CRITICAL INCIDENTS DALAM DINAMIKA KELOMPOK TUTORIAL

Download Faktor kognitif, motivasi dan dimensi sosial dari dinamika kelompok dapat mempengaruhi produktivitas kelompok dalam diskusi tutorial.6. Sal...

0 downloads 514 Views 442KB Size
Critical Incidents Dalam Dinamika Kelompok Tutorial Amelia Dwi Fitri Bagian Ilmu Pendidikan KedokteranFakultas Kedokteran dan Ilmu KesehatanUniversitas Jambi Email : [email protected]

Abstrak Dalam Kurikulum berbasis kompetensi, pembelajaran problem-based learning merupakan suatu hal yang krusial, proses diskusi tutorial sangat besar peranannya dalam upaya peningkatan hasil belajar mahasiswa dan pencapaian kompetensi sesuai yang diarahkan dalam Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Ada banyak hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan dinamika kelompok dalam diskusi tutorial, salah satunya adalah berbagai critical incidents yang terjadi baik selama pelaksanaan diskusi ataupun faktor lain di luar diskusi tutorial. Oleh karena itu, pengetahuan tentang critical incidents ini selayaknya diketahui oleh mahasiswa maupun tutor, sehingga hal tersebut dapat dihindari dan tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai

Kata kunci : dinamika kelompok, critical incidents

PENDAHULUAN

atau

penggunaan skenario yang disusun secara

Problem Based Learning (PBL)

seksama dan dengan mengintegrasikan

Pembelajaran berbasis masalah

berbagai disiplin ilmu berdasarkan topik

sering disebut sebagai suatu pendekatan

tertentu,

dalam

mendorong

proses

komprehensif.

pendidikan pertama

adalah

proses

untuk

pembelajaran

kali

mahasiswa. Kegiatan ini dilakukan dengan

diselenggarakan di Universitas McMaster,

metode diskusi kelompok kecil mahasiswa

Ontario, Kanada pada tahun 1966 dan

dengan difasilitasi oleh seorang tutor.2,3

selanjutnya

PBL

yang

tujuannya

disempurnakan

Dr

Adanya kegiatan diskusi kelompok

Howard Barrows pada tahun 1988 dengan

dalam kegiatan tutorial diharapkan dapat

menerapkan

mendorong

prinsip-prinsip

oleh

PBL

dalam

mahasiswa

untuk

menjadi

penyusunan kurikulum dan juga proses

pembelajar aktif dan selanjutnya dapat

pembelajaran.

mengarahkan mereka kepada kemampuan

Saat

ini,

PBL

telah

diterapkan di berbagai institusi pendidikan

kognitif

seperti

elaborasi,

merangkum,

kedokteran di seluruh dunia, termasuk di

mengevaluasi proses pembelajaran dan

Indonesia.1

juga mengaplikasikan ilmu pengetahuan

Salah satu ciri khas dari PBL

mereka.4 Kegiatan diskusi kelompok ini juga

adalah adanya kegiatan diskusi tutorial.

seharusnya dapat menstimulasi motivasi

Metode pembelajaran ini dilakukan dengan

dalam

belajar

dan

juga

mengajarkan 152

JMJ, Volume 3, Nomor 2, November 2015, Hal:152 – 163

Amelia Dwi. Critical Incidents...

mereka tentang pentingnya kemampuan

oleh mahasiswa yang menjalankan tutorial

profesional misalnya dalam hal bagaimana

maupun tutor yang menjadi fasilitator dalam

mereka dapat berfungsi dalam suatu tim.5

diskusi tutorial.

Namun, kegiatan dalam diskusi kelompok tutorial ini tidak selalu berjalan

CRITICAL INCIDENTS DALAM

sesuai harapan, ada banyak faktor yang

DINAMIKA KELOMPOK TUTORIAL

mempengaruhi dinamika dalam kelompok

1. Definisi Critical incidents adalah semua

tutorial yang akhirnya menyebabkan diskusi kelompok

tidak

berjalan

(dysfunctional

bentuk kejadian, pengalaman, episode, dan

group), baik faktor mahasiswa, faktor tutor,

lain-lain yang terjadi selama diskusi tutorial

faktor skenario yang digunakan atau faktor

yang; menimbulkan efek samping yang

eksternal

cukup bermakna terhadap kelangsungan

lainnya

seperti

sarana

dan

prasarana penunjang proses pembelajaran serta pengaturan De

jadwal.2

Grave

et

proses

diskusi

tutorial;

mengubah

pandangan tutor terhadap hal-hal yang al.

(2001)

menentukan keberhasilan dalam diskusi

mengemukakan adanya keluhan para tutor

tutorial;

tentang

merubah pendekatan yang dilakukan dalam

perasaan

“beruntung”

karena

memiliki kelompok yang berjalan baik atau

atau

mendorong

tutor

untuk

menjalankan perannya sebagai tutor.8

merasa “sial” karena memiliki kelompok yang buruk. Faktor kognitif, motivasi dan

2. Six succes inhibitor factors dari

dimensi sosial dari dinamika kelompok

Dolmans et al yang melatarbelakangi

dapat

terjadinya

mempengaruhi

produktivitas

kelompok dalam diskusi tutorial.6

kejadian

kritis

selama

faktor

yang

diskusi tutorial

Salah satu penyebab yang dapat

Ada

empat

mengganggu dinamika kelompok adalah

mempengaruhi

adanya berbagai critical incident selama

kolaboratif dalam PBL. Keempat faktor ini

diskusi

tutorial.7Persepsi

proses

pembelajaran

terhadap

dibagi menjadi dua bagian besar yaitu

terjadinya suatu kejadian kritis dipengaruhi

faktor motivasional (motivasi dan kohesi)

oleh cara pandang masing-masing individu

dan

dalam melihat suatu kejadian.

Cara

elaborasi).6,7

pandang

oleh

tersebut

dipengaruhi

faktor

kognitif

Berdasarkan

(interaksi

teori

dan

tersebut,

pengetahuan individu sebelumnya tentang

Dolmans et al. (1998) melakukan penelitian

hal-hal yang berkaitan dengan kejadian

tentang kejadian kritis yang terjadi selama

tersebut.

diskusi

Kejadian

kritis

adalah

hasil

tutorial,

hasilnya

menunjukkan

interpretasi individu terhadap makna suatu

adanya hubungan positif antara fungsi

kejadian.8

oleh karena itu, kejadian apa

kelompok dengan aspek motivasi dan

saja yang termasuk dalam critical incident

kognisi. Kelompok yang memilki motivasi

merupakan hal yang penting diketahui baik 153

JMJ, Volume 3, Nomor 2, November 2015, Hal:152 – 163

Amelia Dwi. Critical Incidents...

dan kognisi yang baik juga akan memiliki

memiliki semangat untuk bersama-sama

fungsi dan dinamika kelompok yang baik .6

peduli

Selain itu, didapatkan ada dua faktor lain yang ikut berperan dalam dinamika kelompok

yaitu

faktor

partisipasi

dengan

memiliki

kelompok

keinginan

agar

mereka

dan

kelompoknya

berhasil.6,11 Ada dua tipe kohesi yaitu

dan

social

cohesion.

task

kepribadian (personality). Berikut ini adalah

cohesion

dan

keenam faktor tersebut:

cohesion

mengacu

a.

Motivasi

tanggung

jawab

seorang mahasiswa harus memiliki

kelompok untuk mencapai tujuan yang

pada di

pembagian

antara

anggota

keinginan untuk menunjukkan apa yang

memerlukan

telah ia pelajari kepada kelompoknya,

cohesion mengacu pada sifat dan kualitas

setiap anggota dalam kelompok harus

dari ikatan emosional di antara anggota

dapat

kelompok, misalnya rasa saling peduli dan

memotivasi

anggota

lainnya

sehingga dapat mencapai tujuan bersama.

kedekatan

Motivasi yang dimiliki oleh seorang anggota

kelompok.

kelompok

dapat

anggota

Kurangnya

anggota

kohesi

dalam

lainnya.

motivasi

kritis

yang dapat mengganggu kinerja

berhubungan positif dengan interaksi antar

c.

anggota dalam kelompok serta produktifitas kelompok.9,10

Interaksi Dalam

diskusi

tutorial

diperlukan

interaksi antaranggota kelompok seperti

Motivasi dalam mengikuti kegiatan biasanya

lebih

perempuan laki-laki.

tinggi

pada

dibandingkan

Suatu

kelompok

tutorial yang semua anggotanya laki-laki lebih lebih sering mengalami kejadian kritis yang

sesama

kelompok merupakan salah satu kejadian kelompok.11

mahasiswa

antara

Social

motivasi

kelompok

mahasiswa

di

bersama.

mendorong

mahasiswa untuk belajar dalam kelompok

tutorial

usaha

Task

menyebabkan

lain,

memberikan

membangun

umpan

balik

sehingga

yang dapat

menyelesaikan permasalahan yang sedang dibahas

dalam kelompok

dalam menerima

dan terbuka

kritik.6,10

pada

Ketika mahasiswa menjalankan PBL

dinamika kelompok dibanding kelompok

tanpa memahami bagaimana berinteraksi

tutorial

secara

yang

gangguan

diskusi, saling mendengarkan satu sama

semua

anggotanya

positif

dalam

kelompok

dan

perempuan. Oleh karena itu dalam suatu

membangun kerjasama tim yang baik,

kelompok

maka hal ini akan mengurangi motivasi dan

tutorial

dipertimbangkan

sebaiknya

distribusi

antara

mahasiswa laki-laki dan perempuan.10 b.

Kohesi Kohesi

kinerja individu dan juga kelompok.12 Interaksi yang terjadi ketika seorang mahasiswa menyampaikan pendapatnya

dalam

suatu

kelompok

kemudian direspon oleh temannya dapat

memiliki hubungan yang positif dengan

memicu timbulnya konflik. Pendapat yang

kinerja kelompok. Suatu kelompok harus

disampaikan dengan tidak jelas dan sulit 154

JMJ, Volume 3, Nomor 2, November 2015, Hal:152 – 163

Amelia Dwi. Critical Incidents...

dipahami, bahasa dan sikap tubuh yang

mahasiswa

kurang

seorang atau beberapa mahasiswa yang

menyenangkan

saat

merespon

pendapat mahasiswa dapat menimbulkan

terialu

rasa tidak nyaman

didalam

dinamika

dan mengganggu

kelompok.13

saja.

pasif

Jika

atau

terdapat

bersikap

kelompok,

mempengaruhi

salah

dominan

maka

dapat

efektifitas

diskusi

tutorial.10,12 d.

Elaborasi

Sikap pasif dalam diskusi tutorial

Setiap

anggota

kelompok

antara lain disebabkan oleh kepercayaan

mengemukakan pendapatnya berdasarkan

diri yang rendah, rasa malu untuk dapat

pengetahuan

miliki,

berkontribusi bagi kelompok. Hal ini dapat

menjelaskan pengetahuan yang mereka

menimbulkan tekanan pada mahasiswa

pahami kepada teman- teman dalam satu

tersebut.

kelompok sehingga dapat menyelesaikan

menyebabkan mahasiwa menjadi pasif

permasalahan yang sedang dibahas.

adalah pengalaman buruk pada saat

yang

mereka

Interaksi antara mahasiswa dalam

Hal

lain

didengarkan

dapat mendorong proses pembelajaran.

pendapatnya.15,16

penghubung

atau

tidak

dihargai

interaksi

Pada penelitian yang dilakukan oleh

kelompok dan pembelajaran kolaboratif

Barman et al. (2006) ditemukan dua

adalah

alasan

elaborasi

antara

dapat

menyampaikan pendapat, misalnya tidak

situasi belajar kelompok secara kolaboratif

Faktor

yang

dan

ko-konstruktif.

mahasiswa

aktif

diskusi.

Alasan

Elaborasi merupakan hasil proses belajar

berpartisipasi

dalam

yang pertama adalah karena mahasiswa

diri mahasiswa

secara

individu

dalam

tidak

sebagai hasil dari interaksi dengan anggota

merasa malu dan khawatir

informasi

lain dalam diskusi tutorial. ko-konstruktif

yang dikemukakan temyata keliru, dan

adalah proses belajar yang dilakukan oleh

alasan kedua adalah karena mahasiswa

dua atau lebih anggota kelompok untuk

merasa tidak tertarik mempelajari topik

memahami materi. Proses ini akan banyak

diskusi yang diketahui tidak akan masuk

terlihat pada langkah ketujuh tutorial yaitu

ke dalam komponen ujian akhir.17

pelaporan hasil belajar mandiri.14 f. Kepribadian (personality) e. Partisipasi

Peranan

Diskusi dalam kelompok tutorial dapat menjadi tidak ketidakseimbangan

efektif

bila

partisipasi

ada antar

faktor

ini

dalam

menimbulkan gangguan pada dinamika kelompok belum terlalu jelas. Mahasiswa yang

dominan,

merasa

superior

dari

anggota kelompok, misalnya mahasiswa

mahasiswa lain atau mahasiswa yang tidak

yang terlalu diam, tidak melakukan belajar

bisa menerima kritik merupakan contoh

mandiri atau membiarkan tugas kelompok

kepribadian

yang

dapat

mengganggu

dilakukan oleh satu atau beberapa orang 155

JMJ, Volume 3, Nomor 2, November 2015, Hal:152 – 163

Amelia Dwi. Critical Incidents...

dinamika kelompok; namun faktor ini masih

4.

Mahasiswa

perlu penelitian lebih lanjut.2,6,10

(underachiever). Kategori ini menunjukkan mahasiswa

berprestasi

yang

gagal

rendah

memberikan

3. Klasifikasi kejadian kritis selama

kontribusi

informasi

diskusi tutorial menurut Kindler et

diberikan

dalam

al. (2009)

penyebabnya antara lain karena memang

yang

selayaknya

diskusi

kelompok;

mahasiswa tersebut kurang memiliki latar Kindler et al. (2009)

membagi

kejadian kritis yang dapat mengganggu dinamika kelompok menjadi dua kategori, yaitu:7 a.

belakang pengetahuan atau mahasiswa yang tidak tertarik dengan jalannya diskusi karena sibuk dengan urusan lainnya. 5.

Kategori

mahasiswa

secara

individual (Individual student category)

Mahasiswa

yang

memberikan

informasi yang tidak jelas kebenarannya (relying on anecdotal or questionable

kejadian-

information). Mahasiswa tipe ini seringkali

kejadian yang berpengaruh pada partisipasi

memberikan informasi yang salah atau

atau kinerja anggota kelompok secara

menggunakan

individula,

pembelajaran yang masih dipertanyakan

Kategori

ini

meliputi

namun

tidak

mengganggu

sumber-sumber

kinerja kelompok secara keseluruhan

kebenarannya dan menyampaikan suatu

1.

informasi yang masih bersifat asumsi

Mahasiswa yang terlalu diam (quiet)

Kelompok ini meliputi mahasiswa yang

sebagai suatu fakta

selalu diam karena memiliki sifat pemalu,

6.

namun sebenarnya memiliki pengetahuan

dasar (lacking focus on basic science).

yang cukup baik, kemudian mahasiswa

Kategori ini meliputi tipe mahasiswa yang

yang takut atau tidak nyaman dengan

memusatkan perhatiannya pada konsep-

diskusi kelompok, mahasiswa yang tidak

konsep klinik, memiliki perhatian yang

nyaman bila berbicara dalam kelompok.

tinggi terhadap pengobatan dan aspek

Kurangnya perhatian pada ilmu- ilmu

datang

sosial dari pelayanan kesehatan, atau

terlambat atau tidak datang dalam diskusi

mahasiswa yang memiliki keterampilan

tutorial (Tardy or absent)

interpersonal yang luar biasa namun tidak

2.

Mahasiswa

yang

selalu

dipengaruhi

mencapai target yang diharapkan pada

masalah pribadi (affected by personal

saat mendiskusikan konsep- konsep ilmu

matters).

Kelompok

ini

dasar kedokteran.

misalnya

mahasiswa

yang

3.

Mahasiswa

yang

antara

lain

kinerjanya

7.

Challenged by

tutorial process.

buruk atau berlaku tidak seperti biasanya

Contoh tipe ini adalah mahasiswa yang

(tiba-tiba

benar-benar

menangis

dan

keluar

dari

berusaha

mencari

dan

ruangan) disebabkan sedang mengalami

menguasai semua tujuan pembelajaran

masalah

yang ada.

pribadi seperti

meninggalnya

kerabat dekat, kecelakaan atau depresi. 156

JMJ, Volume 3, Nomor 2, November 2015, Hal:152 – 163

b. Kategori

yang

mempengaruhi

Amelia Dwi. Critical Incidents...

mengucapkan kata-kata kasar atau

dinamika kelompok (group dynamic

perilaku

category)7

mempengaruhi anggota kelompok lain

Kategori ini meliputi kejadian kritis

yang

diskusi

mahasiswa,

kelompok

tutor

yang

dan

dalam memberikan partisipasi pada

yang dilakukan oleh satu atau lebih ataupun

mengintimidasi

kelompok, yang

bahkan

sangat

anggota

menguasai

mengganggu dinamika kelompok.

materi diskusi tutorialpun tidak tertarik

1. Adanya ketegangan antara seorang

untuk berkomentar dan lebih memilih

mahasiswa ataupun kelompok dengan tutor (tension between a student or

diam. 3. Mahasiswa yang dominan (dominant

group and tutor). Kategori ini sangat

student)

bervariasi, misalnya mahasiswa atau

Satu

kelompok yang menuntut tutor untuk

dominan

menjadi

menganggu tutor dalam memfasilitasi

pengawas

saja,

tanpa

atau

melakukan intervensi, atau kelompok

diskusi.

yang menuntut tutor untuk merubah

4. Adanya

cara

memfasilitasi

tutorial,

dalam

misalnya

diskusi

kelompok

yang

lebih dalam

mahasiswa suatu

ketegangan

yang

kelompok

di

antara

mahasiswa dalam kelompok (tension within the group)

meminta diskusi dimulai 30 menit lebih

Kategori ini misalnya ditandai adanya

lambat dari waktu yang ditentukan,

dua atu lebih mahasiswa yang saling

atau

kelompok

waktu

diskusi

yang

mempercepat

membenci satu sama lain, tidak bisa ,

dari

jadwal

atau kelompok yang tampak ragu-ragu,

yang

ditetapkan atau menolak memberikan

malu-malu

umpan balik dalam kelompok.

bersikap “low profile” atau adanya

Pada keadaan yang ekstrem, kategori

kelompok yang terdiri dari seorang

ini

termasuk

mengucapkan

pada

untuk

yang

mahasiswa yang merasa perlu menjadi

kata-kata

atau

pusat perhatian, dua temannya selalu

yang kurang

mendukungnya sementara mahasiswa

tutor

sehingga

atau

memaksa tutor untuk memberikan nilai yang tinggi

berusaha

mahasiswa

menunjukkan perilaku pantas

dan

pada penilaian tutorial di

akhir blok.

yang lain sangat pendiam. 5. Kesulitan

dengan

proses

tutorial

(difficult with the tutorial process) Dinamika kelompok juga dipengaruhi

2. Komentar atau perilaku mahasiswa

oleh beberapa hal lain dalam proses

yang tidak pantas

tutorial misalnya mahasiswa yang terus

Kategori ini antara lain meliputi perilaku

membahas tentang suatu topik secara

mahasiswa

sebagai

meluas (diskusi yang terlalu meluas)

terhadap

melebihi ruang lingkup pembahasan

kurikulum yang ada, mahasiswa yang

yang menjadi tujuan pembelajaran,

respon

yang

pemarah

ketidakpuasannya

157

JMJ, Volume 3, Nomor 2, November 2015, Hal:152 – 163

atau

mahasiswa

yang

melakukan

Amelia Dwi. Critical Incidents...

dibahas

dalam

sesi

Tampaknya,

sesuatu yang bertentangan dengan

bagaimanapun, bahwa mahasiswa lupa

langkah-langkah

mereka

dalam

tutorial,

harus

mempelajari

tujuan

misalnya ketika seorang mahasiswa

pembelajaran tersebut atau hanya tidak

yang pintar tiba-tiba maju ke depan dan

melakukannya.

menuliskan diagram dengan harapan

tersebut dilewati”.

mahasiswa lain atau tutor memberikan

b. Kurangnya

informasi lain yang bertentangan.

Tujuan

4. Contoh

situasi

nyata

critical

enam

(1998),

oleh

Dolmans

of



Membaca dengan

suara keras” “Ketika Tujuan pembelajaran dibahas salah satu siswa membaca dari

faktor

penghambat diskusi kelompok yang dikemukakan

(lack

interaction)

incidents dalam diskusi tutorial Berdasarkan

Pembelajaran

interaksi

Misalnya :

et

catatan atau salinan”.

c. Kurangnya

al.

partisipasi

(lack

of

partisipation)

De Grave et al. (2002)

Misalnya

“Partisipasi

:

yang

kemudian mengembangkan 36 butir

terbatas” “Ketika kelompok ini membahas

kuesioner yang dapat digunakan untuk

apa yang telah mereka pelajari tentang

meneliti tentang persepsi mahasiswa

tujuan

terdapat critical incidents dalam diskusi

masuk ke sebuah diskusi tentang salah

tutorial

satu tujuan studi, mengabaikan seluruh

yang

terdiri

dari

persepsi

belajar,

terhadap pengalaman mereka terhadap

kelompok”.

suatu

d.

critical

mereka

incidents,

tentang

persepsi

pengaruh

kejadian

dan persepsi mereka tentang harapan terhadap

intervensi

tutor

untuk

mengatasi kejadian tersebut.2,6

setiap faktor yang dapat mengganggu kelompok

dan

menghalangi

kesuksesan kelompok:

a. Kurangnya

(lack

of

:“Penugasan

sesi

Misalnya

sebelumnya

:

“Seorang

kelompok “Ketika

(difficult

anggota

mendominasi”

tujuan pembelajaran

dibahas,

panjang lebar tentang apa yang dia tahu. Yang lain mengajukan pertanyaan atau ingin mengatakan sesuatu. Siswa yang

dan melanjutkan ceritanya tanpa rasa

tidak

e. pertanyaan

pembelajaran masih

sulit

penghargaan”.

dilakukan” “Beberapa

yang

mahasiswa

berbicara tidak memperhatikan yang lain

elaborasi

elaboration) Misalnya

Kepribadian

orang

seorang mahasiswa mulai dan berbicara

Berikut ini adalah contoh situasi dari

dinamika

dua

personalities)

tersebut terhadap dinamika kelompok

di

ini.

dan

tujuan

Kurangnya

kohesi

(lack

of

cohesion)

belum terselesaikan dan

seharusnya 158

JMJ, Volume 3, Nomor 2, November 2015, Hal:152 – 163

Misalnya : “Anda harus mengetahui

Amelia Dwi. Critical Incidents...

dengan

umpan

balik

yang

efektif,

hal ini sekarang” “Beberapa siswa yang

mahasiswa dapat merencanakan langkah

tidak belajar mengajukan pertanyaan ketika

yang dapat dilakukan untuk perbaikan pada

tujuan pembelajaran

proses selanjutnya.13,19

dibahas. Yang lain

berpikir bahwa halTersebut tidak perlu dipertanyakan lagi”

f.

Kurangnya

Selain oleh tutor, Umpan balik juga dapat dilakukan oleh teman sekelompok

motivasi

(lack

of

(peer

assessment),

oleh

karena

itu

motivation)

mahasiswa juga perlu diberikan bekal

Misalnya : “tanpa persiapan lagi”

tentang keterampilan memberikan umpan

tidak

balik yang efektif, sehingga umpan balik

melakukan sedikitpun belajar mandiri. Dia

yang diberikan dapat disampaikan dengan

tidak pernah datang kediskusi kelompok

cara yang positif dan diterima dengan

dengan persiapan”.

baik.19

“Sekali

lagi

seorang

5. Peranan

mahasiswa

faktor

kejadian

lainnya

kritis

selama

dalam

b.

Proses assessment Faktor

diskusi

lain

yang

menyebabkan

terjadinya kejadian kritis selama tutorial

tutorial dari

adalah oleh karena sistem assessment

mahasiswa dan tutor, ada beberapa faktor

yang dilakukan tidak mampu mendorong

lain yang juga mempengaruhi terjadinya

mahasiswa untuk menjadi deep learner.

kejadian

Sistem assessment yang memiliki validitas

Selain

faktor

kritis

yang

selama

berasal

diskusi

tutorial

isi (content validity) yang rendah membuat

yaitu:14 a.

Kualitas umpan balik (feedback) Kualitas umpan balik yang tidak

mahasiswa mengikuti

tidak

bersemangat

kegiatan

tutorial,

dalam

akibatnya

mereka

cenderung

berperan terhadap terjadinya kejadian kritis

tutorial

semata-mata

selama diskusi tutorial. Tutor yang tidak

kewajiban tutorial yang telah dijadwalkan.

memberikan masukan mengenai sikap atau

Skenario yang diberikan dibahas secara

perilaku mahasiswa

dangkal dan seadanya.18

optimal

merupakan

salah

faktor

yang

yang mengganggu

melakukan untuk

diskusi

memenuhi

selama diskusi, mengabaikan berbagai

Salah satu alasan mahasiswa tidak

kejadian kritis yang terjadi dengan harapan

aktif berpartisipasi dalam diskusi karena

masalah tersebut akan selesai dengan

mahasiswa

sendirinya seiring perkembangan kelompok

mempelajari topik diskusi yang diketahui

ternyata membuat makin banyak kejadian

tidak akan masuk ke dalam komponen ujian

kritis yang terjadi selama diskusi tutorial.14

akhir.17

Pemberian umpan balik terhadap

c.

merasa

tidak

tertarik

Faktor sarana dan prasarana

telah

Faktor lain yang juga berperan

berlangsung merupakan salah satu bagian

terhadap terjadinya kejadian kritis selama

penting dalam proses evaluasi mahasiswa.

diskusi tutorial adalah fasilitas sumber

proses

pembelajaran

yang

159

JMJ, Volume 3, Nomor 2, November 2015, Hal:152 – 163

pembelajaran

yang

kurang

memadai,

Amelia Dwi. Critical Incidents...

sebaiknya

dapat

meningkatkan

minat

misalnya perpustakaan yang tidak lengkap

mahasiswa terhadap materi-materi tertentu,

atau jaringan internet yang tidak optimal.

5) masalah sebaiknya menggambarkan

Hal ini menyebabkan mahasiswa kesulitan

hubungan dengan profesinya di masa yang

mencari

akan

sumber

pembelajaran

yang

datang

dan

6)

dipaparkan

permasalah

pengetahuan mahasiswa sebelumnya.22

mereka

hadapi

sehubungan dengan kasus yag diberikan,

e.

dengan

yang

mereka butuhkan dalam menyelesaikan yang

sesuai

masalah

tingkat

Faktor eksternal

salah satu akibatnya adalah mahasiswa

Faktor eksternal seperti pengaturan

membahas kasus secara dangkal, tidak

jadwal kegiatan mahasiwa yang terlalu

komprehensif dan melewatkan beberapa

padat atau kurang tepat juga dapat menjadi

tujuan pembelajaran.18

faktor penyebab timbulnya kejadian kritis

d.

selama diskusi tutorial, misalnya jadwal

Kualitas skenario/kasus Dalam

mahasiswa

diskusi

diberikan

tutorial,

kasus

yang

belajar mandiri yang sedikit, mahasiswa dibebani

jadwal

lain

seperti

kegiatan

membahas tentang suatu masalah yag

keterampilan klinik, kegiatan lain yang

disusub secara seksama sehingga dapat

berdekatan dengan jadwal tutorial, atau

menggambarkan situasi nyata yang akan

adanya penugasan atau ujian tepat setelah

mereka temui pada saat menjadi dokter

satu

nanti.

menyebabkan mereka tidak optimal dalam

Setiap

memerlukan

kasus

yang

diberikan

pembahahasan

secara

jadwal

diskusi

diskusi

karena

tutorial.

masing-

hal

masing

ini

sibuk

mendalam oleh mahasiswa sehingga dapat

memikirkan tugas atau ujian yang akan

mencapai

mereka

tujuan

pembelajaran

yang

diinginkan.20 Kualitas kasus merupakan faktor yang

dapat

hadapi

setelah

sesi

diskusi

tutorial.18

mempengaruhi

keefektifan

Faktor eksternal lain yang berperan dalam terjadinya kejadian kritis selama

kelompok dan juga merupakan faktor yang

diskusi tutorial adalah

mempengaruhi terjadinya kejadian kritis

kegiatan yang diikuti mahasiswa diluar

dalam diskusi tutorial.18,21

kegiatan

Ada

enam

kriteria

belajar

adanya berbagai

mengajar,

misalnya

dalam

kegiatan organisasi mahasiswa, masalah

meningkatkan kualitas kasus dala PBL,

akan timbul pada saat kegiatan tersebut

yaitu: 1) masalah sebaiknya memberikan

berbarengan

petunjuk dan mendorong ke arah proses berpikir dan analisis, 2) masalah dapat

diskusi

atau

berdekatan

dengan

tutorial.18 Mahasiswa

merasa

mereka

mendorong terjadinya belajar mandiri, 3)

membutuhkan kegiatan lain selain kegiatan

masalah sebaiknya disesuaikan dengan

akademik

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

berhubungan dengan olahraga, budaya

pada masing-masing blok, 4) masalah

ataupun politik. Dalam hal ini perlu peran

misalnya

kegiatan

yang

160

JMJ, Volume 3, Nomor 2, November 2015, Hal:152 – 163

Amelia Dwi. Critical Incidents...

serta institusi dan juga mahasiswa itu

dan

sendiri

pengaturan jadwal dan adanya kegiatan di

untuk

menjaga

keseimbangan

antara berbagai kegiatan tersebut sehingga

faktor

eksternal

lainnya

seperti

luar kuliah yang diikuti oleh mahasiswa. Hal-hal

tidak menyebabkan timbulnya berbagai

yang

menjadi

critical

kejadian kritis yang dapat mengganggu

incidents tersebut harus dihindari sehingga

jalannya diskusi tutorial.1

dinamika kelompok dapat berjalan dengan baik

B. PENUTUP

dan

tujuan

pembelajaran

dapat

tercapai. Hal ini akan terlaksana apabila

Salah satu ciri khas kurikulum berbasis kompetensi adalah adanya diskusi

mahasiswa dan tutor mengetahui perannya masing-masing dalam diskusi tutorial.

tutorial. Adanya kegiatan diskusi kelompok dalam kegiatan tutorial diharapkan dapat mendorong

mahasiswa

untuk

menjadi

pembelajar aktif dan selanjutnya dapat mengarahkan mereka kepada kemampuan kognitif

seperti

elaborasi,

merangkum,

mengevaluasi proses pembelajaran dan juga mengaplikasikan ilmu pengetahuan mereka,

menstimulasi

motivasi

dalam

belajar dan juga mengajarkan mereka tentang pentingnya kemampuan profesional misalnya dalam hal bagaimana mereka dapat berfungsi dalam suatu tim. Ada

enam

faktor

yang

mempengaruhi kesuksesan kelompok dan memicu terjadinya critical incidents dalam diskusi tutorial, Faktor tersebut adalah 1) ketidakseimbangan dalam patisipasi; 2) kurangnya kohesi; 3) kurangnya elaborasi; 4)

kurangnya

motivasi;

5)

kurangnya

interaksi dan 6) kepribadian yang sulit. Selain faktor yang terjadi dalam diskusi, ada faktor-faktor lain yang juga merupakan critical incidents dalam diskusi tutorial yaitu kualitas umpan balik oleh tutor, sistem asesmen yang diterapkan, faktor sarana prasarana, kualitas skenario dalam tutorial 161

JMJ, Volume 3, Nomor 2, November 2015, Hal:152 – 163

Amelia Dwi. Critical Incidents...

DAFTAR PUSTAKA 1. Baden, M.S., & Major, C.H. (2004). Foundations of Problem-based Learning. London: Open University Press. 2. De Grave,W.S., Moust J., & Hommes J. (2003). The role of the tutor in a problem-based learning curriculum, Maastricht: Universitaire Pers Maastricht. 3. Taylor, D., & Miflin, B., (2008). Problem-based learning: where are we now?. Medical teacher, 30, pp. 742-763. 4. Schmidt, H.G. (1993). Foundation of problem-based learning: some explanatory notes. Med Educ, 27, pp. 322-342. 5. Schmidt, H.G & Moust, J.H.C.(2000). Factors affecting small-group tutorial learning: a review of research. In: Evense, D.H & Hmelo, C.E, Eds. Problem-based learning: a research perspective on learning interactions. Mahwah, NJ: Lawrence Eribau,, pp. 1952. 6. Dolmans,D.H.J.M., Wolfhagen, H.A.P., & van der Vleuten, C.P.M. (1998). Motivational and cognitive process influencing tutorial groups, Academic Medicine, 73(10), pp. 2224. 7. Kindler, P., Grant, C., Kulla, S., Pool, G., & Godolphins, W. (2009). Difficult incidents and tutor interventions in problem based learning tutorials. Med Educ, 4 , pp. 866-873. 8. Tripp, D. (2006). Critical incidents in teaching, developing personal judgement. New York: Routledge Falmer 9. Omrod JE, (2009). Social Cognitive Theory. In Omrod JE, 2009. Human Learning, New Jersey. Pearson education Hall, pp. 117-148. 10. Das Carlo, M., Swadi, H., & Mpofu, D. (2003). Medical student perceptions off factors affecting productivity of problem-based learning tutorial groups; does culture influence the outcome?. Teaching and learning in medicine, 15 (1), pp. 59-64. 11. Mullen, B., & Copper. (1994). The relation between group cohesiveness and performance: an integration. Psycological Bulletin, 115 (2), pp. 210-227. 12. Maudsley, G., William, E., & Taylor, D. (2008). Problem-based learning at the receiving end: a mixed methods’ study of junior medical students’ perspectives. Advance in Health Science Education, 13, pp. 435-451. 13. Moust, J., Bouhuijs, P., & Schmidt, H.2001. Problem-based learning: a student guide. Netherland: Wolters-Noordhoff. 14. Visschers-Pleijers, A., Dolmans, D.H.J.M., Wolfhagen, H.A.P & van der Vleuten, C.P.M, (2004). Exploration of a methode to analyze group interactions in problem-based learning. Medical teacher, 26(5), pp. 471-478

162

JMJ, Volume 3, Nomor 2, November 2015, Hal:152 – 163

Amelia Dwi. Critical Incidents...

15. Solomon, P., & Finch, E. (1998). A qualitative study identifying stresors associated with adapting to problem-based learning. Teaching and Learning in Medicine, 10(2), pp. 5864. 16. Vallaits, R.K., Sword, W.A., Jones, B., & Hodges, A. (2005). Problem-based learning online: perceptions of health science students. Advance in Health Science Education, 10, pp. 231-252. 17. Barman, A., Rogayah, J., & Ismail, N. (2006). Problem-based learning as perceived by dental students in University sains malaysia. Malaysian Joural of Medical Scienes, 13 (1),pp. 63-67. 18. Zanolli., Henny P.A., Boshuizen., De Grave. (2002). Students’ and tutor perceptions of problem based learning in PBL tutorial groups at a Brazilian Medical School. Education for Health, 15(2), pp. 189-201. 19. Azer, S. (2007). Twelve tips for creating trigger images for problem-based learning cases. Medical Teacher, 29, pp. 93-97. 20. Schmidt, H.G & Moust, J.H.C.(2000). Factors affecting small-group tutorial learning: a review of research. In: Evense, D.H & Hmelo, C.E, Eds. Problem-based learning: a research perspective on learning interactions. Mahwah, NJ: Lawrence Eribau,, pp. 1952. 21. Dolmans, D.H.J.M., Noordman., Jansses., & Wolfhagen, H.A.P. (2006). Can student differentiate between PBL tutors with different tutoring deficiencies?, Medical Teacher; 28(6), pp. 156-161.

163