97 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI

Download FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA. PEGAWAI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK. DI KANTOR PELAYANAN PAJAK. BANTAENG. Diajukan Oleh : U M A R...

0 downloads 489 Views 729KB Size
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI TERHADAP PENERIMAAN PAJAK DI KANTOR PELAYANAN PAJAK BANTAENG Diajukan Oleh : UMAR Email : [email protected] Pembimbing I : SUKMAWATI MARJUNI Email : [email protected] Pembimbing II : LUKMAN SETIAWAN Email :[email protected] Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bosowa ABSTRACT Discussions on portraits of government officials in Indonesia often revolve around the lack of professionalism, the level of well-being inadequate, distribution and composition of which has not been ideal, placement in a position that is not based on competence, performance assessment that has not been objective, the promotion of which is not based on job performance, work culture and work ethos is still low and the application of disciplinary rules are not implemented consistently. Improved performance of employees in government agencies can be done in several ways, for example through the provision of adequate compensation, motivation, creating a conducive working environment, and education and training. Issues to be used as a limitation in this study, namely whether the motivation, Kedisiplina and Work Environment, influence on employee performance on the Tax Office Pratama Bantaeng. The aim of this study was to demonstrate and test empirically the effect of motivation (X1), Discipline (X2), and the Working Environment (X3) on employee performance (Y). Based on the research that has been done to conclude that the resulting model is suitable for testing the effect of motivation, discipline and Work Environment on Employee Performance at the Tax Office Primary Bantaeng. These three variables: motivation, discipline and Work Environment, proven effect on employee performance at the Tax Office Primary Bantaeng. ------------------Keywords : Motivation, discipline, Work Environment and Employee Performance

Vol 3, No. 009 (2016) Umar

97

PENDAHULUAN Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur dari organisasi dan mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan organisasi.Notoatmodjo (2003) mengemukakan bahwa manusia sebagai salah satu komponen organisasi merupakan sumber daya penentu tercapainya visi dan misi organisasi.Oleh sebab itu sumber daya manusia harus dikelola sedemikian rupa sehingga berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai misi dan tujuan organisasi. Organisasi merupakan suatu sistem, yaitu rangkaian dan hubungan antar bagiankomponen yang bekerja sama secara keseluruhan. Dimana setiap komponenmerupakan sub sistem yang memiliki kekayaan sistem bagi dirinya. Terdapathubungan yang erat antara kinerja perseorangan dengan kinerja organisasi.Dengan kata lain bila kinerja karyawan baik maka kemungkinan besar kinerjaorganisasi juga baik. Oleh karena itu organisasi harus benar-benar memperhatikanfaktor sumber daya manusianya. Hal yang penting dalam pengelolaan sumber daya manusia adalah mengenaikinerja pegawai.Kinerja pegawai menurut Mangkunegara (2003) adalah sebagaihasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang karyawandalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikankepadanya.Agar kinerja karyawan selalu konsisten maka setidaktidaknya organisasi selalu memperhatikan motivasi kerja, disiplin kerja dan lingkungan kerja. Motivasi kerja pegawai sangat dibutuhkan dalam peningkatan kinerjanya. Veithzal Rivai (2005), mengatakan bahwa pengertian motivasi kerja adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja, sehingga kuat atau lemahnya motivasi kerja pegawai ikut menentukan kinerja karena kinerja seseorang tergantung pada kekuatan motifnya. Motif yang dimaksud disini adalah keinginan dan dorongan atau gerak yang ada dalam diri setiap individu untuk mencapai suatu sasaran. Seseorang yang mempunyai motivasi tinggi, ia akan bekerja keras, mempertahankan langkah kerja Vol 3, No. 009 (2016) Umar

98

keras, dan memiliki perilaku yang dapat dikendalikan sendiri ke arah sasaransasaran penting. Dengan demikian motivasi tinggi yang dimiliki seorang pegawai dalam bekerja akan menghasilkan kinerja yang tinggi pula. Disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku (Hasibuan, 2003). Dengan disiplin kerja yang tinggi akan dapat membantu meningkatkan kinerja. Kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantaeng juga dapat diukur melalui penyelesaian tugasnya secara efektif dan efsien serta melakukan peran dan fungsinya dan itu semua berhubungan positif bagi keberhasilan suatu badan pemerintahan. Terdapat faktor negatif yang dapat menurunkan kinerja karyawan, diantaranya adalah menurunnya keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja, kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan sehingga kurang menaati peraturan, pengaruh yang berasal dari lingkungannya, teman sekerja yang juga menurun semangatnya dan tidak adanya contoh yang harus dijadikan acuan dalam pencapaian prestasi kerja yang baik. Semua itu merupakan sebab menurunnya kinerja karyawan dalam bekerja. Faktor-faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja diantaranya adalah Motivasi ,Kedisiplinan dan Lingkungan Kerja. Kantor Wilayah

Direktorat Jenderal Pajak Sulawesi selatan,Barat dan

Tenggara terdiri beberapa Kantor Pelayanan Pajak Pratama, dan salah satunya adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantaeng yang beralamat di Jl. Andi Manappiang Kabupaten Bantaeng. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantaeng merupakan kantor pajak yang memiliki pembagian tugas atau jabatan sesuai dengan kantor pelayanan pajak lainnya. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantaeng sendiri mempunyai naungan beberapa daerah yang meliputi Kabupaten Gowa,Takalar,Jeneponto dan Bantaeng sendiri, semua naungan ini memiliki kantor perwakilan sehingga dengan mudah mengumpulkan data/mengawasi wajib pajak yang disebut dengan Kantor Pelayanan,Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP).

Vol 3, No. 009 (2016) Umar

99

Dengan pernyataan di atas penelitian ini diberi judul “Faktor-Faktor yangMempengaruhi Kinerja Pegawai Terhadap Penerimaan Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Bantaeng”. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Kinerga Pegawai Menurut Maryoto (2000), kinerja adalah hasil kerja selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, misal standar, target/sasaran atau kriteria yang telah disepakati bersama. Simamora (2006) menyatakan kinerja mengacu kepada kadar pencapaian tugas-tugas yang membentuk sebuah pekerjaan karyawan. Kinerja merefleksikan seberapa baik karyawan memenuhi persyaratan sebuah pekerjaan.Rivai (2008) menyatakan kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan.Kinerja merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sedangkan menurut Mangkunegara (2003) kinerja dapat didefinisikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Cascio (1995)mengatakan bahwa kinerja merupakan prestasi karyawan dari tugas-tugasnya yang telah ditetapkan.Dari beberapa uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa kinerja adalah hasilkerja nyata yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yangdiberikan kepadanya sesuai dengan kriteria dan tujuan yang ditetapkan olehorganisasi. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah sebagai berikut Narmodo (2009) : a. Kepuasan kerja Kepuasan kerja mempunyai peran penting dalam rangka mendukung tercapainya tujuan perusahaan.Kepuasan kerja memberikan sumbangan yang besar terhadap keefektifan organisasi, serta merangsang semangat kerja dan kinerja karyawan. Vol 3, No. 009 (2016) Umar

100

b. Komitmen organisasional Komitmen organisasional merupakan suatu keadaan atau derajat sejauh mana seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dengan tujuan-tujuan serta memelihara keanggotaan dalam organisasi. c. Motivasi Pimpinan organisasi perlu mengetahui motivasi kerja dari anggota organisasi (karyawan).Dengan mengetahui motivasi itu maka pimpinan dapat mendorong pegawai untuk bekerja lebih baik. d. Leader member exchange / kepemimpinan Merupakan hubungan antara dua orang yang berbeda dalam suatu organisasi yaitu hubungan yang terjadi antara atasan dan bawahan.Apabila hubungan kedua belah pihak baik maka akan mempengaruhi kinerja masing-masing. e. Pendidikan Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan mempunyai kinerja yang lebih baik, hal demikian ternyata merupakan syarat yang penting dalam meningkatkan kinerja pegawai. Tanpa bekal pendidikan mustahil orang akan mudah mempelajari hal-hal yang bersifat baru di dalam cara atau sistem kerja. f. Disiplin Kerja Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang telah ditentukan. Disiplin kerja mempunyai hubungan yang sangat erat dengan motivasi, kedisiplinan dengan suatu latihan antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai. g. Ketrampilan Ketrampilan banyak pengaruhnya terhadap kinerja karyawan, ketrampilan karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan melalui training, kursus-kursus, dan lain-lain

Vol 3, No. 009 (2016) Umar

101

h. Sikap Etika Kerja Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang didalam kelompok itu sendiri maupun dengan kelompok lain. Etika dalam hubungan kerja sangat penting karena dengan tercapainya hubungan yang selaras dan serasi serta seimbang antara perilaku dalam proses produksi akan meningkatkan kinerja. i. Gizi dan Kesehatan Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan makanan yang didapat, hal itu akan mempengaruhi kesehatan pegawai, dengan semua itu maka akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. j. Tingkat gaji Yang cukup berdasarkan kinerja karyawan karena semakin tinggi prestasi karyawan akan makin besar gaji yang diterima. Dengan itu maka akan memberikan semangat kerja tiap karyawan untuk memacu prestasi sehingga kinerja karyawan baik. k. Lingkungan Kerja dan Iklim Kerja Lingkungan kerja dari karyawan disini termasuk hubungan kerja antar karyawan, hubungan dengan pimpinan, suhu serta lingkungan kerja, penerangan, dan sebagainya. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan perhatian dari perusahaan karena sering karyawan enggan bekerja karena tidak ada kekompakan dalam kelompok kerja atau ruang kerja yang tidak menyenangkan, hal ini akan mengganggu kerja karyawan. l. Teknologi Dengan adanya kemajuan teknologi yang meliputi peralatan yang semakin otomatis dan canggih, akan dapat mendukung tingkat produksi dan mempermudah manusia dalam melaksanakan pekerjaan. m. Sarana Produksi Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam proses produksi.

Vol 3, No. 009 (2016) Umar

102

n. Jaminan Sosial Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan, menunjang kesehatan dan keselamatan.Dengan harapan agar karyawan semakin bergairah dan mempunyai semangat untuk bekerja. o. Manajemen Dengan adanya manajemen yang baik maka karyawan akan berorganisasi dengan baik, dengan demikian kinerja karyawan akan baik. p. Kesempatan promosi jabatan Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya, dengan diberikan kesempatan promosi jabatan, maka karyawan akan meningkatkan kinerja. Pengukuran Kinerja Jika dilakukan suatu pekerjaan maka hasil dari pekerjaan itu disebut produk atau output. Apabila hasil atau output mulai diperhatikan, maka hal ini menyangkut pengertian kinerja. Kinerja selalu dilihat dari dua segi yaitu dari segi masukan (input) dan segi hasil (output). Perbandingan antara dua segi itu akan menjadi ukuran kinerja seseorang. Karyawan mempunyai kinerja yang baik apabila menunjukkan hasil yang lebih besar. Pengukuran kinerja (performance appraisal) pada dasarnya merupakan tolok ukur efisiensi sumber daya yang tersedia dalam perusahaan.Walaupun kinerja hanyalah merupakan rasio atau perbandingan namun demikian manfaat kinerja pegawai cukup besar pengaruhnya bagi negara pada umumnya dan perusahaan pada khususnya. Menurut Narmodo dan Wajdi (2009) ada 5 (lima) faktor dalam penilaian kinerja, yaitu: a. Kualitas pekerjaan meliputi: akuisi, ketelitian, penampilan dan penerimaan keluaran b. Kuantitas Pekerjaan meliputi: Volume keluaran dan kontribusi c. Supervisi meliputi: membutuhkan saran, arahan/ perbaikan d. Kehadiran meliputi: regularitas, dapat dipercaya/diandalkan dan ketepatan waktu Vol 3, No. 009 (2016) Umar

103

METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bantaeng yang bertempat di Jl. Andi Mannapiiang Bantaeng.Bantaeng Provinsi Sulawesi-Selatan. Waktu

penelitian dan penulisan diperkirakan 1 (satu) Bulan , yaitu dari

Januari 2016. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif yaitudata yang diperoleh dari lokasi penelitian baik dalam bentuk informasi secara lisan maupun tertulis. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.

Data Primer Merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti dari hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.

2.

Data Sekunder Merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain.

Metode pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan yakni analisis kualitatif deskriptif, dan analisis regresi linear berganda. PEMBAHASAN Dengan berdasarkan pada masalah pokok dan Hipotesis yang telah dikemukakan berdasarkan konsep manajemen khususnya analisis kinerja pegawai terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Bantaeng, maka untuk mengetahui tinggi Rendahnya kinerja pegawai terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Bantaeng di gunakan analilis regresi linear berganda. 1. Metode Analisis Kualitatif, yaitu metode yang digunakan untuk menganalisa variabel-variabel yang sangat berpengaruh terhadap analisiskinerja pegawai terhadap penerimaan pajak di KPP Pratama Bantaeng 2. Metode Analisis Kuantitatif

Vol 3, No. 009 (2016) Umar

104

Untuk menganalisis variabel-variabel yang berpengaruh terhadap pencapaian Kinerja, digunakan analisis regresi linier bergandadengan rumus : Untuk lebih jelas dapat dilihat pada hasil pada faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda yang bertujuan untuk menguji secara kualitatif faktor kinerja pegawai, yaitu terdiri dari motivasi (X1), disiplin (X2), dan Lingkungan Kerja (X3) yang masing-masing variabelnya independennya mempengaruhi kinerja pegawai (Y) adapun persamaan untuk analisis regresi linier berganda adalah : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 Keterangan : Y = Kinerja Pegawai X1

= Motivasi

X2

= Disiplin

X3

= Lingkungan Kerja

a

= Parameter Konstanta

b1, b2, b3 = Parameter Penduga. Berdasarkan perhitungan

dari data SPSS for Windows versi 16.0.

Hasilpengolahan data dengan menggunakan program SPSS selengkapnya ada pada lampiran dan selanjutnya dijelaskan pada tabel berikut ini :

Vol 3, No. 009 (2016) Umar

105

Tabel 1 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Model 1

Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

B

(Constant)

Std. Error

Beta

t

Sig.

4.619

3.770

1.225

.229

Motivasi

.307

.148

.298 2.079

.045

Disiplin

.206

.133

.208 1.543

.132

Lingkungan Kerja

.287

.110

.369 2.604

.013

Sumber : Lampiran SPSS Berdasarkan tabel 4.10 yakni hasil olahan data regresi dengan menggunakan program SPSS release 16.0 maka persamaan regresinya yaitu : Y = 4.619a + 0,307X1 + 0,206X2 + 0,287X3 Dari hasil persamaan regresi tersebut di atas maka dapat diberikan penjelasan bahwa : a

=

4.619

yang

merupakan

nilai

konstanta,

artinya

jikaMotivasi

kerja (X1), Disiplin (X2) dan Lingkungan Kerja (X3) constant, maka Kinerja Pegawai (Y) sebesar 4.619%. b1

=

0,307 yang menunjukkan koefisien regresi variabel Motivasi kerja (X1), artinya jika Motivasi kerja meningkat maka pengaruhnya terhadap kinerja pegawai meningkat sebesar 0,307%.

b2

=

0,206 yang merupakan koefisien regresi variabel Disiplin, artinya jika Disiplin ditingkatkan maka akan berpengaruh terhadap peningkatan kinerja pegawai sebesar 0,206%.

b3

=

0,287 yang merupakan koefisien regresi variabel Lingkungan Kerja, artinya jika tanggung jawab meningkat maka akan mempengaruhi peningkatan kinerja pegawai sebesar 0,287%. Kemudian akan disajikan hasil analisis korelasi berganda yang

dapat dilihat melalui tabel berikut ini :

Vol 3, No. 009 (2016) Umar

106

TABEL 2 HASIL ANALISIS KORELASI BERGANDA Adjusted R Std. Error of the

1

R

R Square

Square

Estimate

.626a

.392

.340

1.77518

Fhitung

Sign

7.525

0,000a

Berdasarkan tabel 4.16 yakni hasil analisis korelasi berganda maka diperoleh angka R sebesar 0,626a, hal ini menunjukkan bahwa Motivasi, Disiplin,dan Lingkungan kerjamemiliki pengaruh yang signifikan dengan kualitas kinerja pegawai, sebab nilai R positif dan mendekati 1. Kemudian nilai R2 (R square) sebesar 0,392 (39,20%), hal ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh variabel

independen

(Motivasi,

Disiplin,dan

Lingkungan

kerja)

mampu

menjelaskan sebesar 39,20% variasi dari variabel kinerja pegawai. Kemudian standar error of the estimated adalah suatu ukuran

banyaknya

kesalahan model regresi dalam memprediksikan kinerja pegawai (Y). Dari hasil analisis regresi maka diperoleh nilai standarerror of the estimated sebesar .340. Hal ini menunjukkan bahwabanyaknya kesalahan dalam memprediksi kinerja pegawai dapat ditentukan sebesar .340 Pengujian Hipotesis 1.

Uji Parsial (Uji t) Untuk menguji sejauh mana pengaruh masing-masing variabel yakni

motivasi, disiplin, dan lingkungan kerjamaka digunakan uji signifikan, yakni dengan membandingkan thitung dan ttabel dari masing-masing variabel yakni motivasi, disiplin, dan lingkungan kerjayang dapat diuraikan sebagai berikut : a) Variabel Motivasi kerja (X1) terhadap kinerja pegawai (Y) Dari hasil koefisien regresi maka diperoleh koefisien regresi sebesar 0,307, selain itu memiliki nilai thitung untuk Motivasi kerja sebesar 3,325 dan ttabel 2.079, serta memiliki nilai probalitas 0,002 < 0,05. Karena nilai thitung lebih besar dari ttabel serta memiliki nilai probabilitas yang lebih kecil dari nilai

standar,

maka

dapat

dikatakan

bahwa

Motivasi

Vol 3, No. 009 (2016) Umar

kerja 107

mempunyaipengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai pada kantor pelayanan pajak bantaeng. b) VariabelDisiplin (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) Berdasarkan hasil olahan data regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi untuk kompensasi sebesar 0,206, serta memiliki nilai thitung 1.543> ttabel1,046 dan selain itu nilai memiliki probabilitas 0,001 < 0,05. Hal ini berarti bahwa Disiplin mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai pada kantor pelayanan pajak bantaeng. c) Variabel Lingkungan Kerja (X3) terhadap kinerja pegawai (Y) Berdasarkan hasil olahan data koefisien regresi menunjukkan nilai regresi untuk disiplin kerja sebesar 0,287, serta memiliki nilai thitung 2,604> ttabel 1,155 dan selain itu nilai memiliki probilitas 0,014 < 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerjamempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai pada kantor pelayanan pajak bantaeng. 2.

Uji Serempak (Uji F) Untuk dapat membuktikan bahwa motivasi, disiplin, dan lingkungan kerjamemiliki pengaruh yang simultan atau serempak terhadap kinerja pegawai maka dapat digunakan uji F. Dalam uji Anova diperoleh nilai Fhitung (7.525> 2,807) dan selain itu memiliki nilai probilitas < alpha (0,000 < 0,005), maka dapat dikatakan bahwa model regresi dapat digunakan untuk dapat memprediksi kinerja pegawai. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi, disiplin, dan lingkungan kerja dalam kinerja pegawaiyang dimiliki

oleh masing-

masing , maka akan berdampak secara simultan terhadapkinerja pegawai, sebaliknya semakin rendahmotivasi, disiplin, dan lingkungan kerjaterhadap kinerja pegawai maka akan semakin menurun, sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi, disiplin, dan lingkungan kerja yang dimiliki kinerja pegawaiberpengaruh secara simultan terhadap penerimaan pajak di kantor pelayanan pajak bantaeng.

Vol 3, No. 009 (2016) Umar

108

KESIMPULAN Adapun mengenai

kesimpulan

dari

hasil

penelitian

dan

pembahasan

faktor-faktor yang mempengaruhikinerja pegawai terhadap

penerimaan pajak di bantaeng, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Pengaruh antara variabel (motivasi,disiplin dan lingkungan kerja) dengan kinerja pegawai pada kantor pelayanan pajak bantaeng ternyata berpengaruh yang kuat dan signifikan, sebab semakin tinggi motivasi,disiplin dan lingkungan kerja dalam kinerja pegawai maka akan semakin tinggi pula penerimaan pajak di bantaeng.lingkungan kerja yang memiliki nilai probabilitas yang kurang dari 0,13. Dengan demikian dalam penelitian ini hipotesis positif terbukti. 2. Variabel yang paling dominan mempengaruhi dalam kinerja pegawai adalah motivasikerja, alasannya karena motivasi kerja memiliki nilai koefisien standardized yang terbesar jika dibandingkan dengan variabel disiplin dan lingkungan kerja

Vol 3, No. 009 (2016) Umar

109

DAFTAR PUSTAKA Adriani, P.J.A,dkk. 2000. Definisi Pajak Direktur Intelijen dan Penyidikan Pajak: Tahun 2016, Penegakan Hukum Pajak Besar-Besaran.Surabaya Hasibuan.2003 “Pengertian Disiplin Kerja”. Edisi Revisi. Penerbit BPFE. Yogyakarta. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 87/KMK.01/2009 Pengelolaan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Departemen Keuangan Republik Indonesia.Jakarta Munawir,S. 2002. “Akuntansi Keuangan Dan Manajemen”. Edisi Revisi. Penerbit BPFE. Yogyakarta. McCormick dan Tiffin Dialihbahasakan Oleh Chyono.2005Pengukuran Variable Penelitian.Jakarta

Suharto

&

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007. Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Jakarta Robbin.2006 “Didefinisikan Harsuko. 2011.Pengertian Motivasi. Jakarta Supardi.2003“Lingkungan Kerja”. Edisi Revisi. Penerbit BPFE. Yogyakarta. Schuler dan Jackson. 2004.Didefinisikan Harsuko. 2011.Kriteria Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta Sinambela,dkk. 2012. Kinerja Pegawai Teori Pengukuran. Yogyakarta Waluyo. 2006. Perpajakan Indonesia 1 & 2. Edisi 6. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Vol 3, No. 009 (2016) Umar

110