ANALISIS KOMPARATIF MANAJEMEN PRODUKSI METODE JUST IN TIME DENGAN

Download Jurnal Akuntansi UBHARA. ISSN : 2460-7762. 31. ANALISIS KOMPARATIF MANAJEMEN PRODUKSI. METODE JUST IN TIME DENGAN METODE TRADISIONAL. DAL...

0 downloads 566 Views 323KB Size
Jurnal Akuntansi UBHARA ISSN : 2460-7762

ANALISIS KOMPARATIF MANAJEMEN PRODUKSI METODE JUST IN TIME DENGAN METODE TRADISIONAL DALAM RANGKA MEMINIMALISIR BIAYA PRODUKSI PADA CV. CIPTA ARTHA SEJAHTERA Isnaini Febrina, Kusni Hidayati, Mahsina Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya [email protected] ABSTRAK Pada penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang analisis komparatif manajemen produksi metode Just In Time dengan metode Tradisional dalam rangka meminimalisir biaya produksi pada CV. Cipta Artha Sejahtera. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif kualitatif. Sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan studi lapangan. Dari hasil analisis komparatif antara metode Just In Time dengan metode Tradsional diperoleh bahwa Metode Just In Time lebih bisa memaksimalkan laba dan meminimalisir kerugian akibat persediaan berlebih. Kata Kunci: Manajemen Produksi, Metode Just In Time, Metode Tradisional, Biaya Produksi

ABSTRACT This study aims to discuss the comparative analysis of production management Just In Time method with traditional methods in order to minimize the cost of production in the CV. Cipta Artha Sejahtera. The method used is a qualitative descriptive method. While data collection techniques this research is to conduct field studies. From the results of comparative analysis between the method of Just In Time to the methods traditionally obtained by that methods Just In Time method is to maximize profits and minimize losses due to excess inventory. Keywords: Production Management, Methods Just In Time, Traditional Method, Cost of Production.

PENDAHULUAN Caster (2006:323) Selama ini kebanyakan perusahaan menggunakan sistem pemanufakturan tradisional yang mengatur skedul produksinya hanya berdasarkan pada peramalan kebutuhan di masa yang akan datang. Namun tetap saja produksi berdasarkan prediksi terhadap masa yang akan datang dalam sistem

31

Jurnal Akuntansi UBHARA ISSN : 2460-7762

tradisional ini memiliki resiko kerugian yang besar karena Over produksi daripada produksi berdasarkan permintaan sesungguhnya. Perusahaan yang mempunyai kemampuan bersaing adalah perusahaan yang dapat menjalankan operasinya secara efisien dan efektif, sehingga pemborosan-pemborosan sumber daya dapat dihindari. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mewujudkan kondisi ini adalah dengan menerapkan sistem pengendalian persediaan dan produksi Just In Time. Just In Time merupakan sistem pemanufakturan yang sangat efektif untuk diterapkan dalam bisnis, karena hanya akan melakukan produksi apabila ada pesanan jadi perusahaan akan terhindar dari kemungkinan kerugian. Manajemen Produksi Nassa (2012) dalam makalah yang berjudul manajemen produksi, “Manajemen adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan atau mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain”. pengertian produksi secara umum adalah upaya atau kegiatan untuk menambah nilai pada suatu barang. Arah kegiatan ditujukan kepada upaya-upaya pengaturan yang sifatnya dapat menambah atau menciptakan kegunaan (utility) dari suatu barang atau mungkin jasa. Perencanaan Produksi Ahyari (1992:29) Perencanaan produksi juga dapat diartikan sebagai perencanaan tentang jenis dan jumlah produk yang akan diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan dalam satu periode yang akan datang. Pengendalian produksi yang dilakukan dengan tujuan mendapatkan hasil yang sesuai dengan apa yang direncanakan, baik mengenai jumlah, kualitas, harga maupun waktunya. pengendalian produksi bila ditinjau secara terperinci maka akan dapat dilihat karekteristik perencanaan produksi. Peramalan (Forecasting) Nassa (2012), pengertian dari peramalan itu sendiri didefinisikan sebagai berikut ; “Peramalan adalah proses untuk memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa”. Peramalan permintaan memegang peranan penting dalam perencanaan dan

32

Jurnal Akuntansi UBHARA ISSN : 2460-7762

pengambilan keputusan khususnya dibidang produksi. Aktivitas manajemen operasi

menggunakan

peramalan

permintaan

dalam

perencanaan

yang

menyangkut skedul produksi, perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan, perencanaan

kebutuhan

tenaga

kerja,

perencanaan

kapasitas

produksi,

perencanaan layout fasilitas, penentuan lokasi, pemenuhan metode proses, penentuan jumlah mesin, desain aliran bahan dan lain sebagainya. Peranan ini disebabkan adanya tenggang waktu antara suatu peristiwa dengan kebutuhan mendatang. Just In Time Supriyono (2002:65), dalam pengertian luas Just In Time adalah “Suatu filosofi tepat waktu yang memusatkan pada aktivitas yang diperlukan oleh segmen-segmen internal lainnya dalam suatu organisasi.” Just In Time dapat diterapkan dalam berbagai bidang fungsional dalam membentuk rangkaian nilai dalam suatu perusahaan, yaitu desain dan pengembangan, pembelian, produksi, pemasaran, distribusi, dan pelayanan. Namun bidang fungsional yang telah banyak menerapkan Just In Time adalah bagian pembelian dan produksi (Supriyono,2005:146). Just In Time Pembelian adalah suatu sistem penjadwalan pengadaan barang dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk memenuhi permintaan atau penggunaan. Sedangkan fungsi dari pembelian adalah membeli barang dan jasa yang berkualitas baik dalam jumlah kuantitas yang benar, dengan harga yang bersaing dan sumber yang tepat serta pada waktu yang tepat sedangkan Just In Time Produksi adalah suatu system dimana setiap komponen dalam jalur produksi dihasilkan secepatnya saat diperlukan dalam langkah selanjutnya pada jalur produksi. sistem Just In Time produksi yaitu merupakan suatu sistem dimana suatu organisasi membeli bahan baku dan suku cadang serta memproduksi komponen jika dibutuhkan dalam proses produksi, dengan tujuan mencapai persediaan nol (Zero Inventory), karena dengan adanya persediaan merupakan aktivitas yang tidak bernilai tambah. Tunggal (2004:5), Just In Time merupakan suatu filosofi operasi manajemen, yaitu semua sumber daya, termasuk material, personal dan fasilitas digunakan dalam keadaan tepat waktu yang didasarkan pada tujuan dan arus

33

Jurnal Akuntansi UBHARA ISSN : 2460-7762

berkesinambungan (Continous Flaw) dan memerlukan karyawan dari proses produksi semuanya berfungsi secara bersama-sama. Sistem Produksi Tradisional Warren (2007:65) dalam proses Produksi Tradisional, perpindahan produk dari proses ke proses terjadi ketika setiap fungsi atau langkah telah diselesaikan. Setiap pekerja ditugasi suatu pekerjaan spesifik, dimana dilakukan berungkali ketika produk belum jadi diterima dari departemen sebelumnya. Dalam proses produksi tradisional, para pengawas produksi berusaha memasukkan bahan yang cukup kedalam proses untuk menampung departemen yang beroprasi. Beberapa departemen mungkin memproses bahan lebih cepat dibandingkan departemen yang lain. Sebagai tambahan, jika satu departemen berhenti berproduksi karena gangguan mesin, sebagai contoh, departemen sebelumnya biasanya berproduksi terus dalam rangka menghindari waktu luang. Ini mengakibatkan terjadinya persediaan dalam proses di beberapa departemen. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif (Descriptive Research). Yaitu metode penelitian yang menganalisis tentang gambaran kondisi perusahaan berdasarkan fakta yang ada untuk dianalisis berdasarkan teori sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1.Wawancara. Wawancara ini dilakukan kepada kepala sekolah dan bendahara yang berkepentingan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan. 2.Observasi. Melakukan pengamatanpengamatan atas laporan keuangan sekolah. 3.Penelitian Kepustakaan. Penulis melakukan studi kepustakaan dengan membaca, mempelajari dari buku-buku referensi yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer. Data primer diperoleh dari sumber primer. Yaitu penulis secara langsung melakukan observasi atau penyaksian kejadian-kejadian yang dituliskan. Data ini bisa berwujud hasil wawancara atau laporan keuangan sekolah. b. Data sekunder.

34

Jurnal Akuntansi UBHARA ISSN : 2460-7762

Data sekunder diperoleh dari sumber sekunder. Yaitu data primer yang telah diolah lebih lanjut menjadi bentuk-bentuk seperti tabel, gambar dan sebagainya, sehingga lebih informatif untuk pihak lainnya. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Komperatif Penerapan Metode Tradisional dengan Metode Just In Time pada CV. Cipta Artha Sejahtera Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, berikut ini adalah perhitungan efisiensi biaya bahan baku yang menggunakan Metode Tradisional apabila dibandingkan dengan menggunakan Metode Just In Time. Dan dari perhitungan inilah yang nantinya akan dapat diketahui metode mana yang dianggap lebih efisien dan dapat menguntungkan perusahaan Tabel 1 Perbandingan Efesiensi Bahan Baku Metode Tradisional dengan Metode Just In Time Uraian 1) Biaya Pembelian Rp. 9.000/ kg per tahun x 930.000 kg per tahun Rp. 9.100/ kg per tahun x 912.000 kg per tahun 2) Biaya Pemesanan Rp. 950 / kg x 930.000 kg

Kebijakan Tradisional

Rp 70.800.000

Rp 875.520.000

Rp 7.980.000

Rp -

Rp 6.000.000

Rp 6.000.000

Rp -

Rp. 600 x 2400/kg Total

Rp 8.299.200.000 Rp 883.500.000

Tidak ada biaya penyimpanan 4) Biaya kekurangan persediaan Tidak terjadi kekurangan

Efisiensi

Rp 8.370.000.000

Rp. 960 / kg x 912.000 kg 3) Biaya Penyimpanan Rp. 231/ kg x 26.000 kg

Kebijakan Just In Time

Rp 9.259.500.000

Rp 1.440.000 Rp 9.176.160.000

Rp (1.440.000) Rp 83.340.000

Sumber: Peneliti (2015)

35

Jurnal Akuntansi UBHARA ISSN : 2460-7762

Dari Tabel 1 maka diperoleh tingkat efisiensi sebesar Rp. 83.340.000 per tahun, yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan pada operasional perusahaan. Dari hasil analisa data yang sudah dilakukan dan dari tabel perhitungan yang telah disajikan oleh peneliti mengenai metode Just In Time untuk meningkatkan efisiensi biaya bahan baku, maka dapat memperjelas pembahasan berikut dengan menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan biaya mengunakan metode Just In Time a. sistem pembelian biaya bahan baku dalam metode tradisional sebesar Rp 8.370.000.000 sedangkan untuk metode Just In Time didapat hasil sebesar Rp 8.299.200.000, sedangkan diperoleh hasil efisiensi sebesar Rp 70.800.000. Dengan sistem pembelian Just In Time kenaikan harga untuk pembelian bahan baku diprediksi 1% dari harga normal. b.

Biaya pemesanan Pada sistem pembelian Just In Time umumnya biaya pemesanan akan mengalami kenaikan walaupun relatif hanya sedikit saja. Biaya pemesanan bahan baku botol alkohol 100 ml dengan pembelian tradisional sebesar Rp 883.500.000, sedangkan pembelian Just In Time sebesar Rp. 875.520.000 dalam hal ini biaya pemesanan dengan Just In Time diasumsikan sebesar 1% dari biaya pemesanan dengan metode tradisional, hal ini disebabkan karena dalam pembelian Just In Time perusahaan akan sering melakukan pemesanan.

c.

Biaya kekurangan persediaan Dalam metode tradisional tidak menerima adanya biaya kekurangan persediaan karena perusahaan selalu memiliki persediaan bahanbaku digudang, sedangkan metode Just In Time perusahaan mengasumsikan biaya kekurangan persediaan sebesar 5% dari total persedian per tahunnya. Dalammetode tradisional tersedia banyak persediaan bahan baku digudang berdaasarkan pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk pemesanan bahan baku di perkirakan sebesar 20% dari harga bahan baku untuk mempercepat pemesanan bahan baku. Sedangkan diperoleh tingkat efisiensi sebesar Rp 83.340.000 per tahun, yang

nantinya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan pada

36

Jurnal Akuntansi UBHARA ISSN : 2460-7762

operasional perusahaan. Dari analisa tersebut dapat dinilai bahwa metode Just In Time lebih efisien dalam upaya meminimalisir biaya produksi perusahaan.Hal tersebut tentunya juga akan menambah profit perusahaan karena biaya-biaya yang terkait dengan produksi sudah ditekan dan diminimalisir sedemikian rupa dengan metode Just In Time. Oleh karena itu dengan adanya penggunaan metode Just In Time ini peneliti berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih terhadap upaya peningkatan laba dari CV. Cipta Artha Sejahtera. SIMPULAN Berdasarkan hasil

penelitian dan pembahasan mengenai

analisis

komparatif manajemen produksi metode just in time dengan metode tradisional dalam rangka meminimalisir biaya produksi pada CV. Cipta Artha Sejahtera. maka peneliti dapat mengambil simpulan bahwa pada metode Just In Time dapat meningkatkan efisiensi biaya bahan baku diantaranya sistem pembelian bahan baku, biaya pemesanan, biaya kekurangan persediaan dalam metode tradisional diperoleh sebesar Rp

9.259.500.000 sedangkan metode Just In Time didapat

hasil sebesar Rp 9.176.160.000 , sehingga diperoleh tingkat efisiensi sebesar Rp 83.340.000 per tahun.Setelah melakukan analisis komparatif antara data yang diperoleh dari CV. Cipta Artha Sejahtera dengan karakteristik metode Just In Time maka dapat disimpulkan bahwa CV. Cipta Artha Sejahtera tersebut memungkinkan untuk menerapkan sistem Just In Time pada proses produksinya. SARAN Berdasarkan uraian dari simpulan di atas, maka disarankan sebaiknya perusahaan menerapkan kebijakan pembelian Just In Time sehingga perusahaan memperoleh hasil sebesar Rp 9.176.160.000. pada sistem pembelian Just In Time memberi efisiensi terhadap biaya bahan baku dibandingkan dengan menggunakan sistem pembelian Tradisional.Perusahaan dapat melakukan pembelian bahan baku seefisiensi mungkin sesuai dengan kebutuhan akan permintaan barang setiap kali pemesanan sehingga perusahaan tidak perlu menerima adanya penyimpanan yang tinggi. Metode Just In Time dapat menekan biaya penyimpanan sampai dengan nol karena pembelian dilakukan dengan secara berkala 37

Jurnal Akuntansi UBHARA ISSN : 2460-7762

DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus. 2004. Manajemen produksi Perencanaan sistem Produksi. Edisi 4, Yogyakarta : BPFE. Nassa,

2012. Manajemen Yogyakarta.

Produksi.

Universitas

Gajahmada.

Makalah,

Supriyono, R.A. 2007. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen Untuk Teknologi Maju dan Globalisasi. Yogyakarta : BPFE. Tunggal, Amin W. 2004. Akuntansi Manajemen Konteporer. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Usry, Carter., 2006, Akuntansi Biaya, Edisi ke 13, Jakarta: Salemba Empat. Warren, Carl S., Reeva James. 2004. Manajemen Accounting . Seventh Edition. Ohio : South- Western.

38