Perancangan Tata Letak Penempatan Alat Kedokteran Gigi Yang Ergonomis Dewi Auditiya Marizka, Sondi Pramono
ABSTRAK Desain tata letak (lay out design) adalah proses alokasi ruangan, penataan ruangan dan peralatan sedemikian rupa sehingga pergerakan berlangsung seminimal mungkin, seluruh luasan ruangan termanfaatkan, dan menciptakan rasa nyaman kepada operator yang bekerja serta pasien yang menerima pelayanan. Pembuatan desain tata letak penempatan alat kedokteran gigi didasarkan pada konsep Four Handed Dentistry dan ergonomis. Dalam konsep Four Handed Dentistry dikenal Clock Concept yang membagi zona kerja menjadi Static Zone, Assisten’s Zone, Transfer Zone, dan Operator’s Zone; zona-zona ini menjadi pedoman dalam penempatan alat kedokteran gigi. Peletakan alat kedokteran gigi juga harus memenuhi prinsip ergonomis sehingga timbul keserasian atau keseimbangan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia, baik fisik maupun mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik. Kata kunci : desain, tata letak, alat, kedokteran gigi
PENDAHULUAN Mobile Cabinet, dan Dental Cabinet. Berbagai
peralatan
kedokteran Desain tata letak (lay out design)
gigi yang dijual di pasaran pada saat ini,
hampir
semuanya
telah
memperhatikan aspek ergonomis ketika didesain oleh pabrik pembuatnya1. Namun kelebihan ini akan berkurang nilainya apabila pada saat penempatan peralatan
ruangan dan peralatan sedemikian rupa sehingga
pergerakan
seminimal
mungkin,
berdasarkan prinsip desain tata letak yang benar. Dalam makalah ini akan dibahas tata
letak
penempatan
alat
kedokteran gigi, namun terbatas pada alat-alat utama saja yaitu Dental Unit,
berlangsung seluruh luasan
ruangan termanfaatkan, dan menciptakan rasa nyaman2
tidak
desain
adalah proses alokasi ruangan, penataan
bekerja serta
kepada operator yang pasien
yang
menerima
pelayanan. Desain tata letak memegang peranan penting dalam efektifitas efisiensi
operasi3
tempat
dan
praktek
dokter gigi, oleh karena itu perlu
direncanakan tempat
secara
praktek
tertutup
matang
dibangun
kemungkinan
sebelum
dan
untuk
tidak
TIM DAN SISTEM KERJA
direvisi
Seiring
dengan
makin
dikemudian hari bila dinilai sudah tidak
kompleksnya pelayanan kedokteran gigi,
laik lagi.
profesi
Desain tata letak berbeda dengan
di
bidang
ini
turut
berkembang. Bila dahulu cukup hanya
gambar arsitek, desain tata letak hanya
dokter
berupa
pelayanan, kini di negara-negara
sketsa
penataan
yang
ruangan,
mengambarkan
dibuat berdasarkan
ikut
seperti
gigi
saja
Amerika
yang
memberikan
Serikat,
maju
pelayanan
perhitungan pergerakan informasi, bahan,
diberikan oleh sebuah tim yang terdiri
dan manusia. Selain itu juga dengan
dari Dentist, Dental Hygienist, Dental
memperhatikan pertimbangan ergonomis,
Assistant, dan Dental Technician. Dentist
medis dan kepatutan. Secara garis besar
adalah dokter gigi yang memberikan
ada 2 macam desain tata letak yaitu yang
pelayanan
dibuat dengan memperhatikan proses dan
Hygienist bertugas mengisi Rekam Medis,
yang
serta
dibuat
dengan
memperhatikan
kedokteran
melakukan
gigi.
tindakan
Dental
Preventive
produk, pada tempat praktek dokter gigi
Dentistry seperti membersihkan karang
yang digunakan adalah desain tata letak
gigi secara mandiri. Dental Assistant
dengan memperhatikan proses3.
bertugas sebagai asisten yang membantu dokter gigi mengambil alat, menyiapkan
Efektifitas dan efisiensi desain tata bahan, mengontrol saliva, membersihkan letak dihitung dari jumlah jarak pergerakan mulut, serta mengatur yang
terjadi,
dengan
asumsi
selama pergerakan
suatu
yang terjadi menimbulkan
biaya. Menimimalisasi pergerakan adalah tujuan dari desain tata letak3.
cahaya
lampu
setiap
sedang dilakukan.
prosedur
perawatan
Dental Technician
berkerja
di
Konsep Four Handed Dentistry
Laboratorium, membuat protesa dan alat
telah
bantu yang akan dipasang di
pembuatan dental unit, sehingga saat ini
mulut pasien4.
seluruh dental unit yang dibuat selalu
Di Indonesia kondisinya sedikit
diadopsi
oleh
para
produser
dilengkapi dengan sisi Dental Asistant
profesi
disebelah kiri pasien. Oleh karena itulah
kesehatan gigi diluar dokter gigi yaitu
konsep Four Handed Dentistry menjadi
Perawat
dasar dalam desain tata letak penempatan
berbeda,
hanya
Gigi
dikenal
dan
2
Tekniker
Gigi.
Perawat Gigi bertugas seperti Dental Assistant dan Dental Hygienist, sedangkan Tekniker Gigi bertugas sama seperti Dental Technician. pelayanan
Pada saat suatu
kedokteran
gigi dilakukan
hanya akan ada 2 orang yang berada disekitar pasien yaitu Dokter Gigi dan Perawat Gigi. Tugas kedua orang ini berbeda namun saling mendukung, ini kemudian
melahirkan
Handed Dentistry.
istilah
Four
alat kedokteran gigi.
JALUR KERJA DAN PERGERAKAN
ini untuk menempatkan Meja Instrumen
Handed
Bergerak (Mobile Cabinet) yang berisi
Dentistry dikenal konsep pembagian zona
Instrumen Tangan serta peralatan yang
kerja disekitar Dental Unit yang disebut
dapat membuat takut pasien. Assistant’s
Clock Concept.
pasien
Zone adalah zona tempat pergerakan
dijadikan pusat dan jam 12 terletak tepat
Perawat Gigi, pada Dental Unit di sisi ini
di belakang kepala pasien, maka arah jam
dilengkapi dengan Semprotan Air/Angin
11 sampai jam 2 disebut Static Zone, arah
dan Penghisap Ludah, serta Light Cure
jam 2 sampai jam 4 disebut Assisten’s
Unit pada Dental Unit yang lengkap.
Zone, arah jam 4 sampai jam 8 disebut
Transfer Zone adalah daerah tempat alat
Transfer Zone, kemudian dari arah jam
dan bahan dipertukarkan antara
8 sampai jam 11 disebut Operator’s
dokter gigi dan tangan Perawat Gigi.
Zone sebagai tempat
Sedangkan Operator’s Zone sebagai
pergerakan Dokter Gigi4.
tempat pergerakan Dokter Gigi4.
Dalam
konsep
Bila
Four
kepala
Clock Concept (Nusanti, 2000)
Static Zone adalah daerah tanpa pergerakan Dokter Gigi Maupun Perawat Gigi serta tidak terlihat oleh pasien, zona
tangan
Selain pergerakan yang terjadi di seputar Dental Unit, pergerakan lain yang
TATA LETAK PENEMPATAN ALAT
perlu diperhatikan ketika membuat desain
Prinsip utama dalam desain tata
tata letak alat adalah pergerakan Dokter
letak penempatan alat kedokteran gigi adalah
prinsip
ergonomis,
yaitu
Gigi, Pasien, dan Perawat Gigi di dalam
menyerasikan
ruangan maupun antar ruangan. Jarak
antara segala fasilitas yang digunakan
antar peralatan
serta dengan dinding
perlu diperhitungkan
menyeimbangkan
baik dalam beraktivitas maupun istirahat dengan
bangunan
atau
kemampuan
dan
keterbatasan
untuk
manusia,
baik fisik
maupun
memberi ruang bagi pergerakan Dokter
sehingga
kualitas
hidup
Gigi, Perawat Gigi, dan Pasien ketika
keseluruhan
mental secara 6
menjadi lebih baik . Tata
letak hanyalah salah satu faktor dalam masuk atau keluar Ruang Perawatan,
ergonomis,
banyak
mengambil sesuatu dari Dental Cabinet,
merupakan
unsur
desain serta
pergerakan
untuk
keperluan
sterilisasi5.
warna,
faktor
lain
yang
ergonomis
seperti
pencahaaan,
suhu,
kebisingan, dan kualitas udara ruangan, serta desain peralatan yang digunakan6,7. Ruang Periksa adalah ruang utama dalam praktek dokter gigi, tata letak peralatan dalam ruangan ini berorientasi memberi kemudahan dan kenyamanan bagi Dokter Gigi,
Pergerakan dalam Ruang Pemeriksaan (Kilpatrick, 1974)
Pada saat posisi rebah panjang
Perawat Gigi, berserta Pasiennya ketika proses
perawatan
minimal
dilakukan.
Ukuran
Ruang Perawatan untuk satu
Dental Unit adalah sekitar 1,8-2 Meter. Di belakang Dental
Unit diperlukan
Dental Unit adalah 2,5 X 3,5 Meter, dalam
ruang sebesar 1 Meter untuk Operator’s
ruangan ini dapat dimasukan satu buah
Zone dan Static Zone, oleh karena itu
Dental Unit, Mobile Cabinet, serta dua
jarak ideal antara ujung bawah Dental
buah
Dental
Stool8. Unsur
penunjang
Unit
dengan
dinding
belakang
atau
laindapat turut dimasukan seperti audio-
Dental
video atau televisi untuk hiburan pasien
belakang
yang sedang dirawat9.
jarak antara ujung bawah Dental Unit
Cabinet
dengan
adalah
dinding
yang diletakkan 3 Meter;
depan
di
sementara
minimal
0,5
Meter. Dental Unit umumnya memiliki lebar 0,9 Meter, bila Tray dalam kondisi terbuka keluar maka lebar keseluruhan umumnya 1,5 Cm. Jarak dari tiap sisi minimal 0,8 Meter untuk pergerakan di Operator’s Zone dan Asistant’s Zone. Mobile Cabinet sebagai tempat menyimpan bahan dan alat yang akan digunakan pada saat perawatan diletakan Perhatian
pertama
dalam
di Static Zone. Zona ini tidak akan
mendesain penempatan peralatan adalah
terlihat oleh pasien dan terletak diantara
terhadap
Operator’s
Dental Unit. Alat ini bukan
Zone dan Assistant Zone
kursi statis tetapi dapat direbahkan dan
sehingga
baik
Dokter
dinaik-turunkan.
Perawat
Gigi
akan
mengambil
Gigi
maupun
dengan
mudah
bahan maupun alat yang
diperlukan dalam perawatan Bila Mobile Cabinet
lebih dari satu, maka Mobile
Cabinet kedua diletakan di Operator’s
KESIMPULAN Konsep Four Handed Dentistry
Zone. Alat besar terakhir yang berada di Ruang Perawatan adalah Dental Cabinet
dan ergonomis
sebagai tempat penyimpanan utama bahan
desain
maupun alat kedokteran gigi. Umumnya
kedokteran
berbentuk bufet setengah badan seperti
agar
Kitchen Cabinet dengan ketebalan 0,6-0,8
termanfaatkan
Meter. Bila hanya satu sisi, lemari ini
menciptakan
ditempatkan di Static Zone, sedangkan
operator yang bekerja dan pasien yang
bila berbentuk L, ditempatkan di Static
menerima pelayanan.
tata
menjadi dasar dalam
letak penempatan gigi, semuanya
seluruh
bertujuan
luasan dengan
rasa
alat
ruangan baik
nyaman
serta kepada
Zone dan Assistant’s Zone. Keberadaan Dental Cabinet akan menambah luas
DAFTAR PUSTAKA
ruangan
- Dougherty, M. Information for Consideration in an Ergonomic Standard for Dentistry.Design by Feel Papers. www.designbyfeel.com. Diakses 4 Juli 2006. - Murdick, B. dkk. Service Operation Management. Boston : Allyn and Bacon. 1990. - Heizer, J. dan B. Render. Operation Management. Sixth Edition. Upper Saddle River : Prentice Hall. - Nusanti, D. Dental Surgeon Assistant. Dental Horison. Volume 2 Nomor 7. Oktober 2000. Hal 31-33. - Kilpatrick. H. Work Simplification in Dental Practice. Philadhelphia : WB Saunder Company. 1974 - Tawaka, dkk. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta : Islam Batik University Press. 2004. - Finkbeiner, B, dan C. Fainkbeiner. Practice Management for Dental Team. St Louis : Mosby. 2001. - Endro, H. Presfektif Baru dalam Desain Tempat Praktek. Dentamedia, Nomor 1 Volume Januari 2004. Hal 4-5. - Jones. Klinik Gigi Toothfairy, Periksa Gigi di Ruang Biru. 115 Sudut Ruang Usaha. Jakarta : PT Samindra Utama. Hal 72-75.
yang
menempatkannya.
diperlukan
untuk
- Nusanti, D. Dental Surgeon Assistant. Dental Horison. Volume 2 Nomor 7. Oktober 2000. Hal 31-33.
72-75. KESIMPULAN Konsep Four Handed Dentistry dan ergonomis desain
tata
kedokteran agar
menjadi dasar dalam
letak penempatan gigi, semuanya
seluruh
termanfaatkan menciptakan
bertujuan
luasan dengan
rasa
alat
ruangan baik
nyaman
serta kepada
operator yang bekerja dan pasien yang menerima pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA - Dougherty, M. Information for Consideration in an Ergonomic Standard for Dentistry.Design by Feel Papers. www.designbyfeel.com. Diakses 4 Juli 2006. - Murdick, B. dkk. Service Operation Management. Boston : Allyn and Bacon. 1990. - Heizer, J. dan B. Render. Operation Management. Sixth Edition. Upper Saddle River : Prentice Hall. - Nusanti, D. Dental Surgeon Assistant. Dental Horison. Volume 2 Nomor 7. Oktober 2000. Hal 31-33. - Kilpatrick. H. Work Simplification in Dental Practice. Philadhelphia : WB Saunder Company. 1974 - Tawaka, dkk. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta : Islam Batik University Press. 2004. - Finkbeiner, B, dan C. Fainkbeiner. Practice Management for Dental Team. St Louis : Mosby. 2001. - Endro, H. Presfektif Baru dalam Desain Tempat Praktek. Dentamedia, Nomor 1 Volume Januari 2004. Hal 4-5. - Jones. Klinik Gigi Toothfairy, Periksa Gigi di Ruang Biru. 115 Sudut Ruang Usaha. Jakarta : PT Samindra Utama. Hal
- Nusanti, D. Dental Surgeon Assistant. Dental Horison. Volume 2 Nomor 7. Oktober 2000. Hal 31-33. - Kilpatrick. H. Work Simplification in Dental Practice. Philadhelphia : WB Saunder Company. 1974 - Tawaka, dkk. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas. Surakarta : Islam Batik University Press. 2004. - Finkbeiner, B, dan C. Fainkbeiner. Practice Management for Dental Team. St Louis : Mosby. 2001. - Endro, H. Presfektif Baru dalam Desain Tempat Praktek. Dentamedia, Nomor 1 Volume Januari 2004. Hal 4-5. - Jones. Klinik Gigi Toothfairy, Periksa Gigi di Ruang Biru. 115 Sudut Ruang Usaha. Jakarta : PT Samindra Utama. Hal 72-75.