ANALISIS POWER QUALITY PADA SISTEM KELISTRIKAN PT

Download Analisis Power Quality Pada Sistem Kelistrikan. PT. Indopipe Polyplast. Wahyu Adhawil A. ... kualitas daya dari sistem kelistrikan di PT In...

0 downloads 445 Views 606KB Size
Analisis Power Quality Pada Sistem Kelistrikan PT. Indopipe Polyplast Wahyu Adhawil A., Ontoseno Penangsang, Adi Soeprijanto Jurusan Teknik Elektro FTI-ITS

(SPLN 70-1), Untuk mencapai nilai tersebut maka perlu dipasang Kapasitor bank yang berfungsi memperbaiki nilai dari faktor daya. Peningkatan faktor daya ini tergantung dari besarnya kapasitas nilai kapasitor yang dipasang (dalam kVAR). Beban tak linier yang merupakan penyebab utama munculnya harmonisa pada sistem kelistrikan PT.Indopipe Polyplast juga dapat menjadi masalah dalam kualitas daya, harmonisa merupakan permasalahan yang sangat serius bagi industri . Beban tak linier adalah peralatan-peralatan elektronika daya seperti variable speed drive, rectifier, inverter dan ups. Peralatan elektronika daya tersebut membawa kerugian yaitu memberikan bentuk gelombang yang tidak sinusoidal. Gelombang tersebut terinterferensi dengan gelombang frekuensi tinggi (harmonisa) sehingga menyebabkan gangguan pada sistem tenaga listrik beserta peralatannya Kedip tegangan dikarenakan drop tegangan dalam waktu singkat yang disebabkan oleh gangguan dalam sistem suplai dan starting beban-beban besar yang sangat berpengaruh terhadap kontinyuitas operasional industri karena dapat merusak peralatan-peralatan listrik yang sensitive terhadap perubahan tegangan. Tujuan yang hendak dicapai adalah mempelajari kualitas daya dari sistem kelistrikan di PT Indopipe Polyplast, khususnya tentang faktor daya, harmonisa, dan tegangan kedip yang terjadi,kemudian memodelkan dan mensimulasikan sistem kelistrikan tersebut dengan software ETAP 7.00 dan Menganalisa hasil simulasi serta mencari solusi untuk memperbaiki rugi-rugi yang ditimbulkan. Dengan demikan, diharapkan terjadi perbaikan kualitas daya listrik, dan pemakaian daya listrik menjadi optimal.

Abstrak : Permasalahan kualitas daya listrik meliputi Faktor daya, Harmonisa dan Tegangan kedip. PT Indopipe Polyplast yang memproduksi pipa jenis ekstrusi polietilena menggunakan motor DC sebagai penggerak utama (main drive). Penurunan faktor daya dan munculnya harmonisa akan mengurangi effisiensi dari penggunaan energi listrik pada system kelistrikan di PT indopipe Polyplast, serta dapat meningkatnya biaya daya reaktif yang di denda oleh PLN, kemudian dengan adanya tegangan kedip akan berpengaruh pada peralatan-peralatan yang sensitif terhadap penurunan tegangan pada saat motor starting. Untuk itu diperlukan evaluasi terhadap system guna memperbaiki sistem tersebut. Makalah ini akan membahas evaluasi penurunan power quality pada sistem kelistrikan PT.Indopipe Polyplast dan upaya penanggulangannya. Kata kunci : Faktor daya, harmonisa, Tegangan kedip I. PENDAHULUAN Kualitas daya merupakan hal penting untuk menjaga stabilitas sistem tenaga listrik. Suatu proses produksi pada bidang industri sangat bergantung kepada peralatan listrik untuk menjaga kelangsungan proses produksinya. Permasalahan kualitas daya listrik bagi suatu industri merupakan permasalahan yang sangat rumit dan melibatkan berbagai peralatan listrik yang berbeda pada sistem kelistrikannya. Pada saat yang bersamaan, bebanbeban yang terdapat pada sebuah industri saat sekarang ini tergantung pada proses elektronik dan kontrol. Bebanbeban seperti itu, sering kali peka terhadap perubahan kualitas daya listrik dari pada beban-beban elektromekanik yang lainnya. PT Indopipe Polyplast yang memproduksi pipa jenis ekstrusi polietilena menggunakan motor DC sebagai penggerak utama (main drive) mempunyai Permasalahan kualitas daya listrik yang meliputi Faktor daya, Harmonisa dan Tegangan kedip. Faktor Daya yang ditetapkan oleh PLN adalah sebesar > 85%

II.LANDASAN TEORI 1. Faktor Daya Faktor daya sering disebut sebagai cos phi (cosine phi) dimana phi adalah sudut antara daya nyata (S) dengan daya aktif (P). P sendiri sama dengan (S*cos phi). Sedangkan Q (daya reaktif) sama dengan (S*sin phi) atau dapat juga diartikan sebagai perbandingan antara daya riil (P:MW) terhadap daya kompleks (S:MVA) pada suatu lokasi tertentu Faktor Daya = Daya Aktif (P) / Daya Nyata (S) = kW / kVA = V.I Cos φ / V.I = Cos

1

Dapat dilihatt pada gambarr segitiga dayaa berikut :

dalah n f0. Pada P satu periode gelomb bang sinus yang y ad teerdistorsi oleh harmonisa teerdiri dari beb berapa kompoonen haarmonik, yaituu misalnya haarmonisa ke-1 1, ke-2, ke-3 dan seeterusnya, harrmonisa kee-3 artinya harmonisa yang y mempunyai m frekuensi ttiga kali dari frekueensi fu undamentalnyaa, jadi bila frrekuensi fundamental 50 Hz, maka m harmonnisa ke-3 meempunyai frekuensi 150 Hz, attau dapat diituliskan denngan persamaan fh = n x f1, diimana n adalahh bilangan buulat positif Berikut inii adalah gambbar gelombang dari harmonnisa teersebut :

Gam mbar2.1 segitigaa daya

Fakktor daya mem mpunyai nilai range antara 0 – 1 dan dappat jugga dinyatakann dalam perseen. Faktor daaya yang baggus apaabila bernilai mendekati m sattu. Tann φ = Daya Reaaktif (Q) / Dayaa Aktif (P) = kVAR / kW

karrena kompoonen daya aktif umum mnya konsttan (koomponen kVA A dan kVAR berubah b sesuaai dengan fakttor dayya), maka dappat ditulis sepeerti berikut :

Ga ambar 2.2 Gelom mbang Non Sinuusoidal Hasil dari Penjumlahan Geelombang Fundam mental dengan Geelombang Harmo onisa ke 3

Filter pasiff merupakan ssalah satu mettode penyelesaaian yaang efektif daan ekonomis uuntuk masalah h harmonik. Fiilter paasif sebagian besar didesaain untuk mem mberikan baggian kh husus untuk mengalihkann arus harmo onik yang tiidak diiinginkan dalaam sistem teenaga. Ada dua d macam fiilter paasif yaitu filteer pasif seri dan filter passif paralel. Fiilter paasif seri mem miliki karakteriistik sebagai resonansi parralel daan merupakaan tipe fillter yang bersifat b sebaagai peenghalang, yang y memiliiki impedan nsi tinggi pada p frekuensi tertenntu. Sebagai ccontohnya ad dalah penggunnaan omponen peenghalus ataau perata gelombang g p pada ko peeralatan elektrronika daya. Sedangkan fiilter pasif parralel memiliki m karaakteristik seebagai reson nansi seri dan merupakan m fillter yang bbertipe trap yang memiiliki im mpedansi yangg rendah padaa frekuensi teertentu. . Sebaagai co ontohnya adallah penggunaaan komponen n penghalus atau a peerata gelombbang pada peralatan ellektronika daaya. Seedangkan fillter pasif paaralel memiliki karakteriistik seebagai resonannsi seri dan m merupakan filter yang berrtipe trap yang mem miliki impedannsi yang rendaah pada frekueensi teertentu. Filter pasiff tersusun darri induktansi, kapasitansi, dan reesistansi. Filteer pasif ini m mempunyai beberapa b bentuk, beerdasarkan susunan s ranggkaian komp ponen-kompoonen peenyusunnya. Secara S umum m filter pasif dapat dibedaakan daalam tiga jeniss : • Filter deengan penalaann tunggal (Sin ngle Tuned Shhunt Filter). d penallaan ganda (Double Tuuned • Filter dengan Filter). • High Passs Damp Filteer Type. Ev valuasi hassil pengukuuran harmon nisa dilakuukan beerdasarkan Staandard IEEE ssebagai beriku ut :

Daya Reaktiff (Q) = Daya Akktif (P) x Tan φ

Jikka pf menjadi kecil maka kaapasitas daya aktif (kW) yaang diggunakan akann berkurang. Kapasitas itu akan terrus meenurun seiringg dengan menuurunnya pf sisstem kelistrikaan. Sehhingga akan berdampak b padda: • Membesarnya M a penggunaann daya listrikk kWH kareena r rugi – rugi • Membesarnya M a penggunaan daya listrik kVAR k • Mutu M listrik menjadi renndah karena jatuh teganggan (voltage drops). Sehhingga ratinng kapasitorr yang dipperlukan unttuk meemperbaiki fakktor daya adallah, Dayaa reaktif ( Δ Q ) = Q1 – Q2 Ataau,

Dayaa reaktif ( Δ Q ) = P x (tan θ1 - tan

θ2 )

2.

Harmonisaa Sistem Tenaaga listrik Dalam sisttem Tenaga listrik yangg ideal, benttuk gellombang teggangan yangg disalurkan ke peralattan konnsumen dan bentuk gelom mbang arus yang y dihasilkkan adaalah gelombaang sinus murrni. Seiring dengan d semakkin meeluasnya p penggunaan beban-beban non-liniier, gellombang aruss maupun teegangan sinuusoidal tersebbut dappat terdistorsi dan bentuknyya menjadi caacat. Harmonisa sisttem tenaga didefinisikan sebagai s kompponen sinusoiddal teggangan dan arrus yang mem mpunyai frekkuensi kelipattan bilaangan bulat (integer) ( dari frekuensi dasar. Gelombaang nonn sinusoidal dapat terbenntuk dengan menjumlahkkan gellombang-gelombang sinussoidal, sepertti terlihat paada Gaambar 2.2 Frekuensi dasar d dari gellombang terseebut dinamakkan frekkuensi fundaamental dan gelombangnnya dinamakkan kom mponen funddamental. Unntuk sistem tenaga denggan frekkuensi dasar f0, frekuensi dari harmoonisa orde kee-n

Taabel 2.1. Standar 519 (19922) untuk THD voltage dan IH HD voltage IE EEE

2

Bus Voltage at PCC 69 kV and below 69.001 kV through 161 kV 161 kV and above

IHDv (%) 3.0 1.5

THDv(%) 5.0 2.5

1.0

1.5

IV.

SIMULASI DAN ANALISIS Dengan menggunakan modul Harmonics Analysis pada software ETAP 7.0, dilakukan analisis titiktitik tertentu. Pada tabel 4.1 dibawah ini adalah data mengenai profil harmonik pada bus bus yang mempunyai faktor daya rendah dan harmonisa yang terdapat pada Sistem Kelistrikan PT. Indopipe polyplast.

IHDv = Individual Harmonic voltage Distortion THDv = Total Harmonic voltage Distortion

Tabel 4.1 Profil THD Tegangan dan faktor daya pada Sistem Kelistrikan PT. Indopipe Polyplast

Tabel 2.2. Standar 519 (1992) untuk THD current Isc / IL <20 20 => 50 50 => 100 100 => 1000 > 1000

h<11 11≤h<17 4 7 10 12 15

2 3,5 4,5 5,5 7

17≤h<23 1,5 2,5 4 5 6

23≤h<35 35≤h 0,6 1 1,5 2 2,5

0,3 0,5 0,7 1 1,4

Bus MDR_L6

THD V (%) 4.46

Standa rd (%) 5

Conditio n OK

PF (%) 37.8

Conditio n NOT OK

LVMDP A

4.07

5

OK

69.1

NOT OK

LVMDP B

4.11

5

OK

63.8

NOT OK

Bus MDR L4

4.06

5

OK

8.00

NOT OK

Bus MDR L7

4.23

5

OK

20.0

NOT OK

Bus MDR 1

4.17

5

OK

34.0

NOT OK

Bus

THD (%) 5 8 12 15 20

3.

Tegangan Kedip Kedip tegangan adalah drop tegangan dalam waktu singkat yang disebabkan oleh gangguan dalam sistem suplai dan starting beban-beban besar yang sangat berpengaruh terhadap kontinyuitas operasional industri karena dapat merusak peralatan-peralatan listrik yang sensitive terhadap perubahan tegangan. Voltage sags/dips dapat menjadi suatu permasalahan yang penting dalam berlangsungnya proses produksi pada suatu industri. Peralatan yang kini banyak dipakai pada pabrik-pabrik seperti programmable logic controller, adjustable speed drive atau process controller merupakan peralatan-peralatan yang sensitif terhadap perubahan tegangan

Pada tabel diatas saat kondisi ekisting dapat dilihat hasil nilai profil tegangan dan faktor daya yang rendah sebelum dipasang filter sebagai kompensator daya reaktif. Untuk harmonisa tegangan sudah memenuhi standar (berdasarkan IEEE Std. 519-1992) akan tetapi karena faktor daya yang masih rendah maka akan dilakukan pemasangan kapasitor bank. 1.

Hasil Evaluasi Peningkatan Faktor Daya Perhitungan nilai kapasitor dilakukan dengan cara bertahap, supaya nilai dari kapasitor bank yang akan dipasang bisa di bagi menurut peredaman orde harmonisa.Dengan perhitungan rumus ( Δ Q ) maka besar nya kapasitas kapasitor yang dipasang pada bus- bus PT Indopipe untuk mendapatkan nilai faktor daya diatas 85% dengan menggunakan perhitungan berikut, dimana akan di tunjukkan beberapa perhitungan pada bus-bus yang mempunyai faktor daya kritis :

III.

SISTEM KELISTRIKAN Sumber tenaga listrik PT. Indopipe masih di suplai dari PLN. Suplai tenaga listrik PT. Indopipe berasal dari jaringan distibusi 20 kV yang berasal dari Gardu induk Petrokimia Gresik. PT. Indopipe berlangganan listrik dari PLN dengan kontrak daya sebesar 865 kVA.

Bus MDR L6 : Perhitungan nilai kapasitor pada Bus ini dilakukan melalui 4 tahapan, Yaitu : cos φ = 37,7 % S = 143 + j351 Untuk pemasangan kapasitor dipakai cos φ 60 % Jadi, untuk Q1 = 143 tan ( arc cos 0,37 ) = 359 kvar untuk Q2 = 143 tan ( arc cos 0.6 ) =190 kvar Maka Qc yang dipilih untuk memperbaiki adalah sebesar Qc = Q1 – Q2 = 359 – 190 = 169 kvar Cos φ menjadi 60% ¾

cos φ = 60 % S = 143 + j178 Untuk pemasangan kapasitor dipakai cos φ 85 % Jadi, untuk Q1 = 143 tan ( arc cos 0,6 ) = 180 kvar Untuk Q2 = 143 tan ( arc cos 0.85 )

Gambar 3.1 Single line diagram PT. Indopipe Polyplast

3

¾

=88.6 kvar Maka Qc yang dipilih untuk memperbaiki adalah sebesar Qc = Q1 – Q2 = 180 – 88.6 = 91.3 kvar Cos φ menjadi 85% cos φ = 85 % S = 144 + j78 Untuk pemasangan kapasitor dipakai cos φ 95 % Jadi, untuk Q1 = 144 tan ( arc cos 0,85 ) = 89.2 kvar Untuk Q2 = 144 tan ( arc cos 0.95 )

Pengaruh pemsangan kapasitor ini juga berakibat pada THD arus, dimana terjadi juga peningkatan yang besar pada THD arus, dibawah ini adalah tabel dari profil THD arus setelah pemangan kapasitor. Tabel 4.5 Profil THD arus sistem kelistrikan PT. Indopipe Polyplast ( tanpa filter pasif)

=47.3 kvar Maka Qc yang dipilih untuk memperbaiki adalah sebesar Qc = Q1 – Q2 = 89.2 – 47.3 = 41.9 kvar Cos φ menjadi 96.1% ¾

LVMDP B 12.75 Bus MDR L4 13.74 Bus MDR L7 13.34 Bus MDR 1

12.85

5

NOT OK

PF (%) 92.6

NOT OK

99

Condition

NOT OK

94.3

OK

88.2

OK

5

NOT OK

89.5

OK

5

NOT OK

88

OK

91

8

NOT OK

LV Tranformator

LVMDP B

49

8

LVMDP B

Line MDR_L6

25

12

LVMDP A

LINE1

73

15

LVMDP A

LINE4

200

12

NOT OK NOT OK NOT OK NOT OK

PT. Indopipe

To Line (Feeder)

Orde Harmonik Dominan

LVMDP A

5 dan 7

LV Tranformator

LVMDP B

5 , 7 dan 11

LVMDP B

Line MDR_L6

5, 7, 11, dan 13

LVMDP A

LINE1

5 dan 7

LVMDP A

LINE4

5

Tegangan line-netral :

0,4

Frekuensi Sudut : 2. . 2 . 3,14 . 50 314,16 Lebar Band, Q = 30 – 50, dipilih Q = 30 ¾ BUS MDR L6 a. Single Tuned orde 5 kVar yang digunakan (Qc) sebesar 169 kVar Rating kapasitor (dalam Farad) komponen filter adalah, 169 3,36 . 314,16 . 0,4 Frekuensi Tuning = 247 Hz ( toleransi dari tuning 250 Hz) Maka komponen reaktor filter:

OK

NOT OK

LVMDP A

Perencanaan single tuned Filter

OK

5

LV Tranformator

LV Tranformator

Condition

5

Conditi on

Line

Tabel Profil THD Tegangan pada Sistem Kelistrikan PT. Indopipe Polyplast setelah pemasangan kapasitor ( tanpa filter pasif) Standard (%) 5

Standar d (%)

Tabel 4.2 Profil THD arus sistem kelistrikan Polyplast (setelah kapasitor dilepas)

=29.2 kvar Maka Qc yang dipilih untuk memperbaiki adalah sebesar Qc = Q1 – Q2 = 42 – 29.2 = 12.76 kvar Cos φ menjadi 98%

THDV (%) Bus MDR_L6 13.63 LVMDP A 12.59

THDi (%)

Berikut ini adalah tabel yang berisi tabulasi THD arus tiaptiap feeder yang menuju bus-bus beban dan menunjukkan keadaan harmonik arus tiap-tiap feeder.

cos φ = 96.1 % S = 144 + j41 Untuk pemasangan kapasitor dipakai cos φ 98 % Jadi, untuk Q1 = 144 tan ( arc cos 0,96 ) = 42 kvar Untuk Q2 = 144 tan ( arc cos 0.98 )

Bus

To Line (Feeder)

Line

Dari tabel diatas dapat dilihat untuk faktor daya rata rata sudah diatas 85%, tetapi karena pemasangan kapasitor pada bus yang mempunyai faktor daya yang rendah tersebut profil dari THD tegangannya menjadi naik dari kondisi sebelumnya, hal ini disebabkan karena kapasitor tersebut hanya berfungsi sebagai kompensasi daya reaktif saja tetapi tidak membantu untuk peredaman harmonisa, oleh karena itu akan direncanakan pemasangan filter pasif yang terdiri dari rangkaian R, L, C, dimana nantinya akan berguna sebagai kompensasi daya reaktif dan peredaman harmonisa.

1 .

. .

1 3,36. 10 . 2 . 247 314,16 . 0,123. 10

Dan komponen resistansi filternya adalah,

4

0,123 0,038 Ω

0,038 30

Frekuensi Tuning = 647 Hz ( toleransi dari tuning 650 Hz) Maka komponen reaktor filter:

0,00126 Ω

1 .

b. Single Tuned orde 7 kVar yang digunakan (Qc) sebesar 91.3 kVar Rating kapasitor (dalam Farad) komponen filter adalah, 91.3 1,81 . 314,16 . 0,4

.

.

1 1,81. 10 . 2 . 347

.

0,036 30 Perencanaan High Pass Filter

2.

0,11

0,0012 Ω

Tegangan line-netral : 0,4 Frekuensi Sudut : 2. . 2 . 3,14 . 50 314,16 Lebar Band, Q = 0.5 – 50, dipilih Q = 5 dan 0.5 ¾

1 . 2 . 647

314,16 . 0,24. 10

0,24 0,076 Ω

Simulasi dan Analisa Harmonisa setelah Pemasangan Filter Pasif dan setelah perbaikan faktor daya

Tabel 4.3 Profil THD Tegangan dan factor daya setelah pemasangan filter pada Sistem Kelistrika PT. Indopipe Polyplast

0,036 Ω

. 314,16 . 0,11. 10 Dan komponen resistansi filternya adalah,

0,25. 10

Dan komponen resistansi filternya adalah, . 0,5 . 0,076 0,038

Frekuensi Tuning = 347 Hz ( toleransi dari tuning 350 Hz) Maka komponen reaktor filter : 1

.

Bus

THDV (%)

Standard (%)

Condition

PF (%)

Condition

Bus MDR_L6

1.34

5

OK

97.2

OK

LVMDP A

1.11

5

OK

98.7

OK

LVMDP B

1.26

5

OK

97.1

OK

Bus MDR L4

0.97

5

OK

88.4

OK

Bus MDR 1

1.16

5

OK

91.5

OK

Berikut adalah beberapa spectrum dan gelombang tegangan dari Bus yang dipasang filter harmonik :

BUS MDR L6 a. High pass Orde 11 kVar yang digunakan (Qc) sebesar 41.9 kVar Rating kapasitor (dalam Farad) komponen filter adalah, 41,9 314,16 . 0,4

.

0,83 Gambar 4.1 Spektrum Harmonik Tegangan Bus MDR L6 setelah dipasang filter

Frekuensi Tuning = 547 Hz ( toleransi dari tuning 550 Hz) Maka komponen reaktor filter: 1 .

.

0,83. 10 .

1 . 2 . 547

0,123 0,03 Ω

314,16 . 0,123. 10

Dan komponen resistansi filternya adalah, .

5 . 0,03

0,16

Gambar 4.2 Gelombang Harmonik Tegangan Bus MDR L6 setelah dipasang filter

b. High Pass Orde 13 kVar yang digunakan (Qc) sebesar 12.76 kVar Rating kapasitor (dalam Farad) komponen filter adalah, .

12,76 314,16 . 0,4

0,25

5

Tabel 4.4 Profil THD arus setelah pemasangan filter pada sistem kelistrikan PT. Indopipe Polyplast To Line (Feeder)

THDi (%)

Standard (%)

Condition

LVMDP A

3.65

8

OK

LV Tranformator

LVMDP B

5.99

8

OK

LVMDP B

Line MDR_L6

13.61

12

MENDEKATI

LVMDP A

LINE1

11.46

15

OK

LVMDP A

LINE4

3.46

12

OK

Line LV Tranformator

Gambar 4.6Grafik tegangan kedip pada bus Chiller Unit

Gambar 4.7 Grafik tegangan kedip pada bus SDP 1

Gambar 4.3 Spektrum Harmonik Arus Line MDR L6 setelah dipasang filter

Gambar 4.8 Grafik tegangan kedip pada bus LVMDP B

Dari hasil simulasi dapat dilihat nilai tegangan yang dihasilkan selama motor di starting, yaitu Pada kondisi awal sebelum motor di starting tegangan yang dihasilkan adalah 97.49%, dan pada saat motor starting terjadi penurunan tegangan sebesar 90.23%.Analisa hasil Penurunan tegangan ini mengacu pada standar yang dikeluarkan SEMI (Semiconductor Equipment and Materials Instrument) atau dapat dinamakan kurva SEMI F47 adalah kurva yang dibuat oleh industri mikroelektronik untuk mengevaluasi variasi daya dalam industri mikroelektronik. Dimana dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 4.4 Gelombang Harmonik Arus Bus MDR L6 setelah dipasang filter

3.

Tegangan kedip Pada analisis tegangan kedip di PT. Indopipe polyplast ini akan dibahas mengenai starting motor, dimana akan dipilih motor induksi yang berkapasitas paling besar, yaitu motor CHILLER_3 dan motor AIR COMPRESSOR yang kemudian akan dilihat hasil grafik tegangan pada software simulasi ETAP 7.00 Untuk kasus motor starting dipilih motor CHILLER3 menggunakan metode Direct online yang berada pada bus CHILLER _3 dengan kapasitas daya sebesar 45Kw,Untuk kasus ini akan dilihat pengaruh tegangan pada bus bus yang menyuplai daya pada motor CHILLER 3 ini.Berikut ini adalah bentuk grafik tegangan dari motor CHILLER 3 setelah dilakukan simulasi.

Gambar 3.1Kurva Toleransi SEMI Berdasarkan kurva diatas dapat dilihat bahwa tegangan yang berada 90 % keatas masih berada dalam keadaan aman, jadi kondisi voltage sag / kedip tegangan pada

Gambar 4.5 Grafik tegangan kedip pada bus Chiller_3 (motor chiller3 )

6

mootor Chiller3 dengan d daya yang y paling beesar pada sisteem maasih dalam keaadaan aman. Daari hasil simullasi grafik daapat juga di analisa a semakkin dekkat bus denggan tempat motor m startingg semakin bessar kem mungkinan buus tersebut mendapatkan m g gangguan keddip teggangan, sebaliiknya jika meenjauhi dari sumber s ( mottor starrting ) makaa akan semakkin kecil terhhadap gangguuan volltage sag.

fenomena resonansi. Olleh karena itu u, kapasitor bank b perlu direekonfigurasi menjadi filtter pasif unntuk mencegah timbulnya fennomena reson nansi dan sebaagai filter harmonisa. VI. V DAFTAR PUSTAKA Watson.N.R. “Power Sysstem 1. Arrillaaga, J, D. W Harmonics second edition ”. Joh hn Wiley & Soons. 2003. A PENGASU UTAN MOT TOR _ sodiikin 2. CARA mandaala putra _ Koomunitas Blog gger Unsri.htm ml 3. Diktatt Kualitas tegangan (vo oltage qualityy ) Laboraatorium Simuulasi Sistem Teenaga listrik ITS 4. Dunia Listrik, Kuallitas Daya Lisstrik http://dunniam/2010/03/kualitas-dayalistrik.blogspot.com ty.html listrik--power-quality 5. Dugann, Roger C.; Mark McG Granaghan, Suurya Santosso, H. Wayne Beaty (2003).. Electrical 6. IEEE Std. 519-19992 - Recomm mended Practiices R for Harmo onic Control in and Requirements Electriical Power Syystems 7. IEEE Std. 1531-20003 - Guide forr Application and Speciffication of Harrmonic Filterss 8. KonveersiITB.http:://konversi.wo ordpress.com m. “Memahami Faktorr Daya2010

V. PENUTUP a. Kesimpulann 1. Faktor dayya pada sisteem kelistrikaan PT.Indopiipe Polyplast rata r rata massih jauh darri standar yaang ditetapkan PLN P (besar daari 85%) 2. Kompensasi daya reaktif digunakan unntuk mengamaati perbaikan faaktor daya dann perbaikan teegangan pada bus sehinggga dapat digunnakan sebagai acuan untuk menentukann besarnya dayya reaktif yangg digunakan pada peranccangan filter pasif p nantinya..Pemasangan Kapasitor seebagai kompeensasi daya reaaktif akan sangat mem mbantu mempeerbaiki faktor daya, tetapi akan muncuul masalah barru lagi, dimana akan meningkatnnya THD arus dan tegangan pada bus buss tersebut mulasikan, unttuk 3. Pada analissis harmonisaa yang disim profil THD tegangan suudah memenuhhi standar yaang EE Std. 519-11992, sebalikkya ditetapkan menurut IEE peningkatann terjadi padda profil THD D arusnya.Olleh karena itu dipasang filtter pasif padaa bus-bus yaang mempunyaii THD arus yang masih tinggi,sehinggga dengan naikknya faktor daaya dan harm monisa arus yaang berkurang akan a menekann kerugian akkibat kerusakkan peralatan dan daya reaaktif yang haarus ditangguung perusahaan monisa pada bus MDRL L_6 4. Pemasangann filter harm diharapkan akan mampuu meredam semua bus yaang berada padaa pabrik, tetappi pada kenyaataannya setellah dilakukan pemasangan p filter menurrut perhitunggan yang telah ditetapkan, d bus- bus yang mempunyai m TH HD arus masih tinggi hanya bisa diredam m jika dilakukkan pemasangann filter di settiap bus terseebut. Peredam man dilakukan rata-rata r padaa orde ke 5 dan 7 denggan memasang single tuned filter dan ordde ke 11 dan 13 masangan highh pass filter. dengan pem t keddip 5. Efek motorr starting paada analisis tegangan (voltage sagg) adalah deengan adanya drop teganggan pada bus yang y berada pada p motor yang y di startinng. Setelah dilaakukan simulaasi mendapatkkan hasil bahw wa untuk teganngan kedip pada p sistem kelistrikan PT. P Indopipe poolyplast masiih dalam battas aman, yaang artinya dropp tegangan yanng muncul tiddak terlalu besar. b. Saran 1. Pemasangann kapasitor yaang terdapat dalam filter perrlu dioptimalkaan karena renddahnya nilai faktor f daya paada masing-massing bus. Sehhingga dengaan pemasanggan kapasitor baank tersebut diharapkan d daapat menguranngi denda yang harus dibayarrkan ke PLN 2. Pemasangann kapasitor bank secara inndividual cukkup berbahaya pada sistem m yang terrdapat sumbber harmonisa. Hal ini memungkinkkan terjadinnya

A lahir pada p Wahyuu Adhawil Adri tanggaal 23Juli 19 987 di Padaang. Penulis memulai peendidikan di SDN S panjang,kemud p dian 01Padaang melanjjutkan studi di SLTPN N 1 Padangg panjang dan d pada taahun 2002 melanjutkan n ke tinggkat S Paddang selanjuutnya di SMAN2 panjanng dan lulus pada p tahun 20005. Pada tahun yang g sama pennulis melanjutkan m s studi di Juurusan Tekn nik Elektronnika, Po oliteknik Negeri Padang daan lulus pada tahun t 2008. Kemudian K tahuun 2009, penuulis melanjutk kan pendidikann di Ju urusan Teknikk Elektro ITS S dan mengam mbil bidang sttudi teeknik sistem teenaga hingga ssekarang.

7