ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PLASENTA

Download Latar Belakang: Penyebab paling umum dari kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan obstetrik adalah 28%. Perdarahan antepartum adalah ke...

0 downloads 476 Views 446KB Size
ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA PLASENTA PREVIA ANALYSIS OF RISK FACTORS ASSOCIATED THE OCCURRENCE OF PLACENTA PREVIA Ayu Putri Satrianingrum, Atika Program Studi Pendidikan Bidan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya Email : [email protected] Abstrak Latar Belakang: Penyebab paling umum dari kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan obstetrik adalah 28%. Perdarahan antepartum adalah keadaan darurat, yang terjadi sekitar 3% dari semua kelahiran, penyebab termasuk plasenta previa, plasenta abruptio, dan sumber perdarahan tidak jelas. Dalam beberapa Rumah Sakit Umum Pemerintah melaporkan kejadian plasenta previa berkisar dari 1,7% menjadi 2,9%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktorfaktor risiko yang terkait dengan terjadinya plasenta previa di birthing ruang IRD Dr Soetomo Surabaya pada tahun 2012. Metode: Penelitian ini menggunakan studi observasional analitik, pendekatan kasus kontrol (studi kasus kontrol). Sampel yang 192 responden ibu yang terdiri dari kelompok kasus sebanyak 96 responden dan 96 responden sebagai kelompok kontrol. Variabel bebas dari penelitian ini adalah faktor risiko (umur, paritas, riwayat abortus dan sejarah SC) dan variabel terikat adalah plasenta previa. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari catatan medis. analisis data bivariat menggunakan regresi chi-square dan multivariat logistik. Hasil: Berdasarkan analisis multivariat dari usia variabel OR 2,789 (95% CI 1.441 - 5.394), variabel paritas OR 0,231 (95% CI 0.110 - 0.486), variabel keguguran OR 3085 (95% CI 1.437 6.621) dan sejarah variabel SC OR 3.877 (95% CI 1.695 - 8.868). Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara faktor risiko penelitian dengan terjadinya plasenta previa di rumah sakit bersalin ruang IRD Dr Soetomo Surabaya pada tahun 2012. Kata kunci:: Plasenta Previa, Faktor Risiko.

Abstract Background: The most common causes of maternal mortality in Indonesia is obstetric haemorrhage is 28%. Antepartum hemorrhage is an emergency, which happened around 3% of all births, causes include placenta previa, abruptio placenta, and the source of bleeding is not clear. In some Government General Hospital reported incidence of placenta previa ranges from 1,7% to 2,9%. The purpose of this study was to analyze the risk factors associated with the occurrence of placenta previa in the birthing room IRD of Dr. Soetomo Surabaya in 2012. Methods: This study used observational analytic studies, case-control approach (case control study). The samples were 192 maternal respondents consisting of a group of cases as many as 96 respondents and 96 respondents as a control group. The independent variables of this study are risk factors (age, parity, history of abortion and history of SC) and the dependent variable is placenta previa. The data used are secondary data extracted from medical records. Bivariate data analysis using chisquare and multivariate logistic regression. Results Based on multivariate analysis of the variables age OR 2,789 (95% CI 1,441 – 5,394), parity variable OR 0.231 (95% CI 0,110 - 0,486), variable miscarriage OR 3,085 (95% CI 1,437 – 6,621) and a history variable SC OR 3,877 (95% CI 1,695 – 8,868). Conclusion There was a significant association between the research risk factors with occurrence of placenta previa in the hospital birthing room IRD of Dr. Soetomo Surabaya in 2012. Keywords: Placenta Previa, Risk Factors

41

PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) dan bayi (AKB) digunakan sebagai tolak ukur pelayanan kesehatan di suatu negara. Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI), 2007 menunjukkan AKI di Indonesia tertinggi Se-ASEAN. Jumlahnya mencapai 228/100.000 kelahiran hidup. Pemerintah masih dituntut bekerja keras menurunkannya hingga tercapai target Millennium Development Goals (MDGs), menurunkan AKI menjadi 102/100.000 pada tahun 2015. AKB di Indonesia sebesar 34/1000 kelahiran hidup dengan target MDGs 23/1000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2009). Penyebab kematian ibu yang paling umum di Indonesia adalah penyebab obstetri langsung yaitu perdarahan 28%, preeklampsi atau eklampsi 24%, infeksi 11%, sedangkan penyebab tidak langsung adalah trauma obstetri 5% dan lain – lain 11% (Manuaba, 2007). Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakan kasus gawat darurat yang kejadiannya berkisar 3% dari semua persalinan, penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio plasenta, dan perdarahan yang belum jelas sumbernya (Wiknjosastro, 2010). Plasenta previa merupakan salah satu penyebab serius perdarahan pada periode trimester ketiga. Banyaknya faktor yang menyebabkan meningkatnya kejadian plasenta previa disebabkan oleh umur, paritas, riwayat abortus, riwayat sectio sesarea, malnutrisi, kehamilan ganda, dan riwayat plasenta previa (Ayu, 2010). Keadaan endometrium yang kurang baik menyebabkan plasenta harus tumbuh menjadi luas untuk mencukupi kebutuhan janin. Plasenta yang tumbuh meluas akan mendekati atau menutupi ostium uteri internum (OUI). Endometrium yang kurang baik juga dapat menyebabkan zigot mencari tempat implantasi yang lebih baik, yaitu tempat yang rendah dekat OUI (Martaadisoebrata, 2005). Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Soetomo Surabaya merupakan Rumah Sakit yang menjadi pusat rujukan primer untuk seluruh wilayah Indonesia Timur. Kehamilan dan persalinan yang fisiologis maupun yang patologis dapat ditangani disini. Seperti halnya rumah sakit besar yang menangani kehamilan dan persalinan patologis lainnya, RSUD Dr. Soetomo Surabaya juga mendapatkan kasus perdarahan antepartum. Pada bulan Januari 2012 – Desember 2012 terdapat

42

3381 ibu bersalin, 3,1% dengan plasenta previa dan partus prematur berjumlah 4,7%. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya plasenta previa di Kamar Bersalin IRD RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2012.

METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan pendekatan case control. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang bersalin di Kamar Bersalin IRD RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode 1 Januari 2012 – 31 Desember 2012 yaitu sejumlah 3381 orang. Sampel yang digunakan adalah sebagian ibu bersalin sebanyak 192 responden yang terdiri dari kelompok kasus sebanyak 96 ibu bersalin yang mengalami plasenta previa dan kelompok kontrol sebanyak 96 ibu bersalin yang tidak mengalami plasenta previa di Kamar Bersalin IRD RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2012 dengan kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel tersebut digunakan. Variabel independen penelitian ini adalah faktor risiko (umur, paritas, riwayat abortus dan riwayat SC) dan variabel dependen adalah plasenta previa. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada bulan Juni 2013. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari rekam medik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar pengumpulan data. Data yang telah dikumpulkan melalui lembar pengumpul data, diteliti kelengkapannya dan dianalisis secara komputerisasi dalam program SPSS. Agar mudah dipahami, data yang telah diolah kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dideskripsikan dalam bentuk narasi. Setelah disajikan dalam tabel distribusi frekuensi kemudian data diolah dengan uji chi square (χ2) dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 dengan ketentuan pengujian hipotesis sebagai berikut ; Jika p value ≤ nilai , berarti ada hubungan yang signifikan antara kedua variabel. Teknik analisis multivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi logistik, dengan teknik ini dapat dilihat peran masing-masing variabel bebas terhadap kejadian efek.

43

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Deskripsi hasil penelitian Kasus

Variabel Umur 15-24 25-34 35-44 45-54 Total Paritas >4 2-4 1 Total Riwayat abortus pernah abortus tidak pernah abortus Total Riwayat SC pernah SC tidak pernah SC Total

Kontrol

F

%

F

%

13 46 37 0 96

13,5 47,9 38,5 0 100,0

19 30 46 1 96

19,8 31,3 47,9 1,0 100,0

5 69 22 96

5,2 71,9 22,9 100,0

7 54 35 96

7,3 56,3 36,5 100,0

15 81 96

15,6 84,4 100,0

38 58 96

39,6 60,4 100,0

14 82 96

14,6 85,4 100,0

27 69 96

28,1 71,9 100,0

Analisis bivariat Hasil ukur yang digunakan pada variabel umur dan paritas dikategorikan menjadi 2 yaitu pada variabel umur dikatakan risiko tinggi jika < 20 tahun atau > 35 tahun dan risiko rendah antara 20-35 tahun dan pada paritas, risiko tinggi jika melahirkan dua janin viabel atau lebih dan risiko rendah jika melahirkan 1 kali. Tabel 2. Analisis bivariat Variabel Umur Paritas Riwayat Abortus Riwayat SC

P Value (α 0,05)

χ2 hitung

0,000

16,46

0,008

7,866

0,000

13,81

0,035

5,271

OR (95% CI) 0,298 0,164-0,540 2,444 1,298-4,600 0,283 0,142-0,561 0,436 0,212-0,897

Dari hasil analisis bivariat, keempat variabel yaitu umur, paritas, riwayat abortus dan riwayat SC memiliki p value < nilai α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara keempat variabel dengan terjadinya plasenta previa. Paritas merupakan faktor risiko terjadinya plasenta previa diketahui melalui nilai Odds Ratio (OR) sebesar 2,444 (nilai OR < 1)

44

sedangkan variabel umur, riwayat abortus dan riwayat SC merupakan faktor proteksi terjadinya plasenta previa (nilai OR < 1). Wardana (2007) menyatakan peningkatan umur ibu merupakan faktor risiko plasenta previa, karena sklerosis pembuluh darah arteri kecil dan arteriole miometrium menyebabkan aliran darah ke endometrium tidak merata sehingga plasenta tumbuh lebih lebar dengan luas permukaan yang lebih besar, untuk mendapatkan aliran darah yang adekuat. Cunningham et al., (2005) menyatakan pengaruh paritas terhadap terjadinya plasenta previa cukup besar, hal ini mungkin disebabkan terjadinya respon inflamasi dan perubahan atrofi di permukaan endomterium. Martaadisoebrata (2003) berpendapat bahwa pada wanita dengan riwayat abortus, keadaan endometrium yang kurang baik akan menyebabkan plasenta akan mencari tempat yang baik vaskularisasinya. Mose menyebutkan bahwa, pada wanita dengan riwayat SC, keadaan endometrium yang kurang baik akibat perlukaan SC menyebabkan plasenta harus tumbuh menjadi luas untuk mencukupi kebutuhan janin sehingga plasenta dapat menutupi OUI (Martaadisoebrata, 2003).

Analisis multivariat Tabel 3. Hasil akhir analisis multivariat Umur Paritas Riw. Ab Riw. SC Konstan

B -1,026 1,463 -1,127 -1,355 0,057

Sig. 0,002 0,000 0,004 0,001 0,857

Exp (B) 0,359 4,320 0,324 0,258 1,057

Interval kepercayaan 95% Batas bawah Batas atas 0,185 0,694 2,056 9,079 0,151 0,696 0,113 0,590

Berdasarkan analisis multivariat yang dianalisis dengan metode backward. Kekuatan hubungan dari variabel umur dengan kejadian plasenta previa adalah OR 0,359 (95% CI 0,185-0,694), variabel paritas dengan kejadian plasenta previa adalah OR 4,320 (95% CI 2,056-9,079), variabel riwayat abortus dengan kejadian plasenta previa adalah OR 0,324 (95% CI 0,151-0,696) dan variabel riwayat SC dengan kejadian plasenta previa adalah OR 0,258 (95% CI 0,113-0,590). Persamaan yang diperoleh y = (-1,026) (umur) + 1,463 (paritas) + (1,127) (riwayat abortus) + (-1,355) (riwayat SC).

45

Nilai koefisien regresi untuk setiap variabel tersebut dapat dilihat pada kolom B. Nilai variabel bebas pada umur bernilai 1 jika “<20 atau >35 tahun” dan bernilai 0 jika “20-35 tahun”, paritas bernilai 1 jika “multipara” dan bernilai 0 jika”primipara” , riwayat abortus bernilai 1 jika “pernah abortus” dan bernilai 0 jika “tidak pernah abortus” dan riwayat SC bernilai 1 jika “pernah SC” dan bernilai 0 jika “ tidak pernah SC”. Besar probabilitas umur, paritas, riwayat abortus dan SC dengan kejadian plasenta previa dengan menggunakan rumus : p

1 1 e   y 

Probabilitas responden mengalami plasenta previa dengan umur 20-35 tahun, primipara, tidak pernah abortus dan tidak pernah SC sebesar 50%. Probabilitas responden mengalami plasenta previa dengan umur <20->35 tahun, multipara, pernah abortus dan pernah SC sebesar 11,6%. Hasil uji statistik menunjukkan nilai p pada hosmer and lemeshow test adalah sebesar 0,127 (p value ≤ α). Hasil tersebut menunjukkan bahwa Ho diterima yang berarti model regresi layak digunakan dalam analisis selanjutnya karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diprediksi dengan klasifikasi yang diamati. Hasil statistik nilai AUC sebesar 0,760 atau 76%. Nilai AUC menunjukkan bahwa persamaan tersebut bernilai sedang yang dilihat dari tabel nilai interpretasi nilai AUC.

SIMPULAN DAN SARAN Ada hubungan yang bermakna antara faktor risiko yang diteliti dengan terjadinya palsenta previa di Kamar Bersalin IRD RSUD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2012. Paritas terbukti paling berpengaruh dengan terjadinya plasenta previa pada ibu bersalin di Kamar Bersalin IRD Dr. Soetomo Surabaya tahun 2012. Saran kepada profesi atau petugas kesehatan untuk memiliki pengetahuan mengenai plasenta previa dan tindakan pencegahannya, sehingga mampu memberikan pengetahuan tersebut kepada wanita lain.

46

DAFTAR PUSTAKA Ananth CV, et al 1997, The association of placenta previa with history of cesarean delivery and abortion, vol. 177 (5): 1071-1078. Arikunto, S 2006, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik ed.6, Rineka Cipta, Jakarta. Ayu, Gendis 2010, “Analisis Faktor Risiko Plasenta Previa Di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto” Ayu, Ida CM 2010, Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan KB ed. 2, EGC, Jakarta. Berman, Audey 2009, Buku ajar praktik keperawatan Klinis ed. 5, EGC, Jakarta. Chalik, TMA 2008, Perdarahan pada kehamilan lanjut dan persalinan dalam ilmu kebidanan sarwono prawirohardjo ed. 4, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. Creasy, RK et al 2004, Maternal fetal medicine principles and practise 5th ed. Samdes, USA. Cunningham, Gant, Levono, Gilstrap, Hauth, Wenstrom 2005, Perdarahan obstetri, Obstetri williams ed. 22, EGC, Jakarta. Depkes, RI 2009, Pedoman program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi dengan stiker, Depkes RI, Jakarta. Gurol et al 2011, “Risk of Placenta previa in second birth after first birth cesarean section”, BMC Pregnency and Childbirth, 11 : 95. Hanafiah, TM 2004, “Plasenta previa”, USU Digital Library, diakses 5 Maret 2013, http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3513/1/obstetritmhanafiah2.pdf. Heija Abu, Fayes El-jallad, Saeedziadeh 2002, “Placenta previa: effectof age, gravidity, parity and previous Cesarean sectiun”, Ginecol Obstet Invest, vol. 47 : 6 - 8. Hendricks, MS 1999, “Previous cesarean section and abortion as risk factors for developing placenta previa”, Journal of Obstetrics and Gynecology, vol. 25 : 137 – 42. Hershhkowitz R, Fraser D, Mazor M, Leiberman JR, 1995, “One or multiple previous cesarean sections are assosiated with similar increased frecuency of placenta previa”, Journal of Obstetrics and Gynecology, vol.62 : 18588.

47

Hidayat, AA 2010, Metode penelitian & teknik analisis data, Salemba Medika, Jakarta. Joy,

Suju 2012, “Placenta previa”, diakses 5 Maret http://emedicine.medscape.com/article/262063-overview.

2013,

Krisnandi RS, Effendi SJ, Pribadi A 2009, Prematuritas, Refika Aditama, Bandung. Malik, 2007, “Placenta praevia”, A Study To Determine Responsible Factors, Professional Med J, 1150. Manuaba, Ida Bagus Gde 2007, Pengantar kuliah obstetric, EGC, Jakarta. Martaadisoebrata, et al 2003, Ilmu kesehatan reproduksi, EGC, Jakarta. 2005, Obstetri patologi, EGC, Jakarta. Miller,

David A 2009, “Placenta previa”, diakses 5 http://www.obfocus.com/high-risk/placentaprevia.htm.

Maret

2013,

Notoadmodjo, 2010. Metodologi penelitian kesehatan, PT. Asdi Mahasatya, Jakarta. Nursalam, 2008, Konsep dan penerapan metodelogi penelitian keperawatan, Info Medika, Jakarta. Oxorn, H 2010, Ilmu kebidanan: patologi dan fisiologi persalinan ed. 1, YEM, Yogyakarta. Oyelese, Yinka Smulian, Jhon C 2006, “Placenta previa, placenta accreta, and vasa previa”. diakses 5 Maret 2013, http://utilis.net/Morning%20Topics/Obstetrics/Placenta%20previa,%20acc reta,%20etc.pdf. Patrick, 2011, “Placenta previa”. diakses 5 Maret http://emedicine.medscape.com/article/796182-overview.

2013,

Prakoso,T 2003, “Hubungan tindakan kiretase pada abortus dengan plasenta previa”, Tesis, KOGI XII POGI, Yogyakarta. Prawirohardjo, 2007, Ilmu kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. Sastroasmoro, Ismael 2011, Dasar-dasar metodologi penelitian klinis ed. 2, Sagung Seto, Jakarta. Sinsin, Lis 2008, Masa kehamilan dan persalinan, Alexa Media, Jakarta. Siswosudarmo, R 2008, Obstetri fisiologi, Yogyakarta, Pustaka Cendikia Press.

48

Stoppler, 2005, “Placenta previa”, diakses 5 Maret 2013, www.emedicinehealth.com/placenta_previa_in_pregnency/article_em.htm. Sumapraja, Rachimhadi 2005, Ilmu kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Jakarta. Nugroho, Taufan 2010, Kesehatan wanita, gender dan permasalahannya, Nuha Medika, Yogyakarta. Wardana GA, Karkata MK 2007, Cermin dunia kedokteran: faktor risiko plasenta previa, vol. 34 (5): 229-232. Widyastuti 2007, Hubungan antara umur dan paritas dengan kejadian plasenta previa pada ibu hamil di RSUD Palembang BARI. Tesis. Wiley, Jhon 2010, Protocols for High-Risk Pregnan, Wiley-Blackwell Wiknjosastro, Hanifa 2010, Ilmu kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. Varney, H 2007, Buku ajar asuhan kebidanan vol. 1, EGC, Jakarta.

49