APLIKASI ANDROID DETEKSI MATA MENGGUNAKAN METODE VIOLA

Download hasil deteksi wajah lebih lanjut, yaitu deteksi mata (eye detection). Deteksi mata merupakan pengembangan lanjut dari deteksi wajah dimana ...

0 downloads 599 Views 562KB Size
APLIKASI ANDROID DETEKSI MATA MENGGUNAKAN METODE VIOLA-JONES Ibrahim Sidik Nugraha1 , Muljono, S.Si, M.Kom 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika1 , Dosen Pembimbing 2 Teknik Informatika Universitas Dian Nuswantoro Semarang UDINUS Jl. Nakula 1 No. 5 - 11 Semarang, Kode Pos 50131 Telp (024) 3515261, 3520165 Fax: 3569684 Email : [email protected]

Makalah Proyek Terakhir

ABSTRAK

kembali dengan mendeteksi letak kedua

ABSTRAK : Teknologi semakin hari

mata pada wajah tersebut.

semakin berkembang pesat mengikuti alur

Aplikasi Eye Detection ini dibangun dengan

modernisasi pada masa kini. Teknologi

bahasa pemrograman Java Android yang

deteksi wajah adalah salah satu teknologi

dijalankan

yang

dan

Android. Dengan memanfaatkan sistem

diaplikasikan dalam berbagai sektor seperti

OpenCV dan sumber kode face detection

sistem

yang

banyak

dikembangkan

pengenalan

pencarian,

biomatrik,

pengindeksan

pada

sistem database

sudah

melalui

ada

sebuah

sebelumnya.

perangkat

melalui

beberapa cara fase pengembangan sistem

video digital, sistem keamanan kontrol akses

untuk

area terbatas, konferensi video, dan interaksi

detection.

manusia dengan komputer. Dari berbagai

Dengan adanya Aplikasi Deteksi Mata untuk

sektor yang bisa dikembangkan, muncul ide

perangkat android ini dapat digunakan

baru untuk mengaplikasikan citra digital

sebagai

hasil deteksi wajah lebih lanjut, yaitu deteksi

Deteksi Mata yang lebih kompleks dan bisa

mata

mata

diterapkan secara langsung dalam aspek

dari

teknologi yang menggunakan Deteksi Mata,

(eye

merupakan

detection). pengembangan

Deteksi lanjut

dijadikan

sarana

aplikasi

face

pengembangan Aplikasi

deteksi wajah dimana citra wajah manusia

sepeti

yang

berkendara, aplikasi deteksi penyakit lewat

berhasil

dideteksi

akan

diproses

sistem

sebuah

penunjang

keamanan

mata,

dan

aplikasi

penunjang

deteksi

identitas manusia lewat mata.

image of a human face were detected to be reprocessed by detecting the location of both eyes on the face.

Kata Kunci : eye detection, OpenCV, Deteksi Mata, Image Processing

Eye Detection application was built with the Java

programming

language

that

run

through an Android device. By utilizing the system OpenCV face detection and source

ABSTRACT

code that already exists in several ways phase of system development to be used as a

Nowadays, technology is growing rapidly

face detection application.

followed by modernization. Face detection technology is one technology that has been

Eye Detection application for android

developed and applied in various sectors

devices can be used as a means of

such as biomatrik recognition system, a

developing eye detection applications more

retrieval system, database indexing in digital

complex and can be applied directly in the

video, security system restricted area access

aspect of technology that uses eye detection

control, video conferencing, and human

like, safety driving support systems,disease

interaction with the computer. From various

detection via eyes applications , and

sectors that could be developed, emerging

supporting application for identifying human

new ideas to apply digital image face

via eyes.

detection

Keywords: Image Processing, OpenCV, Eye

results

further,

namely

Eye

Detection. Eye detection is a further

Detection.

development of face detection in which the

1. PENDAHULUAN Dewasa ini teknologi deteksi wajah makin banyak diaplikasikan, antara lain untuk sistem pengenalan biometrik, sistem pencarian, dan pengindeksan pada database citra digital dan database

video digital, sistem keamanan kontrol akses area terbatas, konferensi video, dan interaksi manusia dengan komputer. Dalam perkembangan teknologi deteksi wajah, muncul ide baru untuk dapat mengaplikasikan

citra

digital

hasil

deteksi wajah lebih lanjut, salah satunya

adalah deteksi mata (eye detection).

medis. Dalam bidang medis, citra hasil

Deteksi mata merupakan pengembangan

deteksi mata dapat dimanfaatkan lebih

lanjut dari deteksi wajah dimana citra

lanjut di antara lain untuk membantu

wajah manusia yang berhasil dideteksi

deteksi

akan

Iridology

diproses

kembali

dengan

penyakit adalah

melalui ilmu

Iridology. mempelajari

mendeteksi letak kedua mata pada wajah

struktur dan warna iris mata untuk

tersebut.

mendeteksi penyakit seseorang.

Dalam melakukan penelitian, penulis

Dalam bidang non medis, citra hasil

menggunakan

OpenCV.

deteksi mata dapat dimanfaatkan lebih

OpenCV adalah perpustakaan digital

lanjut di antara lain sistem keamanan di

yang berisi fungsi pemrograman yang

dalam kendaraan bermotor. Dengan

ditujukan pada visi komputer secara

mendeteksi gerakan mata pengendara

real-time.

Dikembangkan oleh pusat

kendaraan,

penelitian

Intel

Nizhny

peringatan kepada pengendara jika dia

Novgorod, dan sekarang didukung oleh

tidak fokus dalam berkendara di jalan,

Willow Garage dan Itseez. Library ini

dan masih banyak kegunaan di bidang

gratis, bersifat open source di bawah

lainnya.

naungan lisensi BSD. Library ini juga

PERUMUSAN MASALAH

bersifat class-platform dan berfokus

Berdasarkan latar belakang diatas dapat

pada pengolahan gambar real-time.

diuraikan

Metode yang digunakan dalam deteksi

penerapan metode viola jones untuk

wajah adalah metode Haar Cascades

deteksi

yang dikembangkan oleh Paul Viola dan

untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan

Michael Jones yang dituangkan dalam

lebih luas.

jurnal mereka, “Rapid Object Detection

TUJUAN DAN MANFAAT

library

Rusia

di

using a Boosted Cascade of Simple

sistem

dapat

permasalahan

mata

memberi

bagaimana

menggunakan

opencv

Tujuan Penelitian

Features” di tahun 2001.

Tujuan dari penelitian ini penerapan

Perhatian terhadap deteksi mata menjadi

prototype eye detection dari metode

penting

deteksi wajah viola jones menggunakan

karena

mata

menyimpan

berbagai informasi terhadap manusia itu sendiri, baik secara medis maupun non

opencv. -

2. Citra bergerak (moving images),

Manfaat Penelitian Manfaat dari laporan tugas akhir ini

merupakan rangkaian citra diam yang

adalah membuat referensi dasar deteksi

ditampilkan secara beruntun (sekuensial)

mata untuk dapat dikembangkan menjadi

sehingga memberi pesan pada mata

aplikasi nyata di berbagai bidang seperti:

sebagai

kedokteran, catatan sipil, dll.

Contohnya adalah gambar yang terlihat

Secara harfiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Ditinjau dari sudut pandang

menerus

merupakan

(continue)

dari

fungsi

intensitas

cahaya pada bidang dua dimensi. Citra (image)

adalah

suatu

representasi,

kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Istilah lain untuk citra adalah suatu

komponen

memegang

bergerak.

hakekatnya terdiri dari ratusan sampai

2.1 Pengertian Citra

citra

yang

pada televisi atau layar lebar pada

2. LANDASAN TEORI

matematis,

gambar

multimedia

peranan

sangat

ribuan frame . (Sitorus, Syahriol dkk, 2006). Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua variabel, f(x,y), di mana x dan

y

adalah

koordinat

spasial

sedangkan nilai f(x,y) adalah intensitas citra

pada

(Winarno,Edi,

koordinat 2009).

hal

tersebut tersebut

diilustrasikan pada gambar berikut:

yang penting

sebagai bentuk informasi visual. C Citra sebagai keluaran dari suatu sistem perekaman data dapat bersifat(Sitorus, Syahriol dkk, 2006) : a. Optik berupa photo.

Gambar 2.1 Citra fungsi dua variabel.

b. Analog berupa sinyal video seperti

2.2. Pengertian Face Detection

gambar pada monitor televisi.

Deteksi wajah dapat dipandang sebagai

c. Digital yang dapat langsung disimpan

masalah

pada suatu pita magnetic.

inputnya adalah citra masukan dan akan

Citra dibagi menjadi dua jenis yaitu :

ditentukan output yang berupa label

1. Citra diam (still images), citra tunggal

kelas dari citra tersebut. Dalam hal ini

yang tidak bergerak.

terdapat dua label kelas, yaitu wajah dan

klasifikasi

pola

dimana

non-wajah. Teknik-teknik pengenalan

4. Penjejakan wajah (face tracking)

wajah yang dilakukan selama ini banyak

yaitu memperkirakan lokasi suatu wajah

yang menggunakan asumsi bahwa data

di dalam video secara real time.

wajah yang tersedia memiliki ukuran

5.

yang sama dan latar belakang yang

expression recognition) untuk mengenali

seragam. Di dunia nyata, asumsi ini

kondisi emosi manusia.

tidak selalu berlaku karena wajah dapat

Tantangan yang dihadapi pada masalah

muncul dengan berbagai ukuran dan

deteksi wajah disebabkan oleh adanya

posisi di dalam citra dan dengan latar

faktor-faktor berikut:

belakang yang bervariasi. Pendeteksian

1. Posisi wajah di dalam citra dapat

wajah (face detection) adalah salah satu

bervariasi karena posisinya bisa tegak,

tahap awal yang sangat penting sebelum

miring,

dilakukan proses pengenalan wajah (face

samping.

recognition). Bidang-bidang penelitian

2. Komponen-komponen pada wajah

yang

yang bisa ada atau tidak ada, misalnya

berkaitan

dengan

pemrosesan

Pengenalan ekspresi wajah (facial

menoleh,

atau

dilihat

dari

wajah (face processing) adalah:

kumis, jenggot, dan kacamata.

1. Pengenalan wajah (face recognition)

3. Ekspresi wajah. Penampilan wajah

yaitu

wajah

sangat dipengaruhi oleh ekspresi wajah

masukan dengan suatu database wajah

seseorang, misalnya tersenyum, tertawa,

dan menemukan wajah yang paling

sedih, berbicara, dan sebagainya.

cocok dengan citra masukan tersebut.

4. Terhalang objek lain. Citra wajah

2. Autentikasi

(face

dapat terhalangi sebagian oleh objek

menguji

atau wajah lain, misalnya pada citra

membandingkan

citra

wajah

authentication)

yaitu

keaslian/kesamaan suatu wajah dengan

berisi sekelompok orang.

data

5. Kondisi pengambilan citra. Citra

wajah

yang

telah

diinputkan

sebelumnya.

yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh

3. Lokalisasi wajah (face localization)

faktor-faktor seperti intensitas cahaya

yaitu pendeteksian wajah namun dengan

ruangan, arah sumber cahaya, dan

asumsi hanya ada satu wajah di dalam

karakteristik sensor dan lensa kamera.

citra.

Penelitian dari Nugroho dan kawan-

Penggunaan

kawan mengelompokkan metode deteksi

pemrosesan fitur berlangsung lebih cepat

wajah menjadi empat kategori, yaitu:

dibandingkan pemrosesan citra per pixel.

1. Knowledge-based method. Metode

Terdapat tiga jenis fitur berdasarkan

ini

jumlah persegi panjang yang terdapat di

kebanyakan

digunakan

untuk

fitur

dilakukan

karena

lokalisasi wajah.

dalamnya, seperti yang dapat dilihat

2. Feature invariant approach. Metode

pada gambar di bawah ini:

ini

kebanyakan

digunakan

untuk

lokalisasi wajah. 3. Template matching method. Metode ini digunakan untuk lokalisasi wajah maupun deteksi wajah. 4. Appearance-based method. Metode

Gambar 2.2 Jenis fitur gambar

ini kebanyakan digunakan untuk deteksi

Pada Gambar 2.2

wajah.

bahwa fitur (a) dan (b) terdiri dari dua

2.3 Deteksi Wajah Viola-Jones

persegi panjang, sedangkan fitur (c)

Prosedur deteksi wajah Viola-Jones

terdiri dari tiga persegi panjang dan fitur

mengklasifikasikan gambar berdasarkan

(d)

pada nilai fitur sederhana. Terdapat

menghitung nilai dari fitur ini adalah

banyak alasan untuk menggunakan fitur

mengurangkan nilai pixel pada area

daripada piksel secara langsung. Alasan

putih dengan pixel pada area hitam.

yang paling umum adalah bahwa fitur

Untuk

dapat digunakan untuk mengkodekan

penghitungan

pengetahuan domain ad-hoc yang sulit

Viola-Jones menggunakan sebuah media

dalam pembelajaran terhadap data latih

berupa Integral Image.

yang terbatas jumlahnya. Alasan penting

Integral Image adalah sebuah citra yang

kedua untuk menggunakan fitur adalah

nilai

sistem fitur berbasis operasi jauh lebih

penjumlahan dari nilai piksel kiri atas

cepat daripada sistem berbasis pixel.

hingga kanan bawah. Contoh integral

Klasifikasi

gambar

dilakukan

berdasarkan nilai dari sebuah fitur.

empat

persegi

menggambarkan

panjang.

mempermudah

tiap

nilai

fitur,

pikselnya

Cara

proses algoritma

merupakan

image dapat dilihat pada Gambar 2.3:

Boost menggabungkan banyak classifier lemah untuk membuat sebuah classifier kuat. Lemah disini berarti urutan filter pada

classifier

jawaban

benar

keseluruhan

hanya

mendapatkan

lebih

sedikit.

classifier

digabungkan

maka

Jika lemah

akan

menjadi

classifier yang lebih kuat. AdaBoost memilih sejumlah classifier lemah untuk Gambar 2.3 Integral image

disatukan dan menambahkan bobot pada

Dengan menggunakan integral image

setiap classifier, sehingga akan menjadi

dapat mengetahui nilai piksel untuk

classifier

beberapa segiempat yang lain misalkan,

menggabungkan

seperti segiempat D pada Gambar 3 di

classifier sebagai rangkaian filter yang

atas

cara

cukup efisien untuk menggolongkan

menggabungkan jumlah piksel pada area

daerah image. Masing-masing filter

segiempat A+B+C+D, dikurangi jumlah

adalah satu AdaBoost classifier terpisah

dalam

yang terdiri classifier lemah atau satu

dapat

dilakukan

segiempat

A+B

dengan

dan

A+C,

yang

kuat. beberapa

Viola-Jones AdaBoost

ditambah jumlah piksel di dalam A.

filter fitur.

Dengan A+B+C+D adalah nilai dari

Karakteristik dari algoritma Viola-Jones

integral

adalah adanya klasifikasi bertingkat.

image pada lokasi 4, A+B adalah nilai

Klasifikasi pada algoritma ini terdiri dari

pada lokasi 2, A+C adalah nilai pada

tiga tingkatan dimana tiap tingkatan

lokasi 3, dan A pada lokasi 1. Sehingga

mengeluarkan subcitra yang diyakini

hasil dari D dapat dikomputasikan D =

bukan wajah. Hal ini dilakukan karena

(A+B+C+D)-(A+B)-(A+C)+A.

Untuk

lebih mudah untuk menilai subcitra

memilih fitur yang spesifik yang akan

tersebut bukan wajah ketimbang menilai

digunakan dan untuk mengatur nilai

apakah subcitra tersebut berisi wajah.

ambangnya (threshold), Viola dan Jones

Gambar 2.4 menggambarkan bentuk alur

menggunakan sebuah metode machine

kerja dari klasifikasi bertingkat.

learning yang disebut AdaBoost. Ada

OpenCV

(Open

adalah

Computer

sebuah

API

Vision)

(Application

Programming Interface) Library yang sudah sangat familiar pada Pengolahan Citra

Computer

Vision.

Computer

Vision itu sendiri adalah salah satu cabang dari Bidang Ilmu Pengolahan Citra

(Image

Processing)

yang

Gambar 2.4 Alur klasifikasi bertingkat

memungkinkan komputer dapat melihat

Pada klasifikasi tingkat pertama, tiap

seperti manusia. Dengan vision tersebut

subcitra akan diklasifikasi menggunakan

komputer dapat mengambil keputusan,

satu fitur. Hasil dari klasifikasi pertama

melakukan aksi, dan mengenali terhadap

ini berupa T (True) untuk gambar yang

suatu

memenuhi fitur Haar tertentu dan F

pengimplementasian

(False) bila tidak. Klasifikasi ini kira-

Vision adalah Face Recognition, Face

kira akan menyisakan 50% subcitra

Detection, Face/Object Tracking, Road

untuk diklasifikasi di tahap kedua. Hasil

Tracking, dll. OpenCV adalah library

dari klasifikasi kedua berupa T (True)

Open Source untuk Computer Vision

untuk gambar yang memenuhi proses

untuk C/C++, OpenCV didesain untuk

integral image dan F (False) bila tidak.

aplikasi

Seiring dengan bertambahnya tingkatan

fungsi

klasifikasi, maka diperlukan syarat yang

image/video.

lebih

2.5 Android OpenCV Manager

spesifik

sehingga

fitur

yang

objek.

real-time, akuisisi

Beberapa dari

Computer

memiliki yang

fungsi-

baik

untuk

digunakan menjadi lebih banyak. Jumlah

OpenCV

Manager

subcitra yang lolos klasifikasi pun akan

Android

yang

berkurang hingga mencapai

mengelola OpenCV binari pustaka pada

jumlah sekitar 2% [1]. Hasil dari

pengguna akhir perangkat. Hal ini

klasifikasi terakhir berupa T (True)

memungkinkan berbagi

untuk gambar yang memenuhi proses

OpenCV dinamis antara aplikasi pada

AdaBoost dan F (False) bila tidak.

perangkat

2.4 Pengertian OpenCV

memberikan manfaat sebagai berikut:

yang

adalah

ditargetkan

layanan untuk

perpustakaan

sama.

Manajer

1. Penggunaan memori kurang. Semua

Kerangka skema pemikiran pada gambar

aplikasi menggunakan binari yang sama

3.1 menunjukan secara umum kerja

dari layanan dan tidak menyimpan libs

sistem dari aplikasi yang akan dibuat.

asli dalam diri mereka sendiri.

Tahap awal sistem yaitu Pengambilan

2. Hardware optimasi khusus untuk

objek wajah secara visual menggunakan

semua platform yang didukung.

kamera

3. Trusted

OpenCV

smartphone

android.

Tahap

sumber

proses deteksi objek ini memilah mana

dengan

objek wajah dan mana yang bukan

OpenCV diterbitkan di Google Play

dengan algoritma haar cascade dari

pasar.

metode

4. Pembaruan dan perbaikan bug.

menggunakan pustaka opencv. Pada

perpustakaan.

Semua

paket

viola

jones

dengan

tahap akhir yaitu mendeteksi wajah dan

3. METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Sistem

mata. Objek wajah akan ditandai oleh

Gambaran umum sistem adalah narasi

sebuah kotak berwarna hijau lalu objek

(uraian) atau pernyataan (proposisi)

mata ditandai dengan kotak berwarna

tentang kerangka konsep pemecahan

merah kemudian objek mata di perbesar.

masalah yang telah diidentifikasi atau dirumuskan. Gambaran umum sistem

3.2 Objek Penelitian

dalam sebuah penelitian kuantitatif,

Pada penulisan tugas akhir ini, obyek

sangat

penelitian

validitas

menentukan proses

kejelasan

penelitian

dan secara

keseluruhan.

yang

diambil

pengembangan

adalah

deteksi

mata

menggunakan

OpenCV.

Dalam

penelitian

penulis

ini

melakukan

penelitian pada pengembangan deteksi mata

menggunakan

OpenCV

pada

aplikasi deteksi wajah OpenCV menjadi deteksi mata. Dalam proses pembuatan aplikasi ini tersedia 2 buah tombol yaitu tombol ganti kamera dan tombol exit. Gambar 3.1 Gambaran Umum Sistem

Tombol

kamera

mengganti

posisi

berfungsi kamera

untuk belakang

menjadi kamera depan begitu pula

atau

sebaliknya

menjadi

digunakan sebagai bahan acuan dalam

kamera belakang. Tombol exit berfungsi

pembuatan program diantaranya data-

untuk menutup aplikasi.

data tentang difonem dan storytelling.

kamera

depan

pengamatan

langsung,

yang

Aplikasi ini berbasis dengan library Opencv

yang

sudah

ada

dan

2. Data Sekunder

menggunakan source code face detection

Data yang meliputi semua data yang

opencv

berhubungan dengan permasalahan yang

yang

sudah

ada

untuk

dikembangkan menjadi eye detection di

diteliti,

perangkat

yang

dikumpulkan oleh penulis secara tidak

digunakan adalah haar cascades yang

langsung dari obyek penelitian. Dapat

dikembangkan oleh viola – jones.

berupa catatan maupun laporan, serta

3.3 Jenis dan Sumber Data

data yang diperoleh dari buku dan

Untuk menyusun proposal tugas akhir

literatur

ini, penulis mengadakan serangkaian

penelitian.

pendekatan untuk memperoleh data yang

3.4 Metode Pengumpulan Data

dibutuhkan, kemudian data tersebut

1. Studi Pustaka

android.

Metode

diolah sehingga menghasilkan informasi

Studi

yang

telah

lain

ditulis

yang

Pustaka

atau

mendukung

adalah

penelitian

yang tersusun dalam sebuah laporan.

dengan mempelajari karangan ilmiah

Jenis-jenis data tersebut antara lain :

yang relevan dalam pembahasan ini

3.3.1

adalah

Data

Jenis Data kualitatif

adalah

data

yang

buku-buku

yang

memiliki

hubungan dengan masalah yang akan

disajikan dalam bentuk kata-kata yang

dibahas.

mengandung makna.

menggunakan

3.3.2

referensi yang terdapat di perpustakaan

Sumber Data

1. Data primer Yaitu

data

yang

Dalam

hal

ini

buku-buku

penulis maupun

Universitas Dian Nuswantoro Semarang diperoleh

secara

guna menunjang pembuatan laporan

langsung dari sumber data tersebut yang

Tugas Akhir.

berhubungan dengan penelitian yang

2. Penelitian dan Mengunjungi Situs

dilakukan,

(Research and Site Visits)

yaitu

data-data

yang

diperoleh dari wawancara dan survei

Penelitian adalah teknik yang sering

Tahapan dalam metode prototyping

digunakan berdasarkan studi terhadap

adalah:

aplikasi lain yang serupa. Kunjungan

3.5.1

situs merupakan bentuk penelitian yang

Merupakan

khusus, dengan menjelajahi internet kita

keperluan

dapat memperoleh informasi yang tak

permasalahan yang ada.

terhingga. Dalam hal ini penulis mencari

1. Analisa kebutuhan pengguna

beberapa teori yang dibutuhkan dalam

Adalah dilakukan spesifikasi mengenai

penyelesaian

semua kebutuhan yang diinginkan oleh

laporan

Tugas

Akhir

Analisa proses yang

menganalisis terdapat

pada

melalui media internet.

pengguna mengenai sistem yang akan di

3. Metode wawancara

bangun. Hasil dari analisa kebutuhan

Penulis melakukan tanya jawab dan

pengguna

konsultasi dengan dosen pembimbing

kerangka informasi untuk membangun

mengenai masalah yang akan dijadikan

sebuah sistem yang sesuai dengan

tugas akhir secara kontinyu (terus-

harapan pengguna.

menerus).

2. Kebutuhan hardware dan software

4. Metode observasi

Merupakan

Metode

pengumpulan

digunakan

spesifikasi

sebagai

perangkat

yang

hardware yang memenuhi syarat aplikasi

mengadakan

dan perangkat lunak pendukung yang

pengamatan secara langsung terhadap

diperlukan lainnya beserta konfigurasi

permasalahan-permasalahan

perangkat lunak pendukung terhadap

dilakukan

data

ini

dengan

pada

pembuatan aplikasi.

hardware.

3.5 Metode Pengembangan Sistem

a. Pengumpulan

Metode

pengumpulan

pengembangan

menggunakan

metode

sistem prototyping.

bahan

bahan

dan

yakni

source mencari

source yang akan digunakan untuk

Metode prototyping merupakan metode

membangun aplikasi.

pengembangan

b. Instalasi source pada proses instalasi

analisa

sistem

pembagian

dimana

sistem

hasil

langsung

harus

diperhatikan

diterapkan dalam sebuah model tanpa

bagaimana

menunggu

bertahap

dikerjakan.

seluruh

sistem

selesai

aplikasi.

secara

tepat

instalasi

yang

keberhasilan

kerja

proses untuk

3.5.2

Desain

logika

maupun

Independensi

adalah

kemampuan

Tahap ini merupakan proses dari model

terhadap

prototipe permasalahan yang ada.

untuk memodifikasi skema konsep tanpa

1. Desain sistem

menyebabkan

Merupakan gambaran sistem secara

program

keseluruhan kemudian dijelaskan tahap

pembuatan tabel dan relasi antar tabel.

demi tahap dari input, proses, dan

4. Desain fisik

output.

Desain terperinci yang menghasilkan

2. Desain use case sistem

rancangan akhir sistem meliputi halaman

Desain use case sistem merupakan

awal aplikasi sampai halaman akhir

gambaran

aplikasi.

use

menggambarkan

case

diagram

kelakuan

yang

(behavior)

3.5.3

logika

fisik.

penulisan aplikasi,

kembali Diantaranya

Implementasi prototyping

sistem yang akan dibuat. use case

Tahap implementasi merupakan tahap

mendeskripsikan sebuah interaksi antara

penciptaan

satu atau lebih aktor dengan sistem yang

kelanjutan dari kegiatan perancangan

akan dibuat. use case digunakan untuk

sistem. Tahap ini merupakan tahap

mengetahui fungsi apa saja yang ada di

dimana sistem siap untuk dioperasikan,

dalam sebuah sistem dan siapa saja yang

yang terdiri dari instalasi perangkat

berhak

lunak pendukung, konfigurasi deteksi

menggunakan

fungsi-fungsi

perangkat

lunak,

tahap

tersebut. Yang ditekankan pada diagram

mata, dan implementasi sistem.

use case adalah “apa” yang diperbuat

3.5.4

sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah

Pengujian

use

sebuah

menemukan serta menghilangkan bug

interaksi antara aktor (user atau sistem

(kesalahan-kesalahan) yang ada didalam

lainya)

sistem atau perangkat lunak.

case

merepresentasikan

dengan

sistem.

Use

case

Pengujian pada

menjelaskan secara sederhana fungsi

3.5.5

Evaluasi

sistem dari sudut pandang user.

Evaluasi

ini

3. Perancangan Database

pengujian

yang

pengisian

angket

Perancangan

database

bertujuan

membuat file-file agar diperoleh tingkat independensi yang tinggi, baik secara

dasar

berisi

nya

tentang

adalah

proses

dilakukan

melalui

kuisioner

kepada

beberapa responden untuk mengetahui

apakah aplikasi ini bisa diterima oleh pengguna dengan baik atau sebaliknya.

Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem Deteksi Mata

4. RANCANGAN SISTEM DAN Penjelasan dari blok diagram diatas adalah :

IMPLEMENTASI

1. Konversi RGB ke Grayscale

4.1 Rancangan Sistem Desain sistem deteksi mata secara keseluruhan

di

bedakan

menjadi

beberapa tahap mulai dari input berupa visual gambar wajah yang di ambil secara

terus

menerus

menggunakan

kamera ponsel lalu diproses dengan pendeteksian

objek

mata.

Proses

pendeteksian objek mata dibagi 2 tahap yaitu visual wajah menjadi pendeteksian wajah, dan deteksi

wajah menjadi

deteksi mata. Berikut gambar desain sistem deteksi wajah (gambar 4.1).

Proses awal yang banyak dilakukan dalam Image Processing adalah mengubah citra berwarna menjadi citra gray scale, hal ini digunakan untuk menyederhanakan model citra. citra berwarna terdiri dari 3 layer matrik yaitu R-layer, G-layer dan B-layer. Sehingga untuk melakukan proses-proses

selanjutnya

tetap

diperhatikan tiga layer di atas. Bila setiap proses perhitungan dilakukan menggunakan

tiga

layer,

berarti

dilakukan tiga perhitungan yang sama. Sehingga konsep itu diubah dengan mengubah 3 layer di atas menjadi 1 layer matrik gray-scale dan hasilnya adalah citra grayscale. Dalam citra ini tidak ada lagi warna, yang ada adalah derajat keabuan.. 2. Fitur Haar Fitur Haar adalah fitur yang digunakan dalam metode Viola-Jones yang dapat juga disebut fitur gelombang tunggal bujur sangkar (satu interval tinggi dan satu interval rendah), sedangkan untuk dua dimensi disebut sebagai satu terang dan satu gelap. Adanya fitur Haar

ditentukan dengan cara mengurangi rata-

nilai-nilai piksel. Nilai integral untuk

rata piksel pada daerah gelap dari rata-

masing-masing piksel adalah jumlah dari

rata piksel pada daerah terang. Jika nilai

semua piksel-piksel dari atas sampai

perbedaannya itu di atas nilai ambang

bawah. Dimulai dari kiri atas sampai

atau treshold, maka dapat dikatakan

kanan bawah, keseluruhan gambar itu

bahwa fitur tersebut ada.

dapat dijumlahkan dengan beberapa

Selanjutnya untuk menentukan ada atau

operasi bilangan bulat per piksel.

tidaknya dari ratusan fitur Haar pada

4. AdaBoost Learning

sebuah gambar dan pada skala yang

Kemudian untuk memilih fitur Haar yang

berbeda

secara

efisien

digunakan

Integral Image.

spesifik yang akan digunakan dan untuk mengatur nilai ambangnya (threshold)

Setelah itu dilakukan pembacaan fitur Haar

digunakan

dengan bantuan libray OpenCV 2.4.9

learning

yaitu

AdaBoost

Haarcascade_frontalface.xml.

sebuah yang

metode

disebut

machine AdaBoost.

menggabungkan

banyak

namun sebelum dilakukan pembacaan

classifier lemah untuk membuat sebuah

library

proses

classifier kuat. dengan menggabungkan

konversi file XML Haarcascade dari

beberapa AdaBoost classifier sebagai

OpenCV ke Eclipse. Dalam OpenCV

rangkaian filter yang cukup efisien untuk

2.4.9

untuk

menggolongkan daerah image. Masing -

membantu proses deteksi wajah yaitu

masing filter adalah satu AdaBoost

Haarcascade_frontalface yang berfungsi

classifier terpisah yang terdiri classifier

sebagai

memanggil

lemah atau satu filter Haar. Selama

bebarapa fitur Haar dalam suatu gambar.

proses pemfilteran, bila ada salah satu

OpenCV,

terdapat

proses

dilakukan

suatu

library

untuk

3. Integral Image

filter gagal untuk melewatkan sebuah

Integral Image yaitu suatu teknik untuk

daerah

gambar,

maka

daerah

itu

menghitung nilai fitur secara cepat

langsung digolongkan sebagai bukan

dengan mengubah nilai dari setiap piksel

wajah. Namun ketika filter melewatkan

menjadi suatu representasi citra baru.

sebuah daerah gambar dan sampai

pengintegrasian tersebut menambahkan

melewati semua proses filter yang ada

unit-unit kecil secara bersamaan. Dalam

dalam rangkaian filter, maka daerah

hal ini unit-unit kecil tersebut adalah

gambar tersebut digolongkan sebagai

(http://yushiqi.cn/research/eyedetection

wajah.

diakses 3 Februari 2015).

5. Cascade Clasifier

Desain Use Case Sistem

Cascade classifier adalah sebuah metode untuk mengkombinasikan classifier yang kompleks

dalam

sebuah

struktur

bertingkat yang dapat meningkatkan kecepatan pendeteksian obyek dengan memfokuskan pada daerah citra yang berpeluang saja. Urutan filter pada cascade ditentukan oleh bobot yang diberikan AdaBoost. Filter dengan bobot paling besar diletakkan pada proses pertama kali, bertujuan untuk menghapus daerah gambar bukan wajah secepat mungkin. Tahapan yang terakhir adalah menampilakan objek sampel gambar yang telah terdeteksi wajah ataupun bukan wajah, dengan memberi tanda bujur sangkar jika objek tersebut dianggap sebagai daerah wajah. 6. Rezise Kotak Wajah Seukuran Mata

pemberian tanda bahwa objek tersebut adalah wajah adalah pemberian kotak di area sekitar wajah. Tahap selanjutnya merubah ukuran kotak tersebut lebih kecil seukuran mata manusia dengan algoritma

classifier

haarcascade_lefteye_2splits.xml penelitian

Shiqi

4.2 Implementasi Tampilan Kamera Belakang Tampilan antarmuka kamera belakang Ini adalah program deteksi mata cepat dan pelacakan yang mengambil masukan dari kamera perangkat android. Program menggunakan detektor wajah OpenCV untuk mendeteksi wajah pengguna dan mata. Untuk mendeteksi mata pengguna, itu

Pendeteksian wajah telah selesai dan

menggunakan

Gambar 4.2 Use Case Diagram

hasil Yu

adalah

menggunakan

metode

template matching. Tampilan muncul bila user pertama kali membuka aplikasi deteksi mata. Pada halaman

ini

akan

muncul

kamera

belakang yang akan mendeteksi mata dengan membandingkan objek wajah dengan metode viola-jones. Tampilan ini juga tersedia beberapa tombol yaitu tombol kamera yang berfungsi untuk

pindah ke kamera depan, dan tombol

Dengan mengambil standar OpenCV

keluar untuk keluar dari aplikasi.

contoh untuk deteksi wajah dan meluas

Bila aplikasi mendeteksi adanya objek

sedikit.

mirip mata akan muncul dengan tanda

Tampilan Kamera Depan

kotak di sekitar area wajah dan 2 kotak

Pada halaman ini akan muncul kamera

kecil di sekitar area mata seperti berikut.

belakang yang akan mendeteksi mata dengan membandingkan objek wajah dengan

metode

viola-jones.

Pada

tampilan kamera depan terdapat satu tombol yaitu tombol kembali untuk kembali ke kamera belakang. Bila aplikasi mendeteksi adanya objek mirip mata akan muncul dengan tanda kotak di sekitar area wajah dan 2 kotak Gambar 4.3Tampilan Kamera Belakang

kecil di sekitar area mata seperti berikut.

Ada bagian tambahan di sebelah kanan layar adalah hasil deteksi mata yang sudah di perbesar yang terdiri dari mata kanan dan mata kiri. Berikut pada tombol keluar terdapat pilihan ya atau tidak ingin keluar dari aplikasi. Gambar 4.5 Tampilan Kamera Depan Ada bagian tambahan di sebelah kanan layar adalah hasil deteksi mata yang sudah di perbesar yang terdiri dari mata kanan dan mata kiri.

Gambar 4.4 Tampilan Tombol Keluar

Dengan demikian dapat dihitung statistik tingkat kesalahan pada sistem deteksi mata, berikut rumus penghitungan :

Dengan begitu jumlah error adalah 5, dan Gambar 4.6 Tampilan Tombol Kembali di

kdepan.java

belakang

ke

untuk kamera

beralih depan.

jumlah objek pengujian n=30. dari

lebih

sederhana, hanya mengatur Camera

Tingkat kesalahan pada sistem deteksi mata

Index menjadi 1 dan membangun fps

ini adalah 16.67% dan tingkat keakurasi

meter.

83.33% dimana hasil itu di peroleh dari 100% - 16.67%.

Dari hasil pengamatan selama tahap perancangan, implementasi dan proses uji coba aplikasi dengan hardware yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut pada beberapa gambar diatas menunjukan hasil deteksi yang signifikan, walaupun beberapa objek tidak terdeteksi sebagai mata karena beberapa faktor yaitu : 1. Tidak terdeteksi karena hanya terlihat 1 mata. 2. Pencahayaan kurang sempurna. 3. Wajah

terlalu

menoleh

kesamping. 4. Mata tertutup rambut atau benda lain.

5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari implementasi dan pengujian yang telah dilakukan ada beberapa kesimpulan yang diperoleh berdasarkan “Implementasi Text to Speech untuk Story Telling” adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi Deteksi Mata ini dapat mendeteksi mata dengan berbagai kondisi cahaya, tingkat kemiringan objek, dan jauh dekat jarak objek dari kamera. 2. Aplikasi Deteksi Mata ini dapat memberikan kemudahan kepada pengguna di masa yang akan datang di berbagai aspek teknologi seperti sistem keamanan dalam mengemudi kendaraan bermotor, deteksi penyakit mata

dalam dunia medis, dan identifikasi retina

Informatika-Universitas

mata dalam keperluan absensi. .

Petra. Surabaya.

5.2 Saran

Kristen

[2] Sukardy dkk, "Pengenalan Wajah

Disadari

sistem

ini

masih

banyak

dengan Metode Gabor Wavelet",

kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu

Skripsi Sarjana Komputer Teknik

untuk pengembangan selanjutnya disarankan

Informatika-

:

Nusantara, 2008.

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar

[3] Yuwana,

Universitas

Buddhi,

"Pengenalan

sistem tidak terbatas hanya pada deteksi

Wajah

mata, tetapi dapat mendeteksi retina mata

Metode Gabor Wavelet",

sehingga dapat dikembangkan menjadi eye

Akhir

recognizion.

Kristen Petra Surabaya, 2002.

2. Kemampuan Aplikasi ini masih sangat

dengan

Bina

Menggunakan

Mahasiswa

[4] Bayu,

Tugas

Universitas

Setya,"Penerapan

terbatas dalam mendeteksi mata, yaitu hanya

Recognition

dapat mendeteksi satu pasang mata saja,

Eigenface dalam Intelligent Home

sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut

Security", Tugas Akhir Mahasiswa

agar dapat mendeteksi mata lebih dari satu

Politeknik

pasang dalam satu frame.

Surabaya, 2009.

3. Diharapkan

dalam

pengembangan

dengan

Face Metode

Elektronika

Negeri

[5] Rahman, M. A., "Sistem Pengenalan

selanjutnya aplikasi Deteksi Mata bisa di

Wajah

aplikasikan kesemua perangkat tidak hanya

Untuk

perangkat android saja.

Template Matching", Tugas Akhir

Demikian saran yang penulis berikan sebagai

bahan

masukan

agar

aplikasi

Deteksi Mata dapat berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi.

DAFTAR PUSTAKA [1] Lim, Resmana dan Yulia R.O.P, "Pelacakan dan Pengenalan Wajah menggunakan Webcam dan Metode Gabor Filter ", Tugas Akhir Teknik

Menggunakan Absensi

Webcam

Dengan

Metode

Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,2010. [6] Zamani,

M.

Fiqy,

"Pengenalan

Wajah dengan Pemrosesan Awal Dekomposisi

Wavelet

Bertingkat

dan Filter Gabor untuk Identifikasi Personal", Tugas Akhir Mahasiswa Teknik Informatika ITS, 2008.