ANALISIS PENGARUH FAKTOR INDIVIDU, LINGKUNGAN KONSUMEN, DAN

Download Kata kunci : Individu, lingkungan konsumen, strategi pemasaran, keputusan pembelian, Apotik. SunFarma. Hasil Penelitian ... apotik SunFarma...

0 downloads 499 Views 656KB Size
KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Hasil Penelitian Bidang Pemasaran 

ANALISIS PENGARUH FAKTOR INDIVIDU, LINGKUNGAN KONSUMEN, DAN STRATEGI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA APOTIK SUNFARMA TANGERANG SELATAN Oleh : Sunanto

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya faktor individu, lingkungan konsumen, dan strategi pemasaran baik secara parsial maupun bersama-sama terhadap keputusan pembelian pada Apotik Sun Farma Tangerang Selatan. Penelitian menggunakan desain kuantitatif, metode explanatory research dengan pengujian hipotesis. Dengan teknik survey, menyebar kuesioner memakai skala Likert. Teknik penentuan sampel dengan accidental sampling/convenience sampling digunakan rumus Slovin diperoleh 100 responden. Teknik Analisis data: (1) tes validitas dan tes reliabilitas; (2) uji asumsi klasik; (3) model regresi sederhana dan berganda; (4) koefisien determinasi (R²); (5) pengujian hipotesis dengan uji parsial (Uji t) dan uji simultan (Uji F). Hasil pengujian hipotesis dan analisisnya adalah sebagai berikut: 1. Faktor individu konsumen mempunyai pengaruh posistif yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada Apotik SunFarma Tangerang Selatan. Mempunyai korelasi positif 0,557. Nilai kontribusi (R²) sebesar 31,0%. Model regresi linier sederhananya adalah Y= 17,035 + 0,557X1 2. Faktor lingkungan konsumen mempunyai pengaruh posistif yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada Apotik SunFarma Tangerang Selatan. Mempunyai korelasi positif 0,559. Nilai kontribusi (R²) sebesar 30,5%. Model regresi linier sederhananya adalah Y= 19,043 + 0,559X2 3. Faktor strategi pemasaran mempunyai pengaruh posistif yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada Apotik SunFarma Tangerang Selatan. Mempunyai korelasi positif 0,580. Nilai kontribusi (R²) sebesar 33,7%. Model regresi linier sederhananya adalah Y= 13,876 + 0,580X3 4. Faktor individu, faktor lingkungan konsumen, dan faktor strategi pemasaran, secara bersamasama mempunyai pengaruh posistif yang signifikan terhadap keputusan pembelian pada Apotik SunFarma Tangerang Selatan. Mempunyai kontribusi (adjusted R²) sebesar 84,3%. Model regresi linier berganda yang diperoleh adalah Y= -9,891+ 0,511X1 + 0,352X2 + 0,632X3 Kata kunci : Individu, lingkungan konsumen, strategi pemasaran, keputusan pembelian, Apotik SunFarma

    2

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

obat belum terdata, tetapi cukup tersebar

PENDAHULUAN

dihampir setiap wilayah. Di Kelurahan Sarua Kota Tangerang Selatan, dimana

Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha dalam

apotik SunFarma berada, sudah berdiri tujuh

era perdagangan bebas, semakin menuntut

buah apotik. Di Kota Tangerang Selatan

kemampuan dan intuisi dari dunia usaha

terdapat tujuh rumah sakit menengah besar.

untuk tetap survive dan berkembang dalam

Jumlah klinik lebih dari 200 buah kinik.

iklim persaingan yang sangat ketat. Bisnis

Hampir disetiap lokasi perumahan dan ruko

pelayanan kesehatan dibidang perapotikan

terdapat minimarket jaringan yang juga

merupakan usaha kecil menengah yang tidak

menjual obat bebas dan obat bebas terbatas .

terlepas dari kondisi persaingan tersebut.

Apotik SunFarma beroperasi sejak

Dalam kondisi situasi ekonomi yang masih

bulan Oktober 2007. Berlokasi didalam

terkena

duniapun,

kompleks perumahan Bukit Nusa Indah,

perkembangan jumlah apotik ternyata tetap

Kelurahan Sarua Kota Tangerang Selatan.

terus meningkat.

Konsumen

dampak

resesi

Apotik

SunFarma

sangat

mengemban

segmented secara geografis, berasal dari

fungsi dan tanggung jawab pelayanan

warga kompleks perumahan Bukit Nusa

kesehatan, sesuai Peraturan Pemerintah No.

Indah, Perumahan Vila Dago Tol dan

51

sekitarnya,

Apotik

disamping

Tahun 2009

tentang pekerjaan

dengan

jumlah

konsumen

Kefarmasian, tetapi juga berorientasi bisnis.

sasaran diperkirakan 3000 KK. Secara

Sebagai sarana pelayanan Kefarnasian yang

demografis,

“highly regulated business”, apotik harus

berlatar belakang sosial ekonomi menengah

disiplin dalam mentaati berbagai peraturan

ke atas. Secara psikologis sebagian besar

perundangan. Berorientasi bisnis artinya

merupakan konsumen yang rasional.

konsumennya

Dalam kegiatan operasionalnya hingga

tidak lepas dari usaha dagang, yaitu harus mendapatkan keuntungan

kebanyakan

sekarang Apotik SunFarma sangat menarik

supaya usaha

perhatian. Meski pengembangan pasarnya

apotik bisa terus berkembang. Berdasarkan data dan informasi dari

sangat terbatas, dan kondisi operasional

pemerintah kota Tangerang Selatan, saat ini

yang belum optimal, tetapi faktanya Apotik

di

setidaknya

SunFarma masih tetap eksis dan mampu

terdapat 170 apotik. Sementara jumlah toko

bertahan dalam kompetisi yang semakin

kota

Tangerang

Selatan

    3

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

ketat tersebut. Tetapi pertanyaan besarnya

Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan

kemudian adalah bagaimana Manajemen Apotik

SunFarma

melaksanakan

untuk

dan

dan

pembatasan masalah di atas, maka peneliti

mampu

merumuskan masalah penelitian sebagai

mempunyai

strategi

identifikasi

berikut:

bersaing dalam jangka panjang.

1. Seberapa

Indikator utama untuk tetap mampu

besar

pengaruh

faktor

bertahan dan berkembang dalam kondisi

individu konsumen terhadap keputusan

tersebut adalah adanya pembelian yang

pembelian

adekuat dan berkelanjutan dari konsumen.

Tangerang Selatan 2. Seberapa

Keputusan pembelian oleh konsumen atau

pada besar

Apotik

pengaruh

pelanggan menjadi sangat penting dan

lingkungan

strategis. Berdasarkan latar belakang inilah

keputusan

maka penulis tertarik untuk melakukan

SunFarma Tangerang Selatan

yang

pembelian

mempengaruhi

konsumen

pembelian

Pemasaran

keputusan

khususnya

konsumen

faktor terhadap

pada

Apotik

3. Seberapa besar pengaruh faktor strategi

penelitian lebih mendalam mengenai faktorfaktor

SunFarma

pembelian

pada

terhadap pada

keputusan

Apotik

SunFarma

Tangerang Selatan

Apotik SunFarma Tangerang Selatan.

4. Seberapa

besar

pengaruh

faktor

individu, lingkungan konsumen, dan

Pembatasan Masalah masalah

strategi pemasaran secara bersama-sama

yang ada, maka peneliti membatasi ruang

terhadap keputusan pembelian pada

lingkup dalam penelitian ini pada telaah

Apotik SunFarma Tangerang Selatan

Berdasarkan

identifikasi

masalah faktor-faktor yang terkait dengan perilaku

konsumen

dan

mempengaruhi

Tujuan Penelitian Tujuan kegiatan penelitian ini adalah:

keputusan pembelian, yaitu:

1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh

1. Faktor individu konsumen 2. Faktor lingkungan konsumen

faktor

individu

konsumen

3. Faktor strategi pemasaran

keputusan

4. Keputusan pembelian konsumen pada

SunFarma Tangerang Selatan

pembelian

pada

terhadap Apotik

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh

Apotik SunFarma Tangerang Selatan

faktor lingkungan konsumen terhadap     4

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

keputusan

pembelian

pada

(2009), melalui lima tahap proses yaitu:

Apotik

pengenalan masalah, pencarian alternative

SunFarma Tangerang Selatan

informasi, evaluasi alternative, keputusan

3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor

strategi

keputusan

pemasaran

pembelian

pembelian,

terhadap

pada

mungkin

dan strategi pemasaran secara bersama-

faktor individu konsumen mempengaruhi proses

DESKRIPSI TEORITIK

konsumen faktor:

Schiffman (2004) dalam buku edisi telaah

tiga

perilaku

bagian

konsumen

besar

,

waktu

seleksi

fokus

atau

pembelian

pengambilan

konsumen,

karena

siapa,

konsumen

dan

melakukan

adalah

persepsi,

ingatan terhadap informasi, dan perasaan

dari

kepemilikan konsumen. Perilaku tersebut dipengaruhi oleh faktor psikologis individu, seperti: motivasi, persepsi, proses belajar,

keputusan

Menurut

persepsi,

variable-variabelnya

kegiatan penelitian perilaku konsumen. Proses

kepribdian,

pembaelian. Perilaku yang tidak tampak,

pembelian pusat

pembelian,

bagaiamana

lebih. Schiffman (2004) menggambarkan merupakan

mencakup

variable-variabelnya : jumlah pembelian,

untuk membeli terhadap dua pilihan atau keputusan

motivasi,

individu

tidak tampak. Perilaku yang tampak ,

konsumen. Menurut Schiffman (2004),

faktor

sebagai

bahwa

perilaku yang tampak dan perilaku yang

serta proses pengambilan keputusan adalah

menyatakan

ada dua jenis perilaku konsumen, yaitu

dalam lingkungan sosial dan budaya,

pembelian

individu.

Husein Umar (2005) menyebutkan

yaitu

Konsumen sebagai individu, konsumen

keputusan

konsumen

pembelajaran, sikap dan komunikasi.

Bahasa Indonesia “ Perilaku Konsumen” membagi

keputusan

Schiffman(2004)

1. Keputusan pembelian

bahwa

membalik

Solomon (2011) menyebutkan bahwa

Tangerang

Selatan

dalam

atau

2. Faktor Individu Konsumen

terhadap keputusan pembelian SunFarma

melewatkan

beberapa tahap.

faktor individu, lingkungan konsumen,

Apotik

pembelian.

pembelian produk itu seluruhnya. Mereka

4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh

pada

pasca

Konsumen tidak selalu melalui lima tahap

Apotik

SunFarma Tangerang Selatan

sama

perilaku

kepercayaaan dan sikap.

Kotler  

  5

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Perilaku konsumen dalam pembelian

mempengaruhi konsumen untuk membeli

barang atau jasa, menurut Husein Umar

dan menggunakan produk atau jasanya,

(2005),

meliputi variable produk, harga, pelayanan,

juga

dipengaruhi

oleh

faktor

individual lainnya seperti usia, gender,

distribusi,

pekerjaan dan jumlah penghasilan tetap.

adalah

rujukan

business unit hopes to achieve its

dan

marketing

pengaruh keluarga, kelas social, budaya, sub

pemasaran

Kotler (2009), perilaku pembelian konsumen Faktor

budaya

meliputi

kelompok

sering

referensi,

social

harga, promosi, layanan, dan fasilitas fisik. Faktor-faktor bauran produk yang dipertimbangkan oleh suatu toko dalam

mempunyai

memilih produk yang dijualnya yaitu

pengaruh terhadap perilaku konsumen.

variety, bisnis

Bidang perilaku konsumen, menurut

breath,

depth,

adalah

penetapan

harga

promosi ritel adalah iklan, penjualan

variable yang dapat dikontrol oleh pemasar informasi

ritel

pasar, di atas harga pasar. Bauran

pemasaran. Strategi pemasaran merupakan memberi

or

dibawah harga pasar, sesuai dengan harga

Schiffman (2004), berakar pada strategi

usaha

width

consistency, balance. Bauran harga dalam

4. Strategi Pemasaran

dalam

kemampuan

bauran pemasaran ritel meliputi produk,

budaya, keluarga, kelompok rujukan, kelas status

pada

Menurut Utami (2010) unsur-unsur

pendapat-pendapat

konsumen yang meliputi faktor budaya, sub dan

bergantung

pemasaran.

tersebut diatas maka faktor lingkungan

sosial,

untuk

menyatakan bahwa kesuksesan financial

keluarga,peran dan status social. Berdasarkan

penting

pemasaran sangat penting. Kotler (2009)

meliputi

budaya, sub budaya, dan kelas social. Faktor sosial

sangat

mencapai tujuan pemasaran. Kenapa

diantaranya dipengaruhi oleh faktor budaya , social.

Berdasarkan

objective”.

pendapat Kotler tersebut maka strategi

budaya, lintas budaya. Sedangkan menurut

faktor

mempengaruhi

is the marketing logic by which the

dan budaya, menurut Schiffman (2004) kelompok

yang

pemasaran

Kotler (2009): “Marketing strategy

Konsumen dalam lingkungan social :

stimulus

Strategi

perilaku konsumen.

3. Faktor Lingkungan Konsumen

mencakup

promosi.

langsung, promosi penjualan. Bauran

dan  

  6

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

layanan meliputi waktu pelayanan (jam

pos, penyediaan fasilitas parker. Fasilitas

operasional),

barang,

fisik dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:

penanganan terhadap keluhan konsumen,

lokasi toko, tata letak toko, desain toko

penerimaan pesanan melalui telepon dan

(eksterior, interior)

pengiriman

B. Kerangka berfikir Berdasarkan tinjauan teori dan konsep yang dikemukakan, maka penulis membuat suatu kerangka konsep penelitian sebagai berikut:

                            E  Faktor Individu Konsumen  Keputusan Pembelian 

Faktor Lingkungan  Konsumen  Faktor Strategi Pemasaran 

: Variabel yang tidak diteliti



: Dihubungkan : Tidak dihubungkan C. Model Penelitian Berdasarkan kerangka konsep penelitian yang dikemukakan diatas, maka penulis membuat suatu model penelitian sebagai berikut: Variabel Bebas (Xn)

Variabel Terikat (Y)

PyX1

PyX1

X1= Variabel Faktor               Individu Konsumen  X2=Variabel Faktor          PyX2 Lingkungan Konsumen 

PyX3

PyX2 PyX3

PyX3

X3=Variabel Faktor                Strategi Pemasaran      7

Y=Keputusan Pembelian 

PyX1X2X3

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

pembelian

HIPOTESIS PENELITIAN Arikunto

(2006)

melalui

data

SunFarma

METODOLOGI PENELITIAN

sementara terhadap permasalahan penelitian, terbukti

Apotik

Tangerang Selatan.

menjelaskan

hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sampai

pada

A. Tempat dan waktu penelitian

yang

Penulis mengadakan penelitian pada

terkumpul.

Apotik SunFarma yang beralamat di Jl.Raya

Berdasarkan rumusan masalah dan

Nusa Indah Ruko. No.8, Kompleks Bukit Nusa

kajian teoritis yang telah dikemukakan

Indah, Sarua, Ciputat, Tangerang Selatan.

sebelumnya,

Adapun penelitian ini dilaksanakan pada bulan

maka

diajukan

beberapa

hipotesis sebagai berikut: 1. Diduga

faktor

Juni – Agusutus 2011.

individu

konsumen

B. Metode Penelitian

mempunyai pengaruh yang signifikan

Berdasarkan rumusan masalah dan

terhadap keputusan pembelian pada

tujuan dari penelitian ini, maka penelitian

Apotik SunFarma Tangerang Selatan

menggunakan

2. Diduga faktor lingkungan konsumen

yang mengkaji hubungan antar variable satu

Apotik SunFarma Tangerang Selatan strategi

dengan

explanatorial research, yaitu jenis penelitian

terhadap keputusan pembelian pada faktor

deskriptif

pendekatan kuantitatif menggunakan metode

mempunyai pengaruh yang signifikan

3. Diduga

desain

dengan yang lain dengan menguji hipotesis

pemasaran

yang diajukan.

mempunyai pengaruh yang signifikan

Pengaruh faktor individu, lingkungan

terhadap keputusan pembelian terhadap

konsumen, dan strategi

Apotik SunFarma Tangerang Selatan faktor

terhadap

faktor

Apotik Sunfarma Kota Tangerang Selatan

strategi pemasaran, secara bersama-

di ukur dengan menggunakan skala

sama

Likert. Digunakan 5 kategori penilaian

4. Diduga

faktor

lingkungan

konsumen,

mempunyai

signifikan

individu, dan

pengaruh

terhadap

yang

keputusan

pemasaran

pembelian

dengan bobot skor sebagai berikut:

keputusan

    8

pada

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Variabel bebas adalah variabel yang

Klasifikasi pengukuran Klasifikasi

mempengaruhi variable terikat.

Skor

1. Faktor Individu (X1)

Sangat setuju (SS)

5

Setuju (S)

4

Variabel

Ragu (R)

3

indicator persepsi, pembelajaran, konsep

Tidak Setuju (TS)

2

diri, kepercayaan, sikap, gaya hidup,

Sangat tidak setuju (STS)

1

motivasi, kepribadian, dan kepuasan

bebas

ini

diukur

melalui

2. Faktor Lingkungan Konsumen (X2) Variabel C. Definisi Operasional Variabel

bebas

ini

diukur

melalui

indicator referensi keluarga, referensi teman/tetangga,

Variabel penelitian adalah obyek

referensi

dokter,

penelitian / apa yang menjadi titik perhatian

referensi tokoh, nilai budaya, kebiasaan,

suatu penelitian ( Arikunto, 2006). Dalam

status social, situasi, dan kelas social. 3. Faktor Strategi Pemasaran (X3)

penelitian ini variabel-variabelnya adalah

Variabel

sebagai berikut:

antrian,

menjadi variabel terikat adalah keputusan serangkaian

diukur

melalui

lokasi apotik, konsultasi/informasi obat,

dipengaruhi variabel lain. Adapun yang yaitu

ini

indicator kelengkapan obat, harga obat,

Variabel terikat adalah unsur yang

pembelian

bebas

penataan

obat,

cek

darah/

praktek doktek, hari operasional, dan

proses

popularitas.

pengambilan keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dalam memilih

POPULASI DAN SAMPEL

Apotik SunFarma Tangerang Selatan untuk

Arikunto

pemenuhan kebutuhannya.

(2006)

mengemukakan

definisi populasi sebagai berikut: “Populasi

1. Keputusan Pembelian (Y)

adalah

Variabel terikat ini diukur melalui indicator

Populasi dalam penelitian ini adalah semua

pemeblian komitmen, pembelian ulang,

konsumen yang melakukan pembelian pada

pembelian

Apotik SunFarma pada satu tahun terakhir.

direncanakan,

prioritas

pembelian, frekuensi pembelian, pembelian

keseluruhan

Sample

jenis produk, pembelian jenis layanan, dan

subjek

penelitian”.

menurut Arikunto (2006)

adalah sebagian wakil populasi yang teliti.

jumlah pembelian.     9

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Penarikan sample dalam penelitian ini

wawancara langsung dengan pihak yang

menggunakan

berkompeten dalam perusahaan, mengenai

metode

accidental/convenience

obyek yang diteliti.

yaitu

sampling.

responden yang kebetulan dijumpai atau

3.

dapat dijumpai.

Untuk medapatkan data sekunder penulis

Penentuan

besarnya

melakukan

sampel

terhadap

menggunakan rumus Sloven, dalam umar dan

e=0,1

didapat

dengan literatur

cara

penelahaan

berupa

buku-buku

perkuliahan dan data yang diperoleh dalam

(2005). Dengan ukuran populasi (3680 pelanggan)

Studi Pustaka.

bentuk yang sudah jadi, sudah diolah oleh

jumlah

pihak lain biasaya dalam bentuk publikasi

responden yang akan dijadikan sample

serta

sebanyak 97,4 atau dibulatkan menjadi 98

dengan masalah yang berkaitan dengan

responden. Dalam praktek akan diambil 100

penelitian ini.

responden.

bahan-bahan

yang

berhubungan

TEKNIK ANALISIS DATA

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitan ini adalah:

1. Kuesioner Adapun dalam penelitian ini untuk mendapatkan data

primer

kuantitatif,

penulis

1. Uji Validitas

langsung

menghubungi responden yaitu konsumen yang

Uji

dating ke Apotik SunFarma Tangerang Selatane.

Kuesioner

dibuat

dengan

menyediakan

daftar pertanyaan/ pernyataan untuk diisi memberikan

pendapat/

pernyataan

atau

Instrumen

instrument

dikatakan

mengukur

atau

valid mampu

dari nilai koefisien korelasi (r) anatara skor item dengan skor totalnya pada taraf signigfikan 5%, dan item-item yang tidak

Dalam penelitian ini untuk mendapatkan primer

pengukuran.

dapat

tidaknya

Valid tidaknya suatu instrument dapat dilihat

Wawancara. data

valid

untuk

mengukur apa yang ingin dicari secara tepat.

jawaban pertanyaan-pertanyaan. 2.

digunakan

mengetahui apabila

oleh responden, dimana responden diminta

validitas

kualitatif

wawancara,

penulis

SunFarma

Tangerang

metode

berkorelasi secara signifikan dinyatakan

ke

Apotik

gugur. Arikanto (2006) menyebutkan bahwa

Selatan

untuk

item dinyatakan valid jika mempunyai nilai

dengan

datang

melakukan studi pendahuluan dengan teknik

koefisien r>0,4  

  10

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

yang digunakan adalah uji dengan

2. Uji Reliabilitas Reliabilitas

adalah

indeks

Scatterplot, yaitu grafik plot antara

yang

nilai prediksi variable terikat (ZPRED)

menunjukan sejauh mana suatu alat ukur

dengan residualnya (SRESID).

dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji

reliabilitas

dilakukan

dengan

d. Uji Model Regresi Berganda

menggunakan metode Alpha Cronbach.

Persamaan dalam model regresi linier

Nunally, Jr. dalam Aritonang (2007), mengemukakan

besaran

berganda

minimal

Y = A0+A1X1+A2X2+A3X3+e

koefisien reliabilitas untuk penelitian yang masih tergolong tahap awal adalah

Keterangan:

0,7 atau alpha >=0,7

Y = Keputusan pembelian; Ao =

3. Uji Asumsi klasik, berupa:

intersep; A1-A3 = Koefisien regresi yang akan dihitung; X1 = Faktor

a. Uji Normalitas Distribusi, output

dengan histogram

individu konsumen;

menggunakan dan

X2 = Faktor

lingkungan konsumen; X3 = Faktor

grafiik

strategi pemasaran;

normalitas regresi (dengan bantuan

e = Variabel

pengganggu

SPSS 17)

Hubungan positif menunjukkan bahwa

b. Uji Multikolinieritas

variable bebas (Xn) berubah searah

Digunakan untuk melihat kondisi tidak

dengan variable terikat (Y). Hubungan

terdapatnya

negative menunjukkan bahwa variable

hubungan

linier

atau

korelasi yang tinggi antara masing-

bebas

masing variable bebas dalam model

dengan variabel terikat (Y).

regresi berganda.

(Xn)

berubah

berlawanan

e. Koefisien Determinasi

c. Uji Heteroskedastisitas

Koefisien Determinasi (R2) suatu alat

Digunakan untuk mengetahui kondisi

ukur

keragaman yang sama dari tiap-tiap

mengetahui

error pada tiap samplenya. Metode

hubungan antar variabel bebas X dan  

  11

yang

digunakan sejauh

mana

untuk tingkat

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

variabel terikat Y, atau seberapa besar (dalam%)

kontribusi

variabel

B. Pengujian Persyaratan Analisis

X

1. Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian

terhadap variabel Y.

ini menggunakan korelasi product

4. Uji Hipotesis

Moment, dengan bangtuan program

a.

Uji Parsial (Uji t)

Uji

t

digunakan

untuk

SPSS 17, Dari hasil analisis didapat menguji

nilai skor item dengan nilai skor total.

signifikansi variasi hubungan antar

Nilai

variabel X dan Y, apakah variabel X1,

dengan nilai r table. Dengan sampel

X2 dan X3 benar-benar berpengaruh secara

parsial

terhadap

ini

kemudian

dibandingkan

uji coba penelitian sebanyak 20 orang

variabel

maka ditemukan besarnya r table yaitu

dependen.

0.444.

b. Uji Simultan (Uji F)

Berdasarkan

hasil

uji

Uji F bertujuan untuk mengetahui

validitas diatas diketahui bahwa semua

pengaruh secara bersama-sama variabel

variabel

independen terhadap variabel dependen.

dalam

dimensi

individu

Konsumen, Lingkungan Konsumen, Strategi pemasaran, dan keputusan

HASIL PENELITIAN& PEMBAHASAN

pembelian memiliki nilai r lebih besar

A. Deskripsi Data

dari

0,4

Arikunto

(2006)

menyebuutkan bahwa item dinyatakan

1. Objek penelitian

valid jika mempunyai nilai koefisien r

Penelitian ini dilakukan di Apotik SunFarma yang beralamat di

≥0,4.

Ruko No. 8, Kompleks Bukit Nusa

disimpulkan semua variabel dalam

Indah,

penelitian ini valid.

sarua-Ciputat,

Tangerang

Dengan

demikian

dapat

selatan. Apotik SunFarma resmi berdiri pada tanggal 25 Oktober 2007

2. Uji Reliabilitas Uji

dengan surat ijin Apotik (SIA)

penelitian

No.449/125/5380-Dinkes/2007.

Reliabilitas ini

menggunakan

dalam nilai

cronbach’s Alpha, dengan bantuan program SPSS 17. Masalah reliabilitas

    12

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

instrumen

berhubungan

Kemudian bila dilihat dari grafik

dengan

masalah ketepatan hasil. Berdasarkan hasil uji reliabilitas

disekitar

garis

normalitas.

Pemasaran

memiliki Alpha sebesar 0,823, Sedangkan

b. Uji Heteroskedastisitas

Keputusan Pembelian memiliki Alpha

Uji

sebesar 0,731. Menurut Nunally, Jr.

Heteroskedastisitas

dengan

bantuan program SPSS dilakukan dengan

dalam Aritonang (2007), mengemukakan

melihat grafik plot (Scatterplot) antara

besaran minimal koefisien reliabilitas

nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)

untuk penelitian yang masih tergolong

dengan

tahap awal adalah 0,7 atau Alpha ≥0,7.

residualnya

(SRESID).

Dari

grafik plot dapat dilihat sebaran titik-titik

Dengan demikian dapat disimpulkan semua

titik-titik

bahwa model regresi memenuhhi asumsi

Lingkungan konsumen memiliki Alpha Strategi

penyebaran

menunjukkan

Dengan demikian dapat disimpulkan

konsumen memiliki Alpha sebesar 0,902, 0,804,

polanya

diagonal, dan mengikuti garis diagonal.

diatas diketahui bahwa dimensi individu

sebesar

normalnya,

yang acak baik diatas maupun dibawah

variabel dalam penelitian ini

angka 0 dari sumbu Y, maka dapat

reliabel.

disimpulkan

tidak

terjadi

Heterokedastisitas dalam model regresi ini.

3. Uji Asumsi klasik

c. Uji Multikolinieritas

a. Uji Normalitas

Uji

Uji normalitas dengan bantuan

Multikolinieritas

ini

untuk

SPSS dilakukan dengan melihat output

menunjukkan bahwa model regresi yang

histogram dan grafik normal model

ditemukan tidak terdapat korelasi antar

regresinya. Data—data dalam penelitian

variabel bebas. Model uji regresi yang

ini setelah diproses dan membentuk

baik

model regresi dapat di uji normalitasnya

Multikolinieritas.

selayaknya

tidak

terjadi

melalui grafik output histogram diatas,

Dengan bantuan program SPSS, Uji

dan terbukti menunjukkan bahwa pola

Multikolinieritas ini menghasilkan nilai

distribusinya normal.

patokan VIP (Variance Inflation Factor). Dari table dibawah didapat nilai VIF  

  13

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

(Variance

Inflation

Factor)

Sebesar

4. Model Regresi Linier Berganda Pembentukan

1,173 untuk faktor individu konsumen,

model

nilai 1,156 untuk faktor lingkungan

berganda

konsumen,

faktor

pengaruh lebih dari satu variabel bebas

strategi pemasaran. Nilai-nilai tersebut

terhadap variabel terikat, yaitu pengaruh

kurang dari 10. Jika nilai VIF < 10 maka

dari

tidak terjadi multikolinieritas. Dengan

konsumen , lingkungan konsumen, dan

demikian

strategi pemasaran terhadap variabel

dan

1,025

dapat

untuk

disimpulkan

model

digunakan

variabel

bebas

untuk

regresi

faktor

menguji

individu

terikat keputusan pembelian.

regresi yang terbentuk tidak terjadi multikolinieritas.

Model Regresi Linier Berganda Unstandardized

Standardized

Collinearity

Coefficients

Ceofficients

Statistics

Std. Model

B

Error

1 (Constant)

-9.891

1.834

Tot-individu

.398

.034

Tot-Lingkungan

.290

Tot-Pemasaran

.554

Tolerance

VIF

t

Sig.

-5.392

.000

.511

11.863

.000

.852

1.173

.035

.352

8.220

.000

.865

1.156

.035

.632

15.681

.000

.976

1.025

Beta

a. Dependent Variabel: Tot-pembelian Sumber: Data primer diolah Dari tabel diatas dapat dikomputasi model regresi berganda sebagai berikut: Y = -9,891 + 0,511X2 + 0,632X3 Y

= Variabel terikat “Keputusan pembelian”

-9,891 = Konstanta Regresi X1

= Variabel bebas “Faktor Individu Konsumen”, dengan koefisien 0,391

X2

= Variabel bebas “Faktor Lingkungan Konsumen” dengan koefisien 0,290

X3

= Variabel bebas “Faktor strategi pemasaran”, dengan koefisien 0,554

5. Koefisien Determinasi (R2) Nilai adjusted R2 sebesar 0,843 menunjukkan besarnya peran atau kontribusi variabel bebas X secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel terikat Y sebesar 84,3%.

    14

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Koefisien Determinasi Simultan Model

R

R.Square

Adjusted R. Square

Std. Error of the Estimate

1

.921a

.848

.843

1.27296

a. Predictors: (Constant), Tot-pemasaran, Tot-lingkungan, Tot individu b. Dependent Variabel: Tot-Pembelian sumber: Data primer diolah

C. Pengujian Hipotesis ( Statistik )



Uji Parsial ( Uji t):

adalah 0,557

Nilai t-hitung ≥ t-tabel, Ho ditolak, Ha



diterima

Y = 17,035 + 0,557X1

Nilai t-hitung < t-tabel, Ho diterima, Ha



R2 sebesar 0,310

diterima



nilai t (t-hitung) sebesar 6,632

Korelasi antara variabel X1 dan Y Model Regresi yang diperoleh adalah

dengan p.sig. =0,000 1.

Pengujian hipotesis I dengan Uji

parsial (Uji-t) Untuk

Variabel

bebas

X1

terhadap



Nilai t-tabel (100,95%)=1,660



Daerah kritis, H1=0 ditolak jika p.sig.

<0,05,

variabel terikat Y H1=0: Faktor individu konsumen tidak

Karena t-hitung>dari table dan p.sig.

berpengaruh

<0,05,

keputusan

signifikan pembelian

terhadap

pada

Apotik

maka H1=0 ditolak dan H1#0 diterima

SunFarma Tangerang Selatan H1#0:

Faktor

individu

berpengaruh

Ini

berarti

berarti

hasil

signifikan terhadap keputusan pembelian

pengujian hipotesis 1 ini membuktikan

pada

bahwa

Apotik

Sunfarma

Tangerang

faktor

individu

konsumen

Sealatan

berpengaruh

Dari output data diperoleh hasil sebagai

terhadap

berikut:

Apotik Sunfarma Tangerang Selatan.

    15

positif

keputusan

yang

signifikan

pembelian

pada

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Ini berarti pengujian hipotesis II ini

2. Pengujian Hipotesis II dengan Uji

membuktikan bahwa faktor lingkungan

Parsial (Uji t) Untuk

variabel

bebas

X2

konsumen

terhadap

Apotik SunFarma Tangerang Selatan.

H2=0: Faktor lingkungan konsumen tidak keputusan

signifikan pembelian

3.

terhadap

pada

Faktor

berpengaruh keputusan

lingkungan

Untuk variabel bebas X3 terhadap variabel terikat Y

konsumen

signifikan pembelian

terhadap

H3=0, Tidak terdapat penaruh faktor

apotik

strategi pemasaran terhadap keputusan

pada

pembelian

SunFarma Tangerang Selatan.

pemasaran

Korelasi antara variabel X2 dan Y

pembelian

adalah 0,559 model

Regresi

sunFarma

terhadap pada

Apotik

keputusan Sunfarma

Tangerang Selatan yang

diperoleh Tingkat signifikan (α) sebesar 5%

adalah Y = 19,043 + 0,559X2 •

R2 sebesar 0,305



Nilai t (t-hitung) sebesar 6,671

Dari output data diperoleh hasil sebagai berikut:

dengan p.sig.=0,000





Nilai t-tabel (100,95%)=1,660



Daerah kritis, H2=0 ditolak jika

t-hitung>t-tabel

• dan

Korelasi antara variabel X3 dan Y adalah 0,580

p.sig. <0,05 Karena

Apotik

H3#0, Terdapat pengaruh faktor strategi

berikut:



pada

Tangerang Selatan

Dari output data diperoleh hasil sebagai



Pengujian Hipotesis III dengan UJi

Parsial (UJi t)

Apotik

Sunfarma Tangerang Selatan H2#0:

signifikan

terhadap keputusan pembelian pada

variabel terikat Y

berpengaruh

berpengaruh

model regresi yang diperoleh adalah Y = 13,876 + 0,580X3

p.sig.

<0,05,



R2 sebesar 0,337



Nilai t (t-hitung) sebesar 7,053 dengan p.sig.=0,000

maka H2=0 ditolak dan H2#0 diterima     16

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015



Nilai t-tabel (100,95%) = 1,660

terhadap keputusan pembelian pada Apotik



Daerah kritis, H3=0 ditolak jika

sunfarma Tangerang selatan.

p.sig, <0,05

Dari output data diperoleh hasil sebagai berikut:

Karena t-hitung>t-tabel dan p.sig. <0,05,



maka H=0 ditolak dan H3≠0 diterima

+0,511X1 + 0,352X2 + 0,632X3

Ini berarti hasil pengujian hipotesis III

ini

membuktikan

bahwa

terdapat

pengaruh positif yang signifikan dari faktor strategi

pemasaran

terhadap

model regresi berganda Y= -9,891



Adjusted R2 sebesar 0,843



Nilai F (F-hitung) 178,386 dengan p.sig. 0,000. Nilai F table : 1,43

keputusan



pembelian pada apotik SunFarma Tangerang

Daerah kritis, H1=H2=H3=0 ditolak jika p.sig. <0,05,

Selatan.

Maka

4. Pengujian hipotesis IV dengan Uji F

H1=H2=H3=0

ditolak

dan

H1=H2=H3≠0 diterima

Untuk variabel bebas X1, X2, dan X3 secara

Hasil pengujian hipotesis IV ini

bersama-sama terhadap variabel terikat Y

membuktikan

bahwa

faktor

individu,

Nilai F hitung ≥ F table, Ho ditolak, Ha

lingkungan

konsumen,

diterima

pemasaran

secara

Nilai F hitung < F table, Ho diterima, Ha

berpengaruh signifikan terhadap keputusan

diterima

pembelian

H1 = H2 = H3 = 0: lingkungan pemasaran

konsumen, secara

Faktor individu, dan

pada

dan

strategi

bersama-sama

Apotik

SunFarma

Tangerang Selatan.

strategi

bersama-sama

D. Pembahasan

tidak

berpengaruh signifikan terhadap keputusan

Dari

hasil

pengujian

hipotesis

pembelian pada Apotik SunFarma tangerang

statistik dan analisis diatas, maka sesuai

Selatan

dengan maksud dan tujuan dalam penelitian ini dapat dipaparkan analisis pengaruh

H1 = H2 = H3 ≠0: Faktor individu,

variabel bebas terhadap variabel terikat,

lingkungan konsumen, dan strategi secara bersama-sama

berpengaruh

sebagai berikut:

signifikan  

  17

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Nilai F table = 1,43

1. Pengaruh Faktor Individu, Lingkungan konsumen,



dan

Strategi

Daerah kritis, H1=H2=H3=0 ditolak jika

Pemasaran

terhadap Keputusan Pembelian pada

p.sig. < 0,05

Apotik SunFarma Tangerang Selatan

Karena F-hitung > F table dan p.sig. < 0,05 maka

Model regresi berganda dalam penelitian

Hasil

Y = -9,891 + 0,511X1 + 0,532X2 + 0,632X3

bahwa

terhadap keputusan pembelian pada Apotik

(variabel bebas strategi pemasaran akan

SunFarma Tangerang Selatan. Dari model

meningkatkan Y (Keputusan Pembelian)

regresi linier berganda ini juga diketahui

sebesar 0,632 satuan. Jika faktor X2 dan X3

bahwa faktor strategi pemasaran merupakan

konstan, maka kenaikan satu satuan X1

faktor paling dominan yang mempengaruhi

(variabel bebas individu konsumen) akan

keputusan

meningkatkan Y ( Keputusan Pembelian)

pembelian

konsumen

pada

Apotik SunFarma.

sebesar 0,511 satuan, Jika faktor X1 dan X3

2. Pengaruh Faktor Individu Konsumen

konstan, maka kenaikan satu satuan X2

Terhadap Keputusan Pembelian

(variabel bebas lingkungan konsumen) akan

Pada

Apotik Sunfarma Tangerang Selatan

meningkatkan Y (keputusan pembelian )



sebesar 0,352 satuan.

Korelasi anatara variabel X1 dan Y adalah 0,557

2

Adjusted R sebesar 0,843

Adanya hubungan positif sebsar

bahwa

0,557

faktor individu, lingkungan konsumen, dan

anatara

faktor

individu

konsumen dan keputusan pembelian

strategi pemasaran memberikan kontribusi

pada Apotik SunFarma Tangerang

positif sebesar 84,3% terhadap keputusan

Selatan

pembelian. Artinya selebihnya sebesar



15,7% akibat faktor lain yang tidak teliti. •

membuktikan

strategi pemasaran secara bersama-sama

konstan, maka kenaikan satu satuan X3

mengindikasikan

ini

faktor individu, lingkungan konsumen, dan

kesimpulan bahwa, Jika faktor X1 dan X2

tersebut

dan

terdapat pengaruh yang signifikan dari

Model regresi berganda ini memberikan

Data

ditolak

H1=H2=H3≠0 diterima

ini adalah



H1=H2=H3=0

R2 sebesar 0,310 Data

Nilai F (F-hitung) sebesar 178,386 dengan

tersebut

mengindikasikan

bahwa faktor individu konsumen

p.sig. 0,000

memberikan  

  18

kontribusi

positif

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

sebesar 31,0% terhadap keputusan •

3.

Pengaruh

Lingkungan

terhadap

Keputusan

pembelian

Konsumen

Model regresi yang diperoleh adalah

Pembelian pada Apotik SunFarma

Y = 17,035 + 0,557X1

Tangerang Selatan.

Model

regresi

sederhana

ini



memberikan kesimpulan bahwa, jika faktor

lain

yang

tidak

X1

(

variabel

bebas

Adanya hubungan positif sebesar 0,559

individu

Selatan

satuan. Jika X1 sama dengan nol, (keputusan

mempunyai

nilai



pembelian)

sebesar

memberikan

kontribusi

positif

pembelian

NIlai t-tabel (100,95%) = 1,660



Daerah kritis, H1 = 0 ditolak jika

Model regresi yang diperoleh adalah Y = 19,043 + 0,559X2

p.sig. < 0,05,

Model

maka H1 = 0 ditolak dan H1 ≠0

regresi

sederhana

ini

memberikan kesimpulan bahwa, jika

diterima

faktor

membuktikan

lain

yang

tidak

diteliti

constant, maka kenaikan satu satuan

bahwa secara signifikan terdapat

X2

pengaruh positif dari faktor individu terhadap

mengindikasikan

sebesar 30,5% terhadap keputusan

dengan p.sig. =0,000

konsumen

tersebut

bahwa faktor lingkungan konsumen

Nilai t (t-hitung) sebesar 6,632

ini

R2 sebesar 0,305 Data

nilai

konstantanya yaitu 17,035.

Hasil

faktor lingkungan

pada Apotik SunFarma Tangerang

(keputusan pembelian) sebesar 0,433 Y

anatara

konsumen dan keputusan pembelian

konsumen) akan meningkatkan Y

maka

Korelasi antara variabel X2 dan Y adalah 0,559

diteliti

konstan, maka kenaikan satu satuan



Faktor

(variabel

bebas

lingkungan

konsumen) akan meningkatkan Y

keputusan

(keputusan pembelian) sebesar 0,559

pembelian pada Apotik SunFarma

satuan. Jika X2 sama dengan nol,

Tangerang Selatan.

maka

Y

mempunyai

(keputusan nilai

pembelian)

sebesar

konstantanya yaitu 17,043.

    19

nilai

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015





Nilai t (t-Hitung) sebesar 6,671 dengan p.sig. = 0,000

Y = 13,876 + 0,580X3

Nilai t-tabel (100,95%) = 1,660

Model

Daerah kritis, H1=0 ditolak jika p.sig.

memberikan kesimpulan bahwa, jika

<0,05

faktor

maka

H2=0

ditolak

dan

X3

Hasil

ini

lain

sederhana

yang

tidak

ini

diteliti

(variabel

bebas

strategi

membuktikan

pemasaran) akan meningkatkan Y

bahwa secara signifikan terdapat

(keputusan pembelian) sebesar 0,559

pengaruh

satuan. Jika X3 sama dengan nol,

positif

lingkungan

dari

konsumen

faktor terhadap

maka

Y

(keputusan

pembelian)

keputusan pembelian pada apotik

mempunyai

SunFarma Tangerang Selatan.

konstantanya yaitu 13,876. •

4. Pengaruh Faktor Strategi Pemasaran

Karena t-hitung> dari table dan p.sig =

positif sebesar faktor

0.000, artinya p.sig. <0,05, maka H3=0

strategi

ditolak dan H3≠0 diterima

pemasaran dan keputusan pembelian pada apotik Sunfarma Tangerang

Hasil ini membuktikan bahwa secara

Selatan

signifikan terdapat pengaruh positif dari

2

faktor

R sebesar 0,337 Data

tersebut

33,7%

pemasaran

pembelian

pada

SunFarma Tangerang Selatan.

konsumen memberikan kontribusi sebesar

strategi

keputusan

mengindikasikan

bahwa faktor strategi pemasaran positip

Nilai t (t-hitung) sebesar 7,053

<0,05

adalah 0,580 anatara

nilai

Daerah kritis, H1=0 ditolak jika p.sig.

Korelasi antara variabel X3 dan Y

0,580

sebesar

Nilai t-tabel (100,95%) = 1,660

Apotik SunFarma Tangerang Selatan

Adanya hubungan

nilai

dengan p.sig. = 0,000

terhadap Keputusan Pembelian pada



regresi

konstan, maka kenaikan satu satuan

H2≠0

diterima



Model regresi yang diperoleh adalah

terhadap

keputusan pembelian

    20

terhadap Apotik

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

korelasi positif dengan keputusan

KESIMPULAN, IMPLIKASI & SARAN

pembelian sebesar 0,559. Faktor A. Kesimpulan

lingkungan konsumen mempunyai

Berdasarkan pembahasan

analisis

hasil

penelitian

(R2)

kontribusi

dan

sebesar

30,5%

terhadap keputusan pembelian pada

serta

mengacu pada maksud dan tujuan

Apotik

SunFarma

penelitian, seperti yang telah dipaparkan

Selatan. model regresi sederhana

pada bab-bab sebelumnya, maka dapat

yang diperoleh adalah Y = 19,043 +

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

0,559X2 3. Faktor

1. Faktor

individu

konsumen

Tangerang

strategi

pemasaran

mempunyai pengaruh positif yang

mempunyai pengaruh positif yang

signifikan

signifikan

keputusan

pembelian pada Apotik SunFarma

pada Apotik SunFarma

Tangerang Selatan. Faktor strategi

terhadap

pembelian

terhadap

keputusan

Tangerang Selatan. Faktor individu

pemasaran

konsumen

positif dengan keputusan pembelian

mempunyai

korelasi

positif dengan keputusan pembelian

sebesar

sebesar

pemasaran

0,557.

konsumen 2

(R )

Faktor

mempunyai

sebesar

kontribusi

(R2)

0,580.

Faktor

mempunyai

sebesar

korelasi

33,7%

strategi kontribusi terhadap

terhadap

keputusan pembelian pada apotik

keputusan pembelian pada Apotik

SunFarma Tangerang Selatan. Model

SunFarma

regresi sederhana yang diperoleh

Model

31,0%

individu

mempunyai

Tangerang

regresi

diperoleh

Sealatan.

sederhana

adalah

Y=

yang

17,035

adalah Y = 13,876 + 0,580X3

+

4. Faktor individu, Faktor lingkungan

0,557X1 2. Faktor

lingkungan

konsumen

konsumen,

dan

pemasaran,

secara

faktor

startegi

bersama-sama

mempunyai pengaruh positif yang

mempunyai pengaruh positif yang

signifikan

signifikan

terhadap

keputusan

terhadap

keputusan

pembelian pada Apotik SunFarma

pembelian pada Apotik Sunfarma

Tangerang

Faktor

Tangerang Selatan. Jika faktor-faktor

lingkungan konsumen mempunyai

lain yang tidak diteliti dianggap

Selatan.

    21

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

konstan, maka faktor individu, faktor

konsekuensi, penelitian ini memiliki

lingkungan konsumen, dan faktor

implikasi sebagai berikut:

strategi pemasaran, secara bersama-

1. Agar tingkat pembelian konsumen

sama

mempunyai 2

(Adjusted

R

terhadap

keputusan

)

tetap tinggi dan dapat diandalkan

kontribusi

sebesar

oleh apotik, maka hendaknya faktor

84,3%

individu

pembelian

konsumen

harus

konsumen pada Apotik SunFarma

diperhatikan oleh manajemen Apotik

Tangerang Selatan. Artinya bahwa

SunFarma.

sebesar 15,7% lainnya merupakan

ada dalam individu konsumen apotik

pengaruh dari variabel lain yang

harus

tidak diteliti. model regresi berganda

didayagunakan

yang diperoleh dalam penelitian

terciptanya

proses

adalah Y = -9,891 + 0,511X1

pembelian

yang

+0,352X2 +0,632X3.

meningkat. Dengan demikian akan

bahwa

faktor

dipahami,

meningkatkan

Dari data-data tersebut diatas, didapat

dimensi-dimensi

konsumen

strategi

yang

diarahkan

guna

mendukung dan

tingkat

langgeng

tingkat dan

dan

dan

pembelian

meningkatkan

pemasaran mempunyai kontribusi

kemampuan bersaing dari apotik

yang

tersebut.

paling

besar

pengaruhnya pembelian

2. Agar tingkat pembelian konsumen

konsumen pada Apotik SunFarma

tetap tinggi dan dapat diandalkan

Tangerang

oleh apotik, maka hendaknya faktor

terhadap

keputusan Selatan.

Jika

faktor

individu dan lingkungan konsumen

lingkungan

konstan, maka kenaikan sebesar satu

diperhatikan oleh manajemen Apotik

satuan

strategi

SunFarma. Dimensi-dimensi yang

pemasaran) menghasilkan kenaikan

ada dalam lingkungan konsumen

Y (keputusan pembelian) sebesar

apotik harus dipahami, diarahkan dan

0,632 satuan.

didayagunakan

X3

(variabel

B. Implikasi Memperhatikan

hasil

konsumen

guna

terciptanya

proses

pembelian

yang

harus

mendukung dan

tingkat

langgeng

dan

meningkat. Dengan demikian akan

kesimpulan

meningkatkan

dalam pembahasan diatas, maka sebagai     22

tingkat

pembelian

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

konsumen dan meningkatkan jumlah

strategi

konsumen

sekaligus

secara simultan dipahami, diarahkan

meningkatkan kemampuan bersaing

dan didayagunakan guna mendukung

dari apotik tersebut.

terciptanya

proses

pembelian

yang

baru,

3. Agar tingkat pembelian konsumen

pemasaran

apotik

dan

harus

tingkat

langgeng

dan

tetap tinggi dan dapat diandalkan

meningkat.

oleh apotik, maka hendaknya faktor

meningkatkan

strategi

lebih

konsumen dan akan meningkatkan

diperhatikan oleh manajemen Apotik

jumlah pelanggan baru, sekaligus

SunFarma. Dimensi-dimensi yang

meningkatkan kemampuan bersaing

ada dalam strategi pemasaran apotik

yang lebih besar dari apotik tersebut.

harus

pemasaran

dipahami,

didayagunakan

diarahkan

guna

terciptanya

proses

pembelian

yang

meningkat

harus

serta

Berdasarkan berikut

meningkatkan

adalah

dilaksanakan:

Dengan

1. Apotik

akan

pembelian

kesimpulan

dan

implikasi yang telah dipaparkan di atas,

dan

potensi dan jumlah pelanggan baru. demikian

tingkat

C. Saran-saran

tingkat

langgeng

demikian

dan

mendukung dan

Dengan

tercipta

saran-saran Sunfarma

yang perlu

loyalitas konsumen lama dan akan

meningkatkan usaha-usaha dalam hal

tercipta konsumen baru, sekaligus

memahami,

meningkatkan kemampuan bersaing

mendayagunakan potensi individu

dari apotik tersebut.

konsumen, dan menerapkan strategi

mengarahkan

dan

4. Agar tingkat pembelian konsumen

persaingan spesifik khususnya dalam

tetap tinggi dan dapat diandalkan

hal mengelola daya tawar konsumen

oleh apotik, maka hendaknya faktor

(pembeli) secara lebih memuaskan

individu, lingkungan konsumen dan

untuk

strategi pemasaran secara bersama-

pembelian

konsumen

sama

meningkatkan

jumlah

harus

manajemen

diperhatikan Apotik

oleh

baru,

Sunfarma.

meningkatkan

sekaligus

tingkat dan pelanggan

meningkatkan

dimensi-dimensi yang ada dalam

kemampuan bersaing dari apotik

individu, lingkungan konsumen dan

tersebut .  

  23

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

2. Apotik

SunFarma

konsumen dan strategi pemasaran

perlu

meningkatkan usaha-usaha dalam hal

apotik

memahami,

dan

persaingan secara komperehensif dan

mendayagunakan potensi lingkungan

memuaskan khususnya dalam hal

konsumen, dan menerapkan strategi

mengelola daya tawar konsumen

persaingan yang spesifik yang sesuai

(pembeli), daya tawar dari pemasok,

dengan

konsumen

persaingan dalam industry apotik

tersebut untuk meningkatkan tingkat

yang sudah ada, anacaman dari

pembelian

konsumen

dan

munculnya pesaing (apotik) baru,

meningkatkan

jumlah

pelanggan

ancaman dari munculnya pemain

meningkatkan

subtitusi baru, untuk meningkatkan

kemampuan bersaing dari apotik

tingkat pembelian konsumen dan

tersebut.

meningkatkan

baru,

mengarahkan

lingkungan

sekaligus

3. Apotik

SunFarma

baru

perlu

dan

menerapkan

jumlah

sekaligus

strategi

pelanggan

meningkatkan

meningkatkan usaha-usaha dalam hal

kemampuan bersaing yang lebih

memahami,

besar dari apotik tersebut.

mengarahkan

mendayagunakan yang

ada

efektif

Usaha-usaha tersebut merupakan

dimensi-dimensi dalam

pemasarannya

dan

secara

kombinasi program-program yang

strategi tepat

termasuk

agresif dan customize atau mengacu

dan

pada

strategi

aspek

perilaku

konsumen

merangsang

khususnya menyangkut keputusan

dan mempengaruhi konsumen untuk

pembelian dalam rangka memenuhi

mrningkatkan

tingkat

kebutuhan dan kepuasan konsumen,

konsumen

dan

persaingannya

untuk

pembelian

diantaranya:

sekaligus

1. Meningkatkan aspek pelayanan

meningkatkan kemampuan bersaing

apotik:

dari apotik tersebut. 4. Apotik

SunFarma

meningkatkan

2. Melakukan diversifikasi produk

perlu

usaha-usaha

dan jasa

dalam

3. Meningkatkan

memahami secara simultan dimensikonsumen,

fisik

apotik:

dimensi dan potensi yang ada dalam individu

fasilitas

4. Meningkatkan bauran produk:

lingkungan  

  24

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

5. Meningkatkan bauran harga:

Kotler, Philip, and keller K.L., 2009,

6. Meningkatkan bauran promosi:

Manajemen Pemasaran, Terjemahan,

7. Meningkatkan mutu manajemen

edisi ketigabelas, Erlangga,Jakarta.

dan system operasional apotik:

Kotler, Philip, and Keller K.L., 2009, Marketing Management, 13th Edition,

DAFTAR PUSTAKA Arikunto,

Suharsimi,

2006,

Pearson, Prentice Hall, New Jersey. Prosedur Malhotra,

Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Edisi

2010,

Marketing

Research: An Applied Orientation, 6th

revisi enam,Rineka Cipta,

Jakarta. Aritonang,

Naresh,

edition, Pearson, Prentice Hall, New Lerbin

R.,

Jersey.

2007,

Riset

pemasaran, Teori dan Praktek, Ghalia

Malhotra, Naresh, 2010, Riset Pemasaran,

Indonesia, Bogor.

Pendekatan Edisi

Firmansyah,Muhammad, 2009, Tata Cara

Terjemahan,

Terapan,

Keempat,

Indeks

Gramedia

Group, Jakarta.

Mengurus Perizinan Usaha Farmasi & Kesehatan, Visimedia, Jakarta Griffin,

Jill,

2033.

Maruf, Hendri, 2006, Pemasaran Ritel, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Customer

Loyalty:

Menumbuhkan dan Mempertahankan

Mc Leod, Raymon, and Schell, George P.,

Terjemahan,

2010, Sistem Informasi Manajemen,

Kesetiaan

Pelanggan,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Terjemahan, Edisi Kesembilan,Indeks Gramedia Group, Jakarta.

Harga Obat Ancam kesehatan, Kompas, 21 Februari 2011 Irawan,

H.,

2003,

Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian Prinsip

Kepuasan

pelanggan, Elex Media Komputindo,

Prasetijo, R,, dan Ihalauw, J.J., 2004,

Jakarta. Istijanto,

2009,

Perilaku Jogjakarta. Aplikasi

Praktis

Riset

Pemasaran, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.     25

Konsumen,

Andi

Offset,

KREATIF | Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang | Vol. 3, No.1, Oktober 2015

Rangkuti,

Freddy,

2006,

Umar,

Measuring

Husein,

2005,

Pemasaran

dan

Customer Satisfaction, Edisi Ketiga,

Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Utama,Jakarta.

Render, B., and Heizer, J., 2001,PrinsipPrinsip

Manajemen

Undang Undang Republik Indonesia Nomor

Operasi,

36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

Terjemahan, Edisi Kesatu, Salemba

Utami, C.W., 2010, Manajemen Ritel,

Empat, Jakarta.

Strategi Schiffman, L., Kanuk, L., 2004, Perilaku

Edisi Kedua,Salemba Empat,Jakarta.

Indeks Gramedia Group, Jakarta.

Website Resmi Pemerintah Kota Tangerang Selatan,

Simamora, Bilson, 2003, Memenangkan

http://tangerangselatankot.go.id

Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel, Gramedia Pustaka Utama,

Widjaya, T., 2011, Cepat Menguasai SPSS-

Jakarta.

19, Cahaya Atma, Jakarta

Simamora, Bilson, 2008, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Solomon, Michael R., 2011, Consumer Behavior: Buying, Having, and Being, 9thedition, Pearson,Prentice Hall, New Jersey. Sulistyo, J., 2010, SPSS 17, Cakrawala, Jogjakarta. Fandy,

2008,

Implementasi

Operasional Bisnis Ritel di Indonesia,

Konsumen, Terjemahan, Edisi Ketujuh,

Tjiptono,

Dan

Service

Management, Mewujudkan Layanan Prima, Andi Offset, Jogjakarta.

    26