikembangkan sendiri oleh peneliti berdasarkan literatur yang ada. Dalam penelitian ini kuesioner dibagi menjadi 3 bagian. Kuesioner A digunakan untuk mengumpulkan karakteristik data pasien yang meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan. Kuesioner B digunakan untuk

variabel

bebas

yaitu

kepercayaan

pasien

terhadap

perawat

menggunakan skala interval., kuesioner C untuk variabel bebas yaitu kecemasan pasien dengan skala interval. 1. Jenis Data Data primer diperoleh langsung dari responden dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada responden sebagai sumber informasi yang dicari. 2. Prosedur Pengumpulan Data Alat yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data adalah kuesioner yang berisi tentang kepercayaan klien terhadap perawat dengan kecemasan pasien yang dialami, dengan keseluruhan pernyataan yang berjumlah a. Pernyataan tentang hubungan saling percaya perawat terhadap pasien Peneliti membuat kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan b. Pernyataan tentang kecemasan pasien Peneliti membuat kuesioner yang terdiri dari 14 pernyataan. 3. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Untuk mengetahui apakah skala kepercayaan pasien kepada perawat mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu uji validitas. Skala yang disusun berdasarkan kawasan ukur yang teridentifikasi dengan baik dan dibatasi dengan jelas, secara teoritik akan valid (Azwar, 2002).

41

Cara yang paling banyak digunakan untuk mengetahui suatu item adalah dengan mengoreksi skor yang diperoleh dari tiap item dengan skor totalnya. Dalam hal ini, koefesien korelasi yang tinggi menunjukan adanya kesesuaian antara fungsi ukur tes secara keseluruhan. Prosedur ini n disebut validitas item. (Azwar, 2002 ). Pada penelitian ini, teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi person product moment yaitu untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi pengukuran dengan alat bantu SPSS, yaitu dengan rumus :

Keterangan : rxy

= ketentuan kognitif tiap item

N

= jumlah populasi

X

= skor butir kuesioner yang dicari validitasnya

Y

= skor total Keputusan uji adalah bila r hitung lebih besar dari r tabel dan

sebagian besar memiliki nilai korelasi positif maka instrumen ini dapat dikatakan valid.

Uji validtas penelitian ini dilakukan pada pasien

bangsal kelas 3 RSD Tugurejo Semarang dengan jumlah 20 orang dengan besaran r tabel adalah 0.44. Hasil pengujian validitas pada variabel kepercayaan terdapat dua nomor yang tidak valid yaitu nomor 5 dan 11, sementara untuk nomor yang lainnya dinyatakan valid karena r hitungnya berada pada rentang 0,7015-0,8091 yang lebih besar dari r tabel 0,44. b. Uji Reliabilitas Setelah mengukur validitas, maka perlu mengukur reliabilitas data. Apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak. ( Alimul, 2009).

42

Adapun cara yang digunakan untuk menghitung reliabilitas pada penelitian ini adalah menggunakan rumus Alpha Cronbach yaitu :

Dimana : ri

= reliabilitas instrumen

k

= mean kuadrat antara subjek = mean kuadrat kesalahan

St²

= varians total Untuk instrumen yang berupa kuesioner, dinyatakan

reabilitas jika indeks reabilitasnya yang diperoleh paling tidak mencapai 0,600 (Sugiyono, 1999), uji reabilitas dilakukan dengan komputer melalui program SPSS. Hasil uji reliabilitas pada variabel kepercayaan didapatkan nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,9562 yang lebih besar dari angka kritik (0,6) dan mendekati 1 sehingga dinyatakan reliabilitas tinggi. 4. Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian di rumah sakit daerah kota Semarang sebagai berikut : a. Setelah mendapatkan ijin dari Fakultas dan Rumah Sakit Daerah Kota Semarang maka peneliti melakukan studi pendahuluan dengan tujuan melihat gambaran fenomena yang muncul di rumah sakit daerah kota semarang. b. Dalam melaksanakan studi pendahuluan kepada pasien dan perawat dengan melakukan observasi dan wawancara dengan tujuan untuk mengetahi tentang kepercayaan dan kecemasan pasien. c. Dalam penelitian peneliti melakukan pendekatan kepada calon responden untuk memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian dan

43

cara melakukan pengisian kuesioner. Bagi responden yang bersedia menjadi responden diminta untuk mengisi atau menandatangani lembar persetujuan. d. Pengambilan data peneliti dilakukan dalam satu bulan.dalam rentang waktu satu bulan tersebut, peneliti mengintesifkan pengambilan data dalam kurun waktu 5 hari. e. Responden yang bisa membaca dan menulis diminta mengisi kuesioner dan peneliti berada di dekat responden agar apabila ada pertanyaan dari responden peneliti langsung bisa menjelaskan. Responden diingatkan agar semua pertanyaan diisi dengan lengkap. f. Responden yang tidak bisa membaca dan menulis, maka peneliti membacakan kuesioner dan responden diminta untuk menjawab pertanyaan, kemudian peneliti menuliskan jawaban dari responden ke dalam lembar kuesioner yang telah disediakan. g. Kuesioner yang telah terisi langsung dikembalikan kepada peneliti untuk dicek kelengkapan dari jawaban, yang semua jawaban telah terisi dengan sempurna.

E. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data

1. Metode Pengolahan Data Menurut Darmin, 2003 setelah melakukan observasi langsung oleh responden, maka data di olah melalui tahapan sebagai berikut: a. Editing Yaitu meneliti kembali apakah isian dalam lembar observasi langsung dan kuesioner sudah lengkap dan diisi, editing dilakukan di tempat pengumpulan data, sehingga jika ada kekurangan data dapat segera dikonfirmasikan pada responden yang bersangkutan. b. Coding Yaitu mengklasifikasikan jawaban yang ada menurut macamnya. Klasifikasi dilakukan dengan cara menandai masing-masing jawaban dengan kode berupa angka. Untuk kuesioner B (kepercayaan pasien

44

kepada perawat) jawaban ya kode 1 dan jawaban tidak kode 0, untuk kuesioner C (kecemasan pasien ) yaitu terdiri dari tidak ada skor 0, ringan skor 1, sedang skor 2, berat skor 3 dan sangat berat skor 4. c. Entry data Yaitu proses memasukkan data ke dalam katagori tertentu untuk dilakukan analisis data dengan menggunakan bantuan komputer progam SPSS. d. Tabullating Yaitu langkah memasukkan data-data hasil penelitian ke dalam tabel-tabel sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. e. Cleaning Yaitu mengecek kembali data yang sudah dientry apakah ada kesalahan atau tidak, membuang data yang sudah dipakai. Pengolahan data menggunakan uji validitas dan reabilitas 2. Analisa Data a. Analisa Univariat Analisa ini disajikan untuk mendeskriptifkan variabel bebas dan variabel

terikat

dengan

menggunakan

tabel

distribusi

yang

konfirmasinya dalam bentuk prosentase dan narasi (Arikunto, 2002). Dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskriptifkan variabel kepercayaan pasien kepada perawat dan kecemasan pasien. b. Analisa Bivariat Analisa bivariat merupakan analisa untuk mengetahui interaksi dua variabel, baik berupa komparatif, asosiatif, maupun korelatif (Saryono, 2008). Analisa bivariat korelatif dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan kepercayaan pasien kepada perawat terhadap kecemasan pasien. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rank spearman karena data tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas untuk variabel kepercayaan didapatkan nilai KZ sebesar 2,571 dengan nilai p sebesar 0,000, dan untuk variabel

45

kecemasan nilai KZ sebesar 1,822 dengan nilai p sebesar 0,003, maka kedua variabel di atas dinyatakan tidak berdistribusi normal.

F. Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti memberikan surat ijin permohonan penelitian kepada pihak rumah sakit daerah kota Semarang dengan memperhatikan etika penelitian, yang meliputi (Hidayat, 2007): 1.

Informed consent Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuannya adalah supaya subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian.

Jika

subjek

bersedia,

maka

responden

harus

menandatangani lembar persetujuan, jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden. 2.

Anonimity (tanpa nama) Dalam penggunaan subjek penelitian dilakukan dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar kuesioner dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3.

Confidentiality (kerahasiaan) Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya yang berhubungan dengan responden. Hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

G. Jadwal Penelitian

Terlampir

46

DAFTAR PUSTAKA

Alimul Aziz, H. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Citra. Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika. Dwidiyanti, M. (2007). Caring Kunci Sukses Perawat/Ners. Semarang: Jatiraya Indah. Gunarsa, S.A., & Gunarsa, Y.S. (1989). Psikologi Perawatan. Jakarta : BPK Gunung Mulia. Hasan, I. (2004). Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : Bumi Aksara. Kaplan, H., Sadock, B,. & Grebb, J. (1997). Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Prilaku. Edisi ke-7. Jakarta: Binarupa Aksara. Kelliat, B.A. (1992). Hubungan Teruputik Perawat-klien. Jakarta: EGC. Lumenta, B. (1989). Perawat Citra, Peran dan Fungsi. Jogyakarta: Kanisius. Morrison, P., & Burnad, P. (1997). Caring and Communicating: The Interpersonal Relationship in Nursing. Jakarta: EGC. Mundakir. (2006). Komunikasi Keperawatan Aplikasi Dalam Pelayanan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Murwani, A. (2008). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta: Fitra Maya. Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurjanna, I. (2001). Hubungan Teraupetik Perawat dan Klien. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan FK UGM. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Priharjo, R. (1995). Pengantar Etika Keperawatan. Yogyakarta: Kanisius. Somantri, A., & Muhidin, S.A. (2006). Aplikasi Statistika Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia. Stuart, G.W. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. Jakarta: EGC.

47

Stuart, G.W., & Sundeen, S.J. (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3 Jakarta: EGC. Suliswati., Payapo, T.A., Maruhawa, J., Sianturi, Y., & Sumijatun. (2002). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC Supratiknya, A. (1995). Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta: Kanisius. Tim Departemen Kesehatah RI. (1994). Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Keperawatan Dasar di Rumah Sakit. Jakarta: PPNI. Usman, H., & Setiady, P. (2006). Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara. Wiramihardja, S.A. (2005). Pengantar Psikologi Abnormal. Bandung: Refika Aditama. Yosep, I. (2007) Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama.