ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI

Download PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS PENERAPA...

0 downloads 524 Views 2MB Size
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN PADA RUMAH SAKIT SWASTA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Studi Kasus pada Rumah Sakit Swasta yang Mengakomodir BPJS Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

Oleh: Hasmoro Gautomo NIM: 122114010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN PADA RUMAH SAKIT SWASTA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Studi Kasus pada Rumah Sakit Swasta yang Mengakomodir BPJS Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

Oleh: Hasmoro Gautomo NIM: 122114010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERSEMBAHAN

“Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu...” Arai-Sang Pemimpi

“Aku tersenyum bukan berarti hidupku telah sempurna, tapi seperti itulah caraku bersyukur menikmati hidup......” Monkey D. Luffy-One Piece

“Karena mengulang doa-doa itu seperti kayuhan sepeda, suatu saat ia akan membawamu kearah yang kamu tuju. Semoga dan selalu.......” Anonymous

Karya ini dipersembahkan untuk: Mama Papa Klaudia Om Wawan Alm. Emak dan Alm. Engkong Tina Serta semua individu yang telah memberikan semangat, motivasi dan pengharapan kepada penulis

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN PADA RUMAH SAKIT SWASTA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Studi Kasus pada Rumah Sakit Swasta yang Mengakomodir BPJS Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta) Dan dimajukan untuk diuji pada bulan Desember 2016 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universtias batal saya terima. Yogyakarta, 28 November 2016 Yang membuat pernyataan

Hasmoro Gautomo

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Hasmoro Gautomo Nomor Mahasiswa : 122114010 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN PADA RUMAH SAKIT SWASTA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Studi Kasus pada Rumah Sakit Swasta yang Mengakomodir BPJS Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta) Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 28 November 2016 Yang menyatakan,

Hasmoro Gautomo

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melipahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

yang

telah

memberikan

kesempatan

untuk

belajar

dan

mengembangkan kepribadian kepada penulis. 2. Albertus Yudi Yunianto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma. 4. Ilsa Haruti Suryandari S.I.P., M.Sc., Ak.,CA. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Nicko Kornelius Putra, M.Si. yang telah memberikan banyak pelajaran dan bantuan berupa motivasi bagi peneliti. 6. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku dosen pembimbing akademik yang selalu memberikan dukungan serta motivasi bagi penulis. vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Pak Hendra, Pak Triwanggono, Pak Patrick, yang dengan cara beliau masingmasing menempa mental peneliti untuk menjadi lebih baik.

8. Orang tua yang senantiasa memberikan yang terbaik bagi penulis. 9. Semua sahabat dan teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan masukan

dan

berbagai

macam

dukungan

yang

bermanfaat

dalam

penyelesaian penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 28 November 2016

Hasmoro Gautomo

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS .................... v HALAMAN PERNYATAAN PERSTUJUAN PUBLIKASI .................... vi HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................... vii HALAMAN DAFTAR ISI ......................................................................... ix HALAMAN DAFTAR TABEL ................................................................. xii ABSTRAK .................................................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah........................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 6 E. Sistematika Penulisan .................................................................. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kinerja Lingkungan .................................................................... 9 B. Akuntansi Manajemen ................................................................ 13 C. Akuntansi Manajemen Lingkungan............................................ 15 D. Akuntansi Lingkungan ............................................................... 18 E. Manajemen Kualitas ................................................................... 23 ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Penelitian terdahulu .................................................................... 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................ 27 B. Popoulasi Sasaran ........................................................................ 27 C. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................... 28 D. Teknik Pengambilan Data............................................................ 29 E. Pengukuran Variabel ................................................................... 29 F. Data Penelitian ............................................................................. 30 G. Desain Penelitian ......................................................................... 30 H. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 31 I. Teknik Analisis Data ................................................................... 32 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Rumah Sakit Santa Elizabeth Ganjuran ........................................ 37 B. Rumah Sakit Mitra Paramedika .................................................... 39 C. Rumah Sakit Permata Husada ....................................................... 41 D. Rumah Sakit Happy Land ............................................................. 42 E. Rumah Sakit PHDI ....................................................................... 43 F. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta .......................... 44 G. Rumah sakit Puri Husada .............................................................. 45 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pengetahuan Pihak Rumah Sakit mengenai Akuntanasi Manajemen Lingkungan ............................................................... 48 B. Pengetahuan Pihak Manajemen Tentang Pentingnya Kinerja Lingkungan dalam Pembangunan Berkelanjutan ............ 50 C. Informasi Akuntansi Manajemen Lingkungan yang Dibutuhkan oleh Manajemen untuk Membantu Pengelolaan Lingkungan ............................................................... 53

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................... 58 B. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 59 C. Saran................................................................................................ 59 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 61 LAMPIRAN ................................................................................................ 63

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Indikator Leading dan Lagging Ukuran Kinerja Lingkungan .... 12 Tabel 2.2 Indikator Kinerja Lingkungan ..................................................... 13 Tabel 2.3 Perbedaan Jenis Akuntansi Lingkungan ..................................... 17 Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran ........................................... 35 Tabel 5.1 Tabel Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan tentang Konsep Akuntansi Manajemen Lingkungan.................. 47 Tabel 5.2 Distribusi frekuensi jawaban pengetahuan akuntansi manajemen lingkungan sebagai alat bantu manajemen.............. 48 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahaun tentang Konsep Pembangunan Berkelanjutan ......................................... 49 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Jawaban Kontribusi Perusahaan dan Dunia Usaha untuk Pembangunan Berkelanjutan ............... 50 Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi jawaban pengetahuan tentang Konsep Kinerja Lingkungan ....................................................... 51 Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Pentingnya Kinerja Lingkungan bagi Perusahaan ......................................... 51 Tabel 5.7 Distribusi frekuensi Jawaban Informasi Akuntansi Manajemen Lingkungan yang Dibutuhkan oleh Rumah Sakit ... 52

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN PADA RUMAH SAKIT SWASTA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (Studi Kasus pada Rumah Sakit Swasta yang Mengakomodir BPJS Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta)

Hasmoro Gautomo NIM : 122114010 Universitas Sanata Dharama Yogyakarta 2016 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan akan informasi akuntansi manajemen lingkungan pada rumah sakit swasta yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Informasi akuntansi manajemen lingkungan terbagi menjadi dua yaitu informasi fisik dan informasi moneter. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dari rumah sakit swasta yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan cara melakukan penyebaran kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan menjabarkan hasil dari kuesioner dan wawancara yang telah dilakukan. Hasil dari penelitian ini adalah pihak pengelola rumah sakit sudah mengetahui mengenai pentingnya kinerja lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan. Hal ini dapat dilihat dari jawaban dari tiap-tiap pertanyaan kuesioner dan dari hasil wawancara serta observasi yang telah dilakukan. Informasi akuntansi manajemen lingkungan yang dibutuhkan oleh pihak rumah sakit terbagi menjadi dua infomasi, yaitu informasi fisik dan informasi moneter, dimana dari tiap-tiap informasi, banyak responden yang menyatakan bahwa rumah sakit membutuhkan informasi tersebut. Kata kunci: akuntansi manajemen lingkungan, rumah sakit, pengelolaan lingkungan, informasi fisik, informasi moneter

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT ANALYSIS THE IMPLEMENTATION OF ENVIRONMENTAL MANAGEMENT ACCOUNTING IN PRIVATE HOSPITALS IN THE REGION YOGYAKARTA (Case Study on Private Hospitals which Accommodate BPJS Special Region of Yogyakarta)

Hasmoro Gautomo NIM : 122114010 Universitas Sanata Dharama Yogyakarta 2016 The purpose of this study was to determine the need of environmental management accounting information in a private hospital located in Yogyakarta. Environmental management accounting information is divided into two which are physical information and monetary information. This research is a case study. The data were obtained from a private hospital thats located in Yogyakarta by distributing a questionnaire. The researcher analyzed the data by describing the results of questionnaires and interviews. The result of this study is the manager of the hospital already know about the importance of environmental performance in a sustainable development. It can be seen from the answer of each question from the questionnaire, interviews and observation. Environmental management accounting information is needed by the hospital. The information is divided into two, namely the physical information and monetary information, where in the each of information, many respondents stated that the hospital needs the information. Keywords: environmental management accounting, hospitals, environmental management, physical information, financial information.

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sadar atau tidak, dampak faham ekonomi kapitalis telah banyak menjalar pada dunia usaha modern ini. Banyak kegiatan usaha yang melakukan pengoptimalan laba, namun sadar atau tidak kegiatan tersebut selain menimbulkan dampak positif juga menimbulkan dalmpak negatif. Dunia usaha selain merupakan salah satu pelaku aktif dalam pembangunan juga memiliki peran penting dalam menyumbang pendapatan nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang dibutuhkan oleh suatu negara agar dapat terus bergerak dan semakin maju (Burhany, 2012). Selain memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional, dunia usaha juga menimbulkan dampak negatif berupa kerusakan lingkungan akibat limbah yang dihasilkan dan juga pengeksploitasian yang berlebihan terhadap sumber daya alam yang ada. Telah banyak contoh kasus

kerusakan

lingkungan

yang

terjadi

karena

limbah

serta

pengeksplolitasian yang berlebihan, baik dalam skala nasional maupun skala daerah. Kasus PT Lapindo, PT Freeport, PT Indorayon dan berbagai kasus lainya, merupakan beberapa bukti kongkrit bagaimana kegiatan produksi baik perusahaan manufaktur maupun pengolah sumber daya alam cenderung menimbulkan kerusakan pada lingkungan. Karena merupakan salah satu sumber kerusakan lingkungan, maka selain memikirkan keuntungan ekonomis, seharusnya pelaku kegiatan ekonomi juga lebih 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2

bertanggung jawab terhadap lingkungan tempat dimana kegiatan ekonomi tersebut berada (Shrivastava, 1955 dalam Buhary, 2014). Tanggung jawab terhadap lingkungan menjadi hal yang penting dan menimbulkan pandangan baru dalam pembangunan. Kesadaran dari pihak manajemen maupun pelaku kegiatan ekonomi untuk melakukan pengelolaan lingkungan saat ini dapat dikatakan sudah cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan, terutama kesadaran bagi para pengusaha kecil menengah. Hal ini ditunjukkan oleh peringkat kinerja lingkungan perusahaan periode 2012-2013 yang dipublikasi oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH), dari total 1812 perusahaan, sebanyak 201 perusahaan yang diawasi oleh KLH, 1160 perusahaan diawasi oleh Provinsi dan 451 perusahaan melalui Mekanisme Penilaian Mandiri. Dari 1812 perusahaan sebanyak 20 perusahaan tidak diumumkan peringkatnya karena perusahaan sedang dalam proses penegakan hukum dan tidak beroperasi. Tingkat ketaatan pada periode 2012 -2013 secara umum mencapai 65% mengalami sedikit penurunan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 69%. Hal ini disebabkan adanya penambahan peserta baru sebanyak 38% dibanding tahun sebelumnya. Secara umum peringkat kinerja PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan) dibedakan menjadi 5 warna yaitu; Emas, Hijau, Biru, Merah dan Hitam. Kriteria ketaatan berperingkat: biru, merah dan hitam, sedangkan kriteria penilaian aspek lebih dari yang dipersyaratkan (beyond compliance) adalah hijau dan emas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3

Pada periode 2012 - 2013 ini, hasil penilaiannya adalah; Peringkat Emas berjumlah 12 perusahaan (0.67%), Peringkat Hijau berjumlah 113 perusahaan (6.31%), Peringkat Biru berjumlah 1039 perusahaan (57.98%), Peringkat Merah berjumlah 611 perusahaan (34.1%), Peringkat Hitam berjumlah 17 perusahaan (0.95%) (Hasil Penilaian POPER 2012-2013). Hasil penilaian PROPER tersebut kemudian dikaji dari aspek akuntansi manajemen lingkungan. Akuntansi manajemen lingkungan merupakan salah satu sub sistem dari akuntansi lingkungan yang menjelaskan sejumlah persoalan mengenai persoalan pengautentifikasian dampak-dampak bisnis perusahaan kedalam sejumlah unit moneter (Ikhsan, 2009). Akuntansi lingkungan khususnya akuntansi manajemen lingkungan berguna bagi manajemen dikarenakan dapat menyediakan informasi fisik mengenai input (bahan, tanah, air, energi) serta output (produk, limbah, emisi) serta segala pengeluaran, beban maupun pengehematan yang berhubungan dengan lingkungan. Pencapaian kinerja lingkungan yang dianggap baik bukanlah tujuan utama dan akhir dari sebuah perusahaan maupun pelaku kegiatan ekonomi. Perusahaan dan para pelaku kegiatan ekonomi berharap dengan kinerja lingkungan yang baik, maka akan meningkatkan kinerja keuangan dan hal tersebut lah yang menjadi tujuan akhir perusahaan. Terlepas dari era global dimana para pelaku kegiatan ekonomi harus meningkatkan tanggung jawabnya terhadap lingkungan, peningkatan kinerja lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4

juga merupakan dukungan yang sangat berarti bagi pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia. Pembangunan yang berkelanjutan pada dasarnya ditujukan untuk mencari pemerataan pembangunan antar generasi pada masa kini maupun masa mendatang (Salim, 1990). Menurut KLH (1990) pembangunan (yang pada dasarnya lebih berorientasi ekonomi) dapat diukur keberlanjutannya berdasarkan tiga kriteria yaitu: (1) tidak ada pemborosan penggunaan sumber daya alam atau depletion of natural resources; (2) Tidak ada polusi dan dampak lingkungan lainnya; (3) Kegiatan harus dapat meningkatkan usable resources ataupun replacable resource. Walaupun beberapa penelitian telah membuktikan terdapat pengaruh positif antara penerapan akuntansi manajemen lingkungan dengan kinerja lingkungan, tetapi masih belum diketahui sejauh mana sebenarnya pengetahuan para pelaku kegiatan ekonomi mengenai kinerja lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan serta informasi akuntansi manajemen lingkungan apa yang dibutuhkan. Hal ini cukup penting untuk diteliti agar didapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh terkait akuntansi manajemen lingkungan (Burhany, 2012). Rumah sakit sebagai institusi atau lembaga yang bergerak dalam bidang kesehatan memiliki peran yang cukup besar dan signifikan dalam menjaga lingkungan, limbah medis yang dihasilkan oleh rumah sakit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5

apabila tidak dikelola dengan baik dapat mengakibatkan lingkungan yang tercemar. Dalam kegiatannya, setiap rumah sakit pasti menghasilkan limbah dan tergolong kedalam limbah yang berbahaya terutama limbah medis. Tidak dapat dipungkiri bahwa rumah sakit sangatlah perlu dalam melakukan penerapan manajemen lingkungan yang baik dan dengan menjalankan kegiatan manajemen lingkungan tersebut akan meningkatkan laba serta daya saing rumah sakit yang bersangkutan. Oleh karena itu sebagai salah satu institusi yang juga berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan, rumah sakit juga memiliki kewajiban untuk melakukan kegiatan pengolahan limbah medis yang dihasilkan guna menjaga kelestarian lingkungan, baik disekitar rumah sakit tersebut melakukan kegiatan operasi maupun lingkungan luas pada umumnya. Berdasarkan uraian diatas dan mengingat pentingnya akuntansi manajemen lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, maka penulis tertarik mengkaji tentang Analisis Penerapan Akuntansi Manajemen Lingkungan Pada Rumah Sakit Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6

1. Apakah pihak pengelola rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta mengetahui pentingnya kinerja lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan? 2. Apa saja informasi akuntansi manajemen lingkungan yang dibutuhkan oleh pihak pengelola rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam membantu pengelolaan lingkungan?

C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang akan dibahas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk melihat pengetahuan pihak pengelola rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta akan pentingnya kinerja lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan. 2. Untuk mengidentifikasi informasi akuntansi manajemen lingkungan yang dibutuhkan oleh pihak pengelola rumah sakit untuk membantu pengelolaan lingkungan.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat umum penelitian ini adalah dapat membantu masyarakat mengetahui apa itu akuntansi manajemen lingkungan dan penerapanya pada Rumah Sakit, dalam hal ini adalah pihak pengelola Rumah Sakit Daerah Istimewa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7

2. Manfaat bagi lembaga kesehatan rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah dapat menjadi bahan pertimbangan para pengelola rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta guna meningkatkan kinerja serta kontribusi bagi pemberdayaan lingkungan yang akan mempengaruhi nilai kegiatan usaha dimata para pemilik modal, pemakai jasa dan masyarakat sekitar rumah sakit menjalankan aktivitas operasionalnya. Rumah sakit juga terbantu dalam melakukan pengendalian

terhadap

aktivitas

kegiatan

operasional

yang

berhubungan dengan prinsip akuntansi manajemen lingkungan. 3. Manfaat bagi bidang akuntansi adalah penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan dapat menjadi bahan refrensi bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan akuntansi manajemen lingkungan.

E. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan dalam penelitian ini disusun dalam tiga bab sebagai berikut: BAB I

Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan

penelitian,

manfaat

penelitian,

dan

sistematika penulisan. BAB II

Berisi tinjauan pustaka yang menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini dan beberapa penelitian terdahulu. Bab ini juga menjelaskan kerangka pemikiran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8

yang melandasi hipotesis penelitian dan hubungan antar variabel penelitian BAB III

Berisi metode penelitian yang menguraikan tentang variabel penelitian dan definisi operasionalnya, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta metode analisis yang digunakan.

BAB IV

Bab ini berisi tentang sambaran umum perusahaan yang diteliti

BAB V

Berisi Tentang hasil dan pembahasan. Dalam bab ini diuraikan tentang deskripsi objek penelitian, analisis data dan pembahsan yang didasarkan hasil analisis data.

BAB V

Berisi tentang hasil dan pembahasan. Dalam bab ini diuraikan tentang deskripsi objek penelitian, analisis data dan pembahasan yang didasarkan atas hasil analisis data.

BAB VI

Berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang diperoleh dari pembahsan sebelumnya. Dalam bab ini juga disebutkan tentang keterbatsan penelitian dan saran-saran untuk penelitian selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kinerja Lingkungan Menurut Beenett dan James(1999) dalam Burhany (2012) kinerja lingkungan adalah “the company’s achievement in managing any interaction between the company’s activities, products or service and the environment”. Kinerja lingkungan merupakan pencapaian perusahaan maupun kegiatan usaha dalam melakukan pengelolaan interaksi antara aktivitas, produk, dan jasa dengan lingkungan dimana perusahaan tersebut menjalankan kegiatan ekonominya. Kinerja lingkungan merupakan hasil dari pengelolaan lingkungan dimana salah satu komponen pengelolaan lingkungan adalah akuntansi lingkungan. Penelitian dari Perez et al (2007) dan Henri dan Joutneault (2010) secara konsisten menemukan pengaruh positif terhadap pengimplementasian akuntanasi menejemen lingkungan tehadap kinerja lingkungan. Pengukuran kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak (Ikhsan, 2009). Penilaian ini tidak lepas dari proses yang merupakan kegiatan mengolah input menjadi output. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10

kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan oleh kegiatan usaha dalam rangka mewujudkan visi dan misi. Pengukuran kinerja mencakup kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja kegiatan dan pencapaian target dari masing-masing indikator yang telah ditetapkan. Pelaku kegiatan ekonomi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara tujuan dan sasaran lingkungan yang terdokumentasi, pada fungsi dan tingkatan yang sesuai dalam organisasi tersebut. Tujuan dan sasaran tersebut harus dapat diuku dan konsisten dengan kebijakan lingkungannya, termasuk komitmen pada pencegahan pencemaran, penaatan persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan persyaratan lainnya yang diikuti organisasi, serta perbaikan berkelanjutan. Saat menetapkan dan mengkaji tujuan dan sasaran, sebuah organisasi harus memperhitungkan persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang diikuti organisasi serta mempertimbangkan aspek lingkungan, pilihan teknologi, penentuan biaya, persyaratan operasional dan bisnis, serta pandangan pihak yang memiliki kepentingan. Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara program untuk mencapai tujuan dan sasarannya. Program harus mencakup pemberian tanggungjawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada fungsi dan tingkatan yang sesuai dalam pelaku kegiatan ekonomi tersebut serta cara dan jangka waktu untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Manajemen harus memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11

untuk menetapkan, menerapkan, memelihara dan meningkatkan sistem manajemen lingkungan. Sumber daya termasuk sumber daya manusia dan ketrampilan khusus, sarana operasional, teknologi dan sumber daya keuangan. Dalam SNI 19-14001 (2005) peran, tanggungjawab dan kewenangan harus ditentukan, didokumentasikan dan dikomunikasikan guna memfasilitasi manajemen lingkungan yang efektif dan efisien. Indikator kinerja lingkungan secara umum terdiri dari 2 golongan menurut Global Environmental Management Initiative (GEMI) dalam Purwanto (2000), Indikator Lagging yaitu indikator yang digunakan uuntuk mengukur kinerja end-process berupa output seperti jumlah polutan dikeluarkan. Indikator leading yaitu indikator yang digunakan untuk menentukan ukuran mengukur implementasi prosedur yang dilakukan. Jenis indikator yang sudah banyak dikenal yaitu indikator lagging, seperti jumlah limbah yang dihasilkan, jumlah polutan yang dihasilkan, dan lain sebagainya. Manfaat utama menggunakan indikator jenis ini adalah mudah digunakan dan mudah dimengerti. Kerugian dari indikator ini adalah sesuai dengan namanya yaitu indikator tertinggal (lag), Indikator lagging ini tidak dapat mengidentifikasikan akar penyebab definisi dan akarnya dapat dicegah sehingga efek tindakan korektif tidak akan muncul hasilnya sampai dengan tahun depan, sehingga ukuran kinerja akan terasa lambat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12

Jenis indikator kedua yaitu indikator leading atau indikator inprocess, adalah indikator yang mengukur implementasi prosedur yang digunakan, atau mengukur faktor apa yang diharapkan akan membawa perubahan. Sayangnya indikator leading ini sulit untuk di hitung, dan hasilnya tidak mendapat perhatian para pemegang saham. Tabel 2.1 Indikator Leading dan Lagging Ukuran Kinerja Lingkungan Tipe Indikator Ukuran Fokus Pendekatan Contoh Kekuatan

Kelemahan

Indikator tertinggal (lagging)

Indikator memimpin (leading)

Indikator output/end-ofprocess Hasil(Output)

Indikator manajemen inproses Tingkat status aktivitas (input) Kuantitatif dan kualitatif Persen fasilitas berfungsi audit lingkungan sendiri Merefleksikan tidak hanya kinerja masa lalu, namun sekarang dan masa depan

Kuantitatif Jumlah kimia beracun dilepas keudara Mudah menjumlahkan dan dimengerti: umum disukai publik dan pihak pemerintah Kesenjangan waktu dalam lingkar umpan balik, akar penyebab tidak teridentifikasi

Lebih sulit dihitung dan dievaluasi; sulit membangun dukungan; tidak mengarah pada semua pemegang saham

Sumber GEMI, 1998. Dalam Purwanto, 2000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Lingkungan Klasifikasi Indikator Indikator kualitatif

Indikator kuantitatif

Jenis indikator Kepuasan dan persepsi penerapan kualitas

Leading (in)

MPI OPI ECI

V V -

Lagging (end)

Penyedia Audit EM, analisis gap, AMPE

V

V V V

ISO 14031 ISO 14031 ISO 14031

Contoh Kehadiran karyawan, keluhan konsumen, motivasi Alokasi anggarn lingkungan. Jumlah limbah, pencemaran sungai

Sumber: Purwanto, 2000. Secara umum menentukan indikator kinerja lingkungan kuantitatif dapat menggunakan metode Enviromental Performance Evaluation (EPE) ISO 14031 yang berisi antara lain mengenai pemilihan indikator kinerja kuantitatif terkait dengan konsumen yang kita tuju dari pelaporan kinerja lingkungan kita. Indikator kinerja kualitatif adalah ukuran yang didasarkan pada penilaian semantik, pandangan, persepsi seseorang berdasar pengamatan dan penilaiannya terhadap sesuatu. Untuk indikator kinerja kualitatif sendiri dapat diukur dengan melakukan aktifitas analisa gap atau audit sistem manajemen.

B. Akuntansi Manajemen Definisi akuntansi manajemen yang mempunyai lingkup luas diberikan oleh Management Accounting Practies (MAP) Comittee. Komite MAP tersebut dibentuk oleh National Association of Accountans (NAA) untuk menyediakan pedoman pada semua anggota NAA dan para manajemen bisnis atas konsep-konsep, kebijaksanaan dari praktek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14

akuntansi. Definisi yang dikeluarkan oleh komite MAP tidak hanya menunjukan definisi akuntansi manajemen saat ini tetapi mendasarkan pada pandangan yang lebih luas dan bersifat normatif. Definisi tersebut juga bertujuan politis yaitu agar profesi akuntan manajemen dapat berkembang pesat dan akuntan manajemen memiliki kebanggaan terhadap profesi. MAP memberikan definisi akuntansi manajemen sebagai berikut “Akuntansi

manajemen

adalah

proses

identifikasi,

pengukuran,

pengumpulan, analisis, penyimpanan, dan komunikasi informasi finansial yang

digunakan

oleh

manajemen

untuk

perencanaan,

evaluasi,

pengendalian dalam suatu organisasi, serta untuk menjamin ketepatan penggunaan sumber-sumber dan pertanggungjawaban atas sumber-sumber tersebut. Akuntansi manajemen juga meliputi pengolahan laporan finansial untuk kelompok-kelompok non-manajemen seperti

misalnya

para

pemegang saham, para kreditor, lembaga-lembaga pengaturan dan penguasa perpajakan.” Dalam konteks definisi dari MAP tersebut, informasi keuangan meliputi informasi dalam arti luas, baik bersifat moneter maupun non-moneter, yang diperlukan untuk menerangkan sebab akibat dari sebuah kegiatan bisnis, keadaan-keadaan ekonomi, serta penilaian

aktiva

dan

hutang

yang

sesunguhnya

maupun

yang

direncanakan. Tujuan akuntansi manajemen perlu didefinisikan karena memiliki peranan penting dikarenakan tujuan dari akuntansi manajemen dapat membantu untuk merumuskan teori akuntansi manajemen. Selain itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15

konsep-konsep akuntansi manajemen dapat menjadi benar apabila konsepkonsep tersebut didasarkan kepada tujuan akuntansi manajemen yang telah diterima oleh umum. Tujuan akuntansi manajemen terbagi menjadi dua yaitu tujuan primer yang berupa akuntansi manajemen dapat membantu manajemen dalam melakukan pembuatan keputusan serta tujuan sekunder dimana akuntansi manajemen bertujuan untuk membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan, mambantu manajemen dalam menjawab masalah bidang organisasi, membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi pengendalian manajemen, membantu manajemen dalam melaksanakan sistem kegiatan manajemen.

C. Akuntansi Manajemen Lingkungan Akuntansi manajemen lingkungan merupakan sub bagian dari akuntansi lingkungan yang pada umumnya digunakan untuk menyediakan informasi dalam pengambilan keputusan bagi suatu organisasi, walaupun informasi dihasilkan untuk tujuan yang lain, seperti pelaporan eksternal (Ikhsan, 2009). Pandangan bahwa akuntansi manajemen lingkungan secara dominan berhubungan terhadap penyediaan informasi untuk pengambilan keputusan internal yang konsisten dengan definisi US EPA (1995), dimana US EPA menjelaskan akuntansi manajemen lingkungan sebagai suatu “proses pengidentifikasian, pengumpulan, dan penganalisisan informasi tentang biaya-biaya dan kinerja untuk membantu pengambilan keputusan organisasi”. Akuntansi manajemen lingkungan adalah hal yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16

terpisahkan dari unsur manajemen perusahaan. Akuntansi manajemen lingkungan sendiri merupakan proses pengidentifikasian, pengumpulan, perkiraan-perkiraan, analisis, pelaporan dan pengiriman informasi tentang: 1.

Informasi berdasarkan arus bahan dan energi.

2.

Informasi berdasarkan biaya lingkungan.

3.

Informasi

lainnya

akuntansi

manajemen

yang

terukur,

dibentuk

berdasarkan

lingkungan

untuk

pengambilan

keputusan bagi perusahaan. Akuntansi menekankan pada

manajemen akuntansi

lingkungan dari

pada

biaya-biaya

dasarnya

lebih

lingkungan.

Biaya

lingkungan ini tidak hanya mengenai informasi tentang biaya-biaya lingkungan dan informasi lainnya yang terstruktur, akan tetapi juga tentang informasi material dan energi yang digunakan. Akuntansi manajemen lingkungan saling terkait dan terfokus pada arus nilai-nilai bahan dan energi. Konsep akuntansi manajemen lingkungan digunakan untuk melakukan pemonitoran dan pengevaluasian informasi yang terstruktur dari keuangan maupun akuntansi manajemen (dalam unit moneter) serta timbal balik guna meningkatkan efisiensi pemanfaatan bahan-bahan maupun energi, mengurangi risiko-riskio lingkungan dan memperbaiki hasil-hasil dari manajemen perusahaan. Oleh karena itu akuntansi manajemen lingkungan bukan hanya suatu alat manajemen lingkungan diantara banyak alat-alat lainnya akan tetapi, akuntansi manajemen lingkungan adalah suatu himpunan yang luas dari prinsip-prinsip dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17

pendekatan yang mempersiapkan arus bahan-bahan, energi dan biaya (Ikhsan, 2008). Data dari akuntansi manajemen lingkungan sangat berharga bagi manajemen terutama dalam hal yang terfokus pada lingkungan. Akuntansi manajmenen lingkungan tidak hanya menyediakan data biaya yang penting bagi manajemen saja, melainkan juga arus informasi fisik seperti penggunaan bahan baku. Tabel 2.3 Perbedaan Jenis Akuntansi Lingkungan Jenis umum Akuntansi Lingkungan Akuntansi Manajemen (AM): Pengidentifikasian, pengumpulan, penilaian, penganalisaan, dan penggunaan biaya serta informasi lain untuk pengambilan keputusan di dalam suatu organisasi. Akuntansi keuangan (AK): Pengembanagan dan pelaporan informasi keuangan oleh suatu organisasi kepada para pihak eksternal. Akuntansi Nasional (AN): Pengembangan dari ekonomi dan informasi lain untuk mendanai pendapatan nasional dan kesehatan.

Hubungannya dengan Akuntansi Lingkungan Akuntansi Manajemen Lingkungan (AML): terfokus kepada arus informasi bahan-bahan dan energi serta informasi biaya lingkungan.

Akuntansi Keuangan Lingkungan (AKL): Terfokus pada pelaporan biayabiaya kewajiban hutang lingkungan dan biaya-biaya lingkungan. Ekonomi Akuntansi Lingkungan Nasional (EAL): Berfokus kepada saham-saham sumber daya alam dan arus-arus, biaya-biaya, lingkungan, dan biaya luar lainnya.

Sumber: Ikhsan, 2008. Beberapa

kunci

utama

dalam

akuntansi

manajemen

lingkungan

perusahaan: 1.

Akuntansi manajemen lingkungan terpusat pada biaya-biaya internal perusahaan; akuntansi manajemen lingkungan tidak termasuk biayabiaya eksternal dari individu, masyarakat, atau lingkungan dimana suatu perusahaan tidak menuntut dan bertanggung jawab secara hukum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

2.

Akuntansi manajemen lingkungan menempatkan penekanan tertentu pada akuntansi untuk biaya-biaya lingkungan.

3. Akuntansi manajemen lingkungan tidak hanya berhubungan dengan lingkungan dan informasi biaya tapi informasi yang dihasilkan juga menjelaskan tentang arus dan ketentuan-ketentuan fisik dan bahanbahan energi. 4. Informasi akuntansi manajemen lingkungan dapat digunakan pada aktivitas manajemen atau pengambilan keputusan dalam suatu organisasi, terutama dalam aktivitas manajemen lingkungan yang proaktif. Dari kunci utama diatas dapat dikatakan bahwa akuntansi manajemen lingkungan memasukkan dan mengintegrasikan dua diantara

tiga

blok bangunan dari

perkembangan lingkungan

berkelanjutan dan ekonomi dimana mereka berhubungan dengan pengambilan keputusan internal organisasi.

D. Akuntansi Lingkungan ACIPA (2004) dalam Volosin (2008) mendefinisikan akuntansi lingkungan sebagai akuntansi yang di dalamnya terdapat proses identifikasi, pengukuran, dan alokasi biaya lingkungan, di mana biayabiaya lingkungan tersebut diintegrasikan dalam pengambilan keputusan bisnis, dan selanjutnya dikomunikasikan kepada para stakeholders. Konsep akuntansi lingkungan mulai berkembang sejak tahun 1970-an di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19

Eropa. Pada pertengahan tahun 1990-an komite standar akuntansi internasional (The International Accounting Standards Committee/IASC) mengembangkan konsep tentang prinsip-prinsip akuntansi internasional, termasuk di dalamnya pengembangan akuntansi lingkungan dan audit hakhak asasi manusia. Di samping itu, standar industri juga semakin berkembang dan lembaga auditor profesional seperti the American Institute of Certified Public Auditors (AICPA) mengeluarkan prinsipprinsip universal tentang audit lingkungan (environmental audits). Badan Lingkungan Hidup Jepang (The Environmental Ageency) yang kemudian berubah

menjadi

Environment)

Kementerian

mengeluarkan

Lingkungan panduan

Hidup akuntansi

(Ministry

of

lingkungan

(environmental accounting guidelines) pada bulan Mei tahun 2000. Panduan ini kemudian disempurnakan lagi pada tahun 2002 dan 2005. Latar belakang pentingnya akuntansi lingkungan pada dasarnya menuntut kesadaran penuh perusahaan-perusahaan maupun organisasi lainnya yang telah mengambil manfaat dari lingkungan. Penting bagi perusahaan-perusahaan atau organisasi lainnya agar dapat meningkatkan usaha

dalam

mempertimbangkan

konservasi

lingkungan

secara

berkelanjutan. Penggunaan konsep akuntansi lignkungan bagi perusahaan mendorong kemampuan untuk meminimalisasi

persoalan-persoalan

lingkungan yang dihadapinya. Banyak perusahaan besar seperti industri dan jasa yang kini menerapkan akuntansi lingkungan dengan tujuan meningkatkan efisiensi pengelolaan lingkungan dengan melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20

penilaian kegiatan lingkungan dari sudut pandang biaya (environmental costs) dan manfaat atau efek (economic benefit) (Ikhsan, 2008). Akuntansi lingkungan diterapkan oleh berbagai perusahaan untuk menghasilkan penilaian

kuantitatif

tentang

biaya

dan

dampak

perlindungan

lingkungan (environmental protection). Beberapa

alasan

mengapa

perusahaan

perlu

untuk

mempertimbangkan mengadopsi akuntansi lingkungan adalah sebagai bagian dari sistem akuntansi perusahaan yang berguna untuk mengurangi dan menghapus biaya-biaya lingkungan, memperbaiki kinerja lingkungan perusahaan yang selama ini mungkin mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan keberhasilan bisnis perusahaan, diharapkan dapat menghasilkan biaya atau harga yang lebih akurat terhadap produk dari proses lingkungan yang diinginkan dan memungkinkan pemenuhan kebutuhan pelanggan yang mengharapkan produk/jasa lingkungan yang lebih bersahabat. (Ikhsan, 2009). Tujuan dari akuntansi lingkungan sebagai sebuah alat manajemen lingkungan dan sebagai alat komunikasi dengan masyarakat adalah untuk meningkatkan jumlah informasi relevan yang dibuat bagi mereka yang memerlukan atau dapat menggunakannya. (Ikhsan, 2009). Guna mencapai keberhasilan dalam penerapan akuntansi lingkungan, maka langkah pertama yang perlu diperhatikan oleh manajemen perusahaan adalah adanya kesesuaian antara evaluasi yang dibuat perusahaan terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan. Langkah kedua, menentukan apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21

yang menjadi target perusahaan dengan cara mengidentifikasi faktor-faktor utama yang berdampak pada lingkungan perusahaan serta menyusun suatu perencanaan untuk mengurangi dampak lingkungan. Langkah ketiga, memilih alat ukur yang sesuai dalam menentukan persoalan lingkungan. Langkah keempat, melakukan penilaian administrasi untuk menetapkan target di masing-masing segmen. Langkah kelima, menghasilkan segmen akuntansi untuk mengukur masing-masing divisi perusahaan. Langkah keenam, melakukan pengujian dimasing-masing divisi. Langkah terakhir adalah melakukan telaah kinerja. Pada telaah kinerja diharapkan dapat menghasilkan segmen akuntansi yang dapat mendukung prestasi manajemen lingkungan dimasing-masing divisi (Ikhsan, 2008). Akuntansi merupakan

istilah

Lingkungan (Environmental yang

berkaitan

dengan

Accounting atau

EA)

dimasukkannya

biaya

lingkungan (environmental costs) ke dalam praktek akuntansi perusahaan atau lembaga pemerintah. Biaya lingkungan adalah dampak yang timbul dari sisi keuangan mampun non-keuangan yang harus dipikul sebagai akibat dari kegiatan yang mempengaruhi kualitas lingkungan.(Burhany, 2012). Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat atau United States Environment Protection Agency (US EPA) akuntansi lingkungan adalah: “Fungsi penting akuntansi lingkungan adalah untuk menyajikan biayabiaya lingkungan bagi para stakeholders perusahaan, yang mampu mendorong pengidentifikasian cara-cara mengurangi atau menghindari biaya-biaya ketika pada waktu yang bersamaan, perusahaan sedang memperbaiki kualitas lingkungan”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22

Badan

Perlindungan

Amerika

Serikat

atau United

States

Environment Protection Agency (EPA) menambahkan lagi bahwa istilah akuntansi

lingkungan

dibagi

menjadi

dua

dimensi

utama. Pertama, akuntansi lingkungan merupakan biaya yang secara langsung berdampak pada perusahaan secara menyeluruh (dalam hal ini disebut dengan istilah “biaya pribadi”). Kedua, akuntansi lingkungan juga meliputi biaya-biaya individu, masyarakat maupun lingkungan suatu perusahaan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sistem akuntansi lingkungan terdiri atas lingkungan akuntansi konvensional dan akuntansi ekologis. Akuntansi lingkungan konvensional mengukur dampak-dampak dari lingkungan alam pada suatu perusahaan dalam istilah-istilah keuangan. Sedangkan akuntansi ekologis mencoba untuk mengukur dampak suatu perusahaan berdasarkan lingkungan, tetapi pengukuran dilakukan dalam bentuk unit fisik (sisa barang produksi dalam kilogram, pemakaian energi dalam kilojoules, dll), akan tetapi standar pengukuran yang digunakan bukan dalam bentuk satuan keuangan. (Ikhsan, 2009). Lingkup akuntansi lingkungan dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama didasarkan pada kegiatan akuntansi lingkungan suatu perusahaan baik secara nasional maupun regional. Bagian kedua berkaitan dengan akuntansi lingkungan untuk perusahaan-perusahaan dan organisasi lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23

Pada dasarnya penjelasan mengenai konsep akuntansi lingkungan harus mengikuti beberapa faktor berikut, antara lain: 1. Biaya konservasi lingkungan (diukur dengan menggunakan nilai satuan uang). 2. Keuntungan konservasi lingkungan (diukur dengan unit fisik). 3. Keuntungan ekonomi dari kegiatan konservasi lingkungan (diukur dengan nilai satuan uang/rupiah).

E. Manajemen Kualitas Definisi manajemen kualitas dapat dibagi berdasarkan struktur kata yang membentuknya, yaitu: Manajemen

adalah

proses

perencanaan,

pengorganisasian,

penghargaan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan pengguna sumber daya organisasi lainnya guna mencapai tujuan yang ditetapkan (Stoner, 2006). Manajemen kualitas (Quality Management) atau manajemen kualitas terpadu (Total Quality Management = TQM) didefinisikan sebagai satu cara meningkatkan kinerja secara terus menerus (continuosly performance improvment) pada tiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari satu organisasi, dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Menurut ISO 8420 (Quality Vocabulary), manajemen kualitas sebagai seluruh aktivitas dari fungsi manajemen secara keseluruhan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24

menentukan kebijakan kualitas tujuan dan tanggung jawab serta menerapkannya melalui alat-alat seperti perencanaan kualitas (Quality Planing), pengendalian kualitas (Quality control), jaminan kualitas (Quality assurance), peningkatan kualitas (Quality improvement). Penjabaran mengenai alat-alat bantu manajemen kualitas dapat dilihat dibawah ini: 1.

Perencanaan kualitas (Quality Planing), adalah penetapan dan pengembangan tujuan dan kebutuhan untuk kualitas serta penerapan sistem kualitas.

2.

Pengendalian kualitas (Quality control), adalah teknik dan aktivitas operasional yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas.

3.

Jaminan kualitas (Quality assurance), adalah semua tindakan terencana dan sistematik yang diterapkan dan dipraktekan guna memberikan kepercayaan yang cukup bahwa akan memuaskan kebutuhan untuk kualitas.

4.

Peningkatan kualitas (Quality improvement), adalah tindakantindakan yang diambil guna meningkatkan nilai produk untuk pelanggan melalui peningkatan ekfektifitas dan efisiensi dari proses dan aktivitas melalui struktur organisasi.

F. Penelitian Terdahulu Jika ingin meningkatkan kinerja lingkungan, perusahaan harus melakukan pengelolaan lingkungan. US Environmental Protection Agency

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25

dalam Bosshard (2003) menyatakan bahwa fungsi penting dari akuntansi manajemen lingkungan adalah untuk mengarahkan manajer dalam menentukan cara yang tepat untuk mengurangi kerusakan lingkungan dengan kata lain dapat meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan. Penelitian Perez et al. (2007) dalam Buhary (2014), menemukan bahwa praktik akuntansi manajemen lingkungan yang meliputi pengolahan data sampai ke penyediaan informasi akuntansi lingkungan kepada manajemen menunjukan pengaruh yang paling besar terhadap peningkatan kinerja lingkungan. Akuntansi manajemen lingkungan memberikan manfaat penting bagi perusahaan berupa penyediaan informasi yang lengkap untuk pengambilan keputusan (Burrutt et al,. 2002 dalam Buhary 2014). Informasi tersebut dapat mengungkapkan peluang tersembunyi, seperti proses pengolahan limbah yang lebih baik, pengurangan konsumsi energi dan bahan atau peluang untuk daur ulang bahan. Dari segi lingkungan, informasi ini dapat digunakan sebagai dasar dalam pengembangan proses yang lebih efisien yang mengarah ke inovasi yang lebih baik bagi pihak pengelola maupun lingkungan sekitar perusahaan tersebut melakukan kegiatan usaha. Telah banyak penelitian mengenai akuntansi manajemen lingkungan yang membahas mengenai pencatatan akuntasi dan pada pos mana akuntansi manajemen lingkungan diletakan pada laporan keuangan, sedangkan pada penelitian ini lebih terfokus dapa informasi apa saja yang dibutuhkan oleh pihak rumah sakit, selain itu penelitian sebelumnya ratarata terfokus pada perusahaan-perusahaan manufaktur dan tambang, pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26

penelitian ini mencoba untuk menggunakan rumah sakit sebagai tempat penelitian mengenai akuntansi manajemen lingkungan. Penelitianpenelitian sebelumnya mengenai akuntansi manajemen lingkungan berkontribusi sebagai sumber refrensi peneliti dan membantu peneliti dalam

proses

penyusunan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada para pihak yang memiliki wewenang dalam pengolahan limbah di rumah sakit swasta yang berada di Yogyakarta, selain itu juga peneliti melakukan observasi dan wawancara singkat dengan pihak pengelola rumah sakit. Hasil dari penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk mewakili seluruh rumah sakit yang ada di Indonesia karena penelitian ini menggunakan populasi rumah sakit swasta yang mengakomodir BPJS Kesehatan yang berada di Yogyakarta.

B. Populasi Sasaran Populasi dalam penelitian ini adalah rumah sakit swasta yang mengakomodir

BPJS

Kesehatan

pada

wilayah

Daerah

Istimewa

Yogyakarta, dimana rumah sakit tersebut terbagi di 5 kabupaten diantaranya adalah Kabupaten Sleman terdapat 14 rumah sakit swasta, Kabupaten Bantul terdapat 7 rumah sakit swasta, Kabupaten Kulonprogo terdapat 2 rumah sakit swasta, Kabupaten Gunung Kidul terdapat 1 Rumah sakit swasta, dan Kota Yogyakarta terdapat 12 rumah sakit swasta, dengan kriteria: 1. Merupakan rumah sakit swasta yang mengakomodir BPJS kesehatan.

27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28

2. Rumah sakit memiliki bagian sanitasi dan sudah menjalankannya. 3. Memiliki data yang dibutuhkan dan bersedia menjadi tempat penelitian. Rumah sakit pengakomodir BPJS kesehatan dipilih dalam penelitian ini selain digunakan untuk memperkecil populasi, peneliti beranggapan bahwa rumah sakit yang mengakomodir BPJS kesehatan tentunya memiliki kelengkapan sarana dan perasarana yang memadahi, yang didalamya termasuk pengolahan limbah, hal ini kemudian juga didukung oleh Peraturan Presiden no 19 tahun 2016 tentang Jaminan Kesehatan serta Peraturan Mentri Kesehatan no 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional, dimana rumah sakit yang hendak melakukan kerjasama dengan BPJS kesehatan wajib memiliki surat ijin opreasi dan sudah terakreditasi.

C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada seluruh Rumah Sakit swasta yang mengakomodir BPJS Kesehatan diwilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. (Lampiran 1). 2. Waktu Penelitian Waktu penelitan ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29

D. Teknik Pengambilan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Adapun data yang akan diolah merupakan hasil jawaban dari kuesioner yang diberikan kepada responden, dimana responden tersebut merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit, selain dari jawaban responden, data yang digunakan juga berasal dari hasil wawancara kepada bagian yang bersangkutan. E. Pengukuran Variabel Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Guttman. Penelitian/kuesioner menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban secara tegas terhadap suatu pertanyaan. (Sugiyono, 2009). Pada penelitian ini variabel yang digunakan antara lain pengetahuan tentang konsep pembangunan berkelanjutan, kontribusi perusahaan untuk pembangunan berkelanjutan, pengetahuan tentang konsep kinerja lingkungan, pendapat tentang informasi akuntansi manejemen lignkungan yang dibutuhkan oleh rumah sakit, pengetahuan tentang konsep akuntansi manajemen ligkungan, dan terakhir mengenai pengetahuan akuntansi manajemen lingkungan sebagai alat bantu manajemen. Guna keperluan analisis dalam penelitian, pada jawaban positif seperti YA, DIBUTUHKAN atau SUDAH diberikan skor 1 sedangkan pada jawaban TIDAK, TIDAK DIBUTUHKAN dan BELUM diberikan skor 0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30

F. Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data primer. Menurut Indriantoro dan Supomo (1999), data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli tanpa melalui media perantara. Data primer diperoleh dari responden dengan cara mendistribusikan kuesioner secara langsung kepada rumah sakit swasta yang berada di Daerah Isitimewa Yogyakarta dan ditujukan kepada pihak manajemen/petugas pengelola limbah yang berada pada rumah sakit tersebut.

G. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif yang dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada pihak pengelola rumah sakit swasta yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Pendekatan deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan pengetahuan pelaku kegiatan usaha terutama pihak manajemen rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta mengenai pengelolaan lingkungan serta akuntansi manajemen lingkungan. Tipe penelitian adalah penelitian kualitatif dikarenakan sajian data dalam penelitian ini berupa penjabaran hasil kuesioner maupun wawancara dari responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31

H. Teknik Pengumpulan Data Data dari penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner yang akan diberikan kepada responden merupakan instrumen penelitian yang akan digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Kuesioner yang digunakan berisi identitas (nama, umur, jenis kelamin dan pendidikan terahkir) serta pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan variabel yang akan diteliti. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, dimana responden hanya perlu memberikan tanda centang pada kolom jawaban yang telah disediakan yang kemudian disebarkan pada pihak pengelola rumah sakit swasta yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan seputar akuntansi manajemen lingkungan, peneliti juga melakukan observasi yang digunakan sebagai penjelasan tambahan secara deskriptif pada bagian pembahasan. Hal yang di observasi dalam penelitian ini adalah tempat atau gedung pengelolaan limbah dari rumah sakit, serta wawancara singkat dengan pihak pengelola rumah sakit guna menggali informasi berupa prosedur, kebijakan, dan dokumen pengelolaan limbah oleh rumah sakit dan tanggung jawab rumah sakit terhadap lingkungan. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seprangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang ditujukan pada responden (Wiyono, 2011) dimana responden dari penelitian ini adalah bagian sanitasi dari rumah sakit. Tipe kuesioner yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32

digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan tipe kuesioner semi terstruktur. Tipe kuesioner semi terstruktur yaitu kuesioner yang memuat pertanyaan yang sudah ditentukan jawabannya dan responden bebas untuk memberikan jawaban.

I. Teknik Analisis Data Guna menjawab rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka teknik analisis data yang digunakan adalah: 1. Apakah pihak pengelola rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta mengetahui pentingnya kinerja lingkungan dalam pembangunan yang berkelanjutan? Dalam menjawab rumusan masalah pertama tersebut, peneliti akan menggunakan metode analisis deskriptif yang akan diperoleh melalui proses wawancara dan hasil jawaban kuesioner yang diberikan pada pihak pengelola rumah sakit dimana narasumber merupakan bagian yang bertanggung jawab akan pengolahan limbah medis/bagian sanitasi. Selain itu penulis juga akan melakukan observasi terhadap situasi lingkungan rumah sakit dalam rangka melakukan upaya pemeriksaan kembali dengan hasil wawancara dan jawaban dari kuesioner yang telah dilakukan. Pertanyaan dalam wawancara tersebut merupakan penegasan terhadap kuesioner yang diberikan serta untuk menggali lebih dalam mengenai pengetahuan pihak rumah sakit mengenai kinerja lingkunga. Hal ini perlu dilakukan guna menghindari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33

jawaban yang bersifat bias. Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara bersumber dari buku Ikhsan (2009) dan jurnal Buhary (2012). a. Pertanyaan dalam wawancara: 1. Apakah bapak/ibu mengetahui apa itu kinerja lingkungan? 2. Apakah bapak/ibu mengetahui dan memahami mengenai konsep pembangunan berkelanjutan? 3. Adakah alokasi anggaran untuk penerapan manajamen lingkungan? Selain

ketiga

pertanyaan

diatas,

guna

memperdalam

pembahasan mengenai pengetahuan manajemen tentang kinerja lingkungan, peneliti menananyakan beberapa hal seperti: 1. Pernahkan mendengar istilah kinerja lingkungan? 2.

Secara pribadi menurut saudara, kinerja lingkungan itu apa?

3. Menurut saudara, apa dampak jika tidak memperhatikan kinerja lingkungan? 4. Sejauh mana rumah sakit memperhatikan kinerja lingkungan? b. Teknik mengolah data: Dalam melakukan pengolahan data hasil dari wawancara dan observasi, peneliti akan melakukan pendeskripsian secara lengkap dan menjabarkan hasil dari wawancara tersebut. Sedangkan untuk hasil dari observasi, peneliti akan memaparkan hasil observasi terebut dengan melakukan analisis secara deskriptif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34

2. Apa saja informasi akuntansi manajemen yang dibutuhkan oleh pihak pengelola rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam membantu pengelolaan lingkungan? Guna menjawab rumusan masalah kedua tersebut, peneliti akan melakukan penyebaran kuesioner dimana kuesioner tersebut berisikan pertanyaan-pertanyaan

tentang

informasi-informasi

akuntansi

manajemen lingkungan yang dibutuhkan oleh pihak pengelola rumah sakit. Pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan berupa pertanyaan mengenai informasi fisik dan informasi moneter/biaya (Buhary, 2012). Informasi fisik secara garis besar menanyakan mengenai jumlah dan presentase bahan yang berasal dari bahan daur ulang, energi/bahan bakar yang dikonsumsi dan dihemat, air yang didaur ulang lalu digunakan kembali serta yang dibuang/terbuang, emisi gas yang dihasilkan, limbah yang dihasilkan dan kemudian dioleh serta limbah yang dibuang. Informasi moneter/biaya secara umum menanyakan mengenai biaya-biaya yang dikeluaran dan digunakan oleh perusahaan guna melakukan pengolahan limbah, dari biaya pengevaluasian proses pengolahan limbah, pelatihan karyawan untuk maslah lingkungan, biaya uji emsi, biaya pemeliharaan peralatan pengolah limbah, biaya pemerikasaan

kandungan

limbah

dan

lain

sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35

3. Menarik Kesimpulan Cara menarik kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan cara menyimpulkan dari hasil kuesioner yang telah dijelaskan pada bagian pembahasan. Peneliti tidak dapat menilai baik/buruk dari hasil penelitian ini karena bukan ranah dari peneltian ini untuk melakukan hal tersebut, karena hasil dari penelitian ini hanya melihat sejauh mana pengetahuan terhadap akuntansi manajemen lingkungan serta informasi akuntansi manajemen lingkungan apa saja yang dibutuhkan oleh pihak rumah sakit swasta pada Daerah Istimewa Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Institusi yang diteliti dalam penelitian ini adalah insititusi rumah sakit swasta yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta dan mengakomodir BPJS kesehatan. Data penelitian diperoleh dari web umby.web.id/tag/rumah-sakit/ kemudian peneliti melihat daftar rumah sakit untuk setiap kabupaten di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Setelah itu peneliti melakukan seleksi terhadap populasi untuk memperoleh populasi sasaran sesuai kriteria yang telah ditentukan sehingga peneliti memperoleh data populasi sasaran sebagai berikut : Tabel 4.1 Kriteria Pemilihan Populasi Sasaran Kriteria Populasi Rumah sakit yang mengakomodir BPJS di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta per 4 Mei 2015 Rumah sakit non-swasta yang mengakomodir BPJS di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta 4 Mei 2015 Rumah sakit yang tidak memiliki bagian sanitasi dan tidak bersedia menjadi responden. Anggota Populasi Sasaran

Jumlah 54 (12) (35) 7

Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa terdapat 54 rumah sakit yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta per tanggal 4 Mei 2015, dari jumlah tersebut terdapat 12 rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah. Setelah dilakukan penyebaran kuesioner dan pemohonan ijin kepada seluruh rumah sakit swasta yang mengakomodir BPJS Kesehatan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Sebanyak 35 rumah sakit

36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37

menolak dengan beberapa salasan, diantaranya terdapat beberapa rumah sakit belum meliliki bagian sanitasi, kesibukan internal rumah sakit, bagian IPAL yang masih dalam proses pembuatan, sehingga jumlah ahkir yang diperoleh sejumlah 7 rumah sakit, ketujuh rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Santa Elizabeth Ganjuran, Rumah Sakit Mitra Paramedika, Rumah Sakit Permata Husada, Rumah Sakit Happy Land, Rumah Sakit PHDI, Rumah Sakit PKU, Rumah Sakit Puri Husada. Kesimpulan dari hasil pengujian maupun analisis pada bab berikutnya berlaku pada populasi sasaran, bukan bagi seluruh rumah sakit. Berikut profil singkat dari rumah sakit yang menjadi responden dalam penelitian ini:

A. Rumah Sakit Santa Elizabeth Ganjuran Rumah sakit Santa Elizabeth Ganjuran merupakan rumah sakit yang beralamatkan di Ganjuran Sumbermulyo Bambanglipuro, Kec. Bantul, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rumah sakit Santa Elizabeth ini memiliki visi dengan diilhami oleh nilai-nilai Kristiani Rumah Sakit Santa Elizabeth sebagai Rumah Sakit Pratama memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan holistik. Guna mewujudkan visi tersebut rumah sakit Santa Elizabeth memiliki misi yaitu dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara ramah, adil, profesional, ikhlas, holistik dan hormat kepada sesama terutama mereka yang berkekurangan. Rumah sakit Santa Elisabeth memandang karyawan sebagai mitra karya dan memberdayakannya guna memberikan pelayanan yang berkualitas. Rumah Sakit Santa Elisabeth mengusahakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38

kesejahteraan karyawan dengan prinsip terbuka, proposional, adil dan merata sesuai dengan kemampuan. Sejarah singkat berdirinya rumah sakit Santa Elizabeth Ganjuran dimulai pada tahun 1930, ketika Ny Schmutzer mendirikan poliklinik di Dusun Ganjuran, untuk memberikan pelayanan kesehatan pada pegawai pabrik gula dan masyarakat sekitar. Poliklinik tersebut dalam setiap hari melayani 40 – 50 orang dan terus berkembang. Pada tanggal 04 April 1930, poliklinik tersebut diresmikan menjadi rumah sakit dengan nama Rumah Sakit Santa Elisabeth dengan kapasitas 30 tempat tidur yang dalam pelayanan dan pengelolaannya di bantu oleh Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus. Rumah Sakit Santa Elisabeth terus berkembang dengan mendirikan 4 poliklinik di Pete, Kretek, Bantul, dan Pugeran. Pada tahun 1946, Rumah Sakit Santa Elisabeth diambil alih oleh Pemerintah dan terus berkembang dengan mendirikan 2 poliklinik di Celep dan Guntur Geni. Pada tahun 1954, Rumah Sakit Santa Elisabeth diserahkan kembali ke Tarekat Suster-suster Cinta Kasih Santo Carolus Borromeus serta masih mendapat subsidi dari pemerintah sampai tahun 1955 dan terus berkembang. Pada tanggal 23 Januari 1986, Surat Ijin Penyelenggaraan Tetap Rumah Sakit dari Departemen Kesehatan RI dengan Keputusan Menteri Kesehatan No 0060/Yanmed/RSKS/1986 dikeluarkan. Pada tanggal 02 September 2000, Yayasan Carolus Borromeus menyerahkan pengelolaan Rumah sakit Santa Elisabeth ke Yayasan Panti Rapih hingga saat ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39

B. Rumah Sakit Mitra Paramedika Rumah Sakit Umum Mitra Paramedika merupakan sebuah Rumah Sakit Swasta yang bernaung di bawah Badan Hukum Yayasan Mitra Paramedika, dengan visi menjadikan rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan yang profesional dan paripurna, dengan penuh kasih sayang kepada pasien dan keluarganya serta lebih mengutamakan keselamatan pasien. Guna mewujudkan visi tersebut, Rumah sakit Mitra paramedika memiliki misi menjadi rumah sakit yang terdepan sebagai mitra keluarga menuju sehat jasmani dan rohani, memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar secara terpadu, holistik dan profesional dengan biaya terjangkau, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, terutama masyarakat Ngemplak dan sekitarnya, bersama seluruh karyawan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan sehingga tercapai kepuasan pelanggan sekaligus meningkatkan kesejahteraan karyawan secara adil dan merata sesuai dengan kemampuan. Rumah sakit ini terletak di Jl. Raya Ngemplak Kemasan Widodomartani Ngemplak Sleman Yogyakarta. Lokasi tersebut sangat stategis untuk

memberikan

pelayanan

bagi

masyarakat

yang

membutuhkan

penanganan medis dengan segera. Pada tanggal 6 Maret 2002 di mulai dengan pelayanan saat itu meliputi: Pelayanan UGD yang didukung oleh bidan dan dokter jaga 24 jam, poliklinik Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Spesialis Kandungan, laboratorium klinik sederhana, dan rawat inap. Melihat perkembangan yang cukup cepat maka mulai tahun 2003-2005 merubah diri menjadi RSKBIA, dan selain pelayanan di atas juga melayani Poliklinik Anak,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40

Bedah (Operasi), THT, dan Gigi. Sehubungan tuntutan dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih lengkap maka RSKBIA berubah menjadi RSU Mitra Paramedika, dan mendapatkan ijin penyelenggaraan sementara menjadi RSU Mitra Paramedika dari tanggal 09 September 2006 sampai dengan 09 Maret 2007. Jenis pelayanannya meliputi UGD 24 jam, Poliklinik : Umum, Bedah, Penyakit Dalam, Anak, Kandungan, THT, dan Gigi, pelayanan Laboratorium sederhana, dan siap melayani operasi 24 jam. Pada tanggal 02 April 2007 mulai dioperasionalkan gedung baru sebelah barat sebagai sentral pelayanan rawat jalan dan kamar operasi. Pelayanan juga sudah dilengkapi dengan alat rontgen. Pada tanggal 28 September 2007 mendapatkan ijin tetap sebagai RSU. Kemudian semakin memantapkan pelayanan dengan melengkapi jenisjenis pemeriksaan seperti penambahan pelayanan spesialis saraf, spesialis bedah tulang, pelayanan fisioterapi dengan SWD (Shock Wave Diathermi), penambahan alat laboratorium spektrofotometer dan haematologi automatic serta pelayanan homecare. Pada tanggal 1 Juni 2011 mulai dioperasionalkan gedung baru sebelah timur dan selatan untuk menunjang pelayanan rawat inap dan juga telah dilakukan penataan untuk gizi dan laundry di ruangan yang terpisah dengan tempat memasak/dapur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41

C. Rumah Sakit Permata Husada Rumah Sakit Permata Husada adalah rumah sakit swasta dengan swadana yang berdiri sejak 2 Juni 2003. Rumah sakit Permata Husada dalam menjalankan kegiatannya berlandaskan visi yaitu menjadikan rumah sakit mandiri dengan pelayanan prima dan terjangkau dengan unggulan kasus-kasus bedah anak. Guna mewujudkan visi tersebut, rumah sakit Permata Husada memiliki misi menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang profesional, bermutu

dan

terjangkau

dengan

mengutamakan

kepuasan

pasien,

mengembangkan dan memberdayakan sumber daya manusia di daerah, dan meningkatkan kesejahteranaan bagi masyarakat setempat.

Rumah Sakit

Permata Husada yang berlokasi di desa Kauman Kelurahan Pleret Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul, tepatnya di depan Pasar Pleret, merupakan Rumah Sakit dengan tipe C yang didirikan oleh Lembaga Medik Purwa Hardja Husada (LMPH) yang didirikan atas inisiatif dari Bpk. (Alm) Hardjosuprapto, seorang mantan Lurah Pleret pada tahun 1970an dan seorang pedangang yang cukup ternama di Pleret Bpk.(alm) PurwoHardjono. LMPH sekarang dipimpin oleh

dr.H.

Rochadi

SpB,SpBA(K).

Rumah

Sakit

Permata

Husada

menyediakan layanan kesehatan yang beragam mulai dari pemeriksaan kesehatan berkala hingga layanan operasi. Sebagai operator pelayanan jasa kesehatan yang terletak di daerah pedesaan, Rumah Sakit Permata Husada memahami benar bahwa kepuasan dan keselamatan pasien dengan harga yang terjangkau merupakan hal dasar dan mutlak harus dilakukan. Untuk itu penciptaan lingkungan yang kondusif, aman, nyaman baik di bangsal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42

perawatan maupun di seluruh area rumah sakit adalah hal yang dipastikan oleh Rumah Sakit Permata Husada bagi para pasiennya.

D. Rumah Sakit Happy Land Rumah sakit Happy Land didirikan oleh Bapak Abdul Natsir yang bercita-cita membangun rumah sakit yang bertaraf internasional. Rumah sakit dengan konsep “serba ada dan serasa di rumah sendiri” ini memadukan tempat perawatan orang sakit dan waktu ulang. Dibawah payung PT. Tripillar Medis Jaya awalnya rumah sakit ini dibangun dengan konsep “one stop service” yaitu tidak hanya dibangun ruang praktek dokter, rawat inap, apotek, rang operasi dan UGD , namun ada juga swalayan, kolam renang, beauty centre, convention hall, tempat bermain anak, dan restoran, berdasarkan konsep tersebut, rumah sakit Happy Land memiliki visi menjadi rumah sakit dengan kualitas pelayanan prima serta mengutamakan kepuasan konsumen internal maupun external dan guna mewujudkan visi tersebut rumah sakit Happy Land merumuskan misi dengan memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat. Rumah sakit yang beralamatkan di Jalan Ipda Tut Harsono No. 53, Jl. Melati Wetan. Pelayanan rumah sakit Happy land sempat terganggu pada saat terjadi Gempa bumi Yogakarta tahun 2006 karena rusaknya beberapa bangunan fisik dan fasilitas, namun dengan semangat pantang menyerah antara pemiilik, dokter, manajemen serta karyawan perlahan namun pasti rumah sakit happy land kembali bangkit dan berbagai macam pengembangan serta prestasi didapat oleh Rumah sakit Happy Land. Yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43

terakhir adalah Rumah sakit Happy Land mendapat sertifikat ISO 9001-2008 sebagai bukti bahwa pelayanan yang ada Rumah sakit Happy Land sudah memenuhi standar mutu.

E. Rumah Sakit PDHI RSIY PDHI yang terletak di Jl. Solo KM 12,5 Kalasan, Sleman, Yogyakarta ini secara operasional pembangunannya diserahkan kepada Panitia Pembangunan yang dibentuk pada tanggal 1 Oktober 1992, gedung rawat jalan yang kemudian diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tanggal 17 April 1999, sedangkan operasional rumah sakit diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada tanggal 6 November 2005. Rumah sakit PDHI memiliki visi terwujudnya rumah sakit yang berkualitas, modern, handal dan kebanggaan umat serta Islami, guna mewujudkan visi tersebut, dirumuskan pula misi rumah sakit PDHI sebagai berikut menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang cepat, akurat, profesional, terakreditasi, serta mengedepankan kepuasan konsumen dan peduli kepada kaum dhuafa Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI adalah Rumah Sakit yang dibangun dan didirikan oleh Perkumpulan PDHI dengan Surat Izin Penyelenggaraan

Sementara

Rumah

Sakit

Bupati

Sleman

Nomor

503/2723/DKS/2005 tanggal 9 September 2005, dan pada tanggal 28 Juni 2011 telah mendapatkan Surat Izin Operasional Tetap Rumah Sakit Bupati Sleman Nomor 503/2374/DKS/2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44

F. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta milik Pimpinan Pusat Muhammadiyah didirikan oleh

K.H.

Ahmad

Dahlan

sebagai

Ketua

Persyarikatan Muhammadiyah atas inisiatif muridnya, K.H. Sudjak, yang pada awalnya berupa klinik dan poliklinik pada tanggal 15 Februari 1923 dengan lokasi pertama di kampung Jagang Notoprajan No.72 Yogyakarta. Pada awal berdirinya rumah sakit bernama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem) dengan maksud menyediakan pelayanan kesehatan bagi kaum dhuafa’. Pendirian pertama atas inisiatif H.M. Sudjak yang didukung sepenuhnya oleh K.H. Ahmad Dahlan. Seiring dengan waktu, nama PKO berubah menjadi PKU (Pembina Kesejahteraan Umat). Pada tahun 1928 klinik dan poliklinik PKO Muhammadiyah pindah lokasi ke Jalan Ngabean No.12 B Yogyakarta (sekarang Jalan K.H. Ahmad Dahlan). Pada tahun 1936 klinik dan poliklinik PKO Muhammadiyah pindah lokasi lagi ke Jalan K.H. Dahlan No. 20 Yogyakarta hingga saat ini. Pada tahun 1970-an status klinik dan poliklinik berubah menjadi rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Bersamaan dengan berkembangnya berbagai amal usaha di bidang kesehatan, termasuk di dalamnya adalah rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta maka Pimpinan Pusat perlu mengatur gerak kerja dari amal usaha Muhammadiyah bidang kesehatan melalui Surat Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah No 86/SK-PP/IV-B/1.c/1998 tentang Qaidah Amal Usaha Muhammadiyah Bidang Kesehatan. Dalam Surat Keputusan tersebut diatur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45

tentang misi utamanya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat agar dapat mencapai derajat kesehatan yang lebih baik menjadi rujukan terpercaya dengan kualitas pelayanan yang Islami, bermutu dan terjangkau, sebagai bagian dari upaya menuju terwujudnya kehidupan yang sejahtera dan sakinah sebagaimana dicita-citakan Muhammadiyah. Berbagai perubahan yang berkembang di luar lingkungan maupun yang terjadi secara internal di dalam organisasi rumah sakit PKU Muhammadiyah tentang keselamatan pasien, keterbatasan akses pelayanan kesehatan pada sebagian masyarakat tertentu, perkembangan ilmu dan teknologi, huge burden disease, hingga semakin terbukanya batas-batas informasi yang berimbas terhadap makin kritisnya pelanggan terhadap pelayanan kesehatan serta perubahan regulasi pemerintah, diantisipasi dengan berbagai langkah dari perbaikan saran prasarana, sehingga menjadikan rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta selain mampu bersaing dengan sarana pelayanan kesehatan yang lain juga patuh terhadap regulasi pemerintah.

G. Rumah Sakit Puri Husada Rumah sakit Puri Husada merupakan rumah sakit yang beralamatkan di jl Palagan Tentara Pelajar, Km. 11 No. 67, Sariharjo, Ngaglik, Sleman. Rumah sakit dengan visi berusaha senantiasa berorientasi untuk menjadi mitra sehat dan tumbuh berkembang bersama masyarakat menuju rumah sakit swasta andalan Kabupaten Sleman pada 2020 dan misi menjadi pusat pelayanan kesehatan profesional holistik dengan menerapkan sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46

manajemen efektif efisien, biaya terkendali. Rumah sakit yang diresmikan pada tanggal 4 September 1982 mendapatkan tanggapan dari masyarakat yang cukup baik, keberadaan Puri Husada juga memacu pembangunan lingkungan/kawasan sekitar rumah sakit tersebut beroperasi. Pada awal tahun 2000, direkrut lima orang dokter umum sebagai dokter jaga bergiliran buka 24 jam. Setelah pelayanan darurat 24 jam disosialisasikan, animo kunjungan masyarakat untuk berobat pun semakin meningkat. Pada awal tahun 2001, tahap-tahap pembenahan tata ruang bangunan, mushola, kantin, penambahan bangunan rawat inap dilakukan guna kenyamanan pengunjung serta pasien. Manajemen dan tarif kamar yang sebelumnya satu macam, atas permintaan masyarakat pun mulai dibuat klasifikasi, klas III, II, I, VIP. Permintaan masyarakat akan kebutuhan tenaga dokter spesialis pun mulai muncul. Pada awal tahun 2002 dilakukan perekrutan dokter part timer spesialis kandungan, bedah, saraf, anak, dokter gigi, Sport Masseur/Fisioterapi. Instalasi Bedah Minor, Poli Gigi fasilitas sport massage diresmikan pada HUT ke 20 Puri Husada 4 September 2002. Awal Tahun 2003 dilakukan pembenahan dan pemantapan rekruitmen tenaga spesialis penyakit dalam, anak, bedah, kandungan, saraf, jiwa, THT, mata dan dokter gigi, sementara rekruitmen tambahan tenaga paramedis dan non medis mulai dilakukan dengan pengumuman lewat media massa dan seleksi profesional. Bersamaan itu mulai disiapkan fasilitas laboratorium, kamar operasi, instalasi farmasi, kamar bersalin. Klinik spesialis, laboratorium, kamar operasi, kamar bersalin dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47

instalasi farmasi tersebut diresmikan pada momentum HUT ke 21 Puri Husada 4 September 2003, pada saat itu pula dicanangkan tekad menuju RS tipe D.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Pengetahuan Pengelola Rumah Sakit mengenai Akuntansi Manajemen Lingkungan Pengetahuan pengelola rumah sakit mengenai akuntansi manajemen lingkungan ditanyakan kepada pihak yang berkompeten dalam pengolahan limbah rumah sakit melalui dua pertanyaan. Distribusi frekuensi jawaban responden disajikan pada tabel 5.1 dan table 5.2 Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan tentang Konsep Akuntansi Manajemen Lingkungan No 1

Pertanyaan

Frekuensi jawaban Sudah Belum

Apakah Bapak/Ibu sudah mengetahui sebelumnya tentang konsep akuntansi manajemen lingkungan sebagaimana diuraikan sebelumnya?

Jumlah

5

2

7

71.42%

28.58%

100%

Sumber: Data hasil penelitian, diolah (2016) Pada tabel 5.1 terlihat bahwa sebagian besar responden (71.42%) mengetahui mengenai konsep akuntansi manajemen lingkungan, hal ini juga didukung dengan proses wawancara yang peneliti lakukan dengan pihak yang terkait yaitu pihak yang bertugas dalam pengolahan limbah/bagian sanitasi. Hal-hal terkait akuntansi manajemen lingkungan yang sudah dilakukan oleh rumah sakit antara lain perhitungan terhadap biaya-biaya yang berhubungan dengan lingkungan. Pengelolaan limbah cair dilakukan oleh seluruh responden, akan tetapi untuk limbah padat, rumah sakit hanya sebatas menampung saja tanpa melakukan pengolahan, hal ini dikarenakan mahalnya biaya pengadaan alat guna melakukan pengolahan lebih lanjut. Dalam proses

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49

pengelolaan limbah cair dan penampungan limbah padat, rumah sakit mengacu pada peraturan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Sebanyak (28.58%) belum mengetahui mengenai konsep akuntansi manajemen lingkungan. Akuntansi manajemen lingkungan merupakan akuntansi manajemen yang lebih menekankan pada aspek lingkungan dan dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan akuntansi manajemen yang tidak bisa memberikan pertimbangan yang memadai (Xiaomei, 2004, dalam Buhary, 2013). Tabel 5.2 Distribusi frekuensi jawaban pengetahuan akuntansi manajemen lingkungan sebagai alat bantu manajemen No 2

Pertanyaan Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa akuntansi manajemen lingkungan dapat membantu pengambilan keputusan manajemen dalam melakukan pengelolaan lingkungan?

Frekuensi jawaban Ya Tidak

Jumlah

6

1

7

85.70%

14.30%

100%

Sumber: Data hasil penelitian, diolah (2016) Pada Tabel 5.2 dapat dilihat pengetahuan pihak rumah sakit yang diwakili oleh divisi sanitasi, bahwa akuntansi manajemen lingkungan dapat membantu pengambilan keputusan oleh pihak manajemen rumah sakit sudah cukup baik, hal ini ditunjukan oleh jawaban responden dimana sebagaian besar (85,70%) menjawab “Ya” dan hanya sebagian kecil (14.30%) yang menjawab “Tidak”. Beberapa pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen dari akuntansi manajemen lingkungan antara lain keputusan dalam menggunakan anggaran dan melakukan investasi yang berhubungan dengan pengelolaan limbah. Walaupun akuntansi manajemen lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50

masih relatif baru di lingkungan rumah sakit, namun informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajemen lingkungan tersebut dapat mendukung pengambilan keputusan manajemen dan menjadikannya sebagai sebuah alat bantu yang memiliki nilai lebih.

B. Pengetahuan Pihak manajemen tentang Pentingnya Kinerja Lingkungan dalam Pembangunan Berkelanjutan Pengetahuan pihak rumah sakit tentang pentingnya kinerja lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan dilihat dari 4 pertanyaan yang diberikan kepada responden yaitu pihak pengolahan limbah/bagian sanitasi rumah sakit. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan tentang Konsep Pembangunan Berkelanjutan No

Pertanyaan

Frekuensi jawaban Sudah Belum

3

Apakah Bapak/ibu sudah mengetahui tentang konsep pembangunan berkelanjutan?

Jumlah

6

1

7

85.70%

14.30%

100%

Sumber: Data hasil penelitian, diolah (2016) Pada

tabel

5.3

menunjukan

pengetahuan

mengenai

konsep

pembangunan berkelanjutan, dari hasil yang diperoleh, sebagian besar responden yaitu sejumlah 85.70% telah mengetahui mengenai konsep pembangunan berkelanjutan dan sejumlah 14,30% belum mengetahui konsep tersebut. Pembangunan berkelanjutan dilaksanakan bukan hanya untuk mengejar kepentingan ekonomi semata tapi juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. Hal ini menunjukan bahwa hampir seluruh responden yang mewakili rumah sakit tersebut sudah menyadari perkembangan yang terjadi di lingkungan eksternal terkait dengan konsep pembangunan berkelanjutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51

dimana rumah sakit merupakan salah satu bagian tidak terpisahkan dalam pembangunan berkelanjutan. Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Jawaban Kontribusi Perusahaan dan Dunia Usaha untuk Pembangunan Berkelanjutan No 4

Pertanyaan Apakah sebagai salah satu pelaku pembangunan berkelanjutan, Bapak/Ibu menyadari bahwa perusahaan dan dunia usaha harus memberi kontribusi demi terwujudnya pembangunan berklanjutan

Frekuensi jawaban Ya Tidak

Jumlah

7

0

7

100%

0%

100%

Sumber: Data hasil penelitian, diolah (2016) Tabel 5.4 menunjukan bahwa seluruh responden (100%) menyadari bahwa dunia usaha, dalam hal ini adalah rumah sakit wajib memberikan kontribusi demi terselenggaranya pembangunan berkelanjutan. Hal ini ditunjukkan dengan sudah dilakukannya pengolahan limbah rumah sakit, baik berupa limbah padat (padat medis, padat B3, sampah rumah tangga) dan limbah cair, walaupun belum semua rumah sakit dapat melakukan pengolahan limbah padat secara mandiri dikarenakan mahalnya pengaadaan alat serta ijin yang cukup rumit kepada pemerintah yang kemudian dalam pengelolaan limbah padat tersebut rumah sakit menggunakan jasa pihak ke-3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi jawaban pengetahuan tentang Konsep Kinerja Lingkungan No

Pertanyaan

5

Apakah Bapak/Ibu sudah mengetahui tentang konsep kinerja lingkungan sebagaimana di uraikan sebelumnya?

Frekuensi jawaban Sudah Belum 7

0

100%

Jumlah 7

0%

100%

Sumber: Data hasil penelitian, diolah (2016) Dari tabel 5.5 dapat dilihat bahwa untuk pengetahuan mengenai konsep kinerja lingkungan seluruh responden telah mengetahui konsep tersebut, hal ini dinyatakan pada jawaban dalam kuesioner dimana seluruh responden (100%) menyatakan mengetahui tentang konsep tersebut. Kinerja lingkungan merupakan kinerja perusahaan yang dalam penelitian ini adalah rumah sakit dalam melakukan pengelolaan lingkungan sekitar tempat dimana rumah sakit tersebut beroperasi yang dilihat dari cara perusahaan memperlakukan lingkungan sekitar, cara memperlakukan limbah, cara menggunakan energi, dan lain-lain. Dengan posisi responden sebagai bagian pengolahan limbah/sanitasi yang dimana bagian tersebut bersentuhan langsung dengan hal-hal yang berhubungan dengan kinerja lingkungan, responden diharapkan sudah memahami konsep kinerja lingkungan. Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Jawaban Pentingnya Kinerja Lingkungan bagi Perusahaan No

6

Pertanyaan

Menurut Bapak/Ibu, seberapa penting kinerja lingkungan yang baik bagi kegiatan usaha?

Frekuensi jawaban Tidak Penting Penting 7 100%

Sumber: Data hasil penelitian, diolah (2016)

0 0%

Jumlah 7 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53

Tabel 5.6 dapat dilihat bahwa responden memiliki anggapan yang sama mengenai pentinnya kinerja lingkungan bagi kegiatan usaha, hal ini dapat dilihat dari frekuensi jawaban dimana seluruh responden menanggap kinerja lingkungan merupakan hal yang penting bagi sebuah kegiatan usaha. C. Informasi akuntansi manajemen lingkungan yang dibutuhkan oleh manajemen untuk membantu pengelolaan lingkungan Informasi fisik secara garis besar menanyakan mengenai jumlah dan presentase bahan yang berasal dari bahan daur ulang, energi/bahan bakar yang dikonsumsi dan dihemat, air yang didaur ulang lalu digunakan kembali serta yang dibuang/terbuang, emisi gas yang dihasilkan, limbah yang dihasilkan dan kemudian dioleh serta limbah yang dibuang. Informasi moneter/biaya secara umum menanyakan mengenai biaya-biaya yang dikeluaran dan digunakan oleh perusahaan guna melakukan pengolahan limbah, dari biaya pengevaluasian proses pengolahan limbah, pelatihan karyawan untuk maslah lingkungan, biaya uji emsi, biaya pemeliharaan peralatan pengolah limbah, biaya pemerikasaan kandungan limbah dan lain sebagainya. Distribusi frekuensi informasi akuntansi manajemen lingkungan yang terdiri dari informasi fisik dan informasi moneter yang dibutuhkan oleh rumah sakit dalam melakukan pengolahan limbah ditunjukan pada tabel 5.7.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi Jawaban Informasi Akuntansi Manajemen Lingkungan yang Dibutuhkan oleh Rumah Sakit NO

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23 24

Pertanyaan

Dibutuhkan

INFORMASI FISIK Apakah jumlah/Presentase bahan yang berasal dari bahan yang didaur ulang dibutuhkan? Apakah jumlah energi (bahan bakar) yang dikonsumsi dibutuhkan? Apakah jumlah energi (bahan bakar) yang dihemat dibutuhkan? Apakah jumlah air yang diambil dari alam dibutuhkan? Apakah jumlah dan presentase air yang didaur ulang dan digunakan kembali dibutuhkan? Apakah jumlah air yang dibuang/terbuang dibutuhkan? Apakah umlah emisi gas yang dihasilkan dibutuhkan? Apakah jumlah limbah yang dihasilkan dubutuhkan? Apakah jumlah /presentase limbah yang diolah dibutuhkan? Apakah jumlah limbah yang dibuang dibutuhkan? INFORMASI MONETER/BIAYA Apakah Biaya mengevaluasi dan memilih peralatan pengendalian lingkungan dibutuhkan? Apakah biaya pengembangan/desain proses/produk yang ramah lingkungan dibutuhkan? Apakah biaya pelatihan karyawan untuk masalah lingkungan dibutuhkan? Apakah biaya pengembangan sistem pengelola lingkungan dibutuhkan? Apakah biaya audit lingkungan dibutuhkan? Apakah biaya pemeriksa proses produksi untuk menjamin kepatuhan terhadap regulasi lingkungan dibutuhkan? Apakah biaya melakukan uji emisi dibutuhkan? Apakah biaya pemeriksaan kandungan limbah dibutuhkan? Apakah biaya pengolahan dan pembuagan limbah berbahaya dibutuhkan? Apakah biaya pemeliharaan peralatan pengolah limbah dibutuhkan? Apakah biaya daur ulang bahan sisa untuk digunakan kembali dibutuhkan? Apakah biaya daur ulang air untuk digunakan kembali dibutuhkan? Apakah biaya perbaikan/konservasi lahan yang rusak dibutuhkan? Apakah biaya pembersihan lingkungan yang tercemar dibutuhkan?

Tidak Dibutuhkan

6 (85.70%)

1 (14.30%)

7 (100%)

0

7 (100%)

0

7 (100%)

0

4 (57.10%)

3 (42.90%)

5 (71.40%) 6 (85.70%) 6 (85.70%)

2 (28.58%) 1 (14.30%) 1(14.30%)

6 (85.70%)

1 (14.30%)

6 (85.70%)

1 (14.30%)

7 (100%)

0

7 (100%)

0

6 (85.70%)

1 (14.30%)

7 (100%)

0

7 (100%)

0

7 (100%)

0

6 (85.70%)

1 (14.30%)

7 (100%)

0

7 (100%)

0

7 (100%)

0

6 (85.70%)

1 (14.30%)

5 (71.40%)

2 (28.58%)

7 (100%)

0

5 (71.40%)

2 (28.58%)

Sumber: Data hasil penelitian, diolah (2016) Pada tabel 5.7 dapat dilihat tabel yang berisikan informasi akuntansi manajemen lingkungan yang mengandung dua informasi, yaitu informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55

fisik dan informasi moneter serta sejauh mana informasi tersebut dibutuhkan oleh pihak rumah sakit yang diwakili bagian sanitasi. Terlihat bahwa untuk informasi fisik, rata-rata rumah sakit membutuhkan hampir seluruh komponen informasi tersebut, akan tetapi yang menjadi pioritas dari pihak rumah sakit adalah informasi mengenai jumlah energi yang dikonsumsi, jumlah energi yang dihemat, dan jumlah air yang diambil dari alam, hal ini dikarenakan informasi ini berkaitan dengan pengadaan energi tersebut. Dari aspek lingkungan, informasi yang dianggap sangat penting tersebut dapat digunakan sebagai pengendalian terhadap konsumsi energi yang digunakan untuk pengolahannya dan juga dapat membantu dalam menjaga kelestarian sumber daya energi. Selain informasi tersebut, terdapat informasi yang dianggap tidak kalah penting, yaitu informasi jumlah limbah yang dihasilkan, jumlah limbah yang dibuang, jumlah limbah yang diolah, jumlah emisi gas yang dibuang serta jumlah emisi gas yang dihasilkan, informasi ini dianggap penting oleh pihak rumah sakit dikarenakan informasi ini dapat digunakan untuk pengambilan keputusan pihak rumah sakit guna memutusakan langkah penampungan, pengelolaan dan pengolahan. Terdapat 4 (57,10%) dari 7 (100%) responden yang menyatakan tidak membutuhkan informasi jumlah dan presentase air yang didaur ulang dan digunakan kembali hal ini dikarenakan menurut responden air yang telah di olah tersebut mengandung limbah yang berbahaya bagi tubuh apabila digunakan kembal, hal ini dikarenakan dalam pengolahannya, limbah cair

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56

dari rumah sakit tidak digunakan kembali karena dianggap air tersebut telah terkontaminasi oleh banyak zat maupun mikroorganisme tergantung dari jenis rumah sakit, limbah tersebut setelah melalui proses kimia yang cukup panjang yaitu proses khlorinasi, air hasil pengolahan tersebut kemudian langsung dibuang ke sungai/saluran umum. Dalam penelitian ini, selain informasi fisik, juga terdapat informasi moneter. Informasi moneter yang dimaksud dalam penelitian ini adalah informasi yang didalamnya terkandung biaya-biaya apa saja yang sekiranya dibutuhkan oleh pihak rumah sakit, dari hasil pengambilan data, dapat dilihat dari 14 item yang terdapat pada informasi moneter, hampir sebagian besar informasi tersebut dibutuhkan oleh rumah sakit, diantarannya: biaya mengevaluasi

dan

pengembangan/desain

memilih proses/produk

peralatan yang

pengendalian, ramah

lingkungan,

biaya biaya

pengembangan sistem pengelola lingkungan, biaya-biaya tersebut terkait dengan keputusan untuk melakukan investasi dalam peralatan pengendalian lingkungan ataupun peralatan pengolah limbah serta keputusan untuk mengembangan sistem pengolahan lingkungan pada rumah sakit, keputusan ini sangatlah penting dikarenakan nilai investasi yang ditanam oleh rumah sakit pada alat pengolah limbah dikategorikan cukup mahal. Selanjutnya, terdapat biaya audit lingkungan, biaya pemeriksaan proses produksi untuk menjamin kepatuhan terhadap regulasi lingkungan, biaya pemeriksaan kandungan limbah, biaya pengolahan dan pembuagan limbah berbahaya, biaya-biaya ini dianggap sangat penting dan dibutuhkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57

pihak pengelola rumah sakit dikarenakan dari informasi ini terkait dengan kepatuhan rumah sakit dengan regulasi pemerintahan serta aturan yang telah ditetpakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) terkait dengan pengelolaan limbah yang dihasilkan oleh rumah sakit, baik berupa limbah padat, cair, maupun rumah tangga untuk biaya pemeliharaan peralatan pengolah limbah juga dirasa sangat dubutuhkan, hal ini berkaitan dengan kegiatan pengolahan limbah dimana biaya ini dibutuhkan agar aktivitas pemeliharaan peralatan selalu dalam kondisi baik dan dapat digunakan secara maksimal. Secara keseluruhan, hampir seluruh informasi akuntansi manajemen lingkungan dibutuhkan oleh pihak manajemen rumah sakit, hal ini berhubungan dengan perencanaan yang harus dilakukan oleh manajemen agar kegiatan usaha dapat berjalan dengan baik, dan lingkungan sekitar tetap terjaga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat diambil keseimpulan sebagai berikut: 1. Pihak pengelola rumah sakit yang dalam hal ini diwakili oleh bagian sanitasi sudah mengetahui mengenai pentingnya kinerja lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan, hal ini dapat dilihat dari jawaban dari tiap-tiap pertanyaan kuesioner dan dari hasil wawancara serta observasi yang dilakukan. 2. Informasi akuntansi manajemen lingkungan yang dibutuhkan oleh pihak rumah sakit terbagi menjadi dua infomasi, yaitu informasi fisik dan informasi moneter, dimana dari tiap-tiap informasi tersebut, banyak responden yang menyatakan bahwa rumah sakit membutuhkan informasi tersebut. Informasi fisik yang dibutuhkan adalah jumlah energi yang dikonsumsi (100%) dan jumlah energi yang di hemat (100%) serta jumlah air yang diambil dari alam(100%). Informasi moneter yang dibutuhkan adalah biaya mengevaluasi dan memilih peralatan pengendalian lingkungan (100%), pengembangan/desain proses/produk yang ramah lingkungan (100%), pengembangan sistem pengelola lingkungan (100%), audit lingkungan (100%), pemeriksa proses produksi untuk menjamin kepatuhan terhadap regulasi lingkungan

(100%),

pemeriksaan

58

kandungan

limbah

(100%),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59

3. pengolahan dan pembuagan limbah berbahaya (100%), pemeliharaan peralatan pengolah limbah (100%) serta perbaikan/konservasi lahan yang rusak (100%).

B. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan populasi sasaran sehingga kesimpulan hanya berlaku untuk rumah sakit pada populasi sasaran. 2. Ada beberapa rumah sakit yang masih belum mengimplementasikan IPAL dan pengolahan limbah dengan baik, sehingga masih belum bisa dijadikan sebagai tempat penelitian. 3. Terdapat informasi akuntansi manajemen lingkungan yang diperlukan, namun dibeberapa rumah sakit informasi tersebut tidak dapat diakses.

C. Saran 1. Bagi Rumah Sakit Rumah sakit diharapkan lebih memaksimalkan lagi pengolahan limbah agar lingkungan lebih terjaga dengan baik dan memberikan dampak positif terhadap rumah sakit. 2. Bagi Penelitian Selanjutnya a. Penelitian selanjutnya diharpkan dapat menggali informasi lebih rinci dari pihak rumah sakit mengenai pengolahan limbah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60

b. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan responden Rumah Sakit Umum Daerah/ non-swasta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR PUSTAKA

Andie T. Purwanto.(2000),Pengukuran Kinerja Lingkungan (andipt2000@ yahoo. com). Diakses pada 20 Maret 2015. Bosshard, R.E. 2003. Environmental Accounting: A Case Study of its Application to a Small Business in Atlantic Canada. Tesis: Dalhousie University Halifax. Nova Scotia.

Burhany, Dian Imania. Nurniah. 2012. Akuntansi Manajemen Lingkungan, Alat Bantu Untuk Meningkatkan Kinerja Lingkungan Dalam Pembangunan Berkelanjutan. Volume 17, Nomor 3. http://multiparadigma.lecture.ub.ac.id/files/2014/09/058.pdf Gaspersz, Vincent. 2005. Total Quality Management. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Gendro,Wiyono. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0 & Smart PLS 2.0. Yogyakarta: Percetakan STIM YKPM. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM. SPSS 19 (edisi kelima). Semarang: Universitas Diponegoro. Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi 6. Yogyakarta, Indonesia: BPFE Yogyakarta Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Henri, J. F dan M. Journeault. 2010. Ecocontrol: The Influence of Management Control Systems on Environmental and Economic Performance. Accounting, Organizations and Society 35: 63–80. Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansi lingkungan dan pengungkapannya. Edisi pertama. Graha Ilmu, Yogyakarta. Ikhsan, Arfan. 2009. Akuntansi manajemen lingkungan. Edisi pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu Indriantoro dan Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta. Kementerian Lingkungan Hidup. (2013, Desember 10). Hasil Penilaian PROPER KLH 2013. Diakses 15 September, 2014, dari Kementerian Lingkungan Hidup: http://www.menlh.go.id/hasil-penilaian-proper-klh-2013/

61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Kementerian Lingkungan Hidup. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 349 Tahun 2013 tentang Hasil Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 20122013. Menkes RI. 2013. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta. Peraturan Presiden, 2016. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2016 tentang Jaminan Kesehatan. Jakarta. Perez, E. A., C. C. Ruiz, dan F. C. Fenech. 2007. Environmental Management Systems as an Embedding Mechanism: a Research Note. Accounting, Auditing & Accountability Journal 20(3): 403-422. Salim, Emil. 1990, Konsep Pembangunan Berkelanjutan, Jakarta. SNI 19-14001-2005, Sistem Manajemen Lingkungan – Persyaratan dan panduan penggunaan. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta. Stoner, James A.F. 2006. Manajemen. Jilid I. Edisi Keenam. Salemba Empat, Jakarta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Shrivastava, P. 1955. The Role of Corporations in Achieving Ecological Sustainability. The Academy of Management Review. Vol. 20, No. 4, Halaman: 936-960 Tead, Ordway. 2008. Human Nature And Management. Kessinger Publishing, LLC. Universitas Mercubuana Yogyakarta. 2015., Rumah Sakit. http://umby.web.id/tag/rumah-sakit/. Diakses pada tanggal 10 April 2016. U.S. EPA. (1995). Process Design Manual: Land Application of Sewage Sludge and Domestic Septage, Office of Research and Development. EPA/625/R95/001. US .EPA Washington, D.C. Volosin, E., 2008 Environmental Accounting, Norderstedt Germany: GRIN Verlag W. Edwards Deming, Philip B. Crosby, and Joseph M. Juran., 2005. “Quality Definition”, America.

62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64

Data Rumah Sakit yang mengakomodir BPJS Kesehtan Daerah Istimewa Yogyakarta NO. KODE NAMA RUMAH SAKIT 1 0179R008 RSIY PDHI 2 0179R011 RSUD PRAMBANAN 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

0179R012 0179R013 0179R014 0179R015 0179R016 0179R017 0179R018 0179R019 0179R020 0179R024 0179R025 0179R026

RS CONDONG CATUR RSIA Sakina Idaman RS Queen Latifa RS Mitra Paramedika Klinik Hemodialisis Golden PMI RS At Turots Al Islamy RS Gramedika 10 RS Dharma RSU Panti Bhaktiningsih RSU MITRA SEHAT RS PKU MUH YOGYA UNIT II RSKIA SADEWA

15 16 17 18

0179R027 1202R001 1202R002 1202R003

RS AKADEMIK UGM RSUP DR. SARDJITO RSUD SLEMAN RSJ. GRHASIA

19

1202R005 RS PANTI NUGROHO

20

1202R007 RS PURI HUSADA

21 22

1202R009 RS PANTI RINI 0180R010 RS MATA DR.YAP

23 24 25 26 27 28

0180R011 0180R013 0180R014 0180R015 0180R016 0180R017

29 30 31

RS HAPPY LAND RS Bethesda Lempuyangwangi RSKB Soedirman RS Ludira Husada Tama RSK Anak 45 RSKIA PKU Muhamadiyah Kotagede 0180R018 RSKIA Permata Bunda 1201R001 RSUD KOTA YOGYAKARTA 1201R002 RS BETHESDA

ALAMAT FASKES JL. SOLO KM. 12,5 CUPUWATU JL. PRAMBANAN-PIYUNGAN KM.7 JL. MANGGIS NO. 6 GEMPOL Nyi Condrolukito No.60 Ring Road Barat Mlangi Raya Ngemplak Kemasan Ring Road Barat No.3 Klaci I Jl. Kaliurang km 12,5 Jl. Jogya – Wonosari Klepu, Sendangmulyo JL WATES KM 9 NGARAN JL WATES KM 5,5 JL BABARSARI TB 16 NOMOR 13 JlL KABUPATEN JL. KESEHATAN NO.1 SEKIP JL. BHAYANGKARA NO.48 JL. KALIURANG KM.17 TEGALSARI JL. KALIURANG KM.17 SUKUNAN JL. PALAGAN TENTARA PELAJAR JL. SOLO KM.13,2 JL. CIK DITIRO NO.5 YOGYAKARTA Jl. IPDA Tut Harsono Hayam wuruk 6 Sidobali UH III/ 402 Wiratama 4 Patang Puluhan 45 Ngeksi Gondo No. 56

32

1201R003 RS PKU MUHAMMADIYAH YK

Jl. Ngeksi Gondo JL. WIROSABAN NO. 1 JL. JENDRAL SUDIRMAN NO. 70 JL. KH. AHMAD DAHLAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65

33 34 35 36 37 38 39 40 41

1201R005 1202R004 0177R005 0177R006 0177R007 0177R008 0177R009 0177R010 0177R011

42 43

0177R013 RSU GRIYA MAHARDHIKA 0177R014 KLINIK UTAMA BEDAH ADELIA 0177R015 KLINIK HEMODIALISIS NITIPURAN 0180R012 RSK Paru Respira 1205R001 RSUD BANTUL

44 45 46 47

RSI HIDAYATULLAH RS. PANTI RAPIH RS NUR HIDAYAH RS PATMASURI RS KBIA Permata Husada RS Rachma Husada RS Rajawali Citra Bantul RS Santa Elisabeth RSKB RING ROAD SELATAN

48 49 50 51

1205R004 RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL 0176R002 RSU Rizki Amalia Medika 0176R003 RSKB Kharisma Paramedika 0176R004 RSU RIZKI AMALIA 1204R001 RSUD WATES

52 53 54

0178R002 RS Nur Rohmah 0178R003 RS PANTI RAHAYU 1203R001 RSUD WONOSARI

NO.20 JL.VETERAN NO.184 JL. CIK DI TIRO NO.30 Jl. Imogiri Timur km 11 Krapyak Raya Pleret Kotagede km 5 Parangtritis km 17 Pleret km 2,5 Ganjuran JL RING ROAD SELATAN GLUGO JL PARANGTRITIS KM 4,5 DONOLOYO IA KROBOKAN JL NITIPURAN 183B JL PANEMBAHAN SENOPATI JL.DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO JL. JENDRAL SUDIRMAN NO.124 Brosot – Wates Khudori JL WATES PURWOREJO KM 10 JL. TENTARA PELAJAR KM.1 NO.5 Wonosari – Jogya, Gading JL WONOSARI-PONJONG KM 7 JL. TAMAN BHAKTI NO.6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66

Lampiran 1 Daftar Rumah Sakit dalam Populasi Sasaran

No 1 2

Kode Faskes 0179R008 0179R015

3 4 5

1202R007 0180R011 1201R003

6

0177R010

7

0177R007

Nama Rumah Sakit RSIY PDHI RS Mitra Paramedika RS PURI HUSADA RS HAPPY LAND RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta RS Santa Elisabeth Ganjuran RS KBIA Permata Husada

Alamat Jl. Solo Km. 12,5 Cupuwatu Jalan Raya Ngemplak Kemasan Jl. Palagan Tentara Pelajar Jl. IPDA Tut Harsono Jl. Kh. Ahmad Dahlan No.20

Ganjuran Raya Pleret Kotagede km 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67

Lampiran 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Oleh: Hasmoro Gautomo NIM: 122114010

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75

Kepada Yth. Bapak Ibu/Sdr/i Responden Di Tempat Dengan hormat, bahwa saya Hasmoro Gautomo NIM 122114010 adalah mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma bermaksud untuk melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul ”HUBUNGAN AKUNTANSI MANAJEMEN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”. Sehubungan

dengan

hal

tersebut,

maka

saya

mengharapkan

bantuan

Bapak/Ibu/Sdr/i responden kiranya bersedia mengisi kuesioner ini dengan seobyektif mungkin sesuai dengan kenyataan yang dilihat dan dirasakan oleh Bapak/Ibu/Sdr/i responden. Dalam melakukan pengisian kuesioner ini, dimohon Bapak/Ibu/Sdr/i responden terlebih dahulu untuk membaca petunjuk yang tertera agar memudahkan dalam memberikan jawaban serta keakuratan jawaban yang diberikan. Segala bentuk jawaban Bapak/Ibu/Sdr/i responden akan sangat berharga dan bermanfaat bagi penelitian ini. Saya sangat menjunjung tinggi komitmen dan memegang teguh kerahasiaan dan kepercayaan yang telah Bapak/Ibu/Sdr/i responden berikan. Atas segala perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu/Sdr/i responden saya ucapkan terima kasih. Hormat saya,

Hasmoro Gautomo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76

Akuntansi Manajemen Lingkungan Konsep

akuntansi

Kinerja Lingkungan

manajemen Kinerja lingkungan merupakan kinerja

lingkungan memiliki beberapa nama perusahaan lain namun memiliki definisi yang lingkungan

untuk yang

menciptakan

lebih

baik

dan

sama, diantaranya adalah akuntansi menjaga lingkungan tersebut agar tetap lingkungan

atau

akuntansi

biaya asri. Kinerja lingkungan merupakan

lingkungan,

atau

akuntansi

biaya salah satu langkah penting perusahaan

penuh,

atau

penilaian

biaya dalam

keseluruhan, dan sebagainya. Istilah

akuntansi

meraih

kesuksesan

bisnis,

dengan kinerja lingkungan yang baik

lingkungan maka

citra

perusahaan

dimata

mempunyai banyak arti dan kegunaan. masyarakan akan mejadi bagus dan Akuntansi

lingkungan

mendukung

akuntansi

dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat pendapatan akan kagiatan yang dilakukan oleh

maupun akuntansi keuangan. Tujuan perusahaan

tersebut.

Kinerja

dari akuntansi lingkungan adalah untuk lingkungan adalah hasil yang dapat meningkatkan

jumlah

informasi diukur

melalui

relevan bagi mereka yang memerlukan lingkungan atau dapat menggunakannya. Tujuan kebijakan

yang

sistem

manajemen

didasarkan

lingkungan,

pada sasaran

lain dari pentingnya pengungkapan lingkungan dan target lingkungan akuntansi lingkungan adalah berkaitan dengan kegiatan-kegiatan konservasi lingkungan oleh perusahaan. Secara

garis

penggunaan

besar,

keutamaan

konsep

akuntansi

lingkungan bagi perusahaan adalah kemampuan

untuk

meminimalisasi

persoalan-persoalan lingkungan yang dihadapinya.

Tujuannya

meningkatkan

efisiensi

lingkungan

dengan

adalah

pengelolaan melakukan

penilaian kegiatan lingkungan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77

sudut pandang biaya (environmental costs) dan manfaat atau efek (economic benefit).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78

KUESIONER A. Identitas Respoden 1. Nama:

(Boleh Tidak diisi)

2. Umur:

Tahun

3. Jenis Kelamin: Laki – Laki Perempuan 4. Pendidikan Terakhir: SD Sederajat SMP Sederajat SMA Sederajat D-3 / Akademik S-1 S-2 S-3 B. Petunjuk Pengisian 1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama. 2. Isilah setiap pernyataan dengan tanda centang (√) pada kolom yang tersedia. 3. Isilah sesuai dengan kondisi Anda. Pengetahuan tentang konsep akuntansi manajemen lingkungan Responden diharapkan dapat mengisi kuesioner mengenai pengetahuan konsep akuntansi mamajemen lingkungan. No 1

Pertanyaan Sudah Bapak/Ibu sudah mengetahui sebelumnya tentang konsep akuntansi manajemen lingkungan sebagaimana diuraikan sebelumnya? (Sumber: Dian Imanina Burhany, 2012)

Belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79

Pengetahuan manajemen

akuntansi

manajemen

lingkungan

sebagai

alat

bantu

Responden diharapkan dapat mengisi kuesioner mengenai dapatkah akuntansi manajemen lingkungan membantu pengambilan keputusan manajemen dalam melakukan pengolahan lingkungan. No 2

Pertanyaan Bapak/Ibu mengetahui bahwa akuntansi manajemen lingkungan dapat membantu pengambilan keputsan manajemen dalam melakukan pengelolaan lingkungan? (Sumber: Dian Imanina Burhany, 2012)

Ya

Tidak

Pengetahuan Tentang Konsep Pembangunan Berkelanjutan Responden diharapkan dapat mengisi kuesioner mengenai pengetahuan konsep pembangunan berkelanjutan bagi Rumah Sakit. No 3

Pertanyaan Bapak/Ibu sudah mengetahui tentang konsep pembangunan berkelanjutan? (Sumber: Dian Imanina Burhany, 2012)

Sudah

Belum

Kontribusi perusahaan dan dunia usaha untuk pembanguan berkelanjutan Responden diharapkan dapat mengisi kuesioner mengenai kontribusi Rumah Sakit guna pengembangan berkelanjutan. No 4

Pertanyaan Sebagai salah satu pelaku pembangunan berkelanjutan, Bapak/Ibu menyadari bahwa perusahaan dan dunia usaha harus memberi kontribusi demi terwujudnya pembangunan berkelanjutan (Sumber: Dian Imanina Burhany, 2012)

Ya

Tidak

Pengetahuan tentang konsep kinerja lingkungan Responden diharapkan dapat mengisi kuesioner mengenai pengetahuan mengenai kinerja lingkungan di Rumah Sakit. No 5

Pertanyaan Sudah Bapak/ibu sudah mengetahui tentang konsep kinerja lingkungan sebagaimana di uraikan sebelumnya? (Sumber: Dian Imanina Burhany, 2012)

Belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80

Pentingnya kinerja lingkungan bagi kegiatan usaha Responden diharapkan dapat mengisi kuesioner mengenai anggapan pihak pengelola Rumah Sakit terhadap pentingnya kinerja lingkungan bagi keberlanjutan kegiatan usaha. No

Pertanyaan

Menurut Bapak/Ibu, seberapa penting kinerja lingkungan yang baik bagi kegiatan usaha? (Sumber: Dian Imanina Burhany, 2012) 6

Penting

Tidak penting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81

Informasi akuntansi manajemen lingkungan yang dibutuhkan oleh Rumah sakit. Petunjuk pengisian: Berikanlah tanda Centang (√) pada informasi-informasi yang ada butuhkan sebagai pelaku usaha, berdasarkan tingkat kebutuhan ada terhadap informasi yang anda butuhkan. NO

1

2 3 4 5

6 7 8 9 10

11

12

13 14 15 16

17

Pertanyaan

Dibutuhkan

INFORMASI FISIK Apakah jumlah/Presentase bahan yang berasal dari bahan yang didaur ulang dibutuhkan? Apakah jumlah energi (bahan bakar) yang dikonsumsi dibutuhkan? Apakah jumlah energi (bahan bakar) yang dihemat dibutuhkan? Apakah jumlah air yang diambil dari alam dibutuhkan? Apakah jumlah dan presentase air yang didaur ulang dan digunakan kembali dibutuhkan? Apakah jumlah air yang dibuang/terbuang dibutuhkan? Apakah umlah emisi gas yang dihasilkan dibutuhkan? Apakah jumlah limbah yang dihasilkan dubutuhkan? Apakah jumlah /presentase limbah yang diolah dibutuhkan? Apakah jumlah limbah yang dibuang dibutuhkan? INFORMASI MONETER/BIAYA Apakah Biaya mengevaluasi dan memilih peralatan pengendalian lingkungan dibutuhkan? Apakah biaya pengembangan/desain proses/produk yang ramah lingkungan dibutuhkan? Apakah biaya pelatihan karyawan untuk masalah lingkungan dibutuhkan? Apakah biaya pengembangan sistem pengelola lingkungan dibutuhkan? Apakah biaya audit lingkungan dibutuhkan? Apakah biaya pemeriksa proses produksi untuk menjamin kepatuhan terhadap regulasi lingkungan dibutuhkan? Apakah biaya melakukan uji emisi

Tidak Dibutuhkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82

18 19 20 21 22 23 24

dibutuhkan? Apakah biaya pemeriksaan kandungan limbah dibutuhkan? Apakah biaya pengolahan dan pembuagan limbah berbahaya dibutuhkan? Apakah biaya pemeliharaan peralatan pengolah limbah dibutuhkan? Apakah biaya daur ulang bahan sisa untuk digunakan kembali dibutuhkan? Apakah biaya daur ulang air untuk digunakan kembali dibutuhkan? Apakah biaya perbaikan/konservasi lahan yang rusak dibutuhkan? Apakah biaya pembersihan lingkungan yang tercemar dibutuhkan?

(Sumber: Dian Imanina Burhany, 2012)