ANALISIS KARAKTERISTIK DAN PRAKIRAAN VOLUME SAMPAH

Download ABSTRAK: Karakteristik sampah berdasarkan sifatnya yaitu: sampah organik sebesar 61% ... sampah pada tahun 2013-2020 di TPA Gedangkeret d...

0 downloads 337 Views 285KB Size
ANALISIS KARAKTERISTIK DAN PRAKIRAAN VOLUME SAMPAH TAHUN 2013-2020 DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) GEDANGKERET KABUPATEN JOMBANG

Syafi’ul Novnania Karina, Dwiyono Hari Utomo, dan Budijanto Pendidikan Geografi FIS Universitas Negeri Malang Email: [email protected]

ABSTRAK: Karakteristik sampah berdasarkan sifatnya yaitu: sampah organik sebesar 61% dan anorganik sebesar 39%. Berdasarkan jenisnya yaitu: sampah terurai 59%,dan sampah yang sulit terurai sebesar 41%. Berdasarkan ko mposisinya yaitu: sampah dari pasar didominasi oleh sampah sayuran sebesar 67%, untuk sampah dari pemukiman dido minasi oleh sampah daun sebesar 48%, dan unutk sampah dari perumahan juga didominasi oleh sampah daun dengan prosentase 52%. Prakiraan sampah pada tahun 2013-2020 di TPA Gedangkeret dipengaruhi oleh bertambahnya ju mlah penduduk di Kabupaten Jombang. Hasil penelit ian menunjukkan bahwa dalam waktu 3 hari rata-rata sampah yang masuk ke dalam TPA Gedangkeret Kabupaten Jombang per harinya adalah 46.083kg dengan rata-rata volume sampah sebesar 705,973 m3 /hari, sedangkan daya tampung yang di sediakan TPA hanya 242,7 m3 /hari. Meskipun di TPA tersebut terdapat 21 pemulung yang memanfaat kan sampah untuk dipilah dan dijual namun usaha pemulung untuk mengurangi banyaknya sampah yang masuk ke TPA sangat kecil karena mereka hanya bisa mengurangi 2% setiap harinya, sehingga jumlah sampah setelah diambil o leh pemulung men jadi 45.138 kg setiap harinya atau sampah yang ada di TPA Gedangkeret ini sebesar 98%. Jad i daya tampung TPA Gedangkeret Kabupaten Jombang mengalami overload. Kata Kunci: Karakteristik, Vo lu me, TPA Sampah. ABSTRACT: Characteristics of the waste by its nature, namely: organic waste by 61% and 39% an organic. By type as follows: 59% decomposed litter, and trash that are difficu lt to decompose by 41%. Based on its composition, namely: market dominated by garbage from vegetable waste by 67%, for the garbage of settlement is dominated by leaf litter by 48%, and fatherly rubbish fro m housing is also dominated by leaf litter with the percentage of 52%. Forecast for the year 2013-2020 in garbage landfill Gedangkeret affected by the increase of population in Jo mbang. The results showed that within 3 days the average rubbish that goes into landfill Gedangkeret Jombang is 46.083kg every day with an average of 705.973 m3/day waste volume, while the capacity of the landfill wh ich provide only 242.7 m3 / days. Although there are 21 in the landfill scavengers that utilize waste to be sorted and sold, but efforts to reduce the amount of garbage scavengers that goes to landfill is very small because they only can reduce the 2% per day, so the amount of waste after it is taken by scavengers into 45 138 kg per day or garbage in the landfill by 98% this Gedangkeret. So the capacity of the landfill Gedangkeret Jo mbang overloaded. Key Words: Characteristics, Vo lu me, Landfill waste

Salah satu permasalahan yang dialami di banyak Negara adalah permasalahan sampah, baik negara yang sudah maju maupun yang sedang berkembang, yang sulit untuk dipecahkan. Hal ini disebabkan karena dampaknya yang begitu luas, terutama dalam kaitannya dengan masalah lingkungan. Selain sampah dapat menimbulkan bahan cemaran yang akan menyebabkan pencemaran lingkungan juga dapat memberikan pengaruh secara langsung terhadap kesehatan, keamanan dan kenyamanan hidup. Permasalahan sampah juga dialami kota Santri seperti Jombang, Sampah yang dihasilkan di Kabupaten Jombang tergolong tinggi (417,838 m3 /hari pada tahun 2010), namun TPA yang tersedia hanya satu dan beroperasi yaitu TPA Gedangkeret dengan daya tampung sebesar 242,7 m3 /hari, atau ±62 ton/hari dan TPA ini dibangun pada tahun 1994 dan sampai sekarang belum ada penambahan lokasi atau lahan pada TPA tersebut. Meskipun TPA Gedangkeret telah menerapkan metode semi sanitary landfill dengan maksud meminimalisir sampah, namun sampah yang masuk di TPA tersebut tidak mencukupi dengan luas lahan TPA dan kapasitas tampung TPA juga sudah overload, hal ini disebabkan adanya penumpukan sampah pada TPA melebihi batas waktu yaitu 3 hari dan munculnya TPA liar yang mengganggu kondisi lingkungan yang disebabkan oleh tidak terlayaninya sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. METODE Penelitian bertujuan untuk menjelaskan karakteristik sampah dan menggambarkan berapa banyak volume sampah yang masuk di TPA terhadap daya tampung yang disediakan untuk menampung sampah tersebut, kemudian menjelaskan mengenai proses pengelolaan dan pemanfaat sampah yang ada di TPA tersebut. maka populasi penelitian ini adalah material sampah yang ada di TPA Gedangkeret Kabupaten jombang. Sedangkan sampel penelitian ini adalah sampah baru yang masuk ke TPA dan yang belum diambil oleh pemulung dalam satu hari pada masingmasing truk pengangkut yang berjumlah 17 truk.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian karakteristik sampah di TPA Gedangkeret dibedakan menjadi karakteristik berdasarkan sifat, jenis dan komposisi. Karakteristik sampah TPA Gedangeret: a. Sampah Berdasarkan Sifat Sampah berdasarkan sifatnya, di TPA Gedangkeret didominasi oleh sampah organik. Perbandingan antara sampah organik dan sampah non organik yang dihasilkan masing- masing 61% dan 39%, sehingga dilihat dari sifatnya sampah yang dihasilkan penduduk Kabupaten Jombang banyak menghasilkan sampah organik dibandingkan dengan sampah non organik. Sampah organik yang terdapat di TPA Gedangkeret ini berupa sampah basah, yaitu sampah sisa makanan, sayuran, dan daun. Sedangkan sampah non organik berupa kertas, plastik, kain dan kaca. b. Sampah Berdasarkan Jenis Berdasarkan jenisnya, sampah TPA Gedangkeret dapat diklasifikasikan menjadi sampah dapat diuraikan (degredable) dan sampah yang sulit diuraikan (non degredable. Dilihat dari jenisnya sampah yang ditampung di TPA Gedangkeret kebanyakan sampah terurai yang terdiri dari sayuran, daun, dan sisa makanan dengan prosentase 59%, dan untuk sampah yang sulit terurai yang terdiri dari kulit kelapa, plastik, kertas, kain, bahan bangunan dengan prosentase 41% dari jumlah sampel yang diambil. Perbandingan sampah berdasarkan jenisnya dapat dijelaskan bahwa sampah yang ada di TPA Gedangkeret lebih banyak sampah yang mudah terurai dari pada yang sulit terurai. c. Sampah Berdasarkan Komposisi Karakteristik berdasarkan komposisinya, sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Jombang berupa sampah beragam yaitu: sampah pasar didominasi oleh sayur-sayuran sebesar 67%, sampah pasar ini kebanyakan sampah berupa sayuran disebabkan karena rata-rata pedagang di pasar menjual sayuran yang mana sayuran tersebut dapat dijual ketika masih dalam kondisi segar kemudian setiap sayuran memiliki masa yang berbeda ada yang cepat busuk dan ada yang beberapa hari masih bisa dijual. Sampah pemukiman didominasi oleh daun sebesar 48%, dan sampah

perumahan juga didominasi oleh sampah daun sebesar 52%. Sampah pemukiman dan perumahan didominasi oleh sampah yang sama berupa sampah daun, sampah tersebut merupakan sampah hasil dari tanaman yang ada di rumah warga yang sudah kering dan gugur, untuk daun yang basah juga merupakan hasil dari tanaman yang ditebang. Namun untuk sampah yang lain seperti sampah plastik, kertas, dan kain dari sampah pemukiman dan perumahan memiliki prosentase yang berbeda, sampah tersebut kebanyakan dihasilkan oleh warga yang tinggal di pemukiman dari pada warga yang tinggal di perumahan.

1.

Prakiraan Volume Sampah Tahun 2013-2020 Penentuan prakiraan sampah ini terlebih dahulu dihitung jumlah penduduk

tiap tahun, sehingga dapat dihitung sampah masing- masing penduduk setiap harinya sesuai jumlah penduduk di Kabupaten Jombang. a. Jumlah Penduduk Kabupaten Jombang Proyeksi jumlah penduduk adalah 10 tahun, terhitung mulai tahun 2011 sampai tahun 2020. Dari perhitungan proyeksi penduduk tahun 2013-2020 jumlah penduduk Kubupaten Jombang mengalami peningkatan dengan rata-rata jumlah pertambahan penduduknya pada tahun 2013-2020 sebesar 1.687.747 jiwa setiap tahunnya. b. Sampah yang Dihasilkan Prakiraan sampah yang akan dihasilkan oleh penduduk kabupaten Jombang sangat tinggi setiap tahunnya, dengan rata- rata volume sampah yang dihasilkan 3.159.836 m3 setiap harinya oleh penduduk Kabupaten Jombang dari jumlah sampah yang dihasilkan pada tahun 2013-2020 dengan jumlah 25.278.690 m3 setiap harinya, sehingga akan mempengaruhi daya tampung TPA kabupaten Jombang yaitu TPA Gedangkeret yang merupakan satu-satunya TPA yang beroprasi dengan daya tampung yang dimiliki sebesar 242,7 m3 /hari, atau ±62 ton/hari. Berdasarkan data Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Jombang, pada tahun 2010, jumlah sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Kabupaten Jombang adalah 417,838 m3 /hari, sedangkan menurut penelitian tahun 2013, jumlah sampah yang masuk ke

TPA Gedangkeret mengalami peningkatan yang sangat tinggi, rata-rata setiap harinya TPA Gedangkeret menampung sampah sebanyak 46.083 kg dengan volume 705,973 m3 , sehingga volume sampah tersebut sudah melebihi daya tampung TPA (sebesar 242,7 m3 /hari) yang sudah tersedia. Sampah pada tahun 2013 dari hasil penelitian sudah mengalami peningkatan sebanyak 3 kali lipat dari daya tampung TPA yang tersedia. TPA Gedangkeret ini hanya melayani 5 kecamatan dari 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang. Untuk prakiraan volume sampah yang akan di tampung oleh TPA pada tahun 2013-2020 dengan melakukan pelayanan pada semua Kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang maka sampah yang akan di hasilkan pada tahun 2020 akan mengalami peningkatan sebesar 13.020 kali dari sampah yang dihasilkan sebelumnya dari daya tampung yang dimiliki oleh TPA.

2.

Pengelolaan Sampah di TPA Gedangke ret TPA Gedangkeret ini mengalami overload karena sistem penutupan sampah

dengan tanah yang dilakukan tidak sesuai ketentuan metode sanitary landfill, yang mana sistem penutupan sampah dengan tanah dilakukan tidak teratur melebihi 1 hari penimbunan. Rata-rata sampah yang ditampung di TPA Gedangkeret Kabupaten Jombang perharinya adalah 46.083 kg dengan volume 705,973 m3 /hari, dengan daya tampung TPA yang tersedia saat ini sebesar 242,7 m3 /hari. Meskipun dari 21 pemulung sudah memanfaatkan sampah di TPA dengan rata-rata perhari memperoleh 945 kg sampah namun upayah itu tidak dapat mengurangi beban TPA untuk menampung sampah yang sudah masuk karena pemulung hanya dapat mengambil 2% sampah yang ada tiap harinya, sehingga jumlah sampah setelah diambil oleh pemulung sebanyak 45.138 kg setiap harinya atau sampah yang ada di TPA Gedangkeret ini sebesar 98%. Sedangkan dari pihak TPA sendiri dari tahun 2011 sampai sekarang ini tidak pernah ada usaha untuk pemanfaatan sampah atau usaha untuk mengurangi sampah yang ada di TPA tersebut, seperti melakukan pengkompostingan yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Pupuk hasil pengkompostingan hanya dibiarkan dalam rumah kompos, hal ini disebabkan karena

tidak ada tindak lanjut dari hasil pengkompostingan tersebut, sehinggan hasil dari pengkompostingan tidak terlalu bermanfaat.

PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan tujuan penelitian, hasil, dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dilihat dari: 1. karakteristiknya sampah yang dihasilkan oleh masyarakat Kabupaten Jombang berdasarkan sifatnya yaitu: sampah organik sebesar 61% dan anorganik sebesar 39%. Berdasarkan jenisnya yaitu: sampah terurai 59%, dan sampah yang sulit terurai sebanyak 41% Berdasarkan komposisinya yaitu: sampah dari pasar didominasi oleh sampah sayuran sebesar 67%, untuk sampah dari pemukiman didominasi oleh sampah daun sembesar 48%, dan untuk sampah dari perumahan juga didominasi oleh sampah daun dengan prosentase 52%. 2. Prakiraan sampah pada tahun 2013-2020 di TPA Gedangkeret dipengaruhi oleh bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Jombang. Proyeksi pertumbuhan penduduk semakin meningkat setiap tahunnya sehingga sampah yang dihasilka n oleh masyarakat juga meningkat, dengan rata- rata volume sampah yang dihasilkan 3.159.836 m3 setiap harinya oleh penduduk Kabupaten Jombang dari jumlah sampah yang dihasilkan pada tahun 2013-2020 dengan jumlah 25.278.690 m3 setiap harinya. Hasil penelitian menujukkan bahwa dalam waktu 3 hari rata-rata sampah yang masuk ke dalam TPA Gedangkeret Kabupaten Jombang per harinya adalah 46.083kg dengan rata-rata volume sampah sebesar 705,973 m3 /hari, sedangkan daya tampung yang di sediakan TPA hanya 242,7 m3 /hari. 3. Pengelolaan sampah dari pihak petugas TPA belum berjalan dengan baik karena fasilitas yang dimiliki kurang lengkap untuk melakukan metode sanitary landfill kemudian juga proses pengelolaan pengomposan atau memanfaatan sampah untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk tidak terlaksana dengan baik.

Meskipun di TPA tersebut terdapat 21 pemulung yang memanfaatkan sampah untuk dipilah dan dijual namun usaha pemulung untuk mengurangi banyaknya sampah yang masuk ke TPA sangat kecil karena meraka hanya bisa mengurangi 2% setiap harinya dari semua sampah yang masuk, sehingga daya tampung TPA Gedangkeret Kabupaten Jombang mengalami overload, jumlah sampah setelah diambil oleh pemulung menjadi 45.138 kg setiap harinya atau sampah yang ada di TPA Gedangkeret ini sebesar 98%. Saran Saran yang diberikan dari hasil penelitian ini baik untuk pemerintah, pihak TPA, dan masyarakat yaitu: 1. Perlu adanya penambahan fasilitas atau alat pengelola sampah yang lebih efektif 2. Penambahan tenaga kerja yang profesional untuk mengelolah TPA agar metode yang digunakan dapat terlaksanakan dengan baik 3. Melakukan pengkompostingan secara teratur, dan memaanfatan pupuk kompos secara maksimal 4. Pemberdayaan masyarakat peduli sampah dengan melakukan pengelolaan sampah organik menjadi pupuk organik, dan melakukan daur ulang terhadap sampah non organik 5. Penduduk mengurangi penggunaan bahan atau alat-alat yang menimbulkan sampah yang sulit terurai.

DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Anonim. 1990. Standar Nasional Indonesia tentang Tata Cara Pengelolaan Teknis Sampah Perkotaan. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. Anonim. 1993. Standar Nasional Indonesia tentang Spesifiksi Timbulan Sampah di Kota Kecil dan Sedang. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum. Badan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jombang, 2009. Laporan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Jombang 2009-2028. Badan Pemerintahan Daerah Kabupaten Jombang

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jombang. 2010. Jombang Dalam Angka 2011. Kabupaten Jombang: BPS. Badan Lingkungan Hidup. 2012. Laporan Pengelolaan Sampah Kabupaten Jombang Tahun 2012. Kabupaten Jombang: BLH. Budijanto. 2004. Analisis Demografi Teknik. Malang: Universitas Negeri Malang Departemen Pekerjaan Umum 1991, SK SNI T-11-1991-03 tentang Tata Cara Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah. Yayasan LPMB, Bandung Dharmasetiawan MSc, Martin. 1995. Perencanaan Tempat Pembuangan Akhir. Yayasan Ekamitra Nusantara, Jakarta. Fadhilah Arief, dkk. 2011. Kajian Pengelolaan Sampah Kampus Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Universitas Diponegoro, Semarang. Hadiwiyoto, Soewedo. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta: Mediyatama Sarana Perkasa. Perundangan Tentang Lingkungan Hidup 2010, UU RI No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Pustaka Yustisia, Jakarta. Puspitasari, Kresno Putri Handayani. 2012. Arahan Penentuan Lokasi TPA Di Kabupaten Jombang. Skripsi Tidak Diterbitkan. Universitas Brawijaya. Santoso, Margi. 2008. Evaluasi Pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) di Supiturang Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Sukun Kota Malang. Sripsi tidak diterbitkan. Universitas Negeri Malang. Sastrawijaya, A. Tresna, M.S.C. 1997. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta. Sa’id, E.Gumbira, 1987. Sampah Masalah Kita Bersama. Jakarta: PT Mediyatam Saran Perkasa. Soemarwoto, Otto. 2003. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.Yogyakarta. Gajahmada University Perss.

Artikel oleh Syafi’ul Novnania Karina ini Telah diperiksa pada tanggal 03 Desember 2013

Pembimbing I

Drs. Dwiyono Hari Utomo, M.Pd, M.Si NIP 195706121986081001 Pembimbing II

Dr. Budijanto, M.Sos NIP 19530612 198002 1 001

Mahasiswa

Syafi’ul Novnania Karina NIM 100721403514