(a) Gelombang Tali ► ►
Gelombang transversal yang memerlukan medium (tali) untuk menjalar Dengan analisis gaya didapatkan persamaan diferensial tali
∂2 y ∂x 2 ►
T ∂t 2
Sehingga Laju gelombang tali
v= ►
=
µ ∂2 y
F
m dimana µ = dan F = T = tegangan tali L µ
Laju bergantung pada sifat dari medium yang dilewati gangguan
Energi dan daya yang ditransmisikan oleh gelombang tali harmonik ►
Energi total massa yang berosilasi adalah ½kA2 dengan k=mω2 sehingga untuk segmen tali bermassa ∆m=µ ∆x 1 1 2 2 ∆E = ( ∆m )ω A = µω 2 A 2 ∆x 2 2 1 ∆E = µω 2 A2 v∆t karena ∆x = v∆t 2
dE 1 P= = µω 2 A 2 v dt 2
2
P = v px
Daya yang ditransmisikan oleh gelombang tali harmonik
1 µω 2 A2 px = 2 v
Rapat momentum gelombang tali
Refleksi dan Refraksi ►
Bila suatu gelombang datang pada suatu permukaan batas yang memisahkan dua daerah dengan laju gelombang yang berbeda, maka sebagian gelombang akan dipantulkan (refleksi) dan sebagian lain akan ditransmisikan
►
Berkas yang terpantul membentuk sudut dengan garis normal permukaan yang besarnya sama dengan sudut berkas datang → berlaku untuk semua gelombang
►
Berkas yang ditransmisikan akan dibelokkan mendekat atau menjauh dari garis normal-bergantung pada apakah laju gelombang pada medium kedua lebih kecil atau lebih besar daripada laju gelomnag dalam medium datang.Pembelokan berkas yang ditransmisikan disebut refraksi (pembiasan) → berlaku untuk semua gelombang
Refleksi Gelombang Tali – Ujung Terikat ► Ketika
gelombang berjalan mencapai ujung, beberapa atau semua gelombang dipantulkan
► Ketika
gelombang dipantulkan dari ujung terikat, pulsa gelombang akan dibalikkan (ada pembalikan fase)
Animasi 11.16
Refleksi Gelombang Tali – Ujung Bebas ► Ketika
gelombang berjalan mencapai ujung, beberapa atau semua pulsa gelombang dipantulkan
► Ketika
gelombang dipantulkan dari ujung bebas, pulsa gelombang tidak dibalikkan (tidak ada pembalikan fase) Animasi 11.17
Superposisi Gelombang ► Dua
gelombang yang berjalan dapat bertemu dan saling melewati satu sama lain tanpa menjadi rusak atau berubah ► Gelombang memenuhi Prinsip Superposisi Jika dua gelombang atau lebih yang merambat bergerak melewati medium, gelombang yang dihasilkan adalah penjumlahan masing-masing perpindahan dari tiap gelombang pada setiap titik Sebenarnya hanya berlaku untuk gelombang dengan amplitudo yang kecil Animasi 11.18
Interferensi Interferensi = Superposisi gelombang harmonik Tinjau: Dua gelombang harmonik dengan frekuensi, panjang gelombang dan amplitudo yang sama (A) dan sama-sama bergerak ke kanan berbeda fase. Pilih saat t = 0 Interferensi bergantung pada beda fase gelombang (ϕ)
ψ = Asin(kx + ϕ )
Simpangan
Jika beda fase:
ψ = Asin kx
1
0.5
x 2
4
6
8
10
12
ϕ = 0,2π,4π,….2πn (sefase), beda lintasan = nλ → Interferensi konstruktif → Agelgabang = 2A ϕ = π, 3π, 5π …(2n-1),
-0.5
-1
beda lintasan = (n + ½)λ → ϕ
Interferensi destruktif → Agel gabang = 0 Sembarang ϕ → Agel gab=2A cos ϕ/2
Interferensi Konstruktif ► Dua
gelombang, a dan b, mempunyai frekuensi, panjang gelombang, amplitudo yang sama dan berada dalam satu fase (ϕ=0) ► Gabungan gelombang (c) memiliki amplitudo dua kali amplitudo semula
Interferensi Destruktif ► Dua
gelombang, a and b, mempunyai frekuensi,panjang gelombang dan amplitudo yang sama, beda fase ϕ= 180o
► Ketika
bergabung, bentuk gelombangnya hilang Animasi 11.19
Gelombang Berdiri ►
► ►
Bila gelombang terbatas pada ruang, ketika gelombang menjalar akan ada pantulan gelombang pada kedua ujungnya,shg akan menciptakan gelombang berjalan dalam dua arah Gelombang dan pantulannya berinterferensi sesuai dengan prinsip superposisi Dengan frekuensi yang tepat, gelombang akan terlihat seperti berdiri Gelombang ini disebut gelombang berdiri/gelombang
stasioner Frekuensi-frekuensi yang menghasilkan pola-pola tersebut disebut frekuensi resonansi
Sifat-sifat gelombang berdiri ► Simpul
: titik-titik yang selalu diam.
Simpul terjadi ketika dua buah gelombang berjalan memiliki besar perpindahan yang sama, tetapi perpindahannya dalam arah yang berlawanan Perpindahan neto adalah nol pada setiap titik Jarak antara dua simpul adalah ½λ
► Perut
: titik-titik yang dapat mencapai simpangan maksimum Perut terjadi ketika gelombang berdiri bergetar dengan amplitudo maksimum
Gelombang Berdiri pada Tali (terikat pada kedua ujung) ► Frekuensi
getaran terendah dinamakan frekuensi
fundamental / frekuensi nada dasar (f1). L=n
λn 2
,
n = 1, 2,3...
Syarat gelombang berdiri untuk kedua ujung terikat
nv n F ƒ n = n ƒ1 = = 2L 2L µ Fig 14.18, p. 443 Slide 25
Frekuensi resonansi, kedua ujung terikat
Gelombang Berdiri pada Tali (terikat pada satu ujung dan bebas pada ujung lain ) L=n
λn 4
,
gelombang berdiri n = 1,3,5... Syarat untuk kedua ujung terikat
nv n ƒ n = n ƒ1 = = 4L 4L
Animasi 11.20
Animasi 11.21
F
µ
n = 1,3,5... Frekuensi resonansi, kedua ujung terikat
PR Gelombang Tali Buku Tipler Jilid I Hal 502-504 no. 45, 48, 56, 62 & 64
Gelombang bunyi ► Gelombang
longitudinal yang memerlukan medium dalam perambatannya (zat padat, cair dan gas)
► Sumber
bunyi: garputala, audio generator, dll
Garpu Tala sebagai penghasil Bunyi ►
Garpu tala akan menghasilkan sebuah nada yang murni
►
Ketika garpu bergetar, getarannya akan menggangu udara disekitarnya
►
Ketika garpu di tarik ke kanan, akan memaksa molekul udara disekitarnya saling berdekatan
►
Hal ini menghasilkan daerah dengan kerapatan yang tinggi pada udara Daerah ini adalah mampatan
(commpression)
Penggunaan Garpu Tala (lanjutan) ► Ketika
garpu di tekan ke kiri (saling berdekatan), molekulmolekul udara di sebelah kanan garpu akan saling merenggang
► Menghasilkan
daerah dengan kerapatan yang rendah Daerah ini disebut regangan
(rarefaction)
Penggunaan Garpu Tala (lanjutan)
►
Ketika garpu tala terus bergetar, serangkaian mampatan (compression) dan regangan (rarefaction) menjalar dari garpu
►
Kurva sinusoidal dapat digunakan untuk menggambarkan gelombang longitudinal Puncak sesuai dengan mampatan dan lembah sesuai dengan regangan
Laju gelombang bunyi Laju gelombang bunyi B v = Udara/air dengan B= modulus limbak, ρ ρ = rapat massa medium Batang padat dan panjang dengan Y = modulus young
v=
Y
ρ xv2∂ =
B t∂
2
Gas dengan T= temperatur mutlak dalam kelvin, R=8,314 J/mol, K=konstanta gas universal dan M=massa molar gas/massa 1 mol gas dan γRT v= γ=konstanta yang bergantung jenis gas M (untuk udara M=29.10-3 kg/mol dan γ=1.4)
Laju Gelombang Bunyi di Udara m T v = (331 ) s 273 K ► 331
m/s adalah laju gelombang bunyi pada 0° C ► T adalah suhu mutlak (T = tc + 273) K
Energi Gelombang Bunyi ►
Energi gelombang bunyi di udara adalah energi osilasi molekul udara yang bervibrasi dengan gerak harmonik sederhana sepanjang arah penjalaran gelombang. Analogi dengan energi gelombang pada tali (1D) tetapi untuk bunyi penjalaran 3D ∆m=ρ ∆V
1 2 2 1 ∆E = (∆m)ω A = µω2A2∆x 2 2 1 2 2 ∆E = µω Av∆t 2 Perubahan energi pada tali (1D)
1 1 ∆E = ( ∆m)ω 2 so 2 = ρω 2 so 2 ∆V 2 2 1 ∆E = ρω 2 so 2 Av∆t karena ∆V = Av∆t 2 Perubahan energi gelombang bunyi menjalar ke semua arah (3D) dengan so adalah amplitudo gelombang bunyi
Daya dan Intensitas bunyi ►
Jika sumber titik memencarkan gelombang secara seragam ke semua arah, energi pada jarak r dari sumber akan terdistribusi secara seragam pada kulit bola berjari-jari r dan luas 4πr2. Jika P adalah daya yang dipancarkan sumber yaitu energi per satuan waktu maka
∆E 1 P= = ρω 2 so 2 Av ∆t 2 ►
Dan intensitas (= daya per satuan luas yang datang tegak lurus terhadap arah penjalaran)
1 P 2 2 I= = ρω so v 2 4π r 2
Intensitas dari Sumber Titik ► Intensitas
berubah sebagai 1/r2, ini adalah
hubungan inverse square ► Daya
rata-rata yang melalui permukaan bola (sumber sebagai pusatnya) adalah sama ► Untuk membandingkan intensitas dari dua tempat, hubungan inverse square dapat digunakan
I1 r22 = 2 I 2 r1
Tingkat intensitas Gelombang Bunyi ► Kenyaringan
suara pada telinga manusia adalah logaritmik ► β adalah tingkat intensitas atau tingkat desibel dari bunyi I β = 10 log Io ► Io
adalah ambang pendengaran ► Ambang
pendengaran adalah 0 dB ► Ambang rasa sakit adalah 120 dB ► Pesawat jet sekitar 150 dB
Jenis Intensitas Gelombang Bunyi ► Ambang
Pendengaran Bunyi terendah yang bisa didengar manusia Sekitar 1 x 10-12 W/m2
► Ambang
Rasa Sakit Bunyi terkeras yang masih bisa di toleransi manusia Sekitar 1 W/m2
► Telinga
adalah detektor yang sensitif teradap gelombang bunyi
Kategori Gelombang Bunyi ► Gelombang
yang dapat didengar (audible)
Dalam jangkauan pendengaran telinga manusia Normalnya antara 20 Hz sampai 20.000 Hz ► Gelombang
Infrasonik
Frekuensinya di bawah 20 Hz ► Gelombang
Ultrasonik
Frekuensinya di atas 20.000 Hz
Aplikasi dari Gelombang Ultrasonik ► Dapat
digunakan untuk menghasilkan gambar dari benda yang kecil
► Secara
lebih luas digunakan sebagai alat diagnosa dan pengobatan di bidang medis Ultrasonik flow meter untuk mengukur aliran darah Dapat menggunakan alat piezoelectrik yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi mekanik ►Kebalikannya: mekanik ke listrik Ultrasound untuk mengamati bayi di dalam kandungan Cavitron Ultrasonic Surgical Aspirator (CUSA) digunakan dalam proses pembedahan untuk mengangkat tumor otak
Efek Doppler ► Efek
Doppler muncul ketika terdapat gerak relatif antara sumber gelombang dan pengamat Ketika sumber dan pengamat saling mendekat, pengamat mendengar frekuensi yang lebih tinggi daripada frekuensi sumber Ketika sumber dan pengamat saling menjauh, pengamat mendengar frekueni yang lebih rendah daripada frekuensi sumber
► Meskipun
Efek Doppler biasanya terjadi pada gelombang bunyi, fenomena tersebut terjadi juga pada gelombang yang lain
Efek Doppler ► Secara
umum frekuensi yang terdengar:
v + vo ƒ' = ƒ v − vs ► f=frekuensi sumber, v=laju gelombang bunyi, vo = laju sumber bunyi dan vs = laju pengamat ► vo dan vs positif jika bergerak saling mendekat Frekuensi yang terdengar lebih tinggi ► vo
dan vs negatif jika bergerak saling menjauh
Frekuensi yang terdengar lebih rendah Animasi 11.14
Animasi 11.15
Difraksi ►
Difraksi : pembelokan gelombang di sekitar suatu penghalang atau pinggir celah Suatu gelombang melewati suatu celah: • Jika lebar celah < λ maka akan terjadi difraksi. Saat difraksi terjadi arah penjalaran dan bentuk gelombang dapat berubah. Jika lebar celah sangat kecil maka di sekitar celah seolah-olah ada sumber titik pada celah tersebut sehingga dapat menjadi sumber gelombang baru • Jika lebar celah atau perintang > λ dekat tepi lubang, muka gelombang akan terdistorsi dan gelombang tampak sedikit membelok. Namun sebagian muka gelombang tidak terpengaruh • Jika lebar celah atau perintang >> λ, difraksi/pembelokan muka gelombang tidak akan teramati dan gelombang menjalar dengan garis atau berkas lurus
(c) Superposisi -Interferensi -Gelombang
berdiri (1) Gelombang berdiri pada tali (2) Gelombang berdiri kolom udara (bunyi) -Layangan -Polarisasi
Superposisi ► Bagaimana
dengan superposisi dua gelombang yang: Berbeda amplitudo? Berbeda frekuensi? Berbeda panjang gelombang? Berbeda laju gelombang?
Interferensi Tinjau: Dua gelombang harmonik dengan frekuensi, panjang gelombang dan amplitudo yang sama (A) sefase tetapi sumber gelombang terpisah ► Interferensi bergantung pada beda lintasan ►
ψ = A sin kx
ψ = A sin kx ►
x Beda Lintasan=0
Beda Lintasan=λ
Beda Lintasan=λ/2
Interferensi konstruktif
Interferensi konstruktif
Interferensi destruktif
Interferensi Interferensi Konstruktif terjadi ketika perbedaan lintasan antara dua gelombang adalah nol atau kelipatan bulat ►Beda
lintasan = nλ
Interferensi Destruktif terjadi ketika perbedaan lintasan antara dua gelombang adalah setengah kelipatan bulat ►Beda
lintasan = (n + ½)λ
Gelombang Berdiri pada Kolom Udara ► Jika
salah satu ujung dari kolom udara tertutup, simpul harus ada pada ujung tersebut karena pergerakan udara dibatasi ► Jika ujungnya terbuka, bagian dari udara memiliki kebebasan bergerak dan sebuah perut akan muncul
Pipa dengan Kedua Ujung Terbuka
Resonansi pada Kolom Udara dengan Kedua Ujung Terbuka ► Pada
pipa yang kedua ujungnya terbuka, frekuensi alami dari getaran membentuk sebuah deret yang harmonik yang sama dengan perkalian bulat frekuensi dasar
v ƒn = n , n = 1, 2, 3,K 2L
Pipa yang Tertutup pada Salah Satu Ujung
Resonansi pada Kolom Udara yang Tertutup pada Salah Satu Ujung Ujung tertutup adalah simpul ► Ujung terbuka adalah perut ►
v fn = n , n = 1, 3, 5,K 4L
Layangan ► Interferensi
dua gelombang dengan frekuensi berbeda namun hampir sama (∆f<<) ► Layangan bunyi akan terdengar suatu nada yang mempunyai intensitas yang berubah-ubah secara bergantian antara keras dan lemah ► ∆f = frekuensi layangan ► Telinga manusia hanya dapat mendeteksi layangan dengan frekuensi kurang dari 7 Hz Animasi 11.22
Aplikasi dan fenomena Layangan ► (Layangan
gelombang bunyi) Membandingkan suatu frekuensi tak diketahui dengan frekuensi yang diketahui ► (Layangan gelombang bunyi) Mengukur laju mobil dengan mendeteksi perubahan frekuensi kecil berkas gelombang radar yang terpantul dari mobil yang bergerak ► (Layangan cahaya) Pola moire yang dihasilkan bila dua kumpulan garis paralel dengan jarak sedikit berbeda saling tumpang tindih
Polarisasi ► Superposisi
dua gelombang/lebih yang bidang getarnya saling tegak lurus (misalnya arah y dan arah z)
(
y = Ay cos kx − ωt + ϕ y
)
z = Az cos(kx − ωt + ϕ z )
Polarisasi ► Ambil
saat x=0,
y = Ay cos (ωt − ϕ y ) , z = Az cos (ωt − ϕ z ) ► dengan 2
sedikit trigonometri didapatkan 2
y z y z 2 + − 2 cos (ϕ y − ϕ z ) = sin (ϕ y − ϕ z ) Ay Az Ay Az
PR Gelombang Bunyi Buku Tipler Jilid I Hal 556 no. 79, 80 & 81