ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN

Download Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Komitmen Organisasi dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. (Studi Pada Karyawan Gudang Snack Semaran...

0 downloads 413 Views 300KB Size
Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Komitmen Organisasi dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Gudang Snack Semarang) Reza Prasetya Siregar Program Study Manajemen – S1, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Dian Nuswantoro Semarang URL: http://dinus.ac.id/ Email: [email protected]

ABSRACT The purpose of the study is to analyze the influence of work motivation, organizational commitment and leadership on employee performance (studies in Gudang Snack Semarang employees). The sample used in this study were 85 respondents, Gudang Snack Semarang employees. The method used in this sampling is census method, the method of data analysis used is multiple linear regression, using SPSS. The test results of hypothesis, suggesting that the simultaneous three independent variables have an influence on performance. Partially work motivation does not affect the performance, organizational commitment negatively affect the performance while the leadership has a positive influence on performance. Leadership variable is the dominant variable in affecting performance. Keywords: work motivation; organizational commitment; leadership; performance ABSTRAK Tujuan dari penelitian adalah menganalisa pengaruh antara motivasi kerja, komitmen organisasi dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan (studi pada karyawan Gudang Snack Semarang). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 85 responden yaitu karyawan Gudang Snack Semarang. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini adalah menggunakan metode sensus, metode analisis data yang digunakan adalah linear regresi berganda, dengan menggunakan bantuan program SPSS. Hasil pengujian terhadap hipotesis, menunjukkan bahwa secara simultan ketiga variabel bebas memiliki pengaruh terhadap kinerja. Secara parsial motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja, komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap kinerja sementara itu kepemimpinan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja. Variabel kepemimpinan merupakan variabel yang dominan dalam mempengaruhi kinerja. Kata kunci : motivasi kerja; komitmen organisasi; kepemimpinan; kinerja

PENDAHULUAN Sumber daya manusia penting bagi perusahaan karena memiliki peran sebagai potensi penggerak seluruh aktivitas perusahaan. Perusahaan yang memiliki SDM yang berkualitas dapat dengan mudah mengintegrasikan visi perusahaan denagan tujuan perusahaan kepada karyawannya sehingga pencapaaian tujuan perusahaan bisa tercapai (Larasati, 2014:3). Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Mangkunegara, 2009:2). TINJAUAN PUSTAKA James L. Gibson dkk (dikutip oleh Mulyanto, 2007:54) Organisasi adalah kesatuan yang memungkinkan anggota mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai melalui tindakan individu secara terpisah. Berdasarkan perkembangan, tujuan perusahaan adalah bertahan dan berkembang, salah satunya pada Gudang Snack Semarang. Prawirosentono (2000:1) mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing – masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Komitmen organisasi adalah variabel sikap yang ditandai dengan keterikatan psikologis dalam waktu jangka panjang (Wahyudi 2004). Komitmen organisasi sebagai derajat seberapa jauh pekerja mengidentifikasi dirinya dengan organisasi dan keterlibatannya dalam organisasi

tertentu. Karyawan yang memiliki komitmen organisasi ada keinginan untuk mencurahkan prestasi kerjanya demi organisasi. Komitmen organisasi memiliki pengaruh terhadap prestasi kerja. Hal ini telah dikemukakan oleh penelitian beberapa ahli antara lain: Cohen yang dikutip oleh Wahyudi (2004) menyatakan komitmen terhadap pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap work out comes, seperti keinginan untuk pindah, kinerja, kepuasan kerja, perilaku kewargaan organisasional, dan tingkat kemangkiran. Untuk mengetahui faktor – faktor pendukung kinerja karyawan Gudang Snack Semarang, maka dilakukan kegiatan prasurvey. Tujuan dari dilaksanakannya pra survey adalah agar penelitian lebih mengarah pada masalah terkini yang sedang dihadapi. Berdasarkan pra survey terhadap 25 orang karyawan Gudang Snack Semarang diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 1.2 Hasil Pra Survey Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan No Faktor Jumlah Prosentase (%) 1 Motivasi Kerja 18 72 2 Kepemimpinan 17 68 3 Komitmen 16 64 Organisasi 4 Kompensasi 15 60 Kerja 5 Kepuasan Kerja 13 52 6 Pengawasan 13 52 7 Lingkungan 12 48 Kerja 8 Pelatihan 10 40 9 Disiplin Kerja 7 28 10 Komunikasi 16 64 Sumber : Data primer yang diolah, 2015 Berdasarkan tabel 1.2 di atas, diketahui bahwa prosentase terbesar dari jawaban, yaitu faktor motivasi kerja (72%),

kepemimpinan (68%), komitmen organisasi dan komunikasi (64%) sehingga faktor tersebut menarik dijadikan sebagai bahan penelitian. Namun, dari empat faktor tersebut tiga diantaranya yaitu motivasi kerja, kepemimpinan dan komitmen organisasi akan menjadi fokus utama karena dalam hubungan ketiga variabel tersebut secara langsung sudah terjalin komunikasi sehingga komunikasi tidak perlu diteliti lagi. Hal ini dikarenakan motivasi, kepemimpinan dan komitmen organisasi menjadi hal yang cukup penting bagi peningkatan kinerja karyawan, sehingga dapat mengarahkan tingkah laku dan dapat mendorong terciptanya perilaku seseorang dalam bekerja secara optimal atau sebaliknya bagi organisasi (Djumhariati, 2008:47). Dari permasalahan diatas, penulis memandang penting di upayakannya peningkatan motivasi kerja karyawan dan penerapan kepemimpinan yang tepat dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan Gudang Snack Semarang. Berdasarkan hasil pra survey penelitian dapat diketahui bahwa belum optimalnya motivasi kerja karyawan dan kurang baiknya proses kepemimpinan hal ini yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Komitmen Organisasi dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan. (Studi Pada Karyawan Gudang Snack Semarang). Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan Gudang Snack Semarang? 2. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh komitmen terhadap kinerja karyawan Gudang Snack Semarang? 3. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Gudang Snack Semarang? 4. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh motivasi, komitmen dan

kepemimpinan secara bersama – sama terhadap kinerja karyawan Gudang Snack Semarang? KERANGKA KONSEPTUAL

HIPOTESIS Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah, serta kerangka konsep, maka yang menjadi hipotesis di dalam penelitian ini adalah : (1) komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja, (2) motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja, (3) kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja METODE PENELITIAN Difinisi Operasional Dalam poenelitian ini ada tiga variabel bebas (X) dan variabel bebas (Y). untuk memudahkan serta memperjelas dari pengertian variabel-variabel dalam penulisan ini, maka secara operasional dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Motivasi kerja (X1), suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu kegiatan dan indikator motivasi kerja yang diteliti meliputi (Triyaningsih, 2007:49): a. Pemberian perhatian terhadap kebutuhan fisik, seperti makan,

minum, pakaian, tempat tinggal, dan kesehatan. b. Pemberian perhatian terhadap kebutuhan rasa aman, seperti menabung, mendapatkan tunjangan pensiun, asuransi, memasang pagar, teralis pintu, dan jendela. c. Pemberian perhatian kebutuhan rasa sosial, seperti kebutuhan akan teman, afiliasi, interaksi, dan cinta. d. Pemberian perhatian kebutuhan penghargaan, ingin mendapat ucapan terima kasih, mendapat penghargaan (hadiah), promosi, menjadi pejabat (mendapat kekuasaan). e. Pemberian kebutuhan aktualisasi diri, seperti mengoptimalkan potensi dirinya secara kreatif dan inovatif, ingin mencapai taraf hidup setinggi – tingginya, ingin pekerjaan yang menantang. 2. Komitmen organisasi (X2) menurut Meyer dan Allan (dalam Subondo, 2000:114) yang di kutip sudarma (2004:402) bentuk komitmen organisasi yang keseluruhannya mempunyai implikasi terhadap kelanjutan partisipasi individu dalam organisasi: a. Affective Commitment Merupakan kuatnya hasrat seseorang untuk tetap bekerja pada sebuah organisasi karena ia merasa cocok dan mau melakukannya. Komitmen afektif terhadap organisasi menurut Allen dan Meyer (1993) yang dikutip Sudarma (2004:402) merupakan variable keterikatan emosional terhadap organisasi, yang meliputi penerimaan nilai - nilai organisasi dan keinginan untuk tetap tinggal bersama organisasi. b. Normative Commitment Komitmen normatif adalah perasaan wajib yang ada pada karyawan untuk tetap berada di dalam

organisasi karena ia merasa berkewajiban untuk tetap tinggal di sana. Wainer mendefinisikan sebagai tekanan normative yang terinternalisasi secara keseluruhan untuk bertingkah laku tertentu sehingga memenuhi tujuan dan keinginan organisasi. c. Continuance Commitment Komitmen kontinuans menurut Allan dan Meyer (1993) yang dikutip Sudarma (2004) adalah komitmen yang didasarkan pada biaya yang ditanggung karyawan bila keluar dari organisasi. 3. Kepemimpinan (X3), merupakan cara – cara yang dilakukan oleh pimpinan dalam memimpin karyawannya sesuai dengan keahlian dan bakat yang dimilikinya dan indikatornya adalah (Kiswanto, 2010:1430): a. Kemampuan, upaya yang dilakukan oleh pimpinan dalam menggerakkan dan mendorong serta memotivasi karyawan dalam bekerja sesuai target yang ingin dicapai. b. Kepribadian, merupakan sikap tegas, berani, dan agresif yang ditunjukkan pemimpin dalam memberikan arahan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pimpinan. c. Pengalaman, merupakan kondisi di mana pimpinan menunjukkan kinerja yang dimiliki, dengan memberikan petunjuk dan masukan terhadap pekerjaan seperti melakukan pembicaraan terhadap hal – hal yang mendesak. d. Intelektual, merupakan kemampuan pimpinan di dalam melakukan komunikasi terhadap karyawan terhadap tugas yang diberikan masing – masing. e. Lingkungan kerja, kemampuan menciptakan lingkungan kerja oleh

pimpinan dalam mengorganisir situasi pekerjaan yang dihadapi karyawan di dalam maupun di lapangan. 4. Kinerja karyawan (Y), hasil akhir penilaian atau hasil kerja yang dicapai dari sebuah pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang menggambarkan seberapa baik karyawan dalam memenuhi pekerjaannya dan indikatornya adalah (Kiswanto, 2010:1431): a. Kualitas pekerjaan, yaitu baik atau tidaknya pekerjaan yang dilakukan oleh para karyawan dalam menyusun informasi yang diperoleh di lapangan. b. Kuantitas pekerjaan, yaitu jumlah atau banyaknya pekerjaan yang dihasilkan oleh para karyawan sesuai tugas dan tanggung jawabnya dalam memenuhi target yang ingin dicapai. c. Ketepatan waktu, yaitu ketepatan waktu kerja dan keefektifan menggunakan waktu sehingga pekerjaan diselesaikan dengan baik. d. Disiplin kerja, yaitu kedisiplinan kerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Populasi dan Sampel Populasi diartikan sebagai jumlah keseluruhan semua anggota yang diteliti, sedangkan sampel merupakan bagian yang diambil dari populasi (Istijanto, 2006:109). Populasi dalam penelitian ini adalah Karyawan Gudang Snack Semarang sebanyak 85 orang. Karena jumlah populasi relatif kecil maka seluruh populasi dijadikan sampel, teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan yaitu menggunakan metode sensus. Hal ini sesuai pendapat Arikunto dalam (Triyaningsih, 2007:48) yang menyebutkan apabila jumlah populasi kurang dari 100

orang maka seluruh populasi dijadikan objek penelitian. Alat Analisis dan Pengujian Hippotesis Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini akan digunakan rumus analisis regresi berganda: Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3+ e Keterangan : Y = Kinerja Karyawan X1 = Motivasi X2 = Komitmen Organisasi X3 = Kepemimpinan a = Konstanta b1, b2, b3 = Koefisien Variabel e = Standar Error Uji Hipotesis Untuk menguji apakah masing-masing varibale bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variable terikat secara parsial dengan a = 0,05 1. Merumuskan hipotesis statistik a. Ho : b1 ≥ a maka Ho diterima dan motivasi kerja tidak berpengaruh positif terhadap kinerja Ha : b1 ≤ a maka Ha diterima dan motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja b. Ho : b2 ≥ a maka Ho diterima dan komitmen organisasi tidak berpengaruh positif terhadap kinerja Ha : b2 ≤ a maka Ha diterima dan komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja c. Ho : b3 ≥ a maka Ho diterima dan kepemimpinan tidak berpengaruh positif terhadap kinerja Ha : b3 ≤ a maka Ha diterima dan kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja

1.

Uji – t

Jika signifikan ≤ 0,05 maka Ho ditolak, dan menerima Ha. Artinya ada pengaruh antara variable bebas terhadap variable terikat dengan derajat keyakinan yang di gunakan sebesar a = 5%, begitu pula sebaliknya. 2. Uji – F Uji F signifikan pada a = 0,05, maka model diterima dan dapat di gunakan untuk analisis lebih lanjut.

Dekripsi Data Motivasi kerja pada Gudang Snack Semarang menurut persepsi karyawan menunjukkan Indikator

1 2

Kebutuhan fisik Kebutuhan rasa aman Kebutuhan rasa sosial Kebutuhan penghargaan Kebutuhan aktualisasi diri Nilai Rata-rata

No

1 Ketertarikan 2 Kewajiban 3 Kebutuhan Nilai rata-rata

4 5

Jumlah 206 223 256

Rata-rata 2,94 3,18 3,65 3,25

Jumlah

Rata-rata

286 265

4,08 3,78

268

3,82

268

3,83

245

3,50

Kepemimpinan pada Gudang Snack Semarang menurut persepsi karyawan adalah sebagai berikut:

No

3

Indikator

Hasil analisis statistik deskriptif diperoleh mean atau rata-rata sebesar 3,25 yang terletak pada interval 2,6–3,4 dalam kategori cukup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi kerja pada karyawan Gudang Snack Semarang adalah cukup.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

No

Komitmen Organisasi pada Gudang Snack Semarang menurut persepsi karyawan adalah sebagai berikut:

3,80

Hasil analisis statistik deskriptif diperoleh mean atau rata-rata sebesar 3,80 yang terletak pada interval 3,5–4,2 dalam kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi kerja pada karyawan Gudang Snack Semarang adalah baik.

Indikator

Kemampuan 1 Kepribadian 2 Pengalaman 3 Intelektual 4 Lingkungan kerja 5 Rata-rata

Jumlah

Rata-rata

281 275 273 295 264

4,01 3,92 3,90 4,21 3,77 3,96

Hasil analisis statistik deskriptif diperoleh mean atau rata-rata sebesar 3,96 yang terletak pada interval 3,5–4,2 dalam kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kepemimpinan pada Gudang Snack Semarang adalah baik. Sedangkan kinerja Gudang Snack Semarang menurut persepsi karyawan menunjukkan bahwa

Hipotesis No 1 2

Indikator Kualitas pekerjaan Kuantitas pekerjaan

3 Ketepatan waktu 4 Disiplin kerja Rata-rata

Jumlah

Rata-rata

264 256

3,77 3,65

260 260

3,71 3,71 3,71

Hasil analisis deskriptif diperoleh mean atau rata-rata sebesar 3,71 yang terletak pada interval 3,5–4,2 dalam kategori baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kinerja karyawan Gudang Snack Semarang adalah baik. Analisis Regresi Linear Berganda Hasil analisis dengan program SPSS, dapat diketahui persamaan regresi yang terbentuk. Adapun persamaan regresi yang terbentuk adalah: Y = 0,149 + 0,017X1 - 0,038X2 +0.778X3 Hasil analisis dapat diketahui bahwa variabel bebas yang paling berpengaruh adalah variabel kepemimpinan dengan koefisien 0,778. Kemudian diikuti oleh variabel motivasi kerja dan komitmen organisasi dengan koefisien 0,017 dan 0,038. Dari persamaan tersebut dapat terlihat bahwa semua variabel bebas yaitu motivasi kerja (X1), dan kepemimpinan (X3) berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Y) kecuali variabel komitmen organisasi (X2) yang berpengaruh negatif. Hal ini mengandung arti bahwa meningkatnya motivasi kerja (X1) dan kepemimpinan kepemimpinan (X3) mengakibatkan peningkatan kinerja karyawan. Sebaliknya jika variabel komitmen organisasi di tingkatkan justru akan menurunkan kinerja karyawan.

1. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk X1 sebesar 0,118 dengan sig. 0,907. Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, berarti Ho diterima dan H1 ditolak. 2. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk X2 sebesar -0,397 dengan sig. 0,692. Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, berarti Ho diterima dan H2 ditolak. 3. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk X3 sebesar 4,865 dengan sig. 0,000. Dengan menggunakan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, berarti Ho ditolak dan H3 diterima. Koefisien Determinasi

Dari hasil perhitungan dengan program SPSS dapat diketahui bahwa koefisien determinasi yang dapat dilihat dari Adjusted R Square, diperoleh sebesar 0,606. Hal ini berarti 60,6% kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel motivasi kerja, komitmen organisasi dan kepemimpinan.

Sedangkan sisanya 39,4% variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh variabel – variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. PEMBAHASAN Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Hasil pengujian hipotesis membuktikan, motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. motivasi didalam perusahaan tercipta dari adanya kebiasan karyawan ketika menjalankan pekerjaan sehari-harinya didalam perusahasaan. Sikap karyawan terhadap pekerjaan dan rasa kesadaran karyawan didalam menjalankan pekerjaan menjadi faktor-faktor yang akan membentuk motivasi didalam suatu perusahaan. Tidak adanya motivasi yang dapat mengarahkan karyawan untuk lebih taat menjalankan pekerjaan, lebih perhatian dan menitik beratkan pada pencapaian hasil kerja yang yang baik maka hal ini akan dapat menurunkan kinerja karyawan sehingga hasil kerja atau pencapaian karyawan tidak memuaskan. Dalam evaluasi ini telihat bahwa karyawan Gudang Snack merasa perusahaan sudah mampu memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan untuk menunjang kinerja, namun telah terpenuhinya semua kebutuhan kerja bukan berarti karyawan akan termotivasi untuk lebih giat dalam bekerja. Dilihat dari data responden, mayoritas karyawan berada di usia produktif dibawah 25 tahun yang menyebabkan ketertarikan dalam bekerja menjadi faktor utama mengapa motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja Baron dan Byrne (1994) yang akan kita bahas dipengaruh komitmen organisasi. Hasil Penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitin Suparman (2008) yang membuktikan bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Hasil pengujian hipotesis membuktikan, komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.Komitmen organisasi merupakan ketaatan karyawan didalam menjalanakan tugas yang sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang diterapkan. Komitmen organisasi merupakan faktor penting didalam perusahaan karena akan berpengaruh pada kinerja perusahaan secara keseluruhan. Karyawan yang bekomitmen organisasi biasanya akan bekerja secara tepat waktu dan menjalankan pekerjaan sesuai dengan dengan peraturan sehingga dapat menghindari kesalahan yang merugikan diri sendiri maupun perusahaan. Sementara karyawan yang tidak komitmen organisasi dalam bekerja bisa merusak sistem kerja yang telah berjalan sistematis dan cenderung berbuat sekehendak hatinya sehingga bisa merugikan perusahaan. Komitmen organisasi yang diperlihatkan oleh karyawan Gudang Snack dalam hal ketertarikan pekerjaan menjadi masalah utama karena memiliki nilai rata-rata terendah. Kurang tingginya ketertarikan dalam pekerjaan dapat membuat sistem kerja yang telah diterapkan tidak berjalan dengan baik atau tidak sesuai dengan harapan. Ketertarikan dalam pekerjaan mempengaruhi kinerja bahkan keinginan untuk mempertahankan pekerjaannya. Karyawan memiliki keinginan untuk mempertahankan pekerjaan dilandasi oleh rasa butuh akan pekerjaan. Meskipun kebutuhan pekerjaan tinggi hal ini tidak berpengaruh jika di luar terdapat pekerjaan yang lebih baik. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian dari Suparman (2008) yang menunjukan bahwa komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Hasil Pengujian hipotesis membuktikan, kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, dimana hal ini dapat dilihat dari pengaruh parsial antara kepemimpinan terhadap kinerja karyawan sebesar 4,865 dengan sig. 0,000 < α = 0,05. Para pimpinan di Gudang Snack terlihat mampu memberikan hal-hal positif kepada bawahanya didalam bekerja, seperti menekankan hubungan yang baik antara pimpinan dan bawahan serta dengan orang lain, sementara dalam bekerja menekankan agar efisien dan efektif sehingga kualitas dan kuantitas kerja yang didapat akan lebih baik. Kepemimpinan merupakan satu usaha untuk mengarahkan orang lain agar mencapai suatu tujuan. Didalam suatu perusahaan, seorang karyawan yang mendapatkan kepercayaan untuk menduduki suatu jabatan kepala atau pimpinan maka mempunyai wewenang untuk mengatur para karyawan yang posisinya berada dibawahnya. Setiap pimpinan memiliki gaya dan cara yang berbeda didalam memimpin para bawahanya, dan yang menjadi permasalahan adalah apakah gaya dan cara yang diterapkan bisa diterima oleh para bawahan. Adanya kesesuaian dengan gaya dan cara yang diterapkan pimpinan akan membuat karyawan mau menjalankan setiap perintah para pimpinan, sementara adanya ketidaksesuaian dengan gaya dan cara yang diterapkan akan memunculkan penolakan yang bisa mmengakibatkan konflik diantara bawahan dan pimpinan. Kemampuan pemimpin menjadi faktor utama yang memiliki pengaruh tertinggi dalam upaya untuk meningkatkan kinerja. Kemampuan adalah prioritas utama seorang pemimpin, diharapkan pemimpin dengan kemampuan yang mumpuni dapat memberi contoh yang baik dan dapat meningkatkan kinerja karyawan yang dia pimpin. Hasil penelitian

ini sejalan dengan hasil penelitian Suparman (2008) yang menunjukan bahwa kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Motivasi Kerja, Komitmen Organisasi, Kepemimpinan dan Kinerja Karyawan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa terdapat pengaruh signifikan secara bersama – sama variabel motivasi kerja, komitmen organisasi dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Gudang Snack Semarang yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi (0,000) yang nilainya lebih kecil dari α (0,05). Hal ini berarti apabila semakin baik motivasi kerja, komitmen organisasi dan kepemimpinan bersama-sama maka kinerja karyawan Gudang Snack Semarang diharapkan dapat meningkat. Bagi pihak Gudang Snack Semarang sudah menjadi keharusan untuk menciptakan kondisi yang mendukung kinerja karyawannya. Namun motivasi dan komitmen organisasi karyawan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Dari hasil penelitian didapati motivasi yang tinggi belum tentu menjadi faktor utama meningkatnya kinerja. Rendahnya ketertarikan kerja karyawan dalam komitmen organisasi menjadi masalah utama perusahaan. Jika dilihat dari data responden, mayoritas karyawan berada diusia produktif dibawah 25 tahun yang memungkinkan ketertarikan dalam bekerja menjadi faktor utama kenapa motivasi dan komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja. Karena diusia ini biasanya orang akan memikirkan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Sehingga perusahaan harus lebih berusahaa untuk memecahkan masalah ini. Disinilah perusahaan diharap mampu lebih meningkatkan kepemimpinan mengingat

kepemimpinan merupakan variabel yang dominan dalam mempengaruhi kinerja. Oleh karena itu, indikator yang terendah dari kepemimpinan yaitu pemahaman lingkungan kerja lebih ditingkatkan (seperti pimpinan diharapkan lebih bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan kerja terutama hubungan kepada karyawan agar komunikasi terjaga dan menjalin hubungan yang erat dengan karyawan), sehingga diharapkan pimpinan mampu mengarahkan lewat hubungan yang telah terjalin hingga pada akhirnya akan meningkatkan kinerja karyawan. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Suparman (2008) yang menyatakan motivasi, komitmen dan kepemimpinan secara bersama – sama mempunyai pengaruh yang sangat kuat terhadap kinerja. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja, sehingga adanya peningkatan motivasi kerja tidak akan mempengaruhi kinerja karyawan. 2. Komitmen organisasi berpengaruh negatif terhadap kinerja, sehingga adanya peningkatan komitmen dalam organisasi akan menurunkan kinerja karyawan. 3. Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja, sehingga adanya peningkatan kepemimpinan maka akan meningkatkan kinerja karyawan. 4. Motivasi kerja, komitmen organisasi dan kepemimpinan secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja, sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi kerja, komitmen organisasi dan kepemimpinan berpengaruh kuat

terhadap kinerja, dimana variabel kepemimpinan menjadi variabel dominan yang mempengaruhi kinerja. SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas, selanjutnya dapat diusulkan saran yang diharapkan akan bermanfaat bagi pihak karyawan dan manajemen Gudang Snack Semarang berkaitan dengan pengaruh motivasi kerja, komitmen organisasi dan kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Kepemimpinan merupakan variabel dominan yang berpengaruh terhadap kinerja, jadi pihak Gudang Snack perlu memprioritaskan dan meningkatkan hal – hal yang dapat mendukung terciptanya kepemimpinan yang baik guna menekan kinerja yang lebih optimal. Dari hasil analisis deskripsi variabel kepemimpinan ada hal yang perlu diperhatikan yaitu indikator lingkungan kerja yang paling rendah dibanding indikator lain. Maka hendaknya pimpinan melakukan tugasnya dengan baik lagi seperti pimpinan diharapkan lebih bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan kerja terutama hubungan kepada karyawan agar komunikasi terjaga dan semakin erat. KETERBATASAN Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan maupun kelemahan. Disisi lain, keterbatasan dan kelemahan yang ditemukan dalam penelitian ini dapat menjadi sumber bagi peneliti yang akan datang. Adapun keterbatasan yang ditemukan dalam penelitian ini adalah jumlah variabel yang sedikit, hanya empat variabel yang di uji, yaitu motivasi kerja, komitmen organisasi, kepemimpinan dan kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa variasi penjelasan variabel – variabel yang berpengaruh terhadap kinerja tidak begitu luas hanya

terbatas pada motivasi kerja, komitmen organisasi dan kepemimpinan. DAFTAR PUSTAKA Adella 2009. “Analisis Pengaruh Disiplin, Komunikasi, dan Motivasi Terhadap Kinerja.”Jurnal Manajemen Mutu, Vol. 8, No. 1, Januari 2009 : 41. Agusto J.F. 2015.“Organizational Factor and Customers Motivation Effect on Insurance Companies Performance.”Journal of Business Research, JBR-08321 : 8. Alagraja Meera. 2015. “The Mediating Role of Leadership and People Management Practice on HRD Organiatonal Performance.”Journal of Human Resource Development International, No. 1072954, March2015 : 12-18. Birasnav. M. 2013. “Knowledge Management and Organizational Performance in the Service Industry: The Role of Tranformational Leadership Beyond the effect of transactional leadershi.”Journal of management research, JBR-079117 : No. 8, january 2013 : 1-8. Djumhariati, Retno. 2008. “Pengaruh Motivasi dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Bagian Umum Kabupaten Madiun.”Jurnal Sumber Daya Manusia, Vol. 8, No. 1, Maret 2008 : 46-56. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Undip.Semarang. Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara. Handoko. 2003. Organisasi dan Motivasi : Dasar Peningkatan Produktivitas. Cetakan kelima. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Husaini, Usman. 2011. Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. PT Bumi Aksara, Cetakan ketiga. Jakarta. Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya Manusia. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta. Kartono, Kartini. 1994. Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. PT Bumi Aksara, Cetakan ketiga. Jakarta. Kiswanto, M. 2010. “Pengaruh Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan Kaltim Pos Samarinda.”Jurnal Eksis, Vol. 6, No. 1, Maret 2010 : 1267-1439. Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Kurniasih. 2010. “Pengaruh Budaya Organisasi, Budaya, Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Sumber Daya Manusia Pada Cendana Digital Printing Station.”Jurnal Sumber Daya Manusia, Vol. 1, No. 2, januari 2010 : 65-70. Larasati. 2014. Pengantar Manajemen. PT Bumi Aksara.Cetakan ketiga. Jakarta. Latief, Baharuddin. 2012. “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan PT. Mega Mulia Servindo di Makasar.”Jurnal Manajemen dan Akuntansi, Vol. 1, No. 2, Agustus 2012 : 61-70. Liad K.M. 2015.“The mediating role of organizational capabilities in the relationship between middle manager involvement and firm performance : A European Study.”Eropean Management Journal, Vol. 1, No. 2, March 2013 : 2-14. Listiana. 2013. “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dalam meningkatkan Kinerja Guru SMP Negri Kota Tegal.”Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Vol. 1, No. 7, Agustus 2013 : 40-50.

Mutamimah. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan kesembilan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyanto. 2007. “Pengaruh Kepemimpinan, Komunikasi, Kompensasi, dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai.”Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Vol. 2, No. 1, Desember 2007 : 54-58. Orpen, Christopher. 1997. “The effects of formal mentoring on employee work motivation, organizational commitment and job performance.”The LearningOrganization, Journal of Business Research,Vol. 4 No. 2, January 1997 : 53-60. Pramudyo, Anung. 2010. “Analisis Faktorfaktor Ynag Mempengaruhi Kinerja Dosen Negeri Dipekerjakan Pada Kopertis Wilayah Yogyakarta.”Jurnal Manajemen Mutu, Vol. 1, No. 1, Februari 2010 : 1-11. Prawirosentono, Suyadi. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan Kinerja Karyawan.BPFE Yogyakarta.Yogyakarta. Rivai. 2005. “Analisis pegaruh Kinerja Dosen Swasta Dipekerjakan Pada Kopertis Wilayah Yogyakarta.”Jurnal Manajemen Mutu, Vol. 1, No. 1, Januari 2005 : 1-14. Siswanto, H.B. 2007.Pengantar Manajemen. PT Bumi Aksara.Cetakan ketiga. Jakarta. Suparman. 2008. “Analisis Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Lingkungan Daerah Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah.”Jurnal Sumber

Daya Manusia Vol. 25, No.1, Januari 2008 : 13-16. Suparmi. 2010. “Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Semarang.”Jurmal Ekonomi dan Manajemen. Vol. 21, No. 1, Januari 2010 : 17-27. Supriati. 2013. “Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Dosen pada Politeknik Bengkalis.” Jurnal Ekonomi Manajemen. Volume 1, Nomer 1 : 57-73 Triyaningsih, SL. 2007.“Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Penghulu.”Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Vol. 2, No. 1, Desember 2007 : 44-53. Wahyudi. 2004. Pengantar Manajemen. PT Bumi Aksara.Cetakan ketiga. Jakarta.