ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR BAHASA

Download e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016. 1. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI. HASIL ...

0 downloads 299 Views 213KB Size
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS V SD GUGUS VI Kd. Ayuning Raresik1, I Kt. Dibia2, I Wyn. Widiana3 1,2,3

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

e-mail: {[email protected], [email protected], [email protected]}@undiksha.ac.id

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia, (2) mengetahui hasil belajar Bahasa Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel penelitian ini yakni siswa kelas V pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Abang tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 51 orang. Metode pengumpulan data yang digunakan yakni observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Data faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dikumpulkan menggunakan lembar observasi dan pedoman wawancara. Sedangkan data hasil belajar Bahasa Indonesia dikumpulkan dengan menggunakan studi dokumen. Hasil penelitian pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Abang ini menunjukkan bahwa, (1) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas V di tiga SD Gugus VI Kecamatan Abang dipengaruhi oleh faktor intern (dari dalam) dan ekstren (dari luar). Faktor intern meliputi faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik seperti keadaan kesehatan, keadaan tubuh. Dan faktor psikis seperti perhatian, minat , bakat, dan kesiapan. Sedangkan faktor ekstrn yaitu faktor sekolah seperti kurikulum, metode mengajar, interaksi antar siswa, sisiplin di sekolah, alat pelajaran, keadaan gedung, dan perpustakaan, dan (2) hasil belajar Bahasa Indonesia di SDN 1 Pidpid berada pada kriteria tinggi, SDN 1 Nawa Kerti berada pada kriteria sedang, dan SDN 1 Kesimpar berada pada kriteria rendah. Kata-kata kunci: bahasa indonesia, faktor-faktor, hasil belajar, Abstract This study aims to: (1) describe the factors that influence learning outcomes Indonesian, (2) determine learning outcomes Indonesian. This research is a descriptive study. This research sample the fifth grade students at three elementary schools in the cluster Abang District VI academic year 2015/2016 which amounted to 51 people. Data collection methods used that observation, interviews and documentation study. Data factors that affect learning outcomes were collected using observation sheets and interview guidelines. While the Indonesian learning outcomes data collected using document study. The results of the study at three elementary schools in Cluster VI Abang District shows that, (1) the factors that affect learning outcomes Indonesian students of class V at three elementary Cluster VI Abang District is influenced by internal factors (from the inside) and ekstren (from outside ). Internal factors include the physical factors and psychological factors. Physical factors such as state of health, state of the body. And psychological factors such as attention, interest, aptitude and readiness. While factors ekstrn that school factors such as curriculum, teaching methods, student interaction, sisiplin in school, learning tool, the state of the building, and the library, and (2) the results of studying Indonesian at SDN 1

1

e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

Pidpid are at high criteria, SDN 1 Nawa Kerti are in the middle criteria, and SDN 1 Kesimpar are at low criteria. Key words: indonesia, factors, learning outcomes

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak terutama guru dan orang tua. Pendidikan merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh lingkungan kepada individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan-kebiasaan, pemikiran, sikap dan tingkah lakunya. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang direcanangkan pemerintah dituangkan kedalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 yang berbunyi ”Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan nasional, pemerintah telah menetapkan standar nasional pendidikan yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum sekolah. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Mengingat kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran

serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran, maka didalamnya tentu mencakup beberapa mata pelajaran, yang salah satunya pelajaran bahasa. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan umat manusia, selain sebagai jati diri suatu bangsa, bahasa juga dapat mengekspresikan sebuah etnis dari kelompok tertentu. Bahasa juga sebagai sarana dalam mengungkapkan atau mentransformasikan kebudayaan itu sendiri. Demikian halnya dengan Bahasa Indonesia, disamping sebagai unsur budaya Indonesia, Bahasa Indonesia juga sekaligus sebagai sarana dalam mengung-kapkan pikiran dan mampu menjadi identitas dan jati diri bangsa Indonesia. Suyatno (2004:6) menyatakan bahwa “posisi Bahasa Indonesia berada dalam dua fungsi”. Fungsi pertama adalah Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional. Sebagai Bahasa Nasional, Bahasa Indonesia, digunakan sebagai alat komunikasi antar suku bangsa atau sebagai bahasa pergaulan antar daerah. Fungsi kedua adalah bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara. Sebagai Bahasa Negara berarti Bahasa Indonesia harus digunakan sesuai dengan kaidah, tertib, cermat, dan masuk akal karena sebagai identitas suatu bangsa. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara merujuk pada UndangUndang Dasar 1945 bab XV pasal 36 yang berbunyi, “Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia.” Landasan konstitusional ini memberikan kedudukan yang kuat bagi Bahasa Indonesia untuk digunakan dalam berbagai kegiatan formal. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah tidak hanya mempelajari bahasa yang resmi, bahasa yang sesuai dengan tata bahasa dan kaidah-kaidah penggunaannya saja tetapi juga mempelajari bahasa dalam bentuk yang tidak resmi seperti dalam bahasa sastra. Pembelajaran

2

e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 Bahasa Indonesia khususnya di SD diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global. Untuk memenuhi fungsi dan mencapai tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia, pemerintah berupaya mewujudkannya melalui lembaga-lembaga pendidikan mulai prasekolah, tingkat dasar, sampai tingkat perguruan tinggi. Akan tetapi pada kenyataannya dapat diamati hasilnya belum juga menggembirakan semua pihak. Masih terdengar keluhan masyarakat yang menyatakan bahwa sekolah belum berhasil dalam membina peserta didiknya untuk menjadikan orang-orang yang terampil Berbahasa Indonesia. Keterampilan berbahasa yang dimiliki peserta didik setelah mendapatkan pengalaman belajar bahasa Indonesia merupakan hasil belajar yang dimilikinya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “kata hasil artinya sesuatu yang didapat dari jerih payah sedangkan belajar diartikan sebagai usaha untuk memperoleh ilmu atau menguasai suatu keterampilan” (Chulsum & Windi 2006:276). Jadi hasil belajar secara harfiah adalah ilmu pengetahuan atau keterampilan yang didapat dari usaha yang telah dilakukan. Menurut Slameto (2010:2) belajar adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Berdasarkan uraian tersebut, dalam kaitannya dengan pembelajaran di sekolah dapat ditegaskan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah menerima pengalaman pembelajaran. Sejumlah pengalaman yang diperoleh peserta didik mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Mengingat

Keberhasilan pembelajaran Bahasa Indonesia di SD apabila siswa telah mencapai standar kompetensi yang diharapkan. Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan, penguasaan hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari proses belajar, maka hasil belajar tersebut juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar. Oleh karena itu faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar juga nanti akan mempengaruhi hasil belajarnya. Slameto (2010:54) mengemukakan, “faktor-faktor yang mempengaruhi belajar secara umum dikelompokkan menjadi faktor intern dan faktor ekstern”. Faktor intern yang dimaksud adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik yang meliputi faktor fisiologis (fisik) dan faktor psikologis (kejiwaan). Faktor ekstern yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yaitu faktor sekolah. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia yang dikemukakan tersebut akan dapat dilihat pada setiap pembelajaran bahasa. Demikian juga pembelajaran bahasa Indonesia di SD Gugus VI Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem. Berdasarkan hasil wawancara dalam observasi awal pada tanggal 11 Januari 2016 dengan guru kelas V SD Gugus VI Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem , ditemukan bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia di gugus tersebut secara umum tidak merata atau dalam kategori yang berbeda yakni rendah, sedang, dan tinggi. Hanya satu sekolah yang telah mencapai hasil belajar Bahasa Indonesia kelas V yang tinggi mencapai rata-rata 81. Sementara itu enam sekolah lainnya rata-rata kelas pada semester I tahun pelajaran 2015/2016 termasuk dalam kategori sedang dan rendah. Berdasarkan hasil wawancara, diduga permasalahan yang muncul tersebut disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut. (1) pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik dalam mengikuti pembelajaran dapat menjadi faktor yang mempengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia, (2) kosa kata siswa belum 3

e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 memadai untuk mempelajari materi di kelas V, (3) keadaan siswa di rumah juga berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia, (4) jarak rumah dengan sekolah yang cukup jauh, (5) lingkungan sosial siswa di rumah yang kurang mendukung, (6) fasilitas atau instrumen dalam pembelajaran di sekolah, (7) kondisi geografis sekolah yang terletak di pedesaan, menyebabkan kurangnya tenaga guru yang profesional. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang telah dikemukakan tersebut hanya sebagaian kecil dari faktor-faktor lain yang belum dikemukakan. Demikian beragam dan kompleksnya faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Belajar dapat diartikan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang mengalami perubahan prilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak. Menurut Ahmadi & Prasetya (2005:17) belajar adalah “perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan pelatihan, artinya tujuan kegiatan belajar ialah perubahan tingkah laku baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap aspek pribadi”. Sedangkan Suastra (2009:15) menyatakan belajar merupakan “proses interaksi edukatif yang terikat pada tujuan, terarah pada tujuan, dan dilaksanakan khusus untuk mencapai tujuan”. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha yang telah direncanakan seseorang berupa kegiatan yang dapat diamati dengan adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya hingga terjadi perubahan tingkah laku yang relatif tetap. Hasil belajar pada dasarnya berkaitan pula dengan hasil yang dicapai dalam belajar. Pengertian hasil belajar itu sendiri dapat diketahui dari pendapat ahli pendidikan. Hasil belajar berasal dari kata hasil dan belajar. Agar tidak menyimpang dari pengertian sesungguhnya maka perlu dijelaskan secara perkata terlebih dahulu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,

kata hasil artinya sesuatu yang didapat dari jerih payah sedangkan belajar diartikan sebagai usaha untuk memperoleh ilmu atau menguasai suatu keterampilan (Chulsum & Windi 2006:276). Jadi hasil belajar secara harfiah adalah ilmu pengetahuan atau keterampilan yang didapat dari usaha yang telah dilakukan. Pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya di SD yang dituangkan di dalam KTSP tahun 2006 diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Arah yang ingin dicapai tersebut dituangkan dalam standar kompetensi secara nasional oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) sebagai prasyarat minimal. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar diasumsikan juga mempengaruhi hasil belajar. Menurut Slameto (2010:54) ada dua faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu faktor dari dalam diri (intern) dikelompokkan menjadi dua yaitu: faktor fisiologis seperti keadaan kesehatan dan keadaan tubuh; faktor psikologi seperti perhatian, minat, bakat dan kesiapan, sedangkan faktor dari luar (ekstern) yaitu faktor sekolah seperti kurikulum, metode mengajar, relasi warga sekolah, disiplin di sekolah, alat pelajaran, keadaan gedung dan perpustakaan. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia sangat penting untuk mengetahui masalah tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia. Maka dari itu, dilakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas V di Gugus VI

4

e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem tahun pelajaran 2015/2016. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia dan untuk mengetahui hasil belajar Bahasa Indonesia.

wawancara dapat berjalan dengan baik. Dokumentasi yang dimaksud yaitu foto-foto pembelajaran. Data penelitian yang telah terkumpul berupa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dan hasil belajar Bahasa Indonesia selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Penelitian ini mengambil tempat di SD Gugus VI Kecamatan Abang. Adapun sampel dalam penelitian ini ialah seluruh siswa kelas V SDN 1 Nawa Kerti, SDN 1 Pidpid dan SDN 1 Kesimpar. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis statistik deskriptif dengan menghitung rata-rata skor, rata-rata ideal ( M i ) dan standar

METODE Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu “ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya pada saat penelitian dilakukan” (Agung, 2014:26). Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara dan metode studi dokumentasi. Metode observasi pada penelitian ini yakni observasi partisipatif pasif, peneliti ada di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Metode wawancara yang dilakukan pada penelitian ini yaitu wawancara terstruktur kepada nara-sumber dengan tujuan untuk dapat memberikan informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Metode studi dokumen di-gunakan untuk memperkuat hasil temuan dari penelitian. Dokumen bias berbentuk “tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang” (Sugiyono, 2012:240). Instrument penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, lembar observasi dilakukan dengan mengamati tiga indicator, masingmasing indikator memiliki sub indikator yaitu (1) pada indikator fisik terdiri dari dua sub indikator yaitu keadaan kesehatan dan keadaan tubuh, (2) pada indikator psikis terdiri dari empat sub indikator yaitu perhatian, minat, bakat dan kesiapan mengikuti pembelajaran, (3) pada indikator sekolah terdiri dari tujuh sub indikator yaitu kurikulum, metode mengajar, interaksi antar siswa, disiplin di sekolah, alat pelajaran, keadaan gedung dan perpustakaan. Pedoman wawancara dalam penelitian ini berisi tentang uraian penelitian berupa daftar pertanyaan dengan tujuan proses

deviasi ideal ( SDi ). Adapun cara yang digunakan untuk mencari rata-rata skor pada lembar observasi adalah sebagai berikut.

X 

x

i

n

(1) Keterangan: X  Rata-rata skor xi = Skor masing-masing item n = Jumlah responden Selanjutnya rata-rata skor yang diperoleh kemudian digolongkan kedalam kategori-kategori yang terdiri dari sangat berpengaruh, berpengaruh, cukup, berpengaruh, kurang berpengaruh dan tidak berpengaruh. Sebelum itu, terlebih dahulu dicari rata-rata ideal ( M i ) dan standar deviasi ideal ( SDi ) dengan rumus sebagai berikut.

Mi = SDi =

1 2

(skor tertinggi ideal + skor

1 6

(skor tertinggi ideal - skor

terendah ideal)

terendah ideal)

Berikut penggolongan kategori faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar bahasa Indonesia pada Tabel 1.

5

e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016

Tabel 1. Interval dan Kategori Skor

Kriteria Interval X ≥ M i + 1,5 . SDi M i + 0,5 . SDi ≤ X < M i + 1,5 . SDi M i - 0,5 . SDi ≤ X < M i + 0,5 . SDi M i - 1,5 . SDi ≤ X < M i - 0,5 . SDi X < M i - 1,5 . SDi

Kategori Sangat Berpengaruh Berpengaruh Cukup Berpengaruh Kurang Berpengaruh Tidak Berpengaruh

Untuk mengetahui analisis data hasil belajar Bahasa Indonesia, analisis data yang digunakan adalah menghitung ratarata hasil belajar siswa dengan rumus sebagai berikut.

Keterangan: M = Mean (rata-rata) hasil belajar siswa ∑x= Jumlah nilai hasil belajar seluruh siswa N = Jumlah siswa Setelah mendapat nilai rata-rata hasil  belajar Bahasa Indonesia selanjutnya akan M= (2) dikonversikan ke dalam PAP skala lima dengan kriteria sebagai berikut pada Tabel 2. Tabel 2. Kriteria Penilaian Acuan Patokan (PAP) Skala Lima tentang Hasil Belajar Siswa Rentangan Nilai 90 – 100 80 – 89 65 – 79 55 – 64 0 – 54

Kategori Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

HASIL Data faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar berdasarkan tiga indikator, dimana masing-masing indikator memiliki sub indikator yaitu (1) pada indikator fisik terdiri dari dua sub indikator yaitu keadaan kesehatan dan keadaan tubuh, (2) pada indikator psikis terdiri dari empat sub indikator yaitu perhatian, minat, bakat dan kesiapan mengikuti pembelajaran, (3) pada indikator

sekolah terdiri dari tujuh sub indikator yaitu kurikulum, metode mengajar, interaksi antar siswa, disiplin di sekolah, alat pelajaran, keadaan gedung dan perpustakaan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, diperoleh melalui analisis lembar observasi terhadap siswa kelas V pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Abang yang terdiri dari 51 orang siswa. Hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh pada tiga SD tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar No

1 2

Tempat Penelitian SDN 1 Pidpid SDN 1 Nawa Kerti

Kategori Sangat Berpengaruh Berpengaruh 6

e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 3

SDN 1 Kesimpar

Cukup Berpengaruh

Secara umum, hasil analisis lembar observasi menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia pada tiga SD di Gugus VI

nilainya 2,67 berada pada kategori cukup berpengaruh, dan SDN 1 Kesimpar ratarata nilainya 2,13 berada pada kategori kurang berpengaruh. Pada indikator psikis sub indikator bakat dari hasil analisis lembar observasi diperoleh hasil analisis yang berbeda pada masing-masing SD. Adapun hasil analisisnya yakni SDN 1 Pidpid rata-rata nilainya 3,25 berada pada kategori berpengaruh, SDN 1 Nawa Kerti rata-rata nilainya 2,52 berada pada kategori cukup berpengaruh, dan SDN 1 Kesimpar ratarata nilainya 2,13 berada pada kategori kurang berpengaruh. Pada indikator psikis sub indikator kesiapan mengikuti pembelajaran dari hasil analisis lembar observasi diperoleh hasil analisis yang berbeda pada masing-masing SD. Adapun hasil analisisnya yakni SDN 1 Pidpid rata-rata nilainya 3,63 berada pada kategori sangat berpengaruh, SDN 1 Nawa Kerti rata-rata nilainya 2,97 berada pada kategori berpengaruh, dan SDN 1 Kesimpar rata-rata nilainya 2,63 berada pada kategori cukup berpengaruh. Pada indikator sekolah sub indikator kurikulum dari hasil analisis diperoleh hasil analisis yang sama pada masing-masing SD tersebut, yakni rata-rata nilainya adalah 4 berada pada kategori sangat berpengaruh. Pada indikator sekolah sub indikator metode mengajar dari hasil analisis lembar observasi diperoleh hasil analisis yang berbeda pada masing-masing SD. Adapun hasil analisisnya yakni SDN 1 Pidpid ratarata nilainya 4 berada pada kategori sangat berpengaruh, SDN 1 Nawa Kerti rata-rata nilainya 3 berada pada kategori berpengaruh, dan SDN 1 Kesimpar ratarata nilainya 3 berada pada kategori berpengaruh. Pada indikator sekolah sub indikator interaksi antar siswa dari hasil analisi lembar observasi diperoleh hasil analisis yang berbeda pada masing-masing SD. Adapun hasil analisisnya yakni SDN 1 Pidpid rata-rata nilainya 3,50 berada pada kategori sangat berpengaruh, SDN 1 Nawa Kerti rata-rata nilainya 2,96 berada pada

Kecamatan Abang diperoleh hasil analisis yang berbeda pada masing-masing SD. Adapun hasil analisisnya yakni SDN 1 Pidpid rata-rata nilainya 46,68 berada pada ketegori sangat berpengaruh, SDN 1 Nawa Kerti rata-rata nilainya 42,15 berada pada kategori berpengaruh dan SDN 1 Kesimpar rata-rata nilainya 35,00 berada pada kategori cukup berpengaruh. Secara lebih khusus dijabarkan juga data hasil faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia pada ketiga indikator dengan sub indikator masing-masing dengan perolehan hasil analisis yang berbeda pada masing-masing indikator tersebut. Pada indikator fisik sub indikator keadaan kesehatan dari hasil analisis lembar observasi diperoleh hasil analisis yang sama pada masing-masing SD tersebut, yakni rata-rata nilainya adalah 3 berada pada kategori berpengaruh. Pada indikator fisik sub indikator keadaan tubuh dari hasil analisis lembar observasi diperoleh hasil analisis yang sama juga pada masing-masing SD tersebut, yakni rata-rata nilainya adalah 4 berada pada kategori sangat berpengaruh. Pada indikator psikis sub indikator perhatian dari hasil analisis lembar observasi diperoleh hasil analisis yang berbeda pada masing-masing SD. Adapun hasil analisisnya yakni SDN 1 Pidpid ratarata nilainya 3,81 berada pada kategori sangat berpengaruh, SDN 1 Nawa Kerti rata-rata nilainya 3,04 berada pada kategori berpengaruh, dan SDN 1 Kesimpar ratarata nilainya 2,63 berada pada kategori cukup berpengaruh. Pada indikator psikis sub indikator minat dari hasil analisis lembar observasi diperoleh hasil analisis yang berbeda pada masing-masing SD. Adapun hasil analisisnya yakni SDN 1 Pidpid rata-rata nilainya 3,50 berada pada kategori sangat berpengaruh, SDN 1 Nawa Kerti rata-rata 7

e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 kategori berpengaruh, dan SDN 1 Kesimpar rata-rata nilainya 2,50 berada pada kategori kurang berpengaruh. Pada indikator sekolah sub indikator disiplin di sekolah dari hasil analisis lembar observasi diperoleh hasil analisis yang berbeda pada masing-masing SD. Adapun hasil analisisnya yakni SDN 1 Pidpid ratarata nilainya 4 berada pada kategori sangat berpengaruh, SDN 1 Nawa Kerti rata-rata nilainya 3 berada pada kategori berpengaruh, dan SDN 1 Kesimpar ratarata nilainya 3 berada pada kategori berpengaruh. Pada indikator sekolah sub indikator alat pelajaran dari hasil analisis diperoleh hasil analisis yang berbeda pada masingmasing SD. Adapun hasil analisisnya yakni SDN 1 Pidpid rata-rata nilainya 3 berada pada kategori berpengaruh, SDN 1 Nawa Kerti rata-rata nilainya 4 berada pada kategori sangat berpengaruh, dan SDN 1 Kesimpar rata-rata nilainya 3 berada pada kategori berpengaruh. Pada indikator sekolah sub indikator keadaan gedung dari hasil analisis lembar observasi diperoleh hasil analisis yang berbeda pada masing-masing SD. Adapun hasil analisisnya yakni SDN 1 Pidpid ratarata nilainya 4 berada pada kategori berpengaruh, SDN 1 Nawa Kerti rata-rata nilainya 4 berada pada kategori sangat berpengaruh, dan SDN 1 Kesimpar ratarata nilainya 2 berada pada kategori kurang berpengaruh. Pada indikator sekolah sub indikator perpustakaan dari hasil analisis lembar observasi diperoleh hasil analisis yang berbeda pada masing-masing SD. Adapun hasil analisisnya yakni SDN 1 Pidpid ratarata nilainya 4 berada pada kategori berpengaruh, SDN 1 Nawa Kerti rata-rata nilainya 4 berada pada kategori sangat berpengaruh, dan SDN 1 Kesimpar ratarata nilainya 2 berada pada kategori kurang berpengaruh. Secara umum, hasil analisis hasil belajar Bahasa Indonesia yang diperoleh dari studi dokumentasi berupa arsip hasil belajar Bahasa Indonesa, pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Abang diperoleh hasil analis yang berbeda pada masing-masing SD tersebut. Adapun hasil analisisnya yakni SDN 1 Pidpid berada pada kriteria tinggi

dengan rata-rata nilainya 81, SDN 1 Nawa Kerti berada pada kriteria sedang dengan rata-rata nilainya 71, dan SDN 1 Kesimpar berada pada kriteria rendah dengan ratarata nilainya 64. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V Kecamatan Abang diperoleh hasil analisis yang berbeda pada masing-masing SD. Hasil analisisnya yakni SDN 1 Pidpid pada kategori sangat berpengaruh, SDN 1 Nawa Kerti pada kategori berpengaruh, dan SDN 1 Kesimpar pada kategori cukup berpengaruh. Pada indikator fisik sub indikator keadaan kesehatan, siswa kelas V pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem menunjukkan keadaan kesehatannya baik, segenap badan beserta bagian-bagiannya bebas dari penyakit. Namun tidak semua siswa yang memiliki keadaan kesehatan yang baik ada beberapa siswa yang sakit-sakitan tapi masih bisa mengikuti pembelajaran seperti biasa. Pada indikator fisik sub indikator keadaan tubuh, siswa kelas V pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Abang menunjukkan keadaan kesehatan yang sangat baik, keadaan tubuhnya dalam keadaan sempurna tidak mengalami cacat secara fisik. Karena guru-guru di SD tersebut sudah memberikan perhatian ekstra kepada siswa agar hal yang tidak dinginkan tidak terjadi dan memberi tahu kepada siswa untuk tetap berhati-hati dalam melakukan sesuatu karena tubuh kita itu sangatlah penting dan harus dijaga baik-baik. Pada indikator psikis sub indikator perhatian, siswa kelas V pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Abang menunjukkan perhatian yang baik, karena siswa kelas V memiliki perhatian yang baik terhadap bahan yang dipelajarinya serta selalu memperhatikan guru pada saat menjelaskan materi pelajaran. Namun ada beberapa siswa yang kurang memiliki perhatian terhadap materi yang diajarkan serta kurang memperhatikan guru. Mungkin hal ini disebabkan karena materi yang akan 8

e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 diajarkan tidak menyenangkan atau siswa tidak terlalu suka terhadap materi tersebut, tapi guru-guru di SD tersebut mempunyai cara untuk mengatasinya yaitu dengan cara memberikan semacam rangsangan terlebih dahulu kepada siswa, supaya siswa senang akan materi yang disampaikan dan membangkitkan rasa keingintahuannya, sehingga siswa pada akhirnya memperhatikan dan merasa senang terhadap materi yang disampaikan. Pada indikator psikis sub indikator minat, siswa kelas V pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan menunjukkan minat yang baik, karena bahan pelajaran yang dipelajari sesuai dengan minatnya sehingga siswa bisa belajar dengan sebaik-baiknya dan ada daya tarik baginya. Namun ada beberapa siswa yang kurang memiliki minat yang baik terhadap bahan pelajaran yang dipelajarinya sehingga tidak ada daya tarik terhadap materi tersebut, tapi guru-guru di SD tersebut mempunyai cara untuk mengatasinya yaitu dengan cara menggunakan media sebagai alat bantu dalam pembelajaran dan merancang pembelajaran yang lebih menarik, menerapkan model-model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran serta sesuai dengan karakteristik siswa. Pada indikator psikis sub indikator bakat, siswa kelas V pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Abang menunjukkan bakat yang cukup, karena bakat yang dimiliki siswa berbeda-beda sehingga sangat ditentukan oleh kualitas pendidik dalam mengembangkan bakat siswa dalam pembelajaran. Namun ada beberapa siswa yang kurang berbakat dalam belajar Bahasa Indonesia, mungkin ini disebabkan karena kurangnya motivasi dari dalam diri siswa untuk mencapai prestasi yang tinggi. Tapi guru-guru di SD tersebut mempunyai cara untuk mengatasinya yaitu dengan membantu siswa dalam meyakini dan memotivasi siswa bahwa dirinya memiliki kelebihan yang berbeda-beda pada setiap individu, serta menanamkan rasa optimis kepada siswa bahwa mereka bias mencapainya. Pada indikator psikis sub indikator kesiapan mengikuti pembelajaran, siswa kelas V pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Abang menunjukkan kesiapan

mengikuti pembelajaran baik, karena kesiapan mengikuti pembelajaran yang dimiliki siswa baik, semua perlengkapan yang diperlukan sudah disiapkan semuanya dan kesediaan untuk memberi respon atau reaksi ketika ditanya oleh guru pada saat apersepsi. Pada indikator sekolah sub indikator kurikulum, siswa kelas V pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Abang menunjukkan kurikulum yang digunakan di SD tersebut sangatlah baik, karena kurikulum yang diterapkan, sesuai dengan kemampuan, minat, bakat, dan perhatian siswa. Serta guru diberikan keleluasaan untuk menyusun dan mengembangkan silabus mata pelajaran sehingga sesuai dengan pontensi sekolah, kebutuhan dan kemampuan peserta didik serta kebutuhan masyarakat sekitar sekolah. Pada indikator sekolah sub indikator metode mengajar, siswa kelas V pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Abang menunjukkan metode mengajar yang digunakan oleh guru sangatlah baik bagi siswa. Karena metode mengajar yang diterapkan guru sangatlah bervariasi guna untuk meningkatkan antusias peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Serta penggunaan metode bervariasi yang sesuai dengan meteri pembelajaran akan membuat siswa memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang materi tersebut. Pada indikator sekolah sub indikator interaksi antar siswa, siswa kelas V pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Abang menunjukkan interaksi antar siswa yang baik, karena terjalin hubungan yang akrab antara siswa dan tidak ada yang bergaul secara berkelompok. Dengan adanya interaksi antar siswa dalam sebuah pembelajaran, hal ini membuat siswa mempunyai tingkat sosialisasi yang tinggi dan solidaritas antar siswa menjadi lebih baik. Pada indikator sekolah sub indikator disiplin di sekolah, siswa kelas V pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Abang menunjukkan disiplin di sekolah sangatlah baik, karena siswa-siswi di SD tersebut sangatlah mematuhi tata tertib di sekolah, selalu mengerjakan tugas yang diberikan dan selalu rajin kesekolah. Jika ada siswa yang tidak mematuhi tata tertib di sekolah 9

e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 maka akan dikenakan sangsi atau diberikan teguran, dan apabila ada siswa yang tidak membuat tugas yang diberikan, maka tugas yang belum dikerjakan itu dibuat diruang guru dan mengulang materi yg telah dipelajari di depan kelas. Pada indikator sekolah sub indikator alat pelajaran, siswa kelas V pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Abang menunjukkan alat pelajaran yang digunakan oleh guru sangatlah baik untuk siswa menerima pembelajaran dengan baik. Karena alat pelajaran yang lengkap dan memadai akan memperlancar proses penyampaian informasi serta memberikan pema-haman yang lebih tahan lama terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh pendidik. Pada indikator sekolah sub indikator keadaan gedung, siswa kelas V pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Abang menunjukkan kedaan gedung yang sangat baik dan sesuai dengan standar yang ditentukan. Karena keadaan gedung yang sangat baik dan nyaman dapat mendukung proses pembelajaran. Pada indikator sekolah sub indikator perpustakaan, pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Abang menunjukkan kedaan perpustakaannya baik, buku-buku yang disediakan diperpustakaan lengkap dan beragam sehingga dapat meningkatkan minat membaca siswa sehingga mampu mendukung proses pembelajaran bagi peserta didik. Berdasarkan pembahasan di atas, sejalan dengan pendapat Slameto (2010:54) ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu, faktor dari dalam diri (intern) dan faktor dari luar (ekstern). Pertama, faktor intern dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: 1) faktor fisiologis yang dapat mempengaruhi hasil belajar seperti: a) keadaan kesehatan, yang dimaksud adalah dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya bebas dari penyakit; dan b) keadaan tubuh yaitu faktor jasmaniah berupa cacat tubuh yang bersifat bawaan maupun kecelakaan. 2) faktor psikologis yang mempengaruhi hasil belajar seperti: a) perhatian, untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika

bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan sehingga siswa tidak lagi suka untuk belajar; b) minat adalah kecendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang kegiatan; c) bakat adalah kemampuan untuk belajar dan akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih; dan d) kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau reaksi. Kesiapan siswa dalam belajar yang dimaksud disini adalah pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Kedua, faktor ekstern yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya yaitu, 1) kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu; 2) metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula; 3) Relasi warga sekolah dalam proses belajar mengajar antara guru dan siswa. Apabila relasi antara guru dengan siswa dapat terjalin dengan baik, otomatis siswa itu sendiri akan menyukai mata pelajaran yang diajarkan sehingga siswa berusaha untuk mempelajari sebaikbaiknya; 4) disiplin di sekolah erat hubungannya dengan kerajian siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Agar siswa belajar lebih maju, maka harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah maupun di rumah; 5) alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan; 6) Keadaan gedung yang baik akan memberikan kenyamanan bagi siswa untuk belajar; 7) Perpustakaan merupakan pusat informasi bagi pendidik dan peserta didik. Selain itu perpustakaan juga merupakan sebuah gedung yang isinya berupa bukubuku dan bahan bacaan dari berbagai sumber pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk menambah ilmu pengetahuannya. 10

e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun: 2016 SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa saran yaitu, Pertama bagi guru hasil analisis berperan penting dalam pembelajaran selanjutnya karena akan informasi-informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran yang selanjutnya setelah mendapat informasi tersebut, guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan pe-serta didik lebih lanjut baik untuk individu maupun kelompok belajar. Kedua bagi sekolah diharapkan dapat mencari solusi terkait faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan optimal. Ketiga kepada peneliti lain yang berminat untuk meneliti lebih lanjut tentang analisis faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi pelaksanaan penelitian.

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Abang diperoleh hasil analisis yang berbeda pada masing-masing SD. Hasil analisisnya yakni SDN 1 Pidpid berada pada kriteria tinggi hasil belajarnya, SDN 1 Nawa Kerti berada pada kriteria sedang hasil belajarnya dan SDN 1 Kesimpar berada pada kriteria rendah hasil belajarnya. Sejalan dengan pendapat Bloom hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge, comprehension, application, analysis, synthesis, dan evaluation. Domain afektif adalah receiving, responding, valuing, organization, characterization. Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. SIMPULAN Berdasarkan uraian tersebut simpulan penelitian ini adalah pertama faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas V di tiga SD Gugus VI Kecamatan Abang dipengaruhi oleh faktor intern (dari dalam) dan ekstren (dari luar). Faktor intern meliputi faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik seperti keadaan kesehatan, keadaan tubuh. Dan faktor psikis seperti perhatian, minat , bakat, dan kesiapan. Sedangkan faktor ekstrn yaitu faktor sekolah seperti kurikulum, metode mengajar, interaksi antar siswa, sisiplin di sekolah, alat pelajaran, keadaan gedung, dan perpustakaan. Kedua Hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V pada tiga SD di Gugus VI Kecamatan Abang, masing-masing memiliki kriteria yang berbeda. Pada SDN 1 Pidpid rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia berada pada kriteria tinggi, SDN 1 Nawa Kerti rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia berada pada kriteria sedang, dan SDN 1 Kesimpar rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia berada pada kriteria rendah.

DAFTAR PUSTAKA Agung, A. A. G. 2014. Buku Ajar Metodologi Penelitian Pendidikan. Malang: Aditya Media Publishing. Ahmadi, A. & J. T. Prasetiya. 2005. SBM: Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Chulsum, U. & Windi, N. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya: Kashiko. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta. Suastra, I. W. 2009. Pembelajaran Sains Terkini: Pendekatan Siswa dengan Lingkungan Alamiah dan Sosial Budaya. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabet. Suyatno. 2004. Pengajaran Bahasa di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara

11