Avertebrata Air DEVI ULINUHA, SPI, MP (CO) IMA YUDHA PERWIRA, SPI, MP ENDANG WULANDARI S, SPI, MP
Invertebrata atau Avertebrata adalah sebuah
istilah yang diungkapkan oleh Chevalier de Lamarck untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Invertebrata mencakup semua hewan kecuali hewan vertbrata (pisces, reptil, amfibia, aves, dan mamalia). Contoh invertebrata adalah serangga, ubur-ubur, hydra, cumi-cumi, dan cacing. Invertebrata mencakup sekitar 97 persen dari seluruh anggota kingdom Animalia.
Lamarck awwalnya membagi invertebrata ke dalam
dua kelompok yaitu Insecta (serangga) dan Vermes (cacing). Tapi sekarang, invertebrata diklasifikasikan ke dalam lebih dari 30 sub-fila mulai dari organisme yang simpel seperti porifera dan cacing pipih hingga organisme yang lebih kompleks seperti mollusca, echinodermata, dan arthropoda. Ada 9 filum dalam klafisikasi avertebrata. Avertebrata air merupakan suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang hewanhewan perairan yang tidak bertulang belakang.
Filum dalam Klasifikasi Avertebrata Annelida Arthropoda Coelenterata/Cnidaria Echinodermata Molluska Nemathelminthes Platyhelminthes Porifera Protozoa
Hewan invertebrata ada yang tersusun oleh satu sel
(uniselluler) dimana seluruh aktivitas kehidupannya dilakukan oleh sel itu sendiri. Sedangkan hewan invertebrata yang tersusun oleh banyak sel (multiselluler/metazoa) sel selnya mengalami deferensisasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh dan aktivitasnya semakin komplek. Kelompok hewan avertebrata mempunyai ciri-ciri tidak bertulang belakang, susunan syaraf terletak di bagian ventral (perut) di bawah saluran pencernaan, umumnya memiliki rangka luar (eksoskeleton) dan otak tidak dilindungi oleh tengkorak.
Hewan invertebrata ada yang tersusun oleh satu sel
(uniselluler) dimana seluruh aktivitas kehidupannya dilakukan oleh sel itu sendiri. Sedangkan hewan invertebrata yang tersusun oleh banyak sel (multiselluler/metazoa) sel selnya mengalami deferensisasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh dan aktivitasnya semakin komplek.
Lingkungan Hidup Avertebrata Air Perairan TawarPerairan tawar adalah perairan yang
airnya tidak mengandung kadar garam dan jika terd apat salinitas nilainya kecil sekali antara 0-0.05 ppt. Perairan payau adalah perairan yang airnya mengan dung kadar garam antara 7 - 20 ppt dimana perairan ini merupakan daerah pertemuan a ntara air tawar dan air laut. Perairan LautPerairan Laut adalah perairan yang air nya mengandung kadar garam (salinitas) yang berkisar antara 15 sampai dengan ± 35 ppt.
Perbedaan Avertebrata berdasarkan Lingkungan Alat ekskresi avertebrata air tawar lebih berkembang dan
kompleks dibandingkan avertebrata air laut. Cairan tubuh hewan avertebrata air laut lebih kurang isotonik terhadap air laut. Sedangkan cairan tubuh avertebrata air tawar bersifat hipertonik terhadap lingkungannya. Jumlah telur yang dihasilkan avertebrata air laut lebih banyak daripada avertebrata air tawar, tetapi ukurannya lebih kecil daripada ukuran telur avertebrata air tawar. Umumnya tidak dilengkapi dengan pelindung (beda dengan telur avertebrata air tawar yang dilengkapi agar dan cangkang).
Pada hewan yang serupa, umumnya avertebrata air
laut memiliki ukuran yang lebih besar daripada avertebrata air tawar. Warna avertebrata air laut lebih bervariasi dan berwarna warni dibandingkan avertebrata air tawar yang cenderung suram, kelabu, coklat dan hitam. Umumnya avertebrata air laut memiliki bioluminescence, sedangkan avertebrata air tawar tidak.