A. ANTROPOLOGI DAN PSIKOLOGI

Download Antropologi Psikologi. Francis L. K. Hsu menerangkan bahwa ada beberapa karya penelitian dapat digolongkan ke dalam antropologi psikologi, ...

0 downloads 536 Views 374KB Size
A. Antropologi dan Psikologi Antropologi Psikologi Adalah bagian dari ilmu antropologi yang berkembang pesat sehingga sudah menjadi suatu bidang ilmu sendiri. Francis L. K Hsu mengusulkan Culture and Personality atau Ethno-psychology

lanj. antropologi dan psikologi Ember dan ember Antropologi psikologi merupakan studi yang dilakukan oleh para ahli antropologi yang tertarik pada perbedaan psikologis diantara dan di dalam suatu masyarakat dan persamaan psikologis pada rentang yang luas di masyarakat.

lanj. antropologi dan psikologi Psikologi Lintas Budaya Adalah studi yang dilakukan para ahli psikologi terhadap dua atau lebih masyarakat. James Danandjaja, mengemukakan bahwa antropologi psikologi bersifat antar disiplin, karena : 1. Teori, konsep dan metode penelitiannya banyak meminjam dari berbagai disiplin ilmu seperti antropologi, psikiatri, dan psikologi. 2. Para pendirinya berasal dari disiplin ilmu yang bermacam-macam.

lanj. antropologi dan psikologi Para pendiri dari antropologi 1. Ralph Linton 2. Margaret Mead 3. Cora Dubois Para pendiri dari psikiater 1. Abram Kardiner Para pendiri dari psikologi 1. W.H. R. River 2. Erik H. Erikson 3. Geza Roheim

B. Sejarah Perkembangan Ilmu Antropologi Psikologi Francis L. K. Hsu menerangkan bahwa ada beberapa karya penelitian dapat digolongkan ke dalam antropologi psikologi, yaitu : 1. Suatu karya yang dihasilkan oleh ahli antropologi, yang mempunyai pengetahuan baik mengenai konsep psikologi; atau karya yang dihasilkan oleh seorang ahli dari disiplin lain, yang mempunyai pengetahuan baik mengenai konsep antropologi disamping pengetahuan mengenai konsep psikologi. 2. Segala karya yang berkaitan mengenai individu sebagai tempat atau wadah kebudayaan

lanj.sejarah perkembangan ilmu antropologi psikologi 3. Segala karya yang memberikan pengakuan serius kepada kebudayaan sebagai variabel bebas maupun variabel terikat yang berhubungan dengan kepribadian 4. Segala karya dari seorang ahli antropologi yang mem pergunakan konsep atau teknik tes psikologi yang memberikan data tepat guna dalam bentuk yang dapat dipergunakan oleh para ahli antropologi 5. Ruang lingkup antropologi psikologi sama dengan pengkajian secara lintas budaya mengenai kepribadi an dan sistem sosial budaya.

lanj. sejarah perkembangan ilmu antropologi psikologi a. Hubungan struktur sosial dan nilai-nilai budaya dengan pola pengasuhan anak pada umumnya b. Hubungan antara pola pengasuhan anak dengan struktur kepribadian rata-rata c. Hubungan antara stryktur kepribadian ratarata dengan sistem peran dan aspek proyeksi dari kebudayaan d. Hubungan semua variabel diatas dengan perilaku menyimpang yang berbeda dari suatu kolektif ke kolektif lain.

lanj. sejarah perkembangan ilmu antropologi psikologi Milton Singer membagi tiga kelompok permasalahan besar dalam penelitian antropologi psikologi, yaitu : 1. Kelompok hubungan kebudayaan dengan sifat pembawaan manusia (human nature) 2. Kelompok hubungan kebudayaan dengan kepribadian khas kolektif tertentu (typical personality) 3. Kelompok hubungan kebudayaan dengan kepribadian abnormal

C. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi Metode yang digunakan dalam penelitian antropologi adalah etnografis berupa wawancara dan pengamatan. Antropologi psikologi membahas kebudaya an yang overt, covert seperti nilai-nilai atau dinamika psikologis suatu masyarakat tertentu => metode etnografis belumlah cukup.

lanj. metode-metode dalam penelitian antropologi psikologi Misal : Deskripsi etnografis yang dilakukan oleh musafir, pelaut, pendeta, pegawai pemerintah memberi ke terangan mengenai watak dan kebudayaan yang hanya didasarkan dari kesan yang diperoleh penulis dari pengalamannya bergaul dengan beberapa warga masyarakat tersebut. Bila seorang penulis memperoleh pengalaman yang menyenangkan saat bergaul dengan beberapa warga masyarakat tersebut, maka dalam bukunya akan membahas mengenai kebudayaan warga masyarakat tersebut dalam hal kebaikkannya dan sebaliknya.

lanj. metode-metode dalam penelitian antropologi psikologi • Metode-metode yang dikembangkan dalam antropologi psikologi 1. Metode eksak atau Metode Tes Proyektif A. Kardiner dan R. Linton mengembangakn metode eksak yaitu suatu metode yang menganalisis watak individu dengan menggunakan teknik tes-tes proyeksi. Para antropolog menggunakan beberapa tes psikologi untuk menganalisis kepribadian umum warga masyarakat. Contoh : TAT, HTP, DAP, SSCT

lanj. metode-metode dalam penelitian antropologi psikologi Sadli Proyeksi berasal dari kata projection dari aliran Psikoanalisa. Sigmund Freud Proyeksi adalah proses dimana seseorang menganggap bahwa dorongandorongan, perasaan-perasaan, sentimen diri disebabkan karena orang lain atau karena dunia luar.

lanj. metode-metode dalam penelitian antropologi psikologi G. Lindzey, memberikan beberapa penilaian sehubungan dengan penelitian antropologi psikologi yang menggunakan metode eksak dengan tes proyeksi : 1. Konsep kepribadian umum (basic atau modal personality structure) Belum menjadi konsep yang mantap karena masih banyak individu dalam suatu kebudayaan yang memiliki kepribadian menyimpang dari kepribadian umum yang ditentukan berdasarkan data teknik proyektif 2. Proses perubahan kebudayaan yang makin lama makin cepat dialami oleh hampir semua kebudayaan di dunia saat ini, menambah keanekaragaman watak dari individu yang menjadi warga dari suatu kebudayaan

lanj. metode-metode dalam penelitian antropologi psikologi 3. Dalam rangka suatu masyarakat terdapat beberapa jenis adat-istiadat pengasuhan anak dan beberapa jenis proses enkulturasi dan sosialisasi berdasarkan sub kebudayaan, golongan sosial, golongan agama dll, maka suatu masyarakat dapat memunculkan kepribadian umum. 4. Hasil tes proyeksi harus dicocokkan dengan data yang diperoleh dari metode-metode etnografi kualitatif yang lain seperti data penagalaman, pengamatan dan wawancara

Tes Proyeksi • Draw A Person (DAP, atau Goodenough Harris-DrawA-Person Test) adalah sebuah alat tes kepribadian proyektif psikologis atau tes kognitif digunakan untuk meng evaluasi anak-anak dan remaja untuk berbagai tujuan.

lanj.tes proyeksi (DAP) • Dikembangkan oleh Florence Goodenough tahun 1926 • Tes ini pertama kali dikenal sebagai tes Draw-A ManGoodenough • Uji administrasi melibatkan administrator, meminta anak-anak untuk melengkapi tiga gambar individu pada potongan kertas terpisah. Anak-anak diminta untuk menggambar seorang pria, seorang wanita, dan diri mereka sendiri • Tidak ada instruksi lebih lanjut diberikan dan anak bebas untuk membuat gambar di mana cara dia mau

lanj.tes proyeksi (DAP) • Tidak ada benar atau salah jenis gambar, meskipun si anak harus membuat gambar dari seluruh orang setiap kali - yaitu kepala berdiri, bukan hanya wajah • Tidak memiliki batas waktu, sekitar 10 atau 15 menit untuk menyelesai kan semua tiga gambar • Tes ini sepenuhnya non-invasif dan non-mengancam untuk anak yang merupakan bagian dari daya tariknya.

lanj.tes proyeksi (HTP)

• House Tree Person (HTP) - Salah satu tes grafis yang berguna untuk melengkapi tes grafis yang lain, yaitu mengetahui hubungan keluarga - Tes HTP umumnya memiliki tujuan untuk mengukur keseluruhan pribadi - Waktu yang dipergunakan dalam tes Psikologi normalnya 10 menit

lanj.tes proyeksi (HTP)

- Beberapa alasan digunakannya tes HTP, yaitu : 1. Ketiga objek tersebut paling dikenal oleh orang 2. Hampir semua orang tak menentang diminta menggambar 3. Dibandingkan dengan objek lain, objek yang lebih dapat menstimulir verbalisasi yang sifatya jujur dan bebas. - Instruksi yang digunakan dalam Tes Psikologi HTP Gambarlah Rumah, Pohon dan Orang pada kertas yang tersedia Ada dua cara: 1. Diminta untuk menggambar dalam satu kertas 2. Masing-masing di gambar dalam kertas tersendiri

lanj.tes proyeksi • Wartegg Test - Tes ini terdiri atas 8 kotak yang berisi bentuk tertentu seperti titik, garis kurva, 3 garis sejajar, kotak, dua garis saling memotong, dua garis terpisah, tujuh buah titik tersusun melengkung dan garis melengkung. - Diminta menggambar kemudian menuliskan urutan gambar yang telah dibuat, lalu menuliskan nomor gambar mana paling disukai, tidak disukai, sulit dan mudah.

lanj.tes proyeksi (Baum) • Tes Baum (baum artinya pohon) • Contoh 1 Orang yang menggambar pohon kecil dan di pojok kertas termasuk tipe tak percaya diri. Pohon kering menggambarkan semangat yang melemah dan tiadanya akar menunjukkan perasaan yang tidak tenang.

lanj.tes proyeksi (Baum) • Contoh 2 Berlawanan dengan contoh 1, orang yang menggambar pohon besar dan rimbun termasuk tipe yang penuh percaya diri dan puas akan dirinya. Besaran batangnya dan pohon yang kokoh menunjukkan rasa egois yang kuat. • Contoh 3 Bila gambar dahan yang menunjukkan hubungan dengan orang lain atau akar yang menunjukkan kondisi psikologis, tajam seperti menusuk, penggambarnya termasuk tipe agresif dan kurang ramah.

lanj.tes proyeksi (Baum) • Contoh 4 Orang yang menggambarkan daunnya satu persatu dengan baik adalah orang yang trendi dan peduli pada penampilan nya. Dahan yang menghadap ke atas me nunjukkan bahwa dia tipe terbuka dan dahan bagian tengahnya yang men julang lurus ke atas menunjuk kan dia idealis.

lanj.tes proyeksi (Baum) • Contoh 5. Buah menggambarkan laba atau hasil. Tipe orang yang optimis, tidak takut gagal, dan berpikir positif tentang pekerjaan, pelajaran, atau percintaan. Saat sedang menyukai lawan jenis pun, banyak yang menggambar buah.

lanj.tes proyeksi (Baum) • Contoh 6 Orang yang menggambar pohon cemara atau pinus adalah orang yang egois. Berlawanan dengan bentuk dedaunan yang tampak lembut yang menggambarkan kebaikan hati pada orang lain, daun yang menusuk meng gambarkan orang yang kurang bisa menjalin hubungan baik dengan orang lain.

lanj.tes proyeksi (Baum) POIN UNTUK MENILAI KARAKTER 1. besar pohon secara keseluruhan = besaran kepercayaan diri si penggambar ● gambar keseluruhan besar : tipe orang yang percaya diri ● gambar keseluruhan kecil : tipe orang yang minder dengan dirinya sendiri 2. batang = besaran semangat ● besar : orang yang aktif dan enerjik ● kecil : orang yang pasif dan lesu 3. akar = kondisi psikologis saat ini ● menancap dengan mantap : keadaan yang tenang dan stabil ● tidak ada tanah atau tidak ada akar : keadaan yang tidak tenang dan stabil 4. dahan = hubungan dengan orang lain (I) ● dahan yang pendek atau tidak ada dahan : tertutup dan tak pandai berhubungan dengan orang lain. ● Dahan yang panjang dan tumbuh memanjang ke atas : terbuka dan berpikiran positif 5. daun, bagian yang hijau = hubungan dengan orang lain (II) ● besar : penuh semangat dan ceria ● kecil : pendiam dan pemalu ● dedaunan yang tampak lembut : penuh toleransi dan baik hati terhadap orang lain ● dedaunan yang tampak menusuk : judes atau pelit pada orang lain

Tes TAT • Thematic Apperception Test (TAT) - Adalah suatu ukuran yang bersifat proycksi yang diharapkan untuk mengevaluasi pola-pola dari seseorang pemikiran, sikap-sikap, kapasitas penelitian, dan respon-respon secara emosional kepada bahanbahan test yang rancu. - Di dalam kasus dari TAT, bahan-bahan yang rancu terdiri atas satu set kartu-kartu bahwa melukiskan manusia menggambarkan di dalam bermacam menentukan dan situasi-situasi. - Pokok materi diminta untuk mengatakan kepada pemeriksa suatu kisah tentang masing-masing kartu bahwa meliputi yang berikut unsur-unsur: peristiwa menunjukkan di dalam gambar;

lanj. tes TAT Budaya, jenis kelamin, dan kelas • Sejumlah besar dari riset belajar bahwa sudah menggunakan TAT sudah menunjukkan bahwa budaya, jenis kelamin, dan kelas harus diperhitungkan ketika menentukan apakah suatu respon yang spesifik ke(pada suatu kartu kisah adalah "tidak biasa" pada hakekatnya, atau apakah mungkin saja suatu respon yang normal dari seseorang di dalam kelompok tertentu.

lanj. tes TAT • Sebagai contoh, kartu memberi label 6GF menunjukkan seorang wanita yang lebih muda yang didudukkan memutar terhadap sedikit banyak(nya) manusia yang lebih tua yang sedang mendukung nya dan merokok suatu pipa. Kebanyakan hal-hal [jantan/pria] tidak bereaksi terhadap gambar ini seperti(ketika menyiratkan keagresifan, tetapi kebanyakan hal-hal wanita menganggap nya sebagai suatu gambar sangat agresif, dengan nada tambahan yang tidak enak dari yang mengganggu dan bahaya. • Banyak peneliti mempertimbangkan; menganggap perbedaan jenis kelamin di dalam respon-respon pada kartu sebagai suatu cerminan/pemantulan ini ketidak seimbangan yang umum dalam kuasa antara para lakilaki dan perempuan di dalam masyarakat yang lebih besar.

Tes Rorschach • Tes Rorschach diciptakan oleh Hermann Rorschach tahun 1921. • Penggunaan interpretasi "desain ambigu" untuk menilai kepribadian individu.

Tes Inteligensi (WISC) • Wechsler Intelligence Scale for Children (WISC) • Wechler (1949) menciptakan skala intelegensi pada anak-anak yang di kembangkan berdasarkan skala W-B (Wechsler-Bellevue Intelligence Scale) dan di namakan WISC (Wechsler Intelligence Scale for Children). • Pada tahun 1974 di revisi menjadi WISC-R (huruf R singkatan dari revised). Tes ini dipakai untuk mengukur intelegensi anak-anak usia 6 sampai 16 tahun. WISC-R terdiri dari 12 sub tes yang dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu skala verbal dan skala performan.

lanj. tes inteligensi (WISC) SKALA VERBAL • Information (Informasi) • Comprehension (Pemahaman) • Arithmetic (Hitungan) • Similarities (Kesamaan) • Vocabulary (Kosakata) • Digit span (Rentang angka)

lanj. tes inteligensi (WISC) SKALA PERFORMANSI • Picture Completion (Kelengkapan gambar) • Picture Arrangement (Susunan gambar) • Block Design (Rancangan balok) • Object Assembly (Perakitan Objek) • Coding (Sandi) • Mazes (Taman sesat) • Penilaian berdasarkan skor. Pemberian skor pada sub tes WISC-R berdasarkan benarnya jawaban dan lamanya waktu dalam menjawab. Skor tersebut diter jemahkan dalam angka standar melalui tabel norma, sehingga diperoleh angka IQ deviasi untuk skala verbal, angka IQ deviasi untuk skala performansi dan angka IQ deviasi untuk skala keseluruhan.

lanj. tes inteligensi (WISC) Berdasarkan skala, intelegensi dapat digolongkan sebagai berikut: • < 65 mental defective (keterbelakangan mental) • 66-79borderline (lambat belajar) • 80-90dull normal (lambat belajar) • 91-110 average (rata-rata) • 111-119bright normal (di atas rata-rata) • 120-127superior (superior) • > 128very superior (sangat superior)

Tes EPPS • Edwards Personal Preference Schedule (EPPS) • Tes ini terdiri atas pilihan-pilhan jawaban yang paling mencerminkan diri anda. Tes ini dipergunakan untuk mengetahui seberapa besar motivasi, kebutuhan dan motif seseorang. Contoh: - A. Saya suka memuji orang yang saya kagumi - B. Saya ingin merasa bebas untuk melakukan apa saja yang saya kehendaki Hasil : - A. Saya merasa bahwa dalam banyak hal saya kalah dibandingkan orang lain - B. Saya suka mengelakkan tanggung jawab dan kewajiban-kewajiban

Kuesioner • KUESIONER • Berikut adalah model kuesioner dari contoh operasi variabel. • Bagian I Pernyataan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitasresponden. Berilah tanda cek pada kotak yang sesuai dengan pilihan Anda. Nama : ................................................................. (boleh tidak diisi) Alamat : ................................................................. (boleh tidak diisi) Usia saat ini : ...... Tahun Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan Status tingkat pendidikan : a. SD b. SMP c. SMU d. Sarjana e. Lainnya (................................)

Kuesioner Pekerjaan Anda saat ini: a. Pelajar/mahasiswa b. Pegawai Swasta c. Pegawai Negeri d. Wiraswasta e. Lainnya (………) Pendapatan/uang saku Anda per bulan: a. < Rp. 150.000 b. Rp. 150.000 – Rp. 500.000 c. Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000 d. Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 e. > Rp. 2.000.000

Kuesioner • Bagian II Pernyataan pada poin II (pernyataan yang berkaitan dengan faktor internal merupakan tolok ukur pengaruh variabel faktor internal terhadap keputusan pembelian shampo Sunsilk. Oleh karena itu Saudara/Saudari dimohon untuk memberikan tanda cek ( )pada salah satu kolom jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda). Contoh: Sangat setuju, Sangat tidak setuju, Setuju, Netral, Tidak setuju Pernyataan Untuk Variabel Motivasi (X)1 Saya membeli shampo Sunsilk karena adanya dorongan kebutuhan untuk merawat rambut

Kuesioner Pernyataan Untuk Variabel Persepsi (X)2 Saya membeli shampo Sunsilk karena manfaat shampo sesuai kebutuhan. Saya membeli shampo Sunsilk karena keamanan bahan pembuat shampo. Saya membeli shampo Sunsilk karenavariasi kemasan shampo (bahan pilihan kemasan). Saya membeli shampo Sunsilk karena merek shampo terkenal Pernyataan Untuk Variabel Pembelajaran (X)3 Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari media iklan. Saya membeli shampo Sunsilk karena pengalaman dari diri sendiri (pernah memakai shampo Sunsilk) Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari keluarga Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari teman Saya membeli shampo Sunsilk karena informasi dari penjual toko

Kuesioner Pernyataan Untuk Variabel Kepribadian (X)4 Saya membeli shampo Sunsilk karena yakin terhadap manfaat shampo Sunsilk Saya membeli shampo Sunsilk karena merasa pentingnya shampo Sunsilk untuk pergaulan Pernyataan Untuk Variabel Sikap (X)5 Saya membeli shampo Sunsilk karena kepuasan dalam pemakaian Saya membeli shampo Sunsilk karena sesuainya harga shampo Sunsilk Saya membeli shampo Sunsilk karena mudahnya mendapatkan shampo ditoko manapun

Kuesioner Pernyataan Untuk Variabel Keputusan Pembelian (Y) Saya membeli shampo Sunsilk karena ingin mencoba Saya membeli shampo Sunsilk karena popularitas merek shampo Saya akan mengulangi membeli shampo Sunsilk http:skripsistikes.wordpress.com

Tes SSCT • •



SSCT (Sacks Sentence Completion Test ) Dibuat oleh Joseph M, Sacks dan beberapa psikolog lainnya dari New York Veterans Administration Mental Hygiene Service. Berbentuk kalimat-kalimat tidak sempurna yang harus dilengkapi oleh testee sehingga menjadi kalimat yang utuh (teknik proyektif: completion task).

lanj. tes SSCT • Asumsi dasar : Kalimat-kalimat tidak sempurna (incomplete sentences) dapat merangsang seseorang untuk memproyeksikan keadaan/isi psikisnya sesuai dengan rangsang yang terdapat/berkaitan dengan isi kalimat tersebut. • SSCT dapat digunakan sebagai bahan awal untuk suatu wawancara eksploratif lebih dalam, karena jika waktunya cukup kita bisa menanyakan per item. Dapat dilakukan secara individual/kelompok, dan berkisar antar 20-40 menit. Jawaban merupakn jawaban spontan.

Tes Army Alpha

• Army Alpha Intelegence Test • Tes ini terdiri atas 12 soal yang berisi kombinasi deretan angka dan deretan bentuk. Soal satu soal kadang terkait dengan soal sebelumya. Yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan daya tangkap dalam menerima dan melaksana kan instruksi dengan cepat dan tepat.

lanj. tes Army Alpha Contoh: • Narator akan mendiktekan soal sebagai berikut : “Coretlah angka ganjil dalam kotak dan coretlah angka genap yang berhuruf dalam lingkaran, kerjakan!” dan pada lembar jawaban akan diberikan gambar sebagai berikut:

Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi 2. Metode Riwayat Hidup atau Biografi

Individual life history/human document (sosiologi)/personal document (ilmu psikologi) Data yang berisi keterangan apa yang pernah dialami individu tertentu sebagai warga dari suatu masyarakat yang dijadikan objek penelitian. Tujuannya untuk mencapai suatu pengertian tentang suatu masyarakat, kebudayaan dan tipe kepribadian suatu bangsa atau suku bangsa melalui pandangan mata individu yang merupakan warga dalam masyarakat.

Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi 1. 2. 3. 4.

Koentjaraningrat menyebutkan mengenai manfaat metode analisis riwayat hidup untuk penelitian antropologi psikologi, antara lain : Memperoleh pandangan dari dalam mengenai gejala-gejala sosial dalam suatu masyarakat melalui pandangan dari warga sebagai partisipan. Untuk memperoleh pengertian mengenai masalah individu warga masyarakat yang suka berperilaku menyimpang. Memperoleh pengertian mendalam tentang hal-hal psikologis yang tidak mudah diamati dari luar atau dengan metode wawancara berdasarkan pernyataan langsung. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendalam mengenai rincian dari hal yang tidak mudah akan diceritakan orang dengan metode wawancara berdasarkan pertanyaan langsung.

Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi 3. Metode Pencatatan dan Analisis Mimpi Isi impian (dream content) menurut Psikoanalisa adalah gambaran, kesan dan ide yang ditampilkan dalam impian. Isi impian dibagi menjadi dua : 1) isi manifestasinya Isi mimpi tersebut terjadi benar pada sipemimpi 2) isi laten Isi mimpi yang harus ditafsirkan lewat teknik penafsiran mimpi

Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi Psikonalisa Penafsiran mimpi adalah proses pemberian makna pada impian. Cara yang digunakan adalah menyuruh pasien melakukan asosiasi bebas mengenai mimpinya. Beberapa simbol mimpi dianggap universal sehingga dapat ditafsirkan dengan mudah. Contoh : objek menusuk hati => merupakan lambang phalic

Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi John J. Honigman mengemukakan pentingnya pengumpulan analisis mimpi : 1. Adanya asumsi bahwa mimpi-mimpi menggambarkan perilaku standar dari suatu masyarakat. 2. Mimpi mengungkapkan gagasan, perasaan, dan keadaan motivasional yang sulit diungkapkan secara verbal karena mimpi adalah ketidaksadaran manusia.

Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi 4. Metode Pengumpulan dan Analisis Folklor Ember dan ember mendefinisikan Folklor : Semua adat dan pengetahuan seperti mitos, cerita hikayat atau dongeng, takhayul, tebaktebakan dan permainan yang hidup dalam masyarakat suatu kebudayaan tertentu. Folklor bersifat lisan dan tulisan.

Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi Bentuk-bentuk folklor dapat dijadikan sebagai alat analisis data kelakuan kolektif masyarakat. Bentuk-bentuk folklor memiliki empat fungsi: 1. Sebagai sistem proyeksi Contohnya adalah dongeng “Bawang Putih dan Bawang Merah”, “Joko Kendil” yang sesungguhnya merupakan angan-angan terpendam para remaja dari kalangan jelata untuk dapat hidup senang melalui pernikahan dengan keluarga bangsawan.

Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi 2. Sebagai alat pengesahan budaya Seperti adat kebiasaan. Contoh : dongeng “Cecak yang menghianati Nabi Muhammad SAW” Seekor cecak berwarna kelabu menyindir musuh Nabi Muhammad dengan perkataan dalam bahwa Jawa “Cek, cek, cek, Matamu picek”

Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi 3. Sebagai alat pedagogis Contoh : peribahasa dari Minagkabau “ Sehari selembar benang, lamo-lamo menjadi selembar kain”. Peribahasa yang mengandung pesan pada anakanak agar mereka pandai membagi waktu dalam pekerjaan, mencicil dalam mempelajari ilmu, mengumpulkan kekayaan. Tidak ada pekerjaan yang berat, apabila dilakukan sedikit demi sedikit.

Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi 4.Sebagai alat pemaksa berlakunya norma masyarakat dan pengendalian masyarakat Contoh : peribahasa Indonesia “Seperti pagar makan tanaman” digunakan untuk menyindir oknum alat negara yang sering memeras rakyat yang seharusnya ia lindungi.

Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi 5. Metode Survei Lintas Budaya Survei lintas budaya berhubungan erat dengan kajiankajian korelasional. Penelitian ini menggunakan data-data sekunder dari Human Relation Area Files (HRAF). HRAF adalah sebuah sistem kartu. HRAF mengandung data-data etnografi dari beberapa ratus masyarakat dan kebudayaan yang berbeda. Sistem kartu disusun sedemikian baik, sehingga seseorang dapat dengan mudah mencari data yang diinginkan setelah memplajari kodenya.

Lanj. Metode-Metode Dalam Penelitian Antropologi Psikologi H. E. Rivers membahas mengenai sampel dalam penelitian lintas budaya : 1. Penelitian dengan sampel yang terdiri dari kebudayaan-kebudayaan yang terletak dalam satu atau beberapa kebudayaan 2. Penelitian dengan sampel yang terdiri dari kebudayaan-kebudayaan yang tersebar secara acak di seluruh dunia 3. Penelitian dengan sampel yang terdiri dari kebudayaan-kebudayaan yang tersebar secara acak dalam satu benua 4. Penelitian dengan sampel yang terdiri dari kebudayaan-kebudayaan yang dipilih dari semua daerah kebudayaan di seluruh dunia

D. Beberapa Penelitian Antropologi Psikologi 1.

Peran Jenis Adalah tingkat perilaku, sikap-sikap atau peranan-peranan sosial yang oleh masyarakat atau kebudayaan tertentu dianggap cocok untuk jenis kelamin tertentu dan tidak cocok untuk jenis kelamin lainnya. Margareth Mead melihat mengenai konsep peran jenis. Konsep peran jenis tidak berlaku universal. Kebudayaan Arapesh => tidak ada perbedaan secara psikologis antara pria dan wanita; kedua jenis kelamin ini umumnya memiliki kepribadian yang halus, lembut dan pasif seperti yang diharapkan seorang wanita didalam kebudayaan Eropa Amerika.

Lanj. Beberapa Penelitian Antropologi Psikologi Kebudayaan Mundugumor => Baik pria maupun wanita pada kebudayaan ini memiliki kepribadian yang keras, kasar, aktif dan agresi. Kebudayaan Tchambuli => Ada perbedaan yang mencolok antara pria dan wanita secara psikologis. Pria (feminim), wanita (maskulin). Wanita mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berat dan mendominasi kegiatan produksi ekonomi, berkebun, serta mencari sagu. Pria bekerja sebagai tukang atau seniman, mencari ikan atau berburu.

Lanj. Beberapa Penelitian Antropologi Psikologi 2. Oedipus Complex Merupakan teori yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Oedipus Complex adalah hasrat seorang anak laki-laki untuk memiliki secara seksual ibunya serta merasa iri terhadap bapaknya.

Lanj. Beberapa Penelitian Antropologi Psikologi 3. Motif berprestasi Tokohnya adalah David McClelland. Motif berprestasi diartikan sebagai suatu keinginan berprestasi secara jitu dalam bidang apapun, memahat, menjual polis asuransi, pertanian, bukan semata-mata untuk memperoleh uang, pengakuan sosial, akan tetapi terdorong oleh keinginan untuk memperoleh kepuasan karena keberhasilan sendiri.

Lanj. Beberapa Penelitian Antropologi Psikologi David McClelland menetapkan beberapa kriteria manusia yang memiliki N-Ach tinggi atau haus akan karya unggul : 1. Mereka tertarik oleh kecemerlangan karya for its own sake (demi kesenangan diri) dan bukan karena ganjaran yang didapatkannya, baik berupa uang, prestise ataupun kekuasaan. 2. Manusia yang cenderung pada pencapaian yang sukses daripada menghindari kegagalan 3. Tertarik oleh tindakan alternatif yang secara realistis memiliki peluang keberhasilan yang besar 4. Memiliki ketajaman dalam memilah situasi