ANALISA IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DAN

Download Analisa Implementasi Sistem Informasi dan Perencanaan Strategis. E-Business di RS.X. Flourensia Sapty Rahayu. Program Studi Teknik Informat...

0 downloads 550 Views 492KB Size
Analisa Implementasi Sistem Informasi dan Perencanaan Strategis E-Business di RS.X (Flourensia Sapty Rahayu)

Analisa Implementasi Sistem Informasi dan Perencanaan Strategis E-Business di RS.X Flourensia Sapty Rahayu Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari no 43 FTI-UAJY Yogyakarta 55281 E-mail: [email protected]

Abstract Many Organizations best strategy IS/T to improve business process. They analyze and evaluate the IS/T resource on their organization to know the potention existing system. This paper explain sthe result of research about IS/T implementation at X hospital. The evaluation and analization is about the existing system. First, analizing the existing business process, secondly the existing IS/T, finally doing IS/T strategic planning base on ebusiness solution. Keywords: IS/T, strategic planning, e-business

1. Pendahuluan Berbagai jenis organisasi saat ini telah membutuhkan sistem/teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis mereka. Rumah Sakit termasuk salah satunya. Dalam tulisan ini dilakukan studi kasus pada sebuah Rumah Sakit untuk penyakit khusus di Jakarta. Karena pihak yang bersangkutan keberatan untuk disebut namanya maka untuk selanjutnya akan disebut sebagai Rumah Sakit X (RS. X). Evaluasi dan analisa yang dilakukan adalah terhadap sistem/teknologi informasi yang ada saat ini dan kemudian mengenai perencanaan strategis sistem/teknologi informasi di RS.X berdasarkan kondisi yang ada. Sistem/teknologi informasi yang akan dirancang berupa solusi e-business. Rencana strategis e-business ini dibuat untuk mendapatkan gambaran dan arahan bagi pengembang dan pengelola teknologi informasi di RS.X dalam hal keterkaitan antara sistem yang sudah ada dengan kebutuhan organisasi dan proses kerja serta potensi teknologi yang ada. Selanjutnya akan diuraikan rencana implementasi teknis yang bisa ditempuh. Ruang lingkup kegiatan penyusunan rencana strategis e-business ini adalah: a.

b.

c.

Analisis kondisi saat ini (existing) Pengumpulan data dan identifikasi eksisting bisnis. Pengumpulan data dan identifikasi sistem/teknologi informasi yang sudah ada dan yang relevan dengan rencana pengembangan e-business di RS.X. Analisis kebutuhan Pengumpulan data dan identifikasi kebutuhan-kebutuhan yang relevan dengan pengembangan e-business dari masing-masing unit. Identifikasi kebutuhan teknis yang diperlukan dalam pengembangan e-business. Penyusunan rancangan infrastruktur e-business dan portofolio aplikasi

Pengumpulan data yang dibutuhkan diperoleh melalui interview dengan narasumber (kepala unit PDE) yang ditunjuk pihak manajemen RS.X dan studi terhadap referensi atau dokumen profile company, struktur organisasi perusahaan serta beberapa dokumen standard operating procedure.

219

Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.3 Juli 2007 : 219 - 230

2. Identifikasi Current Business Identifikasi current business ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang kondisi dan permasalahan yang dihadapi oleh bisnis saat ini. Kondisi dan permasalahan bisnis saat ini menjadi batu pijakan untuk perencanaan sistem/teknologi informasi. a.

Strategi Bisnis Dari hasil wawancara dengan pihak manajemen RS.X, kami berusaha menggali beberapa strategi bisnis yang ada tetapi tidak dinyatakan secara implisit dalam organisasi. Di bawah ini adalah beberapa strategi bisnis yang dimiliki RS.X yang dapat menjadi keunggulan kompetitif bagi RS.X: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8)

Menyediakan fasilitas dan pelayanan yang lengkap dan mutakhir dengan standar internasional. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan penelitian dalam bidang pengobatan penyakit khusus. Memberikan kemudahan pembayaran untuk pasien yang kurang mampu. Menyelenggarakan kerjasama dengan pihak akademisi dari universitas terkemuka di Indonesia untuk menghasilkan layanan yang bermutu dan sesuai dengan kaidah ilmiah. Menyelenggarakan kerjasama dengan perusahaan asuransi yang berkaitan dengan asuransi penyakit khusus. Menyelenggarakan kerjasama dengan perhimpunan sosial yang berkaitan dengan penyakit khusus. Menyelenggarakan kerjasama dengan dinas kesehatan untuk penanggulangan penyakit khusus. Menyelenggarakan kerjasama dengan rumah sakit-rumah sakit lain sebagai rumah sakit rujukan dalam penanggulangan penyakit khusus.

Gambar 1 merupakan penggambaran visi pada tiap-tiap kategori/bidang yang tertuang dalam Business Balances Scorecard RS.X dimana masing-masing visi ini mendukung tercapainya visi utama RS.X. Balance Scorecard merupakan alat bantu yang diperkenalkan oleh Kaplan & Norton (1996) yang dapat digunakan untuk menterjemahkan visi dan strategi perusahaan kedalam 4 perspektif yaitu financial, customer, internal business process, dan learn and growth perspective.

220

LEARN & GROWTH

INTERNAL BUSINESS PROCESS

CUSTOMER

FINANCIAL

Analisa Implementasi Sistem Informasi dan Perencanaan Strategis E-Business di RS.X (Flourensia Sapty Rahayu)

Pengaturan biaya operasi

Peningkatan pendapatan & efisiensi

ROI

Peningkatan jumlah pasien

Peningkatan kepuasan pasien

Peningkatan pelayanan yg berkualitas, cepat, ramah & profesional

Peningkatan kompetensi pemasaran

Peningkatan kepercayaan pasien

Otomasi proses bisnis

Peningkatan sikap kerjasama

Manajemen inventori yg baik

Peningkatan kompetensi layanan

Peningkatan kualitas relasi dengan pasien

Penambahan & perbaikan fasilitas sesuai dg standar internasional

Peningkatan pengetahuan & ketrampilan

Gambar 1. Business Balanced Scorecard RS.X b. Situasi Permasalahan Pada Gambar 2. digambarkan Rich Picture dari RS.X yang diklasifikasikan ke dalam komponen struktur, proses, dan kepentingan (concerns). Rich Picture merupakan alat bantu untuk perekaman dan penalaran tentang aspek-aspek konteks kerja seperti stakeholder, kepentingannya dan beberapa struktur yang melandasi konteks kerja, serta bagaimana mereka mempengaruhi desain sistem (Monk & Howard, 1998). Struktur mengacu ke aspek-aspek konteks kerja yang perubahannya lambat, seperti hirarki organisasi, lokalitas geografis, bangunan dan perlengkapan fisik, dan sebagainya. Proses mengarah pada transformasi yang terjadi dalam proses kerja, misal aliran barang, dokumen, atau data. Sedangkan kepentingan menggambarkan secara khusus motivasi individu yang terkait dengan penggunaan sistem dan perspektif para stakeholder. Untuk komponen struktur terdiri dari RS.X, rumah sakit lain, pihak manajemen, pemerintah, masyarakat, pasien, dokter/perawat/staf, industri farmasi, para peneliti/pihak akademis. Komponen proses meliputi pelayanan dan penanganan tindakan medis, kerjasama dengan akademisi, industri farmasi atau asuransi, penyampaian informasi ke masyarakat atau pemerintah dan pihak terkait. Jika dilihat dari beberapa concern yang ada, misalnya yang dimiliki oleh pihak manajemen, dokter, pasien, calon pasien, dan supplier obat, dapat dilihat bahwa beberapa permasalahan/kepentingan mereka dapat ditangani menggunakan TI. Sebagai contoh pihak manajemen berkepentingan dalam usaha meningkatkan kualitas pelayanan sehingga diharapkan keuntungan bagi organisasi bertambah. Usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan ini dapat dibantu dengan adanya TI. Dengan TI pelayanan menjadi semakin mudah, cepat, dan memuaskan semua pihak.

221

Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.3 Juli 2007 : 219 - 230

Manajemen

Prospek karirku? Gaji? Fasilitas? Pemakaian teknologi baru? Persaingan dg rekan kerja? Ketersediaan obat lengkap?

ROI? Peningkatan kualitas pelayanan? Bgm meningkatkan efektivitas & efisiensi?

Dokter

Masyarakat & Pemerintah Peneliti

RS.X

Visi Misi

Supplier obat

Dana penelitian?Fasilitas untuk penelitian? Keuntungan bagiku?

Bgm memantau stok obat di RS? Cara promosi obat? Siapa saja yang harus didekati?

Apakah RS X layak dijadikan rujukan? Keuntungan?

Pasien Perawat

Kualitas pelayanan? Kecepatan pelayan? Dokter yg menangani? Menu makanan? Teknologi yg digunakan? Biaya pengobatan?

RS lain

Prospek karirku? Gaji? Fasilitas? Beban kerja?Persaingan? Sikap dokter?

Staff

Prospek karirku? Gaji? Fasilitas? Beban kerja? Laporan2 dibuat secara manual!

Gambar 2. Rich Picture RS.X c. Value Chain Untuk memetakan aktivitas-aktivitas yang ada di RS.X digunakan alat bantu value chain (Gambar 3.) yang diperkenalkan oleh Michael Porter (Porter, 1985). Aktivitas-aktivitas yang ada di RS.X saling berkaitan dan mendukung untuk mencapai visi dari organisasi yaitu menjadi RS panutan penanggulangan penyakit khusus di Indonesia. Aktivitas-aktivitas yang ada di RS.X dapat digolongkan dalam primary activity dan support activity. Primary Activity meliputi Registrasi pemeriksaan, Pemeriksaan pasien rawat inap/jalan, Pemeriksaan laboratorium, Pembayaran / Billing,Tindakan operasi, Tindakan medis khusus, Rekam Medis, Manajemen Inventori, dan Customer Service. Sedangkan Support Activities meliputi Pemasaran, Gizi, Keuangan, Manajemen sumber daya manusia, Pengelolaan limbah, Farmasi, Pengembangan TI, dan Penelitian & Pendidikan. Semua primary activity saat ini telah didukung dengan aplikasi-aplikasi SI yang dapat membantu dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas tersebut sehingga dapat lebih efektif dan efisien. Sedangkan untuk support activity yang telah didukung dengan aplikasi SI yaitu kegiatan Farmasi, Gizi, dan Billing.

222

Analisa Implementasi Sistem Informasi dan Perencanaan Strategis E-Business di RS.X (Flourensia Sapty Rahayu) Penelitian & Pendidikan Pengembangan TI Farmasi

Regis trasi Pemerik saan

Inven tori

Rekam Medis

Tindakan medis khusus

Tindakan operasi

Pembayaran

Pemerik saan laborato rium

Pemerik saan pasien rawat inap /jalan

SERVICE

Pengelolaan Limbah Manajemen SDM Keuangan Gizi Pemasaran Custo mer Servi ce

Gambar 3. Value Chain RS.X 3. Identifikasi Current IS/T Hasil identifikasi terhadap organisasi/perusahaan meliputi evaluasi portfolio aplikasi yang ada (termasuk yang sedang dikembangkan), evaluasi database, value dari portfolio aplikasi, evaluasi infrastruktur yang telah dibangun, dan evaluasi manajemen teknologi informasi serta kebijakan penggunaan TI. a. Portofolio Aplikasi RS.X sedang membangun dan mengembangkan hospital management system dengan bantuan pihak konsultan, dimana sistem tersebut terdiri dari aplikasi sebagai berikut : 1) Aplikasi Registrasi 2) Aplikasi untuk pendaftaran pasien rawat jalan dan pasien rawat inap. 3) Aplikasi Billing 4) Aplikasi untuk melakukan proses pembayaran dan penagihan. 5) Aplikasi Laboratorium 6) Aplikasi untuk manajemen laboratorium. 7) Aplikasi Reports 8) Aplikasi untuk menghasilkan laporan-laporan (terkait dengan semua aplikasi/data bersumber dari aplikasi lain dan digunakan untuk men-generate laporan yang diperlukan pihak manajemen). 9) Aplikasi Inventori 10) Aplikasi untuk memfasilitasi kegiatan yang berkaitan dengan inventori barang/gudang. 11) Aplikasi Operation 12) Aplikasi untuk memfasilitasi kegiatan yang berkaitan dengan tindakan pembedahan. 13) Aplikasi Medical Records 14) Aplikasi untuk mendata informasi rekam medis pasien. 15) Aplikasi Farmasi 16) Aplikasi untuk memfasilitasi kegiatan farmasi. 17) Aplikasi Kitchen 18) Aplikasi untuk memfasilitasi kegiatan pengaturan menu/gizi pasien. b. Infrastruktur Teknologi Informasi Untuk memenuhi kebutuhan layanan terhadap aplikasi (yang telah ada dan sedang dalam tahap pengembangan), dibangun infrastruktur yang adaptif dengan memperhatikan keseimbangan antara teknologi (hardware, software, dan layanan pihak ketiga yang menjadi 223

Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.3 Juli 2007 : 219 - 230

bagian dari infrastruktur), proses, dan sumberdaya manusia. Hasil evaluasi terhadap RS.X diperoleh data-data sebagai berikut : 1) a)

b) c)

d)

a) b)

c) d) e)

Perangkat Keras Server 1 unit Compaq Proliant ML 530 G2 (Processor Xeon 2,4GHz, HDD 36,4GB SCSI Dual Channel Wide Ultra 3 SCSI Adapter, CDROM, FDD 1,44MB, RAM 1GB, VGA Rage XL PCI 8MB, NIC onboard HP NC 3163 Fast Ethernet, Monitor HP 5500 15”) 1 unit Relion 450e (Processor PIV 3GHz, HDD 80GB 7200RPM, CDROM, FDD 1,44MB, RAM 1GB, Monitor 15”, NIC) 1 unit Compaq Proliant ML 530T G2 (Processor Xeon 3GHz, HDD 36,4GB SCSI Dual Channel Wide Ultra 3 SCSI Adapter, CDROM, FDD 1,44MB, RAM 1GB, VGA Rage XL PCI 8MB, NIC onboard HP NC 3163 Fast Ethernet, Monitor HP S7500 17”) 1 unit PC Server Relion (Processor PIV 3 GHz, HDD 80GB 7200RPM, CDROM, FDD 1,44MB, RAM 1GB pc 266, Monitor 15” CRT, NIC 10/100, VGA 32MB share, casing ATX full tower, keyboard & mouse) Workstation Acer Power ST (Processor P IV 2,5GHz, HDD 40GB, CDROM, FDD 1,44MB, RAM 128MB, VGA onboard SIS 650 8MB, NIC onboard Realtek RTL 8139 PCI Fast Ethernet, Monitor Acer AC501 15”) Acer Power F-1 (Processor P IV 2,6GHz, HDD 40GB, CDROM, FDD 1,44MB, RAM 128MB DDR, VGA share, integrated Ethernet 10/100, Monitor Acer 15”, Casing ATX) Jumlah saat ini sebanyak 109 unit. Peripheral UPS ICA 5000, 4 unit Printer Epson LQ 2180, 9 unit Printer Epson LQ 300+, 1 unit HP LaserJet 1010

a) b)

Networking Cable UTP Cat 5e AMP, Fiber Optic BackBone, Connector RJ45 AMP, 8 unit Switch ATI type FS74i 24 port dan FS709FC 8 port 10 base T / 100 base TX Network topology: Star

2) Perangkat Lunak a) Sistem Operasi: b) Server : Windows Small Business Server 2003 c) Workstation : Windows 2000 Professional d) Programming Application : Visual Basic (upgrade to .NET) e) Database Software : MS SQL Server 2000 (Enterprise Edition) 3) Proses a) Backup b) Proses backup data dilakukan secara otomatis oleh program SQL Server setiap hari pada jam 12 malam. Backup data disimpan dalam Mirror Database Server, selain itu backup data juga dilakukan secara manual oleh unit PDE setiap hari (sore hari) dengan mengcopy data transaksi harian ke CD. c) Otorisasi User

224

Analisa Implementasi Sistem Informasi dan Perencanaan Strategis E-Business di RS.X (Flourensia Sapty Rahayu)

d) e) f) g) h) i) j)

Meliputi pembuatan, penghapusan dan pemberian hak akses pengguna melalui domain controller (Active Directory) dan SQL Server Authentication. Security Untuk keamanan jaringan dilakukan pemasangan firewall, dan antivirus. Scanning virus dilakukan 1 minggu sekali secara otomatis. Network Management Mengatur prioritas lalu lintas jaringan menggunakan QoS Scheduler Microsoft Windows Server. Hardware Management Pemeriksaan hardware secara periodik pada unit-unit dilakukan 1 bulan sekali dan troubleshooting saat ada keluhan yang mendadak dari pengguna.

c. Nilai Portofolio Aplikasi Untuk menentukan tingkat relevansi aplikasi terkait dengan strategi/operasi bisnis maka dari ke-9 aplikasi hasil identifikasi dapat dikelompokkan menggunakan Sullivan matrix yang terdiri dari 4 kategori yaitu strategic, high potential, key operational, dan support (Ward & Peppard, 2002). 1) Aplikasi Strategic 2) Aplikasi yang dibutuhkan dalam menunjang strategi ke depan. 3) Hasil identifikasi : belum ada. 4) Aplikasi High Potential 5) Aplikasi yang mungkin dibutuhkan untuk bersaing di masa mendatang. 6) Hasil identifikasi : belum ada. 7) Aplikasi Key Operational 8) Aplikasi yang saat ini dibutuhkan untuk beroperasi. 9) Hasil identifikasi : Aplikasi Registrasi, Laboratorium, Reports, Farmasi, Operation, dan Medical Records. 10) Aplikasi Support 11) Aplikasi yang penting tapi tidak krusial bagi kompetisi. 12) Hasil identifikasi : Aplikasi Billing, Inventori, dan Kitchen. d. Manajemen Teknologi Informasi Teknologi informasi sebagai suatu organisasi dapat distrukturisasi seperti unit-unit organisasi lainnya dalam suatu perusahaan. Organisasi pada perusahaan juga mencerminkan kekuatan pasar/industri, pola pikir manajemen, dan kecenderungan/arah bisnis. Evaluasi pada RS.X memberikan hasil sebagai berikut : 1) Organisasi Teknologi Informasi 2) RS.X termasuk ke dalam kelas Perusahaan Jawatan dan menerapkan infrastruktur organisasi divisional form dalam hirarkinya. Organisasi TI diwakilkan oleh unit Pengolahan Data Elektronik (PDE) yang bertanggung jawab kepada Sekretariat Rumah Sakit (sekretariat setara dengan level direksi di dalam struktur organisasi). 3) Ukuran Organisasi Teknologi Informasi 4) Unit PDE terdiri dari 7 orang (termasuk kepala unit PDE) dimana 2 orang bertanggung jawab pada bagian hardware, 4 orang bertanggung jawab pada bagian software, dan 1 orang untuk aktivitas gudang/logistik TI. 5) Struktur Organisasi Teknologi Informasi 6) Struktur organisasi TI termasuk ke dalam tipe sentralisasi dimana unit PDE saat ini berperan sebagai service unit. 7) Tipe Manajemen Teknologi Informasi 8) Manajemen TI bersifat formal dan mengikuti protokol perintah dan kontrol.

225

Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.3 Juli 2007 : 219 - 230

9) 10)

Steering Committees / Ad Hoc Committees Belum dibentuk secara formal steering committee untuk organisasi TI karena saat ini TI masih merupakan support (cost center) bagi organisasi.

e. Analisa Portofolio Aplikasi Identifikasi dan evaluasi organisasi TI pada RS.X menunjukan bahwa teknologi informasi yang dibangun dan dikembangkan saat ini berfungsi sebagai penunjang kegiatan perusahaan dan kinerja perusahaan tergantung kepada peranan teknologi informasi namun belum memiliki potensi yang besar dalam memberikan keunggulan kompetitif perusahaan. Dilihat dari skala prioritas sistem informasi perusahaan, sistem manajemen rumah sakit yang dibangun dan sedang dikembangkan ini secara prinsip sangat kritikal bagi perusahaan karena tanpa memiliki sistem tersebut, perusahaan akan sulit untuk dapat mencapai tingkat profitabilitas yang diinginkan (mengacu ke balanced scorecard pada financial perspective). Dampak negatif yang akan timbul jika perusahaan atau organisasi yang bersangkutan tidak memiliki sistem yang baik adalah menurunnya kinerja (company performance) secara umum (misal, layanan lambat, kesalahan pendataan yang dapat berakibat fatal karena menyangkut tindakan medis, dan sebagainya). 4. Perencanaan E-Business Berdasarkan strategi bisnis yang diturunkan dari visi, misi, dan tujuan perusahaan, hasil evaluasi dan identifikasi portfolio aplikasi yang ada saat ini hanya berfokus pada pengurangan biaya dan pemanfaatan maksimal investasi TI (financial perspective dalam business balance scorecard). Pemanfaatan TI dilihat dari dua sudut yaitu fokus atau harapan manajemen akan benefit yang harus diberikan TI, dan penggunaan atau fungsinya sehari-hari untuk memenuhi harapan tersebut. Untuk mengakomodasi ketiga perspektif lainnya dalam business balanced scorecard, diperlukan aplikasi tambahan yang berbasis web dalam bentuk e-business sehingga memungkinkan adanya komunikasi antara perusahaan (RS.X) dengan pasien, supplier, rumah sakit lain (dalam dan luar negeri), dan para stakeholder lainnya (pihak akademis, pemerintah, dan sebagainya). Pengembangan e-business ini dilakukan untuk mendukung tujuan, visi dan misi dari organisasi dengan cara memberikan layanan secara lebih mudah, cepat dan nyaman bagi pihak luar dimanapun mereka berada. Customer Perspective Critical Success Factor (CSF) pada perspektif ini adalah peningkatan jumlah pasien, peningkatan kepercayaan pasien dan peningkatan kualitas relasi dengan pasien. Aplikasi yang diperlukan : Konsultasi elektronik, Pemeriksaan dokter virtual. Internal Business Process Perspective CSF berfokus pada peningkatan pelayanan yang berkualitas, cepat, ramah dan profesional, otomasi proses bisnis, manajemen inventori yang baik, dan penambahan serta perbaikan fasilitas sesuai dengan standar internasional. Aplikasi yang diperlukan : Registrasi Pemeriksaan secara elektronis, Pemesanan kamar rawat inap, Stok obat/Farmasi, Medical Records. Learn and Growth Perspective CSF menekankan pada peningkatan kompetensi pemasaran, peningkatan sikap kerjasama karyawan, kompetensi layanan terhadap pasien, dan peningkatan pengetahuan & ketrampilan. Aplikasi yang diperlukan : Penelitian & Pendidikan. a.

Analisis Kebutuhan Fungsional Di bawah ini merupakan kebutuhan-kebutuhan fungsional yang diturunkan dari visi, misi dan kegiatan yang ada di RS.X:

226

Analisa Implementasi Sistem Informasi dan Perencanaan Strategis E-Business di RS.X (Flourensia Sapty Rahayu)

1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) 12) 13) 14)

Sistem menyediakan fasilitas untuk menampilkan hasil kegiatan penelitian & pengembangan di bidang pengobatan penyakit khusus. Sistem menyediakan fasilitas untuk pengisian form registrasi pemeriksaan untuk pasien rawat jalan dan rawat inap. Sistem mampu menghasilkan tanda bukti registrasi pemeriksaan. Untuk calon pasien rawat inap sistem menyediakan fasilitas untuk melihat ketersediaan kamar rawat inap. Sistem menyediakan fasilitas untuk melakukan pemesanan kamar rawat inap. Sistem menyediakan form untuk konsultasi dengan dokter secara elektronik. Sistem mampu menampilkan jawaban konsultasi dari dokter secara elektronik. Sistem mampu menampilkan data Medical Records pasien. Sistem menyediakan fasilitas agar pasien dapat mengirimkan form gejala-gejala penyakit secara elektronik. Sistem dapat memproses data gejala-gejala penyakit dari pasien. Sistem mampu menampilkan hasil diagnosa penyakit pasien dari gejala-gejala yang dirasakan pasien. Sistem dapat menampilkan stok obat yang ada. Sistem menyediakan form untuk penawaran penjualan obat oleh supplier. Sistem dapat menampilkan form konfirmasi persetujuan atas penawaran yang dilakukan supplier.

b. Rencana Infrastruktur Teknologi Informasi 1) Teknologi Perangkat Keras Menggunakan ssumberdaya yang telah ada. Perangkat Lunak Selain yang disebutkan dibawah ini, mengacu pada Arsitektur Berorientasi Layanan (Service Oriented Architecture): Browser: Internet Explorer 6.0 atau yang kompatibel Business Applications: ASP (Active Server Pages)/HTML-Based Networking Protokol: TCP/IP Topologi: Hybrid (Star & Bus). Intranet: Menggunakan sumber daya yang sudah ada yakni Fiber Optic dengan bandwidth 1001000 Mbps. Internet: Membutuhkan layanan yang dapat online 24 jam sehari dengan bandwidth 64-512 Kbps. 2) Proses a) Otorisasi User: b) Meliputi pembuatan, penghapusan dan pemberian hak akses kepada pengunjung situs (anggota), pasien, staf RS.X, dan supplier obat. c) Security: d) Untuk keamanan jaringan dilakukan pemasangan firewall dan antivirus. e) Network Management: f) Manajemen bandwidth tiap server dilakukan di router.

227

Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.3 Juli 2007 : 219 - 230

g)

Content Management:  Dilakukan pemantauan dan respon atas pertanyaan-pertanyaan dan penawaran penawaran yang diajukan oleh pengguna.  Pengubahan (add, edit, delete) semua isi content.  Training dan pembuatan petunjuk untuk penggunaan aplikasi.  Dilakukan pengaturan alokasi sumber daya manusia sesuai dengan aplikasi yang berkaitan dengan bidangnya. Misalkan untuk fungsi Konsultasi Online dibutuhkan dokter yang siap menjawab pertanyaan-pertanyaan pengunjung.

3) Sumberdaya Manusia a) Administrator sistem: Unit PDE b) Narasumber content: Dokter, Unit Admisi & Rekam Medis, Unit Penelitian dan Pengembangan, Unit Farmasi c. Portofolio Aplikasi E-Business Aplikasi e-business ini terdiri dari modul-modul sebagai berikut (Tabel 1): 1) Modul Penelitian & Publikasi 2) Modul Registrasi Pemeriksaan 3) Modul Pemesanan Kamar Rawat Inap 4) Modul Konsultasi Elektronik 5) Modul Medical Records Pasien 6) Modul Pemeriksaan Dokter Virtual 7) Modul Stok Obat/Farmasi

Tabel 1. Portofolio Aplikasi E-Business No.

Aplikasi

1.

Penelitian & Publikasi

Menampilkan hasil penelitian & publikasi tentang ilmu kedokteran terutama di bidang penyakit khusus

Unit Litbang

2.

Registrasi Pemeriksaan

Untuk melakukan registrasi pemeriksaan dokter baik untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap. Untuk pasien rawat inap dapat langsung melakukan pemesanan kamar rawat

Unit Admisi & Rekam Medis

3-Tier Transact

3.

Konsultasi Elektronik

Untuk melakukan konsultasi antara pasien dengan dokter secara elektronik

Unit Admisi & Rekam Medis, Dokter

3-Tier Transact

4.

Medical Records

Menampilkan data Medical Records pasien

Unit Admisi & Rekam Medis

3-Tier Transact

5.

Virtual Dokter

Melakukan pendiagnosaan pasien secara virtual

Unit PDE, Dokter

3-Tier Transact

6.

Farmasi

Memfasilitasi transaksi pembelian obat dan bahan medis dari supplier

Unit Farmasi

3-Tier Transact

228

Deskripsi

Owner

penyakit

Pattern Web Publish

Analisa Implementasi Sistem Informasi dan Perencanaan Strategis E-Business di RS.X (Flourensia Sapty Rahayu)

d. Fase Pengembangan Sistem Meskipun pembuatan aplikasi-aplikasi dapat dilakukan secara paralel namun pengembangan sistem secara keseluruhan dilakukan secara bertahap. Secara garis besar, pengembangan sistem dilakukan ke dalam beberapa fase yaitu inisialisasi (kontrak manajemen), fase penilaian kebutuhan, fase pengembangan, dan fase implementasi (Tabel 2). Tabel 2. Fase Pengembangan Sistem Kegiatan Legal Agreements, Technical, Admistrative Approvals Assesment Phase Design System Infrastructure Development Phase Application Construction Customization 1 (white box testing) Implementation Phase User Acceptance Test

Customization 2 (black box testing) Final Acceptance 3 months after implementation

Keterangan Persetujuan secara tertulis dari pihak manajemen untuk pengembangan SI

Penanggung Jawab Unit PDE

Analisa current system & analisa kebutuhan Perancangan aplikasi & infrastruktur Pengembangan & penambahan infrastruktur Pemrograman aplikasi

Unit PDE

Penyesuaian/ perbaikan sistem di lingkungan simulasi Implementasi sistem di lingkungan user Pengujian langsung sistem oleh user

Unit PDE

Penyesuaian/ perbaikan di lingkungan user Sistem siap pakai dan telah terintegrasi

Unit PDE

Unit PDE Unit PDE Unit PDE

Unit PDE Unit PDE

Unit PDE

Produk Documents

Assesment Phase Documents System Design Increasing LAN capacity Application Confirmation Sheets Running System Guide for Users, Administrators, & System Installation Users Training Full System Integration

5. Penutup Analisa yang dilakukan terhadap RS.X selain berdasarkan input dari strategi bisnis dan kondisi bisnis saat ini, juga menitikberatkan pada konfigurasi dan spesifikasi dari teknologi informasi yang dimiliki perusahaan, karena pada hakekatnya untuk pengembangan teknologi informasi di masa mendatang dibangun di atas infrastruktur yang dimiliki saat ini (baseline), bukan membuat sesuatu yang sama sekali baru (paling tidak jika diputuskan untuk sama sekali tidak menggunakan infrastruktur yang ada sekarang, tetap saja diperlukan strategi untuk facing out).

229

Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.3 Juli 2007 : 219 - 230

Daftar Pustaka Monk, A & Howard, S, 1998, The Rich Picture: A Tool for Reasoning About Work Context, Interactions, vol. 5, no. 2 (March/April), pp. 21-30. Kaplan, S. Robert & Norton, P.Norton, 1992, The Balanced Scorecard – Measures that Drive Performance, Harvard Business Review, January-February 1992 Porter, E.Michael, 1985, Competitive Advantage, Free Press, New York Ward, John & Peppard Joe, 2002, Strategic Planning for Information Systems, John Wiley&Sons

230