Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
ANALISIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 2 KALASAN Christian Budi Andrianto 1), Kusrini 2), Hanif Al Fatta3) MTI STMIK AMIKOM Yogyakarta 1,2,3)
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak – Analisis sistem pendukung keputusan penerima beasiswa di SMP Muhammadiyah 2 Kalasan ini mempunyai tujuan untuk memberikan rekomendasi calon penerima beasiswa kepada pengambil keputusan di SMP Muhammadiyah 2 Kalasan, membangun aplikasi Sistem Pendukung Keputusan untuk menentukan siswa yang layak menerima beasiswa berdasarkan criteria yang telah ditentukan di SMP Muhammadiyah 2 Kalasan serta untuk menguji hasil dari prototype sistem pendukung keputusan menggunakan metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making metode Simple Additive Weighting (SAW) dibandingkan perhitungan secara manual menggunakan metode yang sama. Penelitian ini menggunakan metode action research. Penelitian ini membahas tentang seleksi penerimaan beasiswa dengan metode Fuzzy Multi Attribute Decision Making metode Simple Additive Weighting (SAW). Hasil pengujian Black box, sistem yang dibangun mempunyai hasil output sesuai dengan yang diharapkan. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 2 Kalasan untuk membantu dalam mementukan penerima beasiswa dengan memberikan alternative pilihan. Sistem yang dibuat mampu menghasilkan perangkingan untuk memberikan rekomendasi penerima beasiswa kepada Kepala Sekolah. Sistem Pendukung keputusan penerima beasiswa dengan metode Fuzzy MADM dan metode Simple Additive Weighting yang dibangun, mempunyai hasil perhitungan yang sesuai dengan perhitungan manual.Kriteria yang digunakan sistem pendukung keputusan ini sesuai dengan kriteria yang ditetapkan di SMP Muhammadiyah 2 Kalasan yaitu Penghasilan orang tua, Rata-rata nilai raport, Jumlah tanggungan orang tua dan presentase kehadiran siswa. Kata kunci: SPK, Fuzzy, SAW, Beasiswa Abstract- Analysis of decision support system scholarship recipient at the SMPMuhammadiyah 2 Kalasan has the goal to provide recommendations of prospective scholarship recipients to the decision makers at the SMP Muhammadiyah 2 Kalasan, building decision support system applications to determine which students are worthy to receive scholarships based on criteria specified in the SMPMuhammadiyah 2 Kalasan and to test the results of the prototype decision support system using Fuzzy Multi Attribute Decision Making method of Simple Additive Weighting (SAW) than the calculation manually by using the same method. This research uses the methods of action research. This study discusses the selection acceptance Scholarship with the method of Fuzzy Multi Attribute Decision Making method of Simple Additive Weighting (SAW). Black box testing results, the system has a built output results as expected. The results of this research can be used by the head of the junior school Muhammadiyah 2 Kalasan to assist in mementukan scholarship recipients by providing alternative options. The system made capable of generating perangkingan to provide recommendations to the principal grantee. Decision support system scholarship recipient with Fuzzy MADM method and the method of Simple Additive Weighting built, has the result of calculation in accordance with the manual calculation. The criteria of this decision support system is used in accordance with the criteria set out in the SMPMuhammadiyah 2 Kalasan i.e. Income parents, the average value of the report cards, the number of dependent elderly people and the percentage of attendance. Key words: DSS, Fuzzy, SAW, Scholarships
besar. Hal ini disebabkan oleh salah satu isi dari
1. LATAR BELAKANG Sejak ditetapkannya UU no 20 tahun
undang-undang Sisdiknas yang berbunyi "Dana
2003 tentang undang-undang Sistem Pendidikan
pendidikan selain gaji pendidik dan biaya
Nasional, dana untuk sektor pendidikan menjadi
pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% (dua puluh persen) dari Anggaran Pendapatan dan
46
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan
keputusan manajemen level bawah. Pengambilan
dan minimal 20% (dua puluh persen) dari
keputusan level bawah atau manajemen operasi
Anggaran
Pendapatan
Daerah
ini dilakukan dengan mengamati kegiatan sehari-
(APBD)".
Dengan
anggaran
hari dengan mengamati kegiatan akademik dan
dan
Belanja
penetapan
pendidikan 20% dari total APBN, diharapkan akan
membantu
sekolah-sekolah
perilaku siswa.
untuk
Metode yang digunakan didalam
menyelenggarakan pendidikan gratis terutama
penelitian
untuk sekolah negeri.
Attribute
Decision
Additive
Weighting
Untuk mendukung suksesnya wajib
ini
adalah
metode
Making
metode
(SAW).
Multi Simple
Metode
menentukan
dana untuk operasional sekolah yang disebut
aturan, dan melakukan klasterifikasi ke dalam
BOS.
juga
satu kelompok sesuai dengan aturan yang telah
Penentuan
ditetapkan. Penelitian ini menggunakan metode
memberikan
BOS,
berbagai
pemerintah
beasiswa.
fuzzy
Kalasan harus sesuai dengan kriteria penerima
(Kusumadewi, 2010) :
beasiswa.
tahun
1. Konsep logika fuzzy mudah dimengerti.
2015/2016 yang dibatasi oleh pemberi beasiswa,
Konsep matematis yang mendasari penalaran
sebanyak 30 penerima beasiswa dari 150 siswa
fuzzy sangat sederhana dan mudah dimengerti.
penerima
beasiswa
beberapa
alasan,
menentukan
penerima beasiswa di SMP Muhammadiyah 2
Kuota
karena
data,
ini
belajar 9 tahun, maka pemerintah mengalokasikan
Disamping
keanggotaan
Fuzzy
antara
lain
yang sesuai dengan kriteria, membuat sekolah
2. Logika fuzzy sangat fleksibel.
harus menambah kriteria penerima selain kriteria
3. Logika fuzzy memiliki toleransi terhadap data-
umum yang ditetapkan oleh pemberi beasiswa. Dengan
kriteria
tambahan
ini,
data yang tidak tepat.
diharapkan
4. Logika fuzzy mampu memodelkan fungsi-
beasiswa benar-benar tepat sasaran.
fungsi nonlinear yang sangat kompleks.
Penentuan penerima beasiswa yang
5. Logika
fuzzy
dapat
membangun
dan
dilakukan di SMP Muhammadiyah 2 Kalasan saat
mengaplikasikan pengalamanpengalaman para
ini yaitu bagian Tata Usaha sekolah, mencari
pakar secara langsung tanpa harus melalui
siswa yang sesuai dengan criteria calon penerima
proses pelatihan.
beasiswa, kemudian mengurutkan siswa per kriteria,
kemudian
menentukan
6. Logika fuzzy dapat bekerjasama dengan
penerima
teknik-teknik kendali secara konvensional.
beasiswa. Sistem Pendukung Keputusan dapat
7. Logika fuzzy didasarkan pada bahasa alami.
membantu pihak sekolah dalam mengambil keputusan penerima beasiswa. Karena sistem
2. METODE PENELITIAN
pendukung keputusan dirancang untuk membantu
Penelitian tindakan (action research) adalah
pengambil keputusan untuk memecahkan masalah
penelitian yang dikembangkan bersama antara
yang bersifat semi terstruktur maupun tidak
peneliti dengan pembuat keputusan tentang
terstruktur dengan menggabungkan kebijakan
variable-variabel
yang
dapat
pengambil
manipulasi
dapat
digunakan
keputusan
komputerisasi. penentuan
dan
informasi
Sistem pendukung keputusan
beasiswa
merupakan
dan
dilakukan untuk
menentukan kebijakan. Action research juga
pembuatan
merupakan proses yang mencakup siklus aksi,
47
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
yang berdasarkan pada refleksi, umpan balik
ISSN: 1907-2430
b.
Variabel Linguistik
(feedbasack), bukti (evidence), dan evaluasi atas
Variabel
aksi sebelumnya dan situasi sekarang. Penelitihan
variable yang memiliki nilai berupa kata-
tindakan
kata dalam bahasa alamiah. Setiap
bertujuan
untuk
memperoleh
linguistik
pengetahuan untuk situasi atau sasaran khusus
variable
dari pada pengetahuan yang secara ilmiah
fungsi keanggotaan.
tergeneralisasi.
c.
linguistic
adalah
sebuah
berkaitan
dengan
Aturan If-Then Fuzzy Aturan If-Then Fuzzy adalah pernyataan
3. LANDASAN TEORI
If-Then di mana beberapa kata-kata
Sistem pendukung keputusan merupakan sistem
dalam pernyataan tersebut ditentukan
pemodelan
oleh fungsi keanggotaan. Aturan tersebut
dan
digunakan
pemanipulasian
untuk
data
membantu
yang
mengambil
adalah sebagai berikut :
keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan yang
tidak
terstruktur.
Pemanfaatan
IF
sistem
fuzzy
1>
THEN
pendukung keputusan dalam penentuan penerima
Proposisi fuzzy adalah proposisi yang
beasiswa
memiliki
termasuk
terstruktur.
Untuk
dalam
masalah
membantu
semi
derajat
kebenaran
yang
pengambil
dinyatakan oleh suatu bilangan dalam
keputusan dalam memutuskan suatu masalah
interval [0, 1], di mana benar dinyatakan
manajerial, maka dibutuhkan kualitas informasi
dalam nilai 1 dan salah dalan nilai 0.
yang Relevan (informasi tersebut terkait dengan
d.
Fuzzifikasi
keputusan yang akan diambil), akurat (kecocokan
Dalam fuzzifikasi, variable input dari
antara informasi dengan kejadian-kejadian yang
system fuzzy ditransfer dalam himpunan
diwakili), lengkap (seberapa jauh informasi
fuzzy untuk dapat digunakan dalam
menyertakan
perhitungan nilai kebenaran dari premis
kejadian-kejadian
yang
berhubungan), tepat waktu (Informasi sesuai
pada
waktu kejadiannya), dapat dipahami dan dapat
pengetahuan.
dibandingkan antara dua obyek yang mirip
e.
setiap
aturan
pada
basis
Inferensi
(Kusrini, 2007).
Metode yang biasa digunakan dalam
1. Logika Fuzzy
proses infernsi adalah min dan product.
Logika fuzzy merupakan generalisasi dari
Dalam metode inferensi min, fungsi
logika klasik yang memiliki dua keanggotaan,
keanggotaan
yaitu 0 dan 1 (Arhami, 2005). Logika fuzzy
ketinghgian fungsi yang disesuaikan
mempunyai konsep antara lain :
dengan nilai kebenaran premis. Dalam
a.
metode
Fungsi keanggotaan
output
inferansi
dipotong
product
pada
fungsi
Fungsi keanggotaan adalah kurva yang
keanggotaan output diberi skala sesuai
mendefinisikan
dengan nilai kebenaran dari premis.
bagaimana
masing-
masing titik dalam ruang input dipetakan
f.
Komposisi
ke dalam nilai kenggotaan antara 0 dan
Komposisi
1.
himpunan fuzzy yang menyatakan output
48
adalah
proses
di
mana
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
dari
setiap
aturan
dikombinasikan
dengan criteria tertentu. Algoritma Fuzzy
bersama ke dalam sebuah himpunan
MADM adalah (Kusumadewi, 2006) :
fuzzy. Metode komposisi yang umum
1. Memberikan nilai setiap alternative (Ai)
digunakan adalah Max dan sum. Dalam
pada setiap criteria (Cj) yang sudah
komposisi max, himpunan fuzzy untuk
ditentukan
output ditentukan dengan mengambil
diperoleh berdasarkan nilai varibel input
titik maksimum dari semua himpunan
(crisp) I = 1, 2, ….. m dan j = 1, 2, …. n.
fuzzy yang dihasilkan
oleh proses
output
ditentukan
dimana
nilai
tersebut
didapatkan dari nilai crisp.
Dalam komposisi sum, himpunan fuzzy untuk
,
2. Memberikan nilai bobot (W) yang juga
inferensi untuk masing-masing aturan.
g.
ISSN: 1907-2430
3. Melakukan normalisasi matriks dengan
dengan
cara
menhitung
nilai
rating
kinerja
mengambil penjumlahan titik dari semua
ternormalisasi (rij) dari alternative Ai pada
himpunan fuzzy yang dihasilkan oleh
atribut Cj berdasarkan persamaan yang
proses inferensi untuk masing maing
disesuaikan
aturan.
(attribute
Defuzzifikasi
maksimum dan atribut biaya (cost) =
Input dari proses defuzzifikasi adalah
minimum.
himpunan fuzzy (yang dihasilkan dari
keuntungan maka nilai crisp (Xij) dari
proses komposisi) dan output adalah
setiap kolom atribut dibagi dengan nilai
sebuah nilai (crisp)
crisp MAX sedangkan untuk atribut biaya,
2. Fuzzy Multiple Attribute Decision Making
dengan
jenis
keuntungan
Apabila
(benefit)
atribut
=
berupa
maka nilai crisp (Xij) dari setiap kolom
(FMADM)
atribut dibagi dengan nilai crisp MIN.
Model yang digunakan untuk membuat
4. Melakukan
sistem pendukung keputusan ini adalah Fuzzy
mengalikan
Multiple Attribute Decision Making (Fuzzy
matriks ternaormalisasi (R).
MADM). Metode yang digunakan dalam Fuzzy
attribute
MADM
adalah
Simple
perankingan
dengan
nilai
(W)
bobot
cara
dengan
5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap
Additive
alternative
(Vi)
dengan
cara
Weighting (SAW). Logika Fuzzy merupakan
menjumlahkan hasil kali antara matriks
generalisasi
yang
ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W),
mempunyai dua nilai keanggotaan yaitu 0 dan
nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan
1. Nilai kebenaran dalam logika Fuzzy
alternative Ai lebih terpilih.
berkisar
dari
dari
logika
sepenuhnya
klasik
benar
sampai Konsep dari metode SAW adalah mencari
sepenuhnya salah. Dengan teori fuzzy, suatu
penjumlahan terbobot dari rating kinerja
obyek dapat menjadi anggota dari banyak
pada setiap alternative pada semua atribut.
himpunan dengan derajat keanggotaan yang
Metode
berbeda dalam masing-masing himpunan
ini
membutuhkan
proses
normalisasi kesuatu skala yang dapat
(Arhami, 2005). Fuzzy MADM merupakan
diperbandingkan dengan semua rating
suatu metode yang digunakan untuk mencari
alternative yang ada.
alternative optimal dari sejumlah alternative
49
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
Penerima beasiswa di SMP Muhammadiyah 2 Kalasan
menggunakan
kriteria
Kriteria
penghasilan orang tua (C1), Nilai rata-rata rapor (C2), Jumlah tanggungan orang tua (C3) dan
4. Analisis SAW
Metode
Presentase kehadiran siswa (C4).
Fuzzy MADM
Pemberian bobot pada masing-masing criteria adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Bobot Tiap Kriteria KRITERIA (C) KETERANGAN C1 Penghasilan orang tua C2 Nilai rata-rata rapor C3 Jumlah tanggungan orang tua C4 Presentase Kehadiran siswa Nilai crips criteria yang digunakan pada seleksi calon penerima beasiswa adalah
NILAI 0,40 0,35 0,15 0,10
Tabel 1 Nilai Rata-rata Raport Rata-Rata Nilai Rapor (C1) X ≤ 75 75 < X ≥ 80 80 < X 85 X > 85
Bilangan Fuzzy Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi
Nilai 0,25 0,50 0,75 1,00
Tabel 2. Penghasilan Orang Tua Penghasilan Ortu (C2)
Bilangan Fuzzy
Nilai
X ≤ Rp. 1.000.000
Tinggi
1,00
Rp. 1.000.000 < X ≥ Rp. 3.000.000
Sedang
0,75
Rp. 3.000.000 < X Rp. 5.000.000
Rendah
0,50
X > 5.000.000
Sangat Rendah
0,25
Tabel 3. Jumlah Tanggungan Orang Tua Jumlah Tanggungan Orang Tua (C3) 1 Anak 2 Anak 3 Anak ≥ 4 Anak
Bilangan Fuzzy Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi
Nilai 0,25 0,50 0,75 1,00
Tabel 4. Presentase Kehadiran Siswa Bilangan Fuzzy Sangat Rendah
Nilai
85% < X 90%
Rendah
0,50
90% < X 95%
Sedang
0,75
X > 95%
Tinggi
1,00
Presentase Kehadiran Siswa (C4) X ≤ 85%
0,25
Dari data siswa berdasarkan criteria yang telah
alternatif pada tiap criteria. Nilai alternative tiap
ditentukan, kemudian dilakukan pemberian nilai
kriteria dapat ditampilkan sebagai berikut :
50
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
Tabel 6. Tabel Sampel Data C1 C2 1.00 0.50
No 1
Nama
C3 0.50
C4 1.00
Siswa 1
2
Siswa 2
0.75
0.50
0.50
1.00
3
Siswa 3
1.00
0.50
0.50
1.00
4
Siswa 4
0.75
0.50
1.00
1.00
5
Siswa 5
1.00
1.00
0.50
1.00
Dari 5 data pada tabel 6. di atas, dibuat matriks
tanggungan orang tua (C3) dan presentase
keputusan berdasarkan criteria penghasilan orang
kehadiran
tua (C1), rata-rata nilai raport (C2), jumlah
alternative setiap criteria adalah sebagai berikut :
Setelah dibuat matriks seperti matriks di atas,
persamaan
kemudian
melakukan
normalisasi
siswa (C4). Matrix untuk nilai
, karena pendapatan
matriks
berdasarkan persamaan yang disesuaikan denga
orang tua pada pengajuan beasiswa masuk
n jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut
kategori Cost. Kriteria Pendapatan orang tua pada
biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi
kasus penerimaan beasiswa ini memiliki atribut
R.
cost, hal ini disebabkan pada penerimaan
a.
Pendapatan Orang Tua
b.
beasiswa, semakin besar pendapatan orang tua,
Normalisasi alternative untuk criteria (C1)
maka nilai crips yang semakin kecil.
menggunakan
Normalisasi alternative untuk criteria
Rata-rata persamaan
Nilai
Raport
(C2)
Benefit. Kriteria rata-rata nilai raport pada kasus
menggunakan
penerimaan beasiswa ini memiliki atribut benefit,
, karena Rata-rata nilai
hal ini disebabkan pada penerimaan beasiswa, semakin besar rata-rata nilai maka nilaiaport
raport pada pengajuan beasiswa masuk kategori
siswa, maka nilai crips yang semakin besar pula.
51
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
c.
Normalisasi alternative untuk criteria
Jumlah
Tanggungan
menggunakan persamaan
Orang
Tua
ISSN: 1907-2430
beasiswa ini memiliki atribut benefit, hal ini
(C3)
disebabkan pada penerimaan beasiswa, semakin
, karena
banyak jumlah tanggungan orang tua siswa, maka nilai crips yang semakin besar pula.
Jumlah Tanggungan Orang Tua pada pengajuan beasiswa masuk kategori Benefit. Kriteria jumlah tanggungan orang tua pada kasus penerimaan
d.
Normalisasi alternative untuk criteria
memiliki atribut benefit, hal ini disebabkan pada
Presentase kehadiran siswa (C4) menggunakan
penerimaan beasiswa, semakin tinggi presentase
persamaan
kehadiran siswa, maka nilai crips yang semakin
, karena Presentase
besar kehadiran siswa pada pengajuan beasiswa masuk kategori Benefit. Kriteria presentase kehadiran siswa pada kasus penerimaan beasiswa ini
52
pula.
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
Matriks setelah dilakukan normalisasi adalah sebagai berikut :
Seteleh
diketahui
matriks
ternormalisasi,
mengindiklasikan bahwa altermatif Ai merupakan
kemudian dihitung nilai preverensi untuk setiap alternative
(Vi)
dengan
alternative
terpilih.
Nilai
persamaan
. Nilai dengan Vi lebih besar
Setelah dihitung nilai preverensi untuk setiap alternative (Vi), hasil dari Vi diurutkan berdasarkan alternative dengan nilai Vi terbesar seperti table di bawah ini : Tabel 7. Hasil Akhir Perhitungan Alternatif Nama Siswa 4 Siswa 5 Siswa 2 Siswa 1 Siswa 3
No 1 2 3 4 5
Vi 0.825 0.825 0.750 0.650 0.650
Diagram konteks merupakan gambaran umum
Perancangan Sistem hasil
dari sistem yang akan dibangun. Pada sistem
untuk
pendukung keputusan penerima beasiswa ini,
mengetahui alur serta proses data pada sistem
sistem memiliki 1 entiti luar (External Entity)
yang akam dibuat.
yaitu
Perancangan analisis
system
didasarkan
kebutuhandan
pada
dilakukan
a. Diagram Konteks
Gambar 1. Diagram Konteks
53
Admin.
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
Pada sistem pendukung keputusan penerima
ISSN: 1907-2430
b. Data Flow Diagram (DFD) level 0
beasiswa ini, yang berinteraksi langsung
DFD Level 0 merupakan pemecahan dari
dengan sistem hanya bagian tata usaha yang
diagram korteks. Pada DFD Level 0 ini
bertindak sebagai admin. Admin melakukan
ditampilkan penyimpanan data. DFD level 0
login ke dalam sistem dan melakukan input
dari sistem pendukung keputusan penerima
data berupa data siswa dan data kriteria yang
beasiswa
adalah
sebagai
berikut
:
diperlukan untuk melakukan perangkingan.
Gambar 2. DFD Level 0 Pada Gambar 2. proses yang terjadi adalah
inilah
proses perangkingan oleh sistem yang berasal
menentukan penerima beasiswa.
dari input data siswa dan input data kriteria
yang
dijadikan
alternative
untuk
c. Tabel Basis Data
yang dilakukan oleh admin. Setelah proses
Tabel basis data yang dibuat pada sistem
penginputan data, sistem akan melakukan
pendukung keputusan penerima beasiswa ini
proses perhitungan dengan metode Fuzzy
terdiri dari 5 tabel, yaitu :
SAW yang hasil akhirnya berupa nilai dari
1)
alternative yang ada yang kemudian diranking
Tabel admin digunakan untuk menyimpan
dari nilai Vi terbesar. Hasil dari perhitungan
data login berupa username dan password.
Tabel Admin
Struktur table admin seperti pada tabel 8 Tabel 8. Struktur Tabel Admin No 1. 2.
Nama Field User Pass
Tipe Data Varchar (16) Varchar (16)
54
Ket
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
2)
Tabel Alternatif
ISSN: 1907-2430
melakukan
pengajuan
calon
penerima
Tabel alternatif adalah tabel yang digunakan
beasiswa. Struktur tabel alternatif seperti pada
untuk
tabel 9.
menyimpan
alternatif
penerima
beasiswa, berisi daftar siswa yang telah Tabel 9. Struktur Tabel Alternatif No 1. 2. 3.
Nama Field kode_alternatif nama_alternatif Keterangan
54 Tipe Data Varchar (16) Varchar (256) Text
3) Tabel Crips
Keterangan Primary Key
untuk melakukan perhitungan dengan metode
Tabel crips adalah tabel yang digunakan untuk
fuzzy. Struktur tabel crips seperti pada tabel
menyimpan nilai dari kriteria yang digunakan
10.
Tabel 10. Struktur Tabel Crips No 1. 2. 3. 4. 4)
Nama Field kode_crips kode_kriteria Keterangan Nilai
Tipe Data Int (11) Varchar (16) Varchar (256) double
Keterangan Primary Key
Tabel Kriteria
menentukan calon penerima beasiswa serta
Tabel kriteria adalah tabel yang menyimpan
berisi data bobot masing masing kriteria
data kriteria yang digunakan untuk
seperti pada gambar 11.
Tabel 11. Struktur Tabel Kriteria No 1. 2. 3. 4.
Nama Field kode_kriteria nama_kriteria atribut bobot
Tipe Data Varchar (16) Varchar (256) Varchar (16) double
Keterangan Primary Key
5). Tabel Relasi Alternatif Tabel relasi alternatif mempunyai struktur seperti pada tabel 12. Tabel 12. Struktur Relasi Alternatif No 1. 2. 3. 4.
Nama Field ID kode_alternatif Kode_kriteria Kode_crips
Tipe Data Int(11) Varchar (16) Varchar (16) Int(11)
6. Implementasi
Keterangan Primary Key
Pada halaman ini muncul pada awal akses
Software sistem pendukung keputusan
aplikasi. Halaman ini merupakan halaman
penerima beasiswa di SMP Muhammadiyah 2
login dan hanya orang yang mempunyai hak
Kalasan merupakan aplikasi berbasis web dengan
akses yang bisa masuk ke sistem pendukung
menggunakan bahasa pemrograman PHP.
penerima beasiswa ini seperti pada gambar
a.
Hak Akses User
3.
55
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
Gambar 3. Tampilan Halaman Login b.
Halaman Kriteria
pembobotannya.
Halaman ini digunakan untuk mengisi
seperti
Tampilan
pada
halaman
gambar
ini 4.
kriteria yang ditetapkan beserta dengan
Gambar 4. Halaman Input Kriteria
c.
Kriteria yang telah ditentukan bisa diubah
Pada halaman ini menampilkan nilai dari
atau dihapus dengan adanya tombol Edit dan
masing masing kriteria seperti pada gambar
Delete.
5.
Halaman Nilai Crips
Gambar 5. Halaman Nilai Crips
56
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
Pada halaman ini nilai crips yang telah
ISSN: 1907-2430
d.
Halaman Alternatif
ditentukan bisa ditambah, diubah atau
Halaman ini digunakan untuk melakukan
dihapus dengan adanya tombol Edit dan
input alternatif calon penerima beasiswa,
Delete.
seperti
pada
gambar
6.
Gambar 6. Halaman Alternatif Pada halaman ini di input nama siswa yang
e.
Halaman Nilai Alternatif
mendaftar sebagai calon penerima beasiswa
Halaman ini digunakan untuk melakukan
yang juga sebagai alternatif pilihan. Pada
input nilai kriteria untuk masing-masing
halaman
alternatif
ini,
admin
dapat
melakukan
seperti
pada
gambar
7.
tambah, edit dan hapus.
Gambar 7. Halaman Nilai Alternatif
f.
Nilai bobot alternatif yang telah diisikan
Pada halaman ini memuat hasil perhitungan
dapat diubang dengan menggunakan tombol
yang dihasilkan dari kriteria yang ada untuk
Edit.
setiap alternatif seperti pada gambar di
Halaman Perhitungan
bawah ini.
57
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
ISSN: 1907-2430
Gambar 8. Perankingan Pada tab perhitungan ini ditampilkan hasil
Additive Weighting) antara perhitungan secara
analisis
manual dengan perhitungan menggunakan sistem
data,
normalisasi
data
dan
hasil
perhitungan Vi serta perangkingannya.
dari
aplikasi
SPK
Penerima
Beasiswa,
Hasil perhitungan calon penerima beasiswa
memberikan hasil Vi yang sama seperti terlihat
dengan Fuzzy MADM metode SAW (Simple
pada table 13.
Tabel 13. Peringkat 35 Besar Perhitungan Manual dengan Fuzzy MADM metode SAW No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Nama Siswa
Nilai Vi Perhitungan Manual 0.913 0.875 0.863 0.838 0.838 0.825 0.825 0.825 0.825 0.825 0.825 0.813 0.813 0.813 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788
Siswa 122 Siswa 13 Siswa 104 Siswa 132 Siswa 149 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 35 Siswa 36 Siswa 109 Siswa 111 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 147 Siswa 9 Siswa 12 Siswa 15 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 29 Siswa 37 Siswa 38 Siswa 52 Siswa 71
58
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Siswa 89 Siswa 91 Siswa 97 Siswa 100 Siswa 101 Siswa 124 Siswa 128 Siswa 131 Siswa 148 Siswa 150 Siswa 25
ISSN: 1907-2430
0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.775
Tabel 14. Peringkat 35 Besar Perhitungan Sistem SPK dengan Fuzzy MADM metode SAW No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Siswa
Nilai Vi Perhitungan Sistem 0.913 0.875 0.863 0.838 0.838 0.825 0.825 0.825 0.825 0.825 0.825 0.813 0.813 0.813 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788 0.788
Siswa 122 Siswa 13 Siswa 104 Siswa 132 Siswa 149 Siswa 4 Siswa 5 Siswa 35 Siswa 36 Siswa 109 Siswa 111 Siswa 17 Siswa 18 Siswa 147 Siswa 9 Siswa 12 Siswa 15 Siswa 23 Siswa 24 Siswa 29 Siswa 37 Siswa 38 Siswa 52 Siswa 71 Siswa 89 Siswa 91 Siswa 97 Siswa 100 Siswa 101 Siswa 124 Siswa 128 Siswa 131 Siswa 148 Siswa 150
59
Vol. XII Nomor 34 Maret 2017 – Jurnal Teknologi Informasi
Siswa 25 35 Dari tabel 13 dan tabel 14 terdapat persamaan
0.775 BSV Ramarao, BS Malleswari, Sreenivasarao. 2016. International Journal of Advance Engineering And Research Development. Volume 3, Issue 1, January 2016 Guang-Xin Gao, Zhi-Ping Fan dan Yao Zang. 2015. MADM Method Considering Attribute Aspirations with An Application To Selection of Wastewater Treatment Technologies Kybernetes, Vol. 44 No. 5, 2015 pp. 739-756 Handayani, T, Laksito, W, Susyanto, T. 2012. Sistem Pendukung Keputusan Beasiswa Dengan Fuzzy MADM. Jurnal TIKomSin Helilintar, R; Winarno, W.W; Al Fatta, H. 2016. Penerapan Metode SAW dan Fuzzy Dalam Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Beasiswa. Citec Journal, Vol. 3, No. 2, Februari 2016 – April 2016. Maryaningsih, Siswanto, Mesterjon, 2013. Metode Logika Fuzzy Tsukamoto Dalam Sistem Pengambilan Keputusan Penerimaan Beasiswa. Jurnal Media Informa, Vol. 9, No. 1, Februari 2013 Murtopo A.A; Putri, R.A, 2016. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Pegawai Menggunakan Metode SAW pada PDAM Tirta Dharma Tegal. Citec Journal, Vol. 3, No. 2, Februari 2016 – April 2016. Kusrini, 2007, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Penerbit ANDI, Yogyakarta Kusrini, 2008, Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastioan Pengguna dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan, Penerbit ANDI, Yogyakarta Kusrini,2007. Strategi Perancangan dan Pengolahan Basis Data ,Yogyakarta: Andi Offset Putra, A dan Yunika Handayani, D, 2011. Penentuan Penerima Beasiswa Dengan Menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making, Jurnal Sistem Informasi Vol. 3, No. 1, April 2011 Sri, Kusumadewi. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM). Graha Ilmu. Yokyakarta. Widayanti Deni, Oka Sudana and Arya Sasmita. 2013. Analysis and Implementation Fuzzy MultiAttribute Decision Making SAW Method for Selection of High Achieving Students in Faculty Level. International Journal of Computer Science Issues. Vol. 10, Issue 1, No 2, January 2013
nama yang masuk dalam kategori 30 besar sesuai dengan jumlah siswa yang akan menerima beasiswa tersebut. Untuk menentukan siswa yang masuk sebagai penerima beasiswa dengan nilai yang sama, ditentukan oleh pengambil kebijakan tertinggi yaitu kepala sekolah. Kepala sekolah diberi hasil dari perangkingan ini dan berhak memutuskan penerima beasiswa yang berada pada peringkat 15 sampai dengan 34 karena mempunyai nilai vi yang sama yaitu 0.788.
7. Kesimpulan dan Saran Dari hasil pengujian sistem pendukung keputusan penerima beasiswa yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
Sistem Pendukung keputusan penerima beasiswa dengan metode Fuzzy MADM dan metode Simple Additive Weighting yang dibangun, mempunyai hasil perhitungan yang sesuai dengan perhitungan manual.
2. Kriteria yang digunakan sistem pendukung keputusan ini sesuai dengan kriteria yang ditetapkan di SMP
Muhammadiyah 2
Kalasan yaitu Penghasilan orang tua, Ratarata nilai raport, Jumlah tanggungan orang tua dan presentase kehadiran siswa. Saran untuk pengembangan penelitian ini adalah : 1.
Bagi peneliti berikutnya dapat melakukan modifikasi pada kriteria dan bobot untuk masing-masing kriteri.
2.
ISSN: 1907-2430
Dapat dikembangkan dengan metode lain untuk membandingkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode yang berbeda.
8. Daftar Pustaka Arhami, M., 2005, Konsep Dasar Sistem Pakar, Penerbit ANDI, Yogyakarta
60